1. Perencanaan Sosial
Dari hasil survey dampak sosial didirikan praktik, penduduk dan mahasiswa yang
berkuliah di ITB, IPDN, IKOPIN, dan UNPAD menjadi senang dan antusias
untuk pergi ke tempat praktik dokter gigi ini.
o Promotif : poster mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar,
o Preventif :
o Kuratif :
o Rehabilitatif :
c) Lokasi
o Tempat praktek yang didirikan berada pada lokasi yang strategis yang
hanya terdapat 1 praktek dokter gigi lain yang menjadikan saingan,
sehingga peluang membuka praktek semakin besar, wilayah nya
ramai penduduk dengan jumlah penduduk 10.465
2) Pengelolaan limbah infeksius dan non infeksius akan dipisah. Setiap tempat
sampahnya akan diberikan label tanda limbah infeksius atau non infeksius.
Menurut OSHA, limbah infeksius contohnya adalah darah, produk darah yang
mengkontaminasi, benda tajam, sampah patologis, dan sampah mikrobial. Secara
umum, semua sampah infeksius diperuntukkan untuk pembuangan yang
sebaiknya ditempatkan pada kontainer atau plastik yang tertutup dan anti bocor
yang kemudian diberi warna/label sebagai kode/tanda. Label peringatan harus
tertempel pada kontainer dari sampah infeksius, untuk lemari es/freezer berisi
darah, dan untuk kontainer yang digunakan untuk menyimpan darah atau barang
lain yang potensial infeksius, dan untuk barang lain yang potensial infeksius.
Label yang disarankan OSHA sebaiknya digunakan dalam praktik. Label ini
biasanya berwarna oranye fluorescent atau merah-oranye atau warna lain yang
predominan atau diberi simbol dengan warna yang kontras. Semua barang
infeksius dibuang berdasarkan peraturan Negara dan regulasi lokal. Sampah medis
yang dibuang adalah sampah medis disposal dan transportasi pembuangannya
menggunakan transportasi khusus dengan informasi vital.
3) Terkait dengan keselamatan dan kesehatan kerja (k3), di tempat praktik dokter
gigi ini, penyeka darah setelah ekstraksi gigi dibuang ke tempat sampah oleh
dental office yaitu dengan melakukan standard precautions. Prosedur dilakukan
berdasarkan asumsi bahwa setiap pasien atau orang yang bekerja di dental office
mungkin saja membawa infeksi serius serta menghindari kecelakaan kerja seperti
terpapar dan keracunan bahan-bahan berbahaya seperti Hg (merkuri) dan luka
goresan maupun tertusuk oleh instrumen atau alat kedokteran gigi. Sehingga
kemudian semua tahapan perawatan dental yang dilakukan harus meminimalisir
risiko infeksi silang. Selain itu melakukan Record Keeping yaitu pencatatan,
pengumpulan, dan penyimpanan semua data yang berhubungan dengan potensi
bahaya yang ada merupakan hal yang sangat penting dan bermanfaat untuk
perencanaan pengendalian bahaya serta perbaikannya. Kondisi lingkungan kerja
yang mempunyai potensi bahaya dapat mempengaruhi kesehatan pekerja.