NIM:2102022
Program Studi:S1 Keperawatan
Membantu pasien duduk dan berdiri adalah membantu mengubah posisi klien dari
posisi tidur ke posisi duduk dan kemudian berdiri. B. Tujuan Membantu klien untuk
berdiri, dan berjalan
Ditujukan kepada pasien : Klien pasca stroke, klien pasca bedah, dan klien dengan
terbatasan gerak
Langkah Pemeriksaan
1. Tahap Pra Interaksi
a. Persiapan diri perawat b. Identifikasi kebutuhan klien
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam teraupetik b. Menjelaskan tujuan & prosedur tindakan pada
keluarga atau klien
3. Tahap Kerja
a. Mencuci tangan b. Atur posisi perawat dan klien secara tepat c. Menurunkan pasien
perlahan-lahan dari tempat tidur, berdiri sebentar untuk memperoleh keseimbangan
yang baik lalu berjalan. d. Setelah cukup berjalan, kembalikan pasien ke tempat tidur
4. Tahap Terminasi a. Melakukan evaluasi tindakan b. Terminasi c. Mencuci tangan d.
Dokumentasi
2. Membantu pasien duduk
ORIENTASI
1. Lakukan * S +senyum, salam, sapa, sopan dan santun
2. cuci tangan3.identifikasi pasien.
3. Jelaskan tindakan!prosedur yang akan dilakukan padapasien dan keluarga.
PELAKSANAAN
1. Atur posisi dan privasi pasien.
2. dekatkan alat kepada pasien.
3. bantu pasien pada posisi miring ke satu sisi, posisi perawat menghadap ke sisi dimana
pasien akan duduk.
4. Tinggikan kepala tempat tidur sesuai dengan kenyamanan
PENGERTIAN :
Adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepala tempat tidur lebih
tinggi ataudinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan
memfasilitasi fungsi pernafasan pasien.(Posisi 45 derajat– 90 Derajat)
TUJUAN :
1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafraghma sehingga meningkatnya ekspansi paru.
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap.
INDIKASI :
1. Pada pasien dengan gangguan pernafasan
2. Pada pasien immobilisasi
TAHAP ORIENTASI
1. Beri salam dan panggil pasien dengan nama yang ia sukai
2. Tanya keluhan dan kaji gejala spesifik yang ada pada pasien.
3. Jelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan tujuantindakan yang akan dilakukan.
4. Berikan kesempatankepada pasien dan keluarga untuk bertanya sebelumtindakan
dimulai.
5. Mintalah persetujuan pasien sebelum memulai tindakan
TAHAP KERJA
1. Cuci tangan
2. Dudukkan pasien
3. Beri sandaran atau bantal
4. Atur tempat tidur untuk posisi fowler
5. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring setengah duduk
adalah memposisikan pasien dengan posisi setengah duduk dengan menopang bagian
kepala dan bahu menggunakan bantal, bagian lutut ditekuk dan ditopang dengan bantal,
serta bantalan kaki harus mempertahankan kaki pada posisinya.
Tujuan :
1) Mengurangi sesak napas
2) Memberikan rasa nyaman
3) Membantu memperlancar keluarnya cairan
4) Membantu mempermudah tindakan pemeriksaan
Di lakukan pada :
1) Pasien sesak napas
2) Pasien pasca bedah, bila keadaan umum pasien baik, atau bila pasien suah benar-
benar sadarD.
Persiapan :- Persiapan alat
1) Sandaran punggung atau kursi
2) Bantal atau balok penahan kaki tempat tidur bila perlu
3) Tempat tidur khusus(functional bed) jika perlu-
Persiapan pasien, perawat, dan lingkungan
1) Perkenalkan diri anda pada klien, termasuk nama dan jabatan atau peran dan jelaskan
apa yang akan dilakukan.
