Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2016/ 2017

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan
sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan
yang tengah dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu indvidu tidak mampu ia
penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki. Maslah terus bermunculan dalam
kegiatan sehari-hari masyarakat, tentu dalam hal ini sangat riskan apabila maslah terus
bermunculan. Dengan demikian setiap maslah tentu harus ada penyelesaiannya, agar masalah-
masalah yang ada bisa terus berkurang.

Dalam hal ini tentunya harus ada penyelesaian suatu masalah atau yang biasa disebut
dengan Problem Solving. Problem Solving merupakan suatu proses terencana yang perlu
dilaksanakan agar memperoleh penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak
didapat dengan segera. Tentunya proses Prblem Solving ini sangat dibutuhkan dalam kegiatan
sehari-hari masyarakat, karena dengan adanya proses pemecahan masalah yang baik atau
terstruktur, masalah akan lebih mudah dipecahkan, sehingga kegiatan-kegiatan yang dijalankan akan
lebih berjalan dengan lancar.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah?

2.      Apa Saja lAngkah-langkah Utuk Memecahkan Masalah?

3.      Apa yang Dimaksud Membuat Alternatif Solusi?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Masalah dan Pemecahan Masalah (Problem Solving)

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan
sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan
yang tengah dijalani. Masalah akan muncul bila mana keinginan suatu indvidu tidak mampu ia
penuhi karna berbagai kondisi dan keterbatasan yang ia miliki. Dalam hal ini bisa di ambil
bahwasanya masalah merupakan hubungan antara dua pihak atau lebih (individu atau kelompok)
yang memiliki, atau mereka menganggap memiliki tujuan yang bertentangan.[1]

Problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan
masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat di ambil
kesimpulan yang tepat dan cermat (Hamalik, 1994: 151).[2] Dalam arti lain Problem Solving juga
dapat diartikan sebagai suatu proses terencana yang perlu dilaksanakan agar memperoleh
penyelesaian tertentu dari sebuah masalah yang mungkin tidak didapat dengan segera (Saad & Ghani,
2008:120).[3]

Berpikir memecahkan masalah dan menghasilkan sesuatu yang baru adalah kegiatan yang
kompleks dan berhubungan erat satu dengan yang lain. suatu masalah umumnya tidak dapat
dipecahkan tanpa berpikir, dan banyak masalah memerlukan pemecahan yang baru bagi orang-
orang atau kelompok. Sebaliknya menghasilkan sesuatu (gagasan) yang baru bagi seseorang,
menciptakan sesuatu itu mencakup problem solving.

Selanjutnya problem solving merupakan taraf yang harus dipecahkan dengan cara
memahami sejumlah pengetahuan dan ketrampilan kerja dan merupakan hasil yang dicapai individu
setelah individu yang bersangkutan mengalami suatu proses belajar, problem solving  yang diajarkan
suatu pengetahuan tertentu.[4]

Problem Solving atau pemecahan masalah mempunyai empat dimensi, yaitu:

1.      Apakah masalah itu benar-benar suatu masalah

2.      Pemecahan masalah harus sistematis dan konsisten

3.      Mempunyai beberapa alternatif solusi

4.      Mempunyai keyakinan dan kesadaran

B.     Langkah-langkah Problem Solving

Dalam Problem Solving terdiri dari tiga langkah cara untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Diantaranya sebagai berikut:
a.       Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat

Secara konseptual suatu masalah didefinisikan sebagai kesenjangan atau gap antara nerja  
actual dan target kinerja yang diharapkan. berdasarkan konsep seorang problem solver yang
professional harus terlebih dahulu nanpu mengetahui berapa atau pada tingkat mana kinerja actual
saat ini, dan berapa atau tingkat mana kinerja serta kita harus mampu mendefinisikan secara tegas
apa masalah utama kita kemudian menetapkan pada tingkat mana kinerja actual kita sekarang dan
kapan waktu pencapain target kinerja itu.

b.      Menentukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah

Suatu solusi masalah yang efektif, apabila kita berhasil menemukan sumber-sumber dan akar-akar
dari maslah itu, kenudian mengambil tindakan untuk menghilangkan maslah-maslah tersebut.

c.       Solusi Maslaah Secara Efektif dan Efisien

Adapun langkah-langkah solusi masalah yang efektif dan efisien yaitu:

1)      Mendefinisikan secara tertulis

2)      Membangun diagram sebab akibat yang dimodifikasi untuk mendefinisikan:

a.       Akar penyebab masalah itu.

b.      Penyebab-penyebab yang tidak dapat dikendalikan, namun dapat diperkirakan.

3)      Setiap akar penyebab dari masalah dimasukan kedalam diagram sebab akibat. Sedangkan penyebab
yang tidak dapat diperkirakan di daftarkan pada sebab akibat itu secara tersendiri.

4)      Mendefiniskan tindakan atau solusi yanag efektif melalui memperhatikan dan mempertimbangkan:

a.       Pencegahan terulang atau muncul kembali penyebab-penyebab itu.

b.      Tindakan yang diambil harus ada dibawah pengendalian kita.

c.       Memenuhi tujuan dan target kinerja yang ditetapkan.

5)      Menerapkan atau melakukan implementasi atau tindakan-tindakan yang di ajukan.

C.    Membuat Alternatif Solusi

Alternatif solusi merupakan pilihan yang terdiri dari beberapa rumusan yang dapat dijadikan
sebuah solusi bagi permasalahan yang tengah dihadapi. Alternatif pemecahan masalah seringkali
disebut alternatif solusi. Masalah merupakan sebuah hal yang akan selalu muncul didalam
kehidupan sehari-hari, dimana didalam setiap kemunculannya kita dituntut untuk memiliki sejumlah
solusi atau alternatif dalam menyelesaikannya. Setiap orang tentu saja akan memiliki kemampuan
yang berbeda-beda dalam menyelesaikan sebuah masalah dan hal ini akan sangat bergantung pada
pola pikir dan kemampuan seseorang untuk menganalisa dan memilih sebuah jalan penyelesaian
terbaik bagi masalah tersebut. Dalam hal ini akan sangat membutuhkan kecerdasan membuat
alternatif pemecahan masalah dan ketenangan dalam mengambil keputusan.
Pada dasarnya setiap orang pasti memiliki kemampuan untuk membuat berbagai alternatif
pemecahan masalah yang dihadapinya, namun tidak serta merta semua orang mampu memilih dan
melakukan pemecahan tersebut dengan baik. Beberapa orang mungkin akan tetap tenang dan
bersikap biasa saja saat menghadapai sebuah masalah, dimana kemudian orang tersebut bisa
emikirkan dan menganalisa masalahnya dengan cerdas. Namun ada banyak orang yang langsung
panik bila dihadapkan pada sebuah masalah dan orang tersebut justru mengambil jalan pintas dalam
penyelesaian masalah tersebut. Atau bahkan tak jarang seseorang akan melarikan diri dari
permasalahan yang sedang dihadapinya dan tidak melakukan sebuah usahapun untuk
menyelesaikannya.

 Membuat Alternatif Soulsi

1.    Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
dilakukan evaluasi.

2.    Alternatif solusi harus sesuai dengan nora dan aturan yang berlaku.

3.    Identifikasi keuntungan dan kendala atau resiko dari alternatif tersebut.

4.    Alternatif solusi harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok.[5]

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Masalah merupakan kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Atau dapat dikatan
sebagai suatu kesenjangan yang terjadi antara kondisi ideal yang didambakan dengan kenyataan
yang tengah dijalani.

Problem solving merupakan suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan
masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat di ambil
kesimpulan yang tepat dan cermat.

Dalam Problem Solving terdiri dari tiga langkah cara untuk menyelesaikan suatu
permasalahan. Diantaranya sebagai berikut:

a.       Mengidentifikasi Masalah Secara Tepat

b.      Menentukan Sumber dan Akar Penyebab dari Masalah

c.       Solusi Maslaah Secara Efektif dan Efisien

Membuat Alternatif Soulsi

1.      Semua alternatif yang ada sebaiknya diusulkan dan dikemukakan terlebih dahulu sebelum kemudian
dilakukan evaluasi.
2.    Alternatif solusi harus sesuai dengan nora dan aturan yang berlaku.

3.    Identifikasi keuntungan dan kendala atau resiko dari alternatif tersebut.

4.    Alternatif solusi harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok.

DAFTAR PUSTAKA

Djamil Abdul, Mengelola Konflik Membangun Damai, Semarang: Walisongo Mediation Centr, 2015.

http://kuliahetikaprofesi.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-problem-
solving.html.http://www.kajianpustaka.com/2016/04/pengertian-dan-tahapan-pemecahan-
masalah.html.

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-alternatif-pemecahan-masalah/.

Anda mungkin juga menyukai