PERSONAL HYGIENE
KELAS 3A
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini, penyuluhan telah dilakukan sebagaimana mestinya dengan :
Judul Materi : Personal Hygiene
Mengetahui,
JUDUL TINDAKAN
I. TUJUAN
Tujuan Umum :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang personal hygiene diharapkan ibu-ibu
dapat mengetahui dan mengerti teknik personal hygiene yang baik bagi dirinya
sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang berlangsung selama 40
hari atau 6 minggu.
Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene),
diharapkan ibu-ibu dapat:
1. Mengetahui pengertian WUS
2. Mengetahui pengertian personal hygiene
3. Mampu menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene pada WUS
4. Mampu menjelaskan tujuan melakukan personal hygiene
5. Mampu menjelaskan akibat kurangnya melakukan personal hygiene
II. METODE
Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah :
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
IV. KEGIATAN :
2 Inti Penjelasan :
( 10 menit ) 1. Pengertian WUS Mendengarkan
2. Pengertian personal hygiene dengan penuh
(perawatan diri) perhatian
3. Menjelaskan Kebutuhan
Personal Hygiene pada Ibu
4. Menjelaskan tujuan melakukan
personal hygiene
5. Menjelaskan akibat kurangnya
melakukan perawatan diri
3 Penutup Penutup :
( 5 menit ) 1. Tanya jawab Menanyakan hal yang
belum jelas
2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan Aktif bersama
menyimpulkan
3. Memberikan salam penutup
Membalas Salam
V. EVALUASI
Hasil
Para peserta mampu mampu memahami dan mengerti tentang apa yang di jelaskan.
TINJAUAN MATERI
PERSONAL HYGIENE PADA WUS
1. Pengertian WUS
Yang dimaksud dengan wanita usia subur ( WUS ) adalah wanita yang keadaan organ
reproduksinya berfungsi dengan baik antara umur 20-45 tahun. Pada wanita usia subur ini
berlangsung lebih cepat dari pada pria. Puncak kesuburan ada pada rentang usia 20-29
tahun. Pada usia ini wanita memiliki kesempatan 95% untuk hamil. Pada usia 30-an
persentasenya menurun hingga 90%. Sedangkan memasuki usia 40, kesempatan hamil
berkurang hingga menjadi 40%. Setelah usia 40 wanita hanya punya maksimal 10%
kesempatan untuk hamil. Masalah kesuburan alat reproduksi merupakan hal yang sangat
penting untuk diketahui. Dimana dalam masa wanita subur ini harus menjaga dan merawat
personal hygiene yaitu pemeliharaan keadaan alat kelaminnya dengan rajin
membersihkannya.oleh karena itu WUS dianjurkan untuk merawat diri.
a. Pakaian
Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena
produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk
menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah
dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian
dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya.
b. Kebersihan rambut
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat membuat terpelihara
dengan subur dan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik dan tidak berbau
apek. Dengan selalu memelihara kebersihan kebersihan rambut dan kulit kepala,
maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-kurangnya
2x seminggu.
2. Mencuci ranbut memakai shampoo atau bahan pencuci rambut lainnya.
3. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri..
c. Kebersihan kulit
Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama memberi
kesan, oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-sebaiknya. Pemeliharaan
kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan , makanan yang
dimakan serta kebiasaan hidup sehari – hari. Untuk selalu memelihara kebersihan
kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehat harus selalu memperhatikan seperti :
1. Menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri
2. Mandi minimal 2x sehari
3. Mandi memakai sabun
4. Menjaga kebersihan pakaian
5. Makan yang bergizi terutama sayur dan buah
6. Menjaga kebersihan lingkungan.
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menjaga kebersihan daerah
kewanitaan (Kusmiran, 2012) yaitu :
1. Membersihkan bagian luar organ seksual dengan sabun kulit yang memiliki pH hampir
sama dengan pH organ intim yakni sekitar 3,5 – 4,5 setiap buang air kecil dan buang air
besar membasuh dari depan ke belakang ( vagina ke anus ).
2. Menggunakan air yang bersih dan mengalir dalam membersihkan organ reproduksi
untuk menghindari masuknya bakteri dan jamur dan Mengajarkan ibu
membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar
vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.
menggunakan air hangat untuk mencegah terjadinya iritasi pada alat kelamin.
3. Sebelum menyentuh organ genetalia dan setelah buang air kecil atau buang air besar
sebaiknya mencuci tangan dengan menggunakan air bersih untuk menghindari
masuknya bakteri dan jamur.
4. Mengganti celana dalam bila lembab dan minimal dua kali sehari, memakai pakaian
dalam sebaiknya berbahan katun karena merupakan jenis kain yang terbaik untuk
semua jenis kulit, dengan menggunakan celana berbahan katun akan memungkinkan
organ genitalia untuk menghirup udara segar dan selalu membuatnya tetap kering.
Pemakaian celana dalam yang terlalu ketat dapat menyebabkan gesekan pada kulit
sehingga kulit mudah mengalami iritasi.
5. Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau
mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari
pertama sampai ketiga ), ini karena darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman
berkembang biak.
6. Hindari menggunakan sabun yang berlebihan pada alat kelamin karena dapat
menyebabkan kekeringan, iritasi kulit dan gatal-gatal pada organ genetalia.
7. Tidak menggunakan celana yang terlalu ketat karena akan menimbulkan gesekan pada
kulit yang akan menyebabkan iritasi dan sirkulasi udara mennjadi kurang bagus, dan
juga membuat kondisi daerah kewanitaan menjadi lembab. Gunakan celana dalam yang
menyerap keringat dan menggantinya dua kali sehari.
8. Pemakaian pembilas vagina secukupnya, tidak berlebihan dan tidak terlalu sering,
penggunaan pembilas yang berlebihan atau memiliki pH lebih dari normal dapat
mematikan bakteri baik yang terdapat dalam vagina dan menyebabkan
perkembangbiakan bakteri baru.
9. Membersihkan kotoran yang keluar dari vagina dan anus dengan air atau kertas
pembersih (tisu) yang tidak mengandung parfum, cara membersihkan bagain anus
adalah dari depan ke belakang sehingga kotaran tidak masuk kedalam vagina.
10. Bila pembalut yang digunakan adalah sekali pakai, maka bersihkan/bilas terlebih
dahulu pembalut dengan menggunakan air, bungkus kemudian buanglah di tempat
sampah. Bila pembalut digunakan berkali-kali terlebih dahulu direndam menggunakan
sabun sebelum dicuci, dijemur dan juga disetrika untuk mematikan kumannya.
11. Dianjurkan untuk mencukur dan menggunting rambut pada alat kelamin agar jamur dan
kutu tidak tumbuh sehingga tidak menimbulkan rasa gatal pada daerah tersebut dan
untuk menghindari kelembaban.
12. Mengeringkan daerah vagina setelah buang air kecil atau buang air besar. Setelah
selesai buang air kecil atau buang air besar, biasakan selalu mengeringkan organ intim
dengan tisu atau handuk. Hal ini dapat menghindari perkembangbiakan bakteri di
dalam dan di sekitar vagina.
13. Hindari penggunaan waslap atau handuk yang sama dengan orang lain untuk
mengeringkan alat kelamin kita. Penggunaan kain yang sama akan menimbulkan
infeksi atau pindahnya penyakit yang diderita orang lain.