Anda di halaman 1dari 12

Lex Privatum Vol. VIII/No.

3/Jul-Sep/2020

RESERVASI PAN AMERICA SYSTEM (PAN) konvensi, maka negara tersebut dapat
MENURUT HUKUM PERJANJIAN menganggap negara yang melakukan
INTERNASIONAL1 persyaratan bukan pihak dalam konvensi,
Oleh: Michael Engelbert Theis2 sebaliknya bagi yang menyetujui persyaratan
Jemmy Sondakh3 yang diajukan, maka negara yang mengajukan
Youla O. Aguw4 persyaratan adalah sebagai pihak dalam
konvensi; (c) Keberatan akan adanya
ABSTRAK persyaratan bagi negara penandatangan yang
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk belum meratifikasi konvensi dapat
mengetahui apa saja syarat dalam memberikan menimbulkan efek hukum seperti yang ditunjuk
reservasi menurut Pan America System dan dalam jawaban atas pertanyaan (a), hanya jika
bagaimanakah implikasi hukum persyaratan mengadakan ratifikasi. Dengan kata lain
Pan America System terhadap negara peserta tindakan tersebut hanya perlu mendapat
menurut hukum perjanjian internasional, di perhatian bagaimana sikap dari negara
mana dengan menggunakan metode penelitian penandatangan.
hukum normatif disimpulkan: 1. Prinsip Pan Kata kunci: perjanjian internasional; pan
American system tidak diperlukan persetujuan america system;
(consent) yang bulat daripada para peserta
konvensi atas reservasi/pensyaratan yang PENDAHULUAN
diadakan oleh negara yang hendak turut serta A. Latar Belakang
dalam konvensi, melainkan konvensi itu Azas kesepakatan bulat yang diterapkan
dianggap berlaku dengan pensyaratan yang oleh LBB ini diikuti oleh Perserikatan Bangsa-
diajukan antara yang mengajukan pensyaratan Bangsa (PBB) hingga permulaan tahun 50-an.
dengan yang menerima pensyaratan. Selanjutnya mengenai doktrin yang
Sedangkan diantara negara-negara yang berkembang dalam lembaga persyaratan ini
menolak pensyaratan dengan negara yang yang dikenal dengan System Pan America.
mengajukan pensyaratan, konvensi itu Menurut ajaran ini tidak diperlukan
dianggap tidak berlaku. Sehingga Prasyarat persetujuan bulat daripada peserta konvensi
utama dalam persyaratan sesuai doktrin ini atas persyaratan yang diajukan antara yang
adalah kesepakatan antara peserta perjanjian mengajukan persyaratan dengan yang
secara “pribadi” antara negara satu dengan menerimanya. Sedangkan yang menolak
negara lain terhadap penerimaan persyaratan persyaratan dengan negara yang mengajukan
yang diajukan. Sehingga akibat hukum dari persyaratan, konvensi itu dianggap tidak
perjanjian tersbut hanya berlaku bagi kedua berlaku.
negara yang bersepakat. 2. Berdasarkan
pendapat hukum (advisory opinion) Mahkamah B. Rumusan Masalah
Internasional mengenai implikasi hukum 1. Apa saja syarat dalam memberikan
persyaratan ialah (a) negara yang telah reservasi menurut Pan America System?
membuat dan mempertahankan persyaratan 2. Bagaimanakah implikasi hukum
yang telah ditolak oleh negara-negara peserta persyaratan Pan America System
lain dalam konvensi, tetap dapat menjadi pihak terhadap negara peserta menurut hukum
dalam konvensi tersebut sesuai dengan maksud perjanjian internasional ?
dan tujuan dari konvensi; (b) jika salah satu
negara peserta konvensi keberatan pada C. Metode Penelitian
persyaratan yang diajukan pihak lain dalam Metode penelitian yang digunakan dalam
persyaratan yang tidak dilarang dalam penelitian ini adalah metode penelitian Yuridis
Normatif.
1
Artikel Skripsi.
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM.
PEMBAHASAN
1607110187 A. Syarat-syarat Reservasi Menurut Pan
3
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum America System
4
Fakultas Hukum Unsrat, Doktor Ilmu Hukum

118
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

Dari uraian pada bab sebelumnya, telah dapat mulai berlaku sebagai hukum
dijabarkan bahwa terdapat alasan-alasan yang internasional positif. Bahkan boleh jadi tidak
sangat prinsip, mengapa suatu negara yang berhasil untuk menjadi hukum internasional
menyatakan persetujuan untuk terikat pada positif, disebabkan sedikitnya atau masih belum
suatu perjanjian diperkenankan mengajukan terpenuhinya batas minimum dari jumlah
reservasi (persyaratan). Namun demikian masih negara yang menyatakan persetujuannya untuk
terdapat beberapa alasan lain yang tampaknya terikat pada perjanjian tersebut. Keadaan
lebih bersifat praktis dan pragmatis maupun seperti ini tentu saja akan sangat merugikan
alasan yang berbau ideal. Akumulasi dari semua masarakat internasional. Oleh karena itu adalah
alasan inilah yang melandasi eksistensi dari sangat praktis dan pragmatis jika, negara-
pranata hukum persyaratan ini. negara diberika kemudahan dan kelonggaran
Alasan yang sangat prinsip dan mendasar untuk menyatakan persetujuan untuk terikat
tersebut adalah berkenaan dengan kedaulatan pada suatu perjanjian internasional dengan
negara. Sebagai negara berdaulat, dia tidak disertai pengajuan persyaratan, yang berarti
dapat dipaksa untuk menerima sesuatu yang pula akan mempercepat dan mempermudah
sebenarnya tidak dapat disetujuinya. Negara lahir dan tumbuhnya perjanjian-perjanjian
dalam hal ini berhak menolaknya. Dia tidak internasional. Jadi masih lebih baik ada
akan mengorbankan kedaulatan dan perjanjian internasional meskipun keutuhannya
kepentingan nasionalnya hanya untuk terikat berkurang, dibandingkan dengan gagal atau
pada ketentuan perjanjian internasional yang sangat sukar lahirnya perjanjian-perjanjian
sebenarnya tidak disetujuinya. Bahwa sesuatu internasional.6
yang semula ditolak karena bertentangan Berdasarkan alasan prinsip dan praktis-
dengan kepentingan nasionalnya, tetapi pragmatis tersebut di atas, ternyata dengan
kemudian disetujuinya karena sudah tidak adanya reservasi mampu menciptakan kondisi
bertentangan dengan kepentingan nasionalnya, ideal yang sekaligus juga mencerminkan
hal tersebut adalah wajar dalam kehidupan maksud dan tujuan dari reservasi/persyaratan
suatu negara baik secara internal maupun itu sendiri, yakni terjaminnya keselarasan atau
eksternal yakni sebagai anggota masyarakat keseimbangan antara keedaulatan dan
internasional. Dalam hubungannya dengan kepentingan nasional negara-negara dengan
perjanjian internasional, ketentuan yang kepentingan masayarakat internasional. Pada
semula ditolak atau dikenakan persyaratan satu pihak negara-negara dapat menjadi
karena bertentangan dengan kepentingan peserta pada perjanjian internasional tanpa
nasionalnya, tetapi jika kemudian ketentuan mengorbankan kedaulatan dan kepentingan
perjanjian yang semula dikenakan reservasi nasionalnya, sedangkan di lain pihak
ternyata tidak lagi bertentangan dengan masyarakat internasional yang mendambakan
kepentingan nasional negara tersebut, lahirnya perjanjian internasional sebagai kaidah
persyaratannya itupun dapat ditarik kembali. 5 hukum internasional positif juga akan
Alasan praktis dan pragmatis dari terpenuhi.
diperkenankannya suatu negara mengajukan Walaupun suatu negara diperkenankan
persyaratan adalah karena adanya pelbagai mengajukan persyaratan ketika menyatakan
macam kepentingan negara yang berbeda-beda persetujuannya untuk terikat pada suatu
bahkan saling bertentangan satu dengan perjanjian internasional, hal ini tidaklah berarti
lainnya, sehingga sangat sukar untuk bahwa substansi dari persyaratn itu dapat
tercapainya persetujuan bulat bagi negara- diajukan secara bebas. Ada pembatasan atau
negara atas semua ketentuan suatu perjanjian larangan tertentu yang harus diperhatikan oleh
internasional. Hal ini akan menghambat negara- suatu negara dalam mengajukan persyaratan.
negara dapat menjadi peserta dalam suatu Apa dan bagaimana pembatasan tersebut,
perjanjian internasional dan dengan demikian ditegaskan dalam Pasal 19 Konvensi Wina 1969
akan mengakibatkan perjanjian internasional
itu membutuhkan waktu yang lama untuk

5 6
I Wayan Parthiana. Op. Cit. Hlm. 156. Ibid. Hlm. 157.

119
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

yang berjudul “Formulation of Reservation”, ketentuan-ketentuan tertentu saja yang boleh


sebagai berikut:7 dikenakan persyaratan, sedangkan atas
A state may, when signing, ratifying, ketentuan lainnya, juga dengan menggunakan
accepting, approving or acceding to a treaty, penafsiran argumentum a contrario, tidak
formulate a reservation unless: boleh dikenakan persyaratan. Jadi di dalam
a) the reservation is prohibited by the salah satu ketentuan dari perjanjian itu sendiri
treaty; ditegaskan tentang pasal atau ketentuan
b) the treaty provides that only specified manakah yang boleh dikenakan persyaratan.
reservations, which do not include the Hal ini berarti bahwa ketentuan-ketentuan
reservation in question, may be made; or perjanjian lainnya, selain dari ketentuan yang
c) in cases not falling under sub-paragraphs secara tegas diperbolehkan untuk dikenakan
(a) and (b) the reservation is persyaratan tidak boleh dikenakan persyaratan.
incompatible with the object and purpose Pembatasan ketiga, seperti yang ditentukan
of treaty. dalam poin (c) yaitu jika larangan atau
pembatasan itu tidak termasuk di dalam ruang
Suatu negara dapat mengajukan lingkup (a) dan (b) di atas, maka persyaratan
persyaratan, ketika menandatangani, juga tidak diperkenankan jika ternyata
meratifikasi, menerima, menyetujui, atau persyaratan yang diajukan itu bertentangan
mengaksesi suatu perjanjian internasional, dengan maksud dan tujuan dari perjanjian itu. 8
kecuali: Pada umumnya prosedur dalam melakukan
a) persyaratan itu dilarang oleh perjanjian; reservasi terhadap suatu perjanjian
b) perjanjian itu menentukan, bahwa hanya internasional berdasarkan ketentuan Konvensi
pensyaratan yang khusus, yang tidak Wina 1969 yang tertuang dalam Pasal 20 dan
termasuk di dalam persyaratan yang 23 dapat dijelaskan sebagai berikut:9
merupakan masalah, yang dapat a. Persyaratan harus dinyatakan secara
diajukan; atau formal dan dalam bentuk tertulis.
c) dalam hal-hal yang tidak termasukdi b. Pernyataan formal biasa dilakukan pada
dalam subparagraph (a) dan (b) saat negara penandatanganan ataupun
persyaratan itu ternyata tidak sesuai menyatakan persetujuan mengikatkan
dengan obyek dan tujuan dari perjanjian. diri pada perjanjian (ratifiying, accepting
or approving).
Berdasarkan ketentuan Pasal 19 ini, c. Jika suatu persyaratan secara tegas
terdapat tiga butir pembatasan terhadap diperbolehkan maka pernyataan
persyaratan. Pembatasan pertama, adalah menerima persyaratan negara-negara
seperti ditegaskan dalam butir (a) bahwa pihak lainnya tidak diperlukan kecuali
persyaratan tidak boleh diajukan jika perjanjian menentukan lain.
persyaratan itu dilarang di dalam ketentuan d. Selanjutnya pernyataan menerima atau
perjanjian itu sendiri. Ini berarti bahwa dalam menolak suatu persyaratan haruslah
beberapa pasal atau ayat dalam perjanjian diformulasikan secara tertulis, dan harus
tersebut kemudian melarang dan menentukan dikomunikasikan kepada negara-negara
bagi seluruh negara peserta untuk tidak dan negara-negara lain yang berhak
mengajukan persyaratan ketika menyatakan menjadi pihak perjanjian. Demikian pula
persetujuannya untuk terikat pada perjanjian. penarikan (withdrawal) terhadap
Kedua, seperti yang tercantum dalam butir (b) persyaratan dan penarikan terhadap
adalah berupa penegasan di dalam perjanjian penolakan (objecting) suatu persyaratan
itu sendiri yang sebaliknya dari pembatasan juga harus dinyatakan secara tertulis.
atau larangan pengajuan persyaratan atas e. Jika persyaratan dirumuskan pada waktu
ketentuan tertentu. Tegasnya, hanya menandatangani untuk perjanjian yang
7
Lihat The Vienna Convention to The Law of Treaties 1969
8
(Konvensi Wina tentang Hukum Perjanjian Internasional I Wayan Parthiana. Op.Cit. Hlm. 158-160.
9
Tahun 1969). KRoisah Hlm. 60-61.

120
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

memerlukan pengesahan haruslah Dalam sejarahnya, Pan American System


dikuatkan secara formal (must be mulai diterapkan secara eksplisit pada Tahun
formally confirmed) oleh negara yang 1951 atas permintaan Majelis Umum PBB
mengajukan persyaratan pada saat terhadap Mahkamah Internasional. Mahkamah
menyatakan persetujuannya untuk Internasional mengeluarkan suatu advisory
mengikatkan diri pada perjanjian opinion mengenai reservasi/persyaratan.
tersebut. Advisory opinion tersebut berkenaan dengan
f. Suatu persyaratan menerima atau suatu Konvensi tentang pencegahan dan
keberatan terhadap suatu persyaratan penghukuman terhadap kejahatan
yang dilakukan sebelumnya maka pembunuhan massal manusia (genocide
penguatan (confirmation) persyaratan convention). Di mana dalam konvensi tersebut
tersebut tidak diperlukan lagi. terdapat persoalan hukum mengenai
g. Sedangkan mengenai penarikan reservasi/persyaratan, persoalan mana
(withdrawl) terhadap suatu persyaratan, menyangkut masalah kriteria untuk
harus dilakukan dengan formal dalam menentukan hak mengajukan persyaratan dan
bentuk tertulis. hak untuk menolak atau menyatakan keberatan
h. Jika tidak ada keberatan (penolakan) terhadap persyaratan. Mahkamah kemudian
terhadap suatu persyaratan yang mengeluarkan advisory opinion nya sebagai
diajukan oleh suatu negara, maka berikut:11
persyaratan dianggap telah diterima a. Suatu negara yang telah mengajukan
pada akhir 12 bulan setelah persyaratan persyaratan dan ditolak oleh negara
tersebut diumumkan, atau pada saat peserta lain, sedangkan negara itu tetap
tanggal negara yang bersangkutan mempertahankan persyaratannya, maka
menyatakan persetujuannya untuk negara yang mengajukan persyaratan
mengikatkan diri pada perjanjian (the reserving state) dapat dianggap
tersebut. Jadi apabila setelah masa satu sebagai peserta konvensi apabila
tahun itu lewat, berarti persyaratan yang persyaratan yang diajukan itu sesuai
diajukan oleh negara yang bersangkutan dengan tujuan dan maksud dari konvensi,
dianggap berlaku (mengikat) bagi seluruh demikian juga sebaliknya.
peserta perjanjian, atau dengan kata lain b. Apabila salah satu pihak peserta konvensi
penolakan atau keberatan oleh suatu menolak persyaratan yang diajukan oleh
negara yang diajukan setelah lewat masa pihak peserta lain, karena dipandang
satu tahun tersebut, dianggap tidak sah tidak sesuai dengan tujuan dan maksud
atau tidak dapat diterima. konvensi, maka negara yang menolak
Dengan adanya ketentuan tentang (the objecting state) dapat menganggap
persyaratan dalam Konvensi Wina 1969 ini, bahwa negara yang mengajukan
maka dapat dikatakan bahwa Konvensi Wina persyaratan (the reserving state) bukan
1969 ini dinilai mengandung unsur-unsur sebagai pihak peserta konvensi.
“progressive development” seperti yang Sebaliknya apabila pihak peserta yang
dikatakan oleh Mieke Komar: “masalah lain lain menerima persyaratan tersebut,
yang mengandung unsur progressive karena dipandang sesuai dengan tujuan
development adalah mengenai reservation to dan maksud konvensi, maka pihak yang
treaty. Penilaian atas adanya unsur progressive menerima persyaratan itu dapat
development tersebut karena Konvensi Wina menganggap bahwa pihak yang
1969 memakai doktrin Pan American dalam mengajukan persyaratan sebagai pihak
kaitannya dengan penerimaan dan penolakan peserta konvensi.
terhadap persyaratan, dan bukan memakai
prinsip lama yaitu kebulatan persetujuan
(unanimity principle) yang pernah dipakai oleh
Internasional. Diktat Kuliah Pada Fakultas Hukum Unpad
Liga Bangsa-Bangsa.10 Bandung. Hlm. 35.
11
Rakaraki.blogspot.com/2012/10/pensyaratan-
10
Mieke Komar. 1981. Beberapa Masalah Pokok Konvensi reservation-dalam.html?m=1 diakses tanggal 6 November
Wina Tahun 1969 Tentang Hukum Perjanjian 2019 pukul 21.43 WITA.

121
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

c. Penolakan terhadap persyaratan yang 1. Berdasarkan Advisory Opinion Mahkamah


dilakukan oleh negara penandatangan Internasional
(signatory state), yang belum meratifisir Seperti dijelaskan dalam pembahasan
konvensi, dapat mempunyai akibat sebelumnya bahwa perkembangan penting
hukum, seperti pada huruf (a) di atas, dalam lembaga persyaratan terjadi ketika
hanya apabila negara itu mengadakan Majelis Umum PBB pada tanggal 16 November
ratifikasi. Di samping itu, penolakan 1950 meminta pendapat hukum (advisory
terhadap persyaratan yang dilakukan opinion) pada Mahkamah Internasional
oleh negara yang berhak sehubungan dengan masalah hukum
menandatangani atau menyatakan ikut persyaratan dalam Genocide Convention 1948.
serta tetapi belum melakukannya, tidak Pertanyaan Majelis Umum PBB tersebut
mempunyai akibat hukum. berbunyi; sampai seberapa jauh dampak
Yang penting dari pendapat Mahkamah hukum dalam hubungannya dengan
Internasional mengenai Genocide Convention persyaratan yang dibuat oleh suatu negara
ini adalah bahwa meskipun pendapat tersebut pada saat meratifikasi atau ikut serta pada
dimaksudkan hanya terbatas pada kasus konvensi mengenai Pencegahan dan
Genocide Convention, namun pendapat Penghukuman terhadap Kejahatan
Mahkamah Internasional mengenai Pembunuhan Massal Manusia (Convention on
pensyaratan ini sangat penting artinya di dalam the Prevention and Punishment of the Crime of
perkembangan hukum mengenai pensyaratan. Genocide). Untuk lebih mudah dipahami
Di samping itu pendapatnya dianggap mengenai permasalahn tersebut dapat di
mempunyai pandangan yang jauh tentang identifikasi sebagai berikut:13
persoalan pensyaratan pada umumnya. Prinsip a. Dapatkah negara yang mengadakan
Pan American yang terkandung di dalam persyaratan menjadi peserta konvensi
advisory opinion Mahkamah internasional di dan tetap mempertahankan
atas, adalah prinsip yang kemudian diadopsi persyaratannya, jika persyaratan
dan dimasukkan dalam Konvensi Wina 1969. tersebut ditolak oleh satu atau lebih
Oleh karena itu, setelah Advisory Opinion negara peserta konvensi?
dari Mahkamah Internasional mengenai b. Jika jawaban atas pertanyaan tersebut
Reservation to the Genocide Convention ini adalah Ya, apakah efek hukum atas
suatu pendekatan yang lebih praktis dan persyaratan tersebut antara negara yang
flexible telah diterima dalam praktek negara- mengajukan persyaratan dengan:
negara karena fakta jika 100 negara yang - negara yang menolak persyaratan,
berbeda kultur, sistem ekonomi tetap - dan negara yang menerima
mempertahankan prinsip kebulatan persyaratan tersebut.
persetujuan, maka hal ini akan mengakibatkan c. Apakah efek hukumnya dengan jawaban
keseganan banyak negara untuk turut serta (a), jika keberatan akan adanya
dalam perjanjian multilateral yang umum.12 persyaratan dibuat oleh:
Dengan demikian, prinsip atau sistem Pan - negara penandatangan tetap belum
American ini merupakan suatu sistem yang mengesahkan (ratified) konvensi yang
fleksibel karena memperkenankan atau bersangkutan,
memungkinkan negara yang mengajukan - negara yang seharusnya
pensyaratan itu menjadi pihak peserta menandatangani atau menerima
perjanjian berhadapan dengan negara yang tetapi belum melakukannya.
menerima pensyaratan yang bersangkutan. Dalam memberikan pandangan hukum atas
pertanyaan Majelis Umum PBB di atas,
B. Implikasi Hukum Persyaratan Pan America Mahkamah Internasional dengan tegas
System Terhadap Negara Peserta Menurut menyatakan bahwa pandangan hukumnya
Hukum Perjanjian Internasional adalah terbatas pada ketentuan-ketentuan

12 13
Mieke Komar. Loc. Cit. Kholis Roisah. Op. Cit. Hlm. 64-66.

122
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

yang terdapat dalam Konvensi Genocide. c. Karena tujuannya adalah benar-benar


Pertimbangan Mahkamah Internasional atas didasarkan atas pertimbangan
pertanyaan Majelis Umum PBB di atas adalah perikemanusiaan dan peradaban tanpa
sebagai berikut:14 memperhatikan untung atau rugi dari
a. jawaban atas pertanyaan (a), negara konvensi.
yang telah membuat dan Meskipun Mahkamah Internasional
mempertahankan persyaratan yang telah menegaskan bahwa, pendapatnya hanya
ditolak oleh negara-negara peserta lain berlaku bagi persyaratan-persyaratan
dalam konvensi, tetap dapat menjadi berkenaan dengan Genocide Convention,
pihak dalam konvensi tersebut sesuai namun ternyata pendapat Mahkamah tersebut
dengan maksud dan tujuan dari konvensi. sangat penting dalam perkembangan Hukum
b. Jawaban atas pertanyaan (b): Internasional terutama mengenai lembaga
- Jika salah satu negara peserta persyaratan ini. Doktrin Pan American sangat
konvensi keberatan pada persyaratan jelas terlihat terkandung dalam pendapat
yang diajukan pihak lain dalam Mahkamah tersebut. Sehingga kemudian
persyaratan yang tidak dilarang dalam menjadi prinsip yang lazim digunakan oleh
konvensi, maka negara tersebut dapat negara-negara dalam meratifikasi sebuah
menganggap negara yang melakukan reservasi.
persyaratan bukan pihak dalam 2. Menurut Konvensi Wina 1969 tentang
konvensi; Perjanjian Internasional
- Sebaliknya bagi yang menyetujui Berdasarkan ketentuan Pasal 20 Konvensi
persyaratan yang diajukan, maka Wina 1969, menentukan implikasi hukum bagi
negara yang mengajukan persyaratan negara pihak yang melakukan persyaratan dan
adalah sebagai pihak dalam konvensi. negara-negara pihak lain yang tidak melakukan
c. Jawaban atas pertanyaan (c), adalah persyaratan. Ketentuan pasal tersebut
sebagai berikut: menentukan bahwa:15
- Keberatan akan adanya persyaratan a. Suatu persyaratan yang diajukan oleh
bagi negara penandatangan yang suatu negara dan diterima oleh negara
belum meratifikasi konvensi dapat peserta lain, maka antara negara yang
menimbulkan efek hukum seperti menyatakan persyaratan dan negara
yang ditunjuk dalam jawaban atas yang menerimanya, perjanjian itu akan
pertanyaan (a), hanya jika berlaku di antara mereka.
mengadakan ratifikasi. Dengan kata b. Suatu keberatan oleh negara peserta lain
lain tindakan tersebut hanya perlu terhadap suatu perjanjian tidak
mendapat perhatian bagaimana sikap mengenyampingkan berlakunya
dari negara penandatangan. perjanjian (di antara mereka), kecuali bila
- Tidak mempunyai legal effect. maksud yang bertentangan secar tegas
Pertimbangan Mahkamah tersebut di atas dinyatakan oleh negara yang
adalah didasarkan pada sifat khusus dari berkeberatan tersebut.
Konvensi Genocide tersebut. Sifat-sifat khusus c. Suatu tindakan yang menyatakan
tersebut adalah sebagai berikut: keinginan suatu negara untuk diikat.
a. Sifat hukuman (condemnation and d. Dalam suatu perjanjian dan berisikan
punishment) dari Genocide tersebut, suatu persyaratan, mulai berlaku sejak
yakni merupakan prinsip yang diakui oleh setidak-tidaknya satu peserta lain
Bangsa-bangsa yang beradab dan menerima persyaratan tersebut.
merupakan prinsip yang mengikat Terkait hubungannya dengan penerapan
pemerintah suatu negara, walaupun Pan American System, selanjutnya dalam Pasal
tanpa konvensi. 20 ayat 4 Konvensi Wina 1969 diatur tentang
b. Konsekuensi logis daripada sifat universal hubungan hukum antara negara yang
konvensi. mengajukan persyaratan dengan negara yang

14 15
Ibid. Pasal 20 Konvensi Wina 1969

123
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

menerima maupun dengan negara yang perjanjian dan yang berisi persyaratan,
menolak persyaratan. Tentu saja hubungan berlaku secara efektif segera setelah satu
hukumnya di sini adalah hubungan hukum yang negara peserta telah menyatakan
di luar atau yang tidak tercakup di dalam apa menerima persyaratan tersebut.
yang sudah diatur di dalam Pasal 20 ayat 1,2, Pasal 20 ayat 4 (a) mengatur hubungan
dan 3 maupun hubungan hukum yang tidak hukum antara negara yang mengajukan
diatur secara khusus di dalam perjanjian itu persyaratan dengan negara yang menerima
sendiri. Selengkapnya Pasal 20 ayat 4 atau menyetujui persyaratan itu. Ditegaskan
berbunyi:16 bahwa negara yang mengajukan persyaratan
In cases not falling under the preceding terikat pada perjanjian dalam hubungannya
paragraphs and unless the treaty otherwise dengan negara yang menerima persyaratan,
provides: jika perjanjian itu sendiri telah mengikat
(a) Acceptance by another contracting State negara-negara peserta lain tersebut. Ketentuan
of a reservation constitutes the reserving ini menunjukkan adanya suatu perjanjian yang
State a party to the treaty is in force for sebenarnya telah berlaku sebagai hukum
those States; internasional positif atau mengikat negara-
(b) An objection by another contracting State negara pesertanya. Negara yang mengajukan
to a reservation does not preclude the persyaratan sebagai pendatang baru,
entry into force of the treaty as between dinyatakan terikat pada perjanjian dalam
the objecting and the reserving States hubungannya dengan menyetujui perjanjian
unless the contrary intention is definitely tersebut. Tentu saja keterikatan negara
expressed by the objecting State; pendatang baru pada perjanjian, demikianpula
(c) An act expressing a State’s consest to be mulai berlaku atau mengikatnya persyaratan
bound by the treaty and containing a yang diajukannya dalam hubungan dengan
reservation is effecting as soon as at least negara yang menerima atau menyetujuinya,
one other contracting State has accepted terhitung mulai saat diatur di dalam ketentuan
the reservation perjanjian.17
Dalam hal-hal yang tidak termasuk ke dalam Persoalannya adalah, dengan disetujuinya
paragraph sebelumnya dan kecuali persyaratan tersebut, sejauh manakah
perjanjian menentukan sebaliknya: keterikatan para pihak pada perjanjian itu? Hal
(a) Penerimaan oleh negara peserta yang ini tentu saja sesuai dengan isi persyaratan itu
lain atas suatu persyaratan menjadikan sendiri. Jika persyaratan itu berupa penolakan
negara yang mengajukan persyaratan untuk terikat atau pengesampingan atas akibat
sebagai pihak atau sebagai negara hukum dari ketentuan yang dikenakan
dalam perjanjian dalam hubungannya persyaratan, maka para pihak tersebut hanya
dengan negara peserta yang lain itu jika terikat pada ketentuan-ketentuan perjanjian
perjanjian itu telah mengikat atau yang tidak dikenakan persyaratan. Sedangkan
berlaku terhadap negara-negara itu; atas ketentuan yang dikenakan persyaratan,
(b) Penolakan atau kebratan oleh negara maka ketentuan itu atau akibat hukum dari
peserta yang lainnya terhadap suatu ketentuan tersebut tidak berlaku terhadap para
persyaratan tidak menghalanh-halangi pihak (pihak yang mengajukan persyaratan dan
berlakunya perjanjian antara negara pihak yang menerimanya). Sedangkan jika isi
yang menolak atau keberatan dan persyaratan yang diajukan suatu negara
negara yang mengajukan persyaratan tersebut berupa mengubah akibat hukum dari
kecuali negara yang menolak tersebut ketentuan perjanjian yang dikenakan
menyatakan secara tegas maksudnya persyaratan dan ternyata disetujui oleh negara
yang sebaliknya; peserta yang lainnya, maka para pihak yaitu
(c) Tindakan yang menyakatn persetujuan negara yang mengajukan persyaratan dan yang
suatu negara untuk terikat pada suatu menyetujui persyaratan tersebut, akan terikat

16 17
Lihat Pasal 20 ayat 4 Konvensi Wina 1969. I Wayan Parthiana. Op. Cit. Hlm. 173.

124
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

pada persyaratan itu. Tegasnya, keterikatan tidak mengikat terhadap kedua pihak
para pihak sudah tentu sesuai dengan bunyi tersebut.18
atau isi persyaratan yang dimaksud. Apabila Sekarang timbul pertanyaan, mengapa
misalnya dikemudian hari terjadi sengketa negara itu sampai mengajukan penolakan
antara kedua pihak mengenai suatu masalah untuk terikat terhadap seluruh ketentuan
yang berkaitan dengan pasal yang dikenakan perjanjian dalam hubungan antara negara itu
persyaratan, maka penerapan pasal yang dengan negara yang mengajukan persyaratan.
dikenakan persyaratan itu haruslah Ada apa sebenarnya antara kedua pihak
berdasarkan isi persyaratan itu sendiri, bukan tersebut? Bukankah dengan penolaknnya atas
ketentuan yang secara tersurat ada di dalam persyaratan itu, seperti dikemukakan di atas,
pasal perjanjian itu. kedua pihak sudah terikat pada seluruh
Selanjutnya Pasal 20 ayat 4 butir (b) ketentuan perjanjian, sebab penolakan atas
mengatur hubungan hukum antara negara yang persyaratan itu tidak menghalang-halangi
mengajukan persyaratan dengan negara yang kekuatan mengikat atau berlakunya perjanjian
menolak atau keberatan atas persyaratan yang antara kedua belah pihak? Apakah negara yang
diajukan itu. Menurut ketentuan ini, keberatan menolak atau keberatan atas persyaratan itu
atau penolakan dari negara peserta lainnya tidak menghendaki negara yang mengajukan
terhadap persyaratan yang diajukan oleh suatu persyaratan sebagai peserta dalam perjanjian
negara tidaklah menghalang-halangi berlakunya itu, dan oleh karenanya lalu menolak
atau mengikatnya perjanjian itu antara negara berlakunya (seluruh ketentuan) perjanjian itu
yang mengajukan persyaratan dalam dalam hubungannya dengan negara yang
hubungannya dengan negara yang keberatan persyaratannya ditolak tersebut, dasar
atau menolak, kecuali maksud yang sebaliknya pertimbangan atau alasan sepenuhnya terletak
secara pasti dinyatakan oleh negara yang pada negara yang bersangkutan. Sebagai
menolak atau keberatan itu. negara berdaulat haruslah diakui haknya untuk
Jadi menurut ketentuan ini, perjanjian itu menyatakan demikian.
tetap berlaku sepenuhnya antara negara yang Ketentuan di atas ini, tampaknya merupakan
mengajukan persyaratan dalam hubungannya modifikasi dari pendapat hukum (advisory
dengan negara yang menolak atau keberatan opinion) Mahkamah Internasional atas
atas persyaratan tersebut. Dengan perkataan pertanyaan nomor II (a) dari Majelis Umum PBB
lain, kedua pihak terikat pada seluruh yang menyatakan, bahwa jika salah satu pihak
ketentuan perjanjian, termasuk ketentuan yang atau negara peserta konvensi (Konvensi
dikenakan persyaratan. Dalam hal ini, dengan tentang Genocide) mengajukan penolakan atau
ditolaknya persyaratannya berarti kehendak keberatan terhadap persyaratan yang diajukan
dari negara yang mengajukan persyaratan oleh suatu negara yang dipandangnya tidak
itulah yang dikorbankan. Tetapi hal ini (seluruh sesuai dengan maksud dan tujuan konvensi,
ketentuan perjanjian) hanya berlaku, apabila negara yang keberatan itu dapat menganggap
negara yang menolak atau keberatan itu tidak bahwa negara yang mengajukan persyaratan
mengemukakan pernyataan yang sebaliknya. bukan sebagai pihak atau peserta pada
Misalnya negara tersebut pada waktu konvensi.19 Jadi disini, negara yang keberatan
mengajukan keberatan atau penolakan atas itulah yang pertama-tama diberikan hak,
reservasi/persyaratan itu juga sekaligus apakah dia akan menganggap negara yang
menolak berlakunya (seluruh ketentuan) persyaratannya ditolak itu sebagai pihak pada
perjanjian itu dalam hubungan antara mereka. konvensi ataukah sebaliknya. Tentu saja haknya
Kalau negara yang menolak persyaratan itu untuk menganggap negara yang
mengeluarkan pernyataan berupa penolakan persyaratannya ditolak itu bukan sebagai pihak
berlakunya seluruh ketentuan perjanjian dalam dalam perjanjian, hanya berlaku dalam
hubungan antara kedua pihak yang
bersangkutan, maka perjanjian itu sama sekali
18
Ibid. Hlm. 175.
19
www.studylibid.com/doc/115645/akibat-hukum-suatu-
pensyaratan--reservation----e diakses tanggal 11
November 2019 Pukul 01.56 WITA.

125
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

hubungan antara negara itu sendiri dengan negara yang mengajukan


negara yang persyaratannya ditolak tersebut. persyaratan.
Dengan adanya persyaratan, penerimaan, 2) Persyaratan itu tidak memodifikasi
maupun penolakan atas persyaratan, maka ketentuan perjanjian yang dikenakan
tentu saja akan menimbulkan akibat hukum persyaratan terhadap negara-negara
yang berbeda-beda antara para pihak yang peserta yang lainnya, dalam hubungan
bersangkutan, yang dapat pula dipandang antara mereka satu dengan lainnya.
sebagai konsekuensi dari perbedaan hubungan- 3) Jika suatu negara yang menolak
hubungan hukum yang terjadi antara negara terhadap suatu persyaratan namun
yang mengajukannya dengan negara yang tidak menyatakan menolak berlakunya
menerima maupun dengan negara yang perjanjian antara negara itu sendiri dan
menolaknya. Pasal 21 yang mengatur tentang negara yang mengajukan persyaratan,
akibat hukum dari persyaratan dan penolakan ketentuan yang dikenakan persyaratan
terhadap persyaratan menyatakan sebagai itu tidak berlaku antara kedua negara
berikut: tersebut.
1) A reservation established with regard to Menurut Pasal 21 ayat 1 butir (a) dan (b),
another party accordance with articles persyaratan yang diajukan oleh suatu negara
19, 20, and 23; dan diterima atau disetujui oleh negara-negara
a. Modifies for the serving State in its peserta lainnya, akan memodifikasi atau
relations with that other party the mengubah ketentuan perjanjian yang
provisions of the treaty to which the dikenakan persyaratan tersebut seluas isi
reservation relates to the extent of persyaratan itu sendiri. Yang dimaksudkan
the reservations; and dengan seluas isi persyaratan itu, misalnya
b. Modifies those provisions to the apakah persyaratan itu berupa penolakan
same extent for that other party in untuk terikat pada, atau tidak mau menerima
its relations with the reserving akibat hukum dari, ataukah memodifikasi atau
state. mengubah akibat hukum dari ketentuan
2) The reservation does not modify the perjanjian yang dikenakan persyaratan itu. Jika
provisions of the treaty for the other persyaratan itu berupa penolakan atau tidak
parties to the treaty inter se. mau terikat pada akibat hukum dari ketentuan
3) When a State objecting to a reservation tertentu dari perjanjian, maka ketentuan itu
has not opposed the entry into force of tidak berlaku antara negara yang mengajukan
the treaty between itself and the persyaratan dalam hubungannya dengan
reserving State, the provisions to which negara yang menyetujuinya. Apabila misalnya
the reservation relates do not apply as terjadi sengketa antara kedua pihak yang
between the two States to the extents ternyata berkaitan dengan ketentuan
of the reservation perjanjian tersebut, maka ketentuan itu tidak
1) Suatu persyaratan yang dilakukan bisa diterapkan atau tidak berlaku terhadap
berkenaan dengan pihak lain sesuai sengketa itu. Sebaliknya jika persyaratan itu
dengan Pasal 19, 20, dan 23: berupa pemodifikasian akibat hukum atas
a. Memodifikasi ketentuan dari ketentuan tertentu dari perjanjian, maka para
perjanjian yang dikenakan pihak terikat pada ketentuan yang telah
persyaratan dalam ruang lingkup termodifikasikan tersebut sesuai dengan isi
sesuai dengan isi persyaratan itu persyaratan itu. Jika terjadi suatu sengketa
sendiri bagi negara yang antara kedua pihak yang berkenaan dengan
mengajukan persyaratan, dan; ketentuan tersebut, maka yang berlaku dan
b. Memodifikasi ketentuan tersebut diterapkan terhadap sengketa tersebut adalah
dalam ruang lingkup isi yang sama ketentuan perjanjian yang telah
bagi negara peserta yang lain
dalam hubungannya dengan

126
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

termodifikasikan sesuai dengan isi persyaratan ialah (a) negara yang telah membuat
itu.20 dan mempertahankan persyaratan
3. Pengalaman Reservasi Perjanjian yang telah ditolak oleh negara-negara
Internasional oleh Indonesia peserta lain dalam konvensi, tetap
Dalam sejarahnya, Indonesia pernah dapat menjadi pihak dalam konvensi
beberapa kali melakukan persyaratan/reservasi tersebut sesuai dengan maksud dan
terhadap beberapa ketentuan konvensi yang tujuan dari konvensi; (b) jika salah satu
diikutinya. Sebagai contoh yakni pada tahun negara peserta konvensi keberatan
1961 Indonesia telah ikut menandatangani pada persyaratan yang diajukan pihak
Konvensi Tunggal Narkotika 1961 dan dengan lain dalam persyaratan yang tidak
UU No 8 tahun 1976 telah pula meratifikasinya. dilarang dalam konvensi, maka negara
Pada waktu menandatangani konvensi tersebut dapat menganggap negara
tersebut, Indonesia mengajukan pensyaratan yang melakukan persyaratan bukan
terhadap pasal 48 ayat (2) tentang keharusan pihak dalam konvensi, sebaliknya bagi
penyelesaian sengketa pada Mahkamah yang menyetujui persyaratan yang
Internasional. Pasal 48 ayat (2) Konvensi diajukan, maka negara yang
Tunggal Narkotika selengkapnya berbunyi mengajukan persyaratan adalah
sebagai berikut: "Any such dispute which sebagai pihak dalam konvensi; (c)
cannot be settled in the manner precribed shall Keberatan akan adanya persyaratan
be referred to the International Court of Justice bagi negara penandatangan yang
for decision ". belum meratifikasi konvensi dapat
menimbulkan efek hukum seperti yang
PENUTUP ditunjuk dalam jawaban atas
A. Kesimpulan pertanyaan (a), hanya jika mengadakan
1. Prinsip Pan American system tidak ratifikasi. Dengan kata lain tindakan
diperlukan persetujuan (consent) yang tersebut hanya perlu mendapat
bulat daripada para peserta konvensi perhatian bagaimana sikap dari negara
atas reservasi/pensyaratan yang penandatangan.
diadakan oleh negara yang hendak Kemudian berdasarkan ketentuan Pasal
turut serta dalam konvensi, melainkan 20 ayat 4 (a) Konvensi Wina 1969,
konvensi itu dianggap berlaku dengan mengatur hubungan hukum antara
pensyaratan yang diajukan antara yang negara yang mengajukan persyaratan
mengajukan pensyaratan dengan yang dengan negara yang menerima atau
menerima pensyaratan. Sedangkan menyetujui persyaratan itu. Ditegaskan
diantara negara-negara yang menolak bahwa negara yang mengajukan
pensyaratan dengan negara yang persyaratan terikat pada perjanjian
mengajukan pensyaratan, konvensi itu dalam hubungannya dengan negara
dianggap tidak berlaku. Sehingga yang menerima persyaratan, jika
Prasyarat utama dalam persyaratan perjanjian itu sendiri telah mengikat
sesuai doktrin ini adalah kesepakatan negara-negara peserta lain tersebut.
antara peserta perjanjian secara Selanjutnya Pasal 20 ayat 4 butir (b)
“pribadi” antara negara satu dengan mengatur hubungan hukum antara
negara lain terhadap penerimaan negara yang mengajukan persyaratan
persyaratan yang diajukan. Sehingga dengan negara yang menolak atau
akibat hukum dari perjanjian tersbut keberatan atas persyaratan yang
hanya berlaku bagi kedua negara yang diajukan itu. Menurut ketentuan ini,
bersepakat. keberatan atau penolakan dari negara
2. Berdasarkan pendapat hukum (advisory peserta lainnya terhadap persyaratan
opinion) Mahkamah Internasional yang diajukan oleh suatu negara
mengenai implikasi hukum persyaratan tidaklah menghalang-halangi
berlakunya atau mengikatnya
perjanjian itu antara negara yang
20
Ibid. Hlm. 183.

127
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

mengajukan persyaratan dalam tersebut. Sehingga kedepannya tidak


hubungannya dengan negara yang timbul masalah-masalah terkait hadirnya
keberatan atau menolak, kecuali reservasi perjanjian internasional.
maksud yang sebaliknya secara pasti
dinyatakan oleh negara yang menolak DAFTAR PUSTAKA
atau keberatan itu. Terakhir Pasal 20 Buku
ayat 4 butir (c) menegaskan tentang Ishaq, H. 2017. Metode Penelitian Hukum &
kapan mulai berlaku Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi.
reservasi/persyaratan, yaitu mulai Alfabeta. Bandung.
berlaku secara efektif segera setelah Mamudji, Sri, et al. 2005. Metode Penelitian
salah satu dari negara peserta telah dan Penulisan Hukum. Badan Penerbit
menyatakan menerima atau Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
menyetujui reservasi yang diajukan itu. Jakarta.
Jadi persyaratan itu berlaku antara Marzuki, Peter Mahmud. 2017. Penelitian
kedua belah pihak, terhitung mulai Hukum Edisi Revisi. Kencana. Jakarta.
pada saat dikemukakannya pernyataan Parthiana, I Wayan. 2018. Hukum Perjanjian
penerimaan atas persyaratan tersebut. Internasional Bagian 1: Edisi Revisi.
Jika beberapa hari kemudian ada lagi Mandar Maju. Bandung.
negara yang menyatakan menerima Roisah, Kholis. 2015. Hukum Perjanjian
atau menyetujui persyaratan tersebut, Internasional: Teori dan Praktik. Setara
maka persyaratan itu mulai berlaku Press. Malang.
antara negara yang mengajukannya Soekanto, Soerjono & Mamudji, Sri. 2001.
dengan negara yang menyetujuinya Penelitian Hukum Normatif Suatu
pada tanggal dikemukakannya Tinjauan Singkat. Rajawali Pers.
penerimaan atau persetujuan tersebut Jakarta.
dan demikianlah seterusnya Soekanto, Soerjono. 1986. Pengantar Penelitian
Hukum. Jakarta. UI-Press.
B. Saran Sefriani. 2018. Hukum Internasional: Suatu
1. Untuk kedepannya, Pengantar Edisi Revisi. RajaGrafindo
reservasi/persyaratan dengan Persada. Depok.
menggunakan Pan American System Thontowi, Jawahir. 2019. Perjanjian
diharapkan untuk diterima secara umum Internasional dan HAM: Dalam
oleh negara-negara di dunia Konstitusi Negara-Negara ASEAN. UII
internasional. Wujud penerimaan Press. Yogyakarta.
tersebut adalah dengan melakukan Bakry, Achmad. 2001. Beberapa Aspek
pengaturan terkait prinsip tersebut Reservasi Dalam Perjanjian
melalui pengundangan di negara masing- Internasional. Jurnal Hukum
masing. Sehingga prinsip Pan American PERSPEKTIF Volume VI No. 4 Tahun
System ini kedepannya dapat lebih 2001 edisi Oktober
menjamin hadirnya hukum internasional Komar, Mieke. 1981. Beberapa Masalah Pokok
positif yang berguna bagi masyarakat Konvensi Wina Tahun 1969 Tentang
internasional. Hukum Perjanjian Internasional. Diktat
2. Akibat hukum dari persyaratan yang Kuliah Pada Fakultas Hukum Unpad
dilakukan oleh negara-negara harus Bandung.
dipahami sebagai suatu kompromi
internasional dalam hubungan antara Peraturan Perundang-Undangan Nasional dan
negara-negara yang kemudian harus Konvensi Internasional
dihargai oleh negara lain. Dengan Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24
hadirnya persyaratan harus Tahun 2000 tentang Perjanjian
dikedepankan penghargaan terhadap Internasional.
ketentuan yang dilakukan reservasi

128
Lex Privatum Vol. VIII/No. 3/Jul-Sep/2020

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8


Tahun 1976 tentang Pengesahan
Konvensi Tunggal Narkotika 1961.
The Vienna Convention to The Law of Treaties
1969 (Konvensi Wina tentang Hukum
Perjanjian Internasional Tahun 1969).
Single Convention on Narcotic Drugs 1961
(Konvensi Tunggal tentang Narkotika
1961) Manhattan City, New York, USA.
30 Maret 1961.
Sumber-Sumber Lain
Rakaraki.blogspot.com/2012/10/pensyaratan-
reservation-dalam.html?m=1 diakses
tanggal 6 November 2019 pukul 21.43
WITA.
www.studylibid.com/doc/115645/akibat-
hukum-suatu-pensyaratan--
reservation----e diakses tanggal 11
November 2019 Pukul 01.56 WITA.

129

Anda mungkin juga menyukai