Anda di halaman 1dari 8

KESULITAN YANG DITEMUI PENDIDIK

DALAM PEMBELAJARAN MUSIK MELALUI


KEGIATAN MENYANYI

Indra Yeni

Universitas Negeri Padang, Jl. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang
e-mail:boby.rara@yahoo.co.id

Abstract: The Problems Faced by the Teachers in the Music Classroom through Singing
Activities. This study aimed at identifying problems encountered by teachers in the implementation of
music instructions through singing activities and efforts to solve the problems. The study was conducted
at the ‘TK Dharmawanita’ UNP, Padang, employing a qualitative research paradigm. The data were
collected by observation, interviews, and documentations and were analyzed utilizing Miles and
Huberman methods of analysis. The findings indicated that there were four problems encountered in
music instructions, such as: (1) limited number of songs that the teachers got, (2) difficulties to focus
children attention and their interest in the singing activities, (3) the teachers’ restricted ability in
conducting music instruction, and (4) teachers’ problems in classroom management. There were
several efforts done, like (1) recruitqment of music teaching specialist, allocating special time for
music instructions; (3) trainings children to have better sense in music, and (4) recommendation for
more teaching staffs.

Keywords: early childhood instruction, music classroom, singing

Abstrak:Kesulitan yang Ditemui Pendidik dalam Pembelajaran Musik melalui Kegiatan


Menyanyi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi kesulitan-kesulitanyang ditemui pendidik dalam
pelaksanaan pembelajaran musik melalui kegiatan menyanyi dan mengetahui upaya-upaya yang
dilakukan untuk pemecahan masalah tersebut di TK Dharma wanita UNP kota Padang. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara,
dan dokumentasi, kemudian dianalisis mengikuti metode yang dikembangkan oleh Milesdan
Huberman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 4 kesulitan yangditemui dalam pembelajaran musik,
yaitu: (1) minimnya perbendaharaanlagu pendidik; (2) kesulitan membuat anak fokus dan tertarik
terhadapkegiatan menyanyi; (3) masih ditemukan pendidik dengan kemampuan musikal yang tidak
memadai untuk mengajarkan musik; dan (4) pendidik kesulitan mengatur peserta didik. Upaya yang
dilakukan meliputi: (1) rekrutmen pendidik khusus musik; (2) mengalokasikan waktu khusus untuk
pembelajaran musik; (3) latihan merasakan elemen dasar musik; dan (4) usulan penambahan
pendidik.

Kata-kata Kunci: pembelajaran usia dini, pembelajaran musik, menyanyi

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu Hasan (2009) mengemukakan bahwa PAUD meni-
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak tikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertum-
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang buhan dan perkembangan fisik (koordinasi moto-
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendi- rik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya
dikan untuk membantu pertumbuhan dan per- cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual),
kembangan jasmani dan rohani agar anak memi- sosial emosional, bahasa, dan komunikasi sesuai
liki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan
lanjut (Depdiknas, 2003: 6). Santrock (2007) dan yang dilalui oleh anak usia dini. Salah satu ben-

1
2 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1 , April 2013, hlm.1-8

tuk satuan PAUD yang terdapat pada jalur pendi- tidak hafal teks lagu yang dinyanyikan. Beberapa
dikan formal adalah taman kanak-kanak (TK). lagu yang dinyanyikan tersebut telah dinya-
Hal ini sesuai dengan pasal 28 UU No. 20 tahun nyikan berulang-ulang, baik di kelas maupun di
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang luar kelas, namun masih ada anak yang tidak
menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini hafal teks lagu, sehingga tampak hanya berdiri
pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman diam, bermain, mengganggu teman yang berada
Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau di dekatnya, atau berupaya menggerakkan mulut
bentuk lain yang sederajat. namun tidak mengeluarkan suara. Ketiga, pendi-
Proses pembelajaran di TK telah menjadi dik tidak mengoreksi kesalahan anak dalam me-
permasalahan di Indonesia, khususnya di kota nyanyi. Pendidik seharusnya melakukan evaluasi
Padang be-berapa tahun terakhir. Hal ini dise- terhadap kegiatan menyanyi yang dilakukan.
babkan oleh pola pembelajaran yang dilaksanakan Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh
cenderung berorientasi akademik, yaitu pembela- peneliti, pendidik hanya memperbaiki sikap anak
jaran lebih ditekankan pada pencapaian kemam- dan tidak mengoreksi kesalahan bahasa dalam
puan anak dalam membaca, menulis, dan berhi- lagu yang dinyanyikan. Keempat, kegiatan me-
tung. Padahal konsep dasar pendidikan di TK nyanyi tidak didukung oleh ketersediaan alat musik
adalah mengembangkan berbagai potensi yang memadai. Untuk melaksanakan pembelajaran
anak, baik secara fisik maupun psikis (Gal- menyanyi di TK, alat musik pengiring yang
lahue, 2007). Kecenderungan tersebut disebab- memadai sangat dibutuhkan. Keberadaan alat
kan antara lain oleh pemahaman yang keliru musik pengiring berpengaruh terhadap kemampuan
terhadap konsep pendidikan anak usia dini. anak didik dalam menanggapi irama dan nada
Salah satu bidang pembelajaran yang diso- yang dinyanyikan. Keterbatasan alat musik me-
rot di TK adalah pembelajaran musik, yang rupakan faktor penghalang bagi pendidik dan
dilaksanakan melalui rangkaian kegiatan menya- peserta didik untuk melakukan kegiatan me-nya-
nyi (Kamtini dan Tanjung, 2005: 118). Pema- nyi. Kegiatan menyanyi di dalam kelas di TK
haman yang keliru terhadap esensi menyanyi Dharmawanita UNP hanya diiringi alat musik
dalam pembelajaran di TK oleh orang tua peserta tamborin.
didik dan masyarakat mengakibatkan pembela- Beberapa temuan di atas memberikan indi-
jaran musik melalui kegiatan menyanyi dianggap kasi bahwa proses dan perolehan pembelajaran
tidak penting. Padahal musik merupakan salah musik melalui kegiatan menyanyi di TK Dhar-
satu aspek pendukung dalam mengembangkan mawanita UNP belum optimal bagi perkem-
berbagai potensi anak (Gallahue,1998), (Kamtini & bangan peserta didik. Hal ini disebabkan karena
Tanjung, 2005: 99),Widhianawati (2011: 227), adanya beberapa kesulitan yang ditemui pendidik
khususnya aspek mental dan emosional (Djohan, dalam pembelajaran musik melalui kegiatan
2009). Seorang anak akan tumbuh dan berkem- menyanyi di TK Dharmawanita UNP. Oleh
bang dengan baik apabila mendapat suatu sti- karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meng-
mulus atau rangsangan yang baik sesuai ta- identifikasi kesulitan-kesulitan yang ditemui
hap-tahapperkembangannya, baik dari aspek per- pendidik dalam pelaksanaan pembelajaran musik
kembangan fisik maupun aspek perkembangan melalui kegiatan menyanyi di TK Dharmawanita
mental atau psikisnya yang sangat mempengaruhi UNP kota Padang dan mengetahui upaya-upaya
terhadap pembentukan mentalitas anak. yang dilaku-kan untuk pemecahan masalah
Berdasarkan observasi awal dapat diketahui, tersebut.
bahwa pembelajaran musik di TK Dharmawanita
UNP belum tampak sebagaimana mestinya. Be- METODE
berapa temuan, di antaranya: Pertama, suara pe-
serta didik tidak terdengar padu ketika ber- Penelitian ini menggunakan pendekatan
nyanyi. Ada yang menyanyi lebih cepat dari pe- kualitatif yang dilakukan di TK Dharmawanita
serta didik lain, ada pula yang menyanyi lebih UNP kota Padang yang terletak di dalam kampus
lambat. Ketika bernyanyi suara anak terdengar Universitas Negeri Padang, dan berdekatan de-
datar tanpa adanya penekanan pada teks tertentu ngan SD, SMP, dan SMA Laboratorium UNP.
dari lagu yang dinyanyikan. Ada peserta didik Pemilihan informan dilakukan dengan me-tode
yang menyanyi dengan suara yang keras, ada purposive sampling. Data dikumpulkan
pula yang menyanyi dengan suara yang lemah menggunakan teknik pengamatan tidak terlibat
hampir tidak terdengar. Kedua, peserta didik (non-participant observation), wawancara bebas
Indra Yeni, Kesulitan yang Ditemui Pendidik … 3

mendalam (indepth interview) dengan per- kinkan dirinya sendiri bahwa yang dibaca ter-
tanyaan-pertanyaan yang sifatnya terstruktur dan sebut benar. Kedua, rendahnya kemauan mencari
tidak terstruktur, dan dokumentasi. Alat-alat sendiri lagu-lagu baru melalui media audio
yang digunakan untuk mengumpulkan data pene- maupun audiovisual. Beberapa lagu anak saat ini
litian, antara lain: buku catatan, laptop (note- dapat dinikmati melalui kaset, CD, DVD, maupun
book), audio recorder, kamera, dan handycam. media penyimpan data lainnya. Oleh karena itu,
Pelaksanaan teknik penjaminan keabsahan dibutuhkan usaha untuk dapat memperoleh kaset,
data didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. CD, DVD maupun media penyimpan data lain-
Teknik penjaminan keabsahan data yang diguna- nya tersebut. Untuk dapat menambah perbenda-
kan dalam penelitian ini, antara lain (1) per- haraan lagu dari media-media tersebut di atas,
panjangan keikutsertaan, (2) peningkatan ketekunan, dapat dilakukandengan cara mendengarkan secara
(3) triangulasi, dan (4) diskusi dengan teman seja- seksama, kemudian mengulang menyanyikannya
wat. sendiri dan/atau ikut mengiringi lagu yang di-
Data yang diperoleh dalam penelitian ini dengar dari media-media penyimpan tersebut.
dianalisis dengan model Miles dan Huberman. Ketiga, tingginya tingkat ketergantungan pada
Pada model ini penelitian dibagi menjadi tiga pendidik khusus musik. Dengan sudah ditunjuk-
tahapan analisis yang berbentuk bagan alir yang nya pendidik khusus musik untuk menga-jarkan
dimulai dengan reduksi data, penyajian data, dan lagu-lagu baru pada peserta didik, menyebabkan
penarikan simpulan /verifikasi data. Ketiga tahap muncul budaya malas mempelajari lagu-lagu ba-
analisis ini dilakukan selama proses penelitian ru dari pendidik lain. Akibatnya, perbendahara-
sebagai suatu kelompok yang sejajar. an lagu pendidik tidak berkembang. Kamtini dan
Tanjung (2005: 17) menyatakan,
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Seorang pendidik TK memerlukan be-
berapa persyaratan seperti periang, sa-yang
Kesulitan yang Ditemui Pendidik dalam Pem- terhadap anak, pandai bergaul, humoris,
belajaran Musik di TK Dharmawanita UNP serta jujur dan penuh pe-ngabdian.
Disamping itu, secara teknis seorang guru
Pembelajaran musik di TK Dharmawanita TK diharapkan memiliki kemampuan yang
UNP, baik yang dilaksanakan di kelas maupun di serba bisa, seperti: menyanyi, menari,
luar kelas telah dilaksanakan sesuai dengan memainkan bebe-rapa alat musik,
pedoman Kurikulum 2004. Namun dalam pelak- menggambar, serta bercerita atau
sanaannya masih terdapat hambatan-hambatan mendongeng.
berupa kesulitan yang dihadapi oleh pendidik Pendapat di atas menekankan bahwa seo-
selama mengajar. Penelitian ini menemukan em- rang pendidik TK harus memiliki kemampuan
pat kesulitan atau permasalahan pendidik yang menyanyi. Untuk mampu menyanyi atau me-
terkait langsung dengan pembelajaran musik di nyampaikan lagu dengan baik, maka seorang
TK Dharmawanita UNP. Kesulitan tersebut ter- pendidik haruslah menguasai lagu yang akan di-
diri atas (1) minimnya perbendaharaan lagu pen- nyanyikannya. Oleh karena itu, seorang pendidik
didik, (2) kesulitan membuat anak fokus dan di TK harus banyak menguasai lagu anak. De-
tertarik terhadap kegiatan menyanyi, (3) masih ngan tema yang berjumlah 11 tema yang dapat
ditemukannya pendidik dengan kemampuan dipilih untuk dikembangkan di TK, seorang
musikal yang tidak memadai untuk mengajarkan pendidik TK yang memiliki perbendaharaan lagu
musik, dan (4) pendidik yang mengalami ke- yang cukup akan sangat mudah menentukan lagu-
sulitan mengatur peserta didik yang jumlahnya lagu yang tepat untuk mengantarkan tema/ sub-
tidak ideal untuk satu kelas. tema materi pelajaran yang akan diajarkan pada
Perbendaharaan lagu erat kaitannya dengan peserta didik.
kemampuan mengembangkan pembelajaran mu- Karakteristik anak usia TK yang khas
sik di TK (Haritun, 1994; Brophy, 2010: 191). dikemukakan oleh Kellough (1996) di antaranya
Ada beberapa hal yang menyebabkan minimnya adalah bahwa anak memiliki daya konsentrasi yang
perbendaharaan lagu pendidik di TK. Pertama, pendek. Konsentrasinya yang pendek membuat
rendahnya kemampuan pendidik dalam membaca anak sulit untuk tetap fokus dan penuh perhatian
notasi musik, baik notasi balok maupun notasi terhadap kegiatan pembelajaran musik. Hal ini
angka. Beberapa pendidik mampu membaca no- sejalan dengan pendapat Raharja (2009: 139),
tasi angka, tetapi masih belum mampu meya- ”Anak usia prasekolah belum mampu berkon-
4 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1 , April 2013, hlm.1-8

senstrasi lama, paling lama 10 menit, oleh karena dalam mengikuti pembelajaran”. Kreativitas
itu untuk menghilangkan kepenatan tersebut guru pendidik merupakan faktor penting yang
menggunakan lagu atau gerak badan”. Oleh karena menetukan keberhasilan dalam mengelola
itu, dibutuhkan kreativitas dalam pembelajaran pembelajaran musik.
yang dapat menarik perhatian peserta didik. Pembe- Permasalahan masih adanya pendidik yang
lajaran musik dapat dilakukan dengan pemberian memiliki kemampuan musikal yang belum/tidak
contoh menyanyi yang baik melalui teknik memadai untuk mengajarkan musik perlu men-
menyanyi yang baik. Menyanyi dengan teknik dapat perhatian dari berbagai pihak. Hal ini dise-
yang baik dan benar akan menghasilkan suara babkan oleh pembelajaran di TK tidak dapat
yang indah untuk didengar. Keindahan inilah dilepaskan dari aktivitas menyanyi. Dunia anak
yang menjadi salah satu daya tarik bagi anak adalah bermain, menari, dan menyanyi. Oleh
untuk ikut menyanyikan lagu yang dinyanyikan karena itu, seorang pendidik TK harus memiliki
oleh pendidik pada pembelajaran musik. kemam-puan musikal yang memadai untuk dapat
Sebaliknya, apabila suara pendidik yang mengajarkan musik kepada peserta didiknya.
memberikan contoh sumbang, tidak indah Menurut Kamtini dan Tanjung (2005: 18),
didengar, atau tidak tepat iramanya, maka akan ”Kualifikasi pendidik TK harus berijazah sarjana
menyebabkan anak semakin tidak tertarik untuk PG-PAUD atau yang sederajat”. Di TK Dhar-
ikut menyanyi. Selain penguasaan teknik mawanita UNP, dari enam orang pendidik, tiga
menyanyi, kemampuan memainkan alat musik orang diantaranya memiliki kualifikasi akademik
untuk mengiringi lagu yang dinyanyikan pun S1 PG-PAUD dan D2 PGTK, dua orang memiliki
dapat digunakan sebagai daya tarik bagi peserta kualifikasi akademik S1 AIP dan satu orang memi-
didik untuk ikut dalam pembelajaran musik. Di liki kualifikasi akademik S1 Pendidikan Sendra-
TK Dharmawanita UNP, pendidik khusus musik tasik. Dengan komposisi pendidik berdasarkan
adalah pendidik yang menguasai kedua kemam- kualifikasi akademik yang demikian, seharusnya
puan tersebut, memiliki kemampuan teknik pendidik telah memiliki kemampuan dasar musi-
menyanyi yang baik dan mampu memainkan alat kal yang memadai untuk dapat mengajarkan mu-
musik. sik kepada peserta didiknya. Pendidik dengan
Menurut Kamtini dan Tanjung (2005: 18), latar belakang pendidikan PG-PAUD, PGTK,
kualifikasi pendidik untuk menjadi guru TK harus dan Pendidikan Sendratasik telah dibekali de-
pula memiliki ketentuan berikut: (1) beriman dan ngan dasar-dasar keterampilan menyanyi dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; (2) memainkan alat musik yang memadai bagi
warga negara Indonesia; (3) telah berusia 18 seorang pendidik, yang dapat dikembangkan,
tahun; (4) sehat jasmani dan rohani; (5) berkepri- dilatih, dan dibina di TK. Pendidik yang belum
badian riang, gembira, mempunyai perhatian dan memiliki dasar-dasar keterampilan menyanyi dan
sayang terhadap anak, pandai bergaul dan jujur; memainkan alat musik dapat belajar dan berlatih
(6) kreatif dan inovatif; (7) memiliki dedikasi dengan sesama pendidik yang telah menguasai
dan loyalitas yang tinggi; (8) tanggap terhadap keterampilan-keterampilan tersebut. Hal ini akan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi; sangat membantu mengembangkan kemampuan
(9) berijazah sarjana PG-PAUD atau yang sede- pendidik dalam bidang menyanyi dan memain-
rajat; (10) dapat bernyanyi; dan (11) dapat kan alat musik.
memainkan alat musik. Salah satu dampak keberhasilan sebuah TK
Pendapat di atas menekankan kemampuan dalam pembelajarannya ialah meningkatnya anak
menyanyi dan memainkan alat musik merupakan yang ingin menjadi peserta didik atau orang tua yang
persyaratan yang harus dimiliki oleh seorang berkeinginan anaknya menempuh pendidikan di
pendidik TK. Kedua kemampuan ini dapat di- TK tersebut. Akibatnya, peserta didik yang dite-
maksimalkan untuk memberikan daya tarik pada rima bersekolah di TK ini dapat melebihi daya
pembelajaran musik, sehingga fokus anak terha- tampungnya. Jumlah peserta didik yang banyak
dap kegiatan menyanyi dapat ditingkatkan. De- berdampak pada sulitnya mengatur anak, apalagi
ngan memperhatikan aktivitas pendidik dan pe- dengan perbandingan jumlah guru yang tidak
ngulangan kegiatan menyanyi oleh pendidik, di- seimbang. Idealnya, apabila jumlah peserta didik
harapkan dapat menambah perolehan menyanyi berkisar antara 15 – 20 anak, maka pendidik
bagi peserta didik. Hal ini sejalan dengan pen- yang mendampingi sebanyak 2 (dua) orang. Apa-
dapat Wicaksono (2009: 11), ”Kreativitas dalam bila kondisi ini tidak terpenuhi, maka akan sulit
pembelajaran musik dapat menarik minat siswa
Indra Yeni, Kesulitan yang Ditemui Pendidik … 5

mengatur peserta didik yang jumlahnya banyak cam ini menghendaki persiapan tepat guna
tersebut. jika ingin berhasil.
Pernyataan Mahmud tersebut relevan de-
Upaya-upaya Pemecahan Masalah Pembe-
ngan tuntutan kurikulum TK, yang mengemu-
lajaran Musik oleh Pendidik di TK Dharma-
kakan bahwa pengembangan seni di TK dila-
wanita UNP
kukan melalui kegiatan pengembangan kemam-
Ada 4 (empat) kesulitan yang ditemukan puan dasar (Depdiknas, 2003: 9). Artinya, selain
dalam pembelajaran musik di TK, adalah (1) melalui kegiatan pembiasaan, musik di TK dapat
minimnya perbendaharaan lagu pendidik, (2) pula dikembangkan melalui kegiatan pengem-
kesulitan membuat anak fokus dan tertarik bangan kemampuan dasar. Menempatkan musik seba-
terhadap kegiatan menyanyi, (3) masih ditemu- gai kegiatan pe-ngembangan kemampuan dasar sa-
kan pendidik dengan kemampuan musikal yang ma artinya dengan menempatkan pembelajaran
tidak memadai untuk mengajarkan musik, (4) musik pada kegiatan inti pada proses pembe-
pendidik kesulitan mengatur peserta didik yang lajaran di TK. Pembelajaran ini akan berdampak
jumlahnya tidak ideal untuk satu kelas. terhadap pengembangan kemampuan berbahasa,
Untuk dapat memperkenalkan lagu dengan kognitif, dan fisik/motorik. Pendidik khusus mu-
baik kepada anak, seorang pendidik perlu memili- sik di TK harus mampu melaksanakan langkah-
ki perbendaharaan lagu yang memadai selain langkah pengajaran musik yang sesuai dengan
kemampuan menyanyi, agar pendidik dapat me- karakteristik peserta didik TK yang khas. Lagu-
milih lagu-lagu yang relevan dengan tema/sub- lagu baru yang diajarkan kepada peserta didik
tema materi pembelajaran dengan lebih leluasa. pun harus dipilih dengan cermat. Seorang guru
Menurut Kamtini dan Tanjung (2005: 17), me- TK harus memiliki perbendaharaan lagu yang
ngemukakan, ”Secara teknis seorang guru TK memadai sehingga kegiatan pembelajaran musik
diharapkan memiliki kemampuan yang serba bisa, di kelas menjadi menarik. Pendidik harus selalu
seperti menyanyi, menari, memainkan beberapa berusaha memperoleh tambahan lagu dan meng-
alat musik, menggambar, serta bercerita atau gunakan strategi khusus agar siswa bisa mengi-
mendongeng”. ngat lagu dengan baik. Guru TK perlu bekerja-
Menambah perbendaharaan lagu dan me- sama dengan pendidik khusus musik sebagai tim
ningkatkan kemampuan menyanyi bukanlah hal dalam mengajar lagu-lagu baru yang menggu-
mudah yang dapat dilakukan oleh semua orang. nakan notasi musik sebagai media publikasi-nya.
Oleh karena itu, untuk mengatasi keempat per- Penambahan perbendaharaan lagu pendidik juga
masalahan yang ditemukan dalam penelitian ini, dapat dilakukan dengan cara (1) belajar pada pen-
ada beberapa upaya yang dilakukan pendidik didik-pendidik TK lain, (2) belajar pada mahasiswa
maupun TK. yang melaksanakan Praktek Lapangan Kependidi-
Upaya pertama yang dilakukan adalah re- kan (PLK), dan (3) belajar dari media audio/
krutmen pendidik khusus musik. Pendidik khu- audio visual.
sus musik memegang peran penting dan di- Upaya rekrutmen pendidik khusus musik
butuhkan di TKDharmawanita UNP, baik bagi dilakukan untuk mengatasi minimnya perben-
peserta didik maupun pendidik. Perekrutan pen- daharaan lagu pendidik telah memberikan hasil
didik khusus musik membawa perubahan signi- yang memuaskan bagi kelancaran proses pem-
fikan terhadap pembelajaran musik di TK Dhar- belajaran musik di TK Dharmawanita UNP. Hal
mawanita UNP, dimana upaya pengembangan ini dapat dilihat dari keberhasilan TK memenuhi
kemampuan dasar musikal peserta didik dapat tuntutan kurikulum, yaitu pendidik dapat menga-
dilaksanakan melalui kegiatan pembelajaran jarkan lebih dari 20 lagu kepada peserta didik
musik di kelas. Mahmud (1996: 149), menge- dalam satu tahun pelajaran. Keberadaan pendidik
mukakan, khusus musik telah membantu menambah per-
Kegiatan musik di TK bukan sekedar bendaharaan lagu pendidik dan peserta didik di
untuk membuat anak merasa senang. De- TK Dharmawanita UNP. Salah satu perolehan
ngan bimbingan yang simpatik dan bi- kegiatan menyanyi bagi peserta didik adalah un-
jaksana melalui kegiatan musik, guru da- tuk menambah perbendaharaan lagu anak, seba-
pat mendorong anak untuk memperoleh gaimana dikemukakan Mahmud (1995: 58):
keterampilan-keterampilan dasar musikal
dengan cara-cara informal serta dengan Perolehan bernyanyi yang diharapkan ada-
pengalaman langsung. Pendekatan sema- lah agar anak: (1) mendengar dan menikmati
6 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1 , April 2013, hlm.1-8

lagu; (2) mengalami rasa senang bernyanyi keinginan dan kondisi peserta didik. Ketika
bersama; (3) mengungkapkan pikiran, perasaan sebuah lagu menyenangkan untuk dibawakan,
dan suasana hatinya; (4) merasa senang ber- maka hal ini akan memberikan perasaan senang
nyanyi dan belajar bagaimana mengendali-
pada peserta didik yang menyanyikannya. Pera-
kan suara; dan (5) menambah perbendaha-
saan senang ini selanjutnya dapat membantu
raan lagu.
peserta didik mengembangkan kegiatan bernya-
Upaya kedua yang dilakukan adalah meng- nyi mereka menjadi kegiatan yang menyenang-
alokasikan waktu khusus untuk pembelajaran kan. Paquette dan Rieg (2008), mengemukakan
musik yang didukung dengan alat peraga atau bahwa memberikan kegiatan musik secara ter-
alat musik yang dapat menarik perhatian anak, struktur dan terbuka, menciptakan suasana saling
untuk mengatasi kesulitan membuat anak fokus percaya dan menghormati, berbagikegembiraan,
dan tertarikterhadap kegiatan menyanyi. Rekrutmen serta kreativitas satu sama lain merupakan dasar
pendidik khusus musik membawa perubahan terha- untuk pertumbuhan dan perkembangan peserta
dap pembelajaran lagu baru, dimana pembela- didik.
jaran musik telah memperoleh alokasi waktu Upaya ketiga yang dilakukan adalah me-
khusus dalam pembelajaran klasikal, yang pelak- ningkatkan pemahaman pendidik terhadap ele-
sanaannya pada hari-hari tertentu yang telah di- men dasar musik, seperti: ketukan (beat), tempo,
jadwalkan. Pendidik khusus musik mengajarkan dan nada (pitch) melalui kegiatan latihan mera-
lagu kepada peserta didik dibantu dengan alat sakan elemen dasar musik pada sebuah lagu
peraga yang disesuaikan dengan tema/subtema secara rutin dan sesering mungkin untuk menga-
materi pelajaran dan diiringi alat musik key- tasi masalah masih ada pendidik dengan kemam-
board. Upaya ini dapat mengeliminir perma- puan musikal yang belum memadai untuk
salahan pembelajaran musik yang kurang me- mengajarkan musik. Kesulitan pendidik mema-
miliki daya tarik. Daya tarik tersebut terletak hami ketukan (beat) teramati melalui tepukan
pada alat peraga yang dipakai, yang mampu tangan pendidik yang tidak serentak dengan
membangkitkan imajinasi anak dan penggunaan ketukan lagu yang dinyanyikan dan iringan mu-
alat musik keyboard, yang mampu membuat sik yang dihasilkan keyboard. Dimana letak
anak ikut menyanyi bersama. Pembelajaran mu- ketukan I, II, III, dan IV menjadi masalah yang
sik yang dilaksanakan selalu didahului dengan sulit dipecahkan oleh pendidik. Kesulitan pendi-
apersepsi menyangkut hal-hal yang berkaitan de- dik memahami tempo teramati melalui gerakan-
ngan lagu yang akan dinyanyikan. Langkah ini gerakan tubuh pendidik ketika menyanyi bersa-
dilakukan dengan tujuan untuk membangun mi- ma yang tidak seirama dengan lagu yang di-
nat peserta didik terhadap bernyanyi. Menurut nyanyikan maupun bunyi iringan musik key-
Denac (2008), pengembangan minatanak dalam board, kadang kala terlalu cepat, kadang kala
musik tergantung pada ekspresi guru, kepentingan terlalu lambat dari tempo yang seharusnya. Ke-
dalam kegiatan musik, pilihan kegiatan musik sulitan pendidik memahami nada (pitch) teramati
dan konten musik dan pengalaman di lingkungan melalui nada-nada tinggi dan nada-nada rendah
musik keluarga. Ketika minat tersebut sudah pada lagu yang sulit dijangkau secara tepat oleh
muncul, yang ditandai dengan keseriusan anak pendidik dalam bernyanyi, sehingga mengha-
memperhatikan pendidik, barulah pendidik menga- silkan bunyi-bunyi yang fals dan tidak enak
jarkan lagu sesuai dengan langkah-langkah me- didengar. Latihan merasakan elemen dasar musik
ngajarkan lagu untuk anak TK.Mahmud (1995: dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara
60), menyebutkan, dua langkah mengajarkan lain: (1) menyanyikan beraneka lagu yang
lagu pada anak, yaitu membangun minat anak memiliki karakteristik yang berbeda-beda, baik
terlebih dahulu melalui tanyajawab yang mengacu nada dasar, tempo, maupun biramanya; (2)
kepada isi dan maksud lagu dan mengembangkan menyanyikan lagu yang sama, dengan nada dasar
pem-belajaran sesuai dengan daya tangkap anak”. dan tempo yang berbeda-beda. Latihan merasa-
Kemampuan menyanyi yang baik dari kan elemen dasar musik akan memberikan hasil
seorang pendidik menjadi daya tarik tersendiri yang baik apabila dilakukan secara rutin dan
bagi peserta didik dalam pembelajaran musik. kontinu.
Selain kemampuan menyanyi, juga dibutuhkan Upaya keempat yang dilakukan adalah
kemampuan pendidik dalam membaca kondisi mengajukan usulan kepada pihak yayasan untuk
kelas. Tujuannya adalah, ketika kegiatan me- rekrutmen tambahan pendidik, untuk mengatasi
nyanyi dimulai, lagu yang dipilih sesuai dengan kesulitan mengatur peserta didik dalam jumlah
Indra Yeni, Kesulitan yang Ditemui Pendidik … 7

besar dalam satu kelas, sehingga kondisi ideal nyi, (3) masih ditemukan pendidik dengan ke-
yang diharapkan dengan dua orang pendidik per mampuan musikal yang tidak memadai untuk
kelas dapat dipenuhi. Saat penelitian ini dilak- mengajarkan musik, (4) pendidik kesulitan me-
sanakan, usulan tersebut masih dalam tahap per- ngatur peserta didik yang jumlahnya tidak ideal
timbangan. Sementara usulan tersebut masih da- untuk satu kelas.
lam proses pertimbangan, pimpinan TK Dharma- Beberapa upaya telah dilakukan di TK
wanita UNP melakukan upaya lain untuk menga- Dharmawanita UNP untuk mengatasi kesulitan
tasi masalah tersebut dengan menambah satu yang ditemui dalam pembelajaran musik tersebut, di
orang pendidik yang dicadangkan untuk mem- antaranya: (1) rekrutmenpendidik khusus musik, (2)
bantu pendidik-pendidik yang mengalami kesu- mengalokasikan waktu khusus untuk pembe-
litan dalam mengatur peserta didik dalam proses lajaran musik yang didukung dengan alat peraga
pembelajaran. Penambahan pendidik ini sangat atau alat musik yang dapat menarik perhatian
membantu, terutama di kelas B2 dan B3 yang anak, (3) meningkatkan pemahaman peserta di-
peserta didiknya masih baru. Mereka ditempat- dik terhadap elemen dasar musik, seperti,
kan di kelas B karena usianya ketika mendaftar ketukan (beat), tempo, dan nada (pitch) melalui
sudah berada pada rentang usia yang sesuai kegiatan latihan merasakan elemen dasar musik
untuk kelas B. Pengaturan peserta didik di kedua pada sebuah lagu secara rutin, (4) me-ngajukan
kelas ini lebih sulit dari kelas B1. usulan kepada pihak yayasan untuk rekrutmen
tambahan pendidik.
Hasilpenelitian ini dapat digunakan sebagai
SIMPULAN
rujukan dalam menyusun modelpembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran musik di TK musik yang ideal dan tepat bagi anak usia dini
Dharmawanita UNP masih mengalami hambatan- sesuai dengan karakteristiknya. Hasil penelitian
hambatan berupa kesulitan yang dihadapi oleh ini dapat digunakan sebagai masukan dalam
pendidik selama mengajar. Ditemukan ada empat pengembangan kurikulum PG-PAUD pada lem-
kesulitan pendidik yang terkait langsung dengan baga pendidikan tinggi penghasil guru PAUD.
pembelajaran musik, yaitu: (1) minimnya perben-
daharaan lagu pendidik, (2) kesulitan membuat
anak fokus dan tertarik terhadap kegiatan menya-

DAFTAR RUJUKAN
Brophy, T. S. (ed). 2010. The Practice of Children, Adolescents, Adults (4th ed.).
Assessment in Music Education: Frame- Boston: McGraw-Hill.
works, Models, and Designs. Proceedings of
Gallahue, D. L. dan Donnelly, F. C. 2007.
the 2009 Florida Symposium on Assessment
Developmental Physical Education for All
in Music Education. Chicago, IL: GIA
Children. Champaign. IL: Human Kine-
Publications.
ties.
Denac, O. 2008. A Case Study of Preschool
Haritun, H. A. 1994. Music Teacher's Survival
Children’s Musical Interests at Home and at
Guide: Practical Techniques and Mate-
School. Early Childhood Education Jour-
rials for the Elementary Music Classroom.
nal, 35(5): 439-444.
West Nyack, N.Y.: Parker Publishing Co.
Departemen Pendidikan Nasional. 2003. Standar
Hasan, M. 2009. (PAUD) Pendidikan Anak Usia
Kompetensi Pendidikan Anak Usia Dini.
Dini. Yogyakarta: Diva Press.
TK dan RA. Jakarta: Departemen Pendi-
dikan Nasional. Kamtini dan Tanjung, H. W. 2005. Bermain
melalui Gerak dan Lagu di Taman Kanak-
Djohan. 2009. Psikologi Musik. Yogyakarta:
kanak. Jakarta: Departemen Pendidikan
Best Seller.
Nasional.
Gallahue, D. L., & Ozmun, J. C. 1998. Under-
Kellough, Richard D. 1996. Understanding Chil-
standing Motor Development: Infants,
dren s Art. New York: Macmillan Publi-
shing Company.
8 Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 46, Nomor 1 , April 2013, hlm.1-8

Mahmud, A.T. 1995. Musik dan Anak. Jakarta: Santrock, J. W. 2007. Perkembangan Anak.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Boston: Mc. Graw Hill.
Miles M.B., dan Huberman A.M. 1984. Qua- Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang
litative Data Analysis: A Sourcebook of Sistem Pendidikan Nasional. (Online),
New Methods. Newbury Park, CA: Sage (http://www.inherent-
Publications. dikti.net/files/sisdiknas.pdf, diakses
tanggal 27 Juli 2011).
Nasution, S.1988. Metode Penelitian Naturalistik
Kualitatif. Bandung: Tarsito. Wicaksono, H. Y. 2009. Kreativitas dalam
Pembelajaran Musik. Jurnal Cakrawala
Paquette, K. R. dan Rieg, S. A. Using Music to
Pendidikan. XXVIII (1).
Support the Literacy Development of
Young English Language Learners. Early Widhianawati, N. 2011. Pengaruh Pembelajaran
Childhood Education Journal, 36: (3): Gerak dan Lagu dalam Meningkatkan
227-232. Kecerdasan Musikal dan Kecerdasan Ki-
nestetik Anak Usia Dini (Studi Ekspe-
Raharja, B. 2009. Efek Musik terhadap Prestasi
rimen Kuasi pada Anak Kelompok
Anak Usia Prasekolah: Studi Komparasi
Bermain Mandiri SKB Sumedang. Jurnal
Efek Lagu Anak, Dolanan Jawa, dan
Cakrawala Pendidikan, Edisi Khusus (2).
Musik Klasik. Jurnal Cakrawala Pendi-
dikan. XXVIII (2). Yogyakarta:

Anda mungkin juga menyukai