Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

RENCANA PROGRAM PENGAWASAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN KEPALA SEKOLAH DALAM


MELAKSANAKAN SUPERVISI AKADEMIK MELALUI KEGIATAN
MENTORING DI WILAYAH SEKOLAH BINAAN KECAMATAN
BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2021

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam kegiatan Seleksi Substansi Calon


Pengawas Sekolah.

Disusun oleh:

NAMA : H. AGUS, S.Pd., M.Pd


NIP : 19680309 198808 1 001
UNIT KERJA : UPT SPF SDI TANGKALA I,
KECAMATAN BIRINGKANAYA

DINAS PENDIDIKAN KOTA MAKASSAR


2021

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat bAllah swt. karena berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan proposal ini sebagai salah
satu persyaratan untuk memenuhi tugas dalam kegiatan Seleksi Substansi Calon
Pengawas Sekolah.
Adapun judul yang penulis sajikan dalam proposal ini adalah “
Peningkatan Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksanakan Supervisi
Akademik Melalui Kegiatan Mentoring di Wilayah Sekolah Binaan
Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Tahun 2021”
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan proposal ini masih
banyak kesalahan dan kekurangan karena terbatasnya kemampuan yang penulis
miliki.
Menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih banyak kekurangan,
maka saran dan kritik serta segala apresiasi sangat penulis harapkan demi
perbaikan di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dengan memberikan dorongan
baik moril maupun materil
Mudah-mudahan amal baik bapak dan ibu serta rekan-rekan senantiasa
mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa.

Makassar, Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Sampul/ Cover i


………………………………………………..
Kata Pengantar ii
………………………………………………………….
Daftar Isi iii
………………………………………………………………..
Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lampiran v
……………………

BAB I PENDAHULUAN 1
………………………………………………
A. Latar Belakang 1
…………………………………………………….. 3
B. Masalah Pembelajaran dan Gagasan Inovasi Pengawasan 3
………... 3
C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator 3
…………………………………... 4
1. Visi 4
…………………………………………………………….
2. Misi
……………………………………………………………
3. Tujuan
…………………………………………………………
4. Indikator
……………………………………………………….

BAB II RENCANA PROGRAM PENGAWASAN 5


……………………
A. Aspek- Aspek dalam Program Pengawasan 5
……………………….. 5
1. PemBinaanan Guru dalam Melaksanakan Tugas- Tugasnya
……. 5

iii
2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terkait 5
dengan Pemecahan Masalah Pembelajaran 5
…………………………… 8
3. Penilaian Kinerja Guru ……………………………………. 8
….. 9
4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru ……………. 9
…. 9
B. Strategi dan Langkah- Langkah Pencapaian 10
………………………. 11
1. Strategi 11
………………………………………………………...
2. Langkah- Langkah
…………………………………………….
a. Perencanaan
………………………………………………
b. Pelaksanaan
……………………………………………….
c. Monitoring dan Evaluasi
………………………………….
d. Refleksi
…………………………………………………...
C. Rencana Pelaporan
…………………………………………………

BAB III PENUTUP 12


……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA 13
…………………………………………………...

iv
DAFTAR TABEL
Tabel Data Sekolah di Wilayah Sekolah Binaan ……………………………… 7

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses pendidikan dan pengajaran yang berlangsung pada suatu lembaga
pendidikan menuntut upaya pengkoordiniran secara sistematis dan terencana.
Upaya ke arah ini salah satunya dapat terwujud dengan adanya pelaksanaan
supervisi. Supervisi tidak lain merupakan penerapan prinsip-prinsip demokrasi
sehingga potensi manusia dapat berkembang dengan kontinu, baik dalam konteks
pribadi maupun bersama, sehingga setiap orang dapat berpartisipasi dalam suatu
komunitas masyarakat.

Ditinjau dari segi pendidikan, menurut Makawimbang (2011:71-72)


bahwa: “supervisi diartikan dengan pembinaanan yang diberikan kepada seluruh
staf sekolah agar mereka dapat meningkatkan kemampuan untuk mengembangkan
situasi belajar mengajar yang lebih baik.” Sebagai pemimpin (leader) kepala
sekolah berkewajiban untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru
khususnya dalam melaksanakan proses pembelajaran yang efektif. Meningkatkan
profesionalisme guru merupakan tugas dan kewajiban kepala sekolah yang harus
dijalankan secara efektif guna meningkatkan mutu pembelajaran yang bermuara
pada peningkatan mutu pendidikan.

Menurut Fina Dhea (2021) dalam situsnya


https://rumusrumus.com/tugas-kepala-sekolah, “ Tugas dan Fungsi Kepala
Sekolah sebagai Supervisor/ Evaluator adalah Melaksanakan program supervisi,
melaksanakan Evaluasi Diri Sekolah (EDS), melaksanakan evaluasi dan
pengembangan KT, mengevaluasi pendayagunaan pendidik, menyiapkan
kelengkapan akreditasi sekolah. Kepala sekolah sebagai inovator akan tercermin
dari bagaimana cara ia melaksanakan pekerjaannya secara konstruktif, kreatif,
delegatif, integratif, rasional, objektif, pragmatis, serta keteladanan”.

1
Kinerja atau hasil kerja seorang guru dalam kaitan dengan tugasnya
sebagai pendidik dapat diidentifikasi dalam bentuk motivasi, komitmen dan
tanggung jawabnya dalam melaksanakan proses pembelajaran. Sedangkan bagi
kepala sekolah, agar dapat menjalankan peran sebagai pemimpin dituntut untuk
memiliki kompetensi yang terdiri atas lima kompetensi. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007, yang menetapkan
tentang kompetensi kepala sekolah meliputi ; 1) kompetensi kepribadian, 2)
manajerial, 3) kewirausahaan, 4) supervisi, dan 5) kompetensi sosial.

Menjalankan tugas kepemimpinannya terutama dalam upaya


meningkatkan profesionalisme guru, kepala sekolah dapat melaksanakan supervisi
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi guru di sekolah. Kemampuan,
kemauan dan kepribadian guru tidak ada yang persis sama antara satu guru
dengan guru yang lain. Perbedaan ini secara langsung mempengaruhi
profesionalisme dan kinerja yang dihasilkan oleh guru-guru dalam menjalankan
tugasnya sehari-hari.

Proses supervisi akademik merupakan kegiatan yang memiliki makna


yang sangat penting dalam pengembangan potensi dan motivasi guru dalam
proses pembelajaran. Kegiatan supervisi harus dilakasanakan secara professional.
Oleh karena itu dalam pelaksanaannya harus didukung oleh suatu program dan
tujuan yang jelas.

Menurut Mardliah (2016) ,berdasarkan pemantauaan di lapangan rata-rata


kepala sekolah telah melaksanakan supervisi akademik. Proses pelaksanaan
supervisi akademik dilaksanakan ala kadarnya tanpa mengacu kepada sebuah
program yang telah direncanakan. Tidak tahu tujuan supervisi yang ingin dicapai.
Bagaimana strategi pencapaiannya? Bagaimana mengukur tingkat
ketercapaiannya? Masih ditemui sekarang bahwa para kepala sekolah sebagai
supervisor kurang memahami tugas dan fungsinya (Tupoksi) dengan baik,
sehingga pada pada saat melaksanakan tugas supervisi menjadi tidak optimal.
Permasalahan lain bahwa masih ada kepala sekolah yang tidak melaksanakan
tugas supervisi secara rutinitas, sehingga membawa dampak negatif terhadap

2
profesionalisme guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, seperti kurang
motivasi dan kinerjanya menurun.

Kesenjangan tersebut merupakan tantangan bagi pengawas sekolah.


Pengawas Sekolah harus menjamin bahwa setiap kepala sekolah adalah supervisor
yang mampu melaksanakan kegiatan supervisi dengan baik di sekolahnya yang ia
pimpin. Berupaya memotivasi, mendorong, membangun kemampuan, membantu
memecahkan kesulitan dan memberi contoh. Upaya tersebut dilakukan melalui
pembinaanan yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam
bentuk pendampingan.

B. Masalah dan Gagasan Inovasi Pengawasan


Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan yang dihadapi oleh
kepala sekolah antara lain:

1. Kurangnya kesadaran kepala sekolah dalam melaksanakan kegiatan supervisi


akademik.
2. Kurangnya kemampuan kepala sekolah dalam penyusunan Program Supervisi
Akademik
3. Kurangnya pemahaman kepala sekolah dalam memecahkan kesulitan atau
permasalahan dalam melaksanakan supervisi akademik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas, penulis perlu untuk


mengadakan suatu kegiatan dengan menyusun sebuah judul proposal Peningkatan
Kemampuan Kepala Sekolah dalam Melaksakan Supervisi Akademik Melalui
Kegiatan Mentoring di Wilayah Sekolah Binaan Kecamatan Biringkanaya Kota
Makassar Tahun 2021.

C. Visi, Misi, Tujuan dan Indikator


1. Visi
Terwujudnya Semua Kepala Sekolah yang Profesional di wilayah sekolah
binaan

3
2. Misi
a. Menumbuhkan kesadaran kepala sekolah tentang pentingnya melaksanakan
supervisi akademik.
b. Mengembangkan kemampuan kepala sekolah dalam melaksakan supervisi
akademik.
c. Membantu kepala sekolah memecahkan kesulitan/permasalahan dalam
melaksanakan supervisi akademik.
d. Memberi contoh penyusunan Program Supervisi Akademik.

3. Tujuan
Sesuai dengan problematika yang ditulis di atas, maka penulisan proposal ini
bertujuan agar kepala sekolah:

a. Mempunyai kesadaran tentang pentingnya melaksanakan supervisi akademik.


b. Dapat mengembangkan kemampuannya dalam melaksanakan supervisi
akademik
c. Dapat menghasilkan program supervisi akademik yang aplikatif sehingga
dapat dilaksanakan di sekolah masing-masing.
d. Dapat melaksanakan supervisi berdasarkan program yang telah direncanakan.

4. Indikator
a. Tumbuhnya kesadaran kepala sekolah tentang pentingnya melaksakan
supervisi akademik
b. Berkembangnya kemampuan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi
akademik
c. Menghasilkan Program Supervisi Akademik yang aplikatif sehingga dapat
dilaksanakan di sekolah masing-masing.
d. Melaksanakan supervisi berdasarkan program yang telah direncanakan.

4
BAB II

RENCANA PROGRAM PENGAWASAN

A. Aspek-aspek dalam Program Pengawasan antara lain :


1. Pembinaanan guru dalam melaksanakan tugas-tugasnya
Pembinaanan guru berarti serangkaian usaha ataupun bantuan yang
diberikan kepada guru. Terutama bantuan yang berwujud layanan
professional yang dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas serta
Pembinaan lainnya untuk meningkatkan proses mengajar dan belajar
siswa.

2. Pemantauan Standar Nasional Pendidikan (SNP) terkait dengan


pemecahan masalah pembelajaran.
Dari delapan Standar Nasional Pendidikan yang terkait dengan masalah
pembelajaran ada empat yaitu; Standar Isi, Standar Proses, Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Penilaian. Permasalahan yang umum
ditemui adalah lemahnya standar proses meliputi perencanaan proses
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

3. Penilaian Kinerja Guru/Kepala Sekolah


Sistim penilaan kinerja guru/kepala sekolah merupakan manajemen kinerja
yang berfokus pada guru/kepala sekolah yang dirancang untuk menilai
level kinerja guru secara kelompok maupun individu. Ini merupakan upaya
yang lebih besar untuk menjadikan kinerja sekolah menjadi optimal dan
bisa berefek pada kualitas siswa yang lebih baik.

4. Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Guru/Kepala Sekolah


Program pengawasan yang disusun dalam proposal ini mengenai
Bimbingan Latihan (Bimlat) Profesional Kepala Sekolah yang
berhubungan dengan proses pembelajaran. Kegiatan ini dilaksanakan

5
untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan supervisi
akademik.

Seorang kepala sekolah harus mempunyai kompetensi supervisi yang


meliputi:

1. Merencanakan program supervisi akademik dalam rangka peningkatan


profesionalisme guru.
2. Melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan pendekatan
dan teknik supervisi yang tepat.
3. Menindak lanjuti hasil supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
Atas dasar inilah Program Pengembangan Kepengawasan dalam proposal
ini akan difokuskan pada “Peningkatan Kemampuan Kepala Sekolah dalam
melaksakan Supervisi Akademik Melalui Kegiatan Mentoring di Wilayah
Sekolah Binaan Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Tahun 2021”.

Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk :

1. Mentoring Cara Melaksanakan Supervisi Akademik

Peserta : Kepala Sekolah di Wilayah Sekolah Binaan Kecamatan Biringkanaya

Materi :

1.1 Pembinaanan prilaku profesional kepala sekolah

1.2 Analisis/menelaah Program Supervisi Akademik yang sudah ada

1.3 Menyusun satu model Program Supervisi Akademik

1.4 Mempraktikkan cara melaksanakan Supervisi Akademik

2. Pendampingan

2.1 Pemeriksaan Bulanan Program Supervisi Akademik yang diserahkan melalui


WA

2.2 Menyampaikan rekomendasi hasil pemeriksaan melalui WA

6
3. Kerja Sama dengan Teman Sejawat

3.1 Tukar menukar Program Supervisi Akademik melalui WA

3.2 Saling memberi rekomendasi melalui WA

4. Temu Refleksi

4.1 Dilaksanakan Setiap Akhir Semester

4.2 Penyampaian Pengalaman Terbaik

4.3 Diskusi Kendala Yang Dihadapi

4.4 Perencanaan Semester berikutnya

DAFTAR TABEL

DATA SEKOLAH DI WILAYAH SEKOLAH BINAAN

Jumlah
No Nama Sekolah Nama Kepala Sekolah
Guru
1 SD Inpres Baddoka Nurhayati Rl, S.Pd 12
2 SD Negeri Baddoka  Baba 18
3 SDN Tangkala 1 Agus, S. Pd.,M. Pd 12
4 SDN Batu Tambung Drs.Anis . 10
5 SDS Bu’qatun Mubarakah Nur'aedah, S. Pd, Mm 12
6 SDI Kalangtubung 1 Muhammad Kasim 12
7 SD Inpres Kalang Tubung 2 Hj.Hasnah,Spd M.M 9
8 SDN Laikang Hj Rustinah S.Pd M.Pd 21
9 SDN Tangkala 2  M. Basir, S.Pd. 19
10 SD Inpres Pajjaiang 2 Mu’minang 20

B. Strategi dan Langkah-langkah Pencapaian

7
1. Strategi
Pada kegiatan supervisi akademik, program kepengawasan yang dipilih
adalah Peningkatan kemapuan professional Kepala sekolah dalam Menyusun
Program supervisi akademik melalui kegiatan mentoring.

Kegiatan ini dilaksanakan dengan alasan bahwa melalui mentoring para


kepala sekolah dapat secara langsung mencoba sendiri bagaimaan cara
penyusunan program supervisi yang yang baik dan terencana, sehingga dapat
mempraktikkannya langsung di sekolahnya masing-masing.

2. Langkah-langkah
a) Perencanaan
Dalam kegiatan perencanaan, pengawas mengumpulkan data hasil
supervisi sebelumnya terhadap masalah yang dibahas, kemudian diinfentarisir
berdasarkan jumlah kepala sekolah yang mampu dan tidak mampu dalam
penyusunan mengenai program supervisi akademik.

Setelah selesai mengumpulkan dan menginfentarisir data yang ada, maka


pengawas sekolah melakukan langkah-langkah perencanaan kegiatan sebagai
berikut :

a. Berkoordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Kota Makassar untuk


merencanakan mentoring dan pendampingan penyusunan program
supervisi akademik.
b. Penyusunan rencana tindak
c. Penyiapan bahan
d. Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan mentoring
e. Menyebarkan undangan kepada seluruh kepala sekolah di lingkungan
Pengawas Binaan

b) Pelaksanaan

8
Setelah perencanaan disusun secara matang selesai, maka pengawas sekolah
melakukan kegiatan sebagai berikut;

a. Menyediakan tempat kegiatan


b. Melaksanakan kegiatan mentoring.

c) Monitoring dan Evaluasi ( Monev)


a. Monitoring
Dalam penjaminan efektivitas Program Pembinaanan Kepala Sekolah
dalam Penyusunan Program Supervisi Akademik, perlu dilakukan kegiatan
monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan. Hasil monitoring dan evaluasi merefleksikan
efektivitas program pembinaanan professional kepala sekolah yang telah
dilaksanakan.

Monitoring dan evaluasi pada prinsipnya merupakan strategi untuk


mengetahui apakah pelaksanaan program mencapai tujuan yang
diharapkan. Di samping itu melalui kegiatan ini dapat diidentifikasi
masalah dan rekomendasi untuk mengatasinya. Proses analisis dalam
evaluasi diarahkan pada penyusunan kesimpulan.

Monitoring dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1) Memeriksa dokumen Program Supervisi Akademik


2) Melakukan kunjungan ke sekolah untuk mengetahui sejauh mana hasil
dari pelatihan diimplementasikan oleh kepala sekolah di sekolahnya
masing masing
3) Menyampaikan instrument monitoring.
4) Menelaah instrument monitoring yang sudah diisi kepala sekolah.
5) Menyusun data hasil monitoring.

b. Evaluasi

9
Evaluasi dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut.

1) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah melalui K3S, terutama yang


berkaitan dengan dokumen Program Supervisi Akademik.
2) Mengevaluasi kinerja kepala sekolah melalui kunjungan ke sekolah,
terutama berkaitan dengan perbaikan pelaksanaan proses supervisi
akademik.

d) Refleksi
Langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukuan berdasarkan hasil monev
untuk merefleksikan program antara lain;

a. Mengoreksi atau mengkaji ulang tentang kegiatan yang telah dilaksanakan,


untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan tentang pelaksanaan program
untuk menetapkan langkah berikutnya.
b. Menyusun program berikutnya.

C. Rencana Pelaporan
Setelah selesai melaksanakan kegiatan mentoring tentang pentingnya penyusunan
program supervisi akademik, maka langkah-langkah dan hal-hal penting yang
akan dilaporkan adalah:

1. Pelaporan tentang hasil kegiatan


2. Pelaporan tentang langkah-langkah atau program berikutnya.

BAB III

10
PENUTUP

Perbaikan kualitas proses pembelajaran di suatu sekolah harus didukung oleh


kemampuan kepala sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai
kepala sekolah. Salah satu tugas dan fungsi kepala sekolah adalah melaksanakan
supervise akademik. Kegiatan supervisi akademik dapat berjalan dengan baik
apabila didukung oleh suatu program yang baik pula, hal ini dapat dilakukan oleh
kepala sekolah yang mempunyai kemampuan dalam menyusun program supervisi
akademik dan melaksanakanya. Program supervisi akademik yang dibuat oleh
kepala sekolah harus disusun secara sistematis terarah sesuai dengan proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

Pembinaanan professional kepala sekolah harus dilaksanakan secara


terencana, dan berkesinambungan. Di sinilah peran strategis pengawas sekolah
sebagai penjamin mutu Pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

11
Dhea, Fina. 2021. “Tugas & Fungsi Kepala Sekolah Sebagai
Supervisor/Evaluator”. https://rumusrumus.com/tugas-kepala-sekolah.
Diakses pada 30 Oktober 2021

Makawimbang, Jerry H. 2011. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan.


Bandung: Alfabeta.

Mardliah, 2016. Kepala Madrasah Sebagai Supervisor Dalam Meningkatkan


Kompetensi Profesional Guru. Jurnal Administrasi Pendidikan Pasca
Sarjana Universitas Syiah Kuala. Vol 4 No.3 Agustus 2016.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar


Kepala Sekolah/ Madrasah . Jakarta : Depdiknas.

12
xiii

Anda mungkin juga menyukai