Tujuan Praktikum :
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa akan dapat memeriksa dan menyetel
celah katup.
b) Alat :
Kunci Ring 19
1|Page
Kunci Ring 12
Fuller Gauge
c) Bahan :
Bensin
B. Keselamatan Kerja
a) Mekanik :
Menggunakan baju praktek sesuai dengan SOP.
2|Page
b) Alat :
Tempatkan peralatan pada kondisi / posisi pada bidang yang
datar dan mudah dijangkau.
Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
Lakukan praktikum pada tempat yang cukup cahaya.
Bersihkan dan rapikan peralatan setelah digunakan.
3|Page
c) Pemeriksaan
Bila mesin masih panas, tunggu beberapa saat agar dingin.
Untuk mempercepat pendinginan bisa menggunakan kipas angin
elektrik.
Ada juga pemeriksaan dan penyetelan celah katup dilakukan
pada waktu mesin dalam kondisi panas.
TOP 1 / TDC no.1 :
Putar poros engkol menggunakan kunci ring-19 hingga piston
pada silinder no.1 berada pada posisi titik mati atas (TMA) saat
langkah kompresi. Perhatikan tanda timing tepat pada posisi top
(0o). Langkah ini ditandai dengan bebasnya katup masuk dan
buang pada silinder no.1.
4|Page
Gerakkan push rod memutar dan gerakkan rocker arm naik
turun.
Katup yang bisa disetel ditandai dengan bebasnya gerakkan
pada bagian tersebut.
Gunakan fuller gauge untuk memastikan lebar dari celah katup
yang akan disetel.
Urutan Penyetelan Celah Katup :
Lakukan penyetelan celah katup pada katup-katup yang bebas
sesuai dengan urutan pengapian (firing order / FO). Untuk mesin
4 silinder FO : 1-3-4-2
Silinder 1 1 2 2 3 3 4 4
Katup in ex in ex in ex in ex
TDC x x x x
no.1
TDC x x x x
no.4
Catatan : tanda “x” adalah tanda katup yang dapat dilakukan
penyetelan.
d) Penyetelan
Kendorkan mur pengunci dengan kunci ring 12 dan masukkan
fuller gauge pada celah katup. Pilih ketebalan fuller gauge yang
sesuai dengan spesifikasi. Untuk mesin toyota kijang 4K
ketebalan celah katup masuk 0,20 mm, sedangkan katup buang
0,30 mm.
Putar baut penyetel menggunakan obeng negatif (-) hingga
menyentuh fuller gauge. Gerakkan fuller gauge hingga terasa
lancar (menggigit).
5|Page
Bila celah yang tepat sudah didapatkan, keraskan baut penyetel
dengan cara menahan baut penyetel sambil mengencangkan mur
pengikat.
e) Pemasangan
Pasang tutup kepala silinder, kemudian kencangkan mur tutup
kepala silinder (cover cylinder head).
6|Page
D. Hasil dan Pembahasan
Silinder 1 1 2 2 3 3 4 4
Katup in ex in ex in ex in ex
Dari hasil pemeriksaan diatas maka celah katup yang longgar perlu
dilakukan penyetelan. Penyetelan dilakukan sesuai dengan firing
order / FO (tabel no.1 urutan penyetelan katup).
Pada katup ex silinder 1, celah katup sudah sesuai dengan
spesifikasi jadi tidak perlu dilakukan penyetelan celah katup.
Setelah melakukan penyetelan celah katup, lakukan pengecekan
naiknya oli pada saat mesin pertama kali menyala, dan didapatkan
hasil bahwa oli naik ke atas pada waktu 9.45 detik setelah mesin
menyala.
E. Saran
Perlu dilakukan perawatan berkala (tune up mesin) agar peforma
mesin dapat terjaga dalam waktu yang lama serta komponen-
komponen mesin khususnya mekanisme katup dapat terhindar dari
kerusakan dan keausan.
7|Page
Pada saat melakukan penyetelan celah katup sebaiknya tidak terlalu
besar / longgar dan rapat, karena :
Celah katup yang terlalu besar akan menyebabkan katup
membuka sedikit, akibatnya campuran bahan bakar dan udara
yang masuk ke dalam mesin relatif sedikit, valve overlaping
menjadi sedikit, dan emisi yang dihasilkan relatif lebih rendah.
Sebaliknya, apabila celah katup terlalu rapat, overlaping katup
menjadi lebih besar, campuran bahan bakar dan udara yang
masuk ke dalam silinder makin banyak, akibatnya emisi karbon
monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) meningkat.
8|Page