Anda di halaman 1dari 36

TRANSFORMASI DIGITAL ERA REVOLUSI

INDUSTRI 4.0 DALAM BIDANG BISNIS DIGITAL

MATA KULIAH: PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI


KELAS: 15.1A.05
KELOMPOK 2: - ANA NAZMI AULIA (15210207)
- FAJRI SYAMSAKA (15210008)
- MUHAMMAD JIDHAN MAHARANI (15210422)
- ONGGIESRA PRATAMA (15210210)
- WAHYU CAHYADI (15210003)
10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan
kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan
maupun pengalaman kami, Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah
ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini..
11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... 2


DAFTAR ISI .................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2 Karakteristik Industri ................................................................... 5
1.3 Konteks Transformasi Digital Secara Umum .............................. 6
1.4 1.4 Peluang dan Manfaat Transformasi Digital ........................... 7
1.5 Ancaman dan Tantangan Transformasi Digital ........................... 8
BAB II ISI .................................................................................................... 11
1.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Bisnis Digital . 11
1.2 Sejarah Revolusi Industri 4.0 ..................................................... 12

1.3 Data Adalah Mata Uang Baru .................................................... 14


1.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan di Bidang Bisnis Digital.... 14
1.5 Landasan Teori ........................................................................... 28
1.6 Proses Panjang Revolusi Industri 4.0 ......................................... 36
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 38
12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Era industri 4.0 yang semakin mempermudah segala macam aktivitas
manusia yang semuanya beralih ke arah digital dan munculnya perangkat cerdas
berbasis Internet of Things (IoT). Revolusi industri 4.0 merupakan perubahan
dalam memproduksi sebuah barang yang menggunakan dan mengintegrasikan
mesin dengan teknologi cyber dan teknologi otomasi. Kehadiran revolusi industri
ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam
menciptakan atau memproduksi sebuah barang.
IoT dapat didefinisikan sebagai sensor yang dapat membuat objek menjadi
mudah dilacak, dan dapat dikendalikan melalui jaringan internet (McKinsey
Global Institute, 2013, p. 51). Selain IoT, dunia makin marak dengan munculnya
teknologi yang menggunakan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan
ini memungkinkan sebuah robot atau komputer dilatih secara berkesinambungan
dengan mempelajari dan menganalisis data sehingga memiliki kecerdasan mirip
manusia mulai dari melaksanakan tugas sampai dengan pengambilan keputusan.
Cloud Computing merupakan sebuah teknologi yang memudahkan pengguna
untuk dapat mengelola, menyimpan data dan aplikasi dengan bantuan internet.
Kemunculan IoT membuat semakin banyak penggunaan internet. Big data
merupakan sebuah data dengan jumlah yang sangat besar sehingga membutuhkan
alat atau sistem yang dapat melakukan proses data-data tersebut.
Di Indonesia, perubahan revolusi ini secara tidak langsung mempengaruhi
atau mengubah perkembangan sistem pendidikan. Para pengajar dituntut agar
lebih memiliki keahlian, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi
baru untuk menghadapi rintangan dan daya saing revolusi industri 4.0. Selain itu,
sistem pendidikan pun dituntut untuk lebih menggunakan beberapa teknologi
inovasi dalam hal pengajaran sehingga menjadikan proses belajar mengajar
menjadi lebih inovatif, efisien, dan dinamis.
Sejalan dengan hal tersebut, selain proses pembelajaran yang dituntut
untuk memanfaatkan teknologi yang ada, dari segi sarana dan prasarana serta
layanan yang diberikan kepada peserta didik pun diharapkan mampu memberikan
layanan yang cepat dan akurat seperti halnya layanan informasi akademik.
Teknologi informasi telah mengubah cara atau proses kerja dalam hal layanan
sehingga meningkatkan kenyamanan dalam bertransaksi karena bisa dilakukan
kapan dan di mana saja tanpa ada batasan waktu. Hal tersebut yang penulis
jadikan alasan untuk melakukan transformasi digital terutama dalam proses
pencetakan dokumendokumen akademik.
13

1.2 Karakteristik Industri


Pada tabel 1.1 menunjukan jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia
berdasarkan 34 provinsi hasilnya cenderung mengalami penurunan jika
dibandingkan dari tahun 1971-1980 yang relatif tinggi yaitu sekitar 2,31% dan
mengalami penurunan yang sangat tajam di tahun 2010-2016 menjadi 1,36%.
Penurunan angka ini merupakan salah satu keberhasilan Pemerintah
dengan adanya program Keluarga Berencana.

Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Penduduk Berdasarkan Provinsi


Tahun 1971- 1980- 1990- 2000- 2010-2016
1980 1990 2000 2010
Jumlah 2.31 1.98 1.49 1.49 1.36
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017

Berdasarkan data dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional


(Bappenas) tahun 2018, jumlah penduduk Indonesia di tahun 2019 diperkirakan
akan mencapai 267 juta jiwa dengan jumlah usia produktif lebih banyak yaitu
68% dari total populasi. Berdasarkan data tersebut, tidak menutup kemungkinan
industri pendidikan semakin bertambah dengan menawarkan berbagai jenis
keterampilan yang mendukung dunia industri.
APK (Angka Partisipasi Kasar) merupakan indikator atau alat ukur
sederhana dalam mengukur jumlah penduduk di usia sekolah berdasarkan
tingkatan pendidikan. Data APK di tingkat Perguruan Tinggi dari jenjang
Diploma 1, Diploma 3, Diploma 4 dan Sarjana Strata 1 yaitu jumlah mahasiswa
terhadap jumlah penduduk pada kategori umur 19-23 tahun pada tahun 2019
menurut data dari BPS yang tertera pada tabel 1.2 berjumlah 30,28% dan target
Pemerintah untuk tahun 2024 bisa mencapai 50%.

Tabel 1.2 Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi (PT) Menurut
Provinsi

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019


Jumlah 25.26 27.98 29.93 30.19 30.28
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2020

Pertumbuhan industri pada tingkat pendidikan negeri maupun swasta di


Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Menurut Pangkalan Data
Pendidikan Tinggi (PDDikti) lembaga pendidikan di Indonesia terbagi menjadi
Universitas, Institut, Sekolah Tinggi, Akademi, Akademi Komunitas dan
Politeknik.
14

Gambar 1.1: Jumlah Perguruan Tinggi di Indonesia


Sumber: Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (2020)

Dari gambar 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah lembaga pendidikan


Indonesia untuk Akademik berjumlah 903, Politeknik 314, Sekolah Tinggi
2503, Institut 245, Universitas 642, dan Akademik Komunitas 38. Dari
lembaga pendidikan tersebut tidak menutup kemungkinan untuk mempunyai
atau mendirikan program studi baru sesuai dengan kebutuhan industri.
Dengan adanya kebijakan baru oleh Mendikbud Nadiem Anwar Makarim,
mengenai kebijakan Kampus Merdeka salah satu programnya yaitu
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dengan
status akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN
PT) A dan B mempunyai hak membuat prodi (program studi) baru dengan
proses yang lebih mudah.
LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) ini merupakan
perubahan bentuk dari Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) yang
memiliki kewenangan lebih luas dan memiliki peran yang lebih strategis
serta berfungsi untuk melakukan penjaminan mutu eksternal dan mengelola
data, informasi dan administrasi perguruan tinggi. Sesuai dengan fungsinya
tersebut, LLDikti terbagi ke dalam beberapa wilayah yang ada di Indonesia.
Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebagai objek penelitian berada
pada wilayah III yaitu DKI Jakarta.

1.3 Konteks Transformasi Digital Secara Umum


Transformasi digital yaitu sebuah perubahan yang terjadi pada
organisasi atau perusahaan dengan melibatkan orang, proses, strategi,
struktur, yang memanfaatkan penggunaan teknologi dan perubahan model
bisnis untuk meningkatkan kinerja (Westerman et al.,2011). Transformasi
15

digital dapat menghasilkan inovasi yang mengubah perusahaan menjadi


lebih efektif dan efisien dalam menjalankan bisnis (Westerman George,
Bonnet Didier, 2014). Dengan kata lain, transformasi digital merupakan
perubahan bentuk dengan memanfaatkan penggunaan teknologi untuk
meningkatkan kinerja dalam memenuhi tujuan yang diharapkan perusahaan
(Westerman et al.,2011).
Laju perkembangan teknologi meningkatkan tekanan pada organisasi
untuk melakukan transformasi digital karena para pesaing terus-menerus
menyesuaikan teknologi baru, teknologi juga telah memberdayakan
konsumen untuk lebih menuntut dan menetapkan standar kepuasan yang
lebih tinggi dari biasanya, misalnya layanan yang lebih baik dan lebih cepat
kapanpun dan dimanapun dengan menggunakan perangkat apapun
(Fitzgerald et al.,2013).
Transformasi digital disebut sebagai disrupsi teknologi karena terjadi
perubahan otomatisasi dan konektivitas dalam bentuk penggunaan teknologi
mesin atau robot yang menggantikan tenaga manusia dengan biaya yang
lebih murah, efektif dan efisien sehingga penerapan teknologi ini sangat
berpengaruh pada semua aspek kehidupan. Hal ini ditandai dengan berbagai
macam kebutuhan manusia yang menerapkan teknologi internet sebagai cara
untuk berinteraksi dan bertransaksi. Beberapa jenis pekerjaan di Indonesia
yang terkena dampak transformasi digital dan perubahan model bisnis
contohnya seperti toko fisik atau konvensional beralih ke model bisnis
market place online, dan kemunculan aplikasi transportasi online yang
menggeser jenis transportasi konvensional.
Bentuk lain dari transformasi digital di dunia pendidikan antara lain
dengan adanya sistem pendaftaran online bagi calon mahasiswa baru, sistem
informasi akademik bagi mahasiswa dan dosen yang dapat diakses kapan
dan di mana saja, serta permohonan layanan dokumen akademik yang
diharapkan semakin memberikan layanan yang cepat dengan adanya
transformasi tersebut. UMN juga telah memanfaatkan bentuk teknologi
informasi terutama dalam hal layanan yang mempunyai fungsi sebagai
layanan one stop services melalui portal yang bernama gapura.umn.ac.id.

1.4 Peluang dan Manfaat Transformasi Digital


Digitalisasi dalam dunia pendidikan menjadikan sebuah institusi
pendidikan atau PT dan peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan tanpa
adanya batasan. Tidak hanya buku yang digunakan sebagai bahan ajar, kini
merambah metode pembelajaran baru seperti blended learning yang
mengkombinasikan antara kelas tatap muka dengan e-learning, learning
experience, flipped classroom, collaborative learning dengan model belajar
berkelompok untuk belajar berkolaborasi, mengasah problem solving dan
critical thinking.
16

Dukungan Pemerintah untuk memanfaatkan transformasi digital


dalam dunia pendidikan yaitu dengan menetapkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2012 dan Permendikbud
Nomor 20 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)
pada Perguruan Tinggi. PJJ merupakan pengajaran jarak jauh yang
menggunakan berbagai macam media komunikasi yang menekankan pada
pembelajaran secara mandiri, kapan saja, namun tetap terstruktur sesuai
kurikulum yang sudah mendapat persetujuan dari Pemerintah. Sasaran dari
PJJ ini tentunya memberikan kesempatan untuk seluruh masyarakat yang
terkendala untuk mendapatkan pendidikan pada seluruh tingkatan
pendidikan yang akan berdampak pada tingkat APK pendidikan tinggi dapat
meningkat sesuai dengan harapan Pemerintah karena akan semakin banyak
masyarakat Indonesia dengan mudah mendapatkan pendidikan.
Mendukung upaya Pemerintah tersebut, peluang ini dimanfaatkan
UMN dengan mendirikan PJJ untuk program studi Ilmu Komunikasi di
Kalimantan dan saat ini sudah mendapatkan izin pembukaan kegiatan
operasional. Selain itu dalam rencana kerja 5 tahun UMN, program PJJ ini
akan diikuti dengan pendirian program studi lainnya seperti Manajemen.
Dengan memanfaatkan transformasi digital ini, diharapkan kegiatan
lain yang mendukung proses belajar mengajar mampu memberikan
kemudahan bagi sivitas akademia baik dari layanan sistem informasi
akademik yang dapat diakses tanpa batasan waktu dan tempat, adanya
sistem yang mudah digunakan (user friendly), mempercepat proses layanan
akademik dan non akademik.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk memanfaatkan
transformasi digital terutama dalam hal layanan akademik dengan adanya
sistem atau alat yang mampu mempersingkat bisnis proses dalam
pencetakan dokumen-dokumen akademik serta dapat mengurangi tingkat
human error sehingga dapat meningkatkan layanan secara mudah, cepat, dan
akurat.

1.5 Ancaman dan Tantangan Transformasi Digital


Tuntutan transformasi atau perubahan era ini, dialami juga di
Indonesia. Dengan kehadiran era ini selain memberikan manfaat dengan
menciptakan lapangan kerja baru atau profesi baru, perlu menjadi perhatian
juga karena di saat yang bersamaan muncul beberapa profesi atau perkerjaan
yang tergantikan oleh mesin dan robot melalui teknologi kecerdasan buatan.
Untuk itu diperlukan kesiapan yang memadai dari sisi Sumber Daya
Manusia (SDM) agar mampu mempersiapkan diri untuk menyesuaikan dan
mampu bersaing di lingkup yang lebih global. Tidak hanya sektor industri
dan ekonomi yang terpengaruh adanya perubahan ini, sistem pendidikan pun
banyak dikendalikan oleh kemajuan teknologi. Untuk menjawab tantangan
17

tersebut maka diperlukan peningkatan mutu dan keterampilan sebagai


kesiapan untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul, kreatif,
inovatif dan kompetitif yang dibutuhkan pada perubahan era digital tersebut.
Sejalan dengan tantangan transformasi digital yang dihadapi
Perguruan Tinggi (PT) saat ini yaitu bagaimana PT mampu menjawab
kebutuhan industri dimana PT memiliki kontribusi besar terhadap
pembangunan SDM unggul. PT juga harus bisa lebih adaptif dengan
mengikuti arus perubahan dan kebutuhan akanlink and match dengan
industri, cepat dalam berinovasi menyesuaikan kebutuhan di dunia kerja. PT
juga disarankan memiliki kerjasama dan kolaborasi dengan industri terutama
dalam penyusunan kurikulum sehingga diharapkan mampu meningkatkan
kualitas lulusan yang kompetitif dan siap menghadapi tantangan dunia kerja.
Tantangan tersebut dijawab dengan cepat oleh Pemerintah dengan
adanya kebijakan Kampus Merdeka yaitu konsep Merdeka Belajar dengan
memberikan kesempatan untuk para peserta didik belajar di luar lingkup
program studi dengan mengambil mata kuliah lintas program studi atau
mengikuti kegiatan wirausaha, penelitian, program magang, maupun
pertukaran pelajar.
Tantangan lain yang akan dihadapi dunia pendidikan yang masih
menganut proses pembelajaran konvensional yaitu makin
maraknya PT yang menyelenggarakan proses belajar tanpa perlu
adanya kampus secara fisik seperti halnya PJJ yang memerlukan kesiapan
infrastruktur terutama dalam jaringan telekomunikasi, kesiapan hardware
dan software yang menjadi tantangan tersendiri bagi PT untuk berinovasi
dalam mengembangkan metode pembelajaran berbasis teknologi. Kesiapan
peserta didik yang tentunya harus cepat menguasai Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) tentunya harus diimbangi dengan kemampuan tenaga
pengajar yang siap untuk bertransformasi agar tercipta metode pembelajaran
yang interaktif serta memahami bagaimana cara penggunaan teknologi
dalam proses belajar mengajar. Kurikulum yang digunakan perlu
menyesuaikan dengan kebutuhan dunia industri sehingga perlu banyak
melakukan studi banding dan masukan dari industri. Selain tantangan hard
skill, untuk menghadapi perubahan sikap dan cara berpikir serta tantangan
soft skill tetap harus dibekali kepada peserta didik untuk mempersiapkan
lulusan yang unggul, yang mempunyai berbudi pekerti luhur, teamwork and
leadership, pendidikan karakter serta memiliki jiwa berwirausaha yang
berbasis teknologi.
Ancaman digital transformasi ini menjadikan UMN agar selalu
melakukan inovasi terutama dalam metode pembelajaran untuk
mengimbangi dengan kemunculan kampus virtual. Dengan menerapkan
metode blended learning dan collaborative learning diharapkan dapat
18

memberikan pengalaman baru bagi mahasiswa dalam mendapatkan materi di


kelas.
Sedangkan tantangan yang dihadapi pada layanan mahasiswa yaitu
semakin banyak mahasiswa yang melakukan permintaan terkait dokumen
akademik salah satunya yaitu surat keterangan mahasiswa aktif tidak sesuai
dengan prosedur yang ada. Prosedur pencetakan dokumen tersebut akan
diproses paling cepat yaitu 3 hari kerja setelah mahasiswa melakukan
permintaan secara online. Dalam kondisi yang mendesak terkadang
mahasiswa meminta agar dokumen tersebut dapat disiapkan pada saat itu
juga setelah mereka melakukan permintaan. Dengan adanya kondisi seperti
ini, peran digital teknologi diharapkan mampu mengatasi permasalahan
tersebut. Untuk itulah diperlukan digitalisasi dalam pencetakan dokumen-
dokumen akademik sehingga dapat meningkatkan kepuasan layanan yang
diberikan kepada mahasiswa.
19

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Revolusi Industri 4.0 dalam Bidang Bisnis Digital

Secara singkat, pengertian industri 4.0 adalah tren di dunia


industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi cyber. Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah
masuk pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal tersebut
mencakup sistem cyber-fisik, internet of things (IoT), komputasi
awan, dan komputasi kognitif. Tren ini telah mengubah banyak
bidang kehidupan manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan
gaya hidup manusia itu sendiri. Singkatnya, revolusi 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung dengan
berbagai bidang kehidupan manusia.

Menurut Kanselir Jerman, Angela Merkel (2014) revolusi


industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan
aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital
dan internet dengan industri konvensional. Kemudian, menurut
Schlechtendahl dkk (2015) pengertian revolusi industri menekankan
kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yakni
lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan
mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Sehingga, revolusi
industri 4.0 adalah era industri di mana seluruh entitas yang ada di
dalamnya dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja
dengan berlandaskan pemanfaatan teknologi internet dan CPS guna
mencapai tujuan tercapainya kreasi nilai baru.

Revolusi industri 4.0 lewat digitalisasi di berbagai bidang


dapat meningkatkan peluang bisnis. Hal ini didorong dengan
perkembangan penggunaan internet, sehingga banyak pelaku bisnis
yang sadar untuk memanfaatkan internet dalam proses berbisnis. Era
industri semakin menegaskan kehidupan masyarakat tidak dapat
lepas dengan kemajuan teknologi. pada era ini banyak orang yang
sibuk dengan urusan pekerjaan. akhirnya, mereka tidak memiliki
banyak waktu untuk berbelanja secara langsung.

1.2 Sejarah Revolusi Industri 4.0

Revolusi industri yang pertama terjadi pada abad ke-18,


ketika ditemukannya mesin-mesin bertenaga uap. Dari situ, manusia
mulai beralih dari mengandalkan tenaga hewan ke mesin produksi
20

mekanis. Kemudian, revolusi industri yang kedua berlangsung di


sekitar tahun 1870. Pada saat itu, perindustrian dunia beralih ke
tenaga listrik yang mampu menciptakan produksi massal.
Selanjutnya, revolusi industri ketiga terjadi di era 1960-an, saat
perangkat elektronik mampu menghadirkan otomatisasi produksi.
Kini perindustrian dan manufaktur dunia bersiap untuk menghadapi
revolusi industri 4.0. Istilah tersebut berasal dari sebuah proyek
pemerintah Jerman untuk mempromosikan komputerisasi industri
manufaktur.

Revolusi industri 4.0 merupakan suatu pengaplikasian


kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang berpotensi
untuk meningkatkan pendapatan global dan kualitas hidup bagi
masyarakat dunia. Selain itu, AI juga akan menghasilkan harga yang
murah dan kompetitif, meningkatkan efisiensi dan produktivitas,
menurunkan biaya transportasi dan komunikasi, meningkatkan
efektivitas logistik dan rantai pasokan global, biaya perdagangan
akan berkurang, membuka pasar baru, serta mendorong pertumbuhan
ekonomi.

Revolusi industri telah terjadi sejak tahun 1750-an dan terus


berlanjut sampai sekarang. Dimulai dari mesin uap yang
mendominasi industri saat itu, dari kereta sampai mesin penggerak
turbin. Dan sekarang memasuki revolusi industri ke 4, semuanya
telah berubah secara dramatis. Tren otomatisasi, pertukaran data
terkini, komputasi awan, Internet of things (IoT), kecerdasan buatan
atau artificial intelligence (AI) dan semua hal virtual yang mampu
memudahkan kegiatan operasional kita. Hampir semua hal.

Ada empat prinsip rancangan dalam Revolusi Industri 4.0.


Prinsip-prinsip ini membantu perusahaan mengidentifikasi dan
mengimplementasikan skenario-skenario dalam revolusi Industri 4.0

Interoperabilitas (kesesuaian): Kemampuan mesin,


perangkat, sensor, dan manusia untuk berhubungan dan
berkomunikasi dengan satu sama lain lewat Internet of Things (IoT)
atau Internet of People (IoP). IoT akan mengotomatisasikan proses
ini secara besar-besaran

Transparansi informasi: Kemampuan sistem informasi untuk


menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya
model pabrik digital dengan data sensor. Prinsip ini membutuhkan
pengumpulan data sensor mentah agar menghasilkan informasi
konteks bernilai tinggi.
21

Bantuan teknis: Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk


membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat visualisasi
informasi secara menyeluruh agar bisa membuat keputusan bijak dan
menyelesaikan masalah genting yang mendadak. Kedua,
kemampuan sistem siber-fisik untuk membantu manusia secara fisik
dengan melakukan serangkaian tugas yang tidak menyenangkan,
terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.

Keputusan mandiri: Kemampuan sistem siber-fisik untuk


membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri
mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan yang
berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.

Teknologi di sekitar kita telah berevolusi, membawa harapan


pelanggan dengan mereka. Ingat saja, 20 tahun yang lalu tidak ada
perusahaan seperti Google, Alibaba, Facebook, Twitter, YouTube,
Uber, Airbnb, Salesforce, Snapchat, Instagram, Fitbit, Spotify, dan
WeChat.

Korelasinya dengan bisnis Anda adalah layanan yang


diberikan perusahaan-perusahaan diatas telah meningkatkan standar
untuk pengalaman pelanggan. Bagaimana Anda bisa berpikir
pelanggan akan rela menunggu ketika mereka terbiasa dengan
kecepatan interaksi di media sosial? Atau ketika jawaban untuk
pertanyaan apa pun adalah satu pencarian Google?

Dan jangan lupakan generasi milenial. Mereka tumbuh di


teknologi digital, dan sekarang mereka mencapai lebih dari setengah
tenaga kerja. Sebagai konsumen, mereka mengharapkan bisnis yang
dapat mengantisipasi kebutuhan mereka dan memberikan pelayanan
yang memuaskan. Agar berhasil, bisnis perlu beralih dari model
transaksional, yang hanya berfokus pada penjualan produk, ke model
hubungan, yang dibangun di sekitar layanan penjualan dan
menciptakan hubungan yang lebih dalam dengan pelanggan.

1.3 Data Adalah Mata Uang Baru

Setiap hari, miliaran orang berbagi secara online. Mereka


memposting gambar, video, dan status. Mereka mengirim pesan teks.
Mereka menyukai pembaruan orang lain.

Bagaimana mereka membagikan semua itu? Tentunya karena


mereka menggunakan perangkat yang terhubung ke internet.
22

Miliaran orang berbagi dan diterjemahkan ke miliaran perangkat


dengan sensor yang tertanam, mengirim triliunan sinyal real-time ke
cloud. Hal-hal seperti koordinat GPS, data berbasis lingkungan
(environmental data), clickstream, dan data kesehatan.

1.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan di Bidang Bisnis Digital

Penelitian terdahulu digunakan sebagai rujukan penelitian ini, beberapa


penelitiannya sebagai berikut:
No. Nama Hasil Perbedaan

1 Pengembangan Penilitian ini mengarah Dalam penelitian ini


Science dan pada pembuktian pada metode yang
technopark pengembangan seputar digunakan adalah
dalam science dan technopark metode kualitatif
menghadapi Era dalam menghadapi era dengan menggunakan
Revolusi Industri industri saat ini yaitu sumber data primer
4.0 era revolusi industri dan sekunder sebagai
4.0. pendukung dari hasil
Jurnal pembuktianpembuktian wawancara yang
manajemen di sini diperlihatkan dilakukan dengan
Indonesia, Vol. melalui keberhasilan informan. Dalam
18 No. 1 yang Negaranegara lain di jurnal ini variabel
diteliti oleh Leo dunia yang juga independen yang
Aldianto, Isti mempunyai science dan digunakan adalah
Raafaldini technopark dengan pengembangan
Mirzanti, Dedy berbagai bentuk dan science dan
Sushandoyo dan definisi yang berbeda technopark
Emilia Fitriana dari setiap sedangkan dalam
dewi pada april Negara. Pada penelitian saya
2018. Hal. 68 – 76 pengembangannya variabel
dalam hal menghadapi independennya adalah
era revolusi industri strategi peningkatan
saat ini harus mampu potensi diri yang
untuk mendukung walaupun pada jurnal
science dan technopark dan penelitian saya
sebagai Hub untuk ini variabel
mengakomodir proses dependennya sama-
komersialisasi sama digunakan
teknologi dan bersifat
23

tematik, pemilihan untuk menghadapi era


teknologi yang revolusi industri 4.0
diperlukan industri
untuk setiap kawasan.

2 Efektivitas Jurnal ini mengarah Perbedaan antara


Pengembangan pada keingintahuan jurnal ini dengan
Potensi Diri dan peneliti untuk penelitian saya
Orientasi mengetahui seberapa terletak pada
Wirausaha besar efek dari variable yang
dalam pengembangan potensi digunakan.
Meningkatkan diri dan orientasi
Sikap Wirausaha kewirausahaan yang Selain itu, penelitian
berimbas pada ini teknik
Jurnal intervensi meningkatnya sikap pengumpulan data
psikologi, Vol. 6 wirausaha pada sampel yang digunakan
No. 1 diteliti oleh yang akan diujikan. dengan cara
Anissa L. Hal ini ditunjukan dari melakukan
Kadiyono pada analisis sikap terhadap
wawancara sebagai
wirausaha siswa
juni 2014. Hal. 25 data primer dan data
sebagai sampel. Hasil
– 38 penunjang yang
yang disampaikan
didapat dari data
dalam jurnal ini secara
keseluruhan sekunder. Perbedaan
memberikan gambaran lainnya yaitu metode
bahwa pada dasarnya yang saya gunakan
siswa memliki sikap yaitu purposive
yang positif terhadap sampling dengan
wirausaha. Dalam hal teknik non-
ini sikap wirausaha probability sampling.
yang di miliki oleh
seorang individu
dipengaruhi oleh faktor
personal dan
lingkungan.
24

3 Pengaruh Era Jurnal ini tujuannya Perbedaan pertama


Revolusi Industri adalah menjelaskan yang terlihat pada
4.0 terhadap pengaruh yang tujuan yang ingin
Kompetensi diberikan dari adanya diperoleh oleh
Sumber era revolusi industri 4.0 peneliti. Perbedaan
Daya terhadap kompetensi lainnya adalah dalam
sumber daya manusia. jurnal ini
Manusia
Pada era revolusi menggunakan teknik
jurnal industri saat ini observasi yang
manajeman
bisnis Indonesia,
25

Vol. 6 No. 1 yang. berkaitan dengan dilakukan sebelum


diteliti oleh Leni kompetensi maka melakukan penelitian
Rohida, S.Sos, kompetensi disini sedangkan dalam
M.Si pada menyangkut pada penelitian saya ini
oktober 2018 karateristik seorang tidak menggunakan
Hal. 114 - 136 terkait bagaimana observasi, namun
kinerja secara efektif membutuhkan data
sekunder yang
dan memiiki
digunakan sebagai
keunggulan dalam
alat validasi untuk
pekerjaan tetentu.
data yang didapat dari
Karakteristik di sini
data primer.
dimaksudkan pada Perbedaan lainnya
kemampuan seseorang terletak pada subjek
sehingga bisa menjadi penelitian
pembeda antara orang
satu dengan yang
lainya. Pada akhirnya
dari karakteristik yang
berbeda ini maka akan
terlihat apakah
seseorang tersebut
dalam kemampuannya
dalam menyelesaikan
berbagai hal dan
masalah yang ada bisa
dikatakan mampu atau
tidak.
26

4 Industri 4.0 Jurnal ini dilakukan Perbedaan pertama


: Telaah untuk menelaah aspek yang terlihat pada
Klasifikasi Aspek dan arah tujuan yang ingin
dan Arah perkembangan terkait didapat oleh peneliti
Perkembangan industri 4.0 dimana dan juga metode yang
Riset dalam penelitian ini digunakan. Perbedaan
melibatkan akademisi lainnya adalah
Jurnal teknik dalam bentuk riset. terletak pada sumber
industry, Vol. 13
Penelitian ini data yang digunakan
No. 1 yang diteliti
mendapatkan hasil atas dalam penelitian ini.
oleh Hoedi
pencarian dari 210 Sumberdata yang
Prasetyo dan
27

Wahyudi Sutopo - artikel yang berkaitan digunakan oleh jurnal


yang dituangkan dengan revolusi ini adalah sumber
dari halaman 17 industri 4.0 data kedua yaitu studi
26 artikelartikel tadi pustaka dengan
kemudian dilakukan beberapa sumber baik
penyaringan sehingga itu artikel ataupun
tersisa 170 artikel. jurnal yang berkaitan
Dari berbagai temuan dengan industri 4.0,
yang didapat dari sedangkan dalam
banyaknya artikel di penelitian yang akan
atas maka dapat saya lakukan
ditafsirkan bahwa menggunakan sumber
konsep industri 4.0 data primer yang
belum matang dan didapat melalui
masih selalu wawancara mendalam
mengalami dengan narasumber
perkembangan. yang sudah ditentukan
Modelmodel yang ada sebelumnya dengan
tidak begitu saja bisa kriteria tertentu.
dipaksakan untuk
diterapkan secara
global, karena
perindustrian
diberbagai belahan
dunia memiliki
karakteristik yang
sangat beragam.
28

5 Industri 4.0 Jurnal ini meneliti Metode yang


: Pengaruh tentang pengaruh apa digunakan dalam
Revolusi Industri yang akan diberikan jurnal dan penelitian
pada kepada kewirausahaan ini memiliki
Kewirausahaan dengan adanya revolusi kesamaan yaitu sama-
demi industri 4.0 saat ini sama menggunakan
yang berdampak pada metode kualitatif.
Kemandirian
kemandirian ekonomi.
Ekonomi Perbedaan antara
Pada dasarnya bidang
keduanya terletak
Jurnal Nusamba, ekonomi pada era
pada sumber data
Vol. 3 No. 2 yang revolusi industri saat
yang digunakan.
diteliti oleh ini sedang pada
perubahan Perbedaan lain terletak
pada subjek

Hamdan pada besar pada kemajuan yang digunakan dari


oktober 2018. teknologi yang kedua penelitian ini.
Hal. 1 – 8 memberikan dampak Subjek yang
pada otomatisasi di digunakan pada jurnal
hampir setiap lini ini adalah transportasi
dalam bidang yang online yang
berkaitan dengan berkembang saat ini
teknologi. Jelas saja (Go-jek) sedangkan
dengan adanya era dalam penelitian saya
revolusi industri 4.0 subjek yang
saat ini memungkinkan digunakan adalah
adanya penggabungan dosen prodi ekonomi
dunia fiik dengan dunia syariah yang
digital dengan cara memenuhi kriteria
yang fundamental juga yang sudah
akan merubah umat ditentukan.
manusia.
29

6 Revolusi Industri Jurnal ini memiliki Metode yang


4.0 : Bebasis tujuan untuk digunakan dalam
Revolusi Mental menyampaikan bahwa jurnal dan penelitian
Jurnal Jati Unik, pada era revolusi ini memiliki
Vol. 1 No. 2 yang industri ini mental dari kesamaan yaitu sama-
diteliti oleh setiap individu juga sama menggunakan
Hendra harus diubah kearah metode kualitatif.
Perbedaan antara
Suwardana yang yang jauh lebih baik
keduanya terletak
dituangkan dari lagi. Dengan kata lain
pada sumber data
halaman 102 – mental dari setiap
yang digunakan. Bila
110 individu harusnya terus
pada jurnal ini sumber
diasah agar menjadi data yang digunakan
lebih kuat dan siap adalah sumber data
untuk enghadapi sekunder berupa studi
keadaan seperti apapun pustaka sedangkan
nantinya. Tujuan yang dalam penelitian ini
lainya adalah penelitian saya menggunakan
yang dituangkan dalam data primer yaitu data
jurnal ini ingin yang didapat dari
menunjukan kepada wawancara yang
masyarakat luas kemudian divalidasi
bahwasanya dengan data sekunder.
perkembangan
era

revolusi industri saat Selain itu, perbedaan


ini bukanlah sebuah lainnya terletak pada
masa yang akan datang subjek yang
tetapi masa ini hanya digunakan. Dalam
berjalan yang memang jurnal ini subjeknya
pasti ada perubahan adalah subjek yang
yang terjadi disetiap bersifat general atau
periodenya. umum
30

7 Pengembangan Jurnal ini membahas Perbedaan antara


SDM melalui mengenai bagaimana jurnal ini dengan
Manajemen Diri seharusnya seorang penelitian saya
individu mampu terletak pada tujuan
Jurnal Riset memaksimalkan empat penelitian. Perbedaan
Manajemen dan kekuatan yang telah lainnya terletak pada
Bisnis, Vol. 1 No. dianugrahkan oleh sumber data yang
2 yang diteliti Allah kepada diri setiap digunakan. Bila pada
oleh Akhmad individu, maka jurnal ini sumber data
Saoqillah kesuksesan akan yang digunakan
Universitas Islam semakin mudah untuk adalah sumber data
Attahiriyah di capai. Dalam jurnal sekunder berupa studi
Jakarta yang ini dikatakan bahwa pustaka dari buku
dituangkan dari manajemen diri Human Capacity
halaman 145 - merupakan salah satu Building (Shoot)
152 langkah menuju
karangan BS Wibow,
kesuksesan. Dengan
sedangkan dalam
kata lain, untuk
penelitian ini saya
mencapai suatu
kesuksesan tertentu menggunakan data
maka kita harus primer yaitu data
memulainya dengan yang di dapat dari
seberapa bagus wawancara yang
manajemen diri yang kemudian di validasi
kita miliki. Dalam hal dengan data sekunder.
ini berfikir positif
(positif thinking)
menjadi hal penting
yang perlu diperhatikan
yang termasuk dalam
manajemen diri.
31

8 Kecerdasan Jurnal ini membahas Perbedaan antara


Anak dalam tentang bagaimana jurnal ini dengan
pengenalan mengetahui kecerdasan penelitian saya
Potensi Diri yang dimiliki oleh terletak pada tujuan
seorang anak lalu penelitian. Perbedaan
Jurnal Studi kemudian bagaimana lainnya bila dilihat
Islam, Vol. 11 langkah yang harus dari metode yang
No. 2 Desember dilakukan agar dapat digunakan dalam
2016 yang diteliti mengasah kecerdasan jurnal dan penelitian
oleh yang dimiliki seorang ini, keduanya
Siti Yumnah anak tadi. Dalam jurnal memiliki kesamaan
Sekolah Tinggi ini cerdas disamakan dalam hal metode
Agama Islam dengan bakat, yang yang diguanakan
Pancawahana kemudan keduanya yaitu sama-sama
Banggil yang diartikan sebagai menggunakan metode
dituangkan pada kemampuan. Pada kualitatif. Perbedaan
halaman 22 - 34
dasarnya kesuliatan antara keduanya
dalam mengenali atau terletak pada sumber
memahami diri sendiri data yang digunakan.
adalah kemungkinan . Bila pada jurnal ini
yang besar terjadi pada sumber data yang
anak peserta didik. digunakan adalah
Dalam hal ini, sumber data sekunder
kesadaran atas berupa studi pustaka.
pemahaman diri sendiri Sedangkan dalam
apabila dilupakn penelitian ini saya
makan sudah tentu si menggunakan data
anak akan mengalami primer yaitu data
kemunduran atau yang didapat dari
kurangnya semangat wawancara yang
dalam mengikuti kemudian divalidasi
proses belajar dengan data sekunder.
mengajar.

9 Program Jurnal ini membahas Bila dilihat dari


Bimbingan mengenai bagaimana metode yang
Pribadi untuk langkah-langkah yang digunakan dalam
diperlukan bagi setiap jurnal dan penelitian
32

mengembangkan individu dalam ini, keduanya


Potensi Diri pengembangan potensi memiliki kesamaan
diri yang mereka dalam hal metode
Jurnal Edukasi, miliki. Dalah hal ini yang diguanakan
Vol. 15 No. 2 yang berkaitan dengan yaitu sama-sama
Desember 2017 proses pengembangan menggunakan metode
yang diteliti oleh potensi diri yang kualitatif. Perbedaan
Tri Mega dimiliki individu antara keduanya
Ralasari dan meliputi beberapa terletak pada sumber
Fransiska Ria Lia aspek yaitu, kebugaran, data yang digunakan.
Tarigas kesehatan,
IKIPPGRI keterampilan dasar, Selain itu, perbedaan
Pontianak yang keterampilan khusus, lainnya terletak pada
dituangkan pada prinsip-prinsip gerak, subjek yang dipilih
halaman kemampuan berfikir, oleh peneliti dalam
274 - 283 mengambil keputusan, jurnal ini dengan
social dan solidaritas, penelitian yang akan
sportifitas, kepercayaan saya lakukan. Dalam
diri dan citra diri jurnal ini subjek yang
melalui program yang dipilih adalah siswa
tepat. Program yang yang terdaftar pada
digunakan dalam hal kelas XI SMA Negri
pengembangan potensi 6 Pontianak tahun
diri yang dimiliki ajaran 2011/2012
adalah program selain itu subjek
layanan bibingan dan lainnya adalah guru
konseling. bimbingan dan
Selain itu dalam konseling yang
program ini ada dua memiliki latar
komponen yang akan belakang sebagai
dikembangkan yaitu lulusan sarjana S1
pertama, layanan Bimbingan dan
informasi dapat Konseling, Sedangkan
diselenggarakan secara yang menjadi subjek
langsung dan terbuka dalam penelitian saya
oleh bimbingan kepada adalah dosen program
seluruh siswa. Hal ini studi Ekonomi
disampaikan melalui Syariah dengan
format klasifikasi atau karakteristik yang
kelompok. Kegiatan sudah ditentukan.
yang mendukung dari
33

layanan ini adalah


instrumen non-test
untuk layanan
informasi yang disusun
sendiri oleh
pembimbing dan
dipergunakan untuk
menetapkan informasi
yang menjadi isi
layanan dan peserta
layanan. Wujud
kegiatannya adalah
berdasarkan
tahapantahapan. Mulai
dari identifikasi
kebutuhan, penetapan
materi, penetapan
subjek sasaran,
penetapan penyajian,
persiapan prosedur,
perangkat dan media
layanan dan serta
kelengkapan
administrasi.
34

10 Teknik Jurnal ini bertujuan Perbedaan antara


Bimbingan untuk mengetahui jurnal ini dengan
Konseling dalam bagaimana teknik penelitian saya
mengembagkan bimbingan konseling terletak pada tujuan
Potensi dalam mengembangkan penelitian. Tujuan
Siswa potensi siswa dari jurnal ini adalah
disekolah disekolah. Hal ini untuk mengetahui
berkaitan pada upaya bagaimana teknik
Jurnal yang dialakukan untuk
bimbingan konseling
Ilmu Sosial menangani siswa yang dalam
Islam bermasalah di sekolah
mengembangkan
Journal For tersebut, khususnya potensi siswa
yang berkaitan dengan
Islamic Social disekolah. Hal ini
pelanggaran disiplin
Science, Vol. 2 berkaitan pada upaya
ilmu. Pendekatan
No. 1 Agustus yang dialakukan
2017 yang diteliti untuk
oleh Jaja Suteja
35

IAIN Syekh bimbingan dan menangani siswa


Nurjati Cerebon. konseling menjadi yang bermasalah di
Hal. 16 - 34 pilihan yang baik untuk sekolah tersebut,
menangani masalah khususnya yang
masalah yang sering berkaitan dengan
muncul pada peserta pelanggaran disiplin
didik yang berkaitan ilmu. Sedangkan
tujuan dalam
dengan pelanggara
penelitian yang akan
didalam lingkungan
saya lakukan adalah
sekolah. Pendekatan
untuk memberika
bimbingan dan
strategi kepada calon
konseling ilmu lulusan ekonomi
dianggap menjadi salah syariah yang bisa
satu alat yang ampuh digunakan untuk
untuk menyembuhkan menghadapi
segala bentuk perkembangan di era
penyimpangan yang revolusi industri 4.0
ada karena dengan saat ini.
bimbingan dan
konseling yang
diutamakan adalah
kualitas hubungan
interpersonal yang baik
untuk saling percaya
diantara konselor dan
siswa yang bermasalah,
yang pada akhirnya
setahap demi setahap
siswa pelaku
penyimpangan dapat
menyadari kesalahan
yang dia lakukan.

1.5 Landasan Teori


1. Teori RBV Menurut Ardianus (2016: 2015) teori Resource-based
View (RBV) dikenal sebagai sebuah teori yang melihat kemampuan
sumber daya internal dalam sebuah perusahaan dalam mengeksploitasi
36

diri untuk memunculkan kemampuan bersaing. Selain itu teori ini juga
dikenal sebagai teori yang melihat atau berfokus kepada sumber daya
(Resource-based View) yang banyak diterapkan serta dipraktikan
diberbagai sektor industri kemudian akan dilihat pengaruhnya terhadap
strategi dan keunggulannya dalam bersaing.
Menurut Fahy (2000), teori RBV menjelaskan mengenai sumber
daya internal yang dimiliki oleh setiap perusahaan terkait. Sukses atau
tidaknya sebuah perusahaan itu maka akan sangat bergantung kepada
kekuatan serta kelemahan yang ada pada sumber daya internal
perusahaan tersebut. Barney (1991) mengatakan bahwa perusahaan
mencapai keunggulan kompetitif berkelanjutan melalui sumber daya
yang unik yang dimilikinya dan sumber daya ini tidak dapat dengan
mudah dibeli, ditiru atau di transfer yang kemudian secara bersamaan
kelangkaan serta keunikan yang dimiliki tadi menjadi keuntungan
tersendiri bagi perusahaan tersebut.
Sumber daya internal suatu perusahaan salah satunya adalah Human

Capital (modal manusia). Carter dkk (2009) berpendapat bahwa


Human Capital (Modal Manusia) merupakan aset yang mengarah
kepada keahlian, pengetahuan, talenta kompetensi maupun pengalaman
yang dimiliki oleh karyawan atau manajer yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas dalam pekerjaannya di perusahaan tersebut.
2. Peningkatan Potensi Diri

Potensi diri adalah ketepatan seseorang dalam memahami konsep


diri memberikan pengaruh positif terhadap upaya peberdayaan dirinya
(Momon, 2016:200). Potensi diri adalah kemampuan dasar yang
dimiliki manusia yang masih terpendam di dalam dirinya yang
menunggu untuk diwujudkan menjadi suatu manfaat nyata dalam
kehidupan diri manusia (Wiyono, 37:2006). Potensi diri adalah suatu
kekuatan atau kemampuan dasar manusia yang telah berada dalam
dirinya yang siap untuk direalisasikan menjadi kekuatan dan manfaat
nyata dalam kehidupan manusia di bumi ini (Wiyono, 42:2006).
Sedangkan Peningkatan dalam Kamus besar bahasa Indonesia
(kbbi.web.id) memiliki arti proses, cara, perbuatan meningkatkan yang
kemudian didalamnya memiliki arti usaha, kegiatan dan lain
sebagainya yang berkaitan dengan meningkatkan sesuatu. Dengan kata
lain peningkatan merupakan sebuah proses yang meliputi cara atau
perbuatan tertentu dengan usaha dan kegiatan yang bertujuan untuk
merubah suatu hal menjadi lebih baik lagi. Menurut Piter Salim (1995:
160) peningkatan secara etimologi adalah meningkatkan derajat, taraf
dan sebagainya, mempertinggi, memperhebat produksi dan sebagainya.
Secara garis besar berdasarkan pengertian di atas mengenai
peningkatan potensi diri, maka dapat diartikan bahwa peningkatan
37

potensi diri adalah sebuah proses untuk meningkatkan potensi,


kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu agar dapat menjadi
lebih baik lagi dan mampu memberikan energi positif baik bagi diri
sendiri ataupun orang lain.
3. Revolusi Industri 4.0

Secara teknis definisi dari revolusi industri 4.0 adalah integrasi dari
Cyaber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Service
(IoT dan IoS) kedalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik
serta proses lainnya (Kagermann dkk (2013). CPS (Cyber Physical
System) itu sendiri adalah teknologi penggabungan antara dunia maya
dan dunia nyata, di mana dalam penggabungannya dapat terwujud
melalui integrasi antara proses fisik dan komputerisasi.
Revolusi Industri 4.0 merupakan fase ke-empat dari perjalanan
sejarah revolusi industri itu sendiri yang dimulai dari abad ke -18.
Dimulai dari munculnya mesin uap untuk mendukung mesin produksi,
kereta api dan kapal layar yang kemudian menjadi tanda lahirnya
revolusi industri 1.0. Kemudian muncul energi listrik dan konsep
pembagian tenaga kerja agar mendapatkan produksi jumlah besar yang
kemudian menjadi tanda dari berkembangnya revolusi industri 1.0
menjadi revolusi industri 2.0. dengan ditemukannya tenaga/energi
listrik pada fase revolusi industri 2.0 membuat banyak peneliti dari
berbagai ilmuan yang melakukan pengembangan dan penelitian
lanjutan yang kemudian banyak menemukan penemuan baru seperti,
lampu, mesin telegram, dan beberapa mesin-mesin canggih yang juga
menjadi tanda munculnya fase baru yaitu revolusi industri 2.0 menjadi
revolusi industri 3.0.
Fase berikutnya yaitu fase revolusi industri 4.0. dimana dalam fase
ini internet muncul yang dikarenakan banyaknya
pengembanganpengembangan yang dilakukan oleh para peneliti, selain
itu kemampuan mesin-mesin menjadi lebih canggih lagi. Fase ini sudah
dirasakan sejak beberapa tahun ke belakang. Mulai banyak
bermunculan jasa, penjualan dan lain sebagainya melalui akses internet
saja.
Gambar 2.1 Revolusi Industri 4.0
38

Pada era saat ini, untuk mendapatkan kebutuhan pokok sehari-hari


atau kebutuhan lainnya kita tidak perlu lagi pergi ke tempat yang
menyediakan apa yang kita butuhkan tadi, kemudian kita juga tidak
perlu mengantri untuk melakukan pembayaran, mengantri untuk
mendapatkan pelayanan. Semua bisa kita dapatkan hanya dengan
menggunakan mesin-mesin dengan bantuan internet. Misalkan saja
handphone dengan begitu banyak aplikasi yang mempermudah
manusia dalam mencari dan mendapatkan sesuatu yang dibutuhkan
hingga menyelesaikan berbagai masalah.
Revolusi industri 4.0 memiliki prinsip yang menandai bahwa era
tersebut sudah dikatakan masuk dalam era revolusi industri 4.0 yaitu
penggabungan mesin, alur kerja dan sistem dalam menerapkan jaringan
cerdas di sepanjang rantai dan proses produksi untuk mengendalikan
satu sama lain secara mandiri (Lifter dan Tschiener 2013). Secara
sederhana, prinsip Industri 4.0 menurut Hermann et all (2016) dapat
digambarkan sebagai berikut :

Gambar2.2 Prinsip Industri 4.0

Kemudian Hamdan (2018: 4) menjelaskan secara terperinci mengenai


prinsip revolusi industri 4.0 itu sendiri, yaitu :
• Adanya interkoneksi, yaitu kemampuan mesin, perangkat, sensor
dan orang untuk terhubung dan berkomunikasi satu sama lain
39

melalui internet of thing (IoT) atau internet of people (IoP).

• Transparansi informasi merupakan kemampuan sistem informasi


untuk menciptakan salinan firtual dunia fisik dengan memperkaya
model digital dengan data sensor termasuk dengan analisis data dan
penyedia informasi.
• Adanya bantuan teknis yang meliputi : pertama, kemampuan
sistem bantuan untuk mendukung manusia dengan menggabungkan
dan mengevaluasi informasi secara sadar untuk membuat sebuah
keputusan yang tepat dan memecahkan masalah mendesak dengan
waktu singkat, kedua, kemampuan sistem untuk mendukung
manusia dengan melakukan berbagai tugas yang tidak
menyenangkan, terlalu melelahkan atau tidak aman untuk
dilakukan melalui bantuan visual dan fisik.
• Keputusan terdesentralisasi yang merupakan kemampuan sistem
fisik untuk membuat keputusan sendiri dan menjalankan tugas
seefektif mungkin.
4. Strategi Menghadapi Revolusi Industri 4.0

Strategi berasal dari bahasa yunani “strategos” diambil dari bahasa


stratos yang berarti militer dan ag yang berarti pemimpin. Maksud dari
arti militer dan pemimpin tersebut adalah sesuatu yang dikerjakan para
jendral dalam merancang rencana untuk menaklukkan musuh agar
dapat memenangkan perang (Purnomo, 1996). Dalam arti lain Anwar
Arifin (1984) mendefinisikan strategi adalah kepuasan terhadap
kondisional sebuah tindakan yang akan dilakukan dan dijalankan guna
mencapai tujuan yang diinginkan, menurut pupuh dan sobari (2009)
Secara umum strategi dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0
sudah dijelaskan dalam jurnal yang di rilis oleh pusat penelitian badan
keahlian DPR RI, yang disampaikan oleh Kementria Perindustrian
yang telah menempatkan empat langkah strategis dalam menghadapi
era
revolusi industri 4.0 saat ini, antara lain yaitu sebagai berikut:

• Pertama, mendorong agar angkatan kerja di Indonesia terus


meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, terutama dalam
menggunakan teknologi internet of things (IoT) atau
mengintegrasikan kemampuan internet dalam lini produksi.
Dalam hal apapun kemampuan dan keterampilan menjadi hal
yang paling penting dan utama untuk menunjang seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan suatu permasalahan, atau hanya
sekedar menimbulkan sebuah ide yang hebat, maka sudah
menjadi hal yang wajib bagi setiap angkatan kerja Indonesia
40

untuk terus dan selalu melakukan peningkatan kemampuan dan


keterampilan masingmasing.
• Kedua, pemanfaatan teknologi digital untuk memacu produktivitas
dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM). Tidak bisa
di pungkiri bahwa kemajuan teknologi menjadi hal yan perlu untuk
dikuasai, hal ini dikarenakan dengan adanya teknologi saat ini, bisa
jadi hal yang tadinya dianggap susah kemudian dengan adanya
teknologi hal tersebut menjadi mudah untuk dikerjakan dan
diselesaikan. Oleh karena itu, teknologi sangat perlu untuk
dimanfaatkan sebaik mungkin guna menunjang produktifitas dan
daya saing antar IKM yang ada, Terlebih lagi dalam hal persaingan.
Dengan adanya teknologi, dunia persaingan antar IKM akan
menjadi semakin menarik tentunya dengan pemanfaatan teknologi
digital yang ada, tentunya dengan kemudahan serta kecanggihan
fitur-fitur yang ditawarkan didalamnya.
• Ketiga, pemanfaatan teknologi digital yang lebih optimal dalam
perindustrian nasional seperti Big data, Autonomous Robots,
Cybersecurity Cloud, dan Augmented Reality.
• Keempat, mendorong inovasi teknologi melalui pengembangan
start up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak
wirausaha yang berbasis teknologi di wilyah Indonesia. Hal ini
berkaitan dengan ada atau tidaknya peran pemerintah daerah
maupun pusat dalam pengembangan yang diinginkan. Kemudahan
dalam pembuatan atau pendirian start up yang ada di Indonesia jelas
merupakan salah satu hal kecil yang sangat berpengaruh dalam
perkembangan start up kedepannya, mengingat biaya yang
dibutuhkan untuk membangun sebuah start up memiliki angka yang
cukup besar.
Empat strategi di atas merupakan strategi secara umum yang
dibutuhkan Indonesia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Dalam penelitian ini, peneliti tertarik mengangkat tema yang bertujuan
untuk mengetahui strategi peningkatan potensi diri seperti apakah yang
secara spesifik dibutuhkan oleh lulusan ekonomi syariah dalam
menghadapi revolusi industri 4.0 pada masa sekarang ini.

Secara umum permasalahan dari lulusan ekonomi syariah yang


terjadi di Indonesia dari munculnya revolusi industri 4.0 tidak jauh
berbeda yaitu adalah digitalisasi di hampir semua sektor dalam Negeri.
Secara khusus masalah yang timbul yang dikhawatirkan oleh para
lulusan ekonomi syariah yang memiliki fokus dalam bidang ekonomi
dan perbankan islam (fai.umy.ac.id) khususnya adalah isu yang
menjadi fakta bahwa telah terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di
bank-bank di Indonesia kurang lebih sebanyak 50.000 karyawan bank
yang dikarenakan lahirnya mesin-mesin canggih hasil dari
41

perkembangan pemikiran dan inovasi dari revolusi industri 4.0.

Selain itu, permasalahan lain yang secara khusus dihadapi oleh


lulusan ekonomi syariah di bidang Perbankan adalah, hadirnya inovasi
baru yang menggantikan posisi costumer service (CS) dan teller dalam
pelayanan online yang bisa dilakukan di mana saja tanpa harus
mengantri dan menunggu lama hanya dengan mengandalkan koneksi
internet yang memadai. Ini merupakan salah satu keunggulan
digitalisasi di era revolusi industri 4.0 saat ini.
42

1.6 Proses Panjang Revolusi Industri 4.0


Kita berdiri di tepi revolusi industri 4.0 yang secara fundamental akan
mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu sama lain. Dalam skala,
cakupan, dan kerumitannya, transformasi tidak akan seperti apa pun yang dialami
manusia sebelumnya. Kita belum tahu bagaimana hal itu akan terungkap, tetapi satu hal
yang jelas: respons terhadapnya harus terintegrasi dan komprehensif, melibatkan semua
pemangku kepentingan dari pemerintahan global, dari sektor publik dan swasta hingga
akademisi dan masyarakat sipil.
Revolusi Industri Pertama menggunakan tenaga air dan uap untuk memekanisasi
produksi. Kedua menggunakan tenaga listrik untuk membuat produksi massal. Yang
ketiga menggunakan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi
produksi. Sekarang Revolusi Industri 4.0 sedang membangun di atas yang ketiga,
revolusi digital yang telah terjadi sejak pertengahan abad terakhir. Ini dicirikan oleh
perpaduan teknologi yang mengaburkan garis antara bidang fisik, digital, dan biologis.
Ada tiga alasan mengapa transformasi saat ini tidak hanya mewakili
perpanjangan dari revolusi industri ketiga, tetapi lebih kepada kedatangan revolusi
industri 4.0 jauh berbeda : kecepatan, ruang lingkup, dan dampak sistem.
Kecepatan terobosan saat ini tidak memiliki preseden historis. Jika
dibandingkan dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi ini berkembang pada
kecepatan yang eksponensial daripada linear. Selain itu, ini harus diadaptasi hampir
setiap industri di setiap negara. Dengan luas dan masifnya perubahan ini menandai
transformasi seluruh sistem produksi, manajemen, dan tata kelola. Kemungkinan
miliaran orang terhubung dengan perangkat seluler, dengan kekuatan pemrosesan yang
belum pernah terjadi sebelumnya, kapasitas penyimpanan, dan akses ke pengetahuan,
tidak terbatas. Dan kemungkinan ini akan dikalikan dengan terobosan teknologi yang
muncul di bidang-bidang seperti kecerdasan buatan, robotika, Internet of Things,
kendaraan otonom, pencetakan 3-D, nanoteknologi, bioteknologi, ilmu material,
penyimpanan energi, dan komputasi kuantum.
43

BAB III
PENUTUP

Pada akhirnya Revolusi Industri 4.0 memberikan sisi negatif dan positif. Tak
sedikit orang yang menganggap perubahan ini harus dihadapi manusia, suka atau tidak,
dengan semua sisi negatif dan positif yang menyertainya. Jadi Revolusi Industri 4.0
menjadi tantangan tersendiri terutama bagi generasi milenial. Bila dilihat dari sisi
positif, Revolusi tersebut akan memberikan manfaat dalam perkembangan platform
digital:
1. Inovasi
Revolusi Industri 4.0 membuka peluang munculnya model-model bisnis baru.
Hal ini berkaitan erat dengan para pengembang bisnis yang menerapkan strategi dengan
platform digital. Sehingga revolusi itu memungkinkan terjadinya inovasi digital baik di
dunia ritel, pendidikan, kesehatan, hingga hukum. Beberapa orang berpikir inovasi
tersebut membuat semakin banyak orang berpartisipasi. Alhasil timbul persaingan sehat
untuk memberikan nilai tambah barang atau jasa pada masyarakat.
2. Inklusivitas
Dengan adanya inovasi digital, layanan didapat dengan mudah dijangkau oleh
seluruh orang. Sehingga terjadilah inklusivitas. Semua orang bisa menikmati layanan
digital yang sama, dimanapun mereka berada.
3. Efisiensi
Ketiga, Revolusi Industri menciptakan efisiensi Bila terjadi inovasi digital, maka
efisiensi pu turut terjadi. Agar sisi positif ini semakin optimal, para pembuat kebijakan
harus mampu menerapkan strategi yang tepat. Meskipun dapat memberikan masalah-
masalah baru dalam dunia perekonomian, disisi lain era ini juga dianggap akan
memberikan dorongan besar dalam segala bidang.
Misalnya dalam dunia kerja, revolusi tersebut dapat memicu adanya jenis
pekerjaan baru walaupun revolusi juga menghilangkan beberapa jenis pekerjaan. Jaya
Addin menjelaskan Revolusi Industri 4.0 adalah keadaan yang memberikan janji
sekaligus ancaman besar. Bila orang-orang tidak mampu mengikuti perkembangannya
maka mereka akan rentas tertinggal. Untuk itu diperlukan persiapan yang matang agar
mampu menghadapi tantangan tersebut. Sehingga ketertinggalan dapat dihindari.
Menurut Jaya Addin, tidak hanya ketersediaan akses internet dan kepekaan media sosial
untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Lebih utama dan penting adalah menyiapkan
Sumber Daya Manusia yang berkualitas, harmonisasi aturan, dukungan semua pihak,
dan sebagainya.
Pasalnya persiapan untuk menghadapi revolusi yang serba IOT ini tidak mudah
atau dalam sekejap mata. Apalagi bila mengingat kondisi pemerataan teknologi dan
informasi di Indonesia masih kurang. Hingga detik ini, beberapa wilayah di Indonesia
masih belum dialiri listrik dan internet. Jadi penting untuk mengetahui posisi dan situasi
Indonesia sekarang agar bisa menentukan kebijakan yang tepat demi menghadapi
Revolusi Industri 4.0.
44

DAFTAR PUSTAKA

Nadia. 2018. Peluang dan Tantangan Industri 4.0. PT Cybertrend Intrabuana.

Kristian, Willy. 2019. Pentingnya Teknologi Pengelolaan Data di Era Revolusi Industri
4.0. Pusdatin Kemensos.

Qlausa. 2018. Digitalisasi Bisnis di Era Revolusi Industri 4.0. Bekasi.

Puspitasari, Dyah. 2021. Teknologi Digital Sebagai Kunci Utama Pada Era Industri 4.0.
Jakarta: Binus.

Dendi, Amal. 2020. Digitalisasi Bisnis Sebagai Strategi Menghadapi Era Revolusi
Industri 4.0. Jakarta: Sasana Digital.

Yasmin, Putri. 2020. Apa Itu Revolusi Industri 4.0 dan Contohnya? Bandung: Detik
Finance.

Fitria, Desy. 2020. Bisnis Baru yang Muncul Karena Revolusi Industri 4.0. Jakarta:
Sasana Digital.

Purwo, Edy. 2021. Persaingan Bisnis Era Digital. Surakarta: Suara Merdeka.

Mutiara, Sari. 2021. Revolusi Industri 4.0. Medan: USM Indonesia.

Gie. 2020. Revolusi Industri 4.0 : Tantangan, Peluang, dan Dampaknya pada Bisnis.
Jakarta: Accurate.

Mekari. 2020. Peluang Bisnis Baru di Era Revolusi Industri 4.0. Jakarta: Jurnal
Enterpreneur.

Alfian. 2021. Pengertian Digitalisasi Bisnis, Digital Marketing, dan Contohnya. Jakarta:
Katalisnet.

Abdhul, Yusuf. 2021. Revolusi Industri 4.0 dan Tantangannya Bagi Millenials.
Yogyakarta: Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai