INVESTASI PENDIDIKAN
FAKULTAS EKONOMI
TP.2020/2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis Ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatnya sehingga penulis bisa diberikan kesempatan untuk dapat
menyelesaikan critical book review ini. Critical book ini penulis buat guna
memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah perpajakan semoga dapat
menambah wawasan pengetahuan bagi para pembaca.Dalam penulisan critical
book review ini, kami penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya tanpa
bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada:
Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh dari
kesempurnaan karena masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami penulis
dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya. Akhir
kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana
mestinya bagi para pembaca.
Medan,November2020
Mei Simanjuntak
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................................4
RINGKASAN BUKU..............................................................................................................................4
BAB III.................................................................................................................................................76
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................76
BAB IV...................................................................................................................................................79
PENUTUP...............................................................................................................................................79
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................................79
4.2 Saran...........................................................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................80
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Mengkritik sebuah buku atau lebih adalah salah satu kegiatan yang harus
dikuasai oleh siswa maupun mahasiswa. Terlebih lagi untuk kita para calon
pendidik bangsa. Baik dari segi penulisan, cocok tidaknya materi dengan pembaca,
maupun dari segi kelengkapan materi. Setiap buku pada umumnya mempunyai
tujuan yang sama yaitu sebagai bahan pembelajaran atau sumber informasi bagi
para pembaca. Banyaknya buku yang beredar dipasaran, menyebabkan kita
terkadag sulit memilih dan memilah buku yang bagus serta cocok sebagai bahan
referensi. Setiap buku pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Untuk itu kita sebagai pengguna harus pandai-pandai menilai buku mana yang
lebih layak untu kita gunakan walaupun pada dasarnya penilaian-penilaian
tersebut bersifat relatif.
1
1.3 Tujuan Penulisan Critical Book review
Critical book review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan
tugas mata kuliah perpajakan Jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri
Medan sehingga dapat manambah pengetahuan untuk mengulas buku yang baik
dan benar. maka akan dapat membuat suatu buku karena sudah dapat mengetahui
mana buku yang sudah baik dan mana buku yang masih perlu diperbaiki dan juga
karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu buku.
d) Tahun : 2018
e) ISBN : 979-730-268-7
2
f) Kota Terbit : Bandung
Buku Pembanding
Penerbit : kencana
Tahun terbit :2017
Cetakan : ketiga
ISBN : 978-602-8730-53-2
Tebal Buku : 323 hal
Kota terbit : Jakarta
3
BAB II
RINGKASAN BUKU
Ilmu ekonomi dan ilmu pendidikan merupakan dua displin ilmu yang
berbeda anatomi dan batang tubuhnya. Mengawinkan ilmu ekonomi dengan ilmu
pendidikan menjadi ilmu ekonomi pendidikan , bukanlah hal yang mudah . Di
Indonesia, secara konseptual pembangunan tampaknya dikaitkan secara erat
dengan pembangunan ekonomi. Bahkan dalam UU no 25 tahun 2000 tentang
program pembbangunan nasional, pembangunan ekonomi tidak hanya dikaitkan
secara erat dengan pembangunan ekonomi , melainkan tantangan globalisasi.
4
6) Dimensi ekuitas dalam pendidikan
. Dilihat dari persfektif , ekonomi pendidikan dapat diberi makna sebagai cabang
ilmu yang mempelajari sumbangsih nilai-nilai pe
b) Kedua, muanusia yang terdidik akan menjadi sumber daya atau modal
yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi. Kebodohan akan
elahirkan kemiskinan, sebaliknya kecerdasan akan mendongkrak
kemampuan kratif dan ekonomi seseorang atau sekelompok orang
meskipun tidak selalu berarti linear.
5
(economic growth), sebenarnya telah mulai dipikirkan sejak zaman Adam Smith
(1776), Heinrich Von Thunen (1875) dan para teoritisi klasik lainnya sebelum
Pada praksis manajemen pendidikan modern, salah satu dari lima fungsi
pendidikan memberikan nilai balik (rate of return) yang lebih tinggi dari
pada investasi fisik di bidang lain. Nilai balik pendidikan adalah perbandingan
antara total biaya yang dikeluarkan untuk membiayai pendidikan dengan total
pendapatan yang akan diperoleh setelah seseorang lulus dan memasuki dunia
kerja.
membantu siswa untuk mengembangkan dirinya secara psikologis, sosial, fisik dan
6
membantu siswa mengembangkan potensinya semaksimal mungkin (Cheng, 1996;
positif untuk melatih warganegara yang benar dan bertanggung jawab. Orang
bangsa dan negara lebih baik dibandingkan dengan yag kurang berpendidikan.
siswa belajar cara belajar dan membantu guru cara mengajar. Orang yang
7
tenaga hemat waktu dan hemat gerakan. Efisiensi juga dapat diberi makna
sebagai proses kegiatan yang mampu melahirkan suasana:
a. Konduktif
b. Menyenangkan
c. Merangsang Kreativitas
d. Mendorong Prestasi
8
dan jasa.Jika mengikuti teori yang dikembangkan oleh Chester I Bamand (1982)
bahwa produktivitas menyangkut efisiensi atau proses dan efektivitas atau
luaran termasuk kesehatan iklim kerja dalam proses transformasi analisisnya
tidak cukup dilakukan secara sederhana. Meskipun sering diterapkan dunia
manufaktur atau proses industri teknik penelitian tersebut dapat juga dipakai di
dunia pendidikan formulasi persamaan matematik untuk kegiatan ini secara
hipotetik disajikan berikut.
P= f(M.T) dimana:
P = Produktifitas
F = Fungsi
M = Masukan
Prinsip keadilan dan efisiensi merupakan dua tema sentral fokus bahasan
ekonomi pendidikan. keadilan yang dimaksudkan di sini terutama yang dikaitkan
dengan pembiayaan pendidikan yang menjadi beban masyarakat. masyarakat yang
memiliki kemampuan ekonomi tinggi memberikan sumbangsih tinggi atau
pembiayaan pendidikan.sebaliknya masyarakat yang berkemampuan ekonomi
sedang dan rendah memberikan biaya pendidikan pada tingkat yang sedang dan
rendah pula. keadilan juga bermakna alokasi dan realokasi anggaran pendidikan
dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang dilakukan atas pertimbangan
daerah-daerah yang merupakan kantong-kantong kemiskinan dan daerah-daerah
yang masyarakatnya secara relatif mampu menanggung biaya pendidikan.
9
didefinisikan sebagai suatu pertumbuhan total pendapatan nasional atau total
produk nasional. para ekonom telah mencoba menjawab pertanyaan tentang mau
berapa besar kontribusi Pendidikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Edward
Denisom 1962 merupakan satu diantara ekonomi pertama yang menggunakan
konsep produksi untuk mengidentifikasi kontribusi faktor-faktor produksi yang
berada terhadap pertambahan pendapatan nasional atau gross nasional product
di Amerika serikat antara tahun 1910 dan 1960.
Ada rupa ada harga. Demikian adagium yang sering diucapkan oleh orang
Melayu. ungkapan ini dapat diberi makna bahwa oleh masyarakat atau dunia kerja
orang-orang yang berpendidikan diberi apresiasi lebih tinggi ketimbang orang-
orang yang tidak berpendidikan. orang-orang berpendidikan yang memiliki
keunggulan dan keterampilan khusus lebih dihargai dibandingkan dengan mereka
yang berpendidikan tetapi tidak mampu menunjukkan keunggulan.Jadi
masyarakat dan dunia kerja menuntun kehadiran orang-orang yang berpendidikan
sebagai sebuah persyaratan minimal.label berpendidikan ini tidak identik dengan
sebatas pernah sekolah atau hanya mampu membaca menulis dan berhitung
melainkan pernah menempuh sekolah pada jenjang yang cukup tinggi dengan
perolehan kemampuan dan keterampilan tertentu. Merekalah yang disebut
sebagai tenaga kerja yang berpendidikan. di banyak negara dan dalam rangka
membangun negara tenaga kerja yang berpendidikan merupakan suatu masukan
yang paling penting di bidang ekonomi kebutuhan dan tuntutan tenaga kerja
berpendidikan seringkali mereduksi secara efektif kebutuhan modal fisik.
pemikiran reduksionis semacam itu bahkan pengurangan modal fisik dalam makna
sesungguhnya dipicu oleh begitu kuatnya kedudukan manusia yang berkemampuan
dan keterampilan pada sektor-sektor produksi.
10
menggunakan hasil proyeksi kebutuhan itu sebagai basis perencanaan pendidikan
untuk memenuhi kebutuhan pembangunan ekonomi negara tidak hanya menarik
pada awalnya. karena gagasan dan tindakan menyusun proyeksi kebutuhan tenaga
kerja berkah pendidikan itu muncul untuk menawarkan harapan akan pendidikan.
rencana pembangunan ekonomi jangka panjang dari suatu negara menjadi penting
dipahami oleh perencanaan pendidikan dan ketenagakerjaan sehingga proyeksi
kebutuhan itu diformulasikan atas dasar data real bukan hanya kehendak
membuat kebijakan. Hal ini yang telah diusahakan dan mempengaruhi perumusan
perencanaan pendidikan di banyak negara selama tahun terakhir.
1. Ada hubungan yang tetap dan stabil antara tingkat kualifikasi pendidikan
pekerjaan dan tingkat luaran dari sektor ekonomi atau industri.
11
dibutuhkan pada masa yang akan datang untuk memproduksi luaran itu
dapat di proyeksi.
BAB II
12
kesempatan kerja, ditambah faktor lain yaitu lingkungan yang membuat modal
manusia mempunyai nilai lebih tinggi.
13
dalam produksi barang, jasa dan pengembangan pengetahuan lebih lanjut. Oleh
karena itulah maka kunci utama dari modal manusia adalah pendidikan
dilengkapi oleh faktor lain diantaranya kesehatan, lingkungan kerja, dan
faktor lainnya.
14
masyarakat, begitu pula halnya dengan pengeluaran pemerintah di bidang
kesehatan. Sumber daya yang berkualitas akan bekerja dengan produktif dan
efisien sehingga menyebabkan produktifitasnya meningkat sehingga
pendapatannya akan meningkat.Investasi modal dalam negeri (PMDN)
memberikan pengaruh positif secara signifikan terhadap perubahan pendapatan
perkapita masyarakat, namun begitu investasi modal asing (PMA) tidak
memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan pendapatan
perkapita masyarakat. Hal ini dipengaruhi oleh sektor yang digunakan, PMDN
cenderung bersifat padat karya sedangkan PMA cenderung bersifat padat
modal.Karena bersifat padat karya maka lebih banyak tenaga kerja yang
terserap akibat investasi tersebut.
Pada belahan dunia mana pun, pembangunan pendidikan langsung atau tiddal
langsung memoros pada pemikiran -pemikiran hipotetik, seperti berikut ini :
15
10. .negara GNP yang tidak memadai , anggara pendidikan tidak memadai
untuk melakukan usaha2 pembaruan.
D. Fungsi Produksi dan Luaran Ekonomi Pendidikan
konsep investasi modal dalam bentul SDM telah diterima dalam realistis
sejarah pertumbuhan ekonomi modren. Peran/ fungsi ekonomi dalam pendidikan
cukup menentukan tetapi bukan sebagai pemegang peranan penting. Sebab ada
hal lain yang lebih menentukan hidup atau matinya dan maju mundurnya suatu
lembaga pendidikan dibandingkan dengan ekonomi, yaitu dedikasi, keahlian dan
ketrampilan pengelola gurugurunya. Inilah yang merupakan kunci keberhasilan
suatu sekolah atau perguruan tinggi. Artinya apabila pengelola dan guru-guru
atau dosen-dosen memiliki dedikasi yang memadai, ahli dalam bidangnya dan
memiliki keterampilan yang cukup dalam melaksanakan tugasnya, memberi
kemungkinan lembaga pendidikan akan sukses melaksanakan misinya walaupun
dengan ekonomi yang tidak memadai. Fungsi ekonomi dalam pendidikan adalah
menunjang kelancaran proses pendidikan bukan merupakan modal yang
dikembangkan.
16
Seperti telah dijelaskan di atas, tingkat keuntungan penanaman modal
dalam bentuk SDM pernah di survei oleh psacharopolos (1981). Hasil surveinya
membuktikan bahwa rata-rat tingkat keuntungan sosial dan pribadi dari
pendidikan dasar, menegah, dan tinggi dinegara-negara kurang berkembang,
berkembang, dan negara-negara maju adalah berbeda.
Pendidikan
Pelatihan dalam jabatan
Perbaikan gizi dan kesehatan
pertumbuhan diri
BAB III
17
analitik, tajam, komprehensif, responsif, rumit, kalkulatif, rasional, dan
sebagainya. Ukuran potesi pekerja secara kognitif adalah hasil pengujian
mengenai tingkat kecerdasan, skor tes potensi akamedik(TPA), atau skor ujian
dalam memecahkan masalah-masalah yang sederhana hingga rumit.
Menurut ulric neisser (1997), sejak taun 1918 ketika perang dunia
pertama, amerika memperkenalkan penggunaan uji IQ anak-anak di amerika
serikat telah meningkat 24 poin dan kenaikan serupa juga tercatat di negara-
negara maju di seluruh dunia. Alasa kenaikan tersebut beragam baik tunggal
maupun karena faktor-faktor kumulatif dari tahun ke tahun.
4-25% IQ
75-96% faktor non-IQ
Manusia
18
Jika terdapat tingkat substitusi tinggi antara masukan yang berbeda,
tingkat iuaran yang sama dapat dicapai dengan kombinasi alternatif antara buruh
dan modal, buruh terlatih da tidak terlatih jika pekerja terdidik dapat memilih
jenis pekerjaan yaang dibanyar tinggi dan ada keharusan memberikan pelatihan
bagi pekerja yang kurang terdidik, hal ini lebih sulit diimplementasikan dan
dirasa kurang perlu untuk mengusahakan perkiraan jangka panjang kesulitan itu
muncul karena pola pelayanaan bergantung pada faktor yang lebih luas,termaksud
harga relatif. Sejak tahun 1960-an hingga sekarang, banyak negara menyusun
perkiraan kebutuhan tenaga kerja. Perkiraan kebutuhan tersebut sekaligus
menggambarkan jenis pendidikan dan pelatihan macam apa yang mampu memenuhi
kebutuhan versi angka proyek itu.
Tujuan utama perkiraan kebutuhan tenga kerja memang tidak secara ambisius
dapat dipenuhi secara konsisten. Makna sejatinya adalah memberi masukan bagi
perencanaan dan pelaksaan pendidikan dan pelatihan utuk memproyeksikan jenis
dan jenjang kemampuan dan keterampilan pada masa depan satu institusi
pendidikan dan pelatihan pun yang secarasepenuhnya akan mampu meyediaka
segala persyaratan yang dibutuhka oleh dunia kerja.Investasi dalam bidang
pendidikan bukan bukan untuk pendidikan itu sendiri, melainkan sebagai bagian
integral dari usaha penyiapan tenaa kerja untuk memasuki sektor ekonomi
produktif. Oleh karena itu, banyak pemerintahan negara serta pakar pendidikan
ketenaga kerja berusaha mengintegrasikan perencanaan tenaga kerja dengan
pilihan investasi pendidikan yang akan dibuat.
Istilah kebutuhan bermakna bahwa terdapat jumlah minimu tenaga kerja atau
buruh terlatih yang diperlukan untuk mencapai targetproduksi. Kebutuhan tenaga
kerja suatu negara atau daerah, idealnya dapat diproyeksikan untuk kurun waktu
tertentu secara relatif akurat. Namun demikian, mentusun perencanaan tenaga
kerja tidaklah mudah, kecuali kalau sistem informasi ketenagakerjaan sudah
tertata baik. Informasi ketenaga kerjaan dimaksud antara lain meliputi:
19
Pendudukan dan tenaga kerja
Kesempatan kerja
Pelatihan kerja
Produktivitas tenaga kerja
Hubungan industrial
Kondisi lingkungan kerja
Pengupahan dan kesejahteraan tenaga kerja.
20
berkonsentrasi pada penentuan jumlah kebutuhan tenaga kerja dimasa depan
ketimbang pada dimensi relativitas tenaga kerja di masa depan ketimbang pada
dimensi relativitas dan dinamika kebutuhan tenaga kerja sejalan dengan laju
pertumbuhan atau kemunduran ekonomi. Pengalaman membuktikan bahwa
pembuatan keputusan tidak dapat membuat pandangan dan prakiraan yang benar-
benar raelitis mengenai proyeksi kebutuhan tenaga kerja dan metode ini
memberi lebih banyak memberika janji dari pada bukti.
BAB IV
PENELUSURAN
untuk mendesain program menurut jenis dan jenjang pendidikan sebagai usaha
untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja pada masa datang termasuk dalam
skema ini adalah perencanaan jenis pelatihan tenaga kerja, yang umumnya
proyeksi itu, melainkan apakah seluruh pemikiran perencana pendidikan dan unit-
21
unit terkait tercurah pada upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang telah
diproyeksikan itu.
Idealnya setiap lulusan sekolah atau perguruan tinggi dapat diserap oleh
(tracer study of alumni), dan hal ini setidaknya sesekali pernah dilakukan. Studi
BAB V
1980-an telah mengubah fenomena dunia menjadi sebuah pasar global. aneka
22
ekonomi baru yang makin kompetitif telah mendorong inovasi kreativitas,
sistem kerja yang efektif dan efisien kemampuan berkompetisi, dan filosofi
cenderung makin tampak pada sumber daya alam yang jauh dari mencukupi.
bahkan kawasan daerah aliran sungai, kawasan cagar alam, dan cagar budaya
pun ikut terlibat. bersamaan dengan itu, alokasi dana untuk investasi di bidang
bertanya mengenai fenomena dominan yang akan terjadi pada era globalisasi.
menurut Daniel Bell tahun 1978 kehidupan era globalisasi abad ke-21 ditandai
ekonomi
kehidupan politik
bekas wilayah Uni Soviet dan beberapa negara Afrika , Belgia, Spanyol, dan
23
proses pemanusiaan mengalami kemandegan di samping kenelangsaan secara
ekonomi.
lama baru
berpusat pada dosen berpusat pada mahasiswa
dosen sebagai penjual dan sumber dosen sebagai fasiliator
pengetahuan
mahasiswa pasif mahasiswa aktif
Kerja Individual Kerja tim/ kolaborasi
masalah
pengembangan sikap berbasis pengembangan sikkao berbasis
24
manusia yang bermutu tahun-tahun terakhir ini, dinamika perubahan yang
yang lain dari sebelumnya, berupa era baru perguruan tinggi pelaksana sebuah
F. Kemiskinan Nirmateri
kita benar-benar miskin secara materi atau non material ditandai oleh perilaku
balikan edukasi dan akademik, nilai oleh siswa dan mahasiswa, kebiasaan anak
didik dan mahasiswa untuk sekedar mendapatkan ijazah, dosen yang membuat
25
skripsi untuk mahasiswanya dengan bonus khusus, guru dan dosen yang tidak
mau dikritik secara akademik oleh siswa atau mahasiswa nya. ketiga jungkir
balikan atas makna nilai-nilai sejati hak-hak asasi seakan-akan identik dengan
hak pribadi secara tidak peduli dengan hak orang lain keempat, ketertiban
umum yang makan tidak terbentuk baik di pasar-pasar, Jalan Raya, objek
ditandai tampilan mereka sebagai Pangreh atau bukan pamong praja ke enam,
pesan-pesan secara sesuka hati, tidak tahu waktu, menelanjangi terjadi orang
lain dan sebagainya, inilah sebagian sosok wajah suram dan faktor kemiskinan
Senin materi masyarakat kita yang menuntut kita untuk dalam waktu cukup
kasus perilaku kehidupan dan penghidupan kemiskinan ini materi tidak lebih
harus dengan arah yang benar pendidikan Tidak hanya dimaksudkan untuk
untuk memerangi kemiskinan jiwa atau kemiskinan liar materi Seperti telah
26
Indonesia disajikan sebagai berikut ini: pertama mengupayakan perluasan dan
pendidikan baik sekolah maupun luar sekolah sebagai pusat pembudayaan nilai
sumber daya manusia sedini mungkin Secara terarah terpadu dan menyeluruh
melalui berbagai upaya proaktif dan reaktif oleh seluruh komponen bangsa
agar generasi muda dapat berkembang disertai hak dukungan dan lingkungan
tersaji diatas akan menjadi acuan dalam kerangka mencapai tujuan pendidikan
anak didik memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan terjun ke sektor
produktif di masyarakat.
27
tujuan yang lebih sejati adalah berupaya agar dengan semua itu, mereka dapat
lapangan kerja dapat dijelaskan secara ilmiah Meskipun tidak selalu dapat
BAB VI
MANUSIA
Manusia sejati adalah orang-orang yang memiliki kualitas tinggi secara fisik,
intelektual, dan nurani.Kesejatian diri sebagai manusia itu bernilai social,
ekonomi, politik, dan kebudayaan pada umumnya.Setidaknya, ada dua ranah bagi
manusia untuk menjadi berkualitas.
bakat bawaan.
28
2. Kecerdasan matematis-logis
4. Kecerdasan jasmani-kinestetik
5. Kecerdasan musical
6. Kecerdasan interpersonal
7. Kecerdasan intrapersonal
1. Peniruan kreatif
29
hipotetik dipandang lebih sebagai produk dari perolehan kemampuan yang
genetis.
3. Staf yang lebih terampil dan lebih terbimbing dalam melaksanakan tugas
terbimbing
7. Meluangkan waktu bagi mitra untuk mendelegasikan karena staf akan lebih
terbimbing
9. Klien-klien akan memerhatikan pelayanan yang lebih baik, kerja tim lebih
perekonomian modern. Bahkan di dunia kehidupan yang masih subsistem pun, jika
tradisional, setiap jengkal lahan akan menghasilkan produksi yang jauh lebih baik
30
Ketika manusia berkualitas diposisikan sebagai modal utama, ada lima
Kedua, nilai setiap bentuk keuntungan dapat diperbesar sejalan dengan arus
dan pribadi.Keempat, setiap bentuk modal pada esensinya seperti dua sisi mata
uang yang sulit dipilah. Kelima, asumsi bahwa tiap-tiap jenis modal dalam makna
yang masing-masingnya sama posisi dan sumbangsih akan menjadi bencana bagi
teori modal.
Pandangan umum dan pemikiran paling awam tentang modal sering kali
dibatasi oleh hal-hal yang bersifat materi. Modal fisik bagaimanapun hanya
motivasi, etos kerja, ketahanan fisik hanya dapat dilihat pada titik-titik ketika
yang lebih tinggi daripada modal fisik.Modal manusia yang dimaksudkan disini ada
yang bersifat langsung dan ada pula yang bersifat intermedisi.Modal manusia
dimilikinya terkait langsung dengan iuran yang dihasilkan, misalnya berupa barang
konsumsi.
melalui pendidikan menjadi agenda penelitian dari sejumlah ekonom. Para peneliti
31
dan ahli pedidikan pun sering melakuka riset eksperimental untuk mengetahui
1. Persediaan modal kualitas manusia adalah milik sah dan menempel kuat
pada individu, tidak dapat dijual ataupun diberikan kepada orang lain.
3. Kurun waktu utilitas dari nilai modal kualitas manusia secara individual
lain
waktu muda, karena nilai waktu yang lebih rendah jika dibandingkan ketika
individu itu dewasa pada saat ada banyak waktu untuk memanfaatkan
6. Modal kualitas manusia akan turun nilainya setelah beberapa waktu seperti
di negeri ini dikendalikan oleh kombinasi atura politik yang berbeda bergantung
pada aturan main pada tingkat kota, Negara bagian, dan federal. Pengawas umum,
32
guru, siswa, dan orang tua adakalanya hanya menjadi tidak lebih dari sebuah
pendidikan jenjang bachelor (setingkat sarjana Indonesia) yang menjadi asal bagi
100 atau lebih kondidat doctor di tahun 1920 sampai 1961, 20% mahasiswa yang
paling produktif adalah mereka yang berasal dari perguruan tinggi kecil, bukan
Harvard atau Yale yang termasuk dalam 50 institusi yang menduduki posisi
kesempatan belajar, orang tua dan siswa bukanlah robot, melainkan manusia
Di Negara maju dan dibelahan bumi mana pun juga, pendidikan formal bagi
anak-anak dan generasi muda memakan waktu jauh lebih lama dari pada waktu
canggih.Di sini, Khasanah berpikir kita harus didudukkan pada tiga perpektif.
33
a. Dimensi waktu dari biaya dan keuntungan
lain
menerima realitas bahwa mereka harus bekerja dengan fasilitas yang serba
minim dan ketinggalan zaman, serta tidak dapat mengaktualkan diri karena
klub Budapest (The Club Of Budapest), yang diketahui Irvin Laszlo telah
jenisnya, berikut komunitas pelajar yang ada didalamnya harus melakukan aksi-
aksi inovatif bagi kemajuan intelektual, afeksi, keterampilan, emosi, dan spiritual
umat manusia.
bahan pangan, memperluas rentang kehidupan, dan memberi obat mujarab bagi
34
Kedua, di bidang informasi dan telekomunikasi, berikut perangkat
membuka jalan bebas hambatan bagi arus informasi telah dapat diakses melalui
ujung-ujung jari pada tombol-tombol computer secara sangat cepat, bahkan oleh
peluang bagi orang untuk bekerja pada waktu singkat dengan tingkat
produktivitas yang lebih tinggi, atau waktu kerja tetap dengan produktivitas
yang berlipat.
masivitas wisatawan.
manusia telah menjadi kekuatan paling dahsyat dalam mengubah wajah dunia.
Tuhan, menjadi kurang nalar jika usia manusia ditakar dengan rerata dua kali usia
harapan hidup. Tugas kita adalah memberi asuhan pada anak, meningkatkan
bertahun-tahun.
35
Sebagai warga Negara yang memiliki hak, mungkinkah mengidentifikasi dan
federal, pemerintah Negara bagian, dan politik pada setiap kota besar.
professional dalam irama masa depan yang baik atas dasar gaya-gaya, penguasaan
36
1. Penyajian teori
BAB VII
MANUSIA
melakukan reformasi diri untuk menjawab tekanan dunia kerja yang semakin
selektif dalam menerima jumlah dan jenis lulusan yang mereka bolehkan.
yang amat besar dan membutuhkan instrument teknologi. Untuk itu, sekolah
harus diorganisasikan secara efektif dan efisien sehingga taut dan padan dengan
dunia kerja. Jika perolehan pendidikan dan pekatihan itu tidak memiliki
sistem. Tidak ada satupun sistem pendidikan formal pun yang mampu
dunia kerja. Oleh karena itu, ketika ijazah sarjana menjadi persyaratan
37
untuk mengisi formasi pekerjaan tertentu, sangat besar kemungkinan
BAB VIII
mendongkrak kinerja proses produksi atau untuk memenuhi tujuan lain sehingga
biaya harus dapat diatasi sendiri karena penanam modal diharapkan dapat
BAB IX
38
pendidikan dan ekuitas atau keadilan pendidikan itu sendiri. Secara prinsip,
yang didapat oleh anak didik yang menamatkan pendidikan dasar merupakan
kompetensi dasar yang ahrus ada agar berfungsi secara efektif di masyarakat.
potensial tidak tehalang aksesnya pada pendidikan karena mereka miskin, wanita,
dasar. Pertama, membuka peluang luas bagi anak untuk diterima lembaga secara
untuk secara katif berperan pada sistem sosial dan kelembagaan ekonomi.Dalam
sebagai target utama, diversitas bahasa dan kelompok-kelompok lain yang tidak
diuntungkan. Tiga jenis keadilan dam pendidikan yaitu keadilan secara vertical,
BAB X
39
EKONOMI WANITA BERPENDIDIKAN, DISPARITAS DAN
PRODUKTIVITAS KERJA
produktif oleh wanita pada banyak kasus tidak kalah dengan kaum pria, bahkan
melebihinya. Persoalan yang muncul pada kaum wanita justru lebih banyak tempat
pria cenderung lebih besar ketimbang wanita. Wanita terdidik, tidak selalu
kaum wanita berpacu dan dipacu untuk memperoleh pendidikan setara dalam
jumlah dan mutu dengan pria. Hasil penelitian menunjukkan di UK, rasio
pendapatan wanitas sarjana dengan pekerja adalah 2,6 sedangkan pria hanya 2,3.
BAB XI
40
wilayah perkotaan jumlah pengangguran lebih besar daripada wilayah pedesaan
dan lebih serius pada wanita daripada pria pada kelompok umur 15 sampai 27
tahun dibandingkan kelompok umur yang lain dan lebih terpelajar paling tidak
lulus SLTP ke atas.
41
Semakin besar bantuan finansial dari keluarga semakin lama periode
pencarian kerja
Tugas utama guru bukanlah men transmisi kan ilmu apalagi hanya sebatas
menuangkan materi pembelajaran seperti layaknya mengulurkan air ke dalam
botol. Tugas mereka adalah menciptakan kondisi agar anak dapat mempelajari
cara belajar. Pemikiran ini menggiring kita pada dirkursus lanjut bahwa guru
guru melakukan pekerjaan yang sangat berat meskipun tidak selalu berarti
hebat. Mereka dituntut dapat mendidik anak menjadi orang yang memiliki
standar perolehan pendidikan secara baik dengan proses yang baik. Karena tugas
guru adalah memandu anak belajar bagaimana belajar kemajuan besar dalam
standar pendidikan untuk mayoritas masyarakat baru dapat diwujudkan pada
kurun waktu panjang.
42
Fenomena Pekerjaan Modern
Pada masyarakat industri maju, orang dewasa harus berfungsi sebagai seorang
pekerja pada perusahaan yang besar dan dengan segala birokrasi kerjanya.
Sebagian proses kerjanya tidak selalu berhubungan langsung dengan kebutuhan
sehari-hari dan pekerjaan yang dilakukan menjadi merintis dengan pengulangan
pengulangan ke kerja yang tinggi. Menurut Drebeen (1968) pekerjaan pekerjaan
modern pada dunia industri berdiri kan:
43
cenderung berfokus pada apa yang harus dilakukan terhadap hubungan diantara
hal-hal tersebut. Teori normatif lebih ditekankan pada pendekatan etis atau
norma terhadap persoalan pendidikan dan pekerjaan ketimbang usaha untuk
menjelaskan keberadaan atau keberadaan keduanya.
44
sebagainya tidak hanya substansi nya yang belum komprehensif melainkan
kriteria keberhasilan untuk masing-masing yang belum ditetapkan secara taat
atas.
Budaya malas juga sebagai salah satu factor penyebab tingginya angka
pengangguran terdidik di Indonesia.
45
Kajian mengenai kaitan antara periode pencarian kerja dan masa tunggu
atau periode sebelum mendapatkan pekerjaan setelah lulus melahirkan
empat preposisi
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan
upah yang ditawarkan, namun semakin lama kemungkinan periode pencari
kerja.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi kesempatan
untuk mendapatkan biaya selama menganggur, namun semakin pendek
kemungkinan periode pencarian kerja.
Semakin besar bantuan financial dari keluarga semakin lama periode
pencarian kerja.
BAB XII
46
sekolah. Komite sekolah ini beranggotakan unsur-unsur guru, orang tua siswa,
alumni, yayasan pengelola pendidikan, tokoh masyarakat, siswa dan sebagainya.
Pada jenjang perguruan tinggi, besarnya biaya pendidikan yang dibebankan
kepada orang tua mahasiswa diterapkan oleh pemimpin lembaga, setelah
mendapat persetujuan senat
3. Pelayanan siswa
4. Beasiswa
47
6. Dana pendamping kegiatan akademik
2. Penelitian-penelitian terorganisasi
48
mendukung kegiatan pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan,
dan penelitian-penelitian terorganisasi, serta pelayanan kepada masyarakat.
49
BSps = Biaya satuan per siswa/mahasiswa
X1 = Capital cost
X2 = Recurring cost
X3 = Biaya langsung dibebankan kepada siswa/mahasiswa untuk kegiatan studinya
X4 = Opportunity cost
Xn = Pengeluaran lain yang diperlukan oleh siswa/mahasiswa dalam kerangka
menunjang proses studi di luar kerangka kelembagaan (sewa rumah, biaya
transportasi, pangan, dan lain-lain)
JSbp = Jumlah siswa belajar penuh
Bahwa pada tahun 2001, anggaran sektor pendidikan hanya sebesar Rp. 11,
223 Triliun. Anggran ini jauh dari harapan masyarakat banyak, yang
mengharapkan seyogianya pemerintah mengambil inisiatif untuk menaikan alokasi
anggaran untuk sektor pendidikan secara sistematis dan bertahap sampai merai
angka 20% dari APBN atau 4% dari GDP.
50
e. Pembiayaan Pendidikan Umum dan Swasta
Salah satu sumber dana pendidikan adalah dari masyarakat dan terutama
orang tua siswa/mahasiswa. Karena sedikit sekali informasi tentang pengeluaran
individu pada pendidikan, besarnya sumbangsih pendanaan dari mereka sangat
sulit diukur secara pasti. Dana pendidikan yang dibebankan kepada masyarakat,
seperti melalui komite sekolah, memang dapat ditentukan secara pasti. Namun
demikian, dalam kenyataannya, anak didik dna orang tua atau masyarakat tetap
harus menanggung beban biaya lainnya, seperti;
Pembelian buku
Pembelian alat-alat tulis
Biaya transportasi
Program belajar tambahan
Kegiatan ekstrakurikuler
Kegitan-kegiatan ilmiah
Pakaian seragam
Kegiatan-kegiatan sosial lain, dan sebagainya
51
Terdapat tiga alasan pemerintah memberi subsidi lebih banyak untuk
pembangunan pendidikan :
52
e) Bagaimana mekanisme pengeluaran anggaran pendidikan agar memenuhi
kriteria efektivitas dan efesiensi?
BAB XIII
itu, di luar kerangka subsidi pemerintah, masyarakat pun memberi subsidi atau
mengeluarkan dana langsung atau tidak langsung secara besar untuk kepentingan
yang dikenalnya, spontanitas atau karena pesanan pihak tertentu. Kendala waktu
penerima beasiswa yang layak. Keprihatinan kita terhadap prestasi belajar anak-
kesadaran akan perlunya sinergi kerja pemerintah dan masyarakat untuk secara
53
voucher sebagai metode yang mengizinkan subsidi masyarakat pada pendidikan
BAB XIV
secara rinci kapan dan apa saja yang masuk dalam anggaran pendidikan. Menurut
waktu itu, anggaran pendidikan 20 persen akan dipenuhi secara bertahap. Dalam
perencanaan, pada 2007 anggaran pendidikan akan mencapai 14,7 persen, tahun
2008 sebesar 17,4 persen, dan tahun 2009 mencapai 20,1 persen. Menrut UU No
49 (1), anggaran pendidikan 20 persen APBN dan APBD itu tidak termasuk gaji
guru dan dosen, serta biaya pendidikan kedinasan. Jadi anggaran pendidikan
2005 tersebut dihitung dari anggaran pemerintah pusat yakni APBN dikurangi
APBD yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK)
dan dana bagi hasil pendapatan minyak dan gas serta dari sumber daya alam
pendidikan sebesar 20 persen dari APBNP 2006 dan APBN 2007. Hanya saja
54
Komitmen pemerintah menyediakan anggaran pendidikan merupakan
sebuah uji kelayakan apakah pemerintah memiliki komitmen atau tidak pada
langsung maupun tidak langsung, serta aneka ketimpangan dalam hal subsidi
55
8. Di beberapa Negara, masyarakat terlibat secara intens dalam pembiayaan
secara siklikal dan untuk target-target jangka pendek, bahkan adakalanya tidak
penyediaan lahan.
pertanggungjawabannya.
tampaknya terus dicari oleh para desainer dan pembuat keputusan pendidikan.
di Amerika Latin, Indonesia dan banyak Negara lainnya.Hal ini setidaknya secara
pembayar pajak kelas menengah atau miskin kepada anak-anak orang kaya atau
56
kepada orang yang mungkin menjadi kaya akibat pendidikan mereka. Oleh karena
itu ada tiga kriteria pemerataan pendidikan yang harus diperhatikan yaitu:
Perbedaan kualitas pendidikan dan kualitas layanan real yang diterima oleh
perseorangan dan perbedaan wilayah desa atau kota. Birdsall (1982) mengkaji
akademik dan fasilitas dari institusinya, tanpa ada hambatan dilihat dari
a. Konsorsium lintas-lembaga
b. Konsorsium lintas-departemen
57
d. Kerja sama program penelitian
e. Layanan resiprokal
sebuah organisasi besar, yang sudah benar-benar mapan dan bonafid secara
menjadi penyandang dana sekaligus menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagai
penyelenggara proyek.
banyak bergantung pada pinjaman luar negeri. Para ahli sependapat bahwa biaya
yang bersumber dari dalam negeri digabungkan dengan pinjaman luar negeri
berasal dari keluarga yang berpendapatan lebih tinggi memiliki akses luas untuk
otomatis menyebabkan pemerataan yang lebih besar sebab sistem itu bisa saja
dari pembayaran pajak kepada siswa yang berpendapatan tinggi melalui subsidi.
58
Pembebanan biaya penuh bagi mahasiswa yang sanggup membayar dua
subsidi selektif bagi yang miskin akan mempunyai efek positif terhadap
dasar tinggi atau rendahnya pendapatan merupakan metode lain yang dapat
mekanisme pencarian dana seperti itu tidak bisa mengurangi kesenjangan dan
59
Karena harus memerhatikan keduanya, mereka perlu menetapkan prioritas
pada salah satunya tanpa perlu mengabaikan yang lainnya. Trade of efesiensi dan
pemerataan bisa jadi muncul dalam investasi, tetapi tidak bisa menunjukkan
tujuan yang harus didahulukan, karena pilihannya hanya lebih bersifat politis
daripada ekonomis.
efektif untuk mencapai tujuan efisiensi dan pemerataan, pilihan proyek harus
harus memperhitungkan realitas politik dan social, serta kriteria ekonomi dan
harus dipecahkan dalam lingkungan social atau politik serta ekonomi dan
keuangan tersebut.
peserta didik, dengan tetap membuka peluang bagi mereka untuk melanjutkan
60
institusi lainnya, atau mungkin diperoleh dari pengalaman pada saat magang di
mencari cara untuk memperoleh dana dan jumlah yang memadai karena
pelatihan kejuruan. Dana tersebut bersumber dari pajak atau sumber yang
pembiayaan.
BAB XV
ini berarti bahwa investasi atau pelayanan pendidikan tidak hanya terpusat pada
61
kelompok dan daerah tertentu aja dan investasi pendidikan secara sadar
BAB XVI
berbagai cara:
aneka masukan
guru. Perbaikan citra profesi guru di amsyarakat akan sangat banyak ditentukan
oleh persepsi masyarakat terhadap profeasi guru, di samping usaha guru sendiri
untuk memperbaikinya. Profesi guru sebagai profesi mulia tidak diukur dari
Pendidikan merupakan panduan dua konsep yang sudah mapan itu ekonomi dan
pendidikan.ekonomi sebagai ilmu kaji berbagai langkah manusia dalam mencukupi segala
keinginannya dengan sumber daya yang terbatas.prinsip-prinsip dalam kajian ekonomi
62
adalah efisiensi sehingga apapun jenis aktivitas yang diikuti dengan pengeluaran dana
harus mempunyai manfaat yang besar.dengan demikian kajian ekonomi pada kegiatan
belajar hidup masyarakat yang tinggi sepanjang hidupnya. Pendidikan merupakan usaha
sadar manusia untuk mempersiapkan manusia mempunyai kemampuan untuk berperan
aktif dalam membentuk masa depannya. Pendidikan menurut undang-undang republik
Indonesia nomor 20 tahun 2003 adalah pendidikan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan,pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu
manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti
luhur memiliki pengetahuan dan keterampilan kesehatan jasmani dan rohani kepribadian
yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Ekonomi pendidikan merupakan paduan dua konsep yang sudah mapan, yaitu
ekonomi dan pendidikan. Ekonomi sebagai ilmu telah mengkaji berbagai langkah
manusia untuk mencukupi segala keinginannya dengan Sumber daya yang
terbatas. Prinsip-prinsip dalam kajian ekonomi yaitu efisiensi, sehingga apapun
jenis aktivitas yang diikuti dengan pengeluaran dana harus mempunyai manfaat
yang besar. Dengan demikian, kajian ekonomi berorientasi kepada kesejahteraan,
kesetaraan hidup sepanjang hidupnya
Pengembangan sumber daya manusia suatu negara adalah unsur pokok bagi
kemakmuran pertumbuhan dan untuk penggunaan yang efektif atas sumber daya modal
fisiknya. Investasi dalam bentuk modal manusia adalah suatu komponen integral dari
semua upaya pembangunan pendidikan harus meliputi suatu spektrum yang luas dalam
kehidupan masyarakat itu sendiri.
63
Nandika 2005,Sekretaris jenderal depdiknas pada ceramahnya di depan
mahasiswa pasca upi prodi administrasi pendidikan mengemukakan bahwa masalah dan
tantangan yang dihadapi di bidang pendidikan di Indonesia antara lain.
1. Tingkat pendidikan masyarakat relatif rendah.
2. Dinamika perubahan struktur pendidikan belum sepenuhnya terakomodasi dalam
pembangunan pendidikan.
3. Kesenjangan tingkat pendidikan.
4. Good governance yang belum berjalan secara optimal.
5. Fasilitas pelayanan pendidikan yang belum memadai dan merata.
6. kualitas pendidikan relatif rendah dan belum mampu memenuhi kompetensi
peserta didik.
7. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan
menciptakan iptek.
8. Manajemen pendidikan gunung berjalan secara efektif dan efisien.
9. Anggaran pembangunan pendidikan belum tersedia secara memadai.
Bab II
INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA
64
manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau
perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
65
9. besarnya pendapatan pekerja umum yang ditentukan dengan tingkat tinggi
tingkat pendidikan semakin tinggi tingkat pendidikan semakin tinggi tingkat
penghasilan.
10. jalur dan jenis perlu ditingkatkan karena tenaga kerja yang sudah bekerja pun
membutuhkan peningkatan kemampuan bola menunjang perkembangan tuntunan
dunia kerjanya dan kemajuan di bidang teknologi.
11. semakin tinggi keyakinan pejabat dan masyarakat terhadap peran pendidikan
dalam perkembangan perekonomian ilmu teknologi seni semakin tinggi pula
anggaran yang ditetapkan pemerintah dalam dunia pendidikan.
Bab III
Organisasi Pendidikan dan Lingkungan
1. Kerangka input - output sistem
A. Input Pendidikan
Input adalah bahan mentah yang dimasukkan ke dalam trasformasi. Dalam
dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang
baru akan memasuki sekolah. Sebelum memasuki suatu tingkat sekolah (institusi),
calon siswa itu dinilai dahulu kemampuannya. Input pendidikan adalah segala
sesuatu yang harus ada dan tersedia karena dibutuhkan untuk berlangsungnya
suatu proses. Segala sesuatu yang dimaksud adalah berupa sumberdaya,
perangkat-perangkat lunak serta harapan-harapan sebagai alat dan pemandu bagi
berlangsungnya proses.
66
Yang dimaksud sebagai output atau keluaran adalah bahan jadi yang
dihasilkan oleh transformasi. Yang dimaksud dalam pembicaraan ini adalah siswa
lulusan sekolah yang bersangkutan. Untuk dapat menentukan apakah seorang
siswa berhak lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan penilaian , sebagai alat
penyaring kualitas. Output pendidikan adalah kinerja sekolah. Sedangkan kinerja
sekolah itu sendiri adalah prestasi sekolah yang dihasilkan dari proses atau
perilaku sekolah. Kinerja sekolah dapat diukur dari kualitasnya, efektivitasnya,
produktifitasnya, efesiensinya, inovasinya, kualitas kehidupan kerjanya, dan
moral kerjanya.
67
Manajemen Pembiayaan, Manajemen keuangan adalah pengelolaan sumber
daya yang diterima yang akan dipergunakan untuk penyelenggaraan
pendidikan. Manajemen keuangan dimaksudkan sebagai suatu manajemen
terhadap fungsi-fungsi keuangan.
e. Manajemen Sarana Prasaran, Sarana pendidikan mencakup semua
peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dan
menunjang dalam proses pendidikan seperti gedung, ruang kelas, alat,
media, meja, kursi dan sebagainya. Adapun yang disebut dengan prasarana
pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak secara langsung menunjang
jalannya proses pendidikan seperti halaman, kebun sekolah, taman sekolah,
jalan dan lain-lain.
f. Sistem informasi manajemen pendidikan, Sistem Informasi Manajemen,
yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara
teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan
pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.
3. Pendidikan sebagai Konsumsi dan sebagai Investasi
Bab IV
68
Modal Sumber Daya Manusia
Selain itu upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat juga dilakukan
dengan cara yang lain, yaitu :
Bab V
69
Pembiayaan dunia pendidikan
Bab VI
Bab VII
70
Struktur biaya pendidikan
Dana merupakan salah satu sumber daya yang secara langsung menunjang
efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan. Hal tersebut lebih terasa lagi
dalam implementasi Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yang menuntut
kemampuan sekolah untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi, serta
mempertanggung jawabkan pengelolaan dana secara transparan. Dalam
penyelenggaraan pendidikan, sumber dana merupakan potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian pengelolaan
pendidikan.
BOP adalah biaya yang dikeluarkan oleh anak didik untuk memenuhi
tuntutan biaya penyelenggaraan pendidikan di institusi pendidikan. Di tingkat
perguruan tinggi, BOP terdiri atas biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP)
dan biaya uang pangkal. SPP terdiri atas SPP Tetap yang besarnya ditetapkan per
semester dan SPP Variabel yang besarnya ditentukan berdasarkan banyaknya
SKS.
Pada umumnya, perguruan tinggi yang dipilih oleh anak didik adalah
perguruan tinggi yang tidak berada di daerah di maan anak didik tinggal. Jika
demikian, maka komponen biaya hidup akan semakin bertambah. Mereka anak
didik yang kebetulan tinggal satu kota dengan perguruan tinggi memiliki
komponen biaya hidup (living cost) yang jauh lebih rendah. Sekalipun demikian,
apabila biaya pendidikan diartikan sebagai suatu investasi, maka keseluruhan
komponen-komponen pokoknya harus tetap diperhitungkan. Adapun yang
termasuk ke dalam komponen biaya hidup adalah biaya tempat tinggal atau kos,
biaya makan, biaya transportasi, biaya untuk telekomunikasi, dan biaya untuk
keperluan hiburan.
71
50%, akan tetapi alat tulis memiliki durabilitas yang tinggi atau tahan lama dalam
pemakaian. Kebutuhan mahasiswa untuk alat tulis relatif bervariasi tergantung
dari orientasinya terhadap studi secara individu. Jika menggunakan data hasil
survei biaya hidup mahasiswa tahun 2008, maka rata-rata pengeluaran untuk alat
tulis (termasuk foto copy dan print) berkisar antara Rp 300-500 ribu per
semester.
Bab VIII
72
CARA-CARA MEMPERKIRAKAN BIAYA PENDIDIKAN Ada dua cara untuk
memperkirakan biaya pendidikan, yaitu (1) memperkirakan biaya atas dasar
sumber-sumber pembiayaan, dan (2) memperkirakan biaya atas dasar laporan
dari lembaga-lembaga pendidikan. Cara yang pertama dilakukan dengan cara
meneliti laporan dari sumber-sumber pembiayaan pendidikan. Menurut sifatnya
sumber-sumber ini dibedakan atas (1) pengeluaran yang menyeluruh, dan (2)
pengeluaran menurut status, tingkat, dan sifatnya. Pengeluaran menyeluruh
terdiri atas (a) sumber-sumber pemerintah, yang terdiri atas (1) pemerintah
pusat, (2) pemerintah daerah, dan (3) bantuan luar negeri. Pengeluaran menurut
status dan sifatnya. Menurut statusnya pengeluaran dibedakan atas pengeluaran
dari lembaga pendidikan pemerintah dan pengeluaran pendidikan swasta.
Kemudian menurut tingkatnya, yaitu TK, SD, SLTP, SLTA (SMU dan SMK), dan
perguruan tinggi. Selanjutnya menurut sifatnya pengeluaran dibedakan atas
pengeluaran berulang pengeluaran modal, dan pengeluaran lainnya.
Cara yang kedua, ialah menggunakan secara langsung laporan dari lembaga-
lembaga pendidikan. Untuk keperluan membuat perkiraan tersebut harus
dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut. Yang pertama, dan yang terpenting
adalah harus ada laporan dari lembaga-lembaga pendidikan
Bab IX
1. Arah pendidikan
Pengembangan Pendidikan Masa Depan adalah proses, cara, atau perbuatan untuk
menjadi maju dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk kehidupan dikurun
waktu yang akan datang. Untuk mengetahu arah pendidikan maka harus
mengetahui tiga pilar pendidikan yaitu:
73
iv. Belajar untuk menjadi diri sendiri (Lerning to be)
2. Untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik, maka dari itu
pendidikan masa depan setidaknya memiliki ciri, sebagai berikut.
a. Peserta didik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang dipelajarinya.
b. Peserta didik secara aktif terlibat di dalam mengelola
pengetahuannya.
c. Penguasaan materi dan juga mengembangkan karakter peserta didik
(life-long learning).
d. Penggunaan multimedia.
e. Guru sebagai fasilitator, evaluasi dilakukan bersama dengan
peserta didik.
f. Terpadu dan berkesinambungan.
g. Menekankan pada pengembangan pengethuan. Kesalahan
menunjukkan proses belajar dan dapat digunakan sebagai salah satu
sumber belajar.
h. Iklim yang tercipta lebih bersifat kolaboratif, suportif, dan
kooperatif.
i. Peserta didik dan guru belajar bersama dalam mengembangkan,
konsep, dan keterampilan.
j. Penekanan pada pencapaian target kompetensi dan keterampilan.
k. Pemanfaatan berbagai sumber belajar yang ada di sekitar.
2. Kesalahan yang terjadi
Tidak Memiliki Perencanaan yang Tepat, Persiapan dana pendidikan anak akan
melibatkan sejumlah uang yang sangat besar, dan ini harus direncanakan dengan
sangat matang di dalam keuangan. Ada banyak orang yang melakukan kesalahan
fatal dalam hal ini, di mana mereka tidak melakukan penyusunan kembali anggaran
dan menyesuaikan berbagai pos yang terdapat di dalamnya. Terkait dengan
jumlah dan juga kebijakan lainnya.
Kesalahan lainnya yang sering dilakukan oleh para orang tua adalah menunda
pengadaan dana pendidikan anak. Perencanaan dana pendidikan bukanlah sebuah
hal mudah yang bisa anda lakukan dalam beberapa bulan saja, terutama jika anda
74
hanya memiliki penghasilan standar yang tidak cukup besar. Artinya, anda akan
membutuhkan waktu yang lumayan panjang untuk memenuhi dana pendidikan
tersebut.
4. 3.sekolah harapan
Pendidikan Harapan
Setiap manusia mempunyai sikap dan keinginan yang tidak sama, hal ini juga
yang kemudian menyebabkan potensi yang dimiliki setiap manusia berbeda-beda,
manusia berekpresei dengan cara beragam dan tidak bisa disamakan, dan karena
itu juga masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Melihat kenyataan
yang ada, saya berharap akan ada sekolah yang tidak mengekang ekspresi.
Melalui pendidikan kita di ajarkan berbagai hal baik dari segi akademik maupun
non akademik, Tujuannya bukan untuk mendapatkan pekerjaan yang bagus,
meskipun bisa menjadi jalan untuk mencapai hal ituDi sekolah kita belajar untuk
mencari ilmu bukan semata mata hanya untuk mendapatkan selembar kertas
bertuliskan “IJAZAH”. Ijazah dapat di beli tapi ilmu tidak bisa didapatkan
dengan hal serendah itu, Kemampuan tidak dijual, Tiada sukses tanpa Proses.
Jadi, Sekolah bukan hanya formalitas belaka,tapi tempat kita untuk
mengembangkan kemampuan yang dimiliki
75
BAB III
PEMBAHASAN
76
modal sumber daya manusia,kemudian tingkat keuntungan modal sumber
daya manusia dan modal fisik,dan yang terakhir tentang bagaimana model
sumber daya manusia menambah produktivitas pekerja.sedangkan dalam
buku pembanding masih membahas tentang investasi sumber daya
manusia.sedangkan di
Bab 3 buku pembanding berbicara tentang organisasi pendidikan dan
lingkungan, sedangkan bab 3 dari buku utama ialah pilihan investasi
pendidikan dan proyeksi kebutuhan tenaga kerja, kemudian di Bab kempat
baru membahas tentang penanaman modal sumber daya manusia.
Sedangkan di bab 5 buku utama dibahas tentang modal intelektual dan
keuntungan investasi pendidikan sedangkan di bab 5 buku pembanding
dibahas tentang pembiayaan dunia pendidikan dan untuk dibahas tentang
bab 6 dibahas tentang Pendidikan dan pelatihan sebagai pembentukan
modal manusia sedangkan 6 dari buku pembanding membahas tentang
peningkatan mutu pendidikan.sedangkan di buku pembanding bab 7
membahas tentang struktur biaya pendidikan bab 8 yang membahas
tentang manajemen lembaga pendidikan menuju efisiensi dan terakhir
membahas tentang pendidikan masa depan anak.
Berbicara tentang materi berarti bisa saya simpulkan lebih lengkap di
buku utama sebab bagian-bagian dari materi buku pembanding sudah
tersedia di buku utama walaupun tidak spesifik judul materinya.
Buku Utama
Kelebihan :
materi
memuat bagan dan tabel-tabel data dengan sumber yang jelas sebagai
penunjang materi
77
Sampul bukunya menarik sesuai dengan isi bukunya
Kekurangan
Buku utama yang saya kritik ini sangatlah baik dari segi materi maupun dari
segi aspek lainnya, tetapi saya dituntut untuk lebih kritis dalam menemukan
kelemahan atau kekurangan dalam buku ini, adapun kekurangannya antara lain:
2. Buku Pembanding
Kelebihan
78
Adanya pengelompokan materi dimana materi yang memiliki keterkaitan
Kekurangan
79
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kedua buku ekonomi sumber daya manusia ini memiliki tujuan yang bagus
mempelajari keilmuannya secara luas dan juga kita dapat mengetahui ekonomit
sumber daya manusia ersebut, sehingga sangat bagus kedua buku ini jika
diterapkan dalam kehidupan para pembaca. Dengan membaca kedua buku ini
pembaca akan memperoleh wawasan tentang ekonomi sumber daya manusia yang
lebih luas serta sangat penting untuk memulai suatu perubahan jika sudah
4.2 Saran
Adapun yang menjadi Rekomendasi dalam penulisan Critical Book
Riview (CBR) ini yaitu hendaknya reviewer memberikan komentar dan saran
maupun kritik yang membangun guna menyempunakan pembuatan Critical Book
Riview(CBR).
80
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2018. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandung:
CV Pustaka Setia.
81