NIM : 20003054
JAWABAN
1. Sebagai suatu negara yang berdaulat, tentunya identitas nasional menjadi sangat
penting. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita
yang membedakannya dengan bangsa lain. Jadi untuk dapat mempertahankan
keunikan-keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri di perlukanlah identitas
nasional. Dengan identitas nasional inilah Negara indonesia dapat dikenal oleh
negara lain, serta dapat membentuk suatu kerja sama internasional yang baik
karena identitas yang jelas dan keunikan-keunikan yang dimiliki oleh negara
kita.
Selain itu sebagai suatu bentuk menghargai perjuangan para leluhur yang telah
memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia, hendaknya kita sebagai
generasi muda tetap mempertahankan jati diri yang sudah ada sejak dahulu, agar
nilai-nilai budaya dan identitas negara ini tidak hilang begitu saja.
a. Wilayah geografi
Wilayah geografi Indonesia secara historis adalah wilayah yang
semula menjadi wilayah kekuasaan dua kerajaan besar, yaitu kerajaan
Sriwijaya dan Majapahit, meliputi seluruh wilayah nusantara, sebagian
wilayah Thailand, Malaysia, Singapura hingga wilayah Filiphina, terutama
di bawah pemerintahan raja Sriwijaya Balaputra Dewa, dan di bawah
pemerintahan raja Majapahit Hayam Wuruk. Ketika bangsa Indonesia
menyatakan diri menjadi bangsa merdeka, bersatu, dan berdaulat, secara
politik para pendiri bangsa (the founding father) menetapkan bahwa wilayah
geografi Indonesia yang menjadi identitas nasional Negara Republik
Indonesia adalah seluruh wilayah nusantara yang meliputi seluruh wilayah
bekas jajahan Belanda.
b. Suku bangsa
Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat
askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan
jenis kelamin. Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau
kelompok etnis dengan tidak kurang dari 300 dialek bahasa.
Populasi penduduk Indonesia saat ini diperkirakan mencapai 210
juta. Dari jumlah tersebut diperkirakan separuhnya beretnis Jawa. Sisanya
terdiri dari etnis-etnis yang mendiami kepulauan di luar Jawa seperti suku
Makassar-Bugis (3,68%), Batak (2,04%), Bali (1,88%), Aceh (1,4%) dan
suku-suku lainnya. Mereka mendiami daerah-daerah tertentu sehingga
mereka dapat dikenali dari daerah mana asalnya. Etnis Tionghoa hanya
berjumlah 2,8% dari populasi Indonesia, tetapi mereka menyebar ke seluruh
kepulauan Indonesia. Mayoritas dari mereka bermukim di perkotaan.
c. Agama
Agama menjadi faktor pembentuk identitas nasional berdasarkan
realitas bahwa bangsa Indonesia tergolong sebagai rakyat agamis, yang
secara sadar bersama-sama membangun hubungan yang rukun antara umat
seagama dan antar umat beragama.
Agama Islam bukan saja menjadi rantai pengikat, tetapi munsul juga
sebagai semacam simbol persaudaraan dari masyarakat Hindia Belanda
(masyarakat Indonesia di masa penjajahan Belanda) guna menghadapi
kaum penjajah. Munculnya gerakan Islam yang terorganisasi di awal abad
XX seperti Muhammadiyah, Nahdatul Ulama, Syarekat Islam, Persatuan
Islam, dan lain-lain, menandai upaya serius umat Islam untuk memajukan
masyarakat Indonesia, yang mendorong tumbuhnya kesadaran nasional,
perasaan bersama sebagai sebuah bangsa, dan ini menjadi modal utama bagi
pembentukan identitas nasional.
Memahami kemajemukan agama yang ada di Indonesia, pemerintah
mengakui kemajemukan tersebut, yaitu Hindu, Budha, Kristen, Katolik,
Islam, Kong Hu Cu. Bagi bangsa Indonesia, kemajemukan dalam beragama
merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang wajib disyukuri, sehingga
harus dikelola dan dilaksanakan dengan wajar agar tidak menimbulkan
dampak negatif terhadap keutuhan dan kelangsungan hidup bangsa dan
Negara RI. Bila tidak dilaksanakan dan dikelolaan dengan benar tentu akan
dapat menjadi sumber konflik dan pemicu perpecahan atau desintegrasi
bangsa
d. Kebudayan
Kebudayaan menjadi faktor pembentuk identitas nasional karena
realitas bahwa kebudayaan yang dipelihara dan berkembang di dalam
lingkungan setiap suku bangsa berisi nilai-nilai dasar yang secara kolektif
digunakan oleh para pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami
lingkungan serta digunakan sebagai pedoman berpikir, bersikap, dan
bertindak sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
e. Bahasa
Bahasa adalah anak kebudayaan. Tanpa kemampuan berbahasa,
manusia tidak dapat mengembangkan kebudayaannya, dan akan hilang
sarana untuk meneruskan nilai-nilai budaya dari generasi ke generasi. Di
Indonesia terdapat banyak bahasa mewakili banyaknya suku bangsa, maka
diperlukan bahasa yang mampu menyatukan semua bahasa daerah. Dan
bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu dan telah dipakai sebagai
bahasa penghubung (lingua franca) antar pedagang di nusantara jauh
sebelum Indonesia kemerdekaan. Dalam fungsinya sebagai bahasa
penghubung itulah bahasa Melayu kemudian ditetapkan oleh para pemuda
dari Sabang sampai Merauke sebagai persatuan dalam ikrar Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928.
7. a. ideologi liberalisme
Liberalisme berasal dari bahasa latin yaitu dari kata "liberalis" yang berarti
bebas, merdeka, tak terikat dan tak tergantung. Liberalism adalah paham yang
menuntut kebebasan bagi individu manusia. Tuntutan ini muncul bersamaan
dengan munculnya individualism, yaitu paham yang menjunjung tinggi hak-
hak dan kebebasan pribadi.
Kelebihan
Kekurangan:
• Tidak ada persaingan sempurna. Yang ada persaingan tidak sempurna dan
persaingan monopolistik.
• Sistem harga gagal mengalokasikan sumber-sumber secara efisien, karena
adanya faktor-faktor eksternalitas (tidak memperhitungkan yang menekan
upah buruh dan lain-lain).
• Sebagian menganggap persaingan sengit yang dibawa oleh kapitalisme
sebagai kelemahan utama.
• Kapitalisme membuat ekonomi yang berorientasi pada uang. Perusahaan
bisnis akan melihat ekonomi dengan titik pandang materialistik.
• Profit dipandang menjadi tujuan bisnis utama dengan raksasa bisnis
mengambil alih perusahaan-perusahaan kecil.
• Kapitalisme memicu berkurangnya SDA karena dieksploitasi untuk
menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
• Kapitalisme juga diyakini menyebabkan distribusi kekayaan yang tidak
adil dengan kekayaan dan kekuasaan hanya dikuasai oleh segelintir orang.
.c. Ideologi Komunisme
Komunisme merupakan sebuah Ideologi Dunia yang muncul sebagai reaksi
dari kapitalisme. Komunisme adalah paham yang mendahulukan individu
pemilik dan mengesampingkan kaum buruh. Paham komunis juga
menyatakan semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai
secara mutlak oleh negara tersebut.
Kelebihan
Kekurangan:
d. ideologi sosialisme
Sebagai mana kapitalisme, sosialisme merupakan paham ekonomi yang
didasarkan pada filsafat materialisme dan atheisme. Ia lahir sebagai
antithesis terhadap kapitalisme. Jika kapitalisme lebih mementingkan
kaum bermodal atau majikan, maka sosialisme membela kaum buruh.
Kelebihan:
• Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan
dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
• Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis.
• Luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruk secara bertahap
Kekurangan:
• Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik
• Menghancurkan Ideologi komunisme
• Tidak menerima adanya politik lain
e. Ideologi Pancasila
8. a. Hilangnya kecintaan akan budaya sendiri akibat derasnya budaya asing yang
masuk ke indonesia dan mempengaruhi masyarakat.
b. munculnya gaya hidup yang konsumtif terhadap barang-barang impor dari
luar negeri sehingga tidak mendukung perekonomian rakyat.
c. daya saing produk lokal akan kalah dengan produk luar negeri
d. adanya kesenjangan sosial
e. lunturnya nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat
9. Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memberdayakan identitas
nasional Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, antara
lain:
a. Memperkuat kesadaran terhadap ideologi Pancasila
Bangsa Indonesia harus mampu mewujudkan nilai-nilai yang terkandung
dalam Pancasila sebagai dasar moral dan perilaku dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
b. Memperkuat daya tahan
Bangsa Indonesia harus dapat meningkatkan kualitas kesadaran dan
komitmen dari bangsa Indonesia untuk memegang teguh nilai-nilai dasar
ideologi Pancasila di dalam merealisasikan politik, ekonomi, social-
budaya, pertahanan kemanan dalam kehidupan kebangsaan Indonesia
tetap dapat dipercaya dan diandalkan.
c. Meningkatkan daya saing
Manusia Indonesia adakah makhluk monopluralis, dan setiap aspek
individu perlu dikembangkan agar terbentuk kepribadian tangguh, yaitu
aspek intelektual, kreativitas, moral, sikap, dan bahasa asing.
d. Memperkuat semangat kebangsaan
Meningkatkan fungsi Pancasila dalam era globalisasi membutuhkan
kesadaran, dukungan, dan semangat seluruh rakyat Indonesia melaui
motor penggeraknya yaitu para politisi, para pers, aggota legislative,
eksekutif, dan yudikatif, dan tokoh agama, pendidik, cendikiawan,
pemuda, wanita, tokoh adat, pengusaha, dan tokoh-tokoh masyarakat
lainnya.
10. Kasus desintegrasi yang muncul belakangan ini adalah saat masa-
masa pemilihan presiden tahun lalu. Saat itu muncul paradigma akan
#gantipresiden2019 dan #tetapJokowi. Saat itu terlihat jelas seolah-olah
ada dua golongan besar dalam masyarakat, yang mengaitkan segala
bentuk nya dalam proses pemilihan presiden.
Apalagi dengan adanya kondisi ini, perpecahan dan juga ketegangan
masyarakat semakin memuncak, bukan hanya dalam arti media sosial
akan tetapi paa kenyataannya timbul persepsi tentang kerusakan
persatuan bisa menjadi ancaman bagi keberlangsungan Indonesia
kedepan.