Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM IPA

BIMBINGAN (KELOMPOK)

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN KACANG HIJAU

Diajukan guna melengkapi tugas praktikum IPA di SD

Disusun oleh :

Kelompok 3

1. FRERIC HENGKI SUNDAMI (857140254)


2. ADE PERMATA AVIANY (857140301)
3. FIKRA ABDILLAH ZAENAL (857140587)
4. MUSLIMAH (857140254)

UPBJJ JAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

TAHUN 2021
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TUMBUHAN

A. Tujuan Percobaan

Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

B. Alat dan Bahan


1. Kacang hijau
2. Botol pelastik
3. Kapas secukupnya
4. Air secukupnya
5. Karet
6. Plastik
7. Sedotan air 1 buah

C. Prosedur Percobaan
1. Rendam biji kacang hijau dalam air sekitar 30 menit.
2. Masukkan kapas kedalam wadah gelas plastik

3. Masukan 6 biji kacang hijau pada gelas plastik. Tambahkan air secukupnya sehingga
seluruh kapas terendam air
4. Simpan gelas di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 5
hari. Jika air tampak berkurang tambahkan  air secukupnya sehingga kapas tetap
basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
5. Amati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut.
6. Catat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar,
batang dan daun tumbuh.
7. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.

1
D. Landasan Teori

Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan berbiji dimulai dengan


perkecambahan yaitu munculnya plantula (tanaman kecil dari dalam biji). Pada
umumnya tanaman polongan dapat mempunyai endoperma. Cadangan makanan
disimpan dalam kotiledon (daun embrio), yang terlindungi di dalam biji pada
saat berkecambah plumula (ujung embrio atau calon kecambah) diselubungi oleh
kotiledon, sedangkan calon akar (radikula) diselubungi oleh koleoriza. Bagian batang
pada kecambah di atas kotiledon disebut epikotil dan bagian batang kecambah di bawah
kotiledon disebut hipokotil. Dalam proses perkecambahan melibatkan proses fisiknya
yaitu : terjadi ketika biji menyerap air (imbibisi) akibat dari potensial air rendah pada biji
yang kering. Proses kimianya yaitu dengan masuknya air, biji mengembang dan kulit biji
akan pecah.

Air yang masuk mengaktifkan embrio untuk melepaskan hormon giberelin (GA)
hormon ini mendorong aleuron (lapisan tipis bagian luar endosperma) untuk mensistesis
dan mengeluarkan enzim-enzim bekerja enghidrolisis cadangan makanan yang terdapat
dalam kotiledon dan endosfilem. Proses ini menghasilkan molekul kecil yang larut dalam
air misalnya enzim amylase menghidrolisis pati dalam endosperma menjadi gula.
Selanjutnya gula dan zat-zat lainnya diserap dari endosperma oleh kotiledon selama
pertumbuhan embrio menjadi bibit tanaman (Pujiyanto, 2008).

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga yang


banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaian
iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu negara yang
memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor kacang (Purwono dan Hartono, 2005).

Kecambah kacang hijau mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang
tanah dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi
biji kacang hijau. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan
makromolekul menjadi mikromolekul. Selain itu dengan proses perkecambahan terjadi
pembentukan senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2005).

Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak
aktif (terikat). Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga
meningkatkan daya cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai
tampak sekitar 24-48 jam saat perkecambahan (Astawan, 2005). Sedangkan peningkatan

2
vitamin E (atokoferol) terjadi setelah proses perkecambahan selama 48
jam (Anggrahini, 2009).

Biji kacang hijau dapat berkecambah apabila berada dalam lingkungan yang
memenuhi syarat untuk perkecambahan, yaitu kandungan air kacang hijau dan
kelembaban udara sekeliling harus tinggi. Kadar air biji kacang hijau berkisar 5-15%,
pada kadar air ini kelembaban terlalu rendah untuk berlangsungnya metabolisme
sehingga tahap perkecambahan adalah kadar air biji kacang hijau harus dinaikkan dengan
cara dilakukan perendaman atau ditempatkan pada lingkungan yang jenuh uap
air (Anggrahini, 2009).

Suwarsono (1989), menyatakan bahwa cahaya merupakan perangsang utama dalam


hidup tumbuhan. Beberapa respon tumbuhan terhadap interaksi cahaya yang berbeda-
beda adalah dilakukan oleh auksin dan efeknya timbul karena berkurangnya efektivitas
auksin pada keadaan cahaya terik. Tumbuhan yang tumbuh delam gelap atau cahaya
lemah akan mempunyai batang yang panjang dengan ruas yang lebih panjang dan lebih
besar dari tumbuhan yang mendapatkan cahaya matahari penuh dan daun lebih kecil
daripada daun yang terlindung.

Menurut Hasan (1997), bahwa hampir seluruh energi panas (kalor) berasal dari
matahari. Suhu meningkatkan perkembangan tanaman sebagai batas tertentu. Hubungan
suhu dengan pertumbuhan tanaman menunjukkan hubungan linier sampai batas tertentu.
Setelah mencapai maksimum hubungan kedua variabel itu menunjukkan parabolik. Pada
suhu rendah kebanyakan tanaman mengakibatkan rusaknya batang, daun muda, tunas,
bungan dan buah. Besarnya kerusakan organ atau jaringan tanaman akibat suhu rendah
tergantung keadaan air.

3
E. Hasil Pengamatan

Tabel Hasil Pengematan Pertumbuhan Perkecambahan Biji Kacang Hijau

Hari Gambaran pertumbuhan Panjang (mm) Keterangan


Akar batang
ke kecambah kacang hujau
0 Kondisi Awal 0 0 Bakal akar
mulai terlihat
1 Tumbuh Akar 2 mm 10 mm Jelas terlihat
2 Terlihat Batang 10 mm 40 mm Biji kacang
terangkat ke
atas
3 Terlihat Batang 30 mm 80 mm Terangkat ke
atas
4 Terlihat Batang 63 mm 110 mm Terangkat ke
Semakin Panjang atas
5 Terlihat Batang 72 mm 130 mm Terangkat ke
Semakin Panjang atas

4
F. Pembahasan
Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat
perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 2 mm dan terus bertambah panjangnya
hingga hari ke-5 panjangnya mencapai 130 mm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun.
Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari
aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung
akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan
dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh
menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya
batang kecambah.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan
bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel,
pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan kacang
merah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila
dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar
maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen,
cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

H. Pertanyaan-pertanyaan
1. Pada hari keberapa akar kecambah kacang merah mulai tumbuh?
Pada hari ke- 1 yaitu mulai terlihat akar dengan panjang 2-3 mm dan panjang batang
10 mm.

2. Perhatikan arah pertumbuhan akar setiap kecambah tersebut. Adakah yang


pertumbuhannya ke atas? Mengapa demikian?
Tidak, akar tumbuh ke bawah dan bergerombol pada dasar kapas dalam gelas plastik

I. Saran
Bagi peneliti boleh dilakukan penelitian lebih mendalam terkait pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan khususnya pada tumbuhan kacang hijau ini agar didapatkan
hasil penelitian yang lebih valid.

5
J. Daftar Pustaka
Anggrahini, S. 2009. Pengaruh Lama Pengecambahan terhadap Kandungan α Tokoferol
dan Senyawa Proksimat Kecambah Kacang Hijau.

Rumanta, M. (2002). Praktikum Biologi III, Modul 2 dan 4. Jakarta: Pusbit UT

K. Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai