Anda di halaman 1dari 2

RESUME PERTEMUAN XIV & XV

Oleh: Nur Fadilah/20725251034, Kelas B Pendidikan Biologi S2 2020

Kurikulum pembelajaran biologi yang disusun disepakati untuk diimplementasikan dalam


pembelajaran. Kurikulum memandu tenaga pendidik (dosen) untuk mencapai kompetensi yang
harus dicapai mahasiswa, baik di ranah pengetahuan (cognitive), keterampilan (psikomotor)
maupun sikap (affective). Implementasi di lapangan diharapkan sesuai dengan cita-cita awal
(filosofi) disusunnya kurikulum dan juga terkait rambu-rambu dalam teknis pelaksanaannya.

Menurut Prof Bambang Subali, ada sembilan prinsip yang dapat diacuh oleh dosen rumpun
mata kuliah biologi dalam melakukan evaluasi pembelajaran, yaitu: (1) Prinsip integralitas:
didasarkan pada hasil asesmen yang komprehensif, (2) Prinsip kontinyuitas: didasarkan pada
proses asesmen yang kontinyu, semakin banyak melakukan asesmen, maka semakin
meningkatkan objektivitas asesmen yang dilakukan, (3) Prinsip Objektivitas, didasarkan pada
asesmen yang bebas unsur subjektivitas, (4) Prinsip beriorientasi pada tujuan, untuk
mengethaui keberhasilan menempuh program, (5) Prinsip terbuka, didasarkan pada proses
asesmen yang perlu diketahui oleh semua pihak bersangkutan (prodi, dosen MK, mahasiswa
dan orangtua mahasiswa), (6) Prinsip kebermaknaan, didasarkan pada hasil yang memiliki
makna bagi dosen dan mahasiswa (menjadi motivasi untuk melakukan perbaikan), (7) Prinsip
kesesuaian, didasarkan pada kesesuaian hasil asesmen dengan pendekatan yang digunakan, (8)
Prinsip determinasi dan klarfikasi, yaitu kejelassan apa yang dinilai dalam proses
pembelajaran, dan (9) Prinsip mendidik, yang dapat memperkuat perilaku dan sikap
mahasiswa.

Dosen sebagai evaluator harus melaksanakan evaluasi berdasarkan kebijaksanaan program


studi, evaluasi harus bersifat dan luwes, tidak hanya mengacu pada salah satu aliran evaluasi
dan tidak ada orang yang mampu membuat seluruh pertimbangan dalam merancang evaluasi
dan menafsirkan hasil evaluasi (ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi).

Hasil evaluasi merupakan informasi yang sangat penting bagi pengambil kebijakan untuk
menentukan langkah jauh dalam mengimplementasikan program pendidikan yang
diselenggarakan. Dalam skala mikro, setiap pendidik (dosen) memiliki tanggung jawab untuk
mengevaluasi setiap program pembelajaran yang diseIenggarakan. Bagi guru hasil evaluasi
digunakan untuk memperbaiki program yang disusun, sedangkan bagi siswa bermanfaat untuk
memperbaiki cara belajarnya agar dapat lebih berhasil.
Hasil evaluasi skala makro diharapkan bermanfaat lebih luas, karena banyak pihak yang
terlibat. Hasil evaluasi diharapkan dapat dimanfaatkan oleh orang tua peserta didik, sekolah
dan institusi di atasnya juga barus dapat memanfaatkan hasil evaluasi untuk memperbaiki dan
meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan. Dengan demikian kebijakan baru yang akan
dilaksanakan benar-benar dapat meningkatkan pendidikan nasional.

Anda mungkin juga menyukai