Panduan Mengaji 2003
Panduan Mengaji 2003
PANDUAN SKRIPSI
OLEH :
PENYUSUN
Ghozali M Hasyim, M.Kes
Ns. Ramdhany Ismahmudi, S.Kep., MPH
Ns. Dwi Rahmah Fitriani, S.Kep
EDITOR
Rini Ernawati, S.Pd., M.Kes
Rusni Masnina, S.Kp., MPH
Ns. Maridi M DIrdjo, M.Kep
Ns. Tri Wahyuni, M.Kep., Sp.Kep.Mat
Ns. Siti Khoiroh Muflihatin, M.Kep
Ns. Faried Rahman Hidayat, S.Kep., M.Kes
Ns. M. Bachtiar Safrudin, M.Kep, Sp.Kom
Ns. Ni Wayan Wiwin Asthiningsih, S.Kep, M.Pd
Ns. Milkhatun, M.Kep
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas limpahan nikmat dan karunia-Nya
sehingga buku panduan skripsi program studi (prodi) S1 Keperawatan di
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Penulisan skripsi merupakan bagian dari kurikulum pendidikan program
studi ilmu keperawatan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan sebelum mahasiswa menyelesaikan
pendidikan pada program akademiknya. Melalui karya ilmiah ini, mahasiswa
diharapkan mampu melakukan penelitian dan menulis karya ilmiah dari hasil
penelitian dengan menerapkan metode penelitian dan penulisan karya ilmiah
yang baik dan benar.
Buku ini menyajikan panduan yang bersifat umum untuk penilisan karya
ilmiah. Buku panduan skripsi ini akan digunakan oleh terutama mahasiswa,
pembimbing maupun penguji dalam proses penulisan skripsi, sehingga
kemungkinan terjadinya kesenjangan dapat diminimalkan.
Di masa mendatang buku panduan penulisan skripsi ini akan terus
disempurnakan, dengan harapan untuk dapat lebih membantu kelancaran,
tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan buku panduan skripsi.
Samarinda, 2021
Tim Penyusun
Daftar isi
halaman
Daftar Lampiran
Bagian I
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
B. Penelitian Terkait
C. Kerangka Teori Penelitian
D. Kerangka Konsep Penelitian
E. Hipotesis Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
F. Uji Validitas dan Reliabilitas
G. Teknik Pengumpulan Data
H. Teknik Analisis Data
I. Etika Penelitian
J. Jalannya Penelitian
K. Jadwal Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
B. Penelitian Terkait
C. Kerangka Teori Penelitian
D. Kerangka Konsep Penelitian
E. Pertanyaan Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Identifikasi Variabel Penelitian
E. Definisi Konseptual
F. Metode Pengumpulan Data
G. Instrumen Penelitian
H. Uji Validitas dan Reliabilitas
I. Analisis Data
J. Etika Penelitian
K. Jadwal Penelitian
A. HALAMAN JUDUL
1. Merupakan pencerminan tujuan penelitian (juga mencerminkan
masalah penelitian)
2. Syarat-syarat pembuatan Judul
a. Hendaknya menggambarkan keseluruhan isi
b. Dibuat dalam bentuk kalimat sederhana
c. Tidak menggunakan singkatan, kecuali singkatan tersebut
sudah baku
d. Disarankan tidak menggunakakan Kalimat Introgatif (kalimat
tanya)
e. Kalimat NETRAL
f. Menyertakan TEMPAT pada Judul sangat tergantung pada
tujuan penelitian
g. Penulisan judul menggunakan huruf kapital.
CONTOH :
HUBUNGAN PENGGUNAAN METODE CERAMAH DALAM PELAKSANAAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERUBAHAN TINGKAT
PENGETAHUAN WARGA DI RT 13 KELURAHAN
KAMPUNG BAQA KECAMATAN
SAMARINDA SEBERANG
C. HALAMAN PERSETUJUAN
Pada halaman ini memuat judul penelitian dan tandatangan dosen
pembimbing proposal (contoh lampiran 4).
D. HALAMAN PENGESAHAN
Pada halaman ini memuat judul penelitian, tanggal ujian proposal,
tandatangan dosen pembimbing, penguji tugas akhir, dan ketua program
studi. Halaman ini dibuat setelah ujian proposal dilakukan dan dinyatakan
lulus (contoh lampiran 5).
E. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
a. Harus dapat meyakinkan bahwa permasalahan yang akan kita
teliti PENTING, JUSTIFIED…, Adapun cara pembuatanya
adalah berdasarkan pada:
1) Diuraikan pada fakta-fakta yang ada dilapangan ataupun
pada tempat yang akan diteliti.
2) Pengalaman.
3) Teori-teori.
4) Penelitian orang lain.
Jadi sumber masalah penelitian bisa dikembangkan dari
kepustakaan (buku, abstrak, penelitian, dll), bahan diskusi,
konferensi, pengalaman sehari2, pakar, sumber non ilmiah, dll.
Ingat F-I-N-E-R (Feasibel, Interisting, Novel, Ethical, Relevant)
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
Berisikan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan, terdiri dari
tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan penelitian juga merupakan
pernyataan penelitian mengenai hasil akhir yang akan dicapai pada
akhir penelitian ini. Perumusan tujuan penelitian memberikan
arahan dalam penyusunan tinjauan pustaka, perumusan hipotesis
dan metode penelitian yang dipilih. Pernyataan tujuan penelitian
mempertajam sasaran yang anan dicapai melalui penelitian,
sekaligus juga membatasi lingkup penelitian agar tidak terlalu luas
atau berubah-ubah selama penelitian berlangsung.
Dari judul diatas dapat dibuat tujuan umum dan tujuan khusus sebagai
berikut :
Tujuan Umum :
Menjelaskan hubungan penggunaan metode ceramah dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan terhadap perubahanan tingkat
pengetahuan warga di RT 13 kelurahan kampung Baqa kecamatan
Samarinda Seberang.
Tujuan Khusus :
1. Mengidentifikasi penggunaan metode ceramah dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan.
2. Mengidentifikasi perubahan tingkat pengetahuan warga.
3. Mengidentifikasi hubungan penggunaan metode ceramah dalam
pelaksanaan pendidikan kesehatan terhadap perubahan tingkat
pengetahuan warga.
4. Manfaat Penelitian
5. Keaslian Penelitian.
Keaslian penelitian mencerminkan kemampuan mahasiswa
untuk menelusuri dan mengidentifikasi penelitian terdahulu yang
relevan dengan topik penelitianya. Setiap penelitian tersebut
merupakan replikasi penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.
Pernyataan penelitian meliputi identifikasi perbedaan-perbedaan
penelitian dengan penelitian-penelitian terdahulu. Perbedaan
dengan penelitian terdahulu dapat meliputi kerangka teori,
penerapan teori dalam situasi spesifik atau populasi khusus, atau
generalisasi teori pada populasi yang lebih luas, rancangan
penelitian, dan tehnik analisa atau permodelan data.
F. TINJAUAN PUSTAKA
1. Tinjauan Kepustakaan/Telaah Pustaka
Berisikan tentang teori dan konsep yang berkaitan dengan
penelitian yang akan dilakukan, jika bisa juga tinjauan teori ini pula
akan digunakan dalam penyusunan instrumen penelitian.
4. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
a. Jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.
b. Jawaban berdasarkan pada teori yang relevan, belum
didasarkan pada fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data atau jawaban teoritis, belum jawaban
empiris.
c. Hipotesis yang ditulis dengan baik memusatkan perhatian
peneliti pada variabel-variabel spesifik dan disesuaikan dengan
jenis penelitian.
d. Pertanyaan penelitian digunakan untuk penelitian yang hanya
menggunakan 1 variabel.
CONTOH :
Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja tentang Penyakit
Menular Seksual di SMA 24 Samarinda.
Pertanyaan Penelitian : Bagaimana pengetahuan remaja tentang
penyakit menular seksual ?
G. METODE PENELITIAN
Dalam setiap penelitian metode penelitian mencakup informasi
mengenai: jenis dan rancangan penelitian, populasi dan sampel, definisi
operasional dan variabel penelitian, instrumen penelitian, teknik analisis
data, etika penelitian, jalannya penelitian, dan jadwal penelitian.
1. Rancangan Penelitian
Berisikan rancangan atau tehnik penelitian yang akan
dilakukan, Jenis penelitian yang sedang dilakukan ditetapkan
berdasarkan tipologi penelitian yang telah ada.
Adapun bentuk rancangan penelitian terdiri atas:
a. Penelitian Kuantitatif, bentuk dari penelitian kuantitatif terdiri
atas:
1) Penelitian Deskriptif, bertujuan mengukur suatu masalah
atau fenomena, tanpa membuat kesimpulan yang bersifat
sebab akibat. Meskipun begitu, bukan berarti bahwa kajian
ini tanpa analisis untuk menggali kemungkinan bahwa
suatu fenomena berkaitan dengan faktor-faktor tertentu.
4. Definisi Operasional
5. Instrumen Penelitian.
Disini disajikan gambaran alat ukur yang akan digunakan oleh
peneliti untuk mengukur variabel penelitian, dimana alat ukur yang
digunakan bisa berupa alat ukur standar seperti timbangan,
termometer, spygmomanometer, pengukur volume, dan lain
sebagainya. Alat ukur juga bisa berupa indeks misalnya indeks
masa tubuh, indeks disabilitas, berupa kuesioner penelitian
(kuesioner terbuka dan tertutup), metode observasi maupun teknik
wawancara.
Untuk kuesioner dimana dapat disusun sendiri oleh peneliti
dimana sebelumnya alat ukur tersebut dilihat baik atau tidaknya
digunakan dalam peneletian dan mampu mengukur apa yang akan
dikur didalam penelitian. Dimana peneliti juga harus melakukan uji
terhadap kuesioner yang digunakan melalui uji validitas dan
reliabilitas instrumen (harus dijelaskan bagaimana uji dilakukan,
kapan, dengan metode apa, siapa subjek yang diuji, hasil analisa
datanya dan bagaimana hasilnya).
6. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uraikan bagaimana proses validitas dan reabilitas instrumen.
Apabila menggunakan instrumen yang sudah digunakan
sebelumnya, perlu mencantumkan nilai validitas dan reabilitas
instrumen sebelumnya.
9. Jalannya Penelitian
Menyajikan langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti
secara kronologis dalam proses penelitian uraian ini penting karena
dapat mempengaruhi hasil peneltian.
Bagian II
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Keaslian Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
B. Jadwal Kegiatan
Terdapat dalam bab 3 (metode penelitian). Di dalam sub bab ini
menjelaskan secara lengkap jadwal dari penelitian dengan menggunakan
tabel, dimana didalam tabel tersebut berisikan tentang waktu penelitian
dan jenis kegiatan apa saja yang dilakukan didalam penelitian.
CONTOH :
BULAN KE
NO JENIS KEGIATAN
1 2 3 4 5
1 Persiapan (pengajuan proposal
penelitian)
2 Pengambilan data
3 Pengolahan data
4 Penyusunan hasil dan pembahasan
5 Seminar/ujian hasil
C. Hasil Penelitian
Hasil penelitian dapat disajikan dalam tiga penyajian tekstual,
tabuler dan grafik. Pada umumnya peneliti menyajikan hasil penelitian
D. Pembahasan
E. Keterbatasan Penelitian
Di dalam sub bab ini disajikan keterbatasan-keterbatasan yang
didapatkan oleh peneliti secara teknis yang dapat berdampak secara
metodologis maupun substansif.
F. Kesimpulan
Sub ini adalah merupakan jawaban singkat dari hipotesis atau
pertanyaan penelitian yang telah diajukan oleh peneliti. Kesimpulan yang
efektif akan memberikan informasi (bukan data) dari hasil penelitian.
Berdasarkan informasi tersebut disusun rekomendasi spesifik yang dapat
dilakukan oleh stekholder yang relevan dalam penelitian tersebut.
Rekomendasi tersebut berupa saran spesifik yang berasal dari
kesimpulan penelitian.
Kesimpulan harus dibatasi pada hasil penelitian yang didukung oleh
data-data yang peneliti peroleh selama penelitian. Penggunaan bahasa
G. Saran-saran
Saran atau rekomendasi dari suatu penelitian harus berdasarkan temuan
dan data yang kita dapatkan. Saran umumnya ditujukan kepada:
1. Steakholder dan pihak lain yang terkait dengan hasil penelitian
tersebut untuk perbaikan kinerja organisasi di masa yang akan datang.
2. Penelitian berikutnya, yang tertarik dengan penelitian serupa,
berdasarkan pada kelemahan dalam penelitian dan variabel yang
belum diteliti dalam penelitian.
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam penulisan saran antara
lain:
1. Saran yang diberikan terlalu umum, sehingga memberi kesan tanpa
dilakukan penelitian pun, sudah dapat memberikan saran tersebut,
sebagai contoh :
a.Disarankan perlunya peningkatan pengetahuan dalam hal
kesehatan reproduksi pada remaja untuk dapat mencegah
terjadinya penyimpangan perilaku seksual.
b.Pihak institusi perlu dilibatkan dalam hal penentuan bentuk
intervensi yang tepat dalam meningkatkan kemampuan perawat
dalam melaksanakan komunikasi keperawatan.
2. Saran tidak berdasarkan data atau hasil penelitian yang didapat.
Sehingga memberikan kesan tiba-tiba muncul tanpa referensi apapun.
3. Saran kurang operasional, sehingga tidak jelas tindakan apa yang
harus dilakukan dari saran tersebut, sebagai contoh :
a.Disarankan sebaiknya puskesmas meningkatkan mutu pelayanan
kesehatannya.
b.Disarankan agar pemerintah daerah mencari alternatif sumber
pembiayaan lain bagi gakin, karena dana yang ada saat ini tidak
mencukupi kebutuhan pelayanan kesehatan gakin di rumah sakit.
Hal yang sering dilupakan dalam penulisan ilmiah adalah saran
untuk penelitian berikutnya, dalam saran tersebut perlu disinggung
Bagian III
CONTOH :
Atau
Menurut Wass (1994, hal 37) “Satu elemen penting dari ‘komunitas
yang sehat’ adalah komunitas yang kompeten”.
4. Footnote/Catatan Kaki
Footnote merupakan catatan yang menyebutkan sumber dari
suatu kutipan, catatan kaki juga dapat berisi komentar tentang apa
yang dikemukakan dalam teks. Footnote ditulis dibawah margin
dengan font arial 10 pt dan diberi garis batas antara teks dengan
footnote sepanjang 14 ketukan dengan angka kutipan diketik agak
ke atas dari footnote. Unsur-unsur footnote/catatan kaki, adalah
(contoh lampiran 18):
a. Nama penulis/pengarang, penterjemah dan editor ditulis
lengkap tanpa gelar kesarjanaan. Untuk penulis yang bukan
penulis asli tetap dicantumkan seperti penulis asli, dengan
tambahan keterangan di belakang nama tersebut, seperti
penyusun, penyadur, penterjemah, dan editor. Jika penulis
lebih dari tiga sebagai pengganti nama.
b. Judul buku/tulisan ditulis selengkap-lengkapnya, huruf pertama
judul dengan besar kecuali kata sambung dan kata depan.
c. Nomor halaman, dalam footnote nomor halaman disingkat “hal”
kemudian diikuti dengan nomor halaman yang dikutip dengan
sela satu ketukan.
D. Penunjukkan Sumber
Penunjukkan sumber menggunakan kombinasi nama belakang
(sure name) pengarang, tahun, dan bila ingin menunjukkan tempat
secara spesifik sertakan halaman.
Sumber yang digunakan apabila menggunakan buku (text book) minimal
terbitan 10 tahun terakhir dan jumlah minimal buku yang digunakan
adalah 5. Apabila menggunakan sumber dari jurnal, maka jurnal yang
digunakan adalah terbitan 5 tahun terakhir dan jumlah minimal jurnal
yang digunakan adalah 3.
Penulisan referensi di dalam teks harus memperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
1. Satu karya oleh satu pengarang :
Tuliskan nama belakang (sure name) pengarang dan tahun
publikasi dikutipan pertama, kutipan selanjutnya pada paragraph
yang sama hanya sure name.
CONTOH :
Arifin (2001) mendapatkan....................
Studi terbaru tentang infeksi nasokomial (Arifin, 2001)....
....pada tahun 2001, Arifin membandingkan....
2. Satu karya oleh dua pengarang :
Bila ada dua pengarang, selalu cantumkan kedua sure name setiap
kali mengutip dengan menggunakan “dan” bila di dalam teks, dan
“&” bila di dalam tanda kurung, tabel dan daftar pustaka.
CONTOH :
Hasan dan Iman (2001) menemukan...., atau ....(Hasan & Iman,
2001).
3. Satu karya oleh 3,4, atau 5 pengarang :
Tulis semua sure name pengarang saat pertama saat pertama kali
mengutip, selanjutnya hanya sure name pengarang pertama diikuti
“dkk” atau “et al”.
CONTOH :
Basri, Siagian, Marzuki, Wibowo,(2001) menemukan....
Selanjutnya : Basri, dkk (2001) menggambarkan....
4. Satu karya oleh enam pengarang atau lebih :
Tuliskan sure name pengarang pertama diikuti et al. dan tahun.
E. Lampiran
Bagian ini diawali dengan halaman yang ditulis kata lampiran di
tengah bidang pengetikan dan diletakkan sesudah daftar pustaka.
Halaman lampiran ini tidak diberi nomor (contoh lampiran 16). Halaman
berikutnya adalah lampiran dengan nomor lampiran dinyatakan dengan
angka arab dan diketik di bagian kanan atas bidang pengetikan (contoh
lampiran 17)
tabel tersebut berada pada bab berapa dan diikuti nomor urut tabel
pada tabel tersebut (setiap bab nomor tabel dimulai dari nomor 1).
H. Penyajian Tabel
1. Judul tabel diletakan diatas tabel secara simetris tanpa diakhiri
dengan titik, dan pada halaman yang sama. Penulisan judul tabel
harus sedemikan rupa sehingga dapat dipahami oleh pembaca,
sekalipun judul maupun judul beserta tabelnya dipisahkan dari teks.
2. Penulisan judul dan isi tabel menggunakan huruf Arial font size 10.
3. Tabel diletakan secara simetris. Tabel dapat pula dicetak
memanjang (Landscape) dengan Judul Tabel Dimulai terletak pada
sisi kertas yang dijilid.
4. Pada tabel, garis paling atas dan paling bawah diberi batas (contoh
lampiran 7).
I. Penyajian Gambar
Yang termasuk gambar adalah bagan, grafik, foto, lukisan, iklan,
dan sebagainya. Kelengkapan yang harus ada dalam gambar adalah
(contoh lampiran 8):
a. Penulisan nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar
b. Nomor gambar menggunakan angka arab ditempatkan di bawah kiri
simetris kiri kanan. Nomor gambar didahului dengan angka yang
menunjukkan gambar tersebut terletak di bab berapa diikuti dengan
nomor gambar (setiap bab nomor gambar dimulai dari nomor 1)
c. Judul gambar ditulis dengan huruf kapital
d. Ukuran gambar (lebar dan tinggi), diusahakan proporsional
Bagian IV
contoh
INTISARI. Bagi seorang dosen keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat
meningkatkan kepusaan, rasa percaya diri, serta semangat belajar yang tinggi. Hal ini berarti telah
menunjukkan sikap dosen profesional yang dibutuhkan pada era globalisasi dengan berbagai
kemajuannya, khususnya kemajuan ilmu dan tehnologi yang berpengaruh terhadap pendidikan
(Usman.2010: 5). Stikes Muhammadiyah Samarinda baru berdiri pada tahun 2009: dengan SK
MENDIKNAS RI No: 143/D/O/2009. Berupaya meningkatkan mutu proses belajar mengajar dari segi
kuantitas (jumlah) dan kualitas (kemampuan) dosen. Tujuan penelitian adalah menganalisa bagaimana
kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar, menganalisa bagaimana para dosen
memenuhi standar proses pembelajaran dan menganalisa kendala apa yang dihadapi oleh para dosen
dan bagaimana mengatasinya sebagai tenaga pengajar profesional di Stikes Muhammadiyah Samarinda.
Bentuk penelitian yang sesuai dengan fokus masalah dengan menggunakan metode penelitian kualitatif
deskriptif dengan strategi studi kasus dimana orang, tempat dan waktu yang terpancang tunggal
(Yin.2011: 46). Tehnik pengumpulan data wawancara mendalam, observasi lapangan, analisa dokumen.
Keabsahan data dengan triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi teori, triangulasi penelitian,
bahan referensi dan member check. Tehnik analisis data mulai dengan pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data dan kesimpulan yang saling berinteraksi. Hasil penelitian dan kesimpulan pada
kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar dan dosen dalam pemenuhan standar
proses pembejaran di Stikes Muhammadiyah Samarinda telah dilaksanakan proses belajar mengajar
oleh dosen sesuai dengan prosedur yang ada, sedangkan pada kendala yang ditemukan adalah tentang
sarana dan prasarana, SDM (Sumber Daya Manusia) dan input mahasiswa yang beraneka ragam
sehingga terjadi pula perbedaan perilaku, pengetahuan dan pemahaman tentang materi.
Abstract. For a lecturer, the success of teaching-learning process would be able to improve
satisfaction, self-confidence, as well as high spirit. It means that the lecturer’s professional attitude was
needed in globalization age with various progresses, particularly in the term of science and technology
progresses that affected education (Usman. 2010: 5). The objective of research were to analyze how the
professional competency was in the teaching learning process, to analyze how the lecturers fulfilled the
standard learning process and to analyze the obstacles the lecturer faced and how to solve them as the
professional faculties in Stikes Muhammadiyah Samarinda. The form of research was corresponding to
the focus of problem by using descriptive qualitative research methods with a strategy case study single
rooted. Techniques of data collection interview, observation and document analysis. The validity of the
data by triangulation (sources, methods, theories, and research). Technique of analyzing data was
started from data collection, data reduction, data display and conclusion, all of which were interacted
each other. The results and conclusions of research on the professional competence of teachers in the
teaching-learning process in accordance with the provisions in the Act of teachers and lecturers number
14 year 2005 article 7 of the profession of teachers and lecturers are specific areas of work undertaken
by several principles then teachers has fulfilled learning standards in Stikes Muhammadiyah Samarinda
accordance with the Regulation of the Minister of National Education number 41 year 2007 on a standard
process in the implementation of learning while the obstacles in implementing teachers competency in
teaching-learning and standards lecturer at Stikes Muhammadiyah Samarinda include number of
classrooms, completeness laboratory, procurement of new literature and a new curriculum requires a
new understanding. How to cope with utilizing the existing space such as meeting room and laboratory,
often through the course, proposes to the head to addition of the literature, equipment and materials
laboratories.
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan lembaga utama dalam mencapai tujuan program pendidikan. Dalam
kenyataan keberhasilan pada tingkat ini justru yang menentukan keberhasilan pelaksanaan Program
Pendidikan Nasional, oleh karena itu pemberdayaan perguruan tinggi sebagai unit pendidikan yang
secara langsung mengelola peserta didik, diharapkan akan lebih meningkat efisiensi dan efektifitasnya
dalam program pembangunan pendidikan dimasa datang (Haryadi, 2008: 2).
Bagi seorang dosen keberhasilan dalam proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan
kepusaan, rasa percaya diri, serta semangat belajar yang tinggi. Hal ini berarti telah menunjukkan sikap
dosen profesional yang dibutuhkan pada era globalisasi dengan berbagai kemajuannya, khususnya
kemajuan ilmu dan tehnologi yang berpengaruh terhadap pendidikan (Usman, 2010: 5).
Mengantisipasi hal tersebut Stikes Muhammadiyah Samarinda berupaya meningkatkan mutu
proses belajar mengajar dari segi kuantitas (jumlah) dan kualitas (kemampuan) dosen.
Kuantitas (jumlah) dosen tetap Stikes Muhammadiyah Samarinda sesuai dengan hasil survey
november 2011 didapatkan jumlah dosen tetap sebanyak 42 orang dengan latar belakang pendidikan
DIII adalah 1 dosen, S1 adalah 32 dosen dan S2 adalah 9 dosen. Terdapat 14 dosen yang masa
kerjanya kurang dari 3 tahun dan 28 dosen yang masa kerjanya diatas 3 tahun.
Kualitas (kemampuan) dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda memberi kesempatan pada para
dosen untuk meningkatkan jenjang pendidikan melalui ijin belajar maupun tugas belajar. Dari data
didapat bahwa pada tahun 2011 terdapat 1 dosen yang sedang menjalani jenjang pendidikan S1, 6
dosen sedang menjalani jenjang pendidikan S2, dan 1 dosen sedang menjalani jenjang pendidikan S3.
Selain itu dosen Stikes Muhammadiyah Samarinda juga diberi kesempatan untuk mengikuti pelatihan
guna meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran misal pekerti dan AA.
Data diatas menunjukan bahwa dosen dengan latar belakang pendidikan DIII mengajar pada
tingkat DIII dan latar belakang pendidikan S1 mengajar pada tingkat S1. Bertentangan dengan
keputusan DIKTI bahwa tenaga pendidik haruslah diatas tingkatan peserta didik. Sejalan dengan
Pelaksanaan AKREDITASI oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), syarat tersebut
merupakan suatu keharusan yang ditetapkan oleh BAN-PT mengenai kompetensi seorang dosen.
AKREDITASI oleh BAN-PT untuk Stikes Muhammadiyah Samarinda rencananya akan dilaksanakan
pada tahun 2012.
Berdasarkan pengalaman dilingkungan akademik yang dirasakan tentang proses belajar mengajar
dan berdasarken latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih mendalam tentang
profesionalitas dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menganalisa bagaimana kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar.
2. Menganalisa bagaimana para dosen memenuhi standar proses pembelajaran.
3. Menganalisa kendala apa yang dihadapi oleh para dosen dan bagaimana mengatasinya sebagai
tenaga pengajar profesional di Stikes Muhammadiyah Samarinda.
METODE PENELITIAN
Bentuk penelitian yang sesuai dengan fokus masalah dengan menggunakan metode penelitian
kualitatif deskriptif dengan strategi studi kasus dimana orang, tempat dan waktu yang terpancang
tunggal (Yin, 2011: 46).
Sumber data dalam penelitian ini menggunakan informan, observasi dan dokumen sedangkan
tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi lapangan, wawancara mendalam
dan analisa dokumen.
Validitas dan reliabilitas dalam penelitian kualitatif yaitu dengan cara:
1. Triangulasi Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data dengan metode triangulasi yaitu mengecek data yang
diperoleh melalui observasi, wawancara dan analisa dokumen. Penelitian ini menggunakan triangulasi
sumber, triangulasi metode (teknik), triangulasi teori dan tringulasi penelitian yaitu (Moloeng, 2011: 330-
331):
a. Triangulasi sumber, dalam penelitian ini melaksanakan wawancara mendalam mengenai topik
profesionalitas dosen dengan sumber yang berbeda yaitu: ketua STIKES Muhammadiyah
Samarinda, koordinator mata ajar, dosen, staf administrasi dan mahasiswa.
b. Triangulasi metode (teknik), dalam penelitian ini melaksanakan pengumpulan data mengunakan
teknik yaitu: observasi, wawancara mendalan dan analisa dokumentasi pada dosen STIKES
Muhammadiyah Samarinda.
c. Triangulasi teori, dalam penelitian ini didapatkan data yang akan divalidasikan dengan beberapa
teori tentang profesionalitas dosen (Strauss A and Corbin, 2009: 44-45).
d. Triangulasi penelitian, dalam penelitian ini didapatkan data yang akan divalidasikan dengan hasil
penelitian sebelumnya dengan tema profesionalitas dosen yang menjadi acuhan yang tertuang
dalam penelitian yang relevan (Strauss A and Corbin, 2009: 44-45).
2. Bahan referensi
Bahan referensi dalam penelitian ini berupa adanya bukti pendukung data yang telah ditemukan oleh
peneliti. Bahan referensi tersebut berupa foto yang menjadi bukti autentik penelitian ini (Sugiono, 2011:
275).
3. Member check
Member check adalah pengecekan kembali data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data.
Pelaksanaan member check dalam penelitian ini dilakukan setelah pengumpulan data selesai (Sugiono,
2011: 276).
Dalam pelaksanaan penelitian ini, analisa data dilakukan sebelum di lapangan, selama di lapangan
dan setelah selesai di lapangan. Fokus utama dari analisis data pada penelitian kuatitatif adalah dalam
analisis data selama di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Komponen dalam analisis data.
Miler and Hubermen mengemukakan bahwa tiga jenis kegiatan analisa dan kegiatan pengumpulan data
itu sendiri merupakan proses siklus dan interaktif (Miles and Hubermen, 2009: 19).
Pada tahun 1995 tepatnya tanggal 1 juni 1995 berdiri Akademi Keperawatan (AKPER)
Muhammadiyah Samarinda merupakan cikal bakal dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES)
Muhammadiyah Samarinda yang menggunakan gedung pendidikan di pagi hingga sore hari untuk
pendidikan yang malamnya telah digunakan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Muhammadiyah
Samarinda. Pada tanggal 7 juni 1995 dengan surat keputusan MENKES no HK.00.06.1.1.1905 maka
dengan legal dan resmi AKPER Muhammadiyah Samarinda berdiri dan Di tahun 2009 Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Samarinda berdiri berdasarkan surat keputusan MENDIKNAS
no 143/D/O/2009.
1. Kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar
Komponan kompetensi profesionalitas dosen dalam proses belajar mengajar adalah (1) menguasai
landasan kependidikan, (2) menguasai bahan pembelajaran, (3) menyusun program pengajaran, (4)
melaksanakan program pengajaran, dan (5) menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah
dilaksanakan. Proses belajar mengajar yang dilakukan oleh dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda
dapat digambarkan dalam gambar sebagai berikut:
secara umum telah sesuai dengan hasil wawancara terhadap dosen Stikes Muhammadiyah Samarinda
dapat disimpulkan bahwa mencerdaskan manusia Indonesia sehingga membentuk karakter bangsa
yang beradab, yang berahlak mulia dan berketuhanan Yang Maha Esa. Dalam pelaksanaannya tujuan
pendidikan nasional lebih bersifat umum dan luas untuk seluruh jenjang pendidikan baik formal maupun
nonformal.
Salah satu jenjang pendidikan formal adalah jenjang pendidikan di Perguruan Tinggi yang kita
ketahui peranan dan fungsi Perguruan Tinggi tidak lepas dari tridarma Perguruan Tinggi adapun tridarma
tersebut adalah Perguruan Tinggi sebagai media transport kognitif, afektif, dan psikomotor yang
tercermin dalam perubahan knowladge, attitude dan skill menjadi lebih baik, Perguruan Tinggi sebagai
pengembangan ilmu pengetahuan dengan cara pengembangan penelitian dan Perguruan Tinggi sebagai
wadah mencetak manusia yang siap terjun dalam pengabdian masyarakat sedangkan di Stikes
Muhammadiyah Samarinda menerapkan caturdarma Perguruan Tinggi. Selain peran dan fungsi
Perguruan Tinggi secara umum, di Stikes Muhammadiyah Samarinda merupakan salah satu Perguruan
Tinggi Muhammadiyah mengemban nilai dan kaidah-kaidah Kemuhammadiyahan yang dalam
pelaksanaan selalu mencerminkan budaya Islami. Nilai-nilai Islami tidak lepas dari segi siar dan dakwah
Islam sehingga Perguruan Tinggi sebagai ajang siar dan dakwah islam. Hal ini sesuai wawancara yang
dikemukan oleh dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda melalui simpulan wawancara adalah
sebagai pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan siar serta dakwah dalam bentuk
Kemuhammadiyahan dan Islam yang tidak meninggalkan kearifan-kearifan lokal.
Guna memenuhi peran perguruan tinggi tersebut maka diharapkan sebuah institusi pendidikan
mempunyai visi, misi serta tujuan yang jelas sehingga dapat dijalankan oleh seluruh staf dan dosen di
institusi tersebut. Bagi seorang pendidik memiliki kemampuan mengetahui dan menerapkan prinsip
psikologi pendidikan dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar merupakan dasar yang harus
diketahui serta diterapkan guna menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien. Hal ini
menunjukkan bahwa prilaku belajar siswa dalam psikologi pendidikan diartikan sebagai suatu proses
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh peubahan prilaku yang baru secara keseluruan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Yudhawati dan
Haryanto, 2011: 22). Di Stikes Muhammadiyah Samarinda penerapan prinsip psikologi pendidikan
adalah berupa meningkatkan motivasi dengan memberikan pendahuluan serta humor segar pada saat
penyampaiannya agar mahasiswa lebih menikmati, meningkatkan keaktifan dengan memberi tugas,
diskusi guna meningkatkan kreatifitas, pengulangan materi yang telah disampaikan dalam bentuk
pertanyaan yang membimbing diharapkan mahasiswa dapat ingat dengan materinya, dalam
penyampaian materinya dengan menggunakan media audio-visual dan membimbing secara individu
setiap mahasiswa.
Pelaksanaan proses pembelajaran di Perguruan Tinggi merupakan media perpindahan ilmu
pengetahuan, sikap dan keterampilan yang tidak lepas dari peran pemerintah dalam upaya peningkatan
mutu pendidikan khususnya Perguruan Tinggi dengan memberikan keleluasaan bagi Perguruan Tinggi
tersebut untuk mengembangkan kurikulum institusi secara mandiri. Pada pelaksanaan pengembangan
kurikulum di Stikes Muhammadiyah Samarinda masih mengacu ke kurikulum yang bersifat nasional dan
secara berkelanjutan dikembangkan oleh perhimpunan pendidikan profesi yang salah satu tugasnya
adalah secara periodik untuk mengembangkan kurikulum bagi Perguruan Tinggi yang menciptakan
lulusan keprofesian misalnya S-1 Ilmu Keperawatan adalah AIPNI (Asosiasi Pendidikan Nurse Indonesia)
atau S-1 Kesehatan Masyarakat dengan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia). Seperti
yang dikemukakan oleh para dosen kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kurikulum di Program
Studi D-3 Keperawatan dan Program Studi D-3 Kesehatan Lingkungan menggunakan kurikulum sesuai
SISDIKNAKES sedangkan untuk Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan menggunakan kurikulum AIPNI
dan untuk Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat menggunakan kurikulum IAKMI. Hal ini sejalan
dengan yang ditertuang dalam Peraturan Pemerintah No 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 9 ayat 1 yang berbunyi “Kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan tinggi
dikembangkan oleh perguruan tinggi tersebut yang bersangkutan untuk setiap program studi” (Peraturan
Pemerintah, 2005).
Pengembangan kurikulum yang digunakan Perguruan Tinggi masih bersifat umum sehingga
disesuaikan dengan sarana prasarana dan keunggulan-keunggulan Perguruan Tinggi tersebut. Di Stikes
Muhammadiyah Samarinda mempunyai keunggulan dibidang emergensi (kegawatdaruratan) sehingga
kurikulum yang bersifat nasional tersebut diberi tambahan dengan muatan-muatan lokal maka
munculnya kurikulum institusi. Kurikulum intitusi ini yang menjadi acuan para dosen dalam proses
pembelajaran di Perguruan Tinggi sesuai dengan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah No 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 9 ayat 4 yang berbunyi “Kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan kedalamam muatan kurikulum pendidikan tinggi diatur oleh perguruan tinggi masing-
masing” (Peraturan Pemerintah, 2005).
Pada pelaksanaan proses pembelajaran yang dilakukan dosen selalu mengacuh pada kurikulum
institusi yang dibuat melalui lokakarya interen Perguruan Tinggi yang khusus membahas tentang
kurikulum yang akan digunakan oleh institusi, lokakarya ini rencananya akan dilakukan secara periodik
guna peningkatan mutu pendidikan ditingkat Perguruan Tinggi. Penyusunan program pembelajaran
dilakukan oleh dosen dengan menentukan tujuan pembelajaran yang merupakan bentuk pencapaian
mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Penentuan tujuan pembelajaran ini merupakan bentuk turunan dari kurikulum institusi yang
mengacu pada kurikulum nasional, tujuan pembelajaran mendukung pencapaian kompetensi. Di Stikes
Muhammadiyah Samarinda penetapan tujuan pendidikan sesuai dengan kurikulum dan diusahakan
dapat dicapai yang pada akhirnya dapat tercapainya kompetensi mahasiswa sehingga kita batasi dan
disesuaikan dengan kondisi. Senada dengan yang dikemukakan oleh Hamnuri bahwa tujuan merupakan
dasar yang dijadikan landasan dalam menentukan strategi, materi dan evaluasi pembelajaran karen
tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran (Hamruni, 2011:
12).
Setelah menentukan tujuan pembelajaran langkah berikutnya adalah mencari bahan penunjang.
Bahan penunjang yang baik ialah bahan penunjang yang relevan dengan program studi atau mata kuliah
dan juga sesuai dengan tujuan pembelajaran. Materi kuliah merupakan ilmu terkini (up to date). Untuk
mendapatkan bahan penunjang yang update, seorang dosen harus berusaha untuk mencari dari literatur
(buku-buku) yang tahun penerbitanya baru, jurnal-jurnal ilmiah yang dikeluarkan oleh lembaga
pendidikan dan lembaga yang berkompeten dalam pengambangan ilmu pengetahuan serta browsing di
internet menggunakan situs-situs atau website yang terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan.
Pengambilan materi sebagai bahan penunjang dengan jurnal-jurnal juga harus terlebih dahulu dilakukan
telaah ilmiah (critical appraisal) yang fungsinya untuk mengetahui apakah jurnal-jurnal tersebut dapat
digunakan sebagai landasan atau acuan.
Bahan pembelajaran merupakan rangkuman yang diambil dari beberapa bahan penujang.
Kumpulan bahan penunjang yang digunakan tidak hanya satu bahan penunjang atau satu sumber saja
tetapi ada beberapa bahan penunjang dari beberapa sumber yang terpecaya dan dapat dipertanggung
jawabkan. Dalam membuat bahan pembelajaran harus sesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan
sesistematis mungkin sehingga mahasiswa dapat menerima pembelajaran dengan baik. Sejalan yang
ungkapkan oleh Hamnuri bahwa bahan pembelajaran merupakan medium untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang berupa materi yang tersusun secara sistematis dan dinamis sesuai dengan arah
tujuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan masyarakat (Hamruni, 2011: 12).
Pemilihan strategi pembelajaran ikut berperan dalam trasport ilmu pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang disampaikan dosen. Strategi pembelajaran mencakup metode pembelajaran atau
prosedur dan tehnik pembelajaran atau alat atau media sehingga dapat dikatakan bahwa strategi
pembelajaran adalah interaksi belajar mengajar yang terencana untuk mencapai tujuan pembelajaran
secara tepat guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Dalam pelaksanaannya pemilihan strategi
pembelajaran di Stikes Muhammadiyah Samarinda dengan menggunakan pembelajaran orang dewasa
dengan memadukan antara TCL (Teaching Centered Leaning) untuk penyampaikan konsep-konsep
sedangkan SCL (Student Centered Leaning) bisa berupa small group discussion, role play, presentasi,
seven jump atau penugasan jurnaling agar kreatifitas mereka lebih terasah baik kognitif, afektif dan
psikomotor. Pembelajaran orang dewasa dapat diartikan bahwa manusia (peserta didik) berusaha
sendiri dengan berlatih dan belajar guna memenuhi tuntutan kebutuhannya. Semua usaha tersebut
berujung pada kepuasan mahasiswa dalam menerima materi. Hal ini sesuai dengan klasifikasi strategi
pembelajaran yang terbagi menjadi lima yaitu langsung, tak langsung, interaktif, mandiri dan melalui
pengalaman (Hamruni, 2011: 8).
Metode pembelajaran merupakan cara yang di seorang pendidik dalam proses belajar mengajar
guna mencapai tujuan pembelajaran. Cara yang dipakai dalam proses pembelajaran dapat berbeda-
beda sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam pemilihan metode pembelajaran yang dilakukan oleh
dosen sebagai tenaga pendidik telah sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Pada hakekatnya kegiatan belajar mengajar merupakan bentuk proses komunikasi horisontal
antara pendidik dan peserta didik. Guna kelancaran dan mengurangi kesalahan dalam komunikasi
tersebut dengan menggunakan media, media sendiri berarti tengah-tengah (antara dua pihak),
penggunaan media pembelajaran ini merupakan bentuk dari tehnik pembelajaran yang sangat
membantu mahasiswa selaku peserta didik untuk dapat menerima materi pembelajaran dengan baik dan
mudah. Dengan perkembangan ilmu dan tehnologi saat ini mendorong juga untuk mengembangkan
media pembelajaran yang lebih interaktif dan lebih menarik. Perkembangan media pembelajaran juga
mengikuti perkembangan tehnologi. Penggunaan media pembelajaran berbasis pada tehnologi
diharapkan dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar mengajar yang dalam pelaksanaanya
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Media pembelajaran yang bervariasi dapat meningkatkan
minat mahasiswa dalam proses pembelajaran. Di Stikes Muhammadiyah Samarinda dalam memilih dan
mengembangkan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan berbeda-beda
setiap pokok bahasan. Media pembelajaran dapat berupa LCD, laptop, whiteboard, spidol, alat bermain,
poster, audio, audio-visual, dan alat peraga (pantom) semua media pembelajaran tersebut
disosialisasikan pada saat kontrak pembelajaran.
Mahasiswa adalah pengguna jasa dari pendidikan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi
sehingga sumber belajar sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk mengembangkan pengetahuan yang
tidak hanya didapat dari pertemuan di kelas. Sumber belajar yang terdapat di Perguruan Tinggi berupa
perpustakaan, sarana online, ruang diskusi dan laboratorium. Sumber belajar tidak hanya berupa bentuk
fisik seperti buku dan elektronik melainkan bentuk komunikasi mahasiswa antara teman dan dosen juga
merupakan bentuk sumber belajar. Di Stikes Muhammadiyah Samarinda sumber belajar sudah tepat
sebagai indikator mereka adalah penyelesaian tugas sesuai dengan perkembangan ilmu yang terbaru.
Mereka menggunakan tidak hanya literatur cetak yang ada di perpustakaan kampus maupun daerah
juga literatur elektronik yang berupa e-book dan jurnal-jurnal yang didapat di internet. Sumber belajar
tidak hanya berupa literatur, berkomunikasi dan berdiskusi dengan ahlinya dan teman sejawat juga
merupakan sumber pelajar. Dan dosen hanya sebagai fasilitator saja. Senada dengan yang
dikemukakan oleh Woolkfolk bahwa guru dapat membuat program pembelajaran yang memanfaatkan
media dan sumber belajar diluar sekolah, pemanfaatan tersebut bermaksud meningkatkan kegiatan
belajar sehingga mutu hasil belajar semakin meningkat (Woolkfolk dkk, 1984: 307-338).
Dosen juga memiliki peranan yang penting dalam menciptakan suasana belajar. Suasana belajar
yang kondusif dapat meningkatkan minat dan motivasi mahasiswa dalam pembelajaran. Suasana belajar
dapat berupa kelengkapan banguan fisik berupa gedung kelas, tata ruang kelas, alat-alat belajar dan
keadaan proses belajar mengajar. Selain berupa kelengkapan bangunan fisik, suasana pergaulan
kampus atau sering disebut suasana akademik juga berpengaruh pada kegiatan belajar mengajar.
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sardiman bahwa untuk mengajar suati kelas guru dituntut
mampu mengelola kelas yakni menyediakan kondisi yang kondusif untuk keberlangsungan proses
belajar mengajar, kegiatan pengelolaan kelas akan menyangkut pengaturan tataruangan kelas yang
memadai untuk pengajaran dan menciptakan iklim belajar mengajar yang serasi (Sardiman N, 2011). Di
Stikes Muhammadiyah Samarinda sudah kondusif ruangan permanen, fasilitas memadai dan terpasang
AC. Ditambah dengan pengertian antara dosen dan mahasiswa. Suasana akademik berangsur-angsur
meningkat. Kondisi tertentu mengakibatkan suasana belajar tidak kondusif seperti lampu mati dan hujan
deras.
Pengaturan ruangan juga mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Dengan
pengaturan ruangan tersebut, dosen menciptakan kondisi yang dapat meningkatkan kearah yang
optimal dalam proses belajar mengajar. Dosen dapat melakukan mengatur ruang sesuai dengan strategi
dan metode pembelajaran yang dipakai sesuai dengan pencapaian tujuan pembelajaran. Pada
pelaksanaanya di Stikes Muhammadiyah Samarinda mengenai pengaturan ruangan ditujukan pada
mahasiswa dengan memberi instruksi yang dapat memperlancar proses belajar mengajar dan
perubahan posisi tempat duduk. Perubahan posisi tempat duduk juga dilakukan bila dosen melakukan
perubahan metode pembelajaran misalnya dengan perubahan dari ceramah ke diskusi kelompok.
Sarana prasarana sangat mendukung terpenuhinya suasana belajar yang kondusif. Sarana
prasarana pendidikan dalam bentuk fisik antara lain berupa bangunan kelas, sarana prasarana proses
pembelajaran dikelas, lahan parkir, perpustakaan, dan ruang dosen sedangkan dikelas sudah terpasang
papan tulis, LCD, layar, pengeras suara dan AC guna kenyamanan dalam proses belajar mengajar.
Sarana prasarana pada proses belajar di laboratorium kampus masih perlu peningkatan pengadaan
peralatan dan SDM (Sumber Daya Manusia)nya. Selain itu juga sarana prasarana lain juga harus perlu
dikembangkan khususnya bidang tehnologi informatika guna dapat bersaing dengan kemajuan jaman
yang semakin pesat.
Interaksi dosen dan mahasiwa dalam berbagai macam kegiatan baik didalam maupun diluar kelas
juga dapat mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar. Di Stikes
Muhammadiyah Samarinda dalam pelaksanaan interaksi dosen dan mahasiswa dosen yang mengajar
tidak hanya duduk didepan tetapi berkeliling agar kedekatan dengan mahasiswa tercipta, meningkatkan
volume suara agar mahasiswa lebih fokus, menambahkan humor yang menyegarkan agar tidak tegang,
melempar ke mahasiswa kembali bila ada pertanyaan dari mahasiswa agar lebih kreatif dan memanggil
secara pribadi nama mahasiswa agar merasa senang dan diperhatikan. Sesuai dengan yang
diungkapkan Sardiman bahwa sikap yang harus diperhatikan guru selama memimpin proses belajar
mengajar ini meliputi baik sikap tubuh pada waktu mengajar, sikap terhadap kondisi ruang atau jumlah
siswa, terhadap kebutuhan, terhadap keinginan dan perhatian siswa, terhadap peranan dan fungsi
media, terhadap jalannya interaksi, terhadap tingkah laku yang menyimpang dan terhadap waktu yang
tersedia serta sikap guru dalam berbusana (Sardiman, 2011: 200).
Tahap yang juga tidak kalah penting adalah tahap penilaian karena pada tahap ini merupakan
dimana seorang dosen dapat melakukan evaluasi guna perbaikan proses belajar mengajar. Penilaian
yang dilakukan seorang dosen terdiri dari dua penilaian yaitu penilaian hasil belajar mahasiswa dan
penilaian proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Pada pelaksanaan di Stikes Muhammadiyah
Samarinda penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan sesuai prosedur penilaian yang telah ditetapkan
pada silabus dan disosialiasaikan kepada mahasiswa dan membuat instrumen penilaian dan
melaksanakan penilaian pencapaian mahasiswa di Stikes Muhammadiyah Samarinda instrumen
penilaian dibuat sebelum pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas, laboratorium dan di klinik.
Pelaksanaannya dapat berupa tugas, observasi mahasiswa, UTS, UAS, kehadiaran dan OSCE
(Objective Strukture Clinik Examination) bila praktik laboratorium. Penilaian tersebut disebut juga
penilaian sumatif yang dilaksanakan pada akhir program tujuannya adalah untuk melihat hasil yang
dicapai oleh para siswa. Penilaian ini berorientasi kepada produk bukan proses (Sudjana N, 2011).
Penilaian proses belajar mengajar dilakukan sewaktu-waktu pada saat melaksanakan proses
pembelajaran di kelas maupun di laboratorium. Penilaian proses belajar mengajar tersebut ditujukan
guna mengetahui tingkat capaian mahasiswa sesuai dengan tujuan pembelajaran dalam proses belajar
mengajar. Penilaian proses belajar mengajar dalam upaya perbaikan dapat dilakukan pada waktu
setelah subpokok bahasan atau setelah pokok bahasan. Untuk penilaian pelaksanaan proses
pembelajaran dilakukan di akhir pembelajaran. Penilaian tersebut disebut juga penilaian formatif adalah
penilaian yang dillaksanakan pada akhir program belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan
proses belajar mengajar itu sendiri, dengan demikian penilaian formatif beroientasi kepada proses
belajar mengajar (Sudjana, 2011: 5).
2. dosen memenuhi standar proses pembelajaran
Standar Proses Pembelajaran meliputi: (1) perencanaan proses pembelajaran, (2) pelaksanaan
proses pembelajaran, (3) penilaian hasil pembelajaran, dan (4) pengawasan proses pembelajaran.
Standar proses pembelajaran secara keseluruhan yang dilakukan oleh dosen di Stikes Muhammadiyah
Samarinda dapat digambarkan sebagai berikut:
Perencanaan proses pembelajaran meliputi pembuatan silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran) yang harus dilakukan oleh seorang dosen adalah membuat perencanaan itu dengan baik
dan searah dengan kurikulum institusi dan mengacu pada kurikulum nasional. Pada waktu pelaksanaan
di Stikes Muhammadiyah Samarinda sesuai dengan hasil analisis dokumen semua dosen telah
membuat silabus dan RPP. Pada pembuatan silabus dan RPP sesuai hasil analisa dokumen telah
sesuai dengan standar proses pembelajaran yang telah diatur dalam Permendiknas no. 41 tahun 2007
tentang standar proses (Mendiknas, 2007).
Pelaksanaan proses pembelajaran meliputi penerapan RPP yang terdiri dari tiga bagian yaitu
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup. Dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda
menyatakan bahwa semua dosen melaksanakan setiap bagian tersebut secara berurutan, beberapa
dosen melakukan modifikasi dan juga para dosen juga berusaha untuk memberi inovasi-inovasi yang
positif dalam proses belajar mengajar. Pada pengamatan atau observasi proses belajar mengajar yang
dilakukan dengan menggunakan ceklist yang sesuai dengan permendiknas no. 41 tahun 2007 tentang
standar proses, telah terpenuhi pada aitem pelaksanaan proses pembelajaran yang terdapat dalam RPP
terbagi menjadi tiga bagian yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup (Mendiknas,
2007).
Penilaian hasil pembelajaran meliputi penilaian hasil belajar dan proses belajar mengajar. Di Stikes
Muhammadiyah Samarinda pemanfaatan penilaian hasil dan proses pembelajaran untuk digunakan
dalam perbaikan proses belajar mengajar. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Sudjana bahwa
salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan dengan cara memanfaatkan hasil dari
penilaian yang dilakukan secara sistematis dan periodik baik penilaian hasil belajar maupun penilaian
proses belajar mengajar (Sudjana, 2011: 161).
3. Kendala yang dihadapi oleh para dosen dan cara mengatasi sebagai tenaga pengajar profesional
Analisis yang dilakukan pada kajian kendala yang dihadapi oleh para dosen di Stikes
Muhammadiyah Samarinda didapatkan bahwa ada tiga kendala besar yaitu (1) sarana dan prasarana, (2)
SDM (Sumber Daya Manusia) dan (3) input dari mahasiswa yang beraneka ragam. Dalam subbab lebih
lanjut akan dibahas mengenai kendala-kendala tersebut.
Sarana dan prasarana antara lain yang pertama adalah kekurangan jumlah kelas dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat mendesak, dengan adanya
strategi pembelajaran yang baru sehingga kelas besar pada strategi pembelajaran TCL (Teaching
Centered Learning) berganti dengan kelas yang lebih kecil pada strategi pembelajaran SCL (Student
Centered Learning) mengakibatkan kekurangan kelas sehingga memaksimalkan seluruh ruangan yang
ada dilingkungan Stikes Muhammadiyah Samarinda guna memenuhi kekurangan ruang.
Kedua adalah penempatan ruang kelas yang berhimpitan juga merupakan kendala dalam proses
belajar mengajar karena suara yang ditimbulkan dari kelas sebelah sangat menggangu konsentrasi dari
mahasiswa dan dosen. Ditambah lagi dengan penggunaan media pengeras suara mengakibatkan kelas
yang berhimpitan sangat tidak kondusif. Keuntungan bagi para dosen yang telah memiliki suara keras
sehingga dengan keunggulan tersebut dapat meminimal gangguan dari kelas sebelah untuk mengatasi
hal tersebut dengan berkoordinasi dengan kelas sebelah untuk mengecilkan sedikit pengeras suaranya
juga bisa dengan memusatkan perhatian mahasiswa dengan mengatur posisi tempat duduk kearah
menjauhi kelas sebelah dan meminta mahasiswa agar tidak ribut.
Ketiga adalah bila keadaan lampu mati atau terputusnya pasokan listik dari PLN (Perusahaan
Listrik Negara) maka di Stikes Muhammadiyah Samarinda menghidupkan sebuah genset tetapi hanya
bisa mengalirkan listrik selain ke AC (Air Conditioner) ruangan sehingga bila berada dikelas pada saat
proses belajar mengajar kelas jadi panas dan akibatnya tidak kondusif untuk mengatasi bila terjadi
kondisi lampu mati saat proses pembelajaran berlangsung dengan memberikan humor-humor yang
menyegarkan sehingga mahasiswa tidak semakin stress. Hal berbeda dalam penanganan kondisi lampu
mati dengan mempercepat proses pembelajaran bila kondisi tersebut berlangsung pada saat proses
belajar mengajar bila terjadi sebelum proses belajar mengajar maka perkuliahan akan ditunda atau
merubah metode pembelajaran.
Keempat adalah guna memenuhi sumber belajar yang memadai untuk mahasiswa, pengadaan dan
pemerolehan literatur terutama buku cetak. Di Kalimantan sendiri peredaran buku terutama buku baru
sangat kurang sehingga pengadaan literatur yang terbaru merupakan suatu keharusan guna
meningkatkan mutu pendidikan deng memaksimalkan sumber belajar mahasiswa untuk mengatasinya
dengan berusaha untuk mencari sendiri bila ingin literatur tersebut cepat didapat disamping diuntungkan
dengan ada fasilitas internet juga sering mengikuti pelatihan merupankan salah satu cara dalam
mengatasi minimnya literatur.
Kelima adalah akses internet yang lambat di Stikes Muhammadiyah Samarinda mengakibatkan
kendala pencarian literatur dari buku elektronik. Cara mengatasinya dengan mengadangan pembelian
modem sendiri.
Keenam adalah akses jurnal, dalam pemenuhan kompetensi mahasiswa diharuskan dapat
mengakses jurnal. Jumlah jurnal-jurnal kesehatan di dalam negeri sangat terbatas berbeda dengan
jurnal-jurnal di luar negeri yang cukup banyak untuk mengatasi kendala tersebut dengan mengirim para
dosen untuk mengikuti pelatihan-pelatihan tentang analisis jurnal dan juga dengan membuka hubungan
dunia maya seperti bergandengan dengan e-library.
Ketujuh adalah alat dan bahan laboratorium yang menjadikan kendala adalah dari pengadaannya.
Perkembangan tehnologi tidak dapat dipungkiri telah sangat cepatnya, penggunaan tehnologi dalam
perkembangan ilmu kesehatan juga mengalami perkembangan yang pesat. Di literatur tehnologinya
sudah sangat maju sedangkan di laboratorium kampus maupun laboratorium klinik masih menggunakan
tehnologi yang lama. Cara mengatasinya yaitu menggunakan media pembelajaran yang up to date yaitu
media pembelajaran dengan audio-visual, menghadirkan tehnologi tersebut dalam bentuk audio-visual
sehingga tujuan pembelajaran mahasiswa tidak sampai pada mendemostrasikan tapi hanya sampai tahu
dan paham mengenai jenis alat, cara kerja, kapan digunakan, dan bagaimana prosedur penggunaanya.
Pengadaan alat dan bahan yang masih kurang di laboratorium kampus mengakibatkat tujuan
pembelajaran yang diharapkan bisa seluruhnya terpenuhi kenyataanya tidak semua terpenuhi. hal
tersebut tidak hanya dialami di laboratorium kampus juga dalam pelaksanaannya dilapangan juga
pengadaan alat menjadi kendala yang serius. Cara mengatasi hal tersebut para dosen hanya bisa
mengusulkan atau permintaan pengadaan ke pimpinan dan selama ini mengadakan beberapa modifikasi
serta menjalin kerjasama dengan pihak yang lebih berkompeten. Kekurangan pengadaan alat dan bahan
laboratorium tidak semuanya ber dampak negatif, dari kekurangan alat dan bahan tersebut dapat
menciptakan modifikasi dan ide-ide cemerlang. Tidak hanya pengadaan alat dan bahan laboratorium
yang masih belum memadai masalah SDM (Sumber Daya Manusia) juga menjadi kendala di Stikes
Muhammadiyah Samarinda.
SDM (Sumber Daya Manusia) juga merupakan kendala besar yang ada di Stikes Muhammadiyah
Samarinda. Kendala SDM ada beberapa antara lain pertama adalah kurikulum baru sehingga
membutuhkan pemahaman kembali. Mengakibatkan dalam proses pembelajaran di lapangan terjadi
menggunakan dua kurikulum yang berbeda yaitu menggunakan kurikulum yang terbaru dan
menggunakan kurikulum yang lama. Belum lagi kendala dari pusat tentang kurikulum yang belum
disahkan untuk mengatasinya dengan berusaha untuk berkoordinasi kepada yang lebih kompeten dalam
pemahaman kurikulum dan menyesuaikan diri serta memodifikasi kurikulum tersebut juga dapat
dilakukan dengan mengadakan telaah kurikulum seperti melakukan lokakarya di tingkat institusi.
Kedua adalah jumlah dosen tetap yang karena kelas selalu bertambah akibat tuntutan masyarakat
dan pengembangan institusi sedangkan SDM dosen tetap tidak bertambah sehingga untuk
mengatasinya dengan memaksimalkan tenaga dosen tetap.
Ketiga adalah masalah beban kerja dosen tetap akibat kekurangan jumlah dosen, beban kerja
dosen tetap cukup maksimal. Beban kerja dosen tetap sudah cukup maksimal sehingga waktu
pelaksanaan belajar mengajar sering tidak sesuai jadwal untuk mengatasi beban kerja dosen tetap
dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan memberikan flesibilitas waktu.
Keempat adalah dosen luar yang dihargai jasanya untuk mengurangi beban kerja dosen tetap.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dosen luar jika ada yang berhalangan dalam
melaksanakan proses belajar mengajar dan sangat sulit dihubungi untuk mengatasi kekosongan jam
kerena ketidakhadiran dosen luar adalah dengan mengganti dosen luar dengan mata kuliah yang sama
tetapi materi berbeda. Selain masalah dosen luar yang tidak dapat mengisi materi dalam proses belajar
mengajar, dosen luar juga sebagian susah untuk pengumpulan berkas guna pelaporan berupa
pembuatan RPP cara mengatasi tersendatnya pelaporan dosen luar biasanya untuk kemudahan
terpaksa dibantu dalan hal pembuatannya.
Kelima adalah LPM (Lembaga Penjamin Mutu) yang baru terbentuk dan terkendala pada
kurangnya SDM sehingga peran dari LPM kurang maksimal untuk mengatasi hal tersebut dengan selalu
berkoordinasi dengan Ketua Program Studi dalam pelaksanaan fungsi sebagai penjamin mutu akademik
karena sebelum LPM dibentuk semua urusan akademik diserahkan kepada Program Studi selama ini
yang dilakukan oleh LPM berusaha untuk membuat draf SOP (Standar Operasional Prosedur) tentang
akademik.
Berdasarkan rumusan penelitian yang ditetapkan maka dapat disimpulkan dari masalah penelitian
sebagai berikut:
1. Kompetensi profesional dosen dalam proses belajar mengajar
Dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda telah memenuhi kompetensi profesional dalam proses
belajar mengajar dapat dianalisa melalui hasil wawancara, hasil observasi serta analisa dokumen proses
belajar mengajar didapatkan semua dosen melaksanakannya.
2. Dosen memenuhi standar proses pembelajaran
Standar proses pembelajaran telah terlaksana dan secara garis besar telah dilaksanakan oleh
dosen di Stikes Muhammadiyah Samarinda. Pelaksanaannya standar proses pembelajaran tersebut
mulai dari perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian proses
pembelajaran dan pengawasan proses pembelajaran telah dilakukan oleh dosen dan pihak yang
berkompeten.
3. Kendala yang dihadapi oleh dosen dan cara mengatasi sebagai tenaga pengajar profesional di Stikes
Muhammadiyah Samarinda
Kendala-kendala dalam melaksanakan kompetensi dosen dalam belajar mengajar dan dosen
memenuhi standar proses pembelajaran terdapat tiga pokok kendala utama yang pertama adalah
sarana dan prasarana di Stikes Muhammadiyah Samarinda antara lain jumlah kelas, kondisi kelas yang
berhimpitan, kekuatan daya genset bila listrik padam hanya dapat memasok selain AC (Air Conditioner),
pengadaan literatur baru, sarana akses internet yang lambat, akses jurnal nasional maupun internasional,
pengadaan alat dan bahan laboratorium.
Kedua adalah SDM (Sumber Daya Manusia) antara lain pelaksanaan kurikulum baru yang
memerlukan pemahaman baru tentang kurikulum tersebut, jumlah dosen tetap yang belum mencukupi,
beban kerja dosen tetap yang tinggi, kesibukan dosen luar dan LPM sebagai lembaga baru dibentuk.
Berdasarkan kesimpulan yang ditetapkan maka dapat menjadi bahan pertimbangan untuk
rekomendasi saran yaitu profesionalitas dosen sebagai tenaga pendidik harus selalu ditingkatkan
dengan selalu meningkatkan wawasan dan pengetahuannya serta mengembangkan inovasi-inovasi
pembelajaran melalui kegiatan yang dapat meningkatkan daya kreatifitas seorang dosen seperti
mengikuti kegiatan seminar motivator, seminar pembelajaran interaktif, seminar pembelajaran berbasis
tehnologi, workshop, lokakarya pendidikan, membaca literatur baik nasional maupun internasional
tentang pembelajaran, selalu mengikuti perkembangan pendidikan dengan pemanfaatan internet dengan
baik dan sebagainya. Dengan semakin meningkatnya profesionalitas dosen tidak hanya dapat
meningkatkan mutu pendidikan baik ditingkat institusi maupun mutu pendidikan ditingkat nasional.
DAFTAR PUSTAKA
Haryadi. 2008. Analisis Pengaruh Kepuasan Mahasiswa terhadap Proses Pembelajaran E-Learning.
http://www.ubm.ac.id/manajemen/images/doc/journal/jurnal_haryadi_edit.pdf [12 September 2011].
Miles M B and Hubermen M A. 2009. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-
Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).
Mendiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=permendiknas%20no%2041%20tahun%202007&source=web
&cd=1&ved=0CCEQFjAA&url=http%3A%2F%2Fakhmadsudrajat.files.wordpress.com%2F2009%2F04%
2Fstandar-proses-_permen-41-2007_.pdf&ei=nPvcTtq-
MYesrAeUorzcBw&usg=AFQjCNF4jO5MXzTYdKQ78tHrNNiemIueLQ&cad=rja [12 November 2011].
Peraturan Pemerintah. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan. [12 November 2011].
Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Strauss A and Corbin J. 2009. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif: tatalangkah dan teknik-teknik
teoritisasi data. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sudjana N. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta.
Undang-Undang. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL. http://www.inherent-dikti.net/files/sisdiknas.pdf [12 Januari 2012].
__________. 2005. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen. [12 Januari 2012].
Woolkfolk, Anita E dan Nicolich L Mc C. 1984. Educational Psychology for Teachers. Sydney:
Prentice-Hall of Australia Pty Limited.
Yin R K. 2011. Studi Kasus: Desain dan Metode. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Yudhawati R dan Haryanto D. 2011. Teori-Teori Dasar Psikologis Pendidikan. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Bagian V
1. Ujian Proposal
a. Menyerahkan kepada Koordinator Skripsi:
2. Ujian skripsi
a. Mengupload formulir persyaratan ujian skripsi ke laman
http://ams2.nursing.id
b. Menyerahkan formulir persyaratan ujian Skripsi (hasil) yang
didalamnya menyerahkan
- Lembar pengesahan pembimbing sebagai prasarat ujian
- Surat permohonan pengajuan penguji
- Surat pernyataan bersedia revisi laporan diatas materai
6000
- Biodata peserta ujian
- Lembar konsultasi pembimbing
- Bukti keterangan lunas angsuran dari bendahara
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
- Keterangan lulus semua mata kuliah dari BAA Universitas
Muhammadiyah Kalimantan Timur
- Bebas peminjaman alat laboratorium Keperawatan.
- Bebas peminjaman alat laboratorium Kesling atau Kesmas.
- Bebas peminjaman Buku Perpustakaan Kampus
- Bebas Peminjaman Buku Perpustakaan Daerah
1 Fullteks mulai halaman pendahuluan (halaman sampul, halaman judul, halaman pernyataan
keaslian penelitian, halaman persetujuan, halaman pengesahan, intisari, abstract, kata pengantar, daftar
isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran) halaman inti (Bab I, Bab II, Bab III, Bab IV, Bab V
dan daftar pustaka) lampiran-lampiran dan daftar riwayat hidup.
LAMPIRAN
Lampiran 1
PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH
Annisa Masruro
1711108230157
Lampiran 2
SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan
DISUSUN OLEH
Annisa Masruro
1711108230157
Lampiran 3
Nama :
NIM :
Program Studi :
Judul Penelitian :
Menyatakan bahwa penelitian yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya
sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain
yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Samarinda, …………..
Materai
RP. 6000,-
Mahasiswa
NIM
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
DI SUSUN OLEH :
Nova Elviana
1011308230157
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar Skripsi
Lampiran 5
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
DI SUSUN OLEH :
Nova Elviana
1011308230157
Diseminarkan dan Diujikan
Pada tanggal Juli 2021
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Ketua
Program Studi S1 Keperawatan
Lampiran 6
Lampiran 7
Minimal Care 25 25x 0,17 = 4,25 25x 0,14 = 3,5 25x 0,07 = 1,75
Partial Care 10 10x 0,27 = 2,7 10x 0,15 = 1,5 10x 0,10=1
Lampiran 8
Contoh Gambar
Lampiran 9
ABSTRACT
1
Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Profesi Kesehatan
2
Laboratorium Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
3 Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana UNS (Universitas Sebelas Maret Surakarta)
Lampiran 10
Nama : ............................................................................
NIM : ............................................................................
NO ASPEK YANG DI NILAI BOBOT NILAI KETERANGAN
A PENGUASAAN MATERI
1. Sistematika Penulisan 5
2. Ketepatan Penggunaan Bahasa 4
B SEGI ILMIAH TULISAN
1. Kesesuaian Judul 4
Ketepatan, Penulisan Masalah Pada
2. 5
Latar Belakang
3. Rumusan Masalah 5
4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 5
5. Ketepatan Menuliskan Tinjauan Teori 5
6. Penyusunan Kerangka Konsep 5
7. Perumusan Hipotesa 5
8. Penggunaan Metode Penelitian 5
9. Penggunaan Kepustakaan 5
C KEMAMPUAN PENYAJIAN
Kemampuan Mengemukakan Konsep
1. 5
dan Teori
2. Kemampuan Berbicara dengan Jelas 5
Kemampuan Mengajukan Materi Secara
3. 4
Sistematis
Kemampuan Menekankan Berbagai Hal
4. 4
Penting
Kemampuan Tehnik Penyajian Secara
5. 5
Keseluruhan
D KEMAMPUAN BERDISKUSI
1. Kemampuan Berkomunikasi 5
2. Kemampuan Menjawab Dengan tepat 5
Kemampuan Menerima Pendapat Lain
3. 5
Secara Kritis
4. Kemampuan Mengendalikan Emosi 5
5. Kejujuran Mengemukakan Pendapat 4
TOTAL NILAI 100
Samarinda,.....................................
Penguji
(.............................................)
Lampiran 11
Samarinda,.......................
Penguji
(........................)
Lampiran 12
KARTU PRESENSI
UJIAN SIDANG PENELITIAN
Photo 3x4
NAMA MAHASISWA :
NIM :
UJIAN PROPOSAL
SKRIPSI
NO TANGGAL JUDUL PROPOSAL NAMA MODERATOR PARAF KETERANGAN
SKRIPSI PESERTA MODERATOR
UJIAN UJIAN
OPPONENT PROPOSAL
SKRIPSI
Lampiran 13
Nomor : 151/PS.3/F/Skripsi/2021
Lampiran : 1 (satu) Naskah
Perihal : Undangan Ujian Sidang
Kepada Yth.
1. Ns. Milkhatun, M.Kep (Penguji 1)
2. Ns. Linda Dwi Novial Fitri, M.Kep., Sp.Jiwa (Penguji 2)
3. Bapak Triono, SE (Ka BAU Hp: 081350313542)
4. Arsip
(Maaf bila ada kesalahan dalam penulisan nama atau gelar)
Demikian permohonan ini disampaikan, atas perhatian dan perkenaan ibu/bapak, kami
ucapkan terimakasih.
Koordinator Skripsi,
Lampiran 14
TANDA TERIMA
UNDANGAN dan NASKAH SKRIPSI
Nama : ………………………………………………………………………………..
NIM : ………………………………………………………………………………..
Judul :………………………………………………………………………..............
………………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………….
Menyatakan telah menyerahkan undangan dan naskah proposal/skripsi :
Penguji I
Penguji II
Opponent I
Opponent II
Lampiran 15
Kepada Yth.
Ketua Prodi S1 Keperawatan
UNIVERSITAS MUHAMMAADIYAH KALIMANTAN TIMUR
Di
Samarinda
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Lampiran 16
CONTOH : LAMPIRAN
LAMPIRAN
Lampiran 17
Lampiran 1
Lampiran 18
Lampiran 19
Persetujuan Publikasi
Pembimbing Peneliti
Mengetahui,
Koordinator Mata Ajar Skripsi
Lampiran 20
BIODATA PENELITI
Foto
3X4
A. Data Pribadi
Nama :
Tempat, tgl lahir :
Alamat Asal :
Alamat di Samarinda :
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan formal
Tamat SD tahun : di
Tamat SMP : di
Tamat SLTA : di
Diploma III 1 : di
Pendidikan non formal
1
hanya untuk mahasiswa program B (transfer)
Lampiran 21
SURAT PERNYATAAN
Nama : …………………………………………………
Tempat/Tanggal Lahir : …………………………………………………
NIM : …………………………………………………
Program Studi : …………………………………………………
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran tanpa ada
paksaan dari pihak manapun juga.
Samarinda, ……………………………..
Lampiran 22
Contoh:
Dengan ini mengajukan permohonan penguji dalam ujian penelitian saya yang
berjudul :
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN
HOSPITALISASI PADA ANAK DI RUANG ANAK RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK AISYIYAH SAMARINDA
Hormat Saya
Mahasiswa
Nova Elviana
NIM: 1011308230157
Lampiran 23
Lampiran 24
Persetujuan Judul
Nama Mahasiswa :
NIM :
Semester :
Samarinda,………………20….
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Koordinator Skripsi
Lampiran 25
No Nama Telp
1. Ns. Maridi M Dirdjo, M.Kep 085349499898
2. Ns. Tri Wahyuni, M.Kep., Sp.Kep.Mat 081387241606
3. Rini Ernawati, S.Pd., M.Kes 081136180657
4. Ns. Joanggi W Harianto, M.Kep 081332906110
5. Ns. Faried R Hidayat, S.Kep., M.Kes 085250933396
6. Ns. Andri Praja Satria, S.Kep., MSc 081257823306
7. Ns. Siti Khoiroh Muflikhatin, M.Kep 08125398411
8. Rusni Masnina, S.Kp., MPH 081520901032
9. Ns. Dwi Rahmah Fitriani, M.Kep 081254756974
10. Ns. Ramdhany Ismahmudi, S.Kep., MPH 081347499453
11. Ns. Ni Wayan Wiwin Asthiningsih, S.Kep., M.Pd 082154531183
12. Ns. Bachtiar Safrudin, M.Kep., Sp.Kep.Kom 081390571375
13. Ns. Kartika Setia Purdani, M.Kep 081347203091
14. Ns. Fatma Zulaikha, M.Kep 085225600876
15. Ns. Linda Dwi Novial Fitri, M.Kep., Sp.Kep.Jiwa 08161686947
16. Ns. Tri Wijayanti, S.Kep 081227431892
17. Dr. Hj. Nunung Herlina, S.Kp., M.Pd 081346344370
18. Ns. Fitroh Asriyadi, M.Kep 081347467847
19. Ns. Arief Budiman, M.Kep 085250842320
20. Ns. Taharudin, M.Kep 085250534363
21. Ns. Enok Sureskiarti, M.Kep 081326491082
22. Ns. Muhkripah Damaiyanti, S.Kep., MNS 085810111980
23. Ns. Annaas Budi Setiawan, S.Kep., M.Si.Med 085652243983
24. Ns. Milkhatun, M.Kep 0895422566570
25. Ns. Tri Wijayanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat 081227431892
26. Ns. Taufik Septiawan, M.Kep 085348824116
27. Ns. Thomas Ari Wibowo, M.Kep 085753984201
28. Ns. Alfi Ari Fakhrul Rizal, M.Kep 081357830424
Lampiran 26
DITOLAK DITERIMA
Penerbitan SK Pembimbing
Revisi Proposal
PENELITIAN
Revisi Hasil