Anda di halaman 1dari 7

Creator By Ir.

RUDY SETIAWAN

WELL CONTROL

5.1 WELL KICK

Well kick adalah suatu kejadian dimana cairan formasi masuk ke lobang bor. Jika well
kick tidak segera ditangani secara benar akan mengakibatkan semburan liar ( blow out).

5.1.1. SEBAB-SEBAB TERJADINYA WELL KICK

1. Lumpur pemboran terlalu ringan


2. Dalam hal ini tekanan hidrostatis lumpur lebuh kecil dengan dari tekanan formasi.
3. Swabing effect
4. Teradi efek penyedotan (piston effect) pada waktu cabut pipa/pahat. Hal tersebut
dikarenakan lumpur terlalu kental, gel streng terlalu tinggi atau pencabutan terlalu
cepat.
5. Hilang Lumpur
6. Hilang lumpur dakalanya erlalu esar (bahkan loss total / tak ada aliran balik).
Sehingga permukaan lumpur dalam lobang bor turun yang selanjutnya
mengakibatkan tekanan hidrostatis lumpur turun menjadi lebih kecil dari tekanan
formasi. Hilang l umpur yang besar kemugkinan diakibatkan oleh porositas
formasi yang besar, formasi bergua (cavernous) atau retakan retakan yang lebar
pada formasi.
7. Abnormal Pressure.
8. Formasi bertekanan tinggi sehingga tekanan formasi melebihi tekanan hidrostatis
lumpur.

5.1.2. GEJALA TERJADINYA WELL KICK

Pada umumnya well kick terjadi selalu diikuti dengan gejala-gejala kenampakan di
permukaan atau tampak pada peralatan kontrol. Gejala tersebut dapat terjadi satu
persatu atau beberapa gejala tampak bersamaan.

1. Kecepatan laju pemboran ( ROP )


2. Kecepatan laju pemboran dapat tiba-tiba naik/cepat ( drilling break ). Hal ini terjadi
bila bor menembus formasi lunak. Tapi dapat juga karena formasi porous
bertekanan tinggi. Sehingga tekanan formasilebih tinggi dari takanan hidrostatis
lumpur. Mengakibatkan cairan formasi masuk lobang bor.
3. Hilang Lumpur ( loss circulation )
4. Hilang lumpur dakalanya erlalu esar (bahkan loss total / tak ada aliran balik).
Sehinggapermukaan lumpur dalam lobang bor turun yang selanjutnya
mengakibatkan tekanan hidrostatis
5. Lumpur turun menjadi lebih kecil dari tekanan formasi. Sehingga hilang lumpur
yang besar dapat dikategorikan sebagai salah satu gejala well kick. Walaupun tidak
setiap hilang lumpur di menyebabkanwell kick.

6. Gas Cut Mud


7. Adanya gas yang terjebak dalam lumpur yand dapat menyebabkan penurunan
densitas lumpur. Hal ini menandakan adanya gas kick .
8. Water Cut Mud.
9. Adanya influx fluida formasi berupa air asin ke dalam lobang bor. Hal ini dapat
ditandai dengan kenaikan kandungan ion Chlor dalam lumpur.
10. Aliran balik
11. Terjadi aliran balik ( flowing ) walaupun pompa dalam keadaan berhenti
12. Volume lumpur pada saat Cabur Masuk pahat
13. Perhitungan volume lumpur pada waktu cabut masuk pahat, menunjukkan gejala
gain.

5.2. KILLING WELL


Jika terjadi kick, maka akan segera tutup sumur (shut In Well) pengamatan SIDP dan
SICP serta menyiapkan kill sheet untuk pencatatan datadata killing well .Pembacaan
SIDP tidak dapat dilakukan bila pada pipa bor ada katup balik atau float sub. Maka
pembacaan dapat dilakukan dengan cara :

1. Pompakan sedikit lumpur dalam pipa bor, dengan harapan tekanan lumpur dapat
membuka float valve,Choke dibuka sedikit. Pada saaat float valve terbuka akan ada
lonjakan tekanan pada standpipe manifold ( stand pipe press )yang sama dengan
SIDP
2. Pemompaan singkat dengan kondisi tekanan pada casing constan ( SICP), dan
kecepatan pompa sama pada saat dilakukan SPR ( Slow Pump Rate )

Maka SPP = Press SPR + SIDP


SIDP = SPP + Press SPR
KILL SHEET
WELL :
LOC :
TGL :

Anda mungkin juga menyukai