2) Pastikan identitas klien
3) jelaskan prosedur dan alasan dilakukan tindakan tersebut yang dapatdipahami oleh
klien
4) Siapkan peralatan
5) Cuci tangan
6) Yakinkan klien nyaman dan memiliki ruangan yang cukup dan pencahayaanyang
cukup untuk melaksanakan tugas
7) Berikan privasi klien
Prosedur :
1) Pasien di dudukkan, sandaran punggung atau kursi di letakkan di bawah atau diatas
kasur di bagian kepala, di atur sampai setengah duduk dan di rapikan. Bantaldi susun
menurut kebutuhan. Pasien di baringkan kembali dan pada ujung kakinyadi pasang
penahan.
2) Pada tempat tidur khusus (functional bed) pasien dan tempat tidurnya langsung diatur
setengah duduk, di bawah lutut di tinggikan sesuai kebutuhan. Kedua lengandi topang
dengan bantal.
3) Pasien di rapikan.
5. Memberi posisi Dorsal Recumbent
Preinteraksi
a. Identifikasi kebutuhan untuk perubahan posisi
b. Siapkan alat-alat yang diperlukan
c. Dekatkan alat-alat
Tahap orientasi
a. Ucapkan salam, perkenalkan diri, panggil klien dengan namanya
b. Tanyakan kondisi dan keluhan klien
c. Jelaskan tujuan, prosedur, lama tindakan, dan hal yang perludilakukan klien
d. Berikan kesempatan klien/keluarga bertanya sebelum kegiatandilakukan
Tahap kerja
a. Jaga privasi klien
b. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan bila diperlukan.
c. Atur posisi klien dalam keadaan berbaring terlentang, pakaian bawahdibuka
d. Tekuk kedua lutut, regangkan paha, telapak kaki menapak pada kasurdan regangkan
kedua kaki
e. Pasang selimut pada tungkai dan badan pasien
TERMINASI
a. Evaluasi perasaan klien, simpulkan hasil kegiatan, berikan umpan balik positif
b. Kontrak pertemuan selanjutnya
c. Bereskan alat-alat
d. Cuci tangan
6. Memberi posisi tengkurap
Posisi pronasi merupakan merubah posisi klien berbaring diatas abdomen dengan kepala
menoleh ke samping
Tujuan
1. Untuk memperbaiki oksigenasi dan mekanisme pernapasan yang dapat menyebabkan
inflasi alveolar dan ventilasi
2. Peningkatan volume paru – paru
3. Pengurangan atelectasis pada daerah paru – paru
4. Memfasilitasi peningkatan drainase sekresi Indikasi
1. Pasien dengan hipoksia
2. Suplementasi oksigen >2 liter permenit untuk mempertahankan saturasi >92%
3. Tidak ada distress napas berat
4. Kesadaran pasien baik
5. Pasien dapat melakukan posisi pronasi secara mandiri
Prosedur
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat
3. Identifikasi pasien dengan tepat
4. Ucapkan salam
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Cuci tangan
7. Gunakan sarung tangan (jika perlu)
8. Atur posisi pasien berbaring terlentang mendatar di
tengah tempat tidur
9. Membantu pasien dalam posisi telungkup
10. Menghadapkan kepala klien di satu sisi, letakkan
bantal kecil di bawah kepala tetapi tidak sampai bahu
11. Meletakkan bantal kecil di bawah perut mulai dari
diafragma sampai krista iliaka
12. Meletakkan bantal di bawah kaki mulai dari lutut
hingga tumit
13. Mencuci tangan
14. Evaluasi respon pasien
15. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil
Posisi lateral adalah posisi klien berbaring pada salah satu sisi bagian tubuh dengan
kepala menoleh ke samping. Posisi lateral bertujuan untuk mengurangi lordosis dan
meningkatkan kelurusan punggung yang baik, baik untuk posisi tidur dan membantu
menghilangkan tekanan pada sakrum dan tumit
Tujuan :
a. mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. mempertahankan tonus otot.
c. mencegah terjadinya komplikasi immobilisas seperti ulkus decubitus kerusakan
saraf superfisial kerusakan pembuluh darah dan kontraktur
Kebijakan:
a. mertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport yang baik bagi
tubuh
b. yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering'karena alas tidur yang lembab atau
terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus.
c. letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan sesuai dengan jenis posisi
d. Jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain terutama daerah
tonjolan tulange
e. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara teratur
f. buat jadwal posisi
Prosedur:
persiapan alat
a. Bantal
b. gulungan handuk / handuk kecil/ atau underpad alat
persiapan pasien
a. menjelaskan langkah-langkah tindakan
pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. mempersiapkan alat
Tujuan
a. Mencegah rasa tidak nyaman pada otot
b. Mempertahankan tonus otot
c. Mencegah terjadinya komplikasi immobilisasi, seperti ulkus decubitus,kerusakan
saraf superficial, kerusakan pembuluh darah dan kontraktur
Kebijakan
a. Pertahankan agar kasur yang digunakan dapat memberikan suport yang baikbagi
tubuh
b. Yakinkan bahwa alas tidur tetap bersih dan kering, karena alas tidur yanglembab atau
terlipat akan meningkatkan resiko terjadinya ulkus dekubitus
c. letakkan alat bantu di tempat yang membutuhkan, sesuai dengan jenis posisi
d. jangan letakkan satu bagian tubuh diatas bagian tubuh yang lain, terutamadaerah
tonjolan tulange. Rencanakan perubahan posisi selama 24 jam dan lakukan secara
teratur buat jadwal posisi
Persiapan alat
a. Bantal seperlunya
b. Handuk atau bantal pasir
Persiapan pasien
a. Menjelaskan langkah-langkah tindakan
Pelaksanaan
a. Mencuci tangan
b. Mempersiapkan alat
c. Buatlah posisi tempat tidur yang memudahkan untuk bekerja ( sesuai dengan tinggi
perawat)
d. Pindahkan pasien ke posisi tempat tidur dengan arah berlawanan dengan posisi yang
diinginkan
e. Rapatkan kedua kaki pasien dan tekuk lututnya
f. Miringkan pasien sampai posisi agak tengkurap
g. letakkan bantal kecil di bawah kepalah
h. tempatkan satu tangan di belakang tubuh
i. atur bahu atas sedikit abduksi atau siku fleksi
j. letakkan bantal diruang antara dada dan abdomen serta lengan atas kasur
k. letakkan bantal di ruang antara abdomen dan pelvis paha atas dan tempat tidur
l. yakinkan bahwa bahu dan pinggul berada pada bidang yang sama
m. letakkan gulungan handuk atau bantal pasir di bawah telapak kaki
n. Mencuci tangan
9. Membantu klien berpindah dari tempat tidur ke kursi roda
Deskripsi
yang terganggu aktivitasnya secara normal dan membutuhkan bantuan kursi roda. 1.
Mengurangi atau menghindari pergerakan pasien sesuai dengan keadaan fisik.
Tujuan
a. Memberikan rasa aman dan nyaman kepada pasien.
b. Memenuhi kebutuhan konsultasi atau pindah ruangan.
c. Memenuhi standar pelayanan pasien di rumah sakit.
d. Untuk pasien yang mengalami fraktur
Indikasi
a Klien yang mengalami kontraktur sendi
b Klien yang mengalami mobilisasi
c Klien tirah baring
d Klien pasca operasi
f Kelainan postur pada klien
Dilakukan NO
Persiapan Alat:
1. Kursi roda dalam keadaan terkunci
2. Alas kaki
3. Sabuk untuk berpindah posisi
4. Bantal
Prainteraksi
1. Persiapan diri perawat
Persiapan pasien
a. Sapa pasien dengan ramah
b. Memperkenalkan diri
c. Mengidentifikasi identitas pasien
d. Menjelaskan maksud dan tujuan
Persiapan lingkungan
1. Pasang sampiran/gorden untuk menjaga privasi
Pelaksanaan :
1. Kursi roda didorong dan didekatkan kesisi tempat tidur.
2. Roda belakang kursi roda ditahan dengan menggunakan kaki.
3. Kedua tangan petugas menopang ketiak pasien pada sisi yang lemah atau sakit.
4. Petugas memimpin pasien turun dari kursi roda dan berjalan bersama menuju
ketempat tidur pasien.
5. Pasien disandarkan ketempat tidur, kemudian dibantu oleh petugas untuk naik.
6. Petugas memastikan posisi tidur telah sesuai dengan kebutuhan pasien ataupun sesuai
dengan instruksi Dokter.
7. Setelah pasien sudah berada diatas tempat tidur anjurkan untuk memberitahu petugas
apabila memerlukan bantuan kursi roda
8. Setelah selesai pelaksanaan melakukan cuci tangan
Terminasi
a. Kaji respon dan perasaan klien
b. Berikan pujian pada klien
c. Ucapkan terimakasih
d. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
Pelaksanaan
1. Memindahkan pasien dari brankar ke TT/sebaliknya
2. Jelaskan prosedur
3. Atur brankar/TT dalam kondisi terkunci
4. Berdiri menghadap pasien
5. Silangkan tangan pasien di atas dada
6. Tekuk lutut anda, kemudian masukkan tangan kebawah tubuh pasien
7. Pasien diangkat oleh sekurang-kurangnya 2 - 3orang perawat (sesuai kebutuhan)
8. Ketiga perawat berdiri disisi sebelah kanan pasien:
Perawat I (paling tinggi) berdiri di bagiankepala
Perawat II berdiri di bagian pinggang
Perawat III berdiri di bagian kaki
9. Lengan kiri perawat I berada di bawahkepala/leher dan pangkal lengan pasien,
danlengan kanan dibawah punggung pasieni.Lengan kiri perawat II dibawah
pinggangpasien, lengan kanan dibawah bokong pasien.
10. Kedua lengan perawat III mengangkat seluruhtungkai pasien.k.Setelah siap, salah
seorang perawat memberiaba-aba untuk bersama-sama mengangkatpasien.
11. Dengan langkah bersamaan, berjalan menujuke tempat tidur / brankar yang telah
disiapkan.
12. Setelah pasien berada di atas TT/brankar,posisi pasien diatur, selimut dipasang atau
dirapikan
Spesifikasi :
- Dapat digunakan untuk pasien sampai dengan berat badan 200 kg
- Mengurangi resiko terjadinya HNP & LBP
- Aman dan nyaman bagi pasien dan kinerja perawat
- Mudah dibersihkan
- Bisa digunakan sampai dengan 20,000 kali pakai
- Dapat digunakan landasan proses RJP
Tujuan
Memperbaiki tingkat mobilitas fungsional ekstremitas klien, mencegah kontraktur dan
pengecilan otot dan tendon, serta meningkatkan sirkulasi darah pada ekstremitas,
menurunkan komplikasi vaskular imobilisasi dan meningkatkan kenyamanan klien.
Persiapan Lingkungan
a. Beri lingkungan aman dengan hindari lantai licin.
Cara Membantu
a. Mencuci tangan
b. Mintalah pasien untuk meletakkan tangan disamping badan atau memegang telapak
tangan perawat (bisa dua perawat)
c. Perawat berdiri di samping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu
pasien (bisa dua perawat)
d. Bantu pasien untuk berjalan dan ikuti sesuai dengan langkah pasien sesuai
kemampuan (bisa dua perawat)
e. Selalu observasi respon pasien saat berdiri dari tempat tidur dan saat jalan (frekuensi
nadi dan tanda pusing kepala).
f. Mencuci tangan.
g. Catat tindakan dan respon pasien.
KRUK yaitu alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang
diciptakan untuk mengatur keseimbangan pada saat akan berjalan
Fungsi KRUK
Langkah 1, dengan KRUK pada tempatnya, tekanan tempat di tangan anda, bukan pada
ketiak
anda.
Langkah 2, pindahkan kaki dioperasikan dan kedua KRUK maju pada saat yang sama.
Langkah 3, mencari dan lurus kedepan, langkah pertama melalui KRUK dengan kaki
dioperasikan diikuti oleh kaki anda acreage.
Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi.
Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi
Klien memegang kedua KRUK dengan tangan berlawanan dengan tungkai yang sakit
Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat.
Scoop stretcher bukan merupakan alat untuk membawa atau transportasi, melainkan alat
untuk mengangkat dan memindahkan. Proses pengangkatan
sebaiknya dilakukan oleh empat petugas dengan berada pada masing-masing sisi
tandu.