Anda di halaman 1dari 2

Nama : Khoirun Nisa

NIM : 1901112962

Mata Kuliah : UTS Dasar-Dasar Logika

Kelas : A IP

Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Kesimpulan BAB 1 : PENGERTIAN LOGIKA

Logika berasal dari bahasa latin ‘logos’ yang berarti “pengertian”. Istilah logos
secara etimologis, sebenernya di turunkan dari kata sifat ‘logike’. “pikiran” atau “kata”.
Istilah matiq dalam bahasa arab berasal dari kata kerja nataqa yang berarti “berkata”
atau “berucap”.

Dalam bukunya Introduction to Logic, Irving M.Copi mendefinisikan logika


sebagai suatu studi tentang metodemetode dan prinsip-prinsip yang digunakan dalam 2
| Ainur Rahman Hidayat membedakan penalaran yang tepat dari penalaran yang tidak
tepat.

Logika itu sangat penting dalam khidupan seharihari, ini berkaitan dengan
kemampuan kita bernalar. Beruntunglah kita sebagai manusia diberikan kemampuan
penalaran..Jadi pada dasarnya, semua manusia itu secara tidak sadar pasti
menggunakan logikanya dalam menjalani kehidupan.

Logika berasal dari kata Yunani kuno λ?γος (logos) yang berarti hasil
pertimbangan akal pikiran yang diutarakan lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
Sebagai ilmu, logika disebut dengan logike episteme (Latin: logica scientia) atau ilmu
logika (ilmu pengetahuan) yang mempelajari kecakapan untuk berpikir secara lurus,
tepat, dan teratur.

Logika juga sering disebut sebagai “jembatan penghubung” antar filsafat dan
ilmu yang artinya teori tentang penyimpulan yang sah. Nah, penyimpulan yang sah ini
sesuai dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga mampu dilacak kembali yang
sekaligus juga benar. Logika bisa juga didefinisikan sebagai teori penyimpulan yang
berlandaskan pada suatu konsep.

Kepentingan, peranan, dan manfaat logika akan terasa bagi orang-orang yang
ingin menyempurnakan proses berpikirnya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam rangka mempelajari suatu ilmu tertentu. Dalam bidang keilmuan, sangat jelas
tidak ada satu pun ilmu yang tidak menggunakan atau menempuh suatu proses
pemikiran, proses menalar, pendek kata suatu proses logika. Bahkan semakin 6 | Ainur
Rahman Hidayat meningkat keterlibatannya dalam mengkaji ilmu, maka pasti semakin
intensif pula dalam hal pikir memikir, sehingga dibutuhkan kesanggupan berpikir yang
tertib, lurus, dan baik. Di situlah kemudian logika menjadi sangat berperan penting
sebagai alat yang ampuh dalam menangulangi pemikiran dan kesimpulan yang tidak
valid.

Anda mungkin juga menyukai