VISI
Terciptanya solidaritas sejati di antara sesama kader penggerak dan pengurus untuk mewujudkan
terciptanya percepatan kinerja LAZISNU serta pengembangan program berkelanjutan.
MISI
Meningkatkan jumlah dan mutu filantropi di Buduran sebagai sarana untuk memperkuat peran jama’ah dan
jam’iyyah dalam pembangunan sosial, kemanusiaan dan lingkungan melalui penguatan infrastruktur
kelembagaan dan pengembangan ruang gerak filantropi dan sektor nirlaba.
LAZISNU MWCNU Buduran OutLook’21 bertujuan untuk memperkokoh konsolidasi pengurus dengan segenap
penggerak filantropi se Kec. Buduran terkait konsep dan program-program UPZIS di penghujung masa
khidmah. Selain itu, OutLook’21 ini juga bertujuan untuk memperkokoh sinergi dalam ruang lingkup antar
lembaga dan banom serta semua orang yang terlibat dalam ekosistem zakat, infaq dan sedekah di Buduran.
Berdasarkan hasil survey dan pengamatan pengurus potensi zakat, infaq dan sedekah di Buduran
menunjukkan perkembangan yang baik walaupun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu
ke waktu. Zakat, infaq dan sedekah diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong keadilan sosial,
pembangunan manusia, serta pengentasan kemiskinan di Buduran. Hal ini sejalan dengan latar belakang
terbitnya SK Pengurus LAZISNU MWCNU Buduran yang baru, yaitu: Pertama, fakta bahwa Buduran masih
menghadapi berbagai gejolak sosial baik kemiskinan, kebodohan, dan indeks pembangunan manusia yang
masih rendah. Kedua, gerakan zakat, infaq dan sedekah diyakini mampu bersumbangsih dalam mendorong
keadilan sosial, pembangunan manusia, dan mampu mengentaskan kemiskinan. Sebagai salah satu wilayah
berpenduduk mayoritas muslim di Sidoarjo, Buduran memiliki potensi zakat, infaq, dan sedekah yang tinggi.
Di sini lain, untuk merespon isu regional dan nasional, kinerja LAZISNU selain berdasar pada AD/ART yang
sudah ditetapkan oleh Pengurus Pusat LAZISNU selayaknya juga mengacu pada 17 Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Dari tujuan no. 3, 4, 8, dan 17 acuan program, LAZISNU
MWCNU Buduran membaginya dalam 6 hal : Peningkatan Kapasitas SDM, Pengembangan Program,
Penghimpunan, Penyaluran dan Distribusi, Pelaporan dan Administrasi serta Media dan Infirmasi Teknologi.
Pendidikan, ekonomi kreatif-produktif, advokasi kebijakan. Selain itu juga penjabaran teknis terkait dengan
pola dan system pelaksanaan 4 pilar program dalam hal Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi dan Siaga Bencana,
pun Dakwah Sosial Keagamaan.
Terkait dengan program unggulan dan percepatan di tahun 2021, LAZISNU MWCNU Buduran menetapkan
sasaran program pada konsentrasi 3 P (Penghimpunan, Pendistribusian dan Pelaporan) zakat, infaq dan
sedekah di Buduran. Ulasan serta informasi programnya pun akan disampaikan secara luas kepada masyarakat
melalui berbagai rubrik yang terdapat di bulletin atau majalah yang akan dicetak secara berkesinambungan.
AKTUALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN EVALUASI KINERJA
LAZISNU MWCNU BUDURAN
PILAR ENDIDIKAN
Tujuan
Meningkatkan partisipasi sektor filantropi mengembangkan pendidikan di Buduran, sehingga mampu
berkontribusi nyata dan berperan aktif dalam mendorong dampak pengembangan sistem Pendidikan yang
diselaraskan dengan program pemerintah, lembaga dan banom yang lain.
Kegiatan
Membantu masyarakat yang kurang mampu untuk menjamin kebutuhan dan keperluan pendidikan anak
Riset Pemetaan Potensi Lembaga Filantropi Untuk Mendukung Pendidikan di kecamatan Buduran
Kunjungan lapangan kelembaga pendidikan
PILAR KESEHATAN
Tujuan
Menjadi bagian dari peran aktif lembaga filantropi dan kader untuk membantu masyarakat marginal yang
kesulitan memperoleh akses kesehatan yang layak.
Kegiatan
Menjamin pemenuhan kebutuhan sektor kesehatan bagi dhuafa dan yatim
Penerbitan Panduan Kesehatan berupa pemetaan kegiatan pelaku filantropi di sektor kesehatan di Buduran
Peluncuran Fasilitas Kesehatan Tk. 1 di Buduran
PILAR EKONOMI
Tujuan
Menjadi bagian dari peran aktif lembaga filantropi dan kader untuk membantu masyarakat dhuafa yang
membutuhkan bantuan pengembangan ekonomi keluarga.
Kegiatan
Memberikan bantuan peningkatan ekonomi baik berupa modal maupun alat usaha sehingga mampu
mengubah peran mustahiq menjadi muzakki
Melakukan pelatihan usaha dan pendampingan usaha untuk masyarakat di kecamatan Buduran
Mendirikan Kios atau Toko berbasis jama’ah maupun lembaga / banom
Bantuan pemasaran produk komunitas nahdliyin.
NU CARE LAZISNU merupakan rebranding Lembaga Amil Zakat Infaq Shadaqah Nahdlatul Ulama (LAZISNU).
Sebagaimana cita-cita awal berdirinya NU CARE LAZISNU untuk membantu umat, maka NU CARE LAZISNU
sebagai lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa berkhidmat untuk membantu
kesejahteraan umat serta mengangkat harkat sosial melalui pendayagunaan dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS)
dan dana-dana Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam melaksanakan tugasnya, LAZISNU MWC NU Buduran mengupayakan sinergi dengan Badan Otonom dan
Lembaga Nahdlatul Ulama yang memiliki jaringan secara struktur dan kultur jamaah NU. Peran serta semua
pihak akan semakin mempercepat mewujudkan khidmat NU kepada umat.
Optimaslisasi Jaringan NU
1. Menghimpun dan mengelola zakat, infaq, shodaqoh, CSR dan dana sosial lainnya serta
mentasarufkannya kepada para mustahiq dengan menerapkan manajemen MANTAP (Modern, AkuNtabel,
Transparan, Amanah dan Profesional);
2. Mengkoordinasikan kelembagaan dari Pusat, Wilayah dan Cabang serta bagian-bagian dalam tubuh
organisasi Nahdlatul Ulama baik struktural maupun kultural (seperti masjid, pesantren, panti asuhan,
komunitas dan kelompok orang);
3. Membangun networking (jejaring) yang fokus kepada muzakki dan mustahiq.
Amanat dari Rais ‘Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dan Ketua Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil Siraj adalah agar
segala bentuk donasi baik zakat, infaq dan shodaqoh dari jamaah NU bisa dibukukan secara profesional
melalui NU Care LazisNU. Jadi ke depan, pengelolan zakat fitrah, zakat maal, infaq shodaqoh masjid/musholla,
qurban dan seterusnya dalam jaringan dan kultur NU dapat tercatat secara nasional. Kepada panitia santunan,
lembaga takmir masjid/musholla dan semacamnya diharapkan dapat bekerja sama dengan NU Care LazisNU
melaporkan penghimpunan dan penyaluran dana ZIS yang dikelola.
Kami mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk menunaikan kewajiban zakat, infaq dan shodaqoh
dengan rutin dan mengelolanya secara profesional serta mendistribusikannya dengan tepat sasaran,
akuntabel dan transparan yang sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Sebagai lembaga amil zakat yang diakui negara (Kemenkumham, Kemenkeu dan Kemenag) maka Bukti Setor
Zakat (BSZ) dan atau Bukti Setor Non Zakat (BSNZ) yang dikeluarkan oleh NU Care LazisNU dapat dipergunakan
sebagai pengurang kewajiban pajak kepada Negara (pastikan nama anda sebagai muzakki sama dengan yang
tercantum dalam NPWP).
Ilustrasi dari program Kalengisasi Ranting LAZISNU MWCNU Buduran adalah mengajak masyarakat untuk
belajar mengeluarkan zakat sebelum nishob, artinya mengeluarkan infaq/shodaqoh dengan rumus zakat yaitu
2,5% dari uang belanja harian. Contohnya : Apabila seorang ibu yang diberi uang belanja oleh suaminya untuk
keperluan sehari-hari sebesar Rp 20.000, maka si ibu mengeluarkan 2,5% dari Rp 20.000 = Rp 500 tersebut
sebelum belanja dan dimasukkan ke dalam media Kaleng ZIS yang sudah disediakan oleh pengurus UPZIS
Desa. Andaikata uang tersebut terkumpul dari setiap ibu rumah tangga, misalkan di suatu RW ada 100 KK,
maka akan terkumpul dana sebesar Rp 50.000/hari, dalam 1 minggu akan terkumpul Rp 350.000, bila sudah
berjalan 1 bulan akan terkumpul Rp 1.400.000 dan seterusnya. Pengelolaan dana tersebut diserahkan kepada
UPZIS masing-masing, Pengurus LAZISNU MWCNU Buduran siap memberikan pendampingan/bimbingan dan
memerlukan laporan perolehan dan peruntukan dana yang didapatkan untuk kebutuhan pelaporan secara
nasional.
Uang Rp 500/hari tersebut akan menjadi kekuatan besar dan insya Allah dapat memberdayakan masyarakat di
lingkungannya, disisi lain karena ini merupakan infaq/shodaqoh maka pemanfaatannya sangat luas selama
penggunaan dana tersebut mutlak untuk kemaslahatan ummat (limasoolihil ummah).
Desa Pagerwojo terdiri dari …… RT dan …… RW dan terbagi dalam …. dusun, dengan lebih dari ……….. KK
Desa Banjarkemantren terdiri dari …… RT dan …… RW dan terbagi dalam …. dusun, dengan lebih dari ……….. KK
Desa Banjarsari terdiri dari …… RT dan …… RW dan terbagi dalam …. dusun, dengan lebih dari ……….. KK
Desa Damarsi terdiri dari …… RT dan …… RW dan terbagi dalam …. dusun, dengan lebih dari ……….. KK