Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STANDAR ISI
— Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi —
Sub-Indikator 2.2.2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan mengacu pada kerangka
dasar penyusunan
Deskripsi: (Kekuatan (sudah memiliki) atau Kelemahan (belum memiliki)):
❖ Sekolah menyusun KTSP sendiri yang telah mengacu kepada:
- Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
- Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 tahun 2016 tentang Penilaian
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 tahun 2014 tentang KTSP pada pendidikan dasar dan
menengah.
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMA/MA
- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMK/MAK
❖ Mengacu pada kerangka dasar yang meliputi:
- Perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah.
- Pengorganisasian muatan kurikuler sekolah.
- Pengaturan beban belajar siswa dan beban kerja guru pada tingkat kelas.
- Penyusunan kalender pendidikan sekolah.
- Penyusunan silabus muatan atau mata pelajaran muatan lokal.
- Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran setiap muatan pembelajaran.
❖ Dikembangkan sesuai dengan kondisi sekolah , potensi atau karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat,
dan peserta didik.
Sub-Indikator 2.2.3. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dikembangkan dengan melewati tahapan operasional
pengembangan
Sub-Indikator 2.3.1. Sekolah menyediakan alokasi waktu pembelajaran sesuai struktur kurikulum yang berlaku
Sub-Indikator 2.3.2. Sekolah mengatur beban belajar bedasarkan bentuk pendalaman materi