BAB I Kurikulum SD
BAB I Kurikulum SD
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 Ayat (3) memerintahkan agar Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.
Perwujudan dari amanat Undang-Undang Dasar 1945 yaitu dengan
diberlakukannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang merupakan produk undang-undang pendidikan pertama pada awal abad
ke-21. Undang-undang ini menjadi dasar hukum untuk membangun pendidikan nasional
dengan menerapkan prinsip demokrasi, desentralisasi, dan otonomi pendidikan yang
menjunjung tinggi hak asasi manusia.
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita bangsa,
yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan kedudukan yang
terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global, melalui pembentukan
masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang berkualitas, yaitu pelajar
Pancasila sebagai pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya. Hal ini membuat kebutuhan akan penyesuaian pada
kurikulum pendidikan nasional. Kurikulum perlu berubah dalam rangka memperbaiki
yang sudah ada agar menjadi adaptif terhadap setiap zaman. Sebagai ciri masyarakat
modern, maka proses yang lebih efektif dan efisien menjadi harapan terhadap pendidikan
yang lebih maju sesuai tantangan kehidupan abad 21.
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi yang
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik. Jadi
tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum, yang dikembangkan dengan berbasis pada
kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman
yang selalu berubah. (2) manusia terdidik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri . dan (3)
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pengembangan dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi merupakan salah
satu strategi pembangunan pendidikan nasional sebagaimana yang diamanatkan dalam
B. Landasan Hukum
1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Perpres No. 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
4. Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif (*)
5. Permendikbud No. 57 Th 2014 tentang Kerangka Kurikulum SD
6. Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang KTSP
7. Permendikbud No. 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler
8. Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan
9. Permendikbud No. 79 Tahun 2014 Tentang Muatan Lokal
10. Permendikbud No. 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
11. Permendikbud No. 53 Tahun 2015 tentang Penilian Hasil Belajar
12. Permendikbud No. 20 Tahun 2016 tentang SKL
8. Perkembangan Ipteks
Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat
dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat
dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.