Anda di halaman 1dari 4

2.

5 Perencanaan Sosial dan Analisis Dampak Lingkungan Praktik

1. Perencanaan Sosial

 Dari hasil survey dampak sosial didirikan praktik, penduduk dan mahasiswa yang
berkuliah di ITB, IPDN, IKOPIN, dan UNPAD menjadi senang dan antusias
untuk pergi ke tempat praktik dokter gigi ini.

 Dapat meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut masyarakat di sekitar


Kecamatan Jatinangor, dengan cara :

1) Terdapat Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut yang Bermutu Tinggi

Hal ini ditandai perancangan Fasilitas Praktek Dokter Gigi :

a) Pemberi pelayanan dan jenis pelayanan yang diberikan

o Dokter gigi umum : memberikan perawatan standar General


Practitioner, melakukan pendekatan serta ilmu yang ter-update
seiring dengan adanya webinar dan hands on yang selalu diadakan,
melakukan prosedur pemeriksaan gigi pasien, memberi resep,
membuat surat rujukan ke dokter gigi spesialis sesuai kebutuhan
pasien, dan melakukan tindakan serta perawatan kesehatan gigi dan
mulut pasien sesuai standar kompetensinya.

o Dokter gigi spesialis konservasi gigi : memberikan perawatan


berdasarkan kompetensinya, meliputi melakukan bedah endodontik,
pemberian perawatan saluran akar, melakukan restorasi gigi,
melakukan implan endodontik, dan perawatan lain sesuai
kompetensinya.

o Dokter gigi spesialis orthodonti : memberi pelayanan berupa


diagnosis, pencegahan, dan pengobatan maloklusi dengan pemberian
perawatan melalui pemasangan kawat orthodonti cekat dan lepasan,
dan perawatan lain sesuai kompetensinya.
o Dokter gigi spesialis bedah mulut : menangani perawatan implan gigi,
kelainan di rongga mulut seperti impaksi, kelainan celah bibir dan
celah langit-langit, tumor dan kista di rongga mulut, perbaikan tulang
rahang, dan perawatan lain sesuai kompetensinya.

o Asisten dokter gigi : membantu dokter gigi selama prosedur


perawatan, mensterilkan peralatan gigi, mengatur cahaya lampu
selama dilakukan tindakan, serta membantu dokter gigi dalam
mengisi rekam medis pasien.

o Administran : menangani manajemen tempat praktik seperti


menjadwalkan janji pertemuan selanjutnya dengan pasien maupun
urusan bisnis.

o Official boy : melakukan pembersihan lingkungan tempat praktek,


dan melakukan pengelolaan sampah medik dan non medik, sampah
infeksius dan non infeksius sebelum diberikan kepada pihak ketiga.

b) Peralatan yang mendukung :

Menggunakan teknologi modern kedokteran gigi terkini, peralatan dan


biomaterial dengan kualitas terbaik, namun tetap didampingi dengan biaya
yang kompetitif.

2) Memberikan Banyak Macam Pelayanan Gigi

Memberikan perawatan sebagai General Practitioner dengan ilmu yang ter-


update, melakukan hubungan dokter gigi dan pasien dengan baik,
memberikan edukasi kepada pasien, memantau keluhan atau gejala pasien
setelah dilakukan tindakan dan pengobatan, serta memberikan berbagai
macam perawatan sesuai kompetensi dokter gigi spesialis yang tersedia di
klinik.

3) Lokasi dan keunggulan


a) Jenis pelayanan dan strategi pelayanan di praktik memberikan pelayanan
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

o Promotif : poster mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar,

o Preventif :

o Kuratif :

o Rehabilitatif :

b) Keunggulannya : Memberikan perawatan sebagai General Practitioner


dengan ilmu yang terupdate, serta peralatan yang canggih

c) Lokasi

o Di kecamatan Gedebage sendiri rata-rata lokasinya sudah strategis


karena berada di daerah-daerah yang bisa terbilang penduduknya
ramai dan sudah sadar mengenai kesehatan gigi dan mulut, jarak dari
kecamatan Gedebage ke Summarecon yaitu hanya 9 menit

o Tempat praktek yang didirikan berada pada lokasi yang strategis yang
hanya terdapat 1 praktek dokter gigi lain yang menjadikan saingan,
sehingga peluang membuka praktek semakin besar, wilayah nya
ramai penduduk dengan jumlah penduduk 10.465

o Terdapat banyak fasilitas di sekitar wilayah Summarecon Bandung,


seperti sekolah, pabrik , supermarket, serta mudah diakses oleh
transportasi.

2. Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL)

1) Di klinik kami untuk pengelolaan limbah dan kebersihan lingkungan akan


diorganisir oleh petugas kebersihan bekerja sama dengan sanitarian luar.
Sanitarian yang bekerja disini adalah yang telah lulus kualifikasi tenaga sanitarian
menurut permenkes no. 32 tahun 2013 tentang penyelenggaraan pekerja tenaga
sanitarian sehingga memiliki ijazah Profesi Kesehatan Lingkungan serta STRTS.

2) Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius akan dipisah. Setiap tempat
sampahnya akan diberikan label tanda limbah infeksius atau non infeksius.
Menurut OSHA, limbah infeksius contohnya adalah darah, produk darah yang
mengkontaminasi, benda tajam, sampah patologis, dan sampah mikrobial. Secara
umum, semua sampah infeksius diperuntukkan untuk pembuangan yang
sebaiknya ditempatkan pada kontainer atau plastik yang tertutup dan anti bocor
yang kemudian diberi warna/label sebagai kode/tanda. Label peringatan harus
tertempel pada kontainer dari sampah infeksius, untuk lemari es/freezer berisi
darah, dan untuk kontainer yang digunakan untuk menyimpan darah atau barang
lain yang potensial infeksius, dan untuk barang lain yang potensial infeksius.
Label yang disarankan OSHA sebaiknya digunakan dalam praktik. Label ini
biasanya berwarna oranye fluorescent atau merah-oranye atau warna lain yang
predominan atau diberi simbol dengan warna yang kontras. Semua barang
infeksius dibuang berdasarkan peraturan Negara dan regulasi lokal. Sampah medis
yang dibuang adalah sampah medis disposal dan transportasi pembuangannya
menggunakan transportasi khusus dengan informasi vital.

3) Terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (k3), di tempat praktik dokter
gigi ini, penyeka darah setelah ekstraksi gigi dibuang ke tempat sampah oleh
dental office yaitu dengan melakukan standard precautions. Prosedur dilakukan
berdasarkan asumsi bahwa setiap pasien atau orang yang bekerja di dental office
mungkin saja membawa infeksi serius serta menghindari kecelakaan kerja seperti
terpapar dan keracunan bahan-bahan berbahaya seperti Hg (merkuri) dan luka
goresan maupun tertusuk oleh instrumen atau alat kedokteran gigi. Sehingga
kemudian semua tahapan perawatan dental yang dilakukan harus meminimalisir
risiko infeksi silang. Selain itu melakukan Record Keeping yaitu pencatatan,
pengumpulan, dan penyimpanan semua data yang berhubungan dengan potensi
bahaya yang ada merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat untuk
perencanaan pengendalian bahaya serta perbaikannya. Kondisi lingkungan kerja
yang mempunyai potensi bahaya dapat mempengaruhi kesehatan pekerja.

Anda mungkin juga menyukai