●) E-Government
E-government atau biasa disebut dengan pemerintahan elektronik atau dalam bahasa inggris
electronics government adalah layanan pemerintah kepada masyarakat umum berupa
pemanfaatan teknologi informasi dalam urusan bisnis, memberikan informasi kepada warga atau
hal yang berkaitan dengan pemerintahan. E-Government biasa dipakai oleh Government to
Citizen atau Government to Customer (G2C), Government to Business (G2B), Government to
Government (G2G), Government to Employees (G2E). Keuntungan yang dapat kita bisa dapat
dari e-government adalah memberikan aksebilitas lebih, efisiensi, dan peningkatan pelayanan
kepada publik. E-government dapat pula kita pakai pada legislatif, yudikatif, atau administrasi
publik untuk proses pemerintahan yang demokratis, menyampaikan pelayanan publik, dll.
2) Pemerintah dapat mendapatkan sumber pendapatan baru karena berinteraksi dengan orang
yang berkepentingan.
3) Dapat meningkatkan transparansi dan kontrol pemerintah dalam penerapan konsep Good
Governance (bebas KKN).
5) Masyarakat dan pihak-pihak lain berperan dalam proses pengambilan berbagai kebijakan
publik secara merata sebagai pemberdayaan mitra pemerintah.
- Kelemahan E-Government
Adanya terjadi kebocoran data sehingga terjadi pelanggaran privasi yang dilakukan oleh pihak
yang tidak bertanggung jawab.
2) Digital divide
Terjadinya kesenjangan infrastruktur (tidak merata setiap kota dan daerah) walaupun ada kuota.
TAHAP E-GOVERNMENT
1. Emerging Presence
Sebatas penyampaian informasi publik. Jadi, misalnya kita butuh informasi apa sudah disediakan
informasi seperti urus KTP dan akta kelahiran sudah ada informasi di website pemerintah.
2. Enhanced Presence
Ketika kita ingin menyelesaikan suatu urusan kita ingin tau nanti lanjut ke mana. Pada tahap ini,
informasi diberikan sudah luas dan masih 1 arah tetapi kita lebih mudah mencari. Misalnya kita
masuk situs pemerintah kota yang urusannya Pajak Bumi dan Bangunan dan kita nanti dibawa ke
website berhubungan dengan Pajak Bumi dan Bangunan.
3. Interactive Presence
Kita sudah bisa interaktif pada tahap ini. Misalnya kita ingin registrasi catatan sipil jadi kita tidak
perlu ke kantornya dan kita hanya download dan registrasi online. Bila giliran kita, kita akan
dipanggil ke kantor dan dapat pelayanan. Kita dapat kontak dengan pihak pemberi layanan.
Berbeda dengan tahap kedua. Tahap kedua, kita hanya dapat informasi dan kita harus ke tenpat
sana bila urus sesuatu, sedangkan pada tahap ketiga ini kita dapat tanya jawab sama kantor
pengurus secara elektronik.
4. Transactional Presence
Di tahap ini kita dapat berinteraksi 2 arah yaitu dapat mendapatkan informasi dan memberi
kritik, kita dapat melakukan entry data dan penyelenggara dapat memberikan validasi langsung.
5. Networked Presence
Disini terjadi integrasi antara semua elemen e-government. Misalnya kita pindah pekerjaan,
sekolah, dll cukup data saja yang pindah di mana seluruh elemen e-government sudah
terintegrasi.
1. Flexible Architecture
Sistem yang dibangun terpadu antara sistem yang satu dengan yang lain sudah terintegrasi
sehingga menjadi fleksibel. Misalnya layanan untuk pendaftaran di mana-mana sama jadi dibuat
satu saja.
2. Modular
Ketika sistem dibangun maka sistem pastinya sudah terintegrasi dan data dapat saling
dikoneksikan di bagian modular ini. Contoh pada saat kantor satu membutuhkan data dari kantor
lain maka sistem kantor satu dengan yang lainnya sudah terkoneksi karena sudah modular agar
data dengan mudah pertukaran informasi.
3. Information Exchange
Adanya pertukaran informasi. Misalnya data saya dapat dibaca di kantor pajak pemerintah,
perpajakan, perdagangan, dan semua kantor pemerintah hanya dengan membutuhkan 1 ID sudah
cukup untuk semua layanan.
4. Configurable Workflows
Aliran kerja dari mana ke mana bisa diatur dan mudah dihubungkan. Misalnya kantor yang
melayani pelanggan sudah mendapat izin dari kantor bersangkutan. Jadi kita tidak perlu repot-
repot minta mengurus berkas dari satu tempat ke tempat lain
5. Standardised Documents
Biasanya di kantor lurah A untuk mengurus berkas dibutuhkan syarat-syarat sesuai lurah A
sedangkan di kantor lurah B untuk mengurus berkas dibutuhkan syarat beda dengan lurah A.
Padahal setelah ditelusuri ternyata sesuka lurahnya. Dengan adanya standardized documents,
membuat layanan diberikan ke penduduk semua sama syarat dibutuhkan dan tidak berbeda-beda
setiap lurah.
JENIS-JENIS E-GOVERNMENT
Teknologi G2C ini memiliki tujuan mempererat hubungan antara pemerintah dengan rakyat serta
memudahkan rakyat untuk mencari informasi penting tentang pemerintahan.
G2B ini merupakan contoh hubungan pemerintah dengan pebisnis. Tujuan dari G2B ini adalah
untuk memberi kemudahan berbisnis masyarakat dengan para pebisnis.
3) Government to Government (G2G)
Tujuan dari G2G adalah untuk memberi kemudahan antara pemerintah yang satu dengan
pemerintahan lainnya yang bersangkutan dalam bekerja sama untuk memenuhi informasi yang
dibutuhkan.
G2E bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan yang bekerja pada institusi pemerintah
serta kesejahteraan karyawan.
●) SMART CITY
Sekarang, saya akan membahas smart city. E-government dan smart city merupakan 2 hal yang
berbeda, tetapi smart city memanfaatkan teknologi komunikasi untuk aktivitas pemerintah dan
smart city lebih ke perilaku masyarakat lebih modern dan sadar teknologi, sedangkan e-
government itu lebih ke kegiatan pemerintah seperti layanan pemerintah bagi warga hingga
kegiatan kelembagaan di dalam pemerintah sendiri. Smart city dan e-government itu tidak dapat
juga saling dipisahkan karena 2 hal ini saling satu-kesatuan dan e-government merupakan
fondasi dari smart city.
Smart city merupakan kota idaman bagi semua orang karena smart city memiliki ciri khas yaitu:
Smart city terdiri dari 2 kata yaitu smart dan city. Smart singkatan dari:
- S : Sensing yaitu mempunyai sensor, seperti mendeteksi kelembapan udara.
- M: Measuring yaitu mengukur, seperti mengukur kelembapan udara.
- A: Analyzing yaitu menganalisis, seperti penyebab fenomena terjadinya.
- R: Responding yaitu merespon hal yang terjadi.
- T: Thinking (Re) yaitu berpikir untuk solusi lebih baik dan tidak mengulang kesalahan
sama.
sedangkan city adalah kawasan perkotaan. Jadi, smart city adalah kawasan perkotaan yang dapat
mengelola sumber daya (manusia, alam, teknologi, dll.) secara efisien, efektif, inovatif agar
dapat meningkatkan kualitas hidup warganya.
Mengapa smart city memerlukan teknologi?
Jadi, masing-masing kota mengukur kesiapan seperti apa dan kemampuan seperti apa.
2) Smart planning
Implementasi membangun smart city misalnya e-gov, smart fisheries, smart agriculture, dsb.
1) Dapat menciptakan kota idaman layak huni, lingkungan nyaman dan efisien.
3) Sistem infrastruktur terintegrasi lebih baik baik sosial, teknologi maupun fisik.
Sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintahan_elektronik
https://www.youtube.com/watch?v=V92QR_-U5Ec&feature=youtu.be