Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh :
Nama : Muhammad Haidar Harisuddin
NIM : 21/480024/GE/09658
Hari, Tanggal : Rabu, 27 Oktober 2021
Waktu : 12 : 35 – 14 : 14
Dosen Pengampu : Ari Cahyono, S.Si., M.Sc.
Asisten : Richa Indah M dan Athaya Dhiya P
LABORATORIUM KARTOGRAFI
DEPARTEMEN SAINS INFORMASI GEOGRAFI
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA, 2021
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
MEDIA PEMBELAJARAN
1. Laptop
2. Peta RBI skala 1 : 25.000 lembar 1408-221 wilayah Bantul
3. Peta RBI skala 1 : 250.000 lembar 1408 wilayah Yogyakarta
4. Peta Openstreetmap yang dibedakan dengan tiga skala, yaitu skala besar, skala
menengah, dan skala kecil
Nilai (10)
Halaman 1 dari 12
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
LANGKAH KERJA
Nilai (20)
[Tanggal Terbit] 2
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Pembahasan :
Peta diartikan sebagai suatu penyajian (gambaran) unsur-unsur atau kenampakan nyata
yang dipilih di permukaan bumi atau benda angkasa, atau kenampakan abstrak yang ada
kaitannya dengan permukaan bumi atau benda angkasa, dan pada umumnya digambar pada
suatu bidang datar dan diperkecil (diskalakan). Peta yang berupa informasi membutuhkan
ukuran tertentu sesuai dengan detail pembuatan peta. Apabila peta ingin diubah ukurannya maka
harus di skalakan. Perubahan skala hanya berlaku pada pengecilan apabila tidak menambah
detail isi peta. Apabila skala dikecilkan, objek isi peta akan bertabrakan satu dengan yang lain
(Kimerling, et al., 2012).
Maksud dari “dipilih” pada pengertian peta adalah proses generalisasi pada peta.
Generalisasi peta adalah proses mengadaptasi informasi dan tingkat kedetailan peta agar sesuai
dengan skala dan tujuannya (Jones dan Ware, 2005). Generalisasi dilakukan karena padatnya isi
peta yang disebabkan oleh reduksi skala serta keterbatasan kemampuan mata dalam melihat
ukuran minimum peta. Generalisasi peta diperlukan karena peta tematik hanya memuat
informasi-informasi sesuai dengan isi tema yang disampaikan. Dalam kenyataannya, terkadang
data-data sebagai input untuk informasi isi tema tersedia dalam jumlah yang begitu banyak dan
tidak mungkin disampaikan semuanya secara mentah dalam suatu peta tematik. Alasan lainnya
adalah peta tematik biasanya dibuat dalam skala yang lebih kecil daripada peta dasar, sehingga
reduksi skala bagaimanapun akan mengurangi kedetilan informasi yang akan disampaikan.
Sehingga generalisasi harus dilakukan. Menurut Kraak dan Omeling (2010), generalisasi
dikelompokkan menjadi dua, yaitu, Generalisasi geometrik, merujuk pada penyederhanaan
bentuk dan Generalisasi konseptual, merujuk padap penyederhanaan subjek yang dipetakan.
Terdapat 8 aspek generalisasi, yaitu pemilihan, penyederhanaan, penghilangan,
perbesaran/eksagerasi, penggeseran tempat/displacement, menitikberatkan/emphazing,
kombinasi, dan klasifikasi. Masing-masing dari aspek tersebut mempunyai rumus masing-
masing untuk diterapkan dalam generalisasi peta.
[Tanggal Terbit] 3
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Ketika melakukan identifikasi generalisasi peta RBI 1:250.000 lembar 1408 Yogyakarta
dengan peta RBI 1:25.000 lembar 1408-221 Bantul, didapatakan delapan aspek generalisasi
yang meliputi pemilihan, penyederhanaan, penghilangan, perbesaran/eksagerasi, penggeseran
tempat/displacement, menitikberatkan/emphazing, kombinasi, dan klasifikasi. Pada aspek
pemilihan, terdapat perbedaan anak sungai pada kedua peta tersebut, dimana pada peta 1:25.000
terlihat lebih besar anak sungainya dibandingkan pada peta 1:250.000. Pada identifiakasi aspek
penyederhanaan, terlihat bahwa pada peta 1:250.000 terlihat penggambaran jalan kolekor yang
lebih mulus, lebih pendek, dan lebih sederhana. Pada aspek penghilangan pada peta 1:250.000
terlihat jalan yang dihilangkan dalam peta tersebut. Aspek perbesaran menunjukkan dimana
pada peta 1:25.000 jalan terlihat lebih besar dan terlihat lebih berjarak, serta terlihat juga wilayah
yang areanya lebih detail kerapatannya dibandingkan pada peta 1:250.000. Pada aspek
pergeseran tempat, terlihat bahwa wilayah yang ada pada peta tersebut terletak berjauhan dan
luas areal wilayah yang berbeda. Pada aspek menitikberatkan, hal yang ditonjolkan adalah batas-
batas administratif, terlihat pada peta 1:250.000 batas-batas administratifnya banyak yang
dihilangkan. Pada aspek kombinasi, pada peta berskala 1:25.000, terdapat beberapa unsur
didalam suatu wilayah. Namun, pada peta berskala 1:250.000 beberapa unsur tersebut digabung
menjadi sebuah unsur yaitu menjadi pemukiman. Terakhir pada aspek klasifikasi, terlihat pada
peta 1:25.000 terdapat jalan diantara cabang sungai, namun pada peta 1;250.000 jalan tersebut
dihilangkan.
OpenStreetMap adalah suatu layanan web (Web Map Service) yang menyediakan akses
langsung ke server basis data geospasial openstreetmap, tujuannya adalah untuk mengakses
basis data secara langsung. Pada identifikasi generalisasi peta digital Open Street Map, skala
dapat disesuaikan sesuai pengguna. Skala dapat diatur menjadi skala besar, menengah, dan kecil.
Semakin besar skala, maka wilayah yang ditampakkan akan semakin detail dan jelas, sedangkan
semakin kecil skala, gambar yang ditampakkan semakin kecil namun areanya akan lebih luas.
Wilayah yang Nampak pada peta digital terlihat lebih detail dan lebih terlihat rapi. Pada
identifikasi generalisasi peta Open Street Map, dapat terlihat delapan aspek generalisasi yang
dapat ditemukan dengan mengubah berdasarkan skala kecil, besar, dan menengah. Dapat terlihat
bahwa dalam delapan aspek generalisasi peta, baik itu generalisasi pada peta cetak atau
generalisasi pada peta digital, hasil yang didapatkan tidaklah berbeda, hanya saja generalisasi
pada peta digital lebih mudah karena skala dapat diatur sesuai kebutuhan dan pemilihan wilayah
[Tanggal Terbit] 4
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
yang akan diidentifikasi lebih luas daripada generalisasi pada peta cetak. Dengan menggunakan
delapan aspek generalisasi, ditemukan berbagai aspek yang nampak pada generalisasi Open
Street Map. Pada aspek pemilihan, perbedaan dapat dilihat dari tiga skala, dimana pada skala
besar terdapat jalan yang terlihat detail, namun pada skala menengah dan skala besar jalan
semakin tidak terlihat detail, dan hanya terlihat menjadi satu bagian jalan saja. Pada aspek
penyederhanaan, semakin kecil skala, terlihat bahwa jalan akan semakin berbentuk sederhana
dan lebih mulus. Pada aspek penghilangan, terdapat semacam simbol batas yang dihilangkan
pada skala kecil, namun pada skala menengah dan skala besar masih terlihat. Pada aspek
perbesaran, terlihat bahwa wilayah yang menggunakan skala kecil tidak terlihat detail, bahkan
hanya terlihat semacam area, sedangkan pada skala besar terlihat sangat jelas kedetailan
geospasial wilayah tersebut. Pada aspek pergeseran tempat, terlihat kenampakan perbedaan
lokasi sebuah sungai pada berbagai skala, pada skala kecil bentuk sungai lebih menjauh dari
badan jalan. Pada aspek penitikberatan, wilayah pada skala besar terlihat permukiman penduduk
satu per satu, namun pada skala kecil hanya terlihat satu area permukiman. Pada aspek
kombinasi, terlihat pada peta skala kecil wilayahnya hanya terdapat sedikit kombinasi,
sedangkan pada peta skala besar kombinasi kenampakan geografisnya lebih detail. Terakhir,
yaitu pada aspek klasifikasi, terlihat perbedaan dalam kenampakan jalan, dimana pada skala
kecil, klasifikasi kenampakannya lebih sedikti dan terlihat lebih sederhana dibandingkan pada
skala besar dan skala menengah.
Hal pertama yang harus dilakukan dalam generalisasi digital adalah memasukkan gambar
atau data yang akan di generalisasi. Setelah itu, klik pada bagian ArcToolbox, lalu Cartograhpic
Tool, kemudian generalization. Setelah muncul berbagai aspek generalisasi yang dapat diproses,
pilih salah satu aspek yang akan digunakan. Sebagai contoh, jika menggunakan gambar berupa
jalan, langkah selanjutnya adalah memilih aspek yang akan digunakan untuk menyederhanakan
[Tanggal Terbit] 5
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
kelokan pada gambar jalan yang dipilih, sehingga menggunakan aspek Simplify Line. Ketika
muncul pop-up, lalu pilih data yang akan disederhanakan kemudian atur directory file,
selanjutnya memilijh jenis algoritma yang ingin digunakan. Terdapat tiga algoritma, yaitu Point
Remove merupakan algoritma yang paling sederhana, tetapi hasil penyederhanaanya masih
kasar, Bend Simplify, merupakan algoritma yang hasilnya lebih akurat dan halus dari algoritma
Point Remove, namun memiliki waktu pemrosesan yang lebih lama, serta dapat menghilangkan
gambar kelokan atau tikungan yang kurang relevan dengan menggunakan analisis terhadap
karakteristik bentuk datanya, dan algoritma Weighted Area merupakan algoritma yang
menggunakan metode penghitungan kemiripan data. Untuk gambar data, algoritma yang paling
tepat adalah menggunakan algoritma Bend Simplify, karena sangat relevan digunakan untuk
gambar jalan.
Nilai (55)
KESIMPULAN
1) Dalam membaca dan membuat peta, perlu memahami aspek generalisasi yang
digunakan, supaya informasi geospasial dapat dipahami secara menyeluruh. Dengan
mengetahui aspek-aspek yang digunakan dalam generalisasi peta, maka dapat
mengetahui aspek yang akan digunakan dalam generalisasi suatu obyek atau wilayah
pada peta.
2) Melakukan generalisasi peta melalui peta digital, dimana skala yang akan digunakan
dapat diatur sesuai kebutuhan, maka dapat memberikan pemahaman untuk
menggunakan skala yang tepat dalam analisis generalisasi peta digital.
[Tanggal Terbit] 6
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA
Robinson, A. H., Morrison, J. L., Muehrcke, P. C., Kimerling, A. J., & Guptill, S. C. (1995).
Element of Cartography. New York, United States: John Wiley & Sons.
Geografi Kita. (2021). Generalisasi Peta : Pengertian, Tujuan, Jenis-jenis, dan Klasifikasi.
Diakses dari : https://geografikita.com/generalisasi-peta/ pada 1 November 2021.
Hisanah, Nisrina Niwar., Subiyanto, Sawitri., Nugraha, Arief Laila. (2015). Kajian Teknis
Penerapan Generalisasi Peta Rupabumi Indonesia (RBI) dari Skala 1: 50.000 Menjadi
Skala 1: 250.000. Semarang, Indonesia. Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro.
Susetyo, D. B. (2015). Generalisasi Kartografis pada Peta Rupabumi Indonesia (RBI) Skala
1:25.000 Menjadi 1:50.000. Proceeding of Simposium Sains Geoinformasi, 217-225
Mantjoro, Yustian., Fariza, Arna S. Kom., M. Kom., Setyowati, Yuliana S. Kom., M. Kom.
(2012). PENGGUNAAN TEKNOLOGI OPENSTREETMAP UNTUK GIS FASILITAS
PELAYANAN UMUM BERBASIS ANDROID. Palu, Indonesia. Politeknik Elektronika
Negeri Surabaya.
Nilai (5)
[Tanggal Terbit] 7
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Tugas
Generalisasi peta digital dan peta cetak memiliki perbedaan dalam hal kepraktisan, dan
bentuk perwujudan dari generalisasi. Pada generalisasi peta cetak, media yang digunakan
lebih sederhana dan dilakukan secara manual dengan mengandalkan kemampuan seni yang
dimiliki pembuat peta. Pada generalisasi peta digital, generalisasi dilakukan dengan
menggunakan berbagai perangkat lunak, sebagai contoh yaitu aplikasi ArcMap dan
QuantumGIS. Penggunaan generalisasi menggunakan perangkat lunak, waktu yang
dibutuhkan sangatlah cepat dan generalisasi dapat berlangsung lebih mudah, selain itu
bentuk generalisasi juga berbeda. Pada generalisasi peta digital akan berbentuk generalisasi
geometrik. Dengan generalisasi geometrik, penyederhanaan akan berdampak pada
bentuknya, sedangkan pada generalisasi pada peta cetak, akan berbentuk generalisasi
konseptual. Hal tersebut terjadi dikarenakan pengerjaan secara manual akan menjadikan
penggambaran secara manual tentang subek yang digeneralisasi terhadap unsur unsur
lainnya.
Lampiran 1
No Aspek Skala 1 : 25.000 Skala 1 : 250.000
Generalisasi
1. Pemilihan
2. Penyederhanaan
[Tanggal Terbit] 8
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
3. Penghilangan
4. Perbesaran
5. Pergeseran
tempat
6. Menitikberatkan
7. Kombinasi
[Tanggal Terbit] 9
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
8. Klasifikasi
Lampiran 2
No Aspek Skala kecil Skala menengah Skala besar
generalisasi
1. Pemilihan
2. Penyederhanaan
3. Penghilangan
4. Perbesaran
[Tanggal Terbit] 10
Laboratorium Kartografi
Departemen Sains Informasi Geografi
Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
5. Pergeserean
tempat
6. Menitikberatkan
7. Kombinasi
8. Klasifikasi
[Tanggal Terbit] 11