Anda di halaman 1dari 25

Nama:Fransiskus Andri

NIM:2102022
Program Studi:S1 Keperawatan

1. Membantu pasien berdiri

 Membantu pasien duduk dan berdiri adalah membantu mengubah posisi klien dari
posisi tidur ke posisi duduk dan kemudian berdiri. B. Tujuan Membantu klien untuk
berdiri, dan berjalan
 Ditujukan kepada pasien : Klien pasca stroke, klien pasca bedah, dan klien dengan
terbatasan gerak
 Langkah Pemeriksaan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan diri perawat b. Identifikasi kebutuhan klien
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam teraupetik b. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga atau klien
3. Tahap Kerja
a. Mencuci tangan b. Atur posisi perawat dan klien secara tepat c. Menurunkan pasien
perlahan-lahan dari tempat tidur, berdiri sebentar untuk memperoleh keseimbangan
yang baik lalu berjalan. d. Setelah cukup berjalan, kembalikan pasien ke tempat tidur
4. Tahap Terminasi a. Melakukan evaluasi tindakan b. Terminasi c. Mencuci tangan d.
Dokumentasi
2. Membantu pasien duduk

ORIENTASI
1. Lakukan * S +senyum, salam, sapa, sopan dan santun
2. cuci tangan3.identifikasi pasien.
3. Jelaskan tindakan!prosedur yang akan dilakukan padapasien dan keluarga.
PELAKSANAAN
1. Atur posisi dan privasi pasien.
2. dekatkan alat kepada pasien.
3. bantu pasien pada posisi miring ke satu sisi, posisi perawat menghadap ke sisi dimana
pasien akan duduk.
4. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai dengan kenyamanan

3. Memberi posisi fowler

PENGERTIAN :
Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi ataudinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.(Posisi 45 derajat– 90 Derajat)
TUJUAN :
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafraghma sehingga meningkatnya ekspansi paru.
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap.
INDIKASI :
1. Pada pasien dengan gangguan pernafasan
2. Pada pasien immobilisasi

TAHAP ORIENTASI
1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai
2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien.
3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuantindakan yang akan dilakukan.
4. Berikan kesempatankepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelumtindakan
dimulai.
5. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan
TAHAP KERJA
1. Cuci tangan
2. Dudukkan pasien
3. Beri sandaran atau bantal
4. Atur tempat tidur untuk posisi fowler
5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk

4. Posisi Semi Fowler

adalah memposisikan pasien dengan posisi setengah duduk dengan menopang bagian
kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan ditopang dengan bantal,
serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada posisinya.
Tujuan :
1) Mengurangi sesak napas
2) Memberikan rasa nyaman
3) Membantu memperlancar keluarnya cairan
4) Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
Di lakukan pada :
1) Pasien sesak napas
2) Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik, atau bila pasien suah benar-
benar sadarD.
Persiapan :- Persiapan alat
1) Sandaran punggung atau kursi
2) Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3) Tempat tidur khusus(functional bed) jika perlu-
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
1) Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran dan jelaskan
apa yang akan dilakukan.
2) Pastikan identitas klien
3) jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapatdipahami oleh
klien
4) Siapkan peralatan
5) Cuci tangan
6) Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruangan yang cukup dan pencahayaanyang
cukup untuk melaksanakan tugas
7) Berikan privasi klien
Prosedur :
1) Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah atau diatas
kasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di rapikan. Bantaldi susun
menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali dan pada ujung kakinyadi pasang
penahan.
2) Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung diatur
setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengandi topang
dengan bantal.
3) Pasien di rapikan.
5. Memberi posisi Dorsal Recumbent

Preinteraksi
a. Identifikasi kebutuhan untuk perubahan posisi
b. Siapkan alat-alat yang diperlukan
c. Dekatkan alat-alat
Tahap orientasi
a. Ucapkan salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya
b. Tanyakan kondisi dan keluhan klien
c. Jelaskan tujuan, prosedur, lama tindakan, dan hal yang perludilakukan klien
d. Berikan kesempatan klien/keluarga bertanya sebelum kegiatandilakukan
Tahap kerja
a. Jaga privasi klien
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan.
c. Atur posisi klien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawahdibuka
d. Tekuk kedua lutut, regangkan paha, telapak kaki menapak pada kasurdan regangkan
kedua kaki
e. Pasang selimut pada tungkai dan badan pasien
TERMINASI
a. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan, berikan umpan balik positif
b. Kontrak pertemuan selanjutnya
c. Bereskan alat-alat
d. Cuci tangan
6. Memberi posisi tengkurap

Posisi pronasi merupakan merubah posisi klien berbaring diatas abdomen dengan kepala
menoleh ke samping
Tujuan
1. Untuk memperbaiki oksigenasi dan mekanisme pernapasan yang dapat menyebabkan
inflasi alveolar dan ventilasi
2. Peningkatan volume paru – paru
3. Pengurangan atelectasis pada daerah paru – paru
4. Memfasilitasi peningkatan drainase sekresi Indikasi
1. Pasien dengan hipoksia
2. Suplementasi oksigen >2 liter permenit untuk mempertahankan saturasi >92%
3. Tidak ada distress napas berat
4. Kesadaran pasien baik
5. Pasien dapat melakukan posisi pronasi secara mandiri
Prosedur
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat
3. Identifikasi pasien dengan tepat
4. Ucapkan salam
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Cuci tangan
7. Gunakan sarung tangan (jika perlu)
8. Atur posisi pasien berbaring terlentang mendatar di
tengah tempat tidur
9. Membantu pasien dalam posisi telungkup
10. Menghadapkan kepala klien di satu sisi, letakkan
bantal kecil di bawah kepala tetapi tidak sampai bahu
11. Meletakkan bantal kecil di bawah perut mulai dari
diafragma sampai krista iliaka
12. Meletakkan bantal di bawah kaki mulai dari lutut
hingga tumit
13. Mencuci tangan
14. Evaluasi respon pasien
15. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil

7. Memberi posisi lateral

Posisi lateral adalah posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan
kepala menoleh ke samping. Posisi lateral bertujuan untuk mengurangi lordosis dan
meningkatkan kelurusan punggung yang baik, baik untuk posisi tidur dan membantu
menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit
Tujuan :
a. mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. mempertahankan tonus otot.
c. mencegah terjadinya komplikasi immobilisas seperti ulkus decubitus kerusakan
saraf superfisial kerusakan pembuluh darah dan kontraktur
Kebijakan:
a. mertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport yang baik bagi
tubuh
b. yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering'karena alas tidur yang lembab atau
terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus.
c. letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan sesuai dengan jenis posisi
d. Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain terutama daerah
tonjolan tulange
e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur
f. buat jadwal posisi
Prosedur:
persiapan alat
a. Bantal
b. gulungan handuk / handuk kecil/ atau underpad alat
persiapan pasien
a. menjelaskan langkah-langkah tindakan

pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. mempersiapkan alat

8. Memberi posis SIM’s

Tujuan
a. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. Mempertahankan tonus otot
c. Mencegah terjadinya komplikasi immobilisasi, seperti ulkus decubitus,kerusakan
saraf superficial, kerusakan pembuluh darah dan kontraktur
Kebijakan
a. Pertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport yang baikbagi
tubuh
b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yanglembab atau
terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus
c. letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi
d. jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutamadaerah
tonjolan tulange. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara
teratur buat jadwal posisi
Persiapan alat
a. Bantal seperlunya
b. Handuk atau bantal pasir
Persiapan pasien
a. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat
c. Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja ( sesuai dengan tinggi
perawat)
d. Pindahkan pasien ke posisi tempat tidur dengan arah berlawanan dengan posisi yang
diinginkan
e. Rapatkan kedua kaki pasien dan tekuk lututnya
f. Miringkan pasien sampai posisi agak tengkurap
g. letakkan bantal kecil di bawah kepalah
h. tempatkan satu tangan di belakang tubuh
i. atur bahu atas sedikit abduksi atau siku fleksi
j. letakkan bantal diruang antara dada dan abdomen serta lengan atas kasur
k. letakkan bantal di ruang antara abdomen dan pelvis paha atas dan tempat tidur
l. yakinkan bahwa bahu dan pinggul berada pada bidang yang sama
m. letakkan gulungan handuk atau bantal pasir di bawah telapak kaki
n. Mencuci tangan
9. Membantu klien berpindah dari tempat tidur ke kursi roda

Suatu kegiatan yang dilakuan pada klien dengan kelemahankemampuan fungsional


untuk berpindah dari tempat tidur kekursi.
Tujuan:
1. Melatih ototo skelet untuk mencegah kontraktur atau sindro
Disuse
2. Memberikan kenyamanan
3. Mempertahankan kontrol diri pasien
4. Memungkinkan pasien untuk bersosialisasi
5. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei pada klien yang toleransi dengan
kegiatan ini
6. Memberikan akti(tas pertama latihan pertama& pada klienyang tirah baring).
7. Memindahkan pasien untuk pemeriksaan diagnostik..
Langkah:
1. Ikuti protokol standar
2. Bantu klien ke posisi duduk di tepi tempat tidur.
3. Buat posis ikursi pada sudut 45 derajat terhadap tempat tidur. Jika amenggunakan
kursi roda yakinkan bahwa kurisi ini dalam posisi terkunci
4. Pasang sabuk pemindahan pila perlu sesuai kebijakanlembaga
5. yakinkan bahwa klien menggunakan sepatu yang satabil dananti slip
6. regangkan kedua kaki anda
7. refleksikan panggul dan lutut anda
8. ejajarkan lutut andadengan klien
9. Pegang sabuk pemindahan dari bawah atau gapai melalui aksila klien dan tempatkan
tangan pada skapula klien
10. Angkat klien sampai berdiri pada hitungan 3 sambil meluruskan panggul andan dan
kaki pertahankan lutut agak feksi
11. Pertahankan stabilitas kaki yang lemah atau sejajarkan dengan lutut anda
12. Berporos pada kaki yang lebih jauh dari kursi pindahkan klien secara langsung ke
depan kursi
13. instruksikan klien untuk menggunakan penyangga tanganpada kursi untuk
menyokong

10. Memindahkan klien ke kursi roda ke tempat tidur

Deskripsi
yang terganggu aktivitasnya secara normal dan membutuhkan bantuan kursi roda. 1.
Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisik.
Tujuan
a. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
b. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan.
c. Memenuhi standar pelayanan pasien di rumah sakit.
d. Untuk pasien yang mengalami fraktur
Indikasi
a Klien yang mengalami kontraktur sendi
b Klien yang mengalami mobilisasi
c Klien tirah baring
d Klien pasca operasi
f Kelainan postur pada klien

Dilakukan NO

Aspek Yang Dilakukan Ya (1)

Persiapan Alat:
1. Kursi roda dalam keadaan terkunci
2. Alas kaki
3. Sabuk untuk berpindah posisi
4. Bantal

Prainteraksi
1. Persiapan diri perawat

Persiapan pasien
a. Sapa pasien dengan ramah
b. Memperkenalkan diri
c. Mengidentifikasi identitas pasien
d. Menjelaskan maksud dan tujuan

Persiapan lingkungan
1. Pasang sampiran/gorden untuk menjaga privasi

Pelaksanaan :
1. Kursi roda didorong dan didekatkan kesisi tempat tidur.
2. Roda belakang kursi roda ditahan dengan menggunakan kaki.
3. Kedua tangan petugas menopang ketiak pasien pada sisi yang lemah atau sakit.
4. Petugas memimpin pasien turun dari kursi roda dan berjalan bersama menuju
ketempat tidur pasien.
5. Pasien disandarkan ketempat tidur, kemudian dibantu oleh petugas untuk naik.
6. Petugas memastikan posisi tidur telah sesuai dengan kebutuhan pasien ataupun sesuai
dengan instruksi Dokter.
7. Setelah pasien sudah berada diatas tempat tidur anjurkan untuk memberitahu petugas
apabila memerlukan bantuan kursi roda
8. Setelah selesai pelaksanaan melakukan cuci tangan

Terminasi
a. Kaji respon dan perasaan klien
b. Berikan pujian pada klien
c. Ucapkan terimakasih
d. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.

11. Memindahkan klien dengan di angkat

Memindahkan pasien yg tidak dapat/tidak bolehberjalan, dilakukan dari tempat yang


satu ke tempatyang lain.
Tujuan :
1. Mengurangi/menghindarkan pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisiknya.
2. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
3. Memenuhi kebutuhan konsultasi/pindah ruangan.
Persiapan
 Alat :
TT, brankar atau korsi beroda (roolstul) dalam keadaan siap pakai
Selimut
Bantal, b/p
Persiapan
1. PasienDirapikan dan diberi penjelasan

Pelaksanaan
1. Memindahkan pasien dari brankar ke TT/sebaliknya
2. Jelaskan prosedur 
3. Atur brankar/TT dalam kondisi terkunci
4. Berdiri menghadap pasien
5. Silangkan tangan pasien di atas dada
6. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan kebawah tubuh pasien
7. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 2 - 3orang perawat (sesuai kebutuhan)
8. Ketiga perawat berdiri disisi sebelah kanan pasien:
Perawat I (paling tinggi) berdiri di bagiankepala
Perawat II berdiri di bagian pinggang
Perawat III berdiri di bagian kaki
9. Lengan kiri perawat I berada di bawahkepala/leher dan pangkal lengan pasien,
danlengan kanan dibawah punggung pasieni.Lengan kiri perawat II dibawah
pinggangpasien, lengan kanan dibawah bokong pasien.
10. Kedua lengan perawat III mengangkat seluruhtungkai pasien.k.Setelah siap, salah
seorang perawat memberiaba-aba untuk bersama-sama mengangkatpasien.
11. Dengan langkah bersamaan, berjalan menujuke tempat tidur / brankar yang telah
disiapkan.
12. Setelah pasien berada di atas TT/brankar,posisi pasien diatur, selimut dipasang atau
dirapikan

12. Memindahkan klien dengan easy move


Easy Move merupakan alat pemindah atau transfer pasien ini berbentuk seperti papan
yang diletakkan tepat di bawah pasien untuk memnindahkan pasien dari tempat tidur ke
tempat tidur lainnya, dapat mempermudah dalam memindahkan pasien. Biasa
digunakan di ruang IGD, ruang perawatan atau kamar operasi.
Cara menggunakannya sangat mudah, cukup letakkan Easy Move di bawah pasien
(posisi pasien di atas perlak/ linen/ kain), kemudian tarik alas pasien tersebut untuk
pindah tempat.

Spesifikasi :
- Dapat digunakan untuk pasien sampai dengan berat badan 200 kg
- Mengurangi resiko terjadinya HNP & LBP
- Aman dan nyaman bagi pasien dan kinerja perawat
- Mudah dibersihkan
- Bisa digunakan sampai dengan 20,000 kali pakai
- Dapat digunakan landasan proses RJP

13. Membantu Klien berjalan


adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas. Membantu
pasien berjalan memerlukan persiapan. Perawat mengkaji toleransi pasien terhadap
aktivitas, kekuatan, adanya nyeri, koordinasi. Latihan berjalan ini bisa tanpa
menggunakan alat atau mungkin memerlukan alat seperti seperti tongkat, dan kruk,
tergantung pengkajian yang ditemukan
Indikasi
Pasien yang bed rest lama atau pasien cedera.

Tujuan
Memperbaiki tingkat mobilitas fungsional ekstremitas klien, mencegah kontraktur dan
pengecilan otot dan tendon, serta meningkatkan sirkulasi darah pada ekstremitas,
menurunkan komplikasi vaskular imobilisasi dan meningkatkan kenyamanan klien.

Persiapan Tempat dan Alat


Alat atau bahan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Persiapan Pasien
a. Menjelaskan tujuan pelaksanaan.
b. Mengadakan kontrak waktu pelaksanaan.

Persiapan Lingkungan
a. Beri lingkungan aman dengan hindari lantai licin.

Cara Membantu
a. Mencuci tangan
b. Mintalah pasien untuk meletakkan tangan disamping badan atau memegang telapak
tangan perawat (bisa dua perawat)
c. Perawat berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu
pasien (bisa dua perawat)
d. Bantu pasien untuk berjalan dan ikuti sesuai dengan langkah pasien sesuai
kemampuan (bisa dua perawat)
e. Selalu observasi respon pasien saat berdiri dari tempat tidur dan saat jalan (frekuensi
nadi dan tanda pusing kepala).
f. Mencuci tangan.
g. Catat tindakan dan respon pasien.

Evaluasi Membantu Pasien Berjalan


a. Tanyakan keadaan dan kenyamanan pasien setelah tindakan
b. Respon klien kooperatif.

14. Membantu klien berjalan dengan kruk

KRUK yaitu alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang
diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan

Tujuan Penggunaan KRUK

Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan mobilisasi


Menurunkan resiko komplikasi dan mobilasi
Menurunkan ketergantungan pasien pada orang lain
Meningkatkan rasa percaya diri klien

Fungsi KRUK

Sebagai alat bantu berjalan


Mengatur atau memberi keseimbangan waktu berjalan
Membantu menyokong sebagai berat badan
Indikasi Pengguna KRUK

Pasien dengan fraktur ekstremitas bawah.


Pasien dengan post op amputasi ekstremitas bawah.
Pasien dengan kelemahan kaki atau post stroke
Kontra Indikasi

Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 40c


Penderita dalam keadaan bedrest.
Penderita dengan post op

Manfaat Penggunaan KRUK

Melihara dan mengembalikan fungsi otot.


Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok.
Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot.
Mencegah komplikasi, seperti otot mengecil dan kekakuan sendi.

Hal-Hal Yang Harus DiPertahankan Dalam Menggunakan KRUK


Perawat atau keluarga harus memperhatikan ketika klien akan menggunakan KRUK.
Monitor klien saat memeriksa penggunaan KRUK dan observasi untuk beberapa saat
sampai problem hilang.
Perhatikan kondisi klien saat mulai berjalan.
Sebelum di gunakan, cek dahulu KRUK untuk persiapan.
Perhatikan lingkungan sekitar.
Gunakan WC duduk, untuk buang air besar.
Bila tidak ada WC duduk, gunakan WC biasa dengan kursi yang tengahnya diberi
lubang.
Jaga keseimbangan tubuh.
Tehnik Penggunaan KRUK

Cara Berjalan Dengan KRUK

Langkah 1, dengan KRUK pada tempatnya, tekanan tempat di tangan anda, bukan pada
ketiak
anda.

Langkah 2, pindahkan kaki dioperasikan dan kedua KRUK maju pada saat yang sama.

Langkah 3, mencari dan lurus kedepan, langkah pertama melalui KRUK dengan kaki
dioperasikan diikuti oleh kaki anda acreage.

Teknik Turun Tangga

Pindahkan berat badan pada kaki yang tidak sakit.


Letakkan KRUK pada anak tangga dan mulai untuk memindahkan berat badan pada
KRUK
Gerakan kaki yang sakit kedepan.
Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan KRUK.

Teknik Naik Tangga

Pindahkan berat badan pada kruk


Julurkan tungkai yang tidak sakit
Pindahkan berat badan dari KRUK ke tungkai yang tidak sakit
Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan KRUK
Teknik Duduk

Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi.
Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi
Klien memegang kedua KRUK dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit
Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat.

Teknik Naik Kendaraan


Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pintu, bokong diangkat
kemudian naikan kaki yang sakit.
gallery/gambar kruk

15. Range of motion

adalah latihan menggerakkan bagian tubuh untuk memelihara fleksibilitas dan


kemampuan gerak sendi. Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot
dan tonus otot
Tujuan
ROM memiliki banyak tujuan diantaranya yaitu memelihara fleksibilitas dan
kemampuan gerak sendi, mengurangi rasa nyeri, mengembalikan kemampuan klien
menggerakkan otot melancarkan peredaran darah.
jenis - jenis ROM ?

• Latihan ROM aktif


Latihan dengan meminta klien menggunakan otot untuk melakukan gerak mandiri.

• Latihan ROM aktif dengan pendampingan (active-assisted)


Latihan gerak mandiri dengan dibantu atau didampingi oleh perawat atau tenaga
kesehatan lain.

• Latihan ROM pasif


Latihan ROM yang dilakukan oleh perawat atau tenaga kesehatan lain kepada klien
yang tidak mampu atau memiliki keterbatasan pergerakan.

waktu dilaksanakan ROM ?


1. Idealnya sekali dalam sehari.
2. Latihan masing-masing dilakukan +-10 hitungan.
3. Mulai latihan pelan dan bertahap.
4. Usahakan sampai gerakan penuh, tapi jangan memaksakan gerakan klien, tetap
sesuaikan dengan batas toleransi gerakan pasien.
5. Perhatikan respon pasien, Hentikan bila terasa respon nyeri dan segera konsultasikan
ke tenaga kesehatan.

cara melakukan gerakan ROM ?


ROM pada bagian jari-jari (Fleksi dan Ekstensi)
1. Pegang jari-jari tangan pasien dengan satu tangan sementara tangan lain memegang
pergelangan.
2. Bengkokkan (tekuk/fleksikan) jari-jari ke bawah.
3. Luruskan jari-jari (ekstensikan) kemudian dorong ke belakang (hiperekstensikan).
4. Gerakkan ke samping kiri kanan (Abduksi-adduksikan).
5. Kembalikan ke posisi awal.

ROM pada pergelangan kaki (Fleksi dan Ekstensi)


1. Letakkan satu tangan pada telapak kaki pasien dan satu tangan yang lain di atas
2. Pergelangan kaki, jaga kaki lurus dan rileks.
3. Tekuk pergelangan kaki, arahkan jari-jari kaki ke arah dada atau ke bagian atas tubuh
pasien.
4. Kembalikan ke posisi awal.
5. Tekuk pergelangan kaki menjauhi dada pasien. Jari dan telapak kaki diarahkan ke
bawah.

ROM pada pergelangan kaki (Infersi dan Efersi)


1. Pegang separuh bagian atas kaki pasien dengan tangan kita (pelaksana) dan pegang
pergelangan kaki pasien dengan tangan satunya.
2. Putar kaki dengan arah ke dalam sehingga telapak kaki menghadap ke kaki lainnya.
3. Kembalikan ke posisi semula.
4. Putar kaki keluar sehingga bagian telapak kaki menjauhi kaki yang lain.
5. Kembalikan ke posisi awal.

ROM pada bagian paha (Rotasi)


1. Letakkan satu tangan perawat pada pergelangan kaki pasien dan satu tangan yang lain
di atas lutut pasien.
2. Putar kaki ke arah pasien.
3. Putar kaki ke arah pelaksana.
4. Kembalikan ke posisi semula.

ROM pada paha (Abduksi dan Adduksi)


1. Letakkan satu tangan perawat di bawah lutut pasien dan satu tangan pada tumit.
2. Angkat kaki pasien kurang lebih 8 cm dari tempat tidur dan pertahankan posisi tetap
lurus. Gerakan kaki menjauhi badan pasien atau ke samping ke arah perawat.
3. Gerakkan kaki mendekati dan menjauhi badan pasien.
4. Kembalikan ke posisi semula.
5. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.

ROM pada bagian lutut (Fleksi dan Ekstensi)


1. Letakkan satu tangan di bawah lutut pasien dan pegang tumit pasien dengan tangan
yang lain.
2. Angkat kaki, tekuk pada lutut dan pangkal paha.
3. Lanjutkan menekuk lutut ke arah dada pasien sejauh mungkin dan semampu pasien.
4. Turunkan dan luruskan lutut dengan tetap mengangkat kaki ke atas.
5. Kembalikan ke posisi semula.
6. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

16. Memindahkan klien dengan scoop scether

Scoop stretcher bukan merupakan alat untuk membawa atau transportasi, melainkan alat
untuk mengangkat dan memindahkan. Proses pengangkatan
sebaiknya dilakukan oleh empat petugas dengan berada pada masing-masing sisi
tandu.

Teknik/prosedur Memindahkan Pasien


a. Memindahkan pasien dari brankar ke Tempat Tidur /sebaliknya
1) Menjelaskan prosedur pemindahan
2) Atur brankar / Tempat Tidur dalam kondisi terkunci
3) Berdiri di sisi kanan atau kiri pasien
4) Kemudian masukkan tangan ke bawah tubuh pasien
5) Silangkan tangan pasien di atas dada
6) Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 2 - 3 orang perawat (sesuai
kebutuhan)
7) Ketiga perawat berdiri disisi sebelah kanan pasien Perawat I (paling tinggi) dan
berdiri di bagian kepala sebagai pemberi istruksi). Perawat II berdiri di bagian pinggang
8) Perawat III berdiri di bagian kaki Lengan kiri perawat I berada di bawah
kepala/leher dan pangkal lengan pasien,dan lengan kanan dibawah punggung pasien
9) Lengan kiri perawat II dibawah pinggang pasien, lengan kanan dibawah
bokong pasien.
10) Kedua lengan perawat III mengangkat seluruh tungkai pasien.
11) Setelah siap, salah seorang perawat memberi aba-aba untuk bersama-sama
mengangkat pasien.
12) Dengan langkah bersamaan, berjalan menuju ke tempat tidur / brankar yang
telah disiapkan.
13) Setelah pasien berada di atas TT/brankar, posisi pasien diatur, selimut

Memindahkan pasien dengan tarikan Selimut atau alas


1) Atur brankar dalam posisi terkunci pada tiap sisinya dan dekatkan dan
sejajarkan dengan tempat tidur atau brankar atau stretcher yang akan
digunakan selanutnya.
2) Satu perawat berada disisi tempat tidur, sedangkan posisi dua perawat yang
lain di samping brankar
3) Gunakan pengalas dibawah tubuh klien untuk media mengangkat dapat berupa
selimut maupun alas brankar
4) Silangkan tangan pasien didepan dada untuk mencegah terjepit
5) Perawat yang berada di sisi tempat tidur siap memegang dan mendorong pasien
6) Dua perawat lain yang berada di samping brankart memulai aba-aba secara
bersamaan dan mengangkat/ menarik pengalas di bawah tubuh pasien dan
pasien hingga mencapai tempat tidur satunya. Apabila pasien dalam kondisi
cedera berat ataupun fraktur yang luas maupun memiliki bobot tubuh yang
sedikit berlebih anjurkan minimal terdapat 4 perawat yang masing-masing
berada pada sisi kepala, samping kanan kiri dan kaki.
7) Jauhkan brankar
8) Baringkan pasien ke kiri atau kanan dan tarik pengalas atau selimut.
9) Atur posisi pasien hingga merasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai