Kelompok 4

 Fauziah Alam (1805025232)

 Nur Khofifah Widiyanti (1805025238)
 Almaida Putri Malaene (1805025240)
 Leny Lerian Septiany (1805025242)

Manajemen Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi (MSPMI) – 4G

English Service (Family Service)

Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 25), English Service lebih dikenal dengan
istilah Family Service, karena lebih mencerminkan suasana kekeluargaan. English Service
memiliki sistem yang khas, antara lain: hidangan yang telah disiapkan dibagikan oleh tuan
rumah kepada para tamu, atau tamu tetap duduk dan mengambil sendiri hidangan yang
diestafetkan mulai dari tamu yang berada di sebelah kanan tuan rumah dan seterusnya searah
jarum jam, dan terakhir tuan rumah sendiri.

Dalam sistem English Service, pramusaji kurang berperan jika dibandingkan ketiga
sistem table service lainnya. Sistem pelayanan ini kurang sesuai diterapkan di restoran yang
dikelola untuk tujuan komersial. Peran pramusaji di sini tidak lebih hanya membantu tugas-
tugas tuan rumah seperti membawa hidangan dari dapur ke meja tamu, clear-up dan
keperluan insidental lainnya yang mungkin timbul pada saat jamuan makan berlangsung.
Pramusaji untuk English Service ini biasa disebut buttler.

Menurut Soekresno dan Pendit (1998: 26), langkah-langkah English Service yang penulis
sarikan meliputi:

1. Menuangkan air es (pouring ice water) ke water goblet dari sebelah kanan tamu sesuai
arah jarum jam.
2. Menyajikan semua hidangan di atas piring lodor dan diletakkan di atas meja tamu,
dan tamu akan melayani dirinya sendiri.
3. Membersihkan sisa-sisa makanan (crumbing down) dari sebelah kiri tamu
4. Mengambil piring kotor (clear-up) dari sebelah kanan tamu searah jarum jam.
5. Menyajikan tea or coffee dari sebelah kanan tamu searah jarum jam.
6. Mengangkat tea or coffee cup and saucer dari sebelah kanan tamu searah jarum jam.
Menurut Marsum W A (2005: 282), keuntungan dan kerugian dari Family Service yang
penulis sarikan adalah:

 Keuntungannya:
a. Sifat pelayanannya yang sederhana merupakan keuntungan bagi Waiter atau Waitress.
Meskipun mereka masih baru dan belum banyak belajar tentang service, mereka
sudah dapat melaksanakannya.
b. Tipe pelayanan ini cepat karena tamu benar-benar melayani sendiri.
c. Waiter atau Waitress dapat melayani tamu lebih banyak daripada bila dipergunakan
tipe pelayanan lain yang lebih formal sifatnya.
 Kerugiannya:
a. Tamu-tamu hanya mendapatkan sedikit perhatian.
b. Makanan diambil dari platter yang semakin kurang menarik karena tamu-tamu
mengambil sendiri hidangannya.

Penjelasan dari video Family Service

Dimulai dengan menu yang akan dihidangkan contohnya adalah Chicken Tarragon
with mashed potatoes and green beans dan chocolate ice cream. Pengaturan tempat dengan
tatakan, sekarang tidak harus menggunakan penempatan tetapi bisa menggunakan taplak
meja atau tidak menggunakan apa – apa sama sekali namun lebih indah jika menggunakan
taplak meja di depan kursi dengan serbet sebagai kombinasi yang cocok dengan pola.

Dipengaturan tempat meja makan, diletakan alas piring/placemats lalu serbet yang
dibentuk yang akan diletakkan di alas piring pada sisi kiri. Serbet yang dibentuk segitiga,
dengan sisi lancip diarahkan menghadap ke luar (ke arah kiri), jika pada serbet yang dibentuk
persegi panjang, sisi terpanjang menghadap ke luar (ke arah kiri).

Menu yang akan dimakan yaitu chicken Tarragon with mashed potatoes and green
beans maka kita perlu garpu untuk makan semua bahan makanan itu dan untuk ayam pasti
akan membutuhkan pisau sehingga hal berikutnya yang diletakkan diatas alas piring adalah
garpu dan pisau, garpu di sebelah kiri dan pisau disebelah kanan. Untuk ice cream menjadi
makanan penutup dengan menggunakan sendok dessert, sendok dapat diletakkan di kanan
pisau atau dapat diletakkan di bagian atas, setelah selesai makan diletakkan disebelah kanan.
 Selanjutnya penempatan piring yaitu diletakkan ditengah antara garpu dan pisau. Dan
terakhir penempatan gelas yang diletakkan disudut 45 derajat dari ujung pisau sehingga
memiliki pengaturan tata letak meja yang indah.