Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KONSEP SEHAT MODEL KLINIK

KELOMPOK 1

1. ARI DESWARI
2. ELVIANIS
3. FARIDA
4. RIMA DEWITA SARI
5. ROSI SETIA ASKA
6. SANDRA MARISA
7. SEPTIA ANGRIANI
8. SISKA PRIMA OLIMVIANI

INTAKE DIII KHUSUS KELAS KERJASAMA RSUP DR. M. DJAMIL

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG, TAHUN 2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari kelompok 1 yang telah bekerja sama dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dalampenulisanmakalahinikamimerasamasihbanyakkekurangan,baikpadateknisp
enulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalahini.Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Padang, September2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan..................................................................... 2

C. Manfaat Penulisan................................................................... 2

BAB II ISI

A. Pengertian Sehat...................................................................... 3

B. Konsep klinik model klinik...................................................... 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................. 22

B. Saran......................................................................................... 22

DAFTAR REFERENSI.................................................................................... 23

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang Masalah

Memang sulit untuk mendapatkan tubuh yang sehat dan segar, kebanyakan

orang bilang Sehat Itu Mahal, tetapi benarkah tentang fakta itu, tapi menurut

pendapat para Ilmu Kesehatan Dunia (WHO) , memang sehat itu mahal, karena

kita harus memakan- makanan yang penuh dengan gizi, akan kaya protein, zat

besi, dan lain-lain. Sementara itu kita harus membeli makanan itu dengan harga

yang cukup mahal, apa lagi harga sayur-mayur, susu, beras, lauk pauk, dll,

mungkin sedang melonjak harganya di pasar-pasar tradisional.

Untuk itu hiduplah dengan jaga kesahatan anda karena itu sangat penting

bagi anda dan keluarga anda.Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering

dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.Bahkan

benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi

secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa

kendaraannya dalam kondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika

badannya merasa segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan

menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang

dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.


B.     Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

1. Memahami pengertian sehat


2. Mengetahui konsep sehat model klinik

C. Manfaat Penulisan
1. Mampu mengetahui pengertian sehat
2. Mampu mengetahui konsep sehat model klinik
BAB II
Kerangka Teori

2.1 Pengertian Sehat

Pendekatan yang digunakan pada abad ke-21, sehat dipandang dengan

perspektif yang Iebih Iuas. Luasnya aspek itu meliputi rasa memiliki kekuasaan,

hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial yang kuat, rasa

berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).

Pengertian sehat dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah:

1. WHO (1947)

Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social tidak hanya

bebas dari penyakit atau kelemahan.

2. White (1977)

Sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidak

mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan

kelainan.

3. Pender (1982)

Sehat adalah perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam

berhubungan dengan orang lain (aktualisasi).

4. Paune (1983)

Sehat adalah fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri yang menjamin

tindakan untuk perawatan diri secara adekuat.


5. UU No.23 (1992) tentang Kesehatan

Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial

yangmemungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

6. UU N0. 36 (2009) tentang kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial

dan ekonomis.

Menurut UU No.36/2009, kesehatan itu mencakup 5 aspek, yakni: fisik,

mental, spiritual, sosial dan ekonomi. Wujud atau lndikator dari 5 dimensi sehat,

antara lain:

1. Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik mengandung arti bahwa seseorang tidak merasa sakit dan

memang secara klinis tidak ada penyakit atau dengankata lain semua organ tubuh

normal dan tidak ada gangguan

fungsi tubuh.

2. Kesehatan Mental

Kesehatan liwa (Mental Health) adalah suatu kondisi yangmemungkinkan

perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan

perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain (Pasal 1 UU N0.

3 Tahun 1966 tentang Kesehatan Jiwa).


3. Kesehatan spiritual

Kesehatan spiritual mengandung arti bahwa seseorang mampu

mengekspresikan rasa syukur, pujian atau penyembahan terhadapsang pencipta.

4. Kesehatan Sosial

Kesehatan Sosial adalah perikehidupan dalam masyarakat sedemikian rupa

sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan

memajukan kehidupannya sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat

yang memungkinkannya bekerjadan menikmati hiburan pada waktunya (Penjelasan

Pasal 3 UU N0. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-PokokKesehatan).

Kesehatan sosial juga bisa diartikan seseorang mampu berinteraksi dengan orang Iain

atau kelompok tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayaan, status sosial,

ekonomi, politik, dan sebagainya.

5. Kesehatan Ekonomi

Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang yang sudah dewasa,

mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Bagi yang belum

memasuki usia kerja, anak dan remaja atau bagi yang sudah pensiun atau usia lanjut,

sehat ekonomi terlihat dari perilaku produktif secara sosial, yakni mempunyai

kegiatan.

Dari 5 dimensi sehat di atas terlihat bahwa kesehatan seseorang tidak hanya

diukur dari aspek fisik, mental, spiritual dan sosial saja, tetapijugadiukurdari

produktifitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.

Bagi yang belum memasuki usiakerja, anak dan remaja atau bagi yang sudah pensiun
atau usia lanjut, berlaku produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan, misalnya

sekolah atau kuliah bagi anak dan remaja dan kegiatan sosial bagi usia lanjut. Kelima

dimensi kesehatan tersebut saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat

kesehatan pada seseorang, kelompok atau masyarakat sehingga kesehatan itu bersifat

holistik atau menyeluruh.

Definisi WHO tentang sehat mempunyui karakteristik berikut yang dapat

meningkatkan konsep sehat yang positif (Edelman dan Mandle. 1994M) :

1. Memperhatikan individu sebagai sebuah sistem yang menyeluruh.

2. Memandang sehat dengan mengidentifikasi Iingkungan internal dan eksternal.

3. Penghargaan terhadap pentingnya peran individu dalam hidup.

2.2 Konsep Sehat model klinik

Model Klinik berdasarkan tidak terdapatnya tanda dan gejala penyakit. Sakit

merupakan representatif dari kumpulan tanda dan gejala dari penyakit. Orang yang

menggunakan model ini tidak memiliki upaya untuk pencegahan penyakit. Mereka

hanya menunggu sampai mereka sangat sakit untuk mengunjungi pelayanan

kesehatan. Model klinik ini merupakan model konvensional dari disiplin pengobatan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social tidak hanya bebas

dari penyakit atau kelemahan (WHO,1947).

2 Ada 2 faktor yang mempengaruhi keyakinan dan tindakan seseorang tentang sehat

yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

3.2 Saran

Sebagai seorang tenaga kesehatan yang profesional kita harus menjaga kesehatan

kita terlebih dahulu sebelum kita merawat pasien atau klien yang kita rawat.Sehingga

kita dapat merawat pasien ataupun klien dengan semaksimal mungkin.


Daftar Referensi

Hykas K & Paunonen-Ilmonen M.2001.The Effects Of Clinical supervision on The


Quality of Care:Examining The Result Of Team Supervision. Journal Of
Advanced Nursing,33(4):492-502

Maryani, Lidya; Muliani, Rizki. 2010. Epidemiologi Kesehatan Pendekatan


Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Prof. Bhisma Murti. Riwayat Alamiah Penyakit. fk.uns.ac.id/static/materi/.pdf

http://www.askep.net/pdf/konsep-sehat-sakit-epidemiologi.html

Anda mungkin juga menyukai