Anda di halaman 1dari 33

kelompok SGD 5

dr. Yolanda Eliza Putri Lubis, M.K.M.

SKENARIO 2 BLOK 2
Rigal Arizki Pasaribu Betty meilina br aruan

Anggota Ella Avrilia Felix leonardi

Kelompok 5
Jag Karan Cut echi razita sabrina
filzah

Sonia Carol Ann


Bandupaskah Purba Zahra khairunnisa lubis

Izdihar Putri Hyacintha


Farah shyfa kesuma

Miranda br tarigan
Tarisya yasirah

Kristina sirait
Skenario 2 Romi, laki, 26 tahun merupakan pekerja harian
lepas sedang memaku engsel pintu kamar
mandi dengan martil, secara tidak sengaja
temannya menutup pintu sehingga jari
telunjuk tangan kirinya terjepit pintu. Spontan
pasien segera menarik tangannya dan
berteriak kesakitan. Setelah diamati ternyata
ujung kuku jari telunjuknya menghitam, dan
mendenyut serta kukunya seperti mau lepas.
Rekan kerjanya segera membawa pasien ke
IGD RS Royal Prima.
More info
Pada inspeksi didapati digiti II phalanx distal
sinistra terdapat luka memar dan kuku seperti
mau lepas, palpasi nyeri tekan vas 7 dijumpai
tanda inflamasi. Hasil pemeriksaan rontgen
manus sinistra tidak terdapat tanda fraktur.
Oleh dokter yang merawat dianjurkan untuk
dilakukan ekstraksi kuku dan perawatan luka
bekas ekstraksi. Setelah itu diberikan salep
topical antibiotic dan pemberian analgesic ,
antibiotic dan antiinflamasi peroral.
klasifikasi Istilah
Inspeksi Analgesic

Digiti II phalanx Antibiotic

VAS 7 Antiflamasi

Rontgen Fraktur

Salep topical
Palpasi
antibiotic

Manus Distal
Sinistra
1. Inspeksi adalah cara terbaik untuk menemukan masalah
dan mengevaluasi risiko sebelum kerugian atau kecelakaan
terjadi. Inspeksi ini dilakukan dengan cara melihat.
(https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higeia/article/view/1
5976)

2. Digiti II phalanx : adalah jari kedua dari tulang ruas


jari.http://eprints.ums.ac.id/30950/13/NASKAH_PUBLIKASI.pdf

3. VAS 7 : Visual Analog Scale, menggambarkan secara visual


derajat nyeri, dimana VAS 7 menunjukkan nyeri berat

4. Rontgen : prosedur pemeriksaan menggunakan radiasi


gelombang elektromagnetik atau sinar-X untuk menampilkan
gambar bagian dalam tubuh. Selain untuk mendeteksi masalah
kesehatan, foto Rontgen juga dapat digunakan sebagai
prosedur penunjang dalam tindakan medis tertentu.
5. Palpasi : Palpasi merupakan cara pemeriksaan dengan cara
meraba, menekan dan memegang organ atau bagian tubuh
pasien dimana untuk mengetahui adanya nyeri .
(http://eprints.ums.ac.id/35747/11/BAB%20III.pdf)

6. Manus : Man•u•al [L. Manualis; manus tangan] dari atau


berkenaan dengan tangan; dilakukan dengan tangan atau dua
tangan (Kamus dorland Edisi 29 hal.1287)

7. Analgesic : Analgesik adalah obat yang digunakan untuk


mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atau obat-obat
penghilang nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.
https://jurnal.unpad.ac.id/dharmakarya/article/download/14873/
7915

8. Antibiotic : Antibiotik adalah obat yang berasal dari seluruh


atau bagian tertentu mikroorganisme dan digunakan untuk
mengobati infeksi bakteri.(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas
Surabaya Vol.2 No.2 (2013)
9. Antiflamasi peroral : Antiinflamasi didefinisikan sebagai obat-
obat atau golongan obat yang memiliki aktivitas menekan atau
mengurangi peradangan. Radang atau inflamasi dapat disebabkan
oleh berbagai rangsangan yang mencakup luka-luka fisik, infeksi,
panas dan interaksi antigen-antibodi (Houglum, 2005)
Peroral : Diberikan melalui mulut.
Oral : Berkenaan atau melalui mulut.

10. Fraktur : Fraktur atau patah tulang adalah gangguan dari


kontinuitas yang normal dari suatu tulang

11. Salep topical antibiotic : Obat yang cara pakainya dioleskan


langsung pada permukaan kulit yang berguna untuk membunuh
bakteri pada area kulit.

12. Distal : Bagian yang menjauhi tubuh

13. Sinistra : Merupakan Bahasa medis yang artinya bagian kiri


Indentifikasi Masalah
Kenapa pasien Mengapa kuku pada Respon saraf Fungsi pemberian Tujuan dilakukanya
secara spontan jari telunjuk apakah yang topical antibiotic, ekstraksi kuku dan
menarik tangannya pasien menghitam berkaitan dengan analgesic, antibiotic apakah yang
dan berteriak dan berdenyut rasa nyeri dan antiinflamasi terjadi jika tidak di
kesakitan seperti mau lepas peroral lakukan
Analisis Masalah
Karena adanya mekanisme gerak refleks dan reaksi menarik
NO 1. tangannya dan berteriak kesakitan merupakan fungsi otak besar
bagian lobus temporal yang mana lobus terssebut menghantarkan
respon berupa FEELINGS, Nyeri ini dapat dirasakan.

Kondisi ini disebut juga dengan hematoma subungal, yaitu perdarahan


NO 2. yang terjadi di bawah permukaan kuku.Kondisi tersebut terjadi ketika
pembuluh darah di bawah kuku pecah, sehingga darah menggumpal dan
menyebabkan kuku tampak hitam. Selain itu, cedera juga dapat membuat
kuku dan jari terasa nyeri dan bengkak.Perubahan warna pada kuku
Respon saraf yang berhubungan dengan nyeri merupakan respon saraf dari
NO 3. sensoris, dan neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari
reseptor (indra) ke pusat susunan saraf . yang mana sensoris ini menerima
rangsangan dari luar tubuh untuk disampaikan ke otak., misalnnya efek
nyeri.kemudian, Respon tubuh terhadap nyeri merupakan terjadinya reaksi
endokrin berupa mobilisasi hormon-hormon katabolik dan terjadinya reaksi
imunologik, yang secara umum disebut sebagai respon stres.

Antiinflamasi Peroral didefinisikan sebagai obat-obat atau golongan obat


NO 4. yang memiliki aktivitas menekan atau mengurangi peradangan yang
dikonsumsi melalui mulut.
Topical Antibiotic untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri dapat dengan
pengolesan salep atau ointment.
Analgetic untuk mengurangi nyeri pada pasien contohnya ibuprofen.
Antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi bakteri.
Agar mengangkat kuku yang bermasalah atau tanpa jaringan sekitarnya,
NO 5. utk menghindari infeksi kuku dan mengatasi nyeri
Jika tidak dilakukan menyebabkan munculnya rasa nyeri, kemerahan dan
kadang" bengkak di area pencabutan kuku.
Kesimpulan Sementara
Romi, laki 26 tahun mengalami jari
telunjuk kirinya yang terjepit pintu serta
dengan spontan menarik tangannya.
spontan penarikan tangan tersebut salah
satu cara kerja sistem saraf pusat.
dikarenakan kukunya memar, palpalasi
nyeri vas 7. kemungkinan pasien
mengalami inflamasi maka harus segera
dilakukan ekstraksi kuku.
Learning Objective

01 03
Histologi susunan Sel sel dalam susunan
saraf pusat (otak saraf pusat dan saraf
dan medula spinalis) tepi (neuron dan sel
gelia)

02 04
Histologi susunan Perkembangan
saraf Perifer (saraf jaringan saraf
kranial, saraf spinal,
saraf Perifer yang
menghantarkan
CNS, ganglia basalis)
HISTOLOGI SUSUNAN
SARAF PUSAT (OTAK
DAN MEDULA SPINALIS)

OTAK.

Terletak di rongga kranium, dibungkus oleh selaput otak


(menings), mengapung dlm cairan otak (cerebrospinal Fluid).
Otak terbagi menjadi :
Otak Besar (Cerebrum)
Otok Kecil (Cerebellum)
Batang Otak
Medulla Spinalis

Bagian luar tersusun oleh substansi alba dan bagian dalam


disusun oleh substansi grisea, di tengah substansia grisea
terdapat canalis centralis, substansia alba ini disusun oleh akson
yang memiliki fungsi motoric maupun sensorik dan struktur
tersebut akan disebut fanikulus.
Fanikulus terbagai menjadi 3 bagian :
Fanikulus Dorsal
Fanikulus Ventral
Fanikulus Lateral
HISTOLOGI SUSUNAN SARAF PERIFER (SARAF KRANIAL, SARAF
2 SPINAL, SARAF PERIFER YANG MENGHANTARKAN CNS, GANGLIA
BASALIS)

Susunan saraf perifer terdiri dari


Komponen utama sistem saraf tepi adalah
saraf kranial, saraf spinal dan
saraf, ganglia, dan ujung saraf. Saraf
ganglia.
adalah berkas serabut saraf (akson) yang

Dua tipe sel saraf pada susunan dikelilingi sel glia dan jaringan ikat.
saraf perifer, yaitu sensorik dan
motorik.
Saraf perifer yang menghantarkan CNS
Saraf yang mengkomunikasikan informasi
(rangsangan) dari dalam maupun luar
tubuh adalah saraf sensorik ( Afferent )

saraf sensorik (afferent):


input : dari organ sensorik ke otak dan
sum-sum tulang belakang
contoh saraf sensorik :
saraf penglihatan, pendengaran, perasa,
dan penciuman.
SARAF KRANIAL
Berkontak dengan otak, berjumlah 12 pasang serabut saraf kranial.
Saraf kranial berfungsi sebagai saraf sensorik, motorik dan otonom.
Saraf kranial yang berfungsi sebagai saraf sensorik (1-3) dan motorik
(4-8) terdiri dari:
1. N. olfaktorius 6. N. abdusen
2. N. optik 7. N. asesorius
3. N. vestibulokoklear 8. N. hipoglosal
4. N. okulomotor
5. N. troklear
Saraf kranial berfungsi sebagai saraf campuran (sensorik & motorik)
antara lain :
1. N. trigeminalis 4. N. vagus
2. N. facialis
3. N. glossopharingeus
N. ofaktorius berfungsi untuk penciuman
N. okulomotor berfungsi menginervasi beberapa otot pada
mata.
N. troklear berfungsi mensarafi otot oblique superior.
N. abdusen berfungsi mensarafi otot rectus lateral pada mata.
N. vestibulokoklear berfungsi mendengar dan menjaga
keseimbangan tubuh.
N. hipoglosal berfungsi untuk mensarafai otot-otot lidah.
N. asesorius berfungsi mensarafi otot pada leher, seperti M.
sternocleidomastoideus & trapezius.
N. optik berfungsi untuk penglihatan.
N. trigeminalis berfungsi sebagai sensasi pada kulit, mulut,
hidung, gigi, meninges otak.
n. facialis berfungsi untuk mensarafi otot-otot ekspresi wajah.
n. glossopharigeus berfungsi mensarafi otot stilofaringeus.
n. vagus berfungsi untuk berbicara dan menelan.
SARAF SPINAL
Barisan serabut saraf yang hampir menerus memanjang dari sulkus dorsolateral.
Pada dorsolateral dan baris lain yang memanjang dari sulkus anterolateral ke
medula spinalis mengarah ke sisi konvergen lateral dalam bentuk akar tulang
belakang.
Medulla Spinalis terdiri dar 31 pasang dan diberi nama sesuai tempat keluarnya :

8 pasang saraf servikal ( C )


12 pasang saraf thorakal ( Th )
5 pasang saaraf lumbal ( L )
5 pasang saraf sacralis ( S )
1 pasang saraf coccygealis

Buku Prometheus Edisi 5


1. Pleksus Cervical
Pleksus ini terdapat pada C1 - C4

Pleksus pada
Pleksus pada

Saraf Spinal
Saraf Spinal

Buku Prometheus Edisi 5


2. Pleksus Brachialis 3. Pleksus Thoracal
Pleksus ini terdapat pada C4 - t1/t2 Pleksus ini terdapat pada t3 - t11
4. Pleksus Lumbalis
Pleksus ini terdapat pada t12 - L4

5. Pleksus Sacralis
Pleksus ini terdapat pada l4 - s4

6. Pleksus Coccygeal
Pleksus ini terdapat pada s4 - co1
ganglia basalis
Ganglia basalis adalah sepasang masa substansia abu-abu
di belahan otak. Dalam setiap hemisfer inferior menuju
ventrikel lateral terdapat nukleus yang tertanam di pusat
substansia putih dan terdapat proyeksi radiasi dan
perjalanan serabut disekitar atau diantara nukleus.
Ganglia basalis terdiri dari nukleus kaudatus, putamen,
globus pallidus, dan area abu-abu lain di dasar otak.
Fungsinya adalah mengatur otot, mengendalikan gerakan
secara otomatis.
SEL SEL DALAM SUSUNAN SARAF PUSAT DAN
SARAF TEPI (NEURON DAN SEL GELIA)

Bagian Neuron

Sel Schwann
& Sel Di SST
Sel Satelit Ganglia
Astrosit
Sel Neuroglia Oligodendrosit
Pada Ssp
paling besar, tidak teratur, dan jumlah paling banyak,
berfungsi memberi sokongan berfungsi sebagai konduksi
struktur sel, memberi nutrisi, impuls pada SSP (membentuk
membentuk barrier darah-otak myelin pada ssp)
Sel Mikroglia Sel Apendim

Sel ini terletak di susunan saraf pusat.


Sel ini terletak di susunan saraf pusat dan Sel Ependim ini berfungsi sebagai sel
berfungsi sebagai fagositosis. Sel Mikroglia penyokong dan sebagai pembatas rongga
akan memfagosit jaringan yang nekrotik sistem saraf pusat.
sehingga daerah tersebut menjadi bersih.
Jaringan saraf berkembang dari lapisan embrional luar,
ektoderm, yang dimulai dari minggu ketiga kehidupan embrio
manusia. Dengan sinyal dari notokord, struktur aksial di
bawahnya, ekstoderm di sepanjang sisi middorsal embrio
menebal membentuk lempeng saraf yang berepitel. Sisi lateral
lempeng ini terlipat ke atas, tertekuk dan tumbuh mendekat ke
arah medial dan dalam beberapa hari menyatu membentuk
tubus neuralis. Sel-sel tubus neuralis menghasilkan keseluruhan
SSP, yang meliputi neuron, sel glia, sel ependim dan sel epitel
pleksus choroideus. Ketika lipatan tersebut menyatu dan tubus
neuralis terpisah dari ektoderm yang kini berada di atasnya
yang akan membentuk epidermis, suatu populasi sel penting
yang disebut krista neuralis terpisah dari neuroepitel dan
menjadi mesenkim. Sel-sel krista neuralis bermigrasi jauh dan
berdiferensiasi menjadi semua sel sistem saraf tepi serta
sejumlah tipe sel nonneuronal lainnya.

PERKEMBANGAN
JARINGAN SARAF
Kesimpulan
Romi, mengalami jari tangan yang terjepit
sehingga menimbulkan impuls (rangsangan)
nyeri yang ditetima oleh sistem saraf yang
kemudian diteruskan impulsnya ke sistem
saraf pusat, respon yang didapat dari saraf
motorik ialah pasien dengan spontan menarik
tangannya. Luka memar dan kuku yang
hampir lepas di digit II phalanx Distal Sinistra,
maka disarankan untuk melakukan ekstraksi
kuku.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka

1. histologi sistem saraf authored by : http://etheses.uin-malang.ac.id


2. Musi, M, A., dan Nurjannah. (2021). Neurosains Menjiwai Sistem Saraf dan Otak. Kancana. Jakarta
3. Eroschenko, V, P. (2013). Difiore's Atlas of Histologi With Functional Correlation, 12th Ed. EGC. USA
4. http://eprints.umm.ac.id
5. https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/ID2_19740906200212100114091311938buku
saraf-perifer.pd
6. IDENTIFIKASI MASALAH Sari, A., Lolita, L., & Fauzia, F. (2017). Pengukuran Kualitas Hidup Pasien Hipertensi di
Puskesmas Mergangsan Yogyakarta Menggunakan European Quality of Life 5 Dimensions (Eq5d) Questionnaire dan
Visual Analog Scale (VAS). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina, 2(1), 1-12.
7. MONKHOUSE MA, MB, BChir, PhD (2006). Cranial Nerve Functional
8. https://repository.unimal.ac.id
9. https://media.neliti.com/media/publications/197594-studi-penggunaan-antibiotik-tanpa-resep.pdf
10. Kamus Dorland
11. Atlas Histologi Junqueira edisi 13
12. Kamus dorland Edisi 29 hal.1287
13. Buku TAUFIQQURRACHMAN
14. Buku Prometheus Edisi 5
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai