kolaborasi Melalui
melalui
Digitalisasiberkelanjutan
digitalisasi Berkelanjutan
Dalam rangka merealisasi Tahun 2017 Bank Mandiri Tahun 2018 bertepatan dengan Penguatan kinerja yang
kan visi perusahaan menjadi berada pada fase Transformasi 20 (dua puluh) tahun usia Bank telah back on the track di
Indonesia’sbest, ASEAN’s tahap III yang berlangsung Mandiri. Dengan perjalanan 2018 dilanjutkan dengan
prominent, Bank Mandiri pada tahun 2015 sampai yang relatif masih muda, peningkatan Bank Mandiri
senantiasa berupaya untuk dengan 2020. Pada fase ini Bank Bank Mandiri telah mampu dalam memberikan kontribusi
menciptakan kerja nyata Mandiri ingin memantapkan memantapkan kinerjanya di terhadap fokus Pemerintah
dalam segala aspek usahanya. visinya menjadi “Indonesia’s tengah berbagai tantangan di 2018 yaitu penguatan
Berbagai langkah strategis, best, ASEAN’s prominent” yang dihadapi. Kinerja Bank sumber daya manusia (SDM).
inovasi yang berkelanjutan yang dibuktikan dengan upaya Mandiri telah back on the track Bank Mandiri senantiasa
serta peningkatan kualitas dalam mengatasi tantangan yang antara lain diwujudkan menebarkan inspirasi,
SDM juga terus dikembangkan yang dihadapi di tahun dengan kinerja penurunan Non khususnya kepada generasi
sepanjang tahun 2016 yang sebelumnya. Upaya tersebut Performing Loan (NPL) yang milenial sebagai penerus
didukung oleh implementasi telah membuahkan hasil yang cukup signifikan, dari sebesar negeri di masa yang akan
prinsip tata kelola perusahaan menggembirakan di tahun 2017 4,0% di tahun 2016 menjadi datang. Dari sisi internal,
yang baik, untuk memperkuat ini, yang ditunjukkan dengan kurang dari 2,9% di tahun 2018 guna meningkatkan kualitas
landasan usaha Bank Mandiri di dicapainya pertumbuhan serta pertumbuhan kredit di human capital yang mayoritas
masa yang akan datang. kinerja finansial dan non atas 10,0% yang diikuti dengan merupakan generasi milenial,
finansial. Keberhasilan yang pencapaian laba yang berkisar telah dilakukan proses
dicapai Bank Mandiri di tahun sebesar Rp25 triliun secara revamp culture (penajaman
2017 sejalan dengan spirit konsolidasi. Hal ini merupakan budaya) yang dilakukan
memakmurkan negeri dan hasil dari perubahan strategi dengan sistematis untuk
menjadi kebanggaan bangsa. bisnis yang efektif, antara lain menyempurnakan Budaya
dengan kembali ke Existing Kerja dengan landasan core
Core Competence di segmen values yaitu Trust, Integrity,
Corporate-Large Corporate Professionalism, Customer
dan mengakselerasi New Focus dan Excellence. Hasil dari
Core Competence di segmen revamp culture adalah 5 (lima)
Retail Banking. Kedepannya, Budaya Kerja Bank Mandiri
dengan semangat Satu Hati yang baru yaitu Satu Hati Satu
Satu Mandiri yang kuat dan Mandiri, Mandirian Tangguh,
rencana strategi yang tepat, Tumbuh Sehat, Memenuhi
khususnya melalui transformasi Kebutuhan Pelanggan dan
Teknologi Informasi yang Bersama Membangun Negeri
lebih fundamental disertai yang menjadi panduan
penguatan pengelolaan Human dalam berpikir, bertindak dan
Capital yang fokus dalam berperilaku sehari-hari. Dari
menghadapi era digitalisasi dan sisi eksternal, Bank Mandiri
generasi milenial, Bank Mandiri telah melakukan berbagai
optimis akan dapat menangkap inovasi yang bertujuan untuk
berbagai peluang sehingga meningkatkan kualitas melalui
mampu bertumbuh dengan program Wirausaha Muda
sangat baik. Mandiri dan program Mandiri
Hackathon yang merupakan
program rekrutmen di bidang
teknologi informasi yang
bertujuan menampung ide-ide
inovasi yang sesuai dengan
kebutuhan digital perbankan
dan telah berhasil menarik
pendaftar millennials yang
signifikan.
18 40 74 214
Kilas Kinerja Laporan Dewan Profil Perusahaan Analisis dan
Komisaris dan Pembahasan
Direksi Manajemen
atas Kinerja
Perseroan
Kontribusi Terbaik Kami 14 102 Visi, Misi dan Budaya Perusahaan 218 Analisis Perekonomian Nasional
496 Aspek Perpajakan 718 Organ dan Komite di bawah 873 Tanggung Jawab Sosial Terkait
Direksi Operasi yang Adil
396 Larangan, Batasan dan/atau 756 Penerapan Tata Kelola Dalam
Hambatan Signifikan Untuk 880 Tanggung Jawab Sosial
Pemberian Remunerasi Perusahaan Terkait Dengan
Melakukan Penyediaan Dana
antara Bank dan Entitas Lain 763 Akuntan Publik Lingkungan Hidup
Dalam Suatu Kelompok Usaha 887 Tanggung Jawab Sosial Terkait
765 Manajemen Risiko
Dengan Ketenagakerjaan,
499 Derivatif dan Fasilitas Lindung 787 Sistem Pengendalian Internal Kesehatan, dan Keselamatan Kerja
Nilai
790 Fungsi Kepatuhan 894 Tanggung Jawab Sosial
502 Kualitas Aset Produktif Perusahaan Terkait Dengan
797 Program Anti Pencucian
Uang (APU) dan Pencegahan Tanggung Jawab Kepada
Pendanaan Terorisme (PPT) Konsumen
Human Capital 799 Pemberian Dana Sosial dan 900 Tanggung Jawab Sosial
Kegiatan Politik Perusahaan Terkait Dengan
511 Strategi Manajemen Human Pengembangan Sosial
Capital 800 Perkara Penting Kemasyarakatan
813 Kode Etik
526 Process and Policy Human Capital
PEMEGANG SAHAM
60 %
Pemerintah Republik Indonesia
10,36 %
Publik Nasional
29,64 %
Publik Asing
7 OVERSEAS OFFICE
ENTITAS ANAK
100,00 % Bank Mandiri (Europe) Limited 20,00 % PT Mandiri AXA General Insurance
ENTITAS CUCU
ENTITAS ASOSIASI
PT Mandiri Manajemen Investasi Kepemilikan
99,93%
10,00% PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia
melalui PT Mandiri Sekuritas
100,00%
melalui PT Mandiri Sekuritas
1824-1998 2011
Berdirinya Bank Mandiri dimulai dari perjalanan Pada tahun ini Bank Mandiri melakukan right
panjang 4 (empat) Bank milik Pemerintah, yaitu issue dengan menerbitkan 2.336.838.591 lembar
Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Dagang saham dengan harga Rp5.000 per lembar saham.
Negara, Bank Bumi Daya, dan Bank Pembangunan
Indonesia. Tahun ini sekaligus menjadi tahap awal
pelaksanaan Transformasi Lanjutan tahun 2010-
2014, dimana Bank Mandiri telah melakukan
revitalisasi visi nya menjadi “Lembaga Keuangan
2003
Bank Mandiri melakukan Initial Public Offering
(IPO).
2008-2009
Melanjutkan program di tahun sebelumnya, pada
tahun ini Bank Mandiri mengimplementasikan
Tahap 2 Program Transformasi “Outperform
2015
Tahun ini menjadi babak baru dalam Transformasi
Tahap 3 untuk menjadi “The Best Bank in
ASEAN 2020”. Transformasi Tahap 3 (tiga) ini
akan membawa Bank Mandiri menjadi Regional
Player yang siap berkompetisi di pasar ASEAN
untuk memberikan layanan keuangan terbaik
2019
bagi seluruh nasabah dan masyarakat sekaligus Tahun ini, Bank Mandiri menerbitkan Euro
menjadi kebanggaan Indonesia sebagai institusi Medium Term Notes (EMTN) dengan nilai
keuangan terbaik di ASEAN. nominal sebesar USD750.000.000 (nilai penuh)
di Singapore Exchange (SGX). Nilai penerbitan ini
merupakan transaksi Global Bond terbesar yang
pernah diterbitkan oleh bank di Indonesia.
2016
Tahun ini Bank Mandiri telah melakukan sejumlah
aksi korporasi seperti penerbitan Obligasi
Keberlanjutan, Efek Beragun Aset Dalam Bentuk
Surat Partisipasi (EBA-SP) dan nilai total aset yang
menembus Rp1.000 triliun
2018
Bank Mandiri menerapkan new culture di awal
tahun 2018. Penerapan dari budaya baru ini
berhasil menjadikan Bank Mandiri berada di
peringkat 11 dari 500 Perusahaan terbaik dunia
2017 dari sisi lingkungan kerja atau “The World Best
Bank Mandiri mulai menerapkan Corporate Plan Employers 2018” versi Majalah Forbes.
Restart yang telah dicanangkan pada September Sebagai sumber pendanaan baru, tahun ini Bank
2016. Sebagai hasil dari penerapan strategi Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
tersebut, Laba bersih Bank Mandiri secara Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 sebanyak Rp3
tahunan berhasil tumbuh signifikan sebesar triliun dan Medium Term Notes Subordinasi I
49,5%. Bank Mandiri Tahun 2018 sebanyak Rp500 miliar.
nce Insu
ifina ranc
Mult e
ce
In
an
su
fin
ra
n
lti
ce
Mu
Bankin t
es
Investmen
Insuran
General
& Securitig
ce
Ba lamic
ng
Fin easu
Tra nce &
Tr
nki
a
de
Is
ry
Re e
ur
mitt nt al
an Ve apit
ce C
Niche
Banking
6% 2%
Total Premium Income: Rp2,5 Tn
Total Loan: Rp25,7 Tn ROE: 41%
(+26.3%YoY) 13%
ROE: 14,9%
37%
Sharia Banking ROA: 3,5%
Total ROE: 5,1%
3.844
Multi-Finance
Digitize capabilities
Internal Ready to serve digital transaction in 2024 by deliver 3 fold
Platform incrase in capacity and also to implement Cloud based
infrastructure
Modernize Channels
03 To create the best customer experience
Modemize Deliver >30 new features to support customer needs through
Distribution
Chanels mobile and physical channels
Tahun ini merupakan tahun ke-11 bagi Bank Mandiri dalam dalam skala lokal, tetapi juga level internasional merupakan
membuktikan konsistensinya dengan diperolehnya Platinum bukti konsistensi Perseroan untuk turut membangun dunia
Trophy atas predikat Kinerja “Sangat Bagus” di ajang 25th Infobank usaha di Indonesia. WMM merupakan salah satu upaya dari
Awards 2020. Hal tersebut membuktikan bahwa Pegawai Bank Bank Mandiri dalam mendukung gerakan pemerintah untuk
Mandiri secara konsisten mempertahankan produktivitasnya menumbuhkembangkan ekosistem wirausaha sehingga mampu
dan selalu berupaya untuk berinovasi untuk menjawab peluang- menghasilkan produk yang baik dan dapat membuka Lapangan
peluang usaha baru, termasuk pengembangan Digital Banking. pekerjaan baru.
Rp
1.429,3 triliun
Rp
83,72
triliun
163,65
Rp
sebesar
Rp
82,76
triliun
triliun
meningkat 7,73 %
sebesar
Rp
553,57
triliun
meningkat 85,55
dibandingkan CSAT Industri
meningkat
sebesar
Rp
2.44
dibandingkan NPS Industri
35 triliun
Mempertahankan Tingkat
Kesehatan Bank Pada
Peringkat Komposit 1
Rasio Laba (Rugi) Terhadap Jumlah Ekuitas 8,06% 13,09% 13,91% 12,54% 9,07%
Rasio Liabilitas Terhadap Jumlah Aset 85,47% 82,77% 83,31% 83,69% 84,31%
Rasio Liabilitas Terhadap Ekuitas 588,11% 480,42% 499,08% 512,94% 537,32%
Rasio Fee Based Income terhadap Total Pendapatan
28,14% 25,95% 30,69%*) 23,29% 21,29%
Operasional
LIKUIDITAS
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) (dahulu disebut
80,84% 93,93% 95,46% 87,16% 85,86%
sebagai Loan to Funding Ratio (LFR))
Rasio Aset Likuid Terhadap Total Aset 17,27% 13,97% 15,62% 21,66% 23,44%
Rasio Total Aset Likuid terhadap Pendanaan Jangka
22,38% 18,85% 25,01% 30,89% 34,60%
Pendek
Rasio Total Kredit Kepada UMKM Terhadap Total Kredit 11,79% 11,64% 11,68% 12,47% 13,55%
Total CASA (dalam juta Rupiah) 622.685.004 552.250.444 492.199.870 498.916.800 454.332.044
KEPATUHAN
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Pihak Tidak Terkait 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
GWM Primer - Rupiah 3,50% 6,21% 6,92% 6,78% 6,50%
GWM Sekunder - Rupiah 23,50% 13,02% 10,14% 8,91% 9,84%
GWM Valas 4,10% 8,10% 8,10% 8,10% 8,12%
GWM LFR 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
Posisi Devisa Neto 0,91% 1,09% 0,67% 1,59% 2,98%
RASIO LAINNYA
LLR/NPL Bruto (Coverage Ratio) (%) 234,90% 147,69% 146,93% 142,95% 131,29%
CIR (Rasio Biaya Terhadap Pendapatan) (konsolidasi) 44,89% 45,68% 44,35% 45,43% 39,15%
Profit Before Tax/Employee (dalam juta Rupiah) 496,65 830,17 785,67% 655,12 418,63
*) Direklasifikasi
**) Disajikan kembali
Ikhtisar Operasional
Keterangan: Segmentasi usaha disesuaikan dengan struktur organisasi pada tahun laporan
*) Segmen Korporasi masih tergabung dengan Institutional Banking/Hubungan Kelembagaan
**) Segmen Korporasi tidak termasuk Institutional Banking/Hubungan Kelembagaan
***) Segmen Korporasi tidak termasuk Institutional Banking/Hubungan Kelembagaan, pada tahun 2018 Segmen Corporate Banking disebut Segmen Corporate–Large Corporate
Keterangan: Segmentasi usaha disesuaikan dengan struktur organisasi pada tahun laporan
*) Segmen Komersial
**) Pada tahun 2018 Segmen Commercial Banking disebut Segmen Corporate–Middle Corporate
Keterangan: Segmentasi usaha disesuaikan dengan struktur organisasi pada tahun laporan
*) Segmen Korporasi masih tergabung dengan Institutional Banking/Hubungan Kelembagaan
**) Pada tahun 2017 Segmen Hubungan Kelembagaan disebut Segmen Government & Institutional
Keterangan: Segmentasi usaha disesuaikan dengan struktur organisasi pada tahun laporan
*) Segmen Retail (masih termasuk Segmen Mikro, Bisnis, Konsumer dan Individual)
Keterangan: Segmentasi usaha disesuaikan dengan struktur organisasi pada tahun laporan
*) Masih menjadi bagian dari Segmen Treasury and Markets
2020
Triwulan I 4.650 4.820 4.450 4.680 46.666.666.666 3.913.769.100 218,40
2019
2018
2017
2016
2015
*) Bank Mandiri melakukan aksi korporasi dengan melakukan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yang mulai berlaku efektif per tanggal 13 September 2017
Harga Pembukaan, Penutupan Tertinggi, Penutupan Terendah, dan Penutupan Saham di Setiap Triwulan (Rp)
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2020 2019
: Harga Per Saham Penutupan (Rp) : Harga Per SahamTertinggi (Rp) : Harga Per Saham Terendah (Rp) : Harga Per Saham Pembukaan (Rp)
Volume Transaksi
(miliar lembar saham)
4.949.912.800
3.913.769.100
3.545.255.800
3.127.719.800 3.037.818.600
2.667.258.100 2.600.509.300 2.656.448.300
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2020 2019
Grafik Pergerakan Harga dan Volume Saham Bank Mandiri Tahun 2020
7.675 8.000
7.450
4.949.912.800 8.025
4.000.000.000
7.000
6.325 6.975
3.000.000.000 6.000
3.913.769.100
4.960 3.545.255.800 5.000
2.000.000.000 3.037.818.600
4.950 3.127.719.800 4.000
4.680 2.667.258.100 2.656.448.300
1.000.000.000 3.000
2.600.509.300
2.000
500.000.000
1.000
0 0
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2020 2019
Kapitalisasi
(Rp trilliun) 374,5
358,17
347,67
325,5
295,17
231 231,47
218,4
Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV
2020 2019
Pada tanggal 12 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Bank Mandiri II Tahap I Tahun 2020 (“Obligasi Berkelanjutan II Tahap I”) dengan
nilai nominal sebesar Rp1.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri:
Obligasi Nilai Nominal Tingkat bunga tetap per tahun Jatuh tempo
Informasi Obligasi
Obligasi Berkelanjutan
100% (seratus persen) dari jumlah pokok
3. I Bank Mandiri Tahap III 21 September 2018 5 tahun Rp 3.000
obligasi
Tahun 2018
Obligasi Bank Mandiri II Ser A: 5 Tahun 100% (seratus persen) dari jumlah pokok
4. 12 Mei 2020 Rp 1.000
Tahap I Tahun 2020 Seri B: 7 Tahun obligasi
Informasi Sukuk
Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Mandiri tidak menerbitkan sukuk atau surat berharga negara yang diterbitkan berdasarkan prinsip
syariah, dengan demikian Bank Mandiri tidak memiliki informasi mengenai sukuk.
Informasi Sumber Pendanaan Lainnya Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi
(”Eba-Sp”) Bmri 01 Kelas A
Negotiable Certificates Of Deposit (NCD)
Bank Mandiri juga telah menerbitkan Efek Beragun Aset Berbentuk
Bank Mandiri telah menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit Surat Partisipasi (”EBA-SP”) BMRI 01 Kelas A pada tanggal 26
(NCD) selama 2 (dua) tahun berturut-turut, yaitu NCD I PT Bank Agustus 2016 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dengan
Mandiri (Persero) Tbk. Tahap I Tahun 2015 Seri A, B, C, D, dan E pada jumlah pokok sebesar Rp456.500.000.000 (empat ratus lima puluh
tanggal 25 Mei 2015 dengan total Rp2,60 triliun dan NCD II PT Bank enam miliar lima ratus juta rupiah) yang akan jatuh tempo pada 27
Mandiri (Persero) Tbk. Tahap II Tahun 2016 Seri A, B, C dan D pada Oktober 2029. EBA SP seri A1 diterbitkan dengan tingkat suku bunga
tanggal 16 Desember 2016 dengan total Rp2,66 triliun. NCD Tahap I sebesar 8,6% per tahun sedangkan EBA SP seri A2 dengan tingkat
seluruhnya telah dilunasi pada tahun 2016, sedangkan pelunasan suku bunga sebesar 9,1% per tahun. Selama 2 (dua) tahun berturut-
untuk NCD Tahap II sebagian telah dilaksanakan pada tahun 2017 turut, EBA-SP BMRI Kelas A seri A1 dan A2 masing-masing memiliki
dan 2018 (untuk Seri A, B dan C). NCD Tahap II seri D dengan tingkat peringkat idAAA dari Pefindo. Informasi mengenai tabel kronologi
suku bunga sebesar 8,40% akan jatuh tempo pada 13 Desember penerbitan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (”EBA-
2019. Informasi mengenai tabel kronologi penerbitan NCD dapat SP”) BMRI 01 Kelas A dapat dilihat di bab Profil Perusahaan pada
dilihat di bab Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini. Laporan Tahunan ini.
Selain itu, pada tanggal 13 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan nilai nominal sebesar USD500.000.000
(nilai penuh) di Singapore Exchange (SGX) sebagai berikut:
Obligasi Nilai Nominal Tingkat bunga tetap per tahun Jatuh tempo
Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Mandiri tidak pernah dikenakan sanksi penghentian sementara perdagangan saham (suspension)
dan/atau penghapusan pencatatan saham (delisting).
Peringkat
Tingkat Suku Status
Tanggal Jatuh Tempo Wali Amanat
Bunga Pembayaran
2020 2019 2018
Seri A: 30 September 2021, Seri A: 7,95%
AAA oleh AAA oleh AAA oleh Bank Tabungan
Seri B: 30 September 2023, Seri B: 8,50% Belum Lunas id id id
Pefindo Pefindo Pefindo Negara å
Seri C: 30 September 2026. Seri C: 8,65%
Medium Term Notes Subordinasi I Bank Mandiri Euro Medium Term Note (EMTN)
Tahun 2018
Pada tanggal 11 April 2019, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium
Dalam rangka memenuhi ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Term Notes (EMTN) dengan nilai nominal sebesar USD750.000.000
Keuangan (OJK) No. 14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi (nilai penuh) di Singapore Exchange (SGX). Tingkat bunga 3,75%
(Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik, Bank Mandiri telah menerbitkan per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 11 April 2024. Obligasi
Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 ini diterbitkan pada nilai 98,998% dari jumlah pokok obligasi.
(MTN Subordinasi Mandiri) yang juga telah disetujui dalam Rapat Bunga obligasi dibayarkan setiap semester (semi-annual), dengan
Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 21 Maret 2018. pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Oktober
MTN Subordinasi Mandiri dicatatkan pada tanggal 27 Juli 2018 2019, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo
dengan nilai sebesar Rp500 miliar. MTN tersebut memiliki tingkat obligasi adalah pada tanggal 11 April 2024 yang juga merupakan
suku bunga sebesar 8,50% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal pelunasan pokok dari obligasi. Wali amanat dari penerbitan
31 Juli 2023. Pada tahun 2018, MTN Subordinasi Mandiri mendapat EMTN adalah Bank of New York Mellon. Pada tanggal 30 September
peringkat idAA (Double A) dari Pefindo. Informasi mengenai tabel 2019, peringkat EMTN adalah Baa2 (Moody’s) dan BBB- (Fitch).
kronologi penerbitan MTN Subordinasi Mandiri dapat dilihat di bab
Profil Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.
Outlook STABLE
Long-Term Counterparty Risk Rating Baa2
16 April 2020
Long-Term Debt (P)Baa2
Long-Term Deposit Baa2
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
Corporate Rating STABLE
25 Agustus 2020
Long Term General Obligation AAA
id
MSCI
ESG Rating BBB 25 Agustus 2020
Target
No Sekuritas Rekomendasi
Price
Resume Tanggal
1 Nomura Buy 8.800 - Pendapatan bunga 4Q20 mencapai Rp21,0 trn (-1,0% QoQ; -11,8% YoY).
Verdhana Hal ini membawa pendapatan bunga FY20 menjadi Rp87,3 trn (-4,6% YoY).
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan hasil aset secara
keseluruhan, yang mencerminkan penurunan suku bunga yang luas. Namun,
hal ini lebih dari diimbangi oleh biaya dana keseluruhan yang lebih rendah,
yang menyebabkan penurunan biaya bunga. Beban bunga 4Q20 mencapai
29 Januari
Rp6,6 triliun (-16,9% QoQ; -20,0% YoY), sehingga beban bunga FY20 menjadi
2021
Rp30,8 triliun (-4,0% YoY). Hal ini menyebabkan pendapatan bunga bersih (NII)
4Q20 sebesar Rp14,3 triliun (+ 8,5% QoQ; -7,4% YoY), Pendapatan non-bunga
FY20 menjadi Rp56,5 triliun (-4,9% y-y). Ini berarti NIM 4Q20 sebesar 4,3% -
peningkatan yang signifikan dari NIM 3Q20 sebesar 3,9%. Biaya dana telah
menunjukkan pengurangan yang cukup besar sebesar 50bp QoQ, membawa ke
rekor terendah 2,2% dan membawa FY20 CoF menjadi 2,75%.
Target
No Sekuritas Rekomendasi
Price
Resume Tanggal
- PPOP 4Q20 berada di Rp11,4 trn (+ 9,1% QoQ; -2,9% YoY). Hal ini membawa
PPOP FY20 menjadi Rp46,1 trn (-5.1% YoY). Ini setara dengan 110% dari
proyeksi PPOP FY20.
- Mandiri mencatat CoC sebesar 3,3% di 4Q20 (naik dari 2,5% di 3Q20). Hal ini
membuat CoC FY20 menjadi 2,35%, di bawah panduan manajemen sebesar
250-280bps untuk FY20. Dengan prospek optimis untuk pembayaran pinjaman
yang direstrukturisasi pada tahun 2021 (sebagaimana dibahas di atas),
manajemen mengarahkan FY21 CoC sebesar 1,9-2,3%. Laba 4Q20 mencapai
Rp3,1trn (-17,2% QoQ; -57,3% YoY), dengan penurunan kuartalan sebagian
besar disebabkan oleh CoC yang lebih tinggi.
2 CLSA Buy 7.050 - Pinjaman (saldo rata-rata) tumbuh 7% YoY di 4Q20, tetapi saldo akhir,
turun 1,6% YoY. Bank Mandiri memantau pertumbuhan satu digit tahun ini
(21CL: 5,6%), dengan alasan ketidakpastian realisasi vaksinasi massal dan
pemulihan ekonomi. Oleh karena itu, akan tetap selektif dalam pertumbuhan
(yaitu, mengandalkan klien korporat utama dan rantai nilainya, dan
peminjam yang memiliki penggajian di Bank Mandiri). Bank Mandiri juga
akan mempertahankan fokus pada sektor yang tangguh seperti FMCG,
telekomunikasi, dan perawatan kesehatan.
- Per 31 Des 2020, pinjaman senilai Rp123,4 triliun telah disetujui untuk
28
restrukturisasi. Pinjaman tersebut turun menjadi 12,2% dari 15,5% pada
Januari
September 2020. Hal ini dibandingkan dengan industri sebeser 18%.
2021
- Bank Mandiri menilai calon peminjam yang mungkin memenuhi syarat untuk
restrukturisasi lebih lanjut (dengan perpanjangan moratorium pinjaman
regulator hingga 31 Maret 2022). Bank Mandiri memperhitungkan 35-40%
mungkin perlu diperpanjang karena 60% dari buku yang direstrukturisasi
COVID-19 berisiko rendah, 25% sedang, dan 11% berisiko tinggi.
- Bank Mandiri mengharapkan NPL pada 2021 lebih baik dari 2020 dan juga
didorong oleh pertumbuhan kredit. Terdapat beberapa NPL legacy di
Komersial, sehingga NPL-nya mungkin tetap di kisaran 10% dalam 2 tahun ke
depan, tetapi pinjaman baru sejak 2018 memiliki kualitas yang sangat baik.
3 Goldman Buy 8.520 - Bank Mandiri membukukan laba bersih 4Q20 sebesar Rp3,091milyar, -57 yoy/
Sachs + 17% qoq, 18% diatas GSe. Hambatan tersebut didorong oleh pendapatan
bunga bersih yang lebih kuat dari yang diharapkan, mengingat pemulihan
NIM yang kuat dan pertumbuhan non-NII, didorong oleh biaya treasury
dan keuntungan pasar dari anak perusahaan Bank Mandiri. Fokus tersebut
tetap pada kualitas aset, dan Bank Mandiri tetap optimis. Pinjaman dalam
moratorium sedikit meningkat menjadi 16,2% (dari 15,5% pada 3Q20)
meskipun manajemen mencatat bahwa laju peningkatan telah melambat.
Untuk tahun 2021, manajemen memandu agar pinjaman tumbuh satu digit,
karena manajemen tetap selektif dalam menumbuhkan portofolionya sambil
menunggu realisasi distribusi vaksin. Panduan biaya kredit untuk 2021 28
dipandu menjadi 1,9% -2,4% (vs. FY20 2,35%) dengan risiko naik jika kualitas Januari
aset pinjaman dalam moratorium ternyata lebih baik dari yang diharapkan. 2021
Secara keseluruhan kami melihat ini sebagai kumpulan pendapatan yang layak
yang menunjukkan beberapa pemulihan dalam bisnis yang mendasarinya
serta kualitas aset yang dapat dikelola.
- Highlight Utama:
1. Rasio NPL menurun menjadi 3,1%, mengingat Indonesia masih dalam masa
moratorium.
2. Biaya kredit lebih besar dari yang diharapkan.
3. Pendapatan Bunga Bersih diatas Gse.
4. NIM meningkat 38 bps qoq menjadi 4,56%.
5. Pendapatan non bunga di atas ekspektasi.
6. Dividen kemungkinan tetap pada rasio pembayaran 60%.
4 CGS CIMB Buy 7.700 - Bank Mandiri memulai musim laporan laba 4Q20 secara positif dengan jumlah
laba bersih sejalan dengan perkiraan konsensus dan Bloomberg.
- NIM pulih dengan baik secara qoq karena pemotongan CoF yang agresif,
sementara biaya kredit yang lebih tinggi di 4Q20/FY20 akan membantu
mengurangi pertumbuhan laba di FY21F.
29 Januari
- Hasil 4Q20 in-line; NIM membaik dan kualitas aset dikelola dengan baik.
2021
- Permintaan pinjaman sedikit membaik selama 4Q20 menurut manajemen,
tetapi Bank Mandiri tetap berhati-hati dan sangat selektif dalam meningkatkan
pinjaman. Pertumbuhan simpanan tetap kuat.
- Selain itu, pertumbuhan opex diperkirakan akan tetap di satu digit. Seperti
tahun 2020, pedoman 2021-nya tampak konservatif.
6 UBS Buy 8.500 - Pemulihan lini atas Q4 yang kuat, biaya kredit yang lebih konservatif
- Ada pemulihan QoQ 9% di PPOP yang didorong oleh ekspansi NIM 39bp tetapi
kenaikan biaya kredit sebesar 33% QoQ (4% di atas Estimasi UBS). Ekspansi
0-20bps NIM dan penurunan biaya kredit 0-40bps menghasilkan peningkatan
pendapatan 8-14%. Harga saham mungkin akan bereaksi positif terhadap hasil
Q4.
- Pada Q420, pendapatan bunga bersih tumbuh 9% QoQ dengan ekspansi 39bp 28 Januari
QoQ NIM menjadi 4,3% (bank only) didorong oleh penurunan biaya dana 50bp 2021
QoQ menjadi 2,1%. PPOP tumbuh 9% QoQ meskipun 35% QoQ pertumbuhan
opex, berkat pertumbuhan 18% QoQ dalam pendapatan non-bunga inti dan
100 +% QoQ PPOP kontribusi dari anak perusahaan. Biaya kredit FY20 adalah
Rp22tn (260bp, + 33% QoQ). Dari 16% pinjaman yang direstrukturisasi dengan
COVID-19, 64% dianggap berisiko rendah sementara sisanya akan masuk ke
pinjaman tahap 2 (25%) dan tahap 3 (11%).
7 Credit Buy 7.300 - NIM dan kualitas aset membaik di 4Q20, dikombinasikan dengan prospek yang
Suisse lebih baik di tahun 2021.
- Manajemen berpedoman pada 2021 yang lebih baik dengan target NIM 4,6%
-4,8% (dari 4,65% pada 2020) dan target biaya kredit 1,9% -2,4% (dari 2,4%
pada 2020). Dalam hal pertumbuhan pinjaman, manajemen menetapkan
target satu digit namun bisa memiliki risiko naik, tergantung pada kemajuan
vaksin.
- Pendapatan non-bunga 4Q20 tumbuh 39% QoQ dan 18% YoY, dan 39% di atas 28 Januari
perkiraan, terutama didorong oleh keuntungan sekuritas dan pendapatan non- 2021
bunga lainnya dari revaluasi Link-Aja.
- Biaya kredit 4Q20 adalah 28% di atas perkiraan (+ 40% QoQ / + 306% YoY).
Hasilnya, cakupan NPL meningkat 24ppt QoQ dan 85ppt YoY, menjadi 229%.
Cakupan yang tinggi tersebut bertujuan untuk menahan potensi penurunan
peringkat dari pinjaman yang direstrukturisasi karena COVID-19. 11% dari
pinjaman tersebut diharapkan dapat diturunkan menjadi NPL setelah periode
restrukturisasi berakhir.
Target
No Sekuritas Rekomendasi
Price
Resume Tanggal
8 Morgan Buy 8.236 - Restructured loan developments: Bank Mandiri telah merestrukturisasi
Stanley pinjaman Rp120 (16% dari total pinjaman bank-only) karena COVID-19 pada
13 Agustus 2020. Mereka mengharapkan pinjaman yang direstrukturisasi
akan mencapai 17-19% dari total pinjaman pada akhir tahun, karena
permintaan untuk pinjaman semacam itu terus menurun. Manajemen telah
mengklasifikasikan pinjaman yang direstrukturisasi dalam tiga segmen.
- High-risk (berpotensi tinggi untuk kambuh sebagai NPL ketika periode
restrukturisasi berakhir): Bank Mandiri mengidentifikasi sekitar 10% dari buku
yang direstrukturisasi sebagai risiko tinggi, dan sedang membangun provisi
menggunakan tahap 3 IFRS-9 untuk segmen ini, yang utamanya adalah UKM
dan perbankan komersial. 28
- Medium-risk (perlu tambahan restrukturisasi pasca relaksasi, tetapi bisnis tetap Januari
beroperasi): 30% dari kredit yang direstrukturisasi diklasifikasikan sebagai 2021
risiko menengah. Bank Mandiri akan membangun provisi menggunakan IFRS-9
tahap 2.
- Low-risk (tidak perlu restrukturisasi lebih lanjut): 60% dari pinjaman yang
direstrukturisasi tanpa penyisihan bawaan.
- Manajemen menaikkan pedoman untuk pertumbuhan pinjaman tahun 2020
(menggunakan saldo rata-rata) menjadi satu digit (dari pedoman baru-baru
ini yang mengalami sedikit kontraksi), berkat pembukaan kembali ekonomi
dan program stimulus pemerintah, dengan tetap mempertahankan NIM dan
pedoman biaya kredit untuk tahun 2020 di 4,4 -4,6% dan 2,5% -3,0%, masing-
masing. NIM 1H20 adalah 4,9%, dan biaya kredit 1H20 adalah 2,2%.
9 Macquarie Buy 7.500 - Peningkatan NIM dan banyak lagi yang akan datang. NIM Bank Mandiri hanya
pindah ke 4,33%, naik 39bps QoQ. Untuk FY21, Bank Mandiri mengharapkan
4,6-4,8% (hingga 15bps YoY) karena keuntungan biaya pendanaan ditahan
dan bunga yang ditangguhkan atas pinjaman yang direstrukturisasi telah
dibayarkan. Pro forma termasuk bunga yang ditangguhkan, catatan Mandiri
akan menjadi 4,83% di 4Q20.
- Mempersiapkan tahap kedua restrukturisasi pinjaman. 12% dari saldo
pinjaman yang ditarik (Rp93 triliun) direstrukturisasi karena COVID-19, dengan
Rp10 triliun (1,3% pinjaman) tercatat sebagai risiko tinggi dan kemungkinan
NPL. Dari risiko menengah dan rendah yang tersisa, Rp33 triliun – Rp37 triliun
(4,3-4,9% dari pinjaman) kemungkinan akan membutuhkan restrukturisasi 28
kedua tahun ini, yang diizinkan oleh regulator. Bank Mandiri mengharapkan Januari
untuk membebankan biaya kredit 1,9% -2,4% (2,1% disebutkan dalam 2021
panggilan tersebut) di FY21, dengan provisi dua tahun kumulatif untuk
pinjaman yang direstrukturisasi COVID-19 sebesar 0,8%.
- Pemberian pinjaman tetap hati-hati, berharap meningkat sejalan dengan
peningkatan vaksinasi dan mobilitas. Panduannya adalah untuk pertumbuhan
pinjaman sebesar 5-6% di FY21 vs -2% untuk FY20 dan mengulangi rencana
untuk FY24 dengan CAGR ~ 10% dalam pinjaman. Biaya diperkirakan akan
meningkat dalam satu digit yang didukung oleh penyegaran platform
perbankan seluler. Bank Mandiri berada dalam posisi untuk membayar
setidaknya 60% dari keuntungan FY20 sebagai dividen (dividen final akan
ditentukan oleh Kementerian BUMN).
Dewan Komisaris menyadari bahwa tantangan yang dihadapi di menjalankan prinsip Good Corporate Governance dan mematuhi
tahun 2020 tidaklah mudah. Oleh karenanya, Dewan Komisaris perundangan-undangan yang berlaku, meningkatkan kualitas
senantiasa memberikan arahan-arahan kepada Direksi melalui internal control dalam setiap aktivitas Perseroan, termasuk pada
mekanisme-mekanisme sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran konsistensi pelaksanaan rencana kerja tahun 2020, pengembangan
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan, dan pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan. Fokus
yang menjadi perhatian kami selama tahun 2020, meliputi aspek
Selama tahun 2020, kami melakukan komunikasi yang lebih Perkreditan, Teknologi Informasi, Sumber Daya Manusia, dan
intensif dengan Direksi untuk membahas isu-isu signifikan yang Kinerja Perusahaan Anak, khususnya yang terdampak pandemi
ada di Mandiri Group, terutama terkait dengan upaya mitigasi risiko COVID-19.
dampak pandemi COVID-19. Dalam setiap kesempatan baik dalam
rapat formal maupun pertemuan internal, secara berkala kami Pada kesempatan ini, kami sampaikan laporan pengawasan dan
Bersama Komite di bawah Dewan Komisaris telah menyampaikan pemberian nasihat Dewan Komisaris terhadap jalannya kepengurusan
nasihat dan mengingatkan jajaran Manajemen untuk senantiasa yang telah dilakukan oleh Direksi sepanjang tahun 2020.
Laporan
Dewan Komisaris
Pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya yang kami
hormati,
Pengawasan Terhadap Implementasi tiap semester. Selain itu, mendasarkan pada Surat Pemegang
Strategi Perseroan Saham Dwiwarna No. S-76/D3.MBU/2014 tanggal 03 Juni 2014
tentang Permintaan Tanggapan atas Laporan Triwulanan, Dewan
Pengawasan kami terhadap implementasi strategi Perseroan Komisaris wajib menyampaikan Tanggapan atas Pencapaian
khususnya ditekankan pada pengawasan terhadap pelaksanaan Kinerja Perseroan kepada Kementerian BUMN selaku Pemegang
Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2020-2022. Berdasarkan Peraturan Saham Seri A Dwiwarna tiap triwulan. Pada tahun 2020, kami telah
Otoritas Jasa Keuangan No. 5/POJK.03/2016 tentang Rencana melaksanakan kewajiban tersebut dengan menyampaikan Laporan
Bisnis Bank, Dewan Komisaris wajib melaksanakan pengawasan Pengawasan terkait implementasi strategi Perseroan sebagai
terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank yang mencakup antara berikut:
lain kebijakan dan strategi manajemen. Hasil pengawasan tersebut
dituangkan dalam Laporan Pengawasan Pelaksanaan Rencana
Bisnis Bank yang disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan
Selain kondisi perekonomian global dan nasional, pandemi Selama tahun 2020 Direksi lebih berfokus pada kesehatan dan
COVID-19 juga cukup berdampak signifikan terhadap kinerja keberlanjutan bisnis Perseroan dibandingkan melakukan ekspansi
perbankan secara keseluruhan, sejalan dengan permintaan kredit yang agresif. Pemilihan pipeline kredit dilakukan dengan
domestik yang belum kuat dan kehati-hatian perbankan. Hal sangat selektif, yaitu pada sektor usaha yang tidak terdampak.
tersebut ditunjukkan oleh permintaan kredit yang cukup rendah Selain itu, terdapat penyesuaian prioritisasi fokus Direksi, antara
sehingga pertumbuhan kredit tidak sekencang pertumbuhan lain terkait monitoring ketat proses restrukturisasi kredit debitur
dana dan tren peningkatan Loan at Risk (LaR) selama tahun 2020. terdampak COVID-19 dan penyaluran Dana Pemerintah (post facto
Hingga September 2020, pertumbuhan kredit industri sebesar review) di seluruh segmen kredit untuk meminimalisir potensi risiko
0,12% sementara pertumbuhan DPK sebesar 12,88%. Diharapkan operasional, moral hazard, ataupun free rider.
dalam beberapa waktu ke depan intermerdiasi perbankan mulai
pulih seiring dengan program Pemerintah dalam rangka Pemulihan Kami secara berkala memonitor pencapaian kredit dan upaya-
Ekonomi Nasional. upaya perbaikan/penyesuaian strategi yang telah dilakukan Direksi,
termasuk pelaksanaan stress test secara berkala untuk meyakinkan
Dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian baik global bahwa Direksi telah memiliki mitigasi risiko yang komprehensif
maupun nasional serta kondisi industri perbankan nasional, kami untuk meminimalisir dampak pandemi COVID-19 terhadap kinerja
memberikan apresiasi atas pencapaian Direksi dalam menghadapi Perseroan.
kondisi yang sangat menantang di tahun 2020.
Teknologi Informasi
Pencapaian KPI
Direksi secara konsisten melaksanakan strategi pengembangan
Kondisi perekonomian baik global maupun nasional serta kondisi Teknologi Informasi sebagaimana direncanakan dalam Corporate
industri perbankan nasional tahun 2020 membuat pecapaian Plan 2020-2024. Bank Mandiri menjalankan strategi transformasi
KPI menjadi tantangan tersendiri. Meskipun demikian, secara digital sebagaimana ditetapkan dalam “4-Pronged Framework”,
keseluruhan target KPI Direksi tahun 2020 terealisasi dengan yang meliputi strategi Digitize Internal Platform, Develop Digital
capaian yang sangat memuaskan. Hal ini terutama dikarenakan Native Product, Modernize Digital Channel, dan Leverage Digital
komitmen Direksi yang sangat tinggi dalam mencapai seluruh KPI Ecosystem. Implementasi keempat strategi tersebut secara
tahun 2020 dengan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian. konsisten diyakini dapat meningkatkan keunggulan kompetitif
Perseroan kedepannya.
Kami memberikan apresiasi atas pencapaian KPI Direksi tahun 2020
dimana capaian Bank Mandiri masih lebih bagus jika dibandingkan Kami menilai bahwa Direksi telah mengembangkan teknologi
dengan rata-rata industri perbankan. informasi secara efektif dalam menghadapi pandemi COVID-19
dan telah berhasil mengoptimalkan potensi bisnis yang ada.
Pelaksanaan Kebijakan Strategis Perkreditan Pandemi COVID-19 telah merubah perilaku transaksi nasabah
yang cenderung mengarah ke digital banking sehingga teknologi
Aspek perkreditan merupakan salah satu tantangan utama informasi memainkan peran yang krusial dalam menjaga berbagai
selama tahun 2020. Dampak multidimensi pandemi COVID-19 aktivitas masyarakat tetap berjalan dengan aman termasuk
mengakibatkan antara lain penurunan kebutuhan kredit dan layanan perbankan selama pandemi. Bank Mandiri telah mampu
keterbatasan alternatif pembiayaan karena banyak sektor mengembangkan teknologi informasi yang mampu untuk
terdampak, penurunan kualitas kredit, dan peningkatan LaR, menjawab kebutuhan perubahan perilaku transaksi nasabah
sehingga prinsip kehati-hatian menjadi prioritas utama untuk tersebut dengan pengembangan Teknologi Informasi yang memiliki
meyakinkan bahwa kredit dapat tumbuh sehat dan berkualitas. kecepatan, ketepatan, efisiensi, produktivitas, validitas dan
pelayanan kepada nasabah. Bank Mandiri merespon persaingan
Selama tahun 2020, Direksi mengambil kebijakan yang cukup digitalisasi yang semakin meningkat melalui transformasi digital
konservatif terkait penyaluran kredit yang dilakukan dengan untuk menjaga dan meningkatkan loyalitas nasabah.
sangat selektif mengingat cukup banyak sektor usaha yang
terdampak COVID-19 dan adanya beberapa peraturan Pemerintah Kami secara berkala memonitor pengembangan dan progress
serta Regulator yang membatasi ruang gerak Perseroan untuk perbaikan pada teknologi informasi dan digital banking, terutama
melakukan ekspansi bisnis, antara lain Peraturan Otoritas Jasa terkait dengan availability, reliability, security, dan data integrity
Keuangan No. 11/POJK.03/2020 tanggal 13 Maret 2020 perihal untuk meyakinkan keamanan dan kehandalan sistem yang dimiliki
Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Bank Mandiri untuk memenuhi kebutuhan nasabah.
Dampak Penyebaran Coronavirus Disease 2019, Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) No. 104/PMK.05/2020 tentang Penempatan Dana
Dalam Rangka Pelaksanaan Program PEN, dan Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB).
Sepanjang tahun 2020, Bank Mandiri melakukan penataan Kami yakin bahwa Direksi akan mampu memanfaatkan dengan
organisasi yang berdasarkan pada kebutuhan bisnis khususnya baik berbagai peluang yang ada pada industri perbankan. Hal ini
yang mendukung Rencana Bisnis Bank Tahun 2020-2022 dan didasarkan atas proyeksi pertumbuhan kredit di tahun 2021 secara
Corporate Plan 2020 - 2024 yang berfokus pada teknologi informasi, bank only dikisaran 5% - 7%. Sementara itu, pertumbuhan DPK
perkreditan, dan risk management. Penataan organisasi dilakukan diproyeksikan pada tahun 2021 sekitar 6% - 8%. Sesuai dengan
dengan fokus mendukung new business strategy dan busines fokus utama, Bank Mandiri terus melakukan berbagai langkah
process improvement. Kondisi 2020 adalah kondisi extraordinary strategi dalam menjaga pertumbuhan kredit melalui penyaluran
yang berimplikasi pada perubahan mekanisme dan pola kerja serta kredit yang selektif dan hati-hati pada sektor yang masih memiliki
efisiensi anggaran Biaya Tenaga Kerja. Implikasi dari pengetatan prospek positif atau akan pulih lebih cepat antara lain sektor
biaya tenaga kerja berpengaruh pada ketersediaan dan strategi telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan
distribusi Capacity Planning dan beberapa kebijakan terkait dan agrikultur. Selain itu, Bank Mandiri juga mempertimbangkan
pembatasan jam kerja untuk mendukung pemerintah mencegah sektor-sektor unggulan melalui pemetaan sektor potensial di
dan mengendalikan penyebaran COVID-19. berbagai wilayah Indonesia.
Beberapa strategi yang dilakukan terkait Capacity Planning antara Penilaian kami atas prospek usaha yang telah disusun oleh Direksi
lain melakukan delay recruitment dan penerapan strategi Zero juga didasarkan atas kekuatan yang dimiliki Bank Mandiri saat ini
Growth pada posisi tertentu serta pengaturan waktu kerja lembur. diantaranya adalah permodalan kuat sesuai implementasi Basel IV,
Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan kajian yang berkelanjutan memiliki layanan one stop financial service melalui Mandiri Group,
terhadap efektifitas pelaksanaan metode kerja baru (New dengan 11 (sebelas) Entitas Anak yang merupakan leading company
Normal - WFO/WFH), pengembangan organisasi pasca Pandemi dan pelopor di masing-masing industri, memiliki jumlah jaringan
dan mekanisme pengembangan pegawai di era digitalisasi dan yang terdistribusi secara merata di seluruh wilayah Indonesia serta
pengelolaan human capital pegawai usia milenial. memiliki nasabah yang beragam di setiap segmen yang dapat
menopang pertumbuhan usaha.
Kinerja Perusahaan Anak
Dampak COVID-19 juga dirasakan oleh Entitas Anak Perseroan, Pandangan Atas Penerapan Good
terutama pada Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan dan Corporate Governance
pembiayaan. Secara umum, Entitas Anak mengalami penurunan
kinerja finansial, namun masih memberikan kontribusi positif Kami senantiasa memastikan bahwa Good Corporate Governance
terhadap kinerja konsolidasi. Kami menilai bahwa di tahun 2020 (GCG) telah terselenggara dalam setiap kegiatan usaha, terutama
Direksi telah berhasil meningkatkan sinergi dengan entitas anak dalam masa pandemi yang merupakan kondisi extraordinary yang
dengan kontribusi net profit after tax (NPAT) entitas anak terhadap menuntut tingkat adaptif yang tinggi. Kami berpendapat bahwa
kinerja Mandiri Group pada tahun 2020 sebesar Rp3.844 miliar yang penerapan GCG telah berjalan dengan baik. Penerapan GCG dapat
didominasi oleh Mandiri Capital Indonesia yaitu sebesar Rp1.627 kami jelaskan sebagai berikut.
Penerapan Strategi Anti Fraud 6. Seluruh pegawai Bank Mandiri harus membuat pernyataan
tahunan (annual disclosure) yang memuat semua keadaan
Bank Mandiri telah memiliki beberapa kebijakan terkait dengan atau situasi yang memungkinkan timbulnya pelanggaran/
Pencegahan Korupsi, antara lain dalam kebijakan internal kontrol, ketidakpatuhan terhadap code of conduct ini.
Peraturan Disiplin Pegawai, Code of Conduct, Etika Bisnis (Business 7. Seluruh pegawai Bank Mandiri dapat memberikan masukan
Ethic) serta telah tercermin dalam Nilai-nilai Budaya Perusahaan untuk perbaikan kinerja, penguatan good corporate
(Corporate Culture) untuk menanamkan value integrity dari setiap governance serta pencegahan fraud, melalui Letter to CEO (LTC).
jajaran Bank Mandiri. Direksi secara berkala telah melaporkan Dalam Perjanjian Kerjasama dengan para kontraktor/supplier/
realisasi dari program anti fraud serta progress perbaikan yang rekanan, terdapat klausula yang mencantumkan komitmen
telah dilakukan, Kami berpendapat bahwa sistem pengendalian pihak tersebut untuk tidak melakukan praktik-praktik korupsi
internalstrategi anti fraud yang diterapkan telah berjalan dengan dan gratifikasi yang mengandung unsur suap.
efektif yang didukung oleh kecukupan organisasi, ketentuan
internal, dan tools-tools untuk mendeteksi adanya indikasi fraud, Sebagai implementasi dari komitmen tersebut, Bank Mandiri telah
termasuk Whistleblowing System/Letter to CEO. Perseroan juga melakukan hal-hal sebagai berikut:
telah memiliki pedoman yang secara khusus mengatur isu-isu 1. Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi yang merupakan bagian
praktek korupsi yaitu Code of Conduct. Pedoman tersebut mengatur dari unit kerja Kepatuhan sebagai koordinator pengendalian
antara lain sebagai berikut: gratifikasi di Bank Mandiri.
1. Mematuhi peraturan internal dan eksternal. 2. Menerbitkan ketentuan mengenai program pengendalian
2. Larangan kepada seluruh jajaran Perseroan untuk meminta gratifikasi di lingkungan Bank Mandiri yang setiap tahunnya
atau menerima, menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau sesuai kebutuhan Perseroan senantiasa dilakukan
atau imbalan dari pihak ketiga yang mendapatkan atau penyempurnaan sejalan dengan perkembangan Perseroan
berusaha mendapatkan fasilitas dari Perseroan dalam bentuk dan/atau pemenuhan ketentuan perundangan dan terakhir
fasilitas kredit “cash loan dan non cash loan”, atau dalam sebagaimana disempurnakan pada tahun 2020.
rangka pembelian atau pendiskontoan surat-surat wesel, surat 3. Melakukan sosialisasi program pengendalian gratifikasi kepada
promes, cek, dan kertas dagang atau bukti kewajiban lainnya, seluruh jajaran pegawai dan stakeholder Bank Mandiri.
ataupun fasilitas lainnya yang berkaitan dengan operasional
Perseroan maupun yang berkaitan dengan pengadaan barang Efektivitas Sistem Pengendalian Internal
dan jasa dari Perseroan.
3. Larangan kepada seluruh pegawai Bank Mandiri dalam menyalah Kami senantiasa memberikan arahan untuk meningkatkan budaya
gunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung sadar risiko yang efektif dan wajib memastikan bahwa hal tersebut
maupun tidak langsung dari pengetahuan yang diperoleh telah melekat di setiap level organisasi dengan menerapkan
dari kegiatan bisnis Perseroan untuk keuntungan pribadi, sistem pengendalian interen. Kami berpendapat bahwa sistem
keuntungan bagi anggota keluarganya maupun keuntungan pengendalian internal yang diterapkan telah berjalan dengan
bagi pihak-pihak lainnya. efektif, namun masih perlu ditingkatkan sejalan dengan semakin
4. Pemberian sanksi dari ringan sampai berat untuk pelanggar berkembang serta kompleks usaha.
larangan tersebut.
5. Di bidang perkreditan, setiap pemberian kredit dengan Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu mekanisme
kategori kewenangan harus dilakukan melalui pembahasan pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan secara
di forum Rapat Komite Kredit sebagai sarana penerapan four- berkesinambungan (on going basis). SPI yang efektif merupakan
eyes principle serta proses check and balance antara Bisnis komponen penting dalam manajemen Perseroan dan menjadi
Unit sebagai unit inisiator dengan Risk Management selaku dasar bagi kegiatan operasional Perseroan yang sehat dan aman.
Unit Mitigasi Risiko. Dalam komite tersebut Legal Group dan SPI yang efektif dapat membantu kami dan Direksi dalam menjaga
Compliance Group juga harus selalu hadir untuk memberikan aset Perseroan, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan
pendapat dari sisi legal dan kepatuhan guna memperkuat manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan
aspek independensi, menghindari dominasi salah satu unit, Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan,
menghindari conflict of interest dan memastikan pengambilan serta mengurangi Risiko terjadinya kerugian, penyimpangan,
keputusan yang objektif dan bebas tekanan. Untuk dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Adapun penerapan SPI di
mempercepat proses dan meningkatkan performance kredit, Perseroan mengacu pada Kebijakan Internal Control (KICN).
Bank Mandiri juga menetapkan batas kewenangan memutus
kredit berdasarkan eksposure kredit dan tingkat risiko. Sebagai proses yang dijalankan oleh seluruh level organisasi
Semakin besar eksposure maka akan semakin besar korum Perseroan, maka SPI diterapkan dalam penetapan strategi di
pemegang kewenangan yang terdiri anggota Komite Kredit seluruh unit kerja dan didesain untuk dapat mengidentifikasi
yang berfungsi sebagai Risk Management dan anggota Komite kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi
Kredit yang berfungsi sebagai Bisnis Unit. perusahaan, dan untuk mengelola risiko agar tetap berada dalam
batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan keyakinan yang
memadai dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan.
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Dalam rangka menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
Konsolidasi/Integrasi manajemen risiko Bank Mandiri telah dimulai komprehensif, Bank Mandiri membentuk Komite Manajemen Risiko
secara bertahap sejak tahun 2008, selaras dengan diterbitkannya Terintegrasi, yaitu Integrated Risk Committee yang beranggotakan
Peraturan Bank Indonesia No. 8/6/PBI/2006 tentang Penerapan Direktur/Pejabat Eksekutif yang membawahkan fungsi Risk
Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang Melakukan Management dari Bank Mandiri selaku Entitas Utama dalam
Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak, dimana dalam Konglomerasi Keuangan dan Perusahaan Anak, yang berperan
perkembangannya peraturan tersebut digantikan oleh Peraturan dalam memberikan rekomendasi atas penyusunan, perbaikan serta
Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2017 Tentang Penerapan penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi. Selain
Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang Melakukan itu, Bank Mandiri juga membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko
Pengendalian terhadap Perusahaan Anak. Selain itu, Bank Mandiri Terintegrasi (SKMRT) yang bertanggung jawab langsung kepada
juga telah menerapkan manajemen risiko terintegrasi sesuai dengan Direktur Manajemen Risiko.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.17/POJK.03/2014 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi bagi Konglomerasi Penerapan APU-PPT
Keuangan.
Penerapan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Manajemen risiko terintegrasi menjadi penting untuk diterapkan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) merupakan salah satu fokus
karena Bank Mandiri sebagai Entitas Utama menyadari bahwa pengawasan kami di tahun 2020. Masuknya era globalisasi dan
kelangsungan usaha dipengaruhi juga oleh eksposur risiko yang kemajuan teknologi informasi yang semakin kompleks, mendorong
timbul, baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan Perseroan untuk lebih komprehensif dalam memitigasi risiko
usaha Perusahaan Anak. Terkait hal tersebut, Bank Mandiri digunakan oleh pelaku Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) dan
mengimplementasikan sistem konsolidasi/integrasi manajemen Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (TPPT). Hal ini wajib dilakukan
risiko dengan Perusahaan Anak, termasuk Perusahaan Anak yang karena modus yang dilakukan oleh pelaku TPPU dan TPPT semakin
beroperasi di luar wilayah Indonesia, dengan tetap memenuhi variatif dalam memanfaatkan Perseroan sebagai sarana TPPU dan
prinsip-prinsip manajemen risiko, mempertimbangkan karakteristik TPPT. Oleh karena itu, diperlukan komitmen dari seluruh pihak
bisnis masing-masing Perusahaan Anak dan menyesuaikan dengan dalam mendukung rezim pemberantasan Pencucian Uang dan
yurisdiksi otoritas/pengawas setempat. Adapun Perusahaan Anak Pendanaan Terorisme.
Bank Mandiri adalah Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri Europe
Ltd, Bank Mandiri Taspen, Mandiri Sekuritas, Mandiri Manajemen Bank Mandiri sebagai salah satu Bank yang memiliki jaringan
Investasi, AXA Mandiri Financial Services, Mandiri AXA General di seluruh wilayah Indonesia dengan produk dan/atau layanan
Insurance, Mandiri InHealth, Mandiri Tunas Finance, Mandiri Utama yang beragam, memiliki potensi risiko yang tinggi digunakan
Finance, Mandiri International Remittance, dan Mandiri Capital sebagai sarana TPPU dan TPPT. Oleh karena itu, Bank Mandiri
Indonesia. telah menyusun upaya pencegahan dan mitigasi risiko melalui
penerapan program APU dan PPT dengan pendekatan berbasis
Konsep konsolidasi/integrasi manajemen risiko yang diterapkan risiko (Risk Based Approach/ RBA). Kami berpendapat bahwa
oleh Bank Mandiri disusun dengan memperhatikan pemenuhan penerapan program APU dan PPT telah berjalan dengan cukup baik,
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 38/POJK.03/2017 tentang namun masih diperlukan beberapa perbaikan, khususnya pada
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank Yang pengembangan sistem dan kedisiplinan pegawai.
Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak, Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 tentang Penerapan Penerapan Whistleblowing System
Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi Keuangan, dan
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 04/POJK.03/2016 tentang Untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Bank Mandiri serta
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum yang selanjutnya sejalan dengan salah satu pilar Strategi Anti Fraud (SAF) yaitu
diimplementasikan melalui framework integrasi perangkat (tools), pilar deteksi, diperlukan sarana dan sistem pengendalian risiko
kesadaran risiko (awareness), tata kelola perusahaan (governance), melalui mekanisme Whistleblowing System (WBS). Bank Mandiri
dan sistem informasi manajemen risiko (system). Selain itu, telah menyediakan media pelaporan pengaduan pelanggaran
dalam menerapkan manajemen risiko secara konsolidasi maupun dengan nama Letter to CEO (LTC). LTC bertujuan untuk mendeteksi
terintegrasi, Bank Mandiri telah memiliki pedoman internal, yaitu perbuatan fraud atau indikasi fraud, mendorong awareness
Mandiri Group Principles Guideline (MGPG), Mandiri Subsidiary dan kepedulian seluruh pegawai serta meningkatkan reputasi
Management Principles Guideline (MSMPG) dan Pedoman Tata perusahaan di mata stakeholders.
Kelola Terintegrasi yang berisi panduan mengenai implementasi
penerapan manajemen risiko Mandiri Group. Hal tersebut
merupakan salah satu bentuk kepatuhan Bank Mandiri terhadap
regulasi yang berlaku di Indonesia.
Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab dalam Komite Tata Kelola Terintergasi memiliki tugas dan tanggung jawab
melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi jawab untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan
untuk memperoleh keyakinan yang memadai agar penerapan tugas dan fungsi pengawasan atas penerapan Tata Kelola pada
manajemen risiko Bank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK) dalam Konglomerasi
prosedur dan metodologi pengelolaan risiko, sehingga kegiatan Keuangan Bank Mandiri agar sesuai dengan Pedoman Tata
usaha Perseroan tetap dapat terkendali pada batas/limit yang Kelola Terintegrasi serta Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
dapat diterima dan menguntungkan Perseroan. Sepanjang tahun Direksi Bank Mandiri. Sepanjang tahun 2020, Komite Tata Kelola
2020, Komite Pemantau Risiko telah menjalankan tugas dan Terintergasi telah menjalankan tugas dan tanggungjawabnya
tanggungjawabnya dengan baik. Komite Pemantau Risiko telah dengan baik. Komite Tata Kelola Terintergasi telah melaksanakan
melaksanakan rapat sebanyak 30 (tiga puluh) kali dan menjalankan rapat sebanyak 2 (dua) kali dan menjalankan tugasnya yang antara
tugasnya yang antara lain: lain:
1. Penelaahan Laporan-Laporan yang ditujukan kepada Dewan 1. Penelaahan Laporan-Laporan yang ditujukan kepada Dewan
Komisaris, seperti Laporan Profil Risiko Tahun 2020, Laporan Komisaris, seperti Laporan Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2020,
Tingkat Kesehatan Bank Tahun 2020, dan Laporan Realisasi Laporan Tingkat Kesehatan Bank Terntegrasi, dan Laporan
Strategi Anti Fraud Tahun 2020. Audit Intern Terintegrasi Tahun 2020.
2. Penelaahan dan pemberian rekomendasi atas usulan 2. Penelaahan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi.
Direksi yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan 3. Penelaahan progress perbaikan/strategi yang diterapkan
Komisaris, misalnya penyediaan dana kepada Pihak Terkait, Entitas Anak sehubungan dengan adanya pandemi COVID-19
baik pemberian kredit maupun tambahan pernyertaan yang menyebabkan penurunan kinerja, utamanya pada Entitas
modal kepada Pihak Terkait, Draft Rencana Aksi Keuangan Anak yang bergerak di bidang multifinance.
Berkelanjutan Tahun 2021-2025, dan Draft Pengkinian Recovery
Plan Tahun 2020. Kami secara periodik (tahunan) melakukan penilaian atas efektivitas
3. Penyusunan Laporan – Laporan yang wajib disusun oleh kinerja komite-komite di bawah Dewan Komisaris. Kami menilai
Komite Pemantau Risiko untuk disampaikan kepada Dewan bahwa selama tahun 2020 komite-komite telah menjalankan
Komisaris, antara lain Laporan Kegiatan Komite Pemantau tugas dan tanggung jawabnya dengan cukup efektif dilihat dari
Risiko Triwulanan dan Laporan Hasil Kunjungan. pencapaian realisasi rencana kerja yang baik (on track), kualitas
4. Penelaahan 10 (sepuluh) Jenis Risiko yang wajib dikelola rekomendasi yang baik, serta kualitas komunikasi yang baik dan
Perseroan, khususnya terkait Risiko Kredit sebagai dampak dari intens. Informasi pencapaian Rencana Kerja/Key Performance
pandemi COVID-19 dan adanya program PEN. Indicator (KPI) Komite di bawah Dewan Komisaris disajikan pada
5. Penelaahan Risk Dashboard, Stress Testing, serta pelaksanaan tiap-tiap bagian Komite Dewan Komisaris.
manajemen risiko di Bank Mandiri.
6. Penelaahan terkait perkembangan IT dan digitalisasi, terutama
terkait availability, reliability, security, dan data integrity. Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
7. Penelaahan progress penanggulangan dampak COVID-19 baik
pada aspek bisnis maupun operasional, khususnya terkait Selama tahun 2020, Komposisi anggota Dewan Komisaris Perseroan
kesehatan dan keselamatan pegawai. mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana penjelasan
8. Pelaksanaan 3 (tiga) kali Kunjungan Kerja, yaitu ke yaitu ke berikut.
Strong Room Credit Operations (10 Maret 2020), PT Mandiri
Sekuritas (8 Desember 2020), dan Data Center Rempoa (15 Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Sebelum
Desember 2020). Rups Tahunan Tanggal 19 Februari 2020
9. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan unit-unit kerja di
Bank Mandiri untuk membahas isu-isu yang menjadi concern Komposisi Dewan Komisaris sebelum RUPS Tahunan tanggal 19
dan fokus Komite Pemantau Risiko, antara lain melalui diskusi Februari 2020 sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari 1 (satu)
maupun penyampaian laporan. orang Komisaris Utama, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen, 3 (tiga) orang Komisaris Independen
dan 3 (tiga) orang Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris
berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
Kartika Wirjoatmodjo* Komisaris Utama RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 Masih dalam fit and proper test
Muhamad Chatib Basri Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 29 Mei 2020
Makmur Keliat Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017 25 September 2017
Mohamad Nasir Komisaris Independen RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 3 Juli 2020
Robertus Bilitea** Komisaris Independen RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 Masih dalam fit and proper test
Rionald Silaban Komisaris RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2019 12 Februari 2020
Ardan Adiperdana Komisaris RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 3 Oktober 2016
R. Widyo Pramono*** Komisaris RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 15 Januari 2018
* Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
** Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
*** Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Setelah RUPS Tahunan Tanggal 19 Februari 2020
Pada tanggal 19 Februari 2020, RUPS memutuskan perubahan 3. Mengalihkan penugasan Muhamad Chatib Basri semula Wakil
susunan pengurus Perseroan sebagai berikut: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen menjadi
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat: Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen.
a. Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama disebabkan 4. Mengangkat nama-nama di bawah ini sebagai Pengurus
masa jabatan beliau berakhir terhitung sejak yang Perseroan:
bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank a. Andrinof A. Chaniago sebagai Wakil Komisaris Utama
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari merangkap Komisaris Independen
2020. b. Nawal Nely sebagai Komisaris
b. R. Widyo Pramono sebagai Komisaris disebabkan masa c. Faried Utomo sebagai Komisaris
jabatan beliau berakhir terhitung sejak yang bersangkutan d. Arif Budimanta sebagai Komisaris
diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat e. Boedi Armanto sebagai Komisaris Independen
Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020. f. Loeke Larasati Agoestina sebagai Komisaris Independen
c. Robertus Billitea sebagai Komisaris Independen
disebabkan masa jabatan berakhir terhitung sejak yang Sehingga komposisi Dewan Komisaris setelah RUPS Tahunan
bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana tanggal 19 Februari 2020 sebanyak 10 (sepuluh) orang terdiri dari
Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 1 (satu) orang Komisaris Utama/Komisaris Independen, 1 (satu)
2020. orang Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen, 3 (tiga) orang
2. Memberhentikan dengan hormat Makmur Keliat sebagai Komisaris Independen, dan 5 (lima) orang Komisaris. Seluruh
Komisaris Independen disebabkan masa jabatan berakhir anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat
terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020. Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Muhamad Chatib Basri Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 29 Mei 2020
Andrinof A. Chaniago Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 23 Juni 2020
Boedi Armanto Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 03 Juli 2020
Loeke Larasati A. Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 02 September 2020
Mohamad Nasir Komisaris Independen RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 03 Juli 2020
Ardan Adiperdana Komisaris RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 03 Oktober 2016
Rionald Silaban Komisaris RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2019 12 Februari 2020
Arif Budimanta Komisaris RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 04 Agustus 2020
Nawal Nely Komisaris RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 24 Agustus 2020
Faried Utomo Komisaris RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 04 Agustus 2020
Penutup
Atas upaya Direksi yang telah mampu menjalankan tugasnya dengan baik, kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya. Direksi telah
mampu menghadapi tantangan dalam perekonomian dan industri perbankan, khususnya pada masa pandemi COVID-19 yang sampai saat ini
masih belum mengalami pemulihan. Direksi telah berupaya dengan baik terkait penanggulangan dampak pandemi COVID-19.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para Pemegang Saham atas kepercayaan yang diberikan. Kedepannya, kami akan tetap berupaya
memberikan yang terbaik dalam menjalankan tugas dan pemberian nasihat kepada Direksi guna meningkatkan kinerja Perseroan dalam
jangka panjang.
Boedi Armanto Mohamad Nasir RR. Loeke Larasati Agoestina Ardan Adiperdana Muhamad Chatib Basri Rionald Silaban Andrinof A. Chaniago Faried Utomo Nawal Nely Arif Budimanta
Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Utama/Komisaris Komisaris Wakil Komisaris Utama/ Komisaris Komisaris Komisaris
Independen Komisaris Independen
Laporan
Direksi
Para Pemangku Kepentingan dan Pemegang Saham yang kami hormati,
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas ridhonya Bank Mandiri
mampu melewati berbagai tantangan ke depan dan menunjukkan hasil yang
cukup baik di tengah tekanan ekonomi yang masih terdampak COVID-19.
Dalam kesempatan ini, Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi
yang setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran manajemen dan pegawai.
Meskipun pencapaian kita cukup baik, namun kita tidak boleh lengah dan
terus berinovasi.
Seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan, Struktur Organisasi Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Struktur
Organisasi per tanggal 9 November 2020 adalah sebagai berikut.
Direktur Utama
Treasury &
Corporate Commercial Hubungan Manajemen
International Operation
Banking Banking Kelembagaan Risiko
Banking
Corporate
Special Asset Commercial
Banking Wholesale Risk
Management Banking
Int’l Banking
Corporate Corporate Commercial Commercial Gov & Operational Commercial Retail Credit
SAM II & Financial
Banking 2 Banking 5 Banking 2 Banking 6 Institutional 2 Risk Risk 1 Operations
Institutions
Transaction
Corporate Corporate Commercial EBO & ERO Government Credit Portfolio Commercial Retail Credit
SAM III Banking
Banking 3 Banking 6 Banking 3 Solution Risk Risk 2 Center
Wholesale
Corporate Commercial Corporate Strategic Policy & Credit Control & Cash & Trade
Legal EBO & ERO
Solution Banking 4 Secretary Procurement Procedure Supervison Operations
Business
Retail Collection Continuity
& Recovery Management
Bank Mandiri
Dili -Timor Leste
MTF
BMEL
MUF
MIR
Chief
Teknolongi Micro & Consumer
Transformation Internal Audit
Informasi Finance
Officer
Strategic
Strategy & Wholesale &
Digital Banking IT Compliance & SME Micro Development Regional Investment &
Performance Corporate Center
Product Insfrastructure AML-CFT Banking & Agent Banking CEO 1 - 12 Subsidiaries
Management. Audit
Management
Head of
Digital Banking IT Applications HC Strategy & Wealth Micro Personal
Accounting Strategic Retail Audit
Delivery Development Talent Management Management Loan
Project
HC Engagement
SORH Corporate Retail Deposit
& Outsource
Center Product & Solution
Management
SORH
HC Performance &
Distribution &
Remuneration
Consumer
MCI AMFS
MMI
Direksi & Komite di bawah Direksi
Direktur
Group Head
SEVP
TOTAL
9 1.768 32.623 2.461 1.362 23 1 38.247
TOTAL
8 1.718 33.075 2.683 1.554 24 3 39.065
S3 S2 Sarjana dan Diploma SLTA SLTP SD
sederajat
Bank Mandiri telah menyelenggarakan pengembangan kompetensi 2. Develop Digital Native Product
yang dilaksanakan melalui Mandiri University. Program Develop Digital-Native Products merupakan pengembangan
pengembangan kompetensi yang dilaksanakan Mandiri University produk digital secara end to end yang dapat memudahkan
pada tahun 2020 adalah sebagai berikut: Nasabah untuk melakukan akses tanpa mendatangi Cabang.
1. Leadership Development Program, 3. Modernize Digital Channel
Pengembangan potensi kepemimpinan melalui Leadership Modernize Distribution Channels berfokus pada pengembangan
Development Plan yang berjenjang meliputi: Channel Digital dalam meningkatkan customer experience.
a. Officer Development Program (ODP) dan Staff Development 4. Leverage Digital Ecosystem
Program (SDP), Sebagai bentuk implementasi Open Banking dalam
b. Mandiri People Manager (MPM) Fundamental memperluas akses Nasabah terhadap produk Bank melalui
c. Mandiri People Manager (MPM) Advanced, kerjasama dengan Fintech maupun e-commerce.
d. Program Beasiswa Pasca Sarjana (S2) Luar Negeri,
e. Leadership Managerial Skills Series,
Analisis Atas Kinerja Perusahaan
2. Technical Development Program,
Program pengembangan technical dan digital capability yang Pada tahun 2020, Bank Mandiri mampu bertahan di tengah
dilaksanakan secara tematik untuk meningkatkan knowledge kondisi perekonomian yang cukup menantang, khususnya yang
dan skill pegawai di business unit yang meliputi: wholesale dikarenakan dampak pandemi COVID-19 yang melanda seluruh
banking, retail banking, banking operations, governance & dunia. Meskipun mengalami pertumbuhan negatif, Bank Mandiri
risk, digital banking & IT, compliance & finance serta leadership tetap mencatatkan laba yang cukup baik di tahun 2020. Dalam
dan human capital. Program pengembangan yang juga bagian analisis atas kinerja perusahaan ini akan dipaparkan kondisi
dilaksanakan adalah program Digital Learning Transformation. perekonomian yang secara langsung berdampak terhadap kinerja
Perseroan, kebijakan strategis yang diterapkan oleh Perseroan,
Teknologi Informasi perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
serta kendala-kendala yang dihadapi oleh Bank Mandiri dan
Dalam rangka mendukung kebutuhan bisnis, meningkatkan langkah-langkah penyelesaiannya.
layanan kepada nasabah dan kelancaran kegiatan operasional
Bank Mandiri, diperlukan sistem Teknologi Informasi (TI) yang Kondisi Perekonomian yang Secara Langsung
baik. Pada tahun 2020, dalam mendukung keselarasan Corporate Berdampak Terhadap Kinerja Perseroan dan
Plan 2020-2024, Bank Mandiri memiliki strategi transformasi digital Target Pasar
melalui penerapan “4-Pronged Framework” sebagai digital strategi
yaitu sebagai berikut: Pada tahun 2020, dunia dihadapi dengan kondisi pandemi COVID-19.
1. Digitize Internal Platform Oleh sebab itu, hampir seluruh negara di dunia mengalami resesi,
Membangun infrastruktur platform internal yang reliable termasuk Amerika Serikat, Jepang, dan negara-negara di kawasan
serta perbaikan business process sebagai fondasi menuju Uni Eropa. Ekonomi Amerika Serikat pada Triwulan-II dan III 2020
transformasi digital yang berkelanjutan. mengalami kontraksi, masing-masing sebesar 9,0% dan 2,8% Year
on Year (YoY). Ekonomi Jepang pada periode yang sama mengalami pada Triwulan III 2020, dan diprakirakan berlanjut didorong oleh
kontraksi 10,3% dan 5,7%. Sementara itu di Eropa, ekonomi Jerman perbaikan ekonomi domestik dan global. Bank Indonesia akan
pada Triwulan II dan III 2020 mengalami kontraksi sebesar 11,2% melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif, dengan
dan 4,0% dan ekonomi Perancis mengalami kontraksi sebesar senantiasa memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan
18,9% dan 3,9%. Resesi ekonomi juga dialami negara-negara di Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya, untuk mendorong
kawasan Asia Tenggara. Ekonomi Malaysia terkontraksi sebesar pemulihan kinerja intermediasi perbankan dalam rangka
7,1% dan 2,7% (YoY). Ekonomi Thailand terkontraksi sebesar 12,15% mendorong pemulihan ekonomi.
dan 6,41%. Ekonomi Filipna terkontraksi sebesar 16,9% dan 11,5%,
dan ekonomi Singapura terkontraksi 13,4% dan 5,6% year-on-year. Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan
pada September 2020 masih cukup, yakni mencapai 23,52% dan
Pandemi COVID-19 juga berdampak pada perekonomian nasional. likuiditas perbankan hingga September 2020 cukup longgar tercermin
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, seperti halnya mata uang dari rasio Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) yang mencapai 31,23%
negara-negara berkembang lainnya juga sempat tertekan hingga meningkat 11,80% (YoY). Di samping itu rasio kualitas kredit (Non
mencapai Rp16.495 pada awal bulan April 2020. Menjelang akhir Performing Loan/NPL) gross mengalami peningkatan 49bps YoY
tahun 2020 volatilitas nilai tukar mulai mereda setelah ditemukannya mencapai 3,14% sebagai dampak pandemi COVID-19 yang memicu
vaksin COVID-19. Nilai tukar Rupiah pada perdagangan di akhir tahun terjadinya peningkatan kredit macet. Selain itu rasio LDR perbankan
2020 ditutup pada posisi Rp14.050 dan terus stabil. Perlambatan berada di level 83,46%. Dalam merespon kondisi demikian,
aktivitas ekonomi yang signifikan tercermin dari laju inflasi sepanjang Bank Indonesia juga turut menyesuaikan suku bunga 7 Day per
tahun 2020 yang tercatat menurun menjadi 1,68% year-on-year September 2020 mencapai 4,00% mengalami penurunan sebesar
dibandingkan dengan inflasi di tahun 2019 yang sebesar 2,59% (YoY). 1,25% (YoY) dari September 2019 yang mencapai 5,25%.
Selain mempengaruhi kondisi perekonomian global dan nasional,
kondisi pandemi COVID-19 cukup berdampak signifikan terhadap Berdasarkan analisis perekenomian dan industri, maka Bank Mandiri
kinerja perbankan secara keseluruhan. Namun, saat ini kinerja mentargetkan DPK dan Kredit di tahun 2020 masing-masing sebesar
Korporasi mulai membaik, tercermin pada peningkatan indikator Rp844,4 triliun dan Rp816,2 triliun Terkait dengan DPK dan Kredit,
penjualan dan kemampuan bayar di mayoritas dunia usaha telah ditetapkan suku bunga tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Suku Bunga Deposito Rupiah dengan Bunga Dibayar Bulanan dan Jatuh Tempo
Tier (Rp) Suku Bunga (%) Tier (Rp) Suku Bunga (%)
Suku Bunga Tabungan Valuta Asing/Valas Premium USD Suku Bunga Giro Reguler Valuta CNY
Tier (USD) Suku Bunga (%) Tier (CNY) Suku Bunga (%)
≥ 200.000 0,25
Suku Bunga Giro Reguler Valuta Non USD, SGD dan CNY
Suku Bunga Tabungan Bisnis/Investor Valuta Asing USD
Valuta Suku Bunga (%)
Tier (USD) Suku Bunga (%) AUD 0,00
JPY 0,00
Suku Bunga Tabungan Rencana USD
Sedangkan, tingkat suku bunga untuk penyediaan dana yaitu untuk
Tier (USD) Suku Bunga (%) Kredit Korporasi sebesar 9,85%, untuk Kredit Ritel 9,80%, untuk
Kredit Mikro 11,50% serta untuk Kredit Konsumsi KPR sebesar
< 100 0,25
9,75% dan Kredit Konsumsi non KPR sebesar 10,95%.
≥ 100 0,25
Tier (Rp) Suku Bunga (%) Kebijakan strategi yang disusun untuk Corporate Plan 2020-2024
merupakan pondasi dari kebijakan strategi yang ditetapkan serta
0 - < 10 Juta 0,00
diimplementasikan Direksi di tahun 2020 ini. Direksi juga melakukan
10 Juta - < 100 Juta 0,25 langkah penyempurnaan agar impementasi dari strategi pada
tahun 2020 dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Dalam
100 Juta - < 500 Juta 1,00
penyusunan strategi 2020 tersebut, Direksi telah mengantisipasi
500 Juta - < 1 Miliar 1,25 adanya faktor eksternal yang kemungkinan dapat mempengaruhi
≥ 1 Miliar 1,90 implementasi dari strategi tersebut.
Sementara itu, Fee Based Income Bank Mandiri di tahun 2020 Kendala-Kendala yang Dihadapi oleh
juga menunjukan pertumbuhan positif mencapai 4,92% yoy Perseroan dan Langkah-Langkah
atau mencapai Rp28,7 Triliun, yang didorong oleh pendapatan Penyelesaiannya
dari transaksi online. Sepanjang tahun 2020, frekuensi transaksi
nasabah di mesin ATM dan aplikasi Mandiri Online mencapai lebih Dalam pelaksanaan kegiatan operasional, Bank Mandiri juga
dari 2 miliar transaksi dengan nilai transaksi mencapai Rp2.073 dihadapkan pada berbagai kendala, baik eksternal maupun
triliun. internal. Terkait dengan kendala dari internal, Bank Mandiri masih
dihadapkan pada permasalahan tingkat pertumbuhan kredit.
Perseroan juga terus memacu efisiensi dalam bekerja melalui Return on Equity (RoE) Bank Mandiri hingga tahun 2020 mencapai
aktivitas rekalkulasi besaran Biaya Umum dan Administrasi (BUA) 9,36% dengan Return on Assets (RoA) mencapai 1,64%, sedangkan
sehingga biaya operasional hanya tumbuh 1,42% yoy menjadi Net Interest Margin (NIM) mencapai 4,48% diakibatkan pendapatan
Rp40,6 Triliun, dibandingkan kenaikan biaya operasional periode bunga yang berasal dari kredit mengalami penurunan seiring
sebelumnya yang mencapai 6,68% yoy. dengan pelemahan kredit yang terjadi selama pandemi COVID-19
serta penerapan program restrukturisasi kredit sebagai upaya
Atas capaian kinerja tersebut, Bank Mandiri membukukan laba perbaikan atas debitur yang berpotensi mengalami kesulitan dalam
secara konsolidasi mencapai Rp17,1 Triliun. Pencapaian laba memenuhi kewajibannya.
Bank Mandiri tidak lepas dari kinerja solid Perusahaan Anak
yang berkontribusi 22,5% terhadap laba perseroan, dimana total Di samping itu dalam menghadapi NIM perbankan yang semakin
pendapatan Entitas Anak mencapai Rp29,6 Triliun. menurun, Bank Mandiri memprioritaskan penggunaan biaya
untuk inisiatif yang memberikan value added dan mendukung
Perbandingan Antara Hasil yang Dicapai dengan yang pertumbuhan Bisnis di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang
Ditargetkan berdampak pada penurunan kinerja perusahaan, sehingga rasio
Di tengah perlambatan kinerja akibat Pandemi COVID-19, Bank Efisiensi bank only (Cost Efficiency Ratio/CER) meningkat mencapai
Mandiri tetap dapat membukukan laba bersih sampai dengan tahun 45,72% serta rasio Beban Operasional dan Pendapatan Operasional
2020 sebesar Rp14,16 triliun (Bank Only), dimana angka tersebut (BOPO) juga mengalami peningkatan sebesar 80,03%.
berhasil melampaui target sebesar Rp10,34 triliun. Faktor-faktor
yang mendorong tercapainya target laba bersih adalah perolehan Selain itu, dalam menghadapi kondisi pandemi COVID-19 yang
Net Interest Income dan Fee Based Income masing-masing sebesar tengah terjadi sejak awal 2020, NPL Bank Mandiri di tahun 2020
Rp46,81 triliun dan Rp22,12 triliun, dimana pencapaian NII dan FBI mengalami kenaikan sebesar 87 bps menjadi sebesar 3,26%
tersebut juga telah berhasil melampaui target yang telah ditetapkan. jika dibandingkan dengan tahun 2019 (2,39%). Untuk menjaga
NPL tetap dalam target yang ditentukan, berbagai fokus inisiatif Melihat kondisi perekonomian dan industri perbankan, Bank
strategis telah dilakukan sepanjang tahun 2020, diantaranya Mandiri masih dapat memanfaatkan peluang-peluang untuk dapat
adalah melalui implementasi restrukturisasi bagi debitur yang tumbuh dengan kekuatan yang dimiliki Bank Mandiri saat ini
terdampak COVID-19, monitoring ketat dalam pemberian kredit seperti:
baru, perbaikan portfolio mix ke arah pertumbuhan sektor yang 1. Permodalan yang kuat dan telah siap menghadapi
lebih sehat, perbaikan kualitas aset secara bertahap, perbaikan implementasi Basel IV
infrastruktur dan bisnis proses, peningkatan kapabilitas SDM di 2. Jumlah jaringan distribusi fisik dan elektronik yang tersebar di
bidang perkreditan, serta perbaikan policy dan procedure. seluruh Indonesia
3. Memiliki produk e-channel yang lebih kompetitif dibandingkan
bank pesaing
Analisis Tentang Prospek Usaha 4. Memiliki layanan one stop financial service melalui Mandiri
Group, dengan 11 (sebelas) Entitas Anak yang merupakan
Bank Mandiri memandang bahwa prospek ekonomi baik global leading company dan pelopor di masing-masing industri,
maupun domestik akan lebih baik pada tahun 2021 dibandingkan sehingga dapat melakukan penetrasi produk dan jasa keaungan
dengan tahun 2020, didukung oleh langkah-langkah pengendalian non-bank di seluruh jaringan Bank Mandiri.
pandemi serta rencana distribusi vaksin. Sejalan dengan pemulihan 5. Memiliki brand awareness yang baik dan dipercaya oleh
global, perekonomian Indonesia diperkirakan akan pulih dan masyarakat, didukung dengan penerapan GCG yang konsisten.
tumbuh pada 4,4% pada tahun 2021. Namun demikian, masih Bank Mandiri mendapatkan penghargaan Perusahaan Sangat
ada risiko dan tantangan di tahun 2021 yang perlu diwaspadai, Terpercaya versi IICG (Indonesia Institute for Corporate Governance)
terutama disebabkan oleh masih tingginya penambahan kasus selama 14 (empat belas) kali berturut-turut sejak tahun 2007.
infeksi virus di awal tahun. Tingginya risiko ketidakpastian tersebut 6. Memiliki opsi untuk memperoleh pendanaan non DPK melalui
mendorong perbankan untuk memprioritaskan kualitas aset dan pasar modal, penerbitan saham (IPO dan rights issue), obligasi
terus memperkuat permodalan. korporasi, Medium Term Notes (MTN), dan Negotiable Certificate
of Deposit (NCD).
Sejalan dengan membaiknya kondisi ekonomi, kebijakan yang
akomodatif, serta kondisi fundamental industri perbankan yang
cukup baik, kami optimis kinerja perbankan akan pulih pada Perkembangan Penerapan Tata Kelola
tahun 2021. Kredit perbankan akan tumbuh lebih baik pada tahun Perusahaan
2021 menjadi sebesar 5,0%, dibandingkan dengan tahun 2020
yang terkontraksi sebesar 2,4%. Sementara itu sejalan dengan Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola Bank Mandiri
membaiknya persepsi risiko domestik dan pulihnya tingkat secara berkelanjutan, Bank Mandiri melakukan penilaian terhadap
kepercayaan pelaku ekonomi, kami memperkirakan pertumbuhan pelaksanaan tata kelola yang telah dilakukan. Bank Mandiri
DPK akan melambat menjadi 8,0% pada tahun 2021, dari 11,1% melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan tata kelola
pada tahun 2020. secara semesteran berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan SEOJK No.
Sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang mulai membaik, 13/POJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit di tahun 2021 Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan penilaian pelaksanaan tata
secara bank only dikisaran 5% - 7%. Sementara itu, pertumbuhan kelola melalui pihak eksternal dengan mengikuti pemeringkatan
DPK diproyeksikan pada tahun 2021 sekitar 6% - 8%. Sesuai dengan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan pemenuhan
fokus utama kami, Bank Mandiri terus melakukan berbagai langkah penerapan ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS).
strategi dalam menjaga pertumbuhan kredit melalui penyaluran
kredit yang selektif dan hati-hati pada sektor yang masih memiliki Hasil self assessment semester I 2020 telah mendapatkan feedback
prospek positif atau akan pulih lebih cepat antara lain sektor dari Otoritas Jasa Keuangan dan mendapatkan nilai 2 (dua).
telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan Hal ini mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan
dan agrikultur. Selain itu, Bank Mandiri juga mempertimbangkan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin
sektor-sektor unggulan melalui pemetaan sektor potensial di dari pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal
berbagai wilayah Indonesia. terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan
Sementara itu, Bank Mandiri tetap fokus dalam pengembangan dengan tindakan normal oleh manajemen Perseroan. Sementara
digital banking sejalan dengan pergeseran perilaku nasabah dalam penilaian self assessment semester II 2019 mendapatkan nilai 1
melakukan transaksi. Serta sebagai bentuk penguatan efisiensi (satu) atau baik.
operasional. Berbagai inovasi layanan digital telah dilakukan Bank
Mandiri seperti pembukaan tabungan secara online, pengembangan Selain melakukan penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola
fitur Mandiri Online, aplikasi digital untuk kredit UMKM melalui berdasarkan ketentuan regulator, Bank Mandiri secara aktif
Mandiri Pintar dan MITA on Whatsapp sebagai layanan informasi melakukan penilaian tata kelola oleh Pihak Eksternal untuk
perbankan 24 jam tanpa antri. mendapatkan feedback dalam pelaksanaan tata kelola Bank
Capital and Subsidiaries Committee (CSC) merupakan komite yang telah melaksanakan 29 (dua puluh sembilan) kali rapat dan telah
dibentuk untuk membantu Direksi dalam pengelolaan Entitas Anak melaksanakan tugasnya dengan baik.
antara lain menetapkan strategi pengelolaan Entitas Anak, penyertaan
modal, pelepasan modal, penetapan anggota Direksi dan/atau anggota Risk Management & Credit Policy Committee (RMPC) merupakan
Dewan Komisaris Entitas Anak serta remunerasi bagi Anggota Direksi komite yang dibagi dalam dua kategori A dan Kategori B dengan
dan/atau Anggota Dewan Komisaris Entitas Anak. Selama tahun 2020, tugas Kategori A yaitu melakukan identifikasi, pengukuran dan
dasar penilaiannya adalah CSC telah melaksanakan 21 (dua puluh pemantauan risiko, penetapan kebijakan dan strategi manajemen
satu) kali rapat dan melaksanakan tugasnya dengan baik. risiko dan Kategori B bertugas untuk merumuskan kebijakan
perkreditan, mengawasi pelaksanaan kebijakan perkreditan,
Human Capital Policy Committee (HCPC) merupakan komite memantau perkembangan dan kondisi portofolio perkreditan serta
yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menetapkan memberkan saran langkah perbaikan. Selama tahun 2020, dasar
strategi pengelolaan Human Capital Perseroan, menetapkan dan penilaiannya adalah RMPC telah melaksanakan 16 (enam belas) kali
mengembangkan organisasi, serta menetapkan arah strategis rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik
pengembangan Sistem Informasi Human Capital. Selama tahun
2020, dasar penialaiannya adalah HCPC telah melaksanakan rapat Credit Committee/Rapat Komite Kredit (RKK) merupakan komite
sebanyak 1 (satu) kali dan melaksanakan tugasnya dengan baik. yang bertugas untuk membantu Direksi dalam memutus pemberian
kredit (baru, tambahan, penurunan, dan atau perpanjangan) yang
Information Technology Committee (ITC) merupakan komite yang dikelola oleh Business Unit sesuai limit kewenangan, termasuk
dibentuk untuk membantu Direksi dalam penetapan IT strategic plan penetapan/perubahan struktur kredit. Sepanjang tahun 2020,
dan IT budgeting, penetapan proyek IT strategic dan pengamanan TI. Credit Committee telah melaksanakan pemutusan kredit sebanyak
Selama tahun 2020, dasar penilaiannya adalah ITC telah melaksanakan 2.241 keputusan, terdiri dari segmen Corporate 536 keputusan,
7 (tujuh) kali rapat dan telah melaksanakan tugasnya dengan baik. segmen Commercial 1.585 keputusan, segmen Financial Institution
90 keputusan, dan segmen kelembagaan 30 keputusan.
Integrated Risk Committee (IRC) merupakan komite yang bertugas
untuk membantu Direksi dalam penyusunan antara lain kebijakan
Manajemen Risiko Terintegrasi dan perbaikan atau penyempurnaan Perubahan Komposisi Direksi
kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi berdasarkan hasil evaluasi
pelaksanaan. Selama tahun 2020, dasar penilaiannya adalah IRC Pada tahun 2020, jumlah dan komposisi Direksi mengalami
telah melaksanakan 7 (tujuh) kali rapat dan telah melaksanakan beberapa kali perubahan dengan komposisi sebagai berikut.
tugasnya dengan baik.
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi
Policy and Procedure Committee (PPC) merupakan komite yang Perseroan Sebelum RUPS Tahunan Tanggal
dibentuk untuk membahas dan merekomendasikan kepada 19 Februari 2020
Direksi dalam penyusunan dan/atau penyesuaian/penyempurnaan Komposisi Direksi Perseroan sebelum RUPS Tahunan tanggal 19
kebijakan Perseroan dan menetapkan prosedur Perseroan Februari 2020 yaitu Direksi berjumlah 12 (dua belas) orang yang
termasuk kebijakan dan prosedur Human Capital serta membahas terdiri dari 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil
dan memutus pemberian kewenangan kepada pejabat perseroan Direktur Utama dan 10 (sepuluh) orang Direktur.
(ex-officio). Selama tahun 2020, dasar penilaiannya adalah PPC
Royke Tumilaar Direktur Utama RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 12 Februari 2020
Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 25 Juni 2015
Alexandra Askandar Direktur Corporate Banking RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 12 September 2018
Hery Gunardi Direktur Consumer and Retail Transaction RUPS Tahunan tanggal 2 April 2013 4 Juli 2013
Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 25 Juni 2015
Rico Usthavia Frans Direktur Information Technology RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 20 Juli 2016
Direktur Treasury, International Banking, and
Darmawan Junaidi RUPS Luar Biasa tanggal 21 Agustus 2017 12 Januari 2018
Special Asset Management
Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan dan SDM RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 12 September 2018
Panji Irawan Direktur Operation RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 4 September 2018
Donsuwan Simatupang Direktur Hubungan Kelembagaan RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 4 September 2018
Riduan Direktur Commercial Banking RUPS Luar Biasa tanggal 7 Januari 2019 15 Mei 2019
Silvano Winston Rumantir Direktur Keuangan dan Strategi RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 8 Mei 2020
Sehingga komposisi Direksi setelah RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sebanyak 12 (dua belas) orang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur
Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 10 (sepuluh) orang Direktur. Seluruh anggota Direksi berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat
Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Royke Tumilaar Direktur Utama RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 12 Februari 2020
Hery Gunardi Wakil Direktur Utama RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 29 Mei 2020
Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 25 Juni 2015
Rico Usthavia Frans Direktur Information Technology RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 20 Juli 2016
Alexandra Askandar Direktur Corporate Banking RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 12 September 2018
Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan dan SDM RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 12 September 2018
Panji Irawan Direktur Operation RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 4 September 2018
Donsuwan Simatupang Direktur Hubungan Kelembagaan RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 4 September 2018
Riduan Direktur Commercial Banking RUPS Luar Biasa tanggal 7 Januari 2019 15 Mei 2019
Silvano Winston Rumantir Direktur Keuangan dan Strategi RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 8 Mei 2020
Aquarius Rudianto Direktur Bisnis dan Jaringan RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 2 September 2020
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi Perseroan Setelah RUPS Luar Biasa Tanggal 21 Oktober 2020
Sehingga komposisi Direksi setelah RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 sebanyak 12 (dua belas) orang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur
Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 10 (sepuluh) orang Direksi. Seluruh anggota Direksi berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat
Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Darmawan Junaidi Direktur Utama RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 23 Desember 2020
Alexandra Askandar Wakil Direktur Utama RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 23 Desember 2020
Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko RUPS Tahunan tanggal 16 Maret 2015 25 Juni 2015
Rico Usthavia Frans Direktur Information Technology RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2016 20 Juli 2016
Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan dan SDM RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 12 September 2018
Panji Irawan Direktur Treasury dan International Banking RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018 4 September 2018
Riduan Direktur Commercial Banking RUPS Luar Biasa tanggal 7 Januari 2019 15 Mei 2019
Aquarius Rudianto Direktur Jaringan dan Retail Banking RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 2 September 2020
Toni Eko Boy Subari Direktur Operation RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 15 Januari 2021
Susana Indah Kris Indriati Direktur Corporate Banking RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 21 Januari 2021
Rohan Hafas Direktur Hubungan Kelembagaan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 23 Desember 2020
Sigit Prastowo Direktur Keuangan dan Strategi RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 23 Desember 2020
Penutup
Atas pencapaian kinerja Bank Mandiri pada tahun ini, Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
kontribusi yang terbaik. Kepada para pemegang saham dan pemangku kepentingan, Direksi mengucapkan terima kasih atas dukungan yang
telah diberikan. Direksi mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas pengawasan dan nasihat yang telah diberikan kepada
Direksi, sehingga pengelolaan Bank Mandiri bias berjalan efektif dan tepat sasaran. Direksi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh
jajaran manajemen dan pegawai, berkat dedikasinya yang tinggi untuk maju bersama, kinerja tahun 2020 sangat baik. Semoga kinerja tahun
ini akan tetap terus dipertahankan dan semakin tumbuh di tahun-tahun berikutnya.
Akhir kata, kepada seluruh nasabah dan mitra kerja merupakan suatu kebanggaan bagi Bank Mandiri dapat melayani dengan sepenuh hati,
dan terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan yang diberikan.
Darmawan Junaidi
Direktur Utama
Sigit Prastowo Susana Indah K. Indriati Aquarius Rudianto Agus Dwi Handaya Darmawan Junaidi Riduan Rico Usthavia Frans Alexandra Askandar Panji Irawan Toni E. B. Subari Ahmad Siddik Badruddin Rohan Hafas
Direktur Keuangan & Direktur Corporate Direktur Jaringan & Retail Direktur Kepatuhan & Direktur Direktur Commercial Direktur Information Wakil Direktur Treasury & Direktur Direktur Manajemen Direktur Hubungan
Strategi Banking Banking SDM Utama Banking Technology Direktur Utama International Banking Operation Risiko Kelembagaan
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Tahun 2020 telah dimuat secara Iengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Direksi
Ahmad Siddik Badruddin Rico Usthavia Frans Agus Dwi Handaya Panji Irawan
(Direktur Manajemen Risiko) (Direktur Information Technology) (Direktur Kepatuhan & SDM) (Direktur Treasury & International Banking)
Filosofi Tagline
“Terdepan, Terpercaya, Tumbuh Bersama Anda”
Warna logam mulia yang menandakan Sebagai simbol dari kekayaan finansial
keagungan, kemuliaan, kemakmuran, di Asia yang mengedepankan sifat agile,
dan kekayaan. Melambangkan keaktifan, progresif, berpandangan ke depan,
kreatif, meriah, ramah, menyenangkan excellence, flexible, serta tangguh
dan nyaman. menghadapi segala tantangan yang akan
dihadapi di masa mendatang.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Perseroan”)
didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris
Sutjipto, S.H., No. 10, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1
Oktober 1998. Akta pendirian dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998,
serta diumumkan pada Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97
tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan Anggaran Dasar Bank Mandiri telah
usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), mengalami beberapa kali perubahan,
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), sebagaimana terakhir berdasarkan Akta
PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) Pernyataan Keputusan Rapat Umum
(“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Pemegang Saham Tahunan No. 21, tanggal
Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya 11 April 2018, yang dibuat di hadapan Ashoya
secara bersama-sama disebut “Bank Peserta Ratam SH, Mkn, Notaris di Jakarta Selatan,
Penggabungan”). Berdasarkan Pasal 3 sehubungan dengan Program Kementerian
Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup Badan Usaha Milik Negara (“BUMN") untuk
kegiatan Bank Mandiri adalah melakukan melakukan standardisasi Anggaran Dasar
usaha di bidang perbankan sesuai dengan BUMN terbuka. Perubahan tersebut telah
ketentuan dan peraturan perundang- diberitahukan kepada Menteri Hukum dan
undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam
beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Surat No. AHU-AH.01.03-0172245 perihal
Entitas Induk Bank adalah Pemerintah Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Republik Indonesia melalui Kementerian Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan
BUMN yang merupakan Kementerian dalam PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal
Pemerintah Indonesia yang membidangi 30 April 2018, serta terdaftar pada Daftar
urusan pembinaan badan usaha milik negara. Perseroan No. AHU-0061310.AH.01.11.Tahun
2018 tanggal 30 April 2018.
Bidang Usaha
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, 1. Kegiatan dalam valuta asing
deposito berjangka, sertifikat, deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dengan memenuhi ketentuan yang
dipersamakan dengan itu; ditetapkan oleh yang berwenang;
2. Memberikan kredit; 2. Melakukan kegiatan penyertaan
3. Menerbitkan surat pengakuan utang; modal pada bank atau perusahaan
4. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan lain di bidang keuangan, seperti
dan atas perintah nasabahnya; sewa guna usaha, modal ventura,
a. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa perusahaan efek, asuransi, serta
berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat- lembaga kliring penyelesaian dan
surat dimaksud; penyimpanan, dengan memenuhi
b. Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya ketentuan yang ditetapkan oleh yang
tidak lebih lamadari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; berwenang;
c. Kertas perbendaharaan Negara dan surat jaminan Pemerintah; 3. Kegiatan penyertaan modal
d. Sertifikat Bank Indonesia; sementara untuk mengatasi akibat
e. Obligasi; kegagalan kredit atau kegagalan
f. Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang- pembiayaan berdasarkan prinsip
undangan; dan syariah, dengan syarat harus
g. Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan menarik kembali penyertaannya,
perundang-undangan. dengan memenuhi ketentuan yang
5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan ditetapkan oleh yang berwenang*);
nasabah; 4. Bertindak sebagai pendiri dana
6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana pensiun dan pengurus dana pensiun
kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi sesuai dengan ketentuan dalam
maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; peraturan perundang-undangan
7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan dana pensiun; dan
perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 5. Membeli agunan, baik semua
8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; maupun sebagian, melalui
9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu pelelangan atau dengan cara lain
kontrak; dalam hal debitur tidak memenuhi
10. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam kewajibannya kepada Bank Mandiri,
bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; dengan ketentuan agunan yang dibeli
11. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; tersebut wajib dicairkan secepatnya.
12. Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan
prinsip syariah*), sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang;
dan Semua kegiatan usaha menurut Anggaran
13. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak Dasar telah dijalankan, baik secara
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan. langsung oleh Perseroan maupun melalui
Entitas Anak.
*) Dilakukan oleh Entitas Anak
PERSEORANGAN SIMPANAN
Mandiri Tabungan
Mandiri Tabungan adalah produk simpanan dalam mata uang Rupiah bagi perorangan yang
menawarkan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi finansial.
Tabungan Valas
Tabungan Valas adalah produk simpanan dalam mata uang valuta asing untuk perorangan yang
memberikan keuntungan, kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi sekaligus berinvestasi
merdeka dari biaya administrasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Mandiri Tabungan Valas tersedia dalam 8 (delapan) jenis
dengan mandiri tabunganMU mata uang asing yaitu USD, JPY, EUR, SGD, AUD, CHF, GBP, dan HKD dengan berbagai benefit
berupa nilai tukar mata uang yang kompetitif dan kemudahan transaksi di Mandiri Online.
Tabungan Rencana
Mandiri Tabungan Rencana merupakan produk tabungan untuk tujuan perencanaan yang
dilengkapi dengan perlindungan asuransi gratis untuk kepastian rencana menabungnya.
Tabunganku
Tabungan untuk perseorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan
secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tabungan Now
Tabungan Now adalah produk simpanan dalam mata uang Rupiah bagi perseorangan yang
menawarkan kemudahan dan kenyamanan mulai dari pembukaan rekening di mana saja
dan kapan saja melalui scan QR Code atau melalui join.bankmandiri.co.id sampai dengan
transaksi online maupun offline menggunakan beragam fitur dan channel dari Bank Mandiri.
Deposito Rupiah
Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Pembukaan dan penutupan Mandiri Deposito Rupiah dapat dibuka melalui seluruh Cabang Bank
Mandiri dan Mandiri Online. Mandiri Deposito Rupiah memberikan kenyamanan dan keamanan
dalam berinvestasi dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan beragam fasilitas lainnya.
Giro Rupiah
Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnnya atau dengan
pemindahbukuan.
Giro Valas
Rekening simpanan dalam mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Letter of Authorization (LOA).
PINJAMAN
Travel
• Mandiri Kartu Kredit Skyz
Produk kartu kredit yang menawarkan berbagai benefit yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan traveling nasabah, seperti
perlindungan bebas premi untuk pembelian tiket perjalanan, hingga akses ke airport lounge.
• Mandiri Kartu Kredit Precious
Produk kartu kredit yang mendukung lifestyle pemegang kartu masa kini, dengan benefit utama untuk traveling dan transaksi di luar
negeri dengan pengumpulan fiesta poin yang lebih tinggi.
• Mandiri Kartu Kredit Traveloka
Produk kartu kredit yang menawarkan manfaat lebih saat nasabah melakukan pembelian tiket, hotel, dan pengalaman experience di
Traveloka.
Otomotif
• Mandiri Kartu Kredit Pertamina
Produk kartu kredit untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari nasabah yang memberikan benefit lebih dalam setiap transaksi di SPBU
Pertamina.
Golf
• Mandiri Golf Signature/Platinum/Gold
Produk kartu kredit yang dipersembahkan khusus bagi penggemar olahraga golf.
Lifestyle
• Mandiri Kartu Kredit Signature
Produk kartu kredit yang sesuai untuk mendukung gaya hidup berkelas, untuk dining, shopping, hobbies di dalam maupun luar negeri.
• Mandiri Kartu Kredit Hypermart
Produk kartu kredit dengan manfaat lebih untuk setiap pembelian produk groceries dan barang kebutuhan rumah tangga di Hypermart.
• Mandiri Kartu Kredit Platinum
Produk kartu kredit yang sesuai untuk gaya hidup modern nasabah, baik untuk dining, shopping maupun kebutuhan lifestyle lainnya.
Prioritas
• Mandiri Kartu Kredit Prioritas
Produk kartu kredit yang diberikan secara khusus kepada nasabah prioritas banking Bank Mandiri, dimana kartu ini memberikan fasilitas
layanan priority travel & shopping experience.
• Mandiri Kartu Kredit World Elite
Produk kartu kredit yang diberikan secara khusus kepada nasabah private banking Bank Mandiri, dimana kartu ini memberikan fasilitas
layanan dan reward terbaik bagi nasabah.
Corporate
• Mandiri Kartu Kredit Corporate Card
Produk kartu kredit yang diterbitkan untuk memenuhi kebutuhan transaksi perusahaan, seperti perjalanan bisnis, belanja operasional,
serta memberi kemudahan bagi perusahaan untuk memonitor penggunaan anggaran.
Reksadana
• Reksa Dana Pasar Uang
Produk investasi dengan penempatan dana 100% di efek bersifat utang dengan jatuh
tempo kurang dari 1 (satu) tahun.
• Reksa Dana Pendapatan Tetap
Produk investasi dengan penempatan dana minimal 80% dalam bentuk Efek bersifat
utang.
• Reksa Dana Campuran
Produk investasi dengan penempatan dana maksimal 79% pada saham dan/atau obligasi
dan/atau pasar uang.
• Reksa Dana Saham
Produk investasi dengan penempatan dana minimal 80% dalam bentuk Efek bersifat
ekuitas.
• Reksa Dana Terproteksi
Produk investasi yang memberikan proteksi atas investasi awal (pokok) pada saat jatuh
tempo melalui mekanisme pengelolaan portofolionya.
• Reksa Dana Index
Produk investasi yang dikelola untuk mendapatkan hasil investasi yang mirip dengan
suatu index yang dijadikan acuan.
• Reksa Dana Penyertaan Terbatas
Produk Investasi yang menghimpun dana dari pemodal professional (maksimal 49
Pihak) yang selanjutnya diinvestasikan oleh Manajer Investasi pada Portofolio Efek yang
berbasis Kegiatan Sektor Riil.
Mandiri Inhealth menawarkan top up benefit di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
melalui koordinasi manfaat Coordination of Benefit (CoB) yang bersinergi dengan BPJS
Kesehatan sehingga perusahaan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih
optimal kepada pegawai dan keluarga.
Terdapat skema pada produk asuransi Mandiri Inhealth Managed Care, yaitu:
- Skema Non CoB
- Skema Smart Plus
- Skema Smart
- Skema I Flexy
- Skema I Flexy Smart
- Skema I-Pro
b. Mandiri Inhealth Indemnity, yaitu produk asuransi kesehatan kumpulan yang memberikan
penggantian atas biaya pelayanan kesehatan dengan pilihan benefit sesuai plafon.
Terdapat pilihan layanan kesehatan pada produk asuransi Mandiri Inhealth Indemnity
meliputi: Rawat Inap, Rawat Jalan, Rawat Gigi, Rawat Bersalin, Kacamata dengan pilihan
penggantian biaya baik secara ipperlimit maupun ascharge.
c. Inhealth Inhospital Cash Plan, yaitu Produk Asuransi Kesehatan Kumpulan yang
memberikan santunan harian rawat inap kepada Tertanggung sesuai dengan lama
perawatan yang secara medis dinilai wajar untuk suatu penyakit atau cidera yang diderita
oleh Tertanggung.
DIGITAL BANKING
Mandiri Online
Layanan perbaikan segmen retail perorangan yang bisa diakses melalui perangkat
smartphone maupun personal computer (PC). Mandiri Online memberikan solusi transaksi
finansial maupun non finansial bagi nasabah, antara lain mengecek portofolio tabungan
(termasuk deposito dan tabungan rencana), kartu kredit dan pinjaman, melakukan transaksi
transfer dan pembayaran, pembukaan rekening, serta beberapa fitur lainnya yang dapat
memudahkan nasabah dalam aktivitas sehari-hari. Layanan Mandiri Online juga dapat
diakses secara online 24/7 melalui jaringan internet.
Mandiri SMS
Layanan perbankan yang dapat di akses dengan menggunakan sarana ponsel/HP untuk
melakukan transaksi perbankan, yaitu transaksi non finansial (cek saldo) dan transaksi
finansial (transfer, bayar, beli, top up e-Money, dan lain-lain) melalui SMS.
Mandiri E-Money
Uang Elektronik berbasis chip yang diterbitkan oleh Bank Mandiri sebagai pengganti uang
tunai untuk transaksi pembayaran seperti di tol, parkir, Trans Jakarta, kereta, minimarket dan
berbagai merchant lainnya.
Mandiri Chatbanking
Layanan komunikasi antara Bank Mandiri dengan nasabah melalui account resmi WhatsApp
Bank Mandiri di nomor 08118414000. Dengan layanan ini Bank Mandiri menyampaikan
informasi, notifikasi, dan berinteraksi dengan nasabah. Sebaliknya nasabah juga dapat
menanyakan info produk dan layanan Bank Mandiri melalui nomor WhatsApp yang sama.
Tabungan Bisnis
Produk simpanan yang diperuntukan bagi pebisnis perseorangan atau pun non perseorangan
dengan fitur dan benefit berupa layanan kemudahan bertransaksi dengan Mandiri Debit
Bisnis dan Mandiri Internet Bisnis, detail transaksi pada buku tabungan, layanan sweep dan
auto debit.
Deposito Rupiah
Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang rupiah yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Pembukaan dan penutupan Mandiri Deposito Rupiah dapat dibuka via seluruh Cabang Bank
Mandiri dan e-banking (Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call). Mandiri Deposito
Rupiahmemberikan kenyamanan dan keamanan dalam berinvestasi dengan tingkat suku
bunga yang kompetitif dan beragam keuntungan lainnya.
Deposito Valas
Produk simpanan berjangka dalam bentuk mata uang asing yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara nasabah dengan Bank.
Pembukaan dan penutupan Mandiri Deposito Rupiah dapat dibuka via seluruh Cabang Bank
Mandiri dan e-banking (Mandiri SMS, Mandiri Internet, atau Mandiri Call khusus USD). Mandiri
Deposito Valas memberikan kenyamanan, kepastian keamanan dan keuntungan investasi
dengan tingkat suku bunga yang kompetitif dan beragam keuntungan lainnya.
Giro Rupiah
Rekening simpanan dalam mata uang Rupiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Cek, Bilyet Giro, sarana perintah pembayaran lainnnya atau dengan
pemindahbukuan.
Giro Valas
Rekening simpanan dalam mata uang asing yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat
dengan menggunakan Letter of Authorization (LOA).
PINJAMAN
UMKM
• Kredit Modal Kerja
Fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis
dalam satu siklus usaha dan atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus seperti
untuk membiayai inventory/piutang/proyek atau kebutuhan khusus lainnya.
• Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang modal dalam rangka
rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus
terkait investasi.
• Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada debitur individu/perseorangan,
badan usaha dan/atau kelompok usaha produktif dan layak namun belum memiliki
agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup.
• Kredit Usaha Mikro (KUM)
Fasilitas Kredit Investasi dan/atau Kredit Modal Kerja untuk pengembangan usaha
produktif maupun konsumtif skala mikro fasilitas pembiayaan ini dapat diberikan kepada
semua pemilik usaha mikro dan usaha rumah tangga baik berbentuk perusahaan,
kelompok usaha, dan perseorangan (seperti pedagang, petani, peternak, dan nelayan).
Pada tahun 2020, telah dikembangkan channel akuisisi KUM melalui digital platform
seperti mobile apps Mandiri Pintar, melalui pola channelling dengan perusahaan fintech,
dan melalui e-commerce.
Corporate
• Kredit Modal Kerja
Fasilitas kredit yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja yang habis
dalam satu siklus usaha dan atau kebutuhan modal kerja yang bersifat khusus seperti
untuk membiayai inventory/piutang/proyek atau kebutuhan khusus lainnya.
• Kredit Investasi
Fasilitas kredit yang diberikan untuk membiayai kebutuhan barang modal dalam rangka
rehabilitasi, modernisasi, perluasan, pendirian proyek baru dan atau kebutuhan khusus
terkait investasi.
Cash Management
1. Mandiri Cash Management
Layanan perbankan elektronik berbasis internet yang disediakan Bank kepada Nasabah
untuk melakukan aktivitas keuangan meliputi akses informasi, melakukan berbagai jenis
transaksi sesuai fitur Mandiri Cash Management saat ini dan yang akan dikembangkan di
kemudian hari.
2. Mandiri Bill Collection
Layanan yang memberikan kemudahan identifikasi dan rekonsiliasi penerimaan biller
atas tagihan menggunakan nomor unik sebagai tujuan pembayaran oleh payer.
3. Mandiri Corporate Payable (Host To Host Payment)
Layanan pengiriman instruksi transaksi dari sistem/ERP Nasabah langsung ke sistem
pembayaran Bank Mandiri melalui konsep integrasi sistem nasabah dan Bank.
4. Mandiri Auto Debit
Layanan pendebitan dana secara otomatis dari Rekening Pelanggan ke Rekening
Perusahaan berdasarkan kesepakatan antara Pelanggan dan Perusahaan.
TRADE FINANCE
Value Chain
Layanan transaksi value chain (hubungan dalam mata rantai supply chain meliputi Principal,
Supplier dan Distributor) yang dapat diakses secara online untuk kemudahan monitoring
dokumen tagihan (invoice), pembayaran dan penggunaan fasilitas pembiayaan secara cepat,
mudah dan aman. Layanan transaksi value chain antara lain terdiri dari Mandiri Supplier
Financing dan Mandiri Distributor Financing.
Ekspor
Likuiditas perusahaan tertahan karena tagihan ekspor belum dibayar oleh importir atau
butuh tambahan likuiditas karena menerima pesanan ekspor yang melonjak adalah beragam
masalah eksportir yang berupaya diberikan solusinya oleh Bank Mandiri. Bank Mandiri
memberikan layanan ekspor secara terpadu dan lengkap di setiap tahapan transaksi, sejak
proses merealisasikan pesanan ekspor, persiapan dokumen ekspor, presentasi dokumen dan
percepatan penerimaan hasil ekspor. Trade Specialist yang tersebar di seluruh Indonesia,
dapat membantu Nasabah dalam melaksanakan transaksi perdagangan internasional
dan domestik, menggunakan beragam metode pembayaran seperti Letter of Credit
(LC), Documentary Collection maupun Open Account.
Lebih dari itu, Bank Mandiri juga dapat memberikan pembiayan transaksi ekspor Nasabah
mulai dari tahapan sebelum pengiriman barang ekspor (pre-shipment financing) sampai
dengan tahapan setelah pengiriman barang (post-shipment financing) dengan menawarkan
solusi Pre – Export Financing maupun Pengambilalihan Wesel Ekspor (PWE), baik atas dasar
LC maupun Non-LC (bill purchase).
Layanan Ekspor Bank Mandiri, meliputi:
1. Outward Documentary Collection
Outward documentary collection adalah layanan meneruskan dokumen terkait
pengiriman barang nasabah eksportir/penjual untuk ditagihkan pembayarannya kepada
kepada bank importir/pembeli.
2. Letter of Credit Advising
Pemberitahuan LC terbit ataupun amandemen LC kepada penerima LC (eksportir/penjual).
3. Letter of Credit Confirmation
Bank Mandiri menjamin sebagai pembayar pertama atas LC yang diterbitkan oleh bank lain.
Impor
Aktivitas impor selain membutuhkan alokasi modal kerja juga membutuhkan negosiasi
dengan pihak eksportir guna menyepakati termin pembayaran dan metode pembayaran
yang sesuai bagi kedua belah pihak. Bank Mandiri memberikan solusi Impor, dimana
Nasabah dapat melakukan pembelian barang dengan lebih aman, karena pembayaran akan
dilakukan setelah barang tiba dipelabuhan, atau apabila dokumen sudah sesuai dengan
yang dipersyaratkan. Selain memfasilitasi penerbitan Letter of Credit (LC), Bank Mandiri
juga menyediakan talangan pembayaran pembelian barang impor maupun perdagangan
domestik. Solusi impor Bank Mandiri memungkinkan Nasabah untuk dapat menegosiasikan
termin pembayaran dengan fleksibel dan menjaga kredibilitas Nasabah di mata Supplier.
Layanan Impor Bank Mandiri meliputi:
1. Inward Documentary Collection
Merupakan jasa menagihkan dokumen terkait pengiriman barang kepada Nasabah,
selaku importir, dalam rangka perdagangan impor atau domestik sesuai instruksi bank
pengirim dokumen.
2. Banker’s Acceptance (Avalist) Inward Documentary Collection
Merupakan pemberian akseptasi/janji Bank untuk membayar dokumen berjangka pada
saat jatuh tempo atas inward documentary collection dengan jenis penyerahan dokumen
yaitu document against acceptance (D/A).
3. Penerbitan Letter of Credit
Janji tertulis yang diterbitkan Bank Mandiri dan bersifat tidak dapat dibatalkan sepihak
kepada Supplier di luar negeri bila Supplier tersebut dapat mempresentasikan dokumen
yang sesuai dengan Letter of Credit yang diterbitkan.
4. Shipping Guarantee
Percepatan pengeluaran barang di pelabuhan tanpa presentasi dokumen pengapalan,
berdasarkan Garansi yang diterbitkan Bank Mandiri. Hal ini dapat mengurangi Risiko
kerusakan barang dan biaya demurrage yang tinggi.
Perdagangan Domestik
Mayoritas perdagangan domestik dilakukan dengan open account dimana penjual barang
membutuhkan kepastian penerimaan pembayaran bahkan percepatan penerimaan
pembayaran bahkan terkadang tambahan likuiditas untuk memenuhi pesanan barang yang
melonjak. Seluruh solusi ekspor dan impor di atas juga tersedia untuk transaksi penjualan
barang domestik maupun pembelian barang domestik.
Bank Guarantee
Merupakan jaminan yang diterbitkan oleh Bank Mandiri untuk menjamin penerima jaminan
apabila pihak yang dijamin tidak memenuhi kewajiban kepada penerima jaminan. Guarantee
tersebut dapat diterbitkan dalam bentuk Bank Garansi, Standby Letter of Credit maupun
Demand Guarantee.
TREASURY
Transaksi Cash/Likuiditas
• FX Today
Transaksi untuk mempertukarkan suatu mata uang terhadap mata uang lainnya dengan
penyerahan pada hari yang sama dengan hari transaksi.
• FX Tom
Transaksi untuk mempertukarkan suatu mata uang terhadap mata uang lainnya pada
hari transaksi dengan penyerahan satu hari kerja setelah tanggal transaksi.
• FX Spot
Transaksi untuk mempertukarkan suatu mata uang terhadap mata uang lainnya pada
hari transaksi dengan penyerahan dua hari kerja setelah tanggal transaksi.
• Uang Kertas Asing
Uang kertas dalam valuta asing yang secara resmi diterbitkan oleh suatu negara di luar
Indonesia dan diakui sebagai alat pembayaran yang sah dari negara yang bersangkutan.
• FX Order
Layanan bagi nasabah yang ingin menempatkan order atau instruksi pembelian/
penjualan valas pada level kurs tertentu. Jika level kurs tercapai dalam masa order, maka
dilakukan pertukaran dana nasabah dari suatu mata uang terhadap mata uang lainnya
sesuai order yang ditempatkan.
• Mandiri Repo
Mandiri Repurchase Agreement (Mandiri Repo) adalah kontrak jual atau beli efek Surat
Berharga Negara (SBN), dengan janji beli atau jual kembali pada waktu dan harga yang
telah ditetapkan. Produk ini ditujukan untuk nasabah Lembaga Jasa Keuangan Non Bank
untuk memenuhi kebutuhan atau pemanfaatan likuiditas.
Produk Investasi
• Surat Berharga Negara (SBN)
Surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah yang berupa surat pengakuan utang
yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara Republik Indonesia sesuai
masa berlakunya.
• Surat Berharga Retail
Surat berharga yang dikeluarkan oleh pemerintah yang khusus ditujukan untuk investor
retail/perseorangan dengan membuat syarat minimum nominal pembelian dalam jumlah
kecil. Jangka waktu surat berharga retail hanya sampai 3 (tiga) tahun. Pembayaran pokok
dan kupon dijamin oleh pemerintah.
• Surat Berharga Korporasi (SBK)
Surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan, termasuk bank, baik milik pemerintah
maupun swasta di dalam maupun di luar Negeri. Transaksi Surat Berharga Korporasi
dapat dilakukan baik untuk nasabah Invidu Perorangan, Korporasi maupun Lembaga
Jasa Keuangan Non Bank di pasar sekunder, dengan ketentuan pembayaran kupon,
pokok dan jangka waktu yang diatur oleh penerbit surat berharga.
• Mandiri Deposit Swap (MDS)
Produk investasi dalam mata uang asing yang merupakan gabungan produk simpanan
dan transaksi pertukaran mata uang asing. MDS memberikan imbal hasil yang lebih
tinggi dari produk simpanan konvensional dan memiliki karakteristik berupa principal
protected (pokok penempatan terproteksi).
• Mandiri Dual Currency Investment (MDCI)
Produk investasi dalam mata uang asing yang merupakan gabungan produk simpanan
dan transaksi penjualan FX option oleh nasabah. MDCI memberikan imbal hasil yang
lebih tinggi dari produk simpanan konvensional dan memiliki karakteristik berupa non-
principal protected (pokok penempatan tidak terproteksi).
FINANCIAL INSTITUTION
DIGITAL BANKING
Mandiri EDC
Layanan penyediaan mesin Electronic Data Capture (EDC) yang tersedia di toko/ merchant
yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Mandiri EDC dapat memfasilitasi penerimaan
transaksi Kartu Mandiri maupun Bank lain secara elektronik melalui Jaringan Domestik,
International Payment Network, dan Jaringan Bank Mandiri.
Mandiri ATM
Layanan transaksi perbankan melalui mesin ATM yang memfasilitasi Nasabah untuk
mengakses rekening Mandiri Tabungan atau Mandiri Giro dalam melakukan transaksi tunai,
cek saldo, transfer, pembayaran dan pembelian dengan menggunakan Kartu Mandiri. Melalui
Jaringan Domestik dan International Payment Network, Mandiri ATM juga dapat melayani
transaksi dengan Kartu Bank lain.
Mandiri E-Commerce
Layanan penerimaan transaksi Kartu Mandiri maupun Bank lain di toko/merchant online
yang bekerjasama dengan Bank Mandiri. Mandiri e-commerce memberikan kenyamanan
bertransaksi karena pembayaran dilakukan dalam flow transaksi yang terintegrasi tanpa
perlu mengakses channel perbankan lainnya. Nasabah dapat menggunakan Kartu Mandiri
maupun Bank lain melalui International Payment Network.
Mandiri QRIS
Layanan penerimaan transaksi berbasis QR menggunakan Uang Elektronik berbasis server
maupun source of fund lainnya di toko/merchant yang bekerjasama dengan Bank Mandiri.
Mandiri QRIS (Quick Response Indonesia Standar) memberikan kemudahan bertransaksi di
toko/merchant tanpa menggunakan uang tunai maupun kartu. Transaksi dapat dilakukan
secara interoperabilitas menggunakan Mandiri Online, mobile banking lainnya, maupun
aplikasi fintech yang telah disetujui oleh Bank Indonesia.
Region I/Sumatera 1
Jl. Pulau Pinang No.1,
Medan 20111
Region IX/Kalimantan
Region III/Jakarta 1 Jl. Lambung Mangkurat No. 3
Jl. Lapangan Stasiun No. 2 Banjarmasin, 70111
Jakarta Barat, 11110
Region II/Sumatera 2
Jl. Kapten A. Rivai No. 1008 Region IV/Jakarta 2
Palembang, 30135 Jl. Kebon Sirih No. 83
Jakarta Pusat, 10340 Region X/Sulawesi dan Maluku
Jl. R.A. Kartini No. 12-14
Region V/Jakarta 3 Makassar, 90111
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55
Jakarta Selatan, 12190
Region VIII/Jawa 3
Jl. Basuki Rahmat No. 2-4
Surabaya, 60271
Region VI/Jawa 1
Jl. Soekarno Hatta No. 486 Region VII/Jawa 2
Bandung, 40266 Jl. Pemuda No. 73
Semarang, 50139
Region XI/Bali dan Nusa Tenggara
Jl. Veteran No. 1
Denpasar, 80111
Jenis Kantor 2020 2019 2018 2017 2016 Bank Mandiri Cabang Shanghai
Room 4101, Shanghai Tower No. 501, Yin Cheng
Kantor Pusat 1 1 1 1 1 Zhong Road. Pudong New District, Shanghai 200120,
Kantor Cabang 140 139 139 139 139 People's Republic of China
Region XII/Papua
Jl. Dr. Sutomo No. 1
Jayapura, 99111
LEGEND
Kantor Wilayah
Seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan, Struktur Organisasi Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan
terakhir terjadi pada November 2020 sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/133/2020 tentang Struktur
Organisasi Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 9 November 2020.
Direktur Utama
Darmawan Junaidi
Transaction Commercial
Corporate Corporate Commercial Government Credit Portfolio Retail Credit
SAM III Banking Risk 2
Banking 3 Banking 6 Banking 3 EBO & ERO Solution Risk Center
Taufik Hidayat Wholesale Eny Kurniasih M.
Helmy Afrisa Nugroho Budi Purwanto Zaidan Novari Diana Hady Alfanendya Safudi Prasetyo Mahanani
Tri Nugroho Mukarromah
Commercial Strategic
Corporate Corporate Policy & Credit Control & Cash & Trade
Legal Banking 4 Procurement
EBO & ERO Solution Secretary Procedure Supervison Operations
Dedy Teguh K Nita Danang Kuantana Diyantini
Farida Thamrin Rudi As' Aturridha Cahya Kusuma Aried Riadi Bakri Satria
Prihutaminingrum Soesilowati
Retail Product
Delivery & SORH
Fraud Risk Operation
Upik Trisda Leawati
Bank Mandiri
Dili -Timor Leste
MTF
BMEL
MUF
MIR
Kepatuhan &
Information Keuangan & Jaringan & Retail
SDM
Technolgy Strategi Banking
Agus Dwi
Rico Usthavia Frans Sigit Prastowo Aquarius Rudianto
Handaya
Strategic
Strategy & Wholesale &
Digital Banking IT Compliance & SME Micro Development Investment &
Performance Regional Corporate Center
Product Insfrastructure AML-CFT Banking & Agent Banking Subsidiaries
Management. CEO 1 - 12 Audit
Sunarto Susila Hardiyantono Juliser Sigalingging Alexander Dippo P.J.S. Ashraf Farahnaz Management
Thontowy Jauhari Lisbeth Juniar
Fauziah Anna
IT Strategi &
IT Applications Human Capital Distribution
Architecture Investor Relations Credit Cards IT Audit
Support Services Strategy
Antonius Kunta Yohan Setio Lila Noya Rasyid Darajat
Daniel Setiawan S Putu Dewi P Agus Haryoto Widodo
Widyatmaka
HC Engagement
Retail Deposit
& Outsource SORH Corporate
Product & Solution
Management Center
Evi Dempowati
Harjito Hasto Prasojo
MMI
SEVP
VISI
MISI
Budaya Perusahaan
Sebagai bagian dari BUMN, Bank Mandiri telah menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN terkait penerapan Nilai-Nilai Utama (Core Values)
Sumber Daya Manusia “AKHLAK” (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, & Kolaboratif), dan Employee Value Proposition (EVP)
yaitu Learn, Grow, and Contribute to Indonesia (Belajar, Bertumbuh, dan Berkontribusi Untuk Indonesia). Bank Mandiri berkomitmen untuk
memberikan dukungan penuh terkait penerapan dan penyeragaman Nilai-nilai Utama dan EVP tersebut yang bertujuan untuk mewujudkan
peran BUMN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, akselerator kesejahteraan sosial (social welfare), penyedia lapangan kerja, dan penyedia
talenta.
Harmonis Loyal
Kompeten Adaptif
Core Values
Amanah Kolaboratif
SERTIFIKASI
Program Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 2 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2020).
PENGALAMAN KERJA
• Penasihat Khusus Menteri Keuangan di Kementerian Keuangan RI (2006-2010).
• Wakil Ketua Komite Ekonomi di Komite Ekonomi Nasional (2010-2012).
• Kepala BKPM (2012-2013).
• Non Executive Director Axiata Group Sdn Bhd (2015-2019).
• Senior Partner dan Pendiri di PT Creco Consulting (2015-2019).
• Dosen di Universitas Indonesia (2015-2019).
• Komisaris Independen di PT Indika Energy Tbk. (2015-2019).
• Komisaris Independen di PT Astra International Tbk. (2015-2019).
• Presiden Komisaris/Independen di PT Indonesia Infrastructure Finance (2016-2019).
• Presiden Komisaris/Independen di PT XL Axiata Tbk. (2016 – saat ini).
• Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Mandiri
(9 Desember 2019-18 Februari 2020).
• Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat
ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Muhamad Chatib Basri Diangkat sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya
berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan
Komisaris Utama/Komisaris Independen
No. 56 tanggal 19 Februari 2020.
JABATAN RANGKAP
Presiden Komisaris/Independen PT XL Axiata Tbk. sejak tahun 2016 hingga saat ini.
DOMISILI
Jakarta. HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
KEWARGANEGARAAN maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Warga Negara Indonesia.
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
-
• Sarjana di bidang Ekonomi
dari Universitas Indonesia
(1992).
• Master of Business
Administration di bidang
Economic Evelopment dari
The Australian National
University di Canberra
Australia (1996).
• Ph.D di bidang Ekonomi
dari The Australian National
University di Canberra
Australia (2001).
SERTIFIKASI
• Program Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 (2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2017).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2019).
PENGALAMAN KERJA
• Konsultan Tax and Accounting di RSM AAJ (1995-1996).
• Credit Analyst di Industrial Bank of Japan (1996-1998).
• Senior Consultant di PwC Financial Advisory Services (1998-1999).
• Senior Consultant di The Boston Consulting Group (2000-2003).
• Departemen Head Strategy and Performance Management Group di PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. (2003-2005).
• Group Head of Strategy and Performance Management Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2005-2008).
• Managing Director di Mandiri Sekuritas (2008-2011).
• Presiden Direktur dan CEO di Indonesia Infrastructure Finance (2011-2013).
• Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
(2014-2015).
• Direktur Finance and Strategy PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2016).
• Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016 – Oktober 2019).
Kartika Wirjoatmodjo* • Wakil Menteri BUMN RI Kabinet Indonesia Maju (Oktober 2019 – saat ini).
Komisaris Utama (Berhenti menjabat • Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Desember 2019-2020).
sejak 18 Februari 2020)
RIWAYAT PENUNJUKAN
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA Diangkat sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
Lahir di Surabaya pada tahun 1973, RUPS Luar Biasa tanggal tanggal 9 Desember 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa No. 5 Tanggal
usia 47 tahun per Desember 2020. 9 Desember 2019.
PERIODE MENJABAT
DOMISILI 9 Desember 2019 sampai dengan 18 Februari 2020 (Periode Pertama).
Jakarta.
JABATAN RANGKAP
KEWARGANEGARAAN Wakil Menteri BUMN RI Kabinet Indonesia Maju (2019-2024).
Warga Negara Indonesia.
HUBUNGAN AFILIASI
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
• Sarjana Ekonomi jurusan maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
akuntansi dari Universitas
Indonesia (1996).
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Master of Business
789.000 lembar (0,0016907%)
Administration (MBA) di
bidang Bisnis dari Erasmus
University di Rotterdam
(2001).
* Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test)
PENGALAMAN KERJA
• Kepala Desk Riset dan Bank Data di Majalah Berita UMMAT (1994-1996).
• Kepala Desk Riset dan Bank Data di NERACA (1996-1999).
• Peneliti dan penulis (1999-2000).
• Research Manager di The Habibie Centre (2000-2005).
• Dosen Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia di Universitas Indonesia (2006-saat ini).
• Direktur Eksekutif di CIRUS Surveyors (2008-2014).
• Menteri Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS (2014-2015).
• Komisaris Utama di PT AngkasaPura I (Persero) (2015-2017).
• Komisaris Utama di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2017-2020).
• Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(19 Februari 2020-saat ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya
berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan
Nomor 56 tanggal 19 Februari 2020.
Andrinof A. Chaniago
Wakil Komisaris Utama/Komisaris PERIODE MENJABAT
Independen
19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
HUBUNGAN AFILIASI
DOMISILI Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Depok.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana di bidang Ilmu Sosial
dan Politik dari Universitas
Indonesia (1990).
• Magister di bidang
Perencanaan dan Kebijakan
Publik Fakultas Ekonomi dari
Universitas Indonesia (2004).
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2020).
PENGALAMAN KERJA
• Manajer Keuangan di PT Ika Chirza Putra (1989).
• Auditor di Kantor Akuntan Drs. Tahrir Hidayat (1986-1990).
• Auditor di Kantor Akuntan Drs. Bayudi Watu (1990-1992).
• Koordinator Ekstensi di Universitas Diopnegoro (1994-1996).
• Sekretaris Jurusan Akuntansi di Universitas Diponegoro (1996-1999).
• Ketua Prodi Magister Akuntansi di Universitas Diponegoro (1999-2006).
• Komite Audit di PTPN IX (2013-2014).
• Komisaris Independen di PTPN IX (2013-2014).
• Pembantu Rektor II Bidang Keuangan dan Sumber Daya di Universitas Diponegoro (2006-2010).
• Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis di Universitas Diponegoro (2010-2014).
• Rektor di Universitas Diponegoro (2014).
• Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi – Kabinet Kerja (2014-2019).
• Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Reformasi Birokrasi (November 2019 – saat ini).
• Komisaris Independen Bank Mandiri (9 Desember 2019-saat ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Mohamad Nasir Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 5 tanggal 9
Komisaris Independen
Desember 2019.
JABATAN RANGKAP
Staf Khusus Wakil Presiden RI Bidang Reformasi Birokrasi (November 2019 – saat ini).
DOMISILI
Jakarta. HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
KEWARGANEGARAAN maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Warga Negara Indonesia.
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
RIWAYAT PENDIDIKAN
-
• Sarjana di bidang Accounting
dari Universitas Diponegoro
di Semarang (1988).
• Master di bidang Accounting
dari Universitas Gajah Mada
di Yogyakarta (1994).
• Doctor di bidang Accounting
dari University of Science di
Malaysia (2004).
• Honorary Doctorate di bidang
Pendidikan dari University of
Science Malaysia (2015).
PENGALAMAN KERJA
• Staf UPPB (Urusan Pembinaan dan Pengawasan Bank) di Bank Indonesia (Januari 1984-Juni 1984).
• Staf UPPS (Urusan Pembinaan dan Pengawasan Bank Swasta) di Bank Indonesia (1986-1987).
• Petugas Belajar/Staf di Bank Indonesia (1987-1989).
• Staf DSDM (Departemen Sumber Daya Manusia) di Bank Indonesia (Februari 1989-Mei 1989).
• Staf UKK (Urusan Kredit Kecil) di Bank Indonesia (1989-1990).
• Pemeriksa Bank Tingkat III UPSD (Urusan Pemeriksaan Bank Swasta Devisa) di Bank Indonesia
(1990-1994).
• Pengawas Bank UPB 1 (Urusan Pengawasan Bank I) di Bank Indonesia (Agustus 1994-Desember 1994).
• Pengawas Bank Senior UPB 1 (Urusan Pengawasan Bank I) di Bank Indonesia (1995-1998).
• Pengawas Bank Eksekutif DSDM (Departemen Sumber Daya Manusia) di Bank Indonesia (1998-1999).
• Pengawas Bank Eksekutif UPwB 1 (Urusan Pengawasan Bank 1) di Bank Indonesia (Februari
1999-Agustus 1999).
• Pengawas Bank Eksekutif DPwB 1 (Departemen Pengawasan Bank 1) di Bank Indonesia (1999-2001).
• Kepala Bagian DPwB 1 (Departemen Pengawasan Bank 1) di Bank Indonesia (2001-2002).
• Deputi Direktur DPwB 1 (Departemen Pengawasan Bank 1) di Bank Indonesia (2002-2003).
• Project Leader/Deputi Direktur UKPT (Unit Khusus Program Transformasi) di Bank Indonesia
(2003-2005).
Boedi Armanto • Analis Eksekutif Senior DPSHM (Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat) di
Bank Indonesia (Februari 2005-Agustus 2005).
Komisaris Independen
• Deputi Direktur DPI (Departemen Pengawasan Intern) di Bank Indonesia (2005-2008).
• Kepala Departemen Perizinan dan Informasi Perbankan di Bank Indonesia (April 2008-Desember
2008).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Kepala Departemen Pengawasan Bank 1 di Otoritas Jasa Keuangan (2008-2012).
Lahir di Malang pada tahun 1959, • Direktur Eksekutif Sistem Akuntansi dan Pembayaran di Otoritas Jasa Keuangan (April 2012-Mei 2012).
usia 61 tahun per Desember 2020. • Kepala Departemen Pengembangan Pengawasan dan Manajemen Krisis di Otoritas Jasa Keuangan
(2012-2015).
• Deputi Komisioner Pengawas Perbankan II di Otoritas Jasa Keuangan (2015-2016).
• Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV di Otoritas Jasa Keuangan (2016-2017).
DOMISILI • Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I di Otoritas Jasa Keuangan (2017-2019).
• Staf Ahli Pengawas Perbankan di Otoritas Jasa Keuangan (2019-Februari 2020).
Jakarta.
• Komisaris Independen di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat ini).
KEWARGANEGARAAN
RIWAYAT PENUNJUKAN
Warga Negara Indonesia.
Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
RIWAYAT PENDIDIKAN RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 56 tanggal 19
Februari 2020.
• Sarjana di bidang Agronomi
dari Institut Pertanian Bogor
PERIODE MENJABAT
(1982).
• Magister di bidang Ekonomi 19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
Penerapan dari University of
Minnesota Minneapolis, USA JABATAN RANGKAP
(1989).
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
• Doktor di bidang Ekonomi
dari Universitas Indonesia HUBUNGAN AFILIASI
(2005).
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Perbankan Level 2 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2020).
PENGALAMAN KERJA
• Staf Tata Usaha di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (1987-1990).
• Jaksa Fungsional di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (1990-1993).
• Kepala Sub Seksi Pemulihan dan Perlindungan Hak pada Seksi Perdata dan TUN di Kejaksaan Negeri
Jakarta Barat (1993-1996).
• Kepala Seksi YANKUM 1 Sub Direktorat Perdata pada Direktorat Perdata JAMDATUN di JAMDATUN
Kejaksaan RI (1996-2002).
• Kepala Bagian Tata Usaha Sekretariat JAMDATUN di Kejaksaan Agung RI (2002-2004).
• Kepala Kejaksaan Negeri RangkasBitung di Kepala Kejaksaan Tinggi Banten (2004-2005).
• Kepala Bagian Pengembangan Pegawai pada JAM Pembinaan di Kejaksaan Agung RI (2005-2008).
• Kepala Kejaksaan Negeri Yogyakarta di Kejaksaan Tinggi DIY (2008-2009).
• Asisten Pembinaan Pada Kejaksaan Tinggi Jawa Barat di Kejaksaan RI (2009-2011).
• Koordinator pada Jaksa Agung Muda Intelijen di Kejaksaan RI (2011-2012).
• Wakil Kepala Kejaksaan Tinggi Kepulauan Riau Kejaksaan RI (2012-2014).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Yogyakarta di Kejaksaan RI (2014-2015).
• Kepala Pusat Pemulihan Aset di Kejaksaan RI (2015-2017).
• Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat di Kejaksaan RI (September 2017-Oktober 2017).
• Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan RI di Kejaksaan RI (2017-2019).
RR. Loeke Larasati • Staf Khusus V Menteri BUMN di Kementerian Badan Usaha Milik Negara
Agoestina •
(September 2019- Oktober 2019).
Komisaris di PT Bank Rakyat Indonesia (September 2019-Februari 2020).
Komisaris Independen • Komisaris Independen di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat ini).
DOMISILI
PERIODE MENJABAT
Jakarta.
19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
KEWARGANEGARAAN
JABATAN RANGKAP
Warga Negara Indonesia.
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana di bidang Hukum HUBUNGAN AFILIASI
dari Universitas Katolik Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
Parahyangan (1984). maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
• Magister di bidang
Manajemen dari Sekolah KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI
-
(2001).
PENGALAMAN KERJA
• Pemeriksa pada Direktorat Pengawasan Perminyakan - Departemen Keuangan di DJPKN
(1979 – 1983).
• Pemeriksa pada Deputi Pengawasan Perminyakan dan Gas Bumi di Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan (BPKP) (1983 – 1987).
• Pemeriksa pada Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Bengkulu (1987 – 1993).
• Pemeriksa pada Deputi Pengawasan BUMN/D, BPKP (1993).
• Kepala Seksi Pengawasan Bank Pembangunan Daerah 1 pada Deputi Pengawasan BUMN/D,
BPKP (1993 – 1996).
• Kepala Bidang Pengawasan Pengeluaran pada Perwakilan BPKP Provinsi Lampung
(1996 – 1999).
Ardan Adiperdana • Kepala Subdirektorat Pengawasan Jasa, Perdagangan, Pergudangan, dan Percetakan pada
Deputi Pengawasan BUMN/D, BPKP (1999 – 2000).
Komisaris
• Plh. Kepala Biro Keuangan Departemen Kehutanan BPKP (2000 – 2001).
• Kepala Subdirektorat pada Deputi Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah,
BPKP (2001 – 2002).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Kepala Biro Perencanaan Pengawasan di BPKP (2002 – 2003).
Lahir di Singkawang pada tahun 1959, • Kepala Pusat Informasi Pengawasan di BPKP (2003 – 2004).
usia 61 tahun per Desember 2020. • Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan di BPKP (2004).
• Kepala Perwakilan BPKP Provinsi DKI Jakarta II (2004 – 2006).
• Deputi Kepala BPKP Bidang Akuntan Negara (2006 – 2013).
• Deputi Kepala BPKP Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian (2013 – 2015).
DOMISILI • Kepala BPKP (2015 – 2019).
• Komisaris di PT Hotel Indonesia Natour (Persero) (2011-2013).
Jakarta.
• Komisaris Utama di PT Jasa Raharja (Persero) (2013-2015).
• Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016 - saat ini).
KEWARGANEGARAAN • Staf khusus Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bidang akuntabilitas (Februari – Desember
Warga Negara Indonesia. 2020).
• Staf khusus I Menteri BUMN (18 Januari 2021 – saat ini).
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana Ekonomi dari STAN RIWAYAT PENUNJUKAN
(1987). Diangkat sebagai Komisaris Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
• Master di bidang Business Tahunan tanggal 21 Maret 2016 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 25 tanggal 21 Maret 2016.
Administration dari Saint
Mary’s University (SMU), Nova PERIODE MENJABAT
Scotia, Canada (1992).
21 Maret 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2021 (Periode Pertama).
• Doktor di bidang Strategic
Management dari Universitas
JABATAN RANGKAP
Indonesia (2013).
Staf khusus I Menteri BUMN (18 Januari 2021 – saat ini).
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2019).
PENGALAMAN KERJA
• KasubDit Privatisasi, Dit Privatisasi di DJPBUMN, Departemen Keuangan (1997-1998).
• Kepala Bagian Hukum, Biro Hukum dan Humas di Sekretariat Jenderal, Departemen Keuangan
(1998-2000).
• Kepala Divisi/SVP Asset Monitoring di AMI, BPPN (2000-2002).
• Kepala Bagian TU Pim, Biro Umum di Sekretariat Jenderal, Departemen Keuangan (2002-2004).
• Senior Advisor, SEA VG ED Office di World Bank, Washington DC, USA (2004-2006).
• Kepala Pusat Penjaminan Risiko Fiskal di Badan Kebijakan Fiskal, Departemen Keuangan
(2006-2008).
• Kepala Pusat Analisis dan Harmonisasi Kebijakan di Sekretariat Jenderal, Kementerian
Keuangan (2008-2012).
• Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Organisasi, Birokrasi, dan Teknologi Informasi di
Kementerian Keuangan (2012-2014).
• Komisaris di PT Indosat Tbk. (2014).
• Executive Director, SEAVG di World Bank, Washington DC, USA (2014-2016).
• Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, Kementerian
Keuangan (2016 – 2018).
• Komisaris di PT PLN (Persero) (2017 – 2019).
Rionald Silaban • Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan (2018 – saat ini).
• Plt. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional,
Komisaris
Kementerian Keuangan (2018).
• Plt. Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan di Sekretariat Jenderal, Kementerian
Keuangan (2018- saat ini).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-saat ini).
Lahir di Pekanbaru pada tahun 1966,
usia 54 tahun per Desember 2020.
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Komisaris Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 28 Agustus 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 59 tanggal 28 Agustus
DOMISILI 2019.
Jakarta.
PERIODE MENJABAT
KEWARGANEGARAAN 28 Agustus 2019 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2024 (Periode Pertama).
Warga Negara Indonesia.
JABATAN RANGKAP
RIWAYAT PENDIDIKAN
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan, Kementerian Keuangan
• Sarjana bidang Hukum dari
Universitas Indonesia (1989).
HUBUNGAN AFILIASI
• Master bidang Law Center
dari Georgetown University Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Washington DC USA (1993).
PENGALAMAN KERJA
• Staf pada Sub Bagian Penelitian IV Biro Hukum dan Perundang-Undangan di Sekretariat Negara
RI (1989-1993).
• Kepala Sub Bagian Penelitian Rancangan Peraturan PUU 7 di Sekretariat Negara RI (1994-1999).
• Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Rakyat di Sekretariat Negara RI (1999-2001).
• Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Kepegawaian di Sekretariat Kabinet RI (2001-2004).
• Kepala Bagian Aparatur Negara di Sekretariat Kabinet RI (2004-2006).
• Plt. Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan di Sekretariat Negara RI (2004-2006).
• Kepala Biro Aparatur Negara, Pemerintah Daerah Dan Kesejahteraan Rakyat di Sekretariat
Kabinet RI (2006-2011).
• Asisten Deputi Bidang Materi Persidangan di Sekretariat Kabinet RI (2011-2014).
• Staf Ahli Sekretaris Kabinet Bidang Riset, Teknologi, Komunikasi dan Informasi di Sekretariat
Kabinet RI (2014-2015).
• Plt. Deputi Bidang Administrasi di Sekretariat Kabinet RI (Maret 2015-Mei 2015).
• Kepala Sekretariat Tim Penilai Akhir (TPA) Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Dari
dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama dan Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Sekretariat
Kabinet RI (2015-2020).
• Komisaris di PT. Pertamina Geothermal Energy (2016-Februari 2020).
Faried Utomo • Deputi Bidang Administrasi di Sekretariat Kabinet RI (2015-saat ini).
• Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat ini).
Komisaris
RIWAYAT PENUNJUKAN
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
Lahir di Jakarta pada tahun 1964, RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 56 tanggal 19
usia 56 tahun per Desember 2020. Februari 2020.
PERIODE MENJABAT
DOMISILI 19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
Jakarta.
JABATAN RANGKAP
KEWARGANEGARAAN Deputi Bidang Administrasi di Sekretariat Kabinet RI sejak tahun 2015 hingga saat ini.
Warga Negara Indonesia.
HUBUNGAN AFILIASI
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
• Sarjana di bidang Hukum dari maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Universitas Sebelas Maret
(1988).
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Magister di bidang Hukum
-
dari Universitas Indonesia
(2003).
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2020).
• Sertifikasi Manajemen RIsiko yang diadakan oleh Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (2015).
PENGALAMAN KERJA
• Anggota Dewan Perwakilan Rakyat – RI, Komisi XI (2009-2014).
• Wakil Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (2016-2019).
• Komisaris/Dewan Direktur di Indonesia Eximbank (2015-2020).
• Wakil Ketua Lembaga Pengkajian Majelis Permusyawaratan Rakyat RI (2015-2020).
• Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi (2019-saat ini).
• Pengurus di Yayasan Wakaf Paramadina (2016-saat ini).
• Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 56 tanggal 19
Februari 2020.
PERIODE MENJABAT
Arif Budimanta 19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
Komisaris
JABATAN RANGKAP
• Staf Khusus Presiden Republik Indonesia Bidang Ekonomi (2019-saat ini).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Pengurus di Yayasan Wakaf Paramadina (2016-saat ini).
Lahir di Medan pada tahun 1968,
usia 52 tahun per Desember 2020.
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
DOMISILI
Jakarta. KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
-
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana di bidang Ilmu Tanah
dari Institut Pertanian Bogor
(1990).
• Master of Sains di bidang
Ekonomi Sumber Daya Alam
dari Universitas Indonesia
(1996).
• Doktor di bidang Ilmu Sosial
dan Politik dari Universitas
Indonesia (2006).
PENGALAMAN KERJA
• Assistant Manager di Citibank NA, Jakarta (1996-1997).
• Equity Analyst di Indosuez W.I. Carr Securities (1998-1999).
• Associate di Boston Consulting Group, Indonesia (2000-2002).
• Financial Analyst di Ernst & Young, Kuwait (2002-2005).
• Manager di National Bank of Kuwait (2005-2006).
• Manager di Ernst & Young, Qatar (2007-2008).
• Senior Manager di Ernst & Young, Qatar (2009-2010).
• Partner di Ernst & Young, Indonesia (Maret 2010–3 Februari 2020).
• Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko di Kementerian Badan Usaha Milik Negara
(Februari 2020-saat ini).
• Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (19 Februari 2020-saat ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 56 tanggal 19
Nawal Nely Februari 2020.
Komisaris
PERIODE MENJABAT
19 Februari 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA
Lahir di Pekalongan pada tahun 1973,
usia 47 tahun per Desember 2020. JABATAN RANGKAP
Deputi Bidang Keuangan dan Manajemen Risiko di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Februari
2020-sampai saat ini).
DOMISILI
HUBUNGAN AFILIASI
Jakarta.
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia.
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
RIWAYAT PENDIDIKAN -
SERTIFIKASI
Sertifikasi Profesi Advokat dari Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) (1992).
PENGALAMAN KERJA
• Volunteer Lawyer di LBH Jakarta (1990-1991).
• Litigation Lawyer di Soemarjono Herman & Rekan Law Firm (1991–1994).
• Senior Legal Officer di PT BBL Dharmala Finance Tbk. Subsidiary of Bangkok Bank Limited
(1994–1996).
• Head Legal di PT Profilindo Finance/Nexus Group (1996–1998).
• Corporate Secretary di Nexus Group (1996–1999).
• Litigation Lawyer di Makarim & Taira S. Law Firm (1999).
• Legal Head/ Legal Director di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (1999–2004).
• Komisaris PT Bank Lippo Tbk. (2002-2004).
• Founder/Senior Partner Law Firm Radjiman Bilitea & Partners (2004-2019).
• Direktur Eksekutif Hukum Lembaga Penjamin Simpanan (2012-2019).
• Pelaksana Direktur Utama di Lembaga Penjamin Simpanan (2014).
• Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 5 tanggal 9
Robertus Bilitea* Desember 2019.
Komisaris Independen (Berhenti
menjabat sejak 11 Februari 2020) PERIODE MENJABAT
9 Desember 2019 sampai dengan 11 Februari 2020 (Periode Pertama).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA
Lahir di Flores pada tahun 1966,
usia 54 tahun per Desember 2020. JABATAN RANGKAP
Founder/Senior Partner Law Firm Radjiman Bilitea & Partners.
HUBUNGAN AFILIASI
DOMISILI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
Jakarta.
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
KEWARGANEGARAAN
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
Warga Negara Indonesia.
-
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana bidang Civil Law dari
Universitas Krisnadwipayana
di Bekasi (1990).
• Master bidang Business Legal
dari Universitas Padjajaran di
Bandung (2009).
* Berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari OJK atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test)
PENGALAMAN KERJA
• Dosen di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Indonesia (1999 – saat ini).
• Ketua Program Pascasarjana di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia (2002-2004).
• Direktur Eksekutif di Pusat Kajian Global Civil Society Studies (PACIVIS UI) (2002-2004).
• Direktur Eksekutif di Pusat Kajian Asia Timur Departemen Hubungan Internasional FISIP UI
CEACoS (Center for East Asia Cooperation Studies) (2005-2007).
• Manajer Riset dan Publikasi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia
(2007-2008).
• Ketua Program Pascasarjana di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Indonesia (2009-2012).
• Staf Khusus Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (2015).
• Komisaris Independen PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2017-19 Februari 2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Makmur Keliat
Komisaris Independen (Berhenti Diangkat sebagai Komisaris Independen Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan
menjabat sejak 19 Februari 2020) RUPS Tahunan tanggal 14 Maret 2017 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan Nomor 28 tanggal 14 Maret
2017.
JABATAN RANGKAP
DOMISILI Dosen Pengajar di Departemen Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Indonesia sejak 01 Maret 1999.
Bogor.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 1 Komisaris yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2017).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (2018).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga
Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI)(2019).
PENGALAMAN KERJA
• Staf Tata Usaha di Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (1986-1990).
• Jaksa/Kasubsi PRA Penuntutan pada Kasi Pidana (1990-1993).
• Jaksa/Kasubsi Tindak Pidana Ekonomi para Kasi Pidsus (1993-1995).
• Jaksa/Kasubsi Penuntutan di Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta (1995).
• Kasubid Akademis dan Penjenjangan di Pusdiklat Kejaksaan RI (1995-1996).
• Jaksa/Dir Tindak Pidana Umum lain (TPUL) di Kasi Eksaminasi I pada Kasubdit Ekseminasi
(1996-1998).
• KTU Pidum di Sekretaris Jam Pidum Kejaksaan Agung RI (1998-1999).
• Atase Kejaksaan pada KBRI Thailand di Kejaksaan RI KBRI Bangkok. Thailand (1999-2003).
• Kajari Sukabumi di Kejaksaan Tinggi Jawa Barat (2003-2005).
• Kabag Kahlu Biro Hukum di Jaksa Agung Muda Pembinaan Kejaksaan Agung RI (2005-2006).
• Asisten Khusus Jaksa Agung RI (2006-2007).
• Kepala Biro Umum (2007-2008).
R. Widyo Pramono • Kepala Kejaksaan Tinggi Papua di Jaksa Agung RI (2008-2009).
Komisaris (Berhenti menjabat sejak 19 • Inspektur Pidum Pada Jamwas (2009-2010).
Februari 2020) • Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah (2010-2011).
• Sekretaris Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum (2011-2012).
• Staf Ahli Jaksa Agung RI Bidang Tindak Pidana Umum (2012-2013).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (2013-2015).
Lahir di Nganjuk pada tahun 1957, • Jaksa Agung Muda Pengawasan (2015- Agustus 2017).
usia 63 tahun per Desember 2020. • Komisaris di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2017 - 19 Februari 2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
DOMISILI Diangkat sebagai Komisaris Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 21 Agustus 2017 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 25 tanggal 21 Agustus
Jakarta.
2017.
KEWARGANEGARAAN
PERIODE MENJABAT
Warga Negara Indonesia.
21 Agustus 2017 sampai dengan 19 Februari 2020 (Periode Pertama).
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana Hukum dari JABATAN RANGKAP
Universitas Negeri Solo, Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Surakarta (1984).
• Magister Manajemen dari HUBUNGAN AFILIASI
STIE IPWI, Jakarta (2001).
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
• Magister Hukum dari maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta (2007).
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Doktor di bidang Hukum
249.900 saham (0.0005355%).
Pidana dari Universitas
Padjajaran, Bandung (2012).
• Dikukuhkan sebagai Guru
Besar Hukum Pidana pada
Universitas Diponegoro
(2015).
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Treasury Dealer Level Advance yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi
Perbankan (LSPP) (2018).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2020).
PENGALAMAN KERJA
• Staff Tata Usaha Kantor Pusat di PT Bank Bumi Daya (Persero) (1992-1994).
• Credit Recovery Officer di PT Bank Bumi Daya (Persero) (1994-1996).
• Profesional Staff Urusan Pengawasan Intern di PT Bank Bumi Daya (Persero) (1996-1997).
• Profesional Staff Urusan Treasury di PT Bank Bumi Daya (Persero) (1997-1999).
• Treasury Manager of Cayman Islands Branch di Bank Mandiri(1999-2005).
• Senior Manager – Professional Staff of Treasury Marketing I, Treasury Group di Bank
Mandiri(2005-2007).
• Assistant Vice President - Chief Dealer of Marketing II, Treasury Group di Bank Mandiri (2007-2009).
• Vice President - Department Head of Marketing West, Treasury Group di Bank Mandiri(2009-2011).
• Vice President -Department Head of Banking Book Management, Treasury Group di Bank Mandiri
(2011-2012).
• Senior Vice President - Deputy Group Head of Treasury (Pejabat Eksekutif di bidang Funding and
Lending) di Bank Mandiri(2012-2015).
• Senior Vice President -Regional CEO Bali dan Nusa Tenggara (Pejabat Eksekutif di bidang Funding and
Lending) di Bank Mandiri(2015-2016).
Darmawan Junaidi • Senior Vice President -Group Head of Treasury (Pejabat Eksekutif di bidang Funding and Lending) di
Direktur Utama Bank Mandiri(Januari-Mei 2016).
• Direktur Keuangan dan sekaligus sebagai Komisaris Utama di PT Semen Kupang Indonesia
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Treasury, International Banking & Special (2016- Agustus 2017).
Asset Management. • Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (Mei 2017- Agustus 2017).
• Direktur Treasury di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Agustus 2017-Maret 2018).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Direktur Treasury & International Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(21 Maret 2018 – 9 Desember 2019).
Lahir di Palembang pada tahun 1966,
• Direktur Treasury, International Banking & Special Asset Management di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
usia 54 tahun per Desember 2020.
(9 Desember 2019-20 Oktober 2020).
• Direktur Utama di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Oktober 2020-saat ini).
DOMISILI
RIWAYAT PENUNJUKAN
Jakarta.
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal 21
KEWARGANEGARAAN Agustus 2017 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Nomor 25 tanggal 23 Januari 2018. Kemudian diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri pada
Warga Negara Indonesia. RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan No. 16 tanggal 21 Oktober 2020.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sarjana Hukum dari Universitas PERIODE MENJABAT
Sriwijaya, Palembang (1990).
21 Agustus 2017 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2022 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2012).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2016).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2018).
PENGALAMAN KERJA
• Analis Kredit dalam urusan Pengawasan dan Penelitian Kredit di BDN.
• Dept. Head Corporate Banking di Bank Mandiri (2005).
• Pemegang Kewenangan Memutus Kredit (Setingkat Group Head) Commercial Banking (2006).
• Group Head Regional Commercial Sales Bank Mandiri (Januari 2007).
• Group Head Regional Commercial Sales I bank Mandiri (November 2007).
• Komisaris Utama di PT Staco Jasapratama (General Insurance) (2008).
• Komisaris di Mandiri Sekuritas (2009).
• Direktur Treasury Finance Institutions and Special Asset Management Bank Mandiri (2011-2015).
• Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (2015-Maret 2017).
• Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri (Maret 2017-Maret 2018).
• Direktur Corporate Banking Bank Mandiri (Maret 2018-Desember 2019).
• Direktur Utama Bank Mandiri (2019-2 September 2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Royke Tumilaar Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Direktur Utama (Berhenti menjabat Tahunan tanggal 23 Mei 2011 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor
sejak 2 September 2020) 25 tanggal 23 Mei 2011. Kemudian diangkat kembali berdasarkan keputusan RUPS Tahunan tanggal
21 Maret 2016 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor 25 tanggal 21
Maret 2016. Diangkat sebagai Direktur Utama Bank Mandiri berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA tanggal 19 Desember 2019 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor 5
Lahir di Manado pada tahun 1964, tanggal 9 Desember 2019.
usia 56 tahun per Desember 2020.
PERIODE MENJABAT
9 Desember 2019 sampai dengan 2 September 2020 (Periode Pertama).
DOMISILI
Jakarta. JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia. HUBUNGAN AFILIASI
RIWAYAT PENDIDIKAN Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
• Sarjana Ekonomi di bidang
Manajemen dari Universitas
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
Trisakti (1987).
• Master of Business 786.100 saham (0,0016845%).
Administration (MBA) in
Finance dari University of
Technology, Sydney (1999).
PENGALAMAN KERJA
• Manager Finance Division di PT Surveyor Indonesia (1995-1996).
• ISO 9000 & 14000 Consultant di PT Surveyor Indonesia (1996-1997).
• Account Manager di Loan Work Out Division Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(1999-2000).
• Senior Relationship Manager Corporate Banking Group di Bank Mandiri (2000-2006).
• Department Head Corporate Banking III Group di Bank Mandiri (2007-2009).
• Group Head Syndication. Oil & Gas di Bank Mandiri (2009-2015).
• Group Head Corporate Banking V Group di Bank Mandiri (2015-2016).
• Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2011- Maret 2018).
• Senior Executive Vice President Corporate Banking di Bank Mandiri (2016-Maret 2018).
• Direktur Hubungan Kelembagaan di Bank Mandiri (Maret 2018-2019).
• Direktur Corporate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Desember 2019-20 Oktober 2020).
• Wakil Direktur Utama di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. ( 20 Oktober 2020 – saat ini).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Alexandra Askandar Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Wakil Direktur Utama Tahunan tanggal 21 Maret 2018 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
Nomor 57 tanggal 21 Maret 2018. Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri berdasarkan
Sebelumnya menjabat sebagai Direktur
Corporate Banking. keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa No. 16
tanggal 21 Oktober 2020.
JABATAN RANGKAP
DOMISILI Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Jakarta.
HUBUNGAN AFILIASI
KEWARGANEGARAAN Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
Warga Negara Indonesia. maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
SERTIFIKASI
• Program Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 (2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi
Profesi Perbankan (LSPP) (2017).
PENGALAMAN KERJA
• Asisten Manajer Pembiayaan Korporasi di BRI (1991-1992). Wakil Ketua Korporasi IV di BRI (1992-
1994).
• Kepala Seksi Pembiayaan Korporasi di BRI (1994-1999).
• Wakil Kepala Divisi Pembiayaan Korporasi di BRI (1999).
• Kepala Divisi Kredit Menengah di BRI (1999-2002).
• Kepala Divisi Agribisnis Kantor Pusat di BRI (2001-2002).
• Pemimpin Wilayah Regional Denpasar di BRI (2002-2003).
• Pemimpin Wilayah Regional Jakarta di BRI (2003-2006).
• Direktur Micro and Small Business di BRI (2006-2009).
• Direktur Commercial Banking di BRI (2009-2015).
• Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (2015–19 Februari 2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Wakil Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 14
Sulaiman Arif Arianto tanggal 16 Maret 2015.
Wakil Direktur Utama (Berhenti
menjabat sejak 19 Februari 2020) PERIODE MENJABAT
16 Maret 2015 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (Periode Pertama).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA
Lahir di Boyolali pada tahun 1959,
usia 61 tahun per Desember 2020. JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
HUBUNGAN AFILIASI
DOMISILI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
Jakarta.
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
KEWARGANEGARAAN
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
Warga Negara Indonesia.
1.103.558 saham (0,0023648%).
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana jurusan Peternakan
dari Institut Pertanian Bogor
(1981).
• Master of Business
Administration (MBA) di
bidang Keuangan dari
University of New Orleans,
USA (1991).
PENGALAMAN KERJA
• Analis Kredit Bermasalah dalam urusan Debitur Khusus di Bapindo (1993 – 1996).
• Kepala Sub Bagian Sindikasi Surat Hutang dalam urusan Treasury di Bapindo (1996-1998).
• Anggota Tim Merger di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1998-1999).
• Regional Marketing Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Wilayah Jakarta Kota (1999-2002).
• Area Manager PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Daan Mogot (2002).
• Dept. Head Bank Assurance dan Direktur Project Pendirian Perusahaan Asuransi Patungan
dengan AXA (2002-2003).
• Direktur PT AXA Mandiri Financial Services (2003-2006).
• Group Head Wealth Management Mandiri (2006-2009).
Hery Gunardi • Komisaris Utama PT AXA Mandiri Financial Services (2006-2009).
Wakil Direktur Utama • Group Head Jakarta Network di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2009-2011).
(Berhenti menjabat sejak 21 Oktober • Komisaris Utama PT Mandiri Manajemen Investasi (2009-2013).
2020) • Group Head Distribution Network 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2011-2013).
• EVP Coordinator Consumer Finance PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2013).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Direktur Micro and Retail Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2013-2015).
Lahir di Bengkulu pada tahun 1962, • Direktur Micro and Business Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015).
usia 58 tahun per Desember 2020. • Direktur Consumer Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2016).
• Direktur Distributions PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-Maret 2018).
• Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Maret 2018– 2019).
• Direktur Consumer and Retail Transaction PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-2020).
DOMISILI • Wakil Direktur Utama Bank Mandiri (Februari - Oktober 2020)
Jakarta.
RIWAYAT PENUNJUKAN
KEWARGANEGARAAN Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS Tahunan tanggal 2 April
Warga Negara Indonesia. 2013 berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor 19
tanggal 28 Agustus 2013. Diangkat sebagai Wakil Direktur Utama Bank Mandiri pada RUPS Tahunan
RIWAYAT PENDIDIKAN tahun buku 2019 tanggal 19 Februari 2020 berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan No. 56 tanggal 19 Februari 2020
• Sarjana jurusan Administrasi
Niaga dari Universitas 17
PERIODE MENJABAT
Agustus 1945 (1987).
• Master of Business 2 April 2013 sampai dengan 21 Oktober 2020 (Periode Kedua).
Administration (MBA) in
Finance and Accounting dari JABATAN RANGKAP
University of Oregon, USA
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
(1991).
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa Risk Forum (2017).
• Program Refreshment Cyber Risk Management and Financial Crime in Banking Industry: Get to
Know More and Prepare for These Emerging Risks yang diadakan oleh BARa (2018).
• Program Refreshment Tapping Potential Opportunities in Indonesian Sustainable Palm Oil
Industry yang diadakan oleh BARa (2018).
PENGALAMAN KERJA
• Management Associate di Citibank (1990-1995).
• Regional Risk Officer of Global Consumer Bank (AVP) di Citibank, Singapura (1995-1997).
• Retail Bank Risk Director of Global Consumer Bank (VP) di Citibank, Jakarta (1997-1998).
• Head of Risk Management di ABN AMRO Bank, Hong Kong (1999-2001).
• Country Risk Director di Citibank (2001-2004).
• Country Risk Director and Deputy Country Risk Director di Citibank, Jerman (2004-2008).
• Regional Senior Credit Officer for Central & Eastern Europe and Middle East Africa Region di
Citibank, London (2008-2011).
• Global Unsecured Product Risk Management di Citibank. New York (2011-2014).
• SEVP Retail Chief SRisk Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2014-2015).
• Direktur Risk Management and Compliance PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-Maret 2018).
• Direktur Manajemen Risiko PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Maret 2018– saat ini).
Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Manajemen Risiko RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 16 Maret 2015 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 14
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA tanggal 16 Maret 2015. Diangkat kembali sebagai Direktur Bank Mandiri berdasarkan keputusan RUPS
Lahir di Bandung pada tahun 1965, Tahunan Tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan No. 56 tanggal 19 Februari 2020
usia 55 tahun per Desember 2020.
PERIODE MENJABAT
• 16 Maret 2015 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2020 (Periode Pertama).
DOMISILI • 21 Oktober 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Kedua).
Jakarta.
JABATAN RANGKAP
KEWARGANEGARAAN Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Warga Negara Indonesia.
HUBUNGAN AFILIASI
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
• Sarjana Teknik Kimia dari maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Universitas of Texas, Austin,
USA (1988).
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
• Master of Business
2.470.700 saham (0,0052944%).
Administration (MBA) di
bidang Sistem Informasi
Manajemen dari Universitas
of Texas. Austin. USA (1990).
PENGALAMAN KERJA
• Field Manager di Schlumberger (1993-1995).
• Management Associate di Citibank NA (1995-1997).
• e-Trade Head Asset Based Finance Head di Citibank NA (1997-2001).
• e-Business Head di Citibank NA (2001-2006).
• Group Head Electronic Banking di Citibank NA (2006-2010).
• Group Head Electronic Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2010-2013).
• SEVP Transaction Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2013-2015).
• Direktur Digital Banking and Technology PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-Maret 2018).
• Direktur Teknologi Informasi dan Operasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Maret 2018–2019).
• Direktur Information Technology PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-saat ini)
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Rico Usthavia Frans Tahunan tanggal 21 Maret 2016 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 25
tanggal 21 Maret 2016.
Direktur Information Technology
PERIODE MENJABAT
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA 21 Maret 2016 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2021 (Periode Pertama).
Lahir di Kebumen pada tahun 1970,
usia 50 tahun per Desember 2020.
JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
DOMISILI
HUBUNGAN AFILIASI
Jakarta.
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia. KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2018).
• Sertifikasi Kepatuhan Perbankan yang diadakan oleh LSPP (2020).
• Certified Behaviour Analyst yang diadakan oleh Pinasthika (2018).
• Certified Chartered Accountant Indonesia yang diadakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
(2015).
PENGALAMAN KERJA
• Pegawai Pimpinan Cabang Medan Balai Kota Bagian Kredit Kecil & Korporasi dan Kredit Umum
Menengah di Bank Expor Impor (1996-1999).
• Section Head Regional BankingController di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1999-2001).
• Section Head Commercial Banking Controller di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2001-2003).
• Senior Strategic Plan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003-2005).
• Commercial Controller Head di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2005-2007).
• Department Head Strategy & Financial Analysis di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2007-2009).
• Group Head Strategy & Performance Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2009-2012).
• Tugas Belajar di Nanyang Fellows National Technological University Singapore (2012-2013).
• Group Head Strategy & Performance Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2013-2014).
• Direktur Finance & Distribution Network di PT Bank Syariah Mandiri (2014-2015).
• Direktur Finance & Strategy di PT Bank Syariah Mandiri (2015-2016).
• Group Head Office of The CEO di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2017).
Agus Dwi Handaya • Senior Executive Vice President Corporate Transformation & Finance di PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (2017-21 Maret 2018).
Direktur Kepatuhan & SDM
• Direktur Kepatuhan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Maret 2018-16 Mei 2019).
• Direktur Kepatuhan dan SDM di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (16 Mei 2019-saat ini).
DOMISILI
PERIODE MENJABAT
Jakarta.
21 Maret 2018 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2023 (Periode Pertama).
KEWARGANEGARAAN
JABATAN RANGKAP
Warga Negara Indonesia.
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Sarjana di bidang Ekonomi/ HUBUNGAN AFILIASI
Akuntansi dari Universitas Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
Sumatera Utara (1995). maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
• Master of Business
Administration (MBA) di KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
bidang Strategy & Finance
1.205.100 saham (0,0025824%).
dari Nanyang Fellows
National Technological
University Singapore (2013).
PENGALAMAN KERJA
• Chief Inspectordi NIKE Inc. Representative Office (1989-1991).
• Trainee Dealer di PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1991-1992).
• Pegawai Pimpinan di Unit Kerja Pengelolaan Dana PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1993-1997).
• Pegawai Pimpinan di Unit Kerja Grand Cayman PT Bank Ekspor Impor Indonesia (1997-1999).
• Group Head Foreign Exchange pada Divisi Global Market & Sales di PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk. (1999-2000).
• Group Head Foreign Exchange pada Divisi Global Market PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2000-2001).
• Chief Dealer di Treasury Management Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2001-2003).
• Department Head Treasury Trading PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003-2008).
• Department Head Debt & Capital Market Bank Mandiri (2008-2010).
Panji Irawan • Pj Group Head Treasury di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2010-2011).
Direktur Treasury & International • Komisaris di PT Mandiri Sekuritas (2010-2016).
Banking • Group Head Treasury PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2011-2016).
Sebelumnya menjabat sebagai • Direktur Treasury & Internasional di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Direktur Operation. Berdasarkan Akta (2016-21 Maret 2018).
Pernyataan Keputusan Rapat Umum • Direktur Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Maret 2018-2019).
Pemegang Saham Tahunan Nomor 01 • Direktur Operation PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-20 Oktober 2020).
tanggal 2 November 2020, terdapat
perubahan nomenklatur yang semula • Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Direktur Treasury, International Banking, (21 Oktober 2020 – saat ini).
& Special Asset Management menjadi
Direktur Treasury & International
Banking. RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 21 Maret 2018 sesuai Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Nomor
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA
57 tanggal 21 Maret 2018.
Lahir di Jakarta pada tahun 1965,
usia 55 tahun per Desember 2020.
PERIODE MENJABAT
21 Maret 2018 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2023 (Periode Pertama).
DOMISILI
JABATAN RANGKAP
Jakarta.
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
KEWARGANEGARAAN
HUBUNGAN AFILIASI
Warga Negara Indonesia.
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
RIWAYAT PENDIDIKAN maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Sarjana/Insinyur di bidang
Agricultural & Resourche KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
Economic dari Institut Pertanian 1.135.100 saham (0,0024324%).
Bogor (1989).
SERTIFIKASI
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh BARa (2018).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2019).
PENGALAMAN KERJA
• Auditor Internal di PT Bank Dagang Negara (Persero) (1996–1999).
• Auditor Internal di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (1999–2001).
• Head of Internal Control & Compliance di Kantor Wilayah II/Palembang PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (2000-2003).
• Cash Outlet Manager (Senior Manager) di Kantor Wilayah II/Palembang PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (Januari 2003 - Desember 2003).
• Kepala Cabang Kelas 3 (Senior Manager) di Kantor Wilayah II/Palembang PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (2004).
• Kepala Cabang Kelas 2 (Senior Manager) di Kantor Wilayah II/Palembang PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. (2005).
• Assistant Vice President (Micro Banking Distric Center Manager) di Kantor Wilayah II/Palembang
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2005–2006).
• Vice President (Commercial Banking Center Manager) di Kantor Wilayah II/Palembang PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. (2007–2009).
• Senior Vice President (Group Head) Business Banking I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2011– 2013).
Riduan • Komisaris PT Mandiri AXA General Insurance (2012–2014).
• Direktur Keuangan dan Investasi di PT Askes (Persero)/BPJS Kesehatan (2013–2016).
Direktur Commercial Banking
• Senior Vice President/Regional CEO II/Sumatera 2 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016–2017).
• Komisaris PT Mandiri Sekuritas (2018–2019).
• Senior Executive Vice President Middle Corporate PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA (2017 – Januari 2019).
Lahir di Palembang pada tahun 1970, • Direktur Commercial Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Januari 2019 – saat ini).
usia 50 tahun per Desember 2020.
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
DOMISILI Biasa tanggal 7 Januari 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 3 tanggal 7 Januari 2019.
Jakarta.
PERIODE MENJABAT
KEWARGANEGARAAN 7 Januari 2019 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2023 (Periode Pertama).
Warga Negara Indonesia.
JABATAN RANGKAP
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
• Sarjana di bidang Ekonomi
Akuntansi dari Universitas
HUBUNGAN AFILIASI
Sriwijaya (1995).
• Magister di bidang Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Manajemen dari Universitas
Sriwijaya (2007).
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
935.400 saham (0,0020044%).
PENGALAMAN KERJA
• Kepala Bagian Kredit, Kepala Bagian Expor Impor, Kepala Bagian Kas, Kepala Bagian
Pengembangan Usaha untuk Periode Tertentu Sesuai Mutasi Intern Bank Exim Cabang
Samarinda, Kalimantan Timur di PT Bank Ekspor Impor (1991-1995).
• Kepala Bagian Kredit, Kepala Bagian Kas untuk Periode Tertentu Sesuai Mutasi Intern Bank Exim
Cabang Cakranegara, Mataram – NTB di PT Bank Ekspor Impor (1995-1999).
• Senior Officer, Corporate & Commercial Credit Division Surabaya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(1999-2000).
• Senior Officer Pemegang kewenangan Keputusan Kredit Wilayah Kalimantan Barat, Commercial
Credit Division III di Hub Pontianak Kalimantan Barat di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2000-2001).
• Professional Staff (Reorganisasi), Retail Credit Risk Approval Group Management VIII Surabaya di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2001-2003).
• Professional Staff Authority, Retail Credit Risk Management Group, Regional Risk management
VIII Surabaya di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003-2004).
• Assistant Regional Risk Manager, Commercial Credit Risk Management Group, Regional Risk
Management VIII Denpasar – Bali di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2004-2006).
• Commercial Banking Manager Regional Commercial Sales 1 Group Banjarmasin – Kalimantan
Aquarius Rudianto Selatan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2006-2009).
Direktur Jaringan & Retail Banking • Commercial Banking Manager Regional Commercial Sales 1 Group, Commercial Banking Center
Medan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2009-2010).
Berdasarkan Akta Pernyataan
Keputusan Rapat Umum Pemegang • Group Head Regional Commercial Sales 1 Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2010-2014).
Saham Tahunan Nomor 01 tanggal 2 • Regional CEO, Regional 3 Jakarta Kota di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2018).
November 2020, terdapat perubahan • Senior Executive Vice President (SEVP) Operation di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2018-2019).
nomenklatur yang semula Direktur • Komisaris di Mandiri AXA General Insurance (29 Maret 2019-19 Februari 2020).
Bisnis & Jaringan menjadi Direktur
Jaringan & Retail Banking. • Senior Executive Vice President Bisnis & Jaringan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(10 Desember 2019 – 19 Februari 2020).
• Komisaris di PT Bank Mandiri Syariah (12 Februari – 19 Februari 2020).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Direktur Jaringan & Retail Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Lahir di Jakarta pada tahun 1967, (19 Februari 2020 – saat ini).
usia 53 tahun per Desember 2020.
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
DOMISILI Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sesuai Akta Risalah RUPSTahunan Nomor 56 tanggal 19 Februari
2020.
Jakarta.
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2019).
PENGALAMAN KERJA
• Non Pjb. Urusan Wilayah II (Uwl II) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1989-1990).
• Non PJb. Urusan Wilayah II (Uwl II) Tim Kredit 4 (Tekstil/Sandang) (Upp II) di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Februari 1990-Mei 1990).
• WDS Tarakan Tim Pembiayaan Proyek (TRK) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1990-1993).
• WPT. KTM.MDY Banda Aceh Tim Pembiayaan Proyek (BDA) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(1993-1996).
• Kepala Tim Cabang Madya Medan Tim Pembiayaan Kredit (MDN) di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(1996-1999).
• Senior Officer Cru: Loan Workout II di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1999-2000).
• Manager Cru: Loan Workout III Group 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(Mei 2000-Oktober 2000).
• Senior Officer Cru: Loan Workout I Group III di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2000-2001).
• Credit Recovery Officer Credit Recovery Corporate Governance and Capital Market Recovery di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2001-2003).
• Senior Recovery Manager Corporate Credit Recovery C di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003-2005).
• Senior Recovery Manager Credit Recovery 2 Loan Workout I di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(September 2005-Desember 2005).
Toni E. B. Subari • Senior Recovery Manager Board of Commissioners Loan Workout I di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2006-2007).
Direktur Operation
• Client Service Team Manager Board of Commissioners CST 3 PHS, CARGILL, LONSUM di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2008-2009).
• Corporate Banking Manager Medan Board of Commissioners Corporate Banking Medan di
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2009-2011)
Lahir di Magetan pada tahun 1964, • Executive Business Officer – Kategori B Board of Commissioners PKMK Commercial & Business
usia 56 tahun per Desember 2020. Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Februari 2011-Agustus 2013).
• PJ Group Head Business Banking III Group Board of Commissioners Business Banking III Group di
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (September 2013-Desember 2013).
• PJ Group Head Business Banking I Group Board of Commissioners Business Banking I Group di
DOMISILI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2013-2014).
• Group Head Business Banking I Board of Commissioners Business Banking I Group di
Jakarta.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2014-2015).
• PJ Regional CEO 1/Sumatera 1 Regional I Medan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KEWARGANEGARAAN (Januari 2015- Juni 2015).
Warga Negara Indonesia. • Regional CEO 1/Sumatera 1 Regional I Medan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2016).
• SEVP Special Asset Management di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2017).
RIWAYAT PENDIDIKAN • Direktur Utama di Bank Mandiri Syariah (2017-2020).
• Direktur Operation di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Oktober 2020-saat ini).
• Sarjana di bidang Teknologi
Industri Pertanian dari
Institusi Pertanian Bogor
RIWAYAT PENUNJUKAN
(1988). Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya pada RUPS Luar Biasa tanggal 21
Oktober 2020 berdasarkan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 16 tanggal 21
Oktober 2020.
PERIODE MENJABAT
21 Oktober 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
PENGALAMAN KERJA
• Pegawai Pimpinan, Korporasi II di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1995-1999)
• Officer Cru: Loan Workout I Group I di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (1999-2000).
• Officer Cru: Loan Workout I Group 3 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Mei 2000-Oktober 2000).
• Officer Cru: Loan Workout I Group II di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (November 2000-Juni
2001).
• Officer Corporate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Juni 2001-Agustus 2001).
• Credit Analyst Corporate Relationship Management di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2001-
2003).
• Credit Analyst Corporate Relationship I di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2003-2004).
• Relationship Manager VIII Relationship VIII di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2005-2007)
• Senior Account Manager Department II di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2007-2010).
• Department Head Multinational Company di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2010-2015).
• Department Head Sector Media & Technology di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2015-2016).
• Department Head Sector Commodities Trading 1 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Januari
2016-April 2016).
• Executive Business Officer - B Corporate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2016-2017).
• Group Head Corporate Banking 5 di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2017-2020).
Susana Indah K. Indriati • Senior Executive Vice President Commercial Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Februari
2020-September 2020).
Direktur Corporate Banking
• Senior Executive Vice President Wholesale Risk, Manajemen Risiko - Wholesale Risk di PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. (8 September – 20 Oktober 2020).
• Direktur Corporate Banking di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Oktober 2020 – saat ini).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA
Lahir di Semarang pada tahun 1965, RIWAYAT PENUNJUKAN
usia 55 tahun per Desember 2020.
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 21 Oktober 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 16 tanggal 21 Oktober
2020.
DOMISILI
Jakarta. PERIODE MENJABAT
21 Oktober 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia. JABATAN RANGKAP
RIWAYAT PENDIDIKAN Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
SERTIFIKASI
• Sertifikasi PRISM Brain Mapping (PRISM Practitioner) yang diadakan oleh PRISM (2017).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 4 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2020).
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2020).
PENGALAMAN KERJA
• Assistant Manager – Junior Account Officer di PT Bank Susila Bakti (1987-1988).
• Manager – SME Account Officer di PT Bank Susila Bakti (1988-1990).
• Senior Manager – Marketing Head di PT Bank Susila Bakti (1990-1991).
• Senior Manager – Marketing Head di PT Bank Subentra (1991-1992).
• Senior Manager – Branch Manager di PT Bank Subentra (1992-1993).
• Assistant Vice President – Branch Manager di PT Bank Subentra (1993-1997).
• Vice President – Main Branch Manager di PT Bank Subentra (1997-1998).
• Senior Manager – Senior Officer Asset Management Credit di Indonesian Banking Restructuring
Agency (1998-2000).
• Senior Manager – Team Leader Asset Management Credit Unit di Indonesian Banking
Restructuring Agency (2001-2002).
• Senior Manager – Team Leader Communication Division di Indonesian Banking Restructuring
Agency (2002-2002).
• Assistant Vice President – Group Head Communication Division di Indonesian Banking
Rohan Hafas Restructuring Agency (2002-2003).
• Vice President di Indonesian Banking Restructuring Agency (2003-2004).
Direktur Hubungan Kelembagaan
• Advisor di PT Marga Permata Bumi Property (2004-2005).
• President Director di PT Deo Gratia Communication (2004-2008).
• Commissioner Further di PT Bank Perkreditan Rakyat Tridharma (2009-2010).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Operational Director di PT Daria Dharma (2005-2010).
Lahir di Jakarta pada tahun 1961, • Corporate Secretary Division Head di PT Bank Mutiara (2010-2014).
usia 59 tahun per Desember 2020. • Group Head Corporate Secretary Group di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(2014-20 Februari 2020).
• Senior Executive Vice President Corporate Relation di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
(20 Februari 2020-20 Oktober 2020).
DOMISILI • Direktur Hubungan Kelembagaan di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Oktober 2020-saat ini).
• Ketua Umum Forum Humas BUMN periode 2019-2021.
Jakarta.
JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
HUBUNGAN AFILIASI
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
PENGALAMAN KERJA
• Analis Kredit dan Analis Pemasaran Kredit Korporasi Divisi Komunikasi dan Kesekretariatan di
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (1998-2003).
• Personal Assistant Wakil Direktur Utama Divisi Komunikasi dan Kesekretariatan di PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2003-2005).
• Pemimpin Kelompok Analisa Kinerja Divisi Pengendalian Keuangan di PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk (2005-2009).
• Wakil Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
(2009-2012).
• Komisaris Utama di PT Inter Motor Sport (2010-2015).
• Pemimpin Divisi (Senior Vice President) Divisi Penganggaran dan Pengendalian Keuangan di PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2012-2015).
• Direktur Keuangan di PT Bank DKI (2015-2018).
• PLT Direktur Utama di PT Bank DKI (2018-2019).
• Direktur Keuangan di PT Bank DKI (Juli 2019-Februari 2020).
Sigit Prastowo • Direktur Keuangan di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (Februari 2020-September 2020).
• Direktur Keuangan & Strategi di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Oktober 2020-saat ini).
Direktur Keuangan & Strategi
RIWAYAT PENUNJUKAN
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
Lahir di Cilacap pada tahun 1971, Biasa tanggal 21 Oktober 2020 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa Nomor 16 tanggal 21 Oktober
usia 49 tahun per Desember 2020. 2020.
PERIODE MENJABAT
DOMISILI 21 Oktober 2020 sampai dengan penutupan RUPS Tahunan 2025 (Periode Pertama).
Jakarta.
JABATAN RANGKAP
KEWARGANEGARAAN Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Warga Negara Indonesia.
HUBUNGAN AFILIASI
RIWAYAT PENDIDIKAN
Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
• Sarjana di bidang Geografi/ maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
Perencanaan Wilayah dari
Universitas Gadjah Mada
KEPEMILIKAN SAHAM BMRI
(1995).
-
• Magister Manajemen dari
Universitas Gadjah Mada
(1992).
SERTIFIKASI
• Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan
(LSPP) (2015).
• Program Refreshment Sertifikasi Manajemen Risiko yang diadakan oleh Center for Risk
Management Studies/CRMS (2017).
PENGALAMAN KERJA
• Siswa Ur. Pendidikan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1986-1989).
• Staff II Ur. Administrasi Kredit di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1989-1991).
• Staff II Ur. Diklat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1991-1992).
• Asmen Ur. Diklat di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1993).
• Asmen Bagian Industri di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1993-1995).
• Staf Madya 1 Bagian Industri di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (1995-1996).
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Argamakmur. Kantor Wilayah Palembang di PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. (1996-1998).
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Manado. Kantor Wilayah Manado di PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. (1999-2001).
• Pemimpin Cabang Kantor Cabang Jakarta Kramat. Kantor Wilayah Jakarta di PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. (2001-2003).
• Pemimpin CabangKantor Cabang Jakarta Jatinegara. Kantor Wilayah Jakarta di PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk. (2004-2005).
• Wakil Pemimpin Wilayah Makassardi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2005-2007).
Donsuwan Simatupang • Pj. Kepala Divisi Kredit Ritel di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2007-2008).
Direktur Hubungan Kelembagaan • Kepala Divisi Kredit Ritel di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2008-2010).
(Berhenti menjabat sejak 21 Oktober • Pemimpin Wilayah Medan di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2010-2012).
2020) • Pemimpin Wilayah Surabaya di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2012-2013).
• Kepala Divisi Bisnis Umum di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2013-2015).
TEMPAT DAN TANGGAL LAHIR / USIA • Direktur Komersial di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2015-2017).
Lahir di Medan pada tahun 1961, • Direktur Mikro. Kecil & Menengah di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2017).
usia 59 tahun per Desember 2020. • Direktur Manajemen Risiko di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (2017-21 Maret 2018).
• Direktur Retail Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (21 Maret 2018-2019).
• Direktur Hubungan Kelembagaan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-2020).
DOMISILI
RIWAYAT PENUNJUKAN
Jakarta.
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS
Tahunan tanggal 21 Maret 2018 sesuai Akta Risalah RUPS Tahunan No. 57 tanggal 21 Maret 2018.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia. PERIODE MENJABAT
RIWAYAT PENDIDIKAN 21 Maret 2018 sampai dengan 21 Oktober 2020 (Periode Pertama).
PENGALAMAN KERJA
• Direktur Corporate Finance Deutsche Bank Singapore (2015-2016).
• Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas (2016-2019).
• SEVP Corporate Banking PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019).
• Direktur Keuangan & Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019-2020).
RIWAYAT PENUNJUKAN
Diangkat sebagai Direktur Bank Mandiri untuk pertama kalinya berdasarkan keputusan RUPS Luar
Biasa tanggal 9 Desember 2019 sesuai Akta Risalah RUPS Luar Biasa No. 5 Tanggal 9 Desember 2019
PERIODE MENJABAT
9 Desember 2019 sampai dengan 2 September 2020 (Periode Pertama).
JABATAN RANGKAP
Tidak memiliki rangkap jabatan di perusahaan maupun lembaga lain.
Silvano Winston
Rumantir HUBUNGAN AFILIASI
Direktur Keuangan dan Strategi Tidak memiliki hubungan afiliasi baik dengan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya
(Berhenti menjabat sejak 2 September
maupun dengan pemegang saham pengendali dan utama.
2020)
DOMISILI
Jakarta.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia.
RIWAYAT PENDIDIKAN
• Bachelor of Arts dari
University of Oregon, USA
(1999).
• Master of Finance dari
RMIT University, Melbourne
Australia (2001).
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun
1988.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1999 sebagai Senior Officer Support Function dan sebelum menempati
posisi saat ini, beliau menjabat sebagai Group Head of Human Capital and Services sejak tahun 2014.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana dan Master di bidang Teknik Mesin dari University of Stuttgart Jerman pada
tahun 1992.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri tahun 2017 sebagai Group Head IT Application Support.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Bisnis Management Science dari State University of New York pada
tahun 1990.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri tahun 2018 sebagai General Manager and Country Head Cabang Singapura.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Pertanian dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1993.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri pada tahun 2003 sebagai PS Middle Market Credit Risk Officer Regional Risk
Management X Makassar.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1997.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri pada tahun 2004 sebagai SRM: PS-Credit Analyst Middle Commercial –
Commercial Banking Centre Bandung.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1991 dan gelar
Magister di bidang Manajemen Akuntansi dari Universitas Persada Indonesia YAI pada tahun 2001.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri tahun 2009 sebagai Deputy Regional Manager.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Memperoleh gelar Sarjana di bidang Ekonomi Akuntansi dari Universitas HKBP Nomensen pada tahun
1989 dan Gelar Magister di bidang Management Keuangan dari Universitas Sumatera Utara pada tahun
2005.
PENGALAMAN KERJA
Bergabung di Bank Mandiri tahun 1991 sebagai pegawai pimpinan dan sebelum menempati posisi saat
ini, beliau menjabat sebagai Group Head SAM 2 sejak September 2017.
Region IV/Jakarta 2 -
Internal Audit
Corporate Banking
Commercial Banking
Hubungan Kelembagaan
* Menjabat sebagai SEVP Special Asset Management berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/145/2020 tanggal 30 Desember 2020
dan berlaku efektif pada 1 Januari 2021.
Manajemen Risiko
Operation
Information Technology
TOTAL
90 2.313 6.294 9.420 274 18.391
TOTAL
27 1.092 6.134 12.602 1 19.856
TOTAL
117 3.405 12.428 22.022 275 38.247
2019 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN LEVEL ORGANISASI
TOTAL
99 2.270 6.353 9.719 309 18.750
TOTAL
29 993 6.232 13.060 1 20.315
TOTAL
128 3.263 12.585 22.779 310 39.065
Senior Executive Vice President (SEVP), Vice President (VP), Senior Manager (SRM), Staff Lain-lain
Executive Vice President (EVP), Assistant Vice President (AVP) Assisstant Manager (AM)
Senior Vice President (SVP)
TOTAL
7 1.166 15.260 842 1.092 23 1 18.391
TOTAL
2 602 17.363 1.619 270 - - 19.856
TOTAL
9 1.768 32.623 2.461 1.362 23 1 38.247
TOTAL
7 1.154 15.405 917 1.240 0 0 18.723
TOTAL
1 564 17.670 1.766 314 24 3 20.342
TOTAL
8 1.718 33.075 2.683 1.554 24 3 39.065
S3 S2 Sarjana dan Diploma SLTA SLTP SD
sederajat
TOTAL
16.336 1.949 106 18.391
TOTAL
17.391 2.381 84 19.856
TOTAL
33.727 4.330 190 38.247
2019 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN STATUS KEPEGAWAIAN
TOTAL
16.153 2.430 167 18.750
TOTAL
17.155 3.073 87 20.315
TOTAL
TOTAL
669 4.811 5.490 2.260 1.465 1.529 1.801 366 18.391
TOTAL
835 7.102 6.320 2.090 1.512 1.063 796 138 19.856
TOTAL
1.504 11.913 11.810 4.350 2.977 2.592 2.597 504 38.247
2019 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN RENTANG USIA
TOTAL
992 5.647 4.745 2.103 1.295 1.803 1.783 382 18.750
TOTAL
1.470 8.099 5.387 2.108 1.277 1.114 744 116 20.315
TOTAL
TOTAL
5.578 11.562 1.251 18.391
TOTAL
3.948 14.159 1.749 19.856
TOTAL
9.526 25.721 3.000 38.247
2019 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN GENERASI
TOTAL
6.101 11.675 974 18.750
TOTAL
4.188 14.677 1.450 20.315
TOTAL
TOTAL
3.177 3.353 6.003 1.746 742 1.575 1.447 348 18.391
TOTAL
3.387 4.287 7.106 1.777 1.525 876 721 177 19.856
TOTAL
6.564 7.640 13.109 3.523 2.267 2.451 2.168 525 38.247
2019 JUMLAH PEGAWAI BERDASARKAN MASA KERJA
TOTAL
3.409 3.918 5.595 1.588 465 1.765 1.665 345 18.750
TOTAL
3.875 4.671 6.935 1.828 1.074 1.025 761 146 20.315
TOTAL
TOTAL
11 11
TOTAL
6 6
TOTAL
17 17
2019 JUMLAH KRIYA MANDIRI PENYANDANG DIFABEL
TOTAL
10 10
TOTAL
7 7
TOTAL
17 17
Laki-laki Perempuan
Kebijakan
Pengembangan talenta adalah agenda yang krusial di setiap organisasi agar mampu menghadapi tantangan yang semakin unik dan kompleks
di era VUCA, sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul pun menjadi prioritas pemerintah Indonesia. SDM yang unggul
merupakan hasil dari proses pengembangan talenta yang berkesinambungan. Hal ini dijawab oleh Bank Mandiri melalui Mandiri University
dengan operating model baru yang mengacu kepada “Learning Value Chain”, yaitu rantai pembelajaran yang dimulai dari analisis kebutuhan
bisnis dan kompetensi pegawai hingga pengukuran dampak solusi pembelajaran terhadap pencapaian bisnis.
Adapun konsep pembelajaran yang dijalankan berawal dari pemahaman bahwa peningkatan kinerja seorang pegawai akan terjadi jika
proses belajar dilakukan secara berkesinambungan dan diberikan saat pegawai membutuhkannya di tempat kerja, sesuai dengan dinamika
dan tingkat kesulitan pekerjaan yang dihadapi oleh pegawai tersebut. Saat ini program pembelajaran yang diimplementasikan adalah
konsep pembelajaran yang terjadi di classroom dan beyond classroom yang didukung oleh materi-materi pembelajaran macro (materi yang
komprehensif dan terstruktur) dan materi pembelajaran micro/bite size (materi pembelajaran spesifik dengan durasi singkat).
Sebagai upaya menciptakan proses belajar secara berkesinambungan - Learning In The Flow of Work - prinsip learning beyond classroom
didukung dengan berbagai solusi pembelajaran bersifat formal, social, dan informal di mana tiap touch point learning journey pegawai
didukung dengan ekosistem digital yang terintegrasi. Konsep pembelanjaran tersebut kami sebut sebagai konsep pembelajaran 60:20:10:10
dengan penjelasan 60% informal learning (on the job training, job rotation), 20% social learning (coaching, mentoring), 10% offline learning
(classroom) dan 10% online learning (e-learning).
Bank Mandiri telah melakukan proses konversi solusi pembelajaran yang hanya terjadi pada classroom (classroom-based) menjadi sebuah
solusi pembelajaran yang terbagi ke dalam format delivery yang berkesinambungan dan beragam. Konten belajar macro dan micro learning
dirancang agar dapat didistribusikan dalam bentuk formal, social, dan informal learning.
Setiap posisi pekerjaan membutuhkan kompetensi unik untuk membantu pegawai dalam berkontribusi secara optimal di masing-masing
job family. Kompetensi inti di setiap job family disusun secara komprehensif dalam bentuk panduan untuk pengembangan kapabilitas yang
mendukung karir pegawai yang disebut sebagai Capability Model. Bank Mandiri memperlengkapi setiap pegawai dengan technical, digital
dan leadership capability agar mampu meningkatkan agility terhadap tantangan, menjalankan nilai-nilai budaya dan memiliki tujuan untuk
bersama membangun bangsa.
Program pengembangan kompetensi yang dilaksanakan Mandiri University pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Wujud dari komitmen Bank Mandiri dalam memberikan kesempatan yang sama bagi para pegawainya dalam hal pengembangan kompetensi.
Pada tahun 2020 jumlah pegawai Bank Mandiri yang telah mengikuti training pengembangan kompetensi adalah sebanyak 37.181 pegawai
atau 97,02% dari total pegawai, dengan rincian pegawai pria sebanyak 17.564 orang (47,24%) dan pegawai wanita sebanyak 19.617 orang
(52,76%).
Metode Pelatihan
Persentase yang
Jumlah Telah Mengikuti
Level Jenis Pegawai Jumlah
Tujuan Pelatihan Inhouse Public Pelatihan Untuk
Pegawai Pelatihan yang telah Pegawai
(kali) (kali) Setiap Level
mengikuti Jabatan
pelatihan
01. DIREKSI 40 0 7 12 58,33%
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
General pegawai dalam hal sales, marketing, pengetahuan 25 0
umum dan sebagainya.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Management pegawai terkait kegiatan risk management dan 8 0
manajemen Perseroan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Leadership 6 0
dalam kepemimpinan dan peningkatan jenjang karir.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
1 0
& Technology pegawai di bidang Teknologi Informasi.
02. SENIOR EXECUTVE VICE PRESIDENT 32 0 2 3 66,67%
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
General pegawai dalam hal sales, marketing, pengetahuan 21 0
umum dan sebagainya.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Leadership 7 0
dalam kepemimpinan dan peningkatan jenjang karir.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Management pegawai terkait kegiatan risk management dan 1 0
manajemen Perseroan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Credit 2 0
pegawai di bidang kredit.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
1 0
& Technology pegawai di bidang Teknologi Informasi.
Metode Pelatihan
Persentase yang
Jumlah Telah Mengikuti
Level Jenis Pegawai Jumlah
Tujuan Pelatihan Inhouse Public Pelatihan Untuk
Pegawai Pelatihan yang telah Pegawai
(kali) (kali) Setiap Level
mengikuti Jabatan
pelatihan
06. PELAKSANA 203.470 70 21.111 21.944 96,20%
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
General pegawai dalam hal sales, marketing, pengetahuan 162.189 43
umum, dan sebagainya.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Leadership 3.624 0
dalam kepemimpinan dan peningkatan jenjang karir.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Management pegawai terkait kegiatan risk management dan 6.877 0
manajemen Perseroan.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Credit 20.132 0
pegawai di bidang kredit.
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
Operations 1.199 0
pegawai dalam kegiatan operasional Perseroan.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
7.203 23
& Technology pegawai di bidang Teknologi Informasi.
Finance & Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
2.246 4
Accounting pegawai di bidang Keuangan dan akuntansi.
07. LAINNYA 16 0 13 157 8,28%
Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
General pegawai dalam hal sales, marketing, pengetahuan 14 0
umum, dan sebagainya.
Information Untuk meningkatkan wawasan dan kompetensi
2 0
& Technology pegawai di bidang Teknologi Informasi.
Informasi mengenai jumlah pegawai peserta training baik peserta training online dalam hal ini virtual class dan e-learning serta jumlah peserta
offline training dalam hal ini classroom dibandingkan dengan jumlah pegawai dapat dilihat pada tabel berikut.
Jumlah Jumlah Peserta Jumlah Peserta Online Jumlah Peserta Offline Jumlah Pegawai yang
Tahun
Pegawai Training Training Training Training
2020 2019
Program Pengembangan Kepemimpinan
Jumlah Batch Jumlah Peserta Jumlah Batch Jumlah Peserta
Di tahun 2021 Mandiri University (MU) memiliki 3 (tiga) strategi organisasi, yaitu dengan melakukan update program training
utama dalam mengembangkan dan mendukung pencapaian untuk mendukung strategi Corporate Plan Bank Mandiri dalam
corporate plan 2021-2024, yaitu mencakup capability enabler, membangun Strategic Business Leader, menyusun Annual People
learning to business alignment, dan learning experience design. Development Plan berdasarkan Corporate Plan Bank Mandiri,
melaksanakan program upskilling dan reskilling bagi pegawai
Capability enabler merupakan upaya untuk menghasilkan Bank Mandiri termasuk bagi Tenaga Alih Daya (TAD), serta terus
pemimpin terbaik yang memberikan superior performance kepada menyelaraskan aktivitas pembelajaran dengan kebutuhan bisnis
Bank Mandiri. Salah satu strategi utamanya adalah melengkapi para melalui utilisasi penuh learning dashboard dan analytics untuk
Subject Matter Expert (SME), fasilitator maupun PIC Regional Mandiri mengukur aktivitas dan dampak pembelajaran.
University (RMU) dengan berbagai program learning dan sertifikasi
untuk meningkatkan kualifikasi dalam memenuhi kebutuhan Inisiatif ketiga yaitu Learning Experience Design untuk
pembelajaran pusat dan regional. Mandiri University juga membuat menumbuhkan culture pembelajaran yang berkesinambungan
standarisasi Learning Governance untuk menjaga kualitas program bagi seluruh Mandirian, dengan mengembangkan learning culture
Learning & Development Bank Mandiri secara keseluruhan. Selain melalui Program “Leaders as Teachers” untuk mewadahi para
itu, Mandiri University juga mengikuti program sertifikasi global Leaders dalam melakukan knowledge sharing kepada pegawai Bank
atas pelaksanaan Corporate University dari European Foundation for Mandiri, serta menginternalisasikan core values “AKHLAK” dengan
Management Development (EFMD) dan Global Council of Corporate berbagai program budaya, yang didukung dengan training maupun
Universities (GCCU). e-learning. Mandiri University juga memberikan program Leadership
yang bersifat functional sesuai dengan kebutuhan setiap job level
Mandiri University sebagai bagian dari Bank Mandiri berupaya untuk (onboarding, equipping dan developing), serta general managerial
membangun negeri dengan memberikan nilai ekonomi dan sosial training untuk seluruh pegawai di setiap lini. Guna memampukan
kepada bangsa Indonesia melalui pengembangan talenta. Upaya MU end-user dalam untuk melakukan proses pembelajaran di tempat
dalam memberikan added value tersebut akan dilaksanakan melalui kerja melalui prinsip “learning beyond classroom, anywhere,
kolaborasi dengan HIMBARA dalam pembentukan BUMN Finance anytime”, Mandiri University memperkuat kapabilitas digital untuk
Institute untuk membangun sinergi di dalam lingkungan BUMN serta menghasilkan pengalaman belajar omni-channel yang seamless,
melaksanakan sharing session dan kolaborasi secara rutin dengan melalui penguatan digital learning experience melalui konsep macro
sesama BUMN, industri finansial maupun non-finansial, dan juga learning (classroom, virtual learning, e-learning), micro learning (job
dengan sektor privat perihal pengembangan talenta. aids) dan podcast, menambah digital learning channels yang variatif
dan non-konvensional, serta aktivasi Knowledge Management
Inisiatif 2021 yang kedua adalah learning to business alignment yang secara proaktif untuk mendokumentasi dan menerjemahkan
merupakan strategi dalam menyelaraskan sistem pembelajaran pengetahuan yang bersifat tacit menjadi explicit, dan dapat diakses
untuk mendukung Bank Mandiri dalam mencapai tujuan oleh semua pegawai.
NASIONAL
Negara Republik Indonesia 1 28.000.000.000 60,00000%
Perorangan Indonesia 74.126 726.629.610 1,55706%
Koperasi 8 996.048 0,00213%
Yayasan 21 50.459.190 0,10813%
Dana Pensiun 141 1.314.341.756 2,81645%
Asuransi 117 1.081.884.220 2,31832%
Bank 7 70.958.040 0,15205%
Perseroan Terbatas 177 90.122.696 0,19312%
Reksadana 338 1.500.407.618 3,21516%
Sub Total 74.936 32.835.779.232 70,36242%
ASING
Perorangan Asing 347 5.352.632 0,01147%
Badan Usaha Asing 1.479 13.825.514.802 29,62610%
Sub Total 1.796 13.830.867.434 29,63757%
TOTAL 76.732 46.666.666.666 100,00000%
Jumlah Saham
No. Nama Investor Status Persentase Kepemilikan
(Lembar)
5. SSB 2IB5 S/A OAKMARK INTERNATIONAL FUND- Badan Usaha Asing 313.556.200 0,6719061%
9. JPMBI UCITS CLT RE-UBS (IRL) INVESTOR SELECTION PLC Badan Usaha Asing 226.414.300 0,4851735%
10. GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE Badan Usaha Asing 220.436.676 0,4723643%
12. BNYMSANV RE BNYMSANVLUX RE BLK GLBFDS-20 Badan Usaha Asing 211.387.100 0,4529724%
Jumlah Saham
No. Nama Investor Status Persentase Kepemilikan
(Lembar)
Jumlah Saham
Nama Investor Persentase Kepemilikan
(Lembar)
Jumlah Saham
No. Kepemilikan Saham Publik Jumlah Pemegang Saham Persentase Kepemilikan
(Lembar)
DOMESTIK
1. Perorangan Indonesia 74.126 726.629.610 1,55706%
2. Koperasi 8 996.048 0,00213%
3. Yayasan 21 50.459.190 0,10813%
4. Dana Pensiun 141 1.314.341.756 2,81645%
5. Asuransi 117 1.081.884.220 2,31832%
6. Bank 7 70.958.040 0,15205%
7. Perseroan Terbatas 177 90.122.696 0,19312%
8. Reksadana 338 1.500.407.618 3,21516%
Sub Total 74.935 4.835.779.232 10,36242%
INTERNATIONAL
1. Perorangan Asing 317 5.352.632 0,01147%
2. Badan Usaha Asing 1.479 13.825.514.802 29,62610%
Sub Total 1.796 13.830.867.434 29,63757%
TOTAL 76.731 18.666.646.666 39,99999%
Jumlah Saham
No. Nama Jabatan Persentase Kepemilikan
(Lembar)
DEWAN KOMISARIS
DIREKSI
Sampai dengan 31 Desember 2020, Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri tidak memiliki kepemilikan saham tidak langsung.
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Kebijakan Pelaporan Transaksi Saham Direksi dan Standar Prosedur Corporate
Secretary Perseroan, setiap anggota Dewan Komisaris dan Direksi diwajibkan untuk menyampaikan informasi kepada Perseroan mengenai
kepemilikan dan setiap perubahan kepemilikannya atas saham Perseroan paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah terjadinya transaksi.
Selanjutnya, Perseroan wajib menyampaikan laporan kepada OJK atas transaksi tersebut selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak terjadi
transaksi. Berkenaan dengan hal tersebut, selama tahun 2020, Perseroan telah melaporkan 19 kali transaksi pembelian dan/atau penjualan
saham Bank Mandiri yang dilakukan oleh Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Jumlah
Jumlah
Saham Harga Saham Tanggal Tujuan
No. Nama Jabatan Transaksi Pembelian Pelaporan
Sebelum Saham Setelah Transaksi Transaksi
/Penjualan
Transaksi Transaksi
10.000 10.000 13 Maret
1 Pembelian 0 lembar Rp6.025,00
lembar Lembar 2020
Telah
10.000 10.000 20.000 17 Maret dilaporkan
2 Pembelian Rp5.525,00
lembar lembar lembar 2020 kepada OJK
Arif 20.000 25.000 18 Maret Transaksi melalui Surat
3 Komisaris Pembelian 5.000 lembar Rp5.150,00
Budimanta lembar lembar 2020 Pribadi No. CSC.CSE/
25.000 30.000 1 April CMA.593/2020
4 Pembelian 5.000 lembar Rp4.600,00 Tanggal 14 April
lembar lembar 2020
2020.
30.000 30.000 13 April
5 Penjualan Rp4.510,00 0 lembar
lembar lembar 2020
Direktur
Ahmad Siddik 1.680.700 790.000 2.470.700
6 Manajemen Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Badruddin lembar lembar lembar
Risiko
Alexandra Wakil Direktur 753.600 790.000 1.543.600
7 Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Askandar Utama lembar lembar lembar
Ardan 319.500 376.400 695.900
8 Komisaris Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Adiperdana lembar lembar lembar
Silvano Direktur
47.600
9 Winston Keuangan Pembelian 0 lembar Rp4.971,59 47.600 7 Juli 2020
lembar
Rumantir* dan Strategi
Dalam rangka
Rionald 128.900 128.900 pemenuhan
10 Komisaris Pembelian 0 lembar Rp4.971,59 7 Juli 2020
Silaban lembar lembar POJK
Telah
Direktur Nomor 45/
158.400 777.000 935.400 dilaporkan
11 Riduan Commercial Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020 POJK.03/2015
lembar lembar lembar kepada OJK
Banking tentang
melalui Surat
Direktur Penerapan
Rico Usthavia 684.100 790.000 1.474.100 No. CSC.CSE/
12 Information Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020 Tata Kelola
Frans lembar lembar lembar CMA.982/2020
Technology dalam
tanggal 16 Juli
Pemberian
Direktur 2020.
Agus Dwi 415.100 790.000 1.205.100 Remunerasi
13 Kepatuhan Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Handaya lembar lembar lembar Bagi Bank
dan SDM
Umum.
Direktur
Hery Consumer 1.102.100 790.000
14 Pembelian Rp4.971,59 1.892.100 7 Juli 2020
Gunardi** and Retail lembar lembar
Transaction
Direktur
Treasury & 345.100 790.000 1.135.100
15 Panji Irawan Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
International lembar lembar lembar
Banking
Darmawan Direktur 529.500 790.000 1.319.500
16 Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Junaidi Utama lembar lembar lembar
Royke Direktur 786.100 798.400 1.584.500
17 Pembelian Rp4.971,59 7 Juli 2020
Tumilaar* Utama lembar lembar lembar
Direktur
Donsuwan 345.100
18 Hubungan Pembelian 790.000 Rp4.971,59 1.135.100 7 Juli 2020
Simatupang** lembar
Kelembagaan
Telah
dilaporkan
kepada OJK
Direktur
Rico Usthavia 1.474.100 55.000 1.529.100 12 Oktober Transaksi melalui Surat
19 Information Pembelian Rp5.600,00
Frans lembar lembar lembar 2020 Pribadi No. CSC.CSE/
Technology
CMA.1417/2020
Tanggal 15
Oktober 2020.
Entitas Anak
Jasa Perbankan
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) 99,99% 1999 Beroperasi 126.907,94 Jakarta
Syariah
Bank Mandiri (Europe)
Jasa Perbankan 100,00% 1999 Beroperasi 2.180,05 London
Limited (“BMEL”)*
Jasa Investment
PT Mandiri Sekuritas 99,99% 2000 Beroperasi 3.666,65 Jakarta
Banking
PT Bank Mandiri Taspen Jasa Perbankan 51,08% 1970 Beroperasi 35.099,76 Jakarta
Jasa Pembiayaan
PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”) Kendaraan Bermotor 51,00% 1989 Beroperasi 18.624,71 Jakarta
dan Multiguna
Mandiri International Kuala
Jasa Pengiriman Uang 100,00% 2009 Beroperasi 19,55
Remittance Sdn. Bhd. (“MIR”)** Lumpur
Jasa Perencanaan
PT AXA Mandiri Financial Services
Keuangan Melalui 51,00% 2003 Beroperasi 37.166,79 Jakarta
(“AXA Mandiri”)
Produk Asuransi
Jasa Asuransi
PT Mandiri AXA General Insurance
Kendaraan Bermotor 20,000% 2011 Beroperasi 2.742,14 Jakarta
(“MAGI”)
dan Asuransi lainnya
Jasa Asuransi
PT Asuransi Jiwa Inhealth
Kesehatan dan 80,00% 2008 Beroperasi 2.254,73 Jakarta
Indonesia (“Mandiri Inhealth”)
Asuransi Jiwa
Jasa Pembiayaan
PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) Konsumen Khususnya 51,00% 2015 Beroperasi 5.118,72 Jakarta
Kendaraan Bermotor
PT Mandiri Capital Indonesia
Jasa Modal Ventura 99,99% 2015 Beroperasi 3.326,48 Jakarta
(“MCI”)
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Mandiri Syariah adalah Kemudian BMEL berkolaborasi dengan para stakeholder menjadi
sebagai berikut: gateway bisnis Bank Mandiri di Inggris dan Eropa untuk menarik
investor sebagai foreign direct investment ke Indonesia ataupun
Dewan Komisaris Indonesian Entrepreneur/Indonesian Corporation yang berkeinginan
Komisaris Utama/ Komisaris Independen : Mulya E. Siregar untuk masuk ke pasar Inggris dan Eropa.
Komisaris : Masduki Baidlowi*
Komisaris Independen : Suyanto Susunan kepengurusan Bank Mandiri (Europe) Limited adalah
Komisaris Independen : Bangun Sarwito sebagai berikut:
Kusmuljono
Komisaris Independen : M. Arief Rosyid Hasan Non Executive Director (NED)
*Berlaku efektif sejak mendapatkan persetujuan dari OJK atas penilaian Independent NED and Chairman : Mahendra Siregar
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) Independent Non Executive Director : Geoffrey McDonald
Non Executive Director : Elisabeth R. T. Siahaan
Direksi
Direktur Utama : Hery Gunardi* Direksi
Direktur : Achmad Syafii Chief Executive : I Nyoman G. Suarja
Direktur : Ade Cahyo Nugroho
Direktur : Anton Sukarna
Direktur : Kusman Yandi PT Mandiri Sekuritas
Direktur : Tiwul Widyastuti
*Berlaku efektif sejak mendapatkan persetujuan dari OJK atas penilaian PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas/Perusahaan) merupakan
kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) perusahaan efek hasil merger beberapa perusahaan sekuritas di
lingkungan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yaitu PT Bumi Daya
Dewan Pengawas Syariah
Sekuritas, PT Exim Securities, dan PT Merincorp Securities Indonesia
Ketua Dewan Pengawas Syariah : Mohamad Hidayat
yang dibentuk pada tanggal 31 Juli 2000 dengan nilai modal disetor
Dewan Pengawas Syariah : Oni Sahroni
sebesar Rp638 miliar. Mandiri Sekuritas adalah perusahaan dengan
Dewan Pengawas Syariah : Siti Ma’rifah
izin usaha, sebagai berikut:
1. Perantara Perdagangan Efek berdasarkan Surat Persetujuan
Bapepam dan LK nomor Kep-13/PM/1992 tanggal 23 Januari
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”)
1992.
2. Penjamin Emisi Efek berdasarkan Surat Persetujuan Bapepam
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) merupakan entitas
dan LK nomor Kep-12/PM/1992 tanggal 23 Januari 1992.
anak berbadan hukum Inggris yang seluruh sahamnya dimiliki
oleh Bank Mandiri. BMEL didirikan pada tanggal 02 Agustus 1999
Mandiri Sekuritas merupakan salah satu investment bank terbesar
dengan registrasi No. 3793679. BMEL merupakan Bank komersial
dan broker teraktif di pasar modal Indonesia. Sebagai bagian
yang beroperasi dibawah pengawasan The Prudential Regulation
dari salah satu institusi keuangan terbesar di Indonesia, PT Bank
Authority (“PRA”) dan The Financial Conduct Authority (“FCA”)
Mandiri (Persero) Tbk, Mandiri Sekuritas telah secara konsisten
negara Inggris. Pendirian BMEL juga melanjutkan peran aktivitas
hadir sebagai mitra solusi investasi pasar modal terpercaya bagi
bisnis kantor cabang luar negeri Bank Exim yang sebelumnya telah
para klien/nasabah.
beroperasi sejak tahun 1992 dan yang selanjutnya menjadi Bank
Mandiri (Europe) Limited pada tahun 1999.
Mandiri Sekuritas didukung oleh 2 (dua) perusahaan anak,
yaitu PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) yang merupakan
Sebagai bank komersial yang beroperasi di Inggris, BMEL
perusahaan manajemen investasi yang didirikan tahun 2004 dan
menyediakan produk Perbankan antara lain layanan trade finance
Mandiri Securities Pte. Ltd. (Mandiri Securities Singapore) yang
meliputi produk ekspor, impor dan receivable/invoice financing,
didirikan pada 15 Mei 2017. Kehadiran Mandiri Securities Singapore
kemudian layanan remittance sebagai corporate payment solution,
menjadikan Mandiri Sekuritas sebagai satu-satunya perusahaan
serta menyediakan produk pembiayaan korporasi baik kredit modal
sekuritas Indonesia yang memiliki kapabilitas bisnis internasional.
kerja dan kredit investasi. Selain itu, BMEL turut berperan menjadi
channel pemasaran produk capital market Bank Mandiri Group.
Insurance – AGI) secara resmi bergabung, setelah mendapatkan izin Mandiri Inhealth didukung oleh infrastruktur yang kuat di seluruh
merger dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Merger tersebut berlaku Indonesia, dengan memiliki:
efektif pada 1 Desember 2019 sesuai Surat Keputusan OJK Nomor
S-32/D.05/2019 tertanggal 26 November 2019. • 12 Kantor Pemasaran, 10 Kantor Operasional dan 50 Kantor
Pelayanan Pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah
Dalam menjalankan usahanya, MAGI telah memperoleh izin usaha Indonesia.
dari Biro Perasuransian Bapepam dan LK Kementerian Keuangan • Bekerja sama secara langsung dengan ± 7.000 provider (RS,
Republik Indonesia melalui surat No. S-12583/BL/2011 tanggal 22 Klinik, Apotik, Optik, Laboratorium, PMI dan dokter) di seluruh
November 2011 Bidang usaha yang menjadi fokus MAGI sampai Indonesia.
hari ini adalah asuransi kendaraan bermotor, namun seiring dengan
perkembangan bisnis perusahaan maka produk yang dipasarkan
saat ini lebih bervariasi, seperti asuransi harta benda, kecelakaan diri,
asuransi perjalanan, pengangkutan, dan berbagai produk lainnya.
Susunan kepengurusan Mandiri AXA General Insurance adalah Susunan kepengurusan Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia adalah
sebagai berikut: sebagai berikut:
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) merupakan entitas anak Bank
(“Mandiri Inhealth”) Mandiri yang beroperasi sejak 24 Agustus 2015 berdasarkan akta
notaris Ashoya Ratam. S.H., M.Kn. No. 19 tanggal 21 Januari 2015,
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selanjutnya disebut Mandiri disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Inhealth didirikan pada tanggal 06 Oktober 2008 dengan dasar Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0003452.AH.01.01.
hukum pendirian Akta Pendirian PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2015 tanggal 26 Mei 2015. Bank Mandiri bersama dengan PT
No. 2 Tanggal 6 Oktober 2008; No. AHU-90399.AH.01.01; Tanggal 26 Tunas Ridean Tbk dan PT Asco Investindo mendirikan MUF dengan
November 2008. Mandiri Inhealth dimilliki oleh tiga perusahaan porsi kepemilikan Bank Mandiri sebesar 51,00%. PT Tunas Ridean
BUMN dengan komposisi sebagai berikut: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar 12,00% dan PT Asco Investindo sebesar 37,00%.
Tbk sebanyak 80%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk sebanyak 10% dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebanyak 10%. Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF telah melaksanakan kegiatan
operasional awal melalui kerjasama dengan dealer-dealer utama
Mandiri Inhealth resmi beroperasi pada 1 April 2009 dan selama 5 dan pencairan kredit kepada nasabah terbatas untuk memenuhi
(lima) tahun terakhir mengalami pertumbuhan bisnis yang cukup persyaratan OJK IKNB. Hingga saat ini MUF merupakan lembaga
signifikan dibandingkan dengan rata-rata industri. pembiayaan yang berfokus pada pembiayaan konsumen khususnya
pembiayaan kendaraan bermotor baik baru maupun bekas. Dalam
Secara garis besar produk Mandiri Inhealth dapat dikategorikan perjalanan bisnisnya. MUF menyediakan jasa pembiayaan yang
menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: Asuransi Kesehatan (Mandiri Inhealth meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan modal kerja dan
Managed Care Indemnity dan Inhealth Inhospital Cash Plan) dan pembiayaan multiguna dimana yang menjadi fokus utama saat
Asuransi Jiwa (Inhealth Credit Life, Inhealth Group Term Life, ini adalah pembiayaan kendaraan bermotor kepada konsumen
Inhealth Group Personal Accident, Inhealth Endowment & Inhealth retail maupun perusahaan dalam bentuk pembiayaan konsumen
Riders). maupun sewa guna usaha.
Entitas Cucu
Bank Mandiri memiliki 3 (tiga) Entitas Cucu melalui kepemilikan oleh Entitas Anak
Jasa
Penyelenggara
PT Mitra Transaksi Payment Gateway Kepemilikan melalui Mandiri
2016 Beroperasi 423.194 Jakarta
Indonesia dan Penunjang Capital sebesar 99,999998%
Usaha Terkait Jasa
Keuangan
Entitas Asosiasi
Tanggal
Kepemilikan Status Jumlah Aset
Nama Bidang Usaha dan Tahun Domisili
Saham Operasi (Rp miliar)
Pendirian
Lembaga
PT Kustodian Penyimpanan dan
Sentral Efek Penyelesaian (LPP) di Pasar 10,00% 1997 Beroperasi 2.286,72 Jakarta
Indonesia (“KSEI”) Modal
Indonesia
Jasa Pembiayaan
yang turut Membiayai
PT PANN (Persero) 6,96% 1974 Beroperasi 1.102,79 Jakarta
Pengadaan Kapal
Niaga di Indonesia
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia(“KSEI”) merupakan sebuah PT PANN (Persero) didirikan pada tanggal 16 Mei 1974 berdasarkan
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) di pasar modal Peraturan Pemerintah RI No. 18 tahun 1974 untuk pendirian Persero
Indonesia yang didirikan pada tanggal 23 Desember 1997 di Jakarta dalam bidang Pengembangan Armada Niaga Nasional. PT PANN
dan memperoleh izin operasional pada tanggal 11 November 1998. merupakan penyertaan murniex-legacy Bapindo dan didirikan
Berdasarkan ketentuan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1995 sebagai wahana untuk menyelenggarakan program investasi Kapal
tentang Pasar Modal, KSEI menjalankan fungsinya sebagai LPP di Niaga. Struktur Permodalan dan komposisi kepemilikan saham
pasar modal Indonesia dengan menyediakan jasa kustodian sentral PT PANN (Persero) berdasarkan Akta No. 66 Tahun 2008 adalah
dan penyelesaian transaksi Efek yang teratur, wajar dan efisien. Pemerintah RI sebesar 93,04 % dan Bank Mandiri (eks Bapindo)
Saat ini, pemegang saham KSEI terdiri dari 24 Perusahaan Efek, 8 sebesar 6,96 %. PT PANN merupakan perusahaan pembiayaan yang
Bank Kustodian, 2 Biro Administrasi Efek dan 2 SRO (Self Regulatory turut membiayai pengadaan Kapal Niaga di Indonesia. Perusahaan
Organization) dimana Bank Mandiri menjadi salah satu bank bergerak dalam bidang pembiayaan kapal-kapal niaga nasional yang
kustodian yang menjadi pemegang saham KSEI sebesar 10%. berfokus pada pembiayaan perusahaan pelayaran kelas menengah
kebawah dengan mekanisme pembiayaan secara Financial Lease/
Sewa Guna usaha, Purchase on Installment/Beli Angsur, Sale and
Lease Back dan Factoring/Anjak Piutang. Pada tanggal 19 Februari
2013, PT PANN (Perero) melakukan restrukturisasi usaha dengan
spin off bisnis inti ke anak perusahaan (PT PANN Pembiayaan
Maritim). Pada tahun 2019, Menteri Keuangan RI menyetujui
Restrukturisasi Hutang SLA PT PANN (Persero) melalui Penyertaan
Modal Negara Non Tunai (PMN Non Tunai) sebagaimana Surat
No. S-537/MK.05/2019. Hingga tahun 2020, persetujuan PMN Non
Tunai masih menunggu penerbitan Peraturan Pemerintah dan
sedang berada dalam tahap harmonisasi yang ditandai dengan
dimuatnya PMN PT PANN tersebut dalam APBN Tahun 2020 dan
APBN Perubahan (APBN-P) Tahun 2020.
Negara Republik
Indonesia
60%
Entitas Anak
Bank Pasar
Bank Pembiayaan
Syariah Modal
99,99%
100% 99,93%
23,34%
100% 25,57%
Publik
40%
Entitas Asosiasi
10,00%
PT PANN (Persero)
* Setoran penambahan modal oleh PT Bank Mandiri Persero (Tbk) kepada Bank Mandiri Taspen sudah dilakukan tanggal 29 Desember 2020 senilai
Rp255.384.213.764. Setoran penambahan modal tersebut menambah kepemilikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk yang dari sebelumnya 51,077% menjadi
51,098% yang akan efektif setelah menerima akta penambahan modal dari Kemenhumkam.
Sampai dengan tahun 2020 Bank Mandiri tidak memiliki Entitas Induk, Joint Venture dan Special Purpose Vehicle (SPV).
Bank Mandiri hanya mengeluarkan satu Saham Seri A Dwiwarna Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa
yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan tidak dapat Efek Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
dipindahtangankan. Saham yang dikeluarkan Bank Mandiri terdiri
dari Saham Seri A Dwiwarna dan Saham Biasa Atas Nama Seri B. Divestasi kepemilikan saham oleh Pemerintah
Saham Biasa Atas Nama Seri B yang ditawarkan seluruhnya terdiri Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan
dari saham divestasi Negara Republik Indonesia yang memberikan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan di Bank Mandiri atau
kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui private
hal dengan Saham Biasa Atas Nama Seri B lainnya dari Bank Mandiri placements.
yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Penawaran Umum Terbatas
Penawaran Umum Perdana Dalam rangka penguatan struktur permodalan, Bank Mandiri
Pada tanggal 14 Juli 2003 Bank Mandiri melakukan Penawaran meningkatkan modal ditempatkan dan disetor melalui Penawaran
Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO) atas Umum Terbatas (“PUT”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih
4.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B, dengan nilai nominal Dahulu (“HMETD”) dan terkait PUT tersebut, Bank Mandiri telah
Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga menyampaikan pernyataan pendaftaran pertama dan kedua
penawaran Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran kepada Bapepam-LK pada tanggal 26 Desember 2010 dan tanggal
umum kepada masyarakat tersebut merupakan divestasi atas 18 Januari 2011. Bapepam-LK berdasarkan Surat Pelaksana Ketua
20.00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah. Bapepam dan LK No S-807/BL/2011 tanggal 27 Januari 2011
menyatakan bahwa pendaftaran PUT dengan HMETD Bank Mandiri
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham tersebut telah efektif dan juga telah memperoleh persetujuan
Biasa Seri B Bank Mandiri telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan pemegang saham sesuai hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal
Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan dari Bursa Efek 28 Januari 2011.
Nilai Nominal
No. Periode Keterangan Saham
(Rp)
1. Sebelum IPO - - -
Jumlah HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri sebanyak sebesar 66,68% sebelum periode pelaksanaan HMETD menjadi
2.336.838.591 lembar saham dengan harga nominal sebesar Rp500 sebesar 60,00% setelah pelaksanaan HMETD.
(nilai penuh) per lembar yang telah ditetapkan pada tanggal 25
Januari 2011 dan pelaksanaan periode perdagangan HMETD Pelaksanaan Stock Split
dimulai tanggal 14 Februari 2011 sampai dengan 21 Februari 2011 Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang
dengan harga penawaran sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar dituangkan dalam Akta No.36. tanggal 24 Agustus 2017 yang dibuat
saham. di hadapan Ashoya Ratam SH. Mkn, pemegang saham Bank Mandiri
antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split)
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham Perseroan dari Rp500 (nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai
mayoritas Bank Mandiri tidak melaksanakan haknya untuk penuh) per saham sehingga modal ditempatkan menjadi sejumlah
memperoleh HMETD, namun mengalihkannya kepada pemegang 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 lembar saham Seri
saham publik lainnya sehingga komposisi persentase kepemilikan A Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B. Pelaksanaan
saham Pemerintah menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari stock split tersebut efektif pada tanggal 13 September 2017.
- - 20.000.000.000 10.000.000.000.000 -
Pemerintah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00% kepemilikan sahamnya di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham
Biasa Seri B melalui private placements. Aksi ini tidak menambah jumlah saham yang beredar di masyarakat. Pemerintah juga melakukan
divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri yang merupakan penawaran umum perdana kepada masyarakat sebesar 4.000.000.000 lembar
saham, sehingga tidak menambah jumlah saham yang beredar. Setelah aksi stock split harga saham Bank Mandiri tercatat sebesar Rp6.700
dari yang sebelumnya sebesar Rp13.400, dengan rasio stock split adalah 1:2.
Bank Mandiri telah melakukan beberapa kali penerbitan obligasi Bank Mandiri telah mencatatkan Obligasi Subordinasi di Bursa Efek
dalam mata uang Rupiah untuk mendukung pertumbuhan bisnis Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Desember 2009 sesuai pengumuman
dengan sumber dana yang cukup dan sebaran tenor yang baik. pencatatan obligasi subordinasi Bank Mandiri oleh BEI tanggal 11
Obligasi Rupiah tersebut adalah Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Desember 2009. Obligasi Subordinasi tersebut berjangka waktu
Mandiri I di tahun 2009 kemudian dilanjutkan dengan penerbitan 7 (tujuh) tahun dan telah jatuh tempo pada tanggal 11 Desember
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri dengan dana yang 2016, diterbitkan tanpa warkat dengan tingkat bunga tetap sebesar
dikumpulkan sebesar Rp14 triliun dengan tenor 3 (tiga) sampai 11,85% per tahun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi
dengan 10 (sepuluh) tahun yang diterbitkan secara bertahap dari ini adalah PT Bank Permata Tbk.
tahun 2016 sampai dengan 2018. Di tahun 2020 Bank Mandiri
melakukan penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I
dengan target total dana yang dikumpulkan sebesar Rp20 triliun Tahun 2016
yang diterbitkan secara bertahap, dengan realisasi penerbitan Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan
sampai dengan Desember 2020 sebesar Rp1 triliun. Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016
(“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Rp5.000.000.000.000 yang terdiri atas 3 (tiga) seri.
Tahun 2009
Untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung Bunga Obligasi Berkelanjutan I Tahap I dibayarkan setiap triwulan dengan
ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha, pada tanggal pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 30 Desember
14 Desember 2009 Bank Mandiri menerbitkan obligasi subordinasi 2016 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh
Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 (obligasi subordinasi) sebesar tempo obligasi adalah pada tanggal 30 September 2021 untuk Seri A,
Rp3,5 triliun. Dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum 30 September 2023 untuk Seri B dan 30 September 2026 untuk Seri C
obligasi subordinasi ini dipergunakan sebagai modal pelengkap yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing
(lower tier 2) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I
Tahap I adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
Obligasi subordinasi ini telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia
melalui surat No. 11/III/DPB1/TPB1-1 tertanggal 14 Desember 2009 Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
dan pernyataan efektif dari OJK (dahulu Badan Pengawas Pasar Tahun 2017
Modal & Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)) berdasarkan surat Pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi
Ketua Bapepam dan LK No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009. Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi
- - 46.666.666.666 - -
*) Informasi mengenai tanggal pelaksanaan konversi MSOP dapat dilihat pada uraian Program Kepemilikan Saham oleh Karyawan dan/atau
Manajemen dalam Laporan Tahunan ini.
Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal sebesar Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran
Rp6.000.000.000.000 yang terdiri atas 4 (empat) seri. bunga pertama dilakukan pada tanggal 21 Desember 2018
sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Seri A, Seri B dan Seri C ditawarkan obligasi adalah pada tanggal 21 September 2023 yang juga
dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah pokok obligasi. merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan I
bunga pertama dilakukan pada tanggal 15 September 2017 Tahap III adalah PT Bank Permata Tbk.
sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo
obligasi adalah pada tanggal 15 Juni 2022 untuk Seri A, 15 Juni 2024 Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I
untuk Seri B dan 15 Juni 2027 untuk Seri C yang juga merupakan Tahun 2020
tanggal pelunasan pokok dari masing masing seri obligasi. Pada tanggal 12 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi
Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 (“Obligasi
Obligasi Seri D ditawarkan tanpa bunga dengan harga penawaran Berkelanjutan II Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
senilai 79,3146% (tujuh puluh sembilan koma tiga satu empat Rp1.000.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri.
enam persen) dari jumlah pokok obligasi dengan jatuh tempo
tanggal 15 Juni 2020. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara Bunga Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dibayarkan setiap triwulan
penuh pada saat tanggal jatuh tempo. Wali amanat dari penerbitan dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11
Obligasi Berkelanjutan I Tahap II adalah PT Bank Tabungan Negara Agustus 2020 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir
(Persero) Tbk. sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 12 Mei 2025
untuk Seri A, dan 12 Mei 2027 untuk Seri B yang juga merupakan
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali
Tahun 2018 amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT
Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Bank Permata Tbk.
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018
(“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar Nama Bursa Tempat Obligasi Perusahaan Dicatatkan
Rp3.000.000.000.000 yang terdiri dari 1 (satu) seri dengan tenor 5 Seluruh obligasi Bank Mandiri telah dicatatkan pada Bursa Efek
(lima) tahun. Indonesia.
Tanggal
Distribusi Jumlah Tanggal Tingkat Peringkat
Mata Harga Status Wali
No. Uraian Obligasi Tenor Obligasi Jatuh Suku
Uang Penawaran Pembayaran Amanat
secara (miliar) Tempo Bunga
Elektronik 2020 2019 2018
Obligasi
Subordinasi 14 100% (seratus 11
Bank
1. Rupiah Bank Desember 7 tahun Rp 3.500 persen) dari Desember 11,85 % Lunas - - -
Permata
Mandiri I 2009 jumlah pokok 2016
Tahun 2009 obligasi
Seri A:
30
September
Seri A: 2021 Seri A:
Obligasi
5 tahun 100% (seratus Seri B: 7,95%
Berkelanjutan 30 AAA idAAA
id
AAA Bank
Seri B: persen) dari 30 Seri B: id
2. I Bank Mandiri September Rp 5.000 Belum Lunas oleh oleh oleh Tabungan
7 tahun jumlah pokok September 8,50%
Tahap I Tahun 2016 Pefindo Pefindo Pefindo Negara
Seri C: obligasi 2023 Seri C:
2016
10 tahun Seri C: 8,65%
30
September
2026
Seri A B dan C
100% (seratus
persen) dari
jumlah pokok
obligasi
Seri A: Seri A: 15 Seri A:
5 tahun Juni 2022 8,00%
Obligasi Seri D
Seri B: Seri B: 15 Seri B:
Berkelanjutan 79,3146% Seri A-C Belum idAAA idAAA AAA Bank
15 Juni 7 tahun Juni 2024 8,50% id
3. I Bank Mandiri Rp 6.000 (tujuh Lunas, Seri D oleh oleh oleh Tabungan
2017 Seri C: Seri C: 15 Seri C:
Tahap II Tahun puluh Lunas Pefindo Pefindo Pefindo Negara
10 tahun Juni 2027 8,65%
2017*) sembilan
Seri D: Seri D: 15 Seri D:
koma tiga
3 tahun Juni 2020 7,80%*
satu
empat enam
persen) dari
jumlah pokok
obligasi
Obligasi
100% (seratus
Berkelanjutan 21 21 AAA idAAA
id
AAA
persen) dari id
Bank
4. I Bank Mandiri September 5 tahun Rp 3.000 September 8,50% Belum Lunas oleh oleh oleh
jumlah pokok Permata
Tahap III 2018 2023 Pefindo Pefindo Pefindo
obligasi
Tahun 2018
Obligasi
Ser A: 5 100% (seratus Seri A: 12 Seri A:
Berkelanjutan AAA
id
Tahun persen) dari Mei 2025 7,75% Bank
5. II Bank 12 Mei 2020 Rp 1.000 Belum Lunas oleh - -
Seri B: 7 jumlah pokok Seri B: 12 Seri B: Permata
Mandiri Tahap Pefindo
Tahun obligasi Mei 2027 8,30%
I Tahun 2020
*Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 seri D merupakan obligasi tanpa kupon
(zero coupon bond) dengan nilai yang diterbitkan sebesar Rp1 triliun.
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Bunga Tahun 2016 Bunga Tahun 2017
Ke- Tanggal Status Ke- Tanggal Status
Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga
Seri A Seri A
15. 30 Juni 2020 Lunas 15. 15 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo
16. 30 September 2020 Lunas 16. 15 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo
17. 30 Desember 2020 Lunas 17. 15 September 2021 Belum Jatuh Tempo
18. 30 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo 18. 15 Desember 2021 Belum Jatuh Tempo
19. 30 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo 19. 15 Maret 2022 Belum Jatuh Tempo
20. 30 September 2021 Belum Jatuh Tempo 20. 15 Juni 2022 Belum Jatuh Tempo
Seri B Seri B
15. 30 Juni 2020 Lunas 15. 15 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo
16. 30 September 2020 Lunas 16. 15 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo
17. 30 Desember 2020 Lunas 17. 15 September 2021 Belum Jatuh Tempo
18. 30 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo 18. 15 Desember 2021 Belum Jatuh Tempo
19. 30 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo 19. 15 Maret 2022 Belum Jatuh Tempo
20. 30 September 2021 Belum Jatuh Tempo 20. 15 Juni 2022 Belum Jatuh Tempo
21. 30 Desember 2021 Belum Jatuh Tempo 21. 15 September 2022 Belum Jatuh Tempo
22. 30 Maret 2022 Belum Jatuh Tempo 22. 15 Desember 2022 Belum Jatuh Tempo
23. 30 Juni 2022 Belum Jatuh Tempo 23. 15 Maret 2023 Belum Jatuh Tempo
24. 30 September 2022 Belum Jatuh Tempo 24. 15 Juni 2023 Belum Jatuh Tempo
25. 30 Desember 2022 Belum Jatuh Tempo 25. 15 September 2023 Belum Jatuh Tempo
26. 30 Maret 2023 Belum Jatuh Tempo 26. 15 Desember 2023 Belum Jatuh Tempo
27. 30 Juni 2023 Belum Jatuh Tempo 27. 15 Maret 2024 Belum Jatuh Tempo
28. 30 September 2023 Belum Jatuh Tempo 28. 15 Juni 2024 Belum Jatuh Tempo
Seri C Seri C
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II
Bunga Tahun 2016 Bunga Tahun 2017
Ke- Tanggal Status Ke- Tanggal Status
Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga Pembayaran Bunga
15. 30 Juni 2020 Lunas 15. 15 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo
16. 30 September 2020 Lunas 16. 15 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo
17. 30 Desember 2020 Lunas 17. 15 September 2021 Belum Jatuh Tempo
18. 30 Maret 2021 Belum Jatuh Tempo 18. 15 Desember 2021 Belum Jatuh Tempo
19. 30 Juni 2021 Belum Jatuh Tempo 19. 15 Maret 2022 Belum Jatuh Tempo
20. 30 September 2021 Belum Jatuh Tempo 20. 15 Juni 2022 Belum Jatuh Tempo
21. 30 Desember 2021 Belum Jatuh Tempo 21. 15 September 2022 Belum Jatuh Tempo
22. 30 Maret 2022 Belum Jatuh Tempo 22. 15 Desember 2022 Belum Jatuh Tempo
23. 30 Juni 2022 Belum Jatuh Tempo 23. 15 Maret 2023 Belum Jatuh Tempo
24. 30 September 2022 Belum Jatuh Tempo 24. 15 Juni 2023 Belum Jatuh Tempo
25. 30 Desember 2022 Belum Jatuh Tempo 25. 15 September 2023 Belum Jatuh Tempo
26. 30 Maret 2023 Belum Jatuh Tempo 26. 15 Desember 2023 Belum Jatuh Tempo
27. 30 Juni 2023 Belum Jatuh Tempo 27. 15 Maret 2024 Belum Jatuh Tempo
28. 30 September 2023 Belum Jatuh Tempo 28. 15 Juni 2024 Belum Jatuh Tempo
29. 30 Desember 2023 Belum Jatuh Tempo 29. 15 September2024 Belum Jatuh Tempo
30. 30 Maret 2024 Belum Jatuh Tempo 30. 15 Desember 2024 Belum Jatuh Tempo
31. 30 Juni 2024 Belum Jatuh Tempo 31. 15 Maret 2025 Belum Jatuh Tempo
32. 30 September 2024 Belum Jatuh Tempo 32. 15 Juni 2025 Belum Jatuh Tempo
33. 30 Desember 2024 Belum Jatuh Tempo 33. 15 September 2025 Belum Jatuh Tempo
34. 30 Maret 2025 Belum Jatuh Tempo 34. 15 Desember 2025 Belum Jatuh Tempo
35. 30 Juni 2025 Belum Jatuh Tempo 35. 15 Maret 2026 Belum Jatuh Tempo
36. 30 September 2025 Belum Jatuh Tempo 36. 15 Juni 2026 Belum Jatuh Tempo
37. 30 Desember 2025 Belum Jatuh Tempo 37. 15 September 2026 Belum Jatuh Tempo
38. 30 Maret 2026 Belum Jatuh Tempo 38. 15 Desember 2026 Belum Jatuh Tempo
39. 30 Juni 2026 Belum Jatuh Tempo 39. 15 Maret 2027 Belum Jatuh Tempo
40. 30 September 2026 Belum Jatuh Tempo 40. 15 Juni 2027 Belum Jatuh Tempo
Seri A
Seri B
Pada tanggal 25 Mei 2015, Bank Mandiri menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahap I Tahun
2015 Seri A, B, C, D dan E dengan total Rp2,6 triliun.
Pada tanggal 16 Desember 2016, Bank Mandiri menerbitkan Negotiable Certificate of Deposit (NCD) II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahap II
Tahun 2016 Seri A, B, C dan D dengan total Rp2,662.
Tingkat
Tanggal Mata Nilai Tanggal Jatuh Status
Uraian Tenor Suku
Terbit Uang (miliar) Tempo Pembayaran
Bunga
NCD Tahap I
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 184 Hari 25 November
Rp 848 8,00% Lunas
2015 Seri A 2015 Kalender 2015
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 276 Hari 25 Februari
Rp 440 8,10% Lunas
2015 Seri B 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 367 Hari 26 Mei
Rp 987 8,50% Lunas
2015 Seri C 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 458 Hari 25 Agustus
Rp 175 8,65% Lunas
2015 Seri D 2015 Kalender 2016
NCD I PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 25 Mei 550 Hari 25 November
Rp 150 8,75% Lunas
2015 Seri E 2015 Kalender 2016
NCD Tahap II
NCD II PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Tahun 16 Desember 370 Hari 21 Desember
Rp 927 7,55 % Lunas
2016 Seri A 2016 Kalender 2017
Pada tanggal 26 Agustus 2016 telah dicatatkan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi (”EBA-SP”) BMRI 01 Kelas A di Bursa Efek
Indonesia dengan jumlah pokok sebesar Rp456,5.- (empat ratus lima puluh enam miliar lima ratus juta rupiah) dengan issuer PT Sarana
Multigriya Finansial (Persero).
Pembayaran bunga pertama telah dilakukan pada tanggal 27 November 2016. Bunga dibayarkan bersamaan dengan pembayaran pokok
setiap tiga bulan pada tanggal 27 bulan November, Februari, Mei dan Agustus setiap tahun melalui KSEI. EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri
A1 diperkirakan akan lunas lebih awal (sebelum 27 Oktober 2029) karena kumpulan tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo
(weighted average live) selama 3 (tiga) tahun. Demikian juga dengan EBA SP SMF-BMRI 01 Kelas A Seri A2 diperkirakan akan lunas lebih awal
karena kumpulan tagihan mempunyai rata-rata tertimbang jatuh tempo (weighted average live) selama 5 (lima) tahun.
Pada tanggal 27 Juli 2018 telah dicatatkan Penerbitan Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018 (“MTN Subordinasi
Mandiri”) senilai Rp500.000.000.000.- (lima ratus miliar Rupiah) atas dasar Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau MTN
Subordinasi Mandiri. No. 65 tanggal 27 Juli 2018, dibuat di hadapan Nanette Cahyanie Handari Adi Warsito. SH. Notaris di Jakarta, oleh
Perseroan (selaku Penerbit), PT Bahana Sekuritas, PT BCA Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT
Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (secara bersama-sama bertindak selaku Arranger dan Agen Penempatan) dan PT Bank Permata Tbk (selaku
Agen Pemantau). MTN Subordinasi Mandiri dilakukan secara penawaran terbatas (private placement).
Penerbitan MTN Subordinasi Mandiri dilaksanakan dalam rangka pemenuhan ketentuan POJK No. 14/POJK.03/2017 tentang Rencana Aksi
(Recovery Plan) Bank Sistemik. Penerbitan MTN tersebut telah mendapatkan persetujuan RUPS Tahunan tanggal 21 Maret 2018.
Tabel Kronologis Penerbitan Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018
Tanggal
distribusi Tanggal Tingkat Peringkat
Mata Jumlah Status Agen
Uraian Obligasi Tenor Jatuh Suku
Uang (Miliar) Pembayaran Pemantau
secara Tempo Bunga
Elektronik 2020 2019
Medium Term 31 Juli 2018 5 Rp 500 31 Juli 2023 8,50% Belum Lunas AA id
AA Bank
id
Notes (MTN) Tahun per tahun (Double (Double A) Permata
Subordinasi I (tetap) A)
Bank Mandiri
Tahun 2018
(“MTN
Subordinasi
Mandiri”)
Tabel Kronologis Pembayaran Bunga Medium Term Notes (MTN) Subordinasi I Bank Mandiri Tahun 2018
Bunga
Tanggal Pembayaran Bunga Status Pembayaran Bunga
Ke-
Pada tanggal 11 April 2019, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan nilai nominal sebesar USD750.000.000 (nilai
penuh) di Singapore Exchange (SGX). Tingkat bunga 3,75% per tahun dengan tenor 5 tahun. Obligasi ini diterbitkan pada nilai 98,998%
(sembilan puluh delapan koma sembilan sembilan delapan persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap semester
(semi-annual), dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2019, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus
jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 11 April 2024 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari obligasi.
Pada tanggal 13 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan nilai nominal sebesar USD500.000.000 (nilai
penuh) di Singapore Exchange (SGX). Tingkat bunga 4,75% per tahun dengan tenor 5 tahun. Obligasi ini diterbitkan pada nilai 99.255%
(sembilan puluh sembilan koma dua lima lima persen) dari jumlah pokok obligasi. Bunga obligasi dibayarkan setiap semester (semi-annual),
dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 13 November 2020, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh
tempo obligasi adalah pada tanggal 13 Mei 2025 yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari obligasi.
Wali amanat (Trustee) dari penerbitan EMTN adalah Bank of New York Mellon. Pada tanggal 31 Desember 2020, peringkat EMTN adalah Baa2
(Moody’s) dan BBB- (Fitch).
Tabel Kronologis Penerbitan Euro Medium Term Notes (EMTN) Bank Mandiri
Tanggal
distribusi Tanggal Tingkat Peringkat
Mata Jumlah Status Agen
Uraian Obligasi Tenor Jatuh Suku
Uang (Juta) Pembayaran Pemantau
secara Tempo Bunga
Elektronik 2020 2019
Euro Medium 11 April 2019 5 USD 750 11 April 3,75% Belum Lunas Baa2 Baa2 Bank of New
Term Notes Tahun 2024 per tahun (Moody’s) (Moody’s) York Mellon
(EMTN) Bank (tetap) dan BBB- dan BBB-
Mandiri Tahun (Fitch) (Fitch)
2019
Euro Medium 13 May 5 USD 500 13 May 4,75% Belum Lunas Baa2 - Bank of
Term Notes 2020 Tahun 2025 per (Moody’s) New York
(EMTN) Bank tahun dan BBB- Mellon
Mandiri Tahun (tetap) (Fitch)
2020
Tabel Kronologis Pembayaran Bunga Euro Medium Term Notes (EMTN) Bank Mandiri
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Standard & Poor’s Ratings Services Fitch Ratings Indonesia Moody’s Investors Service
Panin Tower - Senayan City. 17th Floor Suite 3003. 30/F. Edinburgh Tower. Prudential Tower 20th Floor 50 Raffles Place #23-06
Jl.Asia Afrika Lot.19 The Landmark. 15 Queen’s Road Jl. Jend Sudirman Kav 79 Singapore Land Tower
Jakarta 10270. Indonesia Central Jakarta 12910. Indonesia Singapore 048623
Tel : (021) 7278 2380 Hong Kong Tel : (021) 5795 7755 Tel : 65 6398 8339
Fax : (021) 7278 2370 Tel : 852 2533 3590 Fax : (021) 5795 7750 Fax : 65 6398 8301
Website : www.pefindo.com Fax : 852 2533 3599 Website : www.fitchratings.co.id Website : www.moodys.com/
Email : - Website : www.standardandpoors. Email : eva.muis@ indonesia
com fitchratings.com Email : clientservices@moodys.
Jasa yang diberikan: Email : ratings.request@ com
Pemeringkatan Perusahaan. spglobal.com Jasa yang diberikan:
Pemeringakatan Obligasi Berkelanjutan I Pemeringkatan Perusahaan Jasa yang diberikan:
Bank Mandiri. Jasa yang diberikan: Periode Penugasan: Pemeringkatan Perusahaan
Periode Penugasan: Pemeringkatan Perusahaan 2002 – Desember 2020 Periode Penugasan:
Maret 2006 – Desember 2020 Periode Penugasan: 2002 – Desember 2020
2002 – Desember 2020
KUSTODIAN
PENGHARGAAN
Bidang Bisnis
Acara Acara
The Best Bank in Mortgage 2020 The Top SME Lender Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Infobank Majalah Infobank
World’s
Largest Public
Best Bank in
Companies
Indonesia
Peringkat 495 –
Worldwide
Acara Acara
Best Banks 2020 Asia Pacific Winners Global 2000: World’s Largest Public Companies
Penyelenggara Penyelenggara
Global Finance Forbes
Peringkat
World’s 2: Produk
Largest Public Tabungan –
Companies Bank Umum
Peringkat 3 – Konvensional
Indonesia dengan aset >
Rp500 triliun
Acara Acara
Global 2000: World’s Largest Public Companies Infobank Digital Brand Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Forbes Majalah Infobank
Peringkat
1: Produk Peringkat 2:
Deposito – Produk KPR –
Bank Umum Bank Umum
Konvensional Konvensional
dengan aset > dengan aset >
Rp500 triliun Rp500 triliun
Acara Acara
Infobank Digital Brand Awards 2020 Infobank Digital Brand Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Infobank Majalah Infobank
Peringkat Peringkat
1: Produk 1: Produk
Kartu Debit – Kartu Kredit
Bank Umum – Bank Umum
Konvensional Konvensional
dengan aset > dengan aset >
Rp500 triliun Rp500 triliun
Acara Acara
Infobank Digital Brand Awards 2020 Infobank Digital Brand Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Infobank Majalah Infobank
Peringkat
Kartu Bayar
1: Produk
Digital, Mandiri
E-Money Bank
E-Money
BUMN
Acara Acara
Infobank Digital Brand Awards 2020 Solo Best Brand & Innovation Award 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Infobank Solopos
Acara Acara
Indonesia Millenial’s Top Brand Award 2020 Top 1.000 World Bank
Penyelenggara Penyelenggara
Warta Ekonomi The Banker
Acara Acara
Top 1.000 World Bank Top 1.000 World Bank
Penyelenggara Penyelenggara
The Banker The Banker
Peringkat
Bank Terbaik Pertama
Kategori Bank Kategori Sangat
BUKU IV Bagus – Bank
BUKU IV
Acara Acara
Investor Awards Best Bank 2020 25th Infobank Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Investor Majalah Infobank
Acara Acara
BUMN Awards 2020 Iconomics CSR Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Warta Ekonomi Iconomics
Bank Terbaik
Bisnis Indonesia
Excellent in
Award 2020
Brand
Sektor Bank
Persero
Acara Acara
Bisnis Indonesia Awards 2020 Iconomics Emiten Award 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Bisnis Indonesia Iconomics
PENGHARGAAN
Bidang Treasury
Best FX Bank
Best FX House
for Corporate &
in Indonesia
FIs 2020
Acara Acara
Corporate Treasurer Awards 2020 10th Annual Alpha Southeast Asia Treasury & FX Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Corporate Treasurer Alpha South East Asia
Best FX Bank
for CCS, IRS,
Best FX Bank
Forward, &
for Retail
Option Hedging
Clients 2020
(Corporate, FIs
& SMEs)
Acara Acara
10th Annual Alpha Southeast Asia Treasury & FX Awards 2020 10th Annual Alpha Southeast Asia Treasury & FX Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Alpha South East Asia Alpha South East Asia
Best Financial
Best in Treasury Institutions
and Working Group Bond –
Capital - SMEs Bank Mandiri
2020 US$500 million
senior notes
Acara Acara
Treasury, Trade, SSC and Risk Management Awards 2020 The Asset Country Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
The Asset The Asset
Bank Bank
Konvensional Pendukung
Pendukung Pendalaman
Pengendalian Pasar Keuangan
Moneter Rupiah Terbaik – Pasar
dan Valas Valas (Transaksi
Terbaik Derivatif)
Acara Acara
Bank Indonesia Award 2020 Bank Indonesia Award 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Bank Indonesia Bank Indonesia
Bank Pendukung
Pendalaman Mitra
Pasar Keuangan Penerbitan
Terbaik – Pasar Surat Utang
Uang (Transaksi Negara (SUN)
Repurchase Terbaik pada
Agreement sesuai kategori Dealer
GMRA) Utama
Acara Acara
Bank Indonesia Award 2020 Investor Gathering Kementrian Keuangan 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Bank Indonesia Kementerian Keuangan RI
17 Desember 2020
Dealer Utama
Terbaik 2019
Mitra Distribusi
dengan Kinerja
Terbaik 2019
Acara
Penghargaan kepada Mitra Penerbitan Surat Utang Negara
Penyelenggara
Kementerian Keuangan RI
PENGHARGAAN
Bidang Governance
Acara Acara
Penghargaan GRC & Performance Excellence Award 2020 ASEAN CG Scorecard
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah BusinessNews ASEAN Capital Markets Forum
17 Desember 2020
Most Trusted
Company
Acara
Indonesia Good Corporate Governance Award:
The Most Trusted Companies 2020
Penyelenggara
Majalah SWA dan Indonesian Institute
for Corporate Governance
Penghargaan
Utama dalam
Peringkat kategori eksternal
1 Chatbot – dengan Inovasi
Bank Umum Seamless Digital
Konvensional Experience –
Mandiri e-Money
Acara Acara
Banking Service Excellence Awards 2020 Anugerah Inovasi Indonesia
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Infobank IDX Channel
PR Indonesia
Most Popular
Leader in Social Omni
Media 2020 – Experience
Bapak Royke Innovator
Tumilaar
Acara Acara
PR Indonesia 6th Jambore PR Indonesia IDC DX Digital Transformation Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah PR Indonesia dan Isentia Indonesia International Data Corporation (IDC)
Acceleration of
BUMN Tbk
Digital Banking
Terpopuler di
for Modern
Media Digital
Customer
2020
Experience
Acara Acara
Anugrah Humas Indonesia 2020 BUMN Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
PR Indonesia Warta Ekonomi
Top Digital
Most Implementation
Progressive 2020 on Bank
Bank in Digital Sector # Level
Excellence Stars
Acara Acara
CNBC Indonesia Awards 2020 Top Digital Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Iconomics Majalah IT Works
TOP Leader
TOP CIO
on Digital
on Digital
Implementation
Implementation
2020 – Direktur
2020
Utama
Acara Acara
Top Digital Awards 2020 Top Digital Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah IT Works Majalah IT Works
22 Desember 2020
TOP Digital
Transformation
Readiness 2020
Acara
Top Digital Awards 2020
Penyelenggara
Majalah IT Works
Acara Acara
HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2020 Digital Marketing & Human Capital Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
HR Asia Magazine BusinessNews Indonesia
Acara Acara
Digital Marketing & Human Capital Awards 2020 Indonesia Best Company in Creating Leaders from Within 2020
Penyelenggara Penyelenggara
BusinessNews Indonesia Majalah SWA & NBO
18 Desember 2020
Top 40 PR
Person 2020
– Corporate
Secretary
Acara
Iconomics Indonesia PR Person Award 2020
Penyelenggara
Iconomics
PENGHARGAAN
Wealth Management
Service Quality
Diamond
Award, Kategori Best Private
Best Purchase Banking Service
Mutual Fund/ Business Owner
Bond at Priority
Banking
Acara Acara
Service Quality Award Country Awards for Excellence 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Majalah Service Excellence & CCSL Majalah EUROMONEY
Best Private
Best Private
Wealth
Bank in
Management in
Indonesia
Indonesia
Acara Acara
14th Annual Alpha Southeast Asia Global Finance’s 27th annual Best Bank awards
Best Financial Institution Awards 2020
Penyelenggara
Penyelenggara
Alpha Southeast Asia Magazine Global Finance Magazine
Acara Acara
ASIAN Private Banker Award for Distinction 2019 Finance Asia Country Awards 2020
Penyelenggara Penyelenggara
Asian Private Banker Award for Distinction FinanceAsia Magazine
Best Private
Bank in
Indonesia
Acara
The Global Private Banking Innovation Awards
Penyelenggara
The Digital Bankers – Private Banking Innovation Awards
SERTIFIKASI
2015 Quality
ISO 9001:2015
Management
Internal Audit
System
Services
Certification
ISO 9001 :
2015 Quality
Management
System
Certification
Certification Receipt
Mandiri Contact Center Jakarta
Issued by
SGS Indonesia
ISO 20000-1:
ISO 9001:2015 2011 The
Operational and Service
Management
Development System of IT
Data Center, Application
DRC & IT Support
Group & IT
Infrastructure Infrastructure
Group
ISO 9001:
2015 System ISO 37001:2016
Certification: Anti Bribery
Custodial Management
Services and System
Trust Services
ISO 9001:2015
ISO 9001:
Quality
2015 Quality
Management
Management
System
System
Validasi:
Entitas Anak
Mandiri International Remittance Sdn. Bhd. (“MIR”) Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”)
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (“Mandiri Inhealth”) PT Mandiri Utama Finance (“MUF”)
Menara Palma Lt. 20. Plaza Bapindo Menara Mandiri Lt. 26-27
Jl. HR. Rasuna Said Blok X2 Kav. 6, Kuningan Jl. Jend. Sudirman Kav. 54 – 55
Jakarta, 12950 Jakarta, 12950
Telp : (021) 5250900 Telp : 021) 1500824
Fax : (021) 5250708 Website : www.muf.co.id
Website : www.mandiriinhealth.co.id
Entitas Cucu
Entitas Asosiasi
Shop 3. G/F. Keswick Court Cardinal Plaza 3rd Floor, #30 Cardinal Avenue.
3 Keswick Street Causeway Bay PO BOX 10198, Grand Cayman KY 1 – 1002
Hongkong Cayman Islands
Telp : +852-2881-6650 Telp : +1-345-945-8891
Fax : +852-2881-5386 Fax : +1-345-945-8892
SWIFT Code : BMRIKYKY
Bank Mandiri Cabang Dili - Timor Leste Bank Mandiri Cabang Dili - Timor Plaza - Timor Leste
25 Rua de Abril No.10 Timor Plaza – Unit #/Unidade No. #203; 233; 204; 230; 231; 232
Colmera Jl. Nicolau Lobato.
Dili-Timor Leste Comoro Dili - Timor Leste
Telp : +670-331-7777/+6221-526-3769/+6221-527-1222 Telp : +670-7307-7777
Fax : +670-331-7190/+670-331-7444/+6221-252-1652/
+6221-526-3572
Room 4101, Shanghai Tower No. 501, Yin Cheng Zhong Road. 2nd Floor, 4 Thomas More Square, Thomas More Street
Pudong New District, Shanghai 200120, London, E1W 1 YW
People's Republic of China United Kingdom
Telp : +86-21-2033-2625/+86-21-2028-2806/ Telp : +44-207-553-8688
+86-21-5037-2509 Fax : +44-207-553-8599
Fax : +86-21-5037-2707/ +86-21-5037-2547 Website : www.bkmandiri.co.uk
SWIFT Code : BMRICNSH SWIFT Code : BMRIGB2L
Wisma MEPRO
Ground & Mezzanine Floor 29 & 31 Jalan Ipoh
51200 Kuala Lumpur
Telp : :+603-4045 4988/+603-4043 5988
Website : www.mandiriremittance.com
Kantor Wilayah
Jl. Jend. Sudirman Kav. 54-55 Jl. Soekarno Hatta No. 486
Jakarta Selatan, 12190 Bandung, 40266
Telp : (021) 5267368. 5267337 Telp : (022) 7506242. 7511878
Fax : (021) 5267371.5267365 Fax : (022) 7505810.7506632
Perseorangan
Menu yang memuat Informasi tentang layanan perbankan Bank
Mandiri yang dikhususkan bagi nasabah perorangan
seperti: Simpanan, Pinjaman, Kartu Kredit,
e-Banking dan Investasi dan Asuransi.
Bisnis
Menu yang memuat Informasi tentang
layanan perbankan Bank Mandiri yang
dikhususkan bagi nasabah pelaku bisnis
seperti: Simpanan, Pinjaman, Corporate
Card, Cash Management, Trade Finance dan
Treasury.
Sepanjang tahun 2020, anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan,
workshop, konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini.
Seminar: Visualizing the New Normal in Bank Lending Jakarta, 2 Desember 2020 Bara Risk Forum
Ardan Adiperdana Komisaris Webinar: Kunci untuk menjadi Pebisnis yang tangguh
Jakarta, 2 Desember 2020 Bank Mandiri
dan Adaptif
Seminar: Corporate Law for Executive Aspek Hukum Pertamina Training &
Jakarta, 15-18 Desember 2020
dalam pengelolaan Korporasi BUMN Consulting
Arif Budimanta Komisaris Seminar: Data Analytics Jakarta, 16 September 2020 EDM BM
Seminar: Visualizing the New Normal in Bank Lending Jakarta, 2 Desember 2020 Bara Risk Forum
Seminar: Visualizing the New Normal in Bank Lending Jakarta, 2 Desember 2020 Bara Risk Forum
Seminar: Corporate Law for Executive Aspek Hukum Pertamina Training &
Jakarta, 15-18 Desember 2020
dalam pengelolaan Korporasi BUMN Consulting
Sepanjang tahun 2020, anggota Direksi Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan, workshop,
konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini:
Sepanjang tahun 2020, anggota Komite Audit Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program kompetensi berupa pelatihan, workshop,
konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini:
Boedi Armanto Ketua Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Muhamad Chatib Basri Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Andrinof A. Chaniago Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Mohamad Nasir Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Loeke Larasati
Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Agoestina
Sepanjang tahun 2020, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, workshop, konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini:
Andrinof A. Chaniago Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Mohamad Nasir Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Rionald Silaban Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Arif Budimanta Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Sekretaris
Steven A. Yudiyantho merangkap Anggota Selama tahun 2020, Beliau belum mengikuti Pengembangan Kompetensi
Ex-Officio
Sepanjang tahun 2020, anggota Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa
pelatihan, workshop, konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini:
Ketua Merangkap
Andrinof A. Chaniago Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Anggota
Boedi Armanto Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Loeke Larasati A. Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Ardan Adiperdana Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Nawal Nely Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris.
Sepanjang tahun 2020, anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi
berupa pelatihan, workshop, konferensi maupun seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Muhammad Chatib
Ketua Komite Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Basri
Andrinof A. Chaniago Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Loeke Larasati
Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Agoestina
Ardan Adiperdana Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Faried Utomo Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris
Bambang Ratmanto Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Komite Audit
Chrisna Pranoto Anggota Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Komite Pemantau Risiko
Anggota (Perwakilan
Webinar: Aspek Hukum Pembiayaan &
Zudan Arif Fakrulloh Komisaris Independen Online, 16 Desember 2020 LPPI
Restrukturisasi UMKM
PT Bank Mandiri Taspen)
Anggota (Perwakilan
Mirza Adityaswara Komisaris Independen Webinar: PPL Dirkom Online, 29 Agustus 2020 APEI
PT Mandiri Sekuritas)
Anggota (Perwakilan
Komisaris Independen Webinar: Risk Management: Integrated Risk Online, 23 Juni 2020 LSPMR
Akhmad Syakhroza
PT AXA Mandiri Financial Governance Specialist
Services)
Anggota (Perwakilan
Webinar: OJK Institute Research Webinar
Komisaris Independen
Ravik Karsidi 2020 “The New Path on Digital Talent, Jakarta, 27 Oktober 2020
PT Mandiri Tunas OJK
Holistic Leadership, and Social Fintech”
Finance)
Anggota (Perwakilan
Komisaris Independen
Mansyur S. Nasution Webinar: Multifinance Road to Recovery Online, 1 Oktober 2020 APPI
PT Mandiri Utama
Finance)
The Indonesian
Institute For Corporate
Anggota (Perwakilan Seminar: Good Corporate Governance Jakarta, 7 Agustus 2020 Governance dan
Komisaris Independen Mandiri University
Alamanda Shantika Group
PT Mandiri Capital
Indonesia) Sertifikasi: Indonesia Certificate In The Risk Forum dan
Banking Risk & Regulation Level 1 & 2 Exam Jakarta, 6 Agustus 2020 Mandiri University
Preparation For Commissioner Group
Webinar: Ijtima Sanawy DPS Tahun 2020 Online, 5-6 November 2020 DSN MUI
Sepanjang tahun 2020, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan,
workshop, konferensi maupun seminar sebagaimana tabel berikut ini:
Oktober 2014 – 6
Rohan Hafas Informasi dapat dilihat pada tabel Pengembangan Kompetensi Direksi.
Maret 2020
Seminar: Kick Off Covid Rangers Jakarta, 21 Juli 2020 Mandiri University
10 November – Saat
Rudi As Aturridha
ini Seminar: Mandiri Learning Carnival - Emotional
Jakarta, 23 September 2020 Mandiri University
Agility - Thriving in The New Normal
Sertifikasi: Security Awareness Level 2 Leaders Jakarta, 22 Oktober 2020 Mandiri University
Sepanjang tahun 2020, Unit Internal Audit Bank Mandiri telah mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi berupa pelatihan,
workshop, konferensi maupun seminar, sebagaimana tabel berikut ini:
Mandiri University
Sosialisasi: Benefit Pensiun 25 Februari 2020
Jakarta
R. Erwan Djoko Retail Audit Group
Workshop: Implementasi Perjanjian Kerja Mandiri University
25 Februari 2020
Sama (PKB) Jakarta
Seminar: Becoming A High Performer
21 Desember 2020 MSCO Learning Partner
Auditor
Seminar: Mengenal dan Mencegah Tindak
24 Agustus 2020 KOMINFO
Kejahatan SIM SWAP
Webinar: Mandiri Finansial Menuju Masa
18 Desember 2020 AAA Free Enterprise
Depan Cerah
Seminar: IAA Indonesia Forum Talent
30 Juni 2020 IIA Indonesia/Jakarta
Management
Sertfikasi: Sertifikasi Kompetensi
9 Juli 2020 LSPP/Jakarta
Manajemen Risiko Level I
Seminar: Waspada Kredit Macet
Rasyid Darajat IT Audit Group 9 Juli 2020 Asta Consultant/Jakarta
Gelombang Kedua
Seminar: Becoming A High Performer
21 Desember 2020 MSCO Learning Partner
Auditor
Webinar: Mandiri Finansial Menuju Masa
18 Desember 2020 AAA Free Enterprise
Depan Cerah
Seminar: CIA Coaching Clinic Part 1 12 Mei 2020 IIA Indonesia/Jakarta
Seminar: IIA Indonesia Forum Talent
30 Juni 2020 IIA Indonesia/Jakarta
Management
Seminar: Micro Expression & Body BLAR Management/
16 Mei 2020
Language Jakarta
Seminar: 2 Jam Siap Pensiun 7 November 2020 AAA Free Enterprise
Seminar: Aspek Keamanan Internet dalam
25 Agustus 2020 PANDI
Pendekatan Forensik Digital
Analisis Perekonomian
Global
Pandemi COVID-19 berdampak besar terhadap perekonomian Kondisi pandemi COVID-19 disepanjang tahun 2020 cukup
Indonesia. Ekonomi Indonesia mengalami resesi untuk pertama berdampak signifikan terhadap kinerja perbankan secara
kalinya sejak krisis moneter di tahun 1998. Pada Triwulan-II keseluruhan, sejalan dengan permintaan domestik yang belum
ekonomi Indonesia mengalami kontraksi cukup dalam sebesar kuat dan kehati-hatian perbankan. Hal tersebut ditunjukkan oleh
5,3%. Namun berbagai kebijakan stimulus yang diambil dapat permintaan kredit yang cukup rendah sehingga pertumbuhan
membantu perekonomian secara bertahap menuju pemulihan. kredit tidak sekencang pertumbuhan dana. Hingga Desember
Pada Triwulan III kontraksi ekonomi melambat pada 3,5% (YoY) dan 2020, pertumbuhan kredit industri terkontaksi sebesar 2,41%
terus menunjukkan arah pemulihan pada Triwulan-IV 2020, dimana sementara pertumbuhan DPK sebesar 11,11%, yang didorong oleh
kontraksi tercatat sebesar 2,19% (YoY). Dengan demikian ekonomi pertumbuhan Giro sebesar 15,10%, Tabungan sebesar 11,74%,
pada keseluruhan tahun 2020 tercatat mengalami kontraksi sebesar dan Deposito sebesar 8,39%. Diharapkan dalam beberapa waktu
2,07% (YoY). ke depan intermerdiasi perbankan mulai pulih seiring dengan
program Pemerintah dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.
Nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika, seperti halnya Saat ini, kinerja Korporasi membaik, tercermin pada peningkatan
mata uang negara-negara berkembang lainnya juga sempat indikator penjualan dan kemampuan bayar di mayoritas dunia
tertekan hingga mencapai Rp16.495 pada awal bulan April 2020. usaha pada Triwulan III 2020, dan diprakirakan berlanjut didorong
Menjelang akhir tahun 2020 volatilitas nilai tukar mulai mereda oleh perbaikan ekonomi domestik dan global. Bank Indonesia
setelah ditemukannya vaksin COVID-19. Nilai tukar Rupiah pada akan melanjutkan kebijakan makroprudensial akomodatif, dengan
perdagangan di akhir tahun 2020 ditutup pada posisi Rp14.050 senantiasa memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan dengan
dan terus stabil. Perlambatan aktivitas ekonomi yang signifikan Pemerintah dan otoritas keuangan lainnya, untuk mendorong
tercermin dari laju inflasi sepanjang tahun 2020 yang tercatat pemulihan kinerja intermediasi perbankan dalam rangka
menurun menjadi 1,68% year-on-year dibandingkan dengan inflasi mendorong pemulihan ekonomi.
di tahun 2019 yang sebesar 2,59% (YoY).
Saat ini rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)
Selain inflasi yang menurun, pelemahan aktivitas ekonomi di perbankan pada Desember 2020 masih cukup, yakni mencapai
dalam negeri menyebabkan menurunnya permintaan barang- 23,89% dan likuiditas perbankan hingga saat ini cukup longgar
barang impor. Hal ini menyebabkan neraca perdagangan Indonesia tercermin dari rasio Alat Likuid terhadap DPK (AL/DPK) yang
sepanjang tahun 2020 tercatat mengalami surplus cukup tinggi mencapai 31,64%. Disamping itu rasio kualitas kredit (Non
mencapai USD21,73 miliar, jauh lebih baik dibandingkan dengan Performing Loan/NPL) gross mengalami peningkatan 53bps YoY
neraca perdagangan di tahun 2019 yang defisit USD3,59 miliar. mencapai 3,06% sebagai dampak pandemi COVID-19 yang memicu
Penurunan permintaan impor juga berdampak positif kepada terjadinya peningkatan kredit macet. Selain itu rasio LDR perbankan
neraca transaksi berjalan. Neraca transaksi berjalan Indonesia berada di level 82,54%. Dalam merespon kondisi demikian, Bank
pada Triwulan-III 2020 mencatatkan surplus sebesar USD964 juta, Indonesia juga turut menyesuaikan suku bunga 7 Days Repo Rate
atau 0,36% terhadap PDB, yang merupakan surplus untuk pertama per Desember 2020 mencapai 3,75% mengalami penurunan sebesar
kalinya sejak Triwulan-III 2011. 1,25% YoY dari Desember 2019 yang mencapai 5,00%.
Terjaganya laju inflasi, tren penguatan nilai tukar menjelang akhir Beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh perbankan untuk
tahun, dan membaiknya indikator neraca transaksi berjalan dan merespon ketidakpastian yang masih terjadi ke depannya, melalui:
neraca perdagangan memberi ruang bagi Bank Indonesia (BI) (1) Penyaluran kredit berfokus pada sektor-sektor yang cepat
untuk menerapkan bauran kebijakan yang sangat akomodatif pulih (Fast Recovery) contohnya sektor yang terkait kebutuhan
untuk memastikan kecukupan likuiditas sistem perbankan. Bank sehari-hari seperti sektor food and beverages, telekomunikasi,
Indonesia di tahun 2020 menurunkan suku bunga kebijakan BI perkebunan, pertanian dan perdagangan makanan dan minuman,
7 Days Reverse Repo Rate sebanyak 125 bps menjadi 3,75%, yang (2) Memanfaatkan likuiditas yang cukup di pasar melalui penurunan
merupakan level terendah sepanjang sejarah yang dilakukan untuk cost of fund dan mendorong pertumbuhan dana murah, (3) Menjaga
mendorong pemercepatan pemulihan ekonomi nasional. Selain itu coverage ratio dan cost of credit di level yang optimal untuk
Bank Indonesia sepanjang tahun 2020 melakukan injeksi likuiditas mengantisipasi penurunan kualitas kredit, serta (5) Melanjutkan
atau quantitative easing hingga mencapai Rp726,57 triliun, yang efisiensi biaya operasional secara struktural dan long term.
mencakup penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sebesar Rp155
Sumber: Laporan Kebijakan Moneter Triwulan III 2020, Bank Indonesia, Statistik
triliun dan ekspansi moneter sebesar Rp555,77 triliun untuk Perbankan Indonesia, September 2020
memastikan kecukupan likuiditas di sistem perbankan.
Sumber: Berita Resmi Statistik BPS Februari 2021, Laporan Kebijakan Moneter Bank
Indonesia Triwullan III 2020, Statistik Perbankan Indonesia November 2020
Sebagai perbandingan kinerja Bank Mandiri terhadap perbankan nasional, berikut ini merupakan rincian kinerja Bank Mandiri dibandingkan
dengan industri perbankan nasional.
Tabel Pertumbuhan Kinerja Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi Desember 2020
(Konsolidasi, dalam %)
Desember 2020
Kinerja
Bank Mandiri Industri Perbankan
Tabel Perbandingan Rasio Bank Mandiri dibandingkan Industri Posisi Desember 2020
(Bank Only, dalam %)
Desember 2020
Rasio
Industri
Bank Mandiri
Perbankan
Loan to Funding Ratio (LFR)/ Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM)*) 80,84% 82,54%
Sumber: Laporan Keuangan Desember 2020 dan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Desember 2020
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan LFR berubah menjadi RIM
*)Untuk Bank Mandiri menggunakan RIM, untuk Industri Perbankan menggunakan data LFR
Aset Kredit
7,18%
(1,61%)
12,24%
14,49%
13,18%
11,11%
Biaya Operasional
23,72%
1,42%
Pertumbuhan kredit Bank Mandiri pada kuartal IV 2020 secara Sementara itu, Bank Mandiri terus meningkatkan efisiensi dan
konsolidasi mengalami penurunan sebesar 1,61% (YoY) lebih menjaga produktivitas selama masa Pandemi COVID-19. Pada
baik jika dibandingkan dengan penurunan kredit industri yang kuartal IV 2020, Bank Mandiri mampu menekan biaya operasional
mencapai 2,41% (YoY). Total kredit yang disalurkan Bank Mandiri sehingga tumbuh low single digit sebesar 1,42% secara tahunan,
secara konsolidasi sampai dengan kuartal IV 2020 mencapai Rp dibawah Biaya Operasional secara industri perbankan yang tumbuh
892,8 triliun atau 16,3% dari total penyaluran kredit perbankan di double digit sebesar 23,72% YoY.
Indonesia.
Rasio profitabilitas Bank Mandiri masih lebih baik dibandingkan
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perseroan secara konsolidasi dengan industri perbankan secara nasional. Hal ini terlihat dari
per pada kuartal IV 2020 tumbuh sebesar 12,24% (YoY) di atas rasio Net Interest Margin (NIM) sebesar 4,48% sementara secara
pertumbuhan DPK secara industri perbankan yang tumbuh sebesar industri perbankan nasional sebesar 4,45%. Selain itu, Return on
11,11% (YoY). Hal ini didorong oleh pertumbuhan dana murah Assets (RoA) dan Return on Equity (RoE) Bank Mandiri pada kuartal IV
yang mencapai 14,49% (YoY) yang mana lebih tinggi dibandingkan 2020 masing-masing mencapai 1,64% dan 9,36% yang mana secara
pertumbuhan dana murah secara perbankan nasional sebesar industri perbankan mencapai 1,59% dan 8,48%.
13,18% (YoY)
Tinjauan Operasional
Secara umum, kegiatan usaha yang dilakukan Bank Mandiri adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam
bentuk kredit dan pembiayaan, serta memberikan layanan jasa perbankan lainnya.
Strategi Perseroan
Vision
Mision
Our Identity "Seamlessly integrate our financial products and services into our
costumers’ lives by delivering simple, fast digital banking solutions."
Purpose
"Prosperous spirit."
Digitize wholesale
Develop Integrated
banking journeys to be Build financial Super App with
propositions for SMEs a full suite of financial products
Goals in 2024 no. 1 in customer
across payments and as well as offline and online
experience (CX) for cor- payment functionaly and
value added services.
porates. attractive deals for customers
through partnerships with key
ecosystem players.
Maintain our dominant
position as the loading Graduate micro from
Turbocharge digital
corporate lender with KUR/KUM to SME migration and optimization
25% market share. of physical footprint.
Bank Mandiri memfokuskan tiga sasaran utama yaitu: Dalam implementasi Corporate Plan 2020-2024, diperlukan
1. Menjadi Wholesale Bank Terdepan (Be the preeminent penguatan atas strategi Corporate Plan 2020-2024 Bank Mandiri
Wholesale Bank, beyond lending) yaitu dengan me-leverage melalui 3 (tiga) kekuatan utama yaitu:
kekuatan Bank Mandiri sebagai bank wholesale untuk go 1. Integrasi Bisnis Wholesale dan Retail dengan dengan
beyond lending, dengan mengakuisisi potensi sumber memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah
pendapatan baru dari nasabah melalui: Wholesale (segmen Corporate, Commercial dan Kelembagaan).
Bank Mandiri tidak hanya memanfaatkan media sosial yang sudah Bank Mandiri juga gencar melakukan campaign #mandiricheck
dimiliki seperti Twitter, Facebook, Instagram, dan Line, tapi juga untuk fitur-fitur baru yang menjadi unggulan Mandiri Online, yaitu:
juga melakukan ride the wave atas maraknya penggunaan platform 1. Fitur Top Up, cek dan perbarui saldo serta cek transaksi Emoney
Tiktok di kalangan netizen. Bank Mandiri juga melakukan kerjasama di Mandiri Online.
dengan influencer dan Key Opinion Leader untuk meningkatkan 2. Fitur Kartu Kredit berupa ubah transaksi jadi cicilan (Auto
hype dari campaign yang sedang dijalankan. Keberhasilan Installment) dan caairkan dana tunai dari kartu kredit di Mandiri
campaign digital dapat dilihat dari penghargaan #BestTweets Online (Power Cash).
Indonesia 2020 dengan predikat Best Use of Video untuk campaign 3. Fitur Blokir Kartu Debit dan Kartu Kredit di Mandiri Online.
#GakPakeDonlot, serta Seamless Consumer Experience dan Best Use 4. Mandiri online juga menyediakan fitur buka blokir kartu debit
of Mobile to Drive Sales dari MMA Smarties. (tidak berlaku untuk kartu kredit).
5. Pembayaran dengan scan QR menggunakan Mandiri Online.
Untuk media televisi, Bank Mandiri memproduksi dan
menayangkan TVC Online On Boarding (versi HRD, MRT, dan Stok Keberhasilan campaign #dirumahaja dapat dilihat dari
Terakhir), TVC Mandiri Online #antimatigaya #dirumahaja, dan TVC meningkatnya frekuensi transaksi keuangan Mandiri Online dari
Undian Transfer Online Mandol (Expander). Hasil dari campaign 479 juta transaksi di 2019 menjadi 620 juta transaksi di 2020. Selain
tersebut dapat terlihat dari meningkatnya ad awareness produk itu Fee Based Income Mandiri Online juga meningkat dari Rp839
tabungan dari 40% di 2019 menjadi 50% di 2020, meningkatnya ad miliar di 2019 menjadi Rp964 miliar di 2020.
awareness Mandiri Online dari 46% di 2019 menjadi 52% di 2020,
dan meningkatnya rasio ketertarikan Mandiri Online dari 37% di Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional
2019 menjadi 43% di 2020. Salah satu program Pemerintah dalam menghadapi pandemi
COVID-19 adalah Pemulihan Ekonomi Nasional. Bank Mandiri
Terobosan pada media lainnya adalah memanfaatkan interaksi ikut berkontribusi dalam program Bangga Buatan Indonesia dan
masyarakat dengan media luar ruang (out of home). Bank Mandiri Festival Diskon Nasional.
meluncurkan materi-materi luar ruang yang instagrammable
untuk menarik orang melakukan swafoto dan mempostingnya di Kerjasama dengan merchant lokal dari berbagai kategori seperti
media sosial. Salah satu keberhasilan campaign ini terlihat dengan Food and Beverage (F&B), Fashion, hobby, dan sebagainya, serta
diraihnya posisi sebagai finalis Best Use of Out-of-Home pada Citra kerjasama dengan berbagai e-commerce dititikberatkan pada
Pariwara 2020 untuk materi Out of Home. produk-produk buatan Indonesia. Keberhasilan program ini
tercermin dari pendapatan provisi komisi dan Pol Fee kartu debit
Seluruh campaign Bank Mandiri terintegrasi baik di media digital sebesar Rp795 miliar dan provisi komisi kartu kredit sebesar
maupun non digital. Materi yang tayang di media non digital juga Rp1.147,2 triliun di tahun 2020. Selain itu average balance tabungan
ditayangkan di media digital dan sebaliknya. Bahkan materi yang meningkat dari Rp281 triliun di 2019 menjadi Rp300 triliun di 2020.
seharusnya ada di tempat umum (out of home media) dirancang
agar menarik orang yang melihatnya mengunggah ke media sosial. Pandemi COVID-19 mendorong Bank Mandiri untuk lebih
Integrasi media digital dan non digital ini yang mengantarkan Bank kreatif dalam melakukan campaign. Marketing campaign yang
Mandiri meraih beberapa penghargaan yang disebutkan di atas. mengintegrasikan media digital dan non digital, memudahkan
masyarakat beraktivitas selama #dirumahaja, dan berkontribusi
Mendukung Program #dirumahaja dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional mengantarkan Bank
Campaign Bank Mandiri selama 2020 dititikberatkan untuk Mandiri meraih berbagai penghargaan, mencapai target bisnis, dan
mengkomunikasikan bagaimana Bank Mandiri dapat membantu juga mendukung program Pemerintah.
masyarakat dapat tetap aktif melakukan kegiatan finansial selama
#dirumahaja.
Pangsa Pasar
Posisi Bank Mandiri dibandingkan dengan bank konvensional lainnya dapat dilihat berdasarkan jumlah aset, jumlah dana pihak ketiga (giro,
tabungan, deposito), dan jumlah kredit yang disalurkan (kredit kepemilikan rumah, kredit serba guna mikro, dan kartu kredit) sebagai berikut.
15,57
15,39
Desember Desember
2020 2019
84,61
84,43
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan Keuangan
Konsolidasi
Berdasarkan jumlah aset yang dimiliki, pertumbuhan aset Bank Mandiri mencapai 8,43% YoY atau mencapai Rp1.429,3 triliun pada Desember
2020, berada di atas industri perbankan nasional yang hanya tumbuh sebesar 7,18% YoY. Bank Mandiri menguasai pangsa pasar aset pada
periode Desember 2020 mencapai 15,57%, meningkat 0,18% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai
15,39%.
15,71
15,56
Desember Desember
2020 2019
84,44
84,29
Desember Pertumbuhan
Uraian Desember 2019
2020 YoY (%)
JUMLAH DANA PIHAK KETIGA Bank Mandiri (Rp miliar) 1.047.317 933.124 12,24%
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan Keuangan
Konsolidasi
Dari sisi jumlah dana pihak ketiga, pada Desember 2020 pangsa pasar Bank Mandiri mencapai 15,71%, naik 0,16% dari Desember 2019 yang
mencapai pangsa pasar DPK sebesar 15,56%. Sementara itu, DPK Bank Mandiri secara konsolidasi tumbuh sebesar 12,24% YoY ataucmencapai
sebesar Rp1.047,3 triliun.
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan Keuangan
Konsolidasi Bank Mandiri.
Dari sisi DPK per produk, per Desember 2020 Bank Mandiri menguasai pangsa pasar giro sebesar 18,10% atau meningkat 1,02% dari periode
yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 17,08%. Pertumbuhan Giro Bank Mandiri secara konsolidasi pada kuartal IV 2020 tercatat
sebesar 21,94% YoY atau mencapai Rp305,36 Triliun. Sementara itu, pangsa pasar tabungan Bank Mandiri pada Desember 2020 mencapai
17,98% menurun 49 bps dari Desember 2019 mencapai 18,46%. Selain itu, Bank Mandiri menguasai pangsa pasar deposito sebesar 12,52%
pada triwulan IV 2020 tumbuh 2 bps dengan total deposito secara konsolidasi mencapai Rp351,3 triliun atau tumbuh 8,56% YoY.
16,29
16,16
Desember Desember
2020 2019
83,84
83,71
Desember Pertumbuhan
Uraian Desember 2019
2020 YoY (%)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan Keuangan
Konsolidasi
Pada triwulan IV 2020 Bank Mandiri menyalurkan kredit sebesar Rp892,81 triliun atau terkontraksi sebesar 1,61% YoY. Pertumbuhan kredit
Bank Mandiri lebih terjaga dibandingkan pertumbuhan kredit secara perbankan nasional yang terkontraksi sebesar 2,41% YoY. Pangsa pasar
kredit Bank Mandiri tumbuh positif sebesar 13 bps mencapai 16,29% pada Desember 2020.
Desember Pertumbuhan
Uraian Desember 2019
2020 YoY (%)
Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (SPI) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Desember 2020, Statistik Ekonomi dan Keuangan Indonesia (SEKI) Bank Indonesia dan Laporan Keuangan
Konsolidasi.
Pada triwulan IV 2020 Bank Mandiri menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp43,54 triliun atau terkontraksi sebesar 1,60% YoY
dan pangsa pasar kredit KPR Bank Mandiri sebesar 8,04%. Sementara itu, penyaluran Kredit Serbaguna Mikro (KSM) dan kartu kredit pada
triwulan IV 2020 masing-masing sebesar Rp67,93 triliun dan Rp10,92 triliun dengan pangsa pasar sebesar 7,71% dan 14,90%.
Corporate Banking
Micro Banking
Hubungan Kelembagaan
Small Medium Enterprises (SME)
Treasury and International Banking
Consumer Loan
Retail Banking
Kartu Kredit
Kantor Pusat
Retail Deposit
Wealth Management
Singapura
Indonesia Malaysia
Meningkat
11,44 % Meningkat
7,91 % Meningkat
6,81 %
menjadi menjadi menjadi
Rp
163,65 triliun
Rp
2,44 triliun
Rp
9,12 triliun
Size Perusahaan Perusahaan dengan Gross Annual Sales (GAS) > Rp2 triliun beserta group usahanya.
Nasabah Domestik:
Perusahaan Swasta, BUMN listed beserta group usahanya, Group usaha/sponsor dari group usaha termasuk kategori
perusahaan terbaik di Indonesia atau Asia.
Luar Negeri:
- Nasabah dana yang tercatat di cabang Hongkong, Shanghai, Singapore, dan Cayman Island.
- Perusahaan di luar negeri yang terafiliasi dengan nasabah Bank Mandiri di Indonesia atau perusahaan di luar negeri yang
memenuhi kriteria untuk memperoleh pembiayaan sesuai ketentuan di Indonesia maupun di luar negeri.
Corporate Banking adalah bagian dari existing core competence konglomerasi usaha terbesar di Indonesia dan perusahaan
tetap menjadi motor Bank Mandiri di tahun 2020. Segmen Corporate lainnya. Segmen korporasi juga memiliki hubungan yang terjalin
Banking tetap menyalurkan kredit secara prudent dalam kondisi cukup dekat dengan debitur di dalam maupun di luar negeri,
pandemi COVID 19, sehingga tetap mendukung Pemerintah dalam yang didukung oleh kantor cabang luar negeri dan jaringan bank
menggerakkan ekonomi salah satunya melalui program penyaluran korespondensi serta jaringan sindikasi yang luas.
dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Strategi Tahun 2020 Corporate Banking
Keunggulan Kompetitif Dan Inovasi Segmen Corporate Banking Untuk mendukung pertumbuhan Bank Mandiri, Corporate Banking
Segmen Corporate Banking Bank Mandiri masih menjadi market akan terus berinovasi dan memberikan solusi yang komprehensif
leader dalam hal penyaluran kredit di sektor korporasi serta kepada debitur (baik baru maupun existing) dengan strategi-
memiliki reputasi dan pengalaman yang cukup unggul dalam strategi sebagai berikut.
bidang korporasi dengan basis pelanggan yang mencakup BUMN,
Strategi Pencapaian Kredit Corporate Banking: 5. Review proses pemberian kredit yang lebih mengedepankan
1. Melakukan intensifikasi bisnis debitur existing, diantaranya kepada kebutuhan pelanggan.
pendekatan kepada induk maupun anak usaha debitur,
atau melalui segmen bisnis lainnya di dalam Bank Mandiri Strategi Pencapaian Dana dan Fee Based Income (FBI) Corporate
(Commercial atau Small Mediun Enterprise/SME). Banking:
2. Diversifikasi kepada sektor-sektor yang masih menjanjikan 1. Mendorong transaksi nasabah korporasi melalui e-channel,
dan akusisi debitur baru, dengan tetap memperhatikan risk diantaranya untuk jasa pembayaran atau payroll payment.
appetite Bank Mandiri. 2. Fokus untuk meningkatkan dana dari non-debitur Corporate
3. Mendorong pembiayaan aktif melalui sindikasi dan structured Banking dan akusisi nasabah dana baru.
finance, diantaranya menjalin kerjasama yang cukup aktif 3. Mendukung bisnis nasabah, diantaranya melalui fasilitas trade
dengan lembaga pembiayaan lainnya. finance atau treasury.
4. Mendorong kolaborasi dengan Mandiri Group untuk 4. Berpartisipasi secara aktif dalam produk sindikasi, baik sebagai
memberikan innovative financing, value chain solution dan arranger ataupun agency.
retail product.
2019 Pertumbuhan
2020
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Kredit Corporate Banking dengan realisasi sebesar Rp309,63 Rp146,85 triliun. Kenaikan tersebut banyak disumbangkan oleh
triliun di tahun 2020 mengalami penurunan dibandingkan tahun dana murah, sehingga mampu menekan cost of fund secara
sebelumnya sebesar Rp329,76 triliun, penurunan pencapaian baki signifikan dan memberikan konstribusi yang lebih baik kepada
debet ini diantaranya disebabkan oleh kondisi pandemi COVID-19 margin Corporate Banking.
yang membuat kondisi ekonomi Indonesia mengalami kontraksi
pertumbuhan yang cukup signifikan sehingga membuat beberapa Pada tahun 2020 juga terlihat adanya peningkatan fee-based income
perusahaan melakukan efisiensi serta mengalihkan rencana secara positif yang menunjukkan strategi Corporate Banking untuk
investasi yang sedianya akan dilaksanakan di tahun 2020, mundur menuju transaction banking sebagai sumber alternatif penerimaan
ke tahun setelahnya. pendapatan bagi perusahaan selain dari kredit secara tradisional,
hal ini tetap tidak mengurangi peran Bank Mandiri sebagai agent
Namun di sisi lain, Corporate Banking berhasil mengimpun dana of development, namun juga menunjukkan transformasi agar
pihak ketiga yang cukup tinggi di tahun 2020 sebesar Rp163,65 Corporate Banking dapat menjadi segmen yang dapat bersaing
triliun, meningkat 11,44% dibandingkan tahun 2019 sebesar tidak hanya di kancah domestik maupun di kancah internasional.
Kredit Investasi (KI) 125.645 63.729 189.373 122.879 62.513 185.393 2.766 1.216 3.982
Kredit Modal Kerja (KMK) 91.325 28.934 120.259 106.436 37.935 144.371 (15.111) (9.001) (24.112)
Total 216.970 92.663 309.633 229.315 100.449 329.763 (12.345) (7.785) (20.130)
Dari berbagai sektor industri yang dibiayai, teridentifikasi 10 (sepuluh) sektor industri dengan dengan produktivitas pembiayaan terbesar yang
didominasi pada pembiayaan sektor industri ketenagalistrikan baik untuk individu dan maupun secara group. Berikut adalah tabel penyaluran
kredit 10 (sepuluh) sektor industri terbesar untuk nasabah kredit individual dan nasabah kredit grup pada akhir tahun 2020.
1 Ketenagalistrikan 13.797.767
2 Pertambangan 11.240.000
4 Perkebunan 9.582.402
5 Manufaktur 7.471.899
6 Transportasi 5.854.318
7 Jalan 5.849.752
9 Telekomunikasi 4.956.807
Total 78.528.575
4 Ketenagalistrikan 13.935.784
6 Perkebunan 12.319.169
7 Pupuk 12.017.971
9 Perkebunan 10.062.507
Total 148.305.125
Prospek Usaha Segmen Corporate Banking Tahun 2021 Rencana Kerja Tahun 2021 Segmen Corporate Banking
Dengan di dukung oleh 432 debitur kredit dan 4.025 nasabah dana, Strategi Corporate Banking untuk menjawab tantangan pada tahun
kinerja Corporate Banking di tahun 2021 menghasilkan kinerja yang 2021 akan dilakukan dengan mengusung 3 (tiga) strategi utama,
positif, hal ini juga di dukung oleh: yaitu:
1. Pertumbuhan kredit di sektor-sektor yang sesuai dengan 1. Portfolio Strategy
guidance dan risk appetite, diantaranya sektor fast moving Tumbuh di sektor atau debitur yang sehat dan sustain, dengan
consumer goods, telekomunikasi serta energi dan air. melakukan intensifikasi untuk optimalisasi potensi bisnis
2. Menjaga kualitas kredit dan monitoring watchlist yang cukup di sektor dan debitur prospektif, ekstensifikasi untuk dapat
baik sehingga rate NPL yang berhasil diturunkan menjadi cukup mendapatkan nasabah baru yang sesuai dengan profil resiko
signifikan. Bank Mandiri, dan mendorong pembiayaan melalui sindikasi
3. Business process yang semakin baik untuk memberikan serta structured finance.
pelayanan terbaik kepada nasabah. 2. Business Strategy
4. Optimalisasi value chain dan transactional banking sehingga Mengoptimalkan keunggulan kompetitif agar nasabah tetap
meningkatkan pendapatan fee based income. memilih Bank Mandiri sebagai bank utama dalam bertransaksi,
melalui kolaborasi dengan Mandiri Group serta entitas anak,
memperkuat jaringan, pengembangan sumber daya manusia
serta teknologi dan digitalisasi.
3. Operational Strategy
Melakukan disiplin eksekusi strategi dengan monitoring dan
perencanaan pemberian kredit dengan baik, melakukan
efisiensi biaya serta meningkatkan transaction banking dengan
nasabah.
Meningkat
9,38 % Meningkat
3,35 % Meningkat
16,62 %
menjadi menjadi menjadi
Rp
82,75 triliun
Rp
156,50 triliun
Rp
5,34 triliun
Size Perusahaan Perusahaan dengan Gross Annual Sales (GAS) di atas Rp50 miliar sampai dengan Rp2 triliun atau limit kredit > Rp10 miliar
beserta grup usahanya.
Nasabah Perusahaan swasta, BUMD termasuk RSUD dan PDAM, Badan usaha multifinance, Pemerintah Daerah, Perguruan Tingga
Swasta, Bank Perkreditan Rakyat, Nasabah dana non perorangan yang masuk dalam daftar normative transaction banking.
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Commercial Banking c. Meningkatkan kolaborasi dengan business unit dan
Beberapa keunggulan kompetitif dan inovasi yang dilakukan supporting unit beserta Entitas Anak untuk membuka
Commercial Banking antara lain: peluang bisnis baru seperti pembiayaan sindikasi,
1. Memberikan solusi terbaik melalui total solusi produk asset, advisiory, penerbitan bonds, dan Initial Public Offering (IPO)
liabilities, dan transaksi sesuai dengan kebutuhan nasabah dan untuk nasabah Commercial.
didukung layanan e-channel. 2. Penguatan Aspek Fundamental
2. Struktur solusi yang diberikan yang fit dan sesuai dengan a. Melakukan pengembangan kompetensi pegawai produktif
kebutuhan nasabah. melalui training, magang, job attachment, coaching, serta
mentoring.
Strategi Tahun 2020 Segmen Commercial Banking b. Melakukan pemetaan talent untuk ditempatkan di
Fokus utama bisnis segmen Commercial Banking adalah menjaga unit kerja yang ditargetkan tumbuh di tahun 2020 dan
kualitas aset dengan pertumbuhan kredit yang sustain ditargetkan melakukan perbaikan sourching pegawai baru melalui
tumbuh 3,0% (YoY). Adapun strategi tahun 2020 sebagai berikut: Officer Development Program (ODP) khusus wholesale.
1. Fokus pemberian kredit yang selaras dengan core banking dan c. Melakukan perbaikan dan penguatan business process dan
nasabah potensial yang telah bertransaksi di Bank Mandiri layanan untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang sehat
a. Ekstensifikasi bisnis untuk nasabah baru yang berasal dari pada sektor-sektor usaha yang masih memungkinkan
value chain Corporate Banking, nasabah DPK eksisting non untuk tumbuh dan dengan tetap memperhatikan prinsip
debitur, dan minimal top player sektoral di wilayah kerja kehati-hatian.
unit Commercial Banking. 3. Penguatan Disiplin Eksekusi
b. Intensifikasi dengan fokus tumbuh pada pembiayaan a. Penguatan dan disiplin eksekusi pipeline management
debitur eksisting dengan prospek pertumbuhan bisnis yang memalui pipeline management system.
yang prima kedepannya. b. Penguatan disiplin budaya kredit, yang diantaranya adalah
integritas dan risk awareness.
2019 Pertumbuhan
2020
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Dana pihak ketiga Commercial Banking tahun 2020 mencapai pandemi pada wilayah Denpasar serta sektor usaha debitur antara
Rp82,76 triliun, mengalami peningkatan sebesar 9,38% atau Rp7,09 lain sektor multifinance and automotive dan construction, property
triliun dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai Rp75,66 and hotel. Pandemi tersebut juga mengakibatkan perolehan fee
triliun. Kredit Commercial Banking mengalami pertumbuhan based mengalami penurunan sebesar 15,53% atau Rp124,91 miliar
sebesar 3,35% atau Rp5,08 triliun dari Rp151,42 triliun di tahun dari sebelumnya sebesar Rp804,19 miliar di tahun 2019 menjadi
2019 menjadi Rp156,50 triliun. Kinerja DPK, kredit di tahun 2020 Rp679,29 miliar di tahun 2020. Namun disisi lain terkait revenue
mencatatkan perbaikan yang dilakukan dengan pemberian (net interest income) telah menunjukkan perbaikan dibandingkan
solusi transaksi dan pelayanan menyeluruh dengan memfasilitasi dengan tahun sebelumnya yang meningkat sebesar 16,62% dari
kegiatan bisnis nasabah dan tetap memperhatikan prudential Rp4,58 triliun di tahun 2019 menjadi Rp5,34 triliun di tahun 2020.
banking dan tumbuh secara selektif dan sehat. Namun demikian Hal ini disebabkan adanya faktor eksternal maupun internal antara
kualitas NPL belum mengalami perbaikan atau naik sebesar 1,84% lain tren penurunan suku bunga acuan, komposisi dana (cost of
dari 9,56% di tahun 2019 menjadi 11,40% di tahun 2020 yang fund) serta wilayah/sektor yang ditumbuhkan secara selektif.
disebabkan oleh terdampaknya usaha debitur karena kondisi
Kredit Non
65.792 16.900 82.692 57.383 13.052 70.435 8.409 3.848 12.257
Investasi Revolvitng
(KI) Revolving - - - - - - - - -
KI Total 65,792 16.900 82.692 57.383 13.052 70.435 8.409 3.848 12.257
Kredit Non
42.002 3.153 45.156 42.105 3.066 45.171 (103) 88 (16)
Modal Kerja Revolving
(KMK) Revolving 25.666 2.988 28.654 32.916 2.901 35.818 (7.250) 86 (7,164)
KMK Total 67.669 6.141 73.810 75.022 5.967 80.989 (7.353) 174 (7.179)
Total 133.461 23.041 156.502 132.405 19.019 151.424 1.056 4.022 5.078
Kredit segmen Commercial Banking di tahun 2020 mengalami pertumbuhan yang signifikan yaitu tumbuh Rp5,08 triliun dari Rp151,42 triliun
di tahun 2019 menjadi sebesar Rp156,50 triliun pada tahun 2020. Pertumbuhan tersebut disalurkan pada sektor-sektor yang potensial dan
mampu menghasilkan bisnis value chain. Dari sisi produk terlihat terdapat shifting ke produk kredit investasi.
Dari sektor usaha yang dibiayai, penyaluran kredit berdasarkan sektor usaha untuk 10 (sepuluh) debitur terbesar debitur individual korporasi
dan grup korporasi pada akhir tahun 2020 sebagai berikut:
1 Telco 2.250.924
2 Mining and Energy 1.709.790
3 Fast Moving Consumer Goods (FMCG), Food dan Tembakau 1.457.669
4 Tranportation and Seaport 1.366.773
5 Oil and Gas 1.331.790
6 Tekstil 1.326.685
7 Mining and Energy 1.277.732
8 Tranportation and Seaport 1.273.061
9 Multifinance and Otomotif 1.206.353
10 Tranportation and Seaport 1.169.342
Total 156.501.772
1 Telco 4.001.074
2 Plantation/Agro Bisnis 2.461.282
3 Mining and Energy 2.422.536
4 Mining and Energy 1.195.433
5 Mining and Energy 2.341.974
6 Multifinance and Otomotif 2.340.784
7 Plantation/Agro Bisnis 2.206.453
8 Tekstil 2.139.183
9 Tranportation and Seaport 1.398.781
10 Plantation/Agro Bisnis 2.061.035
Total 22.702.469
Penyaluran kredit di segmen Commercial Banking berdasarkan sehat masih menjadi fokus utama Segmen Commercial Banking di
Grup Korporasi, dari 10 (sepuluh) grup korporasi terbesar yang dalam rencana kerja tahun 2021 yang dirumuskan dalam beberapa
menempati urutan teratas berada di sektor telekomunikasi dengan strategi sebagai berikut:
baki debet sebesar Rp4,00 triliun atau 17,62% dari total baki debet 1. Pertumbuhan kredit didukung dengan penguatan strategi loan
yang dikelola oleh Commercial Banking yang sebesar Rp156,50 follow the transactions yang berfokus pada pemberian kredit
triliun. kepada nasabah yang sudah bertransaksi di Bank Mandiri
untuk unit kerja Commercial Banking yang mengelola portfolio
Prospek Usaha Segmen Commercial Banking Tahun 2021 dengan limit dibawah Rp250 miliar di region.
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan, prospek usaha 2. Fokus akuisisi terhadap top player sektoral untuk unit kerja
Commercial Banking meliputi: Commercial Banking di kantor pusat yang mengelola portfolio
1. Pertumbuhan bisnis pada tahun 2021 akan difokuskan pada di atas Rp250 miliar di masing-masing sektor industri untuk
wilayah dan sektor yang berpotensi untuk tumbuh berdasarkan selanjutnya diakuisisi menjadi debitur baru di bank Mandiri.
strategi konsolidasi, tumbuh minimal, tumbuh moderate dan 3. Penguatan Disiplin Eksekusi Kredit yaitu:
tumbuh maksimal. a. Disiplin pipeline yang tepat waktu dan cukup.
2. Mempertajam eksekusi Corporate Plan dengan Strategi yang b. Disiplin monitoring untuk menjaga kualitas kredit.
berfokus pada optimaliasasi potensi value chain nasabah c. Disiplin penagihan yang bekerjasama dengan Special Asset
Wholesale yang dapat dimanfaatkan untuk menggarap potensi Management (SAM) unit dalam melakukan penagihan
bisnis ikutan termasuk bisnis retail dari payroll nasabah. Selain secara intensif dan melakukan early warning restructuring.
itu, kompetensi unit-unit di wilayah juga terus ditingkatkan 4. Melakukan optimalisasi bisnis melalui akuisisi ekosistem bisnis
untuk dapat lebih memahami potensi dan menumbuhkan wholesale deepening client relationship di setiap wilayah.
bisnis sesuai dengan potensi wilayahnya. 5. Memanfaatkan potensi Bank Mandiri melalui penguatan
teritorial dimana commercial solutions sebagai business enabler
Rencana Kerja Tahun 2021 Segmen Commercial Banking yang memberikan support kajian sektoral dan kewilayahan
Rencana kerja Commercial Banking di tahun 2021 melanjutkan rutin setiap bulan kepada bisnis unit.
salah satu Strategi Corporate Plan 2020-2024 yang disusun 6. Organization and people development, didukung organisasi
berdasarkan fokus dari masing-masing segmen yaitu “Be The yang akan dikembangkan pada sektor perkebunan dan rencana
Preeminent Wholesale Bank, beyond Lending”. Strategi tumbuh pemenuhan SDM yang berkompeten.
Dana Pihak Ketiga Hubungan Kualitas Kredit (NPL) Net Interest Income Hubungan
Kelembagaan Hubungan Kelembagaan Kelembagaan
Meningkat
31,77% Meningkat
25,49 %
menjadi
Menjadi
0,00 % menjadi
Rp
94,58 triliun
Rp
1,81 triliun
Penjelasan Segmen Hubungan Kelembagaan Direktorat Hubungan Kelembagaan juga mengelola unit khusus
Direktorat Hubungan Kelembagaan dibentuk tahun 2017 untuk yang berpartisipasi aktif mendorong program Pemerintah sebagai
mencapai aspirasi sebagai “Bank Utama nasabah Kelembagaan” bentuk spirit memakmurkan negeri. Kontribusi aktif unit kerja
(main banking partner for institutional clients) melalui penyediaan Hubungan Kelembagaan dalam program Pemerintah antara lain
solusi keuangan yang didukung dengan kekuatan kolaborasi Mandiri melalui program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Program
Group. Saat ini Direktorat Hubungan Kelembagaan menjalankan Keluarga Harapan (PKH), Kartu Tani, Badan Usaha Milik Desa
3 (tiga) fungsi yaitu fungsi bisnis, fungsi agent of development dan (BUMDes), Program Redistribusi Aset – Ijin Pemanfaatan Hutan
fungsi supporting yang menambah value bank seperti pengelolaan Perhutanan Sosial (IPHPS), dan Program Kehutanan Sosial
Aset Aktiva Tetap Tidak Bergerak (AATTB). Dalam kesehariannya, Keluarga Muara Gembong. Dalam kesehariannya, Direktorat
Direktorat Hubungan Kelembagaan mengelola lebih dari 850 ribu Hubungan Kelembagaan mengelola lebih dari 47 ribu agen Program
nasabah Kementerian/Lembaga, Badan Layanan Umum, Badan Pemerintah yang meliputi agen Bantuan Sosial (Bansos), agen
Usaha Milik Negara non-listed; lebih dari 340 ribu nasabah value PKH, Agen BUMDES serta mengelola sekitar 680 nasabah value
chain nasabah institusi Pemerintahan, lebih dari 47 ribu agen chain program Pemerintah yang berdampak bagi bisnis retail Bank
Program Pemerintah, lebih dari 1.000 AATTB serta mengelola top of Mandiri.
mind Bank Mandiri dan produknya.
Direktorat Hubungan Kelembagaan juga menjalankan fungsi
Dalam rangka membangun hubungan yang holistic bagi lebih supporting yang menambah value added Bank yaitu terkait
dari 850 nasabah institusi, Direktorat Hubungan Kelembagaan pengelolaan AATTB hingga pengelolaan top of mind nasabah
menawarkan penempatan dana (berupa giro rekening operasional terhadap Bank Mandiri dan Produknya. Terkait pengelolaan
dan deposito), fasilitas pembiayaan (Investasi dan Modal Kerja), AATTB, dalam kesehariannya Direktorat Hubungan Kelembagaan
solusi system untuk penerimaan negara (pajak, beacukai, PNBP) dan mengelola AATTB di lebih dari 1.000 lokasi titik yang terpencar di
solusi transaksi lainnya seperti MVA dan MHAS (Dashboard System seluruh Indonesia dengan nilai aset mencapai lebih dari Rp40 triliun.
Solution) bagi institusi RS vertikal dan institusi pendidikan. Selain Selain itu, Direktorat Hubungan Kelembagaan juga mengelola top
itu Direktorat Hubungan Kelembagaan juga menjadi collaboration mind nasabah khususnya produk retail seperti Tabungan Individu
leader bagi segmen retail dan segmen lainnya khususnya terkait dan Mandiri Online dengan mengeluarkan berbagai program
pengelolaan 340 ribu nasabah value chain institusi Pemerintah promosi di berbagai channel media.
melalui payroll package, Bulk Pre-Approved KSM, Bulk approval
Corporate Card – Kartu Kredit – ID Card serta BG Cash Loan Rekanan
Satker.
2019 Pertumbuhan
2020
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Total kredit Direktorat Hubungan Kelembagaan sepanjang tahun segmentasi dengan perpindahan baki debet mencapai Rp1.836
2020, mencapai Rp24,57 triliun atau tumbuh negatif 9,07% secara miliar, sehingga jika sudah memperhitungkan kondisi resegmentasi
tahunan. Adapun di tahun 2020 terdapat perpindahan internal kredit Hubungan Kelembagaan tumbuh negatif 2,44% secara
pengelolaan debitur Hubungan Kelembagaan sesuai kriteria tahunan. Pada periode ini, komposisi pembiayaan Rupiah mencapai
45% dengan kontribusi terbesar berasal dari pembiayaan sektor Adanya perbaikan profile liabilities Direktorat Hubungan
alutsista dan infrastruktur. Selama periode ini, kualitas Kredit Kelembagaan telah mendorong perbaikan cost of fund secara
Direktorat Hubungan Kelembagaan juga terjaga baik di level 0%. signifikan dari 5,03% di tahun 2019 menjadi 3,92% di akhir tahun
2020. Perbaikan yang signifikan di cost of fund ini berdampak
Dari sisi liabilitas, total dana pihak ketiga Segmen Hubungan signifikan pada peningkatan net interest income hingga 25,49%
Kelembagaan mencapai Rp94,57 trililun atau tumbuh 31,77% secara tahunan yaitu dari Rp1,4 5triliun di tahun 2019 menjadi
secara tahunan. Pertumbuhan terbesar berasal dari dana murah Rp1,81 triliun di tahun 2020.
yang mampu tumbuh hingga 66,4% (YoY) yaitu dari Rp26,53 triliun
di tahun 2019 menjadi Rp44,15 triliun di akhir tahun 2020. Pada Sepanjang tahun 2020, segmen Hubungan Kelembagaan juga dapat
periode ini, rasio low cost fund segmen Hubungan Kelembagaan menjaga kualitas kredit dengan komposisi kolektibilitas lancar
semakin membaik 10% secara tahunan dari 37% di tahun 2019 sebesar 100% dari portofolio sebesar Rp24,57 triliun.
menjadi 47% di tahun 2020.
3. Kurang Lancar - - - - -
4. Diragukan - - - - -
5. Macet - - - - -
Terjaganya kualitas kredit segmen Hubungan Kelembagaan pada Satuan Kerja dan Rekanan Satker yang tersebar di seluruh
didorong oleh pemberian pembiayaan yang sangat selektif dengan Indonesia.
berfokus pada project/program Pemerintah yang terkait dengan
APBN. Selain itu untuk mempertahankan kualitas kredit, juga Rencana Kerja Tahun 2021 Segmen Hubungan Kelembagaan
dilakukan: Dalam rangka mendukung pencapaian Direktorat Hubungan
a. Reviu kolektibilitas dan analisis watchlist secara periodik dan Kelembagaan, maka fokus pengembangan bisnis di tahun 2021
tertib. diselaraskan dengan Corporate Plan Bank Mandiri 2020 - 2024, yaitu:
b. Monitoring pemenuhan kewajiban kredit sebelum jatuh tempo 1. Mendorong peningkatan dana nasabah Kementerian/Lembaga
agar tidak ada nasabah masuk ke dalam kolektibilitas 2 (dua). dan BUMN serta bisnis turunannya di segmen Wholesale dan
c. Memenuhi dan menjaga syarat serta ketentuan yang diatur Retail melalui deepening client relationship, optimalisasi
dalam perjanjian kredit. customer transaction, solusi keuangan menyeluruh, serta
d. Melakukan perbaikan proses bisnis melalui peningkatan payrolll package gaji pokok dan tunjangan kinerja.
efektivitas proses perpanjangan kredit secara bersamaan 2. Meningkatkan pertumbuhan kredit nasabah Kementerian/
nasabah dalam satu group debitur dan perpanjangan fasilitas Lembaga dan BUMN dengan fokus pada sektor yang potensial,
kredit 3 (tiga) bulan sebelum jatuh tempo. sehat, dan mampu menghasilkan bisnis value chain seperti
sektor keuangan, healthcare, dan alutsista. Pertumbuhan kredit
Prospek Usaha Segmen Hubungan Kelembagaan Tahun 2021 yang sehat ini juga didukung dengan monitoring, prosedur dan
Potensi pengembangan bisnis segmen Hubungan Kelembagaan kebijakan kredit yang komprehensif serta penajaman sistem
di tahun 2021 masih sangat besar seiring dengan peningkatan informasi kredit yang end-to-end.
belanja Pemerintah di Institusi Kementerian/Lembaga (K/L). 3. Meningkatkan fee based income melalui peningkatan
Sesuai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2021, belanja kerjasama di bidang layanan keuangan/transaksi keuangan
Pemerintah Pusat untuk K/L mencapai Rp1.032 triliun atau tumbuh seperti kerjasama bank kustodi, remittance, serta kerjasama
23,4% secara tahunan. Dari sisi bisnis turunan juga terlihat potensi penyaluran dan penerimaan APBN dan Non APBN melalui
yang cukup besar tercemin pada besarnya jumlah pegawai (ASN optimalisasi e-channel.
dan Non ASN ) pada nasabah institusi segmen kelembagaan dan
Meningkat
7,73 % Meningkat
30,42 % Meningkat
31,32%
menjadi menjadi menjadi
Rp
553,57 triliun
Rp
41,76 triliun
Rp
2,05 triliun
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Segmen Retail Banking Retail Banking fokus pada pertumbuhan selektif agar tetap dapat
Partisipasi Bank Mandiri dalam program Pemulihan Ekonomi menjaga kualitas kredit yang sehat. Namun demikian, Bank Mandiri
Nasional (PEN) ditujukan untuk nasabah yang terdampak pandemi tetap melakukan beberapa terobosan layanan digital dan perbaikan
COVID-19. Sampai dengan 31 Desember 2020, partisipasi Bank proses bisnis untuk tetap dapat menjangkau dan memenuhi
Mandiri dalam program PEN adalah sebagai berikut: kebutuhan nasabah Segmen Retail Banking di masa pandemi ini.
- Penyaluran Kredit PEN oleh Segmen SME Banking sebesar
Rp21,21 triliun kepada 4.381 debitur. Terobosan layanan pengajuan kredit usaha produktif segmen mikro
- Penyaluran Kredit PEN oleh Segmen Micro Banking sebesar antara lain dilakukan melalui implementasi Mandiri Pintar, dimana
Rp20,64 triliun kepada 259.137 debitur. terdapat fitur instant approval untuk pengajuan kredit mikro
produktif. Selain itu, Bank Mandiri juga aktif bekerjasama dengan
Peluang untuk tumbuh di tahun 2020 berasal dari perubahan beberapa e-commerce terbesar di Indonesia untuk menjangkau
perilaku konsumen akibat pandemi COVID-19 dimana para target market yang lebih luas. Sebagai contoh, saat ini Bank Mandiri
konsumen saat ini semakin nyaman dalam menggunakan bekerja sama dengan bukalapak untuk ekpsansi bisnis kredit mikro
teknologi, baik untuk pengembangan bisnis maupun konsumsi. produktif, dan pengajuan KPR melalui bukarumah. Bank Mandiri
Untuk itu, Bank Mandiri semakin gencar memanfaatkan beberapa juga memanfaatkan integrasi layanan digital Mandiri Online untuk
pengembangan teknologi yang telah dilakukan pada periode kemudahan bertransaksi bagi nasabah Mandiri Kartu Kredit. Di
sebelumnya untuk menjaga kualitas pertumbuhan bisnis Segmen tahun 2020, nasabah Mandiri Kartu Kredit dapat mengajukan
Retail Banking. Selain itu, Bank Mandiri juga memanfaatkan program power cash dan cicilan melalui Mandiri Online. Selain
beberapa virtual event untuk menjaring minat masyarakat yang itu, kemudahan konversi program cicilan kartu kredit tersebut
membutuhkan fasilitas kredit konsumtif. Fokus pada payroll-based juga Bank Mandiri tawarkan melalui penawaran langsung kepada
segment dan penggarapan value chain menjadi strategi utama pemegang kartu melalui chat whatsapp business account. Dengan
pertumbuhan Bank Mandiri di tahun 2020. begitu, nasabah semakin mudah, nyaman dan aman dalam
melakukan transaksi produk Retail Bank Mandiri.
Strategi Tahun 2020 Segmen Retail Banking
Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pandemi Produktivitas dan Pendapatan Segmen Retail Banking
COVID-19 telah mengubah perilaku masyarakan dalam melakukan Produktivitas dan pendapatan Retail Banking disajikan pada tabel
konsumsi. Pandemi tersebut juga memberi tantangan besar berikut.
kepada para pelaku UMKM di Indonesia. Pada tahun 2020, kredit
2019 Pertumbuhan
2020
Uraian
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Dana Pihak ketiga Retail Banking berhasil tumbuh 7,73% dari Fee based income Segmen Retail Banking tahun 2020 mencapai
Rp513,87 triliun di tahun 2019 menjadi Rp553,57 triliun di tahun Rp11,88 triliun, tumbuh negatif 7,64% dari periode sebelumnya
2020. Sedangkan, kredit segmen Retail Banking tahun 2020 sebesar Rp12,87 triliun, penurunan fee based income merupakan
mencapai Rp262,71 triliun, tumbuh negatif 4,94% dari periode dampak dari pandemi COVID-19 karena nasabah tidak banyak
sebelumnya yang mencapai Rp276,35 triliun. Hal tersebut melakukan transaksi di cabang. Demikian pula dengan net interest
disebabkan karena salah satu fokus Retail Banking di tahun 2020 income Segmen Retail Banking yang tumbuh negatif 7,66% dari
adalah program restrukturisasi kredit yang berjalan di Triwulan I Rp35,70 triliun di tahun 2019 menjadi Rp32,97 triliun di tahun
dan II tahun 2020. Namun demikian, Bank Mandiri tetap mencari 2020. Hal tersebut karena Bank Mandiri mendukung program
peluang pertumbuhan bisnis yang relatif lebih aman dan tidak Restrukturisasi COVID berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan
terkena dampak yang signifikan dari pandemi COVID-19, antara Nomor: 71/PMK.08/2020 Tentang Tata Cara Penjaminan Pemerintah
lain penyaluran kredit konsumtif untuk target market payroll-based Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang Ditunjuk Dalam Rangka
loan, dan penyaluran kredit produktif dengan optimalisasi value Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dan Peraturan
chain rekanan dari nasabah korporasi Bank Mandiri. Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2020 Tentang Penempatan
Micro Banking
Bank Mandiri menawarkan pembiayaan mikro berupa Kredit Usaha Mikro (KUM), Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Serbaguna Mandiri
(KSM). KUM dan KUR merupakan kredit pembiayaan usaha/produktif yang dapat membantu debitur dalam meningkatkan skala usaha atau
memenuhi kebutuhan pembiayaan modal kerja. Sedangkan KSM memenuhi berbagai macam kebutuhan pembiayaan nasabah tanpa agunan.
KSM *)
65.886.789 54,59% 76.241.209 62,00% (10.354.420) (13,58%)
*) terhitung mulai tanggal 1 Januari 2018 portfolio produk Kredit Tanpa Agunan (KTA) digabungkan dengan Kredit Serbaguna Mikro (KSM)
Pada tahun 2020, total baki debet KUM dan KUR Bank Mandiri Bank Mandiri juga menyalurkan KSM secara selektif di tahun
mencapai Rp54,81 triliun, tumbuh 17,27% dari posisi tahun 2020. Baki Debet KSM tahun 2020 mencapai Rp65,89 triliun, turun
2019 sebesar Rp46,74 triliun. Selama tahun 2020, Bank Mandiri 13,58% dari baki debet tahun 2019 Rp76,24 triliun. Fokus target
menyalurkan KUM dan KUR secara selektif untuk menjaga kualitas market penyaluran KSM tahun 2020 adalah payroll-based segment,
portfolio kredit. Hal ini terlihat dari NPL KUM dan KUR tahun 2020 khususnya yang bekerja pada sektor-sektor yang relatif tidak
sebesar 0,28%, membaik 74 bps dari NPL tahun 2019 yang sebesar terdampak signfikan terhadap pandemi COVID-19. Beberapa model
1,03%. Penggarapan target market melalui kerjasama dengan bisnis utama KSM di tahun 2020 adalah melalui penggarapan bisinis
fintech dengan pola channeling dan kerjasama penyaluran kredit KSM pada pegawai/ekosistem value chain nasabah wholesale, dan
melalui e-commerce unggulan menjadi strategi utama dalam kolaborasi penyaluran KSM melalui entitas anak. Seluruh inisiatif
menyalurkan KUM. Dengan begitu, Bank Mandiri dapat menjangkau tersebut dilakukan agar portfolio KSM tahun 2020 dapat terjaga
target market yang lebih luas. Selain fokus terhadap sektor ekonomi dengan baik. Hal ini terlihat dari kualitas kredit KSM dengan NPL
yang tidak terlalu terdampak oleh COVID-19, Bank Mandiri juga yang terjaga di 1,09% di tahun 2020.
menyalurkan KUR dengan menyasar para debitur potensial yang
ada pada ekosistem value chain nasabah wholesale. Dengan
demikian, potensi value chain dari nasabah wholesale Bank Mandiri
dapat lebih tergarap dengan baik.
DPK segmen mikro tahun 2020 mencapai Rp31,81 triliun, tumbuh 7,55% dari realisasi DPK segmen mikro tahun 2019 yang sebesar Rp29,58
triliun. Deposito segmen mikro tahun 2020 mengalami pertumbuhan 21,94%, lebih tinggi dari pertumbuhan dana murah segmen mikro yang
sebesar 6,34%. Namun demikian, dana murah berkontribusi 91% terhadap total dana segmen mikro sehingga komposisi dana segmen mikro
masih terjaga dengan baik. Salah satu strategi utama penghimpunan dana segmen mikro adalah melalui branchless banking.
Branchless Banking
Hingga akhir tahun 2020 Bank Mandiri memiliki 134.518 agen branchless banking yang terdiri dari 122.557 agen individu dan 11.961 agen
Badan Hukum. Jumlah agen branchless banking tersebut tumbuh 125,74% dibandingkan jumlah agen branchless banking pada tahun 2019
sebanyak 101.744 agen.
134.518
101.744
69.526
56.273
Dalam upaya memperkuat jaringan branchless banking, mulai BUMN dan Dinas Sosial untuk menjadikan agen branchless banking
Agustus 2018 Bank Mandiri mengimplementasikan sistem transaksi sebagai agen penyalur bantuan sosial, program Kartu Tani, Program
perbankan melalui agen branchless banking berupa Mini ATM Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),
on EDC yang dilakukan secara bertahap. Hingga Desember 2020 serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
sebanyak 80.701 agen telah memperoleh mini ATM on EDC, yang
terdiri dari 59.587 Agen Mandiri dan 21.114 Agen Bansos. Hal ini Small Medium Enterprises (SME)
memberikan dampak positif bagi agen dan Bank Mandiri karena Bank Mandiri menawarkan pembiayaan usaha kepada nasabah
selama tahun 2020 berhasil membukukan volume transaksi sebesar dengan bidang usaha di sektor – sektor potensial dengan limit
Rp71,04 triliun dengan frekuensi transaksi sebanyak 63,14 juta kredit sampai dengan Rp25 miliar untuk memenuhi kebutuhan
transaksi. Bank Mandiri juga bekerja sama dengan Kementerian modal kerja maupun investasi.
Total Kredit SME Banking 55.649.071 100,00% 59.081.003 100,00% (3.431.931) (5,81%)
Pada tahun 2020, total Kredit SME Banking Bank Mandiri sebesar Selama tahun 2020 Bank Mandiri menyalurkan SME Banking secara
Rp55,65 triliun tumbuh negatif 5,81% dari posisi tahun 2019 selektif untuk menjaga kualitas portfolio kredit termasuk pula
sebesar Rp59,09 triliun. Penurunan kredit SME sebesar 5,81% mendukung program Pemerintah yaitu PMK 71 dan PMK 104 untuk
terutama dikontribusikan oleh penurunan kredit modal kerja yang melakukan restrukturisasi terhadap debitur – debitur terdampak
mengalami penurunan sebesar Rp3,42 triliun, sedangkan kredit pandemi COVID-19, NPL SME Banking terjaga pada level 0,42%
investasi cenderung stabil. atau turun sebesar 117 bps dibandingkan NPL tahun 2019 sebesar
1,59%. Fokus target market SME Banking adalah value chain,
nasabah prima dan koperasi.
Pertanian, Perburuan dan Sarana Pertanian 7.698.522 13,83% 7.129.541 12,07% 568.981 7,98%
Listrik, Gas dan Air 183.720 0,33% 186.363 0,32% (2.642) (1,42%)
Perdagangan, Restoran dan Hotel 20.569.505 36,96% 21.216.562 35,91% (647.057) (3,05%)
Pengakutan, Pergudangan dan Komunikasi 2.104.497 3,78% 2.400.224 4,06% (295.727) (12,32%)
Total Kredit SME Banking 55.649.071 100,00% 59.081.003 100,00% (3.431.931) (5,81%)
Jika dilihat dari sisi sektor ekonomi, penurunan kredit terutama dikontribusikan oleh penurunan secara nominal dan persentase pada sektor
jasa-jasa sosial/masyarakat yang mengalami penurunan sebesar Rp1,65 triliun dan sektor jasa-jasa dunia usaha turun sebesar Rp0,76 triliun.
DPK segmen SME Banking tahun 2020 mencapai Rp205,13 triliun, tumbuh 16,04% dari realisasi DPK segmen SME Banking tahun 2019 yang
sebesar Rp176,76 triliun. Deposito segmen SME Banking tahun 2020 mengalami pertumbuhan 37,57%, lebih tinggi dari pertumbuhan dana
murah segmen SME Banking yang sebesar 11,79%. Namun demikian, dana murah berkontribusi 83,5% terhadap total dana segmen SME
Banking sehingga komposisi dana segmen SME Banking masih terjaga dengan baik.
Consumer Loan
Consumer Loan Bank Mandiri memberikan solusi pembiayaan kepemilikan rumah dan kendaraan bagi nasabah. Bank Mandiri membiayai
kepemilikan rumah, baik itu rumah baru, rumah second maupun pembiayaan multiguna. Saat ini Bank Mandiri bekerja sama dengan developer
unggulan, baik nasional maupun regional, dan beberapa agensi brokerage ternama di seluruh Indonesia. Untuk pembiayaan kendaraan, Bank
Mandiri bekerja sama dengan 2 (dua) Entitas Anak Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF). Dengan kerjasama tersebut,
nasabah Bank Mandiri dapat mengajukan pembiayaan kendaraan roda dua dan empat, baik baru maupun bekas, di seluruh Indonesia.
Pandemi COVID-19 telah membuat masyarakat menunda keputusan Ekspansi kredit auto loan Bank Mandiri juga tidak lepas dari
investasi jangka panjang. Hal ini tentunya mempunyai dampak pandemi COVID-19. Pembatalan event otomotif berskala besar (IIMS
terhadap demand dan supply kredit properti dan kredit otomotif di dan GIIAS) dan terbatasnya kapasitas produksi kendaraan dari para
Indonesia, sehingga secara langsung juga mempengaruhi KPR dan produsen menjadi tantangan tersendiri di tahun 2020, hingga revisi
Auto Loan Bank Mandiri (BMRI). target penjualan gaikindo (mobil) menjadi 525 ribu unit dan 3,5
juta unit motor (per November 2020), Penjualan motor November
Efek pandemi COVID-19 mempengaruhi penyaluran KPR Bank 2020 (Year to Date) turun 56,7% (YoY) berdasarkan data AISI. Untuk
Mandiri dimana secara Year on Year (YoY) terhadap tahun 2019 menyikapi kondisi masa pandemi, dimana Pemerintah Pusat dan
terjadi penurunan portfolio KPR sebesar 1,60% dari Rp44,25 Pemerintah Daerah memberlakukan regulasi seputar Pembatasan
triliun di tahun 2019 menjadi Rp43,54 triliun di tahun 2020, namun Sosial Berskala Besar (PSBB) serta New Normal, Auto Loan Bank
penurunan tersebut terjadi pada pembelian rumah second dan Mandiri mengambil inisiatif akuisisi melalui channel Telesales di
multiguna, adapun untuk pembelian rumah baru, KPR Bank Kuartal III 2020 guna mendukung pencairan auto loan agar selaras
Mandiri berhasil tumbuh sebesar 6,0% (YoY) terhadap tahun 2019. dengan kondisi industri otomotif nasional yang mulai rebound
Selain itu, Bank Mandiri tetap melihat peluang pertumbuhan KPR di Juli 2020. Selain itu, pembatalan IIMS dan GIIAS mendorong
yang berkualitas dengan menyasar segmen payroll-based, hal ini Bank Mandiri, bersama Multifinance Entitas Anak, menggelar
terlihat dari perbaikan NPL KPR Bank Mandiri sebesar 69 bps di pameran/event online antara lain MUF Online Auto Show (MOAS)
tahun 2020 menjadi sebesar 2,75% dibandingkan NPL tahun 2019 dan MTF Virtual Autoshow. Selain itu, Auto Loan Bank Mandiri juga
yang sebesar 3,44%. berpartisipasi aktif dalam Google IOOF (Indonesia Online Otomotif
Festival) di sepanjang Kurtal III dan Kuartal IV 2020.
Selain itu, Bank Mandiri juga terus berinovasi dalam menjangkau
target market melalui kerjasama dengan e-commerce bukalapak Adapun kredit auto loan Bank Mandiri tahun 2020 mencapai
melalui program bukarumah, dan di tengah kondisi pandemi ini, Rp29,86 triliun, turun 13,79% dari tahun sebelumnya yang
pada Semester II Tahun 2020 Bank Mandiri turut aktif mengadakan mencapai Rp34,64 triliun. Namun demikian, Bank Mandiri berhasil
Mandiri Festival Property Indonesia (MFPI) yaitu Expo KPR Online menjaga kualitas kredit auto loan di tahun 2020 dengan NPL yang
yang diikuti oleh Developer Rekanan Bank Mandiri, selain itu hanya mencapai 0,87%, naik tipis 8 bps dari NPL tahun 2019 yang
salah satu strategi marketing yang telah dilakukan oleh Bank sebesar 0,79%. Ekspansi pada profil debitur payroll-based menjadi
Mandiri dalam membantu calon debitur yang ingin mewujudkan kontributor utama pertumbuhan kredit auto loan yang berkualitas.
keinginannya untuk memiliki property idaman sesuai dengan
preferensi mereka adalah dengan diadakan webinar project
unggulan secara regular menggandeng beberapa developer
rekanan Bank Mandiri. Bank Mandiri juga berhasil mendapatkan
penghargaan dari Housing Estate Award 2020 untuk kategori “The
Most Favored Bank on Housing Mortgage Product Millenial” melalui
produk KPR Millenial.
Sejauh ini respon dari user Bukalapak pada menu Bukarumah sangat positif sejak launching
total user Bukalapak yang mengakses fitur Bukarumah mencapai 90 ribu user dengan jumlah
kunjungan ke Bukarumah mencapai 400 ribu kali. Hal ini menunjukkan menu Bukarumah
telah menghadirkan informasi pilihan properti maupun program program KPR yang cukup
menarik bagi para user Bukalapak. Berbagai pilihan properti ini nantinya akan diperbarui
secara periodik oleh Bank Mandiri dan rekanan dengan menambah daftar properti yang
ditawarkan agar dapat memberikan variasi produk sesuai kebutuhan masyarakat.
DIGITAL PROMOTION
– AUTO LOAN BANK 01 02 03
MANDIRI
Kartu Kredit
Mandiri Kartu Kredit sebagai salah satu produk alat pembayaran Bank Mandiri menyediakan berbagai ragam produk sesuai dengan kebutuhan
dan gaya hidup nasabah yang mengedepankan customer experience untuk mendapatkan kenyamanan berbelanja di instore maupun di
e-commerce yang terjaga keamanannya dan dapat diterima berbelanja di seluruh dunia melalui jaringan Visa, Mastercard, dan JCB.
Retail Deposit
Penghimpunan dana Bank Mandiri pada tahun 2020 tetap difokuskan pada segmen retail khususnya dalam penghimpunan dana tabungan
dan deposito. Pertumbuhan dana retail deposit pada tahun 2020 menunjukkan tren positif meskipun dengan kondisi pandemi COVID-19 dan
penurunan suku bunga acuan, ditunjukkan dengan pencapaian saldo rata-rata tabungan sebesar Rp126,1 triliun meningkat 6,8% dibandingkan
saldo rata – rata pada tahun 2019 sebesar Rp118,1 triliun.
Total dana retail deposit tahun 2020 mencapai Rp183,32 triliun, pembukaan rekening tabungan dimana saja dan kapan saja
tumbuh sebesar 11,75% atau Rp19,27 triliun dibandingkan tahun tanpa perlu melakukan kunjungan ke Kantor Cabang Bank
2019 yang mencapai Rp164,05 triliun. Hal-hal yang mendorong Mandiri.
pertumbuhan tersebut adalah sebagai berikut: 4. Solusi layanan payroll yang menyeluruh dengan pemberian
1. Peningkatan dana tabungan retail deposit sebesar 11,09% dari benefit kemudahan pengelolaan dan pembayaran payroll
Rp127,13 triliun pada tahun 2019 menjadi Rp141,26 triliun di hingga kemudahan akses terhadap layanan finansial dan
tahun 2020. Pertumbuhan ini didorong dari berbagai inisiatif artikel edukasi finansial untuk nasabah payroll Bank Mandiri.
yang dilakukan melalui strategi ekstensifikasi dan intensifikasi Pada tahun 2020 terjadi pertumbuhan nasabah payroll sebesar
pada nasabah retail individu yang mendorong nasabah untuk 18,0% dan peningkatan volume payroll sebesar 11,05%.
melakukan seluruh transaksi perbankan pada ekosistem Bank 5. Pelaksanaan program transaksi debit dan aktivasi fiestapoin
Mandiri, seperti inisiatif pembukaan Tabungan NOW melalui (loyalty poin) Bank Mandiri melalui community platform, antara
join.bankmandiri.co.id, program Gratis Transaksi dan solusi lain:
payroll package. a. Program untuk komunitas Sneakerheads diberikan melalui
2. Peningkatan dana deposito sebesar 14,02% dari Rp36,89 Festival Urban Sneaker Society dan Kick Avenue Fair yang
triliun pada tahun 2019 menjadi Rp42,06 triliun di tahun dilakukan secara virtual.
2020. Pertumbuhan ini didorong oleh program-program b. Event Jacoweek (Jakarta Coffee Week 2020) yang dilakukan
ekstensifikasi dan intensifikasi yang spesifik ditujukan untuk secara virtual bekerja sama dengan merchant e-commerce.
nasabah deposan segmen retail individu. c. Pelaksanaan program Thanks God Its Fiestapoin (TGIF)
3. Launching layanan pembukaan rekening Tabungan NOW yang memberikan benefit digital rewards khusus kepada
melalui join.bankmandiri.co.id dilakukan pada tahun 2020, nasabah payroll Bank Mandiri.
dengan layanan ini nasabah Bank Mandiri dapat melakukan
RD Pendapatan Tetap 3.126.131 1.987.892 1.138.249 57,26% 45.580 20.031 25.549 127,55%
RD Pasar Uang 18.998.022 12.184.819 6.813.202 55,92% 101.361 74.655 26.706 35,77%
Sub Total 25.623.181 16.977.951 8.645.238 50,92% 199.121 138.586 60.535 43,68%
RD Penyertaan Terbatas 96.817 125.618 (28.800 (22,93%) 980 754 226 29,92%
Surat Berharga Negara Ritel Pasar Perdana 8.686.121 6.867.827 26,48% 28.174 23.742 18,67%
Surat Berharga Negara Pasar Sekunder 20.550.147 13.508.016 52,13% 161.981 105.431 53,64%
Transaksi Valuta Asing dan Structured Product 20.295.301 19.028.639 6,67% 29.439 22.657 29,93%
Surat Berharga Negara Ritel Pasar Perdana Prospek Usaha Segmen Retail Banking Tahun 2021
Pada tahun 2020, penjualan SBN Ritel di Pasar Perdana mencapai Tahun 2021 merupakan tahun yang penuh harapan bagi sektor
Rp8,69 triliun, tumbuh sebesar 26,48% atau Rp1,82 triliun Retail dan Consumer Banking. Rencana vaksinasi massal dari
dibandingkan tahun 2019 yang mencapai Rp6,87 triliun. Untuk total Pemerintah dapat menjadi pemicu positif bagi tingkat konsumsi
nasabah ritel yang bertransaksi pada tahun 2020 ada sebanyak masyarakat yang sangat menentukan bisnis Segmen Retail
10.463. Adapun total penerbitan seri SBN Ritel di Pasar Perdana Banking. Pertumbuhan secara sehat tetap menjadi fokus utama
mencapai 6 (enam) kali tediri dari 2 (dua) kali seri penerbitan bisnis Segmen Retail Banking. Hal tersebut dapat dicapai melalui
Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Negara Ritel (SR), kombinasi pemilihan target market yang tepat, digital presence
dan 1 (satu) kali seri penerbitan Savings Bond Ritel (SBR) dan Sukuk yang kuat dan proses bisnis yang andal.
Tabungan (ST). Pencapaian Fee Base Income dari hasil kegiatan
penjualan SBN Ritel di 2020 berjumlah Rp28,17 milyar. Kegiatan Rencana Kerja Tahun 2021 Segmen Retail Banking
penjualan produk SBN Ritel di Pasar Perdana di tahun 2020 berhasil Pada tahun 2021, penggarapan value chain bisnis turunan nasabah
menjaring investor ritel baru atau new to investment sebesar wholesale dan penguatan bisnis proses berbasis digital menjadi
7.707 sehingga sampai dengan tahun 2020, nasabah yang telah strategi utama Segmen Retail Banking. Untuk menjangkau target
teregistrasi di Layanan Mandiri SBN Online ada sebanyak 25 ribu-an market kredit produktif segmen retail, Bank Mandiri berencana
sejak tahun 2018. untuk lebih memperluas kerjasama dengan dengan partner
fintech dan e-commerce. Pola kolaborasi value chain turunan dari
Referral Retail Brokerage nasabah wholesale akan diterapkan lebih massif di tahun 2021.
Layanan kegiatan referral untuk transaksi pasar modal melalui Pengembangan aplikasi mandiri pintar juga akan dilakukan di
entitas anak Mandiri Sekuritas berhasil memberikan hasil pada tahun 2021 guna memperkuat strategi digital Bank Mandiri dalam
peningkatan asset under management di tahun 2020 menjadi kredit produktif Segmen Retail Banking.
sebesar Rp5,04 triliun dan total nasabah yang direferensikan
mencapai 3.852 nasabah. Jika dibandingkan dengan tahun 2019, Segmen payroll-based masih akan menjadi target market utama
asset under management mengalami pertumbuhan 30,6% atau untuk bisnis kredit konsumtif Segmen Retail Banking di tahun 2021.
Rp1,18 triliun. Sementara untuk nasabah referral tumbuh 5,7% Sebagai bank terkemuka pada segmen wholesale, Bank Mandiri
atau 209 yang merupakan nasabah baru. Dari sisi fee based income, juga masih akan menggarap potensi bisnis payroll-based dari
layanan referral ini berhasil memberikan pendapatan di tahun 2020 anchor client wholesalenya. Channel digital akan menjadi pilihan
sebesar Rp6,56 miliar yang terdiri dari transaksi yang berasal dari utama dalam menjangkau target market kredit konsumtif Segmen
pasar perdana maupun pasar sekunder. Fee based income di tahun Retail Banking di tahun 2021. Kombinasi perluasan kerjasama
2020 mengalami pertumbuhan 26,5% jika dibandingkan tahun 2019 dengan marketplace unggulan dan direct offering melalui tenaga
yang hanya Rp5,19 miliar. sales menjadi rencana kerja utama di tahun 2021 untuk bisnis
KSM, KPR, Auto Loan dan Kartu Kredit. Pertumbuhan bisnis
Surat Berharga Negara Pasar Sekunder dan Transaksi Valuta kredit tersebut juga tentunya didukung oleh proses bisnis yang
Asing dan Structured Product andal. Perbaikan proses bisnis yang telah dilakukan pada periode
Tahun 2020 pertumbuhan volume transaksi SB Sekunder tumbuh sebelumnya melalui business process reengineering diharapkan
signifikan sebesar 52,13% mejadi Rp20,55 triliun didukung oleh dapat mendorong pertumbuhan bisnis Retail Banking yang lebih
kondisi market yang volatile dan penetrasi pasar yang meningkat baik melalui proses underwriting yang cepat dan andal, serta cross-
sehingga memberikan kontribusi FBI sebesar Rp161,98 miliar selling produk kredit Segmen Retail Banking secara menyeluruh.
atau tumbuh 53,64%. Sedangkan, volume transaksi Forex hanya
tumbuh 6,7% menjadi Rp20 triliun namun FBI tumbuh cukup
signifikan sebesar 30% menjadi Rp29,44 miliar disebabkan karena
perolehan rata-rata spread revaluasi yang lebih besar di tahun 2020
dibandingkan tahun sebelumnya.
Meningkat
28,20 % Meningkat
26,40 %
menjadi menjadi
Rp
6,29 triliun
Rp
8,62 triliun
Meningkat
59,72 % Meningkat
1,37 %
menjadi menjadi
Rp
6,73 triliun
Rp
1,49 triliun
Keunggulan Kompetitif dan Inovasi Segmen Treasury And New Core Custodian System, kerjasama penerbitan dan administrasi
International Banking niche capital market product serta terus meningkatkan kualitas
Bank Mandiri adalah pemain utama dalam bisnis treasury di layanan untuk mempertahankan standar mutu ISO 9001:2015
indonesia yang secara konsisten berhasil menunjukkan kinerja untuk jasa layanan capital market.
yang baik dengan market share volume transaksi valas nasional 38%
(interbank dan nasabah). Bank Mandiri berhasil mengelola likuiditas secara efisien dengan
tetap menerapkan prinsip kepatuhan terhadap peraturan Bank
Peran dan prestasi Bank Mandiri pada bisnis treasury juga Indonesia mengenai Giro Wajib Minimum (GWM) dan Posisi Devisa
ditunjukkan melalui penghargaan yang diterima dari berbagai Neto (PDN) sepanjang tahun 2020. Realisasi GWM Rupiah primer
institusi, antara lain: Bank Pendukung Pendalaman Pasar Uang rata-rata pada 31 Desember 2020 adalah 3,50%, di atas ketentuan
Rupiah Terbaik, Pasar Valas Transaksi Derivatif dan Transaksi Bank Indonesia sebesar 3,00%. Sedangkan realisasi GWM Valas
Repurchase agreement sesuai GMRA dan Bank Konvensional rata-rata pada 31 Desember 2020 adalah 4,10%, di atas ketentuan
Pendukung Pengendalian Moneter Rupiah dan Valas Terbaik (Bank Bank Indonesia sebesar 4,00%.
Indonesia); Mitra Penerbitan Surat Utang Negara (SUN) terbaik pada
kategori dealer utama (Kementrian Keuangan RI); Best in Treasury Strategi Tahun 2020 Segmen Treasury and International
and Working Capital - SMEs 2020, Best Financial Institutions Group Banking
Bond - Bank Mandiri US$500 million senior notes (The Asset); Best FX Pandemi yang terjadi pada tahun 2020 memberikan tantangan
Bank for Corporate & FIs 2020, Best FX Bank for Retail Clients 2020, yang berat pada seluruh sektor ekonomi. Penurunan volume
Best FX Bank for CCS, IRS, Forward, and Option Hedging Corporate, ekspor dan impor nasional mengakibatkan persaingan antar bank
FIs & SMEs (Alpha South East Asia); dan Best FX House in Indonesia yang semakin ketat untuk mempertahankan market share. Di saat
(Corporate Treasurer). yang sama terjadi peningkatan tren digitalisasi layanan perbankan
dan finansial. Untuk menghadapi tantangan ini, beberapa inisiatif
Pelayanan transaksi treasury kepada nasabah yang tersebar di strategis diterapkan yang berhasil melanjutkan tren positif
seluruh Indonesia tidak hanya dilakukan melalui Kantor Pusat tetapi pertumbuhan kinerja.
juga oleh Regional Treasury yang berlokasi di Medan, Palembang,
Batam, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, Denpasar, Balikpapan Beberapa contoh inisiatif strategis yang dilakukan misalnya adalah
dan Makassar. Selain itu Bank Mandiri juga menyediakan berbagai penyesuaian operasional transaksi dengan strategi split operation,
solusi digital bagi nasabah untuk dapat melakukan transaksi penerapan protokol kesehatan yang disiplin serta optimalisasi
valuta asing melalui kanal elektronik Mandiri e-fx dan Mandiri Cash jaringan regional treasury marketing yang kuat untuk tetap menjaga
Management (MCM). service level transaksi. Selain itu digitalisasi dilakukan baik dalam
melakukan penyediaan layanan treasury dan untuk mendukung
Pada tahun 2020, Bank Mandiri memaksimumkan jaringan proses internal yang efektif dan efisien.
kerjasama berbasis resiprokal dengan 1.103 bank koresponden di
83 (delapan puluh tiga) negara sehingga menghasilkan peningkatan Untuk memperkuat bisnis derivatif, Bank Mandiri memperkuat
utilisasi kerjasama bisnis yang meliputi kerjasama treasury, trade kapabilitas market-making dan warehousing. Penguatan dimaksud
finance, remitansi, risk sharing dan pembiayaan bilateral. Dalam juga didukung dengan peningkatan agresivitas penetrasi layanan
aktivitas funding, Bank Mandiri berhasil memperoleh pembiayaan transaksi treasury dengan nasabah, dengan memanfaatkan value
lebih dari cukup dari perbankan dan lembaga keuangan chain nasabah, memberikan layanan treasury advisory serta
internasional. Hal ini merupakan bukti adanya kepercayaan dari dengan pengelolaan posisi derivatif, sehingga fee transaksi derivatif
dunia internasional terhadap Bank Mandiri. Minat bank asing untuk nasabah tumbuh sebesar 40,1% dan market share transaksi FX
menyediakan pendanaan kepada Bank Mandiri masih relatif besar. nasabah tumbuh menjadi 31% dari sebelumnya 22,75% pada tahun
Untuk meningkatkan product offering, Bank Mandiri menambahkan 2019.
layanan penjualan dan pembelian Surat Berharga Korporasi dengan
nasabah sebagai alternatif instrumen penempatan dana Rupiah. Pada tahun 2020, Segmen International Banking berfokus
pada peningkatan sinergi dan partnership baik dengan internal
Segmen Treasury and International Banking terus menerus Mandiri Group maupun dengan pihak counterparties dalam
melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas layanannya. mengembangkan bisnis dengan tetap mengedepankan prinsip
Beberapa breakthrough innovation telah diluncurkan pada kehati-hatian. Sebagai pengelola bisnis cross border (termasuk
tahun 2020 antara lain implementasi jasa layanan Local Currency layanan kantor luar negeri) dan capital market, Segmen
Settlement (LCS) Japanese Yen melalui kerja sama dengan bank International Banking cukup terdampak oleh penurunan volume
mitra di Jepang, peningkatan lisensi di kantor luar negeri khususnya transaksi yang disebabkan oleh efek pandemi COVID-19. Namun
terkait dengan transaksi surat berharga dan wealth management, dengan berfokus pada penguatan relationship dengan nasabah-
kerjasama dengan beberapa bank counterpart dalam meningkatkan nasabah existing, penajaman sinergi antar unit kerja baik di
layanan jasa remittance dan trade, dan lain sebagainya. Di sisi dalam Bank Mandiri maupun dengan entitas anak, percepatan
jasa pasar modal, Segmen International Banking juga melakukan business process serta peningkatan efisiensi di berbagai bidang,
berbagai perbaikan antara lain dengan implementasi bertahap Segmen International Banking dapat tetap menghasilkan kinerja
2019 Pertumbuhan
2020
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Selama tahun 2020, Treasury membukukan total pendapatan Di sisi lain, Treasury mampu melakukan optimalisasi pemanfaatan
Rp13,02 triliun, tumbuh 42,76% dari tahun 2019. Pendapatan ini likuiditas baik melalui instrumen penempatan interbank maupun
berasal dari fee based income sebesar Rp6,28 triliun dan net interest surat berharga. Tercatat pendapatan net interest income tumbuh
income sebesar Rp6,73 triliun. 59,72% dari tahun 2020.
Fee based income Treasury tahun 2020 meningkat sebesar 28,20% International Banking
dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan fee based income International Banking Financial Institution (IBFI) bertanggung jawab
salah satunya berasal dari pendapatan transaksi valas yang naik atas pengembangan bisnis dengan nasabah institusi keuangan
sebsesar 48,39%. Strategi trading yang baik dalam memanfaatkan (bank dan non-bank) internasional dan domestik, termasuk di
peningkatan volatility disepanjang tahun 2020 serta pengelolaan dalamnya Bank Pembangunan Daerah (BPD), perusahaan asuransi
posisi derivatif yang komprehensif menjadi kunci utama dalam swasta, dana pensiun lembaga keuangan, perusahaan sekuritas,
peningkatan fee based income transaksi valas. manajer invesatasi serta lembaga penunjang pasar modal. IBFI
juga merupakan grup yang mengawasi dan mengembangkan
Peningkatan fee based income juga diperoleh dari pendapatan surat kegiatan bisnis 7 (tujuh) kantor luar negeri yaitu: cabang Singapore,
berharga yang tumbuh 24,74% menjadi sebesar Rp1,67 triliun. cabang Hongkong, cabang Shanghai, cabang Cayman Islands,
Peningkatan pendapatan surat berharga ini terutama didorong cabang Dili Timor Leste dan Bank Mandiri (Europe) Limited serta
oleh penurunan yield surat berharga selama tahun 2020 sebagai Mandiri International Remittance sebagai entitas anak agar dapat
konsekuensi dari stimulus moneter dan fiskal yang dilakukan oleh memberikan kontribusi secara langsung (revenue) maupun tidak
otoritas moneter dan fiskal dalam rangka mendorong pemulihan langsung (sebagai distribution channel dan gateway) bagi bisnis
ekonomi akibat dari pandemi COVID-19. Bank secara keseluruhan.
2019 Pertumbuhan
2020
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari nasabah segmen Jika dilihat dari pencapaian kredit terdapat peningkatan baki debet
Financial Institutions pada tahun 2020 mencapai Rp9,08 triliun kredit 26,40% dari tahun sebelumnya menjadi sebesar Rp8,62
mengalami penurunan sebesar 32,33% dari tahun sebelumnya. triliun, sehingga berdampak pada pertumbuhan Net Interest Income
Penurunan giro dikarena pada tahun 2019 terdapat dana unsustain (NII) sebesar 7,7% (YoY).
sebesar Rp5,5 triliun. Sedangkan di sisi deposito, terjadi penurunan
karena adanya kebijakan bankwide untuk menekan beban bunga Dari sisi total fee based income juga mengalami peningkatan sebesar
sehingga menyebabkan nasabah sektor keuangan yang sangat 1,37% yang disebabkan meningkatnya transaksi Treasury nasabah
sensitif terhadap tingkat suku bunga menarik penempatan dana Financial Institution sebesar 10,7% (YoY). Bisnis capital market juga
dari Bank Mandiri. menunjukkan peningkatan kinerja, dimana total portfolio yang di
administrasikan oleh layanan kustodian mencapai Rp608 triliun
atau meningkat 9% dibanding tahun 2019.
2019 Pertumbuhan
2020
Keterangan
(Rp) (Rp) (Rp) (%)
Total dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari nasabah kantor Prospek Usaha Treasury and International Banking Tahun 2021
luar negeri pada tahun 2020 mengalami penurunan sebesar 11,41% Secara global perekonomian dunia diperkirakan akan mulai pulih
dari Rp9,25 triliun di tahun 2019 menjadi Rp8,19 triliun di tahun dengan tingkat pertumbuhan mencapai 5,2% pada tahun 2021 dan
2020. Hal ini karena pada tahun 2019 terdapat unsustain DPK di KLN Indonesia diproyeksikan tumbuh 4,4%. Perbaikan ekonomi global
Singapore yang berasal dari pencairan kredit sindikasi. diperkirakan terus berlanjut dan semua sektor ekonomi diharapkan
akan dapat memanfaatkan peluang ini termasuk di Segmen
Dari sisi Kredit, total kredit yang disalurkan mengalami peningkatan Treasury and International Banking.
sebesar 11,89% dengan kontributor terbesar berasal dari KLN
Singapore. Total net interest income yang dikontribusikan juga Dengan semakin membaiknya kondisi ekonomi pada tahun 2021,
mengalami peningkatan sebesar 4,28% menjadi Rp1,14 triliun maka diharapkan akan menjadi pendorong dana asing mengalir
seiring dengan peningkatan total kredit. Di sisi lain total fee based ke emerging markets, termasuk Indonesia. Modal asing tersebut
income mengalami penurunan sebesar 17,10% yang sebagian besar tidak hanya akan mengalir dalam bentuk aliran portofolio ke
disebabkan oleh penurunan pendapatan dari Laba Jual Beli Surat pasar saham, tetapi juga dalam bentuk investasi langsung baik itu
Berharga dan Obligasi Pemerintah. ke sektor-sektor keuangan, infrastruktur atau industri, teknologi,
Rencana Kerja Tahun 2021 Segmen Treasury and International Penjelasan Segmen Kantor Pusat
Banking Segmen kantor pusat pada dasarnya mengelola aset dan
Menyambut harapan perbaikan ekonomi di tahun 2021, Segmen liabilitas termasuk aset dan liabilitas segmen Corporate Banking,
Treasury and International Banking telah mempersiapkan berbagai Commercial Banking, Hubungan Kelembagaan, Retail Banking,
strategi untuk dapat menggarap peluang bisnis yang ada. Berbagai Treasury and International Banking. Namun demikian, produktivitas
inisiatif bisnis dirancang untuk dapat menyediakan extensive one dan pendapatan untuk segmen-segmen yang telah dibahas dalam
stop solution bagi counterparties baik di kantor pusat maupun Laporan Tahunan ini dicatat terpisah dari aset dan liabilitas yang
kantor luar negeri. Di sisi transaksi interbank, pada awal tahun dikelola oleh Kantor Pusat.
2021 Segmen Treasury and International Banking meluncurkan
inisiatif Domestic Mansion (Mandiri One Stop Solution for Domestic Produktivitas dan Pendapatan Segmen Kantor Pusat
Bank). Di dalam inisiatif ini, Bank Mandiri menawarkan beragam Informasi mengenai Produktivitas dan Pendapatan Kantor Pusat
solusi likuiditas, pengembangan aset, peningkatan transaksi disajikan dalam bagian Profitabilitas Segmen Operasi dalam
maupun sinergi di berbagai bidang dengan bank-bank domestik Laporan Tahunan ini.
lainnya di Indonesia, khususnya Bank Pembangungan Daerah.
Dengan inisiatif ini, diharapkan Bank Mandiri dapat meningkatkan
perannya sebagai pondasi penopang pertumbuhan dan ketahanan Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha - Entitas Anak –
perbankan nasional. Syariah
Dari sisi Kantor Luar Negeri, upaya peningkatan aset baik melalui Penjelasan Segmen Entitas Anak – Syariah
penyaluran kredit maupun peningkatan portfolio surat berharga Segmen Entitas Anak-Syariah meliputi seluruh transaksi yang
dan trade asset juga terus dikembangkan. Kantor luar negeri dilakukan oleh Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan
secara pro-aktif menjalin kerja sama dengan unis bisnis di kantor syariah. Entitas Anak-Syariah Bank Mandiri yaitu Bank Syariah
pusat maupun dengan bank-bank counterpart untuk mencari Mandiri (BSM).
peluang bisnis dan menyalurkan kredit kepada nasabah kelolaan
Produktivitas dan Pendapatan Segmen Entitas Anak – Syariah
Informasi mengenai Produktivitas dan Pendapatan Entitas Anak-
Syariah disajikan dalam Kinerja Entitas Anak pada Laporan Tahunan
Ini.
Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha - Entitas Anak – Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha - Entitas Anak -
Asuransi Selain Syariah dan Asuransi
Penjelasan Segmen Entitas Anak – Asuransi Penjelasan Entitas Anak - Selain Syariah dan Asuransi
Segmen Entitas Anak-Asuransi meliputi seluruh transaksi yang Segmen Entitas Anak-Selain Syariah dan Asuransi meliputi seluruh
dilakukan oleh Entitas Anak yang bergerak di bidang asuransi jiwa, transaksi Entitas Anak yang bergerak di bidang pembiayaan
asuransi kesehatan dan asuransi kerugian. Entitas Anak-Asuransi konsumen, layanan remittance, sekuritas dan perbankan. Entitas
Bank Mandiri yaitu AXA Mandiri Financial Service (AMFS), Mandiri Anak-Selain Syariah dan Asuransi Bank Mandiri yaitu Bank Mandiri
InHealth (MI), dan Mandiri AXA General Insurance (MAGI). Taspen (MANTAP), Bank Mandiri (Europe) Limited (BMEL), Mandiri
Tunas Finance (MTF), Mandiri Utama Finance (MUF), Mandiri
Produktivitas dan Pendapatan Segmen Entitas Anak – Asuransi International Remmitence (MIR), Mandiri Sekuritas dan Mandiri
Informasi mengenai Produktivitas dan Pendapatan Entitas Anak- Capital Indonesia (MCI).
Asuransi disajikan dalam Kinerja Entitas Anak pada Laporan
Tahunan Ini. Produktivitas dan Pendapatan Penjelasan Entitas Anak - Selain
Syariah dan Asuransi
Informasi mengenai Produktivitas dan Pendapatan Entitas Anak-
Selain Syariah dan asuransi disajikan dalam Kinerja Entitas Anak
pada Laporan Tahunan Ini.
2020
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Neto 9.115.276 5.343.910 1.813.514 32.968.661
Beban Pajak - - - -
2020
- - - 12.487 - - 12.487
- - - - - - 526.371
- - - - - - 17.119.253
2019*)
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Neto 8.533.908 4.582.405 1.445.181 35.703.495
Beban Pajak - - - -
2019*)
- - - - - - 973.459
- - - - - - 27.482.136
Pertumbuhan 2020-2019*)
Pendapatan Bunga dan Syariah **) (5,97%) (2,62%) (0,35%) (5,82%) 16,78%
Beban Bunga dan Syariah **) (10,72%) (10,48%) (8,30%) (3,74%) (14,80%)
Pendapatan Bunga dan Syariah – Neto 6,81% 16,62% 25,49% (7,66%) 52,38%
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Neto 6,81% 16,62% 25,49% (7,66%) 52,38%
Beban Pajak - - - - -
Total Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk segmen operasi tahun 2020 mencapai Rp17,12 triliun turun 37,71%
dibandingkan dengan tahun sebelumnya mencapai Rp27,48 triliun. Segmen operasi yang mencapai penurunan paling signifikan berasal dari
segmen Commercial Banking yang turun sebesar 119,64% dari laba sebesar Rp1,14 triliun di tahun 2019 menjadi rugi sebesar Rp0,22 triliun di
(dalam %)
Pertumbuhan 2020-2019*)
- - - - - (45,93%)
- - - - - (37,71%)
tahun 2020. Sedangkan segmen operasi yang memberikan kontribusi terbesar pada tahun 2020 adalah segmen Retail Banking yang mencapai
Rp11,89 triliun.
Mandiri Sekuritas
Trading Volume 564.622 457.154 107.468 24%
10
Underwriting Volume 44.341 50.384 (6.043,2) (12%)
Net Income Consolidated 205 141 64 45%
Mandiri Capital Indonesia (MCI) – Konsolidasi*
11 Investment Deal 15 13 2 15,38%
Net Income 1.376 210 1.166 555,24%
Subtotal 252.993 507.858 (254.865) (50,18%)
TOTAL 693.511 982.040 (288.529) (29,38%)
*Data unaudited
** Baki Debet All Managed
Produktivitas entitas anak Bank Mandiri tercermin dari business volume yang dihasilkan. Pada tahun 2020, entitas anak yang memberikan
kontribusi tertinggi berasal dari trading volume Mandiri Sekuritas (Mansek) yang mencapai Rp564 triliun yang secara pertumbuhan (YoY)
mengalami kenaikan sebesar 24%. Sedangkan jika dilihat dari sisi produksi yang paling signifikan berasal dari Bank Syariah Mandiri yang
mencatatkan total funding Rp112,58 triliun dengan pertumbuhan (YoY) sebesar 12,80%. Dari sisi pendapatan, Bank Syariah Mandiri dan
Mandiri Capital Indonesia (konsolidasi) merupakan kontributor terbesar dari seluruh entitas dengan pencapaian net income masing-masing
sebesar Rp1,43 triliun dan Rp1,37 triliun di tahun 2020.
Aset PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp126,90 Kenaikan total liabilitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh
triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp14,62 triliun atau 13,02% meningkatnya dana pihak ketiga.
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp112,29 triliun.
Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh Ekuitas PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp10,84
meningkatnya pembiayaan. triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp1,59 triliun atau 17,24%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp9.24 triliun.
Liabilitas PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp116,07 Kenaikan total ekuitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh
triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp13,02 triliun atau 12,64% meningkatnya laba tahun berjalan.
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp103,05 triliun.
Beban *)
8.746 8.474 271 3,20%
Pendapatan usaha PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp10,72 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp440 miliar atau 4,28%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp10,28 triliun. Kenaikan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh meningkatnya
fee based income.
Beban usaha PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp8,75 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp271 atau 3,20% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp8,47 triliun. Kenaikan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh biaya CKPN.
Laba/Rugi bersih PT Bank Syariah Mandiri tahun 2020 sebesar Rp1,43 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp159 miliar atau 12,51%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1,28 triliun. Kenaikan laba bersih tahun 2020 terutama dikarenakan oleh meningkatnya
pendapatan dan menurunnya biaya bagi hasil.
Aset PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp35,07 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp8,12 triliun atau 30,14% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp. 26,95 triliun. Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh pertumbuhan kredit.
Liabilitas PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp32,13 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp7,86 triliun atau 32,36% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp24,28 triliun. Kenaikan total liabilitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh pertumbuhan simpanan dari
nasabah.
Ekuitas PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp2,94 triliun mengalami kenaikan sebesar Rp268 miliar atau 10,02% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2,68 triliun. Kenaikan total ekuitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh peningkatan laba/rugi tahun
berjalan.
Pendapatan usaha PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp3,71 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp662 miliar atau 21,70%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp3,05 triliun. Kenaikan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh peningkatan
volume bisnis terutama penyaluran kredit, peningkatan rekening dan layanan seperti transfer atau pengiriman uang.
Beban usaha PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp3,15 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp689 miliar atau 28,28% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2,44 triliun. Kenaikan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh meningkatnya beban bunga yang
dibayarkan kepada nasabah, khususnya deposito berjangka dan biaya CKPN sebagai upaya mitigasi risiko menurunnya kualitas kredit atas
dampak pandemi COVID-19. Selain itu adanya inisiatif pembukaan jaringan dan peningkatan status kantor sesuai arahan OJK dari Graha
menjadi KK yang berdampak pada peningkatan beban operasional selain bunga (BUA dan BTK).
Laba/Rugi bersih PT Bank Mandiri Taspen tahun 2020 sebesar Rp390,2 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp66 miliar atau 14,46%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp456,2 miliar. Penurunan total laba/rugi bersih di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh
meningkatnya beban CKPN atas dampak pandemi COVID-19 yang terjadi di Indonesia.
Aset Bank Mandiri (Europe) Ltd tahun 2020 sebesar Rp2.178 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp406,90 miliar atau 15,74% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2.585 miliar. Penurunan total aset di tahun 2020 tersebut terutama dikarenakan oleh strategi perusahaan untuk
menghadapi ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 dan perang dagang antara US – China dengan pertumbuhan
secara selektif serta mengutamakan menjaga likuiditas dan optimalisasi yield.
Liabilitas Bank Mandiri (Europe) Ltd tahun 2020 sebesar Rp1.432 miliar mengalami penurunan sebesar Rp429,20 miliar atau 23,06%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1.861 miliar. Penurunan total liabilitas di tahun 2020 sehubungan dengan strategi BMEL di atas,
sehingga kebutuhan likuiditas disesuaikan dengan pertumbuhan aset.
Ekuitas Bank Mandiri (Europe) Ltd tahun 2020 sebesar Rp746 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp22,3 miliar atau 3,08% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp724,12 miliar. Kenaikan tersebut antara lain disebabkan oleh perolehan laba tahun berjalan dan unrealized gain
atas surat berharga yang dimiliki.
Pendapatan usaha Bank Mandiri (Europe) Ltd tahun 2020 sebesar Rp54,4 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp0,2 miliar atau 0,5%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp54,7 miliar. Penurunan tersebut terutama dikarenakan oleh kondisi ketidakpastian ekonomi global
akibat adanya pandemic COVID-19 dan perang dagang China-US yang berpengaruh kepada strategi pertumbuhan asset BMEL menjadi selektif.
Beban usaha Bank Mandiri (Europe) Ltd tahun 2020 sebesar Rp48,8 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp4,9 miliar atau 11,2% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp43,9 miliar. Kenaikan tersebut terutama dikarenakan oleh menguatnya GBP terhadap USD, yang mempengaruhi
besarnya pengeluaran biaya yang sebagian besar berupa GBP.
Aset PT AXA Mandiri Financial Services tahun 2020 sebesar Rp37.556 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp4.803 miliar atau 14,66%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp32,753. Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan aset pemegang
polis unit link baik karena penambahan premi baru polis unit link atau kenaikan harga harga pasar.
Liabilitas PT AXA Mandiri Financial Services tahun 2020 sebesar Rp34.520 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp4.710 miliar atau 15,80%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp29.810 miliar. Kenaikan total liabilitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan
liabilitas kepada pemegang polis unit link.
Ekuitas PT AXA Mandiri Financial Services tahun 2020 sebesar Rp2.992 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp86 atau 2,99% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2.905. Kenaikan total ekuitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan keuntungan yang belum
direalisasi atas efek tersedia untuk dijual.
Pendapatan usaha PT AXA Mandiri Financial Services tahun 2020 sebesar Rp12,146 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1.407 atau 13,11%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp10.738 miliar. Kenaikan pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan
pendapatan premi baru dan premi lanjutan.
Beban usaha PT AXA Mandiri Financial Services sebesar Rp11.018 miliar, mengalami kenaikan Rp1.446 miliar atau 15,11% dibandingkan dengan
tahun 2019 sebesar Rp9,572 miliar. Kenaikan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan liabilitas kepada pemegang polis
unit link.
Laba/Rugi bersih PT AXA Mandiri Financial Services tahun 2020 sebesar Rp1.002 miliar mengalami penurunan sebesar Rp2 miliar atau 0,20%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1,004 miliar.
Aset PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp2.236 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp36 miliar atau 1,64% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2.200 miliar. Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan Asset Under Management
(AUM) sebesar 5,6% YoY dan kenaikan aset lain-lain sebesar 214,4% (YoY).
Liabilitas PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp933 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp50 miliar atau 5,66%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp883 miliar. Kenaikan total liabilitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan hutang
klaim sebesar 243,7% (YoY) dan hutang lain-lain sebesar 112,4% (YoY).
Ekuitas PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp1.303 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp14 miliar atau 1,06%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1.317 miliar. Penurunan total ekuitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penurunan laba
bersih tahun 2020 sebesar 37,8% (YoY).
Total Pendapatan PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp2.246 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp108 miliar atau
5,05% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp2.138 miliar. Kenaikan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh
kenaikan pendapatan premi netto sebesar 5,7% (YoY).
Total Beban PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp2.158 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp158 miliar atau 7,90%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp2.000 miliar. Kenaikan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan biaya
asuransi sebesar 9,9% (YoY).
Laba bersih PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia tahun 2020 sebesar Rp67 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp38 miliar atau 36,5%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp106 miliar. Penurunan laba bersih di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan beban yang
lebih besar jika dibandingan dengan kenaikan pendapatan.
Aset PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp2.742 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp337 miliar atau 14,01% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2.405 miliar.
Liabilitas PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp2.265 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp365 miliar atau 19,21%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp1.900 miliar.
Ekuitas PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp477 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp27 miliar atau 5,36%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp504 miliar.
Pendapatan PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp575 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp51 miliar atau 9,73%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp524 miliar. Kenaikan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan
pendapatan premi netto sebesar 9,8% (YoY).
Beban PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp617 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp24 miliar atau 4,05% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp593 miliar. Kenaikan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan biaya klaim asuransi
sebesar 35,4% (YoY).
Rugi bersih PT Mandiri AXA General Insurance tahun 2020 sebesar Rp30 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp17 miliar atau 36,17%
dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencatatkan rugi sebesar Rp47 miliar.
Aset PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp18.625 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp324 miliar atau 1,77% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp18.301 miliar.
Liabilitas PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp16.513 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp700 miliar atau 4,43% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp5.813 miliar.
Ekuitas PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp2.111 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp377 miliar atau 15,15% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp2.488 miliar.
Pendapatan PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp3.274 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp1.076 miliar atau 24,74%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp4.350 miliar. Penurunan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penurunan
pendapatan bunga netto sebesar minus 40,7% (YoY).
Beban PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp3.645 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp108 miliar atau 2,88% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp3.753 miliar. Total beban di tahun 2020 mengalami penurunan terbesar di biaya promosi sebesar 66,3% (YoY),
sedangkan kenaikan terbesar pada biaya provisi sebesar 715,6% (YoY).
Rugi bersih PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 sebesar Rp300 miliar, PT Mandiri Tunas Finance tahun 2020 mengalami kerugian sebesar
Rp745 miliar atau 167,42% dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencatatkan laba sebesar Rp445 miliar.
Aset PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar Rp5.119 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp11,47 miliar atau penurunan 0,22%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp5.130 miliar. Penurunan aset di tahun 2020 terutama disebabkan karena adanya penyaluran
pembiayaan baru yang dilaksanakan secara selektif sebagai wujud penerapan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Liabilitas PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar Rp4.598 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp25,18 miliar atau kenaikan 0,55%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp4.572 miliar. Kenaikan liabilitas di tahun 2020 terutama disebabkan karena adanya peningkatan
hutang pembiayaan konsumen kepada dealer/showroom sehubungan dengan nilai penyaluran pembiayaan yang cukup besar pada akhir
bulan Desember 2020.
Ekuitas PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar Rp521 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp36,64 miliar atau penurunan 6,57%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp558 miliar. Penurunan ekuitas di tahun 2020 terutama disebabkan karena adanya alokasi ekuitas
yang belum ditentukan penggunaannya di tahun 2020 sebesar Rp31,6 miliar. Adapun sebesar Rp5 miliar sisanya merupakan penurunan pada
other comprehensive income.
Pendapatan PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar Rp2.312 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp42,91 miliar atau kenaikan 1,89%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp2.269 miliar. Kenaikan pendapatan di tahun 2020 terutama disebabkan karena adanya kenaikan
financing income sebesar Rp41,32 miliar.
Beban PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar Rp2.322 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp122,87 miliar atau kenaikan 5,59%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp2.199 miliar. Kenaikan beban di tahun 2020 terutama disebabkan karena adanya peningkatan
beban pencadangan kredit sehubungan dengan penerapan prinsip kehati-hatian akibat dampak dari pandemi COVID-19.
Laba/(Rugi) Bersih PT Mandiri Utama Finance tahun 2020 sebesar minus Rp8,00 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp59,45 miliar atau
penurunan 114,81% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp52 miliar. Penurunan laba bersih tersebut di tahun 2020 terutama disebabkan
karena adanya peningkatan beban pencadangan kredit sehubungan penerapan prinsip kehati-hatian akibat dampak dari pandemi COVID-19.
Aset MIR tahun 2020 sebesar Rp19,55 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1,56 atau 8,67% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar
Rp17,99 miliar. Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh pergerakan peningkatan cash at bank.
Liabilitas MIR tahun 2020 sebesar Rp1,67 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp0,14 miliar atau 9,6% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar
Rp1,53 miliar. Kenaikan total liabilitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penambahan peruntukan di Other Payables IT Development
untuk projek IT.
Ekuitas MIR tahun 2020 sebesar Rp17,88 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1,42 atau 8,63% dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar
Rp16,46 miliar. Kenaikan total ekuitas di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh pertambahan retained earning pada tahun semasa.
Pendapatan usaha MIR tahun 2020 sebesar Rp20,53 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp1,27 miliar atau 5,83% dibandingkan dengan
tahun 2019 sebesar Rp20,30 miliar. Penurunan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penurunan transaksi oleh karena
perintah kawalan pergerakan dan segala aktivitas marketing terhenti seketika pada tempo tersebut.
Beban usaha MIR tahun 2020 sebesar Rp19,30 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp1,00 miliar atau 4,93% dibandingkan dengan tahun
2019 sebesar Rp20,30 miliar. Penurunan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penurunan kadar clearing charge pada transaksi
Indonesia menggunakkan payout ATMB dan SKN, penurunan perbelanjaan untuk office cleaning, penurunan perbelanjaan peruntukan
tahunan seperti staff welfare dan staff training dan sebagainya.
Laba/Rugi bersih MIR tahun 2020 sebesar Rp1,23 miliar mengalami penurunan sebesar Rp0,27 miliar atau 18,00% dibandingkan dengan tahun
2019 sebesar Rp1,50 miliar. Penurunan total laba di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh perintah kawalan pergerakan pada tahun 2020.
Aset Mandiri Sekuritas tahun 2020 mencapai Rp3,85 triliun, mengalami kenaikan sebesar Rp1,81 triliun atau 88,73% dibandingkan dengan
tahun 2019 sebesar Rp2,04 triliun. Kenaikan total aset di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan pada piutang nasabah rekening
sebesar Rp1,0 triliun dan piutang nasabah kelembagaan sebesar Rp812 miliar.
Liabilitas Mandiri Sekuritas juga mengalami kenaikan sebesar Rp1,65 triliun atau 196,66% dari Rp838 miliar di tahun 2019 menjadi Rp2,48
triliun. Kenaikan tersebut sejalan dengan kenaikan pada asset, dan disebabkan oleh meningkatnya jumlah utang nasabah rekening sebesar
Rp559 miliar utang nasabah kelembagaan yang meningkat sebesar Rp726 miliar.
Sejalan dengan kenaikan aset dan liabilitas, nilai ekuitas Mandiri Sekuritas naik sebesar Rp162 miliar atau 13,47% dari Rp1,20 triliun di tahun
2019 menjadi Rp1,37 triliun di tahun 2020. Hal ini diakibatkan oleh pertambahan dari laba di tahun berjalan.
Pendapatan usaha Mandiri Sekuritas tahun 2020 mencapai Rp1,22 triliun, mengalami peningkatan sebesar 22,76% dibandingkan tahun
sebelumnya yang mencapai Rp993 miliar. Pendapatan tersebut terutama berasal dari pendapatan jasa pengelolaan investasi, jasa penjaminan
emisi dan penjualan efek, dan komisi perdagangan efek.
Adapun beban usaha Mandiri Sekuritas tahun 2020 mencapai Rp950 miliar, mengalami peningkatan 16,56% dari Rp815 miliar di tahun 2019.
Peningkatan tersebut sebagian besar dipengaruhi oleh gaji dan tunjangan, beban transaksi, dan tenaga ahli.
Laba bersih Mandiri Sekuritas tahun 2020 mencapai Rp205 miliar, meningkat 45,39% dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai Rp141
miliar. Peningkatan tersebut disebabkan oleh peningkatan pendapatan di tahun 2020.
Aset PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp3.326 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1.346 miliar atau 67,98% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp1.980 miliar.
Liabilitas PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp137 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp30 miliar atau 17,96% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp167 miliar.
Ekuitas PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp3.189 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1.376 miliar atau 75,90% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp1.813 miliar.
Pendapatan PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp1.392 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1.120 miliar atau 411,76%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp272 miliar. Kenaikan total pendapatan di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh perolehan
unrealized gain LinkAja sebesar Rp1.372 miliar.
Beban PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp25 miliar, mengalami penurunan sebesar Rp11 miliar atau 30,4% dibandingkan
dengan tahun 2019 sebesar Rp36 miliar. Penurunan total beban di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh penurunan biaya overhead sebesar
minus 47,8% (YoY).
Laba bersih PT Mandiri Capital Indonesia tahun 2020 sebesar Rp1.376 miliar, mengalami kenaikan sebesar Rp1.166 miliar atau 555,24%
dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp210 miliar. Kenaikan laba bersih di tahun 2020 terutama dikarenakan oleh kenaikan pendapatan
yang lebih besar jika dibandingan dengan kenaikan beban.
Segmen Geografis Bank Mandiri meliputi Mandiri Indonesia dan Kantor Luar Negeri (KLN) Mandiri. Operasional utama Grup dikelola di wilayah
Indonesia, Asia (Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Shanghai, Malaysia), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman Islands.
Mandiri Indonesia
2020
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Pendapatan Bunga dan Syariah – Neto 55.301.237 896.383 51.347 259.162 56.508.129
Pendapatan Bunga dan Syariah dan Premi – Neto 56.814.952 896.383 51.347 259.162 58.021.844
2020
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Beban Umum dan Administrasi Lainnya (22.695.178) (139.520) (20.834) (20.826) (22.876.358)
2019
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Pertumbuhan 2019-2020
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Pertumbuhan 2019-2020
Uraian Cayman
Indonesia Asia Eropa Barat Konsolidasian
Islands
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk segmen geografis konsolidasian turun 9,86% dari Rp27,48 triliun di tahun 2019
menjadi Rp17,12 triliun di tahun 2020. Segmen Geografis yang memberikan penurunan tertinggi adalah Eropa Barat mencapai 47,37% dari
Rp9,9 miliar di tahun 2019 menjadi Rp5,2 miliar di tahun 2020. Sedangkan segmen geografis yang memberikan kontribusi terbesar pada tahun
2020 adalah Segmen Geografis Indonesia mencapai Rp16,3 triliun.
Digital Banking
Untuk memenuhi kebutuhan nasabah Bank Mandiri, maka produk dan layanan digital banking Bank Mandiri saat ini disegmentasikan untuk
kebutuhan nasabah segmen Wholesale dan kebutuhan nasabah segmen Retail.
WHOLESALE
Mandiri H2H 10 Electronic Bank
04 Statement
Payment
Modern 11
Mandiri Smart
05 Account
Channel
DIGITAL BANKING
Mandiri Chatbanking 05 12
Mandiri Application
Programming Interface
Volume Transaksi
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa produk segmen Wholesale yang mengalami pertumbuhan volume transaksi yang paling signifikan
adalah Mandiri Bill H2H Payment yang mencapai 141,72% dari Rp16,42 triliun di tahun 2019 menjadi Rp39,69 triliun di tahun 2020, dimana tren
ini akan terus meningkat seiring tren penggunaan API/H2H dengan sistem perbankan. Sedangkan untuk nilai transaksi tertinggi tetap berasal
dari Mandiri Cash Management yang menjadi Rp8,606.54 triliun di tahun 2020.
Kinerja Mandiri Smart Account mengalami peningkatan drastis disebabkan oleh layanan ini merupakan layanan baru yang diharapkan dapat
meningkatkan market share dana murah dengan menyediakan solusi manajemen likuiditas yang efisien bagi nasabah Wholesale.
Volume Transaksi
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa produk segmen Retail yang mengalami pertumbuhan volume transaksi yang paling signifikan adalah
Mandiri Online sebesar 43,24% dari Rp748,84 triliun menjadi Rp1.072,60 triliun. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan pengguna
aplikasi Mandiri Online seiring dengan berkembangnya kebiasaan baru di masyarakat untuk bertransaksi secara online terutama di masa
pandemi COVID 19 dan upaya Bank Mandiri untuk meningkatkan implementasi platform digital banking untuk mendukung kenyamanan
nasabah dalam bertransaksi.
2020 2019
Pertumbuhan 2020 2019 Pertumbuhan
(dalam juta (dalam juta
transaksi)
(dalam %) (dalam satuan) (dalam satuan) (dalam %)
transaksi)
2020 2019
Pertumbuhan 2020 2019 Pertumbuhan
(dalam juta (dalam juta
(dalam %) (dalam satuan) (dalam satuan) (dalam %)
transaksi) transaksi)
Dari sisi jumlah transaksi per produk, produk yang mengalami pertumbuhan paling signifikan masih berasal dari Mandiri Online sebesar
57,49% dengan jumlah transaksi sebesar 851,53 juta tranksi di tahun 2020, dari jumlah transaksi di tahun 2019 sebesar 540,69 juta. Kemudian
diikuti oleh produk Mandiri Internet Bisnis yang tumbuh mencapai 3,56%. Peningkatan transaksi Mandiri Online ini didorong oleh banyaknya
program dan promo untuk nasabah yang fokus bekerjasama dengan biller-biller yang sedang menjadi favorit dan dekat dengan kehidupan
sehari-hari nasabah. Misalnya join promo dengan market place e-commerce (JD.ID, Traveloka) dan join promo dengan provider telekomunikasi
(antara lain XL, Indosat, Telkomsel).
ity
R
perbankan. 04 03
Leverage Modemize
Adapun inisiatif-inisiatif yang akan dilakukan adalah sebagai berikut Digital Distribution
Ecosystem Chanels
1. Pengembangan Fitur Mandiri H2H Payment
Sebagai layanan yang memudahkan integrasi antara system
nasabah dan sistem perbankan maka fitur H2H Payment
perlu ditambahkan agar mayoritas transaksi nasabah dapat
dilakukan melalui H2H Payment. Adapun fitur yang akan
dikembangkan untuk dapat digunakan oleh nasabah adalah
transaksi cross currency dan transaksi valas internasional
termasuk regulatory compliance atas transaksi tersebut. Adapun “4-Pronged Framework” tersebut adalah:
Selain itu juga dikembangkan transaksi tipe future date untuk 1. Digitize Internal Platform
lebih memudahkan nasabah dalam mengatur transaksi yang Membangun infrastruktur platform internal yang reliable
diperlukan menggunakan H2H Payment. serta perbaikan business process sebagai fondasi menuju
2. Partnership dengan Fintech transformasi digital yang berkelanjutan.
Dalam rangka akuisisi nasabah SME yang potensial dilakukan 2. Develop Digital Native Product
partnership dengan fintech penyedia jasa accounting sehingga Develop digital native products merupakan pengembangan
dapat menyediakan solusi yang end to end mulai dari produk digital secara end to end yang dapat memudahkan
manajemen keuangan nasabah sampai dengan transaksi yang nasabah untuk melakukan akses tanpa mendatangi cabang.
akan dilakukan melalui Mandiri Cash Management. 3. Modernize Digital Channel
3. Modul Pengajuan Loan Melalui Mandiri Cash Management Modernize distribution channels berfokus pada pengembangan
Untuk Segmen SME channel digital dalam meningkatkan customer experience.
Selain sebagai sarana transaksi cash management, ke depan 4. Leverage Digital Ecosystem
Mandiri Cash Management juga diperluas fungsinya sebagai Sebagai bentuk implementasi open banking dalam memperluas
media pengajuan loan bagi nasabah SME. Proses pengajuan akses terhadap produk Bank melalui kerjasama dengan fintech
ini bisa lebih mudah mengingat transaksi nasabah sudah maupun e-commerce.
dapat dianalisa melalui transaksi yang dilakukan melalui
tahun 2021. Kredit perbankan akan tumbuh lebih baik pada tahun
2021 menjadi sebesar 5,0%, dibandingkan dengan tahun 2020
yang terkontraksi sebesar 2,4%. Sementara itu sejalan dengan Strategi Ke Depan Tahun 2021
membaiknya persepsi risiko domestik dan pulihnya tingkat
kepercayaan pelaku ekonomi, kami memperkirakan pertumbuhan Memasuki tahun 2021, beberapa penajaman strategi yang akan
DPK akan melambat menjadi 8,0% pada tahun 2021, dari 11,1% Bank Mandiri lakukan mencakup dalam 3 (tiga) area yaitu sebagai
pada tahun 2020. berikut:
1. Integrasi bisnis Wholesale dan Retail dengan dengan
Sejalan dengan kondisi ekonomi Indonesia yang mulai membaik, memaksimalkan potensi value chain pada ekosistem nasabah
Bank Mandiri memproyeksikan pertumbuhan kredit di tahun 2021 Wholesale (segmen Corporate Banking, Commercial Banking
secara bank only dikisaran 5% - 7%. Sementara itu, pertumbuhan dan Hubungan Kelembagaan).
DPK diproyeksikan pada tahun 2021 sekitar 6% - 8%. Sesuai dengan 2. Menumbuhkan dan mengoptimalkan potensi bisnis di wilayah
fokus utama kami, Bank Mandiri terus melakukan berbagai langkah serta sektor di wilayah Indonesia serta sektor-sektor yang pulih
strategi dalam menjaga pertumbuhan kredit melalui penyaluran lebih cepat dan meningkatkan kolaborasi total relationship
kredit yang selektif dan hati-hati pada sektor yang masih memiliki antara segmen Wholesale, Retail dan Entitas Anak.
prospek positif atau akan pulih lebih cepat antara lain sektor 3. Melanjutkan akselerasi digital melalui pengembangan
telekomunikasi, industri makanan dan minuman, jasa kesehatan solusi digital, perbaikan proses, modernisasi channel serta
dan agrikultur. Selain itu, Bank juga mempertimbangkan sektor- peningkatan kapabilitas core banking untuk mendukung
sektor unggulan melalui pemetaan sektor potensial di berbagai aktivitas perbankan nasabah secara lebih cepat dan handal.
wilayah Indonesia.
Tinjauan keuangan yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2020
dan 2019 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwanto, Sungkoro,
dan Surja (Member of Ernst and Young Global) dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan entitas anaknya pada tanggal 31 Desember 2020, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya
untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan Bank Mandiri terdiri atas kinerja Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian, Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif
serta Laporan Arus Kas Konsolidasian yang disajikan sebagai berikut.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Aset
Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain – Neto 79.766.597 37.568.760 42.197.837 112,32%
Tagihan Atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali 55.094.456 1.955.363 53.139.093 2717,61%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan Syariah – Neto 807.874.363 855.846.844 (47.972.481) (5,61%)
Investasi Neto Dalam Sewa Pembiayaan – Neto 3.522.467 3.047.089 475.378 15,60%
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Liabilitas
Liabilitas Kepada Pemegang Polis Pada Kontrak Unit-Link 27.850.536 24.037.658 3.812.878 15,86%
Liabilitas atas Efek-Efek Yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali 1.330.068 3.782.055 (2.451.987) (64,83%)
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 3.471.534 386.039 3.085.495 799,27%
Ekuitas
Modal saham yang diperoleh dan dimiliki Kembali (saham tresuri) (150.895) - (150.895) 100,00%
Bagian efektif lindung nilai arus kas (15.319) (30.045) 14.726 (49,01%)
Jumlah Liabilitas, Dana Syirkah Temporer dan Ekuitas 1.429.334.484 1.318.246.335 111.088.149 8,43%
1,429
1,318
1,151
1,026
209 194
83 84
Aset Liabilitas Dana Syirkah Ekuitas Aset Liabilitas Dana Syirkah Ekuitas
Temporer Temporer
2019 2020
(dalam triliun Rupiah)
Aset
Pada tahun 2020, total aset Bank Mandiri mencapai Rp1.429.334.484 juta. Pencapaian tersebut meningkat sebesar Rp111.088.149 juta atau
sebesar 8,43% dari tahun 2019 yang mencapai Rp1.318.246.335 juta. Peningkatan ini terutama berasal dari tagihan atas efek-efek yang dibeli
dengan janji dijual kembali sebesar Rp53.139.093 juta dan penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain sebesar Rp42.197.837 juta.
Tabel Aset
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Penempatan pada BI Dan Bank Lain – Neto 79.766.597 37.568.760 42.197.837 112,32%
Tagihan atas Efek-Efek Yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali 55.094.456 1.955.363 53.139.093 2717,61%
Kredit Yang Diberikan dan Piutang/Pembiayaan Syariah – Neto 807.874.363 855.846.844 (47.972.481) (5,61%)
Investasi Neto Dalam Sewa Pembiayaan – Neto 3.522.467 3.047.089 475.378 15,60%
Kas
Kas Bank Mandiri mencapai 24.682.671 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp3.411.596 juta atau sebesar
12,14% dari 2019 yang mencapai Rp28.094.267 juta. Penurunan kas terutama berasal dari kas mata uang Rupiah sebesar Rp2.990.112 juta dan
kas mata uang asing valuta Dolar Amerika Serika sebesar Rp446.388 juta.
Tabel Kas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Rupiah
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Rupiah
Jumlah Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain 79.766.597 37.568.760 42.197.837 112,32%
Efek-Efek
Efek-Efek di Bank Mandiri mencapai Rp79.900.770 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp8.637.402 juta atau
sebesar 12,12% dari 2019 yang mencapai Rp71.263.368 juta. Peningkatan efek-efek khususnya berasal dari efek-efek kepada pihak ketiga
sebesar Rp9.816.755 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Obligasi Pemerintah
Obligasi Pemerintah di Bank Mandiri mencapai Rp159.690.627 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp30.690.327
juta atau sebesar 23,79% dari 2019 yang mencapai Rp129.000.300 juta. Peningkatan Obligasi Pemerintah khususnya berasal dari Obligasi
Pemerintah yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sebesar Rp102.726.597 juta dan diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain sebesar Rp39.423.358 juta, yang dikompensir dengan penurunan Obligasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual sebesar
Rp96.664.454 juta dan dimiliki hingga jatuh tempo dan sebesar Rp18.003.259 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Obligasi Pemerintah
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 7.896.257 5.040.996 2.855.261 56,64%
Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi 953.436 1.212.260 (258.824) (21,35%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Tabel Tagihan atas Efek-Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Tagihan Derivatif
Tagihan derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp2.578.947 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp961.471 juta
atau sebesar 59,44% dari 2019 yang mencapai Rp1.617.476 juta. Peningkatan tagihan derivatif khususnya berasal dari tagihan derivatif kepada
pihak ketiga sebesar Rp780.312 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Rupiah
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Jumlah Investasi Bersih Dalam Sewa Pembiayaan 3.522.467 3.047.089 475.378 15,60%
Tagihan Akseptasi
Tagihan akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp10.033.684 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp24.351 juta
atau sebesar 0,24% dari 2019 yang mencapai Rp10.058.035 juta. Penurunan tagihan akseptasi khususnya berasal dari tagihan akseptasi mata
uang asing kepada debitur sebesar Rp1.406.156 juta, yang dikompensir dengan tagihan akseptasi mata uang rupiah kepada debitur sebesar
Rp1.504.644 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Rupiah
Penyertaan Saham
Penyertaan saham di Bank Mandiri mencapai Rp2.250.017 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1.644.007 juta
atau sebesar 271,28% dari 2019 yang mencapai Rp606.010 juta. Peningkatan penyertaan saham khususnya berasal dari penyertaan saham
kepada pihak berelasi sebesar Rp1.687.015 juta, yang dikompensir dengan penurunan dari penyertaan saham kepada pihak ketiga sebesar
Rp41.308 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Aset Tetap
Aset tetap di Bank Mandiri mencapai Rp46.728.153 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp242.053 juta atau
sebesar 0,70% dari 2019 yang mencapai Rp44.612.199 juta. Peningkatan aset tetap khususnya berasal dari aset tetap pemilikan langsung
berupa bangunan sebesar Rp376.611 juta dan aset tetap berupa tanah sebesar Rp242.053 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pemilikan Langsung
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
*) Setelah dikurangi nilai amortisasi sebesar masing-masing Rp4.637.223 dan Rp3.793.603 pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019.
Aset Lain-Lain
Aset lain-lain di Bank Mandiri mencapai Rp21.027.594 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp4.277.540 juta
atau sebesar 25,54% dari 2019 yang mencapai Rp16.750.054 juta. Peningkatan aset lain-lain khususnya berasal dari aset lain-lain mata uang
rupiah sebesar Rp4.202.214 juta dan asset lain-lain mata uang asing sebesar Rp173.326 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Aset Pajak Tangguhan Neto - Bank Mandiri Saja 6.697.667 3.350.632 3.347.035 99,89%
Tabel Liabilitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Liabilitas Kepada Pemegang Polis Pada Kontrak Unit-Link 27.850.536 24.037.658 3.812.878 15,86%
Estimasi Kerugian atas Komitmen dan Kontijensi 3.471.534 386.039 3.085.495 799,27%
Liabilitas Segera
Liabilitas segera di Bank Mandiri mencapai Rp4.286.333 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp1.116.882 juta
atau sebesar 35,24% dari 2019 yang mencapai Rp3.169.451 juta. Peningkatan liabilitas segera terutama berasal dari kenaikan liabilitas terkait
rekening giro non customer yang harus diselesaikan sebesar Rp1.059.389 juta dan liabilitas terkait kartu prabayar sebesar Rp108.095 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp963.593.762 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp113.485.417
juta atau sebesar 13,35% dari 2019 yang mencapai Rp850.108.345 juta. Peningkatan simpanan nasabah khususnya berasal dari giro dan giro
wadiah sebesar Rp57.006.024 juta dan deposito berjangka sebesar Rp29.605.274 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pihak Berelasi - - - -
Liabilitas Derivatif
Liabilitas derivatif di Bank Mandiri mencapai Rp1.570.506 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp375.484 juta
atau sebesar 31,42% dari 2019 yang mencapai Rp1.195.022 juta. Peningkatan liabilitas derivatif khususnya berasal dari liabilitas derivatif
kepada pihak ketiga sebesar Rp286.862 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Liabilitas Akseptasi
Liabilitas akseptasi di Bank Mandiri mencapai Rp10.156.509 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp123.330 juta
atau sebesar 1,20% dari 2019 yang mencapai Rp10.279.839 juta. Penurunan liabilitas akseptasi khususnya berasal dari liabilitas akseptasi
kepada pihak berelasi sebesar Rp330.387 juta, yang dikompensir dengan peningkatan liabilitas akseptasi kepada pihak ketiga sebesar
Rp207.057 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Dikurangi: Biaya Penerbitan Yang Belum Diamortisasi (71.291) (71.235) (56) 0,08%
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pengadaan Aset Tetap Dan Perangkat Lunak 1.312.901 2.360.967 (1.048.066) (44,39%)
Beban Pakaian Dinas, Rekreasi dan Lainnya 84.344 99.725 (15.381) (15,42%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Jumlah Beban yang Masih Harus Dibayar 5.650.785 6.215.561 (564.776) (9,09%)
Utang Pajak
Utang pajak di Bank Mandiri mencapai Rp1.761.477 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp474.504 juta
atau sebesar 36,87% dari 2019 yang mencapai Rp1.286.973 juta. Peningkatan utang pajak khususnya berasal dari utang pajak kini sebesar
Rp556.619 juta, yang dikompensir dengan penurunan utang pajak lainnya sebesar Rp82.115 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Cadangan Atas Bonus, Insentif, Cuti Dan THR 3.740.288 3.837.181 (96.893) (2,53%)
Provisi
Provisi di Bank Mandiri mencapai Rp546.237 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp140.925 juta atau sebesar
34,77% dari 2019 yang mencapai Rp405.312 juta. Kenaikan provisi terutama berasal dari kenaikan provisi atas estimasi kerugian kontinjensi
fraud mata uang rupiah sebesar Rp100.511 juta.
Tabel Provisi
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Liabilitas Lain-Lain
Liabilitas lain-lain di Bank Mandiri mencapai Rp25.365.319 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp8.504.059 juta
atau sebesar 50,44% dari 2019 yang mencapai Rp16.861.260 juta. Peningkatan liabilitas lain-lain terutama berasal dari liabilitas lain-lain mata
uang rupiah terkait dengan liabilitas lain-lain sebesar Rp3.060.711 juta dan utang transaksi nasabah sebesar Rp1.162.259 juta serta liabilitas
lain-lain mata uang asing terkait dengan transaksi transfer nasabah sebesar Rp2.083.010 juta dan liabilitas lain-lain sebesar Rp1.188.373 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Dikurangi: Biaya Penerbitan Yang Belum Diamortisasi (657) (828) 171 (20,65%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Simpanan Nasabah
Simpanan nasabah di Bank Mandiri mencapai Rp83.724.468 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp708.265 juta
atau sebesar 0,85% dari 2019 yang mencapai Rp83.016.203 juta. Peningkatan simpanan nasabah khususnya berasal dari simpanan nasabah
pihak ketiga untuk tabungan - investasi terikat dan investasi tidak terikat - mudharabah sebesar Rp4.711.536 juta, yang dikompesir dengan
penurunan deposito mudharabah - investasi tidak terikat sebesar Rp3.694.383 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pihak Berelasi
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pihak Ketiga
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Ekuitas
Ekuitas di Bank Mandiri mencapai Rp193.796.083 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp15.238.442 juta atau
sebesar 7,29% dari 2019 yang mencapai Rp209.034.525 juta. Penurunan ekuitas khususnya berasal dari saldo laba sebesar Rp18.654.009 juta.
Tabel Ekuitas
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Bagian Efektif Lindung Nilai Arus Kas (15.319) (30.045) 14.726 (49,01%)
Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Selisih Bersih Revaluasi Aset Tetap
Uang Asing Selisih bersih revaluasi aset tetap di Bank Mandiri mencapai
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata Rp30.309.583 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami
uang asing di Bank Mandiri mencapai (Rp116.030) juta di 2020. peningkatan sebesar Rp3.328 juta atau sebesar 0,01% dari 2019
Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp129.418 juta yang mencapai Rp30.306.255 juta.
atau sebesar 966,67% dari 2019 yang mencapai Rp13.388 juta.
Bank Mandiri selama tahun 2020 berhasil membukukan Laba Bersih konsolidasian mencapai Rp17.119.253 juta mengalami penurunan
sebesar 37,71% dari tahun 2019 yang mencapai Rp27.482.133 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pendapatan Bunga, Syariah dan Premi - Neto 58.021.844 61.247.691 (3.225.847) (5,27%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 421.428 4.252.631 (3.831.203) (90,09%)
Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 3.005.403 2.958.445 46.958 1,59%
Laba Tahun Berjalan Yang Diatribusikan Kepada: 17.645.624 28.455.592 (10.809.968) (37,99%)
Laba Per Saham (dalam Rupiah Penuh) 367,04 588,90 (222) (37,67%)
36 36
28
23
20
18
Penghasilan Laba Tahun Laba Pendapatan Penghasilan Laba Tahun Laba Pendapatan
Komprehensif Berjalan Operasional Bunga, Syariah Komprehensif Berjalan Operasional Bunga,
Tahun Berjalan dan Premi - Tahun Syariah dan
Neto Berjalan Premi - Neto
2019 2020
(dalam triliun Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Jumlah Pendapatan Bunga dan Pendapatan Syariah 87.321.117 91.525.090 (4.203.973) (4,59%)
Jumlah Beban Bunga dan Beban Syariah (30.812.988) (32.084.902) 1.271.914 (3,96%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Fraud 196 (17) 213 (1.252,94%)
Estimasi Kerugian Yang Timbul Dari Kasus Hukum 38.465 810 37.655 4648,77%
Keuntungan/(Kerugian) yang Belum Direalisasi dari Kenaikan/(Penurunan) Nilai Wajar Investasi Pemegang Polis pada Kontrak Unit-Link
Keuntungan/(Kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar investasi pemegang polis kontrak unit-link di Bank
Mandiri mencapai keuntungan sebesar Rp12.487 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp4.282 juta atau sebesar
52,19% dari 2019 yang mencapai keuntungan Rp8.205 juta.
Tabel (Kerugian)/Keuntungan yang Belum Direalisasi dari (Penurunan)/Kenaikan Nilai Wajar Investasi Pemegang Polis
Kontrak Unit-Link
(dalam jutaan Rupiah)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Perubahan Nilai Wajar dari Investasi Pemegang Polis (479.249) 1.759 (481.008) (27.345,54%)
Lain-lain
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Beban Pajak
Beban pajak di Bank Mandiri mencapai Rp5.652.417 juta di 2020. Pencapaian tersebut mengalami penurunan sebesar Rp2.333.431 juta atau
sebesar 29,22% dari 2019 yang mencapai Rp7.985.848 juta. Penurunan beban pajak khususnya berasal dari penurunan beban pajak kini tahun
berjalan sebesar Rp2.398.560 juta, yang dikompensir dengan peningkatan beban pajak tangguhan sebesar Rp90.734 juta.
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pajak Kini
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Total Pos-Pos Yang Tidak Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 421.428 4.252.631 (3.831.203) (90,09%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Bagian efektif dari lindung nilai arus kas 37.019 (34.028) 71.047 (208,79%)
Total Pos-Pos Yang Akan Direklasifikasi Ke Laba Rugi 3.005.403 2.958.445 46.958 1,59%
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Pertumbuhan
Uraian 2020 2019
(Rp) (%)
Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi (33.313.371) (16.251.888) (17.061.483) 104,98%
Kenaikan/(Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas 52.279.103 843.986 51.435.117 6.094,31%
Kas dan Setara Kas Pada Awal Tahun 123.792.750 124.677.686 (884.936) (0,71%)
Kas dan Setara Kas Pada Akhir Tahun 177.364.584 123.792.750 53.571.834 43,28%
24
(7)
(16) (16)
(33)
Arus Kas Arus Kas Arus Kas Arus Kas dari Arus Kas dari Arus Kas dari
dari Aktivitas dari Aktivitas dari Aktivitas Aktivitas Aktivitas Aktivitas
Pendanaan Investasi Operasional Pendanaan Investasi Operasional
2019 2020
(dalam triliun Rupiah)
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap I Tahun 2016 AAA oleh Pefindo
id
AAA oleh Pefindo
id
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 AAA oleh Pefindo
id
AAA oleh Pefindo
id
Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap III Tahun 2018 AAA oleh Pefindo
id
AAA oleh Pefindo
id
Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 AAA oleh Pefindo
id
-
Global Bond
Lembaga
Peringkat Arti Peringkat
Pemeringkat
AAA
id
Memiliki kapasitas superior dalam long-term financial commitments dibandingkan dengan obligor lainnya.
Pefindo Rating Hanya berbeda tipis dengan idAAA, tingkat idAA berarti memiliki kapasitas yang sangat kuat dalam long-term financial
AA
id
commitments dibandingkan dengan obligor Indonesia lainnya.
Merupakan peringkat yang menggambarkan obligasi dengan risiko moderat dan oleh karenanya memiliki
Moody’s Rating Baa2
karakteristik spekulatif.
Termasuk kedalam kategori peringkat investasi kualitas menengah – resiko menengah yang saat ini dalam kondisi
BBB
memuaskan.
Fitch Rating
Indonesia Menunjukkan ekspektasi akan risiko gagal bayar yang sangat rendah relatif terhadap emiten atau surat utang lainnya
AA (idn) di Indonesia. Risiko kredit hanya sedikit berbeda dari emiten-emiten atau surat-surat utang yang mendapat peringkat
tertinggi di Indonesia.
Tanda tambah (+) Pada peringkat tertentu menunjukkan bahwa peringkat tersebut relatif kuat dalam masing-masing kategori peringkat.
Tanda minus (-) Pada peringkat tertentu menunjukkan bahwa peringkat tersebut relatif lemah dalam masing-masing kategori peringkat.
(sy) Berarti peringkat mengamanatkan prinsip-prinsip Islam.
Rentabilitas Bank
Rentabilitas Bank Mandiri (bank only) diukur melalui rasio-rasio berikut.
Di samping itu dalam menghadapi NIM perbankan yang semakin menurun, Bank Mandiri memprioritaskan penggunaan biaya untuk inisiatif
yang memberikan value added dan mendukung pertumbuhan Bisnis di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang berdampak pada penurunan
kinerja perusahaan, sehingga rasio Efisiensi bank only (Cost Efficiency Ratio/CER) meningkat mencapai 45,72% serta rasio Beban Operasional
dan Pendapatan Operasional (BOPO) juga mengalami peningkatan sebesar 80,03%.
Kelancaran pembayaran kredit yang disalurkan tercermin dari kolektibilitas piutang Bank. Kredit yang telah disalurkan beserta klasifikasi
kolektibilitasnya disajikan sebagai berikut.
Menghadapi kondisi pandemi COVID-19 yang tengah terjadi sejak watchlist. Suspect watchlist disusun melalui analisa on desk
awal 2020, NPL Bank di tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 87 berdasarkan beberapa parameter yang bersifat mandatory, untuk
bps menjadi sebesar 3,26% jika dibandingkan dengan tahun 2019 selanjutnya dilakukan kembali penajaman analisa watchlist secara
sebesar 2,39%. Untuk menjaga NPL tetap dalam target RKAP (3,59%) individual oleh masing-masing pengelola debitur. Dengan demikian
yang ditentukan Bank, berbagai fokus inisiatif strategis telah dilakukan secara dini dapat ditentukan account strategy yang lebih sesuai
sepanjang tahun 2020, diantaranya adalah melalui implementasi untuk mengantisipasi adanya non performing loan.
restrukturisasi bagi debitur yang terdampak COVID-19, monitoring
ketat dalam pemberian kredit baru, perbaikan portfolio mix ke arah Bank Mandiri mengatur mengenai ketentuan kredit yang harus
pertumbuhan sektor yang lebih sehat, perbaikan kualitas aset secara dihindari sebagai upaya untuk meminimalkan jumlah kredit macet,
bertahap, perbaikan infrastruktur dan bisnis proses, peningkatan yang antara lain sebagai berikut:
kapabilitas SDM di bidang perkreditan, serta perbaikan policy dan 1. Kredit yang digunakan untuk membiayai usaha yang bersifat
procedure. spekulasi, usaha perjudian, pornografi, bertentangan norma
kesusilaan, narkotik dan sektor-sektor yang dilarang Regulator
Dalam upaya pencegahan peningkatan NPL (early warning signal), Bank dan peraturan perundangan lainnya.
Mandiri melakukan monitoring kualitas kredit melalui mekanisme 2. Kredit yang diberikan tanpa informasi keuangan yang cukup, kecuali
watchlist untuk menganalisis kondisi debitur dengan menggunakan untuk kredit-kredit kecil dapat disesuaikan seperlunya oleh Bank.
sejumlah parameter yang berdasar kepada 3 (tiga) pilar (Prospek 3. Kredit yang memerlukan keahlian khusus yang tidak dimiliki Bank.
Usaha, Kinerja Debitur, dan Kemampuan Membayar). Agar analisa 4. Kredit kepada debitur bermasalah dan atau macet pada bank
debitur watchlist dapat senantiasa komprehensif dan presisi, Bank lain atau kreditur lain, dan kredit yang dijamin oleh guarantor/
melakukan reviu atas parameter watchlist secara periodik berdasarkan penjamin individual yang pernah masuk dalam daftar kredit
lesson learned dari debitur yang memiliki potensi risiko tinggi ataupun bermasalah di Bank lain atau daftar hitam/macet Bank
berdasarkan evaluasi perkembangan portfolio kualitas kredit terkini. Indonesia atau negative list Bank, kecuali yang bersangkutan
dinilai kooperatif, berkarakter baik dan penyebab kredit
Mekanisme watchlist juga diperkuat dengan adanya “suspect bermasalah atau macet diakibatkan oleh faktor-faktor yang
watchlist” yang merupakan daftar indikatif potensi debitur dapat diyakini tidak bertentangan dengan ketentuan Bank dan
peraturan Regulator termasuk akibat kondisi perekonomian 3. Skenario stress testing dengan melibatkan aspek kondisi Pandemi
yang buruk atau bencana alam. COVID-19 sebagai pendukung judgemental decision making.
5. Kredit untuk perusahaan yang pengurusnya/pemiliknya tercatat 4. Pelaksanaan post facto review debitur restrukturisasi terdampak
dalam daftar hitam, kredit macet SLIK dan daftar cekal (cegah dan COVID-19 untuk menghindari moral hazard dan meminimalisasi
tangkal), atau melakukan perbuatan tercela dibidang perbankan. risiko pemberian restrukturisasi yang tidak tepat sasaran
6. Kredit untuk partai politik, organisasi politik dan untuk
kegiatan-kegiatan politik. Bank senantiasa melakukan review atas pelaksanaan mekanisme
7. Kredit kepada perorangan dengan kekebalan diplomatik, atau monitoring kredit di tengah kondisi Pandemi COVID-19 sehingga
pengurusnya memiliki kekebalan diplomatik. penyesuaian dapat dilakukan pada kesempatan pertama saat
8. Kredit untuk usaha produksi, perdagangan, pengiriman terjadi perubahan kondisi Pandemi COVID-19 dengan mengacu
dan impor senjata diluar Badan Usaha/Institusi resmi yang pada peraturan Pemerintah dan regulator yang berlaku.
mendapat izin khusus/legalitas khusus dari Pemerintah.
9. Kredit untuk proyek atau usaha yang secara nyata
membahayakan lingkungan. Struktur Permodalan dan Praktik
10. Kredit yang tidak sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum Manajemen Risiko
yang berlaku.
Struktur Permodalan
Monitoring Kualitas Kredit dalam Kondisi Pandemi
COVID-19 Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal
Dalam rangka mendukung upaya Pemerintah dalam mempertahankan dan Dasar Pemilihannya
stabilitas ekonomi, Bank telah menyiapkan kebijakan restrukturisasi Kebijakan Bank Mandiri terkait permodalan disusun untuk
kredit bagi debitur yang terdampak COVID-19 melalui Memorandum memastikan pemenuhan persyaratan likuiditas Bank yang
Prosedur Perkreditan perihal Stimulus Perekonomian Nasional ditentukan oleh perubahan peraturan perundang-undangan
sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran COVID-19 yang serta untuk memastikan kemampuan Bank Mandiri dalam
diberlakukan sejak tanggal 16 Maret 2020. mengembangkan usaha berkelanjutan dengan berdasarkan
tinjauan analisis aspek ekonomi secara global maupun nasional.
Dalam kebijakan tersebut telah diatur kriteria debitur dan sektor usaha Kebijakan permodalan merupakan bagian dari Rencana Bisnis Bank
terdampak COVID-19 yang dapat dilakukan restrukturisasi. Relaksasi yang disusun oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
dilakukan khusus untuk debitur dan sektor yang terdampak COVID-19
dengan mengacu pada POJK 48/2020 (sebagai penyesuaian atas POJK Rincian Struktur Modal
11/2020), Peraturan Menko Perekonomian 6/2020, Peraturan Menteri Sesuai dengan Peraturan OJK, Struktur permodalan Bank Mandiri
Keuangan terkait Penempatan Dana Dalam Rangka Pelaksanaan terdiri dari Modal Inti (Tier 1) dan Modal Pelengkap (Tier 2).
Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), termasuk mekanisme
Penempatan Uang Negara pada Bank Umum, Pemberian Subsidi Modal Inti
Bunga/Subsidi Margin Untuk Kredit/Pembiayaan Usaha Mikro, Kecil Modal Inti (Tier 1) terutama berasal dari:
dan Menengah Dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan Program PEN 1. Modal disetor
serta Penjaminan Pemerintah Melalui Badan Usaha Penjaminan Yang 2. Pendapatan komprehensif lainnya yang terdiri dari:
Ditunjuk Dalam Rangka Pelaksanaan Program PEN, dan sebagainya a. Selisih penjabaran laporan keuangan
serta mengikuti tata kelola yang baik (GCG). b. Perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kelompok
tersedia untuk dijual
Pengambilan keputusan kredit dengan skema restrukturisasi c. Surplus revaluasi aset tetap
dilakukan dengan four eyes principle yang melibatkan Business Unit/ 3. Cadangan tambahan modal lainnya yang terdiri dari:
Credit Recovery Unit dan Risk Unit untuk menjaga prinsip kehati- a. Agio
hatian serta senantiasa dilakukan monitoring kredit melalui: b. Cadangan umum
1. Analisis watchlist terhadap seluruh debitur terutama entitas c. Laba tahun-tahun lalu
debitur yang berada pada sektor usaha terdampak COVID-19 d. Laba berjalan
dengan mengacu pada POJK 48/2020 (sebagai penyesuaian e. PPA aset non produktif yang wajib dibentuk
atas POJK 11/2020) dan ketentuan internal Bank. Output 4. Kepentingan non pengendali yang dapat diperhitungkan
watchlist untuk debitur yang berpotensi mengalami penurunan (untuk modal secara konsolidasi)
kinerja disertai dengan rencana action plan yang di-monitoring 5. Pengurang modal inti utama yang terdiri dari:
pelaksanaannya secara berkelanjutan. a. Perhitungan pajak tangguhan
2. Pengendalian pencairan kredit terhadap debitur yang b. Goodwill
mengalami restrukturisasi kredit (terutama yang melalui c. Aset tidak berwujud
skema Stimulus Perekonomian Nasional POJK 48/2020 d. Penyertaan yang dapat diperhitungkan
[sebagai penyesuaian atas POJK 11/2020]) sehingga tujuan e. Eksposur sekuritisasi
restrukturisasi dapat dicapai dengan tepat guna.
Modal:
Jumlah modal untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar 164.657.355 188.828.259 167.557.982
Jumlah ATMR untuk risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar 827.461.178 882.905.621 799.235.097
CAR Untuk Risiko Kredit, Operasional dan Pasar 19,90 21,39 20,96
ATMR Risiko
688.150.152 774.045.118 731.563.854 809.780.687 Rasio CET 1 (%) 18,81% 18,38% 20,29% 19,79%
Kredit
ATMR Risiko
10.594.562 10.912.070 28.049.779 28.490.405 Rasio Tier 1 (%) 18,81% 18,38% 20,29% 19,79%
Pasar
ATMR Risiko
128.716.464 153.953.536 123.291.988 145.116.015 Rasio Tier 2 (%) 1,09% 1,10% 1,10% 1,11%
Operasional
Total ATMR 827.461.178 938.910.724 882.905.621 983.387.107 Rasio KPMM (%) 19,90% 19,48% 21,39% 20,90%
Rasio KPMM
Sesuai Profil 9,83% 9,81% 9,59% 9,60% Cet 1 Untuk Buffer 10,07% 9,67% 11,80% 11,30%
Risiko
Alokasi Persentase Buffer
Pemenuhan - - - - yang Wajib Dipenuhi - - - -
KPMM Oleh Bank
Capital
Conservation
Dari CET1 8,74% 8,71% 8,49% 8,49% 0,00% 0,00% 2,500% 2,500%
Buffer (2,5% dari
ATMR) (%)
Countercyclical
Dari AT1 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% Buffer (0% - 2,5% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00%
dari ATMR) (%)
Capital Surcharge
Dari Tier 2 1,09% 1,10% 1,10% 1,11% (1% - 2,5% dari 2,50% 2,50% 2,500% 2,500%
ATMR) (%)
Terdapat 8 (delapan) jenis risiko yang dikelola oleh Bank Mandiri sebagai Bank dan 10 (sepuluh) jenis risiko yang dikelola oleh Bank Mandiri
sebagai Entitas Utama konglomerasi keuangan, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi,
risiko strategik, risiko kepatuhan, risiko transaksi intra group dan risiko asuransi. Bagian ini akan menjelaskan praktik manajemen risiko untuk
risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional. Penjelasan terkait jenis risiko lainnya, yaitu risiko hukum, risiko reputasi,
risiko strategik, risiko kepatuhan, risiko transaksi intra group dan risiko asuransi disajikan dalam bagian Profil Risiko dan Pengelolaannya pada
Corporate Governance dalam Laporan Tahunan ini.
Risiko Kredit
Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Per Wilayah, Jangka Waktu dan Sektor Ekonomi
Berdasarkan Pendekatan Standar, Bank Mandiri memiliki eksposur per wilayah, jangka waktu dan sektor ekonomi sebagai berikut.
Tabel 2.1.a Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank Secara Individual
31 Desember 2020
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1 Tagihan Kepada Pemerintah - - - - - - - 287.438.754
2 Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 14.325.687 76.371.384 19.348.941 2.298.367 869.364 289.096 - 35.775.162
Tagihan Kepada Bank Pembangunan
3 - - - - - - - -
Multilateral dan Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 1.158.104 4.283.554 43.794 - - - - 46.896.769
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 1.947.932 7.216.052 6.593.399 564.076 695.897 836.614 164.936 -
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 14.648 89.860 10.414 11.055 9.141 667 2.712 -
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil
8 31.002.551 66.091.367 44.719.678 8.686.042 14.127.959 9.342.494 3.447.931 11.224.152
dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 63.651.523 184.635.636 59.378.685 18.899.759 9.351.646 15.285.717 1.078.169 77.475.390
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 335.772 1.316.246 1.168.622 177.705 123.386 31.763 16.383 115.653
11 Aset Lainnya - - - - - - - 79.829.452
Total 112.436.216 340.004.100 131.263.532 30.637.004 25.177.393 25.786.350 4.710.131 538.755.332
Tabel 2.1.b Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2020
- - - - - - - - - - - -
155.843 188.798.017 32.369.001 69.372.473 43.920.192 9.450.889 14.016.614 8.925.466 3.647.204 14.186.999 149.006 196.037.845
24.956.692 454.713.217 64.253.861 203.751.569 68.542.984 19.180.662 8.662.650 12.165.858 1.334.926 74.230.129 25.926.009 478.048.648
667 3.286.197 1.040.886 1.913.780 2.521.712 238.743 345.137 128.583 29.282 499.479 - 6.717.603
- 79.829.452 - - - - - - - 78.786.010 - 78.786.010
67.833.036 1.276.603.095 115.525.646 365.010.327 141.126.085 32.553.079 24.330.917 23.017.984 5.233.646 425.737.417 61.766.478 1.194.301.579
- - - - - - - - - - - -
155.843 209.111.948 32.369.001 69.372.473 43.920.192 9.450.889 14.016.614 8.925.466 3.647.204 33.633.658 149.006 33.633.658
24.956.692 455.374.022 64.253.861 203.751.569 68.542.984 19.180.662 8.662.650 12.165.858 1.334.926 75.550.523 25.926.009 75.550.523
667 3.461.803 1.040.886 1.913.780 2.521.712 238.743 345.137 128.583 29.282 714.562 - 714.562
- 84.234.751 - - - - - - - 82.275.824 - 82.275.824
- 128.241.576 - - - - - - - 113.178.507 - 113.178.507
67.833.036 1.465.688.247 115.525.646 365.010.327 141.126.085 32.553.079 24.330.917 23.017.984 5.233.646 590.018.478 61.766.478 590.018.478
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 167.076.820 45.884.107 59.452.487 43.124.570 - 315.537.983
Tagihan Kepada Entitas Sektor
2 73.542.136 27.477.382 15.874.605 33.740.818 - 150.634.942
Publik
Tagihan Kepada Bank
3 Pembangunan Multilateral dan - - - - - -
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 48.166.936 9.144.470 4.916.743 3.417.736 - 65.645.884
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 12.855.621 324.273 821.875 4.017.138 - 18.018.907
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - - - -
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 89.077 5.307 10.720 33.393 - 138.496
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
8 43.571.372 58.627.913 47.979.976 38.618.756 - 188.798.017
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 219.360.044 68.127.474 80.380.655 86.845.044 - 454.713.217
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 1.476.425 715.802 478.272 615.698 - 3.286.197
11 Aset Lainnya - - - - 79.829.452 79.829.452
Total 566.138.430 210.306.727 209.915.332 210.413.153 79.829.452 1.276.603.095
Tabel 2.2.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Konsolidasi dengan
Entitas Anak
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Tagihan Kepada Pemerintah 168.964.254 47.771.541 61.339.920 45.012.004 1.887.434 324.975.153
Tagihan Kepada Entitas Sektor
2 73.615.435 27.550.681 15.947.904 33.814.117 - 150.928.137
Publik
Tagihan Kepada Bank
3 Pembangunan Multilateral dan - - - - - -
Lembaga Internasional
4 Tagihan Kepada Bank 48.324.979 9.302.514 5.074.786 3.575.779 158.044 66.436.102
5 Kredit Beragun Rumah Tinggal 12.863.331 331.982 829.585 4.024.847 - 18.049.745
6 Kredit Beragun Properti Komersial - - - 2.712 - 2.712
7 Kredit Pegawai/Pensiunan 4.303.934 8.678.489 4.887.247 7.002.628 - 24.872.297
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha
8 48.649.855 63.706.396 53.058.459 43.697.239 - 209.111.948
Kecil dan Portofolio Ritel
9 Tagihan kepada Korporasi 219.525.245 68.292.675 80.545.856 87.010.246 - 455.374.022
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo 1.520.326 759.704 522.173 659.600 - 3.461.803
11 Aset Lainnya - - - - 84.234.751 84.234.751
Eksposur di Unit Usaha Syariah
12 - - - - 128.241.576 128.241.576
(apabila ada)
Total 577.767.359 226.393.980 222.205.931 224.799.172 214.521.805 1.465.688.247
31 Desember 2019
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
(3) (4) (5) (6) (7) (8)
25.621.145 26.615.599 44.388.928 37.311.785 53.981.144 187.918.602
- - - - - -
31 Desember 2019
Tagihan bersih berdasarkan sisa jangka waktu kontrak
≤ 1 tahun > 1 thn s.d. 3 thn > 3 thn s.d. 5 thn > 5 thn Non-Kontraktual Total
(3) (4) (5) (6) (7) (8)
26.887.981 27.882.435 45.655.764 38.578.621 55.247.980 194.252.781
- - - - - -
31 Desember 2019
Tabel 2.3.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan Rupiah)
Tagihan
Tagihan Eksposur
Tagihan Kepada Tagihan
Kepada Bank Kredit Kredit di Unit
Tagihan Kepada Tagihan Kredit Usaha Mikro, Tagihan yang
Pembangunan Beragun Beragun Aset Usaha
No. Sektor Ekonomi Kepada Entitas Kepada Pegawai/ Usaha Kecil Kepada Telah
Multilateral Rumah Properti Lainnya Syariah
Pemerintah Sektor Bank Pensiunan dan Korporasi Jatuh
dan Lembaga Tinggal Komersial (apabila
Publik Portofolio Tempo
Internasional ada)
Ritel
(3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
(1) (2)
31 Desember 2020
31 Desember 2019
Pencadangan per Wilayah - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.4.a. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual
31 Desember 2020
Tabel 2.4.b. Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas
Anak
31 Desember 2020
31 Desember 2020
Sulawesi & Maluku Bali & Nusa Tenggara Papua Kantor Pusat Overseas Total
- - - - - -
31 Desember 2020
Sulawesi & Maluku Bali & Nusa Tenggara Papua Kantor Pusat Overseas Total
- - - - - -
Tabel 2.5.a Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 85.296.566 16.638.970 92.265 1.984.701 4.122.824 81.270 141.209
2 Perikanan 652.996 2.990 1.340 14.725 717 1.089 4.718
3 Pertambangan dan Penggalian 45.869.592 611.690 3.308.269 569.069 362.580 45.867 845.502
4 Industri Pengolahan 125.285.981 24.182.515 11.895.890 655.084 10.895.578 8.618.830 501.643
5 Listrik, Gas, dan Air 32.507.815 4.786.018 150.667 197.303 484.666 150.667 1.636
6 Konstruksi 53.439.096 7.057.496 183.253 445.522 1.688.989 1.360.362 846.344
7 Perdagangan besar dan eceran 86.132.334 3.734.793 4.123.839 1.591.469 1.350.049 8.072.871 2.312.664
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 12.792.357 2.481.366 104.656 561.804 558.097 102.164 101.928
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 48.654.678 6.840.880 1.034.308 439.509 3.304.805 1.030.125 80.196
10 Perantara keuangan 29.786.008 137.693 4.094 253.578 31.593 97.769 129.596
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 53.337.225 8.446.509 491.785 497.426 1.269.710 298.431 273.921
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan
12 9.121.213 - 3.045 648 - - -
sosial wajib
13 Jasa pendidikan 245.270 672 142 3.398 366 105 361
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 3.213.818 352.400 138.385 36.361 62.029 133.881 40.755
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
15 285.142 864 135 100.371 13.088 7.855 49.268
perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 19.551 546 - 711 309 - 7.048
Badan internasional dan badan ekstra internasional
17 347.287 - - - - - -
lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 21.412 1.604 - - - - -
19 Rumah Tangga 148.553.981 3.666.476 2.332.951 3.941.372 994.412 2.037.310 3.415.751
20 Bukan Lapangan Usaha 13.308.899 1.784.156 276.245 15.805 2.188 1.993 898.431
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 613.563.273 15.960.773 1.504.439 586.459 3.152.118 455.085
Total 1.362.434.493 96.688.411 25.645.709 11.895.316 28.294.119 22.495.673 9.650.970
1 Pertanian, perburuan dan Kehutanan 85.296.566 16.638.970 92.265 1.984.701 4.122.824 81.270 141.209
2 Perikanan 652.996 2.990 1.340 14.725 717 1.089 4.718
3 Pertambangan dan Penggalian 45.869.592 611.690 3.308.269 569.069 362.580 45.867 845.502
4 Industri Pengolahan 125.285.981 24.182.515 11.895.890 655.084 10.895.578 8.618.830 501.643
5 Listrik, Gas, dan Air 32.507.815 4.786.018 150.667 197.303 484.666 150.667 1.636
6 Konstruksi 53.439.096 7.057.496 183.253 445.522 1.688.989 1.360.362 846.344
7 Perdagangan besar dan eceran 86.132.334 3.734.793 4.123.839 1.591.469 1.350.049 8.072.871 2.312.664
8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum 12.792.357 2.481.366 104.656 561.804 558.097 102.164 101.928
9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 48.654.678 6.840.880 1.034.308 439.509 3.304.805 1.030.125 80.196
10 Perantara keuangan 29.786.008 137.693 4.094 253.578 31.593 97.769 129.596
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan 53.337.225 8.446.509 491.785 497.426 1.269.710 298.431 273.921
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan
12 9.121.213 3.045 648
sosial wajib
13 Jasa pendidikan 245.270 672 142 3.398 366 105 361
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 3.213.818 352.400 138.385 36.361 62.029 133.881 40.755
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan
15 285.142 864 135 100.371 13.088 7.855 49.268
perorangan lainnya
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 19.551 546 711 309 7.048
Badan internasional dan badan ekstra internasional
17 347.287
lainnya
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 21.412 1.604
19 Rumah Tangga 148.553.981 3.666.476 2.332.951 3.941.372 994.412 2.037.310 3.415.751
20 Bukan Lapangan Usaha 13.308.899 1.784.156 276.245 15.805 2.188 1.993 898.431
21 Lainnya (tambahan a.l. untuk SBI,SUN) 805.607.097 19.338.836 4.214.839 838.092 3.221.604 628.487 660.077
Total 1.554.478.317 100.066.474 28.356.108 12.146.949 28.363.605 22.669.075 10.311.047
Rincian Mutasi Pencadangan - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 2.6.a. Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
Salah satu komponen ATMR untuk Risiko Kredit yaitu terkait counterparty credit risk telah dilaporkan mulai posisi bulan Januari 2018 serta
hasil perhitungan Credit Valuation Adjustment risk weighted assets telah disampaikan mulai posisi bulan Januari 2017 kepada OJK.
Pengungkapan Eksposur Risiko Kredit Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat
Dalam perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Bank Mandiri menggunakan peringkat yang diterbitkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui
oleh regulator sesuai Surat Edaran OJK No.37/SEOJK.03/2016 tentang Lembaga Pemeringkat dan Peringkat yang Diakui OJK. Hasil perhitungan
eksposur berdasarkan peringkat eksternal sesuai dengan pendekatan standar seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat -
Bank secara Individual
31 Desember 2020
Tagihan Bersih
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
31 Desember 2019
Tagihan Bersih
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
31 Desember 2020
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
- - - - - - - 282.151.486 315.537.983
- - - - - - - 56.011.872 150.634.942
- - - - - - - - -
- - 30 - - - - 63.358.067 65.645.884
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
31 Desember 2019
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
- - - - - - - - -
- - - - - - - 59.219.849 61.117.350
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
31 Desember 2020
Tagihan Bersih
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Fitch Ratings
AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
Indonesia
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
31 Desember 2019
Tagihan Bersih
Standard and Poor’s AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
Fitch Rating AAA AA+ s.d AA- A+ s.d A- BBB+ s.d BBB-
No Kategori Portofolio
Moody’s Aaa Aa1 s.d Aa3 A1 s.d A3 Baa1 s.d Baa3
PT Fitch Ratings
AAA (idn) AA+(idn) s.d AA-(idn) A+(idn) s.d. A-(idn) BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
Indonesia
PT Pemeringkat Efek
idAAA idAA+ s.d idAA- idA+ s.d id A- id BBB+ s.d id BBB-
Indonesia
31 Desember 2020
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
- - - - - - - 291.447.239 324.975.153
278.438 - - - - - - 56.026.630 150.928.137
- - - - - - - - -
- - 30 - - - - 63.552.554 66.436.102
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
31 Desember 2019
Tagihan Bersih
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- A-1 A-2 A-3 Kurang dari A-3
BB+ s.d BB- B+ s.d B- Kurang dari B- F1+ s.d F1 F2 F3 Kurang dari F3
Ba1 s.d Ba3 B1 s.d B3 Kurang dari B3 P-1 P-2 P-3 Kurang dari P-3 Tanpa Peringkat Total
BB+(idn) s.d BB-(idn) B+(idn) s.d B-(idn) Kurang dari B-(idn) F1+(idn) s.d F1(idn) F2(idn) F3(idn) Kurang dari F3(idn)
id BB+ s.d id BB- id B+ s.d id B- Kurang dari idB- idA1 idA2 idA3 s.d id A4 Kurang dari idA4
- - - - - - - - -
- - - - - - - 59.482.016 61.858.601
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
- - - - - - - - -
Transaksi Derivatif - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 3.2.a Pengungkapan Tagihan Bersih Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan
Berdasarkan Pendekatan Yang digunakan
INDIVIDU a b c d e f
Alpha
Potential Digunakan
Tagihan
Replacement Future Untuk
Posisi 31 Desember 2020 EEPE Bersih ATMR
Cost (RC) Exposure Perhitungan
(PFE) Regulatory
EAD
6 Total - - - - - 3.602.247
KONSOLIDASI a b c d e f
Alpha
Potential Digunakan
Tagihan
Replacement Future Untuk
Posisi 31 Desember 2020 EEPE Bersih ATMR
Cost (RC) Exposure Perhitungan
(PFE) Regulatory
EAD
6 Total - - - - - 3.664.249
Pengungkapan Eksposur CCR Berdasarkan Kategori Portfolio dan Bobot Risiko - Individu
Posisi Desember 2020
Bobot Risiko a b c d
Pengungkapan Eksposur CCR Berdasarkan Kategori Portfolio dan Bobot Risiko - Konsolidasi
Posisi Desember 2020
Bobot Risiko a b c d
e f g h i j k
- - - - - - 54.183.383
- - - - - - -
- - - - - - -
- - 3.139.555 - - - 4.283.352
- - - 336 - - 336
- - - - - -
e f g h i j k
- - - - - - 55.234.238
- - - - - - -
- - - - - - -
- - 3.262.157 - - - 4.409.460
- - - 336 - - 336
- - - - - - -
a b
INDIVIDU
Proteksi yang dibeli (Protection Bought) Proteksi yang dijual (Protection sold)
Nilai Notional - -
Credit Options - -
Nilai Wajar - -
Pedoman untuk menentukan struktur agunan dalam rangka kebijakan mitigasi risiko kredit telah diatur secara rinci di dalam SPK (Standar
Prosedur Kredit) untuk masing-masing segmen. Jenis agunan yang diterima Bank terdiri dari benda bergerak (antara lain agunan tunai, piutang
dagang, persediaan barang, mesin, dan surat berharga), benda tak bergerak (antara lain tanah, bangunan, dan mesin), serta penjaminan
(personal/corporate guarantee). Dalam hal Bank akan menerima penjaminan (guarantee), maka Bank akan melakukan evaluasi terhadap
kelayakan dan bonafiditas dari penjamin (guarantor).
Untuk menjamin fasilitas kredit, Bank mengutamakan agunan dalam bentuk aset tetap berupa Tanah atau tanah berikut bangunan. Nilai
agunan yang digunakan Bank sebagai jaminan kredit adalah nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal (credit operation unit) dan penilai
eksternal rekanan Bank atau penilai eksternal bukan rekanan Bank yang telah ditunjuk pejabat pemegang kewenangan di business unit/credit
recovery unit.
Dalam perhitungan mitigasi risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar sesuai SEOJK No.42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman
perhitungan ATMR risiko kredit, Bank dapat mengakui keberadaan agunan, garansi, penjaminan, atau asuransi kredit sebagai Teknik MRK,
dengan beberapa syarat pengakuan yang harus dipenuhi oleh Bank. Jenis agunan keuangan yang diakui (eligible financial collateral) dalam
Teknik MRK-Agunan diantaranya adalah uang tunai, giro/tabungan/deposito, emas, Surat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
dan lain-lain yang diatur dalam SE OJK tersebut di atas. Sementara agunan berupa fixed asset, inventory, tanah/bangunan yang dimiliki oleh
Bank, tidak diakui dalam pendekatan standar.
Transaksi Bersih per Bobot Risiko Setelah Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Tabel 4.1.a. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Risiko Kredit - Bank secara Individual
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
0% 20% 35% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
C Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
31 Desember 2019
Beban Beban
ATMR Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit ATMR
Modal Modal
0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
- - - - - - - - - - - - - - -
632.026.734 62.128.228 196.390.212 116.816.630 3.917.538 17.254.929 - - 112.246.524 189.502.769 441.679.503 6.260.472 680.873.201 65.295.740
8.345.735 - - - - - - - - - - -
9.742.839 957.721 110.403 2.564.715 - - - - 17.786.719 - - - - 9.406.302 902.064
- - - - - - - - - - -
51.405.781 5.053.188 11.874.638 2.989.583 - - - - 32.149.700 708.158 30.563.585 7.094 - 47.778.110 4.581.921
- - 621.373 - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - 14.033 - - - - 7.016 673
- - - - - - - - - - - - - -
1.115.389 109.643 - - - - - - - - - - - - -
Tabel 4.1.b. Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi
Risiko Kredit - Bank secara Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2020
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit
No Kategori Portofolio
0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
A Eksposur Neraca
C ‘Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Total Eksposur Counterparty Credit Risk 55.234.238 1.463.362 - - 3.278.549 336 1.732.050 - -
31 Desember 2017
Beban Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit Beban
ATMR ATMR
Modal Modal
0% 20% 25% 35% 40% 45% 50% 75% 100% 150% Lainnya
(13) (14) (15) (16) (17) (18) (19) (20) (21) (22) (23) (24) (25) (26)
0 0 - - - - - - - - - - - 0
- - 8.345.735 - - - - - - - - - - -
9.742.839 955.772 110.403 2.564.715 - - - 17.786.719 - - - - 9.406.302 903.005
- - - - - - - - - - - - - -
52.404.501 5.140.882 11.877.110 2.989.583 - - - 32.149.700 959.732 31.411.492 7.094 - 48.814.698 4.686.211
- - - - - - - - - - - - - -
- - 2.212.888 - - - - - - - - - - -
1.860.539 182.519 - - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - - - -
Tabel 4.2.a. Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual
31 Desember 2020
A Eksposur Neraca
C Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal ”Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar”, yang
termasuk dalam mitigasi risiko kredit adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya. “
31 Desember 2019
178.951.494 - - - - 178.951.494
- - - - -
- - - - - -
14.182.336 - - - - 14.182.336
- - - - - -
- - - - - -
- - - - - -
621.373 - - - - 621.373
14.033 - - - - 14.033
- - - - -
4.737.600 - - - - 4.737.600
488 - - - - 488
1.314.835 - - - - 1.314.835
6.688.329 - - - - 6.688.329
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio Tagihan Bagian Yang Dijamin Dengan Bagian Yang
Bersih Agunan Garansi Asuransi Kredit Lainnya Tidak Dijamin
C Eksposur Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
Catatan:
Sesuai dengan SE OJK No.42/SEOJK.03/2016 perihal “Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar”, yang
termasuk dalam mitigasi risiko kredit adalah agunan (eligible financial collateral), garansi, penjaminan atau asuransi kredit.
Diluar agunan eligible financial collateral tersebut, Bank Mandiri memiliki agunan berupa fixed asset, piutang dagang, persediaan, dan agunan lainnya.
31 Desember 2019
183.694.158 - - - - 183.694.158
143.284.054 425.273 - - - 142.858.781
- - - - -
- - - - -
14.182.336 - - - - 14.182.336
- - - - -
- - - - -
- - - - -
2.212.888 - - - - 2.212.888
14.033 - - - - 14.033
- - - - -
4.836.862 - - - - 4.836.862
488 - - - - 488
1.430.540 - - - - 1.430.540
- - - - -
8.494.812 - - - - 8.494.812
1.358.582.640 26.104.479 - 4.169.559 - 1.328.308.601
a b c d e f g h i
INDIVIDU Bank sebagai originator Bank sebagai sponsor Bank sebagai investor
Traditional Sintetis Sub-total Traditional Sintetis Sub-total Traditional Sintetis Sub-total
a b c d e f g h i
KONSOLIDASI Bank sebagai originator Bank sebagai sponsor Bank sebagai investor
Traditional Sintetis Sub-total Traditional Sintetis Sub-total Traditional Sintetis Sub-total
a b c d e
Nilai eksposur
(berdasarkan Bobot Risiko)
INDIVIDU
>100% to
≤20% >20% to 50% >50% to 100% 1250%
<1250%
Bobot Risiko Bobot Risiko Bobot Risiko Bobot Risiko
Bobot Risiko
1 Total eksposur - - - - -
2 Sekuritisasi tradisional - - - - -
3 Dimana underlying sekuritisasi - - - - -
4 Ritel - - - 24.723 -
5 Non-ritel - - - - -
6 Dimana re-sekuritisasi - - - - -
7 Senior - - - - -
8 Non-senior - - - - -
9 Sekuritisasi sintetis - - - - -
10 Dimana underlying sekuritisasi - - - - -
11 Ritel - - - - -
12 Non-ritel - - - - -
13 Dimana re-sekuritisasi - - - - -
14 Senior - - - - -
15 Non-senior - - - - -
a b c d e
Nilai eksposur
(berdasarkan Bobot Risiko)
KONSOLIDASI
>100% to
≤20% >20% to 50% >50% to 100% 1250%
<1250%
Bobot Risiko Bobot Risiko Bobot Risiko Bobot Risiko
Bobot Risiko
1 Total eksposur - - - - -
2 Sekuritisasi tradisional - - - - -
3 Dimana underlying sekuritisasi - - - - -
4 Ritel - - - 24.723 -
5 Non-ritel - - - - -
6 Dimana re-sekuritisasi - - - - -
7 Senior - - - - -
8 Non-senior - - - - -
9 Sekuritisasi sintetis - - - - -
10 Dimana underlying sekuritisasi - - - - -
11 Ritel - - - - -
12 Non-ritel - - - - -
13 Dimana re-sekuritisasi - - - - -
14 Senior - - - - -
15 Non-senior - - - - -
f g h i j k l m n o p q
Nilai eksposur ATMR
Capital charge after cap
(berdasarkan regulatory approach) (berdasarkan regulatory approach)
IRB RBA IRB RBA IRB RBA
(termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250% (termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250% (termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250%
IAA) IAA) IAA)
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - 24.723 - - - 294.925 - - - 6.665 -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
f g h i j k l m n o p q
Nilai eksposur ATMR
Capital charge after cap
(berdasarkan regulatory approach) (berdasarkan regulatory approach)
IRB RBA IRB RBA IRB RBA
(termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250% (termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250% (termasuk IRB SFA SA/SSFA 1250%
IAA) IAA) IAA)
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - 24.723 - - - 294.925 - - - 6.665 -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
- - - - - - - - - - - -
a b c d e f g
Nilai eksposur
(berdasarkan Bobot Risiko)
INDIVIDU
>20% to >50% to >100% to
≤20% IRB RBA
50% 100% <1250% 1250%
Bobot (termasuk IRB SFA
Bobot Bobot Bobot Bobot
Risiko IAA)
Risiko Risiko Risiko Risiko
1 Total eksposur - - - - - - -
2 Sekuritisasi tradisional - - - - - - -
3 Dimana underlying sekuritisasi - - - - - - -
4 Ritel 161.581 - - - - - 161.581
5 Non-ritel 161.854 - - - - - 161.854
6 Dimana re-sekuritisasi - - - - - - -
7 Senior - - - - - - -
8 Non-senior - - - - - - -
9 Sekuritisasi sintetis - - - - - - -
10 Dimana underlying sekuritisasi - - - - - - -
11 Ritel - - - - - - -
12 Non-ritel - - - - - - -
13 Dimana re-sekuritisasi - - - - - - -
14 Senior - - - - - - -
15 Non-senior - - - - - - -
a b c d e f g
Nilai eksposur
(berdasarkan Bobot Risiko)
KONSOLIDASI
>20% to >50% to >100% to
≤20% IRB RBA
50% 100% <1250% 1250%
Bobot (termasuk IRB SFA
Bobot Bobot Bobot Bobot
Risiko IAA)
Risiko Risiko Risiko Risiko
1 Total eksposur - - - - - - -
2 Sekuritisasi tradisional - - - - - - -
3 Dimana underlying sekuritisasi - - - - - - -
4 Ritel 172.105 - - - - - 172.105
5 Non-ritel 161.854 - - - - - 161.854
6 Dimana re-sekuritisasi - - - - - - -
7 Senior - - - - - - -
8 Non-senior - - - - - - -
9 Sekuritisasi sintetis - - - - - - -
10 Dimana underlying sekuritisasi - - - - - - -
11 Ritel - - - - - - -
12 Non-ritel - - - - - - -
13 Dimana re-sekuritisasi - - - - - - -
14 Senior - - - - - - -
15 Non-senior - - - - - - -
h i j k l m n o p q
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - 27.572 - - - - - -
- - - 25.478 - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
h i j k l m n o p q
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - 172.105 - - - - - -
- - - 25.478 - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
- - - - - - - - - -
Eksposur Aset di Neraca - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
(1) (2) (3) (4)
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel 187.590.322 140.692.742
f. Lainnya 13.260.498 -
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 177.463.151 - -
- - - -
- - - -
69.248 - - -
- 25.357.073 - -
- - - -
- - -
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan Portofolio Ritel 208.124.549 156.093.412
f. Lainnya 16.689.029 -
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 182.066.632 - -
- - - -
- 25.506.468 - -
- - - -
- - - -
Tabel 6.1.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif –
Bank Secara Individual
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
(1) (2) (3) (4)
1. Tagihan Kepada Pemerintah 7.204.086 -
a. Tagihan Kepada Pemerintah Indonesia 7.204.086 -
b. Tagihan Kepada Pemerintah Negara Lain - -
2. Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik 21.359.362 9.809.522
3. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional - -
4. Tagihan kepada Bank 15.459.520 7.716.403
a. Tagihan Jangka Pendek 30.717 6.143
b. Tagihan Jangka Panjang 15.428.803 7.710.260
5. Kredit Beragun Rumah Tinggal - -
6. Kredit Beragun Properti Komersial - -
7. Kredit Pegawai/Pensiunan - --
8. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 1.207.359 905.519
9. Tagihan Kepada Korporasi 36.977.047 36.179.549
10. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo 20.614 30.921
a. Kredit Beragun Rumah Tinggal -
b. Selain Kredit Beragun Rumah Tinggal 20.614 30.921
TOTAL 82.227.989 54.641.915
Tabel 6.2.2 Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif –
Konsolidasidengan Entitas Anak
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 8.345.735 - -
- 8.345.735 - -
- - - -
9.742.839 20.461.837 9.461.495 9.406.302
- - - -
7.692.665 14.182.336 7.091.168 7.091.168
6.131 - - -
7.686.535 14.182.336 7.091.168 7.091.168
- - - -
- - - -
- - - -
571.942 1.250.491 937.868 531.142
33.367.415 34.045.589 33.616.232 30.739.342
30.921 6.770 10.155 10.155
- - - -
30.921 6.770 10.155 10.155
51.405.781 78.292.757 51.116.918 47.778.110
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
0 8.345.735 - -
- 8.345.735 - -
- - - -
Tabel 6.1.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty
Credit Risk) - Bank Secara Individual
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
Tabel 6.2.3 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Pihak Lawan – Konsolidasi
dengan Entitas Anak (Counterparty Credit Risk)
31 Desember 2020
No
Kategori Portofolio Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
7. Eksposur tertimbang dari Credit Valuation Adjustment (CVA risk weighted assets) - -
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 92.424 - -
- 92.424 - -
- - - -
- - - -
- - - -
150.660 929.808 285.989 285.989
- 596.384 119.277 119.277
150.660 333.424 166.712 166.712
- - - -
- - - -
1.115.389 - - 1.246.362
1.266.049 1.022.232 285.989 1.532.351
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 1.683.939 - -
- 1.683.939 - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
1.128.157 - - 1.260.113
Tabel 6.1.4 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Settlement (Settlement Risk) -
Bank Secara Individual
31 Desember 2020
No Jenis Transaksi Faktor Pengurang
Nilai Eksposur
Modal
TOTAL - -
Tabel 6.2.4 Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit Akibat Kegagalan Settlement (Settlement Risk)
-Konsolidasi dengan Entitas Anak
31 Desember 2020
No Jenis Transaksi Faktor Pengurang
Nilai Eksposur
Modal
TOTAL - -
Eksposur Sekuritisasi - Bank secara Individual dan Konsolidasi dengan Entitas Anak
Faktor Faktor
No Jenis Transaksi Pengurang ATMR Pengurang ATMR
Modal Modal
31 Desember 2019
Faktor Pengurang
ATMR Nilai Eksposur ATMR
Modal
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
31 Desember 2019
Faktor Pengurang
ATMR Nilai Eksposur ATMR
Modal
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
31 Desember 2020
No Kategori Portofolio
Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK
5. Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel 336 -
TOTAL 6.173.982 -
31 Desember 2020
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 528.949 - -
- 528.949 - -
- - -
- 14.033 - -
- - -
31 Desember 2019
ATMR Setelah MRK Tagihan Bersih ATMR Sebelum MRK ATMR Setelah MRK
- 528.949 - -
- 528.949 - -
- - -
- 14.033 - 7.016
- - -
1.688.254 3.869.303 - 1.337.892
228.759 1.970.021 - 394.004
1.459.494 1.899.281 - 943.887
252 488 - 366
1.803.458 1.314.835 - 1.306.282
3.491.964 5.727.607 - 2.651.556
Tabel 6.1.7 Pengungkapan Eksposur di Unit Usaha Syariah dan/atau Entitas Anak yang Melakukan Kegiatan Usaha
berdasarkan Prinsip Syariah
Tabel 6.1.8 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit – Bank Secara Individu
(dalam jutaan rupiah)
Tabel 6.2.7 Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit - Konsolidasi dengan Entitas Anak
(dalam jutaan rupiah)
Risiko Pasar
Risiko Suku
1 600.729 7.509.111 210.240 2.628.003 144.274 1.803.422 161.028 2.012.851
Bunga
a. Risiko
594.060 7.425.749 20.873 260.909 2.783 34.786 12.688 158.598
Spesifik
b. Risiko
6.669 83.362 189.368 2.367.094 141.491 1.768.636 148.340 1.854.253
Umum
Risiko Nilai
2 179.450 2.243.131 67.866 848.326 254.087 3.176.084 271.363 3.392.031
Tukar
Risiko
3 - - 799 9.993 - - 1.220 15.249
Ekuitas*)
Risiko
4 - - - - - - - -
Komoditas*)
5 Risiko Option 847.565 10.594.562 594.060 7.425.749 1.845.622 23.070.273 1.845.622 23.070.273
Total 1.627.744 20.346.804 872.966 10.912.071 2.243.982 28.049.779 2.279.232 28.490.405
*) Risiko ini hanya diperhitungkan apabila terdapat Entitas Anak yang memiliki eksposur ekuitas dan/atau komoditas
Untuk kepentingan internal, Bank Mandiri juga telah melakukan perhitungan dengan Metode Internal. Perhitungan KPMM dengan metode
internal dilakukan dengan perhitungan Value at Risk (VaR), yaitu suatu nilai yang menggambarkan potensi maksimum atas kerugian yang
dialami oleh Bank sebagai akibat pergerakan pasar yang memengaruhi eksposur risiko Bank dalam kondisi pasar yang normal dengan tingkat
kepercayaan 99%. Untuk mendapatkan nilai VaR, metodologi yang digunakan adalah metode Historical Simulation.
Realisasi Value at Risk Bank Mandiri pada tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Tabel 7.2 Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Model Internal (Value at Risk/VaR) - Bank secara Individual
(dalam jutaan Rupiah)
1 Risiko Suku 13.136 45.998 1.055 31.106 21.426 35.131 7.100 14.256
Bunga
2 Risiko Nilai 35.792 161.793 904 19.608 10.846 35.831 1.845 23.528
Tukar
3 Risiko 6.670 13.705 1.320 6.076 2.990 5.666 603 2.452
Option
Total 44.584 158.422 6.428 44.404 36.457 66.154 12.480 12.480
Sesuai SEOJK nomor 12/SEOJK.03/2018 tentang “Penerapan Manajemen Risiko dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku
Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in The Banking Book) bagi Bank Umum”, Bank menggunakan 2 (dua) metode dalam melakukan
pengukuran Risiko IRRBB sebagai berikut:
a. Pengukuran berdasarkan perubahan pada nilai ekonomis dari ekuitas (economic value of equity), yang selanjutnya disingkat EVE, adalah
suatu metode yang mengukur dampak perubahan suku bunga terhadap nilai ekonomis dari ekuitas Bank; dan
b. Pengukuran berdasarkan perubahan pada pendapatan bunga bersih (net interest income), yang selanjutnya disingkat NII, adalah suatu
metode yang mengukur dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank.
Tabel 7.3 a Pengungkapan Eksposure Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) Bank Secara Individu
(dalam jutaan Rupiah)
ΔEVE ΔNII
Uraian
2020 2019 2020 2019
Tabel 7.3 b Pengungkapan Eksposure Interest Rate Risk in Banking Book (IRRBB) Bank Secara Konsolidasi
(dalam jutaan Rupiah)
ΔEVE ΔNII
Uraian
2020 2019 2020 2019
Selain pengungkapan eksposur IRRBB, juga dilakukan pengungkapan risiko nilai tukar. Risiko nilai tukar timbul karena pergerakan nilai
tukar pasar yang berlawanan dengan posisi valuta asing Bank Mandiri. Risiko nilai tukar berasal dari aset dan liabilitas neraca Bank dalam
valuta asing, transaksi valuta asing dengan nasabah dan counterparty yang menyebabkan posisi terbuka dalam valuta asing, maupun posisi
struktural dalam valuta asing akibat penyertaan modal. Bank Mandiri mengelola risiko nilai tukar dengan melakukan pemantauan dan
pengelolaan Posisi Devisa Netto (PDN) sesuai dengan limit internal dan regulasi. Per akhir Desember 2020, PDN keseluruhan absolut sebesar
0,98% dari modal.
Penjelasan mengenai bagaimana Bank mendefinisikan IRRBB untuk pengukuran dan pengendalian risiko.
Risiko suku bunga dalam Banking Book atau Interest Rate Risk in The Banking Book, yang selanjutnya disingkat IRRBB, merupakan risiko akibat pergerakan
suku bunga di pasar yang berlawanan dengan posisi Banking Book, yang berpotensi memberikan dampak terhadap permodalan dan rentabilitas (earnings)
Bank baik untuk saat ini maupun pada masa mendatang.
Bank melakukan pengukuran IRRBB menggunakan dua metode yakni pengukuran berdasarkan perubahan pada nilai ekonomis dari ekuitas (economic value
of equity) atau disingkat ∆EVE dan pengukuran berdasarkan perubahan pada pendapatan bunga bersih (net interest income) atau disingkat ∆NII. Simulasi
∆EVE dan ∆NII dilakukan sesuai skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock) dalam SE OJK Nomor 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018.
Bank melakukan pengendalian serta mitigasi risiko suku bunga melalui strategi rekomposisi aset dan liabilities atau strategi hedging.
Bank menetapkan strategi pengendalian IRRBB yang sejalan dengan strategi bisnis Bank secara keseluruhan dengan memperhatikan tingkat Risiko yang akan
diambil (risk appetite) dan toleransi Risiko (risk tolerance) yang disetujui oleh Dewan Direksi.
Sementara itu, strategi mitigasi IRRBB terhadap perubahan nilai ekonomis dari modal (∆EVE) ditetapkan tergantung posisi duration (rata-rata repricing
maturity) dari aset dan kewajiban. Per 31 Desember 2020, ∆EVE Bank Mandiri Individu sebesar 7,80% masih jauh di bawah limit regulator yakni 15%. Dengan
kondisi tersebut, Bank menerapkan strategi mempertahankan profil assets duration dan liabilities duration sesuai realisasi.
Periodisasi perhitungan IRRBB bank, dan penjelasan mengenai tindakan spesifik yang digunakan bank untuk mengukur sensitivitas
terhadap IRRBB.
Untuk memastikan IRRBB termonitor dengan baik, Bank melakukan perhitungan IRRBB untuk setiap posisi akhir bulan laporan dan melakukan pelaporan
serta publikasi untuk setiap posisi akhir triwulan laporan sesuai ketentuan yang berlaku. Pengukuran sensitivitas terhadap IRRBB dilakukan sesuai ketentuan
dalam SE OJK Nomor 12/SEOJK.03/2018 tanggal 21 Agustus 2018, antara lain sebagai berikut:
a) Perhitungan IRRBB memperhitungkan keseluruhan posisi Banking Book dengan mengeluarkan ekuitas dan dikelompokkan berdasarkan posisi mata
uang yang material bagi Bank.
b) Perhitungan ∆EVE tidak memperhitungkan keberadaan margin komersial dalam arus kas dan diskonto atas arus kas.
Penjelasan mengenai skenario shock suku bunga dan skenario stress yang digunakan bank untuk mengestimasi perubahan
economic value dan earnings.
Pengukuran eksposur IRRBB dilakukan berdasarkan 6 (enam) skenario suku shock suku bunga sebagai berikut:
Estimasi perubahan
Skenario Penjelasan
Economic Value Earnings
Parallel Up Shock suku bunga yang paralel ke atas √ √
Parallel Down Shock suku bunga yang paralel ke bawah. √ √
Steepener Shock suku bunga yang melandai suku bunga jangka pendek menurun dan suku bunga
√ -
jangka panjang meningkat (short rates down and long rates up).
Flattener Shock suku bunga yang mendatar dengan perpaduan suku bunga jangka pendek
√ -
meningkat dan suku bunga jangka panjang menurun.
Short Up Shock suku bunga jangka pendek yang meningkat. √ -
Short Down Shock suku bunga jangka pendek yang menurun. √ -
Asumsi permodelan yang digunakan secara signifikan dalam Internal Measurement System (IMS) – apabila ada.
Bank tidak memiliki asumsi pemodelan yang digunakan secara signifikan dalam Internal Measurement System (IMS) Bank yang berbeda dari asumsi pemodelan
yang digunakan dalam laporan perhitungan IRRBB dengan pendekatan standar.
Penjelasan mengenai bagaimana bank melakukan lindung nilai terhadap IRRBB (apabila ada), beserta perlakuan akuntansi terkait.
Bank melakukan transaksi lindung nilai (hedging) atas posisi risiko risiko suku bunga dengan mempertimbangkan risk appetite, strategi bisnis, serta proyeksi
pergerakan faktor pasar di masa yang akan datang. Bank tidak menerapkan metode hedge accounting dalam pencatatan akuntansi transaksi lindung nilai
tersebut. Keuntungan/kerugian yang timbul atas transaksi lindung nilai tercatat dalam laporan laba/rugi Bank.
Penjelasan komprehensif mengenai asumsi utama pemodelan dan parametrik yang digunakan dalam menghitung ΔEVE dan ΔNII.
Berikut adalah asumsi utama pemodelan yang digunakan dalam menghitung ∆EVE dan ΔNII:
a. Perhitungan ∆EVE tidak memperhitungkan keberadaan margin komersial dalam arus kas dan diskonto atas arus kas sedangkan perhitungan ∆NII
memperhitungkan margin komersial dalam arus kas.
b. Instrumen yang memiliki opsi perilaku, seperti kredit konsumer, deposito retail, dan NMD, telah diperhitungkan dampak materialnya terhadap ∆EVE dan
∆NII dengan menggunakan model early prepayment (untuk kredit konsumer), early redemption (untuk deposito berjangka), dan analisa behavior untuk
slotting NMD berdasarkan. Model tersebut akan mempengaruhi profil repricing time instrumen tersebut di dalam repricing gap.
Analisis Kuantitatif
Rata-rata repricing maturity yang diterapkan untuk NMD.
Individual
Simpanan nasabah
perorangan dan
Pendanaan yang berasal
3 384.952.208 28.035.765 369.966.323 26.994.542
dari nasabah Usaha
Mikro dan Usaha Kecil
terdiri dari:
a. Simpanan/Pendanaan
209.189.120 10.459.456 200.041.815 10.002.091
stabil
b. Simpanan/Pendanaan
175.763.088 17.576.309 169.924.508 16.992.451
kurang stabil
a. Simpanan
188.297.048 43.015.211 167.714.358 38.116.772
operasional
b. Simpanan non-
operasional dan/atau
kewajiban lainnya 180.327.038 81.064.715 192.912.389 88.953.539
yang bersifat non
operasional
c. Surat berharga
berupa surat utang
- - - -
yang diterbitkan oleh
bank (unsecured debt)
(dalam %)
Konsolidasian
- 59 hari - 63 hari
- 334.932.463 - 325.761.719
- - - -
Pendanaan dengan
5. - - - 243.448
agunan (secured funding)
Pinjaman dengan
8. 308.660 - 595.457 -
agunan Secured lending
Tagihan berasal
dari pihak lawan
(counterparty) yang
9. 49.290.093 25.649.983 48.511.562 25.668.430
bersifat lancar (inflows
from fully performing
exposures)
(dalam %)
Konsolidasian
- 232.525 - 437.966
- - - -
- - - -
- - - -
257.310.207 253.989.700
Keterangan : 1) Adjusted value dihitung pengenaan pengurangan nilai (haircut), tingkat penarikan (run-off rate), dan tingkat penerimaan (inflow rate) serta batas
maksimum komponen HQLA, misalnya batas maksimum HQLA Level 2B dan HQLA Level 2 serta batas maksimum arus kas masuk yang dapat diperhitungkan
dalam LCR.
Perhitungan Liquidity Coverage Ratio di atas dibuat berdasarkan POJK No.42/POJK.03/2015 tentang Kewajiban Pemenuhan Rasio Kecukupan
Likuiditas (Liquidity Coverage Ratio) bagi Bank Umum dan POJK No. 32/POJK.03/2016 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 6/POJK.03/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan disajikan sesuai dengan SE OJK No. 09/SEOJK.03/2020
tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional.
(dalam %)
Konsolidasian
- 334.932.463 - 325.761.719
- 161.152.828 - 160.808.885
- 207,84% - 202,58%
2. LCR Konsolidasi Triwulan IV 2020 sebesar 207,84% naik sebesar 5,26% dibandingkan posisi Triwulan III 2020 yakni 202,58% Beberapa faktor peningkatan
LCR tersebut adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan HQLA sebesar Rp9,17 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan Surat Berharga Pemerintah sebesar Rp10,38 triliun
dan penempatan pada BI sebesar Rp0,93 triliun sementara kas turun sebesar Rp1,14 triliun.
b. Peningkatan cash outflow sebesar Rp3,32 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan cash outflow transaksi derivatif sebesar Rp2,20 triliun
dan simpanan nasabah perorangan, dan usaha mikro dan kecil sebesar Rp1,26 triliun, sementara cash outflow simpanan nasabah korporasi turun
sebesar Rp1,45 triliun.
c. Peningkatan cash inflow sebesar Rp2,98 triliun, terutama disebabkan oleh peningkatan cash inflow transaksi derivatif sebesar Rp2,67 triliun dan cash
inflow kredit korporasi, perorangan, dan usaha mikro dan kecil naik sebesar Rp0,28 triliun.
3. HQLA Bank Mandiri Group per Triwulan IV 2020 sebesar Rp334,93 triliun didominasi oleh surat berharga Pemerintah Indonesia (46,92%), dan penempatan
pada Bank Indonesia (45,49%).
4. Strategi pengelolaan neraca dan likuiditas ditetapkan dalam rapat komite ALCO dan dilaksanakan oleh unit kerja baik funding maupun lending. Dalam
rangka meningkatkan sumber pendanaan stabil, Bank Mandiri terus berusaha meningkatkan pendanaan dari nasabah perorangan dan usaha mikro dan
kecil.
Tabel Pengungkapan Nilai Net Stable Funding Ratio (NSFR) – Bank Secara Individu
(dalam %)
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu No. Ref. dari Kertas Kerja
(Dalam Juta Rupiah) Total Nilai NSFR
Tertimbang
Tanpa Jangka ≥ 6 bulan -
< 6 bulan ≥ 1 tahun
Waktu¹ < 1 tahun
- - - - - 1,3
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu No. Ref. dari Kertas Kerja
(Dalam Juta Rupiah) Total Nilai NSFR
Tertimbang
Tanpa Jangka ≥ 6 bulan -
< 6 bulan ≥ 1 tahun
Waktu¹ < 1 tahun
- 10.014.785 5.479 - - 5
30.183.991 - - - - 6
- - - - - 6,1
- - - - 859.300.592 7
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu No. Ref. dari Kertas Kerja
(Dalam Juta Rupiah) Total Nilai NSFR
Tertimbang
Tanpa Jangka ≥ 6 bulan -
< 6 bulan ≥ 1 tahun
Waktu¹ < 1 tahun
- - - - 14.881.829 1
17.336.300 - - - 8.668.150 2
"3.1.2
- 19.541.935 4.263.603 15.547.722 20.610.814
3.1.3"
"3.1.4.2
- 118.506.131 54.711.088 427.470.910 449.958.883 3.1.5
3.1.6"
Nilai Tercatat Berdasarkan Sisa Jangka Waktu No. Ref. dari Kertas Kerja
(Dalam Juta Rupiah) Total Nilai NSFR
Tertimbang
Tanpa Jangka ≥ 6 bulan -
< 6 bulan ≥ 1 tahun
Waktu¹ < 1 tahun
- 10.014.785 5.479 - - 4
- - 5,1
- - 5,2
- - 5,4
291.682.997 7.949.578 12
681.427.715 13
126,10% 14
- 10.014.785 5.479 - - 5
- - - - 989.411.292 7
16.520.937 1
"3.1.2
- 20.634.353 4.770.757 16.156.623 21.637.155
3.1.3"
"3.1.4.2
5.842 135.664.201 62.276.653 512.077.373 533.515.803 3.1.5
3.1.6"
- 10.014.785 5.479 - - 4
- - 5,1
- - 5,2
- - 5,4
294.001.885 8.035.204 12
790.595.489 13
125,15% 14
1. Net Stable Funding Ratio (NSFR) Bank Mandiri secara Bank Only per 31 Desember 2020 sebesar 126,10% naik 1,39% dibanding posisi laporan sebelumnya
30 September 2020 yakni 124,71%. Beberapa faktor peningkatan tersebut sebagai berikut:
a. Peningkatan ASF terutama berasal dari peningkatan (i) Simpanan dari nasabah perorangan, usaha mikro dan usaha kecil Rp13,97 triliun; (ii)
Simpanan dari nasabah korporasi Rp569 triliun; (iii) Modal (Tier 1 dan Tier 2) Rp2,30 triliun.
b. Peningkatan RSF terutama berasal dari peningkatan (i) Kredit kepada perorangan, usaha mikro dan usaha kecil Rp10,55 triliun; (ii) Kredit/penempatan
kepada lembaga keuangan Rp2,57 triliun.
2. Komposisi ASF didominasi oleh simpanan nasabah perorangan dan usaha mikro dan kecil 51,59% dan simpanan nasabah korporasi 27,08%.
3. Komposisi RSF didominasi oleh kredit 80,93% dan surat berharga 4,44%.
4. Terdapat eksposur aset dan liabilitas yang saling bergantung sebesar Rp10,02 triliun berupa tagihan dan kewajiban akseptasi.
1. Net Stable Funding Ratio (NSFR) Bank Mandiri secara Konsolidasi per 31 Desember 2020 sebesar 125,15% naik 0,96% dari posisi laporan sebelumnya 30
September 2020 yakni 124,19%. Beberapa faktor peningkatan tersebut sebagai berikut:
a. Peningkatan ASF terutama berasal dari (i) Simpanan nasabah perorangan, usaha mikro dan kecil naik Rp17,68 triliun;
(ii) Simpanan nasabah korporasi naik Rp10,34 triliun; (iii) Modal (Tier 1 dan 2) naik Rp4,56 triliun.
b. Peningkatan RSF terutama berasal dari (i) Kredit kepada perorangan, usaha mikro dan kecil serta perusahaan non keuangan naik Rp17,06 triliun;
(ii) Kredit/penempatan pada lembaga keuangan naik Rp3,81 triliun.
2. Komposisi ASF didominasi oleh simpanan nasabah perorangan, usaha mikro dan kecil 52,53% dan simpanan nasabah korporasi 27,26%.
3. Komposisi RSF didominasi oleh kredit 82,12% dan aset lainnya 11,29%.
4. Terdapat eksposur aset dan liabilitas yang saling bergantung sebesar Rp10,02 triliun berupa tagihan dan kewajiban akseptasi.
Risiko Operasional
Aktiva tertimbang menurut risiko untuk risiko operasional posisi 31 Desember 2020 Individual bank adalah sebesar Rp128.716.464 juta.
Sementara ATMR untuk risiko operasional konsolidasi dengan Entitas Anak sebesar Rp153.953.536 juta.
Berikut merupakan tabel beban modal dan ATMR risiko operasional dengan metode Basic Indicator Approach (BIA) sesuai ketentuan dari Bank
Indonesia tersebut di atas.
Tabel 9.1 Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional – Bank Secara Individual dan Konsolidasi
(dalam jutaan Rupiah)
Simulasi Kondisi Terburuk dan Stress Testing Recovery plan yang disusun meliputi analisa terhadap kondisi
Untuk mengukur tingkat ketahanan Bank Mandiri dalam seluruh lini usaha Bank dan Entitas Anak, termasuk skenario
menghadapi suatu skenario kejadian eksternal yang ekstrim analisis atas kondisi stres (stress testing) yang terjadi pada Bank
(exceptional) tetapi mungkin terjadi (plausible), Bank Mandiri secara idiosyncratic maupun market-wide shock yang dapat
melakukan stress testing sebagai dasar pengambilan keputusan membahayakan kelangsungan usaha Bank (point of non viability).
(contingency plan) serta sebagai pemenuhan atas ketentuan Recovery plan tersebut telah memperoleh persetujuan oleh
regulasi yang berlaku di Indonesia. Bagi Bank Mandiri, stress testing pemegang saham Bank Mandiri pada saat 21 Maret 2018 dan Bank
bertujuan untuk mengestimasi besarnya kerugian, ketahanan Mandiri telah menerbitkan Medium Term Notes sebesar Rp500 miliar
modal Bank dalam menyerap kerugian, kecukupan likuiditas untuk dalam rangka pemenuhan Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017
memenuhi kewajiban kontraktual maupun behavioural Bank, serta tentang Rencana Aksi (recovery plan) Bagi Bank Sistemik.
mengidentifikasi langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
memitigasi risiko dan menjaga ketahanan modal. Dalam dokumen recovery plan, Bank juga menyusun recovery
options untuk mengatasi kondisi permodalan, likuiditas, rentabilitas
Terdapat 2 (dua) jenis stress testing yang dilaksanakan di Bank dan kualitas aset yang eksekusinya disesuaikan dengan trigger level
Mandiri, yaitu sensitivity/shock analysis dan scenario analysis yang telah ditetapkan, baik untuk tujuan pencegahan, pemulihan
(historikal maupun hipotesis). Adapun pelaksanaan stress testing dan perbaikan kondisi keuangan Bank. Setiap tahun, Bank Mandiri
mencakup jenis-jenis risiko utama, antara lain risiko kredit, risiko melakukan evaluasi dan pengujian terhadap dokumen recovery
pasar dan risiko likuiditas yang mana simulasi perhitungannya plan untuk memastikan selalu update dengan kondisi terkini dan
menggunakan model statistik maupun model finansial yang juga melakukan analisa atas kelayakan dan efektivitas setiap
dikembangkan oleh Bank dengan mengacu kepada best practices recovery options yang dimiliki dapat dijalankan dengan baik.
di industri, misalnya model dan asumsi stress testing yang
menghubungkan perubahan risiko kredit dengan faktor makro
ekonomi. Khusus untuk risiko kredit, model stress testing Bank Ikatan Material Terkait Investasi
Mandiri dikembangkan untuk mencakup segmen Wholesale, Barang Modal
Consumer dan Retail (modul telah dikembangkan per produk untuk
hasil yang lebih granular dan akurat) dengan mengacu kepada Sampai dengan akhir tahun 2020, Bank Mandiri tidak memiliki
best practice, antara lain melalui pemodelan ekonometrika yang ikatan material untuk investasi barang modal. Oleh karena itu,
menghubungkan faktor risiko kredit dengan faktor makro ekonomi. tidak terdapat informasi mengenai: nama pihak yang melakukan
ikatan, tujuan dari ikatan tersebut, sumber dana yang diharapkan
Pelaksanaan stress testing pada tahun 2020 menjadi relevan saat untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut, mata uang yang menjadi
Bank mengidentifikasi dan mengukur dampak pandemi COVID-19 denominasi dan langkah-langkah yang direncanakan bank untuk
terhadap kinerja Bank, serta mempersiapkan langkah-langkah melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.
pengendalian yang dapat dilaksanakan. Secara umum, hasil stress
testing menunjukkan bahwa Bank Mandiri masih mampu menjaga
ketahanan permodalan serta kecukupan likuiditas, antara lain Investasi Barang Modal
dengan antisipasi yang cepat di sisi pengelolaan aset dan liabilitas
serta kesiapan kebijakan ataupun sistem, walaupun terdapat Salah satu peranan yang sangat penting dalam pengembangan
tekanan pada laba akibat dampak signifikan pandemi pada Bank Mandiri adalah dengan melakukan investasi. Investasi Barang
perekonomian global dan domestik. Modal (Capital Expenditure) merupakan aktivitas pengeluaran dana
yang digunakan untuk membeli sejumlah aset atau investasi yang
Rencana Aksi (Recovery Plan) diharapkan dapat memberikan nilai manfaat di masa depan.
Berdasarkan ukuran aset, kewajiban dan permodalan, serta tingkat
kompleksitas produk dan keterkaitan dengan sistem perbankan, Jenis dan Nilai Investasi Barang Modal
OJK telah menetapkan Bank Mandiri sebagai Bank Sistemik
(Domestic Systematically Important Bank). Bank Mandiri melakukan investasi barang modal dalam bentuk
tanah, bangunan, perlengkapan, peralatan kantor dan komputer,
Sebagai Bank Sistemik, Bank Mandiri menyiapkan Rencana Aksi kendaraan bermotor, serta aset dalam penyelesaian. Investasi
(Recovery Plan) dan Opsi Pemulihan (Recovery Options) untuk barang modal Bank Mandiri sepanjang tahun 2020 terealisasi
mencegah, memulihkan maupun memperbaiki kondisi keuangan sebesar Rp3,38 triliun. Jenis dan nilai investasi barang modal
serta kelangsungan usaha Bank apabila terjadi financial stress, disajikan dalam tabel berikut.
sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.14/POJK.03/2017
tentang Rencana Aksi (Recovery Plan) Bagi Bank Sistemik.
*)
aset dalam penyelesaian meliputi Bangunan, Komputer dan perangkat keras lainnya yang belum terinstalasi, Perlengkapan dan inventaris kantor, Tanah, Kendaraan bermotor, Lain-lain.
Adapun investasi barang modal berupa aset tidak berwujud sepanjang tahun 2020 dan 2019 disajikan sebagai berikut.
Tabel Jenis dan Nilai Investasi Barang Modal – Aset Tidak Berwujud
(dalam jutaan Rupiah)
Investasi barang modal yang dilakukan oleh Bank Mandiri bertujuan untuk mendukung serta menunjang aktivitas operasional kegiatan Bank
Mandiri secara menyeluruh.
Untuk meningkatkan profitabilitas dan kinerja, Bank Mandiri melakukan investasi pada sejumlah efek-efek dan obligasi Pemerintah. Adapun
rincian investasi Bank Mandiri per 31 Desember 2020 dan 2019 disajikan sebagai berikut.
Efek-Efek
Pihak berelasi
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.519.439 2.834.117
Ditambah/(dikurangi):
Diskonto yang belum diamortisasi (2.207) (5.654)
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi dari kenaikan/(penurunan) nilai wajar
efek-efek 483.464 171.648
Cadangan kerugian penurunan nilai (140.033) (69.538)
341.224 96.456
Sedangkan infomasi tentang investasi berupa penyertaan modal pada Entitas Anak disajikan sebagai berikut.
Persetujuan Penggabungan antara Perseroan yang dilakukan sesuai Bank Mandiri melakukan kegiatan ekspansi dengan menambah
dengan Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang kantor cabang dari 139 kantor cabang di tahun 2019 menjadi 140
Saham ”PT Bank Syariah Mandiri” No. 11 tanggal 15 Desember kantor cabang di tahun 2020.
2020 menyetujui penggabungan antara Perseroan dan PT Bank
BNI Syariah ke dalam PT Bank BRISyariah Tbk. sebagai Bank yang Divestasi
menerima penggabungan.
Bank Mandiri tidak melakukan kegiatan divestasi sepanjang tahun
Penyertaan Modal PT Bank Mandiri Taspen 2020.
Berdasarkan surat persetujuan OJK No.S-14/PB.31/2019 tanggal 31
Januari 2019 perihal Penambahan Penyertaan Modal Bank pada PT Akuisisi
Bank Mandiri Taspen (Bank Mantap), oleh OJK telah mencatatkan
rencana Bank mandiri melakukan tambahan penyertaan modal Bank Mandiri tidak melakukan kegiatan akuisisi sepanjang tahun
kepada Bank Mantap dalam administrasi OJK. 2020.
Pada tanggal 29 Desember 2020 telah dilakukan eksekusi transaksi Restrukturisasi Hutang dan Modal
penambahan penyertaan modal kepada Bank Mantap sebesar
Rp497.465 juta sehingga modal dasar Bank mantap menjadi sebesar Bank Mandiri tidak melakukan transaksi restrukturisasi utang dan/
Rp819.304 juta yang tertuang dalam Akta Notaris I Gusti Ngurah Putra atau restrukturisasi modal sepanjang tahun 2020.
Wijaya, SH No.41 tanggal 28 Desember 2020 dan telah mendapat
pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Penggunaan Jasa Pihak Ketiga
No. AHU-0001919.AH.01.02 Tahun 2021 tanggal 13 Januari 2021.
Penambahan penyertaan modal kepada Bank Mantap dilakukan Penggunaan jasa pihak ketiga untuk menilai kewajaran transaksi
dengan menerbitkan 135.993.787 lembar saham baru dalam Bank investasi, akuisisi, divestasi dan restrukturisasi dilaksanakan
Mantap masing-masing bernilai nominal Rp500 (nilai penuh) yang dengan mengikuti ketentuan yang berlaku di bidang pasar modal.
sebesar 69.815.258 tersebut dieksekusi oleh Bank Mandiri (51,077%).
Pencapaian Target
Bank Mandiri mengoptimalkan penggunaan media digital seperti platform media sosial serta media non-digital.
Program #dirumahaja
Campaign Bank Mandiri selama 2020 dititikberatkan untuk mengkomunikasikan bagaimana Bank Mandiri dapat membantu masyarakat
dapat tetap aktif melakukan kegiatan finansial selama #dirumahaja. Keberhasilan campaign #dirumahaja dapat dilihat dari meningkatnya
frekuensi transaksi keuangan Mandiri Online dari 479 juta transaksi di 2019 menjadi 620 juta transaksi di 2020. Selain itu fee based income
Mandiri Online juga meningkat dari Rp839 miliar di 2019 menjadi Rp964 miliar di 2020.
Adapun secara keseluruhan kegiatan pemasaran Bank Mandiri berhasil memberikan kontribusi sehingga target-target yang telah ditetapkan
berhasil tercapai seperti dana pihak ketiga mencapai Rp909 triliun dan fee based income mencapai Rp22 triliun.
30.602
Pelaksanaan Training (pegawai) 37.181 121,50%
(80% dari total pegawai yakni 38.252)
Total Biaya Training (Rp Penuh) 219.931.066.898 625.258.197.402 35,17 %
Target ke Depan
Bank Mandiri telah menetapkan proyeksi keuangan tahun 2021. Proyeksi keuangan secara konsolidasi disajikan sebagai berikut.
Proyeksi Pengembangan SDM Tahun 2021 organisasi, yaitu dengan melakukan update program training
Di tahun 2021 Mandiri University memiliki 3 (tiga) strategi utama dalam untuk mendukung strategi Corporate Plan Bank Mandiri dalam
mengembangkan dan mendukung pencapaian corporate plan 2021- membangun strategic business leader, menyusun annual people
2024, yaitu mencakup capability enabler, learning to business alignment, development plan berdasarkan Corporate Plan Bank Mandiri,
dan learning experience design. Capability enabler merupakan upaya melaksanakan program upskilling dan reskilling bagi pegawai
untuk menghasilkan pemimpin terbaik yang memberikan superior Bank Mandiri termasuk bagi Tenaga Alih Daya (TAD), serta terus
performance kepada Bank Mandiri. Salah satu strategi utamanya adalah menyelaraskan aktivitas pembelajaran dengan kebutuhan bisnis
melengkapi para Subject Matter Expert (SME), fasilitator maupun PIC melalui utilisasi penuh learning dashboard dan analytics untuk
Regional Mandiri University (RMU) dengan berbagai program learning mengukur aktivitas dan dampak pembelajaran.
dan sertifikasi untuk meningkatkan kualifikasi dalam memenuhi
kebutuhan pembelajaran pusat dan regional. Mandiri University juga Inisiatif ketiga yaitu learning experience design untuk menumbuhkan
membuat standarisasi Learning Governance untuk menjaga kualitas culture pembelajaran yang berkesinambungan bagi seluruh Mandirian,
program learning and development Bank Mandiri secara keseluruhan. dengan mengembangkan learning culture melalui program “leaders as
Selain itu, Mandiri University juga mengikuti program sertifikasi global teachers” untuk mewadahi para leaders dalam melakukan knowledge
atas pelaksanaan Corporate University dari European Foundation for sharing kepada pegawai Bank Mandiri, serta menginternalisasikan
Management Development (EFMD) dan Global Council of Corporate core values “AKHLAK” dengan berbagai program budaya, yang
Universities (GCCU). didukung dengan training maupun e-learning. Mandiri University
juga memberikan program leadership yang bersifat functional sesuai
Mandiri University sebagai bagian dari Bank Mandiri berupaya untuk dengan kebutuhan setiap job level (onboarding, equipping dan
membangun negeri dengan memberikan nilai ekonomi dan sosial developing), serta general managerial training untuk seluruh pegawai
kepada bangsa Indonesia melalui pengembangan talenta. Upaya MU di setiap lini. Guna memampukan end-user dalam untuk melakukan
dalam memberikan added value tersebut akan dilaksanakan melalui proses pembelajaran di tempat kerja melalui prinsip “learning beyond
kolaborasi dengan HIMBARA dalam pembentukan BUMN Finance classroom, anywhere, anytime”, Mandiri University memperkuat
Institute untuk membangun sinergi di dalam lingkungan BUMN serta kapabilitas digital untuk menghasilkan pengalaman belajar
melaksanakan sharing session dan kolaborasi secara rutin dengan omni-channel yang seamless, melalui penguatan digital learning
sesama BUMN, industri finansial maupun non-finansial, dan juga experience melalui konsep macro learning (classroom, virtual learning,
dengan sektor privat perihal pengembangan talenta. e-learning), micro learning (job aids), dan podcast, menambah digital
learning channels yang variatif dan non-konvensional, serta aktivasi
Inisiatif 2021 yang kedua adalah learning to business alignment yang knowledge management secara proaktif untuk mendokumentasi dan
merupakan strategi dalam menyelaraskan sistem pembelajaran menerjemahkan pengetahuan yang bersifat tacit menjadi explicit, dan
untuk mendukung Bank Mandiri dalam mencapai tujuan dapat diakses oleh semua pegawai.
KURS USD/IDR (Rp) 14.177 Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (%) 8,00%
Sumber: Riset Office of Chief Economist Bank Mandiri dan Bank Indonesia, 2020
Sampai dengan akhir Laporan Tahunan disusun tidak terdapat uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya
terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Kebijakan Dividen
Pembagian dividen oleh Bank Mandiri dilakukan sekali dalam setahun melalui proses penentuan dan persetujuan dari Pemegang Saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Bank Mandiri memiliki kebijakan untuk membagikan dividen kepada pemegang
saham dengan tetap mempertahankan rasio pembayaran dividen sekitar 50% dari laba bersih setiap tahunnya, kecuali RUPST menyatakan
lain tergantung pada berbagai pertimbangan terkait kinerja tahun yang bersangkutan. Beberapa faktor pertimbangan tersebut di antaranya
adalah tingkat kesehatan keuangan Bank Mandiri, tingkat kecukupan modal, kebutuhan dana Bank Mandiri untuk ekspansi usaha lebih lanjut,
tanpa mengurangi hak dari RUPST Bank Mandiri untuk menentukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.
Bank Mandiri hanya akan membayar dividen dari laba bersih berdasarkan hukum di Indonesia dan akan membayarkan dividen (jika ada)
secara tunai dalam mata uang Rupiah dan senantiasa menaati ketentuan yang berlaku di bursa efek dengan melakukan pembayaran secara
tepat waktu. Bank Mandiri tidak memiliki pembatasan (negative covenants) sehubungan dengan pembatasan pihak ketiga dalam rangka
pembagian dividen yang dapat merugikan hak-hak pemegang saham publik.
Berdasarkan Keputusan RUPST Bank Mandiri melaksanakan pengumuman dan pembagian dividen sebagaimana diuraikan sebagai berikut.
Uraian Tahun Buku 2019 Tahun Buku 2018 Tahun Buku 2017 Tahun Buku 2016 Tahun Buku 2015
Dividend Pay Out Ratio (%) 60% 45% 45% 45% 30%
Tanggal Pengumuman 19 Februari 2020 16 Mei 2019 23 Maret 2018 14 Maret 2017 21 Maret 2016
Tanggal Pembayaran 20 Maret 2020 19 Juni 2019 20 April 2018 13 April 2017 22 April 2016
Pembayaran dividen tahun buku 2019 dilakukan pada tanggal 20 Maret 2020 adapun untuk kinerja keuangan tahun buku 2020 akan diputuskan
pada RUPST tahun 2021.
Sesuai dengan POJK Nomor 30/POJK.04/2015 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Bank Mandiri telah
melaporkan Realisasi Penggunaan Dana Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 sebagai berikut.
Table Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(dalam miliar Rupiah)
Rencana Realisasi
Nilai Realisasi Hasil Penawaran Umum Penggunaan Penggunaan
Dana Dana Sisa Dana Hasil
Jenis Pewaran Tanggal
No Penawaran
Umum Efektif
Jumlah Hasil Biaya Umum
Ekspansi Ekspansi
Penawaran Penawaran Hasil Bersih
Kredit Kredit
Umum Umum
Obligasi
Berkelanjutan
1 12 Mei 2020 Rp1.000,00 miliar Rp6,50 miliar Rp993,50 miliar Rp993,50 miliar Rp993,50 miliar Rp0
II Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2020
Pada tanggal 12 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 (Obligasi Berkelanjutan II
Tahap I) dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000.000.000 yang terdiri atas 2 (dua) seri. Bunga Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dibayarkan
setiap Triwulan dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020 sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir
sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 12 Mei 2025 untuk Seri A, dan 12 Mei 2027 untuk Seri B yang juga merupakan tanggal
pelunasan pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT Bank Permata Tbk.
Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi ini setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan Bank Mandiri untuk ekspansi
kredit dalam rangka pengembangan bisnis. sesuai rencana penggunaan dana yang diungkapkan dalam Prospektus Obligasi Berkelanjutan II
Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 dan telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
a. Sifat Hubungan Afiliasi : Bank Mantap merupakan entitas anak dari Bank Mandiri.
b. Bentuk Transaksi : Transaksi penambahan penyertaan modal oleh Bank Mandiri kepada Bank Mantap selaku entitas
anak Bank Mandiri yang dilakukan selama paling singkat 1 (satu) tahun. Penambahan modal
tersebut dilakukan untuk mempertahankan porsi kepemilikan saham Perseroan sehubungan dengan
pelaksanaan right issue Bank Mantap. Dengan adanya penambahan penyertaan modal, maka porsi
kepemilikan saham Bank Mandiri pada Bank Mantap menjadi sebesar 51,098%.
c. Nilai Transaksi dan Kewajaran : Nilai transaksi adalah sebesar Rp255.384.213.764 (dua ratus lima puluh lima miliar tiga ratus delapan
puluh empat juta dua ratus tiga belas ribu tujuh ratus enam puluh empat rupiah) dan tidak sama atau
melebihi persentase tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha, sehingga tidak termasuk transaksi material. Sebagai
transaksi afiliasi tertentu yang tidak dikategorikan sebagai transaksi material, transaksi tersebut hanya
cukup dilaporkan kepada OJK sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f jo. Pasal 6 ayat
(2) POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan Kepentingan
e. Mekanisme Reviu : Tidak menggunakan metode penilaian oleh Kantor Jasa Publik karena termasuk ke dalam transaksi
afiliasi yang tidak memerlukan Kantor Jasa Penilai sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) huruf f
jo. Pasal 4 ayat (1) huruf a POJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan
Kepentingan, dan tidak termasuk ke dalam transaksi material, sehingga tidak adanya kewajiban
menggunakan penilai sebagaimana diatur dalam Pasal 6 ayat (1) POJK No. 17/POJK.04/2020 tentang
Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
c. Penyandang dana, serikat dagang, entitas pelayanan publik dan departemen dan instansi Pemerintah yang tidak mengendalikan,
mengendalikan bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam pelaksanaan urusan normal
dengan entitas;
d. Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha
dengan volume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
Hubungan pihak berelasi oleh karena kepemilikan dan/atau kepengurusan disajikan dalam tabel berikut.
12 PT Asuransi Staco Mandiri (dahulu PT Asuransi Staco Jasapratama) Dikendalikan oleh Dana Pensiun Bank Mandiri 2
16 Koperasi Kesehatan Pegawai dan Pensiunan Bank Mandiri (Mandiri Healthcare) Dipengaruhi secara signifikan oleh Bank Mandiri
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi antara lain adalah penyertaan saham, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman dan efek-efek
subordinasi, kredit yang diberikan, simpanan nasabah dan bank garansi.
1 PT Abipraya Nusantara Energi 43 PT Asuransi Tokio Marine Indonesia 85 PT Bukit Asam Banko
2 PT Abuki Jaya Stainless PT Badak Arun Solusi (dahulu PT Patra 86 PT Bukit Asam Medika
44
Teknik)
3 PT Adhi Commuter Properti 87 PT Bukit Asam Prima
45 PT Bahana Artha Ventura
4 PT Adhi Persada Beton 88 PT Bukit Energi Investama
46 PT Bahana Securities
5 PT Adhi Persada Gedung 89 PT Bukit Energi Service Terpadu
PT Bahana TCW Investment
6 PT Adhi Persada Properti 47 90 PT Bukit Multi Investama
Management
7 PT Administrasi Medika 91 PT Bukit Multi Properti
48 PT Bakti Timah Solusi Medika
8 PT Aero Globe Indonesia 92 PT Bumi Sawindo Permai
49 PT Balai Lelang Artha Gasia
9 PT Aero Systems Indonesia 93 PT Cibaliung Sumber Daya
50 PT Balebat Dedikasi Prima
10 PT Aero Wisata PT Cibitung Tanjung Priok Port
51 PT Bali Griya Shanti 94
Tollways
11 PT Aerofood Indonesia
52 PT Bank BNI Syariah
95 PT Cinere Serpong Jaya
12 PT Aerojasa Cargo
53 PT Bank BRI Syariah Tbk
96 PT Citilink Indonesia
13 PT Aerojasa Perkasa
54 PT Batubara Bukit Kendi
97 PT Citra Bhakti Margatama Persada
14 PT Aerotrans Service Indonesia
55 PT Baturaja Multi Usaha
98 PT Citra Lautan Teduh
15 PT Agro Sinergi Nusantara
56 PT Belitung Intipermai
99 PT Citra Lintas Angkasa
16 PT Akses Pelabuhan Indonesia
57 PT Berdikari Logistik Indonesia
100 PT Citra Sari Makmur
17 PT Alam Lestari Nusantara
58 PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera
101 PT Citra Tobindo Sukses Perkasa
18 PT Alur Pelayaran Barat Surabaya
59 PT Berkah Multi Cargo
102 PT Clariant Kujang Catalysts
19 PT Aneka Jasa Grhadika
60 PT Berlian Jasa Terminal Indonesia
103 PT Cogindo Dayabersama
20 PT Aneka Tambang
61 PT Berlian Manyar Sejahtera
PT Crompton Prima Switchgear
21 PT Angkasa Pura Aviasi 104
62 PT Bhakti Wasantara Net Indonesia
22 PT Angkasa Pura Hotel
63 PT Bhineka Wana 105 PT Cut Meutia Medika Nusantara
23 PT Angkasa Pura Kargo
64 PT Bhumi Visatanda Tour & Travel 106 PT Dalle Energy Batam (DEB)
24 PT Angkasa Pura Logistik
65 PT Bima Sepaja Abadi 107 PT Danareksa Capital
25 PT Angkasa Pura Propertindo
66 PT BNI Asset Management 108 PT Danareksa Finance
26 PT Angkasa Pura Property
67 PT BNI Life Insurance PT Danareksa Investment
109
27 PT Angkasa Pura Retail Management
68 PT BNI Sekurities
28 PT Angkasa Pura Solusi 110 PT Danareksa Sekuritas
69 PT Borneo Alumina Indonesia
29 PT Angkasa Pura Supports 111 PT Dasaplast Nusantara
70 PT Borneo Edo International
PT Anpa International Ltd (Qq PT Akuel 112 PT Dayamitra Telekomunikasi
30 71 PT BPR Rizky Barokah
Asia Pulse Pte Ltd)
113 PT Dok & Perkapalan Air Kantung
72 PT Brantas Adya Surya Energi
31 PT Antam Energi Indonesia
114 PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari
73 PT Brantas Cakrawala Energi
32 PT Antam Niterra Haltim
115 PT Dok & Perkapalan Waiame
74 PT Brantas Energi
33 PT Antam Resourcindo
116 PT Donggi Senoro LNG
75 PT Brantas Energi Mandiri
34 PT Artha Daya Coalindo
117 PT Dwimitra Enggang Khatulistiwa
76 PT Brantas Hidro Energi
35 PT Arthindokarya Sejahtera
PT Electronic Data Interchange
77 PT Brantas Mahalona Energi 118
PT Askrindo Mitra Utama (dahulu PT Indonesia
36
Usayasa Utama) 78 PT Brantas Nipajaya Energi
119 PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi
37 PT Asuransi Berdikari 79 PT Brantas Prospek Energi
120 PT Elnusa Geosains Indonesia
38 PT Asuransi BRI Life 80 PT Brantas Prospek Enjineering
121 PT Elnusa Oilfield Service
39 PT Asuransi Jasa Raharja Putera 81 PT Brantas Prospek Mandiri
122 PT Elnusa Petrofin
40 PT Asuransi Jiwa Taspen 82 PT BRI Multifinance Indonesia
123 PT Elnusa Tbk
41 PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri (AJTM) 83 PT Bromo Steel Indonesia
124 PT Elnusa Trans Samudera
42 PT Asuransi Samsung Tugu 84 PT Bukit Asam
125 PT Eltran Indonesia
126 PT Energi Agro Nusantara 172 PT Indonusa Telemedia 215 PT Jasa Marga Solo Ngawi
127 PT Energi Pelabuhan Indonesia 173 PT Indopelita Aircraft Service 216 PT Jasa Marga Tollroad Maintenance
128 PT Equiport Inti Indonesia 174 PT Industri Karet Nusantara PT Jasa Marga Tollroad Operator
217
(JMTO)
129 PT Farmalab Indoutama 175 PT Industri Kemasan Semen Gresik
218 PT Jasa Marga Transjawa Tol (JTT)
130 PT Feni Haltim PT Industri Nabati Lestari (PT Sinar
176
Oleo Nusantara) PT Jasa Peralatan Pelabuhan
131 PT Finnet Indonesia 219
Indonesia
177 PT Infomedia Nusantara
132 PT Fintek Karya Nusantara
220 PT Jasa Prima Logistik Bulog
178 PT Infomedia Solusi Humanika
133 PT Freeport Indonesia
221 PT Jawa Satu Power
PT Infrastruktur Telekomunikasi
134 PT Gadang Hidro Energi 179
Indonesia 222 PT KAI Commuter Jabodetabek
135 PT GAG Nikel
180 PT Inhutani I 223 PT Kalimantan Jawa Gas
136 PT Gagas Energi Indonesia
181 PT Inhutani II 224 PT Kalimantan Medika Nusantara
137 PT Gapura Angkasa
182 PT Inhutani III 225 PT Kaltim Daya Mandiri
PT Garuda Maintenance Facility Aero
138 183 PT Inhutani IV 226 PT Kaltim Industrial Estate
Asia
184 PT Inhutani V 227 PT Kaltim Jasa Sekuriti
139 PT Gema Hutani Lestari
185 PT INKA Multi Solusi 228 PT Kaltim Jordan Abadi
140 PT Geo Dipa Energi
186 PT Integrasi Logistik Cipta Solusi 229 PT Kaltim Kariangau Terminal
141 PT GIEB Indonesia
187 PT International Mineral Capital 230 PT Karya Citra Nusantara
142 PT GIH Indonesia
188 PT Inti Bagas Perkasa 231 PT Kawasan Industri Gresik
143 PT Gitanusa Sarana Niaga
189 PT Inti Global Optical Comm 232 PT Kawasan Industri Kujang Cikampek
144 PT Graha Investama Bersama
190 PT IPC Terminal Petikemas 233 PT Kereta Api Logistik
145 PT Graha Niaga Tata Utama
191 PT ITCI Kayan Hutani 234 PT Kereta Api Pariwisata
146 PT Graha Sarana Duta
192 PT Jababeka PP Properti PT Kerismas Witikco Makmur (PT
147 PT Graha Yasa Selaras 235
Kerismas)
PT Jakarta Industrial Estate
148 PT Gresik Cipta Sejahtera 193
Pulogadung 236 PT Kertas Padalarang
149 PT Griyaton Indonesia
PT Jakarta International Container PT Kharisma Pemasaran Bersama
194 237
150 PT Gunung Gajah Abadi Terminal Logistik
151 PT Gunung Kendaik 195 PT Jakarta Trans Metropolitan PT Kharisma Pemasaran Bersama
238
Nusantara
152 PT Hakaaston 196 PT Jalantol Lingkarluar Jakarta
239 PT KHI Pipe Industries
153 PT Haleyora Power 197 PT Jalin Pembayaran Nusantara
240 PT Kimia Farma Apotek
154 PT Haleyora Powerindo 198 PT Jambi Prima Coal
241 PT Kimia Farma Diagnostika
155 PT Hasta Kreasi Mandiri 199 PT Jasa Armada Indonesia
PT Kimia Farma Sungwun
156 PT HK Infrastruktur 200 PT Jasa Marga Bali Tol 242
Pharmacopia
157 PT HK Realtindo 201 PT Jasa Marga Balikpapan Samarinda
243 PT Kimia Farma Trading & Distribution
158 PT Hutama Prima 202 PT Jasa Marga Gempol Pasuruan
PT Kliring Perdagangan Berjangka
244
159 PT Hutama Marga Waskita 203 PT Jasa Marga Jalanlayang Cikampek Indonesia
160 PT Hutansanggaran Labanan Lestari 204 PT Jasa Marga Japek Selatan (JJS) 245 PT Koba Tin
161 PT Igasar 205 PT Jasa Marga Kualanamu Tol 246 PT Kodja Terramarin
162 PT Indo Japan Steel Center 206 PT Jasa Marga Kunciran Cengkareng 247 PT Komipo Pembangkitan Jawa Bali
163 PT Indo Ridlatama Power 207 PT Jasa Marga Manado Bitung 248 PT Krakatau Argo Logistics
164 PT Indofarma Global Medika 208 PT Jasa Marga Pandaan Malang 249 PT Krakatau Bandar Samudra
165 PT Indometal London Ltd 209 PT Jasa Marga Pandaan Tol 250 PT Krakatau Blue Water
166 PT Indonesia Air & Marine Supply PT Jasa Marga Probolinggo 251 PT Krakatau Daedong Machinery
210
Banyuwangi
167 PT Indonesia Chemical Alumina 252 PT Krakatau Daya Listrik
211 PT Jasa Marga Properti
168 PT Indonesia Coal Resources 253 PT Krakatau Engineering
212 PT Jasa Marga Semarang Batang
169 PT Indonesia Comnets Plus 254 PT Krakatau Golden Lime
213 PT Jasa Marga Ngawi Kertosono Kediri
170 PT Indonesia Kendaraan Terminal 255 PT Krakatau Industrial Estate Cilegon
214 PT Jasa Marga Surabaya Mojokerto
171 PT Indonesia Power 256 PT Krakatau Information Technology
258 PT Krakatau Nasional Resources 304 PT Mitrasraya Adhijasa PT Pendidikan Maritim dan Logistik
349
Indonesia
259 PT Krakatau Niaga Indonesia 305 PT Mitratani Dua Tujuh
350 PT Pengembang Pelabuhan Indonesia
260 PT Krakatau Nippon Steel Sumikin 306 PT Muba Daya Pratama
351 PT Pengerukan Indonesia (Rukindo)
261 PT Krakatau Osaka Steel 307 PT Multi Nitrotama Kimia (MNK)
352 PT Perta Daya Gas
262 PT Krakatau Posco 308 PT Multi Terminal Indonesia
353 PT Perhutani Anugerah Kimia
263 PT Krakatau Prima Dharma Sentana 309 PT Multimedia Nusantara
354 PT Perjaya Bravo Energi
264 PT Krakatau Samator 310 PT New Priok Container Terminal One
355 PT Perkebunan Agrintara (PA)
265 PT Krakatau Semen Indonesia 311 PT Nikel Halmahera Timur (NHT)
356 PT Perkebunan Mitra Ogan
266 PT Krakatau Tirta Industri 312 PT Nindya Beton
357 PT Perkebunan Nusantara I
267 PT Krakatau Wajatama 313 PT Nindya Karya
358 PT Perkebunan Nusantara II
PT Krakatau Wajatama Osaka Steel 314 PT Nusa Karya Arindo
268
Marketing 359 PT Perkebunan Nusantara IV
315 PT Nusantara Batulicin
269 PT Kresna Kusuma Dyandra Marga 360 PT Perkebunan Nusantara IX
316 PT Nusantara Medika Utama
270 PT Kujang Tatar Persada 361 PT Perkebunan Nusantara V
317 PT Nusantara Regas
271 PT Kujang Tirta Sarana 362 PT Perkebunan Nusantara VI
318 PT Nusantara Sukses Investasi
272 PT Lamong Energi Indonesia 363 PT Perkebunan Nusantara VII
319 PT Nusantara Terminal Services
273 PT Laras Astra Kartika 364 PT Perkebunan Nusantara VIII
320 PT Nusantara Turbin dan Propulsi
274 PT LEN Railway Systems 365 PT Perkebunan Nusantara X
321 PT Nutech Integrasi
275 PT LEN Telekomunikasi Indonesia 366 PT Perkebunan Nusantara XI
322 PT Optima Nusa Tujuh
276 PT Limbong Hidro Energi 367 PT Perkebunan Nusantara XII
323 PT Pal Marine Service
277 PT Madu Baru 368 PT Perkebunan Nusantara XIII
324 PT Palawi Risorsis
278 PT Mardec Nusa Riau 369 PT Perkebunan Nusantara XIV
325 PT Pann Pembiayaan Maritim
279 PT Marga Lingkar Jakarta 370 PT Permata Graha Nusantara
326 PT Patra Drilling Contractor
280 PT Marga Sarana Jabar PT Permodalan Nasional Madani
327 PT Patra Jasa 371
Venture Capital
281 PT Marga Trans Nusantara
328 PT Patra Logistik
372 PT Peroksida Indonesia Pratama
282 PT Mega Citra Utama
329 PT Patra Nusa Data
373 PT Perta Arun Gas
283 PT Mega Eltra
330 PT Patra Trading
374 PT Pertamina Bina Medika
284 PT Melon Indonesia
331 PT PBM Adhiguna Putera
375 PT Pertamina Dana Ventura
285 PT Menara Antam Sejahtera (MAS)
332 PT Pefindo Biro Kredit
PT Pertamina Drilling Services
286 PT Menara Maritim Indonesia 376
333 PT Pegadaian Galeri Dua Empat Indonesia
287 PT Meratus Jaya Iron & Steel
334 PT Pekanbaru Permai Propertindo 377 PT Pertamina East Natuna
288 PT Merpati Training Center
335 PT Pelabuhan Bukit Prima 378 PT Pertamina EP
289 PT Metra Digital Media
336 PT Pelabuhan Tanjung Priok 379 PT Pertamina Gas
290 PT Metra Plasa
PT Pelat Timah Nusantara Tbk 380 PT Pertamina Geothermal Energy
337
291 PT MetraNet (PT Latinusa)
381 PT Pertamina Hulu Energi
292 PT Minahasa Brantas Energi 338 PT Pelayanan Energi Batam
382 PT Pertamina Hulu Indonesia
293 PT Mirtasari Hotel Development 339 PT Pelayaran Bahtera Adiguna
383 PT Pertamina Hulu Mahakam
294 PT Mitra Cipta Polasarana 340 PT Pelindo Energi Logistik
384 PT Pertamina Hulu Sanga Sanga
295 PT Mitra Dagang Madani PT Pelindo Husada Citra (PT Rumah
341 PT Pertamina Internasional Eksplorasi
Sakit Primasatya Husada Citra) 385
296 PT Mitra Energi Batam (MEB) dan Produksi
342 PT Pelindo Marine Service
297 PT Mitra Hasrat Bersama (MHB) 386 PT Pertamina International Shipping
343 PT Pelindo Properti Indonesia
298 PT Mitra Karya Prima 387 PT Pertamina International Timor SA
344 PT Pelita Air Service
299 PT Mitra Kerinci 388 PT Pertamina Lubricants
345 PT Pelita Indonesia Djaya Corporation
300 PT Mitra Proteksi Madani 389 PT Pertamina Patra Niaga
346 PT Pemalang Batang Toll Road
301 PT Mitra Rajawali Banjaran 390 PT Pertamina Power Indonesia
347 PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB)
302 PT Mitra Tekno Madani 391 PT Pertamina Retail
392 PT Pertamina Training & Consulting 438 PT PP Properti Jababeka Residen 484 PT Rolas Nusantara Mandiri
393 PT Pertamina Trans Kontinental 439 PT PP Urban (dahulu PT PP Pracetak) 485 PT Rolas Nusantara Medika
394 PT Peruri Digital Security 440 PT PPA Finance 486 PT Rolas Nusantara Tambang
395 PT Peruri Properti 441 PT PPA Kapital 487 PT Rumah Sakit Bhakti Timah
396 PT Perusahaan Gas Negara 442 PT Pratama Mitra Sejati 488 PT Rumah Sakit Pelabuhan
397 PT Pesonna Indonesia Jaya 443 PT Pratama Persada Airbone 489 PT Rumah Sakit Pelni
398 PT Pesonna Optima Jasa 444 PT Prima Armada Raya PT Sabre Travel Network Indonesia
490
(dahulu ADSI)
399 PT Peteka Karya Gapura 445 PT Prima Citra Nutrindo
491 PT Sahung Brantas Energi
400 PT Peteka Karya Jala 446 PT Prima Husada Cipta Medan
492 PT Saka Energi Bangkanai Barat
401 PT Peteka Karya Samudera 447 PT Prima Indonesia Logistik
493 PT Saka Energi Indonesia
402 PT Peteka Karya Tirta 448 PT Prima Layanan Niaga Suku Cadang
494 PT Saka Pangkah LLC
403 PT Petro Jordan Abadi 449 PT Prima Medica Nusantara
495 PT Sarana Aceh Ventura
404 PT Petrokimia Gresik 450 PT Prima Multi Terminal
496 PT Sarana Agro Nusantara
405 PT Petrokimia Kayaku 451 PT Prima Pengembangan Kawasan
497 PT Sarana Bandar Logistik
406 PT Petrokopindo Cipta Selaras 452 PT Prima Power Nusantara
498 PT Sarana Bandar Nasional
407 PT Petronika 453 PT Prima Terminal Peti Kemas
499 PT Sarana Bengkulu Ventura
408 PT Petrosida Gresik 454 PT Propernas Griya Utama
500 PT Sarana Jabar Ventura
409 PT PG Rajawali I 455 PT Pupuk Agro Nusantara
501 PT Sarana Jakarta Ventura
410 PT PG Rajawali II 456 PT Pupuk Indonesia Energi
502 PT Sarana Jambi Ventura
411 PT PGAS Solution 457 PT Pupuk Indonesia Logistik
503 PT Sarana Jateng Ventura
412 PT PGAS Telekomunikasi Nusantara 458 PT Pupuk Indonesia Pangan
504 PT Sarana Jatim Ventura
413 PT PGN LNG Indonesia 459 PT Pupuk Iskandar Muda
505 PT Sarana Kalbar Ventura
414 PT Phapros Tbk 460 PT Pupuk Kalimantan Timur
506 PT Sarana Kalsel Ventura
415 PT PHE Abar 461 PT Pupuk Kujang
507 PT Sarana Kaltim Ventura
416 PT PHE Metana Kalimantan B 462 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
508 PT Sarana Papua Ventura
417 PT PHE Metana Sumatera 5 463 PT Purantara Mitra Angkasa Dua
509 PT Sarana Riau Ventura
418 PT PHE ONWJ 464 PT Puspetindo
510 PT Sarana Sulsel Ventura
419 PT PHE OSES Ltd 465 PT Pusri Agro Lestari
511 PT Sarana Sulut Ventura
420 PT PHE Semai II 466 PT Putra Indo Tenaga
512 PT Sarana Surakarta Ventura
421 PT PHE West Madura Offshore 467 PT Railink
513 PT Sari Arthamas (Sari Pacific Hotel)
422 PT PINS Indonesia 468 PT Rajawali Citramass
514 PT Sari Valuta Asing
423 PT PJB Investasi 469 PT Rajawali Nusindo
515 PT Satria Bahana Sarana
424 PT PJB Service 470 PT Rajawali Tanjungsari Enjiniring
516 PT Segara Indochen
425 PT PLN Batam 471 PT Rantepao Hidro Energi
517 PT Semen Gresik
426 PT PLN Batubara Niaga 472 PT Ratah Timber
518 PT Semen Indonesia Aceh
427 PT TPLN Batubara 473 PT Reasuransi Nasional Indonesia
PT Semen Indonesia Beton (dahulu PT
428 PT PLN Enjinering 474 PT Recon Sarana Utama 519
SGG Prima Beton)
429 PT PLN Tarakan 475 PT Rekadaya Elektrika
PT Semen Indonesia Distributor
520
430 PT PNM Investment Management 476 PT Rekadaya Elektrika Consult (dahulu PT Waru Abadi)
431 PT Portek Indonesia 477 PT Rekaindo Global Jasa 521 PT Semen Indonesia International
432 PT Pos Logistik Indonesia 478 PT Rekayasa Cakrawala Resources PT Semen Indonesia Logistik (dahulu
522
PT Varia Usaha)
433 PT Pos Properti Indonesia 479 PT Rekayasa Engineering
523 PT Semen Kupang Indonesia
434 PT PP Energi 480 PT Rekayasa Industri (PT Rekind)
524 PT Semen Padang
435 PT PP Infrastruktur 481 PT Rekind Daya Mamuju
525 PT Semen Tonasa
436 PT PP Presisi (dahulu PT PP Peralatan) 482 PT Reska Multi Usaha
526 PT Senggigi Pratama Internasional
437 PT PP Properti 483 PT Riset Perkebunan Nusantara
609 PT Asuransi Jasa Raharja Perum Percetakan Negara Republik 630 PT ASDP Indonesia Ferry
619
Indonesia
610 Perum BULOG 631 PT Asuransi Jasa Indonesia
Perum Percetakan Uang Republik
611 Perum DAMRI 620 632 PT Asuransi Jiwasraya
Indonesia (Perum PERURI)
Perum Jaminan Kredit Indonesia PT Asuransi Kredit Indonesia (PT
612 621 Perum Perhutani 633
(Jamkrindo) Askrindo)
Perum Perikanan Indonesia (Perum
613 Perum Jasa Tirta I 622 PT Bahana Pembinaan Usaha
PERINDO) 634
Indonesia
614 Perum Jasa Tirta II
623 Perum Perumnas
635 PT Balai Pustaka
Perum Lembaga Penyelenggara
624 Perum Produksi Film Negara
615 Pelayanan Navigasi Penerbangan PT Bank Negara Indonesia (Persero)
636
Indonesia (Perum LPPNPI) 625 PT Adhi Karya (Persero) Tbk Tbk.
616 Perum LKBN Antara 626 PT Amarta Karya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
637
Tbk.
617 Perum Pegadaian 627 PT Angkasa Pura I (Persero)
PT Bank Tabungan Negara (Persero)
618 Perum Pengangkutan Djakarta (PPD) 628 PT Angkasa Pura II (Persero) 638
Tbk.
629 PT ASABRI
641 PT Bhanda Ghara Reksa 669 PT Kawasan Berikat Nusantara 696 PT Perusahaan Listrik Negara
642 PT Bina Karya 670 PT Kawasan Industri Makasar 697 PT Perusahaan Pengelola Aset
721 BPJS Kesehatan 723 PT Indonesia Infrastruktur Finance 726 PT Sarana Multigriya Finansial
722 BPJS Ketenagakerjaan 724 PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia Lembaga Pembiayaan Ekspor
727
Indonesia
725 PT Sarana Multi Infrastruktur
Sifat dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi entitas Pemerintah antara lain adalah giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, efek-
efek, obligasi Pemerintah, tagihan lainnya – transaksi perdagangan, tagihan derivatif, kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen,
tagihan akseptasi, liabilitas derivatif, simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi, liabilitas atas efek-efek yang dijual
dengan janji dibeli kembali, efek-efek yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, pinjaman dan efek-efek subordinasi, fasilitas kredit yang
diberikan yang belum digunakan, bank garansi, letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan dan standby letter of credit.
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Grup juga melakukan transaksi pembelian atau penggunaan jasa seperti biaya telekomunikasi, biaya
listrik dan biaya lainnya dengan pihak-pihak berelasi entitas Pemerintah.
Aset
Persentase Jumlah Aset Kepada Pihak-Pihak Berelasi Terhadap Jumlah Aset Konsolidasian 26,58% 26,16%
Liabilitas
Simpanan nasabah
- Deposito berjangka - -
Persentase jumlah liabilitas kepada pihak - pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas
13,47% 10,88%
konsolidasian
Letter of credit yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 7.224.901 7.689.574
Garansi yang diberikan dalam bentuk standby letters of credit 6.208.229 9.253.918
Persentase jumlah komitmen dan kontinjensi kepada pihak-pihak berelasi terhadap jumlah
37,13% 36,34%
aset konsolidasian
* Disajikan bruto sebelum diskonto yang belum diamortisasi dan (kerugian)/keuntungan yang belum direalisasi dari (penurunan)/kenaikan nilai efek-efek.
Kebijakan Mekanisme Review atas Transaksi dan Pemenuhan Peraturan dan Ketentuan Terkait
Bank Mandiri memiliki kebijakan internal terkait dengan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak
afiliasi dan transaksi dengan pihak berelasi. Dalam transasksi pemberian pinjaman yang mengandung unsur afiliasi dan unsur berelasi maka
transaksi pemberian pinjaman tersebut wajib mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris.
Kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait tidak boleh bertentangan dengan prosedur umum pemberian penyediaan dana yang berlaku
dan wajib tetap memberikan keuntungan yang wajar bagi Bank Mandiri dan juga penyediaan tersebut wajib mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris.
Pelampuan Pelanggaran
Uraian Pinjaman
Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)
Berikut adalah perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap Bank beserta dampak Perubahan dan Informasi
penyesuaian yang dilakukan Bank Mandiri terhadap perubahan tersebut selama tahun 2020 adalah sebagai berikut.
Peraturan Perundang- Pokok Pengaturan pada Regulasi Baru atau Pokok Perubahan Pengaturan
No
Undangan yang Signifikan dari Regulasi Sebelumnya
2 Peraturan Otoritas Jasa 1. POJK akan menggantikan POJK No.6/POJK.03/2015/2015 tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank dan
Keuangan Nomor 37/ perubahannya dalam POJK No.32/POJK.03/2016.
POJK.03/2019 tentang 2. Bagi Bank yang merupakan emiten atau perusahaan publik, harmonisasi dengan ketentuan Pasar Modal sebagai
Transparansi dan berikut:
Publikasi Laporan Bank. a. Laporan Keuangan dan Informasi Kinerja-Triwulanan Batas waktu publikasi dan penyampaian ke OJK adalah:
• 3 (tiga) bulan setelah periode laporan jika diaudit oleh AP;
• 2 (dua) bulan setelah periode laporan jika ditelaah terbatas oleh AP; atau
• 1 (satu) bulan setelah periode laporan jika tidak diaudit/ditelaah.
b. Laporan Keuangan dan Informasi Kinerja-Tahunan dan Laporan Informasi Fakta Material
• Cakupan informasi memenuhi ketentuan di Perbankan dan Pasar Modal.
• Batas waktu publikasi dan penyampaian ke OJK adalah mengikuti ketentuan di Pasar Modal.
• Disampaikan melalui Sistem Pelaporan Elektronik (SPE).
3. Sanksi keterlambatan laporan terdiri atas:
a. Secara luring (selama APOLO belum tersedia): 1 juta per hari kerja, dengan maksimal 30 juta.
b. Melalui APOLO: dikenakan sanksi sesuai POJK APOLO.
c. Melalui SPE: dikenakan sanksi sesuai POJK SPE.6.Bagi Bank yang tidak mengumumkan pada situs web
Bank dan/atau tidak menyampaikan laporan secara lengkap dikenakan sanksi administratif berupa teguran
tertulis.
3 Peraturan Bank 1. Tujuan pengaturan pemberlakuan peraturan ini:
Indonesia No.21/16/ a. Membangun dan memastikan kompetensi Pegawai Pelaku SPPUR;
PBI/2019 tentang b. Meningkatkan integritas Pegawai Pelaku SPPUR;
Standardisasi c. Mewujudkan penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kometensi (PBK) SPPUR dan Sertifikasi Kompetensi SPPUR
Kompetensi di Bidang yang kredibel; dan
Sistem Pembayaran d. Meningkatkan perlindungan bagi konsumen pengguna produk atau jasa sistem pembayaran dan pengelolaan
dan Pengelolaan Uang uang Rupiah.
Rupiah. 2. Standardisasi kompetensi di bidang sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah dilakukan melalui penerapan:
a. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Bidang SPPUR (SKKNI Bidang SPPUR) yang ditetapkan oleh
Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia; dan
b. Jenjang Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang SPPUR (Jenjang Kualifikasi SPPUR) yang ditetapkan oleh
Gubernur Bank Indonesia.
Untuk meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter Tidak ada perubahan signifikan. -
dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
serta mendukung momentum pertumbuhan ekonomi domestik
di tengah perekonomian global yang melambat, Bank Indonesia
senantiasa berupaya melakukan penyempurnaan kebijakan
pengaturan Giro wajib Minimum (GWM). Kebijakan pengaturan
GWM diarahkan untuk menambah ketersediaan likuiditas
perbankan dalam pembiayaan ekonomi oleh perbankan
konvensional dan perbankan syariah. Kebijakan pengaturan
GWM tersebut dilakukan dengan menurunkan GWM Rupiah
untuk Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum
Syariah (BUS)/Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 50 bps sehingga
masing-masing menjadi 5,5% dan 4,0%, dengan GWM Rerata
masing-masing tetap sebesar 3,0%, dan berlaku efektif pada
02 Januari 2020. Perubahan kewajiban dimaksud dinyatakan
dalam Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) tentang Giro
Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Ditatar belakangi oleh pengungkapan Pillar 3 sesuai dokumen Jika sudah tersedia Pelaporan dilakukan -
Basel Committee of Banking Supervision, harmonisasi dengan melalui sistem APOLO
ketentuan di sektor Pasar Modal bagi Bank yang merupakan
Emiten dan/atau Perusahaan Publik, dan penerapan PSAK71-
Instrumen Keuangan.
Pengaturan mengenai Standardisasi Kompensi SPPUR mengatur Masing-masing Group melakukan mapping
mengenai tujuan dan ruang lingkup standardisasi Kompetensi nama jabatan sesuai dengan yang tercatat di
SPPUR, kewajiban Pelaku SPPUR untuk memastikan Pegawai SAP yang wajib mengikuti pelatihan berbasis
yang melakukan Kegiatan SPPUR memiliki Sertifikat SPPUR, kompetensi dan/atau sertifikasi untuk
pemeliharaan kompetensi, pihak yang dapat menerbitkan masing-masing sub bidang.
Sertifikat SPPUR, dan pemberlakuan PBI.
5 Surat Edaran Otoritas PJK harus melakukan registrasi melalui SIGAP. SIGAP digunakan untuk menyampaikan:
Jasa Keuangan No.29/ a. DTTOT serta setiap perubahannya disertai dengan permintaan Pemblokiran secara serta merta terhadap seluruh
SEOJK.01/2019 Tentang Dana yang dimiliki atau dikuasai, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh orang atau Korporasi, dari OJK
Perubahan Atas SEOJK kepada PJK;
No.38/SEOJK.01/2017 b. Tembusan berita acara Pemblokiran secara serta merta dan laporan Pemblokiran secara serta merta, dari PJK
Tentang Pedoman kepada OJK; dan
Pemblokiran Secara c. Laporan nihil terkait DTTOT dari PJK kepada OJK.
Serta Merta Atas Dana
Nasabah Di Sektor
Jasa Keuangan Yang
Identitasnya Tercantum
Dalam Daftar Terduga
Teroris Dan Organisasi
Teroris.
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk meminta data Tidak ada perubahan signifikan -
dan keterangan mengenai kegiatan LLD yang dilakukan oleh
Penduduk melalui suatu sistem pemantauan LLD yang efektif.
Data dan keterangan yang diperoleh melalui sistem pemantauan
tersebut diperlukan untuk perumusan dan pelaksanaan
kebijakan Bank Indonesia, baik di bidang moneter, stabilitas
sistem keuangan, maupun sistem pembayaran dan pengelolaan
uang Rupiah.
Dalam rangka mempercepat proses pemblokiran secara serta Tidak ada perubahan signifikan. -
merta atas Dana Nasabah yang identitasnya tercantum dalam
Daftar Terduga Teroris dan Organisasi Teroris melalui Sistem
Informasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
Pendanaan Terorisme, perlu menetapkan Surat Edaran Otoritas
Jasa Keuangan.
Sehubungan dengan amanat ketentuan Pasal 46 ayat (4) Tidak ada perubahan signifikan. -
juncto Pasal 68 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 12/
POJK.01/2017 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang
dan Pencegahan Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan
perlu untuk mengatur ketentuan pelaksanaan mengenai
Pedoman Pemblokiran Secara Serta Merta atas Dana Nasabah
di Sektor Jasa Keuangan yang Identitasnya Tercantum dalam
Daftar Pendanaan Proliferasi Senjata Pemusnah Massal.
Perlu dilakukan perubahan atas Peraturan Otoritas Jasa Tidak ada perubahan -
Keuangan Nomor 23/POJK.04/2016 tentang Reksa Dana
Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif khususnya terkait
dengan ketentuan yang mengatur mengenai investasi reksa
dana berbentuk kontrak investasi kolektif pada efek bersifat
utang atau efek syariah berpendapatan tetap yang ditawarkan
tidak melalui penawaran umum dan pada efek dari calon atau
pemegang unit penyertaan dan/atau pihak terafiliasi dari calon
atau pemegang unit penyertaan.
Dalam rangka pelaksanaan amanat ketentuan Pasal 20 ayat Tidak ada perubahan signifikan. -
(4) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 28/POJK.04/2016
tentang Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu.
10 Peraturan Otoritas a. POJK ini berlaku bagi BUK, BUS, UUS, BPR, dan BPRS.
Jasa Keuangan Nomor b. Bank dapat menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi untuk debitur yang terkena
11/POJK.03/2020 dampak penyebaran COVID-19 termasuk debitur UMKM, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Tahun 2020 Stimulus c. Debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19 termasuk debitur UMKM adalah debitur yang mengalami
Perekonomian Nasional kesulitan untuk memenuhi kewajiban pada Bank karena debitur atau usaha debitur terdampak dari penyebaran
Sebagai Kebijakan COVID-19 baik secara langsung ataupun tidak langsung pada sektor ekonomi antara lain pariwisata, transportasi,
Countercyclical Dampak perhotelan, perdagangan, pengolahan, pertanian, dan pertambangan.
Penyebaran Corona virus Kebijakan stimulus dimaksud terdiri dari:
Disease 2019. 1) Penilaian kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok
dan/atau bunga untuk kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain dengan plafon s.d Rp10 miliar; dan
2) Peningkatan kualitas kredit/pembiayaan menjadi lancar setelah direstrukturisasi selama masa berlakunya
POJK.
d. Ketentuan restrukturisasi ini dapat diterapkan Bank tanpa melihat batasan plafon kredit/pembiayaan atau jenis
debitur.
e. Cara restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan sebagaimana diatur dalam peraturan OJK mengenai penilaian
kualitas aset, antara lain dengan cara:
1) Penurunan suku bunga;
2) Perpanjangan jangka waktu;
3) Pengurangan tunggakan pokok;
4) Pengurangan tunggakan bunga;
5) Penambahan fasilitas kredit/pembiayaan; dan/atau
6) Konversi kredit/pembiayaan menjadi Penyertaan Modal Sementara.
f. Bank dapat memberikan kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain yang baru kepada debitur yang telah
memperoleh perlakuan khusus sesuai POJK ini dengan penetapan kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana
lain tersebut dilakukan secara terpisah dengan kualitas kredit/pembiayaan/penyediaan dana lain sebelumnya.
g. Bank menyampaikan laporan berkala atas penerapan POJK ini untuk monitoring Pengawas sejak posisi data akhir
bulan April 2020.
h. Ketentuan ini berlaku sejak diundangkan sampai dengan tanggal 31 Maret 2021.
11 Peraturan Otoritas Jasa a. Konsolidasi Bank Umum PSP bank dapat memiliki 1 (satu) Bank, atau beberapa bank dengan memenuhi skema
Keuangan Nomor 12/ konsolidasi bank, melalui:
POJK.03/2020 Tahun 1) Penggabungan, peleburan, atau integrasi;
2020 Konsolidasi Bank 2) Pengambilalihan yang diikuti dengan penggabungan, peleburan, atau integrasi;
Umum. 3) Pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) terhadap bank yang telah dimiliki;
4) Pembentukan KUB karena pemisahan UUS; atau
5) Pembentukan KUB karena pengambilalihan.
b. Pemenuhanmodal inti minimum bank umum dan CEMA minimum dari kantor cabang dari bank yang
berkedudukan di luar negeri (KCBLN) Modal inti minimum dan CEMA minimum wajib dipenuhi paling sedikit
Rp.3.000.000.000.000,00 (tiga triliun Rupiah) paling lambat 31 Desember 2022.
Untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan Tidak ada perubahan signifikan -
serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi
domestik di tengah perekonomian global yang melambat, GWM Bank Mandiri sudah sesuai
Bank Indonesia senantiasa menetapkan berbagai kebijakan
termasuk penyempurnaan pengaturan Giro Wajib Minimum
(GWM). Kebijakan pengaturan GWM diarahkan untuk menjaga
stabilitas moneter, khususnya di pasar keuangan, termasuk
memitigasi risiko dampak COVID-19 terhadap perekonomian.
Penyesuaian kebijakan pengaturan GWM tersebut dilakukan
dengan menurunkan GWM Valuta Asing untuk Bank Umum
Konvensional (BUK) sebesar 400 bps dari 8% (delapan persen)
menjadi 4% (empat persen) dan berlaku efektif pada 16 Maret
2020. Kebijakan tersebut akan menambah likuiditas valuta asing
di perbankan dan mengurangi tekanan pada pasar valuta asing.
Perubahan kebijakan dimaksud dinyatakan dalam Peraturan
Anggota Dewan Gubernur (PADG) tentang Giro Wajib Minimum
dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank Umum Konvensional,
Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah.
Untuk mendorong optimalisasi fungsi intermediasi perbankan, Pemberian stimulus terhadap nasabah Penyesuaian ketentuan internal
menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mendukung kredit. khususnya dibidang perkreditan.
pertumbuhan ekonomi diperlukan kebijakan stimulus
perekonomian sebagai countercyclical dampak penyebaran
COVID-19.
Konsolidasi Bank Umum merupakan suatu upaya penguatan Akan melakukan pelaporan atas KUB
struktur, ketahanan dan daya saing industri perbankan terhadap kondisi eksisting beserta
sehingga mendukung stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dokumen pendukungnya kepada OJK pada
nasional, serta sebagai upaya untuk mendorong industri kesempatan pertama. Apabila ada rencana
perbankan mencapai level yang lebih efisien menuju skala pembentukan KUB lain, akan melakukan
ekonomi yang lebih tinggi, sehingga bank tidak hanya tangguh pelaporan kembali sesuai ketentuan pada
di lingkup domestik, namun juga kompetitif di lingkup regional POJK.
dan global.
c. Pembentukan KUB.
d. Pemenuhan Modal Inti Minimum bagi bank dalam skema konsolidasi dan bank milik Pemerintah Daerah.
e. Pengaturan lainnya, antara lain:
1) Pihak-pihak yang mendapatkan pengecualian ketentuan sebagaimana dalam Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan mengenai kepemilikan saham bank umum.
2) Bank yang memenuhi skema konsolidasi bank dengan tergabung dalam KUB dapat menjalankan kegiatan
usaha yang sama dengan kegiatan usaha bank yang menjadi Perusahaan Induk atau kegiatan usaha bank
yang menjadi pelaksana Perusahaan Induk, dengan persetujuan OJK.
3) Pengaturan batasan penyertaan modal Bank Milik Pemerintah daerah kepada BUS hasil Pemisahan UUS
dikecualikan dari ketentuan mengenai batasan penyertaan modal sebagaimana dalam POJK mengenai kegiatan
usaha dan jaringan kantor berdasarkan modal inti bank.
12 Peraturan Bank a. Perdagangan barang dan jasa di dalam dan di luar negeri;
Indonesia No. 22/2/ b. Investasi berupa direct investment, portfolio investment, pinjaman, modal, dan investasi lainnya di dalam dan di luar
PBI/2020 tentang negeri;
Perubahan Kedua c. Pemberian kredit atau pembiayaan bank dalam valuta asing untuk kegiatan perdagangan dan investasi, khusus
atas Peraturan Bank untuk transaksi antara bank dengan nasabah; dan/atau
Indonesia Nomor 20/10/ d. Kepemilikan rekening Rupiah oleh Pihak Asing Adapun yang dimaksud dengan kepemilikan rekening Rupiah oleh
PBI/2018 tentang pihak asing yaitu seluruh rekening dana Rupiah dalam bentuk cash (cash account) milik Pihak Asing pada Bank,
Transaksi Domestic Non- antara lain berbentuk tabungan, giro, dan/atau deposito untuk tujuan investasi, menampung hasil investasi, dan/
Deliverable Forward. atau tujuan lainnya.
Latar belakang penerbitan PBI ini adalah untuk menahan Tidak ada perubahan signifikan. -
laju permintaan terhadap USD dengan melakukan perluasan
jenis underlying transaksi bagi investor asing sehingga dapat
memberikan alternatif dalam rangka lindung nilai atas
kepemilikan Rupiah. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan
fleksibilitas bagi investor asing yang menginginkan currency
exposure namun karena ketidakstabilan pasar masih enggan
memiliki posisi di SBN dan saham domestik. Investor asing
tersebut tetap dapat melakukan hedging melalui DNDF sembari
menunggu pasar stabil untuk kembali melakukan re-investasi.
Hal ini diakomodir melalui penggunaan rekening Vostro Rupiah
milik investor asing untuk digunakan sebagai underlying
transaksi beli DNDF USD/IDR.
Sesuai Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 138/PUU-VII|2OO9, Tidak ada perubahan signifikan. -
kondisi tersebut di atas telah memenuhi parameter sebagai
kegentingan yang memaksa dalam rangka penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-Undang antara lain:
a. Karena adanya kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan
masalah hukum secara cepat berdasarkan Undang-Undang;
b. Undang-Undang yang dibutuhkan belum ada sehingga
terjadi kekosongan hukum atau tidak memadainya Undang-
Undang yang saat ini ada; dan
c. Kondisi kekosongan hukum yang tidak dapat di atasi dengan
cara membuat Undang-Undang secara prosedur biasa yang
memerlukan waktu yang cukup lama sedangkan keadaan
yang mendesak tersebut perlu kepastian untuk diselesaikan.
Adanya dampak risiko wabah virus corona yang berpotensi Tidak ada perubahan signifikan. -
mengganggu aktivitas produksi dalam negeri yang
dapat berimbas kepada menurunnya siklus keuangan
sehingga diperlukan penguatan fungsi intermediasi perbankan
melalui kebijakan makroprudensial yang akomodatif berupa
dukungan terhadap kegiatan ekonomi tertentu.
Sebagai salah satu upaya untuk memperkuat sumber daya Masing-masing Group melakukan mapping -
manusia agar memiliki kompetensi di bidang sistem pembayaran nama jabatan sesuai dengan yang tercatat di
dan pengelolaan uang Rupiah, Bank Indonesia telah menerbitkan SAP yang wajib mengikuti pelatihan berbasis
Peraturan Bank Indonesia Nomor 19/16/PBI/2019 tentang kompetensi dan/atau sertifikasi untuk
Standardisasi Kompetensi di Bidang Sistem Pembayaran dan masing-masing sub bidang.
Pengelolaan Uang Rupiah. Berkenaan dengan hal tersebut, Bank
Indonesia menerbitkan Peraturan Anggota Dewan Gubernur
tentang Pelaksanaan Standardisasi Kompetensi di Bidang Sistem
Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah sebagai pedoman
dan tata cara bagi Pelaku SPPUR dan Penyelenggara dalam
melaksanakan ketentuan mengenai standardisasi kompetensi di
bidang sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah.
Penggunaan sistem elektronik yang terintegrasi sebagaimana Tidak ada perubahan signifikan -
diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 38/
POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam
Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum perlu
disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan saat ini.
Peraturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia tersebut Tidak ada perubahan signifikan. -
yang mengatur hal-hal teknis mengenai mekanisme pelaksanaan
ketentuan insentif bagi bank yang memberikan penyediaan dana
untuk kegiatan ekonomi tertentu guna mendukung penanganan
dampak perekonomian akibat wabah virus corona dalam bentuk
Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG Insentif).
Dalam rangka memfasilitasi agar Perusahaan Terbuka dapat Tidak ada perubahan signifikan. -
menyelenggarakan RUPS secara efektif dan efisien serta
mendukung terciptanya stabilitas sistem keuangan, perlu
dilakukan dengan memanfaatkan teknologi informasi, yang
diatur dengan POJK.
Meningkatkan efektivitas pengaturan dalam rangka peningkatan Tidak ada perubahan signifikan. -
perlindungan pemegang saham publik dan kualitas keterbukaan
informasi dalam Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan
Usaha.
21 Peraturan Otoritas Jasa a. Ruang lingkup pengaturan berlaku bagi Bank yaitu Bank Umum Konvensional (BUK), Bank Umum Syariah (BUS),
Keuangan Republik Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), dan kantor cabang dari bank yang
Indonesia Nomor 18/ berkedudukan di luar negeri.
POJK.03/2020 Tentang b. Kewenangan OJK memberikan Perintah Tertulis kepada Bank untuk:
Perintah Tertulis 1) Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau integrasi; dan/atau
Untuk Penanganan 2) Menerima penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau integrasi.
Permasalahan Bank c. Perintah Tertulis diberikan kepada Bank yang memenuhi kriteria berdasarkan penilaian OJK.
d. Kewajiban kepadaBank yang diberikan Perintah Tertulis untuk menyusun rencana tindak, serta melaksanakan dan
menjaga kelancaran proses penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau integrasi sesuai dengan rencana
tindak.
e. Dalam melaksanakan Perintah Tertulis oleh Bank untuk melakukan maupun menerima penggabungan, peleburan,
pengambilalihan, dan/atau integrasi:
1) Terdapat beberapa penyesuaian terhadap proses penggabungan, peleburan, pengambilalihan, dan/atau
integrasi.
2) Bagi BUK atau BUS, berdasarkan persetujuan OJK dapat dikecualikan dariketentuan mengenai kepemilikan
tunggal pada perbankan Indonesia, kepemilikan saham bank umum, dan/atau batas waktu pemenuhan modal
inti minimum.
3) Bagi BPR atau BPRS, jaringan kantor tetap dapat dipertahankan sesuai dengan wilayah jaringan kantor BPR atau
BPRS yang telah berdiri.
22 Peraturan Anggota a. Penurunan GWM dalam Rupiah bagi BUK yang semula 5,5% menjadi 3,5% dengan pemenuhan:
Dewan Gubernur Nomor 1) Porsi GWM harian yang semula 2,5% menjadi 0,5%.
22/10/PADG/2020 2) Porsi GWM rata-rata tetap 3,0%.
tentang Perubahan b. Penurunan GWM dalam Rupiah bagi BUS dan UUS yang semula 4% menjadi 3,5%, dengan pemenuhan:
Kelima atas Peraturan 1) Porsi GWM harian yang semula 1,0% menjadi 0,5%.
Anggota Dewan 2) Porsi GWM rata-rata tetap 3,0%.
Gubernur Nomor 20/10/ c. Perubahan besaran kelonggaran atas pemenuhan GWM dalam Rupiah secara harian yang dapat diberikan bagi
PADG/2018 Tentang BUK, BUS, dan UUS yang melakukan penggabungan atau peleburan dari semula 1% menjadi sebesar persentase
Giro Wajib Minimum kewajiban pemenuhan GWM dalam Rupiah yang wajib dipenuhi secara harian.
Dalam Rupiah dan Valuta
Asing Bagi Bank Umum
Konvensional, Bank
Umum Syariah, dan Unit
Usaha Syariah.
23 Peraturan Anggota 1. Penyesuaian Parameter Disinsentif Bawah dan Parameter Disinsentif Atas yang digunakan dalam pemenuhan Giro
Dewan Gubernur Nomor RIM dan Giro RIM Syariah menjadi sebesar 0 (nol) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun yaitu sejak 1 Mei 2020 sampai
22/11/PADG/2020 dengan 30 April 2021.
tentang Perubahan 2. Penyesuaian pengaturan PLM sebagai berikut:
atas Peraturan Anggota a. Besaran PLM menjadi 6% (enam persen) dari DPK BUK dalam Rupiah. Bagi BUK yang memiliki UUS, jumlah DPK
Dewan Gubernur BUK dalam Rupiah termasuk DPK UUS dalam Rupiah.
Nomor 21/22/ b. Pada hari kerja pertama setelah PADG Perubahan RIM dan PLM ini berlaku, PLM sebagaimana dimaksud pada
PADG/2019 tentang angka 1) paling kurang sebesar 2% (dua persen) dari DPK BUK dalam Rupiah dipenuhi dalam bentuk surat
Rasio Intermediasi berharga dan/atau surat berharga syariah dengan jenis SBN yang dibeli di pasar perdana dengan cara private
Makroprudensial dan placement.
Penyangga Likuiditas c. Pada hari kerja pertama setelah PADG Perubahan RIM dan PLM ini berlaku, nilai SBN yang dibeli di pasar perdana
Makroprudensial dengan cara private placement yang digunakan dalam perhitungan PLM yaitu sebesar nilai setelmen dari hasil
bagi Bank Umum private placement. Nilai setelmen yang digunakan yaitu nilai settlement dana yang dibayarkan oleh Bank untuk
Konvensional, Bank pembelian SBN (cash proceed).
Umum Syariah, dan Unit d. Dalam kondisi tertentu, surat berharga dapat digunakan dalam transaksi repo kepada Bank Indonesia dalam
Usaha Syariah. operasi pasar terbuka. Penggunaan surat berharga BUK dalam transaksi repo ditetapkan paling banyak 6%
(enam persen) dari DPK BUK dalam Rupiah.
1. Menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah-tengah Dalam hal Bank Mandiri menerima Perintah -
kondisi terjadinya pandemi Corona Virus Disease 2019 Tertulis dari OJK maka perlu dilakukan
(COVID-19); dan/atau diskusi dengan OJK, mengenai status Bank
2. Menghadapi ancaman krisis ekonomi dan/atau stabilitas Mandiri sebagai Perusahaan Terbuka dan
sistem keuangan. BUMN.
Untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional dari Tidak ada perubahan signifikan. -
dampak COVID-19, Bank Indonesia melakukan berbagai kebijakan
pelonggaran moneter melalui instrumen kuantitas (quantitative
easing), diantaranya melalui penyesuaian pengaturan Giro Wajib
Minimum (GWM). Kebijakan pengaturan GWM diarahkan untuk
menambah ketersediaan likuiditas perbankan konvensional
dan perbankan syariah dalam meningkatkan pembiayaan dan
mendukung pertumbuhan ekonomi, serta menjaga stabilitas
sistem keuangan. Penyesuaian kebijakan pengaturan GWM
tersebut dilakukan dengan menurunkan GWM dalam Rupiah
bagi Bank Umum Konvensional (BUK) sebesar 200 bps, dari
5,5% menjadi 3,5%, serta bagi Bank Umum Syariah (BUS) dan
Unit Usaha Syariah (UUS) sebesar 50 bps, dari 4,0% menjadi
3,5%, dengan GWM rata-rata masing-masing tetap sebesar 3,0%.
Perubahan kebijakan dimaksud dinyatakan dalam Perubahan
Kelima atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG) tentang
Giro Wajib Minimum dalam Rupiah dan Valuta Asing bagi Bank
Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha
Syariah yang mulai berlaku efektif pada 1 Mei 2020.
Untuk memitigasi dampak risiko wabah COVID-19 yang Tidak ada perubahan signifikan. -
berpotensi mengganggu perekonomian domestik dan
berimplikasi terhadap kondisi perbankan terutama terkait
fungsi intermediasi perbankan dan kondisi likuiditas perbankan
maka diperlukan makroprudensial yang sesuai dengan kondisi
perekonomian domestik terkait fungsi intermediasi perbankan
selama periode tertentu dan kebijakan penguatan likuditas
perbankan.
Penyesuaian ketentuan Bank Indonesia mengenai PLJP dalam Tidak ada perubahan signifikan. Penyesuaian ketentuan internal.
rangka memberikan landasan hukum terkait pemberian PLJP
kepada bank umum konvensional dengan mempertimbangkan
penilaian dari Otoritas Jasa Keuangan dan penyesuaian
pengaturan lainnya antara lain terkait pengaturan agunan aset
kredit dan/atau aset pembiayaan yang akan dijaminkan kepada
Bank Indonesia.
Memenuhi standar Basel III Reforms tahun 2017. Pendekatan Menyampaikan laporan sebagai berikut: Penyesuaian ketentuan internal.
perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) yang • Laporan Penerapan Manajemen Risiko
diterapkan terhadap risiko operasional adalah dengan untuk Risiko Operasional; dan
menggunakan pendekatan standar yang bersifat sederhana, • Laporan Perhitungan untuk Risiko
dapat diperbandingkan, dan lebih sensitif terhadap risiko. Operasional.
26 Peraturan Otoritas Jasa 1. Berbagai media yang dapat digunakan konsumen/masyarakat dalam menyampaikan informasi atau pertanyaan;
Keuangan Nomor 31/ 2. Kewajiban lembaga jasa keuangan dalam mendukung layananyang disediakan OJK berikut jangka waktu
POJK.07/2020 tentang pemenuhan kewajiban tersebut;
Penyelenggaraan 3. Persyaratan formal maupun materiil dari pengaduan berindikasi sengketa;
Layanan Konsumen dan 4. Persyaratan yang harus dipenuhi konsumen/masyarakat saat menyampaikan pengaduan berindikasi
Masyarakat di Sektor pelanggaran;
Jasa Keuangan oleh 5. Mekanisme penyelesaian pengaduan berindikasi sengketa/pelanggaran;
Otoritas Jasa Keuangan 6. Sistem layanan konsumen terintegrasi di sektor jasa keuangandan waktu pemberlakuannya;dan
7. Sanksi terhadap PUJK yang melanggar ketentuan dalam POJK ini.
27 Peraturan Anggota 1. Bank Indonesia dapat melakukan pengakhiran transaksi sebelum jatuh waktu (early termination) atas:
Dewan Gubernur Nomor a. Transaksi repo OPT konvensional;
22/7/PADG/2020 tentang b. Transaksi reverse repo OPT konvensional;
Perubahan Keempat c. Transaksi repo OPT syariah; dan
atas Peraturan Anggota d. Transaksi reverse repo OPT syariah.
Dewan Gubernur Nomor 2. Pengakhiran transaksi sebelum jatuh waktu (early termination) dilakukan berdasarkan pertimbangan terkait
20/5/PADG/2018 tentang perubahan status pengawasan bank peserta OPT konvensional/peserta OPT syariah menjadi bank yang tidak dapat
Instrumen Operasi Pasar disehatkan oleh otoritas terkait.
Terbuka.
28 Peraturan Anggota 1. Dalam hal peserta OPT dinyatakan sebagai bank yang tidak dapat disehatkan oleh otoritas terkait, outstanding
Dewan Gubernur Nomor transaksi OPT yang dimiliki oleh peserta OPT dimaksud dapat dialihkan kepada pihak lain atau dilakukan
22/8/PADG/2020 tentang pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) oleh Bank Indonesia.
Perubahan Kelima atas 2. Pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) atas transaksi repo dan transaksi reverse repo dilakukan
Peraturan Anggota dengan ketentuan sebagai berikut:
Dewan Gubernur Nomor a. Dilakukan dalam hal outstanding transaksi repo atau transaksi reverse repo peserta OPT yang dinyatakan tidak
20/6/PADG/2018 tentang dapat disehatkan oleh otoritas terkait tidak dialihkan kepada pihak lain.
Pelaksanaan Operasi b. Tanggal pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) atas transaksi repo atau transaksi reverse repo
Pasar Terbuka. berdasarkan tanggal diterimanya informasi tidak dialihkannya outstanding transaksi repo atau transaksi reverse
repo dimaksud.
c. Pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) atas transaksi repo atau reverse repo diperlakukan sebagai
transaksi penjualan atau pembelian surat berharga secara putus (outright) oleh peserta OPT kepada Bank
Indonesia.
d. Setelmen pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) dilakukan pada hari yang sama pada tanggal
early termination (same day settlement).
e. Pengakhiran transaksi (early termination) dan setelmen dilakukan pada hari kerja berikutnya apabila informasi
atas tidak dialihkannya transaksi repo atau transaksi reverse repo kepada pihak lain diterima setelah jam
operasional Sistem BI-RTGS dan BI-SSSS berakhir.
f. Dalam hal nilai setelmen transaksi outright lebih kecil daripada nilai kewajiban setelmen second leg transaksi
repo, peserta OPT harus menyelesaikan selisih kurang nilai setelmen.
g. Dalam hal nilai setelmen transaksi outright lebih besar daripada nilai setelmen second leg transaksi reverse repo,
peserta OPT harus mengembalikan selisih lebih nilai setelmen kepada Bank Indonesia.
h. Ketentuan penyelesaian selisih nilai setelmen mengacu pada ketentuan kegagalan setelmen second leg transaksi
repo atau reverse repo.
3. Bunga/imbalan atas transaksi repo yang diperlakukan sebagai transaksi outright diperhitungkan secara proporsional.
4. Bank Indonesia tidak membayarkan bunga/imbalan atas transaksi reverse repo yang diperlakukan sebagai transaksi
outright.
Mengatur secara lebih lanjut ketentuan mengenai layanan Tidak ada perubahan signifikan. -
konsumen dan masyarakat oleh OJK yang merupakan salah
satu materi muatan dalam POJK Nomor 1/POJK.07/2013
tentang Perlindungan Konsumen di Sektor Jasa Keuangan.
Perubahan peraturan ini dilakukan untuk memberikan kepastian Tidak ada perubahan signifikan. -
penyelesaian transaksi instrumen Operasi Pasar Terbuka
(OPT), khususnya transaksi repo dan reverse repo, dalam
menghadapi perkembangan kondisi perekonomian yang dapat
mempengaruhi kondisi perbankan sebagai peserta OPT.
29 Peraturan Anggota 1. Standing Facilities adalah kegiatan penyediaan dana Rupiah dari Bank Indonesia kepada Bank dan penempatan dana
Dewan Gubernur Rupiah oleh Bank di Bank Indonesia untuk Operasi Moneter yang dilakukan secara konvensional dan berdasarkan
Nomor 22/9/PADG/2020 prinsip syariah.
tentang Perubahan 2. Standing Facilities memiliki karateristik sebagai berikut:
atas Peraturan Anggota a. Disediakan oleh Bank Indonesia pada setiap Hari Kerja;
Dewan Gubernur Nomor b. Dilakukan dengan mekanisme non lelang;
20/7/PADG/2018 tentang c. Pengajuan transaksi dilakukan melalui Sistem BI-ETP;
Kepesertaan Operasi d. Jangka waktu:
Moneter. 1) Lending Facility dan Financing Facility adalah 1 (satu) Hari Kerja (overnight);
2) Deposit Facility:
a) Yang dilakukan secara konvensional adalah 1 (satu) Hari Kerja (overnight);
b) Yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah paling lama 14 (empat belas) hari kalender dihitung dari 1
(satu) hari setelah tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh waktu;
e. Jumlah hari dalam perhitungan:
1) Nilai bunga repo dalam Lending Facility;
2) Biaya Repo SBIS atau nilai Margin Repo SBSN dalam Financing Facility; dan
3) Nilai diskonto atau imbalan dalam Deposit Facility, dihitung berdasarkan hari kalender.
f. Di tatausahakan pada Rekening Surat Berharga di BI-SSSS.
3. Standing facilities konvensional dapat diikuti oleh BUK yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia sebagai
peserta operasi moneter konvensional sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Bank Indonesia yang mengatur
mengenai kepesertaan operasi moneter.
4. Standing facilities syariah dapat diikuti oleh BUS dan/atau UUS yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia
sebagai peserta operasi moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah sebagaimana dimaksud dalam
ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai kepesertaan operasi moneter.
5. Bank Indonesia melaksanakan standing facilities konvensional melalui:
a. Transaksi lending facility yang dilakukan dengan mekanisme repurchase agreement (repo) surat berharga,
yaitu penjualan surat berharga oleh peserta standing facilities konvensional kepada Bank Indonesia dengan
kewajiban pembelian kembali oleh peserta standing facilities Konvensional sesuai dengan harga dan jangka
waktu yang disepakati. Adapun Surat berharga yang dapat di-repo-kan dalam transaksi Lending Facility adalah
SBI, SDBI, dan SBN.
b. Transaksi deposit facility konvensional yang dilakukan dengan mekanisme penempatan dana Rupiah oleh
peserta standing facilities konvensional secara berjangka di Bank Indonesia, tanpa disertai dengan penerbitan
surat berharga.
6. Bank Indonesia melaksanakan standing facilities syariah melalui:
a. Transaksi financing facility yang dilakukan dengan mekanisme repo surat berharga berupa:
1) SBIS yang dilakukan dengan prinsip collateralized borrowing; atau
2) SBSN yang dilakukan dengan prinsip sell and buyback.
b. Transaksi deposit facility syariah dilakukan dengan mekanisme penempatan dana Rupiah oleh Peserta Standing
Facilities Syariah secara berjangka di Bank Indonesia, tanpa disertai dengan penerbitan surat berharga.
7. Sebelum mengikuti transaksi financing facility dengan surat berharga SBIS (Repo SBIS), Peserta Standing Facilities
Syariah harus menyampaikan Perjanjian yang disertai dengan surat pengantar dan dokumen pendukung.
8. Sebelum mengikuti transaksi financing facility dengan surat berharga SBSN (Repo SBSN), Peserta Standing Facilities
Syariah harus menyampaikan dokumen janji (wa’d) yang disertai dengan surat pengantar dan dokumen pendukung.
9. Window time transaksi lending facility dan financing facility adalah dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00
WIB atau waktu lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
10. Window time transaksi deposit facility adalah dari pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 17.30 WIB atau waktu lain
yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
11. Setelmen transaksi standing facilities dilakukan pada tanggal transaksi (same day settlement) pada awal periode pre
cut-off Sistem BI-RTGS.
12. Setelmen standing facilities jatuh waktu dilakukan pada tanggal jatuh waktu, yaitu sejak Sistem BI-RTGS dibuka
sampai dengan sebelum periode cut-off warning Sistem BI-RTGS.
PADG tentang Standing Facilities terbit sebagai peraturan Tidak ada perubahan signifikan. -
pelaksanaan dari PBI Nomor 20/5/PBI/2018 tentang Operasi
Moneter. Dengan diterbitkannya PADG ini, peraturan pelaksanaan
Standing Facilities konvensional dan Standing Facilities syariah
yang sebelumnya diatur dalam berbagai ketentuan terpisah,
saat ini menjadi disatukan dalam satu PADG tentang Standing
Facilities.
13. Peserta standing facilities wajib memiliki dana di rekening giro dan/atau surat berharga di rekening surat berharga
yang mencukupi untuk memenuhi kewajiban setelmen standing facilities. dalam hal peserta standing facilities tidak
dapat memenuhi kewajiban pada saat dilakukan setelmen sehingga menyebabkan batalnya transaksi standing
facilities, peserta standing facilities dikenakan sanksi berupa:
a. Teguran tertulis, dengan tembusan kepada Otoritas Jasa Keuangan;
b. Kewajiban membayar sebesar 0,01% (nol koma nol satu persen) dari nilai transaksi standing facilities yang
dinyatakan batal, paling sedikit sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta Rupiah) dan paling banyak sebesar
Rp100.000.000,00 (seratus juta Rupiah). Dalam hal transaksi memiliki second leg, maka nilai transaksi yang
dinyatakan batal yang dijadikan dasar perhitungan sanksi kewajiban membayar adalah nilai transaksi pada saat
first leg;
c. Sanksi penghentian sementara untuk mengikuti kegiatan operasi moneter selama 5 (lima) hari kerja berturut-
turut apabila transaksi operasi moneter, yang meliputi transaksi operasi pasar terbuka dan transaksi standing
facilities, batal untuk ketiga kali dalam kurun waktu 6 (enam) bulan;
d. Khusus untuk pembatalan transaksi financing facility yang menggunakan surat berharga berupa SBSN dengan
harga SBSN pada saat second leg lebih rendah dari harga SBSN pada saat transaksi first leg, selain dikenakan
sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 1, angka 2, dan/atau angka 3, peserta standing facilities Syariah
dikenakan sanksi tambahan berupa kewajiban membayar sebesar selisih antara harga pada transaksi first leg
dan harga pada transaksi second leg setelah dikalikan dengan nominal SBSN yang di-repo-kan.
30 Peraturan Anggota 1. Ruang lingkup perizinan meliputi izin, persetujuan, dan layanan kegiatan di bidang moneter, makroprudensial, serta
Dewan Gubernur Nomor sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah.
22/12/PADG/2020 tanggal 2. Pihak yang dapat menjadi Pemohon yaitu Bank, Lembaga Selain Bank, Kementerian atau Lembaga, dan pihak
30 April 2020 tentang lainnya.
Peraturan Pelaksanaan 3. Pihak lainnya dapat berupa lembaga keuangan internasional, bank sentral negara lain, konsultan hukum, akuntan
Perizinan Terpadu Bank publik, notaris dan pihak lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Indonesia melalui Front 4. Pemohon menyampaikan permohonan perizinan setelah pemohon memperoleh hak akses.
Office Perizinan. 5. Permohonan perizinan berupa izin dan persetujuan disampaikan Pemohon secara nirkertas (paperless) melalui
aplikasi perizinan Bank Indonesia
6. Penyampaian permohonan perizinan secara nirkertas dilakukan dengan cara pemohon mengunggah surat
permohonan dan dokumen persyaratan melalui aplikasi perizinan Bank Indonesia.
7. Permohonan perizinan berupa layanan disampaikan secara nirkertas (paperless) kepada Bank Indonesia melalui
aplikasi layanan Bank Indonesia.
8. Bank Indonesia memproses permohonan perizinan dengan cara meneliti kelengkapan, kebenaran administratif,
dan kebenaran substantif atas surat permohonan dan dokumen persyaratan.
9. Proses penelitian kelengkapan dan kebenaran administratif terhadap surat permohonan dan dokumen persyaratan
oleh FO perizinan, dilakukan paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak permohonan diterima pada aplikasi perizinan
Bank Indonesia.
10. FO perizinan memberitahukan hasil penelitian kelengkapan dan kebenaran administratif berupa surat permohonan
dan dokumen persyaratan telah lengkap dan benar atau surat permohonan dan dokumen persyaratan belum
lengkap dan/atau belum benar secara administratif, melalui aplikasi perizinan Bank Indonesia.
11. Pemohon harus menyampaikan kelengkapan, perbaikan, dan/atau pembaruan surat permohonan dan/atau
dokumen persyaratan secara bersamaan sampai dengan jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak
pemberitahuan dari FO perizinan, secara nirkertas melalui aplikasi perizinan Bank Indonesia.
31 Peraturan Anggota 1. Central Counterparty untuk transaksi derivatif suku bunga dan nilai tukar over-the-counter yang selanjutnya disebut
Dewan Gubernur Nomor CCP SBNT adalah lembaga yang menempatkan dirinya diantara para pihak yang melakukan transaksi derivatif SBNT
22/14/PADG/2020 Tata sehingga bertindak sebagai pembeli bagi penjual dan sebagai penjual bagi pembeli.
Cara Perizinan dan 2. Pihak yang ingin yang ingin melakukan kegiatan usaha sebagai CCP SBNT wajib terlebih dahulu memperoleh izin
Penyelenggaraan Central dari Bank Indonesia yang dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu:
Counterparty untuk a. Persetujuan prinsip; dan
Transaksi Derivatif Suku b. Izin usaha
Bunga dan Nilai Tukar 3. CCP SBNT yang akan melakukan perubahan terhadap Komisaris Independen dan/atau Direktur yang membidangi
Over-the-Counter. CCP SBNT dan aksi korporasi wajib memperoleh persetujuan Bank Indonesia.
4. CCP SBNT wajib memelihara modal minimum paling sedikit Rp400,000,0000,000,00 (empat ratus miliar Rupiah).
5. CCP SBNT memiliki kewajiban untuk memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik;
b. Memiliki kerangka pengelolaan risiko;
c. Menerapkan manajemen risiko kredit, risiko liquiditas, risiko bisnis, risiko custody, risiko investasi dan risiko
operasional yang efektif;
d. Memastikan proses setelmen terkait penyelesaian kewajiban-kewajiban yang timbul dari transaksi derivatif
SBNT dilakukan secara final;
Merupakan tindak lanjut dari terbitnya PBI No. 22/8/PBI/2020 Tidak ada perubahan signifikan. -
tanggal 30 April 2020 tentang perizinan terpadu Bank Indonesia
melalui front office perizinan yang perlu didukung dengan
peraturan pelaksanaan terkait perizinan terpadu Bank Indonesia
melalui front office perizinan.
Guna mengembangkan dan meningkatkan kredibilitas pasar Tidak ada perubahan signifikan. -
keuangan domestik melalui pendirian lembaga central
counterparty untuk melakukan kliring transaksi derivatif SBNT,
Bank Indonesia telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia
Nomor 21/11/PBI/2019 tentang Penyelenggaraan Central
Counterparty untuk Transaksi Derivatif Suku Bunga dan Nilai
Tukar Over-the-Counter (CCP SBNT).
e. Melakukan setelmen dana dalam Rupiah dengan menggunakan dana CCP SBNT yang terdapat pada rekening di
Bank Indonesia;
f. Memiliki kebijakan dan prosedur penanganan wanprestasi anggota;
g. Memiliki kebijakan dan prosedur mengenai segregasi dan portabilitas atas posisi transaksi, default fund
contribution, initial margin, dan variation margin dari anggota;
h. Menetapkan kriteria dan persyaratan untuk menjadi anggota secara objektif, berbasis risiko, dan transparan;
i. Memberikan layanan transaksi derivatif SBNT bagi anggota secara efektif dan efisien; dan
j. Menyampaikan informasi secara lengkap dan transparan mengenai:
1) Hak dan kewajiban anggota dan CCP SBNT;
2) Ketentuan CCP SBNT (rule book);
3) Biaya;
4) Data transaksi derivatif SBNT; dan
5) Informasi lainnya terkait dengan keanggotaan dalam CCP SBNT.
6. CCP SBNT wajib melakukan interkoneksi dengan infrastruktur pasar keuangan (financial market infrastructure),
penyelenggara transaksi, dan/atau infrastruktur lainnya sesuai permintaan Bank Indonesia.
7. CCP SBNT wajib mengelola risiko yang timbul dari anggota dan nasabh yang merupakan anggota kliring tidak
langsung.
8. CCP SBNT wajib menyampaikan laporan berkala dan menyampaikan laporan insidental dalam hal terdapat
informasi yang perlu dilaporkan.
32 Peraturan Menteri 1. Pengalokasian dan Penganggaran
Keuangan Republik Menteri selaku Pengguna Anggaran (PA) atas anggaran belanja subsidi menetapkan pejabat sebagai Kuasa Pengguna
Indonesia Nomor 65/ Anggaran (KPA) Penyaluran pada Kementerian Negara/Lembaga (K/L) yang mempunyai tugas menyelenggarakan
PMK.05/2020 Tentang urusan Pemerintahan dibidang:
Tata Cara Pemberian a. Koperasi dan usaha kecil dan menengah;
Subsidi Bunga/Subsidi b. BUMN; dan/atau
Margin Untuk Kredit/ c. Keuangan Negara.
Pembiayaan Usaha 2. Kriteria penerima dan besaran subsidi bunga/subsidi margin:
Mikro, Kecil, dan a. Memiliki baki debet kredit/pembiayaan sampai dengan 29 Februari 2020;
Menengah Dalam Rangka b. Tidak termasuk dalam daftar hitam nasional;
Mendukung Pelaksanaan c. Memiliki kategori performing loan lancar dihitung per 29 Februari 2020; dan
Program Pemulihan d. Memiliki NPWP atau mendaftar untuk mendapatkan NPWP.
Ekonomi Nasional 3. Mekanisme pemberian subsidi bunga/subsidi margin
a. Kriteria penyalur
b. Penyampaian data debitur
c. Registrasi debitur
d. Pengajuan tagihan subsidi bunga/subsidi margin
e. Struktur rekening dana subsidi bunga/subsidi margin
f. Penetapan bank umum sebagai mitra pengelola rekening dana
g. Pembukaan rekening induk
h. Pembukaan rekening virtual
i. Pengoperasian rekening virtual
j. Penutupan rekening induk
k. Remunerasi rekening
l. Mekanisme penyelesaian tagihan dan penerbitan SPP-LS dan SPM-LS
4. Akuntansi dan pelaporan
a. Penatausahaan dan pengelolaan pemberian subsidi bunga/subsidi margin dilakukan dengan menggunakan
SIKP.
b. Direktorat Jenderal Perbendaharaan selaku penyelenggara SIKP menyusun petunjuk teknis penggunaan SIKP
terkait subsidi bunga/subsidi margin untuk disampaikan kepada penyalur kredit/pembiayaan.
5. Akuntansi dan pelaporan
KPA penyaluran menyelenggarakan akuntansi dan pelaporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan mengenai sistem akuntansi dan pelaporan keuangan belanja subsidi dan ketentuan peraturan
perundang-undangan mengenai tata cara penyusunan dan penyampaian laporan keuangan BUN.
1. Subsidi bunga/subsidi margin diberikan kepada debitur Tidak ada perubahan signifikan. -
usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah, dengan
plafon kredit/pembiayaan paling tinggi Rp10 miliar.
2. Pemberian subsidi bunga/subsidi margin bertujuan untuk
melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan ekonomi
debitur dalam menjalankan usahanya sebagai bagian dari
upaya mendukung program PEN.
33 Peraturan Otoritas Jasa 1. OJK dapat menetapkan pengecualian pemenuhan prinsip keterbukaan bagi emiten atau perusahaan publik yang
Keuangan Nomor 37/ merupakan lembaga jasa keuangan yang memiliki izin dari OJK untuk menghimpun dan/atau mengelola dana
POJK.04/2020 tentang masyarakat.
Tata Cara Pengecualian 2. Penetapan pengecualian pemenuhan prinsip keterbukaan dapat dilakukan berdasarkan:
Pemenuhan Prinsip a. Penelaahan oleh OJK terhadap emiten atau perusahaan publik yang merupakan lembaga jasa keuangan
Keterbukaan bagi tertentu; dan
Emiten atau Perusahaan b. Permohonan yang diajukan oleh pemohon kepada OJK.
Publik yang Merupakan 3. Penelaahan oleh OJK dilakukan terhadap emiten atau perusahaan publik yang merupakan lembaga jasa keuangan
Lembaga Jasa yang:
Keuangan dalam a. Mengalami permasalahan yang dapat membahayakan stabilitas sistem keuangan;
Rangka Pencegahan b. Menerima perintah tertulis dari OJK untuk menyelesaikan permasalahan sebagaimana dimaksud pada huruf a;
dan Penanganan Krisis atau
Sistem Keuangan. c. Tidak mengalami permasalahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, tetapi berdasarkan perintah tertulis
dari OJK melakukan transaksi atau aksi korporasi yang terkait upaya penanganan permasalahan lembaga jasa
keuangan lainnya.
4. Permohonan dapat diajukan oleh pemohon kepada OJK jika memenuhi kondisi sebagai berikut:
a. Mengalami permasalahan yang dapat membahayakan stabilitas sistem keuangan; atau
b. Tidak mengalami permasalahan sebagaimana dimaksud pada huruf a, tetapi berdasarkan perintah tertulis
dari OJK melakukan transaksi atau aksi korporasi yang terkait upaya penanganan permasalahan lembaga jasa
keuangan lainnya.
34 Peraturan Menteri 1. Bank Umum dapat menjadi Bank Umum Mitra (BUM) harus memenuhi kriteria paling sedikit:
Keuangan Republik a. Memiliki izin usaha yang masih berlaku sebagai BU;
Indonesia Nomor 70/ b. Mempunyai kegiatan usaha di wilayah NRI dan mayoritas pemilik saham/modal adalah warga negara/badan
PMK.05/2020 Tentang hukum Indonesia/Pemerintah Daerah;
Penempatan Uang c. Memiliki tingkat kesehatan minimal komposit 3 (tiga) yang diverifikasi oleh OJK; dan
Negara Pada Bank d. Melaksanakan kegiatan perbankan yang mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Umum Dalam Rangka 2. Bank Umum yang telah memenuhi kriteria dapat mengajukan permohonan menjadi BUM, kepada Direktur Jenderal
Percepatan Pemulihan Perbendaharaan dengan menyampaikan dokumen sebagai berikut:
Ekonomi Nasional. a. Surat permohonan menjadi BUM yang ditandatangani oleh Direktur Utama;
b. Surat pernyataan kesanggupan untuk mematuhi segala ketentuan yang ditetapkan dalam pelaksanaan
penempatan uang negara yang ditandatangani oleh Direktur Utama;
c. Copy surat izin usaha sebagai Bank Umum; dan
d. Copy surat keterangan kesehatan bank periode terakhir yang telah diverifikasi oleh Otoritas Jasa Keuangan.
3. Penarikan atas Penempatan Uang Negara pada BUM dilakukan:
a. Pada saat jatuh tempo; atau
b. Sebelum jatuh tempo.
Sebelum jatuh tempo, dilakukan dalam hal:
- Memenuhi kebutuhan likuiditas Pemerintah; dan/ atau
- Meningkatnya risiko penempatan pada BUM.
4. Mekanisme Penempatan Uang Negara:
- Direktur Jenderal Perbendaharaan menetapkan batas maksimal/ limit penempatan pada masing-masing BUM
dengan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan.
- Penempatan Uang Negara dilaksanakan kepada BUM berdasarkan batas maksimal/ limit penempatan.
- Dalam rangka Penempatan Jenderal Perbendaharaan Uang Negara, Direktur menetapkan keputusan mengenai
hasil transaksi over the counter yang paling sedikit memuat: nama BUM, jumlah penempatan uang negara;
jangka waktu/tenor penempatan; dan lain-lain.
- Jangka waktu penempatan uang negara pada BUM paling lama 6 (enam) bulan.
5. Penempatan uang negara pada BUM dilaksanakan setelah Bendahara Umum Negara (BUN) berkoordinasi dengan
Gubernur BI.
6. Akuntansi dan pelaporan keuangan disajikan dalam laporan keuangan BUM sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Untuk memberikan pengecualian bagi pelaksanaan Prinsip Tidak ada perubahan signifikan. -
Keterbukaan di pasar modal bagi emiten atau perusahaan
publik yang merupakan lembaga jasa keuangan dalam rangka
pencegahan dan penanganan krisis sistem keuangan serta
menciptakan stabilitas sistem keuangan.
Peraturan ini terbit sebagai upaya untuk melakukan Tidak ada perubahan signifikan. -
penyelamatan kesehatan dan perekonomian nasional, dengan
fokus pada belanja untuk kesehatan, jaring pengaman sosial
(social safety net), serta pemulihan perekonomian termasuk
untuk dunia usaha dan masyarakat yang terdampak pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah berdampak salah
satunya terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional,
penurunan penerimaan negara, dan peningkatan belanja negara
dan pembiayaan.
35 Peraturan Menteri 1. Penjaminan program PEN bertujuan untuk melindungi, mempertahankan, dan meningkatkan kemampuan ekonomi
Keuangan Nomor para pelaku usaha dari sektor riil dan sektor keuangan dalam menjalankan usahanya.
71/PMK.08/2020 2. Dalam rangka melaksanakan Penjaminan Pemerintah, Menteri menugaskan PT Jamkrindo dan PT Askrindo untuk
tentang Tata Cara melakukan penjaminan, penugasan dimaksud ditetapkan dengan keputusan Menteri.
Penjaminan Pemerintah 3. Prinsip pemberian penjaminan program PEN:
Melalui Badan Usaha a. Kemampuan keuangan negara;
Penjaminan Yang b. Mendukung pelaku usaha;
Ditunjuk Dalam Rangka c. Menerapkan kaidah-kaidah kebijakan yang penuh kehati-hatian, serta tata kelola yang baik, transparan;
Pelaksanaan Program d. Tidak menimbulkan moral hazard; dan
Pemulihan Ekonomi e. Pembagian biaya dan risiko antar pemangku kepentingan sesuai tugas dan kewenangan masing-masing.
Nasional (PEN). 4. Objek yang dapat diberikan penjaminan adalah pinjaman modal kerja yang diterima pelaku usaha baik itu baru atau
tambahan dalam rangka restrukturisasi dimana meliputi pokok pinjaman dan/atau bunga/imbalan dengan syarat:
a. Pelaku usaha merupakan pelaku kategori usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
b. Terdapat perjanjian kerja sama antara penjamin dan penerima jaminan.
5. Penerima jaminan adalah perbankan dengan kriteria:
a. Merupakan bank umum;
b. Memiliki reputasi yang baik; dan
c. Merupakan bank kategori sehat dengan peringkat komposit 1 (satu) atau komposit 2 (dua) berdasarkan penilaian
tingkat kesehatan bank oleh OJK.
6. Besaran plafon pinjaman untuk masing-masing penerima jaminan ditetapkan sesuai dengan nilai penjaminan yang
akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama antara penjamin dengan penerima jaminan.
7. Syarat pihak penerima jaminan untuk dapat menjadi peserta penjaminan program PEN:
a. Memenuhi kriteria Bank sebagai penerima jaminan;
b. Penerima Jaminan menanggung minimal 20% dari risiko pinjaman modal kerja;
c. Pembayaran bunga kredit/imbalan/margin pembiayaan dari pelaku usaha (pu) kepada penerima jaminan dapat
dibayarkan di akhir periode pinjaman; dan
d. Penerima jaminan sanggup menyediakan sistem informasi yang memadai untuk melaksanakan program
penjaminan Pemerintah.
8. Syarat pihak terjamin untuk dapat menjadi peserta penjaminan program PEN:
a. Memenuhi kriteria Pelaku Usaha (PU)
b. PU usaha dapat berbentuk usaha perseorangan, koperasi, ataupun badan usaha;
c. Plafon pinjaman maksimal Rp10 miliar dan hanya diberikan oleh satu penerima jaminan;
d. Pinjaman yang dijamin adalah yang sertifikat penjaminannya diterbitkan paling lambat tanggal 30 November
2021;
e. Tenor pinjaman maksimal 3 (tiga) tahun;
f. PU tidak termasuk dalam daftar hitam nasional; dan
g. PU memiliki performing loan lancar dihitung setiap tanggal 29 Februari 2020.
9. Permohonan pinjaman dan penjaminan:
a. PU yang memenuhi syarat sebagai terjamin mengajukan permohonan kredit modal kerja/pembiayaan modal
kerja kepada pihak penerima jaminan.
b. Atas permohonan tersebut, penerima jaminan melakukan analisa syarat dan ketentuan sesuai dengan standar
operasi yang berlaku di masing-masing penerima jaminan.
c. Dalam hal syarat dan ketentuan telah terpenuhi, penjamin menerbitkan sertifikat penjaminan kepada penerima
jaminan.
d. Pemberian jaminan dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku dengan memperhatikan perjanjian kerja sama
dengan penerima jaminan.
e. Terhadap pinjaman yang telah terbit, penjamin mengajukan tagihan pembayaran IJP kepada Pemerintah.
Peraturan ini terbit sebagai peraturan pelaksanaan dari Tidak ada perubahan signifikan. -
Pasal 19 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional
dalam rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk
Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
36 PADG Nomor 22/15/ 1. Penyesuaian persyaratan bagi Bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek untuk dapat memperoleh
PADG/2020 tentang PLJP sehingga selengkapnya menjadi:
Perubahan Kedua atas a. Mendapatkan penilaian dari OJK mengenai pemenuhan persyaratan/kecukupan solvabilitas dan tingkat
PADG Nomor 19/6/ kesehatan untuk dapat memperoleh PLJP;
PADG/2017 tentang b. Memiliki agunan berkualitas tinggi sebagai jaminan PLJP yang memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Pinjaman Likuiditas Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini; dan
Jangka Pendek c. Diperkirakan mampu untuk mengembalikan PLJP.
bagi Bank Umum Penyesuaian persyaratan tersebut juga dituangkan dalam pasal yang mengatur mengenai koordinasi antara Bank
Konvensional Indonesia dan OJK, serta pasal yang mengatur mengenai persyaratan pencairan dan penghentian pencairan PLJP.
2. Penyesuaian terkait pengaturan agunan PLJP meliputi:
a. Menambahkan kondisi agunan PLJP yaitu Bank menjamin agunan PLJP telah memenuhi seluruh persyaratan
agunan PLJP.
b. Salah satu persyaratan aset kredit dan/atau aset pembiayaan yang dapat diterima menjadi agunan PLJP yaitu
tidak pernah direkstrukturisasi dari sebelumnya dalam waktu 3 (tiga) tahun terakhir diubah menjadi 2 (dua)
tahun terakhir.
c. Menambahkan kondisi bahwa agunan lain PLJP:
- Harus berada dalam kondisi bebas dari segala perikatan, sengketa, sitaan, dan tidak sedang dijaminkan
kepada pihak lain dan/atau Bank Indonesia; dan
- Tidak dapat diperjualbelikan dan/atau dijaminkan kembali selama masih dalam status sebagai agunan lain
PLJP tanpa persetujuan Bank Indonesia.
d. Terkait nilai agunan PLJP berupa surat berharga (SBI, SBIS, SDBI, SukBI, dan SBN), Bank Indonesia berdasarkan
pertimbangan tertentu dapat menetapkan nilai yang berbeda untuk agunan PLJP tersebut.
e. Penyesuaian frekuensi penyampaian laporan daftar aset kredit dan/atau aset pembiayaan dari sebelumnya
dilaporkan setiap 6 (enam) bulan sekali menjadi setiap 3 (tiga) bulan sekali untuk posisi akhir bulan Maret, Juni,
September, dan Desember. Ketentuan ini mulai berlaku sejak laporan untuk posisi akhir bulan Juni 2020.
3. Penyesuaian dokumen permohonan PLJP meliputi:
a. Penyesuaian terkait surat pernyataan yang ditandatangani oleh Direksi Bank dan diketahui oleh Dewan
Komisaris Bank serta menambahkan pernyataan bahwa Bank menjamin agunan PLJP telah memenuhi seluruh
persyaratan sebagai agunan PLJP.
b. Penambahan dokumen berupa surat pernyataan dari pemegang saham pengendali Bank (PSP) bahwa PSP Bank
menjamin pelunasan PLJP serta sanggup untuk menerbitkan jaminan pribadi (personal guarantee) dan/atau
jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang disertai dengan daftar aset PSP.
4. Kelengkapan dokumen yang disampaikan Bank pada saat melakukan permohonan PLJP merupakan dokumen asli
yang dilengkapi dengan soft copy.
5. Dalam hal permohonan PLJP disetujui, menambahkan dokumen yang harus disampaikan oleh Bank berupa:
a. Rancangan akta jaminan pribadi (personal guarantee) dan/atau jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari
PSP Bank yang disertai dengan daftar aset PSP melalui notaris; dan
b. Formulir isian know your customer dan dokumen lainnya yang diperlukan dalam hal terdapat agunan berupa
obligasi korporasi dan/atau sukuk korporasi.
6. Penandatanganan akta perjanjian pemberian PLJP dan akta pengikatan agunan PLJP serta perubahan akta
perjanjian pemberian PLJP dan perubahan akta pengikatan agunan PLJP seluruhnya dilakukan di hadapan notaris.
7. Ketentuan bahwa PSP melakukan penandatanganan di hadapan notaris terhadap akta jaminan pribadi (personal
guarantee) dan/atau jaminan perusahaan (corporate guarantee) dalam hal akta perjanjian pemberian PLJP dan akta
pengikatan agunan PLJP telah ditandatangani.
8. Menyempurnakan ketentuan bahwa dalam rangka pelaksanaan eksekusi agunan, Bank Indonesia akan melakukan
tindak lanjut atas jaminan pribadi (personal guarantee) dan/atau jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari
PSP Bank.
37 Surat Edaran Otoritas a. Laporan publikasi keuangan dan informasi kinerja keuangan (periode bulanan, triwulanan dan tahunan)
Jasa Keuangan Nomor 9/ b. Laporan publikasi eksposur risiko dan permodalan (periode triwulanan dan tahunan)
SEOJK.03/2020 tentang 1) Informasi umum
Transparansi dan 2) Permodalan
Publikasi Laporan Bank 3) Risiko kredit, pasar, operasional, likuiditas, hukum, reputasi, stratejik, dan kepatuhan
Umum Konvensional. 4) Tata kelola
c. Laporan publikasi informasi atau fakta material
d. Laporan publikasi Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) (periode bulanan)
e. Laporan publikasi lain (periode tahunan)
Penyesuaian terhadap mekanisme dan hal – hal teknis mengenai Tidak ada perubahan signifikan. -
pelaksanaan penyediaan Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek
bagi Bank Umum Konvensional melalui penerbitan Peraturan
Anggota Dewan Gubernur Nomor 22/15/PADG/2020 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur
Nomor 19/6/PADG/2017 tentang Pinjaman Likuiditas Jangka
Pendek bagi Bank Umum Konvensional (PADG Perubahan Kedua
PLJP BUK).
Dalam rangka konsolidasi laporan keuangan Badan Usaha Tidak ada perubahan signifikan. -
Milik Negara (BUMN) maka perlu menetapkan kebijakan
penyelenggaraaan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak
Perusahaan BUMN dan afiliasi yang terkonsolidasi BUMN.
Menyempurnakan definisi, lingkup serta prosedur transaksi Tidak ada perubahan signifikan. -
afiliasi dan transaksi benturan kepentingan, memperjelas
substansi pengaturan, dan meningkatkan efektivitas pengaturan
dalam rangka peningkatan perlindungan pemegang saham
publik dan kualitas keterbukaan informasi dalam transaksi
afiliasi dan transaksi benturan kepentingan.
Untuk meningkatkan efisiensi likuiditas di sistem perbankan Tidak ada perubahan signifikan. -
dengan tetap memperhatikan aspek kelancaran, dan kehati-
hatian dalam sistem pembayaran melalui penyempurnaan
formulasi penyediaan minimum prefund debit dalam SKNBI.
Peraturan ini terbit sebagai ketentuan pelalaksanaan Tidak ada perubahan signifikan. -
dari Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam
rangka mendukung kebijakan keuangan negara untuk
penanganan paridemi Corona Virus Disease 2019 (COVID- 19) dan
dalam penyempurnaan terhadap tata cara pemberian subsidi
bunga/subsidi margin.
Untuk menciptakan proses pengusulan calon anggota Direksi dan Tidak ada perubahan signifikan. -
anggota Dewan Komisaris anak perusahaan Badan Usaha Milik
Negara yang lebih akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan
untuk memenuhi kebutuhan terhadap adanya manajemen
talenta anak perusahaan Badan Usaha Milik Negara, serta
memperhatikan praktik yang berkembang saat ini dalam proses
pengelolaan perusahaan sesuai dengan sektor usaha Badan
Usaha Milik Negara, perlu menetapkan Peraturan Menteri Badan
Usaha Milik Negara.
43 Peraturan Bank 1. Ruang lingkup perizinan meliputi izin, persetujuan, dan layanan kegiatan di bidang moneter, makroprudensial, serta
Indonesia Nomor 22/8/ sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah.
PBI/2020 tentang 2. Pihak yang dapat mengajukan permohonan perizinan kepada Bank Indonesia (pemohon) yaitu Bank, lembaga
Perizinan Terpadu Bank selain bank, kementerian atau lembaga, dan pihak lainnya.
Indonesia Melalui Front 3. Permohonan perizinan disampaikan kepada Bank Indonesia melalui FO perizinan secara nirkertas kepada Bank
Office Perizinan. Indonesia melalui aplikasi perizinan Bank Indonesia.
4. Bank Indonesia memproses permohonan perizinan dengan cara meneliti kelengkapan, kebenaran administratif,
dan kebenaran substantif atas dokumen persyaratan yang disampaikan oleh pemohon.
5. Bank Indonesia menetapkan batas waktu dalam penyelesaian permohonan perizinan sehingga dalam hal pemohon
tidak dapat memenuhi dokumen persyaratan yang belum lengkap dan benar secara administratif (14 hari kalender).
6. Penyampaian persetujuan atau penolakan permohonan perizinan melalui aplikasi perizinan Bank Indonesia atau
sarana lain yang ditetapkan Bank Indonesia.
7. Hal-hal terkait dengan dokumen persyaratan dalam permohonan perizinan, persyaratan, serta tata cara pemberian
persetujuan atau penolakan permohonan perizinan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia mengenai perizinan
terkait.
8. Pemohon yang akan melakukan permohonan perizinan dapat meminta konsultasi awal kepada Bank Indonesia.
9. Permohonan perizinan khusus KUPVA bukan Bank, penyelenggara transfer dana bukan bank, dan badan berizin
pembawaan uang kerta asing akan diproses di kantor perwakilan Bank Indonesia dalam negeri setempat.
10. Permohonan perizinan yang telah disampaikan oleh pemohon dan diterima oleh BI sebelum berlakunya PBI ini
tetap diproses sesuai dengan ketentuan BI mengenai perizinan terkait.
44 Peraturan Anggota 1. Perubahan Pasal 5 (lima) yang meliputi:
Dewan Gubernur Nomor a. Pengaturan mengenai kewenangan BI dalam memberi jasa giro bagi BUK.
22/19/PADG/2020 b. Penjelasan bahwa jasa giro yang diberikan terdiri dari:
tentang Perubahan - Jasa giro terhadap bagian tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM rata-rata
Keenam atas Peraturan - Jasa giro terhadap bagian tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM harian.
Anggota Dewan c. Penetapan tingkat bunga jasa giro:
Gubernur Nomor 20/10/ - Sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk jasa giro terhadap pemenuhan GWM rata-rata.
PADG/2018 Tentang - Sebesar 0% (nol persen) untuk jasa giro terhadap pemenuhan GWM harian.
Giro Wajib Minimum d. Penetapan bagian tertentu dari pemenuhan GWM yang diperhitungkan untuk jasa giro:
Dalam Rupiah dan Valuta - Sebesar 3% (tiga persen) untuk bagian tertentu yang diperhitungkan untuk jasa giro terhadap GWM rata-
Asing Bagi Bank Umum rata.
Konvensional, Bank - Sebesar 0% (nol persen) untuk bagian tertentu yang diperhitungkan untuk jasa giro terhadap GWM harian.
Umum Syariah, dan Unit e. Pemberian jasa giro diberikan kepada BUK sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
Usaha Syariah. f. Pemberian jasa giro tidak berlaku untuk BUK penerima PLJP sejak tanggal aktivasi hingga tanggal pelunasan.
2. Perubahan Pasal 19 (sembilan belas) yang meliputi:
a. Pengaturan mengenai kewenangan BI dalam memberi insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) bagi BUS dan
UUS.
b. Penjelasan bahwa insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) terdiri atas:
- Pemberian (‘athaya) terhadap bagian tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM rata-rata.
- Pemberian (‘athaya) terhadap bagian tertentu dari pemenuhan kewajiban GWM harian.
c. Penetapan tingkat pemberian:
- Sebesar 1,5% (satu koma lima persen) untuk insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) terhadap pemenuhan
GWM rata-rata.
- Sebesar 0% (nol persen) untuk insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) terhadap pemenuhan GWM harian.
d. Penetapan bagian tertentu dari pemenuhan GWM yang diperhitungkan untuk insentif GWM berupa pemberian
(‘athaya):
- Sebesar 3% (tiga persen) untuk bagian tertentu yang diperhitungkan untuk insentif GWM berupa pemberian
(‘athaya) terhadap GWM rata-rata.
- Sebesar 0% (nol persen) untuk bagian tertentu yang diperhitungkan untuk insentif GWM berupa pemberian
(‘athaya) terhadap GWM harian.
e. Pemberian insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) diberikan kepada BUS dan UUS sesuai persyaratan yang
telah ditentukan.
f. Pemberian insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) tidak berlaku untuk BUS penerima PLJPS sejak tanggal
aktivasi hingga tanggal pelunasan.
g. Pemberian insentif GWM berupa pemberian (‘athaya) tidak berlaku untuk UUS yang BUK induknya menerima
PLJP sejak tanggal aktivasi hingga tanggal pelunasan.
3. Penambahan 1 pasal antara pasal 19 dan pasal 20 yang meliputi tata cara pemberian insentif GWM berupa pemberian
(‘athaya) pada rekening giro Rupiah BUS dan UUS.
Saat ini permohonan perizinan di Bank Indonesia belum Tidak ada perubahan signifikan. -
terintegrasi dimana permohonan perizinan masih disampaikan
pemohon kepada masing-masing satuan kerja yang
menangani perizinan dan sebagian besar masih dilakukan
secara manual. Bank Indonesia sebagai badan hukum publik
memiliki kewajiban untuk terus memberikan dan meningkatkan
pelayanan proses perizinan yang lebih baik kepada pemangku
kepentingan (stakeholders) melalui penyempurnaan proses
perizinan; dan untuk itu, dalam rangka meningkatkan aspek
pelayanan dan tata kelola yang transparan, akuntabel, efektif dan
efisien, serta dilaksanakan secara terpadu dalam proses
permohonan perizinan di bidang moneter, makroprudensial
serta sistem pembayaran dan pengelolaan uang Rupiah, Bank
Indonesia mengembangkan aplikasi perizinan Bank Indonesia.
Untuk memitigasi risiko pandemi Corona Virus Disease 2019 Tidak ada perubahan signifikan. -
(COVID-19) terhadap perekonomian, Bank Indonesia menempuh
bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas makroekonomi
dan sistem keuangan, serta mendukung pemulihan ekonomi
nasional. Terkait dengan hal tersebut, Bank Indonesia terus
memperkuat berbagai instrumen bauran kebijakan yang dimiliki
untuk menjaga kecukupan likuiditas bagi perbankan, antara
lain melalui pemberian jasa giro kepada bank yang memenuhi
kewajiban Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah baik secara
harian dan rata-rata.
Peraturan ini terbit sebagai peraturan pelaksanaan ketentuan Tidak ada perubahan signifikan. -
Pasal 19 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
tentang pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional
dalam rangka mendukung kebijakan keuangan negara untuk
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/
atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan
ekonomi nasional.
46 Peraturan Pemerintah 1. Definisi: Bank Umum Mitra dalam rangka pelaksanaan program PEN yang selanjutnya disebut Bank Umum Mitra
43 tahun 2020 tentang adalah bank umum yang telah ditetapkan menjadi mitra dalam penempatan dana untuk pelaksanaan program PEN.
Perubahan Atas 2. Pemerintah dapat melakukan penempatan dana kepada Bank Umum Mitra yang dilaksanakan dengan mekanisme
Peraturan Pemerintah pengelolaan uang negara, dalam rangka pelaksanaan Program PEN.
23 tahun 2020 tentang 3. Kriteria Bank Umum Mitra:
Pelaksanaan Program a. Memiliki izin usaha yang masih berlaku sebagai bank umum;
PEN dalam rangka b. Mempunyai kegiatan usaha di wilayah Negara Republik Indonesia dan mayoritas pemilik saham/modal adalah
Mendukung Kebijakan Negara, Pemerintah Daerah, Badan Hukum Indonesia, dan/atau Warga Negara Indonesia;
Keuangan Negara untuk c. Memiliki tingkat kesehatan minimal komposit 3 (tiga) yang telah diverifikasi oleh OJK; dan
Penanganan Pandemi d. Melaksanakan kegiatan bisnis perbankan yang mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
COVID-19 dan/atau 4. Cakupan debitur:
Menghadapi Ancaman a. Debitur usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan koperasi; dan
yang Membahayakan b. Debitur selain sebagaimana dimaksud pada huruf a, termasuk tetapi tidak terbatas pada debitur non-UMKM dan
Perekonomian Nasional lembaga keuangan.
dan/atau Stabilitas 5. Bank Umum Mitra menggunakan penempatan dana untuk menyalurkan kredit/pembiayaan kepada debitur dalam
Sistem Keuangan serta rangka mendukung dan mengembangkan ekosistem usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah, dan koperasi dan
Penyelamatan Ekonomi mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Nasional. 6. Terkait pelaksanaan ketentuan penempatan dana kepada Bank Umum Mitra:
a. Menteri dan Ketua Dewan Komisioner OJK berkoordinasi untuk melakukan pertukaran data dan informasi untuk
penempatan dana dalam rangka program PEN; dan
b. OJK sesuai kewenangannya melakukan pengawasan terhadap Bank Umum Mitra untuk memastikan dana yang
ditempatkan oleh Pemerintah digunakan oleh Bank Umum Mitra untuk melakukan kegiatan bisnis dalam rangka
program PEN.
47 Surat Edaran Menteri 1. Direksi BUMN dapat mempekerjakan staf ahli yang diangkat oleh Direksi dengan jumlah sebanyak-banyaknya 5
BUMN No.SE-9/ (lima) orang, dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan Perusahaan. Selain Direksi BUMN
MBU/8/2020 Tentang Staf dilarang mempekerjakan staf ahli.
Ahli Bagi Direksi Badan 2. Staf ahli bertugas memberikan analisis dan rekomendasi penyelesaian atas permasalahan strategis dan tugas
Usaha Milik Negara. lainnya di lingkungan perusahaan berdasarkan penugasan yang diberikan oleh Direksi.
3. Penghasilan yang diterima staf ahli berupa honorarium yang ditetapkan oleh Direksi dengan memperhatikan
kemampuan Perusahaan dan dibatasi sebesar-besarnya Rp50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah) per bulan serta
tidak diperkenankan menerima penghasilan lain selain honorarium tersebut.
4. Masa jabatan staf ahli paling lama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang satu kali selama 1 (satu) tahun masa
jabatan dengan tidak mengurangi hak Direksi untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
5. Staf ahli tidak diperbolehkan merangkap jabatan sebagai:
a. Staf ahli di BUMN lainnya;
b. Direksi atau Dewan Komisaris/Dewan Pengawas di BUMN dan Anak Perusahaan BUMN;
c. Sekretaris Dewan Komisaris/Dewan Pengawas di BUMN dan Anak Perusahaan BUMN.
6. Direksi BUMN wajib menyampaikan usulan pengangkatan staf ahli secara tertulis kepada Kementerian BUMN dalam
hal ini Deputi Bidang SDM, Teknologi, dan Informasi, guna mendapatkan persetujuan.
48 Peraturan Bank 1. Perubahan batasan minimum uang muka untuk kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/PKB) dalam rangka
Indonesia Nomor 22/13/ pembelian kendaraan bermotor berwawasan lingkungan sehingga selengkapnya menjadi:
PBI/2020 tentang a. Untuk pembelian kendaraan bermotor roda dua, paling sedikit 0%;
Perubahan Kedua b. Untuk pembelian kendaraan bermotor roda tiga atau lebih yang tidak diperuntukkan bagi kegiatan produktif,
atas Peraturan Bank paling sedikit 0%; dan
Indonesia Nomor c. Untuk pembelian kendaraan bermotor roda tiga atau lebih yang diperuntukkan bagi kegiatan produktif, paling
20/8/2018 tentang Rasio sedikit 0%.
Loan to Value untuk 2. Ketentuan batasan minimum uang muka untuk kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/PKB) berlaku bagi
Kredit Properti, Rasio Bank yang memenuhi persyaratan rasio kredit/pembiayaan bermasalah secara bruto dan rasio KKB/PKB bermasalah
Financing to Value untuk secara neto.
Pembiayaan Properti, 3. Pemberlakuan:
dan Uang Muka untuk PBI mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 2020.
Kredit atau Pembiayaan
Kendaraan Bermotor
(PBI LTV/FTV dan Uang
Muka)
Peraturan ini terbit sebagai ketentuan pelaksanaan Pasal 11 ayat Melakukan Penyaluran Kredit Dalam Rangka Melakukan Penyesuaian ketentuan
(7) Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Program Percepatan Pemulihan Ekonomi internal.
Tahun 2020 tentang kebijakan keuangan negara dan stabilitas Nasional
sistem keuangan untuk penanganan pandemi Corona Virus
Disease 2019 (COVID-19) dan/atau dalam rangka menghadapi
ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan/
atau stabilitas sistem keuangan sebagaimana telah ditetapkan
menjadi Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2020.
Dalam rangka mendukung tugas Direksi, diperlukan staf ahli Tidak ada perubahan signifikan. -
dalam memberikan masukan dan pertimbangan terhadap
permasalahan di perusahaan.
Peraturan ini trebit dalam rangka mendorong pertumbuhan Melakukan penyesuaian LTV/FTV. Penyesuaian regulasi internal.
ekonomi di tengah risiko kredit atau pembiayaan yang terjaga,
diperlukan kebijakan makroprudensial yang bersifat akomodatif
melalui penyesuaian kebijakan khususnya terkait uang muka
untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor.
Peraturan ini terbit dalam rangka memelihara stabilitas sistem Tidak ada perubahan signifikan. Penyesuaian ketentuan internal.
keuangan telah ditetapkan berbagai kebijakan oleh pemerintah
maupun otoritas terkait untuk mengantisipasi dampak akibat
pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
Peraturan ini terbit sebagai ketentuan pelalaksanaan Tidak ada perubahan signifikan. Penyesuaian ketentuan internal.
dari Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2020
tentang pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional
dalam rangka mendukung kebijakan keuangan negara untuk
penanganan pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan/
atau menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian
nasional dan/atau stabilitas sistem keuangan serta penyelamatan
ekonomi nasional.
d. Untuk besaran subsidi bunga/subsidi margin debitur perbankan atau perusahaan pembiayaan diatur dengan
ketentuan:
1) Plafon Kredit/pembiayaan kurang dari atau sama dengan Rp500 juta diberikan subsidi bunga/subsidi
margin sebesar 6% selama 3 bulan pertama dan 3% selama 3 (tiga) bulan berikutnya efektif per tahun atau
disesuaikan dengan suku bunga/margin flat/anuitas yang setara; dan
2) Plafon kredit/pembiayaan lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp10 miliar diberikan subsidi bunga/ subsidi
margin sebesar 3% selama 3 (tiga) bulan pertama dan 2% selama 3 (tiga) bulan berikutnya efektif per tahun
atau disesuaikan dengan suku bunga/margin flat/anuitas yang setara.
4. Formula penghitungan subsidi bunga/subsidi margin sesuai dengan besaran:
Besaran Subsidi x Baki Debet x Hari Bunga atau Hari Margin
360
5. Mekanisme pemberian subsidi bunga/subsidi margin:
a. kriteria penyalur pemberian subsidi bunga/subsidi margin:
1) Perbankan dan perusahaan pembiayaan merupakan penyalur kredit/pembiayaan yang terdaftar di OJK.
2) Lembaga penyalur program kredit Pemerintah terdiri atas:
• BUMN yang menyalurkan kredit/pembiayaan yang terdaftar di OJK; dan
• BLU yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dana bergulir kepada koperasi dan/atau usaha
mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.
b. Penyampaian data penerima subsidi bunga/subsidi margin;
c. Pemberitahuan lnformasi subsidi bunga/subsidi margin kepada penerima subsidi bunga/subsidi margin;
d. Pengajuan tagihan subsidi bunga/subsidi margin mekanisme penyelesaian tagihan dan penerbitan SPP-LS clan
SPM-LS
6. Debitur yang telah mendapatkan tambahan subsidi bunga/subsidi margin berdasarkan keputusan menteri
keuangan mengenai tambahan subsidi bunga/ subsidi margin kredit usaha rakyat bagi penerima kredit usaha rakyat
terdampak pandemi COVID-19 dapat diberikan subsidi bunga/subsidi margin berdasarkan Peraturan Menteri ini.
7. Pemberian subsidi bunga/subsidi margin kepada debitur dilakukan dengan ketentuan:
a. Diberikan untuk 1 akad kredit/pembiayaan selain kredit usaha rakyat; dan
b. Jumlah akad kredit/pembiayaan ditambah dengan akad kredit/pembiayaan kredit usaha rakyat dengan plafon
paling tinggi Rp500 juta Rupiah.
51 Peraturan Bank 1. Operasi moneter bertujuan untuk mendukung pencapaian stabilitas moneter.
Indonesia Nomor 22/14/ 2. Operasi moneter dilaksanakan di pasar uang dan pasar valuta asing secara terintegrasi.
PBI/2020 tentang Operasi 3. Operasi moneter dapat dilakukan secara konvensional dan prinsip syariah.
Moneter. 4. Operasi moneter dilaksanakan melalui:
a. Operasi Pasar Terbuka (OPT), yang dapat dilaksanakan setiap hari kerja; dan
b. Standing facilities, yang dilaksanakan pada setiap hari kerja.
5. Operasi Moneter Konvensional (OMK) dilakukan dalam bentuk:
a. OPT konvensional; dan
b. Standing facilities konvensional.
6. OPT Konvensional dilaksanakan dengan cara melakukan:
a. Penerbitan SBI, SDBI, dan/atau SBBI Valas;
b. Transaksi repurchase agreement (repo) dan/atau reverse repo surat berharga;
c. Transaksi pembelian dan/atau penjualan surat berharga secara outright;
d. Penempatan berjangka (term deposit) di BI dalam Rupiah;
e. Penempatan berjangka (term deposit) di BI dalam valuta asing;
f. Jual beli valuta asing terhadap Rupiah; dan/atau
g. Transaksi lainnya baik di pasar uang Rupiah maupun pasar valuta asing.
7. Standing facilities konvensional dilaksanakan melalui:
a. Penyediaan dana Rupiah (lending facility), yang dilakukan dengan mekanisme BI menerima repo surat berharga
dalam Rupiah (SBI, SDBI, SBN, dan/atau surat berharga lain yang berkualitas tinggi dan mudah dicairkan, yang
ditetapkan oleh BI) dari peserta standing facilities konvensional; dan
b. Penempatan dana Rupiah (deposit facility), yang dilakukan dengan mekanisme Bank Indonesia menerima
penempatan dana Rupiah dari peserta standing facilities konvensional tanpa menerbitkan surat berharga.
8. Operasi Moneter Syariah (OMS) dilakukan dalam bentuk:
a. OPT Syariah; dan
b. Standing facilities syariah.
Peraturan ini terbit dalam rangka mencapai tujuan mencapai Tidak ada perubahan signifikan. -
dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, Bank Indonesia
melaksanakan pengendalian moneter dengan berdasarkan
pada kebijakan moneter yang terintegrasi dengan kebijakan
makroprudensial serta kebijakan sistem pembayaran dan
pengelolaan uang Rupiah.
diperlukan penyesuaian penghitungan dan penetapan Uang Penyeseuaian LTF/FTV Penyesuaian ketentuan internal.
Muka untuk kredit/pembiayaan kendaraan bermotor (KKB/PKB)
khusus untuk kendaraan bermotor berwawasan lingkungan.
Dengan demikian perlu dilakukan perubahan atas Peraturan
Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/25/PADG/2019 tentang
rasio loan to value untuk kredit properti, rasio financing to value
untuk pembiayaan properti, dan uang muka untuk kredit atau
pembiayaan kendaraan bermotor yang mengatur penyesuaian
penghitungan dan penetapan uang muka untuk KKB atau PKB
khusus untuk kendaraan bermotor berwawasan lingkungan.
Peraturan Anggota Dewan Dewan Gubernur (PADG) ini merupakan Tidak ada perubahan signifikan. -
ketentuan pelaksanaan dari PBI Nomor 22/14/PBI/2020 tentang
Operasi Moneter yang mengatur instrumen yang digunakan
dalam pelaksanaan Operasi Pasar Terbuka (OPT), baik OPT
Konvensional maupun OPT Syariah. Instrumen OPT Syariah baru
yang diatur dalam PADG ini yaitu transaksi pengelolaan likuiditas
berdasarkan prinsip syariah Bank Indonesia (Transaksi PaSBI).
54 Peraturan Anggota 1. Dalam masing-masing transaksi dalam pelaksanaan OPT konvensional dan OPT syariah, baik transaksi dalam
dewan Gubernur No. Rupiah dan valuta asing, pada umumnya memiliki beberapa tahapan:
22/23/PADG/2020 a. Pengumuman;
tentang Pelaksanaan b. Pengajuan penawaran;
Operasi Pasar Terbuka. c. Penetapan pemenang;
d. Pengumuman hasil; dan
e. Setelmen.
2. Memiliki tahapan khusus yang harus dilakukan peserta OPT konvensional dan peserta OPT syariah sebelum
pelaksanaan transaksi (lelang), yaitu berupa pendaftaran dan pengkinian informasi untuk mengikuti transaksi
(lelang).
3. Transaksi dalam valuta asing yang memerlukan tahap pendaftaran dan pengkinian informasi adalah transaksi lelang
penerbitan SBBI valas, transaksi term deposit OPT konvensional dalam valuta asing, transaksi swap secara lelang,
transaksi DNDF dan transaksi term deposit OPT syariah dalam valuta asing
4. Pelaksanaan transaksi OPT konvensional mencakup sebagai berikut:
a. Dalam mengajukan penawaran kepada BI, Peserta OPT konvensional dan lembaga perantara: bertanggung
jawab atas kebenaran data yang diajukan dan tidak dapat membatalkan penawaran yang diajukan.
b. BI mengatur mekanisme pelaksanaan transaksi untuk masing-masing instrumen OPT konvensional
c. Pemilik SBI dilarang mentransaksikan SBI yang dimilikinya dengan pihak lain dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari
kalender sejak tanggal setelmen pembelian.
d. BUK dilarang memindahtangankan atau mentransaksikan SDBI yang dimilikinya dengan pihak selain BUK. Sub-
Registry wajib menatausahakan SDBI milik nasabahnya dengan memenuhi ketentuan tersebut.
e. Peserta OPT konvensional dan lembaga perantara melakukan pendaftaran dan/atau pengkinian informasi
sebelum mengikuti pelaksanaan transaksi term deposit OPT konvensional dalam valuta asing, transaksi swap
dan transaksi DNDF.
f. BI mengatur mekanisme pengajuan early redemption untuk transaksi term deposit OPT konvensional dalam
Rupiah dan valuta asing.
g. BI mengatur mekanisme pengalihan term deposit OPT konvensional dalam valuta asing menjadi transaksi swap
jual BI.
5. Pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) outstanding transaksi OPT. Dalam hal peserta OPT dinyatakan
sebagai bank yang tidak dapat disehatkan oleh otoritas terkait, outstanding transaksi OPT berupa transaksi repo,
transaksi reverse repo atau transaksi PaSBI yang dimiliki oleh peserta OPT dimaksud dapat:
a. Dialihkan kepada pihak lain; atau
b. Dilakukan pengakhiran sebelum jatuh waktu (early termination) oleh Bank Indonesia.
55 Peraturan Anggota 1. Standing facilities adalah kegiatan penyediaan dana Rupiah dari Bank Indonesia kepada Bank dan penempatan dana
Dewan Gubernur No. Rupiah oleh Bank di Bank Indonesia untuk operasi moneter yang dilakukan secara konvensional dan berdasarkan
22/24/PADG/2020 prinsip syariah.
tentang Standing 2. Standing facilities memiliki karateristik sebagai berikut:
Facilities. a. Disediakan oleh Bank Indonesia pada setiap hari kerja;
b. Dilakukan dengan mekanisme nonlelang;
c. Pengajuan transaksi dilakukan melalui Sistem BI-ETP dan/atau sarana lain yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
d. Jangka waktu:
1) Lending facility dan financing facility adalah 1 (satu) hari kerja (overnight);
2) Deposit Facility:
a) Yang dilakukan secara konvensional adalah 1 (satu) hari kerja (overnight);
b) Yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah paling lama 14 (empat belas) hari kalender dihitung dari 1
(satu) hari setelah tanggal setelmen sampai dengan tanggal jatuh waktu;
e. Jumlah hari dalam perhitungan:
1) Nilai bunga repo dalam lending facility;
2) Biaya repo SBIS, nilai margin repo SukBI, nilai margin repo SBSN, atau biaya FLiSBI dalam financing facility;
dan
3) Nilai diskonto atau imbalan dalam deposit facility, dihitung berdasarkan hari kalender.
f. Ditatausahakan pada rekening surat berharga di BI-SSSS.
Peraturan Anggota Dewan Dewan Gubernur (PADG) ini merupakan Tidak ada perubahan signifikan. -
ketentuan pelaksanaan dari PBI Nomor 22/14/PBI/2020 tentang
Operasi Moneter (PBI OM) yang mengatur pelaksanaan Operasi
Pasar Terbuka (OPT) baik OPT konvensional maupun OPT
syariah. Instrumen OPT syariah baru yang diatur dalam PADG
ini yaitu transaksi pengelolaan likuiditas berdasarkan prinsip
syariah Bank Indonesia (Transaksi PaSBI).
PADG ini merupakan ketentuan pelaksanaan dari PBI Tidak ada perubahan signifikan. -
Nomor 22/14/PBI/2020 tentang Operasi Moneter yang
mengatur pelaksanaan transaksi standing facilities. Penyusunan
PADG ini sejalan dengan diterbitkannya instrumen operasi
moneter syariah baru berupa Fasilitas Likuiditas Berdasarkan
Prinsip Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) untuk transaksi standing
facilities, sehingga diperlukan penerbitan PADG baru yang
memuat pengaturan mengenai standing facilities saat ini dan
pengaturan instrumen standing facilities baru berupa FLiSBI.
55 Peraturan Anggota 3. Standing facilities konvensional dapat diikuti oleh BUK yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia sebagai
Dewan Gubernur No. peserta operasi moneter konvensional.
22/24/PADG/2020 4. Standing facilities syariah dapat diikuti oleh BUS dan/atau UUS yang telah memperoleh izin dari Bank Indonesia
tentang Standing sebagai peserta operasi moneter yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah.
Facilities. 5. Bank Indonesia melaksanakan standing facilities konvensional melalui:
a. Transaksi lending facility yang dilakukan dengan mekanisme repurchase agreement (repo) surat berharga yaitu
penjualan surat berharga oleh peserta standing facilities Konvensional kepada Bank Indonesia dengan kewajiban
pembelian kembali oleh peserta standing facilities konvensional sesuai dengan harga dan jangka waktu yang
disepakati. adapun surat berharga yang dapat di-repo-kan dalam transaksi lending facility adalah SBI, SDBI,
SukBI, dan SBN.
b. Transaksi deposit facility konvensional yang dilakukan dengan mekanisme penempatan dana Rupiah
oleh peserta standing facilities konvensional secara berjangka di Bank Indonesia dengan ketentuan tanpa
disertai dengan penerbitan surat berharga dan tidak tidak diperdagangkan, tidak dapat diagunkan, dan tidak
dapat dicairkan sebelum jatuh waktu.
6. Bank Indonesia melaksanakan standing facilities syariah melalui:
a. Transaksi financing facility dengan mekanisme repo surat berharga berupa:
- SBIS, dilakukan dengan prinsip collateralized borrowing;
- SukBI, dilakukan dengan prinsip sell and buyback; atau
- SBSN, dilakukan dengan prinsip sell and buyback.
b. Transaksi financing facility melalui penyediaan Fasilitas Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia
(FLiSBI), dilakukan dengan prinsip collateralized borrowing dengan agunan surat berharga berupa SBIS, SukBI,
atau SBSN.
c. Transaksi deposit facility syariah dilaksanakan dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
(FASBIS) dengan menggunakan akad ju’alah.
56 Peraturan Anggota 1. Kriteria surat berharga yang dapat digunakan dalam Operasi Moneter Konvensional (OMK) adalah sebagai berikut:
Dewan Gubernur No. a. Surat berharga dalam mata uang Rupiah, dengan kriteria:
22/25/PADG/2020 - Diterbitkan oleh Bank Indonesia dan/atau Negara Republik Indonesia;
tentang Kriteria dan - Tercatat di BI-SSSS; dan
Persyaratan Surat - Tidak sedang diagunkan.
Berharga dalam Operasi b. Surat berharga dalam valuta asing, dengan kriteria:
Moneter - Diterbitkan oleh Pemerintah negara lain yang bank sentralnya memiliki kerja sama dengan Bank Indonesia;
- Sesuai denominasi asal negara penerbit;
- Tercatat pada aktiva peserta OMK yang tercatat pada rekening surat berharga milik peserta OMK di lembaga
kustodian yang disepakati;
- Memiliki peringkat investasi (investment grade); dan
- Tidak sedang diagunkan.
2. Jenis surat berharga yang memenuhi kriteria untuk dapat digunakan dalam OMK
3. Persyaratan sisa jangka waktu surat berharga dalam OMK
4. Kriteria surat berharga yang dapat digunakan dalam Operasi Moneter Syariah (OMS)
5. Jenis surat berharga yang memenuhi kriteria untuk dapat dipergunakan dalam operasi moneter syariah
6. SBN yang diperoleh peserta operasi moneter dari Bank Indonesia dalam transaksi reverse repo OPT konvensional
atau transaksi reverse repo OPT syariah dapat digunakan kembali dalam transaksi di pasar sekunder dengan tetap
memperhatikan ketentuan yang dikeluarkan oleh otoritas yang berwenang.
7. Bank Indonesia menetapkan harga dan haircut surat berharga yang digunakan dalam operasi moneter.
8. Bank Indonesia menetapkan perhitungan nilai setelmen untuk transaksi yang menggunakan surat berharga
sebagaimana dimaksud di atas antara lain transaksi repo OPT konvensional, transaksi reverse repo OPT
konvensional, lending facility, transaksi repo OPT syariah, transaksi reverse repo OPT syariah, transaksi PaSBI,
dan financing facility baik yang berupa repo maupun FLiSBI.
57 Peraturan Anggota 1. Pokok-pokok pengaturan dalam kepesertaan operasi moneter:
Dewan Gubernur No. a. Cakupan dan jenis izin dalam kepesertaan operasi moneter, yaitu:
22/26/PADG/2020 - Izin sebagai peserta operasi moneter; dan
tentang Kepesertaan - Izin sebagai lembaga perantara dalam operasi moneter,
Operasi Moneter - Baik dalam operasi moneter yang dilakukan secara konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
b. Aspek persyaratan untuk memperoleh izin bagi pihak yang akan menjadi peserta operasi moneter dan lembaga
perantara:
- Aspek kelembagaan;
- Aspek infrastruktur;
- Aspek kompetensi sumber daya manusia; dan
- Aspek manajemen risiko.
PADG ini merupakan ketentuan pelaksanaan dari PBI Tidak ada perubahan signifikan. -
Nomor 22/14/PBI/2020 tentang Operasi Moneter yang
mengatur pelaksanaan transaksi standing facilities. Penyusunan
PADG ini sejalan dengan diterbitkannya instrumen operasi
moneter syariah baru berupa Fasilitas Likuiditas Berdasarkan
Prinsip Syariah Bank Indonesia (FLiSBI) untuk transaksi standing
facilities, sehingga diperlukan penerbitan PADG baru yang
memuat pengaturan mengenai standing facilities saat ini dan
pengaturan instrumen standing facilities baru berupa FLiSBI.
PADG ini merupakan peraturan pelaksanaan dari PBI Tidak ada perubahan signifikan. -
Nomor 22/14/PBI/2020 tentang operasi moneter yang
mengatur kriteria dan persyaratan surat berharga yang dapat
menjadi underlying dalam transaksi operasi moneter. Sejalan
dengan diterbitkannya instrumen operasi moneter syariah
baru yaitu Transaksi Pengelolaan Likuiditas Berdasarkan
Prinsip Syariah Bank Indonesia (Transaksi PaSBI) dan Fasilitas
Likuiditas Berdasarkan Prinsip Syariah Bank Indonesia (FLiSBI),
perlu diatur surat berharga yang dapat menjadi agunan dalam
transaksi tersebut.
Ketentuan ini disusun untuk meningkatkan aspek pelayanan Tidak ada perubahan signifikan. -
dan tata kelola yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien
dalam perizinan di Bank Indonesia khususnya terkait izin
kepesertaan dalam operasi moneter yang saat ini telah dilakukan
melalui pelayanan perizinan terpadu melalui front office perizinan
di Bank Indonesia.
57 Peraturan Anggota c. Tata cara perizinan untuk menjadi peserta operasi moneter dan lembaga perantara.
Dewan Gubernur No. d. Tata cara pemberian izin dan pencabutan izin peserta operasi moneter dan/atau lembaga perantara yang
22/26/PADG/2020 melakukan langkah strategis dan mendasar.
tentang Kepesertaan e. Tata cara pencabutan izin kepesertaan dalam operasi moneter.
Operasi Moneter f. Mekanisme pelaporan atas perubahan data, informasi, dan/atau keterangan dari peserta operasi moneter atau
lembaga perantara.
g. Sanksi atas pelanggaran dalam kepesertaan operasi moneter.
h. Pengawasan kepada peserta operasi moneter dan lembaga perantara.
2. Perubahan kepesertaan dalam operasi moneter terkait penanganan bank (status bank sebagai peserta operasi
moneter).
3. Pengaturan atas keadaan tidak normal dan/atau kahar dalam perizinan kepesertaan operasi moneter.
4. Pengaturan terkait alamat korespondensi dengan diimplementasikannya pelayanan perizinan terpadu melalui front
office perizinan di Bank Indonesia:
a. Korespondensi yang ditujukan kepada Bank Indonesia c.q. Departemen Jasa Perbankan, Perizinan, dan
Operasional Tresuri, yaitu:
- Permohonan izin kepesertaan operasi moneter bagi bank baru yang akan mengikuti operasi moneter;
- Permohonan izin peserta operasi moneter yang melakukan langkah strategis dan mendasar;
- Permohonan pencabutan izin kepesertaan operasi moneter yang melakukan langkah strategis dan
mendasar;
- Permohonan pencabutan izin sebagai peserta operasi moneter akibat adanya pencabutan izin usaha oleh
otoritas terkait;
- Laporan perubahan data, informasi, dan/atau keterangan karena peserta operasi moneter melakukan
langkah strategis dan mendasar;
- Permohonan izin bagi pialang pasar uang dan/atau perusahaan efek yang akan mengikuti operasi moneter;
- Permohonan izin bagi lembaga perantara yang melakukan langkah strategis dan mendasar;
- Permohonan pencabutan izin lembaga perantara yang melakukan langkah strategis dan mendasar;
- Permohonan pencabutan izin sebagai lembaga perantara akibat adanya pencabutan izin usaha oleh otoritas
terkait;
- Permohonan pencabutan izin sebagai peserta operasi moneter dalam valuta asing atas inisiatif peserta
operasi moneter;
- Permohonan pencabutan izin sebagai lembaga perantara atas inisiatif sendiri;
- Laporan perubahan data, informasi, dan/atau keterangan karena lembaga perantara melakukan langkah
strategis dan mendasar;
- Laporan perubahan data, informasi, dan/atau keterangan terkait pemenuhan persyaratan kepesertaan
sebagai peserta operasi moneter selain akibat dari langkah strategis dan mendasar yang dilakukan oleh
peserta operasi moneter; atau
- Laporan perubahan data, informasi, dan/atau keterangan terkait pemenuhan persyaratan kepesertaan
sebagai lembaga perantara.
b. Korespondensi yang ditujukan kepada Bank Indonesia c.q. Departemen Pengelolaan Moneter, yaitu:
- Surat tanggapan atas pengenaan sanksi teguran tertulis dari Bank Indonesia yang dilengkapi rencana
tindak (action plan); dan/atau
- Dokumen pemenuhan persyaratan kepesertaan operasi moneter atas pengenaan sanksi pembatasan
keikutsertaan dalam operasi moneter.
58 Peraturan Anggota 1. Penyesuaian persyaratan surat berharga yang dapat digunakan oleh Bank Peserta Sistem BI-RTGS untuk memperoleh
Dewan Gubernur No. FLI;
22/27/PADG/2020 2. Mekanisme pengagunan surat berharga yang digunakan untuk memperoleh FLI;
tentang Perubahan 3. Surat berharga yang diagunkan untuk memperoleh FLI yang tidak dapat dilunasi dipindahkan ke rekening yang
Kedua atas Peraturan digunakan untuk transaksi lending facility atau financing facility dengan Bank Indonesia.
Anggota Dewan
Gubernur Nomor 20/2/
PADG/2018 tentang
Tata Cara Penggunaan
Fasilitas Likuiditas
Intrahari
Ketentuan ini disusun untuk meningkatkan aspek pelayanan Tidak ada perubahan signifikan. -
dan tata kelola yang transparan, akuntabel, efektif, dan efisien
dalam perizinan di Bank Indonesia khususnya terkait izin
kepesertaan dalam operasi moneter yang saat ini telah dilakukan
melalui pelayanan perizinan terpadu melalui front office perizinan
di Bank Indonesia.
59 Peraturan Anggota Penambahan instrumen yang dapat digunakan untuk memperoleh fasilitas likuiditas intrahari dalam sistem BI-RTGS,
Dewan Gubernur No. dan penyesuaian urutan prioritas transaksi dalam penyelenggaraan setelmen dana melalui sistem BI-RTGS.
22/29/PADG/2020
tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan
Anggota Dewan
Gubernur Nomor 20/15/
PADG/2018 tentang
Penyelenggaraan
Setelmen Dana Seketika
Melalui Sistem Bank
Indonesia-Real Time
Gross Settlement.
60 Peraturan Bank 1. Penambahan jenis transaksi OPT yang menggunakan surat berharga untuk pemenuhan kewajiban PLM bagi Bank
Indonesia Nomor 22/17/ Umum Konvensional (BUK) maupun PLM Syariah bagi Bank Umum Syariah (BUS) sehingga meliputi transaksi repo
PBI/2020 tentang dan transaksi pengelolaan likuiditas berdasarkan prinsip syariah Bank Indonesia kepada Bank Indonesia.
Perubahan Kedua 2. Bagi BUK yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS), jumlah surat berharga yang diperhitungkan dalam pemenuhan
atas Peraturan Bank PLM termasuk surat berharga yang digunakan dalam transaksi repo dan transaksi pengelolaan likuiditas berdasarkan
Indonesia Nomor 20/4/ prinsip syariah Bank Indonesia oleh UUS dalam OPT Syariah.
PBI/2018 tentang 3. Penyelarasan terkait besaran persentase PLM dan PLM Syariah yang sebelumnya telah diatur dalam PADG Nomor
Rasio Intermediasi 22/11/PADG/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 21/22/PADG/2019 tentang
Makroprudensial dan Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional,
Penyangga Likuiditas Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, yang telah mulai berlaku sejak tanggal 1 Mei 2020 sebagai berikut:
Makroprudensial a. Kewajiban pemenuhan PLM bagi BUK ditetapkan sebesar 6% (enam persen) dari DPK BUK dalam Rupiah;
bagi Bank Umum b. Kewajiban pemenuhan PLM Syariah bagi BUS ditetapkan sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari DPK BUS
Konvensional (BUK), dalam Rupiah;
Bank Umum Syariah c. Penggunaan surat berharga untuk pemenuhan PLM BUK dalam transaksi repo dan transaksi pengelolaan
(BUS), dan Unit Usaha likuiditas berdasarkan prinsip syariah Bank Indonesia ditetapkan paling banyak 6% (enam persen) dari DPK BUK
Syariah (UUS). dalam Rupiah; dan
d. Penggunaan surat berharga untuk pemenuhan PLM Syariah BUS dalam transaksi repo dan transaksi pengelolaan
likuiditas berdasarkan prinsip syariah Bank Indonesia ditetapkan paling banyak 4,5% (empat koma lima) dari
DPK BUS dalam Rupiah.
61 Peraturan Anggota 1. Penyesuaian pengaturan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) yaitu penambahan jenis transaksi Operasi
Dewan Gubernur Nomor Pasar Terbuka (OPT) yang menggunakan surat berharga untuk pemenuhan kewajiban PLM bagi Bank Umum
22/30/PADG/2020 Konvensional (BUK) sehingga meliputi transaksi repo maupun transaksi Pengelolaan Likuiditas berdasarkan Prinsip
tentang Perubahan Syariah Bank Indonesia (PaSBI), dengan pengaturan sebagai berikut:
Kedua atas Peraturan a. Penggunaan surat berharga untuk pemenuhan PLM BUK dalam transaksi repo dan transaksi PaSBI ditetapkan
Anggota Dewan paling banyak sebesar 6% (enam persen) dari DPK BUK dalam Rupiah;
Gubernur Nomor 21/22/ b. Bagi BUK yang memiliki Unit Usaha Syariah (UUS) maka jumlah surat berharga yang diperhitungkan termasuk
PADG/2019 tentang surat berharga yang digunakan dalam transaksi repo dan transaksi PaSBI oleh UUS dalam OPT Syariah; dan
Rasio Intermediasi c. Bagi BUK yang memiliki UUS, maka jumlah DPK BUK dalam Rupiah termasuk DPK UUS dalam Rupiah.
Makroprudensial dan 2. Penyesuaian pengaturan PLM Syariah yaitu penambahan jenis transaksi OPT Syariah yang menggunakan surat
Penyangga Likuiditas berharga untuk pemenuhan kewajiban PLM Syariah bagi Bank Umum Syariah (BUS) sehingga meliputi transaksi
Makroprudensial repo maupun transaksi PaSBI. Penggunaan surat berharga untuk pemenuhan PLM Syariah BUS dalam transaksi repo
bagi Bank Umum dan transaksi PaSBI ditetapkan paling banyak sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari DPK BUS dalam Rupiah.
Konvensional, Bank 3. Pengaturan besaran penggunaan surat berharga paling banyak sebesar 6% (enam persen) untuk PLM sebagaimana
Umum Syariah, dan Unit pada poin 1 a dan paling banyak sebesar 4,5% (empat koma lima persen) untuk PLM Syariah sebagaimana pada
Usaha Syariah. poin 2 telah diatur sebelumnya dalam PADG Nomor 22/11/PADG/2020 tentang Perubahan atas Peraturan Anggota
Dewan Gubernur Nomor 21/22/PADG/2019 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas
Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, yang telah mulai
berlaku sejak tanggal 1 Mei 2020.
4. Penyesuaian Lampiran V mengenai Contoh Pemenuhan Giro RIM, Giro RIM Syariah, PLM, dan PLM Syariah, serta
Sanksi Kewajiban Membayar yaitu penyesuaian khususnya terkait perhitungan kewajiban dan perhitungan
pemenuhan PLM dan PLM Syariah.
Sehubungan dengan penerbitan Peraturan Bank Indonesia Tidak ada perubahan signifikan.
Nomor 22/17/PBI/2020 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi
Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial
bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah, dan
Unit Usaha Syariah, diperlukan peraturan pelaksanaan dari
Peraturan Bank Indonesia tersebut yang mengatur hal-hal teknis
mengenai mekanisme pelaksanaan ketentuan rasio intermediasi
makroprudensial dan penyangga likuiditas makroprudensial
dalam bentuk Peraturan Anggota Dewan Gubernur (PADG RIM
dan PLM).
62 Peraturan Otoritas Jasa Poin-poin penyempurnaan dalam POJK Konglomerasi Keuangan antara lain:
Keuangan Nomor 45/ 1. Tambahan kriteria grup yang dikategorikan sebagai Konglomerasi Keuangan, yaitu LJK yang berada dalam satu grup
POJK.03/2020 tentang atau kelompok karena keterkaitan kepemilikan dan/atau pengendalian yang memiliki kriteria:
Konglomerasi Keuangan. a. Total aset grup atau kelompok lebih besar atau sama dengan Rp100 triliun; dan
b. Memiliki kegiatan bisnis pada lebih dari 1 (satu) jenis LJK.
2. OJK dapat menetapkan suatu grup/kelompok LJK sebagai Konglomerasi Keuangan di luar kriteria yang telah
disebutkan di atas.
3. Jenis LJK yang termasuk Konglomerasi Keuangan adalah:
a. Bank;
b. Perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi;
c. Perusahaan pembiayaan; dan/ atau 4) Perusahaan efek.
4. Entitas Utama Konglomerasi Keuangan wajib menyusun dan memiliki piagam korporasi (corporate charter) yang
ditandatangi oleh Direksi entitas utama dan Direksi LJK anggota Konglomerasi Keuangan. Adapun isi dan cakupan
Piagam Korporasi (corporate charter) disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Konglomerasi
Keuangan.
65 Undang-undang 1. Dokumen yang dibuat sebagai alat untuk menerangkan suatu kejadian bersifat perdata dan dokumen yang
Republik Indonesia digunakan sebagai alat bukti di pengadilan dikenai bea meterai dengan tarif tetap sebesar Rp10 ribu dan dikenakan
Nomor 10 Tahun 2020 1 (satu) kali untuk setiap dokumen.
Tentang Bea Meterai. 2. Penggunaan bea meterai elektronik:
- Meterai elektronik di implementasikan dalam bentuk e-Meterai.
- e-Meterai ini konsepnya semacam code generator yang dibuat oleh sistem.
- Code generator inilah yang akan disalurkan melalui penyaluran-penyaluran (channeling). code generator ini
akan diisikan semacam dompet digital (e-Wallet).
- Dompet digital e-Meterai ini berisi total nilai meterai yang sudah dibayar.
66 Peraturan Anggota Substansi penyesuaian pengaturan dalam PADG Perubahan Ketiga PLJP BUK antara lain meliputi:
Dewan Gubernur Nomor 1. Penyesuaian terkait suku bunga PLJP
22/31/PADG/2020 Tingkat suku bunga PLJP disesuaikan menjadi tingkat suku bunga penyediaan dana Rupiah (lending facility)
tentang Perubahan yang berlaku pada tanggal aktivasi pemberian PLJP ditambah margin sebesar 100 (seratus) basis poin. Rumus
Ketiga atas Peraturan perhitungan besarnya bunga PLJP menjadi:
Anggota Dewan X = P x R x t/360
Gubernur Nomor 19/6/ Keterangan:
PADG/2017 tentang X : Besarnya bunga yang diterima Bank Indonesia
Pinjaman Likuiditas P : Baki debet PLJP
Jangka Pendek R : Tingkat suku bunga penyediaan dana Rupiah
bagi Bank Umum (lending facility) + 100 (seratus) basis poin
Konvensional. t : Jumlah hari kalender perhitungan bunga
2. Penyesuaian terkait agunan PLJP
a. Menyesuaikan ketentuan mengenai aset kredit dan/atau aset pembiayaan sebagai agunan yang harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
- Kolektibilitas tergolong lancar selama 12 (dua belas) bulan terakhir berturut-turut;
- Dijamin dengan agunan tanah dan bangunan dan/atau tanah, kecuali kredit atau pembiayaan pegawai;
- Bukan merupakan kredit dan/atau pembiayaan kepada pihak terkait bank;
- Tidak pernah direstrukturisasi dalam waktu 2 (dua) tahun terakhir;
- Sisa jangka waktu jatuh waktu kredit dan/atau pembiayaan paling singkat 9 (sembilan) bulan sejak tanggal
penandatanganan perjanjian pemberian pljp;
- Baki debet kredit atau saldo pokok pembiayaan tidak melebihi batas maksimum pemberian kredit atau
penyaluran dana pada saat diberikan dan tidak melebihi plafon kredit atau pembiayaan;
- Memiliki perjanjian kredit dan/atau akad pembiayaan serta pengikatan agunan yang mempunyai kekuatan
hukum; dan
- Dalam perjanjian kredit dan/atau akad pembiayaan antara bank dan debitur atau nasabah tercantum
klausul bahwa kredit dan/atau pembiayaan dapat dialihkan kepada pihak lain.
b. Dalam hal aset kredit dan/atau aset pembiayaan yang memenuhi persyaratan tidak pernah direstrukturisasi
sebagaimana dimaksud pada angka 1) huruf d) tidak mencukupi, Bank dapat menggunakan aset kredit dan/atau
aset pembiayaan yang direstrukturisasi selama periode stimulus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dengan
ketentuan:
- Aset kredit dan/atau aset pembiayaan tidak pernah direstrukturisasi dalam 2 (dua) tahun terakhir di luar
periode stimulus Corona Virus Disease 2019 (COVID-19); dan
- Persyaratan aset kredit dan/atau aset pembiayaan lainnya di luar persyaratan terkait restrukturisasi telah
terpenuhi.
c. Bank dapat menyerahkan agunan lain berupa:
- Tanah dan bangunan dan/atau tanah milik Bank dan/atau pihak lainnya; dan/atau
- Aset lainnya milik Bank dan/atau pihak lainnya yang ditentukan oleh Bank Indonesia, dengan penyerahan
kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan.
d. Menyesuaikan cara perhitungan nilai agunan PLJP sebagai konsekuensi dari diperbolehkannya aset kredit
dan/atau aset pembiayaan yang tidak sepenuhnya dijamin dengan tanah dan bangunan dan/atau tanah, serta
diperhitungkannya agunan lain berupa tanah dan bangunan dan/atau tanah milik bank atau pihak lainnya
dengan persyaratan tertentu.
e. Menyesuaikan ketentuan bahwa Bank harus memelihara dan menatausahakan daftar agunan yang memenuhi
persyaratan dan dialokasikan untuk menjadi agunan PLJP dalam rangka mengantisipasi kebutuhan PLJP.
f. Menghapus ketentuan terkait pelaporan daftar aset kredit dan/atau aset pembiayaan secara berkala.
Undang undang ini terbit dalam rangka penyesuaian peraturan Penyesuaian biaya materai. -
yang lebih tegas, undang-undang ini juga mengatur bahwa
dokumen yang menjadi objek bea meterai terdiri atas dokumen
kertas dan selain kertas, termasuk dokumen elektronik tertentu
dengan landasan hukum undang-undang di bidang informasi
dan transaksi elektronik.
Sehubungan dengan penerbitan Peraturan Bank Indonesia Tidak ada perubahan signifikan. Penyesuaian ketentuan internal.
Nomor 22/15/PBI/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan
Bank Indonesia Nomor 19/3/PBI/2017 tentang Pinjaman
Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional, Bank
Indonesia melakukan penyesuaian terhadap mekanisme dan
hal – hal teknis mengenai pelaksanaan penyediaan Pinjaman
Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional melalui
penerbitan Peraturan Anggota Dewan Gubernur Nomor 22/31/
PADG/2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Anggota
Dewan Gubernur Nomor 19/6/PADG/2017 tentang Pinjaman
Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional (PADG
Perubahan Ketiga PLJP BUK).
3. Pengaturan terkait persiapan sebelum melakukan permohonan PLJP. Menambahkan pengaturan bahwa Bank harus
melakukan persiapan sebelum mengajukan permohonan PLJP:
a. Memelihara dan menatausahakan daftar agunan yang memenuhi persyaratan dan dialokasikan untuk menjadi
agunan PLJP.
b. Self assessment atas pemenuhan persyaratan dan berkonsultasi dengan otoritas terkait mengenai pemenuhan
persyaratan/kecukupan solvabilitas dan tingkat kesehatan Bank.
c. Tindak lanjut berupa pelaksanaan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) dan verifikasi oleh Kantor
Akuntan Publik (KAP) atas aset yang terdaftar dalam daftar agunan PLJP. Penilaian oleh KJPP dan verifikasi oleh
KAP juga dilaksanakan dalam hal Bank mengajukan permohonan perpanjangan jangka waktu, permohonan
perpanjangan jangka waktu PLJP yang disertai penambahan atau penurunan plafon, dan/atau melakukan
penggantian dan/atau penambahan agunan PLJP pada saat periode pemberian PLJP.
4. Penyesuaian terkait dokumen permohonan PLJP. Menyesuaikan dokumen permohonan PLJP yang disampaikan
pada saat Bank menyampaikan surat permohonan PLJP sehingga menjadi sebagai berikut:
a. Surat pernyataan Bank;
b. Surat pernyataan dari pemegang saham pengendali Bank;
c. Dokumen yang mendukung jumlah kebutuhan untuk mengatasi kesulitan likuiditas jangka pendek;
d. Daftar seluruh aset yang menjadi agunan PLJP berdasarkan hasil penilaian dari KJPP dan verifikasi dari KAP;
e. Hasil pemeringkatan obligasi korporasi dan/atau sukuk korporasi;
f. Hasil penilaian KJPP mengenai nilai pasar agunan PLJP dan agunan dari aset kredit dan/atau aset pembiayaan
berupa tanah dan bangunan dan/atau tanah;
g. Hasil verifikasi KAP atas pemenuhan persyaratan agunan PLJP, kelengkapan dan kesesuaian dokumen agunan
PLJP, dan perhitungan nilai agunan yang dapat digunakan untuk menjamin PLJP;
h. Surat persetujuan dari pihak yang berwenang sesuai dengan anggaran dasar atau anggaran rumah tangga Bank
dan ketentuan peraturan perundang-undangan, mengenai permohonan PLJP dan/atau penggunaan aset Bank
sebagai agunan PLJP;
i. Fotokopi dokumen anggaran dasar atau anggaran rumah tangga Bank, termasuk perubahannya; dan
j. Dokumen lain yang diminta oleh Bank Indonesia.
Penyesuaian terkait dengan dokumen permohonan juga dilakukan untuk pasal terkait permohonan perpanjangan
jangka waktu PLJP dan permohonan penambahan plafon PLJP.
5. Penyesuaian proses pasca persetujuan permohonan PLJP dari Bank Indonesia
6. Pengaturan terkait cidera janji dan tindak lanjut oleh Bank Indonesia
67 Peraturan Anggota Penyempurnaan pengaturan mengenai:
Dewan Gubernur 1. Batas maksimal biaya transfer dana melalui Sistem BI-RTGS yang dapat dikenakan oleh peserta Sistem BI-RTGS
No.22/33/PADG/2020 kepada nasabahnya;
tentang Perubahan 2. Penyesuaian penetapan biaya yang akan dikenakan kepada peserta Sistem BI-RTGS; dan
Ketiga Atas 3. Penyesuaian pengaturan angka prioritas pada daftar kode transaksi (transaction type code) dalam penyelenggaraan
Peraturan Anggota setelmen dana melalui Sistem BI-RTGS.
Dewan Gubernur
Nomor 20/15/
PADG/2018 Tentang
Penyelenggaraan
Setelmen Dana
Seketika Melalui
Sistem Bank
Indonesia-Real Time
Gross Settlement
Adanya perubahan kebijakan penetapan biaya dan Tidak ada perubahan signifikan. -
evaluasi pengaturan angka prioritas setelmen dana
dalam penyelenggaraan setelmen dana seketika melalui Sistem
Bank Indonesia-Real Time Gross Settlement (BI-RTGS). Kebijakan
Bank Indonesia tersebut merupakan salah satu upaya Bank
Indonesia untuk mewujudkan sistem pembayaran yang lebih
lancar dan efisien yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
68 Peraturan Otoritas Jasa 1. Pokok-pokok pengaturan dalam POJK Stimulus COVID-19 berupa kebijakan relaksasi bagi debitur yang terkena
Keuangan Nomor 48/ dampak COVID-19 masih tetap berlaku, antara lain mencakup:
POJK.03/2020 tentang a. Penilaian kualitas kredit/pembiayaan hanya berdasarkan ketepatan pembayaran pokok dan/atau bunga untuk
Perubahan Atas kredit/pembiayaan sampai dengan Rp10 miliar;
Peraturan Otoritas Jasa b. Penetapan kualitas kredit/pembiayaan menjadi lancar setelah direstrukturisasi; dan
Keuangan Nomor 11/ c. Pemisahan penetapan kualitas untuk kredit/pembiayaan baru. Adapun dalam POJK Perubahan atas POJK
POJK.03/2020 tentang stimulus COVID-19 ini terdapat penambahan pengaturan untuk memastikan penerapan manajemen risiko
Stimulus Perekonomian dan prinsip kehati-hatian bagi bank dalam menerapkan kebijakan tersebut, serta kebijakan terkait dengan
Nasional Sebagai permodalan dan likuditas bank.
Kebijakan Countercyclical 2. Penambahan pengaturan antara lain:
Dampak Penyebaran a. Penerapan manajemen risiko dalam menerapkan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi,
Corona Virus Disease 201 bank menerapkan manajemen risiko yang paling sedikit meliputi:
- Memiliki pedoman untuk menetapkan debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19;
- Melakukan penilaian terhadap debitur yang mampu terus bertahan dari dampak COVID-19 dan masih
memiliki prospek usaha sehingga dapat diberikan restrukturisasi kredit/pembiayaan sesuai POJK ini;
- Membentuk cadangan untuk debitur yang dinilai tidak lagi mampu bertahan setelah dilakukan restrukturisasi
kredit/pembiayaan sesuai POJK ini;
- Mempertimbangkan ketahanan modal dengan memperhitungkan tambahan pembentukan cadangan
untuk mengantisipasi potensi penurunan kualitas kredit/pembiayaan restrukturisasi dalam hal bank akan
melakukan pembagian dividen dan/atau tantiem; dan
- Melakukan uji ketahanan secara berkala terhadap potensi penurunan kualitas kredit atau pembiayaan yang
direstrukturisasi dan pengaruhnya terhadap likuiditas dan permodalan bank.
b. Restrukturisasi kredit/pembiayaan
- Kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi COVID-19 dikecualikan dari perhitungan aset berkualitas rendah
(KKR) dalam penilaian tingkat kesehatan bank bagi BUK/BUS/UUS.
- Bank dapat menyesuaikan mekanisme persetujuan restrukturisasi kredit/pembiayaan sepanjang tetap
memenuhi prinsip kehati-hatian.
- Bank harus melakukan penilaian terhadap kemampuan debitur yang terkena dampak penyebaran COVID-19
untuk dapat bertahan sampai dengan berakhirnya POJK ini. Penilaian dimaksud akan berdampak terhadap
penilaian kualitas kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi dimaksud.
c. Kebijakan bagi bank sebagai dampak penyebaran COVID-19 Bank dapat menerapkan kebijakan likuiditas dan
permodalan sebagai dampak penyebaran COVID-19 yang terdiri atas:
- BUK yang termasuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha 3 (tiga), bank umum kegiatan usaha 4
(empat), dan bank asing dapat menyesuaikan batas bawah pemenuhan liquidity coverage ratio dan net
stable funding ratio dari 100% (seratus persen) menjadi 85% (delapan puluh lima persen) sampai dengan
tanggal 31 Maret 2022.
- BUK atau BUS dapat menyediakan dana pendidikan kurang dari 5% (lima persen) dari anggaran pengeluaran
sumber daya manusia untuk tahun 2020 dan 2021.
- BUK, BUS, atau UUS dapat menetapkan kualitas agunan yang diambil alih yang diperoleh sampai dengan
tanggal 31 Maret 2020 berdasarkan kualitas agunan yang diambil alih posisi akhir bulan Maret 2020.
- BUK atau BUS yang termasuk dalam kelompok bank umum kegiatan usaha 3 (tiga) dan bank umum kegiatan
usaha 4 (empat) dapat tidak memenuhi capital conservation buffer sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari
aset tertimbang menurut risiko. Penerapan kebijakan dimaksud harus berdasarkan persetujuan OJK.
d. Pelaporan
- Penambahan laporan rekapitulasi stimulus kredit atau pembiayaan restrukturisasi yang disampaikan secara
bulanan sejak posisi data akhir bulan November 2020.
- Pelaporan kredit/pembiayaan yang direstrukturisasi COVID-19 dalam sistem layanan informasi keuangan
dengan menambahkan keterangan “COVID19”.
3. Penerapan kebijakan yang mendukung stimulus pertumbuhan ekonomi dalam POJK ini berlaku sampai dengan
tanggal 31 Maret 2022.
Sebagai langkah antisipatif dan lanjutan untuk mendorong Melakukan pemberian relaksasi bagi debitur Penyesuaian ketentuan internal.
optimalisasi kinerja perbankan, menjaga stabilitas sistem yang terkena dampak COVID-19.
keuangan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan tetap
menerapkan prinsip kehati-hatian dan menghindari terjadinya
moral hazard.
69 Peraturan Otoritas Jasa Pokok-pokok POJK tentang Pemeliharaan Dokumen oleh Bank Umum sebagai Kustodian sebagai berikut:
Keuangan Nomor 51/ 1. Bank Umum yang telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan untuk melakukan kegiatan usaha sebagai
POJK.04/2020 tentang Kustodian wajib mengadministrasikan, menyimpan, dan memelihara catatan, pembukuan, data, serta keterangan
Pemeliharaan Dokumen tertulis yang berhubungan dengan:
oleh Bank Umum a. Nasabah yang efeknya disimpan pada Bank Kustodian paling sedikit memuat dokumen:
Sebagai Kustodian. - Kontrak dengan nasabah jasa Bank Kustodian; dan
- Daftar biaya untuk jasa yang diberikan.
b. Posisi efek yang disimpan pada Bank Kustodian paling sedikit memuat dokumen:
- Status efek nasabah yang disimpan;
- Rahasia efek yang disimpan; dan
- Bentuk efek sebagai sertifikat atau bukti penitipan kolektif lainnya.
c. Buku daftar nasabah dan administrasi penyimpanannya serta hak nasabah yang melekat pada efek yang
dititipkan paling sedikit memuat dokumen:
- Daftar transaksi harian efek;
- Pembagian dividen, bonus, pelaksanaan hak memesan efek terlebih dulu atau hak atas efek lainnya,
termasuk penggunaan hak suara yang diwakilkan; dan
- Memorandum penyelesaian perselisihan antar nasabah, Biro Administrasi Efek dan Anggota Bursa Efek.
d. Tempat penyimpanan yang aman dan terpisah paling sedikit memuat dokumen:
- Pegawai yang khusus bertanggung jawab atas pengoperasian jasa kustodian;
- Perubahan penanggung jawab bank kustodian;
- Spesifikasi ruangan penyimpanan efek, lemari besi atau brankas; dan
- Buku pedoman operasional.
2. Dokumen dimaksud wajib:
a. Disimpan di tempat yang aman dan terpisah dari kegiatan lain Bank Umum;
b. Tersedia setiap saat untuk kepentingan pemeriksaan Otoritas Jasa Keuangan; dan
3. Dokumen dimaksud wajib disimpan paling singkat 10 (sepuluh) tahun.
70 Peraturan Otoritas Jasa Substansi pengaturan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Rekening Efek Pada Kustodian yaitu ketentuan sebagai
Keuangan Nomor 53/ berikut:
POJK.04/2020 tentang 1. Bukti kepemilikan manfaat atas efek ketentuan ini mengatur terkait bukti kepemilikan efek, yaitu:
Rekening Efek pada a. Bentuk dari efek yang tercatat dalam rekening efek pada kustodian dalam penitipan kolektif;
Kustodian. b. Kewajiban kustodian untuk memberikan bukti kepemilikan manfaat atas efek kepada pemegang rekening efek
dalam bentuk konfirmasi tertulis;
c. Kewajiban kustodian untuk mencatatkan pemindahan kepemilikan manfaat atas efek; dan
d. Pembuktian dalam perselisihan atas saldo rekening efek.
2. Persyaratan pendaftaran efek atas nama kustodian ketentuan ini mengatur terkait keterangan tambahan dari
pemegang rekening pada saat pendaftaran efek, kewajiban emiten untuk memperlakukan saham yang tercatat pada
kustodian sebagai saham yang dimiliki pemegang saham pendiri, serta kewajiban penentuan keterangan pemegang
rekening pada pernyataan dari kustodian.
3. Kesepadanan efek ketentuan ini mengatur terkait efek dalam penitipan kolektif yang dianggap sepadan dan
proporsionalitas atas biaya dan manfaat dari efek tersebut.
4. Hak dan kewajiban pemegang rekening efek pada kustodian ketentuan ini mengatur terkait hak dan kewajiban
pemegang rekening, hak pemegang rekening untuk menuntut kustodian untuk hal tertentu, penegasan bahwa
efek yang dicatat dalam rekening efek bukan merupakan harta kustodian, dan kewajiban kustodian untuk menjaga
kerahasiaan identitas pemegang rekening.
5. Hak dan kewajiban kustodian ketentuan ini mengatur terkait hak kustodian untuk meminta ganti rugi yang timbul
karena tindakan pemegang rekening dan/atau membatalkan pencatatan efek ke dalam rekening efek dan kewajiban
kustodian untuk mengasuransikan rekening efek terhadap risiko kerugian pemegang rekening.
6. Tanggung jawab atas efek yang diserahkan ketentuan ini mengatur terkait kewajiban pihak yang memasukkan
efek ke dalam rekening efek untuk bertanggungjawab atas keabsahan efek dan mekanisme pendaftaran efek atau
konfirmasi keabsahan sertifikat efek oleh emiten.
7. Penegasan mutlak atas penyerahan efek terhadap pembayaran ketentuan ini mengatur terkait hak pemegang
rekening untuk memerintahkan kustodian untuk menerbitkan dan melaksanakan penegasan mutlak atas
penyerahan efek terhadap pembayaran.
POJK ini merupakan konversi dari Peraturan Bapepam Nomor Tidak ada perubahan signifikan. -
X.G.2 sehingga secara substansi tidak terdapat perubahan
signifikan dibandingkan peraturan sebelumnya.
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Rekening Efek Pada Tidak ada perubahan signifikan. -
Kustodian merupakan konversi dari Peraturan Bapepam Nomor
VI.A.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-48/
PM/1997 tentang Rekening Efek Pada Kustodian.
71 Peraturan Otoritas Jasa 1. Kewajiban bank kustodian pada reksa dana terbuka untuk menyampaikan laporan yang memperlihatkan posisi
Keuangan Nomor 56/ keuangan dari masing-masing reksa dana kepada Otoritas Jasa Keuangan.
POJK.04/2020 tentang 2. Kewajiban bank kustodian dan manajer investasi untuk memastikan kelengkapan data laporan yang tersedia pada
Pelaporan dan Pedoman lampiran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 POJK ini dan akurasi perhitungan data laporan reksa dana yang
Akuntansi Reksa Dana disampaikan.
3. Kewajiban bank kustodian pada reksa dana terbuka untuk menyampaikan informasi keuangan kepada manajer
investasi pada setiap awal hari kerja yang memperlihatkan posisi dana pada akhir kegiatan hari kerja sebelumnya.
4. Pada saat membeli kembali saham atau unit penyertaan, bank kustodian pada reksa dana terbuka wajib memberikan
konfirmasi kepada pemegang saham atau unit penyertaan dengan informasi sebaimana diatur dalam POJK ini.
5. Kewajiban bank kustodian pada reksa dana terbuka untuk mengirim laporan kepada setiap pemegang saham atau
unit penyertaan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK ini.
6. Transaksi efek wajib dibukukan pada tanggal terjadinya transaksi, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam
POJK ini.
7. Akun investasi dari reksa dana wajib disesuaikan dengan nilai pasar wajar setiap hari kerja, yang didasarkan pada
evaluasi nilai setiap efek seperti yang ditentukan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan yang mengatur mengenai
nilai pasar wajar dari efek dalam portofolio reksa dana, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK ini.
8. Pendapatan bunga dari efek yang bersifat utang wajib diakui secara harian dan didebit pada piutang bunga serta
dikredit pada laba rugi bersih yang belum direalisasikan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK ini.
9. Laba rugi bersih yang direalisasi dari transaksi penjualan efek wajib ditentukan berdasarkan metode biaya rata-rata.
10. Biaya pengelolaan, biaya kustodian, dan biaya-biaya lain yang berkaitan dengan reksa dana terbuka wajib
dibebankan secara harian.
11. Akun individual saham atau unit penyertaan yang diterbitkan wajib dibuat untuk setiap pemodal dalam reksa dana
terbuka, dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam POJK ini.
72 Peraturan Otoritas Jasa 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Sektor Jasa Keuangan
Keuangan Nomor 61/ mengatur mengenai:
POJK.07/2020 tentang a. Fungsi, tugas dan wewenang LAPS sektor jasa keuangan;
Lembaga Alternatif b. Bentuk badan hukum, keanggotaan, rapat umum anggota, pengurus, pengawas, anggaran dasar, daftar
Penyelesaian Sengketa mediator dan arbiter, serta rencana kerja dan anggaran tahunan LAPS sektor jasa keuangan;
Sektor Jasa Keuangan c. Prinsip LAPS sektor jasa keuangan;
d. Pelaporan LAPS sektor jasa keuangan;
e. Kriteria sengketa yang dapat ditangani dan metode penyelesaian sengketa pada LAPS sektor jasa keuangan;
f. Pengamanan dan pemberian informasi serta dokumen; dan
g. Sanksi apabila LAPS dan PUJK melanggar ketentuan yang tercantum dalam POJK ini.
2. LAPS sektor jasa keuangan berfungsi menyelenggarakan layanan penyelesaian sengketa yang terintegrasi pada
sektor jasa keuangan
3. Tugas dan Wewenang LAPS
a. Melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen;
b. Memberikan konsultasi penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan;
c. Melakukan penelitian dan pengembangan layanan penyelesaian sengketa;
d. Membuat peraturan dalam rangka penyelesaian sengketa;
e. Melakukan kerja sama dengan lembaga/instansi perlindungan konsumen; dan
f. Melakukan pengembangan kompetensi mediator dan arbiter yang terdaftar pada laps sektor jasa keuangan
4. LAPS sektor jasa keuangan dapat menangani sengketa dengan kriteria:
a. Pengaduan telah dilakukan upaya penyelesaian oleh PUJK namun ditolak oleh konsumen atau konsumen belum
menerima tanggapan pengaduan sebagaimana diatur dalam POJK mengenai layanan pengaduan konsumen di
sektor jasa keuangan;
b. Sengketa yang diajukan bukan merupakan sengketa sedang dalam proses atau pernah diputus oleh lembaga
peradilan, arbitrase, atau lembaga alternatif penyelesaian sengketa lainnya; dan
c. Sengketa bersifat keperdataan.
5. LAPS sektor jasa keuangan berfungsi menyelenggarakan layanan penyelesaian sengketa yang terintegrasi pada
sektor jasa keuangan.
Perlu dilakukan penataan kembali struktur peraturan yang Tidak ada perubahan signifikan. -
ada, khususnya yang terkait sektor pasar modal dengan cara
melakukan konversi Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan terkait sektor pasar modal menjadi
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi Tidak ada perubahan signifikan. -
penyelesaian sengketa di sektor jasa keuangan perlu dibentuk
1 (satu) LAPS Sektor Jasa Keuangan yang menangani seluruh
sengketa sektor jasa keuangan baik konvensional maupun
syariah. Selanjutnya, dalam rangka mewujudkan LAPS Sektor
Jasa Keuangan yang kredibel, perlu dilakukan penguatan
pengaturan mengenai persetujuan, keanggotaan dan rapat
umum anggota, pengurus, pengawas, anggaran dasar, daftar
mediator dan arbiter serta rencana kerja dan anggaran tahunan.
73 Peraturan Bank 1. Perubahan masa berlaku pemberian insentif, dari yang sebelumnya tanggal 31 Desember 2020, diperpanjang
Indonesia Nomor selama 6 (enam) bulan menjadi tanggal 30 Juni 2021.
22/19/PBI/2020 2. Cakupan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu yang mencakup penyediaan dana untuk sektor-sektor
tentang Perubahan prioritas yang ditetapkan dalam program pemulihan ekonomi nasional akan diatur lebih lanjut dalam perubahan
atas Peraturan Bank atas PADG No.22/4/PADG/2020 tentang Pelaksanaan PBI Nomor 22/4/PBI/2020.
Indonesia Nomor 20/4/ 3. Tidak terdapat perubahan atau penambahan dalam cakupan kegiatan tertentu. BI memberikan insentif bagi Bank
PBI/2020 tentang yang melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu berupa: kegiatan ekspor; kegiatan impor;
Insentif bagi Bank yang kegiatan UMKM; dan/atau kegiatan ekonomi pada sektor prioritas lain.
Memberikan Penyediaan
Dana untuk Kegiatan
Ekonomi Tertentu guna
Mendukung Penanganan
Dampak Perekonomian
Akibat Wabah Virus
Corona.
74 Peraturan Anggota 1. Penambahan rincian sektor prioritas lainnya, sehingga pengaturan ketentuan insentif menjadi sebagai berikut:
Dewan Gubernur Nomor Bank Indonesia memberikan insentif bagi Bank yang melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu
22/35/PADG/2020 berupa:
tentang Perubahan a. Kegiatan ekspor;
atas Peraturan Anggota b. Kegiatan impor;
Dewan Gubernur Nomor c. Kegiatan UMKM; dan/atau
22/4/PADG/2020 tentang d. Kegiatan ekonomi pada sektor prioritas lainnya.
Pelaksanaan Peraturan
Bank Indonesia Nomor Sektor prioritas lainnya sebagaimana poin d terdiri atas:
22/4/PBI/2020 tentang a. Sektor hotel dan restoran;
Insentif bagi Bank yang b. Sektor otomotif;
Memberikan Penyediaan c. Sektor tekstil dan produk tekstil dan alas kaki;
Dana untuk Kegiatan d. Sektor elektronik; dan/atau
Ekonomi Tertentu guna e. Sektor kayu olahan, furnitur, dan produk kertas.
Mendukung Penanganan 2. Penyesuaian rincian periode insentif sampai dengan tanggal 30 Juni 2021.
Dampak Perekonomian 3. Penyesuaian cakupan penyediaan dana yaitu dengan menambah penyediaan dana terkait sektor prioritas lainnya.
Akibat Wabah Virus 4. Penyesuaian sumber data LBU dan LSMK BUS UUS yaitu dengan menambah sumber data terkait sektor prioritas
Corona lainnya.
5. Penyesuaian penggunaan data penyediaan dana untuk pemberian insentif yaitu dengan menambah penggunaan
data untuk periode setelah 31 Desember 2020 sampai dengan 30 Juni 2021.
6. Penyesuaian Lampiran I mengenai contoh perhitungan insentif, Lampiran II mengenai rincian data, dan Lampiran III
mengenai contoh perhitungan sanksi, yaitu penyesuaian khususnya terkait sektor prioritas lainnya.
7. Ketentuan mengenai rincian kegiatan ekonomi berupa sektor prioritas lainnya mulai berlaku sejak periode
pemberian insentif tanggal 16 Januari 2021 sampai dengan tanggal 15 Februari 2021.
75 Peraturan Otoritas Jasa Pokok-pokok ketentuan pelaporan bank umum melalui sistem pelaporan OJK adalah sebagai berikut:
Keuangan Nomor 63/ 1. Kewajiban bank untuk menyusun dan menyampaikan laporan secara daring melalui sistem pelaporan OJK.
POJK.03/2020 tentang 2. Laporan terdiri dari laporan terstruktur dan laporan tidak terstruktur.
Pelaporan Bank Umum a. Laporan terstruktur berbasis formulir yang disampaikan ke APOLO.
Melalui Sistem Pelaporan b. Laporan tidak terstruktur berbasis elektronik (file pdf atau bentuk lain yang dapat diolah lebih lanjut) yang
Otoritas Jasa Keuangan disampaikan ke SIPENA.
3. Laporan dibedakan dalam 4 (empat) kelompok informasi yaitu keuangan, risiko dan permodalan, produk, aktivitas
dan kegiatan, serta data pokok.
4. Posisi data laporan terstruktur terdiri dari harian, mingguan, bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.
Penyampaian dari setiap posisi data dibagi dalam beberapa periode dan batas waktu penyampaian.
5. Jenis informasi dan detil laporan terstruktur yang dilaporkan di setiap periode penyampaian diatur lebih lanjut
dalam SEOJK.
6. Laporan tidak terstruktur mencakup seluruh laporan yang wajib disampaikan kepada OJK sektor Perbankan. Detil
laporan tidak terstruktur yang didigitalisasi diatur lebih lanjut dalam SEOJK. Batas waktu penyampaian laporan
tidak terstruktur diatur dalam masing-masing ketentuan terkait.
Penyesuaian terhadap pengaturan mengenai insentif bagi bank Tidak ada perubahan signifikan. -
yang memberikan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi
tertentu guna mendukung penanganan dampak perekonomian
akibat wabah COVID-19 yang dilatarbelakangi pertimbangan
mendorong pemulihan ekonomi dari dampak wabah COVID-19.
Sehubungan dengan penerbitan PBI No.22/19/PBI/2020 tentang Tidak ada perubahan signifikan.
Perubahan atas PBI No.22/4/PBI/2020 tentang Insentif bagi Bank
yang memberikan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi
tertentu guna mendukung penanganan dampak perekonomian
akibat wabah COVID-19, diperlukan peraturan pelaksanaan dari
PBI tersebut yang mengatur hal-hal teknis mengenai mekanisme
pelaksanaan ketentuan insentif bagi bank yang memberikan
penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi tertentu guna
mendukung penanganan dampak perekonomian akibat wabah
COVID-19.
7. Prosedur penyampaian laporan dalam kondisi normal dan kondisi gangguan teknis, serta sanksi administratif.
8. POJK akan berlaku efektif sejak ditetapkan dan mencabut POJK No.12/POJK.03/2019 tentang Pelaporan Bank
Umum Melalui Sistem Pelaporan Otoritas Jasa Keuangan. Penyampaian pertama kali laporan tidak terstruktur
(digitalisasi) mulai 1 Maret 2021. Selanjutnya, penyampaian pertama kali untuk laporan terstruktur diatur dalam
SEOJK dimana tanggal efektif pelaporan bervariasi mulai posisi data bulan Desember 2020 bagi laporan prudensial
serta posisi data bulan Januari 2021 dan posisi data bulan Maret 2021 bagi laporan yang dialihkan dari aplikasi BI.
76 Surat Edaran Otoritas 1. Laporan yang disusun dan disampaikan oleh BUK terdiri atas Laporan terstruktur dan Laporan tidak terstruktur.
Jasa Keuangan Nomor 2. Posisi data penyampaian Laporan terstruktur BUK terdiri dari Laporan harian, Laporan mingguan, Laporan bulanan,
26/SEOJK.03/2020 Laporan Triwulanan, Laporan semesteran, dan/atau Laporan tahunan. Laporan terstruktur BUK yang diatur dalam
tentang Pelaporan Bank SEOJK ini yaitu Laporan yang telah dikembangkan di APOLO.
Umum Konvensional 3. Laporan terstruktur yang diatur dalam SEOJK meliputi:
Melalui Sistem Pelaporan a. Kelompok informasi keuangan;
Otoritas Jasa Keuangan b. Kelompok informasi risiko dan permodalan;
c. Kelompok informasi produk, aktivitas, dan kegiatan; dan
d. Kelompok informasi data pokok.
4. BUK menyampaikan Laporan tidak terstruktur pertama kali melalui SIPENA mulai tanggal 1 Maret 2021.
5. Posisi data penyampaian Laporan tidak terstruktur BUK terdiri dari Laporan insidental, Laporan bulanan, Laporan
Triwulanan, Laporan semesteran, dan/atau Laporan tahunan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di
sektor perbankan yang mengatur kewajiban penyampaian masing-masing Laporan tidak terstruktur.
Perubahan kebijakan akuntansi dilakukan dalam rangka mematuhi PSAK yang berlaku yang relevan dengan operasi Bank dan Entitas Anak.
1 PSAK 71: Instrumen Keuangan • Dampak perubahan CKPN dari • Melakukan business model
incurred loss approach menjadi assessment dan SPPI Test untuk
• PSAK 71: Instrumen keuangan merupakan konvergensi expected credit loss approach, menentukan klasifikasi instrumen
IFRS 9: Financial Instrument di Indonesia. terdapat kenaikan CKPN sebesar aset keuangan berdasarkan PSAK
• Berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020. Rp24,49 triliun. 71.
• Mengubah basis pengklasifikasian aset keuangan dari • Dampak perubahan basis peng- • Pengadaan sistem baru untuk
PSAK 55 yang berdasarkan intensi menjadi berdasarkan klasifikasian aset keuangan, mencatat instrumen keuangan
hasil pengujian SPPI dan penilaian model bisnis di PSAK 71 Bank harus mereklasifikasi aset dan menghitung CKPN atas aset
• PSAK 71 menggunakan prinsip Forward-Looking Expected keuangan dari yang sebelumnya keuangan berdasarkan PSAK 71.
Credit Loss (ECL) untuk menggantikan prinsip incurred loss diklasifikasikan sebagai dimiliki • Melakukan pembaharuan atas
dalam PSAK 55. hingga jatuh tempo menjadi aset kebijakan operasional terkait
keuangan yang diukur pada nilai akuntansi dan kebijakan akuntansi
wajar melalui laba rugi dengan internal Bank Mandiri sesuai dengan
dampak atas penilaian kembali persyaratan PSAK 71.
sebesar Rp1,1 miliar.
2 PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan • Penerapan PSAK 72 mengubah pola • Melakukan assessment berdasarkan
pengakuan pendapatan pada fee- 5-Step Model terhadap pendapatan
• PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan based income dimana Bank dapat Bank yang tergolong sebagai fee-
merupakan konvergensi IFRS 15: Revenue from Contracts mengakui pendapatan apabila based income.
with Customers di Indonesia. telah selesai melakukan kewajiban • Melakukan pembaharuan atas
• Berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020. pelaksanaannya. kebijakan operasional bagian
• Mengubah pola pengakuan pendapatan yang diakui oleh • Berdasarkan hasil assessment yang akuntansi dan kebijakan akuntansi
perusahaan berdasarkan 5-step model assessment. dilakukan, nominal pendapatan internal Bank Mandiri sesuai dengan
yang terdampak oleh PSAK 72 tidak PSAK 72.
material sehingga Bank saat ini
memilih untuk tidak menerapkan
PSAK 72.
SEOJK ini memuat rincian laporan dan tata cara penyampaian Melakukan pelaporan terstruktur untuk -
laporan oleh Bank Umum Konvensional (BUK) yang disampaikan posisi data pertama kali sesuai yang diatur
melalui sistem pelaporan Otoritas Jasa Keuangan. dalam SEOJK meliputi laporan:
1. Kelompok informasi keuangan;
2. Kelompok informasi risiko dan
permodalan;
3. Kelompok informasi produk, aktivitas,
dan kegiatan; dan
4. Kelompok informasi data pokok.
3 PSAK 73: Sewa • Dampak penerapan PSAK 73 yaitu • Melakukan assessment terhadap
Bank harus mencatat Aset Hak Guna kontrak sewa yang saat ini
• PSAK 73: Sewa merupakan konvergensi IFRS 16: Lease di apabila memenuhi definisi sewa dimiliki oleh Bank Mandiri untuk
Indonesia. berdasarkan PSAK 73, dan mencatat menentukan bagaimana sewa
• Berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2020 Liabilitas Sewa jika pembayaran tersebut dicatat berdasarkan PSAK
• Mengubah bagaimana suatu kontrak sewa diakui sebagai sewa dilakukan secara periodik. 73.
aset sewa dari semula berdasarkan konsep risk and reward • Bank mencatat Aset Hak Guna • Pengadaan sistem baru untuk
menjadi konsep control. sebesar Rp2,16 triliun dan Liabilitas mencatat aset sewa yang dimiliki
Sewa sebesar Rp629 miliar. oleh Bank Mandiri dan menghitung
Aset Hak Guna, Liabilitas Sewa,
Depresiasi Aset Hak Guna, dan
Beban Bunga Sewa sesuai dengan
PSAK 73.
• Melakukan pembaharuan atas
kebijakan operasional bagian
akuntansi dan kebijakan akuntansi
internal Bank Mandiri sesuai dengan
PSAK 73.
Tingkat Kesehatan Bank dinilai berdasarkan Peraturan OJK No. 4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum dengan
menggunakan pendekatan risiko (Risk – Based Bank Rating). Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank
yang dapat dilihat dari peringkat akhir hasil penilaian.
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum menggunakan pendekatan risiko (Risk – Based Bank Rating) dilakukan dengan cakupan penilaian
terhadap 4 (empat) faktor berikut:
1. Profil Risiko
2. Good Corporate Governance (GCG)
3. Rentabilitas (Earnings)
4. Permodalan (Capital)
Tabel Tingkat Kesehatan Bank Mandiri Posisi 31 Desember 2020-2019 Secara Individu (Self Assessment)
Profil Risiko 2 2
Good Corporate Governance (GCG) 1 1
Rentabilitas 1 1
Permodalan 1 1
Peringkat Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Risiko 1 1
Hasil penilaian Tingkat Kesehatan Bank Mandiri secara Individu per Desember 2020 berada pada Peringkat Komposit “1” yang mencerminkan
kondisi Bank secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi
bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan
permodalan yang secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan.
Hal-Hal yang Berpotensi Berpengaruh Signifikan dengan berdasarkan berbagai faktor seperti analisis kekuatan
Terhadap Kelangsungan Usaha kondisi keuangan maupun non keuangan. Analisis ini tercermin
dalam penilaian tingkat kesehatan Bank. Berdasarkan hasil
Bank Mandiri tahun 2020 tidak memiliki hal-hal yang berpotensi assesment, tidak terdapat hal-hal yang berpengaruh signifikan
berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha. Meskipun terhadap kelangsungan usaha.
di tahun 2020 terdapat tantangan karena terjadi perubahan
kondisi secara global yang mempengaruhi perekonomian nasional Asumsi yang Digunakan Manajemen dalam
dan industri perbankan dengan adanya pandemi COVID-19, Melakukan Assessment
namun hal tersebut dapat diantisipasi dengan baik oleh Bank
Mandiri dengan melakukan berbagai inisiatif strategi yang tepat Beberapa asumsi yang menjadi pertimbangan Bank Mandiri dalam
sehingga kelangsungan usaha dapat terjaga dengan baik. Hal ini melakukan assessment terhadap kelangsungan usaha antara lain:
tercermin dari kondisi keuangan serta kinerja non keuangan yang - Stabilitas sistem keuangan yang mulai pulih di tengah
baik. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Bank Mandiri tidak perekonomian yang berangsur membaik.
menghadapi permasalahan terkait kelangsungan usaha. - Analisis Strenght Weakness Opportunity Threats (SWOT) dalam
menentukan posisi Bank Mandiri pada industri perbankan.
Assessment Manajemen atas Hal-Hal yang - Tingkat kesehatan Bank Mandiri yang berada pada peringkat
Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan komposit 1 (satu) yang mencerminkan kondisi Bank
Usaha secara umum sangat sehat sehingga dinilai sangat mampu
menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan
Bank Mandiri senantiasa melakukan penilaian atas kemampuan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya.
Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan - Penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik
bahwa Bank Mandiri memilki sumber daya untuk melanjutkan didukung oleh berbagai penghargaan yang diperoleh seperti
usahanya di masa mendatang. Asessment Manajemen dilakukan The Most Trusted Companies dari The Indonesian Institute
for Corporate Governance (IICG). Selain itu, Bank Mandiri termasuk dalam ASEAN Asset Class pada pemeringkatan ASEAN Corporate
Governance Scorecard (ACGS) oleh ASEAN Capital Market Forum (ACMF). Apresiasi dari lembaga nasional maupun internasional tersebut
menunjukkan konsistensi Bank Mandiri dalam penerapan GCG.
- Kekuatan Permodalan Bank dengan modal inti mencapai Rp155,65 triliun serta rasio permodalan CAR (bank only) sebesar 19,90% di tahun 2020.
Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) digunakan sebagai dasar penetapan suku bunga kredit yang akan dikenakan oleh Bank kepada nasabah.
SBDK belum memperhitungkan komponen estimasi premi risiko yang besarnya tergantung dari penilaian Bank terhadap risiko untuk
masing-masing debitur atau kelompok debitur. Dengan demikian, besarnya suku bungan kredit yang dikenakan kepada debitur belum tentu
sama dengan SBDK. Dalam kredit konsumsi Non KPR tidak termasuk penyaluran dana melalui kartu kredit dan Kredit Tanpa Agunan (KTA).
Informasi SBDK yang berlaku setiap saat dapat dilihat pada publikasi di setiap kantor cabang Bank Mandiri dan website Bank Mandiri (www.
bankmandiri.co.id). Untuk informasi dan penjelasan lebih lanjut dapat menghubungi mandiri call 14000 atau kantor cabang terdekat.
Kredit Konsumsi
Kredit Korporasi Kredit Ritel Kredit Mikro
KPR Non-KPR
Di samping pada mengoptimalisasi transaction banking, Bank Kami memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan akan
Mandiri juga fokus menumbuhkan fee based income melalui Divisi mengalami perbaikan secara gradual pada tahun 2021 sejalan
Treasury dengan melakukan optimalisasi pengelolaan posisi dengan pemulihan ekonomi nasional. Bauran kebijakan BI di
devisa neto, trading surat berharga dan obligasi Pemerintah tahun 2021 akan tetap diarahkan untuk mendukung pemercepatan
dan juga mendorong transaksi surat berharga nasabah dengan pemulihan ekonomi dengan tetap mempertahankan stabilitas
memanfaatkan jaringan kantor cabang prioritas untuk menyasar makroekonomi dan sistem keuangan. Stimulus moneter, termasuk
nasabah prioritas dan private banking yang membutuhkan alternatif kebijakan suku bunga rendah dan quantitative easing akan terus
investasi di luar produk dana. Dalam rangka memberikan alternatif dilakukan dengan mempertimbangkan proyeksi laju inflasi dan
solusi produk kepada nasabah, Treasury Bank Mandiri melakukan perkembangan nilai tukar Rupiah. Kebijakan makroprudensial
pengembangan produk seperti structured products dengan tujuan yang akomodatif juga akan terus dilakukan untuk mendorong
yield enhancement dan hedging, yang mendapat respons positif peningkatan pertumbuhan kredit dan pembiayaan.
baik dari segmen Wholesale maupun segmen Retail. Treasury juga
terus berinovasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah Sebagai respon atas penurunan suku bunga acuan BI dan juga suku
melalui digital platform yaitu Mandiri e-FX untuk transaksi valuta bunga kebijakan Bank Sentral AS (The Fed), Bank Mandiri secara
asing serta Mr Bonds untuk transaksi surat berharga. Penguatan selektif turut melakukan penyesuaian tingkat suku bunga simpanan
fungsi Regional Treasury Marketing (RTM) di setiap kantor wilayah khusus suku bunga counter deposito. Sepanjang tahun 2020, Bank
juga salah satu hal yang dilakukan dalam rangka meningkatkan Mandiri telah menurunkan rata-rata suku bunga counter deposito
kontribusi transaksi treasury di wilayah. Rupiah sebanyak 5 kali dengan total penurunan sebesar 200bps
dari 5,25% menjadi 3,25%. Bank Mandiri mencatat penghimpunan
Respon Terhadap Perubahan Arah dana pihak ketiga di tahun 2020 secara bank only sebesar Rp909,0
Kebijakan Moneter triliun atau tumbuh 11,51% (YoY).
Sepanjang tahun 2020 BI telah menurunkan suku bunga BI 7 Sementara itu, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) yang digunakan
days reverse repo rate sebanyak 125 bps dari 5,0% menjadi 3,75% sebagai acuan pemberian kredit kepada Nasabah juga mengalami
seiring dengan penurunan suku bunga kebijakan Bank Sentral AS penurunan selama tahun 2020. Bank Mandiri telah menurunkan
(The Fed) sebanyak 100 bps dari 1,75% menjadi 0,25%. BI juga SBDK sebesar 10-600 bps. Bank Mandiri mencatat kredit ending
telah melakukan bauran kebijakan yang sangat akomodatif dalam balance secara bank only sebesar Rp763,6 triliun atau terkontraksi
rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional dan sekaligus sebesar 3,63% (YoY). Di sisi lain, pertumbuhan average balance
memastikan ketersediaan likuiditas di sistem perbankan nasional. kredit baik yaitu mencapai Rp752,5 triliun atau tumbuh positif
Selain penurunan suku bunga BI 7 days reverse repo rate, bauran 6,49% (YoY) Pertumbuhan DPK yang lebih tinggi dari pertumbuhan
kebijakan BI yang telah dikeluarkan mencakup: (1) Stabilisasi kredit berdampak pada peningkatan likuiditas Bank Mandiri dan
nilai tukar Rupiah melalui intervensi di pasar spot, domestic menyebabkan penurunan loan to deposit ratio Bank Mandiri dari
Non-Deliverable Forward (DNDF), dan pembelian SBN dari pasar 96,37% ke 82,95%. Selain itu, sepanjang tahun 2020, Bank Mandiri
sekunder, (2) Pelonggaran moneter (quantitative easing) dengan juga secara aktif terus melaksanakan program efisiensi biaya
injeksi likuiditas melalui ekspansi moneter dan penurunan Giro operasional dengan menjaga produktivitas dengan memudahkan
Wajib Minimum (GWM) yang secara total mencapai Rp726,6 triliun, pegawai melakukan remote working dan pengembangan
(3) Pelonggaran kebijakan makroprudensial untuk mendorong melalui virtual training, prioritisasi pengelolaan biaya dengan
kredit dan pembiayaan perekonomian, serta (4) Penyediaan mengedepankan value added dan fokus pada target market dan
pendanaan dan berbagi beban untuk pembiayaan APBN Tahun digitalisasi berbagai proses bisnis diantaranya penyediaan layanan
2020. digital yang scaleable dan perbaikan business process secara
berkesinambungan.
Pertumbuhan kredit industri perbankan sepanjang tahun 2020
mengalami kontraksi sebesar 2,4% (YoY) disebabkan oleh
dampak ekonomi dari Pandemi COVID-19. Di sisi lain, tingginya
ketidakpastian menyebabkan peningkatan kecenderungan
masyarakat untuk menabung. Hal ini mendorong peningkatan
pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan secara cukup
signifikan signifikan pada tahun 2020 menjadi 11,1% (YoY),
dibandingkan dengan pertumbuhan DPK di tahun 2019 yang
hanya sebesar 6,5% (YoY). Tingginya pertumbuhan DPK di tengah
menurunnya permintaan kredit berdampak kepada likuiditas yang
Tenor (bulan)
Tier
1 3 6 12 24
≥ Rp100 juta - < Rp1 miliar 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
≥ Rp1 miliar - < Rp2 miliar 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
≥ Rp2 miliar - < Rp5 miliar 3,25 3,25 3,25 3,25 3,25
≥ Rp100 juta - < Rp1 miliar 3,24 3,22 3,19 3,14 3,04
≥ Rp1 miliar - < Rp2 miliar 3,24 3,22 3,19 3,14 3,04
≥ Rp2 miliar - < Rp5 miliar 3,24 3,22 3,19 3,14 3,04
≥ USD100 ribu - < USD1 juta 0,20 0,20 0,30 0,30 0,30
≥ USD1 juta - < USD10 juta 0,20 0,20 0,30 0,30 0,30
≥ USD100 ribu - < Rp1 juta 0,15 0,14 0,24 0,23 0,23
≥ USD1 juta - < Rp10 juta 0,15 0,14 0,24 0,23 0,23
Tabungan Rupiah
≥ 1 miliar 1,50
≥ 1 miliar 2,15
Tabungan NOW
≥ 1 miliar 1,25
≥ 1 miliar 1,25
Tabungan TKI
≥ 1 miliar 1,25
≤ USD100 0,00
≥ USD200.000 0,25
≤ USD100 0,00
≥ USD200.000 0,25
≥ USD100 0,25
≥ 1 miliar 1,90
AUD 0,00
CHF 0,00
EUR 0,10
GBP 0,10
HKD 0,00
JPY 0,00
Pembayaran Pajak
Total Pembayaran Pajak periode Januari sampai dengan Desember 2020, sebagai berikut.
Dengan mengacu pada kebijakan internal Bank Mandiri mengenai penyediaan dana kepada pihak terkait (individu atau pun kelompok,
termasuk pejabat eksekutif, Direksi dan Komisaris Bank) telah dilaksanakan secara wajar dengan syarat yang wajar dengan persetujuan
Dewan Komisaris.
Batas Maksimum Pemberian Kredit dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum
Pihak terkait adalah perorangan atau perusahaan yang mempunyai hubungan pengendalian dengan Bank, baik secara langsung maupun
tidak langsung, melalui hubungan kepemilikan, kepengurusan, dan/atau keuangan.
a. Individu - -
b. Grup 25 237.749
2020 2019
4 Mandiri Sekuritas
- Penyertaan - - - -
- Penempatan 200.000 - - -
- Kredit 200.000 - - -
14 Endira Alda
Tabel Pelanggaran dan/atau Pelampauan terhadap BMPK atas Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait Bank Mandiri
Selama tahun 2020 tidak terdapat pelanggaran dan/atau pelampauan terhadap BMPK atas penyediaan dana kepada Pihak Terkait Bank
Mandiri. BMPK dihitung sesuai dengan Peraturan OJK No. 32/POJK.03/2018 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Dan
Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum dan POJK No. 38 /POJK.03/2019 Tentang Perubahan atas POJK No. 32/POJK.03/2018 Tentang BMPK
Dan Penyediaan Dana Besar Bagi Bank Umum.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, sedangkan liabilitas
derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) disajikan berdasarkan nilai wajarnya yang
ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas dan dicatat
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilai. Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif. Keuntungan atau kerugian dari kontrak
derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar,
(2) lindung nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4) instrumen perdagangan, sebagai
berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan
keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling
hapus dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya ketidakefektifan lindung nilai dan secara
langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai
penghasilan komprehensif lain. Bagian yang tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar
negeri dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung nilai (atau kontrak derivatif yang tidak
memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai) diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 11.931.805 - 182.733
Lain-Lain 1.121.944 9.015 4.505
2. Kontrak berjangka – jual
Dolar Amerika Serikat 7.529.567 99.693 10.556
Lain-Lain 833.466 2.781 -
3. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 12.793.263 14 223.643
Lain-Lain 386.463 3.025 -
4. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 49.714.951 1.139.297 -
Lain-Lain 2.643.389 434 33.400
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 398.751 3.231 -
Lain-lain 1.483.190 78.949 9.705
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 702.500 22.690 -
Lain-lain 81.676 58.324 -
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat - 939.049 893.164
Lain-Lain - 22.469 81.673
Total Pihak Ketiga 2.378.971 1.439.379
Total 2.578.947 1.570.506
Pihak Ketiga
Terkait nilai tukar
1. Kontrak berjangka - beli
Dolar Amerika Serikat 6.042.889 - 86.753
Lain-Lain 1.471.997 9.674 3.372
2. Kontrak berjangka – jual
Dolar Amerika Serikat 4.570.919 28.623 4.703
Lain-Lain 323.991 299 175
3. Swap – beli
Dolar Amerika Serikat 17.283.615 1.283 321.964
Lain-Lain 187.935 1.577 -
4. Swap – jual
Dolar Amerika Serikat 52.549.644 841.657 960
Lain-Lain 1.699.928 33 18.321
5. Option - beli
Dolar Amerika Serikat 597.621 7.405 -
Lain-lain 3.162.166 44.675 15.703
6. Option - jual
Dolar Amerika Serikat 1.527.075 18.645 -
Lain-lain 81.676 58.324 -
Terkait suku bunga
1. Swap - suku bunga
Dolar Amerika Serikat 10.993.828 559.360 525.557
Lain-Lain 3.821.530 27.104 175.009
Total Pihak Ketiga 1.598.659 1.152.517
Total 1.617.476 1.195.022
31 Desember 2020
No Pos-Pos
Dalam
Kurang
Lancar Perhatian Diragukan Macet
Lancar
Khusus
I Pihak Terkait
a. Rupiah 22 - - - -
a. Rupiah - - - - -
b. Valuta asing - - - - -
a. Rupiah - - - - -
b. Valuta asing - - - - -
a. Rupiah - - - - -
b. Valuta asing - - - - -
a. Rupiah - - - - -
b. Valuta asing - - - - -
i. Rupiah - - - - -
Individual
31 Desember 2019
Dalam
Jumlah Lancar Perhatian Kurang Lancar DiragukanD Macet Jumlah
Khusus
22 22 - - - - 22
- 24 - - - - 24
- - - - - - -
- 101.323 - - - - 101.323
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- 30.913 - - - - 30.913
- 30.913 - - - - 30.913
- - - - - - -
i. Rupiah - - - - -
9 Tagihan Lainnya - - - - -
a. Rupiah 597.917 - - - -
a. Rupiah 30.044.064 - - - -
a. Rupiah 2.458.791 - - - -
a. Rupiah 132.496.441 - - - -
a. Rupiah 124.428 - - - -
a. Rupiah 54.043.600 - - - -
b. Valuta asing - - - - -
Individual
31 Desember 2019
Dalam
Jumlah Lancar Perhatian Kurang Lancar DiragukanD Macet Jumlah
Khusus
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - - - -
- - - - -
- - - - - - -
Individual
31 Desember 2019
Dalam
Jumlah Lancar Perhatian Kurang Lancar DiragukanD Macet Jumlah
Khusus
- -
- -
238.820 238.820
Membangun Sistem
Kecukupan kebijakan, Prosedur,
Infrastruktur, Kapabilitas &
Organisasi yang tepat dan efektif Leadership
sesuai tantangan dan kebutuhan
organisasi untuk:
ive
Su
Menyiapkan SDM Berkualitas
uct
pe
Menyiapkan Mandirian Tangguh
rH
rod
ap
rP
py
agar dapat sukses menghadapi
pe
Sustainability
Menyediakan Kecukupan
Kuantitas SDM Skill & Capability Culture & Ethics
Kecukupan jumlah dan
komposisinya SDM untuk jangka
pendek dan jangka panjang sesuai
dengan strategi portfolio bisnis dan
visi Bank Mandiri.
Strategi Human Capital yang diterapkan oleh Bank Mandiri didasarkan pada siklus pegawai atau employee lifecycle dengan framework yang
selaras dengan strategi Bank. Adapun Employee lifecycle tersebut adalah sebagai berikut.
re Cu
ctu ltu
stu re
fra &
ract Alig
In
Le
Att n
&
ad
tem
e
rsh
Sys
ip
t
Ad
itec
van
Arch
HUMAN CAPITAL ce
isal
Adie
pra
u
Ap
Ac
tu a rd
li s e Awa
Perkembangan bisnis dan organisasi yang dinamis memerlukan ODP IT dan ODP Risk Management
dukungan dalam hal pemenuhan Human Capital yang cepat dan Pemenuhan kebutuhan Human Capital di unit kerja Teknologi
akurat. Strategi pemenuhan Human Capital diarahkan untuk Informasi dan Manajemen Risiko terutama untuk level Pegawai
memenuhi kebutuhan bisnis secara tepat waktu dengan Human Pimpinan dilakukan melalui jalur fresh graduate, yaitu melalui ODP
Capital yang memiliki kemampuan/kapabilitas unggul. Kebutuhan IT, ODP Risk Management, serta experience hire. Adapun strategi
Human Capital tersebar di seluruh jaringan Bank Mandiri dan untuk pemenuhan ODP IT dan ODP Risk Management yang telah dilakukan
pemenuhannya diprioritaskan berasal dari putra-putri daerah adalah sebagai berikut:
setempat. Proses rekrutmen atau pencarian kandidat dilakukan a. Menetapkan kualifikasi, antara lain latar belakang pendidikan
bekerjasama dengan perguruan tinggi terbaik di Indonesia melalui yang disesuaikan dengan karakteristik pekerjaan dibidang TI
keikutsertaan secara rutin dalam kegiatan job fair maupun campus dan Risk Management.
hiring. Selain melalui kegiatan tersebut, strategi pencarian kandidat b. Sourcing kandidat untuk ODP IT dan ODP Risk Management
dilakukan juga menggunakan media e-Recruitment melalui website dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
Bank Mandiri (www.bankmandiri.co.id) yang didukung dengan
recruitment platform system yang memadai.
Program Magang
Sebagai bagian dari kegiatan rekrutmen, Bank Mandiri juga
menyelenggarakan program pemagangan yang tujuannya untuk
memberikan pembekalan dan mengembangkan kompetensi para
lulusan sekolah maupun universitas agar mereka siap memasuki
dunia kerja. Bagi peserta magang yang memiliki kemampuan dan
kompetensi yang baik selama magang akan dijadikan sebagai pool
candidate dalam proses rekrutmen menjadi pegawai Bank Mandiri.
Program Pemagangan di Bank Mandiri terdiri dari 2 (dua) jenis
yaitu Kriya Mandiri dan Program Magang Mahasiswa Bersertifikat
(PMMB).
HC4U
Untuk menciptakan hubungan industrial yang harmonis dan mendukung peningkatan produktivitas serta
engagement pegawai, Bank Mandiri memiliki HC4U. HC4U merupakan employee services center untuk membuka
komunikasi yang lebih mudah antara pegawai dengan perusahaan, yang dapat diakses melalui telpon, email atau
langsung di walk-in center HC4U, di Lantai 12 Plaza Mandiri.
Engagement Pegawai
Engagement pegawai merupakan hasil dari efektivitas pelaksanaan Engagement pegawai telah menjadi salah satu fokus pengelolaan
hubungan industrial dan merupakan parameter yang digunakan Human Capital di Bank Mandiri sejak beberapa tahun ini. Bank
untuk mengukur tingkat keterikatan emosional pegawai Mandiri bertekad untuk semakin mempertajam fokus dalam
terhadap Perusahaan. Bank Mandiri senantiasa memperhatikan engagement pegawai tersebut dengan melakukan berbagai macam
kesejahteraan seluruh pegawainya agar dapat saling bersinergi survei untuk mengukur tingkat keterikatan pegawai terhadap Bank
demi terciptanya produktivitas kerja yang optimal. Program Mandiri. Survei tersebut dilakukan baik secara online maupun
peningkatan kesejahteraan pegawai diberikan baik secara material offline, yaitu melalui Interview dan Focus Group Discussion yang
maupun non-material. Program yang bersifat material merupakan telah dilakukan sejak tahun 2010.
program kesejahteraan yang berkaitan langsung dengan prestasi
pegawai dan kompensasinya dapat diberikan dalam bentuk uang Tingkat Turnover Pegawai 2020
pensiun, tunjangan hari raya, bonus, uang cuti, dan uang kematian. Bank Mandiri sepenuhnya menyadari bahwa human capital
Sedangkan program yang bersifat non-material merupakan merupakan salah satu modal penting dalam mendukung
program kesejahteraan pegawai yang berupa fasilitas dan peningkatan kualitas kinerja Perseroan. Oleh sebab itu, Bank
pelayanan yang diberikan Bank Mandiri kepada seluruh pegawai Mandiri senantiasa menjaga kualitas lingkungan kerja pegawai
tanpa melakukan diskriminasi. untuk meningkatkan engagement pegawai terhadap Bank Mandiri.
Selain melalui survei engagement pegawai, Bank Mandiri juga
Dalam rangka meningkatkan engagement pegawai, Bank Mandiri melakukan monitoring secara berkala setiap tahunnya terhadap
juga telah menyiapkan ruang laktasi bagi pegawai perempuan yang Attrition Rate (tingkat undur diri pegawai). Dengan begitu, Bank
sedang menyusui baik di Kantor Pusat maupun di kantor-kantor Mandiri dapat menganalisis dan mengetahui secara pasti profil dari
wilayah/cabang. Ruang laktasi yang disediakan dibuat dengan pegawai yang undur diri, khususnya alasan/latar belakang undur
suasana yang nyaman dan bersih, serta sudah dilengkapi dengan diri dari pegawai tersebut. Adapun Tren Attrition Rate Bank Mandiri
berbagai fasilitas dan kebutuhan standar bagi Ibu menyusui. untuk tahun 2018 – 2020 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Selain ruang laktasi, Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas
kepada para pegawai yang sudah memiliki anak dengan membuka
Tempat Penitipan Anak (TPA) yang disebut “Mandiri Day Care.”
Dengan penyediaan fasilitas tersebut diharapkan pegawai dapat
tetap menjalankan tugas/pekerjaannya secara profesional namun
juga tetap dapat menjalankan fungsi dan peranannya sebagai
ibu/orang tua sehingga hal tersebut dapat menciptakan suasana
kerja yang lebih nyaman yang pada akhirnya dapat meningkatkan
produktivitas bagi Bank Mandiri.
Sedangkan angka turnover pegawai Bank Mandiri untuk 3 (tiga) tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut.
Selama tahun 2020, jumlah pegawai Bank Mandiri yang meninggalkan perusahaan tercatat sebanyak 1.890 orang. Atas hal tersebut, Bank
Mandiri telah menyusun strategi pemenuhan/rekrutmen pegawai agar jumlah headcount tetap mencukupi kebutuhan Perseroan, antara lain
dari Sumber internal melalui SDP, P3K dan perpindahan pegawai pelaksana, serta dari Sumber Eksternal melalui jalur fresh graduate dan
experience hire baik untuk level pegawai pimpinan maupun pelaksana.
Advance
Bank Mandiri meyakini bahwa kualitas Human Capital yang handal dan kompeten merupakan kunci sukses untuk memenangkan persaingan
dalam industri keuangan yang semakin ketat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengelolaan yang tepat untuk menghasilkan Human Capital
yang berkualitas. Human Capital terbaik tidak hanya sebatas memiliki kompetensi dan kapabilitas teknikal yang baik, namun juga memiliki
jiwa kepemimpinan yang baik. Dalam rangka membentuk Human Capital yang handal dan kompeten, Bank Mandiri telah menetapkan dan
menjalankan strategi berikut:
• Speed up learning to sustain high performance culture. berupa pendidikan formal program Bea Siswa S2 di Universitas
• Boost talent capability. luar negeri yang telah ditentukan dan diselenggarakan
• Leverage intangible assets to attract, restrain, and motivate the sepenuhnya atas beban biaya Perseroan.
best talent. • Mandiri Advanced Leaders Program (MALP)
Program leadership bagi top talent di Level 3 dengan
Bank Mandiri mempunyai komitmen dalam menciptakan pemimpin penekanan kepada Managing People & Communications, Digital
yang berkualitas dengan program pengembangan leadership yang Transformation, Strategic Banking, Finance.
berjenjang yaitu: • Mandiri Advanced Senior Leaders Program (MASLP)
• Officer Development Program (ODP) Program leadership bagi top talent di Level 2 dengan
Program pelatihan bagi fresh graduate yang akan menjadi penekanan kepada Managing People & Communications, Digital
pegawai pimpinan Bank Mandiri. Transformation, Strategic Banking, Finance.
• Staff Development Program (SDP) • Program SESPIBANK
Program pelatihan bagi pegawai internal Bank Mandiri yang Program pelatihan untuk calon Senior Executive atau Top
dipromosikan menjadi pegawai pimpinan Bank Mandiri. Management sebagai pimpinan puncak bank.
• Program Pasca Sarjana (S2) • Executive Development Program (EDP)
Program pendidikan formal bagi pegawai Bank Mandiri yang Program pelatihan bagi Direksi, SEVP, Group Head serta
telah memenuhi kriteria-kriteria yang dipersyaratkan. Program Regional CEO.
pelatihan yang diselenggarakan untuk pegawai secara selektif
Di samping itu, dalam rangka membentuk human capital yang BUMN, yang juga merupakan singkatan dari 6 (enam) tata nilai
handal dan kompeten, Bank Mandiri telah menetapkan dan utama, yakni: Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
menjalankan program pelatihan dan pengembangan human dan Kolaboratif. Core values ini menjadi fondasi filosofi dalam
capital dilakukan dengan mengacu kepada kebijakan internal pengembangan Technical dan Leadership Capability.
yang berlaku. Kerangka pelatihan dan pengembangan disusun 2. Technical Capability
berdasarkan kebutuhan bisnis dan diselaraskan dengan strategi Pengetahuan, keterampilan dan sikap yang wajib dimiliki
human capital. oleh pegawai yang sesuai denganfungsi jabatannya. Technical
capabilities dikelompokkan berdasarkan fungsi jabatan di
Adapun kerangka pelatihan dan pengembangan kompetensi di Corporate Banking, Retail Banking dan support function.
Bank Mandiri mencakup 3 (tiga) hal sebagai berikut: 3. Leadership Capability
1. Living Core Values Kemampuan yang diperlukan seorang pegawai untuk
Bank Mandiri yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik melaksanakan fungsi kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan
Negara (BUMN) menetapkan “AKHLAK” sebagai tata nilai utama yang baik sangat dibutuhkan agar nantinya seluruh pegawai
(core values) sumber daya manusia. AKHLAK merupakan core Bank Mandiri dapat menjadi role model bagi lingkungan
values yang wajib dimiliki dan dikembangkan oleh setiap insan sekitarnya.
Disain pelatihan dan pengembangan Human Capital diselaraskan dengan strategi Bank Mandiri agar seluruh program/kegiatan dapat
diselenggarakan secara efisien, efektif, dan terintegrasi untuk mendukung peningkatan kinerja Bank Mandiri.
s is Lea
aly r nin
An g
ng De
ni si
ar
gn
Le
rning Budget & Plan
Lear
ning Developmen
HUMAN CAPITAL
Lea
Lear
ting
ni n
Lea
rke
ion
gP
rn
t
in
Ma
Ev
ta
en
g
ar
al m
ua
pl e
&
tn
tio Im
n&
ng
in g
er
Rese Learn
Ch arch n
di
&
a ng ra
eM ,B
on
ana ati
gem
ent Facility Comm unic
Adapun disain pelatihan dan pengembangan di Bank Mandiri dilakukan tersebut dapat diidentifikasi gap kompetensi yang
meliputi komponen sebagai berikut: ada sehingga pendidikan dan pelatihan dapat diberikan
1. Learning Budget and Plan dengan lebih fokus kepada pegawai.
Proses penyusunan rencana pelatihan, pengembangan serta 3. Menerapkan Individual Development Plan, dimana pegawai
alokasi anggaran. mendapatkan pengembangan (development) yang spesifik dan
2. Learning Analysis terencana dengan baik sesuai hasil dialog dengan atasannya
Proses analisis kebutuhan pembelajaran berdasarkan agar dapat lebih produktif dan kinerjanya meningkat.
kebutuhan bisnis dan perkembangan organisasi. 4. Melakukan Digital Learning Transformation yang tidak terbatas
3. Learning Design pada melakukan konversi modul-modul pembelajaran yang
Proses disain kurikulum pendidikan dan pelatihan berdasarkan sebelumnya bersifat classical training menjadi virtual learning,
hasil tahap Learning Analysis. tetapi juga mengubah pendekatan yang semula “deliver people
4. Learning Development to where learning is” menjadi “deliver learning to where people
Proses pengembangan kurikulum pendidikan dan pelatihan are” yang memudahkan pegawai untuk mengakses modul-
menjadi materi, metodologi, serta evaluasi. modul pembelajaran yang dibutuhkan setiap saat dan cepat.
5. Learning Implementation Selaras dengan hal itu, Bank Mandiri juga terus membangun
Proses pengimplementasian kurikulum pendidikan dan mindset dan learning culture pegawai Bank Mandiri (Mandirian)
pelatihan yang telah disusun pada tahap Learning Design dan sebagai pembelajar tangguh yang memiliki keinginan untuk
Learning Development. terus belajar dan meningkatkan kompetensi agar dapat
6. Learning Evaluation and Research memberikan impact yang lebih baik dan nyata bagi bisnis Bank.
Proses pengukuran dan evaluasi hasil pendidikan dan pelatihan. 5. Menyelenggarakan “Mandiri Learning Carnival” sebagai
salah satu inisiatif digital learning transformation yang
Mengantisipasi situasi dan perkembangan yang terjadi khususnya mengkampanyekan proses belajar mandiri secara virtual, di
sebagai dampak pandemi, Bank Mandiri melakukan transformasi di mana pun dan kapan pun. Program Mandiri Learning Carnival
berbagai sektor, termasuk dalam bidang pendidikan dan pelatihan. dilakukan dengan menyiarkan 60 lebih Inspiring Speakers
Pada tahun 2020, Bank Mandiri mengimplementasikan beberapa termasuk jajaran Board of Directors dan Senior Vice Presidents,
inisiatif utama: yang menampilkan 200 lebih sesi terkait topik Leadership,
1. Merencanakan dan memastikan pendidikan dan pelatihan yang Managerial, dan Digital Mindset. Mandiri Learning Carnival juga
diselenggarakan akan mendukung dan memberi impact yang berhasil menjangkau lebih dari 29.000 pegawai Bank Mandiri
nyata bagi bisnis Bank melalui penyusunan dan implementasi di Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan. Sebagai seorang
Annual People Development Plan (APDP) setiap Direktorat. pembelajar tangguh, seluruh Mandirian diharapkan dapat
2. Menyempurnakan dan melakukan asesmen seluruh pegawai merasakan manfaat pembelajaran virtual yang dilakukan
pimpinan terkait kapabilitas teknikal dan kepemimpinan sambil bekerja, tanpa mengurangi efektivitas dan dampak
berdasarkan Technical Capability Model dan Leadership pembelajarannya.
Capability Model, dimana berdasarkan hasil asesmen yang
Selanjutnya, mengingat Bank Mandiri memiliki banyak unit kerja dengan tugas dan tanggung jawab yang beragam, maka dibentuklah
Academy untuk masing-masing bidang, yaitu:
Academy Segmen
Wholesale Banking Academy Fokus pada pengembangan segmen Wholesale Banking, Trade Finance, Treasury, International Banking dan
Kantor Luar Negeri.
Retail Banking Academy Fokus pada pengembangan segmen Small Medium Enterprise, Retail Banking, Consumer Deposit, Financial
Services dan Manajemen Investasi.
Operations Academy Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang Business Continuity Management, Credit Operations,
e-Channel Operations, Trade Services Operations dan Customer Care.
Governance and Risk Academy Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang Risk Management, Audit and Control Function, Compliance
dan Legal.
Digital Banking and Information Technology Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang Digital Banking, Teknologi Informasi, Enterprise Data
Academy Management.
Compliance and Finance Academy Fokus pada pengembangan kompetensi di bidang Finance, Corporate Transformation dan Human Capital.
Leadership and Management Development Fokus pada pengembangan kepemimpinan di Bank Mandiri, yaitu ODP/SDP, S2, MAFLP, MALP, MASLP, MAELP,
Academy serta Sales and Service.
Untuk menunjang pengembangan kompetensi pegawai, Bank Mandiri telah membangun fasilitas kampus yang memadai di seluruh
Indonesia dengan nama “Mandiri University”. Pembangunan Mandiri University direncanakan akan tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan
diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) tipe kampus, yaitu tipe A, B, dan C. Penjelasan untuk masing-masing tipe kampus adalah sebagai berikut:
• Kampus Tipe A: bersifat Nasional, terletak di Jakarta (ibukota negara) memiliki fasilitas lengkap seperti penginapan dengan fasilitas
setara hotel bintang 4, fasilitas MICE, fasilitas pendukung berupa retail.
• Kampus Tipe B: terletak di kota-kota yang memiliki Kantor Regional Bank Mandiri, dengan fasilitas minibank, kelas-kelas untuk melakukan
pelatihan dan kelas komputer.
• Kampus Tipe C: terletak di kota-kota yang tersebar di Indonesia untuk mendukung kampus tipe B, dengan fasilitas mini bank, kelas
pelatihan dan kelas computer.
Terdapat 13 (tiga belas) lokasi kampus di seluruh Indonesia dengan rincian sebagai berikut.
Employee Manager
02
Atasan langsung memberikan final
score dan initial performance level.
Employee
01 Pegawai melakukan self assesment.
Employee Manager
Manager
Atasan dari atasan langsung
03 memberikan final performance
level dengan memperhatikan
distribusi normal.
Matrix Manager
04 Kepala unit kerja yang menjadi pembina sistem atau segmen dari
pegawai yang ditempatkan di region untuk beberapa posisi tertentu,
Employee Manager akan menerima input/reviu/komentar dari Matrix
Manager dalam menentukan penilaian kinerja Employee.
Award Selain pemberian total reward seperti yang telah dijelaskan, untuk
mendorong semangat inovasi dan produktivitas pegawai, Bank
Kebijakan remunerasi merupakan strategi bank dalam memberikan Mandiri secara rutin menyelenggarakan ajang penghargaan untuk
imbalan kepada pegawai, yang disesuaikan dengan kemampuan pegawai, antara lain seperti berikut:
Bank agar dapat mengakomodir perubahan demografi pegawai,
pengelolaan biaya tenaga kerja, dan dalam rangka mendorong Mandiri Best Employee
pencapaian tujuan bisnis Bank Mandiri.
Mandiri Best Employee (MBE) merupakan sebuah bentuk apresiasi
Remunerasi Bank Mandiri disusun dengan tujuan untuk dapat tertinggi kepada pegawai Bank Mandiri yang diharapkan dapat
menarik, mempertahankan, memotivasi, dan meningkatkan merepresentasikan pegawai yang tidak hanya berkinerja dengan
keterikatan pagawai agar dapat secara terus menerus memberikan sangat baik, tetapi juga mampu menjadi role model yang secara aktif
kinerja yang optimal, mendukung visi, misi, dan strategi Bank mempengaruhi rekan sekelilingnya untuk juga dapat melampaui
Mandiri. target dengan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai utama TIPCE.
Secara umum, strategi remunerasi Bank Mandiri berpedoman pada National Frontliner Championship
Undang-Undang Ketenagakerjaan dan Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan. Strategi total reward untuk jangka panjang adalah Bank National Frontliner Championship (NFC) merupakan ajang
memiliki nilai kompetitif yang kuat terhadap pasar, yaitu: penghargaan yang diselenggarakan untuk mengapresiasi para
1) Mengupayakan secara umum posisi Bank pada 75 percentile. Frontliner Bank Mandiri atas pelayanan yang diberikan kepada
2) Khusus untuk top talent dan critical jobs dapat diposisikan nasabah. Melalui ajang ini, Bank Mandiri berharap agar seluruh
sampai dengan 90 percentile. Frontliner dapat termotivasi untuk berupaya menjadi yang terbaik
dan konsisten memberikan Customer Experience positif kepada
Untuk mengetahui posisi remunerasi Bank terhadap kondisi pasar, nasabah.
setiap tahun Bank Mandiri turut berpartisipasi dalam Annual Salary
Survey yang diselenggarakan oleh pihak ketiga yang independen
dan kompeten. Hasil kajian dari survei tersebut digunakan sebagai Actualize
dasar dalam menyesuaikan strategi remunerasi Bank Mandiri
untuk selanjutnya akan diusulkan dalam Rapat Direksi agar dapat Dalam mengimplementasikan program pengembangan karir, Bank
disetujui. Mandiri selalu berlandaskan pada prinsip fair opportunity, yaitu
adanya kesempatan yang sama bagi setiap pegawai untuk tumbuh
Penerapan strategi remunerasi juga dilaksanakan dengan dan berkembang dengan tetap memperhatikan faktor kebutuhan
memperhatikan kinerja dari tiap-tiap individu pegawai (based Bank Mandiri, job family jabatan yang dituju, kemampuan, tingkat
on performance), kinerja unit kerja dan kinerja Bank secara kinerja, value rating, kelompok talent (talent classification),
keseluruhan, namun tetap dalam anggaran yang ditetapkan. Secara ketersediaan jabatan, dan persyaratan lainnya.
umum, dalam mengimplementasikan total rewards Bank Mandiri
memberikan gaji, penyesuaian gaji setiap tahun, Tunjangan Hari Bank Mandiri menerapkan sistem grading yang memisahkan
Raya (THR), Uang Pelaksanaan Cuti Tahunan, dan Uang Cuti Besar antara job grade dan individual grade sebagai struktur dalam
yang diberikan untuk setiap periode masa kerja 3 (tiga) tahunan. pengembangan karir. Job Grade merupakan nilai yang
Bank Mandiri juga menyediakan fasilitas kesehatan bagi pegawai menggambarkan tingkat jabatan yang berdasarkan pada bobot
dan anggota keluarganya, meliputi jaminan rawat inap, rawat jalan, pekerjaan maupun faktor-faktor yang ditetapkan oleh Bank Mandiri.
melahirkan, rawat gigi, General Check Up, kacamata serta program Individual Grade merupakan nilai yang menggambarkan tingkat
kesehatan pensiunan Bank Mandiri. pegawai tetap yang ditetapkan atas dasar kinerja, kompetensi
teknis, leadership dan masa kerja masing-masing pegawai, serta
Selain itu, Bank memberikan kompensasi yang bersifat variable dilakukan evaluasi secara periodik melalui proses penilaian.
diantaranya Tunjangan Lokasi, Tunjangan Jabatan tertentu,
Tunjangan Penampilan untuk pegawai frontliner, Kompensasi
Lembur, Bonus pencapaian kinerja, Insentif penjualan, retention Promotion
program serta program Long Term Incentive dalam bentuk saham.
Terdapat beberapa hal yang dipertimbangkan saat melakukan
Untuk menunjang kedinasan pegawai, Bank Mandiri memberikan pemindahan pegawai, antara lain jabatan yang dituju minimal
fasilitas kedinasan meliputi rumah dinas, penggantian biaya memiliki job grade yang sama atau lebih tinggi, kinerja dan potensi
utilities, pulsa telepon, dan Kendaraan dinas sewa. Sedangkan pegawai, masa kerja pegawai di posisi dan/atau di lokasi kerja
untuk mendukung kebutuhan pegawai dalam kepemilikan rumah, terakhir, dan kapabilitas yang dibutuhkan di jabatan yang dituju.
kendaraan maupun kebutuhan lainnya, Bank Mandiri memberikan Pemindahan pegawai Bank Mandiri dilaksanakan dalam 2 (dua)
fasilitas Kredit Kesejahteraan Pegawai. siklus waktu yaitu Main Promotion Cycle (MPC) dan Secondary
Promotion Cycle (SPC) yang dilakukan dalam sistem Talent Mobility.
Proses manajemen talent dan suksesi merupakan proses menyiapkan dan mengembangkan talent sehingga siap untuk menjadi suksesor
yang menempati posisi-posisi kritikal di Bank Mandiri. Dengan adanya Manajemen talent dan suksesi yang baik, diharapkan Bank Mandiri
memiliki talent-talent terbaik yang siap mengisi leadership pipeline secara berkesinambungan.
Manajemen talent dan suksesi menerapkan Mandiri 5 (lima) Cores Triangle yang terdiri dari Capability, Culture and Ethic, Leadership, Mindset,
dan Purpose. Framework tersebut digunakan sebagai dasar dalam pengembangan talent yang memastikan kelima aspek tersebut dijalankan
secara berimbang dan menyeluruh. Proses manajemen talent dan suksesi dibagi menjadi 4 (empat) proses utama yang terdiri dari:
1. Talent Classification and Nomination
Proses pemetaan dan penentuan talent berdasarkan konsistensi kinerja dan potensi dari setiap pegawai yang prosesnya diawali dari
penentuan penilaian kinerja, penilaian potensi, penentuan Talent Classification, hingga dikelompokkan menjadi 2 (dua) Talent Group.
2. Talent Assessment
Proses pengukuran kapabilitas dan profil dari talent yang bertujuan untuk memperoleh informasi terkait capability gap dari talent
yang dapat digunakan sebagai masukan dalam pengembangan. Talent Assessment mengukur 3 (tiga) aspek yang mencakup Leadership
Assessment, Technical Assessment, dan Behaviour Assessment.
3. Talent Development
Talent yang telah ditetapkan sebagai suksesor, akan disusun rencana pengembangannya dalam bentuk Individual Development Program
(IDP). Penyusunan tersebut berdasarkan capability gap dari setiap suksesor. Rencana pengembangan secara garis besar dapat dibagi
menjadi 3 (tiga) bagian yaitu Job Exposure (dapat berupa Project Assignment, Promotion, Job Swap, dan Job Attachment), Training, serta
Coaching and Mentoring.
4. Talent Review
Tahap untuk melakukan evaluasi kembali terhadap suksesor yang telah terpilih berdasarkan kinerja, kompetensi, dan potensinya.
Pelaksanaan reviu terhadap suksesor diadakan setiap 6 (enam) bulan sekali. Output dari reviu tersebut dapat berupa penyesuaian
pengembangan/dilanjutkan, dikeluarkan dari pool suksesor, atau siap untuk dipromosikan.
Seseorang yang memiliki energi yang luar Seseorang yang memiliki visi dan arah yang
biasa besar dan selalu berinisiatif tinggi jelas bagi dirinya dalam mencapai sesuatu.
untuk mencapai dan meraih lebih dari yang Orang ini juga memiliki perencanaan yang
diharapkan. Sehingga Orang ini akan selalu jelas dan baik terkait bagaimana suatu hal
berusaha untuk menjadi yang terbaik dan akan di-deliver untuk mencapai yang terbaik.
melebihi target. Sehingga saat menjadi leader, Orang ini akan
memberikan arahan yang jelas bagi dirinya
sendiri maupun bagi timnya.
8 Mandirian Unggul
Bank Mandiri mendefinisikan perilaku utama yang perlu dimiliki
oleh pegawai berdasarkan hasil kajian terhadap beberapa alat ukur
kompetensi yang digunakan beberapa lembaga assessment center.
Perilaku utama ini digunakan sebagai alat bantu pengukuran potensi
seorang pegawai yang disebut 8 Mandirian Unggul. Adapun yang
disebut sebagai 8 Mandirian Unggul adalah sebagai berikut.
Decisive Etchics
Pada saat terjadinya situasi yang tidak Ethic memiliki kaitan yang erat dengan
menentu, salah satu tugas terberat seorang integritas pegawai, baik dalam pembuatan
pemimpin adalah membuat keputusan. keputusan maupun saat berkolaborasi
Decisive adalah salah satu sikap yang kritikal dengan stakeholders terkait. Namun perlu
seorang pemimpin diharapkan mampu diingat juga bahwa ethics erat juga kaitannya
mengarahkan dan membuat keputusan dengan tindakan dan komunikasi yang dapat
yang dapat dipertanggungjawabkan dengan dipertanggungjawabkan dan dipercaya.
risiko yang telah terukur dalam situasi
tersulit sekalipun.
Seluruh unsur yang telah disebutkan Untuk menjadi pemimpin di Bank Mandiri, akan
sebelumnya menjadi sia-sia saat pekerjaan ada banyak sekali tantangan, halangan dan
berhenti pada aspirasi dan janji semata kesulitan yang harus dihadapi sepanjang proses
tanpa adanya hasil yang jelas. Pada untuk meraih pencapaian tertentu. Oleh karena
akhir hari, ukuran keberhasilan suatu itu, seorang Mandirian Unggul diharapkan untuk
pekerjaan akan diukur dari hasil kerja yang dapat menunjukan ketangguhannya dalam
diselesaikan dengan tuntas dengan kualitas menghadapi segala tantangan dan memiliki
kerja yang baik dan tetap menjunjung kemampuan bangkit kembali saat harus jatuh
tinggi etika serta kerjasama dengan seluruh selama proses perjalanan tersebut.
stakeholders.
Dalam melaksanakan program pensiun, Bank Mandiri mendirikan Program Persiapan Pensiun
Dana Pensiun bagi Pegawai. Secara umum, ruang lingkup program
Dana Pensiun terdiri dari dua program, yaitu: Bagi pegawai yang akan dan telah memasuki usia pensiun, Bank
1. Program Pensiun Manfaat Pasti Mandiri turut menyediakan pelatihan khusus terkait program
Program pensiun bagi Pegawai yang masih aktif bekerja di Bank persiapan pensiun pegawai yaitu Pra-Purna Bhakti, dimana
yang berasal dari Bank Legacy (4 Bank sebelum merger) dan pelatihan ini bertujuan untuk membentuk mental dan keahlian
para pensiunan Bank Legacy. serta sebagai pembekalan kepada para pegawai agar tetap
2. Program Pensiun Iuran Pasti produktif walaupun tidak lagi menjadi pegawai aktif.
Program pensiun bagi Pegawai Tetap Bank dan Pegawai baru
yang telah diangkat sebagai pegawai tetap Bank Mandiri.
Benefit Pasca Pensiun
Sehubungan dengan adanya Peraturan OJK No. 5/POJK.05/2017
tentang Iuran, Manfaat Pensiun, dan Manfaat Lain yang Bank Mandiri juga memberikan apresiasi kepada Pensiunan Bank
diselenggarakan oleh Dana Pensiun, Bank Mandiri telah Mandiri yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada
melaksanakan penyesuaian Peraturan Dana Pensiun (PDP) sesuai Pegawai yang memasuki usia pensiun normal atas kontribusinya
dengan keputusan Dewan Komisioner OJK No. KEP-125/NB.11/2018 kepada Bank Mandiri dan dalam rangka meningkatkan engagement
tangal 12 Maret 2018, antara lain: Pegawai/pensiunan terhadap Bank Mandiri.
• Akumulasi Iuran Pemberi Kerja bagi peserta dengan masa
kepesertaan kurang dari 3 (tiga) tahun digunakan sebagai iuran Bank Mandiri juga memperhatikan fasilitas kesehatan bagi Pegawai
Pemberi Kerja untuk peserta yang lain. yang telah memasuki usia pensiun dengan mendirikan Koperasi
• Pemilih pembayaran Manfaat Pensiun secara sekaligus. Mandiri Healthcare (MHC). Koperasi MHC didirikan sejak akhir
tahun 2010 dengan iuran keanggotaan sebesar 5% yang berasal dari
kontribusi Pegawai sebesar 2% dan subsidi dari Bank sebesar 3%.
Pengelolaan setiap fungsi human capital diatur dalam bentuk proses dan dituangkan dalam kebijakan yang dijadikan pedoman dengan
memperhatikan risiko-risiko operasional. Kebijakan internal terkait pengelolaan human capital di Bank Mandiri antara lain diatur dalam:
1. Kebijakan Operasional (Sub Bab Sumber Daya Manusia) yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 12 Desember 2017, serta
dilakukan revisi yang telah disetujui pada 03 Juli 2019;
2. Standar Pedoman Sumber Daya Manusia yang telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 3 Juli 2019, serta dilakukan revisi yang
telah disetujui pada 18 Desember 2020; dan
3. Petunjuk Teknis Sumber Daya Manusia (PTSDM) dilakukan pemutakhiran dengan menggunakan konsep employee lifecycle (8A).
Pemutakhiran dilakukan secara parsial dan bertahap, adapun PTSDM yang telah dimutakhirkan dan disetujui adalah sebagai berikut.
2. PTSDM Architect – Perencanaan Kebutuhan Pegawai dan Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja 12 September 2018
9. PTSDM Advance – Pelaksanaan Program Internship, Riset, Penelitian, dan Praktek kerja Lapangan di Unit Kerja 1 Juli 2018
10. PTSDM Advance – Learning and Development – Biaya Pelatihan dan Pengembangan 1 April 2019
15. PTSDM Award – Transactional Reward dan Pengelolaan Administrasi Senior Executive Vice President (SEVP) 1 Februari 2019
21. PTSDM Corporate Culture – Culture Excellence Score Board (CES) 1 Juni 2018
22. PTSDM Corporate Culture – Pengelolaan Kriya Mandiri dan Database Kriya Mandiri 10 Juli 2018
23. PTSDM Corporate Culture – Mandiri Employee Award (MEA) 1 Maret 2019
26. PTSDM Mandiri CLICK & Individual Development Plan (IDP) Online 1 September 2020
Seluruh ketentuan internal terkait Sumber Daya Manusia senantiasa direviu dan diperbaharui secara berkala sesuai dengan perkembangan
organisasi.
Bank Mandiri senantiasa melakukan pengelolaan dan pembaharuan pada sistem informasi manajemen Human Capital (Human Capital
Information Management System) yang disesuaikan dengan kebutuhan Bank Mandiri dengan mengacu pada kebijakan dan prosedur yang
berlaku. Hal yang harus diperhatikan dalam sistem informasi manajemen Human Capital adalah bahwa pengaturan, pengembangan dan
modifikasi sistem harus memperhatikan aspek konsistensi, kontinuitas operasional sistem, efisiensi waktu, pengurangan risiko operasional
dan kepuasan pelanggan.
Mandiri Talent Management System atau yang dikenal dengan nama TaMS merupakan tools
untuk membantu pengelolaan pegawai dan proses-proses human capital yang ada di Bank
Mandiri. Saat ini, TaMS digunakan oleh tim Human Capital dan Line Manager dalam melakukan
mobility pegawai, penentuan talent classification, succession management, dan compensation
management.
Mandiri Click
Sejak diluncurkannya pada tahun 2017, portal layanan kepegawaian Bank Mandiri (employee
self service) yakni Mandiri CLICK telah memiliki banyak fitur tambahan untuk terus dapat
mendukung pegawai dalam memiliki pemahaman atas hak dan kewajibannya sesuai dengan
kebijakan internal Bank Mandiri. Kini Mandiri CLICK juga telah memiliki fitur cuti serta fitur
benefit untuk mengetahui fasilitas dan benefit apa saja yang dimiliki oleh setiap pegawai. Selain
itu, Mandiri CLICK kini diperkaya informasi dari pihak-pihak yang relevan terkait kepegawaian
seperti BPJS hingga Dana Pensiun Bank Mandiri.
Mandiri Easy
Human capital Bank Mandiri menggunakan salah satu e-Performance tools yang dinamakan
Mandiri easy (Mandiri Employee Appreciation System) dalam rangka menyelaraskan sasaran
dan memastikan pencapaian seluruh target dapat termonitor dengan baik. Mandiri easy
merupakan sistem berbasis cloud sehingga fleksibel untuk di akses dimanapun sejauh
terkoneksi dengan internet. Sistem ini berfungsi sebagai akses untuk melakukan penilaian
terhadap performance pegawai Bank Mandiri.
Mandiri Career adalah salah satu menu dalam website Bank Mandiri yang berisi informasi mengenai job vacancy di Bank Mandiri (ODP, MY
Lead, Kriya Mandiri, Experienced Hire, Banking Staff dan CPDK) dan Entitas Anak. Masyarakat dimungkinkan menyampaikan lamaran kerja
secara online melalui Mandiri Career.
Mandiri Young Leaders (MYLD) adalah alat pendukung bagi partisipan Mandiri Young Leaders
untuk selalu update terhadap informasi Mandiri Young Leaders Program.
Internalisasi Budaya
Mandiri mendorong Bank Mandiri untuk terus menyesuaikan cara dalam menginternalisasikan Core Values dan Program Kerja Budaya agar
dapat lebih mudah dipahami dan dijalankan oleh seluruh Mandirian. Internalisasi Program Kerja Budaya didukung oleh Culture Squad Leader
dan Mandiri Culture Squad sebagai enabler dalam menjalankan pendekatan Smell of The Place: Tell Me, Show Me, Guide Me, Teach Me sebagai
strategi implementasi Program Kerja Budaya dengan penjelasan sebagai berikut:
TELL ME SHOW ME
(Dikomunikasikan) (Dicontohkan)
3 4
TEACH ME GUIDE ME
(Diajarkan) (Dibimbing)
Culture Squad merupakan wadah bagi seluruh Mandirian untuk mensosialisasikan dan mengimplementasikan budaya kerja perusahaan
secara disiplin untuk mendukung Visi dan Misi Bank Mandiri. saat ini yang telah tergabung dalam Culture Squad adalah Mandiri Youngster,
Mandiri Dancer Squad, Mandiri Influencer, Mandiri Writers, dan Mandiri Movie Creator.
COPORATE
VISI
PLAN 2020-2024
To the Nation
Bersama Membangun Negeri
Learn Grow Contribute
5 Tema/Judul
kebutuhan
Mandirian
Memenuhi
Pelanggan
Program
Tangguh
Tumbuh
Sehat
Kerja Budaya
Synergy/Colaborate
Satu Hati Satu Mandiri
+ 18 key Behaviors
Core
Values TRANSFORMASI
Belajar, Bersinergi, Bertumbuh, Berkontribusi EVP BUMN
Menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN terkait penerapan Nilai-Nilai Utama (Core Values) Sumber Daya Manusia “AKHLAK” (Amanah,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), dan Employee Value Proposition (EVP) yaitu Learn, Grow, and Contribute to Indonesia
(Belajar, Bertumbuh, dan Berkontribusi Untuk Indonesia) di setiap BUMN, Bank Mandiri sebagai bagian dari BUMN berkomitmen untuk
memberikan dukungan penuh terkait penerapan dan penyeragaman Nilai-nilai Utama dan EVP tersebut yang bertujuan untuk mewujudkan
peran BUMN sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, akselerator kesejahteraan sosial (social welfare), penyedia lapangan kerja, dan penyedia
talenta.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank Mandiri melakukan penyelarasan pada Core Values yang sebelumnya adalah TIPCE menjadi AKHLAK,
dan 11 Perilaku menjadi 18 Perilaku namun tetap menjaga identitas dan keunikan melalui 5 (lima) tema dan program kerja budaya Bank
Mandiri. 5 (lima) Tema Program Kerja Budaya merupakan bentuk riil aktivitas dari Core Values AKHLAK yaitu: Satu Hati Satu Mandiri, Mandirian
Tangguh, Tumbuh Sehat, Memenuhi Kebutuhan Pelanggan, dan Bersama Membangun Negeri.
Penjelasan penjelasan mengenai Core Values AKHLAK dan 18 Perilaku adalah sebagai berikut:
Nilai-nilai
No. Definisi Panduan Perilaku
Utama
Berdedikasi dan a. Menjaga nama baik sesama karyawan, pimpinan, BUMN, dan Negara
mengutamakan b. Rela berkorban untuk mencapai tujuan yang lebih besar
4. Loyal
kepentingan Bangsa dan c. Patuh kepada pimpinan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum
Negara dan etika
Pengelolaan Sumber Daya Manusia (Human Capital) di Bank Mandiri disupervisi langsung oleh Direktur Kepatuhan. Untuk mendukung pelaksanaan
strategi bisnis yang selaras dengan visi dan misi Bank, maka dilakukan penyelarasan struktur organisasi, termasuk dalam pengelolaan Human
Capital sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/133/2020 tanggal 9 November 2020 sebagai berikut.
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing Unit Kerja di atas terkait pengelolaan Human Capital adalah:
HC Engagement & Outsourcing Management Merumuskan strategi dan kebijakan untuk menjaga employee engagement yang baik dengan melakukan
penyelarasan seluruh kebijakan Human Capital dan penerapan kebijakan ketenagakerjaan serta hubungan
industrial yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Merencanakan, menetapkan, mengembangkan, mengarahkan, memonitor dan mengevaluasi strategi
implementasi dan layanan MPOM terkait dengan pengelolaan dan pemenuhan Tenaga Alih Daya (TAD),
serta pengelolaan program magang Kriya Mandiri sesuai dengan perencanaan kebutuhan jumlah, waktu
dan anggaran yang ditetapkan.
Human Capital Performance & Remuneration Mengelola, mengembangkan dan memonitor kebijakan Human Capital terkait Performance and Reward
Management serta Organization Development untuk mendukung proses bisnis dan efektivitas organisasi
baik di Kantor Pusat dan Regional berdasarkan best practices yang selaras dengan strategi bisnis serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Human Capital Strategy & Talent Merumuskan serta mengembangkan strategi dan kebijakan Human Capital yang komprehensif terkait
Management talent management dan Human Capital process improvement and technology yang dapat memberikan
dukungan kepada seluruh unit kerja Kantor Pusat dan Regional baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang.
Human Capital Services Merumuskan strategi dan kebijakan terkait pemenuhan Human Capital, operasional serta pelayanan
Human Capital yang efektif dan efisien sehingga mampu menciptakan sinergi dan memenuhi kebutuhan
seluruh unit kerja kantor pusat dan regional secara time to market.
Mandiri University Group Memberikan solusi serta program pelatihan dan pengembangan yang tepat untuk memastikan setiap
pegawai telah dilengkapi kapabilitas untuk mendukung pertumbuhan dan pencapaian kinerja masing-
masing unit kerja.
Human Capital Business Partner Sebagai strategic business partner dalam pengelolaan Human Capital di unit-unit kerja di bawah
koordinasinya, baik di Kantor Pusat maupun di Regional.
Informasi mengenai profil pegawai Bank Mandiri dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan di Laporan Tahunan ini.
Human Capital Bank Mandiri mempunyai sistem kebijakan untuk mengatur ulang peran dan
kewenangannya untuk menghadapi masa krisis seperti masa masa pandemi COVID-19 ini sesuai
strategi Bankwide. Aspek-aspek human capital yang diatur kembali untuk menghadapi krisis adalah:
Dalam mendukung keselarasan Corporate Plan 2020-2024, Bank Mandiri memiliki strategi transformasi digital melalui penerapan
“4-Pronged Framework” sebagai digital strategi.
Digitize
Internal
Platform
Modemize
Distribution
Chanels
03
15 15 15
10
10
5.5 5.5
8
upgrade P7 to P9
6
3.2
4
: Maximum TPS
(in Thousands) 3
Backup Firewall
IaaS PaaS Active2 MS AD as service DMZ
Integration as service *Layer 4
SOON
MPN gen 3,
Blue SOA, H2H
Mandiri Cloud berada di kedua Data Center (DC) Bank Mandiri dan digunakan untuk operasional TI serta development aplikasi-aplikasi
Bank Mandiri. Bank Mandiri terus melakukan improvement terhadap Mandiri Cloud baik dari sisi fitur-fitur yang terkini, mendukung
pengembangan aplikasi berbasis Agile Development, availabilitas yang tinggi dan kapasitas yang memadai untuk mendukung
kebutuhan bisnis. Selain itu Mandiri Cloud juga mendukung sinergi Mandiri Group dengan penyediaan IaaS untuk perusahaan
anak. Dengan adanya Mandiri Cloud, diharapkan TI Bank Mandiri bisa terdepan, efisien dalam investasi dan sanggup memenuhi
pertumbuhan bisnis Bank Mandiri yang cepat.
Retail Collection
Credit Card
(Credit Card)
• 5 days to 1 day
Procressing Time Reduction • 30% Faster Handling Time
• 90% Auto-Decision • 10% Productivity Improvement
• 125% Productivity Improvement
01 02 03 04
Q2 2020 Q1 2021
• Mortgage
SME & Micro
• Personal Loan
d. Data Analytics
Bank Mandiri mengembangkan artificial intelligence dan machine learning untuk pemanfaatan big data analytics yang dapat
mendorong eksekusi bisnis menjadi lebih akurat. Pemanfaatan data antara lain dilakukan:
1) Sentimen analytics; Penurunan jumlah komplain sebesar 92% melalui analisa tren complain nasabah.
2) Customer 360; Pengurangan risiko take over sebesar 22% melalui analisa tren transaksi debitur.
3) Customer segmentation; Peningkatan penggunaan Mandiri Online sebesar 20% melalui campaign yang terstruktur.
4) Next base over; Peningkatan transaksi kartu kredit sebesar 105% melalui promosi sesuai dengan kebutuhan nasabah.
5) Channel shifting; Peningkatan 10% konversi pengguna ATM menjadi pengguna Mandiri Online.
Interbank Transfer
Balance Inquiry Loan Account
Money transfer from mandiri account to
Display Mandiri loan account balance
other domestic banks
Inhouse Transfer
Balance Inquiry Saving Account
Money transfer from mandiri account to
Display Mandiri saving account balance
other domestic banks
Produk/Service Bank yang dijual SKN Transfer
melalui channel distribusi Bank Transfer Status Inquiry
Money transfer between Mandiri account to
Display information status of transfer transaction
other domestic banks using SKN
RTGS Transfer
Transaction Inquiry Loan Account
Money transfer from Mandiri account to
Display loan account today transactions history
other domestic banks using RTGS
Bill Payment
Transaction Inquiry Saving Account
API
Enable payment for utilities, insurance
Display saving account today transactions history
and multi payment bill
Direct Debit
Account Info Inquiry Internal
Online payment solution for customer
Display Mandiri customer account information
using Mandiri Debit Card
Produk/Service Bank dapat dijual melalui platform
Mitra dengan menggunakan koneksi API Bill Payment Inquiry
Seller Financing
Display dilling information of utilities, insurance
Online onboarding retail productive loan
and multipayment
4) Fitur Auto Installment yang dapat mengubah transaksi 5) Pembukaan rekening deposito dengan bunga yang
pada kartu kredit nasabah menjadi cicilan dengan menarik dan kompetitif yang memudahkan nasabah
proses yang cepat dan tenor yang variatif. untuk melakukan investasi deposito berjangka.
6) Top up, cek saldo, cek riwayat saldo dan perbarui saldo
Mandiri e-Money pada iOS (min. iPhone 8 dengan
iOS 13) yang memiliki fitur NFC dimana Bank Mandiri
menjadi Bank pertama yang dapat melakukan fitur ini
pada iOS.
c. Digital Financing, proses penyaluran kredit produktif maupun konsumtif melalui platform Mitra. Bank Mandiri telah berkolaborasi
dengan Top 5 (lima) e-commerce dan Fintech untuk layanan digital financing melalui platform Mitra.
1) Pembiayaan modal usaha kepada UMKM Online
Kemudahan pengajuan aplikasi pinjaman bagi UMKM Online melalui aplikasi Mitra yang dengan langsung mendapatkan limit
kredit untuk modal usaha pendorong ekonomi kreatif dengan kurun waktu kurang dari 3 jam.
Paperless
Presentless
Cashless
Paperless
Presentless
Revolving
Dalam menjaga keberlangsungan bisnis dan operasional TI Bank Mandiri diperlukan dukungan infrastruktur TI yang handal dan memiliki
availabilitas tinggi. Pertumbuhan bisnis Bank Mandiri yang semakin meningkat juga mengharuskan Bank secara terus-menerus melakukan
perbaikan dari sisi infrastruktur dan operasional TI. Saat ini Infrastruktur TI Bank Mandiri di dukung oleh fasilitas Data Center (DC) dan Disaster
Recovery Center (DRC) dalam mendukung kontinuitas bisnis Bank Mandiri saat kondisi darurat. Pada tahun 2020 Bank Mandiri juga melakukan
peningkatan sistem core banking untuk meningkatkan availability dan reliability layanan TI. Selain itu implementasi Infrastructure as a Service
bernama Mandiri Cloud sebagai Virtual Private Cloud (VPC) digunakan untuk mempercepat penyediaan infrastruktur dalam operasional dan
pengembangan aplikasi-aplikasi Bank Mandiri.
Terkait dengan menjaga operasional TI Bank Mandiri, berikut penjelasan secara singkat infrastruktur TI:
DC DRC
Untuk mendukung layanan dengan availabilitas tinggi serta proteksi terhadap bencana, Bank Mandiri berencana mengadopsi
Strategi 3 (tiga) Data Center (DC).
DRC
eksisting eksisting
New DRC
in progress
Dengan strategi 3 (tiga) DC tersebut, 2 (dua) Data Center 4. Switch Over, yaitu Percepatan kemampuan dalam melakukan
berfungsi sebagai DC Active – Active untuk mendukung layanan proses switch over terutama untuk aplikasi very critical & critical
high availability, dimana kedua fasilitas tersebut berada pada sehingga mengurangi potensi terjadinya incident.
jarak maksimum kurang lebih 40 km untuk menjaga low latency
connectivity antar DC. Untuk menjaga kehandalan operasional, percepatan penyelesaian
masalah yang terukur dan termonitor, serta sebagai komitmen
Mempertimbangkan DC Active – Active berada dalam jarak dalam memberikan dukungan prima kepada bisnis Bank Mandiri,
berdekatan, terdapat risiko double disaster jika terjadi bencana unit kerja TI Bank Mandiri mengimplementasikan standar layanan
dalam skala besar. Untuk mitigasi risiko tersebut dibutuhkan DC yang tersertifikasi, antara lain:
ketiga sebagai Disaster Recovery Center (DRC) yang berada pada 1. Surveillance ISO 9001, dengan mengimplementasikan sistem
wilayah berbeda. manajemen mutu ISO 9001 dapat meningkatkan kepercayaan
dan kepuasan pelanggan, serta meningkatkan kualitas, produk,
Dalam hal Problem Management, TI Bank Mandiri melakukan proses dan pelayanan yang diberikan.
Operation Improvement yang terdiri dari 4 besaran: 2. Resertifikasi ISO 20000, untuk meningkatkan kualitas layanan
1. Preventive Maintenance, yaitu Standarisasi ruang lingkup IT, mendorong peningkatan dan perbaikan layanan IT secara
maintenance untuk menjaga kestabilan sistem. terus menerus.
2. Monitoring/Detection, yaitu end-to-end monitoring tools untuk
membantu analisa permasalahan yang terjadi. Mengingat mayoritas transaksi perbankan sudah bergeser kearah
3. Problem Handling/Fixing, yaitu Percepatan kemampuan digital, faktor keamanan dalam bertransaksi menjadi perhatian
recovery sistem atas permasalahan yang terjadi baik known lebih untuk memberikan kenyamanan dan trust kepada nasabah.
maupun unknown.
Pengamanan Teknologi Informasi dilakukan secara terukur dan sistematis melalui pengelolaan risiko keamanan informasi termasuk risiko
pencurian/kehilangan/penyalahgunaan/pengungkapan data rahasia nasabah. Pengamanan teknologi informasi di Bank Mandiri di lakukan
dengan menerapkan 4 (empat) layer protection yang meliputi:
1. Awareness
Awareness merupakan 1st layer protection dimana pegawai sebagai aset yang powerfull perlu memiliki kesadaran mengenai keamanan
informasi (security awareness). Selanjutnya security awareness diimplementasikan dalam keseharian menjadi perilaku dan pada akhirnya
menjadi budaya (culture) Bank. Bank melakukan sertifikasi security awareness untuk Dewan Komisaris, Direksi, SEVP dan seluruh pegawai
lainnya secara rutin setahun sekali serta terdapat program campaign security awareness rutin bulanan maupun 3 (tiga) bulanan berupa
newsletter, podcast, email blast, dan penyampaian poster.
Sertifikasi Security
Live Podcast
Awareness
Awareness
4. Fraud Detection Bank Mandiri memiliki unit khusus yang melakukan pengelolaan
Fraud detection merupakan 4th layer protection yang berupa proses keamanan informasi untuk memastikan terdapat strategi
dan teknologi untuk mendeteksi adanya aktivitas-aktivitas pengamanan informasi, melakukan kegiatan operasional
yang berpotensi menjadi fraud (seperti anomali transaksi). security dan monitoring 24x7, mengimplementasikan
teknologi/tools pengamanan informasi sesuai kebutuhan
serta pelaksanaan kegiatan security awareness campaign.
Fraud Analysis and Detection
Pengamanan informasi yang dilakukan oleh CISO Office
berbasis pada Enterprise Information Security Architecture
(EISA) yang berfokus pada 3 (tiga) area, yaitu Governance,
Protection dan Operation. EISA dirancang untuk melaksanakan
aktivitas pengamanan teknologi informasi serta untuk
mencegah, mendeteksi, merespon dan memulihkan Bank atas
insiden cybersecurity.
Pengelolaan aset Bank, berupa informasi dan 4. Data Security – dengan menggunakan
data nasabah dilaksanakan dengan menerapkan teknologi antara lain Data Loss Prevention,
prinsip Confidentiality, Integrity, and Availability Data Masking hingga Data Encryption untuk
yang berpedoman pada Budaya Kerja, Good mencegah kebocoran informasi Bank
Corporate Governance, Code of Conduct, Business khususnya data sensitif nasabah.
Ethics, Prudential Banking serta regulasi terkait.
5. IT Infrastructure Security – dengan
Bank meningkatkan kompetensi pegawainya melakukan pemutakhiran pada
melalui training dan sertifikasi terkait dengan pengamanan infrastruktur yang digunakan
teknologi informasi, cyber security risk and data oleh Bank melalui patching, hardening,
protection. serta pengelolaan Identity and Access
Management dan Privileged Access
Bank telah melakukan identifikasi risiko cyber Management.
dalam hubungan dengan pihak ketiga melalui 3rd
party risk assessment secara berkala.
Implementasi teknologi SDWAN yaitu memanfaatkan jaringan internet public untuk menghubungkan antara Data Center dengan Kantor
Pusat dan Kantor Cabang Bank untuk meningkatkan kapasitas bandwith yang diperlukan untuk menunjang operasional dan collaboration
tools O365 di masa pandemi. Implementasi SDWAN tetap secure karena dilakukan end-to-end encryption. Selain itu SDWAN memiliki fitur
automation process yang dapat melakukan centralize konfigurasi, meningkatkan visibility dan mencegah human error.
MPLS MPLS
SDWAN
INTERNET ROUTER
SDWAN
CONTROLLER
INTERNET MPLS
SDWAN
ROUTER
INTERNET
Software Defined Networking (SDN) adalah arsitektur baru pada jaringan Data Center Bank Mandiri yang bersifat dynamic, manageable, dan
adaptable. Dengan implementasi SDN ini bertujuan untuk membuat jaringan menjadi lebih fleksibel dan memudahkan dalam mengontrol
jaringan Data Center apabila terdapat perubahan dalam business requirement serta meningkatkan stability dan availability jaringan Data
Center.
Implementasi SDN pada jaringan Data Center bertujuan untuk memenuhi kebutuhan bisnis yang membutuhkan kecepatan time to market
dengan fitur automation. Penggunaan SDN juga meningkatkan SLA dengan Active-Active Data Centre dan peningkatan keamanan jaringan.
Multi
Tenancy
Faster
Security
Provisioning
SDN
Automation Testing
Automation Testing adalah inovasi Bank Mandiri untuk mendukung percepatan proses uji coba aplikasi dan pemanfaatan automation untuk
pembuatan test data. Pada umumnya pengujian aplikasi menggunakan pengujian manual dimana dalam pengujian tersebut terdapat beberapa
kelemahan seperti human error jika kelelahan dalam melakukan pengujian yang berulang atau not reusable, kurang ketelitian, sampai dengan
membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengujian aplikasi karena dilakukan secara manual perorangan dan membutuhkan resource
yang cukup besar. Dengan pemanfaatan automation testing, proses pengujian aplikasi dilakukan secara otomatis dengan membandingkan
hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya.
Tidak hanya itu saja, benefit yang didapatkan dari pemanfaatan automation testing ini adalah kecepatan dan efisien, karena dilakukan secara
komputerisasi dan dapat dilakukan berulang atau reusable. Salah satu pemanfaatan yang tepat dari automation testing adalah dalam fase
regression, dimana dalam pengembangan suatu aplikasi atau fitur terbaru harus melakukan pengujian ulang untuk fitur yang sudah ada atau
existing untuk mencari apakah fitur tersebut terimbas dari pengembangan yang sedang dilakukan, dengan automation test pengujian dapat
dilakukan secara komputerisasi sehingga dapat mengalokasikan fokus pengerjaan yang dilakukan oleh perorangan kepada aktifitas yang lain.
Machine Improvement
Process
TEST AUTOMATION Repeatability
Operation Improvement
Bank Mandiri sepanjang tahun 2020 melakukan peningkatan kestabilan sistem IT melalui Operation Improvement yaitu design and scope
review, testing, deployment, handover, monitoring, housekeeping, tuning & improvement, capacity planning dan upgrade. Salah satunya adalah
implementasi single consolidated platform dengan Control M, fitur yang dikembangkan adalah Enterprise Scheduler multiplatform yang
bertujuan untuk meningkatkan efektifitas dan keakuratan proses operasional harian end of day, proses backup atau restore data core banking,
data warehouse, regulatory reporting, dan metode handshaking masing-masing platform aplikasi yang saat ini masih dilakukan manual
sehingga mempunyai potensi human error dan inefisiensi waktu.
Oleh karena itu, dengan pemanfaatan single consolidated platform Control M dapat memberikan benefit otomatisasi end to end batch process
yang dilakukan dengan scheduler, mengurangi human error karena sudah tidak ada interfensi manusia, efisiensi waktu, dan mengurangi
operasional cost.
Control M
Single Point of Control
Dalam rangka mendukung kebutuhan bisnis, meningkatkan layanan kepada nasabah dan kelancaran kegiatan operasional Bank Mandiri,
diperlukan sistem Teknologi Informasi (TI) dengan Tata Kelola yang baik secara end-to-end untuk menjaga confidentiality, integrity, availability,
reliability, continuity dan compliancy. Tata Kelola TI Bank Mandiri dijalankan dengan mengadopsi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
dan Bank Indonesia (BI) namun tetap mempertimbangkan karakter dan strategi bisnis Bank Mandiri. Bank Mandiri juga selalu memastikan
bahwa Tata Kelola TI terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan bisnis melalui pelaksanaan review secara berkala.
Secara garis aktivitas TI Bank Mandiri dibagi menjadi 4 (empat) proses yaitu perencanaan (planning), pengembangan (development),
pengelolaan operasional (operation), dan pengamanan (security) Teknologi Informasi. Kerangka kerja TI di Bank Mandiri digambarkan pada
bagan sebagai berikut:
A B C
Pengelolaan
Perencanaan TI Pengembangan TI
Operasional TI
D Pengamanan TI
Proses Perencanaan Teknologi Informasi terdiri dari beberapa sub-proses, antara lain:
• Penyusunan IT Strategic Plan (ISP) yang digunakan sebagai acuan dalam pengembangan inisiatif-inisiatif TI sehingga selaras dengan
Corporate Plan Bank Mandiri, standard dan regulasi TI, trend teknologi, dan hasil assessment terhadap current IT environment.
• Proses perencanaan Inisiatif TI Tahunan merupakan aktifitas penyusunan rencana TI yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan Bank dan
diimplementasikan selaras dengan rencana bisnis bank
• Pengelolaan standar teknologi informasi digunakan sebagai reference dalam penyusunan solutioning inisiatif TI yang tertuang dalam
dokumen standar arsitektur TI untuk domain aplikasi, data, maupun infrastruktur.
• Riset dan kajian strategis teknologi informasi dilakukan untuk menganalisis trend teknologi baru dan optimalisasi/peningkatan aplikasi,
infrastruktur dan bisnis proses baru yang memiliki nilai kompetitif bagi Bank.
Secara garis besar proses Pengembangan Teknologi Informasi terbagi menjadi pengembangan inisiatif TI dan pengembangan inisiatif TI
non project dimana seluruh pengembangan tersebut dikelola oleh unit kerja TI. Dalam melakukan delivery produk berupa aplikasi /sistem
informasi, Bank Mandiri memiliki pendekatan SDLC (System Development Life Cycle) yaitu melalui metode Waterfall dan metode Agile. Pada
tahun 2020, Bank Mandiri juga mulai menerapkan metode DevSecOps yang merupakan kolaborasi yang intensif antar setiap role (tim product,
tim development, tim security, tim risk management, tim operation) yang ditunjang dengan penggunaan tools sehingga integritas akuntabilitas
dari proses delivery dan operasional dapat dicapai.
Bank Mandiri meraih Keikutsertaan Bank Mandiri Bank Mandiri termasuk Pada tahun 2020 terdapat
The Best GRC Overall For dalam pemeringkatan CGPI dalam ASEAN Asset Class 2 (dua) Entitas Anak yang
Corporate Governance & yang diselenggarakan pada pemeringkatan ASEAN mendapatkan Predikat
Performance yang digelar oleh IICG, kembali meraih Corporrate Governance “Sangat Terpercaya” dan
oleh Majalah Business News predikat “Sangat Terpercaya” Scorecard (ACGS) oleh ASEAN terdapat 5 (lima) Perusahaan
Indonesia bekerja sama 14 (empat belas) kali berturut- Capital Market Forum yang mendapatkan predikat
dengan CEO Forum turut “Terpercaya”
Dalam menjalankan operasional, Bank Mandiri menerapkan 5 (lima) prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/
GCG) yaitu Keterbukaan (Transparency), Akuntabilitas (Accountability), Pertanggungjawaban (Responsibility), Independensi (Independency),
dan Kewajaran (Fairness). .
Prinsip-prinsip
Uraian
Tata Kelola
1. Perseroan mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta dapat
diakses oleh pihak yang berkepentingan (stakeholders).
2. Perseroan mengungkapkan informasi yang meliputi tetapi tidak terbatas pada visi, misi, sasaran usaha, strategi
Perseroan, kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, pemegang saham
Transparansi pengendali, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian internal, penerapan fungsi kepatuhan, sistem dan
implementasi tata kelola perusahaan serta informasi dan fakta material yang dapat mempengaruhi keputusan pemodal.
3. Kebijakan Perseroan harus tertulis dan dikomunikasikan kepada stakeholders yang berhak memperoleh informasi tentang
kebijakan tersebut.
4. Prinsip keterbukaan tetap memperhatikan ketentuan rahasia Perseroan, rahasia jabatan dan hak-hak pribadi sesuai
peraturan yang berlaku.
1. Perseroan menetapkan sasaran usaha dan strategi untuk dapat dipertanggungjawabkan kepada stakeholders.
2. Perseroan menetapkan tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi masing-masing organ anggota Dewan Komisaris dan
Direksi serta seluruh jajaran di bawahnya yang selaras dengan visi, misi, nilai-nilai Perusahaan, sasaran usaha dan strategi
Perseroan.
3. Perseroan harus meyakini bahwa masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi maupun seluruh jajaran di
Akuntabilitas bawahnya mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan tata
kelola perusahaan.
4. Perseroan menetapkan check and balance system dalam pengelolaan Perseroan.
5. Perseroan memiliki ukuran kinerja dari semua Jajaran Perseroan berdasarkan ukuran yang disepakati secara konsisten
dengan nilai perusahaan (Core Values), sasaran usaha dan strategi Perseroan serta memiliki rewards and punishment
system.
1. Perseroan berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin kepatuhan terhadap
Responsibilitas peraturan yang berlaku.
2. Perseroan sebagai good corporate citizen peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial secara
wajar.
1. Perseroan menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun dan tidak terpengaruh oleh
Independensi
kepentingan sepihak serta terbebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).
2. Perseroan mengambil keputusan secara obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun.
1. Perseroan memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal
treatment).
Kewajaran
2. Perseroan memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan
pendapat bagi kepentingan Perseroan serta membuka akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.
Perkembangan penerapan Tata Kelola telah dilakukan secara terstuktur dengan tahapan sebagai berikut:
Kesadaran implementasi GCG didorong adanya krisis perbankan akibat adanya praktek “bad governance” yang
1998 menyeluruh di industri perbankan, hal ini menyebabkan banyak bank yang harus di-bailout dan kemudian Direksi serta
Awal Merger Dewan Komisaris bank harus menandatangani Kontrak Manajemen dengan Bank Dunia yang di dalamnya mencantumkan
kewajiban bank untuk menerapkan GCG.
• Respon Bank Mandiri terhadap Kontrak Manajemen dengan Bank Dunia tersebut, menerbitkan ketentuan antara lain:
- Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Prinsip-prinsip GCG.
- Surat Keputusan Bersama Direksi dan Dewan Komisaris tentang Code of Conduct yang menjadi pedoman perilaku
2000 - 2001
dalam berinteraksi dengan nasabah, rekanan dan sesama pegawai.
Peletakan Dasar-Dasar
- Keputusan Direksi tentang Kebijakan Kepatuhan (Compliance Policy) yang mewajibkan seluruh jajaran Bank Mandiri
Governance Commitment,
untuk bertanggung jawab penuh secara individu di dalam melakukan kegiatan operasional Bank dibidangnya
Structure And Mechanisms
masing-masing.
- Bank Mandiri telah menugaskan konsultan independen untuk melakukan diagnostic review atas implementasi GCG.
Atas implementasi pelaksanaan GCG tersebut, Lembaga Rating Independen telah memberikan penilaian GCG untuk
periode tahun 2003 dengan skor sebesar 6,2, meningkat dari penilaian tahun sebelumnya dengan skor 5,4.
Dalam rangka pelaksanaan IPO, Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan implementasi GCG, dengan melakukan
hal-hal sebagai berikut:
• Pembentukan Komite-komite di Level Dewan Komisaris, yaitu
- Komite Audit
- Komite Pemantau Risiko
- Komite Remunerasi dan Nominasi
- Komite GCG
2003
• Pembentukan Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary).
Initial Public Offering (IPO)
• Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku bagi perusahaan
Bank Mandiri
publik.
• Melaksanakan keterbukaan informasi secara tepat waktu, antara lain dalam publikasi Laporan Keuangan, informasi
maupun peristiwa atau fakta material.
• Menyusun Laporan Tahunan yang tepat waktu, memadai, jelas dan akurat.
• Memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas.
• Mengikuti penilaian implementasi GCG oleh Lembaga Independen yaitu The Indonesian Institute for Corporate
Governance.
• Awal transformasi Bank Mandiri melalui penetapan nilai-nilai kebersamaan (shared values) serta perumusan perilaku
utama Bank Mandiri (TIPCE) yang merupakan Budaya kerja perusahaan.
2005
• Penyusunan Charter GCG yang dituangkan melalui Keputusan Dewan Komisaris, yang mengatur pokok-pokok
Transformasi Budaya
pelaksanaan GCG di Bank Mandiri.
• Rating GCG dalam Corporate Governance Perception Index (CGPI) meraih predikat “Sangat Terpercaya” untuk pertama
kalinya.
• Secara berkelanjutan melaksanakan penyempurnaan penerapan prudent banking, GCG serta internal control melalui
pengembangan website GCG, Compliance Risk Management System, Standar prosedur Anti Pencucian Uang dan
Pencegahan Pendanaan Teroris, Risk Based Audit Tools dan Sistem Informasi Manajemen Audit.
2008 - 2010
• Pengambilan keputusan bisnis maupun keputusan manajemen lainnya dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip
Transformasi Budaya Lanjutan
GCG serta senantiasa mempertimbangkan semua ketentuan yang berlaku.
• Pelaksanaan program internalisasi budaya lanjutan antara lain melalui penyelenggaraan Culture Fair, Culture Seminar,
dan Recognition Program berupa pemberian penghargaan kepada unit kerja dan change agent terbaik dalam
implementasi program budaya.
• Bank Indonesia mengeluarkan PBI No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, mewajibkan
Bank baik secara individual maupun konsolidasi melakukan penilaian GCG dengan pendekatan Risk Based Bank Rating
(RBBR).
• Konsistensi penerapan GCG Bank Mandiri secara terus menerus, mendapatkan apresiasi dari berbagai lembaga nasional
dan internasional yang independen dan profesional, antara lain:
- Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) kepada 100 perusahaan publik dengan nilai
2011 - 2013
kapitalisasi pasar terbesar yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, Bank Mandiri meraih predikat Best Financial.
- Rating GCG oleh Corporate Governance Asia (CGA) yang berkedudukan di Hongkong, sejak tahun 2009 Bank Mandiri
selalu meraih posisi sebagai perusahaan terbaik dalam implementasi GCG.
• Menerapkan pengendalian Gratifikasi melalui implementasi pelaporan Gift Disclosure tanggal 2 Juli 2013 sebagai upaya
dalam pencegahan penerimaan gratifikasi yang sejalan dengan himbauan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
• Berpartisipasi untuk terus menciptakan budaya anti korupsi antara lain dengan mengikuti acara kegiatan Pekan Anti
Korupsi 2013 yang diselenggarakan KPK.
• Rating GCG oleh The Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dalam ajang ASEAN CG Scorecard, Bank Mandiri
meraih kategori “The Best Overall”.
• Rating GCG oleh Corporate Governance Asia (CGA) yang berkedudukan di Hongkong, Bank Mandiri meraih predikat The
Best of Asia sebagai Icon on Corporate Governance.
2014 • Good Corporate Citizen (GCC) sejalan dengan corporate plan Bank Mandiri 2015 – 2020 yang salah satunya adalah social
economic impact, salah satu komponen yaitu role model corporate citizen. Bank Mandiri telah melakukan diagnostic
review terhadap penerapan GCC di Perseroan.
• Menyempurnakan ketentuan larangan gratifikasi yang diatur dalam Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Gift Disclosure
Statement sesuai dengan himbauan KPK.
Bank Mandiri senantiasa berkomitmen menerapkan tata kelola 8. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.18/POJK.03/2014
perusahaan dengan mengacu pada berbagai regulasi yang relevan tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
dan pedoman-pedoman implementasi Tata Kelola baik yang Keuangan.
dikembangkan oleh institusi nasional maupun internasional. 9. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 8/POJK.04/2015 tentang
Peraturan perundang-undangan yang dijadikan sebagai dasar Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik.
penerapan tata kelola perusahaan sebagai berikut: 10. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 31/POJK.04/2015
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tentang tentang Keterbukaan atas Informasi atau Fakta Material oleh
perubahan atas Undang-undang No 7 tahun 1992 tentang Emiten atau Perusahaan Publik.
Perbankan. 11. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 37/POJK.03/2019
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tentang tentang Transparansi dan Publikasi Laporan Bank.
Perseroan Terbatas.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016 Selain ketentuan yang diharuskan dari berbagai aturan perundang-
tentang penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. undangan di atas, Bank Mandiri juga mendasarkan pada pedoman-
4. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 13/SEOJK.03/2017 pedoman implementasi Tata Kelola sebagai berikut.
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. 1. Prinsip-prinsip Corporate Governance yang dikembangkan
5. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 21/POJK.04/2015 oleh Organization for Economic Cooperation and Development
tentang Penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. (OECD);
6. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 32/SEOJK.04/2015 2. Pedoman GCG Indonesia yang dikembangkan oleh Komite
tentang Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka. Nasional Kebijakan Governance (KNKG);
7. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.03/2014 3. Principles for Enhancing Corporate Governance yang diterbitkan
tentang Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi oleh Basel Committee on Banking Supervision.
Konglomerasi Keuangan.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun tier system), yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki
2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT), Organ Perseroan terdiri wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan masing sebagaimana diamanahkan dalam Anggaran Dasar dan
Direksi. Sistem kepengurusan menganut sistem dua badan (two peraturan perundang-undangan.
Organ Utama
Governance Structure
Untuk meningkatkan kualitas dan cakupan implementasi tata kelola secara berkelanjutan, Bank Mandiri telah menyusun dan menerapkan
kebijakan-kebijakan operasional bagi seluruh unit kerja sejalan dengan prinsip tata kelola perusahaan yang dinamakan Arsitektur Kebijakan
Bank Mandiri. Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri merupakan hirarki/tatanan kebijakan sebagai kerangka dasar dan tata kelola dalam
penyusunan kebijakan serta pelaksanaan aktivitas Perseroan. Bank Mandiri memiliki Mandiri Group Principles Guideline yang menjadi
pedoman seluruh perusahaan dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri.
Governance soft structure yang telah dimiliki oleh Bank Mandiri 9. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi telah mendapatkan
antara lain: persetujuan dari Dewan Komisaris pada tanggal 23 Juni 2020.
1. Anggaran Dasar Bank Bank Mandiri yang telah diberitahukan 10. Piagam Komite Audit yang telah dimutakhirkan dan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik disetujui melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
Indonesia dalam Surat No. AHU-AH.01.03-0172245 perihal KOM/015/2019 pada tanggal 25 September 2019.
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar 11. Piagam Komite Pemantau Risiko yang telah dimutakhirkan dan
Perusahaan Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal disetujui melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
30 April 2018. KOM/016/2019 pada tanggal 25 September 2019.
2. Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri yang telah dimutakhirkan 12. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi yang telah
dan disetujui tanggal 9 Juli 2018 dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan Dewan
3. Mandiri Subsidiary Management Principles Guideline (MSMPG) Komisaris No. KEP.KOM/017/2020 pada tanggal 25 September
yang telah dimutakhirkan telah dimutakhirkan dan disetujui 2020.
pada tanggal 29 Juni 2018. 13. Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi yang telah
4. Mandiri Group Principle Guideline (MGPG) yang disahkan pada dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan
tanggal 1 Oktober 2018. Dewan Komisaris No. KEP.KOM/020/2019 pada tanggal 4
5. Code of Conduct Bank Mandiri yang telah dimutakhirkan dan Desember 2019.
disetujui tanggal 9 Juli 2018. 14. Kebijakan Operasional yang telah dimutakhirkan dan disetujui
6. Business Ethic Bank Mandiri yang telah dimutakhirkan dan pada tanggal 1 Januari 2020.
disetujui tanggal 9 Juli 2018. 15. Kebijakan Hukum, Kepatuhan & Anti Pencucian Uang dan
7. Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris yang telah Pencegahan Pendanaan Terorisme yang telah dimutakhirkan
dimutakhirkan dan disetujui melalui Surat Keputusan Dewan dan disetujui pada tanggal 21 September 2018.
Komisaris No. KEP.KOM/014/2019 pada tanggal 25 September 16. Standar Pedoman Manajemen Risiko yang telah dimutakhirkan
2019. dan disetujui pada tanggal 2 Agustus 2017.
8. Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi yang telah dimutakhirkan 17. Kebijakan Operasional (Corporate Secretary/Sekretaris
dan disetujui melalui Surat Keputusan Direksi No. KEP. Perusahaan) yang disahkan pada tanggal 12 Desember 2017.
DIR/211/2017 pada tanggal 13 September 2017. 18. Standar Prosedur Corporate Secretary yang telah dimutakhirkan
dan disetujui pada tanggal 10 November 2020.
g. Persetujuan mengenai penyertaan dan pengurangan terhadap Perseroan yang harus dilaksanakan.
persentase penyertaan modal pada perusahaan lain yang
berdasarkan Anggaran Dasar perlu persetujuan RUPS. Pemegang Saham Pengendali
h. Persetujuan penggunaan laba bersih. Adapun tanggung jawab Pemegang Saham Pengendali antara lain
i. Persetujuan mengenai investasi dan pembiayaan jangka sebagai berikut:
panjang yang tidak bersifat operasional yang berdasarkan 1. Pemegang saham pengendali harus dapat:
Anggaran Dasar perlu persetujuan RUPS. a. Menaruh perhatian kepada kepentingan pemegang saham
2. Hak untuk mengusulkan agenda RUPS. minoritas dan para pemangku kepentingan sesuai dengan
3. Hak untuk meminta dan mengakses data dan dokumen ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
perusahaan. berlaku;
4. Hak untuk mengajukan pencalonan yang mengikat atas calon b. Dalam hal terdapat dugaan terjadinya pelanggaran
anggota Direksi dan calon anggota Dewan Komisaris. terhadap peraturan perundang-undangan atau diminta
oleh otoritas terkait, maka nama-nama pemegang
Selain hak-hak istimewa di atas, beberapa perbuatan Direksi saham pengendali sampai pemilik individu (ultimate
dengan kriteria tertentu harus mendapatkan persetujuan tertulis shareholders) wajib diungkapkan kepada instansi penegak
dari Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna hukum tentang pemegang saham pengendali yang
sebagaimana diatur dalam Pasal 12 ayat (7) Anggaran Dasar Bank sebenarnya (ultimate shareholders) atau dalam hal diminta
Mandiri. oleh otoritas terkait.
2. Pemegang saham pengendali yang memiliki saham pada
Hak Pemegang Saham Umum beberapa perusahaan terbuka, perlu adanya transparansi
Pemegang Saham Bank Mandiri, baik Pemegang Saham Seri A dalam hal akuntabilitas dan hubungan antar perusahaan
Dwiwarna maupun Pemegang Saham Seri B memiliki hak yang terbuka.
sama di luar Hak Istimewa Saham Seri A Dwiwarna di atas dan
sepanjang tidak ditentukan lain oleh Anggaran Dasar Perseroan, Seluruh Pemegang Saham
antara lain sebagai berikut: Adapun tanggung jawab Seluruh Pemegang Saham antara lain
1. Hak untuk menghadiri, menyampaikan pendapat, dan sebagai berikut:
memberikan suara dalam RUPS berdasarkan satu saham. 1. Melakukan pemisahan antara kepemilikan harta perusahaan
2. Setiap Pemegang Saham memiliki hak 1 (satu) suara/saham. terbuka dengan kepemilikan harta pribadi.
3. Mendapatkan penjelasan prosedur voting sebelum RUPS 2. Melakukan pemisahan fungsi sebagai pemegang saham
dimulai. dan sebagai anggota Dewan Komisaris atau Direksi apabila
4. Mekanisme voting dilakukan dengan metode polling. pemegang saham menjabat pada salah satu dari kedua organ
5. Kesempatan untuk mengajukan agenda pada RUPS. tersebut.
6. Kesempatan untuk memberikan kuasa kepada pihak lain 3. Pemegang Saham yang memiliki kepentingan tidak
apabila pemegang saham berhalangan hadir dalam RUPS. diperbolehkan memberikan suara.
7. Mengungkapkan praktik-praktik untuk mendorong keterlibatan
Pemegang Saham di luar RUPS. Pemegang saham minoritas bertanggungjawab untuk
8. Bertanya untuk setiap pembahasan agenda dan setiap putusan menggunakan haknya dengan baik sesuai dengan Anggaran Dasar
agenda RUPS. Perseroan dan peraturan perundang-undangan.
9. Kesempatan untuk memberikan suara setuju, tidak setuju,
atau abstain pada setiap usulan putusan agenda RUPS. Kebijakan Hubungan dengan Pemegang Saham
10. Hak untuk memperoleh informasi mengenai perusahaan Sebagai Perusahaan Terbuka, Bank Mandiri senantiasa berupaya
secara tepat waktu, benar, dan teratur, kecuali hal-hal yang untuk menyediakan informasi yang akurat, teratur dan terkini
bersifat rahasia. kepada Pemegang Saham. Selama ini, kegiatan komunikasi
11. Hak untuk menerima bagian dari keuntungan Perusahaan yang terhadap Pemegang Saham di Bank Mandiri dikelola oleh Sekretaris
diperuntukan bagi Pemegang Saham dalam bentuk dividen Perusahaan dan Unit Kerja Investor Relations. Mendasarkan pada
dan pembagian keuntungan lainnya, sebanding dengan jumlah Pasal 5 Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris
saham yang dimiliki. Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, salah satu fungsi
12. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang Sekretaris Perusahaan adalah sebagai penghubung antara Emiten
akurat mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan pemegang saham, OJK dan pemangku kepentingan lainnya.
dengan penyelenggaraan RUPS. Adapun kebijakan internal yang mengatur tentang hubungan
antara Bank Mandiri dengan Pemegang Saham adalah Kebijakan
Tanggung Jawab Pemegang Saham Operasional dan Standar Prosedur Corporate Secretary yang salah
Selain memiliki hak dan kewenangan, Pemegang Saham Bank satunya mengatur tentang Aktivitas Komunikasi Korporasi.
Mandiri sebagai pemilik modal juga memiliki tanggung jawab
Selain itu perlakuan yang sama terhadap pemegang saham juga tercermin dalam pelaksanaan RUPS Perseroan. Setiap pemegang saham
mempunyai hak untuk mengajukan usulan mata acara RUPS kepada Perseroan.
Sebagai sebuah perusahaan dengan bentuk Perseroan Terbatas, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan tertinggi
yang mempunyai hak dan kewenangan yang tidak dimiliki Direksi dan Dewan Komisaris dalam batasan yang ditentukan dalam ketentuan
peraturan perundangan dan Anggaran Dasar Perseroan.
Selain itu, RUPS dapat menjadi media komunikasi antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan para pemegang saham Perseroan melalui
kesempatan tanya jawab yang diberikan kepada seluruh pemegang saham yang hadir pada setiap mata acara RUPS. Penyelenggaraan RUPS
Bank Mandiri dilakukan dengan mengacu pada ketentuan antara lain:
1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Peraturan OJK Nomor 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
3. Anggaran Dasar Bank Mandiri.
Ketentuan Kuorum
Ketentuan kuorum kehadiran dan keputusan RUPS terhadap hal saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian
yang harus diputuskan dalam Rapat dilakukan dengan mengikuti dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan
ketentuan: keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari ½ (satu per
1. Dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari ½ dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang
(satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak hadir dalam rapat kecuali undang-undang dan/atau Anggaran
suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh Dasar Perseroan menentukan jumlah kuorum yang lebih besar.
lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham 3. Dalam hal kuorum kehadiran pada RUPS kedua sebagaimana
dengan hak suara yang hadir dalam Rapat kecuali Undang- dimaksud tidak tercapai, RUPS ketiga dapat diadakan dengan
undang dan/atau Anggaran Dasar Perseroan menentukan ketentuan RUPS ketiga sah dan berhak mengambil keputusan
jumlah kuorum yang lebih besar. jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak
2. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud tidak suara yang sah dalam kuorum kehadiran dan persyaratan
tercapai, maka RUPS kedua adalah sah dan berhak mengambil pengambilan keputusan yang ditetapkan oleh OJK atas
keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang permohonan Perseroan.
1 Pemberitahuan RUPS kepada OJK 3 Januari 2020 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandangani oleh
Direksi Bank Mandiri No. MNR/03/2020 tanggal 3 Januari 2020 perihal
Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. Tahun Buku 2019.
2 Pengumuman RUPS kepada 13 Januari 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Pemegang Saham 1. Surat kabar Harian Kontan dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Perseroan kepada OJK dan
Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama melalui Surat No. BSJ.CSC/
CMA.21/2020 tanggal 13 Januari 2020 serta dilaporkan melalui Sistem
Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
3 Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 28 Januari 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Harian Kontan dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Perseroan kepada OJK dan
Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama melalui Surat No. BSJ.CSC/
CMA.114/2020 tanggal 28 Januari 2020 serta dilaporkan melalui Sistem
Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
4 Pelaksanaan RUPS 19 Februari 2020 RUPS dipimpin oleh Bapak Ardan Adiperdana selaku Komisaris Bank
Mandiri sesuai dengan penunjukan dalam Rapat Dewan Komisaris pada
tanggal 3 Januari 2020.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh 5 anggota Dewan Komisaris dan 12
anggota Direksi.
Pemegang saham dan/atau kuasa wakil pemegang saham yang
seluruhnya memiliki 40.270.294.241 saham termasuk di dalamnya
saham seri A Dwiwarna atau merupakan 86,2934877% dari seluruh
jumlah saham, hadir dalam RUPS.
Perseroan memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh pemegang
saham yang hadir dalam bentuk buku saku serta pokok-pokok tata
tertib dimaksud dibacakan sebelum dimulainya RUPS.
Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan
sesuai dengan mata acara Rapat dalam setiap mata acara yang dibahas
dalam RUPS Tahunan.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan dimana pemegang saham
yang memberikan suara tidak setuju atau abstain diminta menyerahkan
kartu suaranya. Khusus untuk mata acara rapat yang menyangkut orang
tertentu, pemungutan suara dilakukan dengan surat tertutup yang tidak
ditandatangani dan seluruh pemegang saham yang hadir menyerahkan
kartu suara tersebut.
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek
R. Abdurachman, SH., MLI., MKn dan PT Datindo Entrycom dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
5 Pengumuman Hasil RUPS 20 Februari 2020 Hasil RUPS telah diumumkan dan di unggah pada website Perseroan
dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
21 Februari 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
1. Surat kabar Harian Sindo.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman hasil RUPS telah dilaporkan Perseroan kepada OJK
dan Bursa Efek Indonesia melalui Surat No. BSJ.CSC/CMA.340/2020
tanggal 21 Februari 2020 serta dilaporkan melalui Sistem Pelaporan
Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
6 Penyampaian Risalah RUPS 21 Februari 2020 Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK telah memperhatikan batas
waktu penyampaian sesuai ketentuan POJK No. 32/POJK.04/2014
dan disampaikan melalui Surat No. BSJ.CSC/CMA.340/2020 tanggal 21
Februari 2020 serta diunggah ke Situs Web Bank Mandiri pada hari yang
sama.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Tahunan 2020
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek RUPS Tahunan 2020 yang dihadiri oleh seluruh Dewan Komisaris,
R. Abdurachman, SH., MLI., MKn dan PT Datindo Entrycom dalam Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
1 Kartika Wirjoatmodjo Komisaris Utama Tidak Hadir Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang
bersangkutan diangkat sebagai Komisaris
Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
2 Muhamad Chatib Basri Wakil Komisaris Utama/Independen Hadir
3 Ardan Adiperdana Komisaris Hadir
4 Rionald Silaban Komisaris Hadir
5 R. Widyo Pramono Komisaris Tidak Hadir Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang
bersangkutan diangkat sebagai Komisaris
Independen PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
6 Makmur Keliat Komisaris Independen Hadir
7 Mohamad Nasir Komisaris Independen Hadir
8 Royke Tumilaar Direktur Utama Hadir
9 Sulaiman Arif Arianto Wakil Direktur Utama Hadir
10 Alexandra Askandar Direktur Corporate Banking Hadir
11 Riduan Direktur Commercial Banking Hadir
12 Darmawan Junaidi Direktur Treasury, International Banking, Hadir
and Special Asset Management
13 Hery Gunardi Direktur Consumer and Retail Transaction Hadir
14 Panji Irawan Direktur Operation Hadir
15 Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan dan SDM Hadir
16 Donsuwan Simatupang Direktur Hubungan Kelembagaan Hadir
17 Ahmad Siddik Badruddin Direktur Manajemen Risiko Hadir
18 Rico Usthavia Frans Direktur Information Technology Hadir
19 Silvano Winston Rumantir Direktur Keuangan dan Strategi Hadir
20 Bambang Ratmanto Komite Audit Hadir
21 Ridwan D. Ayub Komite Audit Hadir
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan, Persetujuan Laporan Pengawasan Dewan Komisaris serta
Pengesahan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, sekaligus
pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan
Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2019.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 3 (tiga) orang.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,6755787% termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,3160325%
Tidak Setuju : 0,0083878%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 40.266.916.451 saham atau merupakan 99,9916122% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat
memutuskan:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan termasuk persetujuan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris Perseroan
untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, dan mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 21-12-2019 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai laporannya Nomor 00018/2.1032/
AU.1/07/0685-2/1/I/2020 tanggal 23 Januari 2020 dengan opini audit wajar dalam semua hal yang material.
2. Mengesahkan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2019
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai laporannya Nomor 00076/2.1032/AU.2/10/0685-2/1/II/2020 tanggal 14
Februari 2020 dengan opini audit wajar dalam semua hal yang material.
3. Atas telah disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang
berakhir pada tanggal 31-12-2019, serta disahkannya Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2019 maka rapat
memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2019, sejauh tindakan
tersebut bukan merupakan tindak pidana dan tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan Perseroan, Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan
serta Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31-12-2019.
4. Pelunasan dan pembebasan tanggung jawab tersebut juga diberikan kepada:
a. Tuan Askolani yang pada tanggal 1-1-2019 sampai dengan tanggal 28-8-2019 menjabat sebagai anggota Dewam Komisaris Perseroan.
b. Tuan Kartika Wirjoatmodjo yang pada tanggal 1-1-2019 sampai dengan tanggal 25-10-2019 menjabat sebagai anggota Direksi Perseroan.
c. Tuan Imam Apriyanto Putro yang pada tanggal 1-1-2019 sampai dengan tanggal 18-11-2019 menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
d. Tuan Hartadi Agus Sarwono, tuan Bangun Sarwito Kusmulyono dan tuan Goei Siauw Hong yang pada tanggal 1-1-2019 sampai dengan tanggal 9-12-2019
menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan.
Tindak lanjut
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia dengan informasi sebagai berikut:
1. Penyampaian Laporan Keuangan
- Penyampaian laporan dimaksud juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
2. Penyampaian Laporan Tahunan
- Disampaikan kepada OJK melalui Surat No. BSJ.CSC/CMA/113/2020 tanggal 28 Januari 2020 dan pelaporan tersebut ditembuskan kepada Bursa Efek
Indonesia.
- Penyampaian laporan tahunan juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
Status : Terealisasi
Menyetujui dan menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar
Rp27.482.133.229.323,20 (dua puluh tujuh triliun empat ratus delapan puluh dua miliar seratus tiga puluh tiga juta dua ratus dua puluh sembilan ribu tiga ratus
dua puluh tiga rupiah dan dua puluh sen) sebagai berikut:
1. Sebesar 60% dari laba bersih Perseroan tahun buku 2019 atau sejumlah Rp16.489.279.937.593,92 (enam belas triliun empat ratus delapan puluh sembilan
miliar dua ratus tujuh puluh sembilan juta sembilan ratus tiga puluh tujuh ribu lima ratus sembilan puluh tiga rupiah dan sembilan puluh dua sen) dibagikan
sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham dan khusus dividen untuk Pemerintah/Negara Republik Indonesia atas kepemilikan 60% saham sebesar
Rp9.893.567.936.000,00 (sembilan triliun delapan ratus sembilan puluh tiga miliar lima ratus enam puluh tujuh juta sembilan ratus tiga puluh enam ribu
rupiah) akan disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara.
Memberikan kuasa dan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk mengatur tata cara dan pelaksanaan pembayaran dividen tunai tersebut serta selanjutnya
mengumumkan sesuai ketentuan yang berlaku.
2. Sebesar 40% atau Rp10.992.853.291.729,28 (sepuluh triliun sembilan ratus sembilan puluh dua miliar delapan ratus lima puluh tiga juta dua ratus sembilan
puluh satu ribu tujuh ratus dua puluh sembilan rupiah dan dua puluh delapan sen) ditetapkan sebagai Laba Ditahan.
Tindak lanjut
Bank Mandiri telah mengumumkan jadwal dan Tata Cara Pembagian Dividen Tahun Buku 2019 pada tanggal 4 Maret 2020 dan telah melakukan pembayaran
dividen tunai kepada pemegang saham pada tanggal 20 Maret 2020 dan 27 Maret 2020.
Status : Terealisasi
Penetapan Remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan benefit lainnya) Tahun Buku 2020 dan Tantiem Tahun Buku 2019 bagi Direksi dan Dewan
Komisaris Perusahaan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 96,1106297% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 1,0714412%
Tidak Setuju : 2,8179291%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 39.135.505.909 saham atau merupakan 97,1820709% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan:
1. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Perseroan untuk menetapkan besarnya tantiem untuk tahun buku yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta menetapkan honorarium, tunjangan, fasilitas dan benefit lainnya bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan
untuk tahun buku 2020.
2. Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan tertulis dari Pemegang Saham
Seri A Dwiwarna Perseroan untuk menetapkan besarnya tantiem untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019, serta menetapkan gaji,
tunjangan, fasilitas dan benefit lainnya bagi anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2020.
Tindak lanjut
Penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian tunjangan, fasilitas dan/atau benefit lainnya untuk tahun buku 2020,
serta menetapkan tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2019 telah dilakukan
oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Kementerian BUMN.
Status : Terealisasi
Penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Tahunan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan untuk Tahun 2020.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 1 (satu) orang.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 96,5750526% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,6086357%
Tidak Setuju : 2,8163117%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 39.136.157.231 saham atau merupakan 97,1836883% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan
menyetujui:
1. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidasian
Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31
Desember 2020.
2. Memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi Kantor Akuntan Publik tersebut,
serta menetapkan Kantor Akuntan Publik pengganti dalam hal Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, karena sebab apapun tidak dapat
menyelesaikan audit Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan
untuk tahun buku yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Tindak lanjut
Penunjukan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja telah dilaporkan kepada OJK melalui Surat No. CEO/22/2020 tanggal 27 Februari 2020.
Status : Terealisasi
yang diangkat masing-masing berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2019 tanggal 9 Desember 2019, Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2017
tanggal 21 Agustus 2017, dan Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2019 tanggal 9 Desember 2019, terhitung sejak tanggal 18 Februari 2020, 18 Februari 2020
dan 11 Februari 2020, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Pengurus Perseroan.
2. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
a. Sdr. Makmur Keliat - sebagai Komisaris Independen;
b. Sdr. Sulaiman Arif Arianto - sebagai Wakil Direktur Utama; dan
c. Sdr. Ahmad Siddik Badruddin - sebagai Direktur Manajemen Risiko;
yang diangkat masing-masing berdasarkan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2016, Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, dan Keputusan RUPS
Tahunan Tahun Buku 2014, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Pengurus Perseroan.
3. Mengubah nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan, semula Direktur Consumer and Retail Transaction menjadi Direktur Bisnis dan Jaringan.
1. Muhamad Chatib Basri Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen
Independen
yang diangkat masing-masing berdasarkan Keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2019 dan Keputusan RUPS Tahunan Tahun Buku 2017, dengan masa jabatan
meneruskan sisa masa jabatan masing-masing, sesuai dengan Keputusan RUPS pengangkatan yang bersangkutan.
5. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
a. Sdr. Andrinof A. Chaniago - sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen;
b. Sdri. Nawal Nely - sebagai Komisaris;
c. Sdr. Faried Utomo - sebagai Komisaris;
d. Sdr. Arif Budimanta - sebagai Komisaris;
e. Sdr. Boedi Armanto - sebagai Komisaris Independen;
f. Sdri. Loeke Larasati Agoestina - sebagai Komisaris Independen;
g. Sdr. Ahmad Siddik Badruddin - sebagai Direktur Manajemen Risiko;
h. Sdr. Aquarius Rudianto - sebagai Direktur Bisnis dan Jaringan.
6. Masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5, sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar Perseroan, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan
sewaktu-waktu.
7. Dengan adanya pengukuhan pemberhentian, pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan Pengurus Perseroan
sebagaimana dimaksud pada angka 1,2,3, 4, dan 5, maka susunan keanggotaan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
a. Dewan Komisaris
1) Komisaris Utama/Independen : Muhamad Chatib Basri
2) Wakil Komisaris Utama/Independen : Andrinof A. Chaniago
3) Komisaris : Ardan Adiperdana
4) Komisaris : Rionald Silaban
5) Komisaris : Nawal Nely
6) Komisaris : Arif Budimanta
7) Komisaris : Faried Utomo
8. Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5 baru dapat melaksanakan tugasnya sebagai anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
9. Anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang
oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi Badan Usaha Milik Negara, maka yang
bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut.
10.Meminta kepada Direksi untuk mengajukan permohonan tertulis kepada Otoritas Jasa Keuangan untuk pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan
(Fit and Proper Test) atas anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5.
11.Memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang diputuskan RUPS ini dalam bentuk akta notaris serta menghadap
Notaris atau pejabat yang berwenang, dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh pihak yang
berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat.
Tindak Lanjut
1. Perubahan nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan, semula Direktur Consumer and Retail Transaction menjadi Direktur Bisnis dan Jaringan.
2. Pengalihan penugasan Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
3. Bpk. Andrinof A. Chaniago telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 41/KDK.03/2020 tanggal 17 Juni 2020 dan Surat OJK No. SR-163/PB.12/2020 tanggal 19 Juni 2020, serta pengangkatan
yang bersangkutan sebagai Wakil Komisaris Utama Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 23 Juni 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Bank Mandiri No. KPS/1106/2020 tanggal 23 Juni 2020.
4. Bpk. Hery Gunardi telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 27/KDK.03/2020 tanggal 27 Mei 2020 dan Surat OJK No. SR-141/PB.12/2020 tanggal 27 Mei 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Wakil Direktur Utama dinyakan efektif terhitung sejak tanggal 29 Mei 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No.
KPS/915/2020 tanggal 29 Mei 2020.
5. Bpk. Muhamad Chatib Basri memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 28/KDK.03/2020 tanggal 27 Mei 2020 dan Surat OJK No. SR-141/PB.12/2020 tanggal 27 Mei 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Komisaris Utama/Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 29 Mei 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank
Mandiri No. KPS/915/2020 tanggal 29 Mei 2020.
6. Ibu Nawal Nely telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan Dewan
Komisioner OJK No. 62/KDK.03/2020 tanggal 14 Agustus 2020 dan Surat OJK No. SR-257/PB.12/2020 tanggal 19 Agustus 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Anggota Dewan Komisaris dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 24 Agustus 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank
Mandiri No. KPS/1446/2020 tanggal 24 Agustus 2020.
7. Bpk. Faried Utomo telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 55/KDK.03/2020 tanggal 27 Juli 2020 dan Surat OJK No. SR-227/PB.12/2020 tanggal 30 Juli 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Anggota Dewan Komisaris dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank
Mandiri No. KPS/1356/2020 tanggal 4 Agustus 2020.
8. Bpk. Arif Budimanta telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 56/KDK.03/2020 tanggal 27 Juli 2020 dan Surat OJK No. SR-227/PB.12/2020 tanggal 30 Juli 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Anggota Dewan Komisaris dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 4 Agustus 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank
Mandiri No. KPS/1356/2020 tanggal 4 Agustus 2020.
9. Bpk. Boedi Armanto telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 43/KDK.03/2020 tanggal 26 Juni 2020 dan Surat OJK No. SR-176/PB.12/2020 tanggal 29 Juni 2020, serta pengangkatan yang
bersangkutan sebagai Komisaris Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 3 Juli 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat Bank Mandiri No.
KPS/1241/2020 tanggal 3 Juli 2020.
10.Ibu Loeke Larasati Agoestina telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Keputusan Dewan Komisioner OJK No. 66/KDK.03/2020 tanggal 28 Agustus 2020 dan Surat OJK No. SR-277/PB.12/2020 tanggal 1 September 2020, serta
pengangkatan yang bersangkutan sebagai Komisaris Independen dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 2 September 2020 sebagaimana dinyatakan
dalam Surat Bank Mandiri No. KPS/1493/2020 tanggal 2 September 2020.
11.Pengangkatan Bpk. Ahmad Siddik Badruddin sebagai Direktur Manajemen Risiko untuk periode kedua;
12.Bpk. Aquarius Rudianto telah memperoleh persetujuan OJK atas penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan sebagaimana dinyatakan dalam Surat Keputusan
Dewan Komisioner OJK No. 67/KDK. 03/2020 tanggal 28 Agustus 2020 dan Surat OJK No. SR-277/PB.12/2020 tanggal 1 September 2020, serta pengangkatan
yang bersangkutan sebagai Direktur Bisnis dan Jaringan dinyatakan efektif terhitung sejak tanggal 2 September 2020 sebagaimana dinyatakan dalam Surat
Bank Mandiri No. KPS/1493/2020 tanggal 2 September 2020.
13.Direksi Bank Mandiri telah melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Status : Terealisasi
1 Pemberitahuan RUPS kepada OJK 4 September 2020 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandatangani oleh
Direksi Bank Mandiri No. DCO/1498/2020 tanggal 4 September
2020 perihal Rencana Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2 Pengumuman RUPS kepada Pemegang 14 September 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan Harian Kontan.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK pada hari yang sama melalui Surat No. CSC.CSE/
CMA.1268/2020 tertanggal 14 September 2020 serta dilaporkan
melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK.
3 Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 29 September 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Harian Kontan.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri kepada
OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama melalui Surat
No.CSC.CSE/CMA.1300/2020 tertanggal 29 September 2020 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
4 Perubahan Pemanggilan RUPS kepada 13 Oktober 2020 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Pemegang Saham 1. Surat Kabar Harian Kontan.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti perubahan pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank
Mandiri kepada OJK pada hari yang sama melalui Surat No. CSC.
CSE/CMA.1300/2020 tertanggal 13 Oktober 2020 serta dilaporkan
melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK.
5 Pelaksanaan RUPS 21 Oktober 2020 RUPS dipimpin oleh Muhamad Chatib Basri selaku Komisaris
Utama/ Independen Bank Mandiri sesuai dengan penunjukan
dalam Rapat Dewan Komisaris pada tanggal 4 September 2020.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh 10 orang anggota Dewan
Komisaris dan 10 orang anggota Direksi.
Pemegang saham dan/atau kuasa wakil pemegang saham
yang seluruhnya mewakili 39.931.692.744 saham termasuk di
dalamnya saham seri A Dwiwarna atau merupakan 85,6328717%
dari jumlah seluruh saham.
Perseroan memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh
pemegang saham yang hadir dalam bentuk buku saku
serta pokok-pokok tata tertib dimaksud dibacakan sebelum
dimulainya RUPS.
Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan sesuai dengan mata acara Rapat dalam setiap mata
acara yang dibahas dalam RUPS Tahunan.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan dimana pemegang
saham yang memberikan suara tidak setuju atau abstain diminta
menyerahkan kartu suaranya. Khusus untuk mata acara rapat
yang menyangkut orang tertentu, pemungutan suara dilakukan
dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan seluruh
pemegang saham yang hadir menyerahkan kartu suara tersebut.
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Utiek R.
Abdurachman SH., MLI., MKn., dan PT Datindo Entrycom dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
6 Pengumuman Hasil RUPS 22 Oktober 2020 Highlight Hasil RUPS telah diumumkan dan di unggah pada
website Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman hasil RUPS telah dilaporkan Perseroan
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No. CSC.
CSE/CMA.1448/2020 tertanggal 22 Oktober 2020 serta dilaporkan
melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK.
7 Penyampaian Risalah RUPS 22 Oktober 2020 Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK telah memperhatikan
batas waktu penyampaian sesuai ketentuan Peraturan OJK No.
32/POJK.04/2014 dan disampaikan melalui Surat No. CSC.CSE/
CMA.1448/2020 tertanggal 22 Oktober 2020 serta diunggah ke
Situs Web Bank Mandiri pada hari yang sama.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Luar Biasa Tahun 2020
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri yang hadir
R. Abdurachman SH., MLI., MKn., dan PT Datindo Entrycom dalam pada RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 adalah sebagai
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara. berikut:
Status : Terealisasi
Tahapan pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2019 tergambar dalam tabel berikut.
1 Pemberitahuan RUPS kepada OJK 1 April 2019 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandatangani
oleh Direksi Bank Mandiri No. CEO/42/2019 tanggal 1 April 2019
perihal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2019.
2 Pengumuman RUPS kepada Pemegang 8 April 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama
melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.758/2019 dan No. HBK.CSC/
CMA.759/2019 yang keduanya tertanggal 8 April 2019 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
3 Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 24 April 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama
melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.866/2019 dan No. HBK.CSC/
CMA.868/2019 yang keduanya tertanggal 24 April 2019 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
4 Pelaksanaan RUPS Kamis, 16 Mei 2019 RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama/Komisaris Independen
Bank Mandiri sesuai dengan penunjukan dalam Rapat Dewan
Komisaris pada tanggal 4 April 2019.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi.
Pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang
seluruhnya mewakili 39.469.169.109 saham termasuk di
dalamnya saham seri A Dwiwarna atau merupakan 84,557% dari
jumlah seluruh saham.
Perseroan memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh
pemegang saham yang hadir dalam bentuk buku saku
serta pokok-pokok tata tertib dimaksud dibacakan sebelum
dimulainya RUPS.
Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan sesuai dengan mata acara Rapat dalam setiap mata
acara yang dibahas dalam RUPS Tahunan.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan dimana pemegang
saham yang memberikan suara tidak setuju atau abstain
diminta menyerahkan kartu suaranya. Khusus untuk mata acara
rapat yang menyangkut orang tertentu, pemungutan suara
dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan
seluruh pemegang saham yang hadir menyerahkan kartu suara
tersebut.
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek
R. Abdurachman dan PT Datindo Entrycom dalam melakukan
perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
5 Pengumuman Hasil RUPS 17 Mei 2019 Highlight Hasil RUPS telah diumumkan dan di unggah pada
website Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
20 Mei 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman hasil RUPS telah dilaporkan Perseroan
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No. HBK.
CSC/CMA.1035/2019 tanggal 20 Mei 2019 serta dilaporkan
melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek
Indonesia.
`6 Penyampaian Risalah RUPS 14 Juni 2019 Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK telah memperhatikan
batas waktu penyampaian sesuai ketentuan Peraturan OJK No.
32/POJK.04/2014 dan disampaikan melalui Surat No. HBK.CSC/
CMA.1142/2019 tanggal 14 Juni 2019 serta diunggah ke Situs
Web Bank Mandiri pada hari yang sama.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Tahunan 2019
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri yang hadir
R. Abdurachman dan PT Datindo Entrycom dalam melakukan pada RUPS Tahunan 2019 adalah sebagai berikut:
perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan Tahun Buku 2018 dan Persetujuan Laporan Tugas Pengawasan
Dewan Komisaris Tahun 2018 serta Pengesahan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2018 sekaligus Pemberian
Pelunasan dan Pembebasan Tanggung Jawab Sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada Direksi atas Tindakan Pengurusan Perseroan dan Dewan
Komisaris atas Tindakan Pengawasan Perseroan selama Tahun Buku 2018.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 4 (empat) orang.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 99,046% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,437%
Tidak Setuju : 0,157%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 39.407.285.809 saham atau merupakan 99,843% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan:
1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Bank Mandiri Tahap
III Tahun 2018, dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 serta mengesahkan
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai laporannya No. 00034/2.1032/AU.1/07/0685-1/1/I/2019 tanggal 28 Januari 2019 dengan opini audit wajar dalam semua
hal yang material.
2. Mengesahkan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja sesuai laporannya No. 01104/2.1032/AU.2/10/ 0685-1/1/V/2019 tanggal 3
Mei 2019 dengan opini audit wajar dalam semua hal yang material serta menerima rencana Direksi untuk melaksanakan pengalihan saldo dana Program
Kemitraan maksimal sebesar Rp350 miliar sebagai sumber dana Bina Lingkungan Perseroan dan sisa dana Program Kemitraan sebesar Rp120.518.478.322,00
disalurkan melalui BUMN Khusus.
3. Atas telah disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan, termasuk laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap III Tahun 2018, dan Laporan Tugas Dewan Komisaris untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 serta disahkannya
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan
tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada segenap anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan
yang telah dijalankan selama Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018, sejauh tindakan tersebut bukan merupakan tindak pidana dan
tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Konsolidasian serta Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
4. Pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya tersebut termasuk diberikan kepada Sdr. Ogi Prastomiyono, Sdr. Hery Gunardi, Sdr.
Tardi dan Sdri. Kartini Sally yang pada tanggal 1 Januari 2018 sampai dengan tanggal 21 Maret 2018 masing-masing secara berurutan menjabat sebagai
Direktur Operations, Direktur Distributions, Direktur Retail Banking, dan Direktur Kelembagaan.
Tindak lanjut
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan telah disampaikan kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia dengan informasi sebagai berikut:
a. Penyampaian Laporan Keuangan
- Penyampaian laporan dimaksud juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
b. Penyampaian Laporan Tahunan
- Disampaikan kepada OJK melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.865/2019 tanggal 24 April 2019 dan pelaporan tersebut ditembuskan kepada Bursa Efek
Indonesia.
- Penyampaian laporan tahunan juga dilakukan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
Status : Terealisasi
Status : Terealisasi
Penetapan Remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan benefit lainnya) Tahun Buku 2019 dan Tantiem Tahun Buku 2018 bagi Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan.
Risalah Rapat menyatakan tidak terdapat Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 96,800% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,591%
Tidak Setuju : 2,609%
Keputusan
Dengan demikian:
Rapat dengan suara terbanyak, yaitu 38.439.400.429 saham atau merupakan 97,391% dari jumlah seluruh suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan:
Memberikan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna,
untuk menetapkan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian tunjangan, fasilitas, dan/atau benefit lainnya untuk tahun
buku 2019, serta menetapkan tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
Tindak lanjut
Penetapan gaji anggota Direksi dan honorarium anggota Dewan Komisaris, dan pemberian tunjangan, fasilitas, dan/atau benefit lainnya untuk tahun buku 2019,
serta penetapan tantiem atas kinerja anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018 telah dilakukan
oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Kementerian BUMN.
Status : Terealisasi
Penetapan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2019 dan Laporan Keuangan Pelaksanaan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan untuk Tahun 2019.
Risalah Rapat menyatakan Jumlah Pemegang Saham yang mengajukan Pertanyaan dan/atau memberikan pendapat sebanyak 1 (satu) orang.
Hasil Pemungutan Suara
Setuju : 97,872% Termasuk satu saham seri A Dwiwarna
Abstain : 0,009%
Tidak Setuju : 2,199%
Status : Terealisasi
2. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
1. Hery Gunardi Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Direktur Bisnis dan Jaringan
2. Agus Dwi Handaya Direktur Kepatuhan Direktur Kepatuhan dan SDM
3. Panji Irawan Direktur Keuangan Direktur Keuangan dan Strategi
yang diangkat masing-masing berdasarkan keputusan RUPS Tahun Buku 2017, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan masing-masing,
sesuai dengan keputusan RUPS pengangkatan yang bersangkutan.
3. Dengan adanya perubahan nomenklatur jabatan dan pengalihan jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagaimana dimaksud pada angka 1 dan
angka 2, maka susunan Keanggotaan Direksi Perseroan menjadi sebagai berikut:
1) Direktur Utama : Kartika Wirjoatmodjo
2) Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
3) Direktur Commercial Banking : Riduan
4) Direktur Kepatuhan dan SDM : Agus Dwi Handaya
5) Direktur Treasury dan International Banking : Darmawan Junaidi
6) Direktur Keuangan dan Strategi : Panji Irawan
7) Direktur Corporate Banking : Royke Tumilaar
8) Direktur Retail Banking : Donsuwan Simatupang
9) Direktur Hubungan Kelembagaan : Alexandra Askandar
10)Direktur Bisnis dan Jaringan : Hery Gunardi
11)Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
12)Direktur Teknologi Informasi dan Operasi : Rico Usthavia Frans
4. Memberikan kuasa dengan hak subtitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang diputuskan RUPS ini dalam bentuk akta Notaris serta
menghadap Notaris atau pejabat yang berwenang, dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh
pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat.
Tindak lanjut
1. Perubahan nomenklatur struktur susunan anggota-anggota Direksi telah diterapkan.
2. Struktur susunan anggota-anggota Direksi telah menggunakan nomenklatur.
3. Direksi Bank Mandiri telah melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Status : Terealisasi
1 Pemberitahuan RUPS kepada OJK 12 Juli 2019 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandatangani
oleh Direksi Bank Mandiri No. DCO/692/2019 tanggal 12 Juli
2019 perihal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2 Pengumuman RUPS kepada Pemegang 19 Juli 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama
melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.1417/2019 dan No. HBK.CSC/
CMA.1418/2019 yang keduanya tertanggal 19 Juli 2019 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
3 Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 6 Agustus 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama
melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.1509/2019 dan No. HBK.CSC/
CMA.1510/2019 yang keduanya tertanggal 6 Agustus 2019 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
4 Pelaksanaan RUPS Rabu, 28 Agustus 2019 RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama/Komisaris Independen
Bank Mandiri sesuai dengan penunjukan dalam Rapat Dewan
Komisaris pada tanggal 10 Juli 2019.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi.
Pemegang saham dan/atau kuasa wakil pemegang saham
yang seluruhnya memiliki 39.273.007.411 saham termasuk di
dalamnya saham seri A Dwiwarna atau merupakan 84,156%
dari jumlah seluruh saham.
Perseroan memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh
pemegang saham yang hadir dalam bentuk buku saku
serta pokok-pokok tata tertib dimaksud dibacakan sebelum
dimulainya RUPS.
Pemegang Saham diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan sesuai dengan mata acara Rapat dalam setiap mata
acara yang dibahas dalam RUPS Tahunan.
Pemungutan suara dilakukan secara lisan dimana pemegang
saham yang memberikan suara tidak setuju atau abstain
diminta menyerahkan kartu suaranya. Khusus untuk mata
acara rapat yang menyangkut orang tertentu, pemungutan
suara dilakukan dengan surat tertutup yang tidak
ditandatangani dan seluruh pemegang saham yang hadir
menyerahkan kartu suara tersebut.
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris
Utiek R. Abdurachman dan PT Datindo Entrycom dalam
melakukan perhitungan dan/atau memvalidasi suara.
5 Pengumuman Hasil RUPS 29 Agustus 2019 Highlight Hasil RUPS telah diumumkan dan di unggah pada
website Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.
30 Agustus 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pengumuman hasil RUPS telah dilaporkan Perseroan
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia melalui surat No. HBK.
CSC/CMA.1631/2019 dan No. HBK.CSC/CMA.1632/2019 yang
keduanya tertanggal 30 Agustus 2019 serta dilaporkan melalui
Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa Efek Indonesia.
6 Penyampaian Risalah RUPS 24 September 2019 Penyampaian Risalah RUPS kepada OJK telah memperhatikan
batas waktu penyampaian sesuai ketentuan Peraturan OJK No.
32/POJK.04/2014 dan disampaikan melalui Surat No. HBK.CSC/
CMA.1736/2019 tanggal 24 September 2019 serta diunggah ke
Situs Web Bank Mandiri pada hari yang sama.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Luar Biasa 28 Agustus 2019
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri yang
R. Abdurachman dan PT Datindo Entrycom dalam melakukan hadir pada RUPS Luar Biasa tanggal 28 Agustus 2019 adalah sebagai
perhitungan dan/atau memvalidasi suara. berikut:
Status : Terealisasi
1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Askolani sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pemberhentian anggota Dewan Komisaris tersebut terhitung sejak ditutupnya rapat ini dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran
yang diberikan selama menjabat sebagai anggota Dewan Komisaris.
2. Mengusulkan pengangkatan Sdr. Rionald Silaban sebagai anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris tersebut di atas berlaku efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas Penilaian
Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berakhirnya masa jabatan Anggota Dewan
Komisaris yang diangkat tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahunan yang kelima sejak pengangkatan yang bersangkutan, yaitu RUPS
Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2024 tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
Status : Terealisasi
1 Pemberitahuan RUPS kepada OJK 30 Oktober 2019 Disampaikan kepada OJK melalui surat yang ditandatangani
oleh Direksi Bank Mandiri No. HBK/1867/2019 tanggal 30
Oktober 2019 perihal Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
2 Pengumuman RUPS kepada Pemegang 31 Oktober 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri
kepada OJK dan Bursa Efek Indonesia pada hari yang sama
melalui Surat No. HBK.CSC/CMA.1889/2019 dan No. HBK.CSC/
CMA.1890/2019 yang keduanya tertanggal 31 Oktober 2019 serta
dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik OJK dan Bursa
Efek Indonesia.
3 Pemanggilan RUPS kepada Pemegang 15 November 2019 Dilakukan melalui keterbukaan informasi pada:
Saham 1. Surat kabar Bisnis Indonesia dan The Jakarta Post.
2. Situs Web Bank Mandiri.
3. Situs Web Bursa Efek Indonesia.
Bukti pemanggilan RUPS telah dilaporkan Bank Mandiri kepada
OJK pada tanggal 15 November 2019 melalui Surat No. HBK.
CSC/CMA.2013/2019 yang ditembuskan kepada Bursa Efek
Indonesia serta dilaporkan melalui Sistem Pelaporan Elektronik
OJK dan Bursa Efek Indonesia.
4 Pelaksanaan RUPS Senin, 9 Desember 2019 RUPS dipimpin oleh Komisaris Utama/Komisaris Independen
Bank Mandiri sesuai dengan penunjukan dalam Rapat Dewan
Komisaris pada tanggal 30 Oktober 2019.
Pelaksanaan RUPS dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi.
Pemegang saham dan/atau kuasa wakil pemegang saham
yang seluruhnya memiliki 38.946.269.369 saham termasuk di
dalamnya saham seri A Dwiwarna atau merupakan 84,456% dari
jumlah seluruh saham.
Perseroan memberikan Tata Tertib RUPS kepada seluruh
pemegang saham yang hadir dalam bentuk buku saku
serta pokok-pokok tata tertib dimaksud dibacakan sebelum
dimulainya RUPS.
Pihak Independen Penghitung Suara Rekapitulasi Kehadiran Pada RUPS Luar Biasa 9 Desember 2019
Perseroan telah menunjuk pihak independen yaitu Notaris Utiek Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Bank Mandiri yang hadir
R. Abdurachman dan PT Datindo Entrycom dalam melakukan pada RUPS Luar Biasa tanggal 9 Desember 2019 adalah sebagai
perhitungan dan/atau memvalidasi suara. berikut:
*Efektif setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test).
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
1) Sdr. Kartika Wirjoatmodjo sebagai Direktur Utama Perseroan, yang diangkat berdasarkan keputusan RUPS Tahun Buku 2014, terhitung sejak tanggal 25
Oktober 2019;
2) Sdr. Imam Apriyanto Putro sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan, yang diangkat berdasarkan Keputusan RUPS Tahun Buku 2014, terhitung sejak
tanggal 18 November 2019;
dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Pengurus Perseroan.
2. Memberhentikan dengan hormat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan:
1) Sdr. Hartadi Agus Sarwono sebagai Komisaris Utama/Komisaris Independen;
2) Sdr. Bangun Sarwito Kusmulyono sebagai Komisaris Independen;
3) Sdr. Goei Siauw Hong sebagai Komisaris Independen;
Yang diangkat masing-masing berdasarkan keputusan RUPS Luar Biasa Tahun 2017, Keputusan RUPS Tahun Buku 2014, dan Keputusan RUPS Tahun
Buku 2014, dengan ucapan terima kasih atas sumbangan tenaga dan pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Anggota-anggota Dewan Komisaris
Perseroan.
3. Mengubah nomenklatur jabatan anggota-anggota Direksi Perseroan sebagai berikut:
4. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai anggota Direksi Perseroan:
yang diangkat masing-masing berdasarkan keputusan RUPS Tahun Buku 2015, RUPS Tahun Buku 2017, RUPS Tahun Buku 2017, RUPS Tahun Buku 2017,
RUPS Tahun Buku 2017, RUPS Tahun Buku 2017, dan RUPS Tahun Buku 2015, dengan masa jabatan meneruskan sisa masa jabatan masing-masing, sesuai
dengan keputusan RUPS pengangkatan yang bersangkutan
5. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
1) Sdr. Kartika Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama
2) Sdr. Muhamad Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen
3) Sdr. Mohamad Nasir sebagai Komisaris Independen
4) Sdr. Robertus Bilitea sebagai Komisaris Independen
5) Sdr. Silvano Winston Rumantir sebagai Direktur Keuangan dan Strategi
6. Berakhirnya masa jabatan anggota-anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5, adalah sampai dengan
ditutupnya RUPS Tahunan yang kelima sejak pengangkatan yang bersangkutan, yaitu RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tahun 2024, dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
7. Dengan adanya pengukuhan pemberhentian, pemberhentian, perubahan nomenklatur jabatan, pengalihan tugas, dan pengangkatan Pengurus Perseroan
sebagaimana dimaksud pada angka 1, 2, 3, 4 dan 5, maka susunan keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:
a. Direksi
1) Direktur Utama : Royke Tumilaar
2) Wakil Direktur Utama : Sulaiman A. Arianto
3) Direktur Corporate Banking : Alexandra Askandar
4) Direktur Commercial Banking : Riduan
5) Direktur Treasury, International Banking, and Special Asset Management: Darmawan Junaidi
6) Direktur Consumer and Retail Transaction : Hery Gunardi
7) Direktur Operation : Panji Irawan
8) Direktur Kepatuhan dan SDM : Agus Dwi Handaya
9) Direktur Hubungan Kelembagaan : Donsuwan Simatupang
10)Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
11)Direktur Information Technology : Rico Usthavia Frans
12)Direktur Keuangan dan Strategi : Silvano Winston Rumantir
b. Dewan Komisaris
1) Komisaris Utama : Kartika Wirjoatmodjo
2) Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basri
3) Komisaris : Ardan Adiperdana
4) Komisaris : R. Widyo Pramono
5) Komisaris : Rionald Silaban
6) Komisaris Independen : Makmur Keliat
7) Komisaris Independen : Mohamad Nasir
8) Komisaris Independen : Robertus Bilitea
8. Anggota-anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5 baru dapat melaksanakan tugasnya sebagai Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris setelah mendapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan.
9. Anggota-anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang diangkat sebagaimana dimaksud pada angka 5 yang masih menjabat pada jabatan lain yang dilarang
oleh peraturan perundang-undangan untuk dirangkap dengan jabatan anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Negara, maka yang
bersangkutan harus mengundurkan diri atau diberhentikan dari jabatannya tersebut.
10.Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan yang diputuskan RUPS ini dalam bentuk akta notaris serta
menghadap notaris atau pejabat yang berwenang, dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh
pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat.
Tindak lanjut
1. Perubahan nomenklatur struktur susunan anggota-anggota Direksi telah diterapkan.
2. Struktur susunan anggota-anggota Direksi telah menggunakan nomenklatur.
3. Direksi Bank Mandiri telah melakukan segala tindakan yang diperlukan berkaitan dengan keputusan mata acara ini sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku.
Status : Terealisasi
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas untuk Setiap anggota Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki integritas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai yang tinggi, pengetahuan, kemampuan, dan komitmen untuk
dengan Anggaran Dasar, memberikan nasihat kepada Direksi, menyediakan waktu dalam menjalankan tugasnya. Oleh karena
serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip itu, komposisi Dewan Komisaris Perseroan harus memungkinkan
tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris Bank Mandiri untuk pengambil keputusan yang efektif, tepat dan cepat. Selain
bertanggung jawab kepada Pemegang Saham dalam hal mengawasi itu, Dewan Komisaris juga dituntut untuk dapat bertindak secara
kebijakan Direksi terhadap operasional Perseroan secara umum independen, dalam arti tidak mempunyai benturan kepentingan
yang mengacu kepada rencana bisnis yang telah disetujui Dewan (conflict of interest) yang dapat menganggu kemampuannya
Komisaris dan Pemegang Saham, serta memastikan kepatuhan untuk melaksanakan tugas secara mandiri dan kritis, baik dalam
terhadap seluruh peraturan dan perundang-undangan yang hubungan satu sama lain maupun hubungan terhadap Direksi.
berlaku.
3. Tindakan harus dijalankan dalam kapasitas sebagai Dewan 2. Mengadakan kerjasama dengan badan usaha atau pihak lain,
Komisaris dan wajib dilaporkan dalam rapat Dewan Komisaris dalam bentuk kerjasama operasi (KSO), kerjasama usaha
tentang tindakan-tindakan tersebut. (KSU), kerjasama lisensi, Bangun Guna Serah (Build, Operate
4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta and Transfer/BOT), Bangun Guna Milik (Build, Operate and
bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk Own/BOO) dan perjanjian lain yang mempunyai sifat yang
jangka waktu terbatas dengan beban Perseroan. sama yang jangka waktunya ataupun nilainya melebihi dari
5. Setiap Komisaris berhak meminta penjelasan tentang segala nilai yang ditetapkan Dewan Komisaris untuk nominal Rp200
hal dari Direksi maupun dari seluruh jajaran di bawahnya dan miliar sampai dengan Rp500 miliar dan jangka waktu 5-10
Direksi wajib memberikan penjelasan. tahun.
6. Setiap Komisaris berhak untuk menghadiri rapat-rapat yang 3. Melakukan penyertaan modal, melepaskan penyertaan modal
diselenggarakan oleh Direksi atau unit-unit di bawahnya tanpa termasuk perubahan struktur permodalan dengan nilai
ikut memberikan keputusan. tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris pada perseroan
7. Dewan Komisaris dengan suara terbanyak setiap waktu lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan yang tidak
berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang dalam rangka penyelamatan piutang, dengan memperhatikan
atau lebih anggota Direksi, apabila mereka terbukti bertindak ketentuan di bidang Pasar Modal untuk nominal Rp150 miliar
bertentangan dengan Anggaran Dasar atau terbukti melalaikan sampai dengan Rp200 miliar.
kewajibannya atau terdapat alasan mendesak bagi Perseroan. 4. Mendirikan anak perusahaan dan/atau perusahaan patungan
8. Pemberhentian sementara tersebut harus diberitahukan dengan nilai tertentu yang ditetapkan Dewan Komisaris dengan
secara tertulis kepada yang bersangkutan disertai alasan yang memperhatikan perundang-undangan di bidang Pasar Modal
menyebabkan tindakan itu. untuk nominal Rp150 miliar sampai dengan Rp200 miliar.
9. Dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal 5. Mengusulkan wakil Perseroan untuk menjadi calon anggota
pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris diwajibkan Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan yang
untuk menyelenggarakan RUPS yang akan memutuskan memberikan kontribusi signifikan kepada Perseroan dan/
apakah anggota Direksi yang bersangkutan akan diberhentikan atau bernilai strategis sesuai Batasan dan/atau kriteria yang
seterusnya atau dikembalikan kepada kedudukannya, dimana ditetapkan oleh Dewan Komisaris.
yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dan 6. Melakukan penggabungan, peleburan, pengambilalihan,
membela diri. pemisahan dan pembubaran anak perusahaan dan perusahaan
10. Menyetujui pengangkatan dan pemberhentian Sekretaris patungan dengan nilai tertentu yang ditetapkan Dewan
Perusahaan dan Kepala Satuan Kerja Audit Internal Perseroan Komisaris dengan memperhatikan peraturan perundang-
yang diusulkan oleh Direksi dan direkomendasikan oleh undangan di bidang Pasar Modal untuk nominal Rp150 miliar
Komite Audit. sampai dengan Rp200 miliar.
11. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Masa Jabatan Dewan Komisaris
Anggaran Dasar, dan/atau Keputusan RUPS. Anggaran Dasar Perseroan menyatakan bahwa anggota Dewan
Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS yang dihadiri oleh
Keputusan yang Perlu Mendapat Persetujuan Dewan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna dan keputusan rapat tersebut
Komisaris harus disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Anggota
Keputusan yang perlu mendapat persetujuan Dewan Komisaris Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon yang diajukan
Bank Mandiri telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan oleh RUPS dari calon yang diajukan oleh Pemegang Saham Seri A
Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/004/2020 tanggal 26 Dwiwarna, pencalonan mana mengikat bagi RUPS.
November 2020 perihal Penetapan Batasan TIndakan Direksi PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang harus Mendapatkan Persetujuan Keputusan RUPS mengenai pengangkatan dan pemberhentian
tertulis Dari Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Seri A anggota Dewan Komisaris juga menetapkan saat mulai berlakunya
Dwiwarna, dan RUPS. Adapun Keputusan yang perlu mendapatkan pengangkatan dan pemberhentian tersebut. Dalam hal RUPS tidak
persetujuan Dewan Komisaris, antara lain: menetapkan, maka pengangkatan dan pemberhentian anggota
1. Melepaskan/memindahtangankan dan/atau mengagunkan Dewan Komisaris tersebut mulai berlaku sejak penutupan RUPS
aset Perseroan dengan kriteria dan nilai melebihi jumlah dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan.
tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris, dengan
memperhatikan perundang-undangan di bidang pasar modal Anggota Dewan Komisaris diangkat untuk jangka waktu terhitung
dan sektor perbankan untuk nominal Rp200 miliar sampai sejak tanggal yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya
dengan Rp500 miliar. dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke 5 (lima)
Komposisi Dewan Komisaris Perseroan Sebelum RUPS Tahunan Tanggal 19 Februari 2020
Komposisi Dewan Komisaris sebelum RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sebanyak 8 (delapan) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Utama, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen, 3 (tiga) orang Komisaris Independen dan 3 (tiga) orang
Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
Sehingga komposisi Dewan Komisaris setelah RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sebanyak 10 (sepuluh) orang terdiri dari 1 (satu) orang
Komisaris Utama/Komisaris Independen, 1 (satu) orang Wakil Komisaris Utama/Komisaris Independen, 3 (tiga) orang Komisaris Independen,
dan 5 (lima) orang Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Dewan Komisaris dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Selama tahun 2020, telah dilaksanakan program orientasi bagi Komisaris baru dengan rincian sebagai berikut:
1 Andrinof A. Chaniago Wakil Komisaris Utama 27 Februari 2020 Profil Risiko, Tingkat Kesehatan Bank, Dampak COVID-19
terhadap Kinerja Bank
Economy Outlook
Perkreditan
28 Februari 2020 Kinerja Keuangan, Corporate Plan, RKAP, RBB
Implementasi PSAK 71
3 Maret 2020 Risiko Likuditas, ALCO, Risiko Pasar
10 Maret 2020 GCG, TKT dan APU-PPT
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Pengendali, dapat dilihat sebagaimana tabel di bawah ini:
Komisaris
Muhamad
Utama/Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Chatib Basri
Independen
Wakil Komisaris
Andrinof A.
Utama/Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Chaniago
Independen
Komisaris
Boedi Armanto √ √ √ √ √ √ √
Independen
Komisaris
Loeke Larasati A. √ √ √ √ √ √ √
Independen
Komisaris
Mohamad Nasir √ √ √ √ √ √ √
Independen
Ardan
Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Adiperdana
Rionald Silaban Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Arif Budimanta Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Nawal Nely Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Faried Utomo Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Kartika
Komisaris Utama √ √ √ √ √ √ √
Wirjoatmodjo*
Komisaris
Makmur Keliat** √ √ √ √ √ √ √
Independen
R. Widyo
Komisaris √ √ √ √ √ √ √
Pramono***
Robertus Komisaris
√ √ √ √ √ √ √
Bilitea**** Independen
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Kebijakan Rangkap Jabatan Dewan Komisaris b. Komisaris Non Independen menjalankan tugas fungsional
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 dari pemegang saham Bank yang berbentuk badan hukum
dan Peraturan OJK Nomor 55/POJK.03/2016 Tentang Penerapan pada kelompok usaha Bank.
Tata Kelola Bagi Bank Umum mengatur rangkap jabatan Dewan c. Anggota Dewan Komisaris pada organisasi atau lembaga
Komisaris sebagai berikut: nirlaba.
1. Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan rangkap
sebagai: Selain itu, Anggaran Dasar Perseroan juga telah mengatur kebijakan
a. Anggota Dewan Komisaris BUMN lainnya. rangkap jabatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dilarang
b. Anggota Direksi pada BUMN, BUMD, Badan Usaha Milik memangku jabatan rangkap sebagai:
Swasta. a. Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha
c. Jabatan lainnya yang berdasarkan peraturan perundang- Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta.
undangan dilarang untuk dirangkap. b. Pengurus partai politik dan/atau calon/anggota Dewan
d. Jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dewan
dengan BUMN yang bersangkutan. Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat I, dan Dewan Perwakilan
2. Anggota Dewan Komisaris dilarang melakukan rangkap Rakyat Daerah Tingkat II dan/atau calon kepala daerah/wakil
jabatan sebagai Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pejabat kepala daerah.
Eksekutif: c. Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan
a. Pada lembaga keuangan atau perusahaan keuangan, baik perundang-undangan.
bank maupun bukan bank. d. Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.
b. Pada lebih dari 1 (satu) lembaga bukan keuangan atau
perusahaan bukan keuangan, baik yang berkedudukan di Dewan Komisaris Bank Mandiri telah mengungkapkan rangkap
dalam maupun di luar negeri. jabatan yang dimilikinya dan tidak memiliki rangkap jabatan di
3. Tidak termasuk rangkap jabatan sebagai: luar yang diperkenankan oleh peraturan yang berlaku dan dapat
a. Sebagai Direksi, Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif menimbulkan benturan kepentingan yang dilarang oleh peraturan
yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perundangan.
Entitas Anak bukan bank yang dikendalikan oleh Bank.
Nama Perusahaan/
Nama Jabatan Jabatan pada Perusahaan/Instansi Lain
Instansi Lain
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Kepemilikan Saham
Muhamad Chatib Basri Komisaris Utama/Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
Wakil Komisaris Utama/Komisaris
Andrinof A. Chaniago Nihil Nihil Nihil Nihil
Independen
Boedi Armanto Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
Loeke Larasati A. Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
Mohamad Nasir Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
693.900 lembar
Ardan Adiperdana Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0014912%)
128.900 lembar
Rionald Silaban Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0002762%)
Arif Budimanta Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Nawal Nely Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
Faried Utomo Komisaris Nihil Nihil Nihil Nihil
789.000 lembar
Kartika Wirjoatmodjo* Komisaris Utama Nihil Nihil Nihil
(0,0016907%)
PT Kenta Indonesia
Makmur Keliat** Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil
Internasional (30%)
693.900 lembar
R. Widyo Pramono*** Komisaris Nihil Nihil Nihil
(0,0014912%)
Robertus Bilitea**** Komisaris Independen Nihil Nihil Nihil Nihil
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Seluruh Komisaris Independen tersebut telah membuat Surat Pernyataan Independen dan telah disampaikan kepada OJK.
Triwulan IV Reviu Triwulanan terhadap Profil Risiko, Kegiatan Bisnis, TI, SDM, dan Inisiatif Strategis Lainnya untuk periode Triwulan
III/2020.
Persetujuan atas Rencana Bisnis Bank Tahun 2021-2023, Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan Tahun 2021-2025, dan
Pengkinian Recovery Plan Tahun 2020.
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Hadir
Ketidakhadiran
1. 03 Januari Persetujuan Rencana RUPS Tahunan Tahun Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2020 Buku 2019.
Muhamad Chatib Basri Hadir
Makmur Keliat Hadir
Mohamad Nasir Hadir
Robertus Bilitea Hadir
Rionald Silaban Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
2. 13 1. Kinerja Keuangan Bank Mandiri Tahun Kartika Wirjoatmodjo Hadir
Januari 2020 2019 (inhouse), Progress audit Laporan
Muhamad Chatib Basri Hadir
Keuangan Tahun 2019, dan Update PSAK
71 dan PSAK 73. Makmur Keliat Hadir
2. Implementasi Standar Audit (SA) 600.
Mohamad Nasir Hadir
3. Usulan Pengurus Anak Usaha Bank
Mandiri. Robertus Bilitea Tidak Hadir Izin
Rionald Silaban Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
3. 27 Januari 1. Persetujuan Kantor Akuntan Publik untuk Kartika Wirjoatmodjo Hadir
2020 Audit Laporan Keuangan Bank Mandiri
Muhamad Chatib Basri Tidak Hadir Izin
Tahun Buku 2020.
2. Update Rencana Kerja dan Anggaran Makmur Keliat Hadir
Perusahaan (RKAP) Tahun 2020 dan
Mohamad Nasir Hadir
Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2020-
2022. Robertus Bilitea Hadir
Rionald Silaban Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
R. Widyo Pramono Hadir
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Hadir
Ketidakhadiran
9. 27 April 2020 1. Persetujuan Perubahan Kewenangan Muhamad Chatib Basri Hadir
Memutus Restrukturisasi Dalam Masa
Andrinof A. Chaniago Hadir
Kondisi Luar Biasa (KLB) Dampak
COVID-19. Boedi Armanto Hadir
2. Usulan Dewan Komisaris terkait Kandidat
Loeke Larasati A. Hadir
Direksi yang akan Disampaikan ke Menteri
BUMN. Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
10. 14 Mei 2020 1. Usulan Pengurus Entitas Anak Bank Muhamad Chatib Basri Hadir
Mandiri.
Andrinof A. Chaniago Hadir
2. Persetujuan Pengurus Entitas Anak Bank
Mandiri. Boedi Armanto Hadir
3. Persetujuan Perpanjangan Fasilitas Credit
Loeke Larasati A. Hadir
Line dan Perpanjangan Fasilitas Corporate
Card PT Bank Syariah Mandiri. Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
11. 16 Juni 2020 Pembahasan dan Persetujuan Hibah Dana Muhamad Chatib Basri Hadir
Program Kemitraan Bank Mandiri untuk PT
Andrinof A. Chaniago Hadir
PNM.
Boedi Armanto Hadir
Loeke Larasati A. Hadir
Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
12. 18 Juni 2020 Persetujuan Revisi RKAP 2020 dan RBB Muhamad Chatib Basri Hadir
2020-2022.
Andrinof A. Chaniago Hadir
Boedi Armanto Hadir
Loeke Larasati A. Hadir
Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Hadir
Ketidakhadiran
17. 12 Agustus 1. Pembahasan Usulan Kepada Mentri BUMN Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 terkait jumlah dan Nominasi Direksi Bank
Andrinof A. Chaniago Hadir
Mandiri.
2. Persetujuan atas Permohonan Usulan Boedi Armanto Hadir
Inbreng (Mandiri Syariah) dalam rangka
Loeke Larasati A. Hadir
Qanun.
Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
18. 25 Agustus 1. Persetujuan Usulan Struktur Organisasi Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 Bank Mandiri untuk Respon Surat Menteri
Andrinof A. Chaniago Hadir
BUMN.
2. Persetujuan Usulan Pengurus Entitas Anak Boedi Armanto Hadir
(PT Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Bank
Loeke Larasati A. Hadir
Mandiri Taspen (Bank Mantap)).
3. Usulan Penyelarasan Struktur Organisasi Mohamad Nasir Hadir
Direktorat Hubungan Kelembagaan. Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
19. 02 September 1. Persetujuan atas usulan Perpanjangan Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 Jangka Waktu Fasilitas Intraday atas nama
Andrinof A. Chaniago Hadir
PT Bank Mandiri Sekuritas.
2. Persetujuan atas usulan Inbreng Aset di Boedi Armanto Hadir
Aceh ke PT Bank Syariah Mandiri dalam
Loeke Larasati A. Hadir
rangka Qanun.
Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
20. 04 September 1. Persetujuan Rencana Pelaksanaan Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 RUPSLB Bank Mandiri tanggal 21 Oktober
Andrinof A. Chaniago Hadir
2020.
2. Persetujuan Usulan Agenda RUPSLB Bank Boedi Armanto Hadir
Mandiri tanggal 21 Oktober 2020.
Loeke Larasati A. Hadir
3. Penunjukan Anggota Dewan Komisaris
yang akan menjadi Pimpinan RUPSLB PT Mohamad Nasir Hadir
Bank Mandiri tanggal 21 Oktober 2020. Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Hadir
Ketidakhadiran
25. 12 November 1. Persetujuan atas Permohonan Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 Perpanjangan Fasilitas atas nama PT Bank
Andrinof A. Chaniago Hadir
Mandiri Taspen.
2. Persetujuan atas Permohonan Fasilitas Boedi Armanto Hadir
Jangka Pendek, Kredit Subordinasi,
Loeke Larasati A. Hadir
Treasury Line atas nama PT Mandiri
Sekuritas dan Fasilitas Issuer Limit atas Mohamad Nasir Hadir
nama PT Mandiri Manajemen Investasi. Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
26. 23 November 1. Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 Perusahaan (RKAP) Tahun 2021 dan
Andrinof A. Chaniago Hadir
Rencana Bisnis Bank (RBB) Tahun 2021-
2023. Boedi Armanto Hadir
2. Usulan Rencana Aksi Keuangan
Loeke Larasati A. Hadir
Berkelanjutan (RAKB) Tahun 2021-2025.
3. Usulan Pengkinian Recovery Plan Tahun Mohamad Nasir Hadir
2020. Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
27. 03 Desember 1. Persetujuan Pengurus Entitas Anak (PT Muhamad Chatib Basri Hadir
2020 Mandiri Capital Indonesia dan PT Bank
Andrinof A. Chaniago Hadir
Mandiri Europe (Limited).
2. Persetujuan Pemberian Fasilitas PT Boedi Armanto Hadir
Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri
Loeke Larasati A. Hadir
Utama Finance.
Mohamad Nasir Hadir
Ardan Adiperdana Hadir
Rionald Silaban Hadir
Arif Budimanta Hadir
Nawal Nely Hadir
Faried Utomo Hadir
Peserta
Tanggal Peserta Rapat – Alasan Alasan
No. Agenda Rapat Kehadiran Rapat - Kehadiran
Rapat Dewan Komisaris Ketidakhadiran Ketidakhadiran
Direksi
Peserta
Tanggal Peserta Rapat – Alasan Alasan
No. Agenda Rapat Kehadiran Rapat - Kehadiran
Rapat Dewan Komisaris Ketidakhadiran Ketidakhadiran
Direksi
Peserta
Tanggal Peserta Rapat – Alasan Alasan
No. Agenda Rapat Kehadiran Rapat - Kehadiran
Rapat Dewan Komisaris Ketidakhadiran Ketidakhadiran
Direksi
Komisaris Utama/
Muhamad Chatib Basri 27 26 96% 10 10 100%
Komisaris Independen
Wakil Komisaris Utama/
Andrinof A. Chaniago 22 20 91% 10 10 100%
Komisaris Independen
Boedi Armanto Komisaris Independen 22 22 100% 10 10 100%
Loeke Larasati A. Komisaris Independen 22 20 91% 10 10 100%
Mohamad Nasir Komisaris Independen 27 27 100% 10 10 100%
Ardan Adiperdana Komisaris 27 27 100% 10 10 100%
Rionald Silaban Komisaris 27 26 96% 10 10 100%
Arif Budimanta Komisaris 22 22 100% 10 10 100%
Nawal Nely Komisaris 22 21 95% 10 10 100%
Faried Utomo Komisaris 22 19 86% 10 9 90%
Kartika Wirjoatmodjo* Komisaris Utama 5 5 100% - - -
Makmur Keliat** Komisaris Independen 5 5 100% - - -
R. Widyo Pramono*** Komisaris 5 5 100% - - -
Robertus Bilitea**** Komisaris Independen 4 3 75% - - -
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Frekuensi dan Tata Cara Pemberian Nasihat Kepada Anggota Pengawasan Dewan Komisaris Terhadap Implementasi Strategi
Direksi Perusahaan
Pemberian nasihat dari Dewan Komisaris kepada Direksi dilakukan Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 5/
baik secara formal dalam Rapat, maupun secara informal. Rapat POJK.03/2016 tentang Rencana Bisnis Bank, Dewan Komisaris
formal terdiri dari 3 (tiga) jenis rapat, yaitu: wajib melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana
1. Rapat Komite di bawah pengawasan Dewan Komisaris, yang Bisnis Bank yang mencakup antara lain kebijakan dan strategi
terdiri dari Rapat Komite Audit, Rapat Komite Pemantau manajemen. Hasil pengawasan tersebut dituangkan dalam
Risiko, Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi dan Rapat Komite Laporan Pengawasan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank yang
Remunerasi dan Nominasi. disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan tiap semester.
2. Rapat Dewan Komisaris (RAKOM) yaitu rapat internal Dewan Selain itu, mendasarkan pada Surat Kementerian BUMN No. S-76/
Komisaris dan/atau dengan mengundang Direktur bidang yang D3.MBU/2014 tanggal 03 Juni 2014 tentang Permintaan Tanggapan
terkait. atas Laporan Triwulanan, Dewan Komisaris wajib menyampaikan
3. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi (RAKOMDIR) yaitu Tanggapan atas Pencapaian Kinerja Perseroan kepada Kementerian
Rapat Dewan Komisaris bersama – sama dengan Direksi. BUMN selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna tiap triwulan. Pada
tahun 2020, Dewan Komisaris telah membuat dan menyampaikan
Laporan Pengawasan Pelaksanaan Rencana Bisnis Bank sebagai
berikut:
Surat No. KOM/020/2020 tanggal 14 Februari 2020, perihal Laporan Surat No. KOM/011/2020 tanggal 30 Januari 2020, perihal Tanggapan atas
Pengawasan Rencana Bisnis Bank 2019 – 2021 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Laporan Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Tahun 2019.
Semester II Tahun 2019.
Surat No. KOM/092/2020 tanggal 25 Agustus 2020, perihal Laporan Surat No. KOM/053/2020 tanggal 12 Mei 2020, perihal Tanggapan atas Laporan
Pengawasan Rencana Bisnis Bank 2020 – 2022 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sampai dengan Triwulan I/2020.
Semester I Tahun 2020.
Surat No. KOM/082/2020 tanggal 30 Juli 2020, perihal Tanggapan atas
Laporan Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sampai dengan Triwulan
II/2020.
Surat No. KOM/115/2020 tanggal 26 Oktober 2020, perihal Tanggapan atas
Laporan Kinerja PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. sampai dengan Triwulan
III/2020
Laporan pengawasan pelaksanaan Rencana Bisnis Bank yang Tugas, kewajiban dan tanggungjawab tersebut dilakukan melalui
disampaikan kepada OJK dan Tanggapan atas Pencapaian Kinerja Rapat Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi,
Perseroan yang disampaikan kepada Kementerian BUMN meliputi atau Rapat dan Evaluasi bersama komite-komite di bawah Dewan
laporan atas: Komisaris. Adapun pelaksanaan tugas Dewan Komisaris selama
1. Penilaian Dewan Komisaris tentang pelaksanaan Rencana tahun 2020 antara lain sebagai berikut:
Bisnis Bank Mandiri berupa penilaian aspek kuantitatif maupun 1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan dan jalannya
kualitatif terhadap realisasi Rencana Bisnis. pengurusan yang dilakukan oleh Direksi selama tahun 2020,
2. Penilaian Dewan Komisaris tentang faktor-faktor yang termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Kerja
mempengaruhi kinerja Bank Mandiri secara umum, khususnya dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2020, Rencana Bisnis
terkait faktor permodalan (capital), rentabilitas (earnings), Bank (RBB) Tahun 2020 - 2022 dan Rencana Aksi Keuangan
profil risiko terutama risiko kredit, risiko pasar, dan risiko Berkelanjutan (RAKB) Tahun 2020-2024, khususnya terhadap
likuiditas. program kerja/kebijakan Direksi terkait penanggulangan
3. Penilaian Dewan Komisaris mengenai upaya memperbaiki dampak pandemi COVID-19.
kinerja Bank Mandiri, dalam hal menurut penilaian yang 2. Melakukan pemantauan secara berkala dan memberikan
bersangkutan kinerja Bank sebagaimana dimaksud pada poin nasihat kepada Direksi termasuk mengenai rencana kerja
2 di atas terdapat penurunan. tahun 2020, pengembangan Perseroan, dan pelaksanaan
kebijakan strategis Perseroan, terutama pada hal-hal yang
Penilaian Dewan Komisaris pada poin 1-3 tersebut dilengkapi menjadi perhatian Dewan Komisaris selama tahun 2020, yaitu
pula dengan penilaian mengenai faktor-faktor eksternal yang pada aspek Perkreditan, Teknologi Informasi, Sumber Daya
mempengaruhi kinerja Bank. Manusia, dan Entitas Anak, khususnya dengan adanya dampak
dari pandemi COVID-19.
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris 3. Melakukan pemantauan berkala terhadap penerapan
Berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Program-Program Pemerintah terkait penanggulangan
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, tugas dan tanggung jawab dampak COVID-19/Program Percepatan Pemulihan Ekonomi
Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Nasional (PEN), antara lain Program Relaksasi Kredit oleh OJK,
1. Memastikan penerapan Tata Kelola yang baik terselenggara Penyaluran Penempatan Dana Pemerintah, dan Penyaluran
dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau Subsidi Bunga KUR melalui Post Facto Review yang dilakukan
jenjang organisasi. oleh Unit Internal Audit dan Unit Risk untuk memastikan
2. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan bahwa penerapan seluruh program tersebut telah sesuai
tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat kepada dengan ketentuan.
Direksi. 4. Melakukan pemantauan berkala pada stress testing yang
3. Dewan Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan dilakukan Direksi, perkembangan perkembangan Loan at Risk
mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank. (LaR), kinerja debitur Watchlist Business As Usual maupun
debitur terdampak COVID-19 (khususnya Debitur Besar/Inti),
Selama tahun 2020, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas, kecukupan CKPN, dan strategi terkait adanya perpanjangan
kewajiban dan tanggungjawabnya dalam rangka melakukan Program Relaksasi Kredit OJK hingga Maret 2022.
pengawasan terhadap kebijakan pengurusan dan jalannya 5. Melakukan pemantauan berkala terhadap perkembangan
pengurusan Perseroan yang ditetapkan berdasarkan peraturan kinerja dan mitigasi risiko Entitas Anak terkait dampak
perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan COVID-19.
serta Rencana Kerja yang ditetapkan pada awal tahun.
6. Melakukan pemantauan berkala terhadap pelaksanaan Aksi 18. Memastikan penerapan tata kelola yang baik terselenggara
Korporasi Entitas Anak selama tahun 2020 seperti rencana dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan
merger Bank Syariah Himbara dan penambahan modal Bank atau jenjang organisasi serta melakukan evaluasi terhadap
Mandiri Taspen. kebijakan tata kelola Perseroan secara terintegrasi.
7. Melakukan pemantauan berkala terhadap aspek Reliability, 19. Melakukan pemantauan berkala terhadap efektivitas
Availability, Security, dan Data Integrity pada infrastruktur TI Whistleblowing System, termasuk aspek safe environtment bagi
dan ekosistemnya, baik terkait sistem maupun SDM, mengingat Whistleblower (Pelapor).
terjadi perubahan perilaku nasabah selama pandemi yang 20. Melakukan pemantauan berkala terhadap progress penerapan
mulai beralih pada transaksi digital. program penguatan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan
8. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap progress Pendanaan Terorisme (APU – PPT) di Bank Mandiri dan Entitas
Inisiatif IT tahun 2020, termasuk pada Third Party Management Anak.
IT. 21. Melakukan pemantauan berkala terhadap realisasi Strategi
9. Melakukan pemantauan berkala terhadap perencanaan SDM Anti Fraud yang diterapkan dan perbaikan-perbaikan yang
(Manpower Planning) yang selaras dengan Corporate Plan, RBB, telah dilakukan.
serta kebutuhan riil perkembangan usaha jangka panjang, 22. Memastikan penerapan Manajemen Risiko secara terintegrasi
khususnya di bidang IT dan Kredit. sesuai dengan karakteristik dan kompleksitas usaha
10. Memberikan arahan, memantau penyusunan, serta Konglomerasi Keuangan dalam Perseroan.
memberikan persetujuan atas usulan RKAP Tahun 2021, RBB 23. Memastikan Direksi menyusun dan memelihara Sistem
Tahun 2021 – 2023, RAKB 2021 – 2025, dan Pengkinian Recovery Pengendalian Intern (SPI) yang memadai, efektif, dan efisien,
Plan Tahun 2020. serta mengkaji efektivitas dan efisiensi SPI berdasarkan
11. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan informasi yang diperoleh dari Komite Audit dan Satuan Kerja
pendapat dan saran kepada Direksi mengenai masalah yang Audit Internal.
dianggap penting dan material bagi kepengurusan Perseroan, 24. Menyampaikan laporan hasil pengawasan dan rekomendasi
antara lain terkait hasil audit pihak Internal dan Eksternal perbaikan atas realisasi RBB yang selanjutnya disampaikan
selama tahun 2020. pada OJK tiap semester dan pada Kementerian BUMN tiap
12. Melakukan pengawasan atas tindak lanjut Direksi atas hasil triwulan.
temuan Auditor Internal dan Eksternal, baik temuan di tahun 25. Sebagai Dewan Pengawas Mandiri DPLK, melakukan monitoring
2020 maupun temuan di tahun sebelumnya yang masih secara berkala terhadap progress Pembubaran dan Likuidasi
berstatus ”on progress”, serta memastikan bahwa seluruh Mandiri DPLK, dan melaporkan hasil pengawasannya kepada
temuan telah diselesaikan dengan baik sesuai tenggat waktu OJK.
yang ditetapkan. 26. Mengadakan 27 (dua puluh tujuh) kali Rapat Dewan Komisaris
13. Mengusulkan penunjukkan Akuntan Publik (AP) dan/atau baik Rapat internal maupun dengan Direktur Bidang terkait
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan audit untuk membahas aspek-aspek tertentu yang menjadi
terhadap Laporan Keuangan Konsolidasian yang akan berakhir perhatian Dewan Komisaris.
pada tanggal 31 Desember 2020 kepada RUPS Tahunan Tahun
Buku 2019. Rekomendasi dan Keputusan Dewan Komisaris
14. Melakukan reviu atas pelaksanaan audit yang dilakukan KAP Sepanjang tahun 2020 Dewan Komisaris telah memberikan
Purwantono, Sungkoro & Surja (Ernst & Young) atas Laporan Rekomendasi serta melakukan tugas dan tanggung jawab Dewan
Keuangan Tahun Buku 2019 Bank Mandiri. Komisaris tersebut melalui forum antara lain:
15. Melakukan reviu pada talent pool dan setiap usulan calon 1. Rapat Dewan Komisaris
anggota Direksi serta anggota Dewan Komisaris yang akan 2. Rapat bersama Komite – Komite di bawah Dewan Komisaris
diusulkan dalam RUPS Tahunan/RUPS Luar Biasa. 3. Kunjungan Kerja (On site Visit) Dewan Komisaris bersama
16. Melakukan evaluasi terhadap kinerja Direksi selama tahun Komite – Komite di bawah Dewan Komisaris
2020 secara berkala serta mereviu pencapaian Key Performance
Indicator Direksi dan Dewan Komisaris. Selama tahun 2020, Dewan Komisaris telah mengeluarkan
17. Melakukan reviu dan memberikan persetujuan terhadap sebanyak 50 (lima puluh) surat persetujuan dan 5 (lima) surat
setiap usulan pemberian fasilitas kredit atau tindakan Direksi keputusan antara lain tentang persetujuan kredit kepada pihak
yang wajib mendapat persetujuan tertulis Dewan Komisaris terkait, tambahan penyertaan modal kepada Entitas Anak, serta
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku persetujuan lain yang menjadi wewenang Dewan Komisaris
dan Anggaran Dasar. sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan yang
berlaku. Adapun beberapa persetujuan tersebut antara lain dapat
disampaikan sebagai berikut.
1 14 Januari 2020 Persetujuan atas Pengangkatan Wakil Perseroan Sebagai Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan Anak
2 30 Januari 2020 Persetujuan atas Revisi RKAP Tahun 2020 dan RBB Tahun 2020-2022
3 Persetujuan atas Imbal Jasa Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Bank Mandiri dan Entitas Anak serta
20 Februari 2020 Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) Bank Mandiri dan Jasa Lainnya Pada
Tanggal dan Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2020
4 24 Februari 2020 Persetujuan atas Usulan Penyesuaian Struktur Organisasi Bank Mandiri Pasca RUPS Tahunan Tahun Buku 2019
5 24 Februari 2020 Persetujuan atas Annual Audit Plan Tahun 2020
6 Persetujuan atas Pengadaan Pelaksanaan Jasa Kaji Ulang Terhadap Kinerja Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
26 Februari 2020
oleh Pihak Independen (Eksternal)
7 26 Februari 2020 Persetujuan atas Pengangkatan SEVP Corporate Relation dan Corporate Secretary
8 13 Maret 2020 Persetujuan atas Usulan Pembelian Kembali (Buyback) dan Pengalihan Saham Bank Mandiri
9 13 Maret 2020 Persetujuan atas Usulan Pemberian Manfaat Dana Pensiun Bank Mandiri Satu s.d. Empat Tahun 2020
10 15 Mei 2020 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Bank Syariah Mandiri)
11 Persetujuan atas Kebijakan Restrukturisasi Kredit Bank Mandiri Dalam Kondisi Kejadian Luar Biasa (KLB)
03 Juni 2020
Pandemi COVID-19.
12 23 Juni 2020 Persetujuan atas Revisi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi
13 24 Juni 2020 Persetujuan atas Revisi RKAP Tahun 2020 dan RBB Tahun 2020-2022
14 22 Juli 2020 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (Bank Mandiri (Europe) Limited)
15 02 September 2020 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Mandiri Sekuritas)
16 Persetujuan atas Usulan Penyertaan Modal Kepada PT Bank Syariah Mandiri melalui Inbreng Aset Tetap Tidak
02 September 2020
Bergerak.
17 11 September 2020 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Mandiri AXA General Insurance)
18 13 Oktober 2020 Persetujuan atas Revisi Annual Audit Plan Semester II Tahun 2020
19 Persetujuan atas Usulan Penggabungan Perusahaan Anak (PT Bank Syariah Mandiri dengan BNI Syariah dan BRI
19 Oktober 2020
Syariah)
20 Persetujuan atas Usulan Penyesuaian Struktur Organisasi Bank Mandiri Pasca RUPS Luar Biasa tanggal 21
09 November 2020
Oktober 2020
21 09 November 2020 Persetujuan atas Usulan Pemberhentian dan Pengangkatan Corporate Secretary
22 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Mandiri Sekuritas dan PT Mandiri
16 November 2020
Manajemen Investasi)
23 16 November 2020 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Bank Mandiri Taspen)
24 24 November 2020 Persetujuan atas Usulan RKAP Tahun 2021 dan RBB Tahun 2021-2023 Bank Mandiri
25 24 November 2020 Persetujuan atas Usulan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) Bank Mandiri Tahun 2021-2025
26 24 November 2020 Persetujuan atas Usulan Pengkinian Recovery Plan Bank Mandiri Tahun 2020
27 Persetujuan atas Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri (PT Mandiri Tunas Finance dan PT Mandiri
04 Desember 2020
Utama Finance)
28 14 Desember 2020 Persetujuan atas Usulan Penambahan Modal PT Bank Mandiri Taspen.
Adapun Surat Keputusan yang diterbitkan Dewan Komisaris selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan (Refreshment) secara berkala paling
kurang:
a. 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau
b. 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Oleh karena itu, Komisaris Independen Bank Mandiri wajib lulus Sertifikasi Manajemen Risiko level 2 sedangkan untuk Komisaris non
Independen wajib lulus Sertifikasi Manajemen Risiko level 1. Adapun daftar Dewan Komisaris yang telah lulus sertifikasi manajemen risiko
adalah sebagai berikut.
Muhamad Chatib Komisaris Utama/ Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 11 Februari 11 Februari
Basri Komisaris Profesi Perbankan (LSPP) 2020 2024
Independen
Lembaga Sertifikasi 2 Manajemen Risiko 21 Februari 21 Februari
Profesi Perbankan (LSPP) 2020 2024
Andrinof A. Chaniago Wakil Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 8 April 2017 8 April 2021
Utama/Komisaris Profesi Perbankan (LSPP)
Independen
Lembaga Sertifikasi 2 Manajemen Risiko 21 April 2017 21 April 2021
Profesi Perbankan (LSPP)
Boedi Armanto Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 9 Maret 2020 9 Maret 2024
Independen Profesi Perbankan (LSPP)
Ardan Adiperdana Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 30 Juli 2016 30 Juli 2020
Profesi Perbankan (LSPP)
Arif Budimanta Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 13 Maret 2020 13 Maret 2024
Profesi Perbankan (LSPP)
Nawal Nely Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 21 April 2020 21 April 2024
Profesi Perbankan (LSPP)
Faried Utomo Komisaris Lembaga Sertifikasi 1 Manajemen Risiko 8 Mei 2020 8 Mei 2024
Profesi Perbankan (LSPP)
Kartika Komisaris Utama Lembaga Sertifikasi 5 Manajemen Risiko 17 April 2015 17 April 2017
Wirjoatmodjo* Profesi Perbankan (LSPP)
Makmur Keliat** Komisaris Lembaga Sertifikasi 2 Manajemen Risiko 12 Mei 2017 12 Mei 2021
Independen Profesi Perbankan (LSPP)
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
1. Profil Risiko
2. Good Corporate Governance Remunerasi (Tantiem)
3. Rentabilitas
4. Permodalan Bank
No. Aspek dan Parameter Periode Satuan Output Bobot Rencana Output
I. Aspek Perencanaan
1 Menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran serta KPI Dewan Komisaris Tahunan Dokumen 10 1
2020
Sub Total I 10
II. Aspek Pengawasan dan Nasihat
1. Memberikan tanggapan/rekomendasi
kepada Pemegang Saham terhadap:
a. Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan 5 1
Perusahaan
b. Laporan Tahunan Tahunan Surat 5 1
c. Analisis Kinerja Triwulanan Triwulan Surat 5 3
d. Rencana Bisnis Bank Setahun Surat 5 1
2. Memberikan persetujuan dan nasihat
kepada Direksi sesuai bidang tugas Setahun Surat/Risalah 10 10
Dewan Komisaris.
3. Rapat Dewan Komisaris
a. Jumlah Rapat Bulanan Kali 12 24
b. Kehadiran Rapat Bulanan % 5 100
c. Penyelesaian Risalah Rapat Bulanan Risalah 5 24
4. Kunjungan Kerja Dewan Komisaris Setahun Kunjungan 8 2
Sub Total II 60
Rencana Real
No. Aspek dan Parameter Periode Satuan Output Bobot Score KPI
Output Output
I. Aspek Perencanaan
1 Menyusun Rencana Kerja dan
Anggaran serta KPI Dewan Tahunan Dokumen 10 1 1
Komisaris 2020
Sub Total I 10 10
II. Aspek Pengawasan dan Nasihat
1. Memberikan tanggapan/
rekomendasi kepada Pemegang
Saham terhadap:
a. Rencana Kerja dan Anggaran
Tahunan 5 1 1 5
Perusahaan
b. Laporan Tahunan Tahunan Surat 5 1 1 5
c. Analisis Kinerja Triwulanan Triwulan Surat 5 3 3 5
d. Rencana Bisnis Bank Setahun Surat 5 1 1 5
2. Memberikan persetujuan dan
nasihat kepada Direksi sesuai Setahun Surat/Risalah 10 10 25 10
bidang tugas Dewan Komisaris.
3. Rapat Dewan Komisaris
a. Jumlah Rapat Bulanan Kali 12 24 27 12
b. Kehadiran Rapat Bulanan % 5 100 97 4,8
c. Penyelesaian Risalah Rapat Bulanan Risalah 5 24 27 5
4. Kunjungan Kerja Dewan Komisaris Setahun Kunjungan 8 2 2 8
Sub Total II 60 59,8
III. Aspek Pelaporan
1 Laporan Realisasi KPI Dewan
Semesteran Laporan 5 1 1 5
Komisaris
2. Laporan Pengawasan Dewan
Tahunan Laporan 5 1 1 5
Komisaris Tahunan
Sub Total II 10 10
Rencana Real
No. Aspek dan Parameter Periode Satuan Output Bobot Score KPI
Output Output
Penilaian Kinerja Komite di Bawah Dewan Komisaris Ekstern Independen yang akan melaksanakan kaji ulang
dan Dasar Penilaiannya terhadap kinerja Internal Audit Tahun 2020, Draft Revisi RKAP
Dalam rangka meningkatkan peran Dewan Komisaris dalam Tahun 2020 dan RBB 2020-2022, serta Draft RKAP Tahun 2021
menjalankan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah dan RBB 2021-2023.
membentuk 4 (empat) komite yaitu: 4. Penyusunan Laporan – Laporan yang wajib disusun oleh
1. Komite Audit Komite Audit untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris,
2. Komite Remunerasi dan Nominasi antara lain Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pemberian
3. Komite Pemantau Risiko Jasa Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku
4. Komite Tata Kelola Terintegrasi 2019, Laporan Kegiatan Komite Audit Triwulanan dan Laporan
Hasil Kunjungan.
Komite Audit memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membantu 5. Pelaksanaan 3 (tiga) kali Kunjungan Kerja, yaitu ke Strong
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan Room Credit Operations (10 Maret 2020), PT Mandiri Sekuritas (8
atas hal-hal yang terkait dengan kualitas informasi keuangan, sistem Desember 2020), dan Data Center Rempoa (15 Desember 2020).
pengendalian internal, efektivitas pemeriksaan auditor eksternal 6. Menjalin komunikasi dan koordinasi dengan unit-unit kerja di
dan internal, efektivitas pelaksanaan manajemen risiko serta Bank Mandiri untuk membahas isu-isu yang menjadi concern
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. dan fokus Komite Audit, antara lain melalui diskusi maupun
Sepanjang tahun 2020, Komite Audit telah menjalankan tugas dan penyampaian laporan.
tanggungjawabnya dengan baik. Komite Audit telah melaksanakan
rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali dan menjalankan tugasnya Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung
yang antara lain: jawab untuk membantu dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya
1. Penyampaian rekomendasi dan saran perbaikan kepada di bidang yang berkaitan dengan remunerasi dan nominasi
Manajemen, baik dalam forum Rapat Komite Audit maupun terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun
dalam diskusi-diskusi internal sebagaimana tercantum dalam 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah menjalankan tugas
Nota Rekomendasi Komite, Risalah Rapat/Minutes of Meeting, dan tanggungjawabnya dengan baik. Komite Remunerasi dan
maupun Laporan Triwulanan Komite. Nominasi telah melaksanakan rapat sebanyak 17 (tujuh belas) kali
2. Penelaahan dan pemberian rekomendasi atas Laporan- dan menjalankan tugasnya yang antara lain:
Laporan yang ditujukan kepada Dewan Komisaris seperti 1. Penelaahan dan pemberian rekomendasi/usulan calon
Laporan Keuangan Konsolidasian Bulanan dan Triwulanan yang memenuhi syarat sebagai Anggota Dewan Komisaris
Tahun Buku 2020, Laporan Hasil Pemeriksaan Triwulanan dan Direksi Bank Mandiri kepada Dewan Komisaris untuk
Internal Audit Tahun 2020 (termasuk Significant Findings, disampaikan kepada RUPS.
Fraud, Hasil Post Facto Review Percepatan Ekonomi Nasional 2. Penelaahan data bakal calon Direksi dari talent pool pejabat
(PEN), dan Progress Daftar Monitoring Tindak Lanjut), Laporan satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi calon
Audit Intern Terintegrasi Tahun 2020, Laporan Pelaksanaan Dewan Komisaris yang memenuhi syarat.
Tugas Direktur Kepatuhan Triwulanan Tahun 2020, dan 3. Penelaahan dan pemberian rekomendasi/usulan sistem
Laporan Progress Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2020. remunerasi yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris
3. Penelaahan dan pemberian rekomendasi atas usulan Direksi Bank Mandiri berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/
yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris tunjangan, tantiem, dan seterusnya untuk tahun 2020.
yang hasilnya disampaikan dalam bentuk Nota Rekomendasi
kepada Dewan Komisaris, seperti Usulan KAP yang akan Komite Pemantau Risiko memiliki tugas dan tanggung jawab dalam
melaksanakan audit Laporan Keuangan Konsolidasian melakukan pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi
Tahun Buku 2020, Draft Annual Audit Plan Tahun 2020 beserta untuk memperoleh keyakinan yang memadai agar penerapan
revisinya, Usulan Pengendali Mutu Independen dari Pihak manajemen risiko Bank tetap memenuhi unsur-unsur kecukupan
4. Dewan Komisaris dapat diberhentikan oleh RUPS berdasarkan 15. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri
alasan lainnya yang dinilai tepat oleh RUPS demi kepentingan sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris
dan tujuan Perseroan. menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri
5. Keputusan pemberhentian karena alasan sebagaimana tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah
dimaksud, diambil setelah yang bersangkutan diberi diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru, sehingga
kesempatan membela diri dalam RUPS. memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan
6. Pemberhentian karena alasan sebagaimana dimaksud Komisaris.
merupakan pemberhentian dengan tidak hormat. 16. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila:
7. Antar para anggota Dewan Komisaris dan antara anggota a. Pengunduran dirinya telah efektif;
Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak boleh ada b. Meninggal dunia;
hubungan keluarga sampai dengan derajat ketiga, baik c. Masa jabatannya berakhir;
menurut garis lurus maupun garis kesamping, termasuk d. Diberhentikan berdasarkan RUPS; atau
hubungan yang timbul karena perkawinan. e. Dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah
8. Dalam hal terjadi keadaan tersebut, maka RUPS berwenang mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau ditaruh
memberhentikan salah seorang diantara mereka. di bawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan
9. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri Pengadilan;
dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir dengan f. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan
memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar dan peraturan
tersebut kepada Perseroan. perundang-undangan lainnya.
10. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan 17. Bagi anggota Dewan Komisaris yang berhenti sebelum atau
permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris pada saat maupun setelah masa jabatannya berakhir kecuali
dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari berhenti karena meninggal dunia, maka yang bersangkutan
setelah diterimanya surat pengunduran diri. tetap bertanggungjawab atas tindakannya yang belum
11. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada diterima pertanggungjawabannya oleh RUPS.
masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah diterimanya permohonan pengunduran Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Dewan Komisaris Apabila
diri anggota Dewan Komisaris. Terlibat Dalam Kejahatan Keuangan
12. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai
Dewan Komisaris yang bersangkutan tetap berkewajiban kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan Direksi
menyelesaikan tugas dan tanggungjawabnya sesuai dengan apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Apabila anggota
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan. Dewan Komisaris dan Direksi tidak lagi memenuhi persyaratan
13. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan perundangan, termasuk terlibat dalam kejahatan keuangan maka
diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sendirinya berakhir.
hingga tanggal disetujuinya pengunduran dirinya dalam RUPS.
14. Pembebasan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris
yang mengundurkan diri diberikan setelah RUPS Tahunan
membebaskannya.
Tahunan yang ke 5 (lima) setelah tanggal pengangkatannya, diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan
dengan syarat tidak boleh melebihi jangka waktu 5 (lima) pertanggungjawaban sebagai anggota Direksi dan/
tahun, dengan memperhatikan peraturan perundang- atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS.
undangan termasuk peraturan di bidang Pasar Modal, namun − Pernah menyebabkan perusahaan yang memperoleh
dengan tidak mengurangi hak dari RUPS untuk sewaktu-waktu izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak
dapat memberhentikan para anggota Direksi sebelum masa memenuhi kewajiban menyampaikan Laporan
jabatannya berakhir. Tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
2. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan RUPS e. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-
tersebut, kecuali apabila ditentukan lain oleh RUPS. undangan.
3. Setelah masa jabatannya berakhir, para anggota Direksi dapat f. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang
diangkat kembali oleh RUPS untuk satu kali masa jabatan. dibutuhkan Perseroan.
Kriteria Direksi Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi (Board Charter)
Yang dapat diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
perseorangan, yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan memiliki Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi sebagaimana
selama menjabat: disahkan melalui Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/211/2017
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik. tanggal 13 September 2017 tentang Pedoman dan Tata Tertib Kerja
2. Cakap melakukan perbuatan hukum. Direksi PT Bank Mandiri (Tbk). Adapun isi dari Pedoman dan Tata
3. Dalam 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan dan selama tertib Kerja Direksi antara lain mengatur hal-hal sebagai berikut.
menjabat: 1. Ketentuan Umum
a. Tidak pernah dinyatakan pailit. 2. Organisasi, Pembidangan Kepengurusan, Kewenangan
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Bertindak, dan Kebijakan Umum
Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan 3. Rapat Direksi
suatu Perseroan dinyatakan pailit. 4. Etika dan Waktu Kerja
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana 5. Komite
yang merugikan keuangan negara dan/atau yang berkaitan 6. Korespondensi
dengan sektor keuangan. 7. Kepemilikan Saham Direksi
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota 8. Evaluasi Kinerja Direksi
Dewan Komisaris yang selama menjabat: 9. Lain-lain
− Pernah tidak menyelenggarakan RUPS tahunan. 10. Perubahan
− Pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi 11. Penutup
dan/atau anggota Dewan Komisaris pernah tidak
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi Perseroan Sebelum Rups Tahunan Tanggal 19 Februari 2020
Komposisi Direksi Perseroan sebelum RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 yaitu Direksi berjumlah 12 (dua belas) orang yang terdiri dari
1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 10 (sepuluh) orang Direktur. Seluruh anggota Direksi berdomisili di
wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pelaksana Uji
Nama Jabatan Kepatutan dan Dasar Pengangkatan Tanggal Efektif
Kelayakan
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi Perseroan Setelah RUPS Tahunan Tanggal 19 Februari 2020
Melalui RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020, RUPS memutuskan:
1. Memberhentikan dengan hormat:
a. Sulaiman Arif Arianto sebagai Wakil Direktur Utama.
b. Ahmad Siddik Badruddin sebagai Direktur Manajemen Risiko.
2. Mengubah nomenklatur jabatan anggota Direksi Perseroan, semula Direktur Consumer and Retail Transaction menjadi Direktur Bisnis dan
Jaringan.
3. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Pengurus Perseroan:
Hery Gunardi Direktur Consumer and Retail Transaction Wakil Direktur Utama
Sehingga komposisi Direksi setelah RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020 sebanyak 12 (dua belas) orang terdiri dari 1 (satu) orang Direktur
Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan 10 (sepuluh) orang Direksi. Seluruh anggota Direksi berdomisili di wilayah kerja Kantor Pusat
Bank Mandiri.
Komposisi dan dasar pengangkatan Direksi dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Pelaksana Uji
Nama Jabatan Kepatutan dan Dasar Pengangkatan Tanggal Efektif
Kelayakan
Pelaksana Uji
Nama Jabatan Kepatutan dan Dasar Pengangkatan Tanggal Efektif
Kelayakan
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi Perseroan Setelah RUPS Luar Biasa Tanggal 21 Oktober 2020
Melalui RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020, RUPS memutuskan:
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat: a. Darmawan Junaidi semula menjabat Direktur Treasury dan
a. Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama Perseroan International Banking menjadi Direktur Utama;
terhitung sejak tanggal 2 September 2020 yang disebabkan b. Alexandra Askandar semula Direktur Corporate Banking
karena beliau diangkat sebagai Direktur Utama PT Bank menjadi Wakil Direktur Utama;
Negara Indonesia (Persero) Tbk. pada RUPSLB tgl 2 c. Aquarius Rudianto semula Direktur Bisnis dan Jaringan
September 2020. menjadi Direktur Jaringan dan Retail Banking;
b. Silvano Winston Rumantir sebagai Direktur Keuangan dan d. Panji Irawan semula Direktur Operation menjadi Direktur
Strategi Perseroan terhitung sejak tanggal 2 September Treasury dan International Banking;
2020 yang disebabkan karena beliau diangkat sebagai 5. Mengangkat nama-nama tersebut di bawah ini sebagai Anggota
Direktur Corporate Banking PT Bank Negara Indonesia Direksi Perseroan:
(Persero) Tbk. pada RUPSLB tgl 2 September 2020 a. Sigit Prastowo sebagai Direktur Keuangan dan Strategi.
2. Memberhentikan dengan hormat: b. Susana Indah Kris sebagai Direktur Corporate Banking.
a. Hery Gunardi sebagai Wakil Direktur Utama. c. Toni Eko Boy Subari sebagai Direktur Operation.
b. Donsuwan Simatupang sebagai Direktur Hubungan d. Rohan Hafas sebagai Direktur Hubungan Kelembagaan.
Kelembagaan.
3. Mengubah nomenklatur jabatan Anggota-anggota Direksi Sehingga komposisi Direksi setelah RUPS Luar Biasa tanggal 21
Perseroan sebagai berikut: Oktober 2020 sebanyak 12 (dua belas) orang terdiri dari 1 (satu)
a. Semula Direktur Treasury, International Banking, and orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Wakil Direktur Utama dan
Special Asset Management menjadi Direktur Treasury dan 10 (sepuluh) orang Direksi. Seluruh anggota Direksi berdomisili di
International Banking. wilayah kerja Kantor Pusat Bank Mandiri.
b. Semula Direktur Bisnis dan Jaringan menjadi Direktur
Jaringan dan Retail Banking. Komposisi dan dasar pengangkatan Direksi dapat dilihat pada tabel
4. Mengalihkan penugasan nama-nama tersebut di bawah ini di bawah ini.
sebagai anggota Direksi Perseroan:
Selama tahun 2020, telah dilaksanakan program orientasi bagi Direksi baru dengan rincian sebagai berikut:
Tanggal
Nama Jabatan Materi Pembawa Materi
Pelaksanaan
Tanggal
Nama Jabatan Materi Pembawa Materi
Pelaksanaan
1 Januari – 19 Februari
Internal Audit, Bisnis dan Jaringan, Corporate Secretary
2020
Royke Tumilaar Direktur Utama
19 Februari – 2 September
Internal Audit
2020
Direktur Treasury,
Treasury, International Banking & Financial Institution, Transaction
International Banking 1 Januari – 21 Oktober
Banking Wholesale Sales, Transaction Banking Wholesale Product,
and Special Asset 2020
Darmawan Junaidi Strategic Procurement, Special Asset Management
Management
21 Oktober – 31
Direktur Utama Internal Audit, Chief Transformation Office
Desember 2020
1 Januari – 19 Februari
Sulaiman A. Arianto Wakil Direktur Utama Chief Transformation Office
2020
Direktur Consumer and 1 Januari – 19 Februari Consumer Business, Wealth Management, Strategic Marketing &
Retail Transaction 2020 Communication, Corporate Real Estate
Hery Gunardi
19 Februari – 21 Oktober Credit Cards, Consumer Loans, Micro Personal Loan, Retail Deposit
Wakil Direktur Utama
2020 Product & Solution
Direksi tidak memiliki hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Direksi
lainnya, Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, sehingga, dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya secara independen.
Direksi tidak memangku jabatan rangkap sebagai Direktur Utama atau Direktur lainnya pada Badan Usaha Milik Negara, Daerah dan Swasta atau
jabatan lain yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan, maupun jabatan struktural, dan jabatan fungsional lainnya pada instansi/lembaga
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, serta jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-
undangan lainnya yang berlaku.
1 Januari – 2
Royke Tumilaar Direktur Utama √ √ √ √ √ √ √
September 2020
Direktur Treasury,
International Banking 1 Januari – 21
Darmawan and Special Asset Oktober 2020
Management √ √ √ √ √ √ √
Junaidi
21 Oktober – 31
Direktur Utama
Desember 2020
Sulaiman A. 1 Januari – 19
Wakil Direktur Utama √ √ √ √ √ √ √
Arianto Februari 2020
1 Januari – 21
Direktur Operation
Oktober 2020
Panji Irawan √ √ √ √ √ √ √
Direktur Treasury dan 21 Oktober – 31
International Banking Desember 2020
e. Jabatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan tidak termasuk rangkap jabatan dalam hal Direksi yang
dan/atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam bertanggung jawab terhadap pengawasan atas penyertaan
peraturan perundang-undangan. Bank pada Entitas Anak, menjalankan tugas fungsional
2. Berdasarkan Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang menjadi anggota Dewan Komisaris pada Entitas Anak
Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum, anggota Direksi bukan bank yang dikendalikan oleh Bank, sepanjang
dilarang memangku jabatan rangkap sebagai anggota tidak mengakibatkan yang bersangkutan mengabaikan
Direksi, anggota Dewan Komisaris atau Pejabat Eksekutif pelaksanaan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota
pada bank, perusahaan dan/atau lembaga lain. Namun, Direksi Bank.
1.584.500
Royke 1 Januari – 2 September
Direktur Utama lembar Nihil Nihil Nihil
Tumilaar 2020
(0,0033954%)
Direktur Treasury,
1 Januari – 21 Oktober
International Banking and 1.319.500
Darmawan 2020
Special Asset Management lembar Nihil Nihil Nihil
Junaidi
21 Oktober – 31 (0.0028275%)
Direktur Utama
Desember 2020
1.103.558
Sulaiman A. 1 Januari – 19 Februari
Wakil Direktur Utama lembar Nihil Nihil Nihil
Arianto 2020
(0,0023648%)
Direktur Consumer and 1 Januari – 19 Februari
1.892.100
Retail Transaction 2020
Hery Gunardi lembar Nihil Nihil Nihil
19 Februari – 21
Wakil Direktur Utama (0,0040545%)
Oktober 2020
Direktur Corporate 1 Januari – 21 Oktober
1.543.600
Alexandra Banking 2020
lembar Nihil Nihil Nihil
Askandar 21 Oktober – 31
Wakil Direktur Utama (0,0033077%)
Desember 2020
2.470.700
Ahmad Siddik 1 Januari – 31
Direktur Manajemen Risiko lembar Nihil Nihil Nihil
Badruddin Desember 2020
(0,0052944%)
1.529.100
Rico Usthavia Direktur Information 1 Januari – 31
lembar Nihil Nihil Nihil
Frans Technology Desember 2020
(0,0032766%)
1.205.100
Agus Dwi Direktur Kepatuhan dan 1 Januari – 31
lembar Nihil Nihil Nihil
Handaya SDM Desember 2020
(0,0025824%)
1.135.100
Donsuwan Direktur Hubungan 1 Januari – 21 Oktober
lembar Nihil Nihil Nihil
Simatupang Kelembagaan 2020
(0,0028275%)
Kepemilikan Saham
1 Januari – 21 Oktober
Direktur Operation 1.135.200
2020
Panji Irawan lembar Nihil Nihil Nihil
Direktur Treasury dan 21 Oktober – 31
(0,0024324%)
International Banking Desember 2020
935.400
Direktur Commercial 1 Januari -31 Desember
Riduan lembar Nihil Nihil Nihil
Banking 2020
(0,0020044%)
Direktur Bisnis Kecil dan 19 Februari – 21
280.500
Aquarius jaringan Oktober 2020
lembar Nihil Nihil Nihil
Rudianto Direktur Jaringan dan 21 Oktober – 31
(0,0006011%)
Retail Banking Desember 2020
Toni Eko Boy 21 Oktober – 31 58.500 lembar
Direktur Operation Nihil Nihil Nihil
Subari Desember 2020 (0,0001254%)
128.400
Susana Indah Direktur Corporate 21 Oktober – 31
lembar Nihil Nihil Nihil
Kris Indriati Banking Desember 2020
(0,0002537%)
Direktur Hubungan 21 Oktober – 31
Rohan Hafas Nihil Nihil Nihil Nihil
Kelembagaan Desember 2020
Silvano W. Direktur Keuangan dan 1 Januari – 2 September 47.600 lembar
Nihil Nihil Nihil
Rumantir Strategi 2020 (0,0001020%)
Sigit Direktur Keuangan dan 21 Oktober – 31
Nihil Nihil Nihil Nihil
Prastowo Strategi Desember 2020
Rapat Direksi
Rapat Direksi adalah rapat yang dihadiri oleh Direksi yang dapat Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat dipimpin
diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan atau setiap oleh Wakil Direktur Utama. Apabila Wakil Direktur Utama tidak
waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan seorang atau hadir atau berhalangan, maka Pimpinan Rapat adalah Direktur
lebih anggota Direksi, atau atas permintaan tertulis dari Dewan Pengganti Direktur Utama atau Direktur Pengganti Wakil Direktur
Komisaris. Rapat Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Utama sebagaimana telah ditetapkan dalam keputusan Direksi
Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 tentang Pembidangan Tugas dan Wewenang Angota Direksi Serta
(empat) bulan. Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan Penetapan Daftar Direktur Pengganti. Jika Direktur Pengganti yang
yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari 2/3 (dua telah ditetapkan tersebut berhalangan juga, maka Rapat Direksi
per tiga) jumlah anggota Direksi. Materi rapat disampaikan kepada dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam
seluruh peserta rapat 5 (lima) hari kerja sebelum pelaksanaan rapat. rapat tersebut.
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dan dalam hal
Rapat Direksi
Sepanjang tahun 2020, agenda, tanggal dan peserta Rapat Direksi adalah sebagai berikut.
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
Alasan
No. Tanggal Agenda Rapat Peserta Rapat Kehadiran
Ketidakhadiran
1 Januari – 2
Royke Tumilaar Direktur Utama 41 41 100% 7 7 100%
September 2020
Direktur Treasury,
International
1 Januari – 21
Banking and
Oktober 2020
Special Asset
Management
Darmawan
61 61 100% 10 10 100%
Junaidi
21 Oktober – 31
Direktur Utama
Desember 2020
Direktur
1 Januari – 19
Consumer and
Februari 2020
Retail Transaction
Hery Gunardi 51 51 100% 7 7 100%
Direktur
1 Januari – 21
Corporate
Oktober 2020
Banking
Alexandra
61 60 98% 10 10 100%
Askandar
Wakil Direktur 21 Oktober – 31
Utama Desember 2020
Direktur
Ahmad Siddik 1 Januari – 31
Manajemen 61 61 100% 10 10 100%
Badruddin Desember 2020
Risiko
Direktur
Rico Usthavia 1 Januari – 31
Information 61 60 98% 10 10 100%
Frans Desember 2020
Technology
Direktur
Agus Dwi 1 Januari – 31
Kepatuhan dan 61 61 100% 10 10 100%
Handaya Desember 2020
SDM
Direktur
Donsuwan 1 Januari – 21
Hubungan 51 51 100% 7 7 100%
Simatupang Oktober 2020
Kelembagaan
Direktur 1 Januari – 21
Operation Oktober 2020
Direktur
1 Januari -31
Riduan Commercial 61 61 100% 10 10 100%
Desember 2020
Banking
Direktur Bisnis 19 Februari – 21
Kecil dan jaringan Oktober 2020
Aquarius
Direktur Jaringan 52 52 100% 10 10 100%
Rudianto 21 Oktober – 31
dan Retail
Desember 2020
Banking
Dalam hal masa berlaku sertifikasi tersebut telah habis, maka wajib dilakukan Program Pemeliharaan (Refreshment) secara berkala paling kurang:
a. 1 (satu) kali dalam 4 (empat) tahun untuk tingkat 1 dan 2; atau
b. 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun untuk tingkat 3, 4 dan 5.
Mengingat Bank Mandiri memiliki asset > Rp10 Triliun, maka seluruh Direksi Bank Mandiri wajib lulus Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5.
Adapun sertifikasi tersebut juga merupakan salah satu syarat untuk mengikuti fit and proper test yang dilakukan oleh OJK. Adapun Sertifikasi
Manajemen Risiko yang dimiliki oleh Direksi adalah sebagai berikut.
Lembaga Manajemen
Royke 1 Januari – 2 24 September
Direktur Utama Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 22 Juli 2021
Tumilaar September 2020 2019
Perbankan (LSPP) Perbankan
Direktur Treasury,
International Banking 1 Januari – 21
and Special Asset Oktober 2020 Lembaga Manajemen
Darmawan
Management Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 30 Juli 2020 7 Oktober 2021
Junaidi
Perbankan (LSPP) Perbankan
21 Oktober – 31
Direktur Utama
Desember 2020
Lembaga Manajemen
Sulaiman A. 1 Januari – 19
Wakil Direktur Utama Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 30 Mei 2017 26 Mei 2019
Arianto Februari 2020
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
Direktur Corporate 1 Januari – 21 24 September
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 22 Juli 2021
Banking Oktober 2020 2019
Perbankan (LSPP) Perbankan
Refreshment
Manajemen
Alexandra Risiko
Askandar Perbankan –
21 Oktober – 31
Wakil Direktur Utama BARa Risk Forum Refreshment Embedding 13 Maret 2020 13 Maret 2021
Desember 2020
Sustainability
Programs into
Banks’ Business
Model
Lembaga Manajemen
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 11 April 2015 11 April 2017
Perbankan (LSPP) Perbankan
Refreshment
Manajemen 21 September 21 September
BARa Risk Forum Refreshment
Risiko di 2016 2018
Stockholm
Ahmad Siddik Direktur Manajemen 1 Januari – 31 Refreshment at
18 Oktober
Badruddin Risiko Desember 2020 BARa Risk Forum Refreshment Prague 17 – 18 17 Oktober 2017
2017
Oktober 2017
Refreshment
BARa Risk Forum Refreshment Manajemen 19 Maret 2018 19 Maret 2020
Risiko
Refreshment
BARa Risk Forum Refreshment Manajemen 13 Juli 2019 13 Juli 2020
Risiko
Badan Sertifikasi Manajemen
Manajemen Risiko Level 5 Risiko 7 Mei 2016 7 Mei 2018
(BSMR) Perbankan
Refreshment
Manajemen 18 Oktober
BARa Risk Forum Refreshment 18 Oktober 2017
Risiko di 2019
Prague
Refreshment
Manajemen
Rico Usthavia Direktur Information 1 Januari – 31 Risiko - BARa;
Frans Technology Desember 2020 Tapping
Potential
BARa Risk Forum Refreshment Opportunities 18 Maret 2018 19 Maret 2020
in Indonesian
Sustainable
Palm Oil
Industry, di
Jakarta
Lembaga Manajemen
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 2 Mei 2018 2 Mei 2020
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
1 Januari – 21 10 Februari 10 Februari
Direktur Operation Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko
Oktober 2020 2016 2018
Perbankan (LSPP) Perbankan
Refreshment
Direktur Treasury dan 21 Oktober – 31 Lembaga Penjamin Sertifikasi 28 Februari 28 Februari
Panji Irawan Refreshment
International Banking Desember 2020 Simpanan (LPS) Manajemen 2018 2020
Risiko
Lembaga Manajemen
14 Februari
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 24 januari 2021
2019
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
1 Januari – 21 18 Februari 18 Februari
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko
Oktober 2020 2019 2021
Donsuwan Direktur Hubungan Perbankan (LSPP) Perbankan
Simatupang Kelembagaan
Lembaga Manajemen
Direktur Commercial 1 Januari – 31 18 Februari 18 Februari
Riduan Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko
Banking Desember 2020 2019 2021
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
Silvano W. Direktur Keuangan dan 1 Januari – 2 18 Januari
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 18 Januari 2020
Rumantir Strategi September 2020 2022
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
Toni Eko Boy 21 Oktober – 31
Direktur Operation Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 23 Oktober 2019 17 Juni 2021
Subari Desember 2020
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
Susana Indah Direktur Corporate 21 Oktober – 31 25 November 25 November
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko
Kris Indriati Banking Desember 2020 2020 2022
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga Manajemen
Direktur Hubungan 21 Oktober – 31 25 November 25 November
Rohan Hafas Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko
Kelembagaan Desember 2020 2020 2022
Perbankan (LSPP) Perbankan
Lembaga
Lembaga Manajemen Sertifikasi
Sertifikasi Profesi Level 5 Risiko 24 Juni 2015 Profesi
Perbankan (LSPP) Perbankan Perbankan
(LSPP)
Refreshment
Manajemen
Risiko
Lembaga
Perbankan –
Lembaga Sertifikasi
Manajemen
Sertifikasi Profesi Refreshment 2 Juni 2017 Profesi
Risiko dalam
Perbankan (LSPP) Perbankan
Kondisi
(LSPP)
Ketatnya
Likuiditas Saat
ini
Direktur Keuangan dan 21 Oktober – 31 Refreshment
Sigit Prastowo
Strategi Desember 2020 Manajemen Lembaga
Lembaga Risiko Sertifikasi
Sertifikasi Profesi Refreshment Perbankan – 2 Juli 2019 Profesi
Perbankan (LSPP) Cyber Security Perbankan
Awareness in (LSPP)
Industry 4.0
Refreshment
Manajemen
Risiko
Ikatan Bankir Ikatan Bankir
Perbankan –
Indonesia Indonesia
Implementasi
– Banking Refreshment 21 Juli 2020 – Banking
Operational
Competency Competency
Risk
Center Center
Management
pada Periode
Covid-19
Adapun Surat Keputusan yang telah dikeluarkan oleh Direksi selama tahun 2020 antara lain:
Tanggal
Keputusan Nomor Perihal
Pengesahan
KEP.DIR 145 30/12/2020 Penunjukan dan Penetapan Pj. SEVP PT Bank Mandiri (persero) Tbk.
KEP.DIR 144 23/12/2020 Surat Keputusan tentang Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi BUMN
KEP.DIR 143 16/12/2020 Penetapan Lembaga Pelatihan Kerja Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah
Surat Keputusan tentang Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik
KEP.DIR 142 30/11/2020
Negara (BUMN) an. Bp. Toni Eko Boy Subari
Surat Keputusan tentang Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik
KEP.DIR 141 30/11/2020
Negara (BUMN) an. Ibu Susana Indah K. Indriati
Penetapan Susunan Panitia Pengadaan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Arsitektur, Mekanikal Elektrikal
KEP.DIR 140 25/11/2020
& Plumbing (MEP) Pembangunan Gedung Kantor Area Kediri
KEP.DIR 138 24/11/2020 Penyesuaian Keputusan Direksi Nomor KEP.DIR/133/2020 tentang Struktur Organisasi
KEP.DIR 137 10/11/2020 Pemberhentian Group Head Corporate secretary Bank Mandiri
KEP.DIR 136 10/11/2020 Pemberhentian Group Head Corporate secretary Bank Mandiri
KEP.DIR 135 09/11/2020 Penunjukkan dan Penetapan PJ Senior Executive Vice President Bank Mandiri
KEP.DIR 134 09/11/2020 Penunjukkan dan Penetapan PJ Senior Executive Vice President Bank Mandiri
KEP.DIR 132 06/11/2020 Penunjukkan dan Penetapan PJ Senior Executive Vice President Bank Mandiri
Penetapan Tim Review dan Reviewer Pengadaan Jasa Audit atas Pelaporan Keuangan Konsolidasian
KEP.DIR 126 13/10/2020
Bank Mandiri (“Pengadaan Jasa Audit Bank Mandiri Tahun 2021”)
Tanggal
Keputusan Nomor Perihal
Pengesahan
Keputusan Para Pemegang Saham Tentang Pemberhentian Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan
KEP.DIR 124 01/10/2020
Perseroan PT Pengembangan Armada Niaga nasional
KEP.DIR 123 30/09/2020 Pemberhentian Pegawai Karena Mengundurkan Diri a.n Ibu Nancy Adistyasari
Pemberhantian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) an Sdr.
KEP.DIR 122 30/09/2020
Tonggo Mrabu
Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara an Muhammad
KEP.DIR 121 28/09/2020
Iqbal
KEP.DIR 120 28/09/2020 Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara an David Pirzada
Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara - Sdri. Novita
KEP.DIR 119 28/09/2020
Anggraini
KEP.DIR 118 09/09/2020 Penunjukan dan Penetapan SEVP Bank Mandiri (SEVP Wholesale Risk )
KEP.DIR 117 09/09/2020 Penyesuaian Jabatan SEVP Bank Mandiri (SEVP Teknologi Informasi)
KEP.DIR 116 09/09/2020 Penyesuaian Jabatan SEVP Bank Mandiri (SEVP Corporate Banking)
KEP.DIR 115 09/09/2020 Penyesuaian Jabatan SEVP Bank Mandiri (SEVP Commercial Banking)
KEP.DIR 114 09/09/2020 Penyesuaian jabatan SEVP Bank Mandiri (SEVP Corporate Relation)
Penetapan Susunan Panitia Pengadaan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor
KEP.DIR 111 28/08/2020
Area Gresik PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Enchancement Document Underlying
KEP.DIR 110 12/08/2020
Transaksi FX
KEP.DIR 109 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : New Bulk Opening Account
KEP.DIR 108 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - New Project Phantom 2,0
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Market Risk Monitoring &
KEP.DIR 107 12/08/2020
Reporting
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Enchacement Tabungan Hau
KEP.DIR 106 12/08/2020
Nia Futuru
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : ATM Merah Putih Platform
KEP.DIR 105 12/08/2020
Development
KEP.DIR 104 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan SWIFT 2020
KEP.DIR 103 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan SKNBI
KEP.DIR 102 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan RTGS
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan Kliring Bulk,
KEP.DIR 101 12/08/2020
Individual dan Satelit Kliring
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Enchancement Validasi &
KEP.DIR 100 12/08/2020
Parameter untuk SLIK
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Implementasi Model Hosting
KEP.DIR 99 12/08/2020
IRBA dan BASEL SA
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Risk Assessment Consolidation
KEP.DIR 98 12/08/2020
Generator System (RACER)
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Surat Keputusan Penetapan
KEP.DIR 97 12/08/2020
Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Pengembangan Sistem Informasi Know Your Customer (KYC)
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan Sistem untuk
KEP.DIR 96 12/08/2020
Pencatatan Kode Transaksi Tunai Fisik
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan Aplikasi terkait
KEP.DIR 95 12/08/2020
Go-AML
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Monitoring Transaksi Kartu
KEP.DIR 94 12/08/2020
Kredit Mencurigakan
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Credit Card Regulatory
KEP.DIR 93 12/08/2020
Changes 2020
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Integrasi Data Perpajakan
KEP.DIR 91 12/08/2020
Bank Mandiri dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP)
KEP.DIR 90 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Virtual Account System
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Strenghten IPS : Wholesale
KEP.DIR 89 12/08/2020
Credit process
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Enchancement Web Online
KEP.DIR 88 12/08/2020
Onboarding
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengadaan Call Monitoring
KEP.DIR 87 12/08/2020
System Untuk wilayah Kerja RCR Group
KEP.DIR 86 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : New DTOBM & New DTKBM
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Self Service Information
KEP.DIR 85 12/08/2020
Management
KEP.DIR 84 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : New Statement Multi Thread
KEP.DIR 83 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Mandiri Online
KEP.DIR 82 12/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : SLIK Engine Enhancement
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Corporate & Commercial
KEP.DIR 81 12/08/2020
Banking Information Center (CBIC)
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Consolidated Enterprice
KEP.DIR 80 12/08/2020
License
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Pengembangan Platform
KEP.DIR 79 11/08/2020
Middleware
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Peremajaan LAN dan email
KEP.DIR 78 11/08/2020
System
KEP.DIR 77 11/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Active Directory Migration
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Enchancement Infra Data
KEP.DIR 76 11/08/2020
Center
KEP.DIR 75 11/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Upgrade Monitoring Solution
KEP.DIR 74 11/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Enchancement Mandiri Cloud
KEP.DIR 73 11/08/2020 Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Call Center Modernization
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Robotic Automation &
KEP.DIR 72 11/08/2020
Switchover (Infra Innovation)
Penyampaian Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 : Upgrade Capacity
KEP.DIR 71 11/08/2020
Infrastructure
Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Upgrade Perangkat IT Cabang, Kantor Pusat
KEP.DIR 70 11/08/2020
& Desktop Management
KEP.DIR 69 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Pengadaan Solusi Back Up DC dan DRC
Tanggal
Keputusan Nomor Perihal
Pengesahan
KEP.DIR 68 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Enchancement Network
KEP.DIR 67 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Solusi eMail & Proxy Server
KEP.DIR 66 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Token Multiprinciple
KEP.DIR 65 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - IT Security Maturity Improvement 2020
KEP.DIR 64 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - IT Application Improvement
Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Improvement Robotic Testing Automation
KEP.DIR 63 11/08/2020
(RTA), Performance Center and Services
KEP.DIR 62 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - API 400
KEP.DIR 61 11/08/2020 Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Stabilisasi Aplikasi
Surat Keputusan Penetapan Pegawai pada Inisiatif IT 2020 - Data Warehouse Improvement & Data
KEP.DIR 60 11/08/2020
Dictionary
KEP.DIR 59 06/08/2020 Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
KEP.DIR 56 29/07/2020 Information Technology & Digital Banking Committee Direksi Bank Mandiri
KEP.DIR 51 13/07/2020 Penerbitan Keputusan Direksi Pemberlakuan Peraturan Mentri BUMN PKBL
Penetapan Tim dan Reviewer Pengadaan Jasa Limited Review atas Keuangan Interim Konsolidasian Bank
KEP.DIR 50 06/07/2020
Mandiri
Perubahan atas Keputusan Direksi Nomer KEP.DIR/015/2020 tentang Pembidangan Tugas dan
KEP.DIR 49 18/06/2020 Wewenang Anggota Direksi Serta Penetapan Direktur Pengganti, Direktur Pembina wilayah dan direktur
Pembina Perusahaan Anak
Pembentukkan Tim Percepatan Reformasi BUMN Sektor Keuangan Inisiatif Perbaikan Iklim Investasi
KEP.DIR 47 12/05/2020
dan Penyediaan Pendanaan Pembangunan Jangka Panjang
KEP.DIR 46 11/05/2020 Risalah Direksi dan Peraturan Dana Pensiun Bank Mandiri
KEP.DIR 45 30/04/2020 Pemberhentian Pegawai Karena Diangkat Sebagai Direksi BUMN an Sdr. Choirul Anwar
KEP.DIR 42 23/04/2020 Risk Management & Credit Policy Committee Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 41 23/04/2020 Policy & Procedure Committee Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 38 23/04/2020 Human Capital Policy Committee Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 37 23/04/2020 Capital & Subsidiries Committee Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 35 23/04/2020 Assets & Liabilities Committee Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 30 31/03/2020 Pelaksanaan Aktivitas Executive Committee dalam Masa Darurat Virus Corona (COVID-19)
KEP.DIR 28 20/03/2020 Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun Bank Mandiri Empat
KEP.DIR 27 20/03/2020 Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun Bank Mandiri Tiga
KEP.DIR 26 20/03/2020 Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun Bank Mandiri Dua
KEP.DIR 25 20/03/2020 Peraturan Dana Pensiun, Dana Pensiun Bank Mandiri Satu
KEP.DIR 20 06/03/2020 Pemberhentian dan Pengangkatan Group Head Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KEP.DIR 13 12/02/2020 Penyesuaian Jabatan Chief Transformation Officer PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KEP.DIR 12 12/02/2020 Penunjukan dan Penetapan PJ. Senior Executive Vice President PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
KEP.DIR 11 06/02/2020 Pembentukan Tim Penaksir Harga (TPH) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KEP.DIR 10 06/02/2020 Pembentukan Tim Penyelesaian ATTB (TPA) PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Perubahan atas Keputusan Direksi Nomor KEP.DIR/42/2018 tentang Penetapan Susunan Panitia
KEP.DIR 8 28/01/2020 Pengadaan Pelelangan Umum Pembangunan Gedung Kantor Bank Mandiri di Bumi Serpong Damai
(BSD) City PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Penetapan Susunan Panitia Pengadaan Kontraktor Pelaksana Pekerjaan Interior dan MEP Gedung Kantor
KEP.DIR 7 28/01/2020
Menara Mandiri Banjarmasin PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
KEP.DIR 6 22/01/2020 Pembentukkan Tim Pengarah dan Tim Pelaksana RUPS Tahunan Tahun buku 2019
Peninjauan Ulang Strategi Tahunan Perusahaan - Tercapainya peningkatan volume transaksi digital oleh nasabah
Direksi berupaya mendorong kinerja Perusahaan untuk tahun segmen Commercial Banking.
berikutnya dengan melakukan peninjauan ulang atas strategi - Menjaga Kualitas Aktiva/Peforming Loan.
tahunan Perusahaan yang dilakukan pada akhir tahun berjalan.
Tahun 2020 peninjauan ulang strategi tahunan Perusahaan Direktur Corporate Banking
dilakukan melalui rapat Direksi. − Tercapainya peningkatan volume bisnis untuk segmen
Corporate Banking.
Evaluasi Atas Strategis Perusahaan − Tercapainya peningkatan pendanaan/Fee Based Income untuk
Evaluasi atas strategi Perusahaan yang selaras dengan Visi dan Misi segmen Corporate Banking.
Perseroan serta lingkungan bisnis yang terkini senantiasa dilakukan − Tercapainya peningkatan volume transaksi digital oleh nasabah
secara periodik dan melibatkan seluruh Direksi dan pejabat segmen Corporate Banking.
eksekutif − Menjaga Kualitas Aktiva/Peforming Loan.
di Bank Mandiri dalam forum pembahasan Rencana Kerja dan Direktur Jaringan & Retail Banking
Anggaran Perusahaan (RKAP) tahunan dan Rencana Jangka Panjang - Tercapainya peningkatan volume bisnis untuk segmen Retail
Perusahaan (RJPP) untuk mengetahui tingkat pencapaian dan arah Banking.
bisnis. Dalam proses penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran - Tercapainya target akuisisi agent banking dan financial
Perusahaan (RKAP) setiap tahunnya yang mengacu pada RJPP inclusion turunan agent.
harus diserahkan kepada Dewan Komisaris untuk mendapatkan - Tercapainya peningkatan pendanaan/Fee Based Income untuk
persetujuan. segmen Retail Banking.
- Tercapainya peningkatan volume transaksi digital oleh nasabah
Penilaian Kinerja Direksi segmen Retail Banking.
Proses pelaksanaan penilaian terhadap kinerja Direksi dapat - Menjaga Kualitas Aktiva/Peforming Loan.
dilihat dari pencapaian Key Performance Indicators (KPI) Direksi
secara Individu serta KPI Direksi secara kolegial yang dinilai oleh Direktur Hubungan Kelembagaan
Pemegang Saham dilakukan melalui mekanisme Rapat Umum - Tercapainya peningkatan volume bisnis untuk segmen
Pemegang Saham (RUPS). Kelembagaan.
- Tercapainya Penyaluran CSR untuk sosial, pendidikan,
Penilaian Kinerja Direksi Individu keagamaan sesuai rencana kerja.
Direktur Utama - Tercapainya peningkatan pendanaan/Fee Based Income untuk
− Menjaga Tingkat Kesehatan Bank. segmen Kelembagaan.
− Tercapainya target keuangan bisnis sesuai RKP dan RBB. - Tercapainya peningkatan volume transaksi digital oleh nasabah
− Penilaian KPKU minimal sama dengan penilaian KPKU pada segmen Kelembagaan.
tahun sebelumnya. - Menjaga Kualitas Aktiva/Peforming Loan.
− Pelaksanaan Kepatuhan Perseroan sebagai Perusahan Terbuka.
− Tercapainya peningkatan volume bisnis di wilayah. Direktur Manajamen Risiko
− Tercapainya peningkatan pendanaan/Fee Based Income di - Memastikan penerapan manajemen risiko telah berjalan
wilayah. dengan baik sesuai dengan anggaran dasar, kebijakan
− Tercapainya peningkatan volume transaksi digital oleh nasabah manajemen risiko, kebijakan sistem pengendalian internal,
di wilayah. standar prosedur, dan peraturan eksternal.
− Menjaga Kualitas Aktiva/Peforming Loan. - Memastikan terlaksananya budaya manajemen risiko pada
seluruh jenjang organisasi.
Wakil Direktur Utama - Memastikan terlaksananya pengelolaan seluruh risiko dalam
− Persentase penyelesaian perkara lebih baik dari tahun rangka menetapkan risk appetite, limit risiko, dan strategi
sebelumnya. pengelolaan risiko yang terintegrasi, serta kecukupan modal.
− Tercapainya target pengelolaan Special Assets Management.
− Tercapainya Restrukturisasi Kredit. Direktur Information Technology
− Penyelesaian Kredit Non Performing Loan. - Terlaksananya tata kelola teknologi dan informasi yang efektif.
− Meningkatkan Kualitas Kredit Non Performing Loan menjadi - Tercapainya ketersediaan sistem pengelolaan pengamanan
Performing Loan. informasi.
- Terlaksananya proyek Teknologi Informasi dengan project
Direktur Commercial Banking charter.
- Tercapainya peningkatan volume bisnis untuk segmen - Tercapainya kesesuaian antara Teknologi Informasi dengan
Commercial Banking. kebutuhan sistem informasi manajemen serta kebutuhan
- Tercapainya peningkatan pendanaan/Fee Based Income untuk kegiatan usaha Bank.
segmen Commercial Banking.
FINANSIAL 20.0%
5.0% Capital Adequacy Ratio (CAR) tercapai minimal sesuai RKAP Revisi 2020. 5.73
OPERASIONAL 5.0%
2. Pertumbuhan Kredit Berkualitas. 5.0% Cost of Credit tercapai maksimal sesuai RKAP Revisi 2020. 5.15
SOSIAL 15.0%
5.0% Penyaluran KUR minimal sesuai dengan target dari Pemerintah. 5.05
Penguatan Kapasitas finansial/
5.0% Penyaluran Kredit dari Dana PEN minimal 3 kali dari Dana PEN. 6.50
3. keuangan kepada masyarakat
Indonesia. Effective Yield Kredit PEN lebih tinggi dibandingkan Required Yield Kredit
5.0% 5.57
PEN.
7.5% Active User Mandiri Online. (# of User) lebih baik dibandingkan tahun 2019. 9.72
5. Bank Retail Digital yang Modern. 7.5% Ending Balance Total Kredit minimal sesuai RKAP Revisi 2020. 7.02
5.0% Net Promoter Score (NPS) lebih baik dibandingkan tahun 2019. 6.50
Sub Total 28.23
KEPEMIMPINAN TEKNOLOGI 10.0%
5.0% Tidak terdapat Insiden Cybersecurity Breach. -
6. Pemimpin di bidang IT Banking.
5.0% IT Maturity Level minimal mencapai level 3. 5.65
Sub Total 5.65
7. Merger perbankan syariah. 5.0% Implementasi merger BSM, BRIS, dan BNIS tercapai sesuai milestone. 5.00
Peningkatan tata kelola perusahaan Score Corporate Governance Perception Index (CGPI) lebih baik dibandingkan
8. 5.0% 5.00
dan kerjasama mitra strategis. tahun 2019.
100.0% 107.73
permohonan pengunduran diri secara tertulis mengenai harus menyelenggarakan RUPS untuk mencabut atau
maksudnya tersebut kepada Perseroan. menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut;
8. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan e. dengan lampaunya jangka waktu penyelenggaraan RUPS
permohonan pengunduran diri anggota Direksi paling sebagaimana dimaksud pada huruf d atau RUPS tidak
lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian
pengunduran diri tersebut. sementara tersebut menjadi batal;
9. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada f. pembatasan kewenangan pada huruf c berlaku sejak
masyarakat dan menyampaikan kepada OJK paling lambat 2 keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan
(dua) hari kerja setelah: Komisaris sampai dengan:
a. Diterimanya permohonan pengunduran diri Direksi. − terdapat keputusan RUPS yang menguatkan atau
b. Hasil penyelenggaraan RUPS. membatalkan pemberhentian sementara pada huruf
10. Sebelum pengunduran diri berlaku efektif, anggota Direksi d; atau
yang bersangkutan tetap berkewajiban menyelesaikan tugas − lampaunya jangka waktu pada huruf d ini.
dan tanggung jawabnya sesuai dengan Anggaran Dasar dan g. dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf d, anggota
peraturan perundang-undangan. Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk
11. Direksi yang mengundurkan diri baru bebas dari tanggung membela diri;
jawab setelah memperoleh pembebasan tanggung jawab dari h. pemberhentian sementara tidak dapat diperpanjang atau
RUPS Tahunan. ditetapkan kembali dengan alasan yang sama, apabila
12. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila: pemberhentian sementara dinyatakan batal sebagaimana
a. pengunduran dirinya telah efektif; dimaksud pada huruf e;
b. meninggal dunia; i. apabila RUPS membatalkan pemberhentian sementara
c. masa jabatannya berakhir; atau terjadi keadaan sebagaimana dimaksud pada
d. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; huruf e, maka anggota Direksi yang bersangkutan wajib
e. dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga yang telah melaksanakan tugasnya kembali sebagaimana mestinya;
mempunyai kekuatan hukum yang tetap atau ditaruh di bawah j. dalam RUPS menguatkan keputusan pemberhentian
pengampuan berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; atau sementara, maka anggota Direksi yang bersangkutan
f. tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi diberhentikan untuk seterusnya;
berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan k. apabila anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut
perundang-undangan. tidak hadir dalam RUPS setelah dipanggil secara tertulis,
13. Bagi anggota Direksi yang berhenti sebelum maupun setelah maka anggota Direksi yang diberhentikan sementara tersebut
masa jabatannya berakhir, kecuali berhenti karena meninggal dianggap tidak menggunakan haknya untuk membela dirinya
dunia, maka yang bersangkutan wajib menyampaikan dalam RUPS dan telah menerima keputusan RUPS;
pertanggungjawaban atas tindakannya yang belum diterima l. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada
pertanggungjawabannya oleh RUPS; masyarakat dan menyampaikan kepada OJK mengenai:
14. Anggota Direksi sewaktu-waktu dapat diberhentikan untuk − keputusan pemberhentian sementara; dan
sementara oleh Dewan Komisaris dengan menyebutkan − hasil penyelenggaraan RUPS untuk mencabut atau
alasannya apabila mereka bertindak bertentangan dengan menguatkan keputusan pemberhentian sementara
Anggaran Dasar atau terdapat indikasi melakukan tindakan sebagaimana tersebut pada huruf d, atau informasi
yang merugikan Perseroan atau melalaikan kewajibannya mengenai batalnya pemberhentian sementara oleh
atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, dengan Dewan Komisaris karena tidak terselenggaranya RUPS
memperhatikan ketentuan sebagai berikut: sampai dengan lampaunya jangka waktu sebagaimana
a. pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan dimaksud dalam huruf e, paling lambat 2 (dua) hari
secara tertulis kepada anggota Direksi yang bersangkutan kerja setelah terjadinya peristiwa tersebut.
disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut
dengan tembusan kepada Direksi; Kebijakan Terkait Pengunduran Diri Direksi Apabila Terlibat
b. pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a Dalam Kejahatan Keuangan
disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengatur mengenai
setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut; kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dan Direksi
c. anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak apabila terlibat dalam kejahatan keuangan. Apabila anggota
berwenang menjalankan pengurusan Perseroan untuk Dewan Komisaris dan Direksi tidak lagi memenuhi persyaratan
kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan perundangan, termasuk terlibat dalam kejahatan keuangan maka
Perseroan atau mewakili Perseroan baik di dalam maupun masa jabatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan
di luar Pengadilan; sendirinya berakhir.
d. dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
setelah pemberhentian sementara dimaksud Dewan Komisaris
Dalam melakukan pengawasan atas Perseroan, Dewan Komisaris Sekretariat Dewan Komisaris yang dipimpin oleh Sekretaris
dibantu oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan Komite-komite di Dewan Komisaris yang bertugas membantu kelancaran kegiatan
bawah Dewan Komisaris. Komite-komite di bawah Dewan Komisaris administrasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Komisaris.
Pemantau Risiko serta Komite Tata Kelola Terintegrasi. Organ dan
Komite di bawah Dewan Komisaris tersebut diuraikan sebagai Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Dewan Komisaris
berikut. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.
KOM/014/2019 tentang Pedoman dan Tata Tertib Dewan Komisaris,
Sekretaris Dewan Komisaris Sekretaris Dewan Komisaris memiliki tugas dan tanggungjawab
Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki Sekretaris Dewan Komisaris sebagai berikut:
yang berasal dari luar Perseroan, yang diangkat dan diberhentikan 1. Melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mendukung fungsi dan
oleh serta bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris. kegiatan Dewan Komisaris.
2. Mencatat dan mengadministrasikan Rapat Dewan Komisaris.
Sekretaris Dewan Komisaris Bank Mandiri bertugas untuk 3. Mengadministrasikan korespondensi dan laporan-laporan
melaksanakan tugas kesekretariatan dari Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Komite – komite di bawah Dewan
Berdasarkan Peraturan Menteri BUMN No. PER-12/MBU/2012 Komisaris.
tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/DewanPengawas 4. Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditetapkan oleh Dewan
Badan Usaha Milik Negara, Dewan Komisaris dapat membentuk Komisaris.
USIA
34 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Diploma Akuntansi di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (2006).
− Sarjana Akuntansi di Universitas Indonesia (2009).
− Master of Business Administration – Global Banking & Finance di University of Birmingham (2016).
RIWAYAT PEKERJAAN
Widia Jessti − Subkoordinator (JF PKPN Muda) Asisten Deputi Bidang Perbankan dan Pembiayaan (Juni 2020 –
Sekretaris Dewan Komisaris sekarang).
− Head of Talent Acquisition and Functional Position Management Subdivision di Kementerian BUMN
(Juni 2017 – Juni 2020).
− Komisaris di PT Sicpa Peruri Securink (Juni 2018 – Juni 2019).
− Sekretaris Dewan Komisaris di PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) (Maret 2017 – April 2019).
− Competency Development Analyst di Kementerian BUMN (Mei 2014 – September 2014).
− Financial Analyst untuk BUMN Jasa Konstruksi di Kementerian BUMN (Mei 2014 – September 2014).
− Sekretaris Dewan Komisaris di PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (November 2011 –
September 2014).
− Financial Analyst untuk BUMN Jasa Keuangan di Kementerian BUMN (Oktober 2010 – Mei 2014).
− Human Resources Division Staff di Kementerian BUMN (Oktober 2006 – Oktober 2010).
2. Visualizing the New Normal in Bank Lending BARa Risk Forum 02 Desember 2020
3. Webinar Progress Pengadaan dan Rencana Distribusi Vaksin Covid-19 Bank Mandiri 02 Desember 2020
Selama tahun 2020, susunan keanggotaan Komite Audit mengalami perubahan yang dapat disampaikan sebagai berikut.
*Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
***Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Boedi Armanto
Ketua merangkap Anggota
Komite Audit
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
M. Chatib Basri
Anggota Komite Audit
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Andrinof A. Chaniago
Anggota Komite Audit
Loeke Larasati A.
Anggota Komite Audit
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Mohamad Nasir
Anggota Komite Audit
USIA
62 Tahun
DOMISIILI
Jakarta
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
TANGGAL PENGANGKATAN
Bambang Ratmanto 2 Januari 2018
Anggota Komite Audit
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (1982).
− Magister Manajemen di bidang Manajemen Bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya Business School
(2008).
RIWAYAT PEKERJAAN
− Anggota Komite Audit di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (2016 – Januari 2018).
− Komisaris Utama, Ketua Komite Audit, dan Ketua Komite Pemantau Risiko di PT Bank MNC
Internasional Tbk (2014-2016).
− Komisaris Independen dan Ketua Komite Audit di PT Bank MNC Internasional Tbk. (2013-2014).
− Executive Vice President - Head of Credit & Operations Policy di PT CIMB Niaga Tbk. (2010-2013).
− Executive Vice President - Head of Operations & Administration di PT CIMB Niaga Tbk. (2007-2010).
− Executive Vice President – Chief Audit Executive di PT CIMB Niaga Tbk. (2001-2007).
PERIODE JABATAN
02 Januari 2018 - sekarang
USIA
62 Tahun
DOMISILI
Jakarta
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
Ridwan D. Ayub − Sarjana Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada (1982).
Anggota Komite Audit − Magister Manajemen di bidang Manajemen Bisnis dari Universitas Prasetiya Mulya Business School
(2008).
TANGGAL PENGANGKATAN
2 Januari 2018
RIWAYAT PEKERJAAN
PERIODE JABATAN
30 April 2019 – sekarang
Tidak memiliki
hubungan keuangan
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
dengan Dewan
Komisaris dan Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan di
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
perusahaan, anak
perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki
hubungan
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
kepemilikan saham
di perusahaan
Tidak memiliki
hubungan keluarga
dengan Dewan
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Komisaris, Direksi,
dan/atau sesama
anggota Komite Audit
Tidak menjabat
sebagai pengurus
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
partai politik, pejabat
dan pemerintah
*Telah berhenti menjabat sebagai anggota Komite Audit.
Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Rapat dipimpin oleh Ketua Komite Audit atau Anggota
Komite lain yang merupakan Komisaris Independen, apabila Ketua Komite Audit berhalangan hadir.
Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat, yang ditandatangani oleh seluruh
anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan kepada Dewan Komisaris.
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
1. Implementasi SA 600 oleh BPK Dalam Rangka − R. Widyo Pramono
1. 08 Januari 2020 Pemeriksaan LKPP Tahun 2019. − Robertus Bilitea 100%
2. Update Progress IT Audit. − Mohamad Nasir
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
Progress Audit Laporan Keuangan Konsolidasian Bank − R. Widyo Pramono
2. 20 Januari 2020 86%
Mandiri Tahun Buku 2019. − Robertus Bilitea
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
− R. Widyo Pramono
Usulan Penunjukan KAP untuk Audit Laporan Keuangan
3. 27 Januari 2020 − Robertus Bilitea 100%
Bank Mandiri Tahun Buku 2020.
− Mohamad Nasir
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Makmur Keliat
12 Februari − R. Widyo Pramono
4. Laporan Direktur Kepatuhan Triwulan IV/2019. 100%
2020 − Mohamad Nasir
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Rionald Silaban
− Nawal Nely
5. 05 Maret 2020 Significant Findings Triwulan IV/2019. − Arif Budimanta 88%
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Rionald Silaban
− Andrinof A. Chaniago
Penyesuaian Pendekatan Audit Sehubungan dengan − Nawal Nely
6. 29 April 2020 100%
adanya COVID-19. − Arif Budimanta
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Rionald Silaban
− Andrinof A. Chaniago
1. Update IT Security.
− Nawal Nely
7. 06 Mei 2020 2. Persiapan Sistem dan Operasional Menjelang 100%
− Arif Budimanta
Lebaran 2020.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Rionald Silaban
− Andrinof A. Chaniago
Metode Penghitungan Penambahan CKPN terkait − Nawal Nely
8. 4 Juni 2020 100%
Restru dan Implikasi Perlakuan Akuntansinya. − Arif Budimanta
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Ardan Adiperdana
− Rionald Silaban
− Andrinof A. Chaniago
− Nawal Nely
9. 18 Juni 2020 Laporan Direktur Kepatuhan Triwulan I/2020. 100%
− Arif Budimanta
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
Progress Tindak Lanjut Temuan/Rekomendasi Auditor
10. 28 Juli 2020 − Mohamad Nasir 100%
Eksternal (OJK, KAP-EY, BPK) Per 30 Juni 2020.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
Usulan Revisi RKAP Tahun 2020 dan RBB Tahun 2020-
11. 06 Agustus 2020 − Mohamad Nasir 100%
2022.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
Update Hasil Limited Review atas Laporan Keuangan
12. 12 Agustus 2020 − Mohamad Nasir 100%
Posisi 30 Juni 2020 oleh KAP EY.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
Laporan Kaji Ulang atas Fungsi Internal Audit (Quality − Andrinof A. Chaniago
13. 25 Agustus 2020 88%
Assurance Review) Tahun 2020. − Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
10 September Rencana Audit Lengkap Laporan Keuangan Bank
14. − Mohamad Nasir 100%
2020 Mandiri Tahun Buku 2020.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
17 September 1. Significant Findings Triwulan II/2020.
15. − Mohamad Nasir 100%
2020 2. Laporan Hasil Investigasi Kasus Perkreditan.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
24 September
16. Update Internal Audit. − Mohamad Nasir 100%
2020
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
17. 01 Oktober 2020 Laporan Direktur Kepatuhan Triwulan II Tahun 2020 − Mohamad Nasir 100%
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
Post Facto Review Restrukturisasi Kredit Terdampak − Andrinof A. Chaniago
12 November
18. COVID-19 dan Penyaluran Dana Program Percepatan − Mohamad Nasir 100%
2020
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). − Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
Usulan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan − Andrinof A. Chaniago
19 November
19. (RKAP) Tahun 2021 dan Rencana Bisnis Bank (RBB) − Mohamad Nasir 100%
2020
Tahun 2021-2023. − Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
25 November Update Progress Pengadaan Kantor Akuntan Publik
20. − Mohamad Nasir 100%
2020 Untuk Audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2021.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
− Boedi Armanto
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
17 Desember Progress Audit Laporan Keuangan Bank Mandiri Tahun
21. − Mohamad Nasir 100%
2020 Buku 2020.
− Loeke Larasati A.
− Bambang Ratmanto
− Ridwan D. Ayub
9 Juli – 31 Desember
Boedi Armanto Ketua Merangkap Anggota 12 12 100%
2020
9 Juli – 31 Desember
M. Chatib Basri Anggota 12 12 100%
2020
1 Januari – 19
Makmur Keliat Anggota 4 4 100%
Februari 2020
1 Januari – 18
R. Widyo Pramono Anggota 4 4 100%
Februari 2020
1 Januari – 11
Robertus Bilitea Anggota 3 3 100%
Februari 2020
1 Januari – 24
Februari 2020
Mohamad Nasir Anggota 16 14 88%
9 Juli – 31 Desember
2020
25 Februari – 8 Juli
Rionald Silaban Anggota 5 5 100%
2020
25 Februari – 31
Andrinof A. Chaniago Anggota 17 16 94%
Desember 2020
25 Februari – 8 Juli
Nawal Nely Anggota 5 5 100%
2020
25 Februari – 8 Juli
Arif Budimanta Anggota 5 5 100%
2020
25 Februari – 31
Loeke Larasati A. Anggota 17 17 100%
Desember 2020
1 Januari – 31
Bambang Ratmanto Anggota 21 21 100%
Desember 2020
1 Januari – 31
Ridwan D. Ayub Anggota 21 21 100%
Desember 2020
Secara umum, seluruh program kerja Komite sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Komite Audit Tahun 2020 telah terealisasi
dengan baik, dengan beberapa penyesuaian fokus Komite terutama terkait dengan adanya dampak multidimensi pandemi COVID-19. Selain
itu, seluruh rekomendasi Komite Audit telah diterima oleh Dewan Komisaris dan menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan
keputusan atas usulan yang disampaikan Direksi. Adapun untuk aspek komunikasi, selama tahun 2020 telah terjalin komunikasi yang baik dan
intens untuk membahas isu-isu di Bank Mandiri dan progress tindaklanjut penyelesaian yang dilakukan oleh Direksi.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit Tahun 2020 Kepatuhan, Laporan Pokok-Pokok Hasil Audit, Laporan Hasil
Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagaimana Pemeriksaan Auditor Internal dan Eksternal, Laporan progress
diatur dalam Piagam Komite Audit dengan senantiasa menerapkan Post Facto Review Program PEN, Laporan Progress Penyelesaian
prinsip independensi sesuai peraturan yang berlaku dan sesuai Daftar Monitoring Tindak Lanjut (DMTL), dan Laporan terkait
dengan rencana kerja Komite Audit tahun 2020 yang telah disetujui kasus fraud yang terjadi selama tahun 2020.
Dewan Komisaris. 4. Menelaah dan menyusun rekomendasi atas 7 Proposal/
Usulan Direksi yang membutuhkan persetujuan tertulis dari
Rencana kerja Komite Audit tahun 2020 terbagi menjadi 2 (dua) Dewan Komisaris, yaitu Usulan Penunjukan KAP yang akan
aktivitas, yaitu Mandatory/Reguler dan Non Reguler sebagai berikut: melaksanakan jasa audit Laporan Keuangan Konsolidasian
1. Mandatory/Reguler, yang mencakup penelaahan Laporan Tahun 2020 dan 2021, Usulan RKAP & RBB beserta revisinya,
Keuangan, penunjukan dan pelaksanaan audit oleh Akuntan Usulan Annual Audit Plan Tahun 2020 beserta revisinya, dan
Publik (AP) dan Kantor Akuntan Publik (KAP), penerapan Usulan Penunjukan Pihak Independen yang melaksanakan kaji
Kepatuhan, Internal Audit, penelaahan Rencana Kerja & ulang terhadap kinerja Internal Audit Tahun 2020.
Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB), 5. Menyusun 4 (empat) Laporan triwulanan kegiatan Komite dan
serta Kegiatan Internal Komite Audit. telah disampaikan kepada Dewan Komisaris.
2. Non Reguler, yang mencakup concern dan fokus Komite Audit 6. Menyusun Laporan Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pemberian Jasa
terhadap isu-isu tertentu tentang Perkreditan, IT, Kepatuhan, Audit atas Informasi Keuangan Historis Tahunan Bank Mandiri
dan Laporan Keuangan. Tahun Buku 2019 oleh KAP Purwantono, Sungkoro & Surja
(Ernst & Young)
Adapun aktivitas Komite Audit selama tahun 2020 adalah sebagai 7. Melakukan 3 (tiga) kali Kunjungan Kerja secara site visit
berikut: termasuk penyusunan Laporan Hasil Kunjungan, yaitu ke
1. Menyelenggarakan 21 kali Rapat Komite Audit, termasuk Strong Room Credit Operations (10 Maret 2020), PT Mandiri
menyusun Risalah Rapat. Sekuritas (08 Desember 2020), dan Data Center Rempoa (15
2. Menyelenggarakan 62 kali Diskusi Internal, Diskusi dengan Desember 2020).
Unit Kerja terkait, maupun Diskusi Gabungan dengan Komite 8. Menyusun Rencana Kerja Komite Audit Tahun 2021 dan telah
Pemantau Risiko. disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 14 Januari 2021.
3. Menelaah dan menyusun rekomendasi atas lebih dari 25 Laporan, 9. Seluruh anggota Komite telah mengikuti minimal 1 (satu)
antara lain Laporan Keuangan Konsolidasian (triwulanan kali kegiatan pengembangan kompetensi terkait dengan
dan tahunan), Laporan Significant Findings, Laporan Direktur Perbankan/Audit.
− Penilaian kinerja dengan kesesuaian remunerasi yang Pelaporan Komite Remunerasi dan Nominasi
diterima masing-masing anggota Direksi dan/atau anggota Komite Remunerasi dan Nominasi membuat laporan kepada
Dewan Komisaris. Dewan Komisaris atas setiap penugasan yang diberikan dan/atau
− Opsi kepada Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan, untuk setiap masalah-masalah yang diidentifikasi memerlukan
antara lain opsi saham serta pengawasan pelaksanaannya. perhatian Dewan Komisaris atau sekurang-kurangnya 2 (dua) kali
b. Membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan suatu dalam 1 (satu) tahun.
sistem remunerasi yang sesuai bagi anggota Direksi dan/
atau anggota Dewan Komisaris berupa sistem penggajian/ Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Remunerasi dan
honorarium, pemberian fasilitas, tunjangan, bonus/ Nominasi
insentif/tantiem, sistem pensiun, penilaian atau evaluasi Ketentuan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi
terhadap sistem tersebut dan opsi yang diberikan. Perseroan ditetapkan sebagai berikut:
c. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi yang 1. Komite Remunerasi dan Nominasi sekurang-kurangnya terdiri
didasarkan atas kinerja, risiko, kewajaran dengan peer dari 3 (tiga) orang dengan komposisi 1 (satu) orang Komisaris
group, sasaran, dan strategi jangka panjang Perseroan, Independen sebagai Ketua merangkap anggota, 1 (satu)
pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam orang Komisaris, dan 1 (satu) orang Pejabat Eksekutif yang
peraturan perundang-undangan dan potensi pendapatan membawahkan fungsi Sumber Daya Manusia atau 1 (satu) orang
Perseroan di masa yang akan datang. Perwakilan pegawasi (ex officio) sebagai non voting member.
d. Menyampaikan hasil evaluasi dan rekomendasi kepada 2. Pejabat Eksekutif yang membawahkan Sumber Daya Manusia
Dewan Komisaris mengenai: atau perwakilan pegawai yang menjadi anggota Komite harus
− Kebijakan remunerasi bagi Direksi dan/atau Dewan memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan/atau
Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. nominasi serta rencana suksesi (succession plan) Perseroan.
− Kebijakan Remunerasi bagi Pegawai secara 3. Dalam hal anggota Komite Remunerasi dan Nominasi
keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. ditetapkan lebih dari 3 (tiga) orang, maka anggota Komisaris
e. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi telah sesuai Independen paling sedikit berjumlah 2 (dua) orang.
dengan ketentuan yang berlaku. 4. Apabila diperlukan, Komite Remunerasi dan Nominasi
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap penerapan dapat mengangkat anggota dari pihak yang berasal dari luar
kebijakan remunerasi. Perseroan dan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Perseroan,
Wewenang Komite Remunerasi dan Nominasi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, atau Pemegang
Komite Remunerasi dan Nominasi mempunyai wewenang sebagai Saham Utama Perseroan.
berikut: b. Memiliki pengalaman terkait Nominasi dan/atau Remunerasi.
1. Melakukan komunikasi dengan Kepala Unit Kerja dan pihak- c. Tidak merangkap jabatan sebagai anggota Komite lainnya
pihak lain di Perseroan untuk memperoleh informasi, klarifikasi yang dimiliki Perseroan.
serta meminta dokumen dan laporan yang diperlukan. 5. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi hanya dapat
2. Meminta Perseroan untuk melakukan survei sesuai kebutuhan merangkap jabatan sebagai ketua Komite paling banyak pada
Komite Remunerasi dan Nominasi. 1 (satu) Komite lainnya.
3. Mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, 6. Anggota Direksi Perseroan maupun Bank lain dilarang menjadi
aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
dengan pelaksanaan tugasnya. 7. Penggantian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi yang
4. Mendapatkan masukan dan atau saran dari pihak luar bukan berasal dari Dewan Komisaris dilakukan paling lambat
Perseroan yang berkaitan dengan tugasnya. 60 (enam puluh) hari sejak anggota Komite Remunerasi dan
5. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan Nominasi dimaksud tidak dapat lagi melaksanakan fungsinya.
Komisaris. 8. Perseroan wajib mendokumentasikan keputusan pengangkatan
dan pemberhentian anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
Masa Tugas Komite Remunerasi dan Nominasi 9. Ketentuan rangka jabatan bagi Anggota Komite yang berasal
Masa tugas anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak boleh dari Pihak Independen mengacu pada peraturan perundang-
lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur undangan yang berlaku.
dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu)
periode berikutnya. Apabila anggota Komisaris yang menjadi Ketua Selama tahun 2020, susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan
Komite Remuenrasi dan Nominasi berhenti sebelum masa tugasnya Nominasi mengalami perubahan yang dapat disampaikan sebagai
sebagai Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite Remunerasi dan berikut.
Nominasi diganti oleh Komisaris Independen lainnya. Apabila masa
tugas sebagai Dewan Komisaris berakhir, maka berakhir pula masa
tugasnya sebagai anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
* Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
*** Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
****Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
M. Chatib Basri
Ketua merangkap Anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Andrinof A. Chaniago
Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Mohamad Nasir
Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Rionald Silaban
Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi
Arif Budimanta
Anggota Komite Remunerasi dan
Nominasi
USIA
60 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
TANGGAL PENGANGKATAN
4 September 2019
RIWAYAT PENDIDIKAN
Indri K. Hidayat − Sarjana Akademi Sekretaris/LPK Tarakanita (1982).
Anggota Komite Remunerasi dan − Brevet Manajemen Pensiun, Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (1994)
Nominasi − Magister di bidang Manajemen dari Universitas Bina Nusantara (2008).
RIWAYAT PEKERJAAN
− Komisaris Independen di PT Data Center Indonesia (November 2018-sekarang)
− Direktur HR Bank Permata (2009 –2018)
− Head of HR Division di PT Rajawali Corpora (2007 – 2009)
− Direktur HR Dexa Medica Group (2003-2007)
− Direktur HR Citibank Indonesia (1998 – 2003)
− Direktur HR PT Keramika Indonesia Asosiasi Tbk. (1995 – 1998)
PERIODE JABATAN
4 September 2019 - sekarang
USIA
47 tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
TANGGAL PENGANGKATAN
28 Juni 2019
RIWAYAT PENDIDIKAN
Steven A. Yudiyantho − Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Gadjah Mada Tahun 1996
Sekretaris merangkap Anggota − Magister di bidang Bisnis dari IPMI-Mt. Eliza Graduate School of Business Tahun 2001
Ex-Officio
RIWAYAT PEKERJAAN
− Group Head Human Capital Strategy & Talent Management (1 Mei 2019 - sekarang)
− Group Head Human Capital Talent, Organisation & Performance (Desember 2018 - Mei 2019)
− Commercial HR Director Danone Waters Indonesia (2017 – December 2018)
− OD Director Danone Waters Indonesia (2016 – 2017)
− Learning & Development Director of Danone Academy Indonesia di Danone Waters Indonesia (2013 –
2016)
PERIODE JABATAN
1 Januari 2020 - sekarang
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Nama Jabatan Periode Pendidikan Pengalaman Kerja
− Sarjana Hukum.
− Magister Manajemen. Memiliki pengalaman
Ketua Merangkap 1 Januari – 18
R. Widyo Pramono − Magister Hukum. kerja di bidang hukum dan
Anggota Februari 2020
− Doktor di bidang hukum pidana. pengawasan.
− Guru Besar Hukum Pidana.
1 Januari – 18
Anggota
Februari 2020
− Sarjana Ekonomi. Memiliki pengalaman
Ardan Adiperdana − Master di bidang Business Administration. kerja antara lain di bidang
− Doktor di bidang Strategic Management. akuntansi dan audit keuangan.
Ketua Merangkap 19 Februari – 8
Anggota Juli 2020
19 Februari – 8
Anggota
Juli 2020 − Sarjana di bidang Ekonomi. Memiliki pengalaman
− Master of Business Administration di bidang kerja antara lain di bidang
M. Chatib Basri
Economic Evelopment. keuangan dan pengawasan
Ketua Merangkap 9 Juli – 31 − Ph.D di bidang Ekonomi. perusahaan.
Anggota Desember 2020
Tidak memiliki
hubungan
keuangan
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
dengan Dewan
Komisaris dan
Direksi
Tidak memiliki
hubungan
kepengurusan
di perusahaan,
anak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
perusahaan,
maupun
perusahaan
afiliasi
R. Kartika An-
Ardan M. Mak- Rober- Rion- Moha- Arif Indri K. Steven
Aspek Widyo Wir- drinof
Adiper- Chatib mur tus Bili- ald mad Budi- Hi- A. Yudi-
Independensi Pramo- joat- A. Cha-
dana* Basri Keliat* tea* Silaban Nasir manta dayat yantho
no* modjo* niago
Tidak memiliki
hubungan
kepemilikan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
saham di
perusahaan
Tidak memiliki
hubungan
keluarga
dengan Dewan
Komisaris,
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
Direksi, dan/
atau sesama
anggota Komite
Remunerasi dan
Nominasi
Tidak menjabat
sebagai pengurus
partai politik, ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
pejabat dan
pemerintah
*Telah berhenti menjabat sebagai Komite Remunerasi dan Nominasi.
• R. Widyo Pramono
• Kartika Wirjoatmodjo
• Makmur Keliat
Usulan Nominasi Direksi untuk RUPS Tahunan Tahun Buku
1. 04 Februari 2020 • Ardan Adiperdana 100%
2019.
• Robertus Bilitea
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Makmur Keliat
Usulan Calon Komisaris dan Direksi Bank Mandiri dalam • Ardan Adiperdana
2. 19 Februari 2020 100%
RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 . • Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
1. Wawancara Kandidat Calon Corporate Secretary.
• Andrinof A. Chaniago
3. 24 Februari 2020 2. Pembahasan Remunerasi Tahun 2020 dan Tantiem 100%
• Rionald Silaban
Kinerja Tahun 2019.
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
4. 26 Maret 2020 Wawancara Calon Pengurus Entitas Anak. 100%
• Rionald Silaban
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
Talent Classification Meeting untuk Usulan Top Talent (BOD • Andrinof A. Chaniago
5. 23 April 2020 100%
dan BOD-1) Bank Mandiri. • Rionald Silaban
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
Talent Classification Meeting untuk Usulan Top Talent (BOD • Andrinof A. Chaniago
6. 27 April 2020 100%
dan BOD-1) Bank Mandiri. • Rionald Silaban
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
7. 13 Mei 2020 Wawancara Calon Pengurus Entitas Anak. 100%
• Rionald Silaban
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• Ardan Adiperdana
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
8. 11 Juni 2020 Usulan Revisi Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. 100%
• Rionald Silaban
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
1. Usulan dan Persetujuan Pengurus Entitas Anak.
9. 9 Juli 2020 • Rionald Silaban 100%
2. Usulan Penyesuaian Struktur Organisasi Bank Mandiri.
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
10. 6 Agustus 2020 Presentasi Usulan dan Persetujuan Pengurus Entitas Anak. • Rionald Silaban 100%
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
12 Agustus 2020 Pembahasan Jumlah dan Nominasi Direksi Bank Mandiri
11. • Rionald Silaban 100%
serta Penyesuaian Struktur Organisasi.
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
No. Tanggal Rapat Agenda Rapat Peserta Rapat Kuorum Kehadiran (%)
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
1. Usulan dan Persetujuan Pengurus Entitas Anak.
• Mohamad Nasir
2. Usulan Penyelarasan Struktur Organisasi Direktorat
12. 25 Agustus 2020 • Rionald Silaban 100%
Hubungan Kelembagaan.
• Arif Budimanta
3. Usulan Struktur Organisasi Bank Mandiri.
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
13. 7 Oktober 2020 Usulan Nominasi Kandidat Direktur Bank Mandiri. • Rionald Silaban 100%
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
Pembahasan Rekomendasi Nominasi Kandidat Direksi
14. 14 Oktober 2020 • Rionald Silaban 100%
Bank Mandiri.
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
• Mohamad Nasir
Usulan Pengurus Bank Mandiri pada RUPS LB tanggal 21
15. 21 Oktober 2020 • Rionald Silaban 100%
Oktober 2020.
• Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
1. Usulan Penyelarasan Struktur Organisasi Pasca RUPS LB
• Mohamad Nasir
tanggal 21 Oktober 2020.
16. 6 November 2020 • Rionald Silaban 100%
2. Usulan Persetujuan Pemberhentian dan Pengangkatan
• Arif Budimanta
Corporate Secretary.
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
• M. Chatib Basri
• Andrinof A. Chaniago
1. Usulan dan Persetujuan Pengurus Entitas Anak • Mohamad Nasir
17. 3 Desember 2020 2. Perpanjangan Kontrak Anggota Komite Audit dan Pihak • Rionald Silaban 100%
Independen. • Arif Budimanta
• Indri K. Hidayat
• Steven A. Yudiyantho
Tabel Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Jumlah
Nama Jabatan Periode Jumlah Rapat Persentase
Kehadiran
Pencapaian Key Performance Indicators Komite Remunerasi atas usulan yang disampaikan Direksi. Adapun untuk aspek
dan Nominasi komunikasi, selama tahun 2020 telah terjalin komunikasi yang baik
Pencapaian KPI Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun dan intens untuk membahas isu-isu di Bank Mandiri dan progress
2020 dapat dilihat dari realisasi rencana kerja, kualitas rekomendasi tindak lanjut penyelesaian yang dilakukan oleh Direksi.
yang telah disusun, dan kualitas komunikasi yang telah dilakukan
baik dengan Dewan Komisaris, Direksi, maupun Pimpinan Unit Remunerasi Komite Remunerasi dan Nominasi
Kerja terkait. Remunerasi Komite Remunerasi dan Nominasi yang berasal dari
pihak Independen Non Komisaris diatur dalam Surat Keputusan
Secara umum, seluruh program kerja Komite sebagaimana tercantum Dewan Komisaris Nomor KEP.KOM/008/2019 tanggal 30 April 2019
dalam Rencana Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Tahun 2020 tentang Remunerasi Organ Pendukung Dewan Komisaris PT Bank
telah terealisasi dengan baik. Selain itu, seluruh rekomendasi Komite Mandiri (Persero) Tbk. dan diatur dalam Surat Penugasan yang
Remunerasi dan Nominasi telah diterima oleh Dewan Komisaris dan bersangkutan sebagai anggota Komite di bawah Dewan Komisaris
menjadi bahan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan yang diterbitkan oleh Bank Mandiri.
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Remunerasi dan Nomnasi Tahun 2020
Pada tahun 2020, sebagaimana tugas dan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi yang tercantum dalam Piagam Komite Remunerasi dan
Nominasi Bank Mandiri, Komite Remunerasi dan Nominasi telah memberikan rekomendasi/usulan calon yang memenuhi syarat sebagai
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank Mandiri kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Usulan tersebut diperoleh
melalui serangkaian proses yang dilakukan Komite Remunerasi dan Nominasi meliputi penyusunan kebijakan, kriteria, dan kualifikasi yang
dibutuhkan dalam rangka proses nominasi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sesuai dengan rencana strategis Perseroan.
Komite Remunerasi dan Nominasi juga membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon Direksi dari talent pool
pejabat satu tingkat di bawah Direksi serta mengidentifikasi calon Dewan Komisaris yang memenuhi syarat.
Selain sistem nominasi, Komite Remunerasi dan Nominasi juga telah membantu Dewan Komisaris dalam mengusulkan sistem remunerasi
yang sesuai bagi Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri berupa sistem penggajian/honorarium, fasilitas/tunjangan, tantiem untuk tahun
2020.
Rencana Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Tahun 2021 Persyaratan dan Kriteria
Pada akhir tahun 2020, Komite Remunerasi dan Nominasi telah Persyaratan dan kriteria calon anggota Dewan Komisaris dan/
menyusun rencana kerja tahun 2021 dan telah memperoleh atau anggota Direksi sesuai yang diatur dalam Anggaran Dasar
persetujuan dari Dewan Komisaris. Rencana kerja Komite Perusahaan dan ketentuan lain yang berlaku, yaitu sebagai berikut:
Remunerasi dan Nominasi tahun 2021 terbagi menjadi beberapa 1. Yang dapat diusulkan menjadi anggota Dewan Komisaris
aktivitas, yaitu aktivitas terkait fungsi Nominasi, Remunerasi, dan/atau anggota Direksi adalah perseorangan yang mampu
pembahasan issue tertentu dan kegiatan internal Komite melaksanakan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan
Remunerasi dan Nominasi. Rencana kerja tersebut merupakan pailit atau dinyatakan bersalah yang menyebabkan suatu
salah satu KPI yang menjadi dasar penilaian efektivitas kinerja Perseroan dinyatakan pailit, atau orang yang pernah dihukum
Komite Remunerasi dan Nominasi selama tahun 2021. karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan
Negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatannya,
Kebijakan Suksesi Direksi satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-
Kebijakan suksesi Direksi Bank Mandiri mengacu kepada Peraturan undangan yang berlaku.
Menteri BUMN No. PER-03/MBU/02/2015 tentang Persyaratan, Tata 2. Tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah sampai derajat
Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping
Usaha Milik Negara beserta ketentuan perubahannya. Salah satu atau hubungan semenda (menantu atau ipar) dengan anggota
tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah menyusun Direksi atau Dewan Komisaris lain.
suatu sistem nominasi bagi anggota Dewan Komisaris dan/atau 3. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela dibidang perbankan
Direksi Perseroan yang akan menjadi bagian dari Kebijakan Good sesuai dengan yang ditetapkan oleh otoritas pengawas bank.
Corporate Governance dari Perseroan serta menjadi pedoman bagi 4. Memiliki integritas yang baik dalam arti:
Dewan Komisaris dan RUPS dalam menetapkan remunerasi dan a. Memiliki akhlak dan moral yang baik.
nominasi anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. b. Mematuhi peraturan perudang-undangan yang berlaku.
c. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap pengembangan
Prinsip Dasar operasional bank yang sehat.
a. Persyaratan calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon d. Dinilai layak dan wajar untuk menjadi anggota Direksi dan/
anggota Direksi. atau Dewan Komisaris.
Calon anggota anggota Dewan Komisaris dan/atau calon 5. Penilaian integritas dilakukan dengan mengevaluasi calon
anggota Direksi harus memenuhi persyaratan yang ditentukan dalam arti tidak pernah melakukan hal-hal tersebut di bawah ini:
dalam Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang- a. Rekayasa dan praktik-praktik perbankan yang menyimpang
undangan yang berlaku. dari ketentuan perbankan.
b. Pencalonan dan pengajuan calon anggota Dewan Komisaris b. Perbuatan yang dikategorikan tidak memenuhi komitmen
dan/atau calon anggota Direksi. yang telah disepakati dengan Bank Indonesia atau Pemerintah.
Calon anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi c. Perbuatan yang dikategorikan memberikan keuntungan
diajukan melalui seleksi dengan memperhatikan persyaratan kepada Pemilik, Pengurus, Pegawai, dan atau pihak lainnya
yang telah ditetapkan. yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bank.
d. Perbuatan yang dapat dikategorikan sebagai pelanggaran
Prosedur terhadap ketentuan yang berkaitan dengan prinsip kehati-
Dalam melaksanakan fungsi Nominasi Komite Remunerasi dan hatian di bidang perbankan.
Nominasi Bank Mandiri melakukan prosedur sebagai berikut: e. Perbuatan dari Pengurus dan Pejabat Eksekutif yang dapat
1. Menyusun komposisi dan proses nominasi anggota Direksi dan/ dikategorikan tidak independen.
atau anggota Dewan Komisaris. 6. Memenuhi kriteria kompetensi dalam arti memiliki:
2. Menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam proses a. Pengetahuan di bidang Perbankan yang memadai.
nominasi calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan b. Pengalaman dan keahlian di bidang Perbankan dan atau
Komisaris. Lembaga Keuangan.
3. Komite Remunerasi dan Nominasi mengidentifikasi calon yang c. Kemampuan untuk melakukan pengelolaan strategis
memenuhi kriteria. dalam rangka pengembangan Bank yang sehat.
4. Membantu pelaksanaan evaluasi atas kinerja anggota Direksi dan/ 7. Di samping kriteria di atas, sebaiknya memenuhi kriteria
atau anggota Dewan Komisaris. tambahan sebagai berikut:
5. Menyusun program pengembangan kemampuan anggota Direksi a. Memiliki kemampuan kepemimpinan yang didukung oleh
dan/atau anggota Dewan Komisaris. pengetahuan di bidang ekonomi, akuntansi dan hukum.
6. Menelaah dan mengusulkan calon yang memenuhi syarat sebagai b. Untuk Dewan Komisaris ditambah pula dengan kriteria
anggota Dewan Komisaris dan/atau calon anggota Direksi kepada memiliki pengalaman di bidang pengawasan perbankan
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. atau lembaga keuangan lainnya.
7. Pelaksanaan seleksi dilaksanakan sebelum masa jabatan berakhir c. Untuk anggota Direksi ditambah pula dengan kriteria memiliki
atau diminta oleh Dewan Komisaris, atau apabila terdapat pengalaman sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sebagai Senior
kekosongan jabatan. Manajemen di perbankan atau lembaga keuangan lain.
Komite
Remunerasi dan Pemegang
Dewan Komisaris RUPS OJK
Nominasi Saham Seri A
Dwiwarna
b. Pelaksanaan rencana kerja dan tugas Komite Manajemen Masa Tugas Komite Audit
Risiko, Komite Manajemen Risiko Terintegrasi, Satuan Masa tugas anggota Komite Pemantau Risiko tidak boleh lebih
Kerja Manajemen Risiko, serta Satuan Kerja Manajemen lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur
Risiko Terintegrasi Perseroan. dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu)
c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, periode berikutnya. Apabila anggota Komisaris yang menjadi Ketua
pengendalian dan sistem informasi manajemen risiko. Komite Pemantau Risiko berhenti sebelum masa tugasnya sebagai
d. Kepatuhan Perseroan terhadap Anggaran Dasar, peraturan Komisaris Perseroan, maka Ketua Komite Pemantau Risiko diganti
Otoritas Pengawas Bank dan Pasar Modal, serta peraturan oleh Komisaris Independen lainnya. Apabila masa tugas sebagai
perundangan lainnya yang terkait dengan manajemen Dewan Komisaris berakhir, maka berakhir pula masa tugasnya
risiko. sebagai anggota Komite Pemantau Risiko.
2. Melakukan pemantauan dan penelaahan atas:
a. Laporan Profil Risiko, baik secara Individu maupun Struktur, Keanggotaan dan Keahlian Komite Pemantau Risiko
Konsolidasi dengan Entitas Anak. Struktur dan keanggotaan Komite Pemantau Risiko adalah sebagai
b. Laporan Tingkat Kesehatan Bank berbasis risiko, baik secara berikut:
Individu maupun Konsolidasi dengan Entitas Anak. 1. Komite Pemantau Risiko sekurang-kurangnya terdiri dari 3
c. Laporan lainnya terkait dengan pengelolaan 10 (sepuluh) (tiga) orang yang berasal dari Komisaris Independen dan Pihak
jenis risiko yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Independen.
Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko 2. Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko paling
Kepatuhan, Risiko Reputasi, Risiko Stratejik, Risiko kurang 1 (satu) orang Komisaris Independen sebagai Ketua
Transaksi Intra Group, dan Risiko Asuransi. merangkap anggota, 1 (satu) orang Pihak Independen
d. Kebijakan umum perkreditan serta kewajiban lainnya yang yang memiliki keahlian di bidang keuangan, dan 1 (satu)
diwajibkan Regulator untuk disampaikan kepada Dewan orang Pihak Independen yang memiliki keahlian di bidang
Komisaris oleh Direksi. manajemen risiko.
3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas: 3. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak
a. Hal-hal yang dapat mendukung peningkatan efektivitas Independen dinilai memiliki keahlian di bidang keuangan
pelaksanaan manajemen risiko di Perseroan. dalam hal memenuhi kriteria:
b. Kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko Perseroan a. Memiliki pengetahuan di bidang ekonomi, bidang
dan kebijakan manajemen risiko terintegrasi dengan keuangan dan/atau bidang perbankan.
pelaksaaan kebijakan tersebut untuk memastikan bahwa b. Memiliki pengalaman kerja paling sedikit 5 (lima) tahun
Perseroan telah mengelola risiko-risiko secara memadai. di bidang ekonomi, bidang keuangan, dan/atau bidang
4. Melakukan pertemuan secara berkala dengan unit-unit kerja perbankan.
terkait guna membahas hal-hal yang berada dalam lingkup 4. Anggota Komite Pemantau Risiko yang berasal dari Pihak
pengawasannya. Independen dinilai memiliki keahlian di bidang manajemen
5. Melaporkan hasil pemantauan dan penelaahan secara risiko dalam hal memenuhi kriteria:
berkala, serta memberi masukan atas hal-hal yang perlu a. Memiliki pengetahuan di bidang manajemen risiko; dan/
menjadi perhatian Dewan Komisaris. atau
6. Menyusun Pedoman dan Tata Tertib Kerja Komite Pemantau b. Memiliki pengalaman kerja paling sedikit 2 (dua) tahun di
Risiko dan melakukan reviu sesuai kebutuhan paling kurang 2 bidang manajemen risiko.
(dua) tahun sekali. 5. Anggota Direksi Perseroan maupun Bank lain dilarang menjadi
anggota Komite Pemantau Risiko.
Wewenang Komite Pemantau Risiko 6. Komisaris Independen dan Pihak Independen yang menjadi
Komite Pemantau Risiko memiliki wewenang untuk: anggota Komite Pemantau Risiko paling sedikit berjumlah
1. Melakukan komunikasi dengan Kepala Unit Kerja dan pihak- 51% (lima puluh satu persen) dari jumlah anggota Komite
pihak lain di Perseroan untuk memperoleh informasi, klarifikasi Pemantau Risiko.
serta meminta dokumen dan laporan yang diperlukan. 7. Ketua Komite Pemantau Risiko hanya dapat merangkap
2. Mengakses catatan atau informasi tentang pegawai, dana, jabatan sebagai ketua Komite paling banyak pada 1 (satu)
aset serta sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan Komite lainnya.
dengan pelaksanaan tugasnya. 8. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari Komite dapat dibantu
3. Memperoleh Laporan Profil Risiko, Laporan Tingkat Kesehatan oleh staf dan atau Sekretaris Komite yang ditunjuk berdasarkan
Bank, dan Laporan lainnya terkait penerapan manajemen keputusan rapat Komite Pemantau Risiko.
risiko, baik secara Individu maupun Konsolidasi dengan Entitas
Anak.
4. Mendapatkan masukan dan atau saran dari pihak luar
Perseroan yang berkaitan dengan tugasnya.
5. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan
Komisaris.
* Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
** Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Andrinof A. Chaniago
Ketua Merangkap Anggota Komite
Pemantau Risiko
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Boedi Armanto
Anggota Komite Pemantau Risiko
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Loeke Larasati A.
Anggota Komite Pemantau Risiko
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ardan Adiperdana
Anggota Komite Pemantau Risiko
Nawal Nely
Anggota Komite Pemantau Risiko
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Arif Budimanta
Anggota Komite Pemantau Risiko
USIA
53 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana di bidang Teknik Pertambangan dari Universitas Sriwijaya (1990).
− Master of Business Administration di Swiss German University – Serpong Indonesia (2005).
Lista Irna
Anggota Komite Pemantau Risiko
RIWAYAT PEKERJAAN
− Chief Credit Officer (CCO) Consumer and Mass Market Bank Danamon Indonesia (2014-2016).
− Enterprise Risk and Policy Integrated Risk Bank Danamon Indonesia (2010-2014)
− Head of Consumer Risk Credit Operation (VP) Standard Chartered Bank (2007-2010)
− Credit Planning, MIS Reporting and QA Head, Credit – Consumer Banking (AVP) Standard Chartered
Bank (Februari 2007 – Agustus 2007)
− National Head of Telemarketing, Shared Distribution di Standard Charter Bank (2006-2007)
PERIODE JABATAN
4 September 2019 - sekarang
USIA
58 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana di bidang Agronomi dari Institut Pertanian Bogor (1986)
− Megister Manajemen Bisnis Internasional dari Universitas Gadjah Mada (1998)
Chrisna Pranoto
Anggota Komite Pemantau Risiko
RIWAYAT PEKERJAAN
− Komisaris Utama PT Gedung Bank Exim (Oktober 2018 – sekarang)
− Group Head Compliance di Bank Mandiri (2015 – 2018)
− Pegawai Pimpinan Change Management Office di Bank Mandiri (2014)
− Komisaris Utama PT Mandiri Manajemen Investasi (2013 - 2015)
− Group Head Distribution Network II di Bank Mandiri (2013-2014)
− Group Head Central Operation di Bank Mandiri (2012 – 2013)
− Group Head Credit Operations di Bank Mandiri (2007-2012)
− Anggota Dewan Pengawas Dana Pensiun Bank Mandiri (2006 – 2011)
PERIODE JABATAN
1 April 2019 - sekarang
Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja Ketua serta Anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
1 Januari – 24
Anggota Memiliki pengalaman
Februari 2020 − Sarjana bidang Hukum.
Rionald Silaban kerja antara lain di bidang
25 Februari – 8 Juli − Master bidang Law Center.
Ketua Merangkap Anggota keuangan dan human capital.
2020
− Sarjana di bidang Ilmu Sosial dan Memiliki pengalaman
Andrinof A. 9 Juli – 31 Desember Politik. kerja antara lain di bidang
Ketua Merangkap Anggota
Chaniago 2020 − Magister di bidang Perencanaan dan perbankan dan pengawasan
Kebijakan Publik. perusahaan.
− Sarjana di bidang Ekonomi. Memiliki pengalaman
1 Januari – 8 Juli − Master of Business Administration di kerja antara lain di bidang
M. Chatib Basri Anggota
2020 bidang Economic Evelopment. keuangan dan pengawasan
− Ph.D di bidang Ekonomi. perusahaan.
− Sarjana Ekonomi.
Memiliki pengalaman
1 Januari – 31 − Master di bidang Business
Ardan Adiperdana Anggota kerja antara lain di bidang
Desember 2020 Administration.
akuntansi dan audit keuangan.
− Doktor di bidang Strategic Management.
− Sarjana Hukum.
− Magister Manajemen. Memiliki pengalaman
1 Januari – 18
R. Widyo Pramono Anggota − Magister Hukum. kerja di bidang hukum dan
Februari 2020
− Doktor di bidang hukum pidana. pengawasan.
− Guru Besar Hukum Pidana.
− Sarjana di bidang Accounting.
− Master di bidang Accounting. Memiliki pengalaman
24 Februari – 8 Juli
Mohamad Nasir Anggota − Doctor di bidang Accounting. kerja antara lain di bidang
2020
− Honorary Doctorate di bidang akuntansi dan keuangan.
Pendidikan.
Memiliki pengalaman
24 Februari – 8 Juli − Sarjana di bidang Hukum
Faried Utomo Anggota kerja antara lain di bidang
2020 − Magister di bidang Hukum
pemerintahan
− Sarjana di bidang Agronomi Memiliki pengalaman
9 Juli – 31 Desember
Boedi Armanto Anggota − Magister di bidang Ekonomi Penerapan kerja antara lain di bidang
2020
− Doktor di bidang Ekonomi pengawasan perbankan.
Memiliki pengalaman
9 Juli – 31 Desember − Sarjana di bidang Hukum.
Loeke Larasati A. Anggota kerja antara lain di bidang
2020 − Magister di bidang Manajemen.
hukum dan perbankan.
Memiliki pengalaman
− Sarjana di bidang Akuntansi
9 Juli – 31 Desember kerja antara lain di bidang
Nawal Nely Anggota − Executive Master of Business
2020 audit keuangan dan
Administration
pengawasan.
− Sarjana di bidang Ilmu Tanah
Memiliki pengalaman
9 Juli – 31 Desember − Master of Sains di bidang Ekonomi
Arif Budimanta Anggota kerja antara lain di bidang
2020 Sumber Daya Alam
perbankan.
− Doktor di bidang Ilmu Sosial dan Politik
1 Januari – 31 − Sarjana di bidang Teknik. Memiliki pengalaman kerja di
Lista Irna Anggota
Desember 2020 − Master of Business Administration. bidang perbankan.
− Sarjana di bidang Agronomi
1 Januari – 31 Memiliki pengalaman kerja di
Chrisna Pranoto Anggota − Megister Manajemen Bisnis
Desember 2020 bidang perbankan.
Internasional
− Makmur Keliat
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
15 1. Update NPL dan Progress Collection Top 10 Debitur.
1. − R. Widyo Pramono 100%
Januari 2020 2. Indonesia and Financial Market Outlook 2020.
− Rionald Silaban
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Makmur Keliat
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
04 Februari
2. Perkembangan Bisnis Debitur Corporate. − R. Widyo Pramono 100%
2020
− Rionald Silaban
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Makmur Keliat
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
12 Februari
3. Update Restrukturisasi Debitur Corporate. − R. Widyo Pramono 100%
2020
− Rionald Silaban
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Makmur Keliat
1. Update Dampak Wabah Virus Corona terhadap Portfolio − M. Chatib Basri
19 Februari Kredit Bank Mandiri. − Ardan Adiperdana
4. 100%
2020 2. Update Kinerja dan Manajemen Risiko PT AXA Mandiri − Rionald Silaban
Financial Services. − Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
1. Update Portfolio dan Perkembangan Bisnis PT Bank − M. Chatib Basri
Syariah Mandiri. − Ardan Adiperdana
2. Update Dampak Virus Corona terhadap Performa − Mohamad Nasir
5. 05 Maret 2020 100%
Kredit,Treasury, dan Business Continuity Plan (BCP). − Faried Utomo
3. Update Portfolio dan Perkembangan Bisnis PT Mandiri − Boedi Armanto
Sekuritas. − Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
1. Risk Based Bank Rating (RBBR) Semester II/2019 dan Risk − M. Chatib Basri
Dashboard Triwulan IV/2019. − Ardan Adiperdana
2. Usulan Pembelian Kembali (Buyback) dan Pengalihan − Mohamad Nasir
6. 12 Maret 2020 100%
Saham Perseroan untuk Menstimulus Perekonomian. − Faried Utomo
3. Usulan Penambahan Manfaat Dana Pensiun Bank Mandiri − Boedi Armanto
Satu s.d Empat. − Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
1. Update Kondisi Kinerja Keuangan 3 (tiga) Debitur Besar
− Mohamad Nasir
7. 26 Maret 2020 yang Terdampak COVID-19. 100%
− Faried Utomo
2. Kebijakan Human Resource Terkait Penyebaran COVID-19.
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
Kebijakan dan Guideline Relaksasi Kredit sebagai Tindak − Mohamad Nasir
8. 02 April 2020 100%
Lanjut POJK No. 11/POJK.03/2020. − Faried Utomo
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
Kesiapan Insfrastruktur IT untuk Mendukung Implementasi − Mohamad Nasir
9. 16 April 2020 100%
Kebijakan Relaksasi Kredit Dampak COVID-19. − Faried Utomo
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
Update Restrukturisasi Kredit Sebagai Tindak Lanjut POJK − Mohamad Nasir
10. 23 April 2020 100%
No. 11/POJK.03/2020. − Faried Utomo
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
1. Update Dampak COVID-19 terhadap Debitur Corporate. − Mohamad Nasir
11. 29 April 2020 100%
2. Update Progress Likuidasi Mandiri DPLK. − Faried Utomo
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
Tanggal Kuorum
No. Agenda Rapat Peserta Rapat
Rapat Kehadiran (%)
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
1. Update Dampak COVID-19 terhadap Debitur Corporate − Mohamad Nasir
12. 06 Mei 2020 100%
− Faried Utomo
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
1. Update Restrukturisasi Segmen Retail Banking.
− Mohamad Nasir
13. 14 Mei 2020 2. Usulan Perpanjangan Dana Pihak Terkait PT Bank Syariah 100%
− Faried Utomo
Mandiri.
− Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
1. Update Project. − Ardan Adiperdana
2. Update Skenario New Normal. − Mohamad Nasir
14. 4 Juni 2020 100%
3. Update Perkembangan Bisnis PT AXA Mandiri Financial − Faried Utomo
Services. − Boedi Armanto
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
1. Penjelasan terkait Rencana Penutupan Kantor-Kantor
Fungsional. − Rionald Silaban
2. Update Progress dan Kendala Restrukturisasi Kredit di − M. Chatib Basri
Kantor Regional. − Ardan Adiperdana
3. Update Penanganan Dampak COVID-19 bagi Pegawai − Mohamad Nasir
15. 2 Juli 2020 100%
Bank Mandiri. − Faried Utomo
4. Penjelasan terkait Kebijakan Pengelolaan Pegawai − Boedi Armanto
dengan Adanya Penutupan Kantor-Kantor Fungsional. − Lista Irna
5. Penjelasan terkait Potensi Efisiensi dari Biaya tenaga − Chrisna Pranoto
Kerja.
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
Usulan Perpanjangan Dana Pihak Terkait Bank Mandiri − Ardan Adiperdana
16. 20 Juli 2020 100%
(Europe) Limited. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
Pembahasan Kasus – Kasus Hukum yang Dihadapi oleh − Ardan Adiperdana
17. 23 Juli 2020 100%
Mandiri Group. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
1. Risk Based Bank Rating (RBBR) Semester I/2020. − Ardan Adiperdana
18. 30 Juli 2020 100%
2. Risk Dashboard Triwulan II/2020. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
Usulan Inbreng Aset Bank Mandiri di Provinsi Aceh ke PT
− Ardan Adiperdana
19. 12 Agustus 2020 Bank Syariah Mandiri Dalam Rangka Pemenuhan Qanun No. 100%
− Nawal Nely
Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah.
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
1. Update Project.
− Boedi Armanto
2. Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait PT Mandiri
− Loeke Larasati A.
Sekuritas.
02 September − Ardan Adiperdana
20. 3. Usulan Inbreng Aset Tetap Tidak Bergerak Bank Mandiri di 100%
2020 − Nawal Nely
Provinsi Aceh ke PT Bank Syariah Mandiri Dalam Rangka
− Arif Budimanta
Pemenuhan Qanun No. Tahun 2018 Tentang Lembaga
− Lista Irna
Keuangan Syariah.
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
11 September Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait PT Mandiri AXA − Ardan Adiperdana
21. 100%
2020 General Insurance. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
17 September Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait PT Bank Mandiri − Ardan Adiperdana
22. 100%
2020 Taspen. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
24 September 1. Update Perkembangan Bisnis Commercial Banking. − Ardan Adiperdana
23. 100%
2020 2. Update IT Security. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
09 Oktober − Ardan Adiperdana
24. Update Rencana Penggabungan Bank Syariah Milik Himbara. 100%
2020 − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
14 Oktober − Ardan Adiperdana
25. Usulan Rencana Penggabungan Bank Syariah Milik Himbara. 100%
2020 − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
Tanggal Kuorum
No. Agenda Rapat Peserta Rapat
Rapat Kehadiran (%)
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
22 Oktober Update Kinerja Kredit Segmen Corporate Banking Sektor − Ardan Adiperdana
26. 100%
2020 Industri Perkebunan dan Kelapa Sawit. − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
05 November − Ardan Adiperdana
27. Update Strategi Anti Fraud Semester I/2020. 100%
2020 − Nawal Nely
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
1. Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait (PT Bank Mandiri − Loeke Larasati A.
12 November Taspen). − Ardan Adiperdana
28. 100%
2020 2. Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait (PT Mandiri − Nawal Nely
Sekuritas dan PT Mandiri Manajemen Investasi). − Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
− Loeke Larasati A.
1. Usulan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB)
19 November − Ardan Adiperdana
29. Tahun 2021-2025. 100%
2020 − Nawal Nely
2. Usulan Pengkinian Recovery Plan Tahun 2020.
− Arif Budimanta
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
− Andrinof A. Chaniago
− Boedi Armanto
1. Usulan Penyediaan Dana Pihak Terkait (PT Bank Mandiri
− Loeke Larasati A.
Taspen).
03 Desember − Ardan Adiperdana
30. 2. Update Penanganan Dampak COVID-19 bagi Pegawai 100%
2020 − Nawal Nely
Bank Mandiri.
− Arif Budimanta
3. Update Persiapan Libur Natal dan Tahun Baru 2021.
− Lista Irna
− Chrisna Pranoto
Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2020, frekuensi dan tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko adalah sebagai berikut.
1 Januari – 31 Desember
Ardan Adiperdana Anggota 30 30 100%
2020
R. Widyo Pramono Anggota 1 Januari – 18 Februari 2020 3 3 100%
Mohamad Nasir Anggota 24 Februari – 8 Juli 2020 11 11 100%
Secara umum, seluruh program kerja Komite sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2020 telah
terealisasi dengan baik, dengan beberapa penyesuaian fokus Komite terutama terkait dengan adanya dampak multidimensi pandemi
COVID-19. Selain itu, seluruh rekomendasi Komite Pemantau Risiko telah diterima oleh Dewan Komisaris dan menjadi bahan pertimbangan
dalam proses pengambilan keputusan atas usulan yang disampaikan Direksi. Adapun untuk aspek komunikasi, selama tahun 2020 telah
terjalin komunikasi yang baik dan intens untuk membahas isu-isu di Bank Mandiri dan progress tindak lanjut penyelesaian yang dilakukan
oleh Direksi.
Rencana kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2020 terbagi menjadi 2 (dua) aktivitas, yaitu Mandatory/Reguler dan Non Reguler sebagai berikut:
1. Mandatory/Reguler, yang mencakup penelaahan Laporan Profil Risiko, penelaahan Laporan Tingkat Kesehatan Bank, penelaahan Laporan Realisasi
Strategi Anti Fraud, penelaahan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB), penelaahan Rencana Aksi Keuangan
Berkelanjutan (RAKB) Tahun 2021-2025, penelaahan Pengkinian Recovery Plan Tahun 2020, penerapan Kepatuhan, pengelolaan 10 (Sepuluh) jenis
Risiko Bank, serta Kegiatan Internal Komite Pemantau Risiko.
2. Non Reguler, yang mencakup concern dan fokus Komite Pemantau Risiko terhadap isu-isu tertentu tentang pengelolaan 10 jenis risiko Bank.
Adapun aktivitas Komite Pemantau Risiko selama tahun 2020 adalah Rencana kerja tersebut merupakan salah satu KPI yang menjadi dasar
sebagai berikut: penilaian efektivitas kinerja Komite Pemantau Risiko selama tahun 2021.
1. Menyelenggarakan 30 kali Rapat Komite Pemantau Risiko.
2. Menyelenggarakan 46 kali Diskusi Internal, Diskusi dengan Unit Komite Tata Kelola Terintegrasi
Kerja terkait, maupun Diskusi Gabungan dengan Komite Audit. Komite Tata Kelola Terintegrasi dibentuk oleh Dewan Komisaris
3. Menelaah dan menyusun rekomendasi atas lebih dari 10 (sepuluh) dengan tujuan untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris
Laporan terkait Pengelolaan Risiko Bank, misalnya Laporan Profil dalam menjalankan tugas dan fungsi pengawasan atas penerapan
Risiko triwulanan, Laporan Tingkat Kesehatan Bank, Laporan Tata Kelola pada masing-masing Lembaga Jasa Keuangan (LJK)
Realisasi Strategi Anti Fraud, Laporan Akun-Akun Watchlist, dan dalam Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri agar sesuai dengan
Laporan Progress Restrukturisasi Debitur Terdampak COVID-19. Pedoman Tata Kelola Terintegrasi serta Pelaksanaan tugas dan
4. Menelaah dan menyusun rekomendasi atas 22 Proposal/Usulan tanggung jawab Direksi Bank Mandiri. Selain itu juga berfungsi
Direksi yang membutuhkan persetujuan tertulis dari Dewan untuk memberikan arahan atau nasihat kepada Direksi Bank
Komisaris, misalnya Usulan penyediaan dana Pihak Terkait, Usulan Mandiri atas pelaksanaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi, dan
Aksi Korporasi Bank, Usulan Rencana Kerja & Anggaran Perusahaan mengevaluasi Pedoman Tata Kelola Terintegrasi dan mengarahkan
(RKAP) & Rencana Bisnis Bank (RBB) beserta revisinya, Usulan dalam rangka penyempurnaan.
Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan, dan Usulan Pengkinian
Recovery Plan. Dasar Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi
5. Menyusun 4 (empat) Laporan triwulanan kegiatan Komite dan telah Pembentukan Komite Tata Kelola Terintegrasi berlandaskan pada
disampaikan kepada Dewan Komisaris. peraturan perundang-undangan yang berlaku serta best practices
6. Melakukan 4 (empat) kali Kunjungan Kerja secara site visit termasuk pada lembaga perbankan di Indonesia, antara lain:
penyusunan Laporan Hasil Kunjungan, yaitu ke Strong Room Credit 1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.03/2014 tanggal
Operations (10 Maret 2020), Region XI - Bali (27 November 2020), PT 18 November 2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi
Mandiri Sekuritas (08 Desember 2020), dan Data Center Rempoa (15 Bagi Konglomerasi Keuangan.
Desember 2020). 2. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 55/POJK.03/2016
7. Menyusun Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2021 dan tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada tanggal 14 Januari 2021. 3. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-09/
8. Seluruh anggota Komite telah mengikuti minimal 1 (satu) kali MBU/2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang perubahan atas Peraturan
kegiatan pengembangan kompetensi terkait dengan Perbankan/ Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-01/
Manajemen Risiko. MBU/2011, tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik Negara.
4. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. PER-
Rencana Kerja Komite Pemantau Risiko Tahun 2021
12/MBU/2012, tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/
Pada akhir tahun 2020, Komite Pemantau Risiko telah menyusun
Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
rencana kerja tahun 2021 dan telah memperoleh persetujuan dari
5. Anggaran Dasar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk serta
Dewan Komisaris. Rencana kerja Komite Pemantau Risiko tahun 2021
perubahannya.
terbagi menjadi 2 (dua) aktivitas, yaitu Mandatory/Reguler dan Non
6. Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP.KOM/003/2020
Reguler sebagai berikut:
tanggal 09 Juli 2020 tentang Susunan Keanggotaan Komite
1. Reguler, yang mencakup penelaahan Laporan Profil Risiko,
Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Tata Kelola Terintegrasi
penelaahan Laporan Tingkat Kesehatan Bank, penelaahan Laporan
dan Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank Mandiri
Realisasi Strategi Anti Fraud, penelaahan Rencana Kerja & Anggaran
(Persero) Tbk.
Perusahaan (RKAP) dan Rencana Bisnis Bank (RBB), penerapan
7. Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/054/2020 tanggal 20 Juli
Kepatuhan, pengelolaan 10 (Sepuluh) jenis Risiko Bank, serta
2020 tentang Penetapan Keanggotaan Komite Tata Kelola
Kegiatan Internal Komite Pemantau Risiko.
Terintegrasi.
2. Non Reguler, yang mencakup hal - hal yang menjadi concern dan
fokus Komite Pemantau Risiko serta Dewan Komisaris antara lain
Piagam Komite Tata Kelola Terintegrasi
tentang:
Dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Tata
a. Pengelolaan SDM, khususnya terkait progress
Kelola Terintegrasi Bank Mandiri memiliki Piagam Komite Tata
penanggulangan dampak COVID-19 terhadap kesehatan
Kelola terintegrasi yang terakhir kali dimutakhirkan pada tanggal
dan keselamatan pegawai serta pengembangan
4 Desember 2019 berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
kompetensi pegawai.
No. KEP.KOM/020/2019. Piagam Komite Tata Kelola terintegrasi
b. Perkreditan, sehubungan dengan kondisi makro ekonomi
mengatur hal-hal di antaranya:
yang masih diliputi ketidakpastian dan adanya program
1. Tujuan Umum
Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
2. Dasar Peraturan
c. Operasional dan IT, sehubungan dengan perkembangan
digitalisasi yang cukup massif dan dinamis.
d. Aksi Korporasi Entitas Anak dan dampaknya terhadap Bank
Mandiri.
5. Keanggotaan Komisaris Independen pada Komite Tata Kelola Terintegrasi yang mewakili dan ditunjuk dari LJK dalam Konglomerasi
Keuangan sesuai dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan.
6. Keanggotaan Komisaris Independen, pihak independen, dan anggota Dewan Pengawas Syariah pada Komite Tata Kelola Terintegrasi
dalam Konglomerasi Keuangan tidak diperhitungkan sebagai rangkap jabatan.
7. Jumlah dan komposisi anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi disesuaikan dengan kebutuhan Konglomerasi Keuangan serta efisiensi
dan efektivitas pelaksanaan tugas Komite Tata Kelola Terintegrasi dengan memperhatikan paling sedikit keterwakilan masing-masing
sektor jasa keuangan.
Adapun struktur, keanggotaan dan keahlian Komite Tata Kelola Terintegrasi adalah sebagai berikut.
*Efektif setelah memperoleh persetujuan dari OJK atas Penilaian Uji Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test)
** Efektif mengundurkan diri dari PT AXA Mandiri Financial Services per tanggal 06 Agustus 2020.
*** Menjadi Anggota Komite Tata Kelola Terintegrasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk per tanggal 4 September 2020.
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
M. Chatib Basri
Ketua Komite Tata Kelola
Terintegrasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Andrinof A. Chaniago
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Dewan Komisaris
Loeke Larasati A.
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Dewan Komisaris
Ardan Adiperdana
Anggota KomiteTata Kelola
Terintegrasi
Faried Utomo
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Komite Audit
Bambang Ratmanto
Ketua Komite Tata Kelola
Terintegrasi
PROFIL
Profil dapat dilihat pada bagian Profil Komite Pemantau Risiko
Chrisna Pranoto
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
USIA
68 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana Seni di IKIP Sanata Dharma Yogyakarta (1977)
− Sarjana di Sanata Dharma University, Yogyakarta (1982)
USIA
55 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1992).
− Master of Applied Finance dari Macquarie University, Australia (1995).
Mirza Adityaswara
RIWAYAT PEKERJAAN
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi − Komisaris Independen PT Danareksa (Persero) (2020-sekarang)
− Direktur Utama Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) (2020-sekarang)
− Komisaris Utama PT Visionet Internasional (OVO) (2020-sekarang)
− Tenaga Ahli Menteri Keuangan (2020-sekarang)
− Komisaris Independen PT Sarana Menara Nusantara Tbk (2019-sekarang)
− Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (2013-2019)
− Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ex-Officio (2015-2019)
− Kepala Eksekutif dan Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) (2010-2013)
− Kepala Ekonom Bank Mandiri Group dan Direktur PT Mandiri Sekuritas (2008-2010)
− Director, Head of Equity Research and Bank Analysis di Credit Suisse Securities Indonesia (2005-
2008)
− Director, Head of Securities Trading and Research di Bahana Securities (2002-2005).
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia (1982-1987).
− Master Accounting, Finance, and Information System, Cleveland State University, USA (1990-1991).
− Doktor Organization Behavior and Management Accounting, Edith Cowan University, Western
Akhmad Syakhroza Australia (1999-2001)
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi
RIWAYAT PEKERJAAN
− Inspektorat Jenderal, Kementrian ESDM RI (Maret 2018-Sekarang).
− Komisaris Independen AXA Mandiri (2017-Sekarang).
− Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementrian ESDM RI (Oktober 2016 – 2018)
− Dosen, Guru Besar Tetap, Universitas Indonesia, FEB UI (1986 sd Sekarang)
− Anggota Komisaris, PT. Jasa Marga Persero (2006 – 2016)
− Deputi Pengendalian Keuangan, SKK MIGAS, (April 2013 - April 2015).
− Deputi Pengendalian Keuangan Pada Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi,
BPH MIGAS, (Agustus 2011 - Oktober 2012).
− Anggota BSBI, Badan Supervisi Bank Indonesia (April 2010 – Maret 2012)
− Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance) dan
Proses Organisasi, Kementrian ESDM (November 2009 - Juli 2011).
− Komisaris Independen, PT Reasuransi Nasional Indonesia (Mei 2004 - Desember 2009).
− Tenaga Ahli Bidang Manajemen dan Organisasi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) (2005 – Juli
2007).
− Komite Audit, PT Bakrie & Brothers, Tbk (September 2003 – Agustus 2005).
− Staff Operasional, City Bank (1989 – 1990).
USIA
51 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana di bidang Hukum dari Universitas Sebelas Maret Surakarta (1992).
− Magister Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (1995)
− Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Diponegoro (2001)
Zudan Arif Fakrulloh
Anggota Komite Tata Kelola RIWAYAT PEKERJAAN
Terintegrasi
− Kepala Bagian Perundang – undangan Biro Hukum Sekjen Kementerian Dalam Negeri (2008 – 2010)
− Plt. Kepala Biro Hukum Sekjen Kemendagri (2010 – 2011)
− Kepala Biro Hukum Setjen Kemendagri (2011 – 2014)
− Staf Ahli Mendagri Bidang Hukum, Politik dan HAM (2014 – 2015)
− Penjabat Gubernur Gorontalo (2016 – 2017)
− Direktur Jenderal Kependudkan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (2015 – sekarang)
− Komisaris Independen PT Bank Mandiri Taspen (2018 – sekarang).
USIA
63 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana Ilmu Pendidikan FIP di Universitas Negeri Sebelas Maret, Surakarta (1980).
− Magister Sains Program Studi Sosiologi Pedesaan untuk Studi Pembangunan di Institut Pertanian
Bogor (IPB), Bogor(1994).
Ravik Karsidi − Doktor Program Studi Ilmu Penyuluhan Pembangunan Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor (1999).
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi RIWAYAT PEKERJAAN
− Komisaris Independen PT Mandiri Tunas Finance (2017 – sekarang).
− Ketua Komite Audit PT Mandiri Tunas Finance (2017-sekarang).
− Ketua Komite Pemantau Risiko PT Mandiri Tunas Finance (2017-sekarang).
− Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi PT Mandiri Tunas Finance (2017-sekarang).
− Pembantu Rektor I Bidang Akademik UNS, Surakarta (2007-2011).
− Diputy Team Leader konsultan Proyek Kredit Mikro (PKM) Bank Indonesia, Jakarta (1996-1999).
− Juri Nasional Mahasiswa dan Dosen berprestasi Ditjen Dikti Kemendikbud (2004-sekarang).
− Juri nasional lomba Karya Ilmiah Mahasiswa, Ditjen Dikti Kemendikbud (2002-sekarang).
− Asesor Program studi dan institusi Perguruan Tinggi di BANPT (Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi) (2003-sekarang).
− Staf Pengajar Pascasarjana UNS (S2 pada Program Studi Ilmu Komunikasi, S2/S3 Ilmu Penyuluhan
Pembangunan/Manajemen Pengembangan Masyarakat, dan S2 Program Studi PKLH, S2 Kajian
Budaya, S2 Magister Manajemen, S3 Ilmu Pendidikan, S3 Ilmu Ekonomi) (2001-sekarang).
− Staf Pengajar Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS (1981-sekarang).
− Rektor Universitas Sebelas Maret (2011 – sekarang).
USIA
63 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana bidang Sosial Ekonomi Pertanian Institut Pertanian Bogor (1980).
− Master of Science dari The Ohio State University (1989).
− Doctor of Philosofy (PhD) dari The Ohio State University (1998).
Mulya E. Siregar
RIWAYAT PEKERJAAN
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi − Peneliti Senior Tim Litbang Perbank Syariah (1999-2002)
− Ketua Litbang Perbankan Syariah Bank Indonesia (2002-2006)
− Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan dan Pengaturan Perbankan Syariah Bank Indonesia
(2006-2010)
− Kepala Direktorat Perbankan Syariah Bank Indonesia (2010-2012)
− Direktur Eksekutif DPNP Bank Indonesia (2012-2013)
− Asisstant Gubernur Bank Indonesia (Mei 2013-Des 2013)
− Deputy Komisioner Pengawas Perbankan 1 Otoritas Jasa Keuangan (2014-2017)
− Komisaris Utama/Komisaris Independen PT Bank Syariah Mandiri (10 April 2017 s.d. sekarang
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Master Program Resources Economics di Colorado State University, USA
Mansyur Nasution
RIWAYAT PEKERJAAN
Anggota Komite Tata Kelola
Terintegrasi − Mulai berkarir PT Bank Bumi Daya (Persero) Tbk sejak tahun 1983
− PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2012 dengan jabatan terakhir
sebagai Executive Vice President Coordinator Consumer Finance.
− Direktur PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (2012 – 2017),
USIA
32 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sarjana di bidang Computer Science and Mathematics dari Universitas Bina Nusantara (2013).
RIWAYAT PEKERJAAN
Alamanda Shantika
Anggota Komite Tata Kelola − President Director Binar Academy;
Terintegrasi − Anggota Komite Teknologi PT Medikaloka Hermina Tbk;
− Vice President of Talent Management – People and Culture PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek);
− Vice President Product PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek);
− Head Product Development Engineering PT Multi Adiprakasa Manunggal (Kartuku).
USIA
54 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
RIWAYAT PENDIDIKAN
− Sarjana dari Fakultas Syariah IAIN Jakarta (1991);
− Master of Business Administration dari IPWI Jakarta;
− Pasca Sarjana dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Institute at Business Law & Legal Management (IBLAM)
Mohammad Hidayat Jakarta (2003); dan
Anggota Komite Tata Kelola − Doktor bidang Islamic Economic and Finance di Universitas Trisakti, Jakarta (2014).
Terintegrasi
RIWAYAT PEKERJAAN
− Badan Pengurus Harian Dewan Syariah Nasional (BPH DSN) MUI;
− Dewan Pakar Masyarakat Ekonomi Syariah (MES);
− Dosen Pasca Sarjana Program PSTTI Universitas Indonesia;
− Dosen Pasca Sarjana Program IEF Universitas Trisakti;
− Aktif menjadi supervisor dan advisor di beberapa institusi keuangan/non keuangan Islam;
− Khotib tetap Masjid di Istana Presiden dan Masjid di Instana Wakil Presiden RepubIik Indonesia;
− Penulis Buku; dan
− Ketua Umum Al- Washiyyah Foundation.
Tabel Kualifikasi Pendidikan dan Pengalaman Kerja Komite Tata Kelola Terintegrasi
Nama Jabatan Pendidikan Pengalaman Kerja
Tidak memiliki
hubungan keuangan
✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
dengan Dewan Komisaris
dan Direksi
Tidak memiliki
hubungan kepengurusan
di perusahaan, anak ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
perusahaan, maupun
perusahaan afiliasi
Tidak memiliki
hubungan kepemilikan ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
saham di perusahaan
Tidak memiliki hubungan
keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi, dan/ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
atau sesama anggota
Komite TKT
Tidak menjabat sebagai
pengurus partai politik, ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
pejabat dan pemerintah
− Rionald Silaban
− M. Chatib Basri
− Ardan Adiperdana
− Ridwan D. Ayub
− Chrisna Pranoto
1. Highlight Komite Tata Kelola Terintegrasi.
− Yusak L.S. Silalahi
2. Proses Penetapan Pengurus dan Pengawas Entitas Anak.
1. 11 Juni 2020 − Sukoriyanto Saputro 100%
3. Proses Alignment Audit Plan dengan Entitas Anak.
− Frans A. Wiyono
4. Stress Test Dampak COVID-19 pada Entitas Anak.
− Wihana Kirana Jaya
− Ravik Karsidi
− Mulya E. Siregar
− Mirza Adityaswara
− Mohamad Hidayat
− M. Chatib Basri
− Andrinof A. Chaniago
− Loeke Larasati A.
− Ardan Adiperdana
− Faried Utomo
− Bambang Ratmanto
− Chrisna Pranoto
1. Tindak Lanjut Masukan Komite.
− Bambang Wibowo
2. Penerapan APU PPT Mandiri Group.
2. 10 September 2020 − Frans A. Wiyono 100%
3. RBBR Konsolidasi dan Profil Risiko Terintegrasi.
− Mirza Adityaswara
4. Penerapan SKAIT di Mandiri Group.
− Akhmad Syakhroza
− Zudan Arif Fakrulloh
− Ravik Karsidi
− Mulya E. Siregar
− Mansyur Nasution
− Daniel Setiawa
− Mohamad Hidayat
Tabel Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Rapat Komite Tata Kelola Terintegrasi
Jumlah Jumlah
Nama Jabatan Persentase
Rapat Kehadiran
1. Realisasi Jumlah Pelaksanaan Rapat Komite dan Rencana Kerja. 30 100,00 30,00
2. Penilaian tingkat kehadiran dan partisipasi di Rapat. 20 100,00 20,00
3. Penyampaian Hasil Review kepada Dewan Komisaris. 20 95,00 19,00
4. Pembuatan dan Penyampaian Laporan Komite yang tepat waktu. 30 95,00 28,50
TOTAL KPI KOMITE 100 97,50
Laporan Singkat Pelaksanaan Kegiatan Komite Tata Kelola Terintegrasi Tahun 2020
Selama tahun 2020, Komite Tata Kelola Terintegrasi telah membahas dan menetapkan hal-hal terkait:
1. Dalam rapat tanggal 11 Juni 2020, Komite TKT telah mengadakan rapat untuk membahas hal – hal sebagai berikut:
1) Highlight Komite Tata Kelola Terintegrasi
2) Proses Penetapan Pengurus dan Pengawas Perusahaan Anak
3) Proses Alignment Audit Plan dengan Perusahaan Anak
4) Stress Test Terhadap COVID-19
2. Dalam rapat tanggal 10 September 2020, Komite TKT telah mengadakan rapat untuk membahas hal – hal sebagai berikut:
1) Tindak Lanjut Masukan Rapat Komite
2) Penerapan APU-PPT Mandiri Group
3) Risk Based Bank Rating (RBBR) Konsolidasi & Profil Risiko Terintegrasi
4) Penerapan SKAIT di Mandiri Group
1 2 3 4 5
Dalam menjalankan kegiatan operasional Perseroan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan komite-komite di bawah Direksi.
Sekretaris Perusahaan
Bank Mandiri telah memiliki fungsi Sekretaris Perusahaan yang dijalankan oleh unit kerja Corporate Secretary Group dan dipimpin oleh
seorang Pejabat Eksekutif dengan corporate title Senior Vice President yang diangkat berdasarkan keputusan Surat Keputusan Direksi No. KEP.
DIR/137/2020 tanggal 10 November 2020.
Sekretaris Perusahan Bank Mandiri bertanggung jawab langsung kepada Direksi dan berada di bawah supervisi Direktur Utama yang
mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain bertindak sebagai mediator Bank dengan para pemangku kepentingan seperti regulator,
investor, dan masyarakat luas khususnya hal yang terkait dengan pasar modal yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bagian dari implementasi Tata Kelola Perusahaan yang baik
(GCG). Selain itu Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab untuk senantiasa menjaga citra baik Bank di mata para pemangku kepentingan
secara luas.
Dalam pelaksanaan fungsi dan tugas masing-masing departemen, tetap dilakukan koordinasi dan disupervisi langsung oleh Sekretaris
Perusahaan. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, Sekretaris Perusahaan berpedoman pada Kebijakan dan Standar Prosedur Corporate
Secretary.
Direktur
Hubungan
Kelembagaan
Group Head
Corporate Secretary
Strategic
CSR Corporate
Institutional Corporate Capital Market Planning, Marketing
Center Event &
Relation Communication Assurance Budgeting & Communication
Sponsorship
Reporting
Transaction
Institutional Media Policy CSR Budgeting &
Sponsorship & Wholesale
Relation 2 Communication Assurance Non Program Controlling
Marketing
USIA
59 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
Rohan Hafas Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia (1987).
Corporate Secretary
SERTIFIKASI
Manajemen Risiko Level 5 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (2020)
RIWAYAT PEKERJAAN
- Senior Executive Vice President (SEVP) Corporate Relation PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2020).
- Group Head Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2014 – 2020).
Untuk periode 5 Maret – 10 November 2020, posisi Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri dijabat oleh Bapak Rully Setiawan. Beliau bergabung di Bank Mandiri tahun 2001 dan menjabat
sebagai Corporate Secretary berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/020/2020 tanggal 6 Maret 2020.
USIA
43 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
Rully Setiawan Sarjana di bidang Akuntansi dari STIE Bandung (1999).
Corporate Secretary
SERTIFIKASI
- Manajemen Risiko Level 4 yang diadakan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Perbankan (2018)
- Pendidikan Profesi Lanjutan – WAPERD oleh Asosiasi Pelaku Reksa Dana dan Investasi (2018)
RIWAYAT PEKERJAAN
- Regional CEO XI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2018 – 2020)
- Regional Transaction & Consumer Head VI (2017 – 2018)
Saat ini Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri dijabat oleh Bapak Rudi As Aturridha. Beliau menjabat sebagai Corporate Secretary berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/137/2020
tanggal 10 November 2020.
USIA
48 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
SERTIFIKASI
Sertifikasi Manajemen Risiko Level 3
RIWAYAT PEKERJAAN
- Department Head Corporate Communication PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2019 – 2020)
- Area Head Yogyakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (2017 – 2018)
Rohan Hafas Oktober 2014- Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Level IV 23 September 2020 LSPP
6 Maret 2020
Leadtalks : Membangun Jiwa Kepemimpinan Melalui Techno-Socio 10 Agustus 2020 Mandiri University
Entrepreneurship
Top Executive Leaders Sharing (TELS) Vol. 1 20 Mei 2020 Mandiri University
TELS vol.1 - Top Executive Leaders Session vol.1 (TELS) “Membangun 20 Mei 2020 Mandiri University
Kepemimpinan Efektif di Era VUCA”
Rully Setiawan 6 Maret 2020- Sertifikasi Kompetensi Manajemen Risiko Level Iv 12-13 Maret 2020 Bara
10 November
2020 Business Continuity Management - Sp 24 Juni 2020 Mandiri University
Leadtalks : Achieving Our Goal To Be Preferred Financial Partner 28 September 2020 Mandiri University
Leadtalks : Membangun Jiwa Kepemimpinan Melalui Techno-Socio 10 Agustus 2020 Mandiri University
Entrepreneurship
Top Executive Leaders Session (TELS) Volume 02: Transformasi 30 Juni 2020 Mandiri University
Kepemimpinan Astra Melalui Strategi Team Work yang Efektif
Top Executive Leaders Sharing (TELS) Vol. 1 20 Mei 2020 Mandiri University
PODCAST Vol.27 - Mengaji Al Ma’tsurat & Doa Bersama Mandiri 26 April 2020 Mandiri University
Group
TELS Vol.1 - Top Executive Leaders Session Vol.1 (TELS) “Membangun 20 Mei 2020 Mandiri University
Kepemimpinan Efektif Di Era VUCA”
TELS Vol.2 - Top Executive Leaders Session Vol.2 (TELS) “Tranformasi 20 Mei 2020 Mandiri University
Kepemimpinan Astra Melalui Strategi Team Work Yang Efektif
PODCAST Vol.44 - Reshaping Culture In The New Normal Era 3 Juni 2020 Mandiri University
PODCAST Vol. 76 | Mandiri Leadership Characteristics Into Practices 4 September 2020 Mandiri University
Part 03
Mandiri Learning Carnival - High Touch Collaboration 23 September 2020 Mandiri University
Master Class of Strategic Thinking Vol 2 : Developing Strategic 26 Juni 2020 Mandiri University
Thinking and Business Acumen
Master Class Vol.04 – Customer Obsession: Mastering The Digital 22 Oktober 2020 Mandiri University
Advantage in Transforming Customer Obsession
PODCAST Vol.5 - Dampak COVID-19 Terhadap Kondisi Perekonomian 30 Maret 2020 Mandiri University
PODCAST Vol.23 - Menjadi Tangguh di Tengah Krisis dari Perspektif 21 April 2020 Mandiri University
Pemimpin Wanita
MASTERCLASS Vol.1 - Masterclass of Stakeholder Management Vol. 1 20 Mei 2020 Mandiri University
MASTERCLASS Vol.2 - Masterclass of Strategic Thinking Vol.2 20 Mei 2020 Mandiri University
PODCAST Vol.47 - Reshaping Culture in The New Normal Era 12 Juni 2020 Mandiri University
PODCAST Vol.60 - Kick Off Covid Rangers 21 Juli 2020 Mandiri University
Sertifikasi Security Awareness Level 3 Senior Leaders 22 Desember 2020 Mandiri University
Di samping itu, jajaran pegawai di bawah fungsi sekretaris 3. Menyelenggarakan dan mendokumentasikan Rapat Umum
perusahaan telah mengikuti pelatihan di bidang hukum, akuntansi, Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 19 Februari 2020,
kesekretariatan dan pelaporan serta aktif berpartisipasi dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 21
seminar/sosialisasi terkait peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Oktober 2020, Mandatory Public Expose 2020 pada tanggal 26
regulator. Agustus 2020, dan memastikan komunikasi secara rutin setiap
triwulan kepada investor melalui Analyst Meeting yaitu tanggal
Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan Tahun 2020 24 Januari, 8 Juni, 19 Agustus, dan 26 Oktober 2020.
Selama tahun 2020, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri telah 4. Melakukan pembayaran Dividen Tahun Buku 2019 pada tanggal
melaksanakan fungsi dan tugas yang berkaitan dengan pemangku 20 Maret 2020.
kepentingan, antara lain: 5. Menyelenggarakan dan menghadiri Rapat Dewan Komisaris,
1. Mengikuti perkembangan peraturan Pasar Modal khususnya Rapat Direksi, Rapat Gabungan Direksi Mengundang Dewan
peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal, Komisaris, dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris mengundang
antara lain dengan memastikan kepatuhan atas peraturan baru Direksi serta membuat risalah rapatnya. Pada tahun 2020 telah
yang dikeluarkan oleh OJK, Bursa Efek Indonesia dan Regulator terselenggara masing-masing sebanyak 27 (dua puluh tujuh)
lain yang terkait dengan pasar modal. kali, 40 (empat puluh) kali, 3 (tiga) kali, dan 10 (sepuluh) kali
2. Membangun GCG Awareness untuk Direksi dan Dewan Rapat.
Komisaris Bank Mandiri termasuk menginformasikan adanya 6. Melakukan reviu secara periodik terhadap Kebijakan Pokok
kebijakan baru dan isu mengenai GCG. Perusahaan, Anggaran Dasar Perusahaan, Pedoman dan Tata
Tertib Kerja Direksi, Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan 20. Melaksanakan kegiatan pengurusan perijinan, pengamanan
Komisaris, Tata Tertib Komite di bawah Direksi, Piagam Komite dan pengawalan/protokoler (pejabat Bank) Direksi dan Dewan
di bawah Dewan Komisaris, dan Kebijakan lainnya sesuai Komisaris di kantor/tempat dinas, perjalanan/acara dan
dengan peraturan perundangan yang berlaku dan pelaksanaan kediamanan.
tata kelola Bank. 21. Mengadministrasikan dan mendistribusikan seluruh surat
7. Melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat sesuai masuk yang ditujukan kepada Bank Mandiri atau kepada Unit
dengan peraturan perundangan yang berlaku. Kerja terkait untuk ditindak lanjuti.
8. Melakukan keterbukaan informasi kepada pegawai internal 22. Sebagai penghubung antara Bank Mandiri dengan para
Bank Mandiri melalui Majalah Mandiri. Selama tahun 2020, pemegang saham, investor, regulator maupun para pemangku
Sekretaris Perusahaan telah menerbitkan 12 (dua belas) edisi kepentingan lainnya
Majalah Mandiri.
9. Menyusun Laporan Tahunan dan Laporan Keberlanjutan Tahun Laporan Sekretaris Perusahaan Tahun Buku 2019
Buku 2020 serta menyampaikannya kepada Regulator terkait. Dalam rangka memenuhi Pasal 11 Peraturan OJK No. 35/POJK/2014,
Selain itu juga memonitor penyampaian Laporan Tahunan Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri telah menyusun laporan secara
Tahun Buku 2020 milik 11 (sebelas) Entitas Anak kepada berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun mengenai
Regulator. pelaksanaan fungsi sekretaris perusahaan kepada Direksi dan
10. Pengurusan Uji Kemampuan dan Kepatutan anggota Direksi ditembuskan kepada Dewan Komisaris yang disampaikan melalui
dan anggota Dewan Komisaris baru. Nota kepada Direksi No. CSC.CSE/CMA.641/2020 tanggal 30 Juni
11. Dokumentasi data legalitas Perusahaan, antara lain Akta RUPS, 2020 perihal Laporan Fungsi dan Tugas Corporate Secretary Group
Akta Perubahan Anggaran Dasar, Akta Perubahan Susunan Tahun Buku 2019 dan Surat kepada Dewan Komisaris No. CSC.CSE/
Pengurus, Tanda Domisili Perusahaan, dan dokumen legalitas CMA.954/2020 tanggal 8 Juli 2020 perihal Laporan Fungsi dan Tugas
lainnya. Corporate Secretary Group Tahun 2019.
12. Menjalin komunikasi dengan Kementerian Negara BUMN,
OJK, Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Sekretaris Komite di Bawah Direksi
Negara, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Self Regulatory Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh Sekretaris
Organization (Bursa Efek Indonesia (BEI), Kustodian Sentral Perusahaan dan Komite-komite yang bertugas untuk memberikan
Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia saran dan rekomendasi yang berhubungan dengan kebijakan-
(KPEI)), Biro Adminsitrasi Efek, dan lembaga-lembaga terkait kebijakan dan arahan-arahan Direksi. Bank Mandiri memiliki
lainnya. Komite di bawah Direksi atau disebut juga Komite Eksekutif
13. Memonitor pelaksanaan Laporan Harta Kekayaan (Executive Committee) sebanyak 9 (sembilan) Komite sebagaimana
Penyelenggara Negara (LHKPN) kepada Komisi Pemberantas terakhir kali dituangkan dalam Surat Keputusan Direksi No. KEP.
Korupsi (KPK). Selama tahun 2020 sebanyak 324 (tiga ratus dua DIR/34/2020 tanggal 23 April 2020 tentang Executive Committee
puluh empat) dari total 326 (tiga ratus dua puluh enam) orang Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
atau sebesar 99,39% (sembilan puluh sembilan koma tiga puluh
sembilan persen) telah memenuhi kewajiban pelaporannya. Namun demikian, dalam kapasitas sebagai komite, seluruh
14. Menyusun dan menerbitkan 145 (seratus empat puluh Executive Committee tidak memiliki kewenangan bertindak
lima) Surat Keputusan Direksi terkait Pelaksanaan Kegiatan mewakili untuk dan atas nama Perseroan melakukan pengikatan
Operasional Perseroan. atau menandatangani perjanjian dengan pihak ketiga. Seluruh
15. Pelaporan hasil monitoring pemberitaan media secara harian tindakan untuk dan atas nama Perseroan harus dilakukan sesuai
kepada Anggota Dewan Komisaris dan Anggota Direksi setiap dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
pagi di hari kerja.
16. Mengkoordinasikan penyelenggaraan Acara Korporasi, baik
Assets and Liabilities Committee (ALCO)
acara internal maupun eksternal, misalnya Peringatan Ulang
Assets and Liabilities Committee (ALCO) adalah komite yang
Tahun Bank Mandiri secara virtual, dan Acara Korporasi lainnya
dibentuk untuk membantu Direksi dalam menjalankan fungsi
yang dilakukan secara virtual.
penetapan strategi pengelolaan asset & liability, penetapan suku
17. Meliput aktivitas Kegiatan Seremonial Korporasi sebanyak 51
bunga dan likuiditas serta hal-hal lain yang terkait pengelolaan
(lima puluh satu) liputan.
asset & liability Perseroan. Selain itu pada kondisi tekanan
18. Berpartisipasi aktif dalam rapat dengar pendapat dan
keuangan yang signifikan maupun pada periode krisis keuangan
kunjungan kerja dengan DPR-RI.
dan ekonomi, ALCO menjalankan pemantauan dan pelaksanaan/
19. Melakukan penyaluran Program Kemitraan, Bina Lingkungan,
aktivasi Recovery Plan.
Corporate Social Responsibility dan Sponsorship serta
memonitor kredibilitasnya.
Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member): 1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur Utama
3. Direktur Manajemen Risiko
4. Direktur Treasury & International Banking
5. Direktur Commercial Banking
6. Direktur Jaringan & Retail Banking
7. Direktur Corporate Banking
8. Direktur Hubungan Kelembagaan
9. Direktur Keuangan & Strategi
Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
(Non-Permanent Voting Member):
Anggota Tetap Tanpa Hak Suara Direktur Kepatuhan & SDM atau Group Head Compliance & AML-CFT atau pejabat
(Permanent Non-Voting Member) Compliance & AML-CFT Group yang ditunjuk.
Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang hadir sebagai undangan
(Contributing Non-Voting Member) terkait dengan materi yang menjadi agenda komite
b. Sekretaris Komite.
Undangan Tetap Tanpa Hak Suara a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head di Internal Audit atau pejabat Internal
(Invitee) Audit yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
*) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite merupakan materi yang
diusulkan oleh SEVP Internal Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak
sebagai Voting Member.
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head yang
hadir terkait dengan materi yang menjadi agenda komite yang hadir sebagai
undangan tetap tanpa hak suara.
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Anggota Tetap dengan Hak Suara Wakil Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Alexandra Askandar Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Panji Irawan Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Treasury, International Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Banking & SAM* Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Susana Indah Kris Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Corporate Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Indriati Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rohan Hafas Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Hubungan Kelembagaan Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Riduan Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Commercial Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Aquarius Rudianto Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Bisnis & Jaringan* Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
*Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 01 tanggal 2 November 2020, terdapat perubahan nomenklatur yang semula Direktur Treasury, International Banking, &
Special Asset Management menjadi Direktur Treasury & International Banking dan yang semula Direktur Bisnis & Jaringan menjadi Direktur Jaringan & Retail Banking.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Assets and Liabilities 5. Melakukan evaluasi/kaji ulang deviasi antara realisasi dengan
Committee proyeksi anggaran dan rencana bisnis Perseroan.
Dalam menjalankan fungsinya, ALCO memiliki tugas dan tanggung 6. Membahas dan menetapkan batasan liquidity management,
jawab antara lain sebagai berikut: gap management, pricing management, dan FX management.
1. Menetapkan, mengembangkan dan mengkaji ulang strategi 7. Menetapkan metodologi fund transfer pricing.
pengelolaan assets dan liabilities. 8. Membahas dan menetapkan hal-hal lain yang bersifat lingkup
2. Mengevaluasi posisi assets dan liabilities Perseroan sesuai ALM termasuk Entitas Anak/entitas yang berada di bawah
dengan tujuan pengelolaan risiko likuiditas, suku bunga dan pengendalian Perseroan.
nilai tukar. 9. Melakukan pemantauan dan pelaksanaan/aktivasi Recovery
3. Mengevaluasi posisi Perseroan dan strategi Assets & Liabilities Plan sebagai berikut:
Management (ALM) guna memastikan bahwa hasil risk taking a. Memantau indikator-indikator keuangan Bank yang
position Perseroan telah konsisten dengan tujuan pengelolaan tercantum dalam Recovery Plan yang mencakup indikator
risiko suku bunga, likuiditas dan nilai tukar. likuiditas, permodalan, profitabilitas dan kualitas aset.
4. Melakukan evaluasi/kaji ulang pricing aktiva dan pasiva untuk b. Melakukan eskalasi ke Direksi apabila indikator-indikator
memastikan pricing tersebut dapat mengoptimalkan hasil Recovery Plan akan atau sudah melanggar batasan (trigger
penanaman dana meminimumkan biaya dana dan memelihara level) yang ditetapkan untuk mendapatkan keputusan
struktur neraca Perseroan sesuai dengan strategi ALM aktivasi Recovery Plan.
Perseroan.
Sepanjang tahun 2020, ALCO telah menyelenggarakan rapat sebanyak 8 (delapan) kali. Guna mendukung upaya pemerintah atas pencegahan
penyebaran virus Corona serta peningkatan perlindungan keamanan dan kesehatan seluruh jajaran Bank Mandiri, Rapat ALCO dilaksanakan
menggunakan media komunikasi termasuk namun tidak terbatas pada video conference dan conference call, dengan agenda sebagai berikut:
Kuorum Kehadiran
No. Tanggal Agenda
(%)
Business Committee
Business Committee merupakan komite yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam penetapan strategi pengelolaan bisnis Perseroan
secara terintegrasi, pengaturan produk dan/atau aktivitas Perseroan serta penetapan strategi dan efektivitas marketing communication dalam
bidang wholesale banking dan retail banking.
Sekretaris (Segmen Retail) Group Head Retail Deposit Product & Solution
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member) 1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur Utama
3. Direktur Manajemen Risiko
4. Direktur Information Technology
5. Direktur Treasury, International Banking & SAM
6. Direktur Corporate Banking
7. Direktur Hubungan Kelembagaan
8. Direktur Commercial Banking
9. Direktur Bisnis & Jaringan
10. SEVP Wholesale Risk
11. SEVP Corporate Banking
12. SEVP Commercial Banking
13. Chief Transformation Officer
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara Anggota Direksi/SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
(Non-Permanent Voting Member)
Anggota Tetap Tanpa Hak Suara Direktur Kepatuhan & SDM atau Group Head Compliance & AML-CFT atau pejabat
(Permanent Non-Voting Member) Compliance & AML-CFT Group yang ditunjuk.
Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan
(Contributing Non-Voting Member) materi yang menjadi agenda komite.
b. Sekretaris Komite.
Undangan Tetap Tanpa Hak Suara a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head Direktorat Internal Audit atau pejabat
(Invitee) Direktorat Internal Audit yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak
suara.
*) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite merupakan materi yang
diusulkan oleh SEVP Internal Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak
sebagai Voting Member.
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait
dengan materi yang menjadi agenda komite yang hadir sebagai undangan
tetap tanpa hak suara.
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Alexandra Askandar Anggota Tetap dengan Hak Suara Wakil Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rico Usthavia Frans Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Information Technology Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Panji Irawan Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Treasury, International Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Banking & SAM* Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Susana Indah Kris Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Corporate Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Indriati Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rohan Hafas Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Hubungan Kelembagaan Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Riduan Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Commercial Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Aquarius Rudianto Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Bisnis & Jaringan* Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Danis Subyantoro Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Wholesale Risk Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Arief Ariyana Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Corporate Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Totok Priyambodo Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Commercial Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Paolo Anggota Tetap dengan Hak Suara Chief Transformation Officer Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Kartadjoemena Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
* Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 01 tanggal 2 November 2020, terdapat perubahan nomenklatur yang semula Direktur Treasury, International Banking, &
Special Asset Management menjadi Direktur Treasury & International Banking dan yang semula Direktur Bisnis & Jaringan menjadi Direktur Jaringan & Retail Banking.
Kuorum
No Tanggal Agenda Keterangan
Kehadiran (%)
1 31 Januari 2020 Persetujuan Secara Sirkuler Pemisahan Manual Produk Mikro Menjadi Manual 73% Sirkuler
Produk KUM & Manual Produk KSM dan Integrasi Memorandum Prosedur KSM.
a. Menyetujui pemisahan ketentuan produk Mikro yang akan menjadi Manual
Produk Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Manual Produk Kredit Serbaguna (KSM)
dengan pertimbangan sebagian besar materi usulan revisi bersifat pemisahan
outline dan revisi redaksional Manual Produk KUM untuk memperjelas
pengaturan.
b. Menyetujui integrasi materi Memorandum Prosedur KSM ke dalam Manual
Produk KSM tanpa perubahan materi.
2 28 April 2020 Menambahkan Kode Produk Mandiri Tabungan TKI dan Melakukan Penyesuaian Sirkuler
Manual Produk Mandiri Tabungan TKI.
3 29 April 2020 Integrasi Memorandum Prosedur perihal Ketentuan Restrukturisasi, Hapus Tagih, Sirkuler
dan Pengalihan Pembiayaan dalam Rangka Pembiayaan Melalui Multifinance
Entitas Anak ke Manual Produk Pembiayaan Melalui Multifinance Entitas Anak.
4 27 Mei 2020 Menambahkan Agen sebagai Pihak Ketiga Referral Pembukaan Rekening Mandiri Sirkuler
Tabungan SimPel dan Melakukan Penyesuaian Manual Produk Mandiri Tabungan
SimPel.
5 29 Mei 2020 Integrasi Memorandum Prosedur perihal “Penyaluran Kredit Usaha Mikro (KUM) Sirkuler
Limit >Rp. 200 Juta s.d. Rp. 500 Juta” ke Manual Produk KUM.
6 23 Juni 2020 Persetujuan Usulan Manual Produk dan Transaksi Surat Berharga Korporasi
untuk Nasabah.
7 26 Juni 2020 a. Revisi dan Sinkronisasi Manual Produk Mandiri Giro Trust dengan POJK No. Sirkuler
25/POJK.03/2016.
b. Revisi Manual Produk Kredit Agunan Surat Berharga (KASB) sesuai Kebutuhan
Bisnis/Operasional.
c. Pencabutan 4 Manual Produk, yaitu:
1) MP Penatausahaan Kredit Kelolaan Kepada BUMN, BUMD, Pemerintah
Provinsi, dan Pemerintah Kota/Kabupaten.
2) MP Prosedur Administrasi Penerusan Pinjaman.
3) MP Mandiri Showroom Financing.
4) Skema MP Mandiri Supplier Financing yang Dituangkan dalam MP Terbaru,
yaitu MP Account Receivable Financing.
Kuorum
No Tanggal Agenda Keterangan
Kehadiran (%)
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member) 1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur Utama
3. Direktur Manajemen Risiko
4. Direktur Keuangan & Strategi
5. Chief Transformation Office
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara Anggota Direksi/SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
(Non-Permanent Voting Member)
Anggota Tetap Tanpa Hak Suara Direktur Kepatuhan & SDM atau Group Head Compliance & AML-CFT atau pejabat
(Permanent Non-Voting Member) Compliance & AML-CFT Group yang ditunjuk.
Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan
(Contributing Non-Voting Member) materi yang menjadi agenda komite.
b. Sekretaris Komite.
Undangan Tetap Tanpa Hak Suara a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head Direktorat Internal Audit atau pejabat
(Invitee) Direktorat Internal Audit yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak
suara.
*) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite merupakan materi yang
diusulkan oleh SEVP Internal Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak
sebagai Voting Member.
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait
dengan materi yang menjadi agenda komite yang hadir sebagai undangan
tetap tanpa hak suara.
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Alexandra Askandar Anggota Tetap dengan Hak Suara Wakil Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Capital and Subsidiaries 6. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui pencalonan/
Committee nominasi anggota Direksi dan/atau Dewan Komisaris Entitas
Dalam menjalankan fungsinya, CSC memiliki tugas dan tanggung Anak dengan tetap merujuk kepada Anggaran Dasar Perseroan.
jawab antara lain: 7. Kewenangan CSC sebagaimana diatur dalam butir 5 dan 6
1. Menetapkan strategi dan batasan pengelolaan Entitas Anak tanpa mengurangi kewenangan Rapat Direksi untuk tetap
termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas dapat memutus pencalonan/nominasi anggota Direksi dan
Anak jika diperlukan. Dewan Komisaris Entitas Anak dan perusahaan yang berada di
2. Membahas, merekomendasikan dan menetapkan inisiatif bawah kendali Entitas Anak.
bisnis penyertaan modal Perseroan kepada Entitas Anak. 8. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui Rencana
3. Membahas, merekomendasikan dan menyetujui rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Entitas Anak termasuk
penyertaan modal Entitas Anak termasuk tambahan perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas Anak jika
penyertaan modal dan pelepasan penyertaan modal/divestasi. diperlukan.
4. Mengevaluasi dan membahas kinerja keuangan Entitas Anak 9. Membahas, merekomendasikan, menetapkan/memutus
termasuk perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas pelaksanaan serta agenda Rapat Umum Pemegang Saham
Anak jika diperlukan. (RUPS) Entitas Anak termasuk perusahaan yang berada di
5. Membahas, merekomendasikan, dan menyetujui remunerasi bawah kendali Entitas Anak jika diperlukan, serta memutuskan
(antara lain gaji, honorarium, tunjangan dan fasilitas) permohonan atau usulan lainnya yang memerlukan keputusan
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Entitas Anak termasuk Perseroan sebagai Pemegang Saham.
perusahaan yang berada di bawah kendali Entitas Anak jika 10. Menetapkan Kuasa untuk mewakili Perseroan sebagai
diperlukan yang telah direkomendasikan oleh unit kerja Human Pemegang Saham di Entitas Anak (Kuasa Pemegang Saham).
Capital penanggung jawab materi remunerasi.
Sepanjang tahun 2020, CSC telah melaksanakan rapat sebanyak 21 (dua puluh satu) kali dengan agenda sebagai berikut:
3. 4 Februari 2020 Persetujuan Agenda dan Materi RUPST Entitas Anak 60%
15. 18 September 2020 Pembahasan lanjutan: Fund Raising Seri B Finarya - LinkAja 100%
Rencana Kerja Capital and Subsidiaries Committee Tahun 2021 4. Direktur Manajemen Risiko
Di tahun 2021, CSC telah menetapkan rencana kerja yang akan 5. Direktur Kepatuhan & SDM
dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam satu 6. Direktur Keuangan & Strategi
tahun. Adapun rencana kerja CSC di tahun 2021 antara lain: 7. Direktur Bisnis & Jaringan
1. Agenda RUPS Tahunan Entitas Anak. b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent
2. Penetapan remunerasi Entitas Anak. Voting Member)
3. Penetapan RKAP Entitas Anak. Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir sebagai
4. Perubahan Pengurus Entitas Anak. undangan.
II. Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting
Member)
Human Capital Policy Committee
Group Head Compliance & AML-CFT atau pejabat Compliance
Human Capital Policy Committee (HCPC) merupakan komite
Group & AML-CFT yang ditunjuk wajib hadir dalam Rapat
yang dibentuk untuk membantu Direksi dalam menetapkan
Komite.
strategi pengelolaan Human Capital Perseroan, menetapkan dan
III. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing
mengembangkan organisasi, serta menetapkan arah strategis
Non Voting Member)
pengembangan Sistem Informasi Human Capital.
a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang
terkait dengan materi yang menjadi agenda komite.
Struktur dan Keanggotaan Human Capital Policy Committee
b. Sekretaris Komite
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/38/2020 tanggal
II. Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee)
23 April 2020 tentang Human Capital Policy Committee, struktur dan
a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head Direktorat Internal
keanggotaan HCPC adalah sebagai berikut:
Audit atau pejabat Direktorat Internal Audit yang hadir
sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
Ketua : Direktur Utama
*) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite
Sekretaris : Group Head Human Capital Engagement
merupakan materi yang diusulkan oleh SEVP Internal
Sekretaris Pengganti (Alternate) : Group Head HC Performance &
Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak sebagai
Remuneration
Voting Member.
I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member)
b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting
Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
Member)
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak
1. Direktur Utama
suara.
2. Wakil Direktur Utama
3. Direktur Information Technology
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Alexandra Askandar Anggota Tetap dengan Hak Suara Wakil Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rico Usthavia Frans Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Information Technology Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Treasury, International Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Banking & SAM* Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Agus Dwi Handaya Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Corporate Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Hubungan Kelembagaan Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Aquarius Rudianto Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Commercial Banking Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
*Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 01 tanggal 2 November 2020, terdapat perubahan nomenklatur yang semula Direktur Bisnis & Jaringan menjadi Direktur
Jaringan & Retail Banking.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Human Capital Policy Committee 5. Menetapkan individual performance management and rewards,
Dalam menjalankan fungsinya, HCPC memiliki tugas dan tanggung talent and succession management serta employee relations.
jawab antara lain: 6. Menetapkan batas kewenangan dalam menjalankan
1. Menetapkan arahan strategis dan operasional pengelolaan manajemen Human Capital.
Human Capital, termasuk budaya dan nilai perusahaan. 7. Membahas dan menyelesaikan permasalahan pengelolaan
2. Menetapkan kebijakan pengelolaan Human Capital yang Human Capital yang bersifat strategis.
bersifat strategis di Entitas Anak, Dana Pensiun Lembaga
Keuangan, Dana Pensiun Bank Mandiri, Yayasan serta Entitas Pelaksanaan Tugas Human Capital Policy Committee Tahun 2020
Anak dari Entitas Anak. Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya HCPC
3. Menetapkan arah strategis pengembangan Sistem Informasi menyelenggarakan rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam
Human Capital. satu tahun atau setiap waktu jika dipandang perlu atas permintaan
4. Menetapkan dan mengembangkan organisasi termasuk seorang atau lebih anggota komite dengan hak suara (voting
pemenuhan, pengembangan dan pelatihan Human Capital member), atau atas permintaan Direksi atau atas usulan tertulis dari
sesuai kebutuhan bisnis Perseroan. unit kerja terkait dengan menyampaikan materi yang akan dibahas
dan berkoordinasi dengan Sekretaris Komite.
Sepanjang tahun 2020, HCPC telah melaksanakan rapat sebanyak 1 (satu) kali dengan agenda sebagai berikut.
Selain itu, sepanjang 2020 pelaksanaan tugas HCPC dilakukan dengan membahas terkait kepegawaian dan diputus dalam Rapat Direksi.
Materi-materi terkait kepegawaian yang dibahas dalam Rapat Direksi antara lain:
2. 7 Juli 2020 Penerapan Core Values BUMN “AKHLAK” di Bank Mandiri. 100%
Profil anggota Information Technology & Digital Banking Committee per 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
ITDC Kategori A
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rico Usthavia Frans Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Information Technology Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
ITDC Kategori B
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Toto Prasetio Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Teknologi Informasi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Information Technology & 2. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab terkait Digital Banking:
Digital Banking Committee a. Membahas, menetapkan dan/atau memberikan
Dalam menjalankan fungsinya, ITDC memiliki tugas dan tanggung rekomendasi kepada Direksi paling sedikit terkait dengan:
jawab antara lain: • Roadmap/strategi untuk mendeliver kapabilitas Digital
Banking yang mendukung strategi bisnis Bank.
ITDC Kategori A • Perencanaan, pengembangan dan eksekusi inisiatif
1. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab terkait TI: Digital Banking yang bersifat strategis.
a. Menetapkan hasil rekomendasi dari ITDC kategori B. • Manfaat yang diperoleh saat Inisiatif Digital Banking
b. Menetapkan prioritas dan alokasi anggaran TI yang telah diterapkan.
diputus oleh Direksi. • Kendala yang mungkin timbul dalam penerapan
c. Memutus atau memberikan arahan terkait perencanaan, Inisiatif Digital Banking.
pengembangan, dan penambahan sistem TI yang bersifat b. Memastikan dan memonitor pelaksanaan Inisiatif Digital
strategis. Banking termasuk apabila dibutuhkan strategi pemasaran/
d. Menetapkan strategi dan rencana tindakan atas proyek- roll-out, risiko yang mungkin timbul, aspek kepatuhan dan
proyek beserta anggarannya. regulatory dari Digital Banking.
e. Membahas dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat c. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang
strategis dalam ruang lingkup TI, serta arah investasi ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang
bidang TI (termasuk apabila dibutuhkan sinergi TI dengan bersifat operasional Digital Banking.
Entitas Anak).
f. Mendelegasikan kewenangan kepada pejabat yang ITDC Kategori B
ditunjuk untuk memutus dan melaksanakan hal-hal yang Memberikan rekomendasi kepada Direksi terkait:
bersifat operasional IT. 1. Rencana Strategis Teknologi Informasi yang sejalan dengan
g. Memastikan ketersediaan sistem pengelolaan rencana strategis kegiatan usaha Bank.
pengamanan informasi (information security management 2. Perumusan kebijakan, standar, dan prosedur Teknologi
system) yang efektif dan dikomunikasikan kepada satuan Informasi yang utama.
kerja pengguna dan penyelenggara Teknologi Informasi. 3. Kesesuaian antara proyek Teknologi Informasi yang disetujui
dengan rencana strategis Teknologi Informasi.
Sepanjang tahun 2020, ITDC telah melaksanakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali dengan topik yang dibahas sebagai berikut:
1 11 Februari 2020 Persetujuan Portofolio Inisiatif IT 2020 dengan total anggaran CAPEX 92.86% -
sebesar Rp2.350 Miliar, dengan komposisi total investasi IT non rutin,
change request, EU, R&D Pooling, IT Rutin, dan Resource Pooling.
2 Mei 2020 1. Persetujuan Penyesuaian Kewenangan untuk Memutus Usulan Inisiatif 100% Sirkuler
Baru dan Perubahan Inisiatif IT Non-Rutin.
2. Persetujuan Usulan Inisiatif IT Baru 2020 dengan Kategori Regulatory.
a. Pengembangan Sistem Informasi Know Your Customer.
b. Pengembangan Sistem untuk Penggunaan Kode Transaksi Tunai
Fisik.
3 23 Juni 2020 1. Persetujuan Hasil Review dan Perubahan Komposisi Portfolio Inisiatif 100% -
IT 2020 Diselaraskan dengan Revisi Anggaran RKAP pada Juni 2020.
2. Persetujuan Revisi Laporan Rencana Pengembangan Teknologi
Informasi Tahun 2020 ke OJK.
3. Pendelegasian Kewenangan untuk Melakukan Prioritisasi New
Corporate Plan Related dan 2nd Priority Projects dari IT & Digital Banking
Committee kepada Direktur/SEVP Tim Prioritisasi (TFO, Keuangan &
Strategi, IT).
5 28 Agustus 2020 1. Inisiasi pengadaan tambahan 5 unit mesin Card Vending Machine (CVM) 100% Sirkuler
untuk implementasi di tahun 2020 dengan anggaran CAPEX Project
Everest Digital Banking Group sebesar Rp18,471 Miliar.
2. Inisiasi pengadaan 5 unit mesin Interactive Teller Machine (ITM) yang
diinisiasi di tahun 2020 untuk implementasi di tahun 2021 dengan
estimasi kebutuhan anggaran Capex sebesar Rp22,681 Miliar.
3. Keseluruhan pengembangan dan pengadaan dilakukan setelah
evaluasi dan Analisa implementasi pilot project ITM dan CVM.
6 13 Oktober 2020 Persetujuan Usulan Inisiatif Mandiri Paylater sebagai Projek 2020 dengan 100% Sirkuler
estimasi kebutuhan anggaran 2020 sebesar Rp3 Miliar dari total kebutuhan
anggaran sebesar Rp24.3 Miliar.
7 19 Oktober 2020 Persetujuan Rencana Pengembangan Aplikasi/Infrastruktur TI Tahun 2021 100% Sirkuler
yang akan dilaporkan sebagai LRPTI ke OJK Oktober 2020.
Ahmad Siddik Ketua/Anggota Tetap Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Rico Usthavia Frans Anggota Tetap Direktur Information Technology Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Toni Eko Boy Subari Anggota Tetap Direktur Operation Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Danis Subyantoro Anggota Tetap SEVP Wholesale Risk Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Selama tahun 2020 IRC telah melaksanakan rapat sebanyak 7 (tujuh) kali dengan agenda sebagai berikut.
Self-Assessment Tingkat Kesehatan Bank/Risk Based Bank Rating (RBBR) secara Konsolidasi
1. 7 Februari 2020 88%
dan Profil Risiko Terintegrasi Bank Mandiri Posisi Desember 2019.
Merekomendasikan Hasil Review atau Perubahan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi kepada
2. 24 Maret 2020 Sirkuler
Policy & Procedure Committee (PPC).
4. 24 April 2020 Self-Assessment Profil Risiko Individu dan Konsolidasi Bank Mandiri Posisi Maret 2020. 100%
Self-Assessment Profil Risiko Terintegrasi dan Tingkat Kesehatan Bank Konsolidasi Bank
5. 10 Agustus 2020 71%
Mandiri Posisi Juni 2020.
Self-Assessment Profil Risiko Terintegrasi dan Tingkat Kesehatan Bank Konsolidasi Bank
6. 24 Agustus 2020 100%
Mandiri Posisi Juni 2020.
7. 16 Oktober 2020 Self-Assessment Profil Risiko Individu dan Konsolidasi Bank Mandiri Posisi September 2020. 100%
Catatan:
Tidak terdapat ketentuan kuorum pada pelaksanaan Integrated Risk Committee (IRC)
PPC Kategori A
Ketua : Direktur Manajemen Risiko
Sekretaris : Group Head Policy and Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) : Group Head Compliance & AML - CFT
I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member)
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member)
1. Direktur Manajemen Risiko
2. Direktur Operation
3. Direktur Keuangan & Strategi
4. Direktur Jaringan & Retail Banking
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent Voting Member)
Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
II. Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting Member)
Direktur Kepatuhan & SDM atau Group Head Compliance & AML - CFT atau pejabat Compliance & AML - CFT Group yang ditunjuk wajib
hadir dalam Rapat Komite.
III. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara(Contributing Non Voting Member)
a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan materi yang menjadi agenda komite.
b. Sekretaris Komite
IV. Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee)
Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda komite yang hadir
sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
PPC Kategori B
Ketua : Direktur Manajemen Risiko
Sekretaris : Group Head Policy and Procedure
Sekretaris Pengganti (Alternate) : Group Head Compliance & AML - CFT
I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member)
a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting Member)
1. Direktur Manajemen Risiko
2. Group Head Policy and Procedure
3. Group Head Legal
4. Group Head Compliance & AML - CFT
5. Senior Operational Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda komite
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent Voting Member)
Anggota Direksi dan SEVP terkait materi yang hadir sebagai undangan.
II. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing Non Voting Member)
Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang terkait dengan materi yang menjadi agenda komite.
Ahmad Siddik Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Toni Eko Boy Subari Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Operation Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Aquarius Rudianto Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Jaringan & Retail Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Banking Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
1 10 Januari 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Credit 100% Sirkuler
Collection & Recovery Segmen Retail
2 27 Januari 2020 Revisi Kebijakan Operasional Sub Kebijakan Akuntansi 100% Sirkuler
3 20 Februari 2020 Standar Prosedur Anti Pencucian Uang (APU) dan 100% Sirkuler
Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT)
4 17 Maret 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Layanan 100% Sirkuler
Wealth Management
5 08 Mei 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Pengelolaan 100% Sirkuler
Uang Tunai
7 08 Mei 2020 Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Small Medium 100% Sirkuler
Enterprise (SME)
8 28 Mei 2020 Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Micro 100% Sirkuler
9 08 Juni 2020 1. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate 100% Sirkuler
2. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Commercial
3. Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO)
Perkreditan Credit Operation
10 08 Juni 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Segmentasi 100% Sirkuler
Nasabah
24 Juli 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Akreditasi 100% Sirkuler
12 Rekanan Perkreditan
13 30 Juli 2020 1. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate 100% Sirkuler
2. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Commercial
3. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Financial
Institution
14 14 Agustus 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Procurement 100% Sirkuler
15 19 Agustus 2020 1. Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Credit 100% Sirkuler
Collection & Recovery
2. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Mikro
3. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Consumer
16 21 September 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Penyusunan 100% Sirkuler
Kebijakan dan Prosedur (PKP)
17 25 September 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Layanan 100% Sirkuler
Perbankan Digital
18 28 September 2020 Revisi Standar Prosedur Pengelolaan Entitas Anak (PPA) 100% Sirkuler
19 20 Oktober 2020 Revisi Standar Prosedur Corporate Secretary (SPCS) 100% Sirkuler
20 20 Oktober 2020 Revisi Standar Prosedur Aset Liability Management (ALM) 100% Sirkuler
21 30 November 2020 Revisi Standar Prosedur Pelaksanaan Stress Testing 100% Sirkuler
22 04 Desember 2020 1. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Small Medium 100% Sirkuler
Enterprise
2. Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Credit
Collection & Recovery
24 07 Desember 2020 1. Revisi Standar Prosedur Corporate Secretary (SPCS) 100% Sirkuler
2. Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO)
Marketing Komunikasi Produk & Jasa
25 11 Desember 2020 Revisi Standar Prosedur Operasional (SPO) Business 100% Sirkuler
Continuity Management (BCM)
26 11 Desember 2020 Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Consumer 100% Sirkuler
27 16 Desember 2020 1. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Corporate 100% Sirkuler
2. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Commercial
3. Revisi Standar Prosedur Kredit (SPK) Financial
Institution
28 16 Desember 2020 Revisi Standar Prosedur Asset Liability Management 100% Sirkuler
(ALM)
29 18 Desember 2020 Revisi Standar Prosedur (SPO) Manajemen Risiko 100% Sirkuler
Operasional
Rencana Kerja Policy and Procedure Committee Tahun 2021 I. Anggota Dengan Hak Suara (Voting Member)
Di tahun 2021, PPC telah menetapkan rencana kerja yang akan a. Anggota Tetap Dengan Hak Suara (Permanent Voting
dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 3 (tiga) kali dalam satu Member)
tahun. Adapun rencana kerja PPC di tahun 2021 antara lain: 1. Wakil Direktur Utama
1. Penyesuaian/penyempurnaan Kebijakan Operasional (KOPR) 2. Direktur Manajemen Risiko
Sub Kebijakan Operasional, Sub Kebijakan Akuntansi dan Sub 3. Direktur Operation
Kebijakan Teknologi Informasi. 4. Direktur Keuangan & Strategi
2. Penyesuaian/penyelarasan Standar Prosedur Perseroan yang 5. Direktur Bisnis & Jaringan
disesuaikan dengan ketentuan 6. SEVP Wholesale Risk
b. Anggota Tidak Tetap Dengan Hak Suara (Non-Permanent
Risk Management and Credit Policy Committee Voting Member)
Risk Management & Credit Policy Committee (RMPC) merupakan 1. Anggota Direksi lainnya terkait materi yang hadir
komite yang dibagi dalam dua kategori A dan Kategori B dengan sebagai undangan.
tugas sebagai berikut: 2. Anggota SEVP lainnya terkait materi yang hadir sebagai
Kategori A undangan.
− Melakukan identifikasi, pengukuran dan pemantauan risiko, II. Anggota Tetap Tanpa Hak Suara (Permanent Non-Voting
penetapan kebijakan dan strategi manajemen risiko. Member)
Kategori B Direktur Kepatuhan & SDM atau Group Head Compliance
− Merumuskan kebijakan perkreditan, mengawasi pelaksanaan & AML-CFT atau pejabat Compliance & AML-CFT Group yang
kebijakan perkreditan, memantau perkembangan dan kondisi ditunjuk wajib hadir dalam Rapat Komite.
portofolio perkreditan serta memberkan saran langkah III. Anggota Pemberi Kontribusi Tanpa Hak Suara (Contributing
perbaikan. Non Voting Member)
a. Group Head/setingkat Group Head lainnya yang diundang
Struktur dan Keanggotaan Risk Management and Credit Policy terkait dengan materi yang menjadi agenda komite.
Committee b. Sekretaris Komite
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. KEP.DIR/57/2020 tanggal IV. Undangan Tetap Tanpa Hak Suara (Invitee)
29 Juli 2020 tentang Risk Management & Credit Policy Committee, a. SEVP Internal Audit*) atau Group Head Direktorat Internal
struktur dan keanggotaan RMPC adalah sebagai berikut: Audit atau pejabat Direktorat Internal Audit yang hadir
sebagai undangan tetap tanpa hak suara.
RMPC Kategori A – Risk Management *) Dalam hal materi yang dibahas pada Komite
Ketua : Wakil Direktur Utama merupakan materi yang diusulkan oleh SEVP Internal
Sekretaris : Group Head Credit Portfolio Risk Audit, maka SEVP Internal Audit bertindak sebagai
Sekretaris Pengganti (Alternate I) : Group Head Market & Voting Member.
Operational Risk b. Pejabat di bidang operational risk yaitu Senior Operational
Risk Head terkait dengan materi yang menjadi agenda
komite yang hadir sebagai undangan tetap tanpa hak
suara.
RMPC Kategori A
Alexandra Askandar Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Wakil Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Toni Eko Boy Subari Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Operation Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Sigit Prastowo Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Keuangan & Strategi Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Aquarius Rudianto Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Bisnis & Jaringan* Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Danis Subyantoro Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Wholesale Risk Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
**Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nomor 01 tanggal 2 November 2020, terdapat perubahan nomenklatur yang semula Direktur Bisnis & Jaringan menjadi Direktur
Jaringan & Retail Banking.
RMPC Kategori B
Darmawan Junaidi Ketua/Anggota Tetap dengan Hak Direktur Utama Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Suara Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Ahmad Siddik Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Manajemen Risiko Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Badruddin Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Toni Eko Boy Subari Anggota Tetap dengan Hak Suara Direktur Operation Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Direksi dalam Laporan Tahunan ini.
Abdul Hakim Amir Anggota Tetap dengan Hak Suara Group Head Wholesale Credit Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Operations* Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Harsono Rudi Firnadi Anggota Tetap dengan Hak Suara Group Head Retail Credit Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Operations* Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Mustaslimah Anggota Tetap dengan Hak Suara SEVP Internal Audit** Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Lisbeth Juniar Anggota Tetap dengan Hak Suara Pj. Chief Auditor Wholesale & Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Corporate Center Audit ** Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
R. Erwan Djoko Anggota Tetap dengan Hak Suara Chief Auditor Retail Audit** Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Hermawan Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Eddie R. Darajat Anggota Tetap dengan Hak Suara Chief Auditor IT Audit** Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
Retno Dwi Lestari Anggota Tetap dengan Hak Suara Pj. Chief Auditor Senior Riwayat Pendidikan Beliau dapat dilihat pada bagian
Investigator** Profil Pejabat Eksekutif dalam Laporan Tahunan ini.
*Sesuai segmen.
**Saling menggantikan.
Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Risk Management and Credit Policy Committee
Dalam menjalankan fungsinya, RMPC memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain:
Sepanjang tahun 2020, RMPC telah melaksanakan rapat sebanyak 16 (enam belas) kali dengan topik yang dibahas sebagai berikut:
Persetujuan Review Limit Net Stable Funding Ratio (NSFR) dan Rasio
4 24 Maret 2020 - Sirkuler
Intermediasi Makroprudensial (RIM).
Update Hasil Kalibrasi Penilaian Risk Based Bank Rating Entitas Anak
12 24 Agustus 2020 100% Rapat Daring
Multifinance.
13 24 Agustus 2020 Review Limit Value at Risk (VaR). 100% Rapat Daring
14 26 Agustus 2020 Persetujuan Usulan Alokasi Limit VaR tahun 2020. - Sirkuler
Rencana Kerja Risk Management and Credit Policy Committee Tahun 2021
Di tahun 2021, RMPC telah menetapkan rencana kerja yang akan dibahas melalui rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam satu tahun.
Adapun rencana kerja RMPC di tahun 2021 antara lain:
1. Memantau profil risiko dan pengelolaan seluruh risiko dalam rangka menetapkan risk appetite, limit risiko dan strategi pengelolaan risiko
yang terintegrasi serta kecukupan modal.
2. Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio perkreditan atau pembiayaan secara keseluruhan.
Internal Audit
Audit Risk,
Audit IT Operation Audit Operations
Compliance & HC
MIS &
Counterpart Operations
Reporting
USIA
55 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Depok
RIWAYAT PENDIDIKAN
Sarjana di bidang Teknik Industri Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (1988).
Mustaslimah
Senior Executive Vice President/ SERTIFIKASI
SEVP Internal Audit Sertifikasi Manajemen Risiko Level 5
RIWAYAT PEKERJAAN
- Group Head Compliance (2006-2010)
- Group Head Procurement and Fixed Asset (2010-2014)
- Group Head Human Capital and Services (2014-2015)
- Senior Executive Vice President/SEVP Internal Audit (2015 – saat ini)
DASAR PENGANGKATAN
Sejak 2015 menjabat sebagai Senior Executive Vice President/SEVP Internal Audit berdasarkan Surat
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/095/2015 tanggal 26 Maret 2015.
Lead Investigator 2
Salah satu Chief Auditor (CA) Internal Audit sebagai Anggota Dewan Pengawas 2020-2023
Ikatan Auditor Internal Bank (IAIB)
Salah satu Department Head (DH) Internal Audit sebagai Sekretaris Jendral 2020-2023
Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern SEVP Internal Audit sebagai Ketua 2019 - sekarang
Di tahun 2020, beberapa institusi melakukan benchmark ke Internal Audit Bank Mandiri. Daftar Institusi yang melakukan Benchmarking adalah
sebagai berikut.
2 24 Juli 2020 Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Satuan Kerja Audit Intern Terintegrasi (SKAIT)
3 6 Agustus 2020 Bank Indonesia Internal Audit Framework & Tata Kelola Internal Audit
5 27 Oktober 2020 Bank Syariah Mandiri Internal Audit Methodology, Reporting, and Management System
Berikut adalah grand design penerapan risk based audit di Bank Mandiri
Identify business Identify business Identify processes Identify risk Identify controls to
strategy objectives supporting business associated with the provide assurance
strategy & objectives processes on risk
13. Scope 12. Audit Plan 11. Approach 10. Evaluation 9. Risk Prioritisation
Agree the scope with Development of Agree risk maturity Evaluation of risk Prioritise areas for
auditees internal audit plan and audit approach assestment by audit
with auditees auditees
Audit Tematik
Audit Umum
10
44
Consulting
17
Penugasan
6
Audit Mandatory
Audit
Entitas Anak
Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2016 dan Surat Edaran OJK No. 21/Seojk.03/2017
Dalam pelaksanaan Audit, khususnya IT Audit, Bank juga tunduk pada ketentuan yang diatur dalam Peraturan OJK No. 38/POJK.03/2016
tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan Surat Edaran OJK No. 21/SEOJK.03/2017
tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan proses
kerja IT Audit Bank Mandiri.
Manajemen Risiko
Ahmad Siddik Badruddin
Wholesale Risk
Danis Subyantoro
Retail Product
Policy & Procedure
Diyantini Soesilowati
Delivery & Fraud Risk
Upik Trisda Leawati
Market Risk 1. Melakukan pengukuran risiko pasar dengan metode Standard, metode Internal dan permodelan risiko pasar.
2. Melakukan analisa, memberikan usulan rekomendasi dan melaksanakan fungsi pengendalian risiko pasar atas
aktivitas trading treasury kepada unit bisnis dan manajemen.
3. Melakukan pengelolaan risiko likuiditas Bank dengan menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan risiko likuiditas serta
menyusun alternatif strategi funding liabilities dan pembiayaan assets Bank agar likuiditas Bank dikelola secara
efisien dengan risiko yang terkendali.
4. Melakukan pengelolaan risiko suku bunga dan nilai tukar pada portfolio banking book serta menyusun rekomendasi
strategi pengelolaan neraca Bank agar tercapai risk and return yang optimal dalam rangka menjaga profitabilitas dan
meningkatkan shareholder value.
5. Melakukan kajian metodologi pricing Dana Pihak Ketiga, kredit dan Funds Transfer Pricing yang sejalan dengan
strategi pengelolaan assets and liabilities.
6. Mengelola manajemen sistem informasi dalam rangka pengelolaan risiko suku bunga, risiko nilai tukar dan risiko
likuiditas.
Operational Risk 1. Merumuskan, mengusulkan, dan memantau Risk Appetite Risiko Operasional.
2. Mengembangkan dan mengimplementasikan metodologi perhitungan beban modal Risiko Operasional (Regulatory
Capital Charge) sesuai dengan regulasi yang berlaku maupun ketentuan Basel. Termasuk melakukan evaluasi dan
monitoring atas realisasinya.
3. Merumuskan, mengembangkan dan menyempurnakan framework terkait manajemen risiko operasional, berupa
prosedur, petunjuk teknis, metodologi dan tools. Termasuk melakukan sosialisasi, pelatihan, dan pendampingan
implementasi framework manajemen risiko operasional kepada Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional (Senior
Operational Risk Sesuai Bidang).
4. Melakukan monitoring dan evaluasi kualitas dan kecukupan implementasi framework tools Manajemen Risiko
Operasional seperti Risk & Control Self Assessment(RCSA), Key Indicator (KI), Loss Event Database (LED) dan Issue and
Action Management (IAM) di Unit Kerja Pemilik & Pengendali Risiko dan Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional
(Senior Operational Risk Sesuai Bidang).
5. Mendesain, mengembangkan, dan mengimplementasikan sistem terkait manajemen risiko operasional (Operational
Risk Management System/ORMS).
6. Mengembangkan dan mengimplementasikan program risk awareness terhadap pengelolaan risiko operasional
pada seluruh karyawan.
7. Mengembangkan sistem pelaporan sesuai best practices dan menyampaikan pelaporan Profil Risiko Operasional
Bank kepada Manajemen atau Risk Management & Credit Policy Committee dan regulator.
8. Melakukan review dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan proses bisnis kepada Unit Kerja Pemilik Risiko,
Unit Kerja Manajemen Risiko Operasional (Senior Operational Risk Sesuai Bidang) dan/atau kepada Risk Management
& Credit Policy Committee dalam rangka minimalisasi risiko operasional.
9. Memberikan rujukan, mengevaluasi, memberikan rekomendasi, sosialisasi, dan memberikan asistensi implementasi
framework manajemen risiko operasional kepada Entitas Anak.
Credit Portfolio Risk 1. Mengembangkan dan menyempurnakan metodologi risiko kredit, Credit Risk Tools (Rating & Scoring, Watchlist,
Stress Testing dan Financial Spreadsheet) serta proses yang digunakan dalam pemberian kredit untuk memenuhi
kebutuhan pengembangan bisnis, perbaikan proses kredit, dan mengikuti perubahan regulasi, perkembangan
kompetisi serta best practices.
2. Menyusun Portfolio Guideline sebagai acuan pertumbuhan kredit dan menetapkan portfolio limit (per sektor
ekonomi/industri, segmen, wilayah) sebagai batasan risiko yang dapat diambil Bank (risk appetite).
3. Melaksanakan portfolio management pada skala bankwide maupun per segmen bisnis, yang mencakup pengaturan
alokasi, realokasi dan konsentrasi portfolio kredit, pemantauan risiko sektoral, serta asesmen stress testing dan
sensitivity analysis sektoral termasuk pengendalian portfolio apabila dibutuhkan.
4. Merumuskan, mempersiapkan dan mengkoordinasikan penerapan Enterprise Risk Management (ERM) yang meliputi
kebijakan, tata kelola, metodologi, proses dan sistem informasi, untuk mendukung penerapan manajemen risiko
yang melekat dalam proses bisnis dan risk-based performance, dengan mengacu kepada international best practice,
regulasi OJK/BI dan penerapan Basel II/III, serta menyusun Recovery Plan.
5. Menyediakan identifikasi, pengukuran dan analisis risiko-risiko secara konsolidasi dan terintegrasi dengan Entitas
Anak, antara lain melalui Risk Profile, Risk-Based Bank Rating, dan Scenario Analysis (Stress Testing).
6. Menjalankan fungsi enterprise model risk management, antara lain melalui implementasi model governance dan
model validation, agar model-model yang digunakan Bank (model manajemen risiko maupun model bisnis)
mempunyai kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademis dan bisnis maupun telah memenuhi
ketentuan regulator.
7. Mengelola database perkreditan dan datamart ERM yang akurat, handal dan tepat waktu untuk digunakan dalam
proses modeling, portfolio management dan implementasi ERM.
USIA
42 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
Bily Arkan - Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Trisakti (2000)
Group Head Market Risk - Magister Manajemen dari Universitas Indonesia (2005)
RIWAYAT PEKERJAAN
− Department Head Trading Risk (2012-2016)
− Department Head Asset & Liability Management (2016-2018)
− Deputy Group Head Retail Collection & Recovery East Indo (2018-2020)
− Group Head Market Risk (2020-sekarang)
USIA
49 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
Upik Trisda Leawaty − Sarjana di bidang Teknik Arsitektur dari Universitas Indonesia(1995)
Group Head Operational Risk (Alt.) − Master of Information Management & System dari Monash University Melbourne(2005).
RIWAYAT PEKERJAAN
− Audit Manager IT & Operation Audit(2014-2015)
− Audit Manager IT Strategy & Governance(2015-2017)
− Group Head Retail Product Delivery & Fraud Risk Group(2017-sekarang)
− Group Head Operational Risk (Alt.) (2020-sekarang).
USIA
50 Tahun
KEWARGANEGARAAN
Indonesia
DOMISILI
Jakarta
RIWAYAT PENDIDIKAN
Alfanendya Safudi
- Sarjana di bidang Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (1994).
Group Head Credit Portfolio Risk
- Financial Risk Manager (FRM) dari Global Association of Risk Professional (2015).
- Chartered Financial Analyst (CFA) dari CFA Institute (2019).
RIWAYAT PEKERJAAN
Menjabat di Bank Mandiri sebagai:
- Head of Model Risk Validator (2010-2015).
- Department Head Credit Risk Modelling (2015-2016).
- Department Head Enterprise Risk Management (2016-2018).
- Group Head Credit Portfolio Risk Group (2018 - Sekarang).
5 11 11 100,00% 0 0,00%
Realisasi per level pegawai dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Level 4 6 0 0 96 102
Level 5 0 11 0 0 11
Pelaksanaan Tugas Unit Manajemen Risiko Tahun 2020 skenario pemburukan, termasuk mempersiapkan langkah-
Pelaksanaan tugas Unit Manajemen Risiko tahun 2020 untuk Credit langkah mitigasi yang dibutuhkan untuk mengembalikan
Portfolio Risk adalah sebagai berikut: kondisi keuangan Bank.
1. Melaksanakan stress testing dampak pandemi Covid-19 pada 4. Melakukan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko Kredit
kinerja keuangan Bank. Didukung oleh Chief Economist Bank (ATMR Kredit) sesuai dengan standar Basel II (Standardized
Mandiri, skenario stress testing internal telah cukup rinci Approach), sekaligus melakukan analisis dalam penghematan
memperkirakan sektor yang paling terdampak pada portfolio ATMR kredit untuk menunjang rasio Kewajiban Penyediaan
Bank. Hasil analisis stress testing kemudian menjadi landasan Modal Minimum (KPMM) secara Bankwide. Selain itu,
prioritisasi contingency plan, seperti pengelolaan biaya CKPN, menginisiasi persiapan perhitungan ATMR kredit sesuai dengan
evaluasi portfolio, dsb. Basel III: Finalising Post-crisis reforms sebagai respon dari
2. Mengoordinasikan pelaksanaan stress testing dampak pandemi diterbitkannya consultative paper risiko kredit oleh Otoritas
Covid-19 di Perusahaan Anak Mandiri Group. Hasil stress Jasa Keuangan (OJK).
testing menjadi media komunikasi strategi pengelolaan risiko 5. Melakukan manajemen portfolio kredit Bank Mandiri melalui:
di Perusahaan Anak, serta untuk melihat kebutuhan dukungan a. Memperkuat Credit Portfolio Management yang mencakup
Entitas Utama kepada Perusahaan Anak Bank Mandiri. pengelolaan risiko konsentrasi kredit dan pengaturan
3. Mengembangkan metodologi pelaksanaan Bottom Up arah tumbuh kredit produktif pada sektor-sektor industri
Stress Testing (BUST) dan Recovery Plan stress testing secara yang prospektif, melalui Loan Portfolio Guideline yang
berkelanjutan, sehingga selain berkontribusi dalam supervisory disusun dan direview secara berkala berdasarkan outlook
review kestabilan sistem keuangan, Bank juga dapat menguji makroekonomi dan kualitas portfolio kredit internal.
ketahanan permodalan (solvabilitas) dan likuiditas dalam
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tentang 2. Remunerasi yang bersifat variabel wajib ditangguhkan sebesar
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate persentase tertentu yang ditetapkan oleh Perseroan.
Governance) pada BUMN telah diubah terakhir dengan 3. Kebijakan ini berlaku untuk pejabat yang tergolong MRT,
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09/MBU/2012 tentang dengan kriteria sebagai berikut:
Perubahan atas Peraturan Peraturan Menteri Negara BUMN No - Menyebabkan kerugian bank finansial maupun non
PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan finansial.
yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN. - Melakukan tindakan kecurangan (fraud), melanggar
4. Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tanggal 9 Desember 2016 hukum, perilaku tidak etis, dan/atau pemalsuan catatan.
tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum. - Melakukan pelanggaran terhadap kebijakan, peraturan,
5. Peraturan OJK No. 45/POJK.03/2015 tanggal 23 Desember 2015 dan prosedur bank secara sengaja.
tentang Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi - Menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap
bagi Bank Umum. permodalan bank yang tidak disebabkan oleh peubahan
6. Anggaran Dasar Perseroan. iklim ekonomi atau industri.
4. Dalam implementai remunerasi MRT, Bank Mandiri
Berdasarkan POJK No.45/POJK.03/2015 tentang Penerapan berpedoman terhadap ketentuan OJK, Peraturan Menteri
Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi Bank Umum, BUMN, dan kebijakan remunerasi Perseroan.
Bank Mandiri telah menerapkan Tata Kelola dalam Pemberian
Remunerasi yang telah mempertimbangkan berbagai aspek, Komite Remunerasi dan Nominasi
termasuk stabilitas keuangan bank, terciptanya manajemen risiko, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Remunerasi dan
kebutuhan likuiditas jangka pendek dan jangka panjang, serta Nominasi yang bertujuan untuk membantu dalam melaksanakan
potensi pendapatan di masa yang akan datang. Perseroan dapat fungsi dan tugasnya di bidang yang berkaitan dengan remunerasi
menunda remunerasi yang bersifat variabel yang ditangguhkan dan nominasi terhadap anggota Direksi dan Dewan Komisaris.
(Malus) atau menarik kembali remunerasi yang bersifat variabel Salah satu tugas dari Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada pejabat yang tergolong membuat suatu sistem remunerasi bagi Dewan Komisaris, Direksi
Material Risk Taker (MRT), dengan ketentuan sebagai berikut: yang akan menjadi bagian dari pedoman kebijakan tata kelola
1. Perseroan menerapkan Malus dan/atau Clawback untuk perusahaan serta akan menjadi dasar bagi Dewan Komisaris dan
kondisi khusus tertentu dalam penerapan remunerasi bersifat RUPS dalam menetapkan remunerasi anggota Dewan Komisaris
variabel, dengan mempertimbangkan faktor antara lain: dan/atau anggota Direksi.
− Besarnya kerugian finansial maupun non finansial
Perseroan. Uraian terkait Komite Remunerasi dan Nominasi telah dijelaskan
− Keterlibatan pegawai bersangkutan secara langsung pada bagian Komite Remunerasi dan Nominasi Bab Tata Kelola
maupun tidak langsung dalam kerugian yang terjadi. Perusahaan dalam Laporan Tahunan ini.
• Menyusun dan • Mengkaji Usulan • Evaluasi • Pengangkatan dan • Melakukan Fit and
Mengusulkan Komite Remunerasi Pemenuhan Penetapan Suksesi Proper Test
Rekomendasi dan Nominasi Persyaratan Calon Direksi • Persetujuan
Suksesi Direksi • Mengusulkan Anggota Direksi Calon Pengurus
Susksesi Direksi • Persetujuan Perseroan
kepada Pemegang Suksesi Direksi
Saham Seri A
Remunerasi Bank Mandiri disusun dengan tujuan untuk dapat Struktur Remunerasi Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
menarik, mempertahankan, memotivasi, dan meningkatkan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi diberikan dengan
keterikatan pagawai agar dapat secara terus menerus memberikan memperhatikan pada ketentuan remunerasi yang berlaku, yaitu
kinerja yang optimal, mendukung visi, misi, dan strategi Bank dalam bentuk:
Mandiri. 1. Remunerasi yang bersifat tetap, yaitu remunerasi yang
tidak dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain gaji/
Penyusunan kebijakan remunerasi Bank Mandiri memperhatikan: honorarium, fasilitas, tunjangan perumahan, tunjangan
1. Kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana kesehatan, tunjangan pendidikan, tunjangan hari raya dan
diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. santunan purnajabatan.
2. Remunerasi yang berlaku pada industri sesuai dengan kegiatan Remunerasi yang berupa Gaji/Honorarium, Fasilitas, Tunjangan
usaha Perseroan sejenis dan skala usaha perseroan dalam dan santunan purnajabatan diberikan dalam bentuk tunai.
industrinya. 2. Remunerasi yang bersifat variabel, yaitu remunerasi yang
3. Tugas, tanggung jawab dan wewenang anggota Direksi dan/ dikaitkan dengan kinerja dan risiko, antara lain Bonus, Tantiem/
anggota Dewan Komisaris dikaitkan dengan pencapaian tujuan Insentif Kinerja atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan
dan kinerja Perseroan. itu.
4. Target kinerja atau kinerja masing-masing anggota Direksi dan/ Remunerasi yang berupa Bonus, Tantiem, Insentif dapat
atau anggota Dewan Komisaris agar tercapai kesetaraan antara diberikan dalam bentuk tunai, saham, atau instrument yang
hasil kerja dengan imbalan yang diterima. berbasis saham yang diterbitkan oleh Perseroan dengan
5. Keseimbangan tunjangan antara yang bersifat tetap dan ketentuan khusus untuk Dewan Komisaris diberikan dalam
bersifat variabel. bentuk tunai untuk menghindari unsur benturan kepentingan
6. Pertimbangan sasaran dan strategi jangka Panjang Bank. dalam menjalankan pengawasan.
Ketentuan
No. Jenis Penghasilan
Dewan Komisaris Direksi
2. Tunjangan
Tunjangan Hari Raya Keagamaan 1 (satu) kali honorarium 1 (satu) kali gaji
Santunan Purna Jabaran Premi asuransi maksimal 25% dari honorarium/ Premi asuransi maksimal 25% dari gaji/tahun
tahun
3. Fasilitas
Fasilitas Kendaraan Dinas Diberikan dalam bentuk tunjangan transportasi Diberikan 1(satu) kendaraan dinas dalam bentuk
sebesar 20% dari honorarium sewa sesuai kriteria yang telah ditetapkan
Fasilitas Kesehatan Penggantian pengobatan sesuai kebijakan internal Penggantian pengobatan sesuai kebijakan internal
nomor KEP.KOM/018/2019 nomor KEP.KOM/018/2019
Fasilitas Perkumpulan Profesi Maksimum 2 (dua) keanggotaan yang relevan Maksimum 2 (dua) keanggotaan yang relevan
dengan kegiatan Perseroan dengan kegiatan perseroan
Fasilitas Bantuan Hukum Fasilitas bantuan hukum sesuai kebijakan internal Fasilitas bantuan hukum sesuai kebijakan internal
nomor KEP.KOM/018/2019 nomor KEP.KOM/018/2019
4. Dapat diberikan dalam bentuk saham maupun Dapat diberikan dalam bentuk saham maupun
Bonus, Tantiem, Insentif
tunai. tunai.
Jumlah Nominal Tiap-Tiap Komponen Struktur Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remunerasi dalam satu tahun dikelompokkan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut.
Jumlah diterima
Remunerasi
Jumlah diterima
Dalam rangka penerapan POJK No. 45/POJK.03/2015 atas dasar Pemberian tantiem yang ditangguhkan dalam bentuk saham telah
Kinerja Tahun 2019 Bank Mandiri juga telah memberikan tantiem dilaporkan kepada OJK pada tanggal 17 Juli 2020 melalui Surat
yang ditangguhkan dalam bentuk saham Bank Mandiri bagi Direksi tanggal 16 Juli 2020 mengenai perubahan saham Perseroan yang
dan Komisaris Non Independen sedangkan untuk Komisaris dimiliki oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menjabat
diberikan dalam bentuk Deposito. Adapun Masa Penangguhan pada tanggal tersebut dengan mengacu pada ketentuan Peraturan
Tantiem selama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan berakhirnya OJK No. 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan atau
masa jabatan (mana yang lebih panjang). Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka dengan
rincian sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Direksi
Informasi Kuantitatif
Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah
Informasi kuantitif mengenai:
Bank Mandiri senantiasa menaati seluruh aturan yang berlaku
1. Total sisa Remunerasi yang masih ditangguhkan baik yang
terkait remunerasi kepada pegawai. Besaran remunerasi yang
terekspos penyesuaian implisit maupun eksplisit.
diberikan telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan
2. Total pengurangan Remunerasi yang disebabkan karena
berada di atas standar Upah Minimum yang berlaku di wilayah
penyesuaian eksplisit selama periode laporan.
operasional Bank Mandiri. Dalam menerapkan tata kelola
3. Total pengurangan Remunerasi yang disebabkan karena
remunerasi Bank Mandiri senantiasa berupaya menjaga gap rasio
penyesuaian implisit selama periode laporan.
gaji seluruh pegawai agar tidak terdapat perbedaan yang terlalu
tinggi.
Akuntan Publik
Berdasarkan POJK No. 37/POJK.03/2019 tentang Transparansi dan Adapun kronologis proses penetapan KAP Laporan Keuangan
Publikasi Laporan Bank dan SEOJK No. 9/SEOJK.03/2020 tentang Tahun Buku 2020 adalah sebagai berikut:
Transparansi dan Publikasi Laporan Bank Umum Konvensional, 1. Tim Pengadaan KAP Laporan Keuangan Tahun Buku 2020
audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2020 yang ditetapkan oleh Direksi, melakukan pengadaan dengan
telah dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik yang independen, berpedoman pada POJK No.13/POJK.03/2017 tentang
kompeten, profesional dan obyektif sesuai dengan Standar Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik
Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian kerja dan ruang Dalam Kegiatan Jasa Keuangan dan ketentuan terkait lainnya.
lingkup audit yang telah ditetapkan. 2. Berdasarkan proses evaluasi aspek teknis dan aspek finansial
atas proposal yang disampaikan oleh KAP Peserta Pengadaan,
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Direksi menyampaikan hasil pengadaan KAP kepada Dewan
Publik dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan serta selesai Komisaris melalui Komite Audit.
tepat waktu, maka secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan 3. Komite Audit menyampaikan rekomendasi atas hasil
yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan. pengadaan KAP kepada Dewan Komisaris, sebagai dasar untuk
Perseroan selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara menyampaikan usulan penunjukan KAP dalam RUPST tanggal
Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen Perseroan untuk 19 Februari 2020.
dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses 4. RUPST tanggal 19 Februari 2020, memutuskan untuk
audit berlangsung. menetapkan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja sebagai KAP
yang akan mengaudit Laporan Keuangan Konsolidian PT Bank
Fungsi Audit Eksternal diimplementasikan melalui pelaksanaan Mandiri (Persero) Tbk. dan Entitas Anak dan Laporan Keuangan
Audit Laporan Keuangan Perseroan oleh Kantor Akuntan Publik, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Bank Mandiri
untuk memastikan bahwa informasi keuangan dimaksud disusun (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2020, termasuk memberikan
dan disajikan secara berkualitas, membentuk dan menyatakan kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium
pendapat atas kewajaran Laporan Keuangan Perseroan serta dan persyaratan lainnya bagi KAP tersebut, serta menetapkan
menguji pengendalian internal (internal control review), termasuk KAP pengganti dalam hal KAP yang ditunjuk karena sebab
melakukan pengujian kembali atas hal-hal yang sudah diuji apapun tidak dapat menyelesaikan audit Laporan Keuangan
oleh Internal Audit dan melakukan observasi dari prosedur yang Tahun Buku 2020.
dilakukan oleh Internal Audit. 5. Bank Mandiri menyampaikan hasil RUPST tanggal 19 Februari
2020 mengenai penetapan KAP kepada KAP Peserta Pengadaan.
Penunjukan Akuntan Publik
Penunjukan Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwantono, Sungkoro & Bank Mandiri menerapkan prinsip-prinsip Etika Profesi dalam
Surja sebagai Auditor Eksternal yang mengaudit Laporan Keuangan melakukan penetapan KAP (Auditor Eksternal) yaitu:
Konsolidasian PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan Entitas Anak 1. Tanggung jawab profesi;
serta Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan 2. Kepentingan umum (publik);
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. untuk Tahun Buku 2020, ditetapkan 3. Integritas;
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tanggal 4. Objektivitas;
19 Februari 2020, dengan berpedoman pada ketentuan Peraturan 5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional;
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) dan ketentuan terkait lainnya. 6. Kerahasiaan;
Tahun buku 2020, merupakan periode tahun audit keenam bagi KAP 7. Perilaku profesional;
Purwantono, Sungkoro & Surja. 8. Standar teknis.
Fee
No. Jenis Jasa
(termasuk OPE dan PPN)
1. Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasian sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan) di Indonesia dan SPAP Rp11.524.439.089
(Standar Profesional Akuntan Publik)
4. Audit atas Laporan Keuangan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Dili, Timor Leste Rp440.110.000
5. Audit atas Kepatuhan Bank terhadap Hukum dan Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern Rp161.282.000
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan IAPI (Ikatan Akuntan Publik Indonesia) dan SPKN (Standar Pemeriksanaan
Keuangan Negara) BPK-RI
6. Audit atas Kegiatan Trust sebagai bagian dari objek audit umum terhadap Bank sesuai POJK. Rp91.520.000
1. Audit atas Laporan Keuangan PKBL sesuai dengan SAK ETAP (Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik) di Indonesia serta Rp188.870.000
SPAP
C. Jasa Lainnya
4. AUP (Agreed Upon Procedures) atas kebijakan dan prosedur pengendalian yang diterapkan Bank dalam penyediaan Rp122.496.000
jasa custodian sesuai Peraturan Bapepam dan LK
5. AUP (Agreed Upon Procedures) atas Laporan Keamanan Sistem Pencatatan Surat Berharga Secara Scripless (Sistem S4) Rp130.350.000
Total Rp13.232.827.089
Berikut kronologis penugasan KAP dan AP yang telah mengaudit Laporan Keuangan Bank Mandiri tahun buku 2010-2020 sebagai berikut:
Nama Akuntan
Periode Fee *)
Tahun Kantor Akuntan Publik (KAP) Periode KAP (AP)/
AP (Dalam Ribuan)
Signing Partner
2020 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 6 Benyanto Suherman Periode ke 3 13.232.827**
Benyanto
2019 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 5 Periode ke 2 12.607.100
Suherman
Benyanto
2018 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 4 Periode ke 1 11.990.000
Suherman
Nama Akuntan
Periode Fee *)
Tahun Kantor Akuntan Publik (KAP) Periode KAP (AP)/
AP (Dalam Ribuan)
Signing Partner
Danil Setiadi
2017 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 3 Periode ke 3 10.000.000
Handaja
Danil Setiadi
2016 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 2 Periode ke 2 7.850.000
Handaja
Danil Setiadi
2015 Purwantono, Sungkoro & Surja (EY) Periode ke 1 Periode ke 1 7.330.000
Handaja
Keterangan:
*Fee termasuk OPE & PPN.
**Rincian Fee dijelaskan pada Tabel Rincian Fee Jasa Audit dan Jasa Lainnya.
Opini Audit
Opini atas hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Tahun Buku 2015-2020 adalah sebagai berikut:
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2020
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2019
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2018
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2017
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2016
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Laporan Keuangan Konsolidasian menyajikan secara wajar tanpa modifikasian (dahulu wajar tanpa pengecualian) sesuai dengan Standar
2015
Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Risk Management Asset & Liability Capital & Subsidiries Intergrated Risk
& Credit Policy Committee Committee Committee
Committee
Credit Risk Liquidity Risk Strategy Risk Management
Market Risk Interest Rate Risk Investment Compilance
Operational Risk Forex Risk recommendation Investment Audit Unit
Legal Risk Pricing Management Subsidiary capital Internal Audit
Reputation Risk Recovery Plan management Insurance Risk
Strategic Risk Intragroup Transaction
Compliance Risk Policy
Capital
Management
Bank Mandiri Risk Governance Structure dikembangkan berdasarkan 4. Memberikan konsultasi kepada Direksi terhadap transaksi atau
Empat Pilar Manajemen Risiko sebagai berikut. kegiatan usaha dengan jumlah dana yang besar;
5. Menyetujui penyediaan dana kepada pihak terkait atas kredit
Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi yang diusulkan oleh Komite Kredit sesuai kewenangannya;
Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko di Bank Mandiri 6. Melakukan pengawasan secara aktif terhadap kecukupan
terdiri dari Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan modal Perseroan sesuai dengan profil risiko Perseroan secara
risiko (risk oversight) melalui Komite Audit, Komite Pemantau Risiko menyeluruh, termasuk me-review Risk Appetite Perseroan yang
dan Komite Tata Kelola Terintegrasi, serta Direksi yang menjalankan ditetapkan oleh Direksi;
fungsi kebijakan risiko (risk policy) melalui Executive Committee 7. Meningkatkan kepedulian dan budaya anti fraud pada seluruh
terkait manajemen risiko yaitu Risk Management & Credit Policy jajaran organisasi Perseroan;
Committee, Asset and Liabilities Committee, Capital and Subsidiaries 8. Mengawasi penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi sesuai
Committee, dan Integrated Risk Committee. Di tingkat operasional, dengan karakteristik dan kompleksitas usaha Perseroan.
Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama Unit Bisnis dan Unit Kerja
Kepatuhan melakukan fungsi identifikasi risiko, pengukuran risiko, Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, Dewan
mitigasi risiko serta pengendalian risiko. Komisaris bertanggung jawab sebagai berikut:
1. Mengarahkan, menyetujui, dan mengevaluasi kebijakan yang
Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Dewan Komisaris terkait mengatur mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi secara
dengan pengawasan aktif dalam kegiatan Manajemen Risiko antara berkala.
lain meliputi: 2. Mengevaluasi pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko
1. Memahami risiko yang melekat pada aktivitas fungsional Terintegrasi oleh Direksi Entitas Utama.
Perseroan, terutama yang dapat mempengaruhi kondisi 3. Melakukan evaluasi terhadap implementasi Rencana Aksi
keuangan Perseroan; (Recovery Plan).
2. Mengevaluasi dan menyetujui kebijakan Manajemen Risiko
yang dilakukan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu tahun Tugas, tanggung jawab, dan wewenang Direksi terkait dengan
atau lebih dalam frekuensi yang lebih tinggi dalam hal terdapat kegiatan Manajemen Risiko meliputi:
perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha 1. Menyusun kebijakan, strategi dan prosedur Manajemen Risiko
Perseroan secara signifikan; secara tertulis dan komprehensif termasuk penetapan dan
3. Melakukan evaluasi terhadap Direksi terkait penerapan persetujuan limit risiko Perseroan, mengevaluasi kembali sekali
Manajemen Risiko agar sesuai dengan kebijakan, strategi dan dalam satu tahun atau lebih dalam hal terdapat perubahan
prosedur Perseroan yang telah ditetapkan; faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan
secara signifikan;
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Bank Mandiri juga menetapkan komite-komite pengelola risiko
Risiko dan eksposur risiko yang diambil oleh Perseroan yang membahas dan merekomendasikan kepada Direksi antara
secara keseluruhan, termasuk mengevaluasi dan memberikan lain mengenai:
arahan strategi Manajemen Risiko berdasarkan laporan yang 1. Kebijakan dan prosedur serta memantau risiko-risiko yang
disampaikan oleh Unit Manajemen Risiko dan penyampaian dihadapi Perseroan.
laporan pertanggungjawaban kepada Dewan Komisaris secara 2. Pengelolaan asset and liabilities Perseroan termasuk suku
berkala; bunga dan likuiditas.
3. Mengevaluasi dan memutuskan transaksi yang melampaui 3. Pengelolaan Entitas Anak (penyertaan modal, divestasi,
kewenangan pejabat Perseroan satu tingkat di bawah Direksi remunerasi, penetapan pengurus Entitas Anak).
atau transaksi yang memerlukan persetujuan Direksi sesuai 4. Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi.
dengan kebijakan dan prosedur internal yang berlaku; 5. Pengembangan bisnis.
4. Mengembangkan kepedulian dan budaya Manajemen Risiko,
termasuk budaya anti fraud pada seluruh jajaran organisasi, Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki Unit kerja yang terkait dalam
antara lain melalui komunikasi yang memadai mengenai pengelolaan risiko sekurang-kurangnya terdiri atas:
pentingnya pengendalian internal yang efektif; 1. Direktur yang membawahkan fungsi Manajemen Risiko;
5. Meningkatkan kompetensi Human Capital yang terkait dengan 2. Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR);
penerapan Manajemen Risiko, antara lain melalui program 3. Satuan Kerja Operasional (risk-taking unit);
pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan terutama 4. Satuan Kerja Audit Intern (SKAI);
yang berkaitan dengan sistem dan proses Manajemen Risiko; 5. Satuan Kerja Kepatuhan.
6. Menerapkan fungsi Manajemen Risiko yang independen,
dicerminkan antara lain adanya pemisahan fungsi antara Unit Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR), Satuan Kerja Audit Intern
Manajemen Risiko yang melakukan identifikasi, pengukuran, (SKAI) dan Satuan Kerja Kepatuhan merangkap sebagai Satuan
pemantauan dan pengendalian risiko dengan unit kerja yang Kerja Terintegrasi.
melakukan dan menyelesaikan transaksi;
7. Melaksanakan kaji ulang secara berkala dengan frekuensi yang Kecukupan Kebijakan, Prosedur, dan Penetapan Limit
disesuaikan kebutuhan Perseroan; Bank Mandiri memiliki Kebijakan Manajemen Risiko yang dijadikan
8. Menetapkan kecukupan modal sesuai dengan profil risiko sebagai pedoman utama dalam melaksanakan manajemen risiko.
Perseroan dan strategi untuk memelihara tingkat permodalan, Untuk area bisnis yang lebih spesifik, Bank Mandiri memiliki
termasuk menetapkan Risk Appettite. kebijakan dan prosedur yang lebih khusus, misalnya di bidang
9. Memantau perkembangan kondisi makroekonomi, regulasi, perkreditan, treasury, dan operasional. Dalam kebijakan dan
teknologi dan faktor eksternal lainnya, serta melakukan prosedur tersebut, antara lain diatur mengenai penetapan limit
asesmen potensi dampaknya terhadap posisi dan kinerja Bank untuk masing-masing aktivitas, baik pada level portfolio maupun
(melalui stress testing dan sensitivity analysis) dan menyusun transaksional.
rencana kontinjensi termasuk penyusunan Recovery Plan
(sebagai bank sistemik). Seluruh kebijakan dan prosedur di Bank Mandiri merupakan bentuk
pengelolaan risiko yang melekat pada setiap aktivitas operasi
Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi, Direksi Perseroan yang dievaluasi dan di-Update minimal sekali dalam
bertanggung jawab sebagai berikut: setahun.
1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan yang mengatur
mengenai Manajemen Risiko Terintegrasi; Kecukupan Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan
2. Mengembangkan budaya risiko sebagai bagian dari penerapan Pengendalian Risiko, Serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Manajemen Risiko Terintegrasi; (ERM)
3. Memastikan efektivitas pengelolaan Human Capital untuk Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran,
melaksanakan fungsi Manajemen Risiko Terintegrasi; Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi
4. Memastikan bahwa penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Manajemen Risiko melalui kerangka kerja Enterprise Risk
telah dilakukan secara independen; Management (ERM). Implementasi ERM di Bank Mandiri
5. Mengevaluasi hasil kaji ulang Satuan Kerja Manajemen Risiko menggunakan pendekatan two-prong, untuk memastikan bahwa
Terintegrasi secara berkala terhadap proses Manajemen Risiko risiko tidak hanya dimitigasi dengan baik melalui proses bisnis
Terintegrasi. sehari-hari, namun juga pada kondisi yang tidak terduga (downturn)
melalui pencadangan modal.
ERM
Capital Management
& Planning
Terdapat 4 (empat) komponen utama yang berfungsi sebagai pilar 2. Kebijakan dan Prosedur
pendukung dalam penerapan pendekatan two-prong, antara lain: Kebijakan Manajemen Risiko (KMNR) dijadikan sebagai
1. Organisasi dan Human Capital pedoman utama dalam melaksanakan pengelolaan risiko
Satuan Kerja Manajemen Risiko Bank Mandiri bertanggung secara operasional dan pengelolaan modal di Bank Mandiri
jawab dalam mengelola seluruh risiko yang dihadapi Bank mencakup:
Mandiri, termasuk dalam hal pengembangan tools pendukung a. Prinsip kehati-hatian, antara lain Penyediaan Kecukupan
yang dibutuhkan dalam proses bisnis dan pengelolaan Modal, Early Warning System, Penetapan Limit dan
risiko. Selain itu, terdapat unit kerja yang bertindak sebagai Diversifikasi Risiko.
risk counterpart dari setiap unit bisnis dalam proses four- b. Manajemen Risiko, antara lain Risk Profile, Risk Appetite,
eye pemberian kredit. Menyadari bahwa pengelolaan risiko Stress Testing dan Manajemen Risiko Terintegrasi.
menjadi tanggung jawab seluruh unit kerja di Bank Mandiri, c. Manajemen Risiko untuk masing-masing jenis risiko, yang
maka keberhasilan pengelolaan risiko ditentukan oleh adanya meliputi proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan
risk awareness di seluruh unit kerja Bank Mandiri yang disertai pengendalian risiko.
dengan kemampuan teknis yang memadai. Oleh karena d. Pengawasan Risiko, yang meliputi pemantauan penerapan
itu, Bank Mandiri senantiasa meningkatkan kapabilitas dan aktivitas/metodologi pengelolaan risiko di Bank Mandiri,
pengetahuan seluruh pegawai terutama dalam hal pengelolaan serta Sistem Pengendalian Internal.
risiko, dengan menyelenggarakan pelatihan internal secara Kebijakan Manajemen Risiko ini menjadi dasar atas penyusunan
rutin melalui Risk Management Academy. Selain itu, Bank prosedur dan pertunjuk teknis terkait dengan pengelolaan
Mandiri juga secara rutin minimal sekali dalam setahun risiko di Bank Mandiri.
mengadakan sosialisasi, forum diskusi, magang, maupun 3. Sistem dan Data
program mengenai manajemen risiko yang sejalan dengan Sistem manajemen risiko dikembangkan untuk mendukung
internalisasi budaya Perseroan. proses bisnis yang lebih efisien agar pengambilan keputusan
dapat lebih cepat namun tetap mengacu pada prinsip kehati-
hatian. Dalam rangka menjaga integritas dan kualitas data,
Bank Mandiri telah menerapkan sistem antara lain:
Sistem Tujuan
Loan Monitoring System Pemantauan kualitas kredit (watchlist) secara individu maupun portfolio dalam rangka early warning mechanism.
Impairment & Provisioning Untuk mengukur CKPN sesuai penerapan PSAK 71 serta dashboard dan analytics terkait.
Untuk mengelola risiko pasar atas aktivitas treasury dan monitoring atas risiko kredit yang timbul dari aktivitas
Summit System
treasury.
Untuk mengelola dan mengukur besarnya risiko pasar banking book dan risiko likuiditas atas aktivitas asset &
ALM System
liability management.
Risk Assessment Consolidation Generator Untuk melakukan monitoring atau pengelolaan manajemen risiko konsolidasi/terintegasi secara efektif dan
System (RACER System) efisien dengan menampilkan data dan informasi terkait profil risiko Bank Mandiri maupun Entitas Anak.
Untuk melakukan pengukuran ATMR dan perhitungan capital charge sesuai pendekatan Basel II/III (Standardized
Regulatory Capital system
Approach dan Advanced Measurement Approach).
Untuk memonitor transaksi Kartu Kredit, Kartu Debit, Merchant, Uang Elektronik (Mandiri E-Cash), Internet
Banking dan Kredit Mikro dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan (rule base) yang ditetapkan
Fraud Detection Systems (FDS)
berdasarkan data historis, modus dan fraud trend. Dengan adanya sistem ini, tindakan pencegahan dapat
dilakukan dilakukan lebih awal dan dapat meminimalisir terjadinya transaksi fraud.
Untuk menyediakan fraud control sistem yang terintegrasi yang mampu melakukan deteksi awal untuk transaksi
yang terjadi pada berbagai channel. Saat ini FRMS telah diimplementasikan pada channel Mandiri Online dan
Fraud Risk Management System (FRMS) untuk selanjutnya akan diikuti dengan implementasi pada channel lainnya termasuk kartu kredit, kartu debit,
prepaid card (e-money), uang elektronik (e-cash), Mobile Banking (USSD, STK/DSTK, SMS Ketik), Acquiring (ATM
dan Merchant), serta cabang dan pegawai.
Untuk mendeteksi risiko fraud aplikasi dengan menggunakan rules. Sistem ini telah diterapkan antara lain pada
Anti Fraud Application System (AFAS)
Kartu Kredit, Kredit Mikro, dan Kredit Tanpa Agunan.
Business Process Reengineering (BPR) Mencakup Loan Origination System (LOS) Pega untuk meningkatkan efisiensi proses kredit serta menjaga kualitas
System data di seluruh segmen usaha dan Collection dan Recovery System (SPECTRE) untuk menjaga kualitas portfolio.
Dalam rangka penyelarasan antara penerapan Basel II dan ERM dengan regulasi Basel II/III dan penerapan best practice, Bank Mandiri
melakukan adopsi serta implementasi framework Basel II/III dan ERM. Implementasi Basel II/III dan ERM di Bank Mandiri meliputi area di
Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Likuiditas, Risiko Operasional, Pengelolaan Modal dan Internal Capital Adequacy Assessment Process (ICAAP).
Pengembangan dan penyempurnaan Basel II/III Risk Parameters untuk penerapan Internal Rating Based Approach
Risiko Kredit
(PD,LGD, dan EAD).
Pengukuran risiko pasar atas transaksi treasury, monitoring limit aktivitas trading treasury, stress testing risiko
Risiko Pasar
pasar, pengembangan sistem Treasury dan penerapan IRRBB.
Penyempurnaan framework liquidity limit, core deposit analysis, Risk Appetite Statement (RAS), stress testing
Risiko Likuiditas
likuiditas dan pengembangan ALM System.
Risiko Operasional Pengembangan Framework dan Governance Operational Risk Management (ORM).
Penyempurnaan model Economic Capital, pengembangan framework Portfolio Optimization serta Capital
Pengelolaan Modal
Optimization.
Internal Capital Adequacy Assessment Penerapan Risk Appetite Statement, Stress Testing, Capital Planning, dan sinkronisasi dengan regulasi terkait Risk
Process(ICAAP) Based Bank Rating (RBBR).
Pelaksanaan Bottom Up Stress Testing dalam kerangka pengelolaan stabilitas sistem perbankan di Indonesia, yang
Supervisory stress testing
meliputi pengujian ketahanan permodalan dan kecukupan likuiditas.
20. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 12/SEOJK.03/2018 Perseroan menyusun kebijakan, standar prosedur dan manual
tanggal 21 Agustus 2018 tentang Penerapan Manajemen Risiko produk sebagai arahan dalam kegiatan operasional dan diterapkan
dan Pengukuran Risiko Pendekatan Standar untuk Risiko Suku oleh seluruh level organisasi Perseroan untuk meminimalisir risiko
Bunga dalam Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book) yang dihadapi dalam kegiatan operasional Perseroan. Dalam
bagi Bank Umum. pelaksanaan kegiatan bisnis, Perseroan memahami karakteristik
21. Surat Edaran OJK No. 42/SEOJK.03/2016 tentang Pedoman bisnis yang dijalankan, termasuk risiko dan peraturan hukum yang
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko terkait dengan bisnis tersebut. Setiap tindakan yang merupakan
Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar. kondisi khusus, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan
22. Surat Edaran OJK No. 48/SEOJK.03/2017 tentang Pedoman perundang-undangan yang berlaku dilakukan sesuai aturan dan
Perhitungan Tagihan Bersih Transaksi Derivatif Perhitungan kewenangan yang ditetapkan, didasari dengan alasan yang dapat
Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan dipertanggungjawabkan, dan didokumentasikan.
menggunakan Pendekatan Standar.
23. Surat Edaran OJK No. 11/SEOJK.03/2018 tentang Perubahan Perseroan menyusun prosedur untuk dapat mengetahui
Atas Surat Edaran OJK No. 42/SEOJK.03/2016 perihal Pedoman kemungkinan meningkatnya eksposur risiko Bank dengan lebih
Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko awal sehingga Bank dapat menetapkan langkah-langkah yang
Kredit dengan menggunakan Pendekatan Standar. perlu diambil agar potensi kerugian tidak terjadi atau dapat
diminimalisasi.
Prinsip Manajemen Risiko
Prinsip Manajemen Risiko Bank Mandiri adalah sebagai berikut: Proses Manajemen Risiko
1. Permodalan Proses Manajemen Risiko Perseroan yang diatur dalam Kebijakan
Bank Mandiri menyediakan permodalan sesuai risiko yang Manajemen Risiko adalah sebagai berikut:
ditanggung dan memelihara tingkat permodalan sesuai 1. Manajemen Risiko dilaksanakan pada seluruh level organisasi
ketentuan yang berlaku. secara transaksional maupun portfolio.
2. Transparansi 2. Manajemen Risiko dilaksanakan secara terintegrasi dengan
Bank Mandiri secara terbuka menyampaikan informasi Entitas Anak dengan tetap memperhatikan regulasi dan
yang relevan dalam proses pengambilan risiko dan proses karakteristik bisnis Entitas Anak.
pengambilan risiko itu sendiri. 3. Proses Manajemen Risiko merupakan proses yang dinamis,
3. Independensi sehingga diperlukan review secara berkala agar tetap sesuai
Manajemen Bank Mandiri bertindak secara profesional dan dengan kondisi terkini dan peraturan yang berlaku.
terbebas dari tekanan dan pengaruh pihak lain. 4. Pelaksanaan Manajemen Risiko dilakukan dalam suatu
4. Terintegrasi rangkaian yang terdiri atas:
Bank Mandiri menerapkan Manajemen Risiko Terintegrasi pada a. Identifikasi risiko
Lembaga Jasa Keuangan yang tergabung dalam konglomerasi Identifikasi risiko bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis
keuangan Bank Mandiri sesuai dengan ketentuan regulator. risiko yang melekat pada setiap aktivitas fungsional yang
5. Berkesinambungan berpotensi merugikan Perseroan.
Pengendalian risiko dilakukan secara terus-menerus b. Pengukuran risiko
dikembangkan agar lebih baik sesuai dengan kondisi bisnis dan Pengukuran risiko bertujuan untuk mengetahui besaran
best practice yang ada. risiko yang melekat pada aktivitas Perseroan untuk
6. Akuntabilitas dibandingkan dengan risk appetite Perseroan sehingga
Bank Mandiri menerapkan kebijakan dan prosedur untuk Perseroan dapat mengambil tindakan mitigasi risiko dan
menjamin akuntabilitas manajemen terhadap stakeholder. menentukan modal untuk mengcover risiko residual.
7. Responsibilitas c. Pemantauan risiko
Bank Mandiri bertindak berdasarkan prinsip kehati-hatian dan Pemantauan risiko bertujuan antara lain untuk
kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang berlaku. membandingkan limit risiko yang telah ditetapkan dengan
8. Kewajaran besaran risiko yang sedang dikelola.
Bank Mandiri memperhatikan kepentingan stakeholders d. Pengendalian risiko
berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment). Pengendalian risiko dilakukan terhadap potensi terjadinya
pelampuan atas limit risiko yang telah ditetapkan dan
Prinsip Kehati-Hatian dapat ditolerir oleh Perseroan.
Bank Mandiri menerapkan prinsip kehati-hatian melalui penyediaan
modal yang mencukupi, pemenuhan ketentuan dan hukum Penerapan Basel II dan III
yang berlaku, serta early warning system. Perseroan mengelola Dalam rangka memberikan nilai tambah kepada para stakeholders
kecukupan modal yang menggambarkan risiko yang dikelola dan serta sebagai bentuk kepatuhan Bank Mandiri dalam memenuhi
mendefinisikan komponen modalnya dengan memperhatikan ketentuan kecukupan permodalan yang telah ditetapkan oleh
kemampuan modaltersebut dalam menyerap kerugian. regulator, Bank Mandiri senantiasa menjamin serta memastikan
Bank Mandiri telah mengimplementasikan penerapan Basel III Manajemen risiko terintegrasi menjadi penting untuk diterapkan
mengacu kepada dokumentasi Basel serta regulasi dan inisiatif karena Bank Mandiri sebagai Entitas Utama menyadari bahwa
yang dikeluarkan oleh OJK. Sebagai bagian dari penerapan Basel III kelangsungan usaha dipengaruhi juga oleh eksposur risiko yang
di Indonesia, Bank Mandiri telah melaporkan pemenuhan Liquidity timbul, baik secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan
Coverage Ratio (LCR) secara bulanan dan triwulanan, pemenuhan usaha Entitas Anak. Terkait hal tersebut, Bank Mandiri telah
Net Stable Funding Ratio (NSFR) dan pemenuhan Rasio Pengungkit
(Leverage Ratio) secara triwulanan.
.
mengimplementasikan sistem konsolidasi/integrasi manajemen perusahaan (governance), dan sistem informasi manajemen risiko
risiko dengan Entitas Anak, termasuk Entitas Anak yang beroperasi (system). Selain itu, dalam menerapkan manajemen risiko secara
di luar wilayah Indonesia, dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip konsolidasi maupun terintegrasi, Bank Mandiri telah memiliki
manajemen risiko, mempertimbangkan karakteristik bisnis masing- pedoman internal, yaitu Mandiri Group Principles Guideline (MGPG),
masing Entitas Anak dan menyesuaikan dengan yurisdiksi otoritas/ Mandiri Subsidiary Management Principles Guideline (MSMPG) dan
pengawas setempat. Adapun Entitas Anak Bank Mandiri adalah Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang berisi panduan mengenai
Bank Syariah Mandiri, Bank Mandiri Europe Ltd, Bank Mandiri implementasi penerapan manajemen risiko Mandiri Group. Hal
Taspen, Mandiri Sekuritas, Mandiri Manajemen Investasi, AXA tersebut merupakan salah satu bentuk kepatuhan Bank Mandiri
Mandiri Financial Services, Mandiri AXA General Insurance, Mandiri terhadap regulasi yang berlaku di Indonesia.
InHealth, Mandiri Tunas Finance, Mandiri Utama Finance, Mandiri
International Remittance, dan Mandiri Capital Indonesia. Dalam rangka menerapkan manajemen risiko terintegrasi yang
komprehensif, Bank Mandiri membentuk Komite Manajemen Risiko
Konsep konsolidasi/integrasi manajemen risiko yang diterapkan Terintegrasi, yaitu Integrated Risk Committee yang beranggotakan
oleh Bank Mandiri disusun dengan memperhatikan pemenuhan Direktur/Pejabat Eksekutif yang membawahkan fungsi Risk
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.03/2017 tentang Management dari Bank Mandiri selaku Entitas Utama dalam
Penerapan Manajemen Risiko Secara Konsolidasi Bagi Bank yang Konglomerasi Keuangan dan Entitas Anak, yang berperan dalam
Melakukan Pengendalian Terhadap Perusahaan Anak, Peraturan memberikan rekomendasi atas penyusunan, perbaikan serta
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 17/POJK.03/2014 tentang penyempurnaan kebijakan Manajemen Risiko Terintegrasi. Selain
Penerapan Manajemen Risiko Terintegrasi Bagi Konglomerasi itu, Bank Mandiri juga membentuk Satuan Kerja Manajemen Risiko
Keuangan, dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 04/ Terintegrasi (SKMRT) yang bertanggung jawab langsung kepada
POJK.03/2016 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Direktur Manajemen Risiko dengan mekanisme pelaporan serta
yang selanjutnya diimplementasikan melalui framework integrasi tugas dan tanggung jawab sebagaimana digambarkan dengan
perangkat (tools), kesadaran risiko (awareness), tata kelola diagram di bawah ini.
Pelaporan :
Feedback/direction
Manajemen Risiko
Terintergrasi
Direksi
Direksi
Pelaporan :
RMPC*) Manajemen Risiko
Terintergrasi
IRC*)
Direktur Risk Management Direktur Manajemen
Direksi
Entitas Anak Risiko
Pelaporan
Pelaporan :
Feedback/arahan Pelaporan :
pelaksanaan Manajemen Risiko
Manajemen Risiko
manajemen risiko Terintergrasi
Terintergrasi
Risk Management
Work Unit SKMRT
Risiko Kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada
1 Risiko Kredit
Bank. Termasuk dalam kelompok Risiko Kredit adalah risiko konsentrasi kredit.
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat
2 Risiko Pasar
perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.
Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo
3 Risiko Likuiditas dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan
4 Risiko Operasional
manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.
5 Risiko Hukum Risiko Hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi
6 Risiko Reputasi
negatif terhadap Bank.
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan
7 Risiko Stratejik
stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-
8 Risiko Kepatuhan
undangan dan ketentuan yang berlaku.
Risiko Transaksi Intra-Grup adalah risiko akibat ketergantungan suatu entitas baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap entitas lainnya dalam satu Konglomerasi Keuangan dalam rangka pemenuhan kewajiban
9 Risiko Transaksi Intra-Group
perjanjian tertulis maupun perjanjian tidak tertulis baik yang diikuti perpindahan dana dan/atau tidak diikuti
perpindahan dana.
Risiko Asuransi adalah risiko akibat kegagalan perusahaan asuransi memenuhi kewajiban kepada pemegang polis
10 Risiko Asuransi sebagai akibat dari ketidakcukupan proses seleksi risiko (underwriting), penetapan premi (pricing), penggunaan
reasuransi, dan/atau penanganan klaim.
Pengelolaan Risiko
Risiko Kredit
Proses pengelolaan risiko kredit Bank Mandiri untuk segmen menggunakan serangkaian credit risk tools (credit risk rating,
Wholesale diawali dengan menentukan target pasar yang mengacu spreadsheet, CPA, NAK, dsb) yang kemudian diputus oleh Pemegang
pada Portfolio Guideline, yang membagi sektor industri kedalam Kewenangan Memutus Kredit (melalui Rapat Komite Kredit) dengan
Industry Classification (menarik, netral, selektif) berdasarkan four-eyes principle yang melibatkan Business Unit dan Credit Risk
outlook dan kualitas portfolio, serta Industry Limit yang membatasi Management Unit secara independen.
risiko konsentrasi kredit pada suatu sektor tertentu.
Setelah proses disbursement kredit, risiko kredit dan potensi
Pada tahap pre-approval, dilakukan Clearance Process yang kegagalan debitur harus senantiasa dimonitor dan dideteksi secara
mencakup analisa awal terhadap targeted customer atas Industry dini (Early Warning Signals) a.l dengan menggunakan watchlist tools
Acceptance Criteria dan clearance parameter (reputasi, bisnis, dan apabila debitur menjadi bermasalah maka perlu dilaksanakan
keuangan) untuk menghasilkan pipeline debitur yang berkualitas. account strategy yang antara lain mencakup aktivitas collection,
Proses selanjutnya adalah melakukan credit risk assessment recovery maupun restrukturisasi.
Untuk segmen Retail, karena sifatnya adalah mass market, maka Secara prinsip, pengelolaan risiko kredit diterapkan pada
proses kredit dilakukan secara lebih otomatis menggunakan credit tingkat transaksional maupun tingkat portofolio. Pada tingkat
risk scorecard, dengan mengacu pada Risk Acceptance Criteria transaksional diterapkan four-eyes principle yaitu setiap pemutusan
setiap produk, serta diproses melalui work-flow yang terotomasi kredit melibatkan Business Unit dan Credit Risk Management Unit
(loan factory). Proses monitoring dilakukan secara portfolio melalui secara independen untuk memperoleh keputusan yang obyektif.
Portfolio Quality Review, yang dapat dilanjutkan dengan proses Mekanisme four-eyes principle dilakukan oleh Credit Committee
collection dan recovery untuk bagian portfolio yang bermasalah. sesuai limit kewenangan dengan proses pemutusan kredit
dilaksanakan melalui mekanisme Rapat Komite Kredit.
Untuk mengantisipasi pemburukan kondisi makroekonomi maka
dilakukan what-if analysis terhadap portfolio wholesale dan retail Risiko kredit dari debitur maupun produk telah di-cover dan
melalui proses stress testing dan sensitivity analysis menggunakan dicadangkan melalui CKPN yang saat ini dihitung berdasarkan PSAK
beberapa scenario makroekonomi tertentu. 71 per 1 Januari 2020, serta dipantau melalui indikator cost of credit.
Dalam melaksanakan pengelolaan risiko konsentrasi kredit di Kerangka kerja dan tata kelola manajemen risiko pasar di Bank
level debitur, Bank Mandiri secara konsisten memonitor Batas Mandiri menganut prinsip Pendekatan Pertahanan Tiga Lapis (three
Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan penerapan Management layers of defense) yang terdiri dari:
Limit serta Value Chain Limit untuk grup usaha besar. Secara umum, a. Dewan Komisaris yang menjalankan fungsi pengawasan risiko
proses kredit dan pengelolaan risiko kredit di Bank Mandiri sudah pasar (risk oversight) melalui Komite Pemantau Risiko, Komite
dilakukan secara end-to-end dan terintegrasi oleh Business Unit, Tata Kelola Terintegrasi, dan Komite Audit.
Credit Operation Unit dan Credit Risk Management Unit. b. Direksi yang menjalankan fungsi kebijakan risiko (risk policy)
melalui Executive Committee terkait manajemen risiko pasar
Bank secara periodik melakukan review dan penyempurnaan dan recovery plan yaitu Assets & Liabilities Committee dan Risk
terhadap kebijakan kredit secara umum, prosedur kredit per Management and Policy Committee.
segmen bisnis dan tools risk management. Pedoman kerja dimaksud c. Satuan Kerja Manajemen Risiko bersama unit bisnis dan unit
memberikan petunjuk pengelolaan risiko kredit secara lengkap, kerja kepatuhan yang melakukan fungsi identifikasi risiko,
untuk mengidentifikasi risiko, mengukur serta mitigasi risiko dalam pengukuran risiko, pemantauan risiko, dan pengendalian risiko.
proses pemberian kredit secara end to end mulai dari penentuan
target market, analisa kredit, persetujuan, dokumentasi, penarikan Kerangka Manajemen Risiko Bank Mandiri dikembangkan
kredit, pemantauan/pengawasan, hingga proses penyelesaian berdasarkan faktor – faktor internal dan eksternal yang mencakup
kredit bermasalah/ restrukturisasi. namun tidak terbatas pada bisnis bank, ketentuan regulator,
perkembangan metodologi dan best practice, dan data risiko.
Untuk meningkatkan peran sosial dan kepedulian Bank terhadap Wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan
risiko lingkungan serta sebagai salah satu wujud penerapan prinsip manajemen risiko diatur dalam Kebijakan Manajemen Risiko
tanggung jawab dalam tata kelola perusahaan yang baik (Good (KMNR). Sedangkan untuk pedoman dalam pelaksanaan
Corporate Governance), Bank Mandiri telah menyusun Petunjuk pengelolaan risiko pasar baik portfolio trading book dan banking
Teknis Analisa Lingkungan Hidup dan Sosial dalam Pemberian book diatur dalam Standar Prosedur Treasury (SPT) dan Standar
Kredit yang digunakan sebagai referensi dalam melakukan Prosedur Asset & Liability Management (SP ALM).
analisa lingkungan pada analisa pemberian kredit. Hal ini sejalan
dengan upaya yang dilakukan oleh Bank Indonesia, dimana dalam Pengelolaan dan Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar – Trading
Peraturan Bank Indonesia mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Book
Umum diatur bahwa penilaian prospek usaha debitur dikaitkan pula Risiko pasar trading book merupakan sebuah risiko yang muncul
dengan upaya debitur dalam memelihara lingkungan hidup. Selain dari potensi kerugian akibat aktivitas trading book, antara lain
itu Bank Mandiri telah mulai menerapkan sustainable banking perubahan suku bunga dan nilai tukar (termasuk derivative
melalui penerapan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) instrument). Pengelolaan risiko pasar Bank Mandiri dilakukan
dalam rangka mengembangkan proses bisnis dan portfolio dengan dengan menerapkan prinsip segregation of duties yaitu memisahkan
mempertimbangkan faktor ESG (environment, social, governance). fungsi dan tanggung jawab secara independen atas transaksi
perdagangan unit kerja treasury, yang terdiri dari:
Pengelolaan dan Mekanisme Pengukuran Risiko Pasar – Banking 4. Memonitor indikator – indikator eksternal diantaranya Jakarta
Book Interbank Offered Rate (JIBOR), USD Interbank, suku bunga
Risiko pasar banking book merupakan risiko yang muncul karena Rupiah, yield SUN dan UST dengan tenor 10 tahun, Outstanding
terjadi perubahan suku bunga dan nilai tukar atas aktivitas Likuiditas perbankan IDR, nilai tukar USD/IDR, spread credit
banking book yang dapat berpengaruh pada profitabilitas Bank default swaps (CDS), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG),
(earning perspective) dan nilai ekonomis modal Bank (economic serta informasi pasar terkini. Monitoring ini bertujuan untuk
value perpective). Pengelolaan risiko pasar banking book Bank meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi ekonomi yang
Mandiri dilakukan dengan mengoptimalkan struktur neraca agar kurang stabil, baik karena kondisi krisis global maupun karena
mendapatkan imbal hasil yang maksimal dengan tingkat risiko berbagai isu di dalam negeri.
yang dapat diterima. Selain itu juga dengan menetapkan limit
yang mengacu pada ketentuan internal dan ketentuan perundang- Risiko Operasional
undangan yang berlaku dimonitor secara periodik oleh unit kerja Risiko Operasional dapat memicu timbulnya risiko-risiko lain
terkait. seperti Risiko Reputasi, Risiko Strategik, Risiko Hukum, Risiko
Pasar, Risiko Kredit, Risiko Kepatuhan dan Risiko Likuiditas.
Risiko Likuiditas Apabila Bank dapat mengelola Risiko Operasional secara efektif
Dalam rangka mengelola risiko likuiditas secara terukur dan dan konsisten, maka potensi timbulnya risiko-risiko lain dapat
komprehensif, Bank Mandiri menerapkan strategi antara lain diminimalisir. Risiko Operasional secara inheren/melekat terdapat
sebagai berikut: dalam setiap produk/aktivitas/proses operasional Perseroan dalam
1. Menetapkan limit – limit yang mengacu pada ketentuan menjalankan organisasi. Unit Kerja Pemilik dan Pengendali Risiko
internal dan ketentuan regulasi yang berlaku. sebagai risk and control owner memiliki tanggung jawab utama
2. Melakukan stress testing risiko likuiditas secara berkala untuk melaksanakan proses manajemen risiko operasional optimal
untuk mengetahui dampak perubahan faktor pasar maupun sehingga potensi risiko dapat diminimalisir.
faktor internal pada kondisi ekstrim (krisis) terhadap kondisi
likuiditas. Dalam rangka penerapan Manajemen Risiko Operasional yang
3. Menyusun dan melakukan review secara berkala terhadap efektif, Bank Mandiri mengembangkan metodologi identifikasi,
Liquidity Contigency Plan (LCP) dan Recovery Plan yang pengukuran, pengendalian/mitigasi dan pemantauan eksposur
mengatur tentang prosedur Perseroan dalam menghadapi risiko operasional yang digunakan di setiap Unit Kerja. Selain itu,
kondisi likuiditas yang memburuk termasuk alternatif strategi Bank juga mengembangkan sistem informasi manajemen risiko
pendanaan antara lain melalui transaksi jual/ beli FX instrumen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan, dan kompleksitas
Money Market dan Repo Surat Berharga Interbank, penjualan kegiatan usaha Perseroan.
Government Bond, penggunaan Standing Facility Bank
Indonesia serta repo surat berharga Bank Indonesia. Penetapan Pengelolaan Manajemen Risiko Operasional dilakukan melalui 4
kondisi likuiditas dan strategi – strategi pendanaan dalam LCP (empat) tahapan sebagai berikut:
dan Recovery Plan telah mempertimbangkan kondisi internal
dan eksternal.
1. Identifikasi Risiko, yaitu proses untuk mengidentifikasi terkait secara berlapis dan kolektif sampai dengan kepala Unit
potensi risiko yang secara inheren ada pada suatu produk/ Kerja terkait melalui proses kerja yang telah didesain dalam
aktivitas/proses dengan mempertimbangkan faktor internal ketentuan yang berlaku. Pemantauan juga dilakukan atas
dan eksternal termasuk mengidentifikasi kontrol yang akan indikator-indikator utama (key indicator) atau early warning
digunakan untuk mitigasi. system atau perangkat/pelaporan yang ada.
2. Penilaian, sebuah proses untuk menilai risiko dengan 4. Pengendalian dan Mitigasi Risiko, proses untuk mengendalikan
mempertimbangkan potensi dampak (impact) maupun dan mitigasi risiko operasional sebelum terjadi risk event
frekuensi (likelihood) sebuah risiko secara inheren dapat melalui pelaksanaan prosedur control yang memadai dan
terjadi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui risiko-risiko mana konsisten, serta melaksanakan tindak lanjut (action plan)
yang lebih material/signifikan dibandingkan dengan lainnya atas kelemahan kontrol yang ditemukan (sehingga berpotensi
sehingga dapat disusun langkah pengendalian yang lebih terjadinya risiko). Tujuan dari proses ini adalah untuk
efektif dan efisien. Selain itu, penilaian juga dilakukan terhadap memastikan risiko residual bagi Bank dijaga pada tingkatan
kontrol melalui aktivitas consensus (self assessment) dan minimal. Pengendalian risiko harus dijaga secara konsisten
pengujian kontrol (Control Testing) untuk mengetahui apakah terimplementasi sesuai desain kontrol yang sudah ada pada
desain kontrol yang telah ditetapkan dalam ketentuan yang ketentuan-ketentuan yang berlaku dan juga harus dikaji secara
berlaku di Bank telah secara efektif dilaksanakan (operating berkelanjutan untuk memastikan apakah desain kontrol yang
effectiveness) dan atau masih dapat secara efektif digunakan ada masih efektif untuk memitigasi risiko yang terus berubah
(design effectiveness). Penilaian menghasilkan nilai residual (emerging risk).
risk yang merupakan nilai risiko setelah mempertimbangkan
control. Pemantauan Risiko, proses untuk memantau risiko- Dalam penerapan manajemen risiko operasional, Bank Mandiri
risiko yang telah diidentifikasi dan dinilai atas potensi menggunakan tools/perangkat manajemen risiko operasional
terjadinya. Pemantauan dilakukan setiap waktu dalam unit sebagai berikut:
kerja masing-masing oleh anggota-anggota unit kerja terkait 1. Risk Control Self Assessment (RCSA)
secara berlapis dan kolektif sampai dengan kepala unit Merupakan sebuah register atas identifikasi risiko dan kontrol
kerja terkait melalui proses kerja yang telah didesain dalam utama dari proses bisnis yang ada di Bank, yang secara periodik
ketentuan yang berlaku. Termasuk juga pemantauan atas dilakukan penilaian/assessment terhadap inherent risk rating
indikator-indikator atau early warning system atau perangkat/ dan efektivitas kontrol baik melalui maupun secara konsensus.
pelaporan yang ada. Penilaian inherent risk rating dan control rating menghasilkan
3. Pemantauan, proses untuk memantau risiko-risiko yang telah nilai residual risk dan menjadi bagian dari profil risiko
diidentifikasi dan dinilai atas potensi terjadinya. Pemantauan operasional. Tingkat risiko residual dijaga seminimal mungkin
dilakukan setiap waktu dalam masing-masing Unit Kerja dengan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mitigasi
Pemilik dan Pengendali Risiko oleh anggota-anggota Unit Kerja sebelum risiko terjadi.
meminimalisir dampak financial yang signifikan bagi Bank Mandiri, berpotensi terdampak pada risiko reputasi terkait tugas pokok dan
hal tersebut tercermin dalam Laporan Profil Risiko Hukum tahun fungsi unit kerja tertentu, maka unit kerja tersebut berkewajiban
2020 yang berada pada predikat Low. memberikan informasi secara rinci kepada Corporate Secretary
pada kesempatan pertama agar dapat segera mengelola kejadian
Risiko Reputasi tersebut untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Risiko reputasi dikelola melalui mekanisme pemantauan,
pengawasan, penanganan dan penyelesaian yang dikoordinasikan Saat ini Bank Mandiri memiliki saluran resmi untuk menerima
oleh Sekretaris Perusahaan dengan dukungan unit kerja terkait, keluhan dan pertanyaan dari nasabah, seperti call center 14000,
seperti unit kerja Customer Care, Legal, Retail Product & Fraud Risk website, kantor cabang, termasuk media cetak, online, elektronik
Management, IT Application Development & IT Application Support, dan media sosial. Seluruh keluhan tersebut diteruskan ke Customer
dan Business Continuity Management. Pengelolaan risiko reputasi Care untuk mendapatkan penanganan dan penyelesaian. Dalam
ini mengacu pada ketentuan internal dan perundang-undangan pelaksanaan tugas tersebut, unit kerja Customer Care berkoordinasi
yang berlaku. Dalam implementasinya, risiko reputasi juga dikelola dengan Sekretaris Perusahaan, terutama dalam penanganan
dengan penciptaan persepsi positif melalui pemuatan artikel di keluhan nasabah yang terkait dengan media konvensional dan
media konvensional dan konten positif di media sosial. media sosial.
Mekanisme Pengelolaan Risiko Reputasi Bank Mandiri juga melakukan monitoring dan evaluasi atas berbagai
Risiko reputasi dikelola melalui mekanisme monitoring, pemberitaan baik di media cetak, online, elektronik maupun
pengawasan, penanganan dan penyelesaian yang dikoordinasikan media sosial secara periodik untuk mengukur efektivitas aktivitas
oleh Corporate Secretary Group dengan mengacu pada ketentuan publikasi dan komunikasi perseroan. Selanjutnya hasil monitoring
Standar Pedoman Corporate Secretary. Sesuai dengan Standar dan evaluasi tersebut dijadikan sebagai dasar dari aktivitas
Pedoman Corporate Secretary, terdapat 4 (empat) tahapan publikasi dan komunikasi untuk periode selanjutnya dalam rangka
pengelolaan risiko reputasi, yaitu identifikasi, pengukuran, penguatan reputasi perusahaan secara berkesinambungan.
pemantauan, dan pengendalian risiko. Perwujudan keempat tahap
tersebut dapat dilihat pada masing-masing aktivitas corporate Dalam rangka menjalin komunikasi yang baik dengan media
secretary yang memiliki risiko reputasi, seperti misalnya aktivitas setempat dan para stakeholder terkait di seluruh wilayah
bank sebagai perusahan terbuka. Indonesia, Corporate Secretary juga bekerja sama dengan media
lokal menyelenggarakan kegiatan Focus Group Discussion (FGD)
Pada aktivitas tersebut, dapat diidentifikasi risiko reputasi di Palu, Sulawesi Tengah bertema pemulihan perekonomian
berupa keterlambatan, kesalahan, dan ketidaksesuaian dalam pascabencana alam. Di samping itu, Corporate Secretary melalui
penyampaian laporan yang disebabkan oleh antara lain individu kantor wilayah di luar Jakarta juga melaksanakan kegiatan buka
yang kurang mengetahui atau memahami kewajiban penyampaian puasa bersama media lokal utama untuk meningkatkan keterikatan
keterbukaan informasi ataupun kurangnya pengawasan dan dan memperkuat hubungan baik.
pengecekan dari Supervisor. Untuk mengendalikan hal itu,
perusahaan dapat melakukan langkah mitigasi risiko, seperti Dengan penyelenggaraan aktivitas komunikasi di daerah ini
menyediakan daftar kewajiban penyampaian keterbukaan diharapkan dapat tercipta pemberitaan positif mengenai Bank
informasi dan/atau supervisor yang melakukan proses check & Mandiri di berbagai media tanah air baik media cetak, online,
recheck. elektronik maupun media sosial sehingga mendorong opini yang
positif bagi Bank Mandiri di tengah-tengah masyarakat.
Adapun jika kejadian risiko reputasi sudah terjadi dan berdampak
pada adanya persepsi negatif pada perusahaan, maka dapat Sedangkan dalam hal terjadi krisis atas reputasi Perseroan dan
dilakukan aktivitas peredaman dampak kejadian risiko reputasi bersifat masif sehingga menimbulkan dampak yang signifikan
tersebut. Salah satunya melalui pemuatan artikel positif di media terhadap kepercayaan para Pemangku Kepentingan, Perseroan
cetak, media online dan media elektronik serta konten positif di akan segera mengimplementasi rencana aksi yang bersifat segera
media sosial untuk menetralisir persepsi negatif yang sempat untuk meminimalisir dampak krisis, antara lain menyiapkan
terbentuk. Artikel positif ini bisa berdasarkan aktivitas bisnis dan strategi pengelolaan masalah, menentukan narasumber internal
sosial perseroan maupun dukungan kepada program-program dan jadwal eksekusi aktivitas penanganan krisis, serta evaluasi
pemerintah dengan mengacu pada ketentuan Standar Pedoman keseluruhan.
Corporate Secretary.
Risiko Stratejik
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Risiko Reputasi Organisasi Manajemen Risiko Strategis
Sebagai bentuk implementasi kebijakan pengelolaan risiko Bank telah membentuk Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja
reputasi, Perseroan memastikan bahwa seluruh unit kerja telah Manajemen Risiko yang bertujuan untuk menunjang pengelolaan
melakukan fungsi masing-masing dengan baik dan sesuai risiko yang menyeluruh, terpadu, terukur dan terkendali. Setiap
ketentuan yang berlaku. Adapun jika terjadi kejadian yang komite ini didukung oleh grup kerja (working group) yang
5. Satuan Kerja Kepatuhan (dhi. Compliance & AML-CFT Group) bulannya. Selama tahun 2020, jumlah pengenaan sanksi yang
Satuan Kerja Kepatuhan membantu dan/atau mewakili Direktur diterima bank adalah sebesar 2 (dua) kali setiap bulannya dan
yang membawahkan Fungsi Kepatuhan dalam menjalankan tidak melampaui limit risiko sesuai RAS yang telah ditetapkan.
tugas dan tanggung jawabnya. 2. Penilaian Risiko Kepatuhan
6. Satuan Kerja Kepatuhan di Unit Kerja (dhi. Senior Operational Penilaian risiko kepatuhan dilakukan secara rutin setiap triwulan
Risk Unit) dan semesteran disampaikan kepada OJK sebagai bagian dari
Satuan Kerja Kepatuhan di Unit Kerja memastikan pelaksanaan laporan Laporan Profil Risiko Bank. Berdasarkan self assessment
fungsi kepatuhan oleh unit kerja yang disupervisi telah sesuai risiko kepatuhan yang dilakukan pada Triwulan IV 2020 , tingkat
dengan ketentuan yang berlaku. risiko kepatuhan Perseroan adalah 2 (low to moderate). Beberapa
7. Kepala Unit Kerja hal yang menjadi concern for improvement yaitu compliance risk
Kepala Unit Kerja bertanggung jawab untuk mewujudkan awareness pegawai, kualitas data dan monitoring penyampaian
Budaya Kepatuhan di Unit Kerjanya masing-masing, mengelola laporan kepada regulator.
risiko kepatuhan dan melaksanakan perbaikan proses atau 3. Upaya Memitigasi Risiko Kepatuhan
prosedur terkait isu kepatuhan yang ada di unit kerjanya. Sebagai upaya memitigasi terjadinya risiko kepatuhan, Bank
telah melakukan beberapa program kepatuhan sebagai berikut:
Mekanisme Pengelolaan Risiko Kepatuhan a. Monitoring Terkait Pemenuhan Kewajiban Bank Atas
Bank Mandiri telah menetapkan kebijakan dan prosedur Regulasi Baru
pengelolaan risiko kepatuhan yang mengacu pada ketentuan Satuan Kerja Kepatuhan melaksanakan prudential
dan peraturan yang berlaku. Dalam kebijajakan dan prosedur meeting, memonitor action plan yang perlu dilakukan, dan
kepatuhan tersebut, diatur mengenai pengelolaan risiko kepatuhan me-reminder kewajiban regulasi kepada Unit Kerja terkait.
yang terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: b. Control Testing Terhadap Aktivitas yang Berisiko Tinggi
a. Identifikasi Control testing dilakukan oleh Satuan Kerja Kepatuhan
Identifikasi risiko kepatuhan dituangkan ke dalam Compliance unit kerja terhadap aktivitas yang berisiko tinggi. Apabila
Risk Statement (CRS) yang mencakup regulasi yang terkait, ditemukan ketidaksesuaian dengan regulasi yang berlaku,
penyebab terjadinya risiko, control risiko, dan action plan yang maka perlu segera dilakukan perbaikan untuk mencegah
dibutuhkan untuk mencegah terjadinya risiko kepatuhan. timbulnya kerugian bank.
b. Penilaian c. Program Uji Kepatuhan
Risiko kepatuhan yang telah teridentifikasi kemudian dinilai Program ini merupakan program dalam rangka
(assessing the identified risk) oleh masing-masing risk owner meningkatkan awareness risk owner terhadap risiko
untuk menghasilkan profil risiko kepatuhan di unit kerjanya. kepatuhan dan regulasi yang berlaku (sesuai tugas dan
Penilaian risiko tersebut dilakukan berdasarkan kemungkinan tanggung jawabnya).
terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkan apabila risiko d. Program Peningkatan Kompetensi Satuan Kerja Kepatuhan
terjadi. Selain itu, risk owner juga melakukan penilaian atas Sebagai upaya meningkatkan pemahaman terkait
efektivitas kontrol yang dilakukan. pengelolaan risiko kepatuhan, Perseroan bekerjasama
c. Pemantauan dengan pihak independen untuk menyelenggarakan
Pemantauan dilakukan untuk pengelolaan risiko kepatuhan training dan sertifikasi kepatuhan bagi seluruh personil
yang memadai dengan cara menetapkan dan memantau risk Satuan Kerja Kepatuhan.
appetite statement (RAS) risiko kepatuhan.
d. Mitigasi Langkah dan Rencana Dalam Mengantisipasi Risiko Kepatuhan
Mitigasi risiko kepatuhan dilakukan dengan cara: Langkah-langkah yang akan dilakukan terkait dengan peningkatan
1. Mereview bahwa proses identifikasi risiko kepatuhan telah pengelolaan risiko kepatuhan adalah sebagai berikut:
dilakukan dengan baik dan benar. 1. Pengelolaan risiko kepatuhan
2. Mereview bahwa pelaksanaan kontrol dan mitigasi telah a. Menetapkan Risk Appetite Statement (RAS) risiko kepatuhan
dilakukan dengan baik dan benar. dan melakukan pemantauan atas pengenaan sanksi/
3. Mereview bahwa proses penilaian risiko kepatuhan telah denda untuk memastikan appetite yang telah ditetapkan
dilakukan dengan baik dan benar serta mempertimbangkan masih dalam pengendalian Perseroan.
data historis sanksi. b. Menyempurnakan parameter penilaian risiko kepatuhan.
c. Menyempurnakan proses terkait laporan pelaksanaan
Implementasi Manajemen Risiko Kepatuhan fungsi kepatuhan.
Pada tahun 2020, implementasi manajemen risiko kepatuhan 2. Peningkatan compliance risk awareness
dilakukan melalui a. Melakukan uji kepatuhan (compliance assessment) untuk
1. Penetapan Risk Appetite Statement (RAS) meningkatkan pemahaman pegawai atas peraturan dan
Di tahun 2020 Bank Mandiri telah menetapkan Risk Appetite ketentuan yang berlaku.
Statement (RAS) atas risiko kepatuhan yang nilainya sama dengan b. Memberikan compliance advice atas isu-isu kepatuhan
tahun 2018, yaitu sebesar 10 (sepuluh) kali pelanggaran setiap yang dihadapi.
Untuk menyukseskan pengelolaan risiko yang baik, tentunya perlu ditunjang oleh risk awareness
yang baik pula dari seluruh jajaran pegawai. Bank Mandiri telah memilik program unggulan dalam
budaya sadar risiko operasional yang lebih dikenal dengan “OPERA (OPErational Risk Awareness)”.
Dengan tagline DARE (Deteksi, Amankan, dan Respon), program ini didesain untuk meningkatkan
pemahaman dan efektivitas setiap pegawai Bank Mandiri, dengan sub program yang terdiri dari:
1. OPERA Edu
Program awareness yang bertujuan memberikan edukasi terkait risiko dan kontrol yang terdiri
dari:
a. OPERAClip merupakan video berdurasi singkat yang mengangkat isu-isu risiko operasional
dan kontrol yang wajib dijalankan. Adapun video telah dibuat terdiri atas:
1) OPERAClip Episode 1, berupa video awareness untuk membentuk targeted attitude
dalam pengelolaan risiko operasional, yaitu:
• Seri pertama bertemakan kontrol adalah tanggung jawab masing-masing pegawai,
• Seri kedua bertemakan pahami kontrol, jangan hanya dari “katanya”, dan
• Seri ketiga bertemakan fatal jika kontrol dianggap hanya sebagai ritual.
2. OPERA Learning c. Forum Group Discussion (FGD) OPERA Survey : yaitu forum
Merupakan risk awareness program melalui pembelajaran/ untuk men-follow-up hasil OPERA Survey (±9200 pegawai
training seputar pengelolaan risiko operasional yang wajib diikuti HO dan Region). Selanjutnya telah dilakukan penyusunan
oleh seluruh pegawai. OPERA Learning berbentuk e-course yang dan pelaksanaan action plan untuk perbaikan program
dapat diakses dimanapun dan kapanpun melalui menu i-Learn di OPERA Bankwide maupun program di masing-masing unit
mandirieasy.com. setiap modul dilengkapi dengan post test untuk kerja, termasuk feeding untuk rencana pelaksanaan OPERA
mengukur tingkat awareness setiap pegawai. Survey 2021.
d. OPERA Carnival, merupakan forum sosialisasi dan diskusi
Saat telah tersedia beberapa modul, antara lain: dengan tema terkini yaitu “Kelola Risiko Operasional
a. Introduction to operational risk management secara Optimal di Masa New Normal” ke pegawai yang
b. SPO Manajemen Risiko Operasional ada di Region secara virtual/podcast, bekerjasama dengan
c. Pelaporan Insiden Risiko Operasional MUG melalui event Mandiri Learning Carnival (MLC).
d. Introduction to Information Security
e. ODP/SDP, BOS & BOM Selain itu, OPR terus mengembangkan channel delivery untuk
f. Refreshment Sertifikasi Risiko meningkatkan efektifitas onboarding program OPERA ke lebih
g. Manajemen Risiko Operasional di Masa Pandemi banyak pegawai dengan memanfaatkan media bankwide yang
telah ada, antara lain:
3. OPERA Forum 1. OPERA Click, merupakan main channel delivery atas seluruh
Forum yang diselenggarakan sebagai wadah diskusi terkait konten OPERAEdu, bekerjasama dengan HC melalui
pengelolaan risiko operasional, yang terdiri dari: portal MandiriCLick (www.mandiriclick.co.id). Selanjutnya
a. Forum MRO : forum yang diadakan setiap triwulan yang OPERAClick akan menjadi platform Utama untuk pelaksanaan
khusus diadakan oleh Unit Manajemen Risiko Operasional risk awareness.
dan dihadiri oleh Kepala Unit kerja beserta jajarannya. 2. OPERA Infobase, merupakan complimentary channel delivery
Forum ini bertujuan untuk membahas hal-hal terkait seluruh konten OPERAEdu, bekerjasama dengan CCG, untuk
dengan Profil Risiko Operasional di Unit Kerja Pemilik menjangkau seluruh pegawai pengguna platform Infobase.
Risiko, dengan agenda verifikasi hasil control testing, 3. OPERA Quiz, yaitu merupakan gimmick yang diberikan bagi
pembahasan key signification issues, serta action plan yang pegawai untuk terus aktif mengikuti dan memahami setiap
perlu segera diterapkan. materi OPERAEdu terbaru dan aktif untuk turut serta menjadi
b. Workshop OPERA : workshop terkait operational risk agen OPERA di masing-masing unit kerjanya.
awareness yang diselenggarakan oleh Unit Pembina Risiko
Operasional. Dengan adanya program awareness tersebut diatas, pada akhirnya
Setelah tahun 2018 dilakukan Workshop OPERA ke seluruh pegawai menjadi lebih mudah dalam mengingat dan memahami
Region Office, maka tahun 2019 dilanjutkan dengan atas pentingnya pengelolaan risiko operasional, sehingga
melakukan workshop OPERA ke 79 Group yang ada di Bank pengelolaan risiko operasional dapat berjalan lebih efektif dan
Mandiri. Selain itu, workshop OPERA juga diselenggarakan efisien.
ke Entitas Anak dengan tujuan mendorong awareness pada
ruang lingkup yang lebih luas.
Penilaian self assessment profil Risiko Bank Mandiri (individual) posisi 31 Desember 2020 adalah sebagai berikut:
Salah satu bentuk evaluasi pada kebijakan manajemen risiko adalah evaluasi tahunan terhadap Kebijakan Manajemen Risiko dan Standar
Prosedur. Dewan Komisaris berperan aktif dalam pelaksanaan evaluasi sistem manajemen risiko dengan mereviu hasil evaluasi yang telah
dilakukan oleh Direksi sebagai organ yang bertanggung jawab atas efektivitas penerapan sistem manajemen risiko. Hasil evaluasi tahunan
menunjukkan bahwa manajemen risiko di Bank Mandiri selama tahun 2020 telah memadai.
Sistem Pengendalian Internal memantau efektivitas pelaksanaan SPI. Dewan Komisaris berperan
aktif untuk memastikan adanya perbaikan terhadap permasalahan
Sistem Pengendalian Internal (SPI) merupakan suatu mekanisme Perseroan yang dapat mengurangi efektivitas SPI.
pengawasan yang ditetapkan oleh manajemen Perseroan secara
berkesinambungan (on going basis). SPI yang efektif merupakan Direksi bertanggung jawab untuk menetapkan kebijakan dan
komponen penting dalam manajemen Perseroan dan menjadi strategi serta prosedur pengendalian internal. Direksi juga
dasar bagi kegiatan operasional Perseroan yang sehat dan aman. bertanggung jawab untuk memantau kecukupan dan efektivitas
SPI yang efektif dapat membantu Dewan Komisaris dan Direksi dari SPI. Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab
dalam menjaga aset Perseroan, menjamin tersedianya pelaporan dalam meningkatkan etika kerja dan integritas yang tinggi serta
keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan menciptakan kultur organisasi yang menekankan pada seluruh
kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan dan peraturan pegawai mengenai pentingnya pengendalian internal yang berlaku
perundang-undangan, serta mengurangi Risiko terjadinya kerugian, di Bank Mandiri.
penyimpangan, dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Adapun
penerapan SPI di Perseroan mengacu pada Kebijakan Internal Pengawasan oleh manajemen dilakukan melalui pembentukkan
Control (KICN). culture pengendalian melalui penetapan kebijakan dan praktik
sumber daya manusia, antara lain:
Sebagai proses yang dijalankan oleh seluruh level organisasi 1. Perseroan memiliki kebijakan dan prosedur tertulis mengenai
Perseroan, maka SPI diterapkan dalam penetapan strategi di sumber daya manusia, antara lain perekrutan, jenjang karir,
seluruh unit kerja dan didesain untuk dapat mengidentifikasi sistem penggajian dan remunerasi, serta pembinaan dan
kemungkinan terjadinya suatu kejadian yang dapat mempengaruhi pengembangan Pegawai.
perusahaan, dan untuk mengelola risiko agar tetap berada dalam 2. Perseroan melakukan evaluasi kinerja, kompetensi dan
batas toleransi (risk appetite), untuk memberikan keyakinan yang penerapan nilai-nilai budaya oleh pegawai secara berkala,
memadai dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. yang hasilnya menjadi dasar bagi penugasan dan penempatan
pegawai.
Tujuan Pengendalian 3. Perseroan memiliki struktur organisasi yang memadai dan
Tujuan penerapan SPI yang efektif dikelompokkan ke dalam 4 mencerminkan pembidangan tugas dan tanggung jawab yang
(empat) tujuan pokok sebagai berikut: ditetapkan sesuai ketentuan yang berlaku.
1. Tujuan Kepatuhan 4. Perseroan memiliki kebijakan tertulis mengenai ketentuan dan
Untuk menjamin bahwa semua kegiatan usaha Perseroan tata cara perubahan struktur organisasi.
telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan 5. Pengelolaan Perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada
perundang-undangan yang berlaku, baik ketentuan yang prinsip-prinsip Tata Kelola.
dikeluarkan oleh Pemerintah, Otoritas Pengawasan Perbankan, 6. Pengambilan keputusan Perseroan ditetapkan dalam rapat
Otoritas Pasar Modal maupun kebijakan, ketentuan, dan Direksi.
prosedur internal Perseroan. 7. Proses pengambilan keputusan dilakukan secara bottom up
dan top down.
2. Tujuan Informasi
8. Perseroan menetapkan kebijakan yang bertujuan mencegah
Untuk menyediakan informasi yang akurat, lengkap, tepat
timbulnya peluang untuk melakukan penyimpangan atau
waktu dan relevan yang diperlukan dalam rangka pengambilan
pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian.
keputusan yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan,
mencakup pelaporan finansial dan non finansial yang
Penilaian Risiko
diperlukan pihak internal maupun pihak eksternal Perseroan.
Penilaian risiko merupakan suatu rangkaian tindakan yang dimulai
3. Tujuan Operasional dari identifikasi, analisis dan pengukuran risiko Perseroan untuk
Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran yang ditetapkan. Penilaian risiko dilakukan
menggunakan aset dan sumber daya lainnya serta melindungi terhadap seluruh jenis risiko yang melekat pada setiap proses/
Bank dari risiko kerugian termasuk yang diakibatkan oleh aktivitas yang berpotensi merugikan Perseroan.
kejadian fraud (fraud event).
4. Tujuan Budaya Risiko Bank Mandiri memiliki kebijakan manajemen risiko secara tertulis
Untuk mengidentifikasi kelemahan dan menilai penyimpangan yang ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris.
secara dini dan menilai kembali kewajaran kebijakan dan
prosedur yang ada di intern Bank secara berkesinambungan. Dalam rangka pelaksanaan SPI yang efektif, maka Perseroan secara
terus menerus mengidentifikasi dan menilai risiko yang dapat
Lingkungan Pengendalian mempengaruhi pencapaian sasaran. Satuan Kerja Audit Intern
Lingkungan pengendalian menunjukkan keseluruhan komitmen, (SKAI) melakukan kaji ulang secara berkala terhadap penilaian
perilaku, kepedulian serta langkah Direksi dan Dewan Komisaris risiko yang dihasilkan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR)
Bank Mandiri dalam melaksanakan kegiatan operasional. Dewan sehingga cakupan audit yang dilakukan lebih luas dan menyeluruh.
Komisaris bertanggung jawab untuk memastikan Direksi telah Penilaian tersebut mencakup semua risiko yang dihadapi, baik
1) persetujuan atas pengeluaran dana dan realisasi 4. Pengendalian atas rekening nasabah dan rekening pemilik
pengeluaran. Bank.
2) rekening nasabah dan rekening pemilik Bank. 5. Pengendalian atas transaksi dalam pembukuan Bank.
3) transaksi dalam pembukuan Bank. 6. Pengendalian aset fisik meliputi antara lain pengamanan
4) pemberian informasi kepada nasabah Bank. aset, catatan dan dokumentasi serta akses terbatas terhadap
5) penilaian terhadap kecukupan dokumentasi program aplikasi.
perkreditan dan pemantauan debitur setelah
pencairan kredit. Informasi dan Komunikasi
6) kegiatan usaha lainnya yang dapat menimbulkan a. Information
benturan kepentingan. Perseroan memiliki Sistem Informasi yang dapat menyediakan
7) independensi fungsi manajemen risiko pada Bank. data/informasi yang cukup dan menyeluruh mengenai
d. Direksi dan Pegawai memiliki job description yang kegiatan usaha, kondisi keuangan, penerapan manajemen
memadai yang memuat fungsi, tugas, wewenang dan risiko, kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan yang
tanggung jawab. berlaku, informasi pasar atau kondisi eksternal dan kondisi
e. Direksi dan Pegawai dilarang merangkap jabatan di yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang
lingkungan internal Bank yang dapat menimbulkan tepat.
benturan kepentingan (conflict of interest).
b. Communication
Perseroan memiliki sistem komunikasi yang mampu
Berdasarkan uraian di atas, sistem pengendalian internal dapat
memberikan informasi kepada seluruh pemangku kepentingan
dikelompokkan ke dalam 2 (dua) aktivitas pengendalian yaitu
baik internal maupun eksternal, seperti Otoritas Pengawasan
pengendalian operasional dan pengendalian keuangan. Hal
Perbankan, auditor eksternal, pemegang saham dan nasabah
tersebut bisa dijelaskan sebagai berikut:
Perseroan.
Pengendalian Operasional
SPI memastikan adanya saluran komunikasi yang efektif agar
Pengendalian operasional yang dilakukan oleh Bank Mandiri,
Manajemen dan Pegawai memahami serta mematuhi kebijakan
antara lain:
dan prosedur yang berlaku dalam melaksanakan tugas dan
1. Kaji ulang oleh Direksi dengan meminta penjelasan (informasi)
tanggungjawabnya.
dan laporan kinerja operasional Perseroan sehingga Direksi
dapat mendeteksi jika terjadi kelemahan pengendalian,
Manajemen memiliki saluran komunikasi yang efektif agar
kesalahan laporan keuangan atau penyimpangan lainnya
informasi yang diperlukan terjangkau oleh pihak yang
(fraud).
berkepentingan. Persyaratan ini berlaku untuk setiap informasi,
2. Kaji ulang oleh Internal Audit dengan melakukan kaji ulang
baik mengenai kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan,
terhadap penilaian risiko (laporan profil risiko) yang dihasilkan
eksposur risiko dan transaksi aktual maupun mengenai kinerja
oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko, menganalisis data
operasional Bank.
operasional,
3. Melakukan kaji ulang terhadap realisasi pelaksanaan rencana
Aktivitas Pemonitoran
kerja dan anggaran.
Direksi melakukan pemantauan secara terus-menerus terhadap
4. Melakukan pengendalian atas teknologi informasi meliputi
efektivitas keseluruhan pelaksanaan SPI termasuk tetapi tidak
pengendalian terhadap operasional pusat data serta
terbatas pada efektivitas dan keamanan penggunaan TI, dimana
pengendalian aplikasi.
dalam pelaksanaannya Dewan Komisaris memastikan bahwa
5. Pendokumentasian atas seluruh seluruh kebijakan, prosedur
Direksi telah melakukan pemantauan dengan baik.
dan standar kerja.
Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Dalam menerapkan fungsi kepatuhan, Bank Mandiri mengacu pada
Direksi bertanggung jawab atas terselenggaranya SPI yang handal Peraturan OJK No. 46/POJK.03/2017 tentang Pelaksanaan Fungsi
dan efektif serta memiliki kewajiban untuk meningkatkan budaya Kepatuhan Bank Umum. Saat ini, Bank Mandiri telah memiliki
sadar risiko yang efektif dan wajib memastikan bahwa hal tersebut kebijakan dan standar prosedur kepatuhan yang menjabarkan
telah melekat di setiap level organisasi. tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan (SKK) dalam
menjalankan fungsi kepatuhan.
Internal Audit bertanggung jawab untuk mengevaluasi dan
berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas SPI secara Struktur Organisasi Fungsi Kepatuhan
berkesinambungan berkaitan dengan pelaksanaan operasional Organisasi yang menjalankan Fungsi Kepatuhan diatur dalam
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan Perseroan. Internal Kebijakan Kepatuhan Bank Mandiri yang lebih lanjut dijabarkan
Audit melakukan review dan pemeriksaan secara periodik terhadap secara detail dalam Standar Prosedur Kepatuhan. Organisasi
seluruh aktivitas di Unit Kerja dan Entitas Anak. tersebut terdiri atas:
1. Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan
2. Satuan Kerja Kepatuhan
3. Satuan Kerja Kepatuhan di Unit Kerja
Selain itu, dalam rangka menerapkan Peraturan OJK No. 18/POJK.03/2014 tentang Penerapan Tata Kelola Terintegrasi Bagi Konglomerasi
Keuangan, Compliance & AML-CFT Group juga berperan sebagai Satuan Kerja Kepatuhan Terintegrasi (SKKT) untuk memantau dan
mengevaluasi pelaksanaan fungsi kepatuhan di seluruh anggota Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang menjadi anggota konglomerasi keuangan
Mandiri Group.
Untuk menjalankan fungsi kepatuhan tersebut, Compliance & AML-CFT Group memiliki 5 (lima) Departemen dan 1 (satu) unit fungsional
Compliance Officer dengan struktur sebagai berikut:
Group Head
Compliance & AML CFT
Deputy GH
Executive
Compliance & AML
Compliance Officer
CFT
Gratifikasi
First Regulatory Financial Crime AML AML Development
& Support Services
Compliance Officer Management Analysis I Advisory System
Gratifikasi
AML Business
Assistant Corporate Governance Compliance Financial Crime AML Management
Strategy &
Compliance Officer & Business Ethic System Analysis II Information
Development
USIA
49 tahun.
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT JABATAN
DOMISILI
Jakarta.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia.
84. 16 Juli 2020 PODCAST VOL.58 - MODEL BISNIS TOKOPEDIA SERTA PELUANG YANG DIHADAPI SAAT PANDEMIK
85. 17 Juli 2020 PODCAST VOL.59 - MANDIRIAN LEADERSHIP CHARACTERISTICS INTO PRACTICES
86. 21 Juli 2020 PODCAST VOL.60 - KICK OFF COVID RANGERS
87. 22 Juli 2020 PODCAST VOL.61 - PENANGANAN ANCAMAN TINDAK PIDANA TERORISME & PETA SEBARANNYA
88. 23 Juli 2020 PODCAST VOL.62 - KONFLIK DI DEPAN ANAK JUSTRU HARUS
89. 23 Juli 2020 REPUTATION RISK MANAGEMENT (E-LEARNING)
90. 26 Juli 2020 KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO BANK MANDIRI (E-LEARNING)
91. 26 Juli 2020 SPO MANAJEMEN RISIKO OPERASIONAL (E-LEARNING)
92. 27 Juli 2020 KEBIJAKAN SUMBER DAYA MANUSIA (E-LEARNING)
93. 28 Juli 2020 THE NEW AGE OF RISK MANAGEMENT STRATEGY FOR BUSINESS (E-LEARNING)
94. 05 Agustus 2020 REFRESHMENT APU - PPT & LEGAL AWARENESS
95. 10 Agustus 2020 LEADTALKS:MMBNGN KPMPNAN TCHN-SCIO ENTRE
96. 10 Agustus 2020 TTT DELIVERING VL FOR SME
97. 19 Agustus 2020 PROFLNG KJHTAN&KRNTNAN PUPT KRSIS COV-19
98. 26 Agustus 2020 HOW TO READ UNDERSTAND FINANCIAL STATMNT
99. 30 Agustus 2020 CRITICAL THINKING FOR BETTER JUDGMENT AND DECISION-MAKING (E-LEARNING)
100. 01 September 2020 SERTIFIKASI SECURITY AWARENESS LEVEL 1 - FOUNDATION (E-LEARNING)
101. 08 September 2020 DEVELOPING A COMPETITIVE STRATEGY (E-LEARNING)
102. 11 September 2020 LETTER TO CEO (E-LEARNING)
103. 16 September 2020 PRODUK KUR & KUM KOMODITAS KELAPA SAWIT
104. 16 September 2020 RISK MGMT CRTIFICATION REFRESHER PROGRAM
105. 17 September 2020 DBMWS-ARTIFICIAL INTELLIGENCE 101
106. 17 September 2020 MASTER CLASS VOL. 03 ACCOUNTABILITY
107. 21 September 2020 KOMPETENSI UPG
108. 21 September 2020 PODCAST VOL.81 - TRANSFORMASI BANK MANTAP DAN POTENSI KOLABORASI DENGAN MANDIRI
109. 22 September 2020 BUILDING SELF-CONFIDENCE (E-LEARNING)
110. 22 September 2020 HUMBLE LEADERSHIP: THE POWER OF RELATIONSHIPS, OPENNESS, AND TRUST (GETABSTRACT SUMMARY) (E-LEARNING)
111. 23 September 2020 MLC-APPLY YOUR WHY
112. 23 September 2020 MLC-EMOTIONAL AGILTY-THRVNG IN NEW NRMAL
113. 23 September 2020 MLC-HIGH TOUCH COLLABORATION
114. 23 September 2020 MLC-LEADING & NAVIGATING PARADOX
115. 23 September 2020 PMHMN KTNTUAN DAT PS NSBH PLPS NO.5-2019
116. 24 September 2020 DBMWS-FINTECH APP CYBERSECURITY 101
117. 24 September 2020 MLC-MENJADI RELAVAN DI ERA YANG BARU
118. 24 September 2020 MLC-NEW SKILLS IN NEW NORMAL
119. 24 September 2020 MLC-NEW WAVE FOR YOUR STRETCH
120. 24 September 2020 MLC-NGAPAIN KERJA KALAU TERPAKSA
121. 28 September 2020 LEADTALKS:ACVNG GOUL TB PRFRED FIN PART
122. 28 September 2020 PROGRAM UJI KEPATUHAN TAHUN 2020 (E-LEARNING)
123. 28 September 2020 REFRESHMENT SAP EHCMS & DTOBM
124. 29 September 2020 PROJECT MANAGEMENT FOUNDATIONS: RISK (E-LEARNING)
125. 01 Oktober 2020 DATA & ANALYTICS COURSE PROGRAM
126. 01 Oktober 2020 DBMWS-BLOCKCHAIN 101
Direktur
Kepatuhan & SDM
Keterangan:
TL AMLO Kepala Cabang
Komposisi Pegawai Penanggung Jawab Program APU dan PPT: sebagai PIC APU
• Kantor Pusat : 32 pegawai
dan PPT cabang
• Region : 71 pegawai
• PIC APU dan PPT di Cabang : 2377 pegawai
AMLO
Program APU dan PPT Tahun 2020 11. Peningkatan awareness kualitas data Nasabah kepada Pegawai
Komitmen Bank Mandiri dalam mendukung rezim APU dan PPT dan Nasabah yaitu melalui penyampaian video Data Quality
Nasional telah dituangkan dalam program kerja APU dan PPT Awareness, email blast, flyer pada Desktop PC Pegawai dan
berbasis risiko, antara lain sebagai berikut: pemanfaatan channel Bank, antara lain seperti: ATM, Mandiri
1. Penilaian risiko TPPU dan TPPT Bank dengan pendekatan Online, Media Sosial, Website Bank Mandiri, Mandiri Cash
berbasis risiko (Risk Based Approach/ RBA) yang direview secara Management, Mandiri Internet Bisnis, Struk ATM, SMS Notifikasi
berkala; Transaksi, dan Bill Statement Kartu Kredit;
2. Penyusunan dan/atau penyesuaian ketentuan internal terkait 12. Menjalin dan membina kerjasama maupun koordinasi dengan
penerapan program APU dan PPT sesuai dengan ketentuan pihak Regulator dan Aparat Penegak Hukum, khususnya dalam
yang berlaku; pemenuhan permintaan data dan/atau informasi Nasabah;
3. Pelaksanaan On Desk dan/atau On Site Review & Monitoring 13. Pengawasan penerapan program APU dan PPT dalam
terhadap Unit Kerja/ Bisnis, Cabang, dan Kantor Cabang Luar Konglomerasi Keuangan (Terintegrasi) melalui:
Negeri (KCLN) atas implementasi program APU dan PPT; a. Review ketentuan program APU dan PPT Entitas Anak dan
4. Pelaksanaan Uji Petik Kualitas Laporan Indikasi Transaksi Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN).
Keuangan Mencurigakan Kantor Cabang secara on desk; b. Pelaksanaan assessment dan on desk review penerapan
5. Penyusunan checklist transaksi keuangan mencurigakan (TKM) program APU dan PPT Entitas Anak dan KCLN.
sebagai tools AMLO untuk mempercepat proses identifikasi c. Pelaksanaan working group pembahasan penerapan
transaksi keuangan mencurigakan Nasabah; program APU dan PPT dengan Entitas Anak dan KCLN.
6. Meningkatkan kualitas dan monitoring penyampaian Laporan d. Forum Diskusi Direksi dan Dewan Komsaris atas penerapan
Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM), Laporan Transaksi APU dan PPT Terintegrasi.
Keuangan Tunai (LTKT), Laporan Transaksi Keuangan Transfer e. Monitoring implementasi APU dan PPT Entitas Anak dan
Dana Dari dan Ke Luar Negeri (LTKL), dan Sistem Informasi KCLN laporan rutin secara triwulanan.
Pengguna Jasa Terpadu (SIPESAT) sesuai dengan ketentuan 14. Program intensif persiapan pelaksanaan Mutual Evaluation
dan tidak melampaui Service Level Agreement (SLA) yang Review (MER) Tahun 2020-2021 Mandiri Group, antara lain:
ditentukan Regulator; a. Penyusunan Hand Book MER sebagai guidance.
7. Penyempurnaan sistem dan aplikasi pendukung penerapan b. Pelaksanaan mock up interview.
program APU dan PPT, antara lain: c. Penyelenggaraan forum dan refreshment MER.
a. Pengembangan sistem aplikasi internal yang akan d. Peningkatan awareness melalui blast AML-CFT news
dipergunakan untuk kewajiban pelaporan sesuai Update.
requirement goAML PPATK. 15. Berperan aktif dalam program kerja atau kegiatan yang
b. Pengembangan Extract Transfer Loading System LTKL. diselenggarakan oleh Regulator, antara lain:
c. Pengembangan BDS dan eMAS untuk informasi data a. Pelaksanaan Riset terkait Risiko TPPU/ TPPT Nasional
pengirim bukan GNC. terkait Pandemi Covid-19.
d. Pengembangan sistem pemantauan Transaksi Keuangan b. Penyusunan Penilaian Risiko TPPU dan TPPT Nasional
Tunai (TKT) untuk mengidentifikasi transaksi tunai yang (National Risk Assessment/NRA) dan Sektoral (Sectoral Risk
menggunakan uang fisik kertas maupun logam. Assessment/SRA).
e. Monitoring Transaksi Kartu Kredit Mencurigakan. c. Pelaksanaan Financial Integrity Rating (FIR) PPATK.
f. Pengembangan sistem untuk mengidentifikasi nasabah d. Penyusunan Kajian Regional Red Flag Indicator terhadap
PEP/HRC sebagai penerapan KYC pada AML System, BDS, Pencucian Uang yang berasal dari Tindak Pidana Asal
dan Emas. Korupsi Transnasional.
8. Peningkatan kompetensi AMLO dalam melakukan analisa e. Pengelolaan Rekening Khusus Dana Kampanye (RKDK)
Transaksi Keuangan Mencurigakan (TKM); PILKADA Tahun 2020.
9. Peningkatan kompetensi dan awareness seluruh jajaran f. Subject Matter Expert (SME) dalam berbagai project
pegawai Bank Mandiri, khususnya pegawai APU dan PPT pemerintah, yaitu APOLO, ANTASENA, Public Private
terkait penerapan program APU dan PPT, melalui sertifikasi, Partnership (PPP), dan Penyediaan Database PEP.
refreshment, sosialisasi, dan training;
10. Sebagai Narasumber dalam benchmark terkait penerapan
program APU dan PPT dengan perusahaan lain di sektor jasa
keuangan, serta dalam in-house training terkait Analisa Data
Keuangan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK);
Bank Mandiri telah membuktikan kepada para pemangku kepentingan bahwa orientasinya tidak hanya kepada profit semata, namun juga
kepada kepentingan masyarakat dan lingkungan di sekitar unit kerja Bank Mandiri yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perwujudan
dari tanggung jawab sosial, Bank Mandiri telah menyisihkan sebagian profitnya untuk membangun masyarakat dan lingkungannya. Sepanjang
tahun 2020, Bank Mandiri telah mengeluarkan biaya sebesar Rp133.901.578.873.
Uraian terkait dengan tanggung jawab sosial perusahaan disampaikan pada bagian Tangggung Jawab Sosial Perusahaan dan Laporan
Keberlanjutan tahun 2020 yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam Laporan Tahunan ini.
Sedangkan untuk pemberian dana kegiatan politik, selama tahun 2020 Bank Mandiri tidak melakukan pemberian dana untuk kegiatan politik
atau kepada partai politik.
Perkara Penting
Pada tahun 2020 Bank Mandiri menghadapi sejumlah perkara penting baik perdata dan pidana yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan
hukum yang tetap) dan yang masih dalam proses penyelesaian dapat disajikan melalui tabel sebagai berikut:
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Perkara Perdata
Dari beberapa perkara tersebut, terdapat 5 perkara perdata yang paling signifikan mempengaruhi Perseroan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Pengaruh
Sanksi Nominal
Pokok Status Terhadap Upaya
No. yang Tuntutan Ganti
Perkara Penyelesaian Kondisi Manajemen
dikenakan Rugi
Perusahaan
1. Perkara No.388/ Saat ini sudah putus di Risiko Kredit Tidak ada Tidak ada Materiil :
Pdt.G/2018/PN.Sby antara tingkat Kasasi di Mahkamah Rp324.168.690.000
Andrianto Suhartono Agung RI dengan putusan
(AJBS) dan Bank Mandiri yang memenangkan Bank Immateriil :
Mandiri. Rp250.000.000.000
2. Perkara No.71/Pdt.G/2016/ Saat ini sudah putus di Tidak ada Tidak ada Tidak ada Materiil :
PN.Dps antara Surahman tingkat Peninjauan Kembali di Rp55.500.000.000
dan Bank Mandiri Mahkamah Agung RI dengan
putusan yang memenangkan Immateriil :
Bank Mandiri. Rp10.000.000.000
3. Perkara No.56/Pdt.G/2014/ Saat ini sudah putus di Tidak ada Tidak ada Tidak ada Materiil :
PN.Spt antara PT Sinar tingkat Peninjauan Kembali Rp18.160.183.264
Bintang Mentaya dan Bank di Mahkamah Agung RI
Mandiri dengan putusan yang Immateriil :
memenangkan Bank Mandiri. Rp2.000.000.000
4. Perkara PT. Dewata Royal Saat ini masih dalam proses Risiki Kredit Bank Mandiri telah Tidak ada Materiil :
International No.683/ Banding di Pengadilan Tinggi menyusun Kontra Rp48.991.067.189
Pdt.G/2016/PN.Jkt.Sel an. DKI Jakarta Memori Banding
Penggugat Rustandi Yusuf yang mendukung Immateriil :
posisi Bank Mandiri. Rp166.666.666.667
5. Perkara No.269/ Saat ini masih dalam proses Risiko Bank Mandiri Tidak ada Materiil :
Pdt.G/2020/PN.Jkt.Brt pemeriksaan di Pengadilan kehilangan telah mengajukan Rp714.663.000.000
antara Sri Herawati Arifin Negeri Jakarta Barat asset Jawaban serta bukti
dan Bank Mandiri yang mendukung Immateriil :
posisi Bank Mandiri. Rp25.000.000.000
Perkara Pidana
Tabel Perkara Pidana
1. PT Central Steel Proses hukum pada tahap Risiko Kredit dan Memberikan keterangan sebagai saksi Tidak ada
Indonesia (CSI) penyidikan yang ditangani Reputasi dan menyampaikan bukti-bukti
oleh Kejaksaan RI
2. PT Sunprima Nusantara Proses hukum pada Risiko Kredit dan Melakukan pelaporan pidana Tidak ada
Pembiayaan (SNP) tahap penyidikan telah Reputasi terhadap debitur terkait dengan
dinyatakan lengkap (P21). dugaan tindak pidana penipuan,
penggelapan dan pemalsuan TPPU
3. PT Tirta Amarta Bottling Tahap Penyidikan Risiko Kredit dan Memberikan keterangan sebagai saksi Tidak ada
Company (TAB) Kejaksaan Agung RI Reputasi dan menyampaikan bukti-bukti
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Dari beberapa perkara tersebut, 7 (tujuh) kasus perdata dan 2 (dua) kasus Hubungan Industrial yang paling signifikan mempengaruhi
Perseroan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Kasus Perdata
Pengaruh
Terhadap Sanksi
Anak Pokok Perkara Status Nilai
No. Kondisi yang
Perusahaan atau Gugatan Penyelesaian Gugatan
Perusahaan dikenakan
(Risiko)
1. Bank - Debitur (Ni Wayan - Perkara sudah diputus di Tidak Rp600.833.333,39 Tidak ada
Mandiri Mudiasni) melakukan tingkat Pengadilan Negeri mempengaruhi sanksi yang
Taspen permohonan dan Pengadilan Tinggi (Bank kondisi dikenakan
pembatalan rencana Mantap menang) perusahaan
pelaksanaan lelang - Perkara masih dalam proses di
Hak Tanggungan atas tingkat Mahkamah Agung
jaminan Penggugat
(Debitur)
- Larangan pencantuman
klausula baku
2. Bank - Debitur (Ni Made Siti - Perkara sudah diputus di Tidak Rp1.964.060.000 Tidak ada
Mandiri Amiwati) melakukan tingkat Pengadilan Negeri mempengaruhi sanksi yang
Taspen permohonan (Bank Mantap menang) kondisi dikenakan
pembatalan rencana - Perkara masih dalam proses di perusahaan
pelaksanaan lelang tingkat Pengadilan Tinggi
Hak Tanggungan atas
jaminan Penggugat
(Debitur) dengan
kolektibilitas kredit
macet
- Larangan pencantuman
klausula baku
3. Bank Debitur (Ni Made Siti Perkara masih dalam proses di Tidak Rp1.796.197.288,88 Tidak ada
Mandiri Amiwati) melakukan tingkat Pengadilan Negeri mempengaruhi sanksi yang
Taspen perlawanan yang diajukan kondisi dikenakan
sehubungan dengan perusahaan
adanya permohonan
eksekusi riil (pengosongan)
atas jaminan yang sudah
laku terjual dalam proses
lelang
Pengaruh
Terhadap Sanksi
Anak Pokok Perkara Status Nilai
No. Kondisi yang
Perusahaan atau Gugatan Penyelesaian Gugatan
Perusahaan dikenakan
(Risiko)
6. Bank Perkara gugatan No. 404/ - Basyarnas telah mengabulkan Risiko ganti rugi Pengadilan Agama Membayar
Mandiri Pdt.G/2013/PN.Jkt. Pst sebagian tuntutan namun tidak Jakarta Pusat ganti rugi
Syariah antara PT Atriumasta Sakti PT Atriusmasta kepada BSM bersifat material telah memanggil/
selaku Penggugat dan BSM - BSM dinyatakan telah cidera terhadap usaha aanmaning
selalu Tergugat terkait janji keada Penggugat BSM kepada BSM untuk
dengan pencairan fasilitas - Menghukum BSM melaksanakan
pembiayaan kepada PT mengembalikan biaya yang amar putusan
Atriumasta Sakti telah dikeluarkan oleh dimaksud
Nilai gugatan: Penggugat sebesar
Materiil sebesar Rp878.791.366,-
Rp9.441.701.946,- dan - BSM juga dihukum untuk
immateril sebesar mengembalikan biaya- biaya
Rp300.000.000.000,- lainnya sepanjang biaya – biaya
tersebut didukung oleh bukti-
bukti pengeluaran yang telah
diverifikasi oleh Kantor Akuntan
Publik.
7. Bank Peninjauan Kembali Tingkat Pengadilan Negeri : Resiko ganti rugi Berdasarkan Tidak ada
Mandiri terhadap perkara No. 56/ - Mengabulkan sebagian tuntutan namun tidak website Mahkamah
Syariah Pdt.G/2014/PN.Spt antara hukum bersifat material Agung RI,
PT Sinar Bintang Mentaya - Menghukum Bank Mandiri dan terhadap usaha permohonan
selaku Penggugat dengan BSM secara tanggung renteng BSM Peninjauan
BSM dan Bank Mandiri sebesar Kembali tersebut
terkait dengan penerbitan Rp. 10.000.000.000,- telah diputus yang
dan pembayaran SKBDN - Menghukum seluruh Tergugat hasilnya menolak
yang tidak sesuai prosedur membayar secara tanggung permohonan
yang berlaku. renteng sebesar sebesar Peninjauan
Nilai gugatan: Rp. 10.000.000.000,- Kembali PT Sinar
Materiil sebesar Tingkat Pengadilan Tinggi : Bintang Mentaya
Rp1.250.000.000,- dan - Membatalkan putusan (dhi. BSM menang).
immateril sebesar Pengadilan Negeri Namun samapai
Rp625.000.000,- saat ini BSM belum
Tingkat Mahkamah Agung RI menerima relaas
(Kasasi): pemberitahuan isi
- Menguatkan putusan putusan ataupun
Pengadilan Tinggi Salinan putusan
Tingkat Mahkamah Agung RI Mahkamah Agung
(Peninjauan Kembali): RI dimaksud.
- Penggugat mengajukan upaya
hukum Peninjauan Kembali
terhadap putusan Kasasi
tersebut. BSM mengajukan
Kontra Memori Peninjauan
Kembali untuk membela
kepentingan hukum BSM.
Pengaruh
Terhadap Sanksi
Anak Pokok Perkara Status Nilai
No. Kondisi yang
Perusahaan atau Gugatan Penyelesaian Gugatan
Perusahaan dikenakan
(Risiko)
1. Bank Perkara gugatan No. 404/ - Basyarnas telah mengabulkan Resiko ganti rugi Pengadilan Agama Membayar
Mandiri Pdt.G/2013/PN.Jkt. Pst sebagian tuntutan PT namun tidak Jakarta Pusat ganti rugi
Taspen antara PT Atriumasta Sakti Atriusmasta kepada BSM bersifat material telah memanggil/
selaku Penggugat dan BSM - BSM dinyatakan telah cidera terhadap usaha aanmaning
selalu Tergugat terkait janji keada Penggugat; BSM kepada BSM untuk
dengan pencairan fasilitas - Menghukum BSM melaksanakan amar
pembiayaan kepada PT mengembalikan biaya yang putusan dimaksud
Atriumasta Sakti telah dikeluarkan oleh
Nilai gugatan: Penggugat sebesar
Materiil sebesar Rp878.791.366,-
Rp9.441.701.946,- dan - BSM juga dihukum untuk
immateril sebesar mengembalikan biaya-biaya
Rp300.000.000.000,- lainnya sepanjang biaya-biaya
tersebut didukung oleh bukti
-bukti pengeluaran yang
telah diverifikasi oleh Kantor
Akuntan Publik.
2. Bank Peninjauan Kembali terhadap Tingkat Pengadilan Negeri : Resiko ganti rugi Berdasarkan Tidak ada
Mandiri perkara No. 56/Pdt.G/2014/ - Mengabulkan sebagian namun tidak website Mahkamah
Syariah PN.Spt antara PT Sinar Bintang tuntutan hukum bersifat material Agung RI,
Mentaya selaku Penggugat - Menghukum Bank Mandiri dan terhadap usaha permohonan
dengan BSM dan Bank Mandiri BSM secara tanggung renteng BSM Peninjauan
terkait dengan penerbitan sebesar Rp. 10.000.000.000,- Kembali tersebut
dan pembayaran SKBDN yang - Menghukum seluruh Tergugat telah diputus yang
tidak sesuai prosedur yang membayar secara tanggung hasilnya menolak
berlaku. renteng sebesar sebesar permohonan
Nilai gugatan: Rp. 10.000.000.000,- Peninjauan
Materiil sebesar Tingkat Pengadilan Tinggi : Kembali PT Sinar
Rp1.250.000.000,- dan Membatalkan putusan Bintang Mentaya
immateril sebesar Pengadilan Negeri (dhi. BSM menang).
Rp625.000.000,- Namun samapai
Tingkat Mahkamah Agung RI saat ini BSM belum
(Kasasi): menerima relaas
Menguatkan putusan Pengadilan pemberitahuan isi
Tinggi putusan ataupun
Tingkat Mahkamah Agung RI Salinan putusan
(Peninjauan Kembali): Mahkamah Agung RI
Penggugat mengajukan upaya dimaksud.
hukum Peninjauan Kembali
terhadap putusan Kasasi
tersebut. BSM mengajukan
Kontra Memori Peninjauan
Kembali untuk membela
kepentingan hukum BSM.
Mandiri Sekuritas
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Mandiri Inhealth
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
1. Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses penyelesaian N/A N/A N/A
Perkara/Permasalahan Hukum yang telah selesai (telah mempunyai kekuatan
2. N/A N/A N/A
hukum tetap)
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
1. Perkara/Permasalahan Hukum yang masih dalam proses penyelesaian N/A N/A N/A
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Jumlah
No. Permasalahan Hukum Hubungan
Perdata Pidana
Industrial
Investor Relations
Dalam rangka menyediakan informasi yang cepat dan akurat serta 3. Mewakili manajemen Perseroan dalam pertemuan dengan para
menjadi media penghubung antara perusahaan dengan para analis dan investor baik one-on-one atau sesi presentasi publik
pelaku pasar modal, Perseroan telah membentuk suatu unit kerja untuk mengkomunikasikan opini, sikap dan reaksi terhadap
bernama Investor Relations. Dengan adanya penyediaan data yang isu-isu perusahaan dan menyediakan feedback strategis bagi
tepat dan akurat, diharapkan dapat membantu para pelaku pasar manajemen Perseroan.
modal dalam proses pengambilan keputusan investasi di Perseroan 4. Mencermati pola penjualan serta kepemilikan saham Perseroan
termasuk untuk menanamkan persepsi dan ekspektasi di mata termasuk mengelola dan mengembangkan basis data investor
investor maupun calon investor terkait strategi, kinerja operasional, dan laporan kontak.
dan kinerja keuangan Perseroan. 5. Menjaga keterbukaan, keakuratan dan ketepatan waktu atas
pengungkapan (disclosure) informasi yang relevan kepada
Adapun tugas dan tanggung jawab Investor Relations meliputi: pelaku pasar modal.
1. Menciptakan, mengembangkan dan memelihara hubungan
kerjasama dengan konstituen dari Pasar Modal Indonesia Adapun kontak untuk Investor Relation Bank Mandiri adalah sebagai
antara lain Fund Managers, buy-side & sell-side Analysts, Stock berikut:
Broker, Investments Bankers, dan Rating Agencies.
2. Memberikan informasi kualitatif maupun kuantitatif yang Investor Relations Group
akurat guna membentuk valuasi jangka panjang saham Bank Menara Mandiri II Lt. 26, Jl Jendral Sudirman Kav.54-55
Mandiri antara lain meliputi: Quarterly Earnings Call, Investor Jakarta 12190 INDONESIA
Conference, Teleconference, Web-Casts, IR Website, Broker Tel: 021 3002 3000 ext. 7125207
Sponsorship, Road Show & Non-Deal Road Show baik Local Email : ir@bankmandiri.co.id
maupun International. Website : https://www.bankmandiri.co.id/web/ir
USIA
34 tahun.
RIWAYAT PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
DOMISILI
Jakarta.
KEWARGANEGARAAN
Warga Negara Indonesia.
1. Co-creating Future Mandirian dan Virtual Training IMD Jakarta, 15 Mei 2020 Human Capital Strategy &
Business School Talent Management Group
3. Training Online Syariah Banking Class Jakarta, 22 September 2020 Bank Syariah Mandiri
1 Investor Conference 3 kali Konferensi terkait update kinerja Perseroan Jakarta dan Singapore
2 Virtual Investor 13 kali Konferensi virtual terkait update kinerja Perseroan Jakarta
Conference
3 Non-Deal Roadshow 1 kali Pertemuan di lokasi kantor Pemegang Saham untuk update UK/Europe
kinerja Perseroan
4 Virtual Non-Deal 2 kali Pertemuan virtual dengan Pemegang Saham untuk update kinerja Jakarta
Roadshow Perseroan
6 Quarterly Earnings Call/ 4 kali Pemaparan laporan kinerja keuangan triwulanan kepada investor Jakarta
Analyst Meeting dan analis
7 Review Meeting dengan 2 kali Pertemuan Perseroan dengan Credit Rating Agencies (CRA) untuk Jakarta
Credit Rating Agencies update peringkat Bank Mandiri setiap tahunnya.
Siaran Pers
Salah satu bentuk penyebarluasan informasi Bank Mandiri kepada publik yaitu dengan melakukan siaran pers. Siaran pers yang telah
dilakukan bertujuan untuk menggambarkan kegiatan atau peristiwa yang terjadi. Selama tahun 2020, siaran pers yang telah dilakukan Bank
Mandiri antara lain:
Januari
1. 02 Januari 2020 Bank Mandiri Pindahkan Operasional Cabang Yang Terdampak Banjir
2. 03 Januari 2020 Bank Mandiri Bantu Korban Banjir Terjunkan 500 Pegawai Sebagai Relawan
3. 12 Januari 2020 Salurkan US$3,4 Miliar, Bank Mandiri Kuasai Pangsa Pasar Kredit Sindikasi
4. 17 Januari 2020 Bank Mandiri Perkuat KUR di Destinasi Wisata Prioritas
5. 21 Januari 2020 Optimalisasi Pengelolaan Aset Tanah, Mandiri Gandeng Kementerian Agraria
6. 24 Januari 2020 Kinerja Moncer, Bank Mandiri Cetak Cuan Rp27,5 Triliun Pada 2019
7. 27 Januari 2020 Pengelola Aset USD4 triliun akan Hadiri Mandiri Investment Forum
8. 29 Januari 2020 Beli Pulsa atau Data Telkomsel via e-channel Bank Mandiri, Nasabah Gaet Hadiah Mobil
Februari
9. 05 Februari 2020 MIF Konsisten Promosikan Peluang Investasi Indonesia
10. 06 Februari 2020 Mandiri Berbagi Kebahagiaan Imlek dengan Nasabah Utama
11. 10 Februari 2020 Mandiri Gandeng Bukalapak Perluas Akses Keuangan bagi Masyarakat Melalui Warung Tradisional
12. 11 Februari 2020 Bisnis Kantor Luar Negeri Bank Mandiri Melonjak
13. 19 Februari 2020 RUPS Mandiri Bagikan 60% Laba 2019 Sebagai Dividen
14. 20 Februari 2020 12 Ribu Pelari Akan Berlaga di Mandiri Jogja Marathon 2020
15. 26 Februari 2020 Dukung UMKM, Mandiri Seriusi Kolaborasi dengan e-Commerce dan Tekfin
16. 27 Februari 2020 Mandiri Gaet Platform Daring dan Usaha Rintisan untuk Pasarkan KPR secara Online
Maret
17. 03 Maret 2020 Siaga Corona, Bank Mandiri Bagikan 10.000 Masker Ke Warga Depok
18. 06 Maret 2020 Bank Mandiri Optimis Stimulus Pemerintah dapat Menjaga Ekonomi Domestik dari Virus Corona
19. 06 Maret 2020 Bank Mandiri Tunjuk Rully Setiawan Jadi Corporate Secretary
20. 06 Maret 2020 Bank Mandiri Terapkan Protokol Anti-Virus Corona
21. 09 Maret 2020 Antisipasi Epidemi Virus Corona, Mandiri Jogja Marathon 2020 Ditunda Hingga 15-16 Agustus 2020
22. 10 Maret 2020 Bank Mandiri Bekerjasama Dengan Microsoft Untuk Optimalkan Bisnis
23. 11 Maret 2020 Antisipasi Digital Booming, Mandiri Luncurkan Hype Branch
24. 13 Maret 2020 Bank Mandiri Gandeng BPJS TK Siapkan Perlindungan bagi Debitur KUR
25. 16 Maret 2020 Bank Mandiri Terapkan Work From Home
26. 17 Maret 2020 Kantor Cabang Bank Mandiri Tetap Beroperasi
27. 18 Maret 2020 Antisipasi Kebutuhan Transaksional Masyarakat, Bank Mandiri Pastikan Kesiapan Jaringan ATM
28. 22 Maret 2020 Cegah Penyebaran Covid 19, Bank Mandiri Sesuaikan Jam Operasional Cabang
29. 24 Maret 2020 Bank Mandiri Mendukung Sektor UMKM di Tengah Badai Corona
30. 30 Maret 2020 Bikin Gampang Transaksi Jumbo dari Rumah, Bank Mandiri Naikkan Limit Transfer Online
April
31. 01 April 2020 Erick Thohir: Perlindungan Bagi Tenaga Kesehatan itu Mutlak
32. 01 April 2020 Bank Mandiri Bebaskan Biaya Top Up GoPay
33. 02 April 2020 Bank Mandiri Berikan APD dan Ventilator ke RSUP Persahabatan
34. 05 April 2020 Bank Mandiri Incar Rp1 Triliun dari Penerbitan Obligasi Rupiah
35. 07 April 2020 Pegawai Mandiri Sisihkan Gaji Bantu Masyarakat Terdampak Corona
36. 14 April 2020 Bank Mandiri Salurkan Program Bansos Kepada Lebih dari 4 Juta KPM Setiap Bulan
37. 14 April 2020 Bank Mandiri Salurkan Bantuan Alat Kesehatan ke RS Rujukan Covid di Jakarta
38. 19 April 2020 Puasa @dirumahaja Makin Cihuy, Mandiri Tawarkan Promo Belanja Murah Online
39. 23 April 2020 Ramadhan, Bank Mandiri Sesuaikan Jam Layanan Cabang
40. 29 April 2020 Bank Mandiri Salurkan Rp140 Miliar Untuk Bantu Penanganan Covid 19
41. 29 April 2020 Antisipasi Pembatasan Aktivitas Sosial, Mandiri Efisienkan Penyiapan Uang Tunai Jelang Idul Fitri
Mei
42. 04 Mei 2020 Dukung #dirumahaja, Bank Mandiri Tingkatkan Pembukaan Rekening secara Online
43. 08 Mei 2020 Bank Mandiri Salurkan Bantuan Sosial kepada KPM terdampak Covid 19
44. 10 Mei 2020 Mandiri Group Sisihkan Gaji dan THR Rp17 Miliar untuk Donasi Kemanusiaan Melalui Mandirian Cinta Indonesia
45. 14 Mei 2020 Libur Lebaran Tahun ini Bank Mandiri Siagakan 121 Cabang
46. 17 Mei 2020 Bank Mandiri Telah Berlakukan Protocol Covid dan siap Jalankan Skenario New Normal
47. 29 Mei 2020 Gerakkan Ekonomi Nasional, Bank Mandiri Restrukturisasi Kredit lebih dari 300 Ribu Debitur Terdampak Covid-19
Juni
48. 08 Juni 2020 Perkuat Layanan Digital, Mandiri Jaga Momentum Pertumbuhan
49. 19 Juni 2020 Dorong Penetrasi E-Money, Mandiri Online Tambah Fitur Update Saldo di Perangkat iOS
50. 21 Juni 2020 Mandiri Terus Perkuat Digital Banking
51. 21 Juni 2020 Gerakkan Ekonomi Mikro, Bank Mandiri Salurkan Rp6 miliar ke Ratusan Warung Kecil dan Agen Makanan
52. 24 Juni 2020 Mandiri Digital: Dorong Pertumbuhan UMKM, Bank Mandiri Luncurkan Mandiri Pintar
Juli
53. 02 Juli 2020 Bank Mandiri Layanan Transaksi Keuangan Alumni Universitas Islam Indonesia
54. 07 Juli 2020 Kebut Penyaluran Dana PEN khusus UMKM, Bank Mandiri Jalin Kerjasama Penjaminan dengan Jamkrindo dan Askrindo
55. 08 Juli 2020 Optimalkan Dana PEN, Bank Mandiri Fokus Garap Sektor Pendukung Padat Karya dan Ketahanan Pangan
56. 09 Juli 2020 Dorong Pemanfaatan Transaksi Digital, Bank Mandiri Hadirkan Kantor Cabang Modern Edukatif
57. 13 Juli 2020 Layanan Interaktif Bank Mandiri 24 Jam Kini Hadir di Aplikasi Whatsapp
58. 14 Juli 2020 Dukung Program PEN, Bank Mandiri Salurkan Rp3,5 Miliar kepada Pelaku UMKM di Bogor
59. 17 Juli 2020 Perkuat Permodalan UMKM, Bank Mandiri Tingkatkan Digital Lending
60. 20 Juli 2020 Optimalisasi Lelang Aset, Bank Mandiri Sepakati Kerjasama dengan Ditjen Kekayaan Negara
61. 21 Juli 2020 Bantu Pulihkan Ekonomi Domestik, Bank Mandiri Salurkan Kredit PEN Rp12,05 Triliun
62. 23 Juli 2020 Perkuat Sinergi BUMN, Bank Mandiri Layani Program Benefit Pegawai dan Sinergikan Program Pengembangan SDM
PT Kereta Api Indonesia (Persero)
63. 24 Juli 2020 Dorong Pemulihan Ekonomi, KUR Bank Mandiri Sasar Sektor Produksi
64. 27 Juli 2020 Pegawai Mandiri Group Donasikan Gaji Rp13,8 miliar untuk Masyarakat Terdampak Corona
65. 29 Juli 2020 Bank Mandiri Gandeng PBNU Salurkan Kurban Untuk Negeri
Agustus
66. 10 Agustus 2020 Pacu Penyaluran PEN ke UKM, Bank Mandiri Siapkan Kredit Produktif Bebas Agunan
67. 11 Agustus 2020 Bank Mandiri Siapkan Pembiayaan bagi Supplier Wika Beton
68. 12 Agustus 2020 Kompetisi Wirausaha Muda Mandiri 2020, Dibuka!
69. 13 Agustus 2020 Bank Mandiri Gandeng Bukalapak Promosikan UMKM Binaan
70. 13 Agustus 2020 Dorong Transaksi e-channel, Bank Mandiri Gandeng Bright Store
71. 14 Agustus 2020 Integrasikan Layanan, Bank Mandiri Kembangkan Pusat UKM
72. 18 Agustus 2020 Bank Mandiri dan KAI menerbitkan Kartu Commuter Pay
73. 19 Agustus 2020 Bank Mandiri Pimpin Pangsa Pasar Sindikasi Indonesia
74. 19 Agustus 2020 Kredit Bank Mandiri Tetap Tumbuh di kala Pandemi
75. 26 Agustus 2020 Bikin Belanja Online Makin Gampang, Bank Mandiri Kenalkan Cara Baru Bayar Pakai Direct Debit
September
76. 02 September 2020 Bank Mandiri Siap Jalankan Rotasi Bankir BUMN
77. 08 September 2020 Dukung Pembiayaan Produktif UMKM, Mandiri Gandeng Telkomsel dan LinkAja dalam Penyaluran Kredit Mikro Secara Digital
78. 09 September 2020 Genjot Bisnis KPR, Bank Mandiri Gelar Festival Property Online
79. 09 September 2020 Bank Mandiri Gandeng Alumni Universitas Islam Indonesia Kembangkan Transaksi Non-Tunai
80. 14 September 2020 Respon Penerapan PSBB penuh, Bank Mandiri Sesuaikan Operasional Cabang di DKI Jakarta
81. 14 September 2020 Langkah Nyata Gerakkan Sektor Riil, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Open Banking untuk Mitra Pebisnis
82. 16 September 2020 Bangkitkan Ekonomi Domestik, Bank Mandiri Terus Salurkan Kredit Program PEN
83. 21 September 2020 Nasabah Antusias, Bank Mandiri Optimis Capai Target Penjualan SR013
84. 23 September 2020 Dorong Proyek Infrastruktur Strategis, Bank Mandiri Kucurkan Kredit PEN kepada Supplier Adhi Karya
85. 24 September 2020 Bank Mandiri Fasilitasi Pembelian Apartemen LRT City
86. 27 September 2020 Bank Mandiri Segera Salurkan Dana PEN Tahap Kedua
87. 30 September 2020 Mau Belanja Cuma Bayar 22% dari Harga Normal? Begini Caranya
Oktober
88. 01 Oktober 2020 Fasilitasi Masyarakat Beli Properti Di Tengah Pandemi, Bukarumah dari Bukalapak dan Bank Mandiri Diminati Hingga
12.000 Orang Per Hari
89. 02 Oktober 2020 Rayakan HUT di Tengah Pandemi, Bank Mandiri Berbagi Kebahagiaan dengan Aksi Sosial
90. 04 Oktober 2020 Konsisten Jaga Kualitas Tata Kelola SDM, Bank Mandiri Raih Predikat Perusahaan Terbaik Untuk Bekerja 2020
91. 19 Oktober 2020 Gairahkan Sektor Transportasi, Bank Mandiri Gelontorkan Kredit PEN kepada Supplier PELINDO IV
92. 21 Oktober 2020 Regenerasi Kepemimpinan Berlanjut, Darmawan Junaidi Jadi Direktur Utama Bank Mandiri
93. 22 Oktober 2020 Libur 28-30 Oktober 2020, Bank Mandiri Operasikan 133 Kantor Cabang untuk Layanan Perbankan Terbatas
94. 26 Oktober 2020 Penyaluran Kredit Bank Mandiri Tetap Tumbuh
95. 27 Oktober 2020 Libur Cuti Bersama 28-30 Oktober 2020, Bank Mandiri Operasikan 133 Cabang untuk Layanan Perbankan Terbatas
November
96. 01 November 2020 Tingkatkan Kenyamanan Transportasi Publik di Tengah Pandemi, Bank Mandiri Terbitkan e-money Edisi Jak Lingko
97. 03 November 2020 Optimalkan Data Nasabah, Bank Mandiri Tawarkan Program & Layanan sesuai Customer Preference
98. 11 November 2020 Bank Mandiri Tunjuk Rudi As Aturridha Sebagai Corporate Secretary
99. 12 November 2020 Bank Mandiri Salurkan Bansos di Provinsi Sumatera Utara
100. 24 November 2020 Bank Mandiri dan Shopee Bikin Uang Elektronik Co-branding Desain
101. 27 November 2020 Ajang Wirausaha Muda Mandiri 2020 Kenalkan 21 Inspirator inovatif
Desember
102. 02 Desember 2020 Sematkan Fitur QR Payment pada Mandiri Online, Bank Mandiri Makin Mantap Dukung Cashless Society
103. 12 Desember 2020 Antisipasi Periode Libur Natal dan Tahun Baru 2021, Mandiri Siapkan Rp15,1 Triliun
104. 16 Desember 2020 Dorong Perdagangan Internasional, Bank Mandiri Kembangkan Platform Digital Multiservice
105. 18 Desember 2020 Bank Mandiri Jadi Mitra Terbaik Penjualan SUN
106. 21 Desember 2020 Mandiri Sahabatku Asah Insting Kewirausahaan 1000 Pekerja Migran Indonesia
107. 29 Desember 2020 Jaga Ketahanan Pangan, Bank Mandiri Berikan Kredit Mikro Produktif ke Petani Mitra PLN
Buletin
Bank Mandiri secara rutin menerbitkan buletin setiap tahunnya. Adapun buletin yang telah diterbitkan selama tahun 2020 yaitu:
Laporan Berkala
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak OJK, BEI, Kementerian Triwulanan 4
Keuangan, Kementerian BUMN
Januari - Desember 2020 Keterbukaan Informasi terkait Pemegang Saham Tertentu (Sebanyak 15 laporan) OJK & BEI
Januari – Desember 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Perubahan Anggota Direksi dan/atau Anggota OJK & BEI
Dewan Komisaris (Sebanyak 2 laporan)
Januari – Desember 2020 Penetapan Efektif atas Pengangkatan Pengurus PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. OJK
(Sebanyak 3 laporan)
Januari – Desember 2020 Penetapan Efektif atas Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Bank Mandiri OJK
(Persero) Tbk. (Sebanyak 4 Laporan)
Januari – Desember 2020 Penyampaian Bukti Iklan (Pemberitahuan RUPS, Pemanggilan RUPS, Koreksi OJK & BEI
Pemanggilan RUPS, Ringkasan Risalah RUPS , Prospektus Ringkas Penawaran
Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I Tahun 2020, dan Perubahan
Prospektus) (Sebanyak 13 laporan)
Januari – Desember 2020 Perubahan Susunan Keanggotaan Komite Audit (Sebanyak 3 laporan) OJK & BEI
Januari – Desember 2020 Penyampaian Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (Sebanyak 2 laporan) OJK
Januari – Desember 2020 Laporan Perubahan Corporate Secretary (Sebanyak 2 laporan) OJK & BEI
3 Januari 2020 Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun Buku 2019 OJK
13 Januari 2020 Pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan OJK, BEI, & KSEI
27 Januari 2020 Keterbukaan Informasi berupa Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan OJK, BEI, & KSEI
21 Februari 2020 Keterbukaan Informasi berupa Penyampaian Ringkasan Risalah RUPS Tahunan OJK, BEI, & KSEI
3 Maret 2020 Keterbukaan Informasi terkait Aksi Korporasi OJK & BEI
6 Maret 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Dampak Penerapan PSAK 71, 72, dan 73 OJK & BEI
20 Maret 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Keterbukaan Informasi atas Rencana Pembelian OJK & BEI
Kembali Saham oleh Perseroan dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi secara
Signifikan
27 Maret 2020 Laporan Pembayaran Dividen Bagian Pemerintah Republik Indonesia Kementerian Keuangan
6 April 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Prospektus Ringkas Penawaran Umum BEI
Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020
5 Mei 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material atau Fakta Material Lainnya – Rencana OJK & BEI
Penerbitan Euro Medium Term Note (EMTN)
5 Mei 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Prospektus Obligasi Berkelanjutan Bank Mandiri OJK & BEI
II Tahap I Tahun 2020
13 Mei 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Penerbitan Global Bonds/Euro Medium Term OJK & BEI
Note (EMTN)
20 Mei 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Dampak Pandemi Covid-19 OJK & BEI
15 Juni 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Pembelian Kembali atau Pembayaran Efek OJK & BEI
Bersifat Utang dan/atau Sukuk
19 Juni 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Berakhirnya Periode Pembelian Kembali Saham OJK & BEI
Perseroan
8 Juli 2020 Penyampaian Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Obligasi OJK, BEI, & Wali Amanat (Bank
Berkelanjutan Bank Mandiri I Tahap II Tahun 2020 Permata)
3 September 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan OJK & BEI
sebagai Anggota Direksi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
14 September 2020 Pemberitahuan Rencana Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa OJK, BEI, & KSEI
29 September 2020 Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa OJK & BEI
13 Oktober 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Penandatanganan Perjanjian Penggabungan OJK & BEI
Bersyarat
13 Oktober 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Informasi mengenai Pemanggilan RUPS Luar OJK & BEI
Biasa
16 Oktober 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Penandatanganan Akta Perjanjian Pemasukan OJK & BEI
dalam Perseroan Terbatas (Inbreng), Akta Pelepasan Hak, dan Akta Pemasukan ke
dalam Perusahaan
22 Oktober 2020 Ringkasan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa OJK & BEI
3 November 2020 Perubahan Anggota Direksi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. LPS
30 Desember 2020 Laporan Informasi atau Fakta Material Penambahan Penyertaan Modal ke Perusahaan OJK & BEI
Kode Etik
Kode etik merupakan pedoman perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam menjalankan tugas dan kegiatan sehari-hari serta dalam melakukan
hubungan bisnis dengan para nasabah, rekanan maupun rekan kerja. Adanya aturan dasar tersebut yang dimuat dalam Kode Etik (Code of
Conduct), menjadikan salah satu komitmen Bank Mandiri terhadap prinsip-prinsip tata kelola, yang selama ini mendukung Perseroan untuk
mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan.
Etika kerja merupakan penjabaran prinsip-prinsip dasar perilaku pribadi dan profesional yang diharapkan dilakukan oleh Jajaran Bank
dalam melaksanakan tugasnya. Etika bisnis merupakan prinsip moral terkait perilaku individu, perlindungan terhadap harta milik bank, dan
penyelenggaraan bisnis bank salah satunya dalam berinteraksi dengan stakeholders, sebagai dasar perilaku Jajaran Bank Mandiri dalam
menjalankan aktivitas bisnis. Hal Ini merupakan standar perilaku yang harus diterapkan oleh seluruh level organisasi.
1. Benturan Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana Jajaran Bank dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
kepentingan kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak
(conflict of lain sehingga Jajaran Bank tersebut dimungkinkan kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan kebijakan sesuai
kewenangan yang telah diberikan Bank kepadanya. Oleh karenanya seluruh jajaran Bank :
interest)
a. wajib menghindari kegiatan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dan melaporkan kepada atasan langsung
apabila tidak dapat menghindari.
b. dilarang memberikan persetujuan dan atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit, serta tingkat bunga khusus maupun
kekhususan lainnya untuk:
i. Dirinya sendiri.
ii. Keluarganya.
iii. Perusahaan dimana ia dan atau keluarganya mempunyai kepentingan.
c. dilarang bekerja pada perusahaan lain, kecuali apabila telah mendapatkan penugasan atau ijin tertulis dari Bank, Dewan
Komisaris dan Direksi yang mengikuti ketentuan regulator.
d. dilarang menjadi rekanan secara langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk barang atau jasa bagi Bank.
e. dilarang mengambil barang-barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga ataupun kepentingan pihak luar lainnya.
f. hanya diperkenankan melakukan transaksi sekuritas, perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi derivatif dan barang
lainnya untuk kepentingan sendiri apabila tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan insider trading dari
Otoritas Pasar Modal, dan peraturan lainnya.
3. Penyalahgunaan a. dilarang menyalahgunakan wewenang dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung, dari pengetahuan
Jabatan dan yang diperoleh dari kegiatan bisnis Bank untuk:
Gratifikasi i. Keuntungan pribadi.
ii. Keuntungan bagi anggota keluarganya.
iii. Keuntungan bagi pihak-pihak lainnya.
b. dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima gratifikasi yang berhubungan dengan
jabatannya dan berlawanan dengan kewajibannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jenis-jenis gratifikasi dan mekanisme pelaporannya akan diatur dalam ketentuan tersendiri.
c. dilarang meminta atau menerima, mengizinkan atau menyetujui untuk menerima suatu hadiah atau imbalan dari pihak
ketiga yang mendapatkan atau berusaha mendapatkan pekerjaan yang berkaitan dengan pengadaan barang maupun jasa
dari Bank.
d. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan bingkisan berupa barang atau dalam bentuk lainnya pada
saat-saat tertentu seperti pada Hari Raya, perayaan tertentu, musibah dan lain-lain, apabila:
i. Akibat penerimaan bingkisan tersebut diyakini menimbulkan dampak negatif dan mempengaruhi keputusan bank, dan
ii. Harga bingkisan tersebut di luar batas yang wajar, maka Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus
segera mengembalikan bingkisan tersebut dengan penjelasan secara sopan bahwa Jajaran Banktidak diperkenankan
menerima bingkisan.
e. Dalam hal pemberian bingkisan sebagaimana disebutkan dalam butir (d) di atas karena satu dan lain hal sulit dikembalikan,
anggota Jajaran Bank yang menerima bingkisan tersebut harus segera melaporkan kepada UPG dengan tembusan Kepala
Unit Kerja.
f. Dalam hal nasabah, rekanan, dan pihak-pihak lain memberikan barang promosi, maka sepanjang akibat penerimaan barang
promosi tersebut tidak menimbulkan dampak negatif, maka diperbolehkan diterima.
g. Dalam rangka pengadaan barang dan jasa dari pihak ketiga untuk keperluan dinas Bank, harus berusaha mendapatkan harga
terbaik dengan potongan harga maksimal yang potongan harganya dibukukan untuk keuntungan Bank.
h. dilarang menggunakan jabatannya untuk meminjam dari nasabah atau berhutang kepada nasabah.
i. dilarang memanfaatkan kesempatan menggunakan fasilitas Bank untuk keuntungan sendiri di luar yang telah disediakan
oleh Bank.
4. Perilaku insiders a. Jajaran Bank yang memiliki informasi rahasia tidak diperkenankan menggunakan informasi tersebut untuk mengambil
keuntungan bagi dirinya sendiri, keluarganya atau pihak ketiga lainnya.
b. dilarang menggunakan informasi internal untuk melakukan pembelian, atau memperdagangkan sekuritas, kecuali jika
informasi tersebut telah diketahui oleh publik.
c. dilarang menyalahgunakan posisinya dan mengambil keuntungan baik langsung maupun tidak langsung bagi dirinya
maupun orang lain yang dapat mempengaruhi keputusan.
d. Pengambilan keputusan untuk menjual atau membeli aset Bank serta jasa lainnya harus dilakukan dengan mengutamakan
kepentingan Bank.
5. Integritas dan a. harus menyajikan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Akurasi Data b. tidak diperkenankan membukukan dan/atau mengubah dan/atau menghapus pembukuan, dengan maksud untuk
Bank mengaburkan transaksi.
c. hanya diperkenankan melakukan perubahan atau penghapusan data berdasarkan otorisasi pejabat berwenang sesuai
prosedur yang telah ditetapkan Bank.
d. tidak diperkenankan memanipulasi dokumen.
6. Integritas Sistem a. harus senantiasa mawas diri dan menghindarkan keterlibatan Bank dalam kegiatan kriminal di bidang keuangan dan
Perbankan perbankan.
b. wajib mencurigai adanya transaksi yang tidak biasa dan wajib melakukan tindakan preventif dalam mendeteksi rekening-
rekening yang dicurigai telah digunakan untuk kegiatan seperti money laundering, terrorism financing, korupsi dan tindak
kejahatan lainnya.
Adapun etika bisnis sebagai dasar perilaku Jajaran Bank dalam menjalankan aktivitas bisnis, mencakup aspek berikut:
3. Penyelenggaraan a. Mis-representasi
Bisnis Bank i. Jajaran Bank yang mewakili Bank dalam berhubungan dengan pihak ketiga bertindak sesuai kapasitas dan
kewenangannya.
ii. Jajaran Bank yang mewakili Bank memberikan keterangan, dokumen dan laporan yang benar dengan cara yang benar.
iii. Jajaran Bank menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dari pihak lain.
b. Hubungan dengan Mitra Kerja
i. senantiasa memprioritaskan kepentingan Bank dalam berhubungan dengan mitra kerja.
ii. mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme serta citra negatif dalam berhubungan dengan mitra kerja.
iii. dalam bekerja sama dengan mitra kerja menerapkan prinsip profesionalisme dan keadilan yang dilandasi itikad baik.
c. Perilaku dalam Berkompetisi
i. bertanggung jawab menciptakan dan menjaga kompetisi yang sehat dalam menjalankan bisnis.
ii. menjauhi, menghindari dan mencegah cara-cara berkompetisi yang tidak sehat dalam mengembangkan karirnya.
d. Hubungan dengan Organisasi Lain
i. dapat melakukan kontak bisnis dengan organisasi lain termasuk kompetitor sepanjang memberikan manfaat bagi Bank.
ii. menghindarkan diri dari segala bentuk kolaborasi/persekutuan yang tidak patut dengan pihak lain.
e. Mendapatkan dan Menggunakan Informasi Pihak Ketiga
i. menghindari perolehan informasi rahasia dari pihak ketiga/kompetitor dengan cara yang tidak patut.
ii. tidak merekrut pegawai kompetitor dengan tujuan untuk mendapatkan informasi rahasia dari perusahaan kompetitor.
f. Hubungan dengan Regulator
memegang teguh prinsip etika dan ketentuan yang berlaku dalam membina hubungan dengan Regulator.
Penerapan kode etik diharapkan dapat mendorong terwujudnya perilaku yang professional, bertanggungjawab, wajar, patut dan dapat
dipercaya dalam melakukan hubungan bisnis dengan sesama rekan kerja maupun para mitra kerja.
Upaya Penerapan dan Penegakan Kode Etik Sanksi Ringan 1. Teguran Tertulis Pertama
2. Teguran Tertulis Kedua
Pegawai dapat melaporkan dugaan pelanggaran atas implementasi
kode etik kepada atasan, melalui mekanisme whistleblowing system Sanksi Sedang 1. Peringatan Tertulis Pertama
2. Peringatan Tertulis Kedua
yang disebut Letter to CEO (LTC). Setiap perbuatan yang setelah
3. Peringatan Tertulis Keras dan Terakhir
diinvestigasi terbukti sebagai pelanggaran atas kode etik akan
Sanksi Berat Pemberhentian/Pemutusan Hubungan Kerja
dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Upaya implementasi dan penegakkan kode etik Bank Mandiri Jumlah Pelanggaran Kode Etik
dilakukan dengan penuh kesadaran secara terus-menerus dalam Selama tahun 2020, telah terjadi 518 (lima ratus delapan belas)
bentuk komitmen, sikap dan perbuatan, yang dilakukan antara lain pelanggaran kode etik dengan rincian sebagai berikut:
dengan:
Tabel Jenis Sanksi Pelanggaran Kode Etik
1. Pernyataan Kepatuhan Kode Etik Bank Mandiri
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membaca, memahami
Jenis Sanksi 2020 2019
dengan baik serta diwajibkan menandatangani “Pernyataan
Kepatuhan Jajaran Bank terhadap Kode Etik”.
Teguran Tertulis Pertama 155 204
2. Komitmen Manajemen dan Seluruh Pegawai Bank Mandiri
Teguran Tertulis Kedua 46 72
Komitmen manajemen serta seluruh pegawai Bank Mandiri
untuk tidak menerima uang dan/atau barang Gratifikasi dan/ Peringatan Tertulis Pertama 160 142
atau bingkisan yang berhubungan dengan kewajiban atau Peringatan Tertulis Kedua 49 59
tugasnya dipublikasikan melalui media massa dan website
Peringatan Tertulis Keras dan Terakhir 36 69
Perseroan.
Pemutusan Hubungan Kerja 72 60
3. Annual Disclosure Benturan Kepentingan
Total 518 606
Jajaran Bank Mandiri diharuskan membuat pernyataan
tahunan (annual disclosure) terkait benturan kepentingan
setiap tahun, dan setiap unit kerja diwajibkan menyampaikan Adapun jumlah pelanggaran kode etik berdasarkan kategori sanksi
laporan transaksi/putusan yang mengandung benturan yang diberikan adalah sebagai berikut.
kepentingan setiap triwulan.
4. Pakta Integritas Jenis Sanksi 2020 2019
Pakta integritas ditandatangani oleh pejabat pemegang
kewenangan dan seluruh rekanan/mitra Bank Mandiri yang Ringan 201 276
yang terlibat dalam proses pemberian kredit, pengadaan
Sedang 245 201
barang dan jasa, serta akreditasi rekanan. Selain itu
penandatanganan Pakta Integritas Tahunan dilakukan oleh Berat 72 129
seluruh Dewan Komisaris, Direksi, serta Pejabat Eksekutif Bank Total 518 606
Mandiri dalam upaya penerapan pengendalian gratifikasi.
Seluruh pegawai Bank Mandiri juga menandatangani Pakta
Integritas untuk penerapan gratifikasi dalam 1 (satu) tahun
sekali.
Sebagai implementasi dari komitment tersebut, Bank Mandiri telah Struktur Organisasi Unit Pengendali Gratifikasi
melakukan hal-hal sebagai berikut: Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) Bank Mandiri dikelola oleh Satuan
1. Membentuk Unit Pengendali Gratifikasi yang merupakan Kerja Kepatuhan (SKK) di Perseroan, yaitu Compliance & AML –
bagian dari unit kerja Kepatuhan sebagai koordinator CFT Group. UPG berfungsi melakukan pengendalian gratifikasi
pengendalian gratifikasi di Bank Mandiri. di lingkungan Bank Mandiri yang dalam menjalankan tugasnya
2. Menerbitkan ketentuan mengenai program pengendalian dibantu oleh Decentralized Compliance & Operational Risk (DCOR)
gratifikasi di lingkungan Bank Mandiri yang setiap tahunnya dan Anti Money Laundering Officer (AMLO). Adapun susunan
atau sesuai kebutuhan Perseroan senantiasa dilakukan organisasi UPG Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Penerbitan
Surat KPK
Laporan via GOL KPK
Penentuan
DCOR AMLO Direktur Manfaat Milik Pelapor
Kepatuhan
Batas Waktu
10HK 20HK 30HK 60HK 67HK
Sosialisasi Kebijakan Gratifikasi tidak memberikan gratifikasi terkait perayaan keagamaan melalui
Sosialisasi terkait pengendalian gratifikasi dilakukan secara media surat kabar nasional.
berkelanjutan kepada seluruh level organisasi untuk meningkatkan
awareness. Dalam pelaksanaannya UPG berkoordinasi dengan Laporan Gratifikasi Tahun 2020
DCOR Head dan Risk Business Control-AMLO. Adapun sosialisasi Pegawai Bank Mandiri yang menerima/menolak gratifikasi wajib
tersebut dilakukan langsung kepada Unit Kerja di Kantor Pusat, melaporkan penerimaan/ penolakannya secara langsung kepada
Kantor Wilayah, Kantor Cabang maupun melalui kelas-kelas regular KPK melalui aplikasi GOL (Gratifikasi Online) dengan alamat http://
ODP/SDP. Selama tahun 2020, telah dilakukan sosialisasi secara gol.kpk.go.id atau melalui UPG menggunakan sarana email upg@
daring kepada pegawai Bank Mandiri. Media lain yang digunakan bankmandiri.co.id
dalam menyebarluaskan kebijakan pengendalian gratifikasi
adalah melalui pemasangan Poster Pengendalian Gratifikasi di Selama tahun 2020, jumlah laporan penerimaan/penolakan
Kantor Wilayah dan Kantor Pusat, melalui pengiriman Email Blast, gratifikasi yang diterima oleh UPG sebanyak 104 laporan. Penerimaan
Screen Saver, Majalah Mandiri, lemari pajang barang gratifikasi dan gratifikasi yang dilaporkan di antaranya berupa gratifikasi suap,
himbauan kepada seluruh rekanan/mitra kerja Bank Mandiri untuk makanan/barang mudah busuk, barang dalam rangka kedinasan,
honorarium dalam rangka kedinasan dan pernikahan.
Whistleblowing System
Untuk menjaga dan meningkatkan reputasi Bank Mandiri serta sejalan dengan pilar ke 2 Strategi Anti Fraud (SAF) yaitu pilar deteksi, diperlukan
sarana dan sistem pengendalian risiko melalui mekanisme Whistleblowing System (WBS). Bank Mandiri telah menyediakan media pelaporan
pengaduan pelanggaran dengan nama Letter to CEO (LTC). LTC bertujuan untuk mendeteksi perbuatan fraud atau indikasi fraud, mendorong
awareness dan kepedulian seluruh pegawai serta meningkatkan reputasi perusahaan di mata stakeholders.
Pengelolaan penerimaan dan administrasi laporan LTC dilakukan oleh pihak ketiga independen untuk memberikan safe-environment
yang mendorong karyawan dan para stakeholders untuk berani melaporkan perbuatan fraud atau indikasi fraud. Jenis-jenis fraud yang
dilaporkan diantaranya kecurangan, penipuan, penggelapan asset, pembocoran informasi, tindak pidana Bank dan tindakan lain yang dapat
dipersamakan dengan Fraud sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Selain untuk melaporkan perbuatan fraud atau
indikasi fraud, LTC dapat juga digunakan untuk melaporkan pelanggaran non fraud seperti pelanggaran norma dan etika (code of conduct).
2018
• Pengelolaan LTC melibatkan pihak independen.
• Pihak yang dapat melaporkan dapat berasal dari pihak internal maupun
eksternal Bank Mandiri.
• Pelapor dapat mencantumkan identitas lengkap atau secara anonymous
(identitas hanya diketahui pihak independen).
• Media pelaporan yaitu SMS/WA, Email, website dan surat.
• Laporan LTC yang lebih luas meliputi laporan fraud/indikasi fraud, non fraud
dan masukan/ide perbaikan proses bisnis.
LETTER TO CEO (LTC)
2013
• Diperbolehkan tidak mencantumkan identitas pelapor.
• Vendor dapat melapor.
• Media pelaporan ditambah dengan website LTC.
• Laporan LTC meliputi laporan fraud/indikasi fraud.
• WBS-LTC dikelola oleh pihak internal.
2009
• Harus ada identitas Pelapor.
• Hanya untuk Pegawai.
• Media hanya melalui surai, email dan sms.
• WBS-LTC dikelola oleh pihak internal.
Pengelolaan LTC
Pengelolaan LTC melibatkan pihak ketiga independen, yang bertujuan antara lain:
1. Bersifat independen dan professional.
2. Meminimalisir risiko benturan kepentingan (conflict of interest).
3. Memberikan rasa aman bagi pelapor.
4. Meningkatkan kepercayaan stakeholders dalam pengelolaan LTC.
5. Pelapor dapat memonitor status tindak lanjut laporan LTC yang disampaikannya.
Sosialisasi LTC
Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai LTC di seluruh tingkatan dalam organisasi, Bank Mandiri secara konsisten dan
berkelanjutan mengadakan sosialisasi dengan berbagai cara, di antaranya melalui penayangan video pendek, pemasangan poster di sekitar
lingkungan kerja, screen saver PC dan e-mail blast kepada jajaran Bank Mandiri serta menggunakan media cetak sehingga LTC kedepannya
dapat lebih efektif.
2017 0 8 0 0 5 3 0 8 8
2018 0 7 1 0 2 2 4 8 8
2019 4 24 10 10 23 8 17 48 48
2020 4 24 38 9 29 22 24 75 75
Pada periode 2020, keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin,
dapat dilihat sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Usia Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin
Muhamad Komisaris Utama/ 55 Tahun Pria • Sarjana di bidang Ekonomi. Memiliki pengalaman Macroeconomic,
Chatib Basri Komisaris • Master of Business kerja antara lain di bidang Finance
Independen Administration di bidang keuangan dan pengawasan
Economic Evelopment. perusahaan.
• Ph.D di bidang Ekonomi.
Andrinof A. Wakil Komisaris 58 Tahun Pria • Sarjana di bidang Ilmu Sosial Memiliki pengalaman Macroeconomic
Chaniago Utama/Komisaris dan Politik. kerja antara lain di
Independen • Magister di bidang bidang perbankan dan
Perencanaan dan Kebijakan pengawasan perusahaan..
Publik.
Boedi Armanto Komisaris 61 Tahun Pria • Sarjana di bidang Agronomi Memiliki pengalaman Audit, Banking
Independen • Magister di bidang Ekonomi kerja antara lain di bidang
Penerapan pengawasan perbankan.
• Doktor di bidang Ekonomi
Loeke Larasati A. Komisaris 61 Tahun Wanita • Sarjana di bidang Hukum. Memiliki pengalaman Legal
Independen • Magister di bidang Manajemen. kerja antara lain di bidang
hukum dan perbankan.
Mohamad Nasir Komisaris 60 Tahun Pria • Sarjana di bidang Accounting. Memiliki pengalaman Accounting
Independen • Master di bidang Accounting. kerja antara lain di bidang
• Doctor di bidang Accounting. akuntansi dan keuangan.
• Honorary Doctorate di bidang
Pendidikan.
Ardan Komisaris 61 Tahun Pria • Sarjana Ekonomi. Memiliki pengalaman Accounting, Audit
Adiperdana • Master di bidang Business kerja antara lain di bidang
Administration. akuntansi dan audit
• Doktor di bidang Strategic keuangan.
Management.
Rionald Silaban Komisaris 54 Tahun Pria • Sarjana bidang Hukum. Memiliki pengalaman Human Capital,
• Master bidang Law Center. kerja antara lain di bidang Finance
keuangan dan human
capital.
Arif Budimanta Komisaris 52 Tahun Pria • Sarjana di bidang Ilmu Tanah Memiliki pengalam Finance
• Master of Sains di bidang Memiliki pengalaman
Ekonomi Sumber Daya Alam kerja antara lain di bidang
• Doktor di bidang Ilmu Sosial perbankan.
dan Politik
Nawal Nely Komisaris 47 Tahun Wanita • Sarjana di bidang Akuntansi Memiliki pengalaman Accounting,
• Executive Master of Business kerja antara lain di bidang Banking
Administration keuangan dan auditing.
Faried Utomo Komisaris 56 Tahun Pria • Sarjana di bidang Hukum Memiliki pengalaman Legal
• Magister di bidang Hukum kerja antara lain di bidang
pemerintahan
Kartika Komisaris Utama 47 Tahun Pria • Sarjana Ekonomi jurusan Memiliki pengalaman Banking, Finance
Wirjoatmodjo* akuntansi kerja antara lain di bidang
• Master of Business perbankan.
Administration (MBA) di bidang
Bisnis
Makmur Komisaris 59 Tahun Pria • Sarjana Muda di bidang Memiliki pengalaman Macroeconomic
Keliat** Independen Ekonomi Perusahaan. kerja antara lain di bidang
• Bachelor of Art di bidang Ilmu pendidikan, ilmu politik,
Sosial dan Ilmu Politik/Jurusan hubungan internasional,
Hubungan Internasional. riset dan publikasi.
• Ph.d di bidang School of
International Studies.
Robertus Komisaris 54 Tahun Pria • Sarjana bidang Civil Law Memiliki pengalaman Legal
Bilitea**** Independen • Master bidang Business Legal kerja di bidang hukum dan
perbankan.
* Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
** Masa jabatan berakhir terhitung sejak RUPS Tahunan tanggal 19 Februari 2020.
*** Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Komisaris Independen PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. pada tanggal 18 Februari 2020.
**** Masa jabatan berakhir terhitung sejak yang bersangkutan diangkat sebagai Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia pada tanggal 11 Februari 2020.
Pada tahun 2020, keberagaman komposisi Direksi yang tercermin dalam pendidikan, pengalaman kerja, usia dan jenis kelamin, dapat dilihat
sebagaimana dalam tabel di bawah ini:
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin
Royke Tumilaar Direktur 1 Januari – 2 56 Laki-laki • Sarjana Ekonomi di Memiliki pengalaman Treasury &
Utama September Tahun bidang Manajemen. kerja antara lain di International Banking,
2020 • Master of Business bidang perbankan, Procurement, Special
Administration (MBA) pengawasan Asset Management,
in Finance. perusahaan, asuransi Commercial Banking,
dan sekuritas. Corporate Banking
Darmawan Direktur 1 Januari – 21 54 Laki-laki Sarjana Hukum. Memiliki pengalaman Digital banking,
Junaidi Treasury, Oktober 2020 Tahun kerja antara lain di pengembangan User
International bidang perbankan, Experience,
Banking and keuangan dan data analysis
Special Asset pertimbangan. menggunakan big data,
Managemen machine learning dan
artificial inteligence.
Direktur 21 Oktober – 31
Utama Desember 2020
Sulaiman A. Wakil Direktur 1 Januari – 19 61 Laki-laki • Sarjana jurusan Memiliki pengalaman Analis Kredit, UMKM dan
Arianto Utama Februari 2020 Tahun Peternakan. kerja antara lain di Korporasi serta Special
• Master of Business bidang keuangan dan Asset Management
Administration (MBA) di perbankan.
bidang Keuangan.
Hery Gunardi Direktur 1 Januari – 19 57 Laki-laki • Sarjana jurusan Memiliki pengalaman Micro & Retail Banking,
Consumer Februari 2020 Tahun Administrasi Niaga. kerja antara lain di Consumer Banking, Micro
and Retail • Master of Business bidang perbankan, & Business Banking,
Transaction Administration (MBA) in asuransi dan Distributions, Credit Risk
Finance and Accounting sekuritas. Management, Special
Wakil Direktur 19 Februari – 21 Asset Management,
Utama Oktober 2020 Branding & Strategic
Marketing
Alexandra Direktur 1 Januari – 21 48 Perempuan • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Corporate Banking,
Askandar Corporate Oktober 2020 Tahun Ekonomi. kerja antara lain di Special Assets
Banking • Master of Business bidang perbankan, Management, Structured
Administration (MBA) di keuangan dan Finance, Government &
Wakil Direktur 21 Oktober – 31 bidang Finance. sekuritas. Institutional.
Utama Desember 2020
Ahmad Siddik Direktur 1 Januari – 31 55 Laki-laki • Sarjana Teknik Kimia. Memiliki pengalaman Manajemen risiko kredit,
Badruddin Manajemen Desember 2020 Tahun • Master of Business kerja antara lain di strategi penanganan
Risiko Administration (MBA) bidang perbankan, risiko, analisa risiko,
di bidang Sistem keuangan dan manajemen dan strategi
Informasi Manajemen. manajemen risiko. collection, manajemen
risiko fraud, akuisisi
maupun penutupan/
penjualan bisnis dan
portfolio, manajemen
scorecard portfolio,
manajemen risiko
operasional, proses self-
assessment untuk kontrol
risiko, manajemen agen
collection eksternal,
dan berbagai program
training terkait
manajemen risiko.
Rico Usthavia Direktur 1 Januari – 31 50 Laki-laki Sarjana Teknik Elektro. Memiliki pengalaman Digital Banking &
Frans Information Desember 2020 Tahun kerja antara lain di Technology, Transaction
Technology bidang perbankan, Banking/Payment
perminyakan dan System/Financial
teknologi informasi Technology, Information
Technology, Data
Analytics/Enterprise Data
Management
Agus Dwi Handaya Direktur 1 Januari – 31 50 Laki-laki • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Human Capital, Finance,
Kepatuhan Desember 2020 Tahun Ekonomi di bidang kerja antara lain di Strategy and Performance
dan SDM Akuntansi. bidang perbankan,
• Master of Business sumber daya manusia
Administration (MBA) dan ekonomi.
di bidang Strategy &
Finance.
Donsuwan Direktur 1 Januari – 21 59 Laki-laki • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Micro Banking, Small
Simatupang Hubungan Oktober 2020 Tahun Ekonomi Perusahaan. kerja antara lain di & Medium Enterprises
Kelembagaan • Master of Business bidang perbankan Banking, Business
Administration (MBA) manajemen risiko dan Banking, Commercial
di bidang Investment ekonomi. Banking, Corporate
Banking. Banking dan Risk
Management.
Panji Irawan Direktur 1 Januari – 21 55 Laki-laki Sarjana/Insinyur di Memiliki pengalaman Treasury & International
Operation Oktober 2020 Tahun bidang Agricultural & kerja antara lain di Banking, Keuangan,
Resourche Economic. bidang perbankan, Pasar Modal/Capital
Direktur 21 Oktober – 31 industry, sekuritas, Market, Project
Treasury dan Desember 2020 dan keuangan. Management, Corporate
International real Estate, Investor
Banking Relationship Management
Distribution, Planning &
Strategic Development,
Public Speaking & Event
Organization, Coaching
& People Development,
Underwriting,
Competency Assessor/
Assessment.
Riduan Direktur 1 Januari -31 50 Laki-laki • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Accounting, Finance,
Commercial Desember 2020 Tahun Ekonomi Akuntansi. kerja antara lain Audit, Banking dan Risk
Banking • Magister di bidang di bidang audit, Management.
Manajemen perbankan, asuransi
dan ekonomi
Aquarius Rudianto Direktur Bisnis 1 Januari – 21 53 Laki-laki Sarjana di bidang Ilmu Memiliki pengalaman Corporate & Commercial
Kecil dan Oktober 2020 tahun Sosial dan Ilmu Politik kerja antara lain di Credit, Retail Credit
jaringan bidang perbankan Risk Management,
konvensional, Commercial Credit
Direktur 21 Oktober – 31 perbankan syariah Risk Management,
Jaringan dan Desember 2020 manajemen risiko, Commercial Banking, dan
Retail Banking asuransi, pengawasan Commercial Sales.
perusahaan, dan
ekonomi.
Toni Eko Boy Direktur 21 Oktober – 31 56 Laki-laki Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Credit Recovery,
Subari Operation Desember 2020 tahun Teknologi Industri kerja antara lain di Corporate Banking,
Pertanian bidang perbankan Business Banking,
konvensional, dan Special Asset
perbankan syariah, Management.
pasar modal,
manajemen risiko,
dan ekonomi.
Susana Indah Direktur 21 Oktober – 31 55 Perempuan Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Corporate Banking,
Kris Indriati Corporate Desember 2020 tahun Ekonomi Manajemen kerja antara lain di Commercial Banking,
Banking bidang perbankan, Credit Analyst,
ekonomi, dan Commodities Trading, dan
manajemen risiko. Wholesale Risk.
Rohan Hafas Direktur 21 Oktober – 31 59 Laki-laki Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Brain Mapping,
Hubungan Desember 2020 tahun Ekonomi kerja antara lain di Manajemen Risiko,
Kelembagaan bidang perbankan, Marketing, Corporate
konsultan, sekretaris Relation, dan Corporate
perusahaan, Secretary.
hubungan
kelembagaan,
dan hubungan
masyarakat.
Jenis
Nama Jabatan Periode Usia Pendidikan Pengalaman Kerja Keahlian
Kelamin
Silvano W. Direktur 1 Januari – 2 41 Laki-laki • Bachelor of Arts Memiliki Pengalaman Finance, Commercial
Rumantir Keuangan dan September Tahun • Master of Finance kerja antara lain di Banking, dan Risk
Strategi 2020 bidang keuangan dan Management.
perbankan
Sigit Prastowo Direktur 21 Oktober – 31 49 tahun Laki-laki • Sarjana di bidang Memiliki pengalaman Treasury Dealer,
Keuangan dan Desember 2020 Geografi/Perencanaan kerja antara lain di Manajemen Risiko, Analis
Strategi Wilayah bidang perbankan, Kredit, Penganggaran,
• Magister Manajemen keuangan, dan dan Keuangan.
pengawasan
perusahaan.
Pelanggaran (Fraud) Internal dilakukan oleh internal Perseroan mapun internal yang berkolusi dengan eksternal. Pemeriksaan atas
pelanggaran (fraud) internal dilakukan oleh Internal Audit.
Total Fraud - - 40 13 4 2
Telah Diselesaikan - - 40 13 4 2
Dalam Proses Penyelesaian di Internal Bank - - - - - -
Belum Diupayakan Penyelesaian - - - - - -
Telah Ditindaklanjuti Melalui Proses Hukum - - - - - -
Kebijakan LHKPN
Bank Mandiri memiliki kebijakan mengenai pelaksanaan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) berdasarkan
Keputusan Direksi No. KEP.DIR/147A/2017 tanggal 21 Juni 2017 tentang Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Lingkungan
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kebijakan ini mengatur mengenai pegawai Perseroan yang wajib melaporkan harta kekayaannya, tata cara
penyampaian, unit kerja pengelola dan administrator LHKPN, hingga sanksi yang dapat dijatuhkan bagi pegawai yang tidak melaksanakan
kewajiban pelaporannya.
Adapun hasil penilaian TKT selama tahun 2020 adalah sebagai berikut:
1 Konglomerasi Keuangan dinilai telah melakukan penerapan Tata Kelola Terintegrasi yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin
dari pemenuhan yang sangat memadai atas penerapan prinsip TKT. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan Tata Kelola
(sangat baik) Terintegrasi, secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh Entitas Utama dan/atau LJK.
Penilaian pelaksanaan TKT dilakukan oleh Bank Mandiri dengan melibatkan seluruh Entitas Anak. Konglomerasi Bank Mandiri telah melakukan
penerapan TKT yang secara umum sangat baik, yaitu dengan telah terpenuhinya ketiga aspek TKT yang terdiri dari aspek struktur, proses dan
hasil.
Dari aspek struktur, Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian SK Keanggotaan Komite Tata Kelola Terintegrasi melalui Surat Keputusan
Direksi Nomor KEP.DIR/054/2020 tanggal 20 Juli 2020 dan Ketua Komite Tata Kelola Terintegrasi telah diketuai oleh Komisaris Independen.
Dari aspek proses, Bank Mandiri telah melakukan telah mengadakan 2 (dua) kali Rapat pada tanggal 11 Juni 2020 dan 10 September 2020.
Selain itu, Bank Mandiri telah melakukan penyempurnaan Pedoman Tata Kelola Terintegrasi yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris pada
tanggal 23 Juni 2020.
Dari aspek hasil, Mandiri Group telah mengikuti program riset dan pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) 2019 yang
diselenggarakan pada tahun 2020 oleh Pihak Independen. Terdapat 7 (tujuh) Perusahaan Anak yang ikut serta dalam penilaian CGPI dimaksud,
2 (dua) diantaranya yaitu Bank Syariah Mandiri dan Bank Mandiri Taspen berhasil mendapatkan penghargaan dengan predikat perusahaan
“Sangat Terpercaya”
Penilaian Semester II Tahun 2020 akan disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan.
Multifinance Insurance
99,99%
99%
100%
20%
remittance
Remittance General Insurance
Struktur Kepengurusan pada Konglomerasi Keuangan Selain Bank Mandiri, Struktur Kepengurusan dalam Mandiri Group
Berdasarkan Peraturan OJK No.18/POJK.03/2014 tentang terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan Pengawas Syariah
Penerapan Tata Kelola bagi Konglomerasi Keuangan, struktur Entitas Anak yang memiliki tugas tanggung jawab yang tertuang
kepengurusan pada Konglomerasi Keuangan Bank Mandiri adalah dalam Pedoman TKT yaitu sebagai berikut:
sebagai berikut:
Dewan Komisaris :
1. Melakukan pengawasan terhadap penerapan tata kelola, tugas
Dewan Komisaris dan Direksi Konglomerasi Keuangan Bank dan tanggung jawab Direksi dan tindaklanjut hasil audit dari
Mandiri pihak internal dan eksternal.
Dewan Komisaris dan Direksi di Bank Mandiri memiliki tugas dan 2. Membentuk komite atau menunjuk pihak untuk melaksanakan
tanggung jawab terkait TKT yaitu sebagai berikut: fungsi yang mendukung tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris paling sedikit komite/fungsi pemantau audit, dan
Dewan Komisaris: komite/fungsi pemantauan kepatuhan.
1. Melakukan pengawasan pelaksanaan tugas dan tanggung 3. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris yang paling sedikit
jawab, serta memberikan nasihat kepada Direksi Bank Mandiri mencakup frekuensi, kehadiran dan tata cara pengambilan
sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan keputusan.
perundang-undangan yang berlaku. 4. Menyusun tata tertib kerja Dewan Komisaris.
2. Melakukan pengawasan atas penerapan TKT.
Direksi :
Direksi: 1. Melaksanakan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan.
1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan 2. Menyusun Pedoman Tata Kelola Perusahaan.
Bank Mandiri. 3. Menindaklanjuti hasil audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja
2. Mengelola Bank Mandiri sesuai kewenangan dan tanggung Audit Internal, auditor eksternal, serta hasil pengawasan dari
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan otoritas.
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Menyelenggarakan rapat Direksi.
3. Memastikan penerapan TKT dalam konglomerasi keuangan. 5. Menyusun tata tertib kerja yang paling sedikit mencakup tata
4. Menyusun dan menyampaikan Pedoman TKT kepada seluruh cara pengambilan keputusan dan dokumentasi rapat.
Entitas Anak.
5. Mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan
Pedoman TKT.
6. Menindaklanjuti arahan/nasihat Dewan Komisaris Bank
Mandiri dalam rangka penyempurnaan Pedoman TKT.
3. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Geoffrey McDonald Independent Non Executive Director
Syariah disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan Elisabeth R. T. Siahaan Non Executive Director
yang berlaku di masing-masing Entitas Anak. I Nyoman Gede Suarja Executive Director & Chief Executive
4. Anggota Dewan Pengawas Syariah wajib menyediakan waktu
yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya Mandiri Sekuritas
secara optimal.
5. Menyusun tata tertib Kerja Dewan Pengawas Syariah. Nama Jabatan
* Berlaku efektif sejak mendapatkan persetujuan dari OJK atas penilaian kelayakan Daniel Setiawan Subianto Komisaris
dan kepatutan (fit and proper test)
Alamanda Shantika Komisaris Independen
Mardianto Eddiwan Danusaputro Direktur Utama
Bank Syariah Taspen Hira Laksamana Direktur
* Bapak Paolo Kartadjoemena telah menyampaikan Surat Pengunduran Diri pada
Nama Jabatan tanggal 7 Oktober 2020. Kandidat Pengganti masih dalam proses persetujuan
KBUMN melalui surat No. KOM/135/2020 tanggal 4 Desember 2020. RUPS untuk
pergantian tersebut akan dilaksanakan setelah Kandidat Pengganti menerima
Abdul Rachman Komisaris Utama persetujuan dari KBUMN.
2. Menyusun laporan pelaksanaan kepatuhan terintegrasi kepada 1. Melaksanakan audit terhadap 10 (sepuluh) Entitas Anak.
Direktur Yang Membawahkan Fungsi Kepatuhan dan laporan 2. Melakukan evaluasi dan penyelarasan rencana audit dengan
tahunan Tata Kelola Terintegrasi. Entitas Anak sebelum menyusun Annual Audit Plan (AAP) Bank
3. Menyelenggarakan forum dengan Entitas Anak mengenai Mandiri maupun Entitas Anak.
pelaksanaan fungsi kepatuhan terintegrasi. 3. Melakukan review terhadap Laporan Hasil Audit SKAI Entitas
Anak beserta tindak lanjutnya secara triwulanan.
Selama tahun 2020, SKKT Bank Mandiri telah melakukan beberapa 4. Menyusun Laporan Pelaksanaan Fungsi Audit Internal
inisiatif dalam rangka pelaksanaan TKT yaitu sebagai berikut: Terintegrasi.
1. Penyelarasan kebijakan kepatuhan dan mekanisme
pengelolaan risiko kepatuhan. Di samping itu, SKAIT Bank Mandiri juga melakukan beberapa hal
2. Penyampaian surat kepada seluruh Entitas Anak untuk dalam rangka meningkatkan fungsi SKAI Terintegrasi yaitu sebagai
menyusun Laporan Pelaksanaan Kepatuhan Terintegrasi berikut:
(LPKT) Triwulanan. 1. Penempatan Kepala SKAIT pada Sebagian besar Entitas Anak
3. Secara triwulanan, menerima dan mereview Laporan dengan memperhatikan rekomendasi SKAIT.
Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Terintegrasi (LPKT). 2. Penyelenggaraan Rapat Komite Audit Entitas Anak yang dapat
4. Melakukan review dan evaluasi atas Laporan Pelaksanaan mengundang SKAIT.
Fungsi Kepatuhan Entitas Anak termasuk Laporan Profil Risiko 3. Penyelenggaraan forum SKAI Mandiri Group secara berkala.
Kepatuhan Entitas Anak melalui Integrated Risk Management
Forum (IRMF). Satuan Kerja Manajemen Risiko Terintegrasi
5. Secara triwulanan, menyusun laporan pelaksanaan kepatuhan Bank Mandiri menetapkan Credit Portfolio Risk Group sebagai
terintegrasi. SKMRT, yang independen terhadap satuan kerja operasional
6. Forum diskusi dengan Entitas Anak untuk membahas penilaian lainnya dan telah memiliki kebijakan, prosedur dan penetapan limit
profil risiko kepatuhan (forward looking) dan mitigasi atas isu risiko yang memadai. SKMRT memiliki tugas dan tanggung jawab
kepatuhan yang terjadi di Entitas Anak. yang tertuang dalam Pedoman TKT antara lain sebagai berikut:
7. Pencantuman framework pelaporan pengelolaan fungsi 1. Memberikan masukan kepada Direksi Bank Mandiri antara lain
kepatuhan di Entitas Anak dalam ketentuan internal Bank dalam penyusunan kebijakan manajemen risiko terintegrasi.
Mandiri untuk memperkuat sinergi pengelolaan fungsi 2. Memantau pelaksanaan kebijakan manajemen risiko
kepatuhan terintegrasi. terintegrasi termasuk mengembangkan prosedur dan
8. Penyampaian resume regulasi baru kepada Entitas Anak dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan
monitoring pemenuhan kewajiban dalam regulasi baru yang pengendalian risiko.
berdampak signifikan dan memiliki sanksi besar. 3. Melakukan pemantauan risiko pada konglomerasi keuangan
berdasarkan hasil penilaian
Satuan Kerja Audit Terintegrasi a. Profil Risiko setiap Entitas Anak dalam konglomerasi
Entitas Utama telah menetapkan Internal Audit sebagai SKAIT yang keuangan.
independen terhadap satuan kerja operasional. SKAIT, dalam hal ini b. Tingkat risiko masing-masing risiko secara terintegrasi
Internal Audit, juga telah berkolaborasi dengan 1st line dan 2nd line c. Profil risiko secara terintegrasi.
Bank Mandiri serta Internal Audit Entitas Anak untuk memastikan 4. Melakukan stress testing.
pelaksanaan fungsi internal control berjalan efektif di Mandiri 5. Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan:
Group. a. Keakuratan metodologi penilaian risiko.
b. Kecukupan implementasi sistem informasi manajemen.
SKAIT memiliki tugas dan tanggung jawab yang tertuang dalam c. Ketepatan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko,
Pedoman TKT sebagai berikut: secara terintegrasi.
1. Melaksanakan audit pada Entitas Anak baik secara individual, 6. Mengkaji usulan lini bisnis baru yang bersifat strategis dan
audit bersama atau berdasarkan laporan dari SKAI Entitas berpengaruh signifikan terhadap eksposur risiko konglomerasi
Anak. keuangan.
2. Memantau pelaksanaan audit Internal pada masing-masing 7. Memberikan informasi kepada komite manajemen risiko
Entitas Anak dengan melakukan: terintegrasi terhadap hal-hal yang perlu ditindaklanjuti
a. Evaluasi rencana audit SKAI Entitas Anak dalam rangka terkait hasil evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko
penyelarasan rencana audit terintegrasi. terintegrasi.
b. Evaluasi hasil audit internal dan eksternal Entitas Anak 8. Memberikan masukan kepada Komite Manajemen Risiko
beserta tindak lanjutnya dalam rangka penyusunan Terintegrasi, dalam rangka penyusunan dan penyempurnaan
laporan audit internal terintegrasi. kebijakan manajemen risiko terintegrasi.
9. Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko terintegrasi
Selama tahun 2020, SKAIT Bank Mandiri telah memastikan secara berkala kepada Direktur yang membawahkan fungsi
pelaksanaan fungsi internal kontrol di Entitas Anak: manajemen risiko terintegrasi dan kepada Komite Manajemen
Risiko Terintegrasi.
Selama tahun 2020, terdapat 1 (satu) kegiatan buyback atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Menindaklanjuti hal
pembelian kembali, yaitu pembelian kembali saham yang dilakukan tersebut, Bank Mandiri merencanakan untuk melakukan pembelian
pada periode 20 Maret 2020 sampai dengan 19 Juni 2020. Kegiatan kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di
buyback tersebut dilatarbelakangi oleh penurunan IHSG sebesar BEI dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp2.000.000.000.000,-
18,46% yang disebabkan antara lain akibat tekanan ekonomi global, (dua triliun rupiah). Sesuai dengan SEOJK No. 3/SEOJK.04/2020,
regional maupun nasional sebagai dampak dari wabah COVID-19 dan jumlah saham yang akan dibeli kembali tidak akan melebihi 20%
menurunnya harga minyak dunia. Bahkan, dalam periode 9 Maret (dua puluh persen) dari modal disetor dan paling sedikit saham
2020 sampai dengan 16 Maret 2020, terjadi penurunan IHSG sebesar yang beredar adalah 7,5% (tujuh koma lima persen) dari modal
8,46% dan penurunan saham perseroan sebesar 9,89%. disetor Perseroan. Dengan asumsi Perseroan menggunakan kas
internal sebesar untuk buyback saham, maka Aset dan Ekuitas akan
Dalam rangka memberikan stimulus perekonomian dan menurun sebesar Rp2.000.000.000.000, namun dampak terhadap
mengurangi dampak yang berfluktuasi secara signifikan, maka biaya operasional Perseroan tidak material, sehingga Laba Rugi
terdapat ketentuan yang dikeluarkan oleh regulator, yaitu Peraturan diperkirakan masih sejalan dengan target Perseroan.
OJK No. 2/POJK.04/2013 tentang Pembelian Kembali Saham yang
Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pada tanggal 19 Juni 2020, Perseroan telah menyelesaikan akhir
Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan jo. Surat Edaran OJK periode pembelian kembali saham dengan jumlah lembar saham
No. 3/SEOJK.04/2020 tentang Kondisi Lain sebagai Kondisi Pasar setelah aksi korporasi tersebut adalah sejumlah 35.400.000 lembar
yang Berfluktuasi secara Signifikan dalam Pelaksanaan Pembelian saham atau senilai Rp150.895.274.000 (seratus lima puluh miliar
Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan delapan ratus sembilan puluh lima juta dua ratus tujuh puluh
Publik, yang bertujuan memberi kemudahan bagi Emiten atau empat ribu rupiah).
Perusahaan Publik, dalam hal ini Bank Mandiri, untuk melakukan
aksi korporasi pembelian saham kembali tanpa melanggar Selain itu, tidak terdapat buyback obligasi selama tahun 2020.
Dengan mengacu pada kebijakan internal Bank Mandiri mengenai pemberian kredit, penyediaan dana kepada pihak terkait (individu atau pun
kelompok, termasuk pejabat eksekutif, Direksi dan Komisaris Perseroan) telah dilaksanakan secara wajar dengan syarat yang wajar dengan
persetujuan Dewan Komisaris.
Penyediaan dana kepada pihak terkait tidak boleh bertentangan dengan prosedur umum pemberian penyediaan dana yang berlaku dan
wajib tetap memberikan keuantungan yang wajar bagi Perseroan dan juga penyediaan tersebut wajib mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris. Sebagai salah satu bentuk pelaksanaan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris di bidang perkreditan, pemberian kredit di atas
Rp3 Triliun secara individual harus dilaporkan secara periodik setiap triwulan kepada Dewan Komisaris. Kredit yang dilaporkan adalah kredit
yang diputus dalam kurun waktu 3 (tiga) bulan periode laporan.
Jumlah
No. Penyediaan Dana
Debitur (orang) Nominal (miliar Rp)
Informasi terkait Penyediaan Dana Pihak Terkait telah terdapat dalam bagian Analisis dan Pembahasan Manajemen pada Laporan Tahunan ini.
Rencana Strategis Bank, baik jangka panjang maupun menengah telah dijelaskan pada bagian Strategi Bank Mandiri tahun 2020 Bab Analisis
dan Pembahasaan Manajemen dalam Laporan Tahunan ini.
Sepanjang tahun 2020, tidak ada transaksi yang mengandung benturan kepentingan sebagaimana yang disebutkan dalam Peraturan OJK No.
42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan kepentingan, Peraturan OJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata
Kelola Bagi Bank Umum, dan Surat Edaran OJK No. 13/SEOJK.03/2017 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum.
Ketentuan internal terkait tindakan Insider Trading yang dilakukan 2. Orang Dalam yang memiliki insider information dilarang
oleh orang dalam Bank Mandiri tertuang pada Arsitektur Kebijakan mempengaruhi pihak manapun termasuk keluarga Orang
Bank Mandiri dan Standar Pedoman Corporate Secretary. Adapun Dalam untuk melakukan pembelian atau penjualan saham.
dalam Arsitektur Kebijakan Bank Mandiri telah mengatur bahwa 3. Orang Dalam selain Direksi dan Dewan Komisaris yang
“seluruh Jajaran Bank hanya diperkenankan melakukan transaksi melakukan pelanggaran sebagaimana diatur diatas dan
sekuritas, perdagangan valuta asing, logam mulia, transaksi terbukti melakukan transaksi dan/atau memberikan insider
derivatif dan barang lainnya untuk kepentingan sendiri apabila information akan dikenakan sanksi disiplin sebagaimana diatur
tidak terjadi benturan kepentingan, pelanggaran peraturan Insider dalam Standar Pedoman Sumber Daya Manusia (SPSDM).
Trading dari Otoritas Pasar Modal dan peraturan lainnya. 4. Direksi dan Dewan Komisaris dan pihak-pihak yang karena
kedudukan, profesi/hubungan tertentu dengan Bank yang
Dalam Standar Pedoman Corporate Secretary, ketentuan yang melakukan insider trading pertanggungjawabannya sesuai
mengatur mengenai tindakan Insider Trading diatur dalam Bab III dengan ketentuan yang berlaku.
angka 5 huruf d yang mengatur yaitu: 5. Annual Disclosure/Pernyataan Tahunan mencantumkan
1. Orang Dalam yang mempunyai insider information, antara lain larangan insider trading. Kewajiban pemberian pernyataan
berupa informasi tentang keadaan keuangan Bank, rencana tahunan bagi jajaran Bank diatur dalam code of conduct dan/
kegiatan Bank dan/atau informasi material lainnya yang belum atau SPSDM.
dipublikasikan yang sepatutnya diduga akan mempengaruhi
keputusan investor atau pemegang saham, dilarang melakukan Selama tahun 2020, tidak terdapat insider trading pada Bank
pembelian dan/atau penjualan saham Bank. Mandiri.
Bank Mandiri memenuhi kewajiban transparansi dan publikasi 5. Informasi Tata Kelola Perusahaan, yang diantaranya adalah
kondisi keuangan dan non-keuangan sesuai ketentuan berlaku, Laporan Tahunan Tata Kelola Perusahaan, Visi, Misi, Nilai
melalui penyampaian dan publikasi informasi baik melalui media Perusahaan, Komposisi dan Profil Dewan Komisaris dan
cetak maupun situs web Bank Mandiri sebagaimana berikut ini: Direksi, serta ketentuan internal terkait tata kelola mulai dari
1. Laporan Keuangan Bulanan kepada regulator, yang juga Anggaran Dasar hingga Piagam Komite-komite yang juga
dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK dan situs web dipublikasikan melalui situs web Bank Mandiri.
Bank Mandiri. 6. Informasi Produk dan Layanan Perusahaan termasuk jaringan
2. Laporan Keuangan Triwulan kepada regulator, yang juga kantornya dipublikasikan melalui Laporan Tahunan dan situs
dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK, situs web Bank web Bank Mandiri, agar nasabah, investor dan masyarakat luas
Mandiri, dan surat kabar atau media elektronik lain. dapat dengan mudah mengakses informasi atas produk dan
3. Laporan Keuangan Tahunan kepada regulator, yang juga layanan Perseroan.
dipublikasikan melalui sistem pelaporan OJK, situs web Bank 7. Informasi Prosedur Penyampaian Pengaduan, Kebijakan
Mandiri, dan sistem pelaporan emiten atau perusahaan publik. Keamanan Informasi dan Tips bagi Nasabah dalam
4. Laporan Tahunan Bank Mandiri yang disampaikan kepada menggunakan layanan perbankan yang dipublikasikan
regulator, rating agency, lembaga pengembangan perbankan, melalui situs web Bank Mandiri untuk pelaksanaan ketentuan
lembaga/institusi riset dan majalah keuangan dan perlindungan konsumen.
dipublikasikan melalui situs web Bank Mandiri. 8. Informasi lainnya yang bertujuan untuk mendukung
keterbukaan informasi, edukasi keuangan dan layanan kepada
masyarakat.
Surat Edaran OJK No. 32/SEOJK.04/2015 tentang Pedoman Tata Kelola mencakup 5 (lima) aspek, 8 (delapan) prinsip dan 25 (dua puluh
lima) rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. Rekomendasi penerapan aspek dan prinsip tata kelola
perusahaan yang baik dalam Pedoman Tata Kelola merupakan standar penerapan aspek dan prinsip tata kelola perusahaan yang baik yang
harus diterapkan Perseroan untuk mengimplementasikan prinsip tata kelola. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan sebagai
berikut.
A. Aspek 1 : Hubungan Perusahaan Terbuka Dengan Pemegang Saham Dalam Menjamin Hak-Hak Pemegang Saham.
A.1. Prinsip 1 : Meningkatkan Nilai Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
A.1.1. Rekomendasi 1 : Perusahaan Terbuka memiliki cara atau prosedur teknis Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
pengumpulan suara (voting) baik secara terbuka maupun Tahunan maupun RUPS Luar Biasa, Bank Mandiri telah
tertutup yang mengedepankan independensi, dan melaksanakan proses pemungutan suara baik secara
kepentingan pemegang saham. terbuka maupun tertutup yang tertuang dalam Tata tertib
Penjelasan :
Setiap saham dengan hak suara yang dikeluarkan RUPS.
mempunyai satu hak suara (one share one vote). Pemegang Pada RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang lalu,
saham dapat menggunakan hak suaranya pada saat mekanisme pemungutan suara secara tertutup dilakukan
pengambilan keputusan, terutama dalam pengambilan dengan petugas menghampiri seluruh pemegang saham
keputusan dengan cara pengumpulan suara (voting). yang kemudian pemegang saham memasukan kartu suara
Namun demikian, mekanisme pengambilan keputusan ke kotak yang disediakan petugas.
dengan cara pengumpulan suara (voting) baik secara Perseroan telah membuat Tata Tertib RUPS yang dapat
terbuka maupun tertutup belum diatur secara rinci. diunggah dalam website Perseroan dan dibagikan kepada
Perusahaan Terbuka direkomendasikan mempunyai Pemegang Saham pada saat pelaksanaan RUPS.
prosedur pengambilan suara dalam pengambilan Keterangan : Comply
keputusan atas suatu mata acara RUPS. Adapun prosedur
pengambilan suara (voting) tersebut harus menjaga
independensi ataupun kebebasan pemegang saham.
Sebagai contoh, dalam pengumpulan suara (voting)
secara terbuka dilakukan dengan cara mengangkat tangan
sesuai dengan instruksi pilihan yang ditawarkan oleh
pimpinan RUPS. Sedangkan, dalam pengumpulan suara
(voting) secara tertutup dilakukan pada keputusan yang
membutuhkan kerahasiaan ataupun atas permintaan
pemegang saham, dengan cara menggunakan kartu suara
ataupun dengan penggunaan electronic voting.
A.1.2. Rekomendasi 2 : Seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2019 yang lalu, seluruh
Perusahaan Terbuka hadir dalam RUPS Tahunan. anggota Direksi dan Dewan Komisaris hadir.
Penjelasan : Kehadiran seluruh anggota Direksi dan anggota Dewan Keterangan : Comply
Komisaris Perusahaan Terbuka bertujuan agar setiap
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dapat
memperhatikan, menjelaskan, dan menjawab secara
langsung permasalahan yang terjadi atau pertanyaan
yang diajukan oleh pemegang saham terkait mata acara
dalam RUPS.
A.1.3. Rekomendasi 3 : Ringkasan risalah RUPS tersedia dalam Situs Web Ringkasan Risalah RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa
Perusahaan Terbuka paling sedikit selama 1 (satu) tahun. selama tahun 2020, baik dalam Bahasa Indonesia maupun
Penjelasan : Berdasarkan ketentuan dalam Pasal 34 ayat (2) Peraturan Bahasa Inggris telah diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 32/POJK.04/2014 tentang pelaksanaan RUPS telah diunggah pada Situs Web Bank
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Mandiri, Sistem Pelaporan Elektronik BEI, OJK dan eASY
Saham Perusahaan Terbuka, Perusahaan Terbuka KSEI. Pada Situs Web Bank Mandiri, telah disajikan
wajib membuat ringkasan risalah RUPS dalam bahasa informasi terkait pelaksanaan RUPS, termasuk Ringkasan
Indonesia dan bahasa asing (minimal dalam bahasa Risalah RUPS selama 5 (lima) tahun terakhir.
Inggris), serta diumumkan 2 (dua) hari kerja setelah RUPS Selain itu, Bank Mandiri telah menyusun Highlight RUPS
diselenggarakan kepada masyarakat, yang salah satunya baik dalam Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris yang
melalui Situs Web Perusahaan Terbuka. Ketersediaan diunggah 1 (satu) hari kerja setelah pelaksanaan RUPS pada
ringkasan risalah RUPS pada Situs Web Perusahaan Situs Web Bank Mandiri.
Terbuka memberikan kesempatan bagi pemegang Keterangan : Comply
saham yang tidak hadir untuk mendapatkan informasi
penting dalam penyelenggaraan RUPS secara mudah dan
cepat. Oleh karena itu, ketentuan tentang jangka waktu
minimal ketersediaan ringkasan risalah RUPS di Situs Web
dimaksudkan untuk menyediakan kecukupan waktu bagi
pemegang saham untuk memperoleh informasi tersebut.
A.2. Prinsip 2 : Meningkatkan Kualitas Komunikasi Perusahaan Terbuka dengan Pemegang Saham atau Investor.
A.2.1. Rekomendasi 4 :
Perusahaan Terbuka memiliki suatu kebijakan Bank Mandiri telah memiliki kebijakan komunikasi dengan
komunikasi dengan pemegang saham atau investor. pemegang saham atau investor sebagaimana diatur dalam
Penjelasan : Adanya komunikasi antara Perusahaan Terbuka dengan Standar Pedoman Corporate Secretary (SPCS) Bab III.A.I.
pemegang saham atau investor dimaksudkan agar Keterbukaan Informasi.
para pemegang saham atau investor mendapatkan Keterbukaan Informasi kepada pemangku pementingan
pemahaman lebih jelas atas informasi yang telah telah disusun dengan merujuk kepada ketentuan Pasar
dipublikasikan kepada masyarakat, seperti laporan Modal serta peraturan perundangan lain yang terkait, yang
berkala, keterbukaan informasi, kondisi atau prospek secara ringkas dapat dikelompokkan menjadi:
bisnis dan kinerja, serta pelaksanaan tata kelola a. Pelaporan baik berkala maupun insidentil kepada
Perusahaan Terbuka. Disamping itu, pemegang saham lembaga terkait (Otoritas Jasa Keuangan, Bank
atau investor juga dapat menyampaikan masukan dan Indonesia, LPS, Kementrian Hukum dan HAM, Bursa
opini kepada manajemen Perusahaan Terbuka. Efek Indonesia) dan pelaporan melalui Sistem
Kebijakan komunikasi dengan para pemegang saham Pelaporan Elektronik.
atau investor menunjukan komitmen Perusahaan b. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Terbuka dalam melaksanakan komunikasi dengan
para pemegang saham atau investor. Dalam kebijakan Dilaksanakan sesuai ketentuan perundangan dan
tersebut dapat mencakup strategi, program, dan Anggaran Dasar Bank Mandiri yang terdiri dari RUPS
waktu pelaksanaan komunikasi, serta panduan yang tahunan dan RUPS lainnya (RUPS Luar Biasa)
mendukung pemegang saham atau investor untuk c. Menyelenggarakan kegiatan lainnya yang berkaitan
berpartisipasi dalam komunikasi tersebut. dengan aksi korporasi dan/atau keterbukaan Informasi
yang meliputi:
- Public Expose (triwulanan)
- Analyst Meeting (triwulanan)
Public Expose dan Analyst Meeting yang dilaksanakan
setiap triwulan dimaksud bertujuan antara lain
untuk menyampaikan informasi kepada publik dan
investor terkait kondisi, prospek bisnis, kinerja, serta
pelaksanaan tata kelola Perusahaan.
Selain itu, Bank Mandiri juga telah membentuk suatu unit
kerja khusus yang bertugas untuk menjaga dan mengelola
hubungan baik dengan investor serta berperan sebagai
pusat informasi atas kinerja Bank Mandiri untuk investor
Keterangan : Comply
A.2.2. Rekomendasi 5 : Perusahaan Terbuka mengungkapkan kebijakan Perseroan telah memiliki kebijakan komunikasi Perusahaan
komunikasi Perusahaan Terbuka dengan pemegang Terbuka dengan pemegang saham atau investor yang
saham atau investor dalam Situs Web. dituangkan dalam Standar Pedoman Corporate Secretary
Penjelasan : Pengungkapan kebijakan komunikasi merupakan bentuk (SPCS) Bab III.A.I. Keterbukaan Informasi. Kebijakan
transparansi atas komitmen Perusahaan Terbuka dalam tersebut telah diungkapkan dalam Situs Web. Selain itu,
memberikan kesetaraan kepada semua pemegang Bank Mandiri senantiasa mengelola informasi dalam Situs
saham atau investor atas pelaksanaan komunikasi. Web sehingga pemegang saham atau investor Perusahaan
Pengungkapan informasi tersebut juga bertujuan untuk dapat segera memperoleh informasi terbaru terkait Bank
meningkatkan partisipasi dan peran pemegang saham Mandiri, baik tentang Produk/Jasa, Kinerja, Manajemen,
atau investor dalam pelaksanaan program komunikasi dan Kegiatan.
Perusahaan Terbuka. Keterangan : Comply
B.1.2. Rekomendasi 7 :
Penentuan komposisi anggota Dewan Komisaris Persyaratan-persyaratan untuk mengusulkan Calon
memperhatikan keberagaman keahlian, pengetahuan, Dewan Komisaris telah dilakukan dengan memperhatikan
dan pengalaman yang dibutuhkan. kebutuhan dan kompleksitas usaha Bank Mandiri yaitu
Penjelasan :
Komposisi Dewan Komisaris merupakan kombinasi dengan memperhatikan unsur keberagaman keahlian, latar
karakteristik baik dari segi organ Dewan Komisaris belakang pendidikan, dan pengalaman serta gender.
maupun anggota Dewan Komisaris secara individu, sesuai Keterangan : Comply
dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Karakteristik
tersebut dapat tercermin dalam penentuan keahlian,
pengetahuan, dan pengalaman yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian
nasihat oleh Dewan Komisaris Perusahaan Terbuka.
Komposisi yang telah memperhatikan kebutuhan
Perusahaan Terbuka merupakan suatu hal yang positif,
khususnya terkait pengambilan keputusan dalam rangka
pelaksanaan fungsi pengawasan yang dilakukan dengan
mempertimbangkan berbagai aspek yang lebih luas.
B.2. Prinsip 4 : Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris.
B.2.1. Rekomendasi 8 :
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan penilaian Dewan Komisaris telah memiliki kebijakan penilaian sendiri
sendiri (self assessment) untuk menilai kinerja Dewan (self assessment) yang diatur dalam Tata Tertib Dewan
Komisaris. Komisaris. Penilaian Kinerja Dewan Komisaris dilakukan
Penjelasan Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) Dewan
: oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris melalui
Komisaris merupakan suatu pedoman yang digunakan mekanisme Self assessment berdasarkan kriteria-kriteria
sebagai bentuk akuntabilitas atas penilaian kinerja penilaian yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan
Dewan Komisaris secara kolegial. Self assessment tanggung jawab Dewan Komisaris yang mencakup aspek
atau penilaian sendiri dimaksud dilakukan oleh struktur, pengarahan dan pengawasan.
masing-masing anggota untuk menilai pelaksanaan Keterangan : Comply
kinerja Dewan Komisaris secara kolegial, dan bukan
menilai kinerja individual masing-masing anggota
Dewan Komisaris. Dengan adanya self assessment ini
diharapkan masing-masing anggota Dewan Komisaris
dapat berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Dewan
Komisaris secara berkesinambungan.
Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan
penilaian yang dilakukan beserta maksud dan
tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala, dan
tolok ukur atau kriteria penilaian yang digunakan sesuai
dengan dengan rekomendasi yang diberikan oleh fungsi
nominasi dan remunerasi Perusahaan Terbuka, dimana
adanya fungsi tersebut telah diwajibkan dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau
Perusahaan Publik.
B.2.2. Rekomendasi 9 : Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai
menilai kinerja Dewan Komisaris, diungkapkan melalui kinerja Dewan Komisaris telah diungkapkan dalam Laporan
Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka. Tahunan ini.
Penjelasan : Pengungkapan kebijakan self assessment atas Keterangan : Comply
kinerja Dewan Komisaris dilakukan tidak hanya
untuk memenuhi aspek transparansi sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugasnya,
namun juga untuk memberikan keyakinan khususnya
kepada para pemegang saham atau investor atas upaya-
upaya yang perlu dilakukan dalam meningkatkan kinerja
Dewan Komisaris. Dengan adanya pengungkapan
tersebut pemegang saham atau investor mengetahui
mekanisme check and balance terhadap kinerja Dewan
Komisaris.
B.2.3. Rekomendasi 10
:
Dewan Komisaris mempunyai kebijakan terkait Bank Mandiri telah memiliki kebijakan terkait pengunduran
pengunduran diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat diri anggota Dewan Komisaris apabila terlibat dalam
dalam kejahatan keuangan. kejahatan keuangan sebagaimana tertuang dalam
Penjelasan : Kebijakan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris Anggaran Dasar Bank Mandiri, yaitu bahwa masa jabatan
yang terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan Dewan Komisaris berakhir salah satunya karena melanggar
kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para peraturan perundangan dan apabila mengundurkan diri.
pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, Mendasarkan pada Pasal 14 ayat (26) huruf f Anggaran Dasar
sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. Bank Mandiri, masa jabatan anggota Dewan Komisaris
Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran berakhir apabila tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai
proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak anggota Dewan Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar
mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari sisi dan peraturan perundang-undangan lainnya. Dalam hal
moralitas, kebijakan ini membangun budaya beretika di anggota Dewan Komisaris melakukan pengunduran diri
lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan tersebut termasuk apabila terlibat dalam kejahatan keuangan,
dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode Etik yang maka anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan wajib
berlaku bagi Dewan Komisaris. memberitahukan secara tertulis mengenai maksudnya
Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam tersebut kepada Bank Mandiri dan Bank Mandiri wajib
kejahatan keuangan merupakan adanya status menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan
terpidana terhadap anggota Dewan Komisaris dari pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka
pihak yang berwenang. Kejahatan keuangan dimaksud waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah
seperti manipulasi dan berbagai bentuk penggelapan diterimanya surat pengunduran diri.
dalam kegiatan jasa keuangan serta Tindakan Pidana Keterangan : Comply
Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
B.2.4. Rekomendasi 11 : Dewan Komisaris atau Komite yang menjalankan fungsi Bank Mandiri telah memiliki Komite Remunerasi dan
Nominasi dan Remunerasi menyusun kebijakan suksesi Nominasi yang membantu Dewan Komisaris untuk dapat
dalam proses Nominasi anggota Direksi. mengajukan saran-saran kepada pemegang saham seri A
Penjelasan :
Berdasarkan ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Dwiwarna dalam hal, antara lain:
Keuangan Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite 1. Menyusun, melaksanakan dan menganalisa kriteria
Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan dan prosedur nominasi bagi calon Dewan Komisaris
Publik, komite yang menjalankan fungsi nominasi dan Direksi.
mempunyai tugas untuk menyusun kebijakan dan kriteria 2. Mengidentifikasi calon-calon Direksi baik dari dalam
yang dibutuhkan dalam proses Nominasi calon anggota maupun dari luar dan calon Dewan Komisaris yang
Direksi. Salah satu kebijakan yang dapat mendukung memenuhi syarat untuk diajukan/diangkat menjadi
proses Nominasi sebagaimana dimaksud adalah Direktur atau Dewan Komisaris.
kebijakan suksesi anggota Direksi. Kebijakan mengenai
suksesi bertujuan untuk menjaga kesinambungan proses Dalam rangka mempersiapkan regenerasi kepemimpinan
regenerasi atau kaderisasi kepemimpinan di perusahaan dimasa yang akan datang, Bank Mandiri merancang
dalam rangka mempertahankan keberlanjutan bisnis program Talent and Succession Management, sebuah
dan tujuan jangka panjang perusahaan. kebijakan suksesi Direksi yang telah diselaraskan dengan
Peraturan Menteri BUMN No. PER-03/MBU/2015 tentang
persyaratan, tata cara pengangkatan dan pemberhentian
anggota Direksi BUMN. Selain itu, sebagai Perusahaan
Terbuka, Kebijakan Perseroan juga mengacu kepada POJK
No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik. Pengangkatan dan
pemberhentian Direksi Perseroan dilakukan berdasarkan
prinsip-prinsip profesionalisme dan Good Corporate
Governance (GCG).
Keterangan : Comply
C. Aspek 3 : Fungsi dan Peran Direksi
C.1. Prinsip 5 : Memperkuat Keanggotaan dan Komposisi Direksi.
C.1.1. Rekomendasi 12 : Penentuan jumlah anggota Direksi mempertimbangkan Bank Mandiri telah memenuhi ketentuan Pasal 20 POJK
kondisi Perusahaan Terbuka serta efektivitas dalam 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
pengambilan keputusan. Emiten atau Perusahaan Publik, yaitu Direksi Emiten atau
Penjelasan :
Sebagai organ perusahaan yang berwenang dalam Perusahaan Publik paling kurang terdiri dari 2 (dua) orang
pengurusan perusahaan, penentuan jumlah Direksi anggota Direksi. Per 31 Desember 2020, Jumlah Direksi
sangat mempengaruhi jalannya kinerja Perusahaan Bank Mandiri sebanyak 12 (dua belas) orang dan dalam
Terbuka. Dengan demikian, penentuan jumlah penentuannya telah didasarkan pada kompleksitas dan
anggota Direksi harus dilakukan melalui pertimbangan kebutuhan Bank Mandiri. Dalam peraturan Direksi, telah
yang matang dan wajib mengacu pada ketentuan diatur mengenai mekanisme pengambilan keputusan
Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, dimana Direksi.
berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor Keterangan : Comply
33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris
Emiten atau Perusahaan Publik paling sedikit terdiri
dari 2 (dua) orang. Disamping itu, dalam penentuan
jumlah Direksi harus didasarkan pada kebutuhan untuk
mencapai maksud dan tujuan Perusahaan Terbuka dan
disesuaikan dengan kondisi Perusahaan Terbuka yang
meliputi karakteristik, kapasitas, dan ukuran Perusahaan
Terbuka serta bagaimana tercapainya efektivitas
pengambilan keputusan Direksi.
C.1.2. Rekomendasi 13 : Penentuan komposisi anggota Direksi memperhatikan, Penetapan komposisi Direksi Bank Mandiri telah dilakukan
keberagaman keahlian, pengetahuan, dan pengalaman dengan memperhatikan kebutuhan dan kompleksitas
yang dibutuhkan. usaha Bank Mandiri yaitu dengan memperhatikan unsur
Penjelasan :
Seperti halnya Dewan Komisaris, keberagaman keberagaman keahlian, latar belakang pendidikan,
komposisi anggota Direksi merupakan kombinasi dan pengalaman serta tidak membedakan gender.
karakteristik yang diinginkan baik dari segi organ Keberagaman komposisi Direksi diharapkan dapat
Direksi maupun anggota Direksi secara individu, sesuai memberikan alternatif penyelesaian terhadap suatu
dengan kebutuhan Perusahaan Terbuka. Kombinasi masalah yang semakin kompleks yang dihadapi bank
tersebut ditentukan dengan cara memperhatikan dibandingkan dengan anggota Direksi yang bersifat
keahlian, pengetahuan dan pengalaman yang sesuai homogen, sehingga keputusan yang dihasilkan menjadi
pada pembagian tugas dan fungsi jabatan Direksi dalam keputusan terbaik.
mencapai tujuan Perusahaan Terbuka. Dengan demikian, Keterangan : Comply
pertimbangan kombinasi karakteristik dimaksud akan
berdampak dalam ketepatan proses pencalonan dan
penunjukan individual anggota Direksi ataupun Direksi
secara kolegial.
C.1.3. Rekomendasi 14 : Anggota Direksi yang membawahi bidang akuntansi atau Direktur yang membawahi bidang akuntansi atau
keuangan memiliki keahlian dan/atau pengetahuan di keuangan di Bank Mandiri adalah Direktur Keuangan, yaitu
bidang akuntansi. Bapak Sigit Prastowo dengan pengalaman dan kompetensi
Penjelasan :
Laporan Keuangan merupakan laporan di bidang Keuanganan yang dalam pelaksanaan tugasnya
pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan tersebut memerlukan pengetahuan di bidang akuntansi
sumber daya yang dimiliki oleh Perusahaan Terbuka, dan treasury. Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan
yang wajib disusun dan disajikan sesuai dengan Standar tugasnya tersebut, beliau sering partisipasi dalam forum,
Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di Indonesia seminar, serta sertifikasi terkait Keuangan dan treasury
dan juga peraturan OJK terkait, antara lain peraturan baik di dalam maupun luar negeri.
perundang-undangan di sektor Pasar Modal yang Keterangan : Comply
mengatur mengenai penyajian dan pengungkapan
Laporan Keuangan Perusahaan Terbuka. Berdasarkan
peraturan perundang-undangan di sektor Pasar Modal
yang mengatur mengenai tanggung jawab Direksi atas
Laporan Keuangan, Direksi secara tanggung renteng
bertanggung jawab atas Laporan Keuangan, yang
ditandatangani Direktur Utama dan anggota Direksi yang
membawahi bidang akuntansi atau keuangan.
Dengan demikian, pengungkapan dan penyusunan
informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan akan sangat tergantung pada keahlian, dan/
atau pengetahuan Direksi, khususnya anggota Direksi
yang membawahi bidang akuntansi atau keuangan.
Adanya kualifikasi keahlian dan/atau pengetahuan di
bidang akuntansi yang setidaknya dimiliki anggota Direksi
dimaksud dapat memberikan keyakinan atas penyusunan
Laporan Keuangan, sehingga Laporan Keuangan tersebut
dapat diandalkan oleh para pemangku kepentingan
(stakeholders) sebagai dasar pengambilan keputusan
ekonomi terkait Perusahaan Terbuka dimaksud. Keahlian
dan/atau pengetahuan tersebut dapat dibuktikan dengan
latar belakang pendidikan, sertifikasi pelatihan, dan/atau
pengalaman kerja terkait.
C.2. Prinsip 6 : Meningkatkan Kualitas Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi.
C.2.1. Rekomendasi 15 : Direksi mempunyai kebijakan penilaian sendiri (self Direksi telah memiliki kebijakan Penilaian sendiri (self
assessment) untuk menilai kinerja Direksi. assessment). Penilaian Kinerja Direksi dilakukan oleh
Penjelasan :
Seperti halnya pada Dewan Komisaris, kebijakan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme Self
penilaian sendiri (self assessment) Direksi merupakan Assessment untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi
suatu pedoman yang digunakan sebagai bentuk secara kolegial, dan bukan menilai kinerja individual
akuntabilitas atas penilaian kinerja Direksi secara masing-masing anggota Direksi. Sebagaimana yang
kolegial. Self assessment atau penilaian sendiri diuraikan dalam Laporan Tahunan pada bagian Evaluasi
dimaksud dilakukan oleh masing-masing anggota Kinerja Direksi.
Direksi untuk menilai pelaksanaan kinerja Direksi secara Keterangan : Comply
kolegial, dan bukan menilai kinerja individual masing-
masing anggota Direksi. Dengan adanya self assessment
ini diharapkan masing-masing anggota Direksi dapat
berkontribusi untuk memperbaiki kinerja Direksi secara
berkesinambungan.
Dalam kebijakan tesebut dapat mencakup kegiatan
penilaian yang dilakukan beserta maksud dan
tujuannya, waktu pelaksanaannya secara berkala,
dan tolak ukur atau kriteria penilaian yang digunakan
sesuai dengan dengan rekomendasi yang diberikan
oleh fungsi nominasi dan remunerasi Perusahaan
Terbuka, dimana pembentukan fungsi tersebut telah
diwajibkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan
Nomor 34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan
Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik.
C.2.2. Rekomendasi 16 : Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk Kebijakan penilaian sendiri (self assessment) untuk menilai
menilai kinerja Direksi diungkapkan melalui laporan kinerja Direksi telah diungkapkan dalam Laporan Tahunan
tahunan Perusahaan Terbuka. Buku 2020.
Penjelasan : Pengungkapan kebijakan self assessment atas kinerja Keterangan : Comply
Direksi dilakukan tidak hanya untuk memenuhi aspek
transparansi sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
pelaksanaan tugasnya, namun juga untuk memberikan
informasi penting atas upaya-upaya perbaikan dalam
pengelolaan Perusahaan Terbuka. Informasi tersebut
sangat bermanfaat untuk memberikan keyakinan
kepada pemegang saham atau investor bahwa terdapat
kepastian pengelolaan perusahaan terus dilakukan ke
arah yang lebih baik. Dengan adanya pengungkapan
tersebut pemegang saham atau investor mengetahui
mekanisme check and balance terhadap kinerja Direksi.
C.2.3. Rekomendasi 17 : Direksi mempunyai kebijakan terkait pengunduran Bank Mandiri telah memiliki kebijakan terkait pengunduran
diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan diri anggota Direksi apabila terlibat dalam kejahatan
keuangan. keuangan sebegaimana tertuang dalam Anggaran Dasar
Penjelasan :
Kebijakan pengunduran diri anggota Direksi yang Perseroan.
terlibat dalam kejahatan keuangan merupakan Mendasarkan pada Pasal 11 ayat (24) huruf f Anggaran
kebijakan yang dapat meningkatkan kepercayaan para Dasar, masa jabatan anggota Direksi berakhir apabila
pemangku kepentingan terhadap Perusahaan Terbuka, tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi
sehingga integritas perusahaan akan tetap terjaga. berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan
Kebijakan ini diperlukan untuk membantu kelancaran perundang-undangan, termasuk terlibat dalam kejahatan
proses hukum dan agar proses hukum tersebut tidak Keuangan. Dalam hal anggota Direksi melakukan
mengganggu jalannya kegiatan usaha. Selain itu, dari pengunduran diri karena terlibat dalam kejahatan
sisi moralitas, kebijakan ini akan membangun budaya keuangan, maka anggota Direksi yang bersangkutan
beretika di lingkungan Perusahaan Terbuka. Kebijakan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri
tersebut dapat tercakup dalam Pedoman ataupun Kode secara tertulis mengenai maksudnya tersebut kepada
Etik yang berlaku bagi Direksi. Bank Mandiri dan Bank Mandiri wajib menyelenggarakan
Selanjutnya, yang dimaksud dengan terlibat dalam RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri
kejahatan keuangan merupakan adanya status terpidana anggota Direksi paling lambat 90 (sembilan puluh) hari
terhadap anggota Direksi dari pihak yang berwenang. setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut.
Kejahatan keuangan dimaksud seperti manipulasi Keterangan : Comply
dan berbagai bentuk penggelapan dalam kegiatan
jasa keuangan serta Tindakan Pidana Pencucian Uang
sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor
8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang.
D. Aspek 4 : Partisipasi Pemangku Kepentingan
D.1. Prinsip 7 : Meningkatkan Aspek Tata Kelola Perusahaan melalui Partisipasi Pemangku Kepentingan.
D.1.1. Rekomendasi 18 :
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan untuk Kebijakan pencegahan terjadinya insider trading diatur
mencegah terjadinya insider trading. dalam
Penjelasan : Seseorang yang mempunyai informasi orang dalam SP SDM
dilarang melakukan suatu transaksi Efek dengan - Bab III.C.2.c perihal Pedoman Perilaku mengenai Code
menggunakan informasi orang dalam sebagaimana of Conduct dan Etika Bisnis yang merupakan standar
dimaksud dalam Undang-Undang mengenai Pasar etika yang harus dipedomani oleh seluruh jajaran bank
Modal. Perusahaan Terbuka dapat meminimalisir dalam menjalankan tugas dan kedinasan sehari-hari dan
terjadinya insider trading tersebut melalui kebijakan melakukan hubungan bisnis dengan nasabah, rekanan
pencegahan, misalnya dengan memisahkan secara tegas maupun dengan rekan sekerja.
data dan/atau informasi yang bersifat rahasia dengan
yang bersifat publik, serta membagi tugas dan tanggung - Bab III.C.2.e perihal Peraturan Disiplin pegawai yang
jawab atas pengelolaan informasi dimaksud secara mengatur mengenai kewajiban, larangan dan sanksi
proporsional dan efisien. kepada pegawai.
SP Corporate Secretary
Bab III.A.5 Prinsip Keterbukaan Informasi, yang mengatur:
- Orang Dalam yang memiliki insider information dilarang
mempengaruhi pihak manapun termasuk keluarga
Orang Dalam untuk melakukan pembelian atau
penjualan saham
- Orang Dalam selain Direksi dan Dewan Komisaris yang
melakukan pelanggaran sebagaimana diatur di atas dan
terbukti melakukan transaksi dan/atau memberikan
insider information akan dikenakan sanksi disiplin
sebagaimana diatur dalam Standar Pedoman Sumber
Daya Manusia (SPSDM)
- Direksi dan Dewan Komisaris dan pihak-pihak yang
karena kedudukan, profesi/hubungan tertentu
dengan Bank yang melakukan insider trading
pertanggungjawabannya sesuai ketentuan yang berlaku
Keterangan : Comply
D.1.2. Rekomendasi 19 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan anti korupsi Bank Mandiri telah memiliki Kebijakan Strategi Anti Fraud
dan anti fraud. yang berlaku sejak tanggal 2 Mei 2012 dan terakhir telah
Penjelasan : Kebijakan anti korupsi bermanfaat untuk memastikan dimutakhirkan pada tanggal 30 Maret 2020. Dokumen SAF
agar kegiatan usaha Perusahaan Terbuka dilakukan dimaksud telah diperbaharui seiring dengan perubahan
secara legal, prudent, dan sesuai dengan prinsip- bisnis dan operasional Bank serta sebagai tindak lanjut dari
prinsip tata kelola yang baik. Kebijakan tersebut dapat Peraturan OJK No 39/POJK.03/2019 tanggal 19 Desember
merupakan bagian dalam kode etik, ataupun dalam 2019 perihal Penerapan Strategi Anti Fraud (SAF) bagi Bank
bentuk tersendiri. Dalam kebijakan tersebut dapat Umum, yang berlaku sejak tanggal 30 Maret 2020.
meliputi antara lain mengenai program dan prosedur Pengendalian fraud merupakan bagian dari Kebijakan
yang dilakukan dalam mengatasi praktik korupsi, balas Internal Control (Sistem Pengendalian Intern) yang
jasa (kickbacks), fraud, suap dan/atau gratifikasi dalam mencakup 4 Pilar SAF di Bank Mandiri, yaitu:
Perusahaan Terbuka. Lingkup dari kebijakan tersebut Pilar 1 : Pencegahan
harus menggambarkan pencegahan Perusahaan Pilar 2 : Deteksi
Terbuka terhadap segala praktik korupsi baik memberi Pilar 3 : Investigasi, Pelaporan, Sanksi dan Proses Hukum
atau menerima dari pihak lain. Pilar 4 : Pemantauan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
Penerapan Strategi Anti Fraud (SAF) di Bank Mandiri telah
tertuang dalam beberapa Kebijakan, Standar Prosedur,
Petunjuk Teknis dan Dokumen Internal Bank lainnya. Bank
Mandiri secara rutin menyampaikan laporan Penerapan
SAF secara bankwide kepada OJK setiap akhir semester dan
laporan fraud signifikan atas kasus yang dapat mengganggu
kegiatan operasional Bank sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
Pengendalian Gratifikasi
Bank Mandiri memiliki PTO Pengendalian Gratifikasi
dan memiliki Unit Pengendali Gratifikasi (UPG) untuk
melaksanakan fungsi pengendalian gratifikasi berdasarkan
Surat Keputusan (SK) Direksi yang berlaku sejak tanggal 3
Juli 2015.
D.1.3. Rekomendasi 20 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang seleksi Bank Mandiri telah memiliki kebijakan tentang Seleksi dan
dan peningkatan kemampuan pemasok atau vendor. Peningkatan kemampuan Pemasok atau Vendor yaitu:
Penjelasan :
Kebijakan tentang seleksi pemasok atau vendor 1. Kebijakan Operasional (KOPR), artikel 205 tentang
bermanfaat untuk memastikan agar Perusahaan Sarana dan Prasarana Operasional – Pengadaan
Terbuka memperoleh barang atau jasa yang diperlukan (Procurement)
dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang 2. Standar Pedoman Operasional (SPO) Procurement yang
baik. Sedangkan kebijakan peningkatan kemampuan mengatur antara lain (Bab III):
pemasok atau vendor bermanfaat untuk memastikan A. Ketentuan umum meliputi:
bahwa rantai pasokan (supply chain) berjalan dengan 1) Prinsip Prinsip Procurement
efisien dan efektif. Kemampuan pemasok atau vendor 2) Etika Procurement
dalam memasok/memenuhi barang atau jasa yang 3) Tujuan Proses Procurement
dibutuhkan perusahaan akan mempengaruhi kualitas 4) Monitoring Produk Dalam Negeri
output perusahaan. 5) Perencanaan Procurement
6) Pedoman Pembebanan
Dengan demikian, pelaksanaan kebijakan-kebijakan B. Ketentuan Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa
tersebut dapat menjamin kontinuitas pasokan, baik meliputi:
dari segi kuantitas maupun kualitas yang dibutuhkan 1) Tata Cara Pengadaan Barang dan Jasa
Perusahaan Terbuka. Adapun cakupan kebijakan 2) Proses Pengadaan
ini meliputi kriteria dalam pemilihan pemasok atau 3) Tahapan Proses Pengadaan
vendor, mekanisme pengadaan yang transparan, upaya 4) Pelaksanaan Pekerjaan dan Serah Terima
peningkatan kemampuan pemasok atau vendor, dan Pekerjaan
pemenuhan hak-hak yang berkaitan dengan pemasok 5) Ketentuan Perubahan Pekerjanaan (tambah/
atau vendor. kurang) khusus bidang jasa pelaksanaan
Perseroan memiliki kebijakan terkait pengadaan barang konstruksi.
dan jasa yang berisi tentang seleksi dan peningkatan 6) Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan untuk
kemampuan pemasok atau vendor yang tertuang dalam Mengatasi Kondisi-Kondisi tertentu.
standar Pedoman Procurement. 7) Dokumen dan Proses Pembayaran.
3. Petunjuk Teknik Operasional (PTO) Procurement yang
mengatur antara lain (Bab III) :
C. Ketentuan Pelaksanaan
1) Akreditasi Rekanan ( Penyedia Barang dan Jasa)
a. Umum & termasuk aspek yang tinjau dalam
melaksanakan kualifikasi calon Penyedia
Barang dan Jasa)
b. Tata cara akreditasi rekanan (Penyedia
Barang dan Jasa) (termasuk aspek yang
dipertimbangkan dalam menentukan
rekanan yang direkomendasikan untuk
diundang dalam suatu proses pengadaan)
c. Monitoring Rekanan meliputi :
1) Monitoring Data Rekanan
2) Monitoring Kinerja Rekanan yang terdiri
dari:
D.1.4. Rekomendasi 21 :
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan tentang Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur diatur
pemenuhan hak-hak kreditur. dalam:
Penjelasan :
Kebijakan tentang pemenuhan hak-hak kreditur SPO Produk Dana, Manual Produk dan SPO Pengelolaan
digunakan sebagai pedoman dalam melakukan Pengaduan Nasabah, yang secara ringkas mengatur:
pinjaman kepada kreditur. Tujuan dari kebijakan 1. Hak untuk memperoleh penjelasan yang cukup tentang
dimaksud adalah untuk menjaga terpenuhinya hak- karateristik produk.
hak dan menjaga kepercayaan kreditur terhadap 2. Hak untuk dapat mengakses syarat dan ketentuan
Perusahaan Terbuka. Dalam kebijakan tersebut produk dana melalui website Bank Mandiri.
mencakup pertimbangan dalam melakukan perjanjian, 3. Kemudahan untuk bertransaksi melalui cabang, layanan
serta tindak lanjut dalam pemenuhan kewajiban e-banking atau sarana lainnya yang ditetapkan Bank.
Perusahaan Terbuka kepada kreditur. 4. Memperoleh bunga yang besarnya sesuai ketentuan
yang berlaku di Bank.
5. Tata cara penanganan dan penyelesaian pengaduan
nasabah.
Kebijakan Treasury, Dana dan Jasa Bank Mandiri, Artikel
240 Perlindungan Nasabah.
Dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyediaan
jasa layanan, Bank memperhatikan prinsip perlindungan
nasabah.
Untuk melindungi nasabah, Bank memperhatikan hak dan
kewajiban nasabah dengan tetap mempertimbangkan
kepentingan Bank. Hak dan Kewajiban para pihak tersebut
dituangkan ke dalam dokumen baik dokumen aplikasi,
maupun dokumen perjanjian maupun bentuk-bentuk
dokumen lainnya.
Bank wajib memastikan nasabah memahami hak dan
kewajiban nasabah yang tertuang dalam dokumen tersebut
sebelum melakukan transaksi Bank.
Kebijakan Operasional (KOPR) artikel 209 Layanan dan
Kerjasama dengan Pihak Ketiga.
Bank menerapkan perlindungan nasabah dengan
mengutamakan prinsip transparansi, perlakuan yang adil,
keandalan, kerahasiaan dan keamanan data/informasi
nasabah dan penanganan pengaduan dan penyelesaian
sengketa secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau.
Keterangan : Comply
D.1.5. Rekomendasi 22 :
Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan sistem 1. Implementasi Whistleblowing system di Bank Mandiri
whistleblowing. disebut Letter to CEO (LTC). LTC merupakan sarana untuk
Penjelasan : Kebijakan sistem whistleblowing yang telah disusun pelaporan fraud atau indikasi fraud dari pegawai maupun
dengan baik akan memberikan kepastian perlindungan stakeholder Bank Mandiri kepada Direktur Utama dengan
kepada saksi atau pelapor atas suatu indikasi menitikberatkan pada pengungkapan dari pengaduan
pelanggaran yang dilakukan karyawan atau manajemen untuk meningkatkan efektivitas penerapan sistem
Perusahaan Terbuka. Penerapan kebijakan sistem pengendalian internal di lingkungan Bank Mandiri.
tersebut akan berdampak pada pembentukan budaya 2. LTC Bank Mandiri telah diimplementasikan sejak tahun
tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan sistem 2009 dengan pengaturan LTC pada Petunjuk Teknis
whistleblowing mencakup antara lain jenis pelanggaran Operasional Letter to CEO (LTC) yang secara kontinyu
yang dapat dilaporkan melalui sistem whistleblowing, dilakukan pembaharuan dengan pembaharuan terkini
cara pengaduan, perlindungan dan jaminan kerahasiaan pada tanggal 7 Desember 2020.
pelapor, penanganan pengaduan, pihak yang mengelola 3. Sejak revitalisasi di tahun 2018, pengelolaan LTC
aduan, dan hasil penanganan dan tindak lanjut melibatkan pihak independen untuk memberikan
pengaduan. safe-environment yang mendorong karyawan maupun
stakeholder untuk berani melapor. Pelapor dapat
mencantumkan identitas lengkap atau secara anonymous
(identitas hanya diketahui pihak independen).
4. Penyampaikan laporan LTC dapat disampaikan melalui
media-media sebagai berikut:
- Website https://whistleblowing.tips/wbs/@bmri-
lettertoceo
- Email ke bmri-lettertoceo@rsm.id
- Surat ke POBOX 1007 JKS 12007
- SMS dan WA ke 0811-9007777
Keterangan : Comply
D.1.6. Rekomendasi 23 : Perusahaan Terbuka memiliki kebijakan pemberian Bank Mandiri telah memiliki kebijakan pemberian insentif
insentif jangka panjang kepada Direksi dan karyawan. jangka panjang kepada Komisaris dan Direksi sesuai
Penjelasan :
Insentif jangka panjang merupakan insentif yang ketentuan dalam POJK No. 45/POJK.03/2015 tentang
didasarkan atas pencapaian kinerja jangka panjang. Penerapan Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi Bagi
Rencana insentif jangka panjang mempunyai dasar Bank Umum. Bank Mandiri menerapkan Tata Kelola dalam
pemikiran bahwa kinerja jangka panjang perusahaan Pemberian Remunerasi yang telah mempertimbangkan
tercermin oleh pertumbuhan nilai dari saham atau berbagai aspek, termasuk stabilitas Keuangan bank,
target-target jangka panjang perusahaan lainnya. terciptanya manajemen risiko, kebutuhan likuiditas jangka
Insentif jangka panjang bermanfaat dalam rangka pendek dan jangka panjang, serta potensi pendapatan
menjaga loyalitas dan memberikan motivasi kepada di masa yang akan datang. Bank Mandiri dapat menunda
Direksi dan karyawan untuk menigkatkan kinerja remunerasi yang bersifat variable yang ditangguhkan
atau produktivitasnya yang akan berdampak pada (Malus) atau menarik kembali remunerasi yang bersifat
peningkatan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. variabel yang sudah dibayarkan (Clawback) kepada pejabat
yang tergolong Material Risk Taker (MRT).
Adanya suatu kebijakan insentif jangka panjang
merupakan komitmen nyata Perusahaan Terbuka Keterangan : Comply
untuk mendorong pelaksanaan pemberian insentif
jangka panjang kepada Direksi dan Karyawan dengan
syarat, prosedur dan bentuk yang disesuaikan dengan
tujuan jangka panjang Perusahaan Terbuka. Kebijakan
dimaksud dapat mencakup antara lain maksud dan
tujuan pemberian insentif jangka panjang, syarat
dan prosedur dalam pemberian insentif, dan kondisi
dan risiko yang harus diperhatikan oleh Perusahaan
Terbuka dalam pemberian insentif. Kebijakan tersebut
juga dapat tercakup dalam kebijakan remunerasi
Perusahaan Terbuka yang ada.
E. Aspek 5 : Keterbukaan Informasi
E.1. Prinsip 8 : Meningkatkan Pelaksanaan Keterbukaan Informasi.
E.1.1. Rekomendasi 24 : Perusahaan Terbuka memanfaatkan penggunaan Bank Mandiri telah mengelola Situs Web Perusahaan
teknologi informasi secara lebih luas selain Situs Web seoptimal mungkin untuk selalu menyediakan informasi
sebagai media keterbukaan informasi. yang terbaru dan akurat untuk Publik. Selain Situs web,
Penjelasan :
Penggunaan teknologi informasi dapat bermanfaat Bank Mandiri juga memanfaatkan teknologi dan aplikasi
sebagai media keterbukaan informasi. Adapun media sosial lainnya seperti SMS Banking, Mobile Banking,
keterbukaan informasi yang dilakukan tidak hanya Instagram, Facebook dan Twitter untuk media keterbukaan
keterbukaan informasi yang telah diatur dalam peraturan informasi.
perundang-undangan, namun juga informasi lain terkait Keterangan : Comply
Perusahaan Terbuka yang dirasakan bermanfaat untuk
diketahui pemegang saham atau investor. Dengan
pemanfaatan teknologi informasi secara lebih luas selain
Situs Web diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
efektivitas penyebaran informasi perusahaan. Meskipun
demikian, pemanfaatan teknologi informasi yang
dilakukan tetap memperhatikan manfaat dan biaya
perusahaan.
E.1.2. Rekomendasi 25 : Laporan Tahunan Perusahaan Terbuka mengungkapkan Bank Mandiri telah mengungkapkan informasi mengenai
pemilik manfaat akhir dalam kepemilikan saham pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Perusahaan Terbuka paling sedikit 5% (lima persen), Perseroan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2020.
selain pengungkapan pemilik manfaat akhir dalam
kepemilikan saham Perusahaan Terbuka melalui
pemegang saham utama dan pengendali. Keterangan : Comply
Pedoman Tata Kelola mencakup 12 (dua belas) prinsip corporate governance. Pedoman Tata Kelola adalah standar praktik terbaik yang bisa
dijadikan acuan dalam penerapan tata kelola perusahaan di perbankan. Adapun uraian penerapannya, dapat disampaikan, sebagai berikut.
Prinsip 1 Tanggung Jawab Dewan Dewan Komisaris memiliki tanggungjawab yang antara Dalam Tata tertib Dewan Komisaris sebagaimana dituangkan
Komisaris. lain: persetujuan dan pengawasan terhadap penerapan dalam Surat Keputusan Dewan Komisaris nomor KEP.
strategi bisnis, struktur dan mekanisme governance dan KOM/014/2019 disebutkan bahwa tanggung jawab Dewan
budaya perusahaan Komisaris adalah memberikan pendapat dan saran atas
Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan serta memberikan
saran atas hal yang dianggap penting oleh Perseroan dalam
hal ini termasuk budaya perusahaan.
Prinsip 2 Kualifikasi dan Komposisi Anggota Dewan Komisaris harus memiliki kualitas sesuai Dewan Komisaris Bank Mandiri tidak memiliki hubungan
Dewan Komisaris. dengan tugas dan tanggungjawabnya, baik secara keuangan, hubungan kepengurusan, kepemilikan saham
individu maupun secara kolegial. Dewan Komisaris dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan
harus memahami perannya dalam pengawasan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham
dan penerapan corporate governance, serta mampu Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat
melaksanakan pengambilan keputusan secara sehat memengaruhi kemampuan yang bersangkutan untuk
dan obyektif. bertindak Independen sebagaimana diatur dalam ketentuan
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum
dan telah menandatangani Surat Pernyataan Independen.
Prinsip 3 Struktur dan Mekanisme Dewan Komisaris harus menetapkan struktur dan Dewan Komisaris mempunyai Komite di bawah Dewan
Dewan Komisaris. praktik governance yang tepat dalam melaksanakan Komisaris yang membantu pelaksanaan tugas Dewan
tugasnya dan secara periodik melakukan telaah atas Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko,
efektivitasnya. Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Tata Kelola
Terintegrasi.
Prinsip 4 Direksi. Di bawah arahan dan pengawasan Dewan Komisaris, Direksi mengelola Perseroan di bawah arahan dan
Direksi mampu mengelola kegiatan Bank sesuai dengan pengawasan Dewan Komisaris, terbukti dari pencapaian
strategi bisnis, selera risiko, kebijakan remunerasi dan bisnis perusahaan yang meningkat dari tahun sebelumnya.
kebijakan lainnya yang telah disetujui oleh Dewan Seluruh kebijakan yang mendasari kegiatan operasional
Komisaris. Bank Mandiri harus mendapatkan persetujuan Dewan
Komisaris.
Prinsip 5 Struktur Governance Dalam suatu kelompok usaha, Dewan Komisaris Direksi dan Dewan Komisaris Bank Mandiri memiliki
Kelompok Usaha. perusahaan induk memiliki tanggungjawab pengetahuan dan pemahaman mengenai bisnis utama serta
menyeluruh terhadap kelompok usaha tersebut risiko utama perusahaan, terbukti dari lolosnya seluruh
dan untuk memastikan penetapan dan pelaksanaan Dewan Komisaris dan Direksi dari Fit and Proper Test. Direksi
praktek governance yang bersih terkait dengan struktur, dan Dewan Komisaris juga senantiasa mengikuti pelatihan
bisnis, dan risiko kelompok usaha dan entitas. Dewan dan pengembangan untuk meningkatkan kemampuannya.
Komisaris dan Direksi harus memahami struktur
organisasi kelompok usaha dan risiko yang dihadapi.
Prinsip 6 Bank harus memiliki fungsi manajemen risiko yang Bank Mandiri menjalankan Proses Identifikasi, Pengukuran,
Fungsi Manajemen Risiko. berkualitas, independen, memiliki sumberdaya Pemantauan, Pengendalian Risiko, dan Sistem Informasi
yang berkualitas dan memiiki akses dengan Dewan Manajemen Risiko melalui kerangka kerja Enterprise Risk
Komisaris. Management (ERM). Bank Mandiri senantiasa meningkatkan
kapabilitas dan pengetahuan seluruh pegawai terutama
dalam hal pengelolaan risiko, dengan menyelenggarakan
pelatihan internal secara rutin melalui Risk Management
Academy. Selain itu, Bank Mandiri juga secara rutin minimal
sekali dalam setahun mengadakan sosialisasi, forum diskusi,
magang, maupun program mengenai manajemen risiko
yang sejalan dengan internalisasi budaya perusahaan. Bank
Mandiri mengkomunikasikan manajemen risiko kepada
Dewan Komisaris melalui Komite Pemantau Risiko dan
Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Prinsip 7 Identifikasi Pemonitoran Risiko harus diidentifikasi, dimonitor dan dikendalikan Dalam pengelolaan Manajemen Risiko Bank Mandiri telah
dan Pengendalian Risiko. untuk seluruh kegiatan aktivitas Bank. Kualitas dari dilakukan identifikasi, pengukuran dan penilaian risiko
infrastruktur manajemen risiko dan pengendalian secara bankwide dengan menyusun profil risiko secara
internal harus mampu mengikuti perubahan profil berkala. Pengukuran dan penilaian risiko telah dapat
risiko Bank, kondisi risiko eksternal dan praktik industri. berjalan dengan baik sesuai Kebijakan Manajemen Risiko
yang telah ditetapkan yang disesuaikan dengan tingkat risiko
yang dihadapi Bank Mandiri.
Prinsip 8 Komunikasi Risiko. Implementasi risk governance yang efektif Penilaian Risk Based Bank Rating (RBBR) setiap semester
membutuhkan komunikasi risiko yang akurat dalam disampaikan kepada Integrated Risk Committed (IRC) yang
lingkungan Bank baik antar organisasi maupun melalui beranggotakan Direksi Bank Mandiri serta Entitas Anak.
pelaporan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. Selain itu, hasil penilaian RBBR disampaikan kepada Dewan
Komisaris melalui Komite Tata Kelola Terintegrasi.
Prinsip 9 Kepatuhan. Dewan Komisaris bertanggungjawab dalam mengawasi Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya good
manajemen terkait dengan risiko kepatuhan Bank. corporate governance dalam setiap kegiatan usaha serta
Dewan Komisaris harus menetapkan fungsi kepatuhan kebijakan tata kelola perusahaan, termasuk di dalamnya
dan memberikan persetujuan terhadap kebijakan pelaksanaan kepatuhan. Penilaian risiko kepatuhan dalam
dan proses identifikasi, penilaian, pemonitoran dan RBBR dilaporkan kepada Dewan Komisaris setiap 6 (enam)
pelaporan, dan pemberian nasihat kepada risiko bulan sekali untuk mendapatkan feedback.
kepatuhan.
Prinsip 10 Audit Internal. Fungsi audit internal harus melaporkan kegiatan Melakukan pengujian secara objektif atas suatu bukti
independen assurance kepada Dewan Komisaris dan dalam rangka memberikan penilaian yang independen atas
harus mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam kecukupan internal control, risk management dan governance
mendorong penerapan proses governance yang efektif process dalam organisasi. Internal Audit bertanggung jawab
serta kesehatan Bank dalam jangka panjang. secara langsung kepada Direktur Utama dan berkomunikasi
dengan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
Prinsip 11 Kompensasi. Struktur remunerasi Bank harus mendukung penerapan Struktur remunerasi Bank Mandiri saat ini telah sesuai
corporate governance dan risk management. dengan POJK Nomor 45/POJK.03/2015 tentang Penerapan
Tata Kelola dalam Pemberian Remunerasi bagi Bank Umum.
Prinsip 12 Pengungkapan dan Penerapan governance dari Bank harus dilaksanakan Bank Mandiri senantiasa meng-Update website Bank Mandiri
Transparansi. secara transparan kepada Pemegang Saham, Depositor, www.bankmandiri.co.id, untuk memastikan tersedianya
Stakeholder relevan lainnya dan Partisipan Pasar. informasi paling Update bagi stakeholder. Selain itu,
keterbukaan informasi Bank Mandiri dilakukan melalui
Laporan Tahunan, Laporan Keberlanjutan dan Public Expose.
Dalam rangka meningkatkan penerapan tata kelola Bank Mandiri secara berkelanjutan, Bank Mandiri melakukan penilaian terhadap
pelaksanaan tata kelola yang telah dilakukan. Bank Mandiri melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan tata kelola secara semesteran
berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Umum dan SEOJK No. 13/POJK.03/2017 tentang Penerapan
Tata Kelola Bagi Bank Umum. Selain itu, Bank Mandiri juga melakukan penilaian pelaksanaan tata kelola melalui pihak eksternal dengan
mengikuti pemeringkatan Corporate Governance Perception Index (CGPI) dan pemenuhan penerapan ASEAN Corporate Governance Scorecard
(ACGS).
Self Assessment
Bank Mandiri melakukan self assessment atas penerapan tata kelola berdasarkan POJK No. 55/POJK.03/2016 dan SEOJK No. 13/POJK.03/2017
yang mewajibkan Bank Umum untuk melakukan penilaian terhadap penerapan tata kelola Bank.
Skor Penilaian
Pada semester I 2020, Bank Mandiri telah melakukan penilaian sendiri terhadap pelaksanaan tata kelola secara individu, yang telah
mendapatkan feedback dari OJK sebagai berikut:
Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari
2 pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum
kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Pada semester II 2020, Bank Mandiri telah melakukan penilaian tata kelola secara individu. Penilaian dimaksud mendapatkan nilai sebagai
berikut:
Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Tata Kelola yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari
1 pemenuhan yang memadai atas prinsip Tata Kelola. Dalam hal terdapat kelemahan penerapan prinsip Tata Kelola, secara umum
kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Bank.
Strength Weakness
Struktur
Bank Mandiri menyelenggarakan RUPS baik Tahunan maupun Luar Biasa untuk melakukan perubahan Terdapat anggota Direksi yang sedang dalam
Direksi dan Dewan Komisaris proses fit & proper test.
Proses
• Dalam rangka pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, per Desember 2020 telah
diadakan 27 (dua puluh tujuh) kali Rapat Gabungan Direksi dan Dewan Komisaris, dan 10 (sepuluh)
kali Rapat Dewan Komisaris
• Telah dilakukan penyesuaian SK Keanggotaan Komite dibawah Dewan Komisaris pada tanggal 20
Juli 2020 sebagai berikut :
1. Komite Audit melalui SK Direksi No.KEP.DIR/052/2020 tanggal 20 Juli 2020
2. Komite Pemantau Risiko melalui SK Direksi No. KEP.DIR/053/2020 tanggal 20 Juli 2020
3. Komite Tata Kelola Terintegrasi melalui SK Direksi No. KEP.DIR/054/2020 tanggal 20 Juli 2020
4. Komite Remunerasi dan Nominasi melalui SK Direksi No. KEP.DIR/055/2020 tanggal 20 Juli 2020
Hasil
Direksi telah sepenuhnya melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola yang baik dalam menjalankan
kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi, yang diantaranya tercermin dari
Peningkatan Skor Corporate Governance Perception Index (CGPI) dengan keberhasilan Bank Mandiri
Masih terdapat sanksi/denda.
mempertahankan predikat Perusahaan “Sangat Terpercaya” (The Most Trusted Company) oleh The
Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) selama 14 (empat belas) kali berturut-turut dan
mendapatkan nilai tertinggi pada penilaian CGPI 2019/2020 dengan nilai 94,94.
Selain melakukan penilaian sendiri pelaksanaan tata kelola d. Penanggungjawab manajemen fungsional
berdasarkan ketentuan regulator, Bank Mandiri secara aktif e. Pemangku kepentingan kunci lainnya
melakukan penilaian tata kelola oleh Pihak Eksternal untuk 2. Governance Process
mendapatkan feedback dalam pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri. Aspek proses governansi merupakan penilaian terhadap
efektivitas sistem dan mekanisme dalam mengelola perubahan
Corporate Governance Perception Index (CGPI) model bisnis yang menciptakan nilai bagi para pemangku
Dalam menilai kualitas penerapan tata kelola, Bank Mandiri kepentingan sesuai dengan prinsip governansi. Indikator
mengikuti program riset dan pemeringkatan CGPI yang diadakan oleh penilaian dari aspek proses governansi meliputi:
The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG). CGPI diikuti a. Governansi pemenuhan hak Pemegang Saham dan RUPS
oleh perusahaan publik (emiten), BUMN, perbankan dan perusahaan b. Governansi Dewan Komisaris dan Direksi
swasta lainnya dimana Bank Mandiri telah mengikuti penilaian CGPI c. Governansi Perilaku Keorganisasian
selama 17 (tujuh belas) tahun berturut-turut sejak tahun 2003. d. Governansi pengawasan internal dan eksternal
e. Governansi pengungkapan dan keterbukaan informasi
Kriteria yang Digunakan f. Governansi pengelolaan risiko dan kepatuhan
Aspek penilaian CGPI tahun 2019/2020 meliputi: g. Governansi Ekosistem Bisnis
1. Governance Structure h. Governansi Sumber Daya
Aspek struktur governansi merupakan penilaian terhadap 3. Governance Outcome
kecukupan struktur dan infrastruktur perusahaan dalam Aspek hasil governansi merupakan penilaian terhadap panilaian
mengelola perubahan model bisnis yang menciptakan nilai bagi terhadap kualitas luaran, hasil, dampak dan manfaat dari
para pemangku kepentingan sesuai dengan prinsip governansi. mengelola perubahan model bisnis yang menciptakan nilai bagi
Indikator penilaian dari aspek struktur governansi meliputi: para pemangku kepentingan sesuai dengan prinsip governansi.
a. Pemegang Saham Indikator penilaian dari aspek hasil kepentingan meliputi:
b. Dewan Komisaris a. Kinerja Bisnis
c. Direksi b. Kinerja Keuangan
c. Ekosistem Bisnis
Skor Penilaian
Hasil dari penilaian CGPI digunakan Bank Mandiri untuk melakukan evaluasi dan penyempurnaan pelaksanaan GCG. Bank Mandiri
mendapatkan predikat “Perusahaan Sangat Terpercaya” dalam penilaian CGPI tahun 2020 dengan nilai 94,94. Penghargaan ini merupakan
penghargaan Bank Mandiri yang ke-14 (empat belas) sejak tahun 2007 hingga tahun 2020 secara berturut-turut. Komposisi penilaian Bank
Mandiri selama 2 tahun berturut-turut adalah sebagai berikut:
Hasil penilaian CGPI selama 14 (empat belas) tahun berturut-turut adalah sebagai berikut:
94,86 94,94
93,86
93,29 93,32
92,36 92,88
91,67 91,81 91,91 91,88
90,65
89,86
88,86
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Dari hasil penilaian CGPI 2020, terdapat beberapa rekomendasi dari IICG terhadap pelaksanaan tata kelola Bank Mandiri. Rekomendasi
tersebut akan menjadi bahan penyempurnaan implementasi tata kelola di Bank Mandiri.
Governance Structure
Bank Mandiri perlu meningkatkan kelengkapan dan kecukupan struktur Seiring dengan perkembangan bisnis Perseroan, Struktur Organisasi Bank
organ perusahaan serta melakukan penguatan/penajaman pada Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir
infrastruktur sistem governansi yang mencakup pedoman, kebijakan dan terjadi pada November 2020 sebagaimana dituangkan dalam Surat
strategi pengurusan perusahaan, sehingga menjadi keunggulan bersaing Keputusan Direksi No. KEP.DIR/133/2020 tentang Struktur Organisasi Direksi
perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pemangku kepentingan dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 9 November 2020.
mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan.
Di samping itu, Bank Mandiri juga melakukan penyempurnaan kebijakan,
ketentuan, sistem maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai
dengan ketentuan regulator dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Governance Process
Bank Mandiri perlu terus melakukan adaptasi terhadap perubahan lingkungan Bank Mandiri telah memiliki Corporate Plan 2020-2024 yang merupakan
industri dan bisnisnya melalui perencanaan strategis, perancangan sistem pondasi dari kebijakan strategi yang ditetapkan.
dan mekanisme pengurusan perusahaan yang efektif dan efisien. Efektivitas Bank Mandiri melakukan langkah penyempurnaan agar impementasi strategi
pelaksanaan sistem dan mekanisme pengurusan perusahaan dapat dapat berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya.
ditingkatkan dengan mengembangkan kerangka kerja, prosedur dan tingkat Dalam penyusunan strategi tersebut, telah mengantisipasi adanya faktor
kematangan dari setiap sistem dan mekanisme tersebut. Demikian juga eksternal yang kemungkinan dapat mempengaruhi implementasi dari strategi
efisiensi mekanisme pengurusan perusahaan dapat diwujudkan dengan tersebut.
ketuntasan proses kerja, dilakukan pemantauan, evaluasi hasil capaian serta
tindak lanjut program perbaikannya.
Governance Outcome
Bank Mandiri masih perlu meningkatkan hasil governansi dengan melakukan Bank Mandiri senantiasa mengembangkan strategi-strategi yang diperlukan
penguatan/penajaman pada strategi, perluasan kebijakan dan program- untuk meningkatkan kinerja Perseroan secara berkelanjutan.
program yang di inisiasi untuk pencapaian kinerja perusahaan yang
maksimal dalam rangka membangun keunggulan bersaing perusahaan
yang berorientasi pada penciptaan nilai bagi pemangku kepentingan secara
berkelanjutan.
Pada tahun 2020 terdapat 2 (dua) Entitas Anak yang mendapatkan Predikat “Sangat Terpercaya” dan terdapat 5 (lima) Perusahaan yang
mendapatkan predikat “Terpercaya” dengan penjelasan skor sebagai berikut:
1. Bank Mandiri agar melakukan pembayaran dividen dalam waktu 30 Bank Mandiri akan melakukan monitoring atas jangka waktu pembayaran
hari kalender setelah keputusan RUPS, sesuai dengan Ketentuan ACGS. agar sesuai dengan Ketentuan ACGS.
Tanggal dilakukannya pembayaran dividen dipublikasikan di Website.
2. Bank Mandiri agar bekerja sama dengan pihak Eksternal untuk Bank Mandiri bekerja sama dengan Perusahaan Jasa Penilai PT Daya
melakukan proses pencarian kandidat dan melakukan penilaian Dimensi Indonesia untuk melakukan assessment terhadap calon Dewan
terhadap calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris dan Direksi
3. Jumlah Komisaris Independen anggota Komite Renumerasi dan Bank Mandiri telah melakukan penyesuaian agar komposisi anggota
Nominasi agar lebih banyak dibandingkan Komisaris Non-Independen. Komite Remunerasi dan Nominasi Mayoritas merupakan Komisaris
Independen
4. Bank Mandiri agar memiliki seorang anggota wanita sebagai Komisaris Bank Mandiri telah memiliki seorang anggota wanita sebagai Komisaris
Independen Independen yaitu Ibu Loeke Larasati Agoestina.
Bank Mandiri menyadari bahwa praktik-praktik bad corporate governance akan mengganggu sistem Tata Kelola yang baik (GCG) yang telah
dibangun oleh Bank Mandiri. Oleh karena itu, selama tahun 2020, Bank Mandiri tidak melakukan segala tindakan serta kebijakan yang
berkaitan dengan praktik itu yang ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:
2. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Nihil
Dewan Komisaris yang sedang menjabat tidak diungkapkan dalam LaporanTahunan.
4. Ketidaksesuaian penyajian laporan tahunan dan laporan keuangan dengan peraturan yang berlaku dan SAK. Nihil
Seluruh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pegawai Bank Mandiri senantiasa berkomitmen dan menerapkan prinsip-prinsip tata kelola
perusahaan yang baik serta tidak terdapat pelanggaran yang material terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, Bank
Mandiri telah menerapkan tata kelola sesuai ASEAN Corporate Governance Scorecard (ACGS). Adapun prinsip-prinsip yang belum dilaksanakan
oleh Bank Mandiri telah dijelaskan (explained) dalam website Bank Mandiri.
Berkenaan dengan hal tersebut, Bank Mandiri menerapkan kegiatan tanggung jawab sosialnya dengan mengacu pada prinsip keberlanjutan
(sustainability). Bank Mandiri senantiasa mempertimbangkan dampak dari setiap keputusan dan kegiatan usahanya terhadap masyarakat
dan lingkungan alam melalui perilaku yang transparan dan beretika. Dengan demikian, Bank Mandiri senantiasa memastikan bahwa kegiatan
tanggung jawab sosial Bank Mandiri telah memenuhi prinsip:
Memberikan kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, termasuk kesehatan dan kesejahteraan masyarakat;
Memenuhi harapan para stakeholder;
Mematuhi peraturan perundang-undangan;
Konsisten dengan norma perilaku internasional; dan
Terintegrasi ke seluruh kegiatan usaha dan hubungan kerjasama Bank Mandiri.
Sustainable
Development
Konsisten dengan
Harapan
norma perilaku
Stakeholders
internasional
Terintegrasi ke
Mematuhi peraturan Tanggung seluruh kegiatan
perundang-undangan Jawab Sosial & usaha dan hubungan
kerjasama Bank
Lingkungan Mandiri
Bank Mandiri telah membentuk Unit LST yang bertanggung jawab secara langsung kepada Komite Manajemen Risiko atas risiko-risiko terkait
LST. Unit LST berperan sebagai penanggung jawab harian. Tujuan dibentuknya unit ini adalah:
Merancang rencana aksi pada kebijakan pembiayaan dan investasi.
Melakukan pembaharuan dan me-review implementasi RAKB terkait aktivitas pengelolaan risiko LST yang terkait dengan kegiatan
perbankan dalam rangka meningkatkan ketahanan portofolio.
Memantau dan melaporkan kemajuan implementasi rencana aksi berdasarkan indikator-indikator yang telah ditentukan, seperti status
perencanaan kapasitas, status proyek percontohan, persentase keberhasilan penyaringan nasabah, dan sebagainya.
Merencanakan dan mengkoordinasikan sesi pengembangan kapasitas yang diperlukan untuk perkembangan dan revisi kebijakan LST.
Adapun anggota dari unit terkait LST dapat dilihat pada grafik dibawah ini:
Direksi
dan Dewan Komisaris
Penanggung Jawab
Bertanggung Jawab Kepada
• Corporate 1-6
• Corporate Risk
• Corporate Secretary
• Strategy & Performance Management
• Credit Portofolio Risk (merangkap sekretaris) Risk Management
& Credit Policy
Anggota
• Policy & Procedures
Commitee
• Wholesale Risk Solution
• CISO
• Market Risk
• Treasury
• Corporate Real Estate
• Distribution Strategy
• HC Engagement
• Micro Development Agent Banking
• Retail Deposit Product Solution
• Investor Relation
• Mandiri University
• Customer Care
• Enterprise Data Management
sebagai penanggung jawab atas inisiatif penerbitan produk • Melakukan perencanaan, pembangunan, dan
jasa keuangan berwawasan lingkungan dan sosial yaitu pemeliharaan ATTB.
Sustainability/Green/Social Bonds secara end-to-end. • Melakukan pengendalian dalam pengelolaan ATTB.
8) CISO Group 11) Distribution Strategy Group
Adapun tugas dan tanggung CISO Group pada unit LST adalah: Tugas dan tanggung jawab Distribution Strategy Group pada
• Menyusun dan menjalankan roadmap Perseroan unit LST adalah:
terkait keamanan informasi melalui inisiatif yang telah • Menginformasikan program aksi ramah lingkungan kepada
diselaraskan dengan visi dan misi Bank Mandiri untuk region 3, 4, 5 dan 9 (region piloting).
mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan serta • Melakukan konfirmasi kepada region terkait pelaksanaan
keamanan dan kenyamanan transaksi nasabah. program aksi ramah lingkungan.
• Menyusun kebijakan terkait perlindungan dan pengamanan 12) Retail Deposit Product Solution Group
data Perseroan (termasuk data nasabah) sesuai dengan Adapun tugas dan tanggung Retail Deposit Product Solution
data life cycle dalam rangka menjawab concern eksternal Group pada unit LST adalah melakukan pembinaan dan
pada ESG MSCI Rating. pelatihan pengelolaan keuangan dan kewirausahaan, serta
• Membangun dan mengontrol user akses pada data/ pendampingan/magang kewirausahaan di beberapa negara
informasi Perseroan antara lain melalui access matrix, tujuan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
privileged access, dual control, segregation of duties. 13) HC Engagement Group
• Memastikan hasil pemeriksaan audit berkala oleh internal, HC Engagement Group pada unit LST berperan sebagai
eksternal, dan regulator ditindaklanjuti sesuai dengan pendorong engagement pegawai sehingga seluruh pegawai
target waktu penyelesaian. CISO juga melakukan kontrol dapat saling bersinergi secara optimal, sehingga dapat
atas risiko terkait keamanan informasi secara bankwide. menciptakan produktivitas kerja yang optimal.
• Membangun awareness pegawai dan pihak ketiga terkait 14) Mandiri University
risiko keamanan melalui berbagai media komunikasi Mandiri University pada unit LST berperan sebagai penanggung
diantaranya sharing session, newsletter, e-Learning, jawab pengembangan kapasitas internal pegawai sesuai
poster, banner, quiz serta assessment berkala. Unit ini dengan kebutuhan bisnis Bank Mandiri.
juga memastikan seluruh pegawainya memiliki update 15) Treasury Group
informasi mengenai serangan siber pada produk keuangan Bersama Business Unit, Credit Portfolio Risk Group, Strategy &
digital melalui berbagai pelatihan dan berbagai program Performance Management Group, Wholesale Risk Solution &
sertifikasi yang sesuai kebutuhan Perseroan serta Market Risk sebagai penanggung jawab atas inisiatif penerbitan
perkembangan era digital. produk jasa keuangan berwawasan lingkungan dan sosial yaitu
9) Micro Development Agent Banking Group Sustainability/Green/Social Bonds secara end-to-end.
Adapun tugas dan tanggung MDAB Group pada unit LST adalah: 16) Market Risk Group
• Mengelola nasabah individu mengelola nasabah individu, Bersama Business Unit, Treasury, Strategy & Performance
koperasi, badan usaha lainnya yang memenuhi kriteria Management Group, Wholesale Risk Solution & Market Risk
untuk memperoleh limit pinjaman maksimal Rp1 miliar sebagai penanggung jawab atas inisiatif penerbitan produk
serta mengelola Agen Branchless banking. Agen Branchless jasa keuangan berwawasan lingkungan dan sosial yaitu
banking yang dikelola terdiri dari dua kategori yaitu agen Sustainability/Green/Social Bonds secara end-to-end.
individu dan agen badan hukum 17) Enterprise Data Management Group
• Memperkuat jaringan branchless banking dengan Enterprise Data Management (EDM) Group pada unit LST
mengimplementasikan sistem transaksi perbankan berupa berperan sebagai:
Mini ATM on EDC kepada seluruh agen secara bertahap. • Melakukan review ketentuan pengamanan data sesuai
Hal ini bertujuan agar Mandiri Agen bisa naik kelas sebagai dengan data lifecycle (create, access, use, store, share
financial inclusion yang tercermin dari peningkatan volume & disposal) terutama dalam menjaga kerahasiaan data
dan frekuensi transaksi. sensitif nasabah minimal 1x/tahun.
• Menjalin kerja sama dengan Kementerian BUMN dan • Memastikan terlaksananya meeting IT committee yang
Dinas Sosial untuk menjadikan agen branchless banking membahas isu strategis management data, minimal 1x/
sebagai agen penyalur bantuan sosial, program Kartu Tani, tahun.
Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non • Melakukan review minimal 1 kali implementasi UU
Tunai (BPNT) serta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). perbankan & regulasi terkait yang menyatakan Bank
10) Corporate Real Estate Group dilarang memberikan data atau informasi pribadi nasabah
Tugas dan tanggung CRE Group pada unit LST adalah melakukan ke Pihak Eksternal kecuali terdapat persetujuan tertulis/
pengelolaan seluruh Asset Tetap Tak Bergerak (ATTB) milik diwajibkan UU.
Bank Mandiri, termasuk sbb: • Melakukan review minimal 1 kali ketentuan perubahan
• Merumuskan kebijakan dan menetapkan pedoman data nasabah sesuai Petunjuk Teknis Operasional.
pengelolaan ATTB.
Stakeholder Penting yang Terdampak atau Berpengaruh pada Dampak dari Kegiatan
Perseroan
Dalam menjalankan usahanya, Bank Mandiri berinteraksi dengan berbagai stakeholder, baik secara langsung maupun secara tidak langsung
terdampak dari kegiatan Bank Mandiri. Bank Mandiri selalu berkomitmen dalam meningkatkan pelibatan stakeholder guna meningkatkan
nilai pemegang saham dan stakeholder lainnya. Stakeholder yang signifikan terkait dengan kegiatan Bank Mandiri serta strategi dan program
kerja yang telah dilaksanakan dalam meningkatkan pelibatan pemangku kepentingan adalah sebagai berikut:
Media Massa Relasi sosial, lisensi sosial Keterbukaan informasi yang akurat dan terkini
Isu-Isu Penting Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Penting Terkait Dampak Kegiatan
Perseroan
Dalam menentukan isu sosial, ekonomi dan lingkungan penting yang terkait dampak dari kegiatan Bank Mandiri, secara rutin Bank Mandiri
melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan berbagai stakeholders internal maupun eksternal. Isu penting tersebut kemudian dijadikan
dasar bagi Bank Mandiri untuk memprioritaskan dengan melakukan pendekatan-pendekatan manajemen dalam mengelolanya. Sebagai
perusahaan yang bergerak di industri perbankan, isu penting yang menjadi prioritas lebih difokuskan pada isu ekonomi dan sosial, seperti
disajikan sebagai berikut:
Topik Ekonomi
Kinerja Ekonomi Menggambarkan pencapaian dan kinerja Bank Mandiri selama tahun pelaporan.
Dampak Ekonomi tidak Langsung Menggambarkan komitmen dan manfaat atas keberadaan Bank Mandiri bagi masyarakat.
Topik Lingkungan
Menggambarkan kepedulian Bank Mandiri terhadap pengelolaan energi yang ketersediannya kian
Energi
terbatas.
Menggambarkan kepedulian Bank Mandiri terhadap pengelolaan sumber daya air yang
Air
ketersediannya kian terbatas.
Menggambarkan kepedulian Bank Mandiri terhadap emisi gas rumah kaca yang berdampak besar
Emisi
pada perubahan iklim.
Menggambarkan kepedulian Bank Mandiri dalam mengelola air limbah sehingga tidak mencemari
Efluen dan Limbah
lingkungan.
Topik Sosial
Menggambarkan komitmen Bank Mandiri tentang pentingnya pengelolaan pegawai sebagai aset
Kepegawaian
penting bagi keberlanjutan usaha.
Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menyediakan tempat kerja yang aman dan nyaman
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
sehingga pegawai lebih produktif dan berkomitmen tinggi terhadap pekerjaannya.
Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam upaya meningkatkan kompetensi pegawai sebagai
Pelatihan dan Pendidikan
modal penting untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat.
Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menghargai keberagaman dan kesetaraan untuk
Keanekaragaman dan Kesempatan Setara
maju dan berkembang tanpa membedakan suku, agama, ras dan sebagainya.
Privasi Pelanggan (Perlindungan Informasi Menggambarkan komitmen Bank Mandiri dalam menjaga kerahasiaan data nasabah sehingga
Nasabah). tercipta kepercayaan dan loyalitas nasabah.
Dalam menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan, Bank Mandiri mengacu pada ISO 26000. Lingkup tanggung jawab sosial Bank Mandiri
adalah meliputi:
1. Tata Kelola Tanggung Jawab Sosial
2. Hak Asasi Manusia
3. Ketenagakerjaan
4. Lingkungan Hidup
5. Operasi Yang Adil
6. Pemenuhan Kepentingan Pelanggan
7. Kemasyarakatan
Lingkup tanggung jawab sosial yang merupakan kewajiban adalah memenuhi peraturan perundang-undangan terkait di antaranya disajikan
sebagai berikut:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-
Operasi Yang Adil
Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Lingkungan Hidup
Perseroan Terbatas.
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang Perlindungan Konsumen Sektor
Jasa Keuangan.
2. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014 tentang Kerahasiaan dan
Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Konsumen.
3. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.1/SEOJK.07/2014 tentang Pelaksanaan Edukasi dalam
Konsumen
rangka Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan/ atau Masyarakat
4. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/POJK.07/2018 tentang Layanan Pengaduan
Konsumen di Sektor Jasa Keuangan
5. Surat Edaran Bank Indonesia No. 16/16/DKSP tentang Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan
Konsumen Jasa Sistem Pembayaran
Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia Nomor: PER-02/MBU/7/2017
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/
MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
Sedangkan lingkup tanggung jawab sosial yang melebihi kewajiban Strategi dan Program Kerja dalam Upaya
tercermin dari pelaksanaan kegiatan operasional yang merupakan Stekeholders Engagement dan Meningkatkan Nilai
penerapan dari pilar sustainable operation dan pilar corporate Stakeholders
social responsibilities dan UMKM seperti yang dijelaskan dalam
bagian Komitmen Tanggung Jawab Sosial. Pelibatan pemangku kepentingan diarahkan pada kepentingan
Bank Mandiri dengan memperhatikan tanggung jawab sosial
Di samping itu, Bank Mandiri termasuk salah satu Bank BUKU IV perusahaan, kepedulian terhadap masalah-masalah lingkungan,
di Indonesia dan salah satu Indonesia First Movers on Sustainable serta memperhatikan skala prioritas dalam membangun
Banking yang mengembangkan praktek manajemen risiko yang komunikasi dengan berbagai mitra strategis.
mendukung keuangan berkelanjutan. Melalui kegiatan tanggung
jawab sosial, diharapkan dapat meningkatkan kualitas kehidupan Proses pelibatan pemangku kepentingan mencakup upaya
dan lingkungan yang bermanfaat, bagi Bank Mandiri sendiri, Bank Mandiri untuk memenuhi harapan dari setiap pemangku
komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. kepentingan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki,
dengan cara yang tepat, dapat dipertanggungjawabkan, serta
tidak bertentangan dengan ketentuan yang diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Informasi
1. Melaksanakan prinsip-prinsip keterbukaan informasi.
Media Massa
2. Melakukan kunjungan ke unit bisnis Perusahaan untuk memperluas dan memahami bisnis
Perseroan.
Strategi dan program kerja tanggungjawab sosial untuk tiap-tiap core subject tanggung jawab sosial disampaikan sebagai berikut:
Hak Asasi Manusia Menekankan pada pemenuhan hak 1. Koordinasi rutin dengan SKBM.
asasi manusia terkait ketenagakerjaan, 2. Penanganan keluhan pegawai melalui wadah HC4U.
kesehatan dan keselamatan kerja serta 3. Pelatihan dan pengembangan kompetensi pegawai.
kepuasan nasabah. 4. Edukasi nasabah.
5. Mandiri Intellegent Assistant (MITA).
6. Penanganan keluhan nasabah.
7. Penjelasan penyelesaian permasalahan nasabah melalui Press
Conference pada berbagai media masa.
8. Program-program lainnya yang relevan.
Operasi Yang Adil Menekankan tidak terdapatnya konflik 1. Penandatanganan pernyataan tahunan terkait kepatuhan kode etik
kepentingan dalam setiap keputusan bisnis, pegawai oleh seluruh pegawai.
melakukan persaingan bisnis yang sehat 2. Sosialialisasi berbagai pedoman pedoman GCG seperti Kebijakan
dan penerapan WBS dan Code of Conduct Gratifikasi, WBS, dan Code of Conduct
secara efektif. 3. Pengelolaan Gratifikasi, WBS, dan Code of Conduct.
4. Penyempurnaan Petunjuk Teknis Operasional Pengendalian Gratifikasi.
5. Penandatangan Pakta Integritas oleh Dewan Komisaris, Direksi dan
seluruh pegawai.
6. Audit pengadaan barang dan jasa.
7. Vendor Meeting dan Vendor Gathering.
8. Survei Kepuasan Vendor.
9. Program-program lainnya yang relevan.
Lingkungan Hidup Menekankan pada penerapan keuangan 1. Green Banking yaitu penyaluran kredit yang ramah lingkungan dan
berkelanjutan serta penghematan penggunaan Digital Banking dalam kegiatan perbankan.
penggunaan energi dan air. 2. Kegiatan penghematan energi dan air dengan menerapkan konsep
bangunan hijau yang ramah lingkungan di komplek Mandiri University
dan penghematan energi listrik dengan mengurangi kelebihan listrik
di seluruh unit kerja Kantor Bank Mandiri melalui pemadaman lampu
ruang kerja saat jam istirahat dan melakukan pemadaman listrik dan
public area pada saat siang hari.
3. Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup dan limbah yang dihasilkan
di Kantor Pusat dengan penggunaan recycle water dan menggunakan
lampu hemat energi.
4. Kegiatan penghematan penggunaan kertas dengan mengembangkan
administrasi nir-kertas dengan memanfaatkan teknologi informasi.
5. Kegiatan pemantauan kualitas udara (NAFAS).
6. Program-program lainnya yang relevan.
Ketenagakerjaan, Menekankan pada strategi pemenuhan 1. Program kesejahteraan yang bersifat material yang berkaitan langsung
Kesehatan, dan hak-hak pegawai, seperti kesetaraan gender dengan prestasi pegawai.
Keselamatan Kerja dan kesempatan kerja, memberikan fasilitas 2. Program kesejahteraan pegawai yang bersifat non material berupa
kesehatan yang memadai, dan pemberian fasilitas dan pelayanan kepada seluruh pegawai Bank Mandiri
tanpa diskriminasi.
3. Menggunakan pendekatan smell of place dalam kegiatan kesejahteraan
pegawai untuk menciptakan suasana yang membuat pegawai happy dan
produktif.
4. Program training, pelatihan dan Pendidikan.
5. Program apresiasi khusus kepada pegawai seperti Mandiri Best
Employee, Mandiri Employee Award dan National Frontiner
Championship.
6. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan SPBM
7. Program pelatihan pensiun.
8. Memfasilitasi kegiatan-kegiatan olah raga bagi pegawai.
9. Kegiatan-kegiatan terkait keselamatan kerja pegawai yaitu inspeksi
peralatan proteksi kebakaran gedung, standarisasi spesifikasi,
penempatan perangkat keselamatan gedung dan jalur evakuasi, dan
melakukan penyampaian informasi keadaan darurat terhadap pegawai,
tamu dan tim tanggap darurat gedung.
10. Survei Engagement Pegawai.
11. Memfasilitasi tunjangan kesehatan melalui fasilitas BPJS.
12. Program-program lainnya yang relevan.
Konsumen Menekankan pada strategi kepuasan 1. Kesetaraan dan perlakuan yang adil
nasabah dan melindungi kerahasiaan data 2. Keterbukaan dan transparansi
nasabah 3. Edukasi dan literasi
4. Perilaku bisnis yang bertanggung jawab
5. Perlindungan aset Konsumen terhadap penyalahgunaan
6. Perlindungan data dan/atau informasi Konsumen
7. Penanganan dan penyelesaian pengaduan yang efektif
8. Pelayanan nasabah melalui fitur Mandiri Intellengent Assistant (MITA)
9. Menyelenggarakan survei kepuasan nasabah
10. Program-program lainnya yang relevan
Pengembangan Sosial Menekankan pada strategi tanggung jawab 1. Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM).
dan Kemasyarakatan sosial dan bina lingkungan serta kegiatan 1. Program Mandiri Sahabatku.
edukasi dan kewirausahaan 2. Program dukungan terhadap implementasi Layanan Keuangan Tanpa
Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau LAKU PANDAI dengan
meningkatkan Agen Branchless Banking.
3. Program Pembangunan Sentra Pengelolaan Beras Terpadu-Kebumen,
Jawa Tengah.
4. Program penyaluran bantuan sosial non tunai.
5. Program Mandiri Edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat
umum.
6. Program-program lainnya yang relevan.
Berdasarkan program-program kerja yang telah dijelaskan, beberapa program kerja yang melebihi tanggung jawab minimal di antaranya
adalah:
1. Penanganan keluhan pegawai melalui wadah HC4U.
2. Vendor Meeting dan Vendor Gathering.
3. Program Pemantauan Kualitas Udara (NAFAS).
4. Program apresiasi khusus kepada pegawai seperti Mandiri Best Employee, Mandiri Employee Award dan National Frontiner Championship.
5. Pelayanan nasabah melalui fitur Mandiri Intellengent Assistant (MITA).
6. Program Wirausaha Muda Mandiri (WMM).
7. Program-program lainnya.
Pembiayaan dan anggaran tanggung jawab sosial melekat di setiap kegiatan-kegiatan operasional perusahaan yang relevan, seperti biaya
ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, biaya umum, biaya pelayanan nasabah dan lainnya. Pada tahun 2020, terdapat penurunan
pada biaya pengembangan kompetensi pegawai. Hal ini dikarenakan pengembangan kompetensi di tahun 2020 dilaksanakan secara digital
learning.
Di samping itu, Bank Mandiri juga menganggarkan biaya untuk kegiatan tanggung jawab sosial dalam bentuk Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan (PKBL).
Komitmen dan Kebijakan Tanggung tersebut ditujukan untuk menjamin proses kerja di Bank Mandiri
Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak telah memperhatikan juga implementasi HAM bagi para stakeholder.
Asasi Manusia Penegakan HAM juga ditunjukkan dengan kebebasan bagi pegawai
untuk membentuk Serikat Pegawai serta mengadakan pertemuan
Bank Mandiri berkomitmen penuh terhadap penegakan Hak antara Serikat Pegawai dengan jajaran manajemen Bank Mandiri
Asasi Manusia (HAM). Berbagai kebijakan terkait dengan hak asasi untuk membahas hal-hal yang menjadi kebutuhan pegawai
manusia dijadikan pedoman bagi Perseroan dalam melaksanakan sehingga program kerja yang dimuat dalam RKAP dapat terealisasi
tanggung jawab sosial terkait hak asasi manusia. Kebijakan- dengan memperhatikan hasil kesepakatan Serikat Pegawai dengan
kebijakan tersebut antara lain, Kebijakan whistleblowing system manajemen Bank Mandiri.
(WBS), Code of Conduct, Kebijakan gratifikasi, Kebijakan Perkreditan
Bank Mandiri (KPBM), Perjanjian Kerja Bersama, Petunjuk Teknis
Sumber Daya Manusia (PTSDM) dilakukan pemutakhiran dengan Pelaksanaan dan Inisiatif Tanggung
menggunakan konsep employee lifecycle (8A), Standar Pedoman Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak
Operasional (SPO) Business Continuity Management (BCM), Asasi Manusia
Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Emergency Response Plan (ERP)
serta Transparansi Penggunaan Data Pribadi Nasabah (TPDPN). Bank Mandiri senantiasa melaksanakan kebijakan pelaksanaan
tanggung jawab sosial dengan konsisten. Sebagai perusahaan
Sebagai bentuk komitmen Bank Mandiri dalam pelaksanaan yang bergerak di industri perbankan, isu hak asasi manusia berada
tanggung jawab sosial terkait HAM, Perseroan telah menyediakan pada isu keterlibatan pada pemangku kepentingan. Isu hak asasi
media bagi pegawai untuk menyampaikan keluhan baik melalui manusia terkait dengan kegiatan Bank Mandiri, bukan menjadi
media khusus maupun melalui Serikat Pegawai Bank Mandiri isu yang signifikan, mengingat perbankan merupakan kegiatan
(SPBM). Bank Mandiri juga telah menyediakan saluran pengaduan usaha dalam bidang jasa yang bersifat pelayanan. Kegiatan-
nasabah dengan berbagai media. Bank Mandiri selalu berupaya kegiatan pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan hak
untuk segera menindaklanjuti dan menyelesaikan pengaduan dan asasi manusia meliputi: upaya-upaya untuk dapat menghindari
keluhan nasabah sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang keterlibatan pada kegiatan-kegiatan yang melanggar hak asasi
telah ditetapkan. manusia, memenuhi hak stakeholders, tidak melakukan tindakan-
tindakan diskriminatif, melakukan pemenuhan hak-hak sipil
dan politik, pemenuhan hak ekonomi sosial dan budaya, serta
Lingkup Tanggung Jawab Sosial pemenuhan prinsip fundamental dan pemenuhan hak pegawai.
Perusahaan Bidang Hak Asasi Manusia
Menghindari Keterlibatan
Lingkup tanggung jawab sosial Perusahaan terkait dengan Hak
Asasi Manusia, yakni berkaitan dengan stakeholder. Tanggung Untuk menghindari keterlibatan pada kegiatan-kegiatan yang
jawab sosial yang diterapkan meliputi upaya-upaya untuk dapat melanggar hak asasi manusia, Bank Mandiri secara konsisten telah
menghindari keterlibatan pada kegiatan-kegiatan yang melanggar melakukan berbagai kegiatan. Salah satunya adalah memberikan
hak asasi manusia, memenuhi hak stakeholders, tidak melakukan pelatihan kepada security terkait penerapan hak asasi manusia
tindakan-tindakan diskriminatif, melakukan pemenuhan hak-hak dalam pelaksanaan tugasnya. Selain itu, Bank Mandiri juga
sipil dan politik, pemenuhan hak ekonomi sosial dan budaya, serta telah menerapkan kebijakan terkait pengadaan barang dan jasa
pemenuhan prinsip fundamental dan pemenuhan hak pegawai. yang salah satu unsurnya adalah tidak adanya pelanggaran hak
asasi manusia dalam pengambilan keputusan pembiayaan dan
pemilihan pemasok.
Perencanaan Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Bidang Hak Asasi Manusia Penanganan Keluhan Stakeholders
Setiap tahun, Bank Mandiri senantiasa menyusun perencanaan Bank Mandiri telah mengintegrasikan hak asasi manusia dalam
kegiatan yang dituangkan dalam program kerja yang dimuat dalam praktik-praktik bisnisnya. Namun, ada kalanya terdapat keluhan
Rencana Kerja dan Anggaran Bank Mandiri (RKAP). Program kerja dari para stakeholder dalam praktik tersebut. Oleh karena itu Bank
Mandiri telah memiliki mekanisme pengaduan keluhan bagi para
stakeholders. Bank Mandiri telah memiliki saluran pengaduan agama, etnis, ras, status sosial, warna kulit, gender, ataupun kondisi
untuk setiap stakeholder, dan berupaya untuk bisa menangani fisik lainnya. Selain itu, Bank Mandiri juga selalu menjamin bahwa
hal-hal yang menjadi keluhan para stakeholders tersebut. Saluran setiap pegawai memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti
pengaduan baik untuk nasabah, pegawai, maupun masyarakat setiap program pendidikan dan pelatihan yang dibuka sesuai
telah diterima telah ditindaklanjuti dengan baik oleh Perseroan. dengan kebutuhan dan rencana pengembangan Bank Mandiri.
Capaian dan Penghargaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Bidang Hak
Asasi Manusia
Bank Mandiri telah menerima penghargaan Best Bank in Indonesia dalam ajang Best Banks 2020 Asia Pacific Winners yang diselenggarakan
oleh Global Finance. Bank Mandiri juga menerima penghargaan dari HR Asia Magazine sebagai salah satu Perusahaan Terbaik di Asia untuk
Bekerja (Best Companies to Work For) dalam ajang HR Asia Best Companies To Work For In Asia 2020. Hal ini menunjukkan tercapainya salah
satu komitmen dan konsistensi perseroan yaitu dalam mengembangkan SDM melalui rangkaian program budaya kerja yang mengadopsi
perkembangan terkini di dunia kerja.
Komitmen dan Kebijakan Tanggung dan peraturan yang berlaku. Sedangkan perencanaan untuk
Jawab Sosial Perusahaan Bidang pemantauan kegiatan tanggung jawab sosial bidang operasi
Operasi yang Adil yang adil dilakukan dengan melaksanakan audit program kerja,
assessment GCG baik self assessment maupun assessment yang
Sebagai salah satu perwujudan dari penerapan tata kelola dilakukan oleh pihak luar serta survei kepuasan pemasok.
perusahaan yang baik, Bank Mandiri memiliki komitmen untuk
senantiasa menjalankan praktik-praktik operasi yang adil. Pelaksanaan Inisiatif Tanggung Jawab
Bank Mandiri telah memiliki berbagai kebijakan yang mengatur Sosial Bidang Operasi yang Adil
dilaksanakan operasi yang adil diantaranya kebijakan pengendalian
internal, whistleblowing system (WBS), Code of Conduct, dan Pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan praktik operasi
kebijakan gratififikasi. Kebijakan tersebut khususnya ditujukan yang adil yang secara konsisten dilaksanakan oleh Bank Mandiri
untuk pencegahan benturan kepentingan dan pelaksanaan kegiatan meliputi hal-hal berikut ini:
usaha yang sehat. Selain itu, Bank Mandiri juga memiliki kebijakan
terkait pengadaan barang dan jasa yaitu SPO Procurement. SPO Pencegahan Benturan Kepentingan
Procurement merupakan pedoman Bank Mandiri dalam melakukan (Conflict of Interests)
proses pengadaan barang dan jasa yang bersifat strategis maupun
non-strategis untuk mendukung kegiatan operasional Bank sesuai Benturan kepentingan adalah suatu kondisi dimana Pegawai Bank
kualitas, kuantitas dan waktu yang ditetapkan dengan harga terbaik Mandiri dalam menjalankan tugas dan kewajibannya mempunyai
serta menerapkan prinsip manajemen pengendalian risiko. kepentingan di luar kepentingan dinas, baik yang menyangkut
kepentingan pribadi, keluarga maupun kepentingan pihak-pihak
Ruang lingkup pelaksanaan tanggung jawab sosial terkait dengan lain sehingga Pegawai Bank Mandiri tersebut dimungkinkan
praktik operasi yang adil yang ditekankan oleh Bank Mandiri saat ini kehilangan obyektivitas dalam mengambil keputusan dan
adalah pencegahan benturan kepentingan, penerapan anti korupsi, kebijakan sesuai kewenangan yang telah diberikan Bank Mandiri
kompetisi yang sehat, dan pencegahan perilaku Insiders. Penerapan kepadanya.
anti korupsi diwujudkan melalui pelaksanaan WBS, Code of Conduct Oleh karenanya:
dan Kebijakan Gratifikasi. 1. Seluruh Pegawai Bank Mandiri telah berupaya dengan
bersungguh-sungguh menghindari kegiatan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan. Apabila satu dan lain
Rumusan dan Lingkup Tanggung Jawab hal tidak dapat dihindari, maka yang bersangkutan wajib
Sosial Perusahaan Bidang Operasi yang melaporkannya kepada atasan langsung.
Adil 2. Seluruh Pegawai Bank Mandiri telah dilarang memberikan
persetujuan dan atau meminta persetujuan atas fasilitas kredit,
Lingkup kegiatan tanggung jawab sosial terkait operasi yang serta tingkat bunga khusus maupun kekhususan lainnya untuk:
adil meliputi pencegahan benturan kepentingan, implementasi 1) Dirinya sendiri, 2) Keluarganya, dan 3) Perusahaan dimana ia
Whistleblowing System dan Code of Conduct, larangan perilaku dan atau keluarganya mempunyai kepentingan.
insiders, Mis-Representasi, hubungan dengan mitra kerja, perilaku 3. Seluruh Pegawai Bank Mandiri telah dilarang bekerja pada
dalam berkompetensi, hubungan dengan organisasi lain serta perusahaan lain baik sebagai direksi, pegawai, konsultan
pengadaan barang dan jasa yang sesuai etika dan prinsip. atau anggota komisaris, kecuali apabila telah mendapatkan
penugasan atau ijin tertulis dari Perseroan. Khusus untuk
anggota Dewan Komisaris dan Direksi, perangkapan jabatan
Perencanaan Tanggung Jawab Sosial mengikuti ketentuan regulator mengenai Good Corporate
Perusahaan Bidang Operasi yang Adil Governance.
4. Seluruh Pegawai Bank Mandiri telah dilarang menjadi rekanan
Bank Mandiri senantiasa mentargetkan dalam perencanaan secara langsung maupun tidak langsung, baik rekanan untuk
tahunannya untuk menjamin terlaksananya semua kebijakan barang atau jasa bagi Perseroan.
praktik operasi yang adil. Setiap pelanggaran yang terjadi akan 5. Seluruh Pegawai Bank Mandiri telah dilarang mengambil
dikenakan sanksi dengan tegas sesuai kebijakan Bank Mandiri barang-barang milik Bank untuk kepentingan sendiri, keluarga
ataupun kepentingan pihak luar lainnya.
Mis-Representasi
Untuk menghindari adanya tindakan mis-representasi, Bank Mandiri menetapkan kebijakan antara lain:
1. Pegawai Bank Mandiri yang mewakili Bank dalam berhubungan dengan pihak ketiga telah bertindak sesuai kapasitas dan kewenangannya.
2. Pegawai Bank Mandiri yang mewakili Bank telah memberikan keterangan, dokumen dan laporan yang benar dengan cara yang benar.
3. Pegawai Bank Mandiri telah menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan kesalahpahaman dari pihak lain.
Pegawai Bank Mandiri senantiasa memprioritaskan kepentingan Bank Mandiri dalam berhubungan dengan mitra kerja. Dalam berhubungan
dengan mitra kerja, Pegawai Bank Mandiri harus mencegah terjadinya korupsi, kolusi, dan nepotisme serta citra negatif. Pegawai Bank Mandiri
dalam bekerja sama dengan mitra kerja telah menerapkan prinsip profesionalisme dan keadilan yang dilandasi itikad baik.
Bank Mandiri telah bertanggung jawab untuk menciptakan dan menjaga kompetisi yang sehat dalam menjalankan bisnis. Untuk itu,
Bank Mandiri mengharuskan pegawainya untuk menjauhi, menghindari dan mencegah cara-cara berkompetisi yang tidak sehat dalam
mengembangkan karirnya.
Dalam menjalankan hubungan dengan organisasi lain, Pegawai Bank Mandiri telah dapat melakukan kontak bisnis dengan organisasi tersebut
termasuk kompetitor sepanjang memberikan manfaat bagi Perseroan. Pegawai Bank Mandiri juga telah menghindarkan diri dari segala
bentuk kolaborasi/persekutuan yang tidak patut dengan pihak lain.
Pengadaan Barang dan Jasa yang Sesuai Etika dan Prinsip-Prinsip Dasar Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa
Ketentuan terkait Pengadaan Barang dan Jasa, yaitu SPO Procurement telah dimutakhirkan dan disetujui pada tanggal 1 Maret 2017. SPO
Procurement merupakan pedoman Bank Mandiri dalam melakukan proses pengadaan barang dan jasa yang bersifat strategis maupun non-
strategis untuk mendukung kegiatan operasional Perseroan sesuai kualitas, kuantitas dan waktu yang ditetapkan dengan harga terbaik serta
menerapkan prinsip manajemen pengendalian risiko.
Dalam melaksanakan proses pengadaan, pejabat pelaksana pengadaan wajib menandatangani Pakta Integritas untuk dapat melaksanakan
pengadaan barang dan jasa. Selain itu, proses pengadaan juga harus mengacu pada prinsip-prinsip dasar pelaksanaan pengadaan yang
meliputi:
Kegiatan pengadaan harus sesuai dengan kebutuhan/rencana yang telah ditetapkan dan dapat
Efektif
memberikan manfaat yang optimal bagi Bank Mandiri.
Kegiatan pengadaan dilaksanakan untuk mencapai kualitas sesuai dengan yang ditetapkan,
Efisien
dengan waktu yang telah disepakati pada tingkat harga yang terbaik.
Pelaksanaan pengadaan harus terbuka bagi Penyedia Barang dan Jasa yang telah memenuhi
persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara Penyedia Barang dan Jasa
Terbuka dan Bersaing
yang memenuhi syarat/kriteria tertentu berdasarkan ketentuan serta prosedur yang jelas dan
transparan.
Semua ketentuan dan informasi mengenai pelaksanaan pengadaan, termasuk syarat teknis
Transparan dan administrasi, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon Penyedia Barang dan Jasa
bersifat terbuka.
Memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang dan Jasa serta tidak
Adil dan Tidak Diskriminatif mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan/atau alasan
apapun.
Akuntabel Proses, hasil, dan pembayaran pengadaan harus dapat dipertanggung jawabkan.
Tanggung Jawab Proses pengadaan dilaksanakan secara hati-hati dan patuh terhadap ketentuan yang berlaku.
Independen Keputusan pengadaan diambil secara obyektif dan bebas dari tekanan pihak manapun.
Bank Mandiri memiliki prosedur dalam melakukan pengadaan barang dan jasa yang dapat digambarkan melalui 3 (tiga) skema berdasarkan
tingkat kompleksitasnya.
Dokumen Pemasukan
Pengadaan Penawaran Harga
Penyusunan
Draft Kontrak
Dokumen
Pengadaan
Perencanaan Nota Permintaan Verifikasi Undangan Aanwijzing Pemasukan Pembukaan Evaluasi Penyusunan Pembukaan
Pengadaan & RFP & Evaluasi Rekanan Penawaran Harga Penawaran Teknis Teknis HPS Penawaran Harga
Seleksi Rekanan
yang Diundang
Penandatanganan Konfirmasi Penyerahan
Kontrak/ Perjanjian Bank Garansi Bank Garansi
Penyusunan
Draft Kontrak
Pembukaan
Penawaran Harga
Dokumen Pemasukan
Pengadaan Penawaran Harga
Perencanaan Nota Permintaan Verifikasi Undangan Aanwijzing Pemasukan Dok. Pembukaan Evaluasi Final BQ
Pengadaan & RFP & Evaluasi Rekanan Teknis & Admin Penawaran Teknis Teknis
Penyusunan
Draft Kontrak
Bank Mandiri melalui Internal System Strategic Procurement Group (Unit Pelaksana Pengadaan), telah memiliki aplikasi guna mendukung
kegiatan pengadaan pengelolaan manajemen pemasok antara lain:
1. Portal Procurement Bank Mandiri Merupakan tools berbasis web yang 1. Akreditasi/pendaftaran calon pemasok.
digunakan untuk berinteraksi antara lain 2. Media perkenalan calon pemasok.
untuk Bank Mandiri dengan Pemasok dan 3. Pengkinian data pemasok.
Calon Pemasok. 4. Monitoring Berita Acara Serah Terima (BAST)
barang/Jasa.
5. Pengumuman Tender.
2. Aplikasi Supplier Relationship Management Merupakan tools berbasis web yang 1. Monitoring Permintaan rekomendasi rekanan.
digunakan unit Supplier Relationship 2. Membuat analisa Daftar Rekanan Terseleksi
Management untuk pengelolaan pemasok untuk diundang (DRTU).
Bank Mandiri. 3. Sarana untuk mengelola Daftar Rekanan
Terseleksi Bank Mandiri (DRTM).
4. Sarana untuk melakukan evaluasi dan
penilaian kemampuan pemasok.
t
en
m
ge
ga
En
i
as
ik
Meningkatkan
un
engagement pemasok
m
Ko
terhadap Bank Mandiri
i
rg
Forum komunikasi
ne
untuk mendapatkan
Si
Sarana mempererat
Va
pengadaan di
jalinan kerjasama yang
g
Bank Mandiri
in
Dikarenakan adanya pandemi COVID-19, pada tahun 2020 Bank Mandiri tidak melaksanakan Vendor Meeting. Hal ini juga merupakan salah
satu kebijakan dalam mencegah dan mengendalikan penyebaran COVID-19.
Capaian dan Penghargaan Inisiatif Tanggung Jawab Sosial Bidang Operasi yang Adil
Komitmen Bank Mandiri dalam penerapan tanggung jawab sosial terkait praktik operasi yang adil telah meningkatkan kepercayaan para
stakeholders kepada Bank Mandiri. Oleh karena itu, di tahun 2020 Bank Mandiri telah mendapatkan berbagai penghargaan terkait pelaksanaan
tanggung jawab sosial bidang operasi yang adil. Penghargaan-penghargaan tersebut antara lain:
Nama Penghargaan:
Nama Penghargaan:
The Best GRC Overall For Corporate Gover-
Best CRO & GRC Leader nance & Performance 2020 (Digital & Wholesale
Acara: Banking)
Nama Penghargaan:
Most Trusted Company
Acara:
Indonesia Good Corporate Governance Award:
The Most Trusted Companies 2020
Penyelenggara:
Majalah SWA dan Indonesian Institute for
Corporate Governance
• Kewajiban calon debitur untuk menyerahkan hasil kebakaran sesuai kriteria lahan serta memiliki tim khusus
penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan penanggulangan kebakaran yang terlatih sesuai standar
Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) yang Ditjenbun; serta Perusahaan Perkebunan dengan luas
dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup lahan 250 Ha atau lebih wajib memfasilitasi pembangunan
khususnya untuk perusahaan yang mempunyai dampak kebun masyarakat sekitar seluas minimal 20% dari luas
penting terhadap lingkungan; mempunyai dampak areal IUP-B atau IUP atau sesuai tercantum dalam izin
pencemaran atau kerusakan lingkungan yang sangat lokasi.
besar; berpotensi mencemari atau merusak lingkungan;
terdaftar pada pasar modal baik didalam maupun luar Bank Mandiri telah merumuskan Sustainability Banking yang fokus
negeri; berorientasi ekspor. pada Implementasi Kebijakan Lingkungan, Sosial & Tata Kelola (LST)
• Industry Acceptance Criteria (IAC) Palm Oil yang pada Sektor Industri yang menjadi prioritas di Segmen Corporate.
telah diperbaharui dibeberapa aspek seperti tidak Pada tahun 2020 Bank Mandiri melanjutkan implementasi piloting
diperkenankan menyalurkan pembiayaan Lahan Gambut kebijakan LST pada sektor prioritas Sawit dan CPO dan memulai
baik debitur baru maupun eksisting Bank Mandiri; Luas implementasi pilot pada sektor Konstruksi. Selain itu, pada tahun
lahan untuk planted minimal 3.000 Ha; diutamakan 2020 Bank Mandiri juga berkomitmen untuk terus mengembangkan
status lahan HGU; Memiliki Surat Ijin Usaha Perkebunan; produk yang sejalan dengan prinsip berkelanjutan dimulai dengan
Memiliki sertifikat ISPO atau minimal bukti pendaftaran pembuatan Sustainability/Green/Social Bonds Framework sesuai
ISPO; Memiliki SOP Pencegahan dan Penanganan dengan prinsip nasional maupun Internasional.
Kebakaran Lahan, memiliki peralatan standar penanganan
Selain melaksanakan strategi tersebut, Bank Mandiri juga melakukan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terkait dengan lingkungan
hidup dengan biaya yang telah dikeluarkan sebagai berikut:
Bank Mandiri menargetkan, bahwa dalam setiap kegiatan dapat memberikan manfaat nyata seperti pengurangan biaya
pemberian kredit Bank Mandiri akan selalu berpegang pada operasional, peningkatan efisiensi, dan juga peningkatan citra
ketentuan internal yang berlaku serta selalu berupaya untuk Bank Mandiri. Kegiatan dan aktivitas dalam mendukung terciptanya
menghindari pemberian kredit kepada proyek atau usaha yang Green Office dilakukan melalui penggunaan material yang ramah
secara nyata membahayakan lingkungan. Bank Mandiri juga akan lingkungan dan pemakaian energi yang lebih efisien dalam kegiatan
memastikan bahwa 100% debitur telah memenuhi persyaratan operasional Bank Mandiri. Selain itu, dalam pembangunan fasilitas
AMDAL dan memperoleh predikat PROPER BIRU/HIJAU/EMAS. bangunan baru Bank Mandiri juga telah menggunakan material
bahan bangunan yang ramah lingkungan.
Bank Mandiri juga merumuskan Sustainable Operation yaitu,
menargetkan kegiatan penghematan energi dan pengurangan Pelaksanaan Inisiatif Tanggung Jawab
emisi dengan Program Green Office. Program ini merupakan Sosial Perusahaan Bidang Lingkungan
bentuk nyata kontribusi dalam pengelolaan lingkungan hidup di Hidup
sekitar kantor pusat dalam mendukung pengelolaan kantor yang
ramah lingkungan. Dalam pelaksanaannya, pihak manajemen Wujud dukungan Bank Mandiri terhadap pemeliharaan kelestarian
kantor beserta seluruh pekerja berupaya menerapkan berbagai lingkungan hidup tercermin dalam setiap kegiatan Bank Mandiri
program penghematan seperti hemat kertas, hemat listrik, dan baik itu operasional di Kantor Pusat maupun kegiatan bisnisnya,
hemat air melalui sosialisasi dan anjuran. Program tersebut antara lain sebagai berikut.
Adapun penyaluran kredit di sektor industri Perkebunan dan turunannya dengan porsi terbesar komoditi kelapa sawit di tahun 2020 disajikan
dalam tabel berikut:
Komoditi Jumlah Debitur Limit Kredit (Rp Miliar) Baki Debet (Rp Miliar)
No.
Corporate, Commercial, SME
1. Kelapa Sawit 706 128.240 92.704
2. Karet 85 4.066 3.099
3. Tebu 48 2.961 2.244
4. Teh 7 409 350
5. Kopi 28 5.753 3.262
6. Komoditas Agro Lainnya 101 3.282 2.706
Total 975 144.712 104.365
Beberapa kegiatan penyaluran kredit Bank Mandiri di sektor industri Sebagai wujud penerapan konsep keuangan berkelanjutan dalam
perkebunan difokuskan pada pembiayaan Segmen Corporate dan penyaluran kredit, sekaligus dalam memelihara kelestarian
Commercial sebagai berikut: lingkungan hidup, Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan
kepada sektor terkait Energi ramah lingkungan, antara lain:
• Segmen Corporate 1. Bank Mandiri telah menyalurkan pembiayaan kepada proyek
Portfolio kredit sektor industri perkebunan dan turunannya Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Krueng Isep oleh
yang dikelola segmen Corporate sebesar Rp 59,76 triliun, dengan PT Senagan Energi, PLTA Poso 515 Megawatt oleh PT Poso
penyaluran kredit terbesar pada perkebunan kelapa sawit dan Energy, Proyek Pembangunan PLTA Merangin 350 Megawatt
CPO yang telah lolos atau sedang dalam proses sertifikasi ISPO. oleh PT Kerinci Merangin Hidro , Proyek PLTA Pakkat oleh
Standar ini merupakan bagian dari kebijakan yang dibuat oleh PT Energy Sakti Sentosa dan proyek PLTA lainnya.
Kementerian Pertanian yang bertujuan untuk meningkatkan 2. Bank Mandiri juga telah menyalurkan pembiayaan terhadap
daya saing minyak kelapa sawit Indonesia di pasar dunia, dan proyek Pembangunan Prasarana Pengendali Banjir dan Proyek
untuk ikut berpartisipasi dalam rangka memenuhi komitmen SPAM Regional Umbulan oleh PT Adhi Karya (Persero).
Presiden Republik Indonesia dalam mengurangi gas rumah 3. Selain itu Bank Mandiri juga menyalurkan pembiayaan kepada
kaca, serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) antara lain
adalah proyek PLTM Tanjung Tirta, PLTM Gumanti 3, PLTM Lebak
• Segmen Commercial Tundun, PLTM Segara dan 8 PLTM lainnya oleh Salim Group.
Portfolio kredit sektor industri perkebunan dan turunannya
yang dikelola segmen Commercial sebesar Rp 36,63 triliun,
dengan penyaluran kredit terbesar pada perkebunan
kelapa sawit dan CPO. Pemberian kredit ini bertujuan untuk
mendorong pengembangan industri kelapa sawit dan CPO
nasional yang berwawasan lingkungan melalui pemantauan
yang ketat terhadap penerapan bisnis sehingga tidak merusak
lingkungan.
Implementasi Kebijakan Lingkungan, Sosial & Tata Kelola (LST) dengan Sektor Industri Prioritas di Segmen Corporate
Sektor Aktivitas Pencapaian
Sawit dan CPO 6 (enam) kali workshop/FGD untuk pengembangan kapasitas internal Bank
Capability Development
Mandiri dengan melibatkan pihak eksternal seperti kesekertariatan ISPO.
Implementasi terhadap 6 (enam) debitur pilot tambahan sektor Sawit dan CPO
ESG Policy
untuk memperoleh lesson learnt terhadap penerapan Sustainable CPO.
Konstruksi Capability Development 2 (dua) kali workshop/FGD untuk pengembangan kapasitas internal Bank Mandiri.
Implementasi terhadap 3 (tiga) debitur pilot sektor Konstruksi untuk memperoleh
ESG Policy
lesson learnt terhadap penerapan Sustainable Construction.
Workshop terkait Sustainable Finance Awareness yang diikuti seluruh pegawai
Sektor Prioritas Lainnya Capability Development
bankwide, dan workshop potensi pembiayaan Industri Renewable Energy.
Program Pemantauan Kualitas Udara (Nafas) Kegiatan Penghematan Energi dan Air
Buruknya kualitas udara di kawasan JABODETABEK, dapat
berakibat buruk bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Namun Bank Mandiri menggunakan energi berupa listrik dan Bahan
sayangnya, permasalahan ini belum menjadi prioritas dan tingkat Bakar Minyak (BBM) untuk menunjang operasional sehari-hari.
kesadaran di masyarakat masih rendah. Oleh karenanya, sebagai Ketersediaan listrik dipasok oleh PT PLN (Persero). Sebagai alternatif
salah satu perusahaan yang berkantor pusat di DKI Jakarta, jika terjadi pemadaman sehingga tidak mengganggu operasional
Bank Mandiri ingin memberikan sosialisasi dan informasi kepada dan layanan, Bank Mandiri menyediakan genset. Sementara itu,
masyarakat JABODETABEK mengenai kualitas udara di sekitarnya. selain untuk genset, energi berupa BBM dimanfaatkan untuk
Untuk mewujudkan hal tersebut, Bank Mandiri bekerja sama kendaraan operasional. Jenis BBM yang digunakan meliputi
dengan perusahaan rintisan NAFAS untuk membuat aplikasi premium, pertalite, pertamax , solar, dan dex.
pemantauan udara.
Bank Mandiri menyadari bahwa listrik maupun BBM merupakan
Dengan aplikasi Nafas ini para pengguna dapat memperoleh sumber energi tak terbarukan dan ketersediaannya semakin
benefit pemantauan kualitas udara berstandar international secara terbatas, oleh sebab itu, maka Bank Mandiri melakukan langkah-
real time 24 jam dalam 7 hari. Tidak itu saja, Aplikasi NAFAS juga langkah untuk melakukan penghematan. Untuk menghemat
dapat memberikan rekomendasi ketika udara di sekitar memburuk. listrik, Bank Mandiri menerapkan konsep bangunan hijau yang
Program ini secara tidak langsung dapat mengedukasi dan ramah lingkungan. Konsep itu diaplikasikan Bank Mandiri saat
meningkatkan kesadaran bahwa kualitas udara yang buruk juga membangun Kompleks Mandiri University yang direncanakan
turut aktif menjadi penyebab penyakit pernafasan (Kanker paru, memiliki 15 menara dengan prediksi penghematan penggunaan
serangan jantung dan penyakit pernafasan lainnya). listrik sekitar 20%. Khusus bangunan Mandiri University di Kawasan
Capaian Dampak Kuantitatif Kegiatan Semakin banyak perusahaan yang memiliki sertifikat tersebut,
Tanggung Jawab Sosial Lingkungan Hidup diharapkan kegiatan pelestarian lingkungan hidup semakin
meningkat.
Dampak Kuantitatif Kegiatan Green Banking
Dampak Pelestarian Lingkungan
Penerapan konsep green banking dalam penyaluran kredit sebagai
wujud dukungan Bank Mandiri dalam memelihara kelestarian Program Pemantauan Kualitas Udara (NAFAS) dapat meningkatkan
lingkungan hidup, telah berdampak antara lain sebagai berikut: kualitas hidup masyarakat di kawasan JABODETABEK. Peningkatan
• Seluruh debitur Bank Mandiri (100%) telah memenuhi kualitas hidup ini juga didukung oleh kesadaran masyarakat dalam
persyaratan AMDAL, selain itu untuk Debitur Sawit dan CPO menjaga pola makan, tidak merokok serta masyarakat juga harus
segmen Corporate Bank Mandiri 59,3% telah memperoleh terus menjaga diri dengan tindakan yang tepat ketika udara di
predikat PROPER BIRU/HIJAU/EMAS. Hal ini tentu saja akan sekitar sedang buruk.
memberikan dampak positif bagi lingkungan hidup di wilayah
negara Indonesia atas meningkatnya predikat PROPER dari Dampak Kuantitatif Penghematan Energi dan Air
berbagai perusahaan.
• Dari total 54 perusahaan kelapa sawit segmen Corporate Sepanjang tahun 2020, Bank Mandiri telah melakukan penghematan
(perkebunan dan pengolahan sampai dengan Crude Palm penggunaan listrik sebesar 2.162.760 KWh. Penghematan listrik juga
Oil /CPO) yang menjadi debitur Bank Mandiri, 45 perusahaan diupayakan dengan mengurangi radiasi sinar matahari yang masuk
sudah/sedang dalam proses sertifikasi Indonesian Sustainable ke bangunan dengan menggunakan kaca Overall Thermal Transfer
Palm Oil (ISPO), 3 (tiga) debitur sedang dalam proses pra Value (OTTV) rendah sehingga bisa mengurangi penggunaan listrik
pendaftaraan dan 19 debitur telah memiliki Roundtable untuk AC serta dengan melakukan program pemadaman lampu
Sustainable Palm Oil (RSPO). Sertifikat tersebut mencerminkan setiap jam istirahat di seluruh kantor Bank Mandiri.
peran perusahaan dalam melestarikan lingkungan hidup.
Adapun untuk volume penggunaan air dari PDAM, tercatat mengalami penurunan sebesar 70.784 m3 atau sebesar 29,5 %. Penurunan tersebut
didorong juga oleh adanya kebijakan pembatasan aktivitas jumlah pegawai dalam kondisi Pandemi Virus COVID-19. Penurunan penggunaan
air dari PDAM diikuti juga oleh penurunan porsi penggunaan air dari water recycle sebesar 39.330 m3 atau sebesar 37,6% di tahun 2020.
Hasil dari kegiatan penghematan energi dan air, juga telah berdampak terhadap biaya transportasi dan biaya listrik, air dan gas.
Komitmen dan Kebijakan Tanggung • Petunjuk Teknis Operasional (PTO) Emergency Response
Jawab Sosial Perusahaan Bidang Plan (ERP)
Ketenagakerjaan, Kesehatan dan PTO ERP merupakan salah satu komponen BCM sebagai
Keselamatan Kerja pedoman/panduan dalam menjaga keamanan dan
keselamatan jiwa seluruh pegawai, nasabah, dan pihak ketiga
Pegawai merupakan aset yang penting bagi Bank Mandiri. Oleh pada saat terjadi gangguan/bencana, termasuk kegiatan
karena itu, kepentingan pegawai merupakan prioritas utama yang penyelamatan data penting dan aset Bank. Prosedur ERP
harus dipenuhi dan Bank Mandiri senantiasa menjamin segala hak terfokus pada pengamanan dan penyelamatan jiwa. PTO ERP
yang dimiliki oleh pegawai berdasarkan ketentuan perundang- berlaku sejak tanggal 4 September 2013.
undangan yang berlaku. Bank Mandiri memiliki kebijakan untuk
memberikan perlakuan yang sama bagi seluruh pegawai baik dalam
kesempatan kerja, remunerasi, dan pelatihan serta pengembangan. Lingkup dan Perumusan Tanggung
Hal tersebut tertuang dalam berbagai kebijakan Sumber Daya Jawab Sosial Perusahaan Bidang
Manusia dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Bank Mandiri Ketenagakerjaan, Kesehatan dan
dan seluruh pegawai Bank Mandiri. Keselamatan Kerja
Bank Mandiri juga memiliki kebijakan untuk memberikan Lingkup kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan terkait
lingkungan bekerja yang aman dan nyaman. Kebijakan internal ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja terdiri dari
terkait dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) telah pada program ketenagakerjaan (meliputi keseteraan gender dalam
tercantum di dalam beberapa dokumen perusahaan, antara lain kesempatan kerja, keseteraan dalam program pendidikan dan
sebagai berikut: pelatihan, penggunaan tenaga kerja lokal, remunerasi, promosi,
• Standar Pedoman Operasional (SPO) Business Continuity kebebasan berserikat dan pelatihan pensiun. Selanjutnya,
Management (BCM) program pemberian fasilitas kesehatan (meliputi Mandiri Club
SPO BCM merupakan pedoman umum dalam mempersiapkan Fitness dan pemberian Asuransi BPJS) serta program keselamatan
Bank Mandiri untuk menghadapi dan melindungi dari berbagai kerja (meliputi adanya inspeksi/pemeriksaaa terhadap peralatan
potensi kerugian finansial dan non finansial yang bersifat proteksi kebakaran gedung secara rutin untuk memastikan bahwa
catastrophic sebagai dampak dari kejadian bencana. Dalam peralatan kebakaran tersebut dapat berfungsi dengan baik).
SPO tersebut antara lain mengatur tentang risiko-risiko yang
berpotensi untuk terjadi di Bank Mandiri, penyebab timbulnya
risiko dan cara untuk memitigasinya.
Pada tabel berikut, dapat dilihat rasio gaji tertinggi dan terendah Bank Mandiri selama tahun 2020.
Uraian Rasio
Gaji Pegawai tertinggi dan terendah 39,03 : 1
Gaji Direksi tertinggi dan terendah 1,17 : 1
Gaji Komisaris tertinggi dan terendah 1,11 : 1
Gaji Direksi tertinggi dan Pegawai Tertinggi 1,89 : 1
Promosi
Komitmen Bank Mandiri untuk memperlakukan secara adil kepada pegawai diwujudkan dengan memberikan kesempatan yang sama kepada
seluruh pegawai untuk dapat mengembangkan karirnya di Bank Mandiri melalui promosi jabatan. Pelaksanaan promosi pegawai Bank Mandiri
dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus waktu yaitu Main Promotion Cycle (MPC) dan Secondary Promotion Cycle (SPC) yang dilakukan dalam sistem
Talent Mobility.
Adapun jumlah pegawai yang memperoleh promosi grade di tahun 2020, dapat dilihat pada tabel berikut.
2020 2019
Produk
MPC SPC MPC SPC
Di masa pandemi tahun 2020 ini, Bank Mandiri tetap menjalankan Program yang bersifat material merupakan program kesejahteraan
komitmennya memberikan apresiasi dalam bentuk promosi yang berkaitan langsung dengan prestasi pegawai dan
kepada pegawai berprestasi meskipun dengan anggaran yang kompensasinya dapat diberikan dalam bentuk uang transportasi,
lebih terbatas dibandingkan tahun lalu. Pegawai-pegawai Bank uang makan, uang pensiun, tunjangan hari raya, uang jabatan,
Mandiri juga tetap berkomitmen menjalankan tugas dengan motif bonus, uang pendidikan, uang pengobatan, pakaian dinas, uang
berprestasi tinggi dengan tetap menjaga performa kinerja baik di cuti, dan uang kematian. Sedangkan program yang bersifat non-
masa pandemi yang berdampak besar terhadap bisnis Bank. material merupakan program kesejahteraan pegawai melalui
pemberian fasilitas dan pelayanan kepada seluruh pegawai Bank
Kegiatan Kesejahteraan Pegawai Mandiri tanpa melakukan diskriminasi.
Kesejahteraan seluruh pegawai senantiasa menjadi hal yang sangat
diperhatikan oleh Bank Mandiri. Hal tersebut dilaksanakan agar Di masa pandemi COVID-19 ini, Bank Mandiri tetap memegang
selalu terjalin sinergi antar pegawai dengan Bank Mandiri demi komitmen untuk memenuhi seluruh hak-hak pegawainya, dan
terciptanya produktivitas kerja yang optimal. Program peningkatan tetap menjalankan program-program apresiasi seperti promosi,
kesejahteraan pegawai diberikan Bank Mandiri baik dalam bentuk pemberian bonus. Bank Mandiri juga tetap berkomitmen untuk
material maupun non-material. mengelola biaya tenaga kerja dengan baik dan mempertahankan
SPBM terbentuk sejak tahun 2000 dan telah terdaftar di Departemen Dampak Kuantitatif Kegiatan Ketenagakerjaan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No.KEP.804/M/ Bank Mandiri secara berkala melakukan monitoring setiap tahunnya
BW/2000 dan tercatat di Depnakertrans RI No.45/V/P/V/2001. SPBM terhadap Attrition Rate (tingkat undur diri pegawai). Attrition Rate di
berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta, dengan alamat tahun 2020 sebesar 2,82% menurun dari tahun 2019 sebesar 4,41%.
Plaza Mandiri lantai 12, Jalan Jend. Gatot Subroto Kav.36-38, Hal ini berarti, Bank Mandiri telah menjaga kualitas lingkungan
Jakarta Selatan. SPBM dan Bank Mandiri telah menyelenggarakan kerja dengan baik, sehingga para pegawai merasa nyaman bekerja
Perjanjian Kerja Bersama (PKB), PKB yang berlaku saat ini adalah dan meningkatkan keterikatan pegawai terhadap Bank Mandiri.
Sosialisasi Keadaan Darurat 1 Tahun Sekali Pegawai yang ditunjuk sebagai tim tanggap darurat
Simulasi Evakuasi Keadaan Darurat 1 Tahun Sekali Seluruh pegawai/tim dan penghuni gedung lainnya
Latihan Pemadaman Api 1 Tahun Sekali Pegawai yang ditunjuk sebagai tim tanggap darurat
Latihan Tim Tanggap Darurat 1 Tahun Sekali Tim Tanggap Darurat (ERT)
Bank Mandiri juga rutin melaksanakan Sosialisasi Keadaan Darurat Gedung baik di Kantor Pusat maupun di Kantor Region, Area dan Cabang.
Rincian mengenai pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Keadaan Darurat Gedung dapat dilihat pada tabel berikut.
Kantor Pusat
1 Plaza Mandiri Pencegahan dan Kesiapsiagaan Ancaman 2 Desember 2020 138 Peserta
Bencana Pada Gedung Bertingkat di Masa
Pandemi COVID-19
2 Menara Mandiri Jakarta Fire Drill 17 Oktober 2019*) 75 Floor Captain dari
masing-masing unit kerja
3 Sentra Mandiri Management Keselamatan dan Kebakaran 17 Oktober 2019*) 80 Orang
Gedung
4 Wisma Mandiri II • Penyuluhan Tanggap Darurat Bencana 4 Desember 2019*) 58 Orang
Kebakaran
• Latihan Simulasi kebakaran dengan
menggunakan HT Setiap tiga bulan sekali (2020) 12 Orang
Keterangan:
*) Tahun 2020 tidak dilakukan dengan pertimbangan kondisi pandemi
4. Melakukan pelatihan kesiapan tanggap durat kepada penghuni gedung, Tim Tanggap Darurat Gedung dan Tim ERP antara lain pelatihan
pemadaman api, pelatihan bantuan hidup dasar (P3K), pelatihan first responder (search and rescue) yang dilakukan minimal 1 (satu)
tahun sekali.
Keterangan:
*) Tahun 2020 tidak dilakukan dengan pertimbangan kondisi pandemi
5. Melakukan simulasi evakusi darurat kebakaran gedung terhadap penghuni gedung untuk mengukur kesiapan Tim Tanggap Darurat dan
mengukur lama waktu evakuasi dari lokasi gedung ke titik berkumpul. Pelaksanaan simulasi ini dilakukan setiap 1 (satu) tahun sekali yang
dihadiri pula oleh Dinas Pemadam Kebakaran.
Keterangan:
*) Tahun 2020 tidak dilakukan dengan pertimbangan kondisi pandemi
Selain pelaksanaan penerapan Prosedur ERP secara berkala, Bank Mandiri juga mengikutsertakan seluruh pegawainya sebagai peserta jaminan
Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) melalui BPJS Ketenagakerjaan. Adapun program BPJS Ketenagakerjaan yang dikuti antara lain Program
Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Program Jaminan Kematian (JK) dan Program Jaminan Pensiun (JPN).
Iuran BPJS Ketenagakerjaan yang telah dibayarkan tahun 2020 adalah sebesar Rp411,2 miliar. Sedangkan untuk pegawai yang melaksanakan
kegiatan Kawal Angkut Uang dan Barang Berharga dilakukan Asuransi Jiwa.
Sertifikasi
Sampai dengan 31 Desember 2020, Bank Mandiri tidak memiliki sertifikasi terkait ketenagakerjaan.
Sebagai perusahaan yang selalu berupaya untuk memenuhi peraturan perundangan yang berlaku, dimana salah satunya adalah Undang
Undang No. 13/2003 tentang Ketenagakerjaan, maka Bank Mandiri menyusun suatu mekanisme pengaduan masalah ketenagakerjaan
yang berkaitan dengan hubungan kerja, syarat-syarat kerja dan keadaan kepegawaian dengan mengedepankan sikap saling menghargai,
menghormati dan bekerja sama memberikan solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan dengan tetap menjunjung tinggi etika
profesi. Penyelesaian keluh kesah Pegawai dilakukan secara berjenjang sesuai hirarki sebagai berikut:
Mekanisme ini diterapkan melalui beberapa bentuk seperti penyusunan PKB, pembentukan serikat pegawai, Lembaga Kerjasama Bipartit
antara Bank Mandiri dan pegawai serta tersedianya wadah bagi pegawai untuk mencurahkan keluh kesah terkait masalah pekerjaan yang
disebut dengan HC4U.
Komitmen dan Kebijakan Tanggung 2. Challenge SLA, inisiatif untuk memastikan SLA penyelesaian
Jawab Sosial Perusahaan Terkait pengaduan masih dapat diterima atau sesuai ekspektasi
Konsumen nasabah dan masih bersaing dengan SLA penyelesaian
pengaduan kompetitor;
Dalam menjalankan tanggung jawab perusahaan kepada 3. Fitur penyampaian hasil pengaduan nasabah secara otomatis
konsumen, Bank Mandiri mengacu pada kebijakan dan regulasi yang dikirimkan kepada nasabah melalui platform SMS, WA
yang berlaku di Indonesia, yaitu: dan Email.
1. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 1/POJK.07/2013 tentang
Perlindungan Konsumen Sektor Jasa Keuangan, Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/SEOJK.07/2014 tentang Perumusan Tanggung Jawab Sosial
Kerahasiaan dan Keamanan Data dan/atau Informasi Pribadi Terkait Konsumen
Konsumen, Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No.1/
SEOJK.07/2014 tentang Pelaksanaan Edukasi dalam rangka Perumusan kebijakan maupun inisiatif strategis dalam hal
Meningkatkan Literasi Keuangan kepada Konsumen dan/ pemberian layanan pada semua touch point maupun produk yang
atau Masyarakat, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 18/ ditawarkan kepada nasabah, selalu mempertimbangkan 3 (tiga)
POJK.07/2018 tentang Layanan Pengaduan Konsumen di critical point, yaitu:
Sektor Jasa Keuangan. 1. Compliance critical, yaitu setiap kebijakan, produk yang
2. Peraturan Bank Indonesia No. 16/1/PBI/2014 tentang ditawarkan, serta inisiatif strategis baru/eksisting yang
Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran dan dibuat tidak bertentangan dengan regulasi (internal maupun
Surat Edaran Bank Indonesia No. 16/16/DKSP tentang Tata eksternal), serta terus melakukan review berkelanjutan dalam
Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem bentuk aktivitas control testing maupun tindak lanjut atas
Pembayaran. temuan internal audit.
2. Customer critical, yaitu setiap kebijakan, produk yang
Untuk melengkapi peraturan tersebut dan dalam rangka ditawarkan, serta inisiatif strategis yang dibuat memberikan
mendukung semangat remarkable customer experience (CX) kenyamanan bagi nasabah, yang direpresentasikan dalam
khususnya penyelesaian keluhan/pengaduan nasabah, Bank slogan “Jiwa Service” yaitu “Cepat, Handal, dan Nyaman” yang
Mandiri juga telah menyusun dan menerapkan pedoman yang telah diterapkan oleh Bank Mandiri sejak 2015. Hal ini tercermin
komprehensif terkait pengelolaan pengaduan nasabah dalam pada aktivitas review Service Level Agreement (SLA) dan alur
bentuk Standar Pedoman Operasional (SPO) Pengelolaan kerja penyelesaian pengaduan serta pengukuran kepuasan
Pengaduan Nasabah. nasabah yang dilakukan secara rutin setiap tahun.
3. Business Critical, yaitu setiap kebijakan, produk yang
Adapun inisiatif yang dilakukan di 2020 untuk mendukung ditawarkan, serta inisiatif strategis yang dibuat memberikan
semangat remarkable customer experience (CX) pada penyelesaian keuntungan bagi bisnis Bank atau proses kerja yang lebih
pengaduan nasabah, adalah: optimal/peningkatan efisiensi sebagai bentuk kontribusi bagi
1. First Contact Resolution (FCR), yaitu inisiatif untuk peningkatan kinerja Bank.
menyelesaikan permintaan/pengaduan nasabah pada
kesempatan pertama (sebelumnya) dengan risiko yang tetap Dalam survei kepuasan tahun 2020 juga digali informasi terkait
terukur, diantaranya untuk fitur : ekspektasi nasabah terhadap layanan perbankan. Diperoleh hasil
a. Top-Up eMoney melalui platform Mandiri Online (Android bahwa ekspektasi nasabah terhadap perbankan adalah layanan
dan iOS); yang cepat tanggap dan Bank Mandiri mampu memenuhi ekspektasi
b. QR Payment melalui platform Mandiri Online (Android dan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan angka kepuasan Bank Mandiri
iOS); yang lebih tinggi dibandingkan dengan angka industri perbankan.
c. Redemption Mandiri Prabayar di Cabang Permintaan
change cycle dan penurunan limit produk Mandiri Kartu
Kredit melalui Mandiri Call 14000.
Agar seluruh pengaduan nasabah tertangani dengan proses yang cepat dan efektif, Bank Mandiri melakukan koordinasi dengan gambar
tahapan alur pengaduan nasabah sebagai berikut:
Menginfokan hasil
Memperoleh hasil Update hasil investigasi
investigasi kepada
pengaduan ke dalam sistem
nasabah
Kerahasiaan Data Nasabah telah diatur dalam ketentuan internal Dalam rangka mewujudkan komitmen tinggi untuk melindungi
Bank Mandiri, antara lain pada Petunjuk Teknis Operasional (PTO) hak-hak nasabah, maka di sepanjang 2020, Bank Mandiri telah
Transparansi Penggunaan Data Pribadi Nasabah (TPDPN) berlaku menjalankan berbagai program dan kegiatan tanggung jawab
sejak tanggal 10 November 2015. PTO ini mengatur prosedur sosial di bidang produk dan nasabah. Adapun bentuk implementasi
operasional terkait TPDPN kepada Nasabah perorangan baru dan dari kebijakan yang telah dibuat antara lain:
eksisting. Ketentuan mengenai penggunaan data pribadi Nasabah
(yang ada pada Bank) untuk tujuan komersial harus dilakukan Edukasi Nasabah
secara transparan dan dilakukan berdasarkan persetujuan tertulis Untuk memperluas jangkauan program edukasi kepada nasabah,
dari Nasabah. Dalam PTO tersebut antara lain mengatur terkait maka Bank Mandiri menggunakan website www.bankmandiri.
fungsi dan tugas unit kerja pengelola dan mekanisme pengelolaan co.id, kantor cabang, ATM, flyer, brochure, televisi, radio, media
TPDPN. sosial, media indoor dan media-media periklanan lainnya untuk
menyampaikan materi edukasi tentang produk dan layanan yang
tersedia di Bank Mandiri. Selain itu, di tahun 2020 Bank Mandiri juga telah menyelenggarakan program edukasi bagi nasabah Bank Mandiri
maupun masyarakat umum yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Pelaksanaan kegiatan edukasi nasabah
bertajuk ‘‘Mandiri Edukasi 2020” dilaksanakan pada tanggal 25 September 2020 secara online melalui Zoom Webinar kepada 500 mahasiswa
IPB University dengan topik Smart Entrepreneurship dan Cerdas Berinvestasi.
Untuk memastikan bahwa program edukasi tersebut efektif untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat, Bank Mandiri menggunakan
metode Survei Efektifitas terhadap total 500 responden yang merupakan peserta event ‘‘Mandiri Edukasi 2020”. Dari hasil survei didapatkan
informasi bahwa program edukasi tersebut efektif meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
@bankmandiri @bankmandiri_officialbot
0811-84-14000 @bankmandiri
www.bankmandiri.co.id
Untuk meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah, Bank Mandiri menambah fitur website Bank Mandiri dengan Mandiri Intelligence
Assistant (MITA). MITA adalah layanan informasi kepada nasabah berbasis aplikasi chatting yang dapat diakses langsung oleh pengguna
melalui telepon seluler untuk mengetahui informasi mengenai produk, layanan, promosi, lokasi ATM dan cabang.
Bank Mandiri menghadirkan MITA untuk menjawab tantangan transformasi digital yang sedang berkembang di Indonesia yang merupakan
bentuk adaptasi Bank Mandiri terhadap tren serta kebutuhan layanan contact center modern. Layanan MITA diyakini dapat mempercepat dan
memudahkan interaksi nasabah dengan bank sehingga ke depannya diharapkan dapat membantu Bank Mandiri memenangkan persaingan
di industri keuangan. Selain itu, layanan berbasis digital ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan nasabah dari generasi milenial yang
jumlahnya mencapai 43%.
01 02 03
Unduh aplikasi Follow akun resmi Bank Siap memulai sesi
chatting yaitu LINE, Mandiri @bankmandiri/ percakapan dengan
Telegram, Whatsapp, @bankmandiri_ MITA
dan Facebook officialbot yang telah
Messenger dari App terverifikasi
Store atau Playstore
Lingkup layanan MITA adalah penyampaian informasi terkait produk dan layanan Bank Mandiri.
Untuk mengetahui sudah sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan Bank Mandiri di tahun 2020, Bank Mandiri bekerjasama dengan PT Kadence
International untuk melaksanakan Customer Satisfaction Survey terhadap contact point cabang dan electronic banking (e-banking). Melalui
survei tersebut diperoleh 2 (dua) nilai yaitu Customer Satisfaction Score (CSAT) dan Net Promotor Score (NPS). Metode survei yang digunakan
adalah Computer-Assisted Telephone Interviewing (CATI). Adapun hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa secara overall penilaian CSAT
dan NPS Bank Mandiri di tahun 2020 lebih tinggi dibandingkan dengan angka industri perbankan seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel Hasil Customer Satisfaction Survey Contact Point Cabang dan e-Banking
CSAT NPS
Contact Point
Bank Mandiri Industri Bank Mandiri Industri
Pada tahun 2020, terdapat 1 (satu) pengaduan dari nasabah terkait dengan kerahasiaan data nasabah. Pengaduan tersebut sudah diselesaikan
dengan baik sesuai dengan SLA pengaduan yang sudah ditetapkan dan nasabah menerima dengan baik penyelesaian dari pengaduan tersebut.
Sebagai wujud pelayanan prima yang diberikan oleh Bank Mandiri kepada nasabah, Bank Mandiri selalu berusaha untuk segera menindaklanjuti
dan menyelesaikan pengaduan maupun keluhan yang disampaikan oleh nasabahnya. Adapun dari 692.998 pengaduan nasabah yang terjadi
pada tahun 2020, sejumlah 683.788 atau lebih dari 98% aduan telah terselesaikan. Hal tersebut membuktikan komitmen Bank Mandiri dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah sebagai salah satu stakeholder.
Selain itu dengan tingginya tingkat penyelesaian aduan nasabah maka kepercayaan nasabah turut meningkat sehingga secara tidak langsung
meningkatkan kinerja keuangan dan laba bersih Bank Mandiri, maka terdapat peningkatan jumlah dividen yang dapat diberikan Bank Mandiri
kepada pemegang saham.
Penghargaan
Salah satu channel terbaru yang disediakan oleh Bank Mandiri untuk memberikan kemudahan untuk memperoleh informasi terkait Bank
Mandiri adalah aplikasi chatting yang dapat diakses langsung oleh nasabah yaitu Mandiri Intelligence Assistant (MITA). Sebagai wujud dari
layanan prima melalui layanan ini, MITA berhasil memperoleh penghargaan 1st Best Chatbot untuk kategori Bank Komersial yang diberikan
berdasarkan hasil survei Marketing Riset Indonesia (MRI) dan Majalah Infobank tahun 2020 dengan nilai 81,58. Selain itu, atas pelaksanaan
tanggung jawab sosial terhadap konsumen, Bank Mandiri memperoleh penghargaan 3rd Millenial’s Choice Brand in State Owned Bank Category
dalam acara Indonesia Millenial’s Top Brand Award 2020 yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi.
Sertifikasi
Komitmen Bank Mandiri untuk memberikan layanan yang terbaik kepada nasabah juga didukung dengan beberapa sertifikasi sebagai berikut:
Jenis Sertifikasi:
Validasi:
Dikeluarkan Oleh:
SGS
Saluran Pengaduan
Sebagai bentuk tanggung jawab serta keterbukaan Bank Mandiri terhadap konsumennya, setiap keluhan ataupun pengaduan dari nasabah
dapat disampaikan ke Bank Mandiri melalui beberapa sarana seperti yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu antara lain melalui Mandiri Call,
website, email, ataupun media sosial yang dimiliki Bank Mandiri (Twitter, Facebook, Instagram dan Telegram). Nasabah juga dapat mendatangi
langsung Kantor Cabang Bank Mandiri di seluruh Indonesia ataupun menyampaikan pengaduan melalui surat resmi yang disampaikan secara
langsung, maupun dikirim melalui pos.
Tanggung jawab sosial perusahaan terkait dengan pengembangan Wirausaha Mandiri merupakan salah satu upaya dari Bank
sosial kemasyarakatan merupakan penjabaran dari salah satu misi Mandiri dalam mendukung gerakan pemerintah untuk
Perseroan yaitu peduli terhadap kepentingan masyarakat dan menumbuhkembangkan ekosistem wirausaha sehingga mampu
lingkungan, sebagai kontribusi perusahaan untuk meningkatkan menghasilkan produk yang baik dan dapat membuka lapangan
kesejahteraan masyarakat. Selain program Tanggung Jawab Sosial pekerjaan baru. Dengan semangat “Berani Muda, Berani Berkarya”
dan Lingkungan (TJSL) dan Program Bina Lingkungan (BL), Bank Program Wirausaha Muda Mandiri tahun 2020 memasuki tahun
Mandiri juga melaksanakan program kemandirian edukasi dan ke-13 (tiga belas) penyelenggaraan. Bersamaan dengan rangkaian
kewirausahawan serta program Financial Inclusion. penyelenggaraan WMM tahun 2020, penyebaran pandemi virus
COVID-19 masih belum dapat dikendalikan, sehingga manajemen
memutuskan untuk penyelenggaraan dilakukan secara online
Komitmen dan Kebijakan Tanggung dengan terlebih dahulu dilakukan verifikasi lapangan. Kondisi
Jawab Sosial Perusahaan Bidang pandemi COVID-19 tidak membuat penyelenggaran WMM
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan kehilangan momentum. Hal ini dapat dibuktikan dengan tingginya
antusias pendaftar yang mencapai 11.026 lebih tinggi jika dibanding
Dalam mengimplementasikan tanggung jawab sosial terkait tahun 2019 yang hanya mencapai 3.075 pendaftar.
pengembangan sosial kemasyarakatan, Bank Mandiri patuh
terhadap peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Selain program yang bersifat strategis, program Bina Lingkungan
Indonesia Nomor: PER-02/MBU/04/2020 tentang Perubahan Ketiga juga disalurkan dalam bentuk bantuan sosial kepada masyarakat.
atas Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-09/ Penyaluran bantuan seperti pembangunan dan rehabilitasi rumah
MBU/07/2015 Tentang Program Kemitraan dan Program Bina ibadah, pengobatan gratis, pembangunan sarana dan prasarana
Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. umum, bantuan tanggap bencana, bantuan bencana alam dan
bencana non alam termasuk yang disebabkan oleh wabah, hingga
Selain itu, kebijakan internal Bank Mandiri yang terkait dengan bantuan dalam rangka hari besar keagamaan (pembagian sembako,
tanggung jawab terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan santunan anak yatim dan dhuafa).
telah diatur dan ditetapkan dalam Standar Prosedur Corporate
Secretary yang berisi diantaranya tentang pelaksanaan Program Bank Mandiri juga turut berkontribusi dalam penanganan pandemi
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang telah dimutakhirkan wabah COVID-19, yang masuk ke Indonesia pada triwulan I 2020.
terakhir pada tanggal 10 November 2020. Hingga triwulan III 2020 penyaluran dana Bina Lingkungan untuk
penanggulangan wabah COVID-19 sudah mencapai lebih dari Rp46
miliar dan diprognosakan hingga akhir tahun 2020 akan mencapai
Isu-Isu Sosial yang Relevan sekitar Rp79 miliar. Adapun penyaluran bantuan yang diberikan
meliputi:
Sebagai BUMN, selain ditugaskan untuk mencapai target profit yang 1. Alat kesehatan dan pendukung lainnya termasuk masker
ditetapkan (misi komersial), Bank Mandiri juga mengemban tugas medis, masker kain, alat pelindung diri (APD), hand sanitizer,
untuk menjalankan fungsi sosial untuk memberikan nilai tambah wastafel portabel, sterile room, mobil ambulance, thermo gun,
pada masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan paket vitamin dan lain-lain,
melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). 2. Santunan kepada Tenaga Kesehatan,
Sejalan dengan perannya sebagai salah satu BUMN yang bergerak di 3. Bantuan paket makanan dan buah sehat, paket sembako, dan
bidang keuangan, Program TJSL Bank mandiri diselaraskan dengan paket nasi bungkus kepada petugas medis dan masyarakat
corporate objective dan dilaksanakan secara terarah, terstruktur terdampak COVID-19.
dan berkelanjutan serta mampu meningkatkan corporate image
dan corporate business secara maksimal.
Di samping itu, Bank Mandiri juga menghadapi risiko sosial terkait Wirausaha Muda Mandiri (WMM)
penyaluran pinjaman jika disalurkan pada organisasi/perusahaan Wirausaha Muda Mandiri (WMM) merupakan program CSR
yang mengalami masalah sosial. Oleh karena itu, Bank Mandiri telah utama Bank Mandiri yang telah dilaksanakan sejak tahun
memiliki kebijakan penyaluran kredit yang telah mengakomodir 2007 dan bertujuan untuk membantu pemerintah dalam
pencegahan risiko sosial tersebut. menumbuhkembangkan kewirausahaan di Indonesia khususnya
di kalangan generasi muda. Di tahun 2020, Bank Mandiri bekerja
sama dengan Najwa Shihab dan Narasi dalam penyelenggaraan
Lingkup dan Perumusan Tanggung Program WMM 2020 yang dilaksanakan secara Virtual, sehubungan
Jawab Sosial Bidang Pengembangan dengan peraturan pemerintah dalam menjaga Protokol Kesehatan
Sosial Kemasyarakatan COVID-19. Jumlah peserta yang mendaftar pada Program WMM
2020 adalah sebanyak 11.026 Pendaftar.
Sebagai bagian dari masyarakat, Bank Mandiri senantiasa
menyelaraskan kehadiran dan kegiatan usahanya di tengah Rangkaian Penjurian WMM dimulai dari Tahap Seleksi Administrasi
masyarakat. Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk kemudian Verifikasi Lapangan yang mengikutsertakan Unit Bisnis
terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan terkait seperti Micro Banking dan SME Banking dalam proses
masyarakat agar dapat mencapai masyarakat yang mandiri penjuriannya. Pada Tahap Penjurian Zona, penjuriannya dilakukan
dan sejahtera. Program unggulan dan strategis sektor sosial secara Virtual dan mengikutsertakan para Expert di 5 bidang Usaha
kemasyarakat yang dijalankan Bank Mandiri adalah Wirausaha dan Alumni WMM yang sukses sebagai Dewan Juri. Pada Tahap
Muda Mandiri, Pembangunan Sentra Pengolahan Beras Terpadu- Penjurian Nasional dan Grand Final, WMM 2020 menghadirkan Dian
Kebumen, Jawa Tengah serta Pembinaan Masyarakat Kabupaten Sastrowardoyo, Felly Imransyah, Adrian Gunadi dan Najwa Shihab
Humbang Hasundutan. serta Perwakilan Bank Mandiri sebagai Juri. WMM Award 2020
dilaksanakan secara Live melalui Platform Digital Youtube Narasi TV
dengan 2 Lokasi yang berbeda dengan rincian sebagai berikut:
Target/Rencana Kegiatan Tanggung a. Dewan Juri dan Pengisi Acara:
Jawab Sosial Perusahaan Bidang - Hari/ Tanggal : Jumat, 06 November 2020
Pengembangan Sosial Kemasyarakatan - Tempat : Ciputra Artpreneur, Mall Ciputra World
b. Finalis Nasional dan Undangan Region:
Sebagai bagian dari masyarakat, Bank Mandiri senantiasa - Hari/ Tanggal : Jumat, 06 November 2020
menyelaraskan kehadiran dan kegiatan usahanya di tengah - Tempat : Di Masing – Masing Region
masyarakat. Oleh karena itu, Bank Mandiri berkomitmen untuk
terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan Hadiah Program WMM 2020 adalah uang tunai sebesar
masyarakat agar dapat mencapai masyarakat yang mandiri dan Rp1.732.500.000 (Satu miliar tujuh ratus tiga puluh dua juta lima
sejahtera. ratus ribu) yang diberikan dengan 2 tahap penjurian sebagai berikut:
a. Terdapat 60 Pemenang pada tahap Penjurian Zona yang terdiri
dari 3 (tiga) Zona dengan rincian sebagai berikut:
- 30 Pemenang Pertama dari Masing-Masing Bidang Usaha
pada setiap Kategori.
- 30 Pemenang Kedua dari Masing-Masing Bidang Usaha
pada setiap Kategori.
Selama Pandemi COVID-19 ditahun 2020 ini, Mandiri Sahabatku Adapun kebijakan internal terkait dengan branchless banking telah
menyesuaikan pembelajaran secara online melalui media kelas diatur dalam bentuk PTO sebagai berikut:
online menggunakan Google Classroom, webinar, dan live • PTO Keagenan Branchless Banking yang membahas tentang
streaming. Program Mandiri Sahabatku secara online dilaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit kerja dalam
menjangkau PMI di berbagai Negara (Hongkong, Malaysia, Arab proses implementasi Layanan Keagenan Branchless Banking
Saudi, UEA, dan Korea), dengan total peserta yang mendaftar dan ketentuan-ketentuan operasional.
program Mandiri Sahabatku online ini mencapai 1.100 peserta. • PTO Mandiri Tabungan SiMakmur Kode Produk Tabungan
Selain itu, sehubungan dengan masa pandemi dan situasi ekonomi Branchless Banking yang membahas tentang alur proses
yang kurang baik, Program Bapak Asuh dari Mandiri Sahabatku dalam pembukaan rekening SiMakmur, penyetoran, penarikan,
ditunda dan akan digabungkan dengan peserta program Bapak perubahan data, pemblokiran, penutupan, hingga Pengelolaan
Asuh di Mandiri Sahabatku di tahun berikutnya. pengaduan nasabah.
• PTO Pengelolaan Pengaduan Mandiri Agen yang membahas
terkait pelaksanaan pengelolaan pengaduan Mandiri Agen,
Program Financial Inclusion seperti alur penyampaian pengaduan, standar prosedur
penerimaan pengaduan Mandiri Agen, standar prosedur
Agen Branchless Banking investigasi, standar prosedur penyelesaian Pengaduan Mandiri
Untuk mendukung program inklusi keuangan, Bank Mandiri telah Agen, dan pemberian recovery treatment.
mengimplementasikan program Laku Pandai secara nasional
per tanggal 13 Juli 2016 dalam rangka mendukung implementasi
Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Inklusif atau LAKU PANDAI dengan mengacu pada POJK No. 19/ Serta Bina Lingkungan
POJK.03/2014 tentang Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam
Rangka Keuangan Inklusif dan SEOJK No. 6/SEOJK.03/2015 tentang Selain program kewirausahaan dan financial inclusion, Bank Mandiri
Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif juga menyalurkan bantuan sosial lainnya untuk para pemangku
oleh Bank. Kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya Bank kepentingan di lingkungan sekitar operasional perusahaan dengan
Mandiri untuk meningkatkan akses layanan Perbankan kepada tetap mengindahkan prinsip Good Corporate Governance. Bentuk
masyarakat unbanked baik di daerah urban maupun rural dan program Tanggung Jawab Sosial dan lingkungan TJSL yang
sebagai implementasi program financial inclusion. dilaksanakan Bank Mandiri antara lain dalam bidang Bantuan
Bencana, Bantuan Pendidikan, Bantuan Kesehatan, Bantuan
Sarana Umum dan Ibadah, serta Bantuan untuk Pelestarian
Lingkungan Hidup.
Sepanjang tahun 2020, Bank Mandiri mengeluarkan biaya sebesar Rp140.557.455.628 untuk menjalankan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan program sosial dan kemasyarakatan. Adapun rincian mengenai dana penyaluran kegiatan CSR terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan adalah sebagai berikut.
Sedangkan biaya dari kegiatan TJSL yang dilaksanakan Bank Mandiri di seluruh wilayah kerja/Region Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
3 Banten 2.113.979.155
4 DI Yogyakarta 4.717.888.680
6 Gorontalo 669.440.000
7 Jambi 197.500.000
15 Lampung 1.545.455.000
16 Maluku 1.423.481.111
20 Papua 860.594.600
21 Riau 1.750.500.000
Total 140.557.455.628
Bank Mandiri Berkomitmen untuk terus menjalankan program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, namun dalam upaya untuk
mengimplementasikan program tersebut terkadang terdapat kendala-kendala dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, apabila terdapat
kendala atau keluhan dalam kegiatan kemasyarakatan, dapat mengirimkan email ke Customer Care Bank Mandiri di alamat email mandiricare@
bankmandiri.co.id atau melalui sarana telepon di nomor 14000.
Umum
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa ✓
Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan
menyajikan juga dalam bahasa Inggris
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang ✓
baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf
yang mudah dibaca
Laporan tahunan mencantumkan identitas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: ✓
perusahaan dengan jelas 1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman.
Laporan tahunan ditampilkan di website Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 tahun terakhir ✓
perusahaan
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan 24-25
selama 3 (tiga) tahun buku atau sejak memulai industri perusahaan.
usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan Rasio keuangan, paling sedikit mencakup:
kegiatan usahanya selama kurang dari 3 (tiga) 1) rasio KPMM;
tahun 2) rasio Return on Asset (ROA);
3) rasio Return on Equity (ROE);
4) aset produktif bermasalah dan aset non-produktif bermasalah terhadap
total aset produktif dan aset nonproduktif;
5) aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif;
6) CKPN aset keuangan terhadap aset produktif;
7) rasio Non-performing Loans (NPL);
8) rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO);
9) Cost to Income Ratio (CIR);
10) rasio Net Interest Margin (NIM);
11) persentase pelanggaran dan pelampauan Batas Maksimum Pemberian
Kredit (BMPK);
12) rasio Giro Wajib Minimum (GWM); dan
13) rasio Posisi Devisa Neto (PDN);
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan 1. Jumlah saham yang beredar; 27-29
grafik 2. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Kapitalisasi pasar berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan;
b. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan berdasarkan harga
pada Bursa Efek tempat saham dicatatkan; dan
c. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan.
3. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat paling kurang:
a. Harga penutupan berdasarkan harga pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan; dan
b. Volume perdagangan saham pada Bursa Efek tempat saham
dicatatkan. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kapitalisasi pasar, informasi harga
saham, dan volume perdagangan saham, agar diungkapkan.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi Informasi memuat: 30-31
konversi yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun 1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding);
buku terakhir 2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk tahun 2019 dan 2020.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki obligasi/sukuk/ obligasi
konversi,agar diungkapkan.
Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 43-55
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan
dasar pertimbangannya;
3. Pandangan atas penerapan/pengelolaan whistleblowing system (WBS)
diperusahaan dan peran Dewan Komisaris dalam WBS tersebut; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada) dan alasan
perubahannya.
Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 72-73
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain:
a. Kebijakan strategis;
b. Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan; dan
c. Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan dan langkah-langkah
penyelesaiannya;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Perkembangan penerapan tata kelola perusahaan pada tahun buku; dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi (jika ada) dan alasan perubahannya.
5. Struktur organisasi;
6. Aktivitas utama;
7. Teknologi informasi;
8. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyaluran kredit
kepada debitur usaha mikro, kecil, dan menengah;
9. Tingkat suku bunga penghimpunan dan penyediaan dana;
10. Perkembangan perekonomian dan target pasar;
11. Jaringan kerja dan mitra usaha di dalam dan/atau di luar negeri;
12. Jumlah, jenis, dan lokasi kantor;
13. Kepemilikan direksi, dewan komisaris, dan pemegang saham dalam
kelompok usaha Bank;
14. Perubahan-perubahan penting yang terjadi pada Bank dan kelompok
usaha Bank dalam tahun yang bersangkutan;
15. Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi pada masa mendatang; dan
16. Sumber daya manusia meliputi jumlah, tingkat pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan sumber daya manusia.
Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan Memuat hal-hal sebagai berikut: 72-73
anggota Direksi 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh
atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam
hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak
menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan
tertulis dari yang bersangkutan.
Profil Perusahaan
Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, 76-78
email, dan website
Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, perubahan nama 79-80
perusahaan (jika ada), dan tanggal efektif perubahan nama perusahaan.
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar
diungkapkan
Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 81-97
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan 100-101
struktur satu tingkat di bawah Direksi
Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup: 102-105
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan;
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah direviu dan disetujui oleh
Direksi/Dewan Komisaris pada tahun buku; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki
Perusahaan.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Informasi memuat antara lain: 106-119
Dewan Komisaris 1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
ataulembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota
DewanKomisaris di Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Informasi memuat antara lain: 120-136
Direksi 1. Nama;
2. Jabatan dan periode jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau
lembaga lain);
3. Umur;
4. Domisili;
5. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan);
6. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat); dan
7. Riwayat penunjukkan (periode dan jabatan) sebagai anggota Direksi di
Perusahaan sejak pertama kali ditunjuk.
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan data Informasi memuat antara lain: 144-153
pengembangan kompetensi karyawan yang 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi;
mencerminkan adanya kesempatan untuk masing- 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan;
masing level organisasi 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian;
4. Data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan
pada tahun buku yang terdiri dari pihak (level jabatan) yang mengikuti
pelatihan, jenis pelatihan, dan tujuan pelatihan; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan pada
tahun buku.
Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas 166-167
induk, entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle
(SPV).
Kronologis penerbitan efek (termasuk private Mencakup antara lain: 170-181
placement) dan/atau pencatatan saham dari awal 1. Tahun penerbitan saham, jumlah saham, nilai nominal saham, dan harga
penerbitan sampai dengan akhir tahun buku penawaran saham untuk masing-masing tindakan korporasi (corporate
action);
2. Jumlah saham tercatat setelah masing-masing tindakan korporasi
(corporate action); dan
3. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki kronologi pencatatan saham, agar
diungkapkan.
Nama dan alamat lembaga dan/ atau profesi Informasi memuat antara lain: 182
penunjang 1. Nama dan alamat BAE/pihak yang mengadministrasikan saham
perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek
Penghargaan yang diterima dalam tahun buku Informasi memuat antara lain: 183-195
terakhir dan/atau sertifikasi yang masih berlaku 1. Nama penghargaan dan/atau sertifikasi;
dalam tahun buku terakhir baik yang berskala 2. Tahun perolehan penghargaan dan/atau sertifikasi;
nasional maupun internasional 3. Badan pemberi penghargaan dan/atau sertifikasi; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
Nama dan alamat entitas anak dan/atau kantor Memuat informasi antara lain: 196-199
cabang atau kantor perwakilan (jika ada 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, kantor cabang, dan
kantor perwakilan, agar diungkapkan
Informasi pada Website Perusahaan Meliputi paling kurang: 200
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Isi Kode Etik;
3. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) paling kurang meliputi
bahan mata acara yang dibahas dalam RUPS, ringkasan risalah RUPS,
dan informasi tanggal penting yaitu tanggal pengumuman RUPS,
tanggal pemanggilan RUPS, tanggal RUPS, tanggal ringkasan risalah
RUPSdiumumkan;
4. Laporan keuangan tahunan terpisah (5 tahun terakhir);
5. Profil Dewan Komisaris dan Direksi; dan
6. Piagam/Charter Dewan Komisaris, Direksi, Komite-komite, dan Unit Audit
Internal.
Pendidikan dan/atau pelatihan Dewan Komisaris, Meliputi paling kurang informasi (jenis dan pihak yang relevan dalam 201-213
Direksi, Komite- Komite, Sekretaris Perusahaan, mengikuti)
dan Unit Audit Internal 1. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Dewan Komisaris;
2. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Direksi;
3. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Audit;
4. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Nominasi dan Remunerasi;
5. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Komite Lainnya;
6. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Sekretaris Perusahaan; dan
7. Pendidikan dan/atau pelatihan untuk Unit Audit Internal. Yang diikuti pada
tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pendidikan dan/atau pelatihan pada tahun
buku, agar diungkapkan
Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan
Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 228-279
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja 288-318, 491, 502
keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab
kenaikan/penurunan suatu akun (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain
mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban, laba (rugi), penghasilan
komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif periode berjalan; dan
5. Arus kas
6. Suku bunga dasar kredit
7. Analisis kualitas aset produktif dan rasio keuangan yang relevan.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan Penjelasan tentang : 318-321
membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
perusahaan, dengan menyajikan perhitungan panjang dan
rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
perusahaan
Bahasan tentang struktur modal (capital structure) Penjelasan atas: 321-324
dan kebijakan manajemen atas struktur modal 1. Rincian struktur modal (capital structure) yang terdiri dari utang berbasis
(capital structure policy) bunga/sukuk dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policies); dan
3. Dasar pemilihan kebijakan manajemen
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk Penjelasan tentang: 402
investasi barang modal (bukan ikatan pendanaan) 1. Nama pihak yang melakukan ikatan;
pada tahun buku terakhir 2. Tujuan dari ikatan tersebut;
3. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
4. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
5. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang
modal pada tahun buku terakhir agar diungkapkan.
Bahasan mengenai investasi barang modal yang Penjelasan tentang: 395-396
direalisasikan pada tahun buku terakhir 1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar
diungkapkan.
Informasi perbandingan antara target pada awal Informasi memuat antara lain: 399-401
tahun buku dengan hasil yang dicapai (realisasi), 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang
dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk dicapai(realisasi); dan
satu tahun mendatang mengenai pendapatan, 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 (satu) tahun mendatang
laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi
perusahaan
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya 402
tanggal laporan akuntan terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang.
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan
agar diungkapkan.
Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi 287
secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak
dipercaya.
Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara 223-228
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah Memuat uraian mengenai: 403-404
dividen kas per saham dan jumlah dividen per 1. Kebijakan pembagian dividen;
tahun yang diumumkan 2. Total dividen yang dibagikan;
atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir 3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. Untuk masing-masing
tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
Program kepemilikan saham oleh karyawan dan/ Memuat uraian mengenai: 404-405
atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan 1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
(ESOP/MSOP) yang masih ada sampai tahun buku 2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise.
Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran Memuat uraian mengenai: 404
umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan 1. Total perolehan dana;
menyampaikan laporan realisasi penggunaan 2. Rencana penggunaan dana;
dana) 3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas perubahan penggunaan dana (jika
ada).
Catatan: apabila tidak memiliki informasi realisasi penggunaan dana hasil
penawaran umum, agar diungkapkan.
Informasi transaksi material yang mengandung Memuat uraian mengenai: 405-415
benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi;
pihak afiliasi 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi;
dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
Uraian mengenai perubahan peraturan Uraian memuat antara lain: 416-488
perundang-undangan terhadap perusahaan pada 1. Nama peraturan perundang-undangan yang mengalami perubahan; dan
tahun buku terakhir 2. Dampaknya (kuantitatif dan/atau kualitatif) terhadap perusahaan (jika
signifikan) atau pernyataan bahwa dampaknya tidak signifikan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan
pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi Uraian memuat antara lain: 488-489
yang diterapkan perusahaan pada tahun buku 1. Perubahan kebijakan akuntansi;
terakhir 2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi; dan
3. Dampaknya secara kuantitatif terhadap laporan keuangan.
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi pada tahun
buku terakhir, agar diungkapkan.
Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 490-491
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam
meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh
signifikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku
terakhir.
Good Corporate Governance
Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 586, 619-620, 588-589
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Penilaian atas kinerja masing-masing komite yang berada di bawah Dewan
Komisaris dan dasar penilaiannya; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter (pedoman dan tata tertib kerja
Dewan Komisaris).
Komisaris Independen (jumlahnya minimal 30% Meliputi antara lain: 595-598
dari total Dewan Komisaris) 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang: 870-872
yang terkait core subjeck Hak Azasi Manusia 1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core
subjeck Hak Azasi Manusia
2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial
core subjeck Hak Azasi Manusia
3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang Hak
Azasi Manusia
4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang Hak Azasi Manusia
5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang Hak Azasi
Manusia
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang: 873-879
yang terkait core subjeck Operasi yang adil 1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan tanggung jawab sosial core
subjeck Operasi yang adil
2. Informasi tentang rumusan perusahaan lingkup tanggung jawab sosial
core subjeck operasi yang adil
3. Informasi tentang perencanaan corporate social responsibility bidang
operasi yang adil
4. Informasi tentang pelaksanaan inisiatif CSR bidang operasi yang adil
5. Informasi tentang capaian dan penghargaan inisiatif CSR bidang operasi
yang adil
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang: 880-886
yang terkait dengan lingkungan hidup 1. Informasi tentang komitmen dan kebijakan lingkungan
2. Informasi tentang dampak dan resiko lingkungan penting yang terkait
secara langsung atau tidak langsung dengan perusahaan
3. Informasi tentang target/rencana kegiatan pada tahun 2020 yang
ditetapkan manajemen;
4. Informasi tentang kegiatan yang dilakukan dan terkait program lingkungan
hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan
5. Informasi tentang pelaksanaan inisitaif CSR terkait lingkungan hidup
6. Informasi tentang capaian dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut;
dan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan
dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, mekanisme
pengaduan masalah lingkungan, pertimbangan aspek lingkungan dalam
pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain.
Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang: 887-893
yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, 1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subjeck
dan keselamatan kerja ketenagakerjaan
2. Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang
ketenagakerjaan
3. Informasi terkait target/rencana kegiatan pada tahun 2020 yang ditetapkan
manajemen; dan
4. Kegiatan yang dilakukan dan dampak kuantitatif atas kegiatan tersebut
Informasi terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja,
seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja,
tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, remunerasi, mekanisme
pengaduan masalah ketenagakerjaan, dan lain-lain.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain: 894-899
yang terkait dengan tanggung jawab kepada 1. Target/rencana kegiatan yang pada tahun 2020 ditetapkan manajemen;
konsumen dan
2. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut
3. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan
konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas
pengaduan konsumen, dan lain-lain.
Uraian mengenai corporate social responsibility Mencakup antara lain informasi tentang: 900-905
yang terkait dengan pengembangan sosial dan 1. Kebijakan dan komitmen tanggung jawab sosial perusahaan core subjeck
kemasyarakatan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
2. Informasi tentang isu isu sosial yang relevan dengan perusahaan
3. Informasi tentang resiko sosial yang dikelola perusahaan
4. Informasi lingkup dan perumusan tanggung jawab sosial bidang
pengembangan sosial dan kemasyarakatan
5. Target/rencana kegiatan pada tahun 2020 yang ditetapkan manajemen;
6. Kegiatan yang dilakukan dan dampak atas kegiatan tersebut; dan
7. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan,
seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi
lainnya, komunikasi mengenai kebijakan dan prosedur anti korupsi,
pelatihan mengenai anti korupsi, dan lain-lain.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh Mencakup antara lain: 799-805
perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan 1. Pokok perkara/gugatan;
Komisaris dan anggota Direksi yang menjabatpada 2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
periode laporan tahunan 3. Risiko yang dihadapi perusahaan dan nilai nominal tuntutan/gugatan; dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan
Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal, perbankan
dalainnya) pada tahun buku terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa
tidak dikenakan sanksi administrasi).
Catatan: dalam hal perusahaan, entitas anak, anggota Dewan Komisaris, dan
anggota Direksi tidak memiliki perkara penting, agar diungkapkan.
Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada 805-812
publik, misalnya melalui website (dalam bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris),media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan
sebagainya.
Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 812-815
1. Pokok-pokok kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Sanksi untuk masing-masing jenis pelanggaran yang diatur dalam kode
etik (normatif); dan
5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun
buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 818-820
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir;
dan
6. Sanksi/tindak lanjut atas pengaduan yang telah selesai diproses pada
tahun buku.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk dan telah selesai
diproses pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Uraian kebijakan tertulis Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan 820-824
Dewan Komisaris dan Direksi Komisaris dan Direksi dalam pendidikan (bidang studi), pengalaman kerja, usia,
dan jenis kelamin.
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan
pertimbangannya.
Informasi Keuangan
Surat Pernyataan Direksi dan/atau Dewan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan LK Halaman Surat
Komisaris tentang TanggungJawab atas Laporan Keuangan. Pernyataan Direksi
Keuangan
Opini auditor independen atas laporan keuangan LK Halaman Opini
Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: LK Halaman Opini
1. Nama dan tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: LK Halaman 1-372
1. Laporan posisi keuangan;
2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan
7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika
entitmenerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau
membupenyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entit
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan).
Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. LK Halaman 9-11
Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: LK Halaman 267-289
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan
beban terkait; dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas
terkait.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman 103 dan
perpajakan 1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini; 201-208
2. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba
akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar
dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan tahun 2020;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi
keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan)
pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah
tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.
Pengungkapan yang berhubungan dengan aset Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman 92-96,
tetap 1. Metode penyusutan yang digunakan; 171-176
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi
danmodel biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi
nilaiwajar aset tetap (untuk model revaluasi) atau pengungkapan nilai
wajar asettetap (untuk model biaya); dan
Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset
tetap padaawal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan,
pengurangandan reklasifikasi.
Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman 290-294
operasi 1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk
mengidentifikasi segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang
dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen
lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk
dan/atau jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Hal-hal yang harus diungkapkan: LK Halaman 45-78
Instrumen Keuangan 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasifikasinya; dan 299-362
2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan;
3. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar,
risiko kredit dan risiko likuiditas;
4. Kebijakan manajemen risiko; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif.
Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: LK Halaman Surat
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan Pernyataan Direksi
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
Keterangan Keterangan
No. Prinsip dan Rekomendasi No. Prinsip dan Rekomendasi
Penyajian Penyajian
A Right of Shareholder A.3.9 Does the company allow for voting in 563
absentia?
A.1 Basic Shareholder Rights
A.3.10 Did the company vote by poll (as opposed to 563
Does the company pay (interim and final/ 402-403 by show of hands) for all resolutions at the
annual) dividends in an equitable and timely most recent AGM?
A.1.1 manner; that is, all shareholders are treated
equally and paid within A.3.11 Does the company disclose that it has ap- 566, 572, 575,
30 days after being (i) declared for interim pointed an independent party 580 dan 583
dividends and (ii) approved by shareholders (scrutineers/inspectors) to count and/or
at general meetings for final dividends? In validate the votes at the AGM?
case the company has offered Scrip dividend,
did the company paid the dividend within A.3.12 Does the company make publicly available by 565-566, 571-
60 days? the next working day the result of the votes 572, 574-575,
taken during the most recent AGM/ EGM for 579-580, dan
A.2 Right to Participate in decisions concerning all resolutions? 582-583
fundamental corporate changes
A.3.13 Do companies provide at least 21 days notice 565-566, 571-
A.2.1 Amendments to the company’s constitution? Website Bank for all AGMs and EGMs? 572, 574-575,
Mandiri 579-580, dan
582-583
A.2.2 The authorisation of additional shares? Website Bank
Mandiri A.3.14 Does the company provide the rationale 565-566, 571-
and explanation for each agenda item which 572, 574-575,
A.2.3 The transfer of all or substantially all assets, Website Bank require shareholders’ approval in the notice 579-580, dan
which in effect results in the sale of the Mandiri of AGM/circulars and/or the accompanying 582-583
company? statement?
A.3 Right to participate effectively in and vote in A.3.15 Does the company give the opportunity for 563
general shareholder meetings and should shareholder to place item/s on the agenda
be informed of the rules, including voting of AGM?
procedures, that govern general shareholder
meetings. A.4 Markets for corporate control should be
allowed to function in an efficient and trans-
A.3.1 Do shareholders have the opportunity, 563, 568 dan parent manner.
evidenced by an agenda item, to approve 577
remuneration (fees, allowances, benefit- in- A.4.1 In cases of mergers, acquisitions and/ or 398
kind and other emoluments) or any increases takeovers requiring shareholders’ approval,
in remuneration for the non- executive does the board of directors/
directors/commissioners? commissioners of the company appoint an
independent party to evaluate the fairness of
A.3.2 Does the company provide non-controlling 563, 569-570 the transaction price?
shareholders a right to nominate candidates dan 578-579
for board of directors/ commissioners? A.5 The exercise of ownership rights by all share-
holders, including institutional investors,
A.3.3 Does the company allow shareholders to 563, 569-570 should be facilitated.
elect directors/commissioners individually? dan 578-579
A.5.1 Does the company disclose its practices to 563, 569-570
A.3.4 Does the company disclose the voting proce- 564 encourage shareholders to engage the com- dan 578-579
dures used before the start of meeting? pany beyond AGM?
A.3.5 Do the minutes of the most recent AGM 567-570, 573- B Equitable Treatment of Shareholders
record that the shareholders were given the 574, 576-579,
opportunity to ask questions and the ques- 581-582, dan B.1 Shares and voting rights
tions raised by shareholders and answers 584-585
given recorded? B.1.1 Do the company’s ordinary or common 563
shares have one vote for one share?
A.3.6 Does the company disclose the voting results 567-570, 573-
including approving, dissenting, and abstain- 574, 576-579, B.1.2 Where the company has more than one class 563
ing votes for all resolutions/ each agenda 581-582, dan of shares, does the company publicise the
item for the most recent AGM? 584-585 voting rights attached to each class of shares
(e.g. through the company website / reports/
A.3.7 Does the company disclose the list of board 566, 572, 575- the stock exchange/ the regulator’s website)?
members who attended the most recent 576, 580-581
AGM? dan 583-584 B.2 Notice of AGM
A.3.8 Does the company disclose that all board 566, 572, 575- B.2.1 Does each resolution in the most recent 565-566, 571-
members and the CEO (if he is not a board 576, 580-581 AGM deal with only one item, i.e., there is 572, 574-575,
member) attended the most recent AGM? dan 583-584 no bundling of several items into the same 579-580, dan
resolution? 582-583
B.2.2 Are the company’s notice of the most recent 565-566, 571- B.5.2 In case of related party transactions requiring 407-413, 415,
AGM/circulars fully translated into English 572, 574-575, shareholders’ approval, is the decision made 833, dan 834
and published on the same date as the 579-580, dan by disinterested shareholders?
local-language version? 582-583
C Role of Stakeholders
Does the notice of AGM/ circulars have
the following details: C.1 The rights of stakeholders that are estab-
lished by law or through mutual agreements
Are the profiles of directors/ commissioners ( 566-585 are to be respected.
B.2.3 at least age, academic qualification, (Does the company disclose a policy And
date of first appointment, experience, and di- Practices That Address :)
rectorships in other listed companies) in seek-
ing election/re-election included? C.1.1 The existence and scope of the company’s 894-899
efforts to address customers’ welfare?
B.2.4 Are the auditors seeking appointment/re- ap- 568 dan 577
pointment clearly identified? C.1.2 Supplier/contractor selection procedures? 875-879
B.2.5 Were the proxy documents made easily 565, 571-572, C.1.3 The company’s efforts to ensure that its 880-886
available? 574-575, value chain is environmentally friendly or
579-580, dan is consistent with promoting sustainable
582-583 development?
B.3 Insider trading and abusive self-dealing C.1.4 The company’s efforts to interact with the 873-879 dan
should be prohibited. communities in which they operate? 900-905
B.3.1 Does the company have policies and/or rules 594, 632, 813- C.1.5 The company’s anti-corruption programmes 47, 817, dan 818
prohibiting directors/commissioners and 816, dan 834 and procedures?
employees to benefit from knowledge which
is not generally available to the market? C.1.6 How creditors’ rights are safeguarded? 843
B.3.2 Are the directors / commissioners required 156-157 C.1.7 Does the company have a separate report/
to report their dealings in company shares section that discusses its efforts on environ- Sustainability
within 3 business days? ment/economy and social issues ? Report
B.4 Related party transactions by directors and C.2 Where stakeholder interests are protected by
key executives. law, stakeholders should have the opportuni-
ty to obtain effective redress for violation of
B.4.1 Does the company have a policy requiring 594, 632 their rights.
directors /commissioners to disclose their in-
terest in transactions and any other conflicts C.2.1 Does the company provide contact details 820 dan 895
of interest? via the company’s website or Annual Report
which stakeholders (e.g. customers, suppli-
B.4.2 Does the company have a policy requiring 405-406 dan 415 ers, general public etc.) can use to voice their
a committee of independent directors/ concerns and/or complaints for possible
commissioners to review material/ significant violation of their rights?
RPTs to determine whether they are in the
best interests of the company and share- C.3 Mechanisms for employee participation
holders? should be permitted to develop.
B.4.3 Does the company have a policy requiring 415, 594, dan C.3.1 Does the company explicitly disclose the 526 dan 887-893
board members (directors/commissioners) 632 policies and practices on health, safety and
to abstain from participating in the board welfare for its employees?
discussion on a particular agenda when they
are conflicted? C.3.2 Does the company explicitly disclose the 144-153, dan
policies and practices on training and devel- 518-519
B.4.4 Does the company have policies on loans to 415, 594, dan opment programmes for its employees?
directors and commissioners either forbid- 632
ding this practice or ensuring that they are C.3.3 Does the company have a reward/compensa- 521
being conducted at arm’s length basis and at tion policy that accounts for the performance
market rates? of the company beyond short-term financial
measures ?
B.5 Protecting minority shareholders from
abusive actions
B.5.1 Does the company disclose that RPTs are 405-406 dan 414
conducted in such a way to ensure that they
are fair and at arms’ length?
C.4 Stakeholders including individual employee D.2.8 Does the Annual Report contain a statement 836-844 dan 851
and their representative bodies, should be confirming the company’s full compliance
able to freely communicate their concerns with the code of corporate governance and
about illegal or unethical practices to the where there is non- compliance, identify and
board and their rights should not be compro- explain reasons for each such issue?
mised for doing this.
D.3 Disclosure of related party transactions (RPT)
C.4.1 Does the company have procedures for com- 817-821 dan 874
plaints by employees and other stakeholders D.3.1 Does the company disclose its policy covering 415
concerning illegal and unethical behaviour the review and approval of material/signifi-
(i.e. corruption, violation of rights)? cant RPTs?
C.4.2 Does the company have a policy or proce- 820 D.3.2 Does the company disclose the name, 407-413
dures to protect an employee/ person who relationship, nature and value for each signifi-
reveals illegal/unethical behaviour from cant/material RPTs?
retaliation?
D.4 Directors and commissioners dealings in
D Disclosure and Transparency shares of the company
D.1 Transparent ownership structure D.4.1 Does the company disclose trading in the 156-157
company’s shares by insiders?
D.1.1 Does the information on shareholdings reveal 154-155
the identity of beneficial owners, holding 5% D.5 External auditor and Auditor Report
shareholding or more?
D.5.1 Are the audit and non-audit fees disclosed? 764-765
D.1.2 Does the company disclose the direct and in- 154-155
direct (deemed) shareholdings of major and/ D.5.2 Does the non-audit fee exceed the audit fees? 764-765
or substantial shareholders?
D.6 Medium of communications
D.1.3 Does the company disclose the direct and 156, 595, 632-
indirect (deemed) shareholdings of directors 633 D.6.1 Quarterly reporting 811-813
(commissioners)?
D.6.2 Company website 200, 806
D.1.4 Does the company disclose the direct and in- 403-404
D.6.3 Analyst’s briefing 811-813
direct (deemed) shareholdings of senior man-
agement? D.6.4 Media briefings /press conferences 808-813
D.1.5 Does the company disclose details of the 166-167 dan D.7 Timely filing/release of annual/financial
parent/holding company, subsidiaries, as- 196-199 reports
sociates, joint ventures and special purpose
enterprises/ vehicles (SPEs)/ (SPVs)? D.7.1 Are the audited annual financial report / Laporan
statement released within 120 days from the Keuangan
D.2 Quality of Annual Report financial year end? Audited
D.2.1 Corporate objectives 102-105 dan D.7.2 Is the annual report released within 120 Laporan
221-223 days from the financial year end? Keuangan
Audited
D.2.2 Financial performance indicators 22-27, 221-223,
dan 288-321 D.7.3 Is the true and fairness/fair representation 920
of the annual financial statement/reports
D.2.3 Non-financial performance indicators 25-27, 221-223,
affirmed by the board of directors/ commis-
848-850, 850-
sioners and/or the relevant officers of the
851, dan 898
company?
D.2.4 Dividend policy 402-403
D.8 Company website (Does the company have a
D.2.5 Biographical details (at least age, qualifica- 106-136 website disclosing up-to-date information on
tions, date of first appointment, relevant ex- the following:)
perience, and any other directorships of listed
D.8.1 Financial statements/reports (latest website
companies) of directors/commissioners
quarterly)
D.2.6 Attendance details of each director/ com- 599-611, 634-
D.8.2 Materials provided in briefings to analysts website
missioner in all directors/ commissoners 651
and media
meetings held during the year
D.8.3 Downloadable annual report website
D.2.7 Total remuneration of each member of 760-761
the board of directors/commissioners D.8.4 Notice of AGM and/or EGM website
Corporate Governance Confirmation D.8.5 Minutes of AGM and/or EGM website
Statement
Company’s constitution (company’s by-laws, website
D.8.6 memorandum and articles of association)
D.9 Investor relations E.2.7 Does the company have any executive direc- 106-136,
tors who serve more than two boards of listed 592-593, and
D.9.1 Does the company disclose the contact 806 companies outside of the group? 629-630
details (e.g. telephone, fax, and email) of
the officer/office responsible for investor Nomination Committee (NC)
relations?
E.2.8 Does the company have a Nominating 678-690
E Responsibilities of the Board Committee?
E.1 Board Duties and Responsibilities E.2.9 Is the Nominating Committee comprised 678-690
of a majority of Independent directors/
(Clearly defined board responsibilities and commissioners?
corporate governance policy)
E.2.10 Is the chairman of the Nominating Committee 678-690
E.1.1 Does the company disclose its corporate 588-589, 623 an independent director/ commissioner?
governance policy / board charter?
E.2.11 Does the company disclose the terms of 678
E.1.2 Are the types of decisions requiring board of 587 reference/governance structure/charter of
directors/commissioners’ approval disclosed? the Nominating Committee?
E.1.3 Are the roles and responsibilities of the board 586-587, 622 E.2.12 Is in the meeting attendance of the Nominat- 685-688
of directors/commissioners clearly stated ? ing Committee disclosed and if so, did the
Nominating Committee meet at least twice
Corporate Vision/Mission during the year?
E.1.4 Does the company have an updated vision 102-104 Remuneration Committee (RC) /
and mission statement? Compensation Committee
E.1.5 Does the board directors play a leading role in 104 E.2.13 Does the company have a Remuneration 678-690
the process of developing and reviewing the Committee?
company’s strategy at least annually?
E.2.14 Is the Remuneration Committee comprised 678-690
E.1.6 Does the board of directors have a process to 104 of a majority of Independent Directors/
review, monitor and oversee the implementa- Commissioners?
tion of the corporate strategy?
Is the chairman of the Remuneration Commit- 678-689
E.2 Board Structure E.2.15 tee an independent director/ commissioner?
Code of Ethics or Conduct Does the company disclose the terms of 678-690
E.2.16 reference/governance structure/charter of
E.2.1 Are the details of the code of ethics or con- 813-816 the Remunerations Committee?
duct disclosed?
Is the meeting attendance of the Remunera- 685-688
E.2.2 Are all the directors/commissioners, senior 815 E.2.17 tion Committee disclosed and, if so, did the
management and employees required to Remuneration Committee meet at least twice
comply with the code/s? during the year?
E.2.3 Does the company have a process to im- 816 Audit Committee
plement and monitor compliance with the
code/s of ethics or conduct? E.2.18 Does the company have an Audit Committee? 665-677
Board Structure & Composition Is the Audit Committee comprised entirely 668-669
E.2.19 of non-executive directors/ commissioners
E.2.4 Do Independent directors/commissioners 595-598 with a majority of independent directors/
make up at least 50% of the board of direc- commissioners?
tors/commissioners?
E.2.20 Is the chairman of the Audit Committee an 668-669
E.2.5 Does the company have a term limit 587, 622-623 Independent Director/ Commissioner?
of nine years or less or 2 terms of five
years¹ each for its independent directors/ Does the company disclose the terms of ref- 665-666
commissioners? ¹The five years term must be E.2.21 erence/ governance structure/charter of the
required by legislation which Audit Committee?
pre-existed the introduction of the ASEAN
Corporate Governance Scorecard in 2011 Does at least one of the independent direc- 668-669
E.2.22 tors/ commissioners of the committee have
E.2.6 Has the company set a limit of five board 593-594, 630- accounting expertise (accounting qualifica-
seats that an individual independent/non- 631 tion or experience)?
executive director/commissioner may hold
simultaneously? Is the meeting attendance of the Audit 673-676
E.2.23 Committee disclosed and, if so, did the Audit
Committee meet at least four during the year?
Does the Audit Committee have primary 666-667 Does the company have measurable 756-763
E.2.24 responsibility for recommendation on the E.3.15 standards to align the performance-based
appointment, and removal of the external remuneration of the executive directors and
auditor? senior executived with long-term interests
of the company, such as claw back provision
E.3 Board Processes and deferred bonuses?
Board meetings and attendance Internal Audit
Are the board of directors meeting scheduled 598-599, 633- E.3.16 Does the company have a separate internal 746-752
E.3.1 before the start of financial year? 634 audit function?
E.3.2 Does the board of directors/ 599-611, 634- E.3.17 Is the head of internal audit identified or, if 747
commissioners 651 outsourced, is the name of the external firm
meet at least six times during the year? disclosed?
Has each of the directors/commissioners at- 599-611, 634- E.3.18 Does the appointment and removal of the 747
E.3.3 tended at least 75% of all the board meetings 651 internal auditor require the approval of the
held during the year? Audit Committee?
E.3.4 Does the company require a minimum quo- 598, 633 Risk Oversight
rum of at least 2/3 for board decisions?
E.3.19 Does the company establish a sound internal 765-790
Did the non-executive directors/ commission- 599-611, 634- control procedures/risk management frame-
E.3.5 ers of the company meet separately at least 651 work and periodically review the effective-
once during the year without any Executives ness of that framework? (As Rephrased by
present? Indonesia)
Access to information E.3.20 Does the Annual Report/Annual CG Report 786, 790, dan
disclose that the board of directors/ commis- 797
Are board papers for board of directors/ com- 598, 633 sioners has conducted a review of the compa-
E.3.6 missioners meetings provided to the board ny’s material controls (including operational,
at least five business days in advance of the financial and compliance controls) and risk
board meeting? management systems?
Does the company secretary play a significant 718-723 Does the company disclose the key risks to 774-782
E.3.7 role in supporting the board in discharging its E.3.21 which the company is materially exposed
responsibilities? to (i.e. financial, operational including IT,
nvironmental, social, economic)?
Is the company secretary trained in legal, 721-722
E.3.8 accountancy or company secretarial practices Does the Annual Report/Annual CG Report 677
and has kept abreast on relevant develop- E.3.22 contain a statement from the board
ments? of directors/commissioners or Audit Com-
mittee commenting on the adequacy of the
E.3.9 Does the company disclose the criteria used 588, 623 company’s internal controls/risk manage-
in selecting new directors/ commissioners? ment systems?
Did the company describe the process 588, 623, dan E.4 People on the Board
E.3.10 followed in appointing new directors/ com- 689-690
missioners? Board Chairman
are all directors/commisssioners subject to 588, 623 E.4.1 Do different persons assume the roles of 106, 120
E.3.11 re-election at least once every three years ? chairman and CEO?
Remuneration Matters E.4.2 Is the chairman an independent director/
commissioner? 106
Does the company disclose its remuneration 403-404 dan
E.3.12 (fees, allowances, benefit- in-kind and other 756-763 E.4.3 Is any of the directors a former CEO of the 106-136
emoluments) policy/ practices (i.e. the use company in the past 2 years?
of short term and long term incentives and
performance measures) for its executive E.4.4 Are the role and responsibilities of the chair- 586
directors and CEO? man disclosed?
E.3.13 Is there disclosure of the fee structure for 756-763 Lead Independent Director
non- executive directors/commissioners?
If the Chairman is not independent,
Do the shareholders or the Board of Directors 757 E.4.5 has the Board appointed a Lead/Senior 106
E.3.14 approve the remuneration of the executive Independent Director and has his/her role
directors and/or the senior executives? been defined?
Does at least one non-executive director/ 821-825 (B) Does the company release its notice of AGM 565, 571-572,
E.4.6 commissioner have prior working experience B.1.1 (with detailed agendas and 574-575,
in the major sector that the company is explanatory circulars), as announced to the 579-580, dan
operating in? Exchange, at least 28 days before the date of 582-583
the meeting?
E.5 Board Performance
(B)C. Roles of Stakeholders
Directors Development
Does the company adopt an internationally
E.5.1 Does the company have orientation pro- 590-591, 626- (B) recognized reporting framework for sustain- Sustainability
grammes for new directors/ commissioners? 628 C.1.1 ability Report
(i.e. GRI, Integrated Reporting, SASB)?
E.5.2 Does the company have a policy that 201-205
encourages directors/commissioners to (B)D. Disclosure and transparency
attend on-going or continuous professional
education programmes? Are the audited annual financial report / state- Laporan Keuan-
(B) ment released within 60 days from the finan- gan
CEO/Executive Management D.1.1 cial year end?
Appointments and Performance
(B) Does the company disclose details of remu- 756-763
E.5.3 Does the company disclose the process on 689-690 D.1.2 neration of the CEO?
how the board of directors/commissioners
plans for the succession of the CEO/ Manag- (B)E. Responsibilities of the Board
ing Director/President and key management?
(B)E.1 Board Competencies and Diversity
E.5.4 Does the board of directors/ commissioners 659-661
conduct an annual performance assessment (B) Does the company have at least one female 821-825
of the CEO/ Managing Director/ President? E.1.1 independent director/ commissioner?
Board Appraisal Does the company have a policy and disclose 821-825
(B) measurable objectives for implementing its
E.5.5 Did the company conduct an annual perfor- 617-619 dan E.1.2 board diversity and report on progress in
mance assessment of the board of directors/ 659-661 achieving its objectives?
commissioners and disclose the criteria and
process followed for the assessment? (B)E.2 Board Structure
(B) Does the company allow the use of secure 565, 571-572, (B) Does the board describe its governance 551-553 dan
A.1.1 electronic voting in absentia at the general 574-575, E.5.1 process around IT issues including disruption, 634-649
meetings of shareholders? 579-580, dan cyber security, disaster recovery, to ensure
582-583 that all key risks are identified, managed and
reported to the board?
(B)B. Equitable treatment of shareholders
Daftar Isi
Halaman
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Entitas Induk ........................... Lampiran 2
************************
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Efek-efek 2c,2f,2j,7
Pihak berelasi 57 25.953.136 27.377.257
Pihak ketiga 53.606.410 43.789.655
79.559.546 71.166.912
Ditambah:
diskonto yang belum
diamortisasi, keuntungan/
(kerugian) - neto yang
belum direalisasi dari
kenaikan/(penurunan)
nilai wajar dan cadangan
kerugian penurunan nilai 341.224 96.456
Neto 79.900.770 71.263.368
29.995.864 30.415.702
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.687.776) (1.311.591)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang pembiayaan
konsumen 2c,2f,2p,13
Pihak berelasi 57 6.867 6.758
Pihak ketiga 19.071.541 18.558.948
19.078.408 18.565.706
Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (428.509) (354.618)
Neto 18.649.899 18.211.088
10.156.509 10.279.839
Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (122.825) (221.804)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS
Simpanan nasabah
Giro dan giro wadiah 2c,2f,2x,21
Pihak berelasi 57 89.393.039 60.118.497
Pihak ketiga 215.057.252 187.325.770
Total 304.450.291 247.444.267
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
LIABILITAS (lanjutan)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Simpanan nasabah
Pihak berelasi 57
Giro - investasi terikat
dan giro mudharabah - investasi
tidak terikat 38a.1 640.965 -
Tabungan - investasi terikat
dan tabungan
tidak terikat 38a.2a 154.993 207.504
Deposito mudharabah -
investasi tidak terikat 38a.3 3.325.932 1.526.416
4.121.890 1.733.920
Pihak ketiga
Giro - investasi terikat dan
giro mudharabah
musytarakah - musyarakah 38a.1 272.962 2.969.820
Tabungan - investasi terikat
dan investasi tidak
terikat - mudharabah 38a.2a 39.177.458 34.465.922
Deposito mudharabah -
investasi tidak terikat 38a.3 40.152.158 43.846.541
79.602.578 81.282.283
Total simpanan nasabah 83.724.468 83.016.203
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
6
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak ketiga
Tabungan mudharabah
- investasi tidak terikat 38b 323.320 343.098
Deposito mudharabah
- investasi tidak terikat 38b 189.026 102.929
512.346 446.027
Total simpanan dari bank lain 546.086 446.027
TOTAL DANA SYIRKAH TEMPORER 84.270.554 83.462.230
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
7
PT BANK MANDIRI (PERSERO) TBK. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
TANGGAL 31 DESEMBER 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
8
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
9
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Beban pajak
Kini 2ad,33c,33d
Tahun berjalan (5.035.377) (7.433.937)
Tahun sebelumnya 33f (175.592) (201.197)
Tangguhan 2ad,33c,33e (441.448) (350.714)
421.428 4.252.631
Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyesuaian akibat penjabaran
laporan keuangan dalam mata uang asing 2e (129.324) (100.228)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
10
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.005.403 2.958.445
17.645.624 28.455.592
21.072.455 35.666.668
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan
konsolidasian secara keseluruhan.
11
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan
neto
yang belum
direalisasi
dari kenaikan
nilai wajar
efek-efek
dan obligasi
pemerintah
yang diukur Keuntungan
pada neto
nilai wajar aktuarial
Modal saham Selisih kurs melalui program
Yang karena penghasilan imbalan Kepentingan
diperoleh penjabaran komprehensif pasti Saldo laba nonpengendali
dan dimiliki laporan lain Bagian Selisih setelah Selisih atas aset
Modal Tambahan kembali keuangan dikurangi efektif bersih dikurangi Penghasilan transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ (saham dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak komprehensif dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor agio saham treasuri) uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan lainnya nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2020 11.666.667 17.316.192 - 13.388 1.385.796 (30.045) 30.306.255 653.489 85.052 (106.001) 5.380.268 137.929.792 143.310.060 4.433.672 209.034.525
Saldo pada tanggal 31 Desember 2020 11.666.667 17.316.192 (150.895) (116.030 ) 4.430.509 (15.319) 30.309.583 1.067.143 85.052 (106.001) 5.380.268 119.275.783 124.656.051 4.653.131 193.796.083
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
12
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Keuntungan/
(kerugian)
neto yang belum
direalisasi
dari kenaikan/
(penurunan) nilai wajar Keuntungan
efek-efek neto
dan obligasi aktuarial
Selisih kurs pemerintah program
karena yang tersedia imbalan Kepentingan
penjabaran untuk dijual pasti Saldo laba nonpengendali
laporan setelah Bagian Selisih setelah Selisih atas aset
Modal Tambahan keuangan dikurangi efektif bersih dikurangi Penghasilan transaksi Sudah Belum neto Entitas
ditempatkan modal disetor/ dalam mata pajak lindung nilai revaluasi pajak komprehensif dengan pihak ditentukan ditentukan Anak yang Total
Catatan dan disetor agio saham uang asing tangguhan arus kas aset tetap tangguhan lainnya nonpengendali penggunaannya penggunaannya Total dikonsolidasi ekuitas
Saldo pada tanggal 1 Januari 2019 11.666.667 17.316.192 112.171 (1.638.088) (17.030) 26.435.307 348.613 - (106.001) 5.380.268 121.704.418 127.084.686 3.757.788 184.960.305
Saldo pada tanggal 31 Desember 2019 11.666.667 17.316.192 13.388 1.385.796 (30.045) 30.306.255 653.489 85.052 (106.001) 5.380.268 137.929.792 143.310.060 4.433.672 209.034.525
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
13
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
14
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
15
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN (lanjutan)
Untuk Tahun yang Berakhir pada
Tanggal 31 Desember 2020
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian
secara keseluruhan.
16
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1. INFORMASI UMUM
a. Pendirian usaha
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (selanjutnya disebut “Bank Mandiri” atau “Bank”) didirikan pada
tanggal 2 Oktober 1998 di Negara Republik Indonesia dengan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 10,
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 75 Tahun 1998 tanggal 1 Oktober 1998. Akta pendirian
dimaksud telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. C2-16561.HT.01.01.TH.98 tanggal 2 Oktober 1998, serta diumumkan pada
Tambahan No. 6859 dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 97 tanggal 4 Desember 1998.
Bank Mandiri didirikan melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”),
PT Bank Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero) (“Bank
Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”) (selanjutnya secara bersama-
sama disebut “Bank Peserta Penggabungan”).
Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Mandiri, ruang lingkup kegiatan Bank Mandiri adalah
melakukan usaha di bidang perbankan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Bank Mandiri mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Entitas
Induk Bank adalah Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN yang merupakan
Kementerian dalam Pemerintah Indonesia yang membidangi urusan pembinaan badan usaha milik
negara.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami beberapa kali perubahan, sebagaimana terakhir
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 21,
tanggal 11 April 2018, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam, S.H., M.kn, Notaris di Jakarta
Selatan, sehubungan dengan Program Kementerian Badan Usaha Milik Negara (“BUMN") untuk
melakukan standardisasi Anggaran Dasar BUMN terbuka. Perubahan tersebut telah diberitahukan
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat No. AHU-
AH.01.03-0172245 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
Perseroan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. tanggal 30 April 2018, serta terdaftar pada Daftar
Perseroan No. AHU-0061310.AH.01.11 Tahun 2018 tanggal 30 April 2018.
b. Penggabungan usaha
Pada akhir bulan Februari 1998, Pemerintah Republik Indonesia (selanjutnya disebut
“Pemerintah”) mengumumkan rencana untuk melakukan restrukturisasi atas Bank Peserta
Penggabungan. Sehubungan dengan rencana restrukturisasi tersebut, Pemerintah mendirikan
Bank Mandiri pada bulan Oktober 1998 dengan melakukan penyetoran tunai dan pengalihan
saham Pemerintah pada Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b). Selisih antara
harga transfer dan nilai buku saham pada saat restrukturisasi tidak dihitung karena dinilai tidak
praktis. Seluruh kerugian yang timbul selama periode restrukturisasi diakui dalam Program
Rekapitalisasi.
17
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan akta notaris Sutjipto, S.H., No. 100 tanggal 24 Juli 1999, Bank Peserta
Penggabungan secara hukum melakukan penggabungan usaha ke dalam Bank Mandiri. Akta
Penggabungan Usaha tersebut disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No. C-13.781.HT.01.04.TH.99 tanggal 29 Juli 1999 dan disetujui oleh Gubernur
Bank Indonesia dengan Surat Keputusan No. 1/9/KEP.GBI/1999 tanggal 29 Juli 1999.
Penggabungan tersebut dinyatakan sah oleh Kepala Kantor Departemen Perindustrian dan
Perdagangan Jakarta Selatan melalui Surat Keputusan No. 09031827089 tanggal 31 Juli 1999.
· Semua aset dan liabilitas Bank Peserta Penggabungan dialihkan ke Bank Mandiri sebagai
Bank Hasil Penggabungan;
· Semua operasi dan aktivitas bisnis Bank Peserta Penggabungan dialihkan dan dioperasikan
oleh Bank Mandiri;
· Bank Mandiri mendapat tambahan modal disetor sebesar Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) (nilai
penuh) atau setara dengan 1 (satu) lembar saham yang merupakan sisa saham yang dimiliki
oleh Pemerintah pada masing-masing Bank Peserta Penggabungan (Catatan 40a dan 40b).
Pada tanggal efektif dimaksud, Bank Peserta Penggabungan secara hukum dibubarkan tanpa
proses likuidasi dan Bank Mandiri sebagai Bank Hasil Penggabungan menerima seluruh hak dan
liabilitas dari Bank Peserta Penggabungan.
c. Rekapitalisasi
Dalam rangka mengatasi kondisi ekonomi yang memburuk di Indonesia pada sektor perbankan,
pada tanggal 31 Desember 1998, Pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 84
Tahun 1998 tentang Program Rekapitalisasi Bank Umum yang bertujuan untuk meningkatkan
permodalan bank umum agar dapat memenuhi Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio
yang selanjutnya disebut “CAR”) minimum sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Keikutsertaan bank umum dalam Program Rekapitalisasi didasarkan pada persyaratan dan
prosedur yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank
Indonesia No. 53/KMK.017/1999 dan No. 31/12/KEP/GBI tanggal 8 Februari 1999. Berdasarkan
Surat Keputusan Bersama tersebut, Pemerintah antara lain harus melakukan Program
Rekapitalisasi Bank Umum terhadap seluruh Bank Milik Negara, Bank Pembangunan Daerah dan
Bank Umum yang berstatus “Bank Take Over” oleh Badan Penyehatan Perbankan Nasional
(“BPPN”).
Pada tanggal 28 Mei 1999, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 52 Tahun 1999
(PP No. 52/1999) tentang penambahan penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia pada
Bank Mandiri melalui penerbitan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah oleh Menteri Keuangan
dengan nilai maksimum Rp137.800.000. Pelaksanaan PP No. 52/1999 diatur dalam Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia No. 389/KMK.017/1999 dan
No. 1/10/KEP/GBI tanggal 29 Juli 1999.
Selama Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah tersebut belum diterbitkan, pada saat itu Bank Mandiri
mengakui adanya “Tagihan kepada Pemerintah” sebesar Rp137.800.000 sesuai dengan
penegasan Komitmen Pemerintah melalui surat dari Menteri Keuangan No. S-360/MK.017/1999
tanggal 29 September 1999 dan persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN melalui surat
No. S-510/M-PBUMN/1999 tanggal 29 September 1999.
18
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Rekapitalisasi (lanjutan)
Sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 1/1/GBI/DPIP tanggal 11 Oktober 1999 perihal
penerbitan Obligasi/Surat Utang Pemerintah dalam rangka penyertaan modal Pemerintah
Republik Indonesia di Bank Mandiri, Bank Indonesia menyetujui tagihan kepada Pemerintah
tersebut di atas termasuk dalam modal inti Bank Mandiri (Tier I) dalam perhitungan Rasio
Kecukupan Modal (CAR) pada tanggal 31 Juli 1999 sampai dengan 30 September 1999, dengan
syarat bahwa selambat-lambatnya tanggal 15 Oktober 1999, Obligasi/Surat Utang Pemerintah
telah diterima oleh Bank Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 97 Tahun 1999 tanggal 24 Desember 1999 tentang
penambahan penyertaan modal Pemerintah di Bank Mandiri dalam rangka Program
Rekapitalisasi, Pemerintah menambah penyertaan modal sampai sejumlah maksimum
Rp42.200.000, sehingga penyertaan secara keseluruhan menjadi setinggi-tingginya sebesar
Rp180.000.000.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 52 dan No. 97 Tahun 1999 tersebut di atas,
maka dalam Perjanjian Rekapitalisasi Sementara antara Pemerintah dengan Bank Mandiri beserta
perubahannya, Pemerintah telah mengeluarkan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah dalam 2 (dua)
tahap, yaitu sebesar Rp103.000.000 pada tanggal 13 Oktober 1999 dan Rp75.000.000 pada
tanggal 28 Desember 1999, sehingga pada tanggal 31 Desember 1999 jumlah keseluruhan
Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diterbitkan berdasarkan perjanjian tersebut menjadi
sebesar Rp178.000.000.
Berdasarkan Kontrak Manajemen pada tanggal 8 April 2000 antara Bank Mandiri dan Pemerintah,
ditetapkan jumlah kebutuhan rekapitalisasi Bank Mandiri adalah sebesar Rp173.931.000 atau
lebih kecil dari jumlah Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah. Dari kelebihan tersebut, sebesar
Rp1.412.000 digunakan sebagai tambahan modal disetor, sedangkan sisanya sebesar
Rp2.657.000 dikembalikan kepada Pemerintah pada tanggal 7 Juli 2000 dalam bentuk Obligasi
Rekapitalisasi Pemerintah sebanyak 2.657.000 (dua juta enam ratus lima puluh tujuh ribu) unit.
19
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nama perusahaan berubah dari semula PT Bank Mandiri (Persero) menjadi PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. berdasarkan perubahan anggaran dasar yang dilaksanakan dengan akta notaris
Sutjipto, S.H., No. 2 tanggal 1 Juni 2003 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-12783.HT.01.04.TH.2003
tanggal 6 Juni 2003 dan telah diumumkan pada Berita Negara Republik Indonesia No. 63
tanggal 8 Agustus 2003, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 6590.
Pada tanggal 14 Juli 2003, Bank Mandiri melakukan IPO atas 4.000.000.000 lembar Saham Biasa
Seri B, dengan nilai nominal Rp500 (nilai penuh) per lembar saham yang dijual dengan harga
Rp675 (nilai penuh) per lembar saham. Penawaran umum kepada masyarakat tersebut
merupakan divestasi atas 20,00% saham Bank Mandiri milik Pemerintah (Catatan 40a).
Pada tanggal 14 Juli 2003, sebanyak 19.800.000.000 lembar Saham Biasa Seri B Bank Mandiri
telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berdasarkan surat persetujuan
dari Bursa Efek Jakarta No. S-1187/BEJ.PSJ/07-2003 tanggal 8 Juli 2003 dan Bursa Efek
Surabaya No. JKT-028/LIST/BES/VII/2003 tanggal 10 Juli 2003.
Kuasi-reorganisasi
Untuk menghilangkan konsekuensi negatif karena dibebani dengan saldo rugi, Bank Mandiri
melakukan kuasi-reorganisasi sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPS-LB”) tanggal 29 Mei 2003.
Penyesuaian kuasi-reorganisasi telah dibukukan pada tanggal 30 April 2003, saldo rugi sebesar
Rp162.874.901 dieliminasi ke akun tambahan modal disetor/agio saham.
Anggaran Dasar Bank Mandiri telah mengalami perubahan sehubungan dengan perubahan
tambahan modal disetor karena adanya kuasi-reorganisasi sesuai dengan Akta Notaris
Sutjipto, S.H., No. 130 tanggal 29 September 2003 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan
No. C-25309.HT.01.04.TH.2003 tanggal 23 Oktober 2003 dan diumumkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No. 910 tanggal 23 Oktober 2003, Tambahan No. 93.
Pada tanggal 30 Oktober 2003, RUPS-LB Bank Mandiri menyetujui kuasi-reorganisasi pada
tanggal 30 April 2003 tersebut sebagaimana terdapat dalam akta notaris Sutjipto, S.H., No. 165
tanggal 30 Oktober 2003.
Pada tanggal 11 Maret 2004, Pemerintah telah melakukan divestasi lanjutan atas 10,00%
kepemilikan di Bank Mandiri atau sebanyak 2.000.000.000 lembar Saham Biasa Seri B melalui
private placements (Catatan 40a).
20
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Penawaran umum obligasi dan medium term notes subordinasi, penawaran umum obligasi
dan medium term notes, penawaran umum terbatas saham, perubahan modal saham Bank
Mandiri dan pembelian kembali saham Bank Mandiri
Penawaran umum obligasi dan medium term notes subordinasi Bank Mandiri
Pada tanggal 31 Juli 2018, Bank Mandiri menerbitkan Medium Term Notes Subordinasi I Bank
Mandiri Tahun 2018 dengan nilai nominal sebesar Rp500.000 di Bursa Efek Indonesia.
Pada tanggal 3 Desember 2009, Bank Mandiri mendapat persetujuan efektif dari Ketua Bapepam
dan LK dengan suratnya No. S-10414/BL/2009 tanggal 3 Desember 2009 untuk melakukan
penawaran umum Obligasi Subordinasi Rupiah Bank Mandiri I Tahun 2009 dengan nilai nominal
sebesar Rp3.500.000. Pada tanggal 14 Desember 2009, obligasi tersebut telah dicatat pada Bursa
Efek Indonesia.
Pada tanggal 12 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri
Tahap I Tahun 2020 (“Obligasi Berkelanjutan II Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp1.000.000.
Pada tanggal 13 Mei 2020, Bank Mandiri menerbitkan Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan
nilai nominal sebesar USD500.000.000 (nilai penuh) dan pada tanggal 11 April 2019 menerbitkan
Euro Medium Term Notes (EMTN) dengan nominal sebesar USD750.000.000 (nilai penuh)
di Singapore Exchange (SGX).
Pada tanggal 21 September 2018, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap III Tahun 2018 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap III”) dengan nilai nominal sebesar
Rp3.000.000.
Pada tanggal 30 September 2016, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank
Mandiri Tahap I Tahun 2016 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap I”) dengan nilai nominal sebesar
Rp5.000.000 dan pada tanggal 15 Juni 2017, Bank Mandiri menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I
Bank Mandiri Tahap II Tahun 2017 (“Obligasi Berkelanjutan I Tahap II”) dengan nilai nominal
sebesar Rp6.000.000 (Catatan 30).
Untuk penguatan struktur permodalan, Bank Mandiri meningkatkan modal ditempatkan dan disetor
melalui Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
(“HMETD”) dan terkait dengan PUT tersebut, Bank Mandiri telah menyampaikan pernyataan
pendaftaran pertama dan kedua kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), dahulu Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”), pada tanggal
26 Desember 2010 dan tanggal 18 Januari 2011. Bapepam dan LK berdasarkan Surat Pelaksana
Ketua Bapepam dan LK No. S-807/BL/2011 tanggal 27 Januari 2011 menyatakan bahwa
pendaftaran PUT dengan HMETD Bank Mandiri tersebut telah efektif dan juga telah memperoleh
persetujuan pemegang saham sesuai hasil keputusan RUPS-LB tanggal 28 Januari 2011
sebagaimana terdapat dalam Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM No. 15 tanggal
25 Februari 2011 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan bukti penerimaan laporan No. AHU-AH.01.10-07446 tanggal 10 Maret 2011 dan
telah didaftarkan pada Daftar Perseroan No. AHU-0019617.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal
10 Maret 2011.
21
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Penawaran umum obligasi dan medium term notes subordinasi, penawaran umum obligasi
dan medium term notes, penawaran umum terbatas saham, perubahan modal saham Bank
Mandiri dan pembelian kembali saham Bank Mandiri (lanjutan)
Total HMETD yang diterbitkan Bank Mandiri adalah sebanyak 2.336.838.591 lembar saham
dengan harga sebesar Rp5.000 (nilai penuh) per lembar yang telah ditetapkan pada tanggal
25 Januari 2011 dan pelaksanaan periode perdagangan HMETD dimulai tanggal 14 Februari 2011
sampai dengan 21 Februari 2011.
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas Bank Mandiri, tidak
melaksanakan haknya untuk memperoleh HMETD, namun mengalihkannya kepada pemegang
saham publik lainnya, sehingga komposisi persentase kepemilikan saham Pemerintah pada Bank
Mandiri menjadi berkurang atau mengalami dilusi dari sebesar 66,68% sebelum periode
pelaksanaan HMETD menjadi sebesar 60,00% setelah pelaksanaan HMETD.
Rincian perubahan modal saham ditempatkan dan disetor (Catatan 40a) adalah sebagai berikut:
Total saham
Setoran awal dalam pendirian oleh Pemerintah di tahun 1998 4.000.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 1999 251.000
4.251.000
Penambahan modal disetor oleh Pemerintah di tahun 2003 5.749.000
10.000.000
Total 46.666.666.666
22
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f. Penawaran umum obligasi dan medium term notes subordinasi, penawaran umum obligasi
dan medium term notes, penawaran umum terbatas saham, perubahan modal saham Bank
Mandiri dan pembelian kembali saham Bank Mandiri (lanjutan)
Berdasarkan keputusan RUPS-LB tanggal 21 Agustus 2017 yang dituangkan dalam Akta No. 36,
tanggal 24 Agustus 2017, yang dibuat di hadapan Ashoya Ratam SH, Mkn, pemegang saham
Bank Mandiri antara lain menyetujui pemecahan nilai nominal saham (stock split) Bank dari Rp500
(nilai penuh) per saham menjadi Rp250 (nilai penuh) per saham sehingga modal ditempatkan
menjadi sejumlah 46.666.666.666 lembar saham yang terdiri atas 1 (satu) lembar saham Seri A
Dwiwarna dan 46.666.666.665 lembar saham Seri B.
Bank Mandiri melalui surat No. CEO/30/2020 tanggal 18 Maret 2020 mengajukan permohonan
persetujuan pelaksanaan pembelian kembali saham Bank Mandiri kepada OJK secara bertahap
sebanyak-banyaknya sebesar Rp2.000.000, dan telah disetujui oleh OJK melalui surat No.
S-50/PB.31/2020 tanggal 19 Maret 2020. Selanjutnya, Bank Mandiri telah menyampaikan
keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (“BEI”) tanggal 20 Maret 2020 sehubungan
dengan rencana pembelian kembali saham yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI sebanyak-
banyaknya sebesar Rp2.000.000. Pembelian kembali tersebut akan dilakukan secara bertahap
untuk periode 3 (tiga) bulan terhitung sejak tanggal 20 Maret 2020 sampai dengan tanggal 19 Juni
2020.
Bank Mandiri telah melakukan pembelian kembali saham sebanyak 35.400.000 lembar saham
(nilai nominal Rp250 (nilai penuh) per lembar saham) dengan harga perolehan sebesar
Rp150.895.
g. Entitas Anak
Entitas Anak yang tercakup dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal
31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebagai berikut:
Persentase kepemilikan
31 Desember 31 Desember
Nama Entitas Anak Jenis Usaha Kedudukan 2020 2019
23
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Total aset Entitas Anak tersebut pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 (sebelum eliminasi)
masing-masing sebagai berikut:
PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”) adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha bank
dengan prinsip perbankan syariah, didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 15 Juni 1955
dengan nama PT Bank Industri Nasional (“PT Bina”). Selanjutnya PT Bina berubah menjadi
PT Bank Maritim Indonesia pada tanggal 4 Oktober 1967 dan kemudian berubah menjadi
PT Bank Susila Bhakti pada tanggal 10 Agustus 1973, yang merupakan Entitas Anak dari BDN.
Perubahan nama perusahaan terakhir adalah berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 23
tanggal 8 September 1999, yaitu menjadi PT Bank Syariah Mandiri. BSM mendapatkan izin usaha
dari Bank Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 1/24/KEP.GBI/1999 tanggal 25 Oktober 1999 sebagai bank umum berdasarkan prinsip syariah
dan mulai beroperasi sejak tanggal 1 November 1999.
Pada tanggal 9 Januari 2009, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp100.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri No. 10 tertanggal 19 Juni tahun 2008.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai dan inbreng pada Entitas Anak sebesar Rp199.871. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Desember 2008 dan Keputusan
Pemegang Saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas
PT Bank Syariah Mandiri dengan akta No. 10 tertanggal 19 Juni 2008.
24
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 18 Maret 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp200.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Januari 2011 dan Keputusan Pemegang Saham Di
Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 28 Februari 2011 dengan akta No. 19 tertanggal
21 Maret 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 29 Desember 2011, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 27 Desember 2011 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2011 dengan akta No. 42
tertanggal 29 Desember 2011 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 21 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp300.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 21 Desember 2012 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 21 Desember 2012 dengan akta No. 38
tertanggal 28 Desember 2012 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 30 Desember 2013, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk inbreng tanah dan bangunan pada Entitas Anak sebesar Rp30.778. Bank Mandiri telah
memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 19 Desember 2013 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2013
dengan akta No. 20 tertanggal 22 Januari 2014 yang ditegaskan kembali melalui Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 29 Desember 2014 dengan akta
No. 22 tertanggal 23 Januari 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 24 November 2015, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 4 November 2015 dan Keputusan Pemegang Saham
Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 18 November 2015 dengan akta No. 33 tanggal
25 November 2015 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Pada tanggal 14 November 2016, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat tertanggal 3 November 2016 dan Keputusan Pemegang
Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 25 November 2016 dengan akta No. 09
tanggal 7 Desember 2016 atas penambahan penyertaan modal tersebut. Persetujuan OJK terkait
penambahan modal tersebut telah diterima pada tanggal 24 Januari 2017.
Pada tanggal 11 Desember 2017, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Entitas Anak sebesar Rp500.000. Bank Mandiri telah memperoleh persetujuan
dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-536/MBU/09/2017 tertanggal 22 September 2017,
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-129/PB.31/2017 tertanggal 5 Desember 2017 dan
Keputusan Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 6 Desember 2017
dengan akta No. 22 tanggal 12 Desember 2017 atas penambahan penyertaan modal tersebut.
Penambahan penyertaan modal akan efektif setelah mendapatkan persetujuan OJK atas
perubahan modal dasar BSM. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK terkait
perubahan modal dasar tersebut di 15 Januari 2018.
25
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 25 September 2020 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. selaku Pemegang Saham
Pengendali PT Bank Syariah Mandiri melalui Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Bank
Syariah Mandiri, telah melakukan penambahan penyertaan modal dalam bentuk inbreng Aset
Tetap Tidak Bergerak (ATTB) milik Bank Mandiri yang berada di Provinsi Nangroe Aceh
Darussalam, yang terdiri atas 56 unit ATTB yang tersebar di 22 titik lokasi sejumlah Rp152.997
atau 30.599.349 saham (nilai penuh) dengan nilai nominal per saham sebesar Rp5.000 (lima ribu
Rupiah) (nilai penuh). Tertuang dalam Akta Pernyataan Keputusan Di Luar Rapat Umum
Pemegang Saham No. 21 tanggal 16 Oktober 2020 dan telah mendapatkan Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Bank Syariah Mandiri dari Menteri Hukum dan
HAM No. AHU-AH.01.03-0399023 tanggal 16 Oktober 2020 dan Persetujuan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Terbatas PT Bank Syariah Mandiri dari Menteri Hukum dan HAM
No. AHU-0071180.AH.01.02. Tahun 2020 tanggal 16 Oktober 2020. Berita Negara No. 091
Tambahan Berita negara RI No. 042789 tanggal terbit 13 November 2020. Persetujuan OJK terkait
tambahan setoran modal ini telah diterima sesuai dengan surat OJK No.S-202/PB.34/2020 pada
tanggal 30 November 2020.
Persetujuan Penggabungan antara Perseroan yang dilakukan sesuai dengan Akta Pernyataan
Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham ”PT Bank Syariah Mandiri” No. 11 tanggal
15 Desember 2020 menyetujui penggabungan antara Perseroan dan PT Bank BNI Syariah ke
dalam PT Bank BRISyariah Tbk. sebagai Bank yang menerima penggabungan.
Bank Mandiri (Europe) Limited (“BMEL”) didirikan di London, Inggris pada tanggal 22 Juni 1999
berdasarkan “The Companies Act 1985 of the United Kingdom”. BMEL didirikan melalui konversi
dari Bank Exim cabang London menjadi Entitas Anak dan efektif beroperasi sejak
31 Juli 1999. BMEL yang berlokasi di London, Inggris, bertindak sebagai bank komersial untuk
mewakili kepentingan Bank Mandiri.
PT Mandiri Sekuritas
26
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 28 Desember 2012, Bank Mandiri melakukan penambahan penyertaan modal dalam
bentuk tunai pada Mandiri Sekuritas, sebesar Rp29.512. Bank Mandiri telah memperoleh
persetujuan dari Bank Indonesia melalui surat tertanggal 31 Oktober 2012 dan Keputusan
Pemegang Saham Di Luar Rapat (circular resolution) tertanggal 27 Desember 2012 atas
penambahan penyertaan modal tersebut. Setelah dilaksanakannya penambahan penyertaan
modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Mandiri Sekuritas meningkat dari 95,69%
menjadi 99,99% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan Mandiri Sekuritas.
PT Bank Sinar Harapan Bali (“BSHB”) didirikan sebagai Bank Pasar pada tanggal
23 Februari 1970 dengan nama MAI Bank Pasar Sinar Harapan Bali, kemudian pada tanggal
3 November 1992 Bank ini mengalami perubahan bentuk badan hukum menjadi Perseroan
Terbatas berdasarkan Akta No. 4 yang dibuat dihadapan Ida Bagus Alit Sudiatmika, S.H., Notaris
di Denpasar dan memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum berdasarkan surat keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 77/KMK.017/1994 tanggal 10 Maret 1994. Pada
tanggal
3 Mei 2008 dilangsungkan penandatanganan Akta Akuisisi antara pemegang saham BSHB dan
Bank Mandiri, sebagaimana tertuang dalam Akta Akuisisi No. 4 tanggal 3 Mei 2008 dibuat oleh
I Wayan Sugitha, S.H., Notaris di Denpasar. Penandatanganan Akta Akuisisi ini menandai awal
kepemilikan Bank Mandiri atas 80,00% saham BSHB, dimana selanjutnya pengelolaan BSHB
akan dilakukan secara terpisah dari Bank Mandiri sebagai bank yang tetap berdiri sendiri (stand-
alone bank) dengan fokus utama pada pengembangan bisnis Mikro dan Usaha Kecil.
Pada tanggal 22 Oktober 2009, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada
BSHB sebesar 1,46% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau
sebesar Rp1.460.657.000 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian seluruh saham BSHB yang
dimiliki oleh Direktur Utama sebanyak 2.921.314 lembar saham, sebagaimana terdapat dalam
Akta Jual Beli Saham No. 52 tanggal 22 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Notaris Ni Wayan
Widastri, S.H., Notaris di Denpasar, Bali.
Penambahan penyertaan modal Bank Mandiri pada BSHB tersebut dilaksanakan dalam rangka
memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Good Corporate Governance yang antara lain
mensyaratkan Direktur Utama Bank harus berasal dari pihak yang independen. Penambahan
penyertaan Bank Mandiri di BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank Indonesia
sebagaimana terdapat dalam surat No. 11/103/DPB1/TPB1-1 tanggal 21 Agustus 2009.
Pada tanggal 28 Mei 2013, Bank telah melakukan penambahan penyertaan modal pada BSHB
sebesar 11,77% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, atau sebesar
Rp32.377.072.750 (nilai penuh) dengan melakukan pembelian saham BSHB yang dimiliki oleh
beberapa pemegang saham minoritas dengan total sebanyak 23.546.962 lembar saham (nilai
penuh). Penambahan penyertaan Bank pada BSHB telah mendapatkan persetujuan dari Bank
Indonesia sebagaimana terdapat dalam surat Bank Indonesia No. 15/33/DPB1/PB1-1 tanggal
6 Mei 2013.
27
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 22 Desember 2014, BSHB mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa yang menyetujui penerbitan 800.000.000 (nilai penuh) saham baru yang dibeli oleh Bank
Mandiri, PT Taspen (Persero) dan PT Pos Indonesia (Persero). Perubahan komposisi kepemilikan
saham telah berlaku efektif pada tanggal 28 Mei 2015 dengan disetujuinya laporan perubahan
pemegang saham BSHB oleh OJK Perbankan, dengan komposisi kepemilikan akhir adalah Bank
Mandiri (58,25%), PT Taspen (20,2%), PT Pos (20,2%) dan pemegang saham individual (1,35%).
OJK Perbankan juga menyetujui PT Taspen dan PT Pos sebagai pemegang saham baru BSHB
serta tambahan setoran modal Bank Mandiri pada BSHB sebesar Rp198.000.
Pada tanggal 24 Juli 2015, OJK telah menyetujui perubahan nama PT Bank Sinar Harapan Bali
menjadi PT Bank Mandiri Taspen Pos dan memberikan izin untuk melakukan kegiatan usaha
dengan nama Bank Mantap. Perubahan nama disertai pula izin perubahan logo dari OJK pada
tanggal 31 Juli 2015. Perubahan nama dan logo tersebut telah diumumkan kepada publik pada
tanggal 7 Agustus 2015.
Pada tanggal 24 November 2016, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK terkait rencana
penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar Rp257.036 melalui
surat No. S-125/PB.31/2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal
Bank Mandiri pada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Adapun penambahan penyertaan modal
dimaksud mengubah persentase kepemilikan dimana setelah dilaksanakan penambahan
penyertaan modal tersebut, porsi kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap meningkat dari
58,25% menjadi 59,44% dari total seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank Mantap.
Penyertaan ini baru efektif di 2017 berdasarkan persetujuan dari OJK Bali melalui surat
No. S-07/KR.081/2017 dan telah ditatausahakan dalam administrasi pengawasan OJK. Terdapat
selisih perbedaan angka nilai buku tercatat yang menimbulkan selisih transaksi sebesar Rp13.250.
Pada tanggal 9 Oktober 2017, Bank Mandiri Taspen Pos mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang menyetujui perubahan komposisi pemegang saham menjadi
Bank Mandiri (59,44%), PT Taspen (40%) dan pemegang saham individual (0,56%). RUPSLB juga
telah menyetujui perubahan nama Perseroan dari semula bernama PT Bank Mandiri Taspen Pos
menjadi PT Bank Mandiri Taspen.
Pada tanggal 6 Desember 2017, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos sebesar
Rp210.000 melalui surat No. S-131/PB.31/2017 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan
Penyertaan Modal Bank Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen Pos. Bank telah mendapat
persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat No. S-504/MBU/09/2017 tertanggal
7 September 2017. Entitas anak telah menerima persetujuan dari OJK Bali terkait perubahan
modal dasar tersebut di Januari 2018.
Adapun penambahan penyertaan modal dimaksud tidak mengubah persentase kepemilikan, porsi
kepemilikan Bank Mandiri pada Bank Mantap tetap 59,44% dari total seluruh saham yang telah
dikeluarkan oleh Bank Mantap.
28
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 30 November 2018, PT Bank Mandiri Taspen menyelenggarakan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 November 2018, sebagaimana ditegaskan
dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 34 Tanggal 14 Desember 2018 yang menyetujui
pengalihan sebagian saham PT Bank Mandiri Taspen yang dimiliki oleh PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk kepada PT Taspen (Persero), sehingga kepemilikan saham PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk pada PT Bank Mandiri Taspen, semula sebesar 59,44% menjadi sebesar 51,05%
dengan demikian kepemilikan akhir menjadi Bank Mandiri sebesar 51,05%, PT Taspen sebesar
48,39% dan pemegang saham individual sebesar 0,56%. Perubahan kepemilikan ini telah
mendapatkan persetujuan OJK pada tanggal 11 Januari 2019.
Pada tanggal 8 Desember 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi dan penambahan penyertaan modal kepada PT Bank Mandiri Taspen melalui
surat No. S-35/PB.3/2018 perihal Inisiatif Divestasi dan Penambahan Penyertaan Modal Bank
Saudara kepada PT Bank Mandiri Taspen. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian
BUMN melalui surat No. S-772/MBU/11/2018 tertanggal 16 November 2018.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana dituangkan dalam Akta
Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 112 tanggal 30 November 2018,
yang ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 42 tanggal 19 Desember 2018,
disetujui pula penerbitan saham baru sebesar 140.492.748 (nilai penuh) yang dibeli oleh Bank
Mandiri dan PT Taspen, dengan pengambilan bagian saham tersebut, komposisi kepemilikan
saham menjadi Bank Mandiri memiliki 51,08%, PT Taspen memiliki 48,42% dan pemegang saham
individual menjadi 0,50%.
Untuk menguatkan ekspansi usaha dan menjadi Bank Nasional yang memiliki jaringan usaha di
seluruh pelosok Indonesia, berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham No.53
tanggal 31 Oktober 2016 dari Notaris I Gusti Ngurah Putra Wijaya, S.H., Notaris di Denpasar, akta
yang mana kemudian ditegaskan dengan Penegasan Keputusan Rapat Nomor 7 tanggal 5 Maret
2019 mengenai Pemindahan Kedudukan Kantor Pusat Bank. Akta perubahan tersebut telah
dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana surat
penerimaan pemberitahuan perubahan data Perseroan tertanggal 11 Maret 2019
No. AHU-AH.01.03-138220 dan telah didaftarkan pada daftar Perseroan Nomor AHU-0039461.
AH.01.11 Tahun 2019 tanggal 11 Maret 2019. Perubahan Anggaran Dasar tersebut juga telah
disetujui berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No.AHU-0012925.AH.01.02 Tahun 2019 tentang Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan Terbatas PT Bank Mandiri Taspen serta telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan Nomor: S-5/PB.1/2019 tanggal 28 Januari 2019 tentang Rencana Pemisahan dan
Pemindahan Alamat Kantor Pusat (KP), Bank memindahkan Kantor Pusatnya yang semula
berkedudukan dan berkantor pusat di Denpasar-Bali menjadi berkedudukan dan berkantor pusat
di Jakarta Pusat. Perpindahan kantor pusat tersebut kemudian dilaksanakan secara efektif pada
tanggal 11 Maret 2019.
29
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tahun 2020, Bank kembali melakukan penyetoran tambahan modal sebesar Rp255.384
pada PT Bank Mandiri Taspen. Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham PT Bank
Mandiri Taspen tanggal 16 Desember 2020 sebagaimana telah dituangkan dalam Akta
Pernyataan Keputusan Rapat No. 41 tanggal 28 Desember 2020, telah disetujui PT Bank Mandiri
Taspen untuk menerbitkan 135.993.787 saham baru yang diambil bagian oleh Bank dan PT
Taspen (Persero). Dengan demikian komposisi kepemilikan saham Bank berubah dari
sebelumnya 51,077% menjadi 51,098% dan saham PT Taspen (Persero) dari sebelumnya
48,416% menjadi 48,437% serta pemegang saham individual dari sebelumnya 0,507% menjadi
0,465%. Perubahan komposisi kepemilikan saham tersebut berlaku efektif sejak tanggal 13
Januari 2021 dengan didapatkannya persetujuan dan penerimaan pemberitahuan perubahan
Anggaran Dasar PT Bank Mandiri Taspen dari Kementerian Hukum dan Ham terkait perubahan
modal dasar, modal ditempatkan dan modal disetor, serta dari sisi administratif dengan
dilakukannya laporan perubahan komposisi permodalan ke Otoritas Jasa Keuangan.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi PT Bank Mandiri Taspen
sebesar Rp19.219 diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima)
tahun dengan pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif
tanggal 1 Januari 2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak
diamortisasi tapi diuji penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi
terhadap penurunan nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan
2s). Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp21.043.
PT Mandiri Tunas Finance (“MTF”, dahulu PT Tunas Financindo Sarana (“TFS”)) adalah
perusahaan yang bergerak dalam kegiatan pembiayaan konsumen. MTF didirikan berdasarkan
akta notaris Misahardi Wilamarta, S.H., No. 262 tanggal 17 Mei 1989 dan disahkan oleh Menteri
Kehakiman dalam Surat Keputusan No. C2-4868.HT.01.01.TH.89 tanggal 1 Juni 1989 serta
diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 57, Tambahan No. 1369 tanggal 18 Juli 1989.
Kegiatan komersial MTF dimulai tahun 1989. MTF memperoleh izin usaha sebagai perusahaan
pembiayaan dalam bidang sewa menyewa biasa, anjak piutang dan pembiayaan konsumen dari
Menteri Keuangan berdasarkan surat keputusan No. 1021/KMK.13/1989 tanggal 7 September
1989, No. 54/KMK.013/1992 tanggal 15 Januari 1992 dan No. 19/KMK.017/2001 tanggal
19 Januari 2001. Sesuai dengan Akta Notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM pada tanggal
6 Februari 2009, dilakukan penandatanganan Akta Jual Beli antara pemegang saham MTF
(PT Tunas Ridean Tbk. dan PT Tunas Mobilindo Parama) dengan Bank Mandiri, dimana Bank
Mandiri mengakuisisi 51,00% kepemilikan saham atas MTF melalui pembelian 1.275.000.000
lembar saham MTF (nilai nominal Rp100 (nilai penuh)) per lembar saham dengan harga
Rp290.000.
Pengalihan 51,00% kepemilikan kepada Bank Mandiri ini telah disahkan dalam RUPS-LB MTF
sebagaimana tertuang dalam Berita Acara RUPS-LB No. 8 tanggal 6 Februari 2009 dan telah
dicatatkan dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebagaimana ditegaskan melalui Surat Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia
No. AHU-AH.01.10-01575 tertanggal 11 Maret 2009.
Akuisisi ini juga telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
No. 11/3/DPB1/TPB1-1 tertanggal 8 Januari 2009.
30
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan nama TFS menjadi MTF dilaksanakan pada tanggal 26 Juni 2009, sesuai Akta
Pernyataan Keputusan Rapat PT Tunas Financindo Sarana No. 181 tanggal 26 Juni 2009 yang
ditandatangani oleh Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi. Anggaran dasar tersebut telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-4056.AH.01.02.TH.09 pada tanggal 26 Agustus 2009.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi MTF sebesar Rp156.807
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s). Saldo goodwill
pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp96.697.
Mandiri International Remittance Sendirian Berhad (“MIR”) merupakan Entitas Anak yang seluruh
sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri dan menjadi badan hukum Malaysia sejak tanggal
17 Maret 2009 dengan registrasi No. 850077-P. MIR merupakan perusahaan penyedia jasa
pengiriman uang (remittances) di bawah ketentuan Bank Negara Malaysia (“BNM”). MIR telah
mendapat persetujuan dari Bank Indonesia (“BI”) melalui surat No. 10/548/DPB1 tanggal
14 November 2008 dan persetujuan dari BNM untuk melakukan kegiatan operasional melalui surat
No. KL.EC.150/1/8562 tanggal 18 November 2009. Pembukaan kantor MIR dilakukan pada
tanggal 29 November 2009 yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia. Pada tahun 2020, MIR
telah memiliki 14 Cabang di Malaysia dan telah dapat melayani kiriman uang ke 8 (delapan)
negara, yaitu : Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, India, Nepal, Pakistan dan Bangladesh.
PT AXA Mandiri Financial Services ("AXA Mandiri") merupakan perusahaan Joint Venture antara
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (“Bank Mandiri”) dengan National Mutual International Pty Ltd
(“NMI”) yang bergerak di bidang Asuransi Jiwa. AXA Mandiri didirikan dengan nama PT Asuransi
Jiwa Staco Raharja pada 30 September 1991 dengan Akta Notaris Muhani Salim, S.H., No. 179.
Akta pendirian disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui surat
No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991. Perusahaan mendapatkan surat
keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP.605/KM.13/1991 tentang Pemberian
Izin Usaha Asuransi Jiwa Nasional dan memulai kegiatan operasionalnya pada tanggal
4 Desember 1991. Nama perusahaan lalu berubah menjadi PT Asuransi Jiwa Mandiri dan
selanjutnya berubah menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini disetujui oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dalam surat No. C-28747.HT.01.04.TH.2003 pada
tanggal 10 Desember 2003 dan diumumkan pada Lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan
No. 7728 tanggal 10 Agustus 2004 dengan komposisi pemegang saham NMI sebesar 51,00% dan
Bank Mandiri sebesar 49,00%.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 17 Mei 2010 (dalam pasal 7), pemegang saham
Bank Mandiri telah menyetujui pembelian saham oleh Bank sebesar 2,00% dari total saham yang
diterbitkan dan disetor penuh secara langsung dari NMI.
31
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 20 Agustus 2010, Bank Mandiri menandatangani perjanjian jual beli (Akta Jual Beli -
AJB) atas pembelian 2.027.844 (dua juta dua puluh tujuh ribu delapan ratus empat puluh empat)
lembar saham (seharga Rp48.427) atau 2,00% dari saham ditempatkan dan disetor penuh dari
NMI di hadapan notaris Dr. A. Partomuan Pohan, S.H., LLM. Penambahan kepemilikan di AXA
Mandiri telah disetujui oleh Bank Indonesia melalui suratnya No. 12/71/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 22 Juli 2010. Setelah pembelian ini persentase kepemilikan Bank pada AXA Mandiri
meningkat menjadi 51,00%.
Sebelum tanggal 1 Januari 2011, goodwill yang timbul dari akuisisi AXA Mandiri sebesar Rp40.128
diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 5 (lima) tahun dengan
pertimbangan atas estimasi manfaat ekonomis atas goodwill tersebut. Efektif tanggal 1 Januari
2011, sesuai PSAK No. 22 (Revisi 2009), “Kombinasi Bisnis”, goodwill tidak diamortisasi tapi diuji
penurunan nilai setiap tahunnya. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan
nilai goodwill tersebut sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s). Saldo
goodwill pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar Rp37.194.
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (“Mandiri Inhealth”) didirikan berdasarkan Akta Notaris NM
Dipo Nusantara Pua Upa, S.H., Nomor 2 tanggal 6 Oktober 2008 dan telah mendapatkan
pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan Nomor AHU-90399.AH.01.01 tanggal 26 November 2008. Perusahaan telah
mendapatkan Izin Usaha di bidang Asuransi Jiwa yang tertuang dalam Salinan Keputusan Menteri
Keuangan Nomor: KEP-38/KM.10/2009 tanggal 20 Maret 2009.
Pada tanggal 23 Desember 2013, Bank Mandiri dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat atas
PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia (”Inhealth”) dimana pelaksanaan transaksi akan dilakukan
dalam 2 (dua) tahap yang sebagai berikut:
1. Tahap 1, yaitu pengambilalihan 80% kepemilikan atas InHealth, dimana kepemilikan PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar 60%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan
PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-masing 10%, serta BPJS Kesehatan masih
memiliki 20%; dan
2. Tahap 2, yaitu pengambilalihan 20% kepemilikan BPJS Kesehatan atas Mandiri InHealth oleh
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sehingga total kepemilikan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah
menjadi sebesar 80%. Komposisi kepemilikan saham pada Mandiri Inhealth setelah transaksi
tahap 2 menjadi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki 80%, PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) masing-masing 10% dari total saham yang
dikeluarkan dan disetor penuh Mandiri InHealth.
Pada tanggal 27 Februari 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah memperoleh persetujuan
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan terkait rencana akuisisi Mandiri Inhealth.
Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga telah menerima persetujuan rencana akuisisi dari
OJK sesuai Surat No. S-37/PB/31/2014 tanggal 17 April 2014 perihal Permohonan Persetujuan
Penyertaan Modal PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dalam PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia.
32
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 2 Mei 2014, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan PT Kimia Farma (Persero) Tbk.
dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai pihak pembeli dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan; dahulu PT Askes (Persero)) dan Koperasi Bhakti
Askes sebagai pihak penjual telah menandatangani perjanjian Jual Beli atas kepemilikan saham di
Inhealth yang telah dicatatkan dalam Akta Jual Beli Saham No. 01 tanggal 2 Mei 2014 oleh Notaris
Mala Mukti S.H., LL.M.
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk telah efektif menjadi pemegang saham mayoritas di Inhealth dengan porsi kepemilikan
sebesar 60% (Rp990.000), PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa Indonesia
(Persero) masing-masing sebesar 10% (Rp165.000) dan BPJS Kesehatan sebesar 20%
(Rp330.000). Perubahan kepemilikan saham tersebut telah disahkan dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Mandiri Inhealth sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 19 tanggal
5 Mei 2014 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-06507.40.22.2014 tanggal 5 Mei 2014
perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia.
Perubahan Anggaran Dasar Mandiri Inhealth dilakukan sesuai dengan Perjanjian Pemegang
Saham yang telah ditandatangani pada 23 Desember 2013 dan telah dicatatkan dalam Akta
Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No. 20 tanggal 5 Mei 2014 perubahan ini telah disampaikan
kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima
melalui suratnya No. AHU-01805.40.21.2014 tanggal 6 Mei 2014.
Penandatanganan Akta Jual Beli tersebut merupakan pelaksanaan tahap pertama transaksi
akuisisi Mandiri Inhealth sesuai dengan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat yang telah
ditandatangani pada tanggal 23 Desember 2013.
Pada tanggal 30 Maret 2015, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk melaksanakan penambahan
penyertaan saham dalam Mandiri Inhealth dengan membeli sejumlah 200.000 saham milik Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS) melalui penandatanganan Akta Jual Beli
No. 108, tanggal 30 Maret 2015, dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta,
yang merupakan 20,00% dari total saham yang telah dikeluarkan oleh Inhealth. Harga pembelian
keseluruhan adalah sebesar Rp330.000. Penambahan penyertaan tersebut sebelumnya telah
disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagaimana disebutkan dalam suratnya No. S-
19/PB.31/2015 tanggal 20 Februari 2015. Selisih perbedaan angka tercatat kepentingan
nonpengendali dengan nilai wajar imbalan yang diberikan atas tambahan saham Mandiri Inhealth
sebesar 20,00% sejumlah Rp92.751 dicatat sebagai “Selisih transaksi dengan pihak
nonpengendali”.
Dengan telah dilakukannya penandatanganan Akta Jual Beli tersebut, PT Bank Mandiri (Persero)
Tbk telah efektif menjadi pemegang saham mayoritas atas Mandiri InHealth dengan porsi
kepemilikan sebesar 80%, dimana PT Kimia Farma (Persero) Tbk. dan PT Asuransi Jasa
Indonesia (Persero) memiliki porsi kepemilikan masing-masing sebesar 10%. Hal tersebut telah
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H., LL.M. No.
109 tanggal 30 Maret 2015 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-0020238 tanggal 30 Maret 2015
perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan PT Asuransi Jiwa Inhealth
Indonesia.
33
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bank Mandiri mengambil alih kepemilikan di Mandiri Inhealth sebesar 80% dengan nilai
Rp1.320.000. Saldo goodwill pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 adalah sebesar
Rp268.181. Bank secara berkala melakukan evaluasi terhadap penurunan nilai goodwill tersebut
sesuai PSAK No. 48 “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2s).
Pada tanggal 16 April 2014, Bank Mandiri bersama PT Asco Investindo (“ASCO”) dan PT Tunas
Ridean (Persero) Tbk. (“TURI”), telah menandatangani perjanjian penandatanganan kesepakatan
awal untuk mendirikan sebuah perusahaan pembiayaan untuk dapat mengakselerasi penyaluran
pembiayaan Bank Mandiri khususnya pada segmen pembiayaan kendaraan bermotor.
Pada tanggal 22 Oktober 2014, Bank Mandiri bersama ASCO dan TURI telah menandatangani
perjanjian pemegang saham dimana telah disepakati pendirian suatu perusahaan pembiayaan
dengan modal dasar Rp100.000 dengan komposisi kepemilikan adalah Bank Mandiri (51%);
ASCO (37%); dan TURI (12%). Selanjutnya, pada 23 Desember 2014 sebagaimana disebutkan
dalam suratnya No. S-137/PB.31/2014, Bank Mandiri telah memperoleh izin prinsip penyertaan
modal pada perusahaan pembiayaan baru tersebut dari OJK Pengawasan Bank.
Pada tanggal 21 Januari 2015, telah dilakukan penandatanganan akta pendirian entitas anak baru
Bank Mandiri yang diberi nama PT Mandiri Utama Finance (“MUF”) yang dituangkan dalam akta
notaris Ashoya Ratam, S.H., M.Kn. No. 19 tanggal 21 Januari 2015 dan telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan
No. AHU-0003452.AH.01.01. tahun 2015 tanggal 26 Januari 2015. Bersamaan dengan
penandatanganan akta pendirian tersebut Bank Mandiri juga melakukan penyetoran modal
sebesar Rp51.000 sesuai dengan komposisi kepemilikan saham Bank Mandiri di MUF.
Berdasarkan akta notaris Ashoya Ratam No. 66 tanggal 29 Mei 2015 yang merupakan Pernyataan
Keputusan Di Luar Rapat Umum Pemegang Saham, telah disetujui perubahan susunan Dewan
Komisaris Perseroan dimana perubahan tersebut telah didaftarkan pada Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.03-0936033 tanggal
29 Mei 2015.
Pasca penandatanganan akta pendirian, MUF menyampaikan permohonan izin usaha perusahaan
pembiayaan kepada OJK Institusi Keuangan Non Bank (”OJK IKNB”). Atas permohonan tersebut,
OJK IKNB telah menerbitkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor:
KEP-81/D.05/2015 tentang “Pemberian Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan kepada PT Mandiri
Utama Finance” pada tanggal 25 Juni 2015 yang disampaikan melalui surat OJK
No. SR-3516/NB.111/2015 tanggal 26 Juni 2015 perihal “Pemberian Izin Usaha Perusahaan
Pembiayaan PT Mandiri Utama Finance”.
Pada tanggal 24 Agustus 2015, MUF mulai melaksanakan tahapan kegiatan operasional awal
melalui kerjasama dengan dealer-dealer dan showroom-showroom utama serta pencairan
pembiayaan kendaraan bermotor kepada nasabah terbatas untuk memenuhi persyaratan OJK
IKNB dan pada akhirnya di bulan Januari 2016, MUF telah dapat beroperasi komersial secara
penuh melalui jaringan kantor yang sudah mendapatkan izin dari OJK IKNB.
34
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-86/PB.31/2016 tanggal
25 Agustus 2016 perihal “Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal Bank
Saudara kepada PT Mandiri Utama Finance”, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana
Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan modal kepada MUF sebesar Rp102.000
Penyertaan modal kepada MUF dilakukan secara bertahap dengan nominal sebesar Rp51.000
untuk masing-masing tahap. Pada tanggal 29 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi
penambahan penyertaan modal kepada MUF tahap pertama sebesar Rp51.000 Penambahan
penyertaan modal tahap selanjutnya sebesar Rp51.000, telah dilakukan pada tanggal
16 Desember 2016. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak merubah persentase
kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 51%,
ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-68/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
“Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara kepada PT Mandiri
Utama Finance”,, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
tambahan penyertaan modal kepada MUF sebesar Rp102.000. Penyertaan modal kepada MUF
dilakukan 2 (dua) tahap dengan nominal sebesar Rp51.000 untuk masing-masing tahap. Pada
tanggal 28 Juli 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada
MUF tahap pertama sebesar Rp51.000 yang tertuang dalam akta notaris Ashoya Ratam
S.H.,M.Kn. No. 56 tanggal 29 Agustus 2017 dan telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia No. AHU-AH.01.03-0169081 tahun 2017 tanggal 6 September 2017. Pada tanggal
30 Oktober 2017 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal kepada MUF
tahap kedua sebesar Rp51.000.000.000 (lima puluh satu miliar rupiah) yang tertuang dalam akta
notaris Ashoya Ratam S.H.,M.Kn. No. 60 tanggal 24 November 2017 dan telah disahkan oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-
0195073 tanggal 27 November 2017. Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah
persentase kepemilikan pada MUF yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri
sebesar 51%, ASCO sebesar 37% dan TURI sebesar 12%.
Selanjutnya MUF mengurus izin Unit Usaha Syariah (UUS) ke OJK-IKNB Syariah dan telah
memperoleh izin pendirian Unit Usaha Syariah (UUS) MUF melalui Surat Keputusan Dewan
Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor: KEP-36/NB.223/2018 tentang “Pemberian Izin
Pembukaan Unit Usaha Syariah Perusahaan Pembiayaan kepada PT Mandiri Utama Finance”
pada tanggal 27 April 2018 yang disampaikan melalui surat OJK No. S-626/NB.223/2018 tanggal
15 Mei 2018 perihal “Penyampaian Salinan Izin Pembukaan Unit Usaha Syariah Perusahaan
Pembiayaan PT Mandiri Utama Finance”.
Pada tanggal 23 Juni 2015, Bank Mandiri bersama PT Mandiri Sekuritas telah mendirