Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAHASA INDONESIA
DISUSUN OLEH:
2020/2021
BAB X
KALIMAT EFEKTIF
Capaian Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat mempelajari teknik pembuatan kalimat efektif
2. Mahasiswa dapat mencirikan kalimat efektif
3. Mahasiswa menguasai syarat-syarat kalimat efektif
2. Kepaduan
Koherensi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang
baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu.
Bagaimana hubungan antara subjek dan predikat, hubungan antara predikat dengan objek,
serta keterangan-keterangan lain yang menjelaskan tiap-tiap unsur pokok tadi. Agar pikiran
dapat dituangkan dengan benar dalam bentuk kalimat yang benar pula, kita memerlukan
kata-kata sebagai wadahnya. Kata-kata itu harus dipadukan sehingga terbentuklah kerja
sama yang saling mengikat dan kompak. Kepaduan berarti adanya hubungan timbal
balik antarunsur yang membentuk kalimat atau adanya interaksi antarkata yang menduduki
fungsi dalam kalimat.
Contoh:
Adik mendorong sepeda dengan sekuat tenaga kemarin sore di
S P O Kcara Kwaktu
kebun belakang rumah.
(Ktempat)
Kepaduan kalimat bisa rusak oleh
a. Letak kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat
Contoh:
Adik di kebun belakang rumah dengan sekuat tenaga kemarin mendorong sepeda.
b. Salah menggunakan kata depan dan kata hubung
contoh :
Adik mendorong sepeda dalam sekuat tenaga kemarin sore pada kebun belakang
rumah.
c. Pemakaian kata yang tumpang tindih
contoh :
Adik mendorong sepeda dengan cara sekuat tenaga kemarin waktu sore di kebun
belakang rumah.
d. Salah menggunakan keterangan aspek
contoh :
Adik dorong sepeda dengan sekuat tenaga kemarin sore di kebun belakang rumah.
3. Struktur Kalimat
Kalimat terdiri atas kata-kata yang secara bersama-sama dengan sistem tertentu
membentuk struktur. Dalam kalimat setiap kata mempunyai fungsinya masing-masing.
Struktur kalimat sekurang-kurangnya mempunyai unsur subjek dan predikat. Subjek
merupakan unsur inti/pokok pembicaraan. Subjek dapat berupa kata benda atau kerja ada
juga subjek yang diberi keterangan di belakangnya. Predikat biasanya berbentuk kata kerja.
contoh :
Gedung bertingkat yang menjulang tinggiitu/mengganggu lalu lintas
S P
Penerbangan /pada malam hari
Kwaktu
Di depan kata kerja ‗menjulang tinggi’ kalimat di atas terdapat partikel yang
sehingga pernyataan di atas tidak mengandung predikat. Pernyataan ‘yang menjulang
tinggi’ hanya sebagai keterangan. Untuk menyempurnakan kalimat tersebut maka perlu
ditambah kata-kata yang berfungsi sebagai predikat, dan tambahan keterangan. Sebagai
unsur dasar subjek dan predikat dapat dikembangkan, jika merasa kurang belum cukup
menjelaskan maksud dalam kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat.
Pengembangan kalimat bukan tanpa batas. Kita harus berhenti manakala kalimat
sudah jelas. Jangan sampai kita membuat kalimat yang terlalu panjang sehingga akan
terkesan bertele-tele yang akhirnya dapat mengaburkan makna kalimat itu sendiri.
4. Kalimat Aktif dan Pasif
Tulisan ilmiah berbahasa Indonesia banyak menggunakan kalimat pasif karena
hendak menonjolkan objek. Hal ini sering ditafsirkan sebagai ungkapan tanpa kata ganti
orang. Jika menggunakan kalimat aktif, subjek tidak dinyatakan dengan tegas, jadi laporan
ilmiah dapat menggunakan kalimat aktif maupun kalimat pasif asal keterbacaannya lebih
tinggi.
Contoh:
Kalimat Aktif
Maksud perguruan tinggi memberikan mata kuliah pengembangan kepribadian agar
mahasiswa memiliki wawasan budaya.
Kalimat Pasif
Pemberian mata kuliah pengembangan kepribadian di perguruan tinggi dimaksudkan agar
mahasiswa memiliki wawasan budaya.