Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Stabilitas frekuensi adalah kemampuan suatu sistem tenaga untuk menjaga frekuensi
dalam batas nominal setelah terjadi suatu gangguan yang menyebabkan ketidakseimbangan
yang signifikan antara pembangkitan dan beban. Ketidakseimbangan ini dapat menyebabkan
suatu bentuk ayunan frekuensi yang berdampak pada trip unit pembangkit dan/atau beban.
Secara umum, masalah stabilitas frekuensi dapat dikaitkan dengan kekurangan respon
peralatan, kekurangan koordinasi kontrol dan proteksi sistem.
Pada sistem interkoneksi yang kecil, stabilitas frekuensi menjadi perhatian yang utama
untuk setiap gangguan yang menyebabkan hilangnya beban atau generator secara signifikan.
Hal ini karena untuk sistem yang kecil indeks kekuatan sistemnya masih kecil. Besarnya
perubahan daya yang menyebabkan frekuensi berubah satu Hz, disebut indeks kekuatan
sistem dalam satuan MW/Hz.
Sedangkan pada sistem interkoneksi yang besar tentunya indeks kekuatan sistemnya
juga besar. Kestabilan frekuensi yang disebabkan oleh fluktuasi frekuensi dalam batasan
normal sudah tidak menjadi masalah yang utama. Akan tetapi, stabilitas frekuensi yang menjadi
perhatian utama adalah terjadinya gangguan besar yang menyebabkan sistem terpisah menjadi
beberapa island operation, baik berupa island sistem maupun island subsistem. Pada kondisi
ini, kestabilan frekuensi ditinjau berdasarkan kemampuan island untuk menyeimbangkan jumlah
pembangkitan dan total beban, dengan jumlah pelepasan beban atau pembangkit seminimal
mungkin.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam kondisi gangguan besar, yaitu :
Kecepatan menurunan frekuensi dipengaruhi oleh: a/. Besarnya pembangkit yang hilang
(trip), dan b/. Nilai inersia sistem. Semakin besar daya unit pembangkit yang hilang semakin
besar turun frekuensinya, dan begitu juga semakin kecil inersia sistem makin cepat turun
frekuensinya. Hubungan tersebut dapat dilihat pada persamaan 4.2.
Gambar 4.1 Pengaruh besar pembangkit yang trip terhadap penurunan frekuensi
Nilai konstanta inersia dari suatu unit pembangkit telah ditentukan oleh pabrikan atau
juga dapat ditentukan dengan persamaan berikut:
= ( ( ))/( ( ) ) … … … … … (4.1)
( )
= … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … … . . (4.2)
2 ( + )
dimana:
dfave(t)/dt = Rata-rata penurunan prekuensi pada sistem
DPG = Beban Unit Pembangkit Trip ( MW )
H1, H2 = Koefisien Inersia Area 1 dan Area 2
Dari persamaan diatas, semakin besar konstanta inersia sistem, laju penurunan frekuensi
semakin lambat. Besaran inersia sistem (H) merupakan ukuran kekakuan sistem (Stiffness).
UFLS adalah skema yang menggunakan elemen frekuensi dan delay waktu untuk
mendeteksi kondisi underfrequency dan memutus secara selektif beban dari sistem. Dengan
UFLS ini diharapkan ancaman-ancaman gangguan frekuensi yang mengarah pada instabilitas
sistem dan atau sistem padam total (blackout) dapat dihindari. UFLS juga bertujuan untuk
menghindari potensi kerusakan sudu-sudu turbin generator (khususnya PLTU) yang rentan
terhadap frekuensi rendah
Jenis UFLS :
1. Konvensional: dengan relay frekuensi
2. Semi-adaptif: dengan melihat df/dt
3. Adaptif: menggunakan besar (magnitude) gangguan
Islanding operation
Islanding operation adalah operasi unit / entitas pembangkit secara terpisah dari sistem
interkoneksi induknya ketika terjadi gangguan penurunan frekuensi yang cukup besar dan
berpotensi menyebabkan runtuhnya seluruh subsistem atau seluruh sistem. Islanding operation
sebagai perlindungan terakhir akan bekerja setelah semua tahapan skeme pertahanan yang
lain dilaksanakan tetapi frekuensi masih tetap turun. Islanding operation merupakan sistem
defense scheme yang sangat penting dan menentukan kontinuitas operasi sistem selanjutnya.
Dalam desain skema pertahanan proteksi frekuensi, harus diperhatikan beberapa hal seperti :
Langkah – langkah yang harus dilakukan dalam membuat dan menjalankan simulasi
stabilitas frekuensi adalah sebagai berikut:
1. Aktivasi Project
Untuk menentukan skenario gangguan, klik kanan pada generator di diagram atau di daftar
peralatan pada data manager kemudian klik Define > Switch Event.
Pada praktikum ini, gangguan yang terjadi adalah trip pembangkit G3.
Tentukan waktu awal terjadi gangguan (event) pada simulasi. Karena gangguan berupa trip
pembangkit, maka pilih Open pada Action di Breaker or Element dan pilih All Phases (semua
fasa PMT terbuka).
Daftar kejadian (event) dapat dilihat dengan klik (Edit Simulation Events).
4. Pemilihan parameter yang akan ditampilkan
Untuk menampilkan parameter yang akan ditampilkan, klik kanan pada peralatan sistem tenaga
listrik (generator, saluran transmisi, busbar, trafo, dll) di diagram atau di daftar peralatan pada
Data Manager kemudian pilih Define > Variable Set (Sim).
Pada praktikum ini, parameter yang akan ditampilkan adalah frekuensi di pembangkit G2.
Kemudian klik kanan pada peralatan > Edit > pilih variabel yang akan ditampilkan.
Daftar peralatan dengan variabel yang akan ditampilkan dapat dilihat dengan klik (Edit
Result Variables).
Untuk membuat grafik frekuensi, klik (Insert New Graphic) > pilih Virtual Instrument Panel >
Execute.
Klik kanan pada area grafik > klik Create VI > Subplot.
Klik kanan pada area grafik kemudian isikan dengan variabel yang akan ditampilkan.
6. Menjalankan simulasi
Klik (Calulate Initial Condition) atau pilih Calculation > Stability > Initial Conditions,
kemudian klik Execute.
Klik icon (Start Simulation) atau pilih Calculation > Stability > Start Simulation dan tentukan
lama waktu simulasi, kemudian klik Execute.
7. Menampilkan grafik hasil simulasi (frekuensi)
4.2.2 Pembuatan setting under frequency relay (UFR) untuk skema pengamanan sistem.
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk membuat setting under frequency relay
(UFR) untuk skema pengamanan sistem adalah sebagai berikut:
1. Aktivasi Project
2. Copy data relay under frequency dari library database digsilent dan paste ke dalam
library project yang sudah diaktifkan.
3. Pilih beban (load) yang akan dipasangi relay underfrequency.
Klik kanan di PMT beban > New Devices > Relay Model.
Pada windows Relay Model: pada Relay Type pilih Select Project Type
Pilih jenis relay yang sudah di-copy ke library, yaitu Frq-U</f<, kemudian klik OK.
4. Setting relay underfrequency.
Pada Slot Definition, isikan setting relay sesuai gambar berikut.
Setelah relay underfrequency terpasang, lakukan simulasi sesuai skenario di subbab
4.2.1, yaitu trip pembangkit G3. Grafik frekuensi yang dihasilkan setelah terpasang UFR
di Load B adalah sebagai berikut.
4.3 Studi Kasus Stabilitas Frekuensi
Berikut adalah sistem 9 busbar (data sesuai dengan materi praktikum) yang akan
dievaluasi stabilitas frekuensinya.