Laporan Skenario I Kelompok 5 Blok Ii PDF
Laporan Skenario I Kelompok 5 Blok Ii PDF
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga
makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman
bagi pembaca dalam Fakultas Kedokteran Universitas UNPRI.
Adapun makalah ini membahas tentang seorang atlet angkat besi bernama Ria. Ia
merupakan wanita berumur 25 tahun, BB 75 kg dan Tinggi Badan 175 cm mengalami
keluhan tangan kirinya sakit sehingga sulit diangkat mulai dari bahu kiri dan siku
kirinya.
Oleh sebab itu, dalam makalah kali ini kami akan membahas apa yang menjadi
permasalahan Ria, seorang atlit angkat besi. Tidak hanya itu, melalui makalah ini
penulis serta pembaca juga dapat menambah wawasan tentang anggota rangka tubuh
bagian atas dan bawah serta apa yang harus dilakukan klien untuk menjaga berat
badan ideal seorang atlet.
Kami segenap penulis dalam makalah ini menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
dalam makalah ini demi kesempurnaan makalah ini.
Kami telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam makalah
ini sebagai batasan dalam pembahasan bab isi. Beberapa masalah tersebut antara lain:
2. Apakah hasil pemeriksaan vital sign tersebut masih dalam keadaan normal
pada atlet ?
TUTORIAL I :
TANGGAL : Senin, 25 Oktober 2021
WAKTU : 17.00-18.40 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting
TUTORIAL II :
TANGGAL : Rabu, 27 Oktober 2021
WAKTU : 17.00-18.40 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting
PLENO:
TANGGAL : Jumat, 29 Oktober 2021
WAKTU : 08.00-12.00 Wib
TEMPAT : Zoom Meeting
BAB III
PEMBAHASAN
Skenario II :
Ria wanita 25 tahun datang ke RS Royal Prima dengan keluhan tangan kirinya sakit
sehingga sulit diangkat mulai dari bahu kiri dan siku kirinya sejak 3 hari yang lalu.
Pasien merupakan atlet besi keluhan dialami terjadi setelah selesai angkat beban.
More Info 1 :
Pada pemusatan Latihan daerah Pelatda, pasien berlatih mengangkat beban (latihan
aerob) 300 kg, sementara klien biasa hanya sanggup mengangkat 200 kg. Sebelum
angkat beban biasanya pasien setiap pagi melakukan latihan aerobik yaitu jogging
selama 30 menit diawali dengan melakukan warming up berupa stretching pada
musculus extremitas superior et inferior, musculli coli serta truncus dan beberapa
gerakan fleksi, ekstensi, abduksi, adduksi, sircumduksi pada articulation os. Humeri,
cubiti, carpalia, coxae, genue, talocruralis serta articulation os. atlanto – occipitalis
dan intervertbralis.
More Info 2 :
Vital sign : Kesadaran Composmentis aktif. TD :110/70 mmhg. HR : 90 x / menit,
RR: 18 x/ menit. BB : 75 kg dan TB : 175 cm. Pemeriksaan status lokalisata : Region
Brachialis, deltoid, tricep sinistra dijumpai nyeri tekan (+), VAS 6, Hematom (+),
ROM terganggu. Hipertrophi pada musculus biceps, triceps brachioradialis,
quadriceps, femoris, harmstring dan gastrocnemius. Extremitas inferior dalam batas
normal.
3.1 Klarifikasi Istilah
1. Atlet adalah Atlet adalah Individu yang memiliki keunikan dan memiliki
bakat tersendiri lalu memiliki pola perilaku dan juga kepribadian tersendiri
serta memiliki latar belakang kehidupan yang mempengaruhi secara spesifik
pada dirinya.
3. anaerob adalah organisme yang dapat hidup secara baik tanpa oksigen.
4. vital sign atau adalah ukuran fungsi dasar tubuh manusia yang digunakan
dalam mendeteksi permasalahan kesehatan tubuh seseorang. Perawat atau
dokter biasa melakukan pengecekan tanda-tanda vital pada pasien untuk
mengetahui tanda klinis guna memperkuat diagnosa suatu penyakit. Vital sign
ini juga dilakukan untuk membantu menilai kesehatan fisik umum seseorang
dan juga membantu menunjukkan kemajuan pemulihan. Vital sign terdiri dari
tekanan darah, denyut nadi, pernapasan, juga suhu tubuh.
7. VAS (visual analog scale) merupakan skala pengukuran respon diri (kondisi
kesehatan).
8. ekstensi adalah peregangan torso atau ekstremitas.
11. Articulatio cubiti adalah persendian yang tersusun atas tiga tulang yang
bersesuaian yaitu os humerus, os radius, dan os ulna.
16. Articulation occipital adalah persendian yang terdiri dari sepasang sendi
synovial kondiloid.
2. Apakah hasil pemeriksaan vital sign tersebut masih dalam keadaan normal
pada atlet ?
3. Sebab akibat pasien dalam mengangkat beban 300 kg ?
1. Hal ini dapat disebabkan oleh proses latihan pasien yaitu pasien berlatih
mengangkat beban (latihan anaerobic) 300 kg, sementara klien biasa hanya
sanggup mengangkat 200 kg. Selain itu, dapat dipengaruhi oleh kesalahan teknik
yang digunakan saat angkat beban dan kesiapan daya tahan tubuh pada saat
melakukan kegiatan tersebut.
2. Maka dapat disimpulkan dengan melihat keterangan di atas keadaan vital sign
klien masih dalam keadaan normal.
3. sebab pasien mengangkat beban 300 kg karena pasien adalah seorang atlet angkat
beban dan dia sebelumnya belum pernah mengangkat beban di atas 200 kg, akibat
dari mengangkat beban 300kg ini pasien mengeluh tangan kirinya sakit sehingga
sulit diangkat mulai dari bahu kiri dan siku kirinya sejak 3 hari yang lalu.
4. iya, bertambahnya usia dihubungkan dengan penurunan masa otot dan kekuatan,
namun dengan nutrisi dan latihan olahraga yang tepat dapat memperlambat
progresif penurunan masa dan kekuatan otot serta memperbaiki kualitas hidup
Ria wanita 25 tahun merupakan atlet angkat besi dengan keluhan tangannya sakit
dikarenakan mengangkat beban 300 kg klien dengan keluhan tangan kirinya sakit
sehingga sulit diangkat mulai dari bahu kiri dan siku kiri.Secara tidak langsung
mengalami gangguan pada origo di bahu dan insersio di sikunya akibat peningkatan
massa otot (hypertopi) yang dilakukan dalam kegiatan angkat besi sehingga terjadi
kelelahan otot ( menumpuk asam laktat) di musculus ekstremitas atas dan bawah.
2. Karakteristik cedera otot dan cara mengatasi atau cara menanggulangi cedera
otot.
5. Jenis otot apa saja yang menjadi penggerak untuk mengangkat beban.
6. Bagaimana posisi tubuh yang benar dalam mengangkat beban.
1. Kita harus mengetahui klasifikasi sendi serta otot-otot pada ekstremitas superior
Otot tertarik Tidak melakukan pemanasan cukup, kelelahan otot, dan otot
lemah, adalah beberapa sebabnya. Lari, joging, basket, dan sepakbola, adalah
contoh olahraga paling potensial menimbulkan cedera ini. Pencegahan: Latihan
peregangan yang cukup sebelum dan sesudah berolahraga. Hindari berlatih
saat tubuh Anda terasa lelah. Jangan berolahraga dulu sebelum Anda benar-
benar pulih pasca cedera, untuk menghindari cedera lebih berat.
Salah urat Cedera ini timbul karena salah gerak atau kelelahan pada tendon
karena aktivitas berlebih. Paling banyak dialami pelari karena gerakan lari dan
lompat. Pencegahan: Peregangan cukup dan hindari gerakan menarik otot
secara tibatiba dan memaksa. Jika cedera terjadi, jangan tergesa berlatih
kembali sebelum kondisi benar-benar pulih.
3. Karakteristik angkat beban pria dan wanita.
karena berat badan tergolong normal menurut IMT penyesuaian nutrisi yang
disarankan untuk klien adalah difokuskan pada asupan karbohidrat, menu harus
cukup mengandung karbohidrat untuk memaksimalkan glikogen. Pentingnya
buah dan sayur sebagai sumber vitamin dan mineral dan sebagai antioksidan
alami, perlunya asupan cairan yang memadai untuk menunjang performa.
Makanan yang dikonsumsi terdiri dari beras merah, lauk hewani (telur ayam
bagian putih dan dada ayam), serta pisang.
5. Jenis otot apa saja yang menjadi penggerak untuk mengangkat beban
Jenis otot yang menjadi penggerak untuk mengangkat beban yaitu extremitas
superior dan extremitas inferior.
● Jenis otot extremitas superior terdiri atas otot-otot yang membentuk gelang
bahu, brachium, antebrachium, dan manus.
● Jenis otot extremitas inferior terdiri atas otot otot yang berada pada regio
glutea, regio femoris, regio cruralis, dan regio pedis.
6. Bagaimana posisi tubuh yang benar dalam mengangkat beban
BARBELL SQUAT
Berdiri dengan barbell dipundak dengan kaki selebar bahu, (mulailah dengan barbell
yang kosong apabila pemula). itulah posisi awal (A). Turunkan tubuh seperti ingin
duduk (B). Tahan sebentar, lalu perlahan-lahan kembali keposisi awal, itu adalah 1
reps untuk squat.
BARBELL DEADLIFT
Ambil barbell (mulai dengan barbell yang kosong dahulu apabila pemula) dan berdiri
dengan kaki selebar pinggul, lutut ditekuk. posisikan barbell didepan paha dengan
telapak tangan menghadap tubuh (A). Kunci tulang belakang , lalu dorong pinggul
kembali dan tekuk lututuntuk menurunkan barbell ke lantai. (B). Itu adalah saru rep.
Contoh tulang pipa adalah tulang paha, tulang kering, tulang betis,
tulang lengan atas, tulang hasta dan tulang pengumpil.Tulang pendek
pada pergelangan kaki.
Tulang pipih ialah tulang yang memiliki bentuk pipih yang lebar,
bagian dalam tersusun atas tulang spongiosa dan bagian luar tersusun
atas tulang kompak.
Contoh tulang pipih adalah tulang dahi, tulang ubun-ubun, dan tulang
dada.
Contohnya adalah tulang wajah dan tulang ruas ruas tulang belakang.
5. Tulang sesamoid
1.Tulang Kompak
2.Tulang Spongioasa
Tulang spons memiliki matriks yang berongga. Misalnya terdapat pada tulang
pipih dan pendek .
8. Klasifikasi satura pada tulang tengkorak.
4.1 Kesimpulan
Ria wanita 25 tahun, klien dengan keluhan tangan kirinya sakit sehingga sulit
diangkat mulai dari bahu kiri dan siku kiri. yang disebabkan karena cidera otot dan
penumpukan asam laktat akibat dari teknik pengangkatan salah serta bebannya terlalu
berat, serta tidak melakukan pemanasan sebelum aktivitas sehingga terjadi kelelahan
otot di musculus ekstremitas atas dan bawah.
4.2 Saran
Diharapkan kepada pembaca agar memahami kasus yang di alami oleh klien
agar dapat mengerti masalah yang dialami klien serta solusi dan kesimpulan yang
didiagnosis oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://jurnal.fk.umi.ac.id
2. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/STOMA/article/download/17933/8289/
3. http://eprints.aiska-university.ac.id
4. https://adoc.pub/download/bab-ii-kajian-pustaka-anatomi-ekstremitas-
bawah-terdiri-atas.html.
5. https://ejournal.unisayogya.ac.id
6. https://jurnal.unimed.ac.id-
7. Ambardini, R.L., (2013). PENINGKATAN PERILAKU POLA MAKAN
SEHAT BAGI ATLET ANGKAT BESI DI PADEPOKAN GAJAH
LAMPUNG. Jurnal IPTEK olahraga. 15(2), 179-191.
8. Yuanita, R., Kartini, A., Irene K, M. (2014). STUDI POLA KONSUMSI
DAN STATUS GIZI ATLET BINARAGA PERSATUAN ANGKAT BESI
BINARAGA DAN ANGKAT BERAT SELURUH INDONESIA (PABBSI)
MADIUN JAWA TIMUR DALAM PERSIAPAN KEJUARAAN DAERAH
DI MADIUN TAHUN 2013. Jurnal kesehatan masyarakat. 2(3). 184-191.
9. https://thefamousfitnessplan.com/2016/07/06/gerakan-angkat-beban-terbaik-
untuk-wanita/
10. https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/Myologi-
eks-superior-dan-inferior.pdf
11. Nuril Hidayati, S.Pd., M.Pd & Farizha Irmawati, S.Pd, M.Pd, 2019
12. Anatomi Fisiologi Manusia Dasar: Dilengkapi aktivitas dengan model ... -
Nuril Hidayati, S.Pd., M.Pd & Farizha Irmawati, S.Pd, M.Pd - Google Buku
13. Med Sci Sports 2005 - academia.edu