Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM 3

PEMERIKSAAN DAN PENYETELAN CELAH KATUP

Tujuan Praktikum :

Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel
celah katup.

A. Obyek, Alat dan Bahan


a) Obyek :
 Mesin Toyota Kijang 4K

b) Alat :
 Kunci Ring 19

1|Page
 Kunci Ring 12

 Fuller Gauge

 Obeng Negatif (-)

c) Bahan :
 Bensin

B. Keselamatan Kerja
a) Mekanik :
 Menggunakan baju praktek sesuai dengan SOP.

2|Page
b) Alat :
 Tempatkan peralatan pada kondisi / posisi pada bidang yang
datar dan mudah dijangkau.
 Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
 Lakukan praktikum pada tempat yang cukup cahaya.
 Bersihkan dan rapikan peralatan setelah digunakan.

C. Prosedur Operasiaonal Standar


a) Persiapan
 Siapkan peralatan dan bahan yang akan digunakan.
b) Pembongkaran
 Kendorkan mur tutup kepala silinder menggunakan kunci ring-
12.

 Buka tutup kepala silinder (cover cylinder head).

3|Page
c) Pemeriksaan
 Bila mesin masih panas, tunggu beberapa saat agar dingin.
Untuk mempercepat pendinginan bisa menggunakan kipas angin
elektrik.
 Ada juga pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilakukan
pada waktu mesin dalam kondisi panas.
 TOP 1 / TDC no.1 :
Putar poros engkol menggunakan kunci ring-19 hingga piston
pada silinder no.1 berada pada posisi titik mati atas (TMA) saat
langkah kompresi. Perhatikan tanda timing tepat pada posisi top
(0o). Langkah ini ditandai dengan bebasnya katup masuk dan
buang pada silinder no.1.

TOP 4 / TDC no.4 :


Putar poros engkol 360o menggunakan kunci ring-19 hingga
tanda timing tepat pada posisi top (0o). Piston pada silinder no.4
berada pada posisi titik mati atas (TMA) saat langkah kompresi.
Langkah ini ditandai dengan bebasnya katup masuk dan buang
pada silinder no.4.

 Pemeriksaan kebebasan mekanisme katup dapat dilakukan


dengan cara menggerakkan batang penekan (push rod) dan
rocker arm.

4|Page
 Gerakkan push rod memutar dan gerakkan rocker arm naik
turun.
 Katup yang bisa disetel ditandai dengan bebasnya gerakkan
pada bagian tersebut.
 Gunakan fuller gauge untuk memastikan lebar dari celah katup
yang akan disetel.
 Urutan Penyetelan Celah Katup :
Lakukan penyetelan celah katup pada katup-katup yang bebas
sesuai dengan urutan pengapian (firing order / FO). Untuk mesin
4 silinder FO : 1-3-4-2

Tabel 1. Urutan Penyetelan Katup

Silinder 1 1 2 2 3 3 4 4
Katup in ex in ex in ex in ex
TDC x x x x
no.1
TDC x x x x
no.4
Catatan : tanda “x” adalah tanda katup yang dapat dilakukan
penyetelan.

d) Penyetelan
 Kendorkan mur pengunci dengan kunci ring 12 dan masukkan
fuller gauge pada celah katup. Pilih ketebalan fuller gauge yang
sesuai dengan spesifikasi. Untuk mesin toyota kijang 4K
ketebalan celah katup masuk 0,20 mm, sedangkan katup buang
0,30 mm.
 Putar baut penyetel menggunakan obeng negatif (-) hingga
menyentuh fuller gauge. Gerakkan fuller gauge hingga terasa
lancar (menggigit).

5|Page
 Bila celah yang tepat sudah didapatkan, keraskan baut penyetel
dengan cara menahan baut penyetel sambil mengencangkan mur
pengikat.

 Setelah melakukan penyetelan celah katup, lakukan pengecekan


naiknya oli pada saat mesin pertama kali menyala.

e) Pemasangan
 Pasang tutup kepala silinder, kemudian kencangkan mur tutup
kepala silinder (cover cylinder head).

6|Page
D. Hasil dan Pembahasan

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Celah Katup

Silinder 1 1 2 2 3 3 4 4
Katup in ex in ex in ex in ex

Kondisi longgar sesuai longgar longgar longgar longgar longgar longgar

 Dari hasil pemeriksaan diatas maka celah katup yang longgar perlu
dilakukan penyetelan. Penyetelan dilakukan sesuai dengan firing
order / FO (tabel no.1 urutan penyetelan katup).
 Pada katup ex silinder 1, celah katup sudah sesuai dengan
spesifikasi jadi tidak perlu dilakukan penyetelan celah katup.
 Setelah melakukan penyetelan celah katup, lakukan pengecekan
naiknya oli pada saat mesin pertama kali menyala, dan didapatkan
hasil bahwa oli naik ke atas pada waktu 9.45 detik setelah mesin
menyala.

E. Saran
 Perlu dilakukan perawatan berkala (tune up mesin) agar peforma
mesin dapat terjaga dalam waktu yang lama serta komponen-
komponen mesin khususnya mekanisme katup dapat terhindar dari
kerusakan dan keausan.

7|Page
 Pada saat melakukan penyetelan celah katup sebaiknya tidak terlalu
besar / longgar dan rapat, karena :
 Celah katup yang terlalu besar akan menyebabkan katup
membuka sedikit, akibatnya campuran bahan bakar dan udara
yang masuk ke dalam mesin relatif sedikit, valve overlaping
menjadi sedikit, dan emisi yang dihasilkan relatif lebih rendah.
 Sebaliknya, apabila celah katup terlalu rapat, overlaping katup
menjadi lebih besar, campuran bahan bakar dan udara yang
masuk ke dalam silinder makin banyak, akibatnya emisi karbon
monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) meningkat.

Surabaya, 25 September 2013

( Agysta Yoso Apriliasari )


NIM. 115524084

8|Page

Anda mungkin juga menyukai