Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA

DISUSUN OLEH :

SEPUTRI HERTIANI

KELAS : XII AKUNTANSI 1

SMKN 2 TAMIANG LAYANG

2018
KATA PENGANTAR

           Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, Tuhan yang telah
memberikan beragam nikmat-Nya kepada kita semua sehingga diberikan kelancaran dalam
membuat makalah ini. Makalah yang berjudul DAMPAK GLOBALISASI
TERHADAP MASYARAKAT INDONESIA disusun untuk memenuhi mata
pelajaran PKN.

Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada seluruh pihak yang
telah mendukung terselesaikanya makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para siswa SMK N 2 Tamiang Layang..
Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, 
kepada  guru  pembimbing  saya  meminta  masukannya  demi  perbaikan  pembuatan 
makalah  saya  di  masa  yang  akan  datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca
Amin.

Penulis

i
 BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Masyarakat Indonesia, dalam era globalisasi ini tidak dapat menghindar dari arus
derasnya kompleksitas perubahan (Inovasi) sebagai akibat canggihnya teknologi informasi,
telekomunikasi , tatanan ekonomi dunia yang mengarah pada pasar bebas,serta tingkat
efisiensi dan kompetitif yang tinggi di berbagai bidang kehidupan. Suka atau tidak suka, mau
atau tidak, bangsa Indonesia harus mengikutinya jika tidak akan ketinggalan dan mungkin
disebut Negara “primitif” atau “kuno”.
Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai
bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh  pada
semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan
keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui
perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-
batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya
universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Pikiran dalam Globalisasi


 Unsur globalisasi yang sulit diterima masyarakat:

1. Teknologi yang rumit dan mahal.


2. Unsur budaya luar yang bersifat ideologi dan religi.
3. Unsur budaya yang sukar disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

 Unsur globalisasi yang mudah diterima masyarakat:

1. Unsur yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat.


2. Teknologi tepat guna, teknologi yang langsung dapat diterima oleh masyarakat.
3. Pendidikan formal di sekolah.

B.     Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia?


2. Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme ?

C.    Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.


2. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A .    Pengaruh Globalisasi terhadap Nasionalisme Bangsa Indonesia


Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah
globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak
mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang
dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai
pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di
seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005).
Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan
komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan
masyarakat secara global.

Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme


1. Dilihat dari globalisasi politik,
pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah
bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis
tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa
nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2. Dari aspek globalisasi ekonomi,
terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan
devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa
yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3. Dari globalisasi sosial budaya
kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin
dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
4. Bagi generasi muda gereja,
globalisasi telah menyejarah. Meskipun, tampaknya, globalisasi adalah proses sengaja
untuk penguasaan ekonomi dan politik oleh negara-negara kapitalis. Kaum muda gereja yang
sementara berada ada dalam realitas sejarah itu, adalah orang-orang muda, yang sementara
berada dalam dunianya yang dinamis, kreatif, inovatif, suka tantangan dan hal-hal yang baru.
Meski secara psikologis kaum muda gereja mencirikan itu, namun, identitas yang mestinya
menjadi spiritnya adalah nilai-nilai kekristenan.
Kaum muda Kristen, idealnya adalah orang-orang muda yang dengan komitmen
penuh, tapi kreatif dan inovatif ikut ambil bagian menjadi media atau agen untuk
menjalankan misi Allah (Missio Dei), yaitu menghadirkan tanda-tanda kerajaan Allah di
muka bumi ini. Apa tanda-tanda kerajaan Allah itu? Dalam refleksi iman, tanda-tanda

2
kerajaan Allah itu berupa keadilan, kebenaran dan panggilan kemanusiaan. Itulah yang kita
sebut-sebut dengan ’syalom”, damai sejahtera untuk sekalian alam ini.

Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme


a) Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat
membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan
berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi
akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang.
b) Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
c) Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai
bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat.
d) Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu
komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus
modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu
dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan
antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.
e) Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku
sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang
mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme
maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara.

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa


kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah  arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya  rasa
nasionalisme bangsa akan hilang
2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri  
karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.)    
membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri
menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa
Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai  bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh  masyarakat
dunia dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,  
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat  menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu  kehidupan nasional
bangsa.

3
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku  
sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan
kehidupan bangsa.
6. Gereja pun muda dikomersialisasi. Hal ini tentu memberi dampak pada kehidupan
keagamaan atau religiusitas. Gereja yang merupakan perkumpulan orang-orang yang percaya
kepada Yesus Kristus, mau atau tidak mau, sadar atau tidak sadar ada dalam pengaruh
globalisasi yang menyebarkan ide-ide dan gagasan-gagasan itu. Tapi, globalisasi sesuatu
kenyataan yang tidak mungkin kita tolak. Masyarakat penghuni bumi sudah terlanjur
diintegrasikan oleh kuasa politik , ekonomi yang menaklukan itu. Makanya, jika kaum muda
diam, maka peradaban dan kehidupan keagamaan kita akan tergilas oleh arus kuasa itu.
Melawan globalisasi mungkin tidak efektif langsung menerjang kuasa-kuasa itu.
Barangkali kita perlu membuat ”arus balik”, yaitu mengglobal dari lokus kita atau
menunggangi globalisasi untuk survive menggapai masa depan.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme Dikalangan Generasi Muda


Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak
muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan
mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar
dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral
generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya
dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa
sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa
depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme?

4
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.
Berapa indikator pengaruh negatif maupun positif globalisasi yang melanda bangsa
dan negara indonesia antara lain dapat dilihat pada matrik berikut ini :

Indikator Perubahan/Dampak Globalisasi


1. Politik
Penyebaran nilai-nilai politik barat baik secara langsung atau tidak langsung dalam
bentuk unjuk rasa, demonstrasi yang semakin berani dan terkadang ”mengabaikan
kepentingan umum” dengan cara membuat kerusuhan dan tindakan anarkis.Semakin
lunturnya nilai-nilai politik yang berdasarkan semangat kekeluargaan, masyarakat mufakat
dan gotong royong.Semakin menguatnya nilai-nilai politik berdasarkan semangat individual,
kelompok, oposisi, diktator mayoritas atau tirani minoritas.
2. Ekonomi
Berlakunya the survival of the fittest sehingga siapa yang memiliki modal yang
besar akan semakin kuat dan yang lemah tersingkir. Pemerintah hanya sebagai regulasi dalam
pengaturan ekonomi yang mekanismenya akan ditentukan oleh pasar.Sektor-sektor ekonomi
rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang, koperasi semakin sulit berkembang, dan
penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya sudah semakin ditinggalkan.
3. Sosial dan Budaya
Mudahnya nilai-nilai barat yang masuk baik milalui internet, antene parabola, media
televisi, maupun media cetak yang kadang-kadang ditiru habis-habisan.Semakin lunturnya
semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam
keadaan tertentu hanya ditangani oleh segelintir orang.Semakin memudarnya nilai-nilai
keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara karena dianggap tidak
ada hubungannya (sekularisme).
4. Ledakan Informasi
Kemajuan iptek dan arus komunikasi global yang makin canggih, cepat, dan
berkapasitas tinggi.Laju pertumbuhan dan akumulasi pengetahuan serta informasi meningkat
sangat cepat secara tajam (eksponensial)
5. Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Semakin menguatnya supremasi hukum, demokratisasi, dan tuntutan terhadap
dilaksanakannya hak-hak asasi manusia.Menguatnya regulasi hukum dan pembuatan
peraturan perundang-undangan yang memihak dan bermanfaat untuk kepentingan
rakyat.Semakin menguatnya tuntutan terhadap tugas-tugas penegak hukum (polisi, jaksa, dan
hakim) yang lebih profesional, transparan dan akuntabel.
6. Bagi generasi muda gereja
Hari ini, bicara ”globalisasi’ bukan lagi sesuatu yang elitis. Manusia dari ujung
Nunukan/bahkan di pedalaman Seram sampai di kota besar New York, atau dari ruangan ini
sampai di Sturbucks Coffe di Jakarta, tanpa menyebut kata itu, kita sudah menjadi bagian dari
globalisasi, baik sebagai korban atau telah ikut berpartisipasi di dalamnya. Dari kaum muda
yang hobi seni sampai yang memusatkan perhatiannya pada panggilan iman, seperti saudara-
saudari ini, kita semua ada dalam globalisasi itu.

5
kita mendapat pengetahuan dan wawasan apa dan bagaimana ”globalisasi” itu, yang
dengannya kita tahu tantangan dan mengerti peluangnnya. Kedua, ”globalisasi” adalah
konteks di mana kita, kaum muda gereja, mengimplementasikan panggilan bergereja.
Sehingga, rumusan pemikiran teologis dan aksi bergereja kita dapat menyentuh konteks.

B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan


muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa
Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-
hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis
yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan
dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan
mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang
berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar
dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs
porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun
dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap
budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa
nasionalisme?
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme.

C. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi


Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah
mentalitas warga masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu

6
mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada
saat ini. Saat ini memang bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya
dalam dunia internasional.
Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang
menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada
masa dahulu terkenal dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta
penduduk yang ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan
dikaruniai tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari
mentalitas warga pendukung yang sangat lemah.
Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan
serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan
masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat
memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam
kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi
globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif.
Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya :

1. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya


terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
3. Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku
yang benar dan salah.
4. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
5. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
6. Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
7. Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat.
8. Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap
lingkungan dan pergaulan buruk.
9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh
globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak
akan kehilangan kepribadian bangsa.

7
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses
tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang
berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin
kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara
termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh
negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Dampak positif adanya globalisasi adalah  Adanya  globalisasimenyebabkan
pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional;
berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih
mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan
yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu
meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan
kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk
luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya
hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan
ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial.
Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu
memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya.Sikap mental yang kuat
dan konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat
ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar
lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai-
nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa;
selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang.

B.     Saran
Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia
yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat
membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh
buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah
begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan
nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita
terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus
globalisasi.

8
DAFTAR PUSTAKA
Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga.
http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-
dan-modernisasi
http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/
http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME
http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?
id=7124Jamli,Edisondkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara
Kohn, Hans.1984. Nasionalisme Arti dan Sejarahnya.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Sunarso, dkk.2008.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta : UNY Press.
http://www.google.com.pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa indonesia.

Anda mungkin juga menyukai