JIHAN MIRANDA
E 0311 81 002
DEPARTEMEN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................6
C. Tujuan Penelitian.......................................................................................7
BAB II......................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA KONSEPTUAL..............................9
A. Pembangunan Berwawasan Lingkungan...................................................9
B. Reklamasi Lahan Center Point of Indonesia............................................10
C. Dampak Pembangunan Terhadap Kemiskinan Nelayan.........................14
D. Faktor-Faktor Kemiskinan Nelayan.........................................................17
E. Peran Corporate Social Responsibility Dalam Penanggulangan
Kemiskinan Nelayan..........................................................................................21
F. Kerangka Konseptual...............................................................................24
G. Skema Kerangka Konseptual...................................................................26
H. Penelitian Terdahulu................................................................................27
BAB III..................................................................................................................32
METODE PENELITIAN.......................................................................................32
A. Jenis Penelitian........................................................................................32
B. Waktu dan Lokasi Penelitian...................................................................32
C. Tipe dan Dasar Penelitian........................................................................33
D. Populasi dan Sampel Penelitian...............................................................34
E. Teknik Penarikan Sampel........................................................................34
F. Variabel Penelitian...................................................................................35
G. Definisi Operasional................................................................................36
H. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................37
I. Teknik Analisis Data...............................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................39
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
81.000 km. Terdapat 15.704 pulau yang terdiri dari beberapa pulau dengan 2/3
wilayahnya merupakan lautan yang meliputi laut pesisir, laut lepas, teluk dan
selat. Hal tersebut yang membawa kenyataan bahwa Indonesia merupakan salah
satu dari 6 negara kepulauan dengan seluruh wilayahnya terdiri dari satu atau
anekdot yang menyebut bahwa nenek moyang Indonesia adalah seorang pelaut.
sebuah faktor utama yang mampu mendorong masyarakat pesisir memilih profesi
1
memanfatkan lahan untuk mencari nafkah. Para nelayan mengalami perubahan
sumber daya yang tidak teratur, yang dimana pada saat bersamaan hasil
pemilik industri olahan berskala kecil, penyedia jasa tenaga, pemilik warung
makanan minuman, dan pelaku usaha mikro lainnya. Hanya sebagian kecil dari
masyarakat pesisir yang merupakan pemilik perahu besar dan nelayan yang
hasil laut, peran ekonomi nelayan sangat menentukan intensitas dan dinamika
diambil oleh para pemimpinnya, yang kemudian disusun dalam suatu perencanaan
2
dan dapat dilakukan untuk beberapa bidang kehidupan yang saling berkaitan.
(Soekanto:2017).
Indonesia bukan merupakan hal yang baru karena telah dilakukan setidaknya
sejak era Orde Baru. Tidak ada pencatatan khusus tentang waktu pertama kali
kawasan Ancol dan Pluit. Pada awal tahun 1990-an juga telah dilaksanakan
reklamasi di kawasan yang kemudian dikenal dengan nama Pantai Indah Kapuk.
Perencanaan dan pelaksanaan reklamasi tersebut relatif kecil dan bersifat lokal,
Pantai Utara Jakarta tahun 1995 yang dituangkan melalui Keputusan Presiden
Nomor 52 Tahun 1995 sebagai salah satu yang terbesar di Indonesia. pada tahun
menimbulkan dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Hal tersebut
3
yang menjadikan pembahasan mengenai reklamasi lahan pesisir cukup menarik.
Karena dapat ditinjau dari segi sosial maupun ekonomi masyarakat wilayah
hidup masyarakat nelayan, yakni, pertama, kualitas hidup yang dimiliki oleh
aspek sosial lainnya. Kedua, keterbatasan daya jangkau pemasaran hasil produksi
sumber daya hasil laut yang dipunyai oleh para nelayan, hal ini berkaitan erat
dengan masalah dasar sebelumnya yang berakibat pada mutu hasil produksi yang
dari sisi internal kalangan nelayan, melainkan juga berasal dari faktor eksternal,
4
reklamasi pantai dapat mengakibatkan degradasi lingkungan pesisir, hal ini sangat
beberapa biota laut yang selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat setempat,
begitu juga pada aspek sosial ekonomi masyarakat, bagi mereka yang tidak
memiliki keterampilan selain melaut, mereka tidak memiliki alternatif usaha lain
tangkapan dan berimbas pada penurunan pendapatan mereka. Oleh karena itu,
berorientasi pada aspek lingkungan saja tetapi juga aspek sosial ekonomi
2009 sampai 2013 dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dengan
Sulawesi Selatan, maka aktivitas reklamasi pada tahun 2013 hingga saat ini
dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan pihak ketiga melalui perjanjian kerja
sama dengan PT. Yasmin Bumi Asri. Pada tanggal 1 November 2013 keluar dua
Izin Lokasi Reklamasi pada Kawasan Pusat Bisnis Terpadu Indonesia di Provinsi
Sulawesi Selatan sebagai Kawasan Strategis Provinsi, atas nama PT. Yasmin
5
MOU dengan PT. Yasmin Bumi Asri dan kemudian menggandeng Ciputra
makassar yaitu PT. Laburino, PT.Vacra Artha Manika, PT. Pelaksana Jaya Mulia,
PT. Sinar Amalia Pratama, PT. Asindo, PT. Mariso Indoland, PT. Puncak Bumi
Gemilang, PT. Mega Surya Nusa Lestari, PT. Central Cipta Bersama, PT. Kibar
B. Rumusan Masalah
Panambungan?
Kelurahan Panambungan?
Kelurahan Panambungan?
6
C. Tujuan Penelitian
Kelurahan Panambungan
Kelurahan Panambungan
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
bahan atau referensi bagi masyarakat atau peneliti selanjutnya dalam menganalisis
khususnya yang menggeluti bidang studi Sosiologi agar dapat membuka pikiran
7
2. Manfaat praktis
bahan masukan bagi pemerintah dan para pemangku kepentingan terkait reklamasi
nelayan yang terdampak sebagai salah satu bahan pertimbangan dan pedoman
pengambilan keputusan.
8
BAB II
mengoptimalkan manfaat sumber daya alam dan sumber daya manusia dipihak
yang baru, tetapi telah ada sejak manusia melakukan interaksi dengan
dilihat dari segi sumber daya alam, misalnya pembukaan lahan untuk pertanian,
pembuatan bedungan air untuk irigasi, dan sebagainya yang bertujuan untuk
9
menciptakan pemenuhan kebutuhan manusia agar bisa hidup lebih sejahtera.
Dengan syarat, dalam pemanfaatan sumber daya alam yang terjaga agar tidak
1. Pengertian Reklamasi
Reklamasi berasal dari kosa kata dalam Bahasa Inggris, to reclaim yang
artinya memperbaiki sesuatu yang rusak. Secara spesifik dalam Kamus Bahasa
sebagai menjadikan tanah (from the sea). Masih dalam kamus yang sama, arti kata
produktif (seperti rawa, baik rawa pasang surut maupun rawa pasang surut
10
permukiman, perluasan pelabuhan) dengan jalan menurunkan muka air
c. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 07 Tahun 2014
drainase. (BPHN:2012)
di sisi daratan;
b. Merupakan bagian wilayah dari kawasan perkotaan yang cukup padat dan
11
c. Berada di luar kawasan hutan bakau yang merupakan bagian dari kawasan
rangka meningkatkan manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan
dan sosial ekonomi dengan cara pengerukan, pengeringan lahan atau drainase.
Presiden Nomor 122 Tahun 2012 telah disampaikan bahwa pelaksanaan reklamasi
terdampak.
12
b. Keseimbangan Antara Kepentingan Pemanfaatan dan Kepentingan
13
gelombang lumpur (mud wave), bencana pesisir serta mematikan
bukan hanya sebagai kerangka dasar namun juga memprioritaskan hal tersebut
sebagai tujuan secara umum. Menurut Nugroho dalam buku yang digarap oleh
Kusnadi pada tahun 2015, disinilah letak relevansi pembangunan wilayah yang
dari kemiskinan dan ketimpangan, serta sumber daya alam yang mengalami
di wilayah pesisir, seperti kualitas dan kapasitas sumber daya manusia yang
14
rendah, kemiskinan dan kesenjangan, keterbelakangan dan kerusakan ekosistem
pesisir lautan.
yang bermukim di sekitar lahan reklamasi, dalam hal ini reklamasi lahan pesisir
yang dapat menciptakan dampak yang cukup signifikan bagi nelayan, baik
lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha dan /atau kegiatan.
dampak dari reklamasi berupa dampak sosial ekonomi yaitu kegiatan masyarakat
di wilayah pantai sebagian besar adalah petani tambak, nelayan dan buruh,
pada penurunan pendapatan mereka. Pada sisi lain pembentukan kawasan daratan
baru dengan segala turunannya yang harusnya juga membuka peluang bagi
perbaikan kondisi sosial dan ekonomi bagi masyarakat pesisir tradisional melalui
masalah sosial yang timbul bukan merupakan hal yang ikut direncanakan. Oleh
sebab itu, maka lebih tepat disebut sebagai efek sampingan atau dampak dari
15
fenomena yang saling terkait, maka tidak mengherankan jika perubahan yang
terjadi pada salah satu atau beberapa aspek, yang dikehendaki atau tidak
1.Dampak Positif
nilai ekonomi kawasan pesisir, mengurangi lahan yang dianggap kurang produktif
perairan, perbaikan rejim hidraulik kawasan pantai dan penyerapan tenaga kerja.
(Mustaqim:2015).
pasang yang mengikkis pantai, selain itu juga dapat menjadi semacam bendungan
16
2.Dampak Negatif
atau berkelanjutan. Namun jika dampak tersebut berupa dampak negatif, tentu
dapat meresahkan para nelayan yang bermukim di sekitar wilayah reklamasi. Hal
melihat dan menjelaskan bahwa suatu dampak atau perubahan telah terjadi pada
suatu kawasan, maka kita harus mempunyai bahan perbandingan sebagai bahan
acuan. Salah satu bahan yang dapat menjadi acuan adalah “keadaan sebelum
lebih lanjut terhadap perubahan aspek sosial ekonomi, yaitu pertama, terjadinya
17
D. Faktor-Faktor Kemiskinan Nelayan
dirinya sesuai taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan
perlu dirancang dengan model pengembangan kawasan pesisir secara terpadu dan
tanggung jawab satu instansi daerah, yakni Dinas Kelautan dan Perikanan.
(Kusnadi:2015).
Berikut empat masalah dasar yang dihadapi dalam peningkatan kualitas hidup
nelayan. Kualitas hidup yang dimaksud dapat dalam arti luas yang meliputi
kualitas pendidikan, kesehatan, lingkungan dan aspek sosial lainnya. Acuan yang
digunakan pada kajian ini adalah kualitas SDM yang berkaitan langsung dengan
18
tingkat produktifitas dan kualitas hasil kerja yang dipunyai. Hal yang terakhir ini
hasil laut yang dipunyai oleh para nelayan. Keterbatasan daya jangkau pemasaran
dapat berkaitan erat dengan masalah dasar sebelumnya yang berakibat pada mutu
hsil produksi yang rendah, skala produksi yang tidak ekonomis, dan ketepatan
distribusi. Namun, bukan hal yang tidak mungkin bahwa keterbatasan daya
produksi, serta kekuatan organisasi dan manajemen yang lemah. Kondisi yang
terakhir inilah yang melemahkan posisi kelompok nelayan dalam penentuan harga
informasi.
melainkan juga bersumber pada faktor eksternal nelayan yaitu seperti perangkat
19
hukum yang melindungi hak para nelayan, pengembangan organisasi, tingkat
(Arifin:2006).
adalah kemiskinan yang dapat terjadi akibat keterbatasan sumber daya lingkungan
kemiskinan struktural ialah kemiskinan yang dapat terjadi karena struktur sosial
(Kusnadi:2015).
penyebab timbulnya kemiskinan tidak hanya dari aspek ekonomi saja seperti
pendapatan yang kecil, tetapi juga faktor-faktor ketimpangan akses pada sumber
daya sosial, budaya dan politik. Kemiskinan pula disebabkan oleh faktor-faktor
20
(perumahan) dan pangan, maka dalam hal ini bisa dirumuskan ukuran-ukuran
yang bersifat kuantitatif dan objektif. Sebaliknya, apabila yang menjadi fokus
(Kusnadi:2015).
atau kelompok sosial untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, disebabkan oleh
Kemiskinan Nelayan
Di dalam dunia usaha, memiliki beberapa aspek penting yang telah ditetapkan
sebagai sebuah tanggung jawab sosial, salah satunya ialah Corporate Social
oleh Badan Usaha Milik Negara, yang kemudian dikukuhkan lagi dengan
21
menetapkan bahwa setiap perusahaan diwajibkan menyisihkan laba setelah pajak
Perusahaan Terbatas (UU PT) dan Undang-Undang No. 25 tahun 2007 pasal
15(b) dan pasal 16(d) tentang Penanaman Modal (UU PM), maka setiap
(Koesriwulandari:2015)
tidak langsung telah memiliki sumbangsi terhadap penguatan modal sosial secara
terhitung dengan nilai, maka modal sosial tidak dapat dihitung nilainya secara
(Koesriwulandari:2015).
Hal yang telah dijelakan diatas merupakan sebuah bukti bahwa entitas
keduanya bukanlah dua entitas yang harus saling menegaskan atau saling
22
mengeksploitasi. Di tengah situasi masyarakat Indonesia yang pada umumnya
masih jauh dari sejahtera, maka perusahaan diharapkan untuk memikirkan aspek
sosial dan tidak melihat dari keuntungan finansial semata. Perusahaan dituntut
(Koesriwulandari:2015).
sebagainya.
23
b) Membantu peningkatan kualitas hidup masyarakat nelayan miskin akibat
perusahaan
pelatihan skill dan pendidikan bagi anak para nelayan yang terdampak
F. Kerangka Konseptual
sumber daya manusia dengan bijak tanpa merusak tatanan kehidupan yang telah
24
Reklamasi merupakan perwujudan dari pembangunan yang dilakukan oleh
Reklamasi sebagai sebuah kebijakan negara, kebijakan negara yang muncul dalam
reklamasi akan menimbulkan dampak bagi para nelayan, dampak positif dapat
dirasakan bagi satu pihak yang memiliki kekuasaan dan dampak negatif bagi para
nelayan yang tidak memiliki kuasa ataupun peran dalam pembangunnan reklamasi
tersebut.
mendominasi para nelayan ialah kemiskinnan struktural dari sistem yang dianut
bagi nelayan. Jika dilihat dari konteks struktural yang menekankan pada faktor-
faktor sosial yang diabaikan, maka dampak dan faktor tersebut dapat dianalisis
25
reklamasi lahan Center Point of Indonesia dan mampu menjadi sebuah solusi dari
PEMBANGUNAN REKLAMASI
CENTER POINT OF
INDONESIA
H. Penelitian Terdahulu
yang terkait dengan penelitian ini. Adapun tujuan dari uraian penelian terdahulu
ini menggunakan metode analisis kombinasi (mix methods) atau kuantitatif dan
27
mengetahui alasan dilakukannya tindakan reklamasi Center Point of Indonesia
penataan daerah pantai dan mitigasi bencana. Rencana penggunaan lahan kawasan
sedangkan untuk swasta seluas 107 Ha (68,00 %), yang akan membangun
dengan penelitian yang akan peneliti lakukan, Rilwanu Rahman Alatas (2017)
28
reklamasi Center Point of Indonesia serta faktor-faktor yang ditimbulkan oleh
di Kelurahan Panambungan.
rentan waktu proses pembangunan Center Point of Indonesia (CPI) antara lain:
pertama, indikator keragaman usaha memiliki dampak negatif tapi tidak secara
29
signifikan terhadap perubahan status pekerjaan responden. Kedua, pembangunan
penelitian yang akan peneliti lakukan ialah Suhairah Amaliyah (2020) ingin
30
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa perubahan dalam hal
kelompok pedagang dan pengolah kerang serta non perikanan, penurunan sebesar
lebih dari 3 kali lipat (360%) dialami oleh nelayan dari pendapatan awal sebelum
kenaikan sebesar 53%, penurunan dialami oleh kelompok pedagang dan pengolah
6%.
penelitian yang akan peneliti lakukan ialah Ibnu Mustaqim (2015) ingin
Panambungan
31
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sebuah teori yang akan diuji melalui hasil penelitian pada suatu kelompok atau
sosial atau variabel yang akan diteliti. Peneliti tidak dapat dipengaruhi oleh
1. Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021 hingga Desember
2021. Jadwal penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana peneliti
32
2. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih peneliti yaitu di Kawasan Pesisir Kota Makassar yang
Mariso. Lokasi ini dipilih secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan lokasi
ini merupakan salah satu kawasan pesisir Kota Makassar yang terdampak
langsung pada kegiatan reklamasi lahan pesisir Kota Makassar dimana sekitar
observasi yang peneliti lakukan kepada ketua kelompok nelayan dan diskusi
kelompok dengan beberapa nelayan yang baru saja sepulang dari melaut pada
merupakan salah satu kawasan pesisir Kota Makassar yang terdampak langsung
menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang terjadi
33
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada suatu
wilayah tertentu dan memenuhi syarat yang berkaitan dengan masalah penelitian.
Populasi juga dapat diartikan sebagai jumlah keseluruhan unit atau individu dalam
ruang lingkup yang akan diteliti. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi yang dimiliki ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Sampel dapat pula didefinisikan sebagai cakupan
sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.
Makassar
34
2. Menentukan checkpoint, dalam penelitian ini di Jalan Ampera Raya
penelitian ini waktu yang akan digunakan adalah pada 16:00-21:00 Wita
yang menjadi sampel ialah sampel bilangan kelipatan 2 yaitu sampel ke-
F. Variabel Penelitian
akibat pada variabel yang lain, pada umumnya dalam urutan tata waktu variabel
ini tergolong terjadi lebih dahulu. Keberadaan variabel ini dalam penelitian
topik penelitian. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan variabel “x”. Variabel
bebas pada penelitian ini adalah Pembangunan Reklamasi Lahan Center Point of
Indonesia.
35
2. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Keberadaan variabel ini dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai variabel yang
dijelaskan dalam fokus atau topik penelitian. Variabel ini biasanya disimbolkan
dengan variabel “y”. Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemiskinan
G. Definisi Operasional
1. Pembangunan
(Soekanto, 2017)
2. Reklamasi
2012 adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dalam rangka meningkatkan
manfaat sumber daya lahan ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial ekonomi
3. Kemiskinan
36
pokok, kebutuhan sosial terbatas, atau standar kehidupan yang tidak layak karena
4. Nelayan
Dalam skripsi Iktifa Rahmi Umamit pada Tahun 2012, ia meneliti “Dampak
umum pasal 1 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan nelayan adalah orang
survei yaitu tipe penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai
memberikan jawaban singkat yang sudah tertulis di dalam kuesioner atau angket.
(Martono:2019)
37
b. Observasi langsung di lapangan, berfungsi untuk pencarian data
penelitian.
yang diteliti
d. Data Sekunder
Data ini dikumpulkan melalui penelusuran atau studi pustaka dari berbagai
penelitian ini.
bantu dalam membuat kesimpulan. Alat analisis dalam statistik digunakan sesuai
menggunakan korelasi.
38
DAFTAR PUSTAKA
39
Marrung Jaya, A., Tuwo, A.,dan Mahatma. (2012). Kajian Kondisi Lingkungan
Dan
Perubahan Sosial Ekonomi Reklamasi Pantai Losari Dan Tanjung Bunga. Jurnal.
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin :Makassar.
Mustaqim, Ibnu (2015). Dampak Reklamasi Pantai Utara Jakarta Terhadap
Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat (Tinjauan Sosiologis Masyarakat
di Sekitaran Pelabuhan Muara Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara).
Jakarta: Skripsi. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. UIN Syarif
Hidayatullah.
Martono, Nanang (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis
Data Sekunder. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
Putra, Windhu. (2019). Perekonomian Indonesia Penerapan Beberapa Teori
Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ritzer, George (2012). Teori Sosiologi dari sosiologi klasik sampai
perkembangan terakhir postmodern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ritzer, George (2014). Teori Sosiologi Modern. (Triwibowo, Terjemahan).
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Satria, Arif (2015). Pengantar Sosiologi Masyarakat Pesisir. Jakarta: Yayasan
Pustaka Obor Indonesia.
Siswanto, Budi (2008). Kemiskinan dan Perlawanan Kaum Nelayan. Malang:
Laksbang Mediatama.
Soekanto, Soerjono (2017). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Rajagrafindo
Persada.
Subianto, Agus (2014). Konflik Nelayan dalam Tiga Rezim. Surabaya: Brilliant
PT Menuju Insan Cemerlang.
Subyantoro, Arief dan FX Suwarto (2007). Metode dan Teknik Penelitian Sosial.
Yogyakarta: C.V Andi Offest.
Sugiyono (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuaitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Suilaty, Muhammad Imron (2016). Hubungan Legislatif Dan Eksekutif Terhadap
Reklamasi Pantai Di Kota Makassar. Makassar: Skripsi. Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.
Supriharyono (2000). Pelestarian dan Pengolahan Sumberdaya Alam di Wilayah
Pesisir Tropis. Jakarta:Gramedia.
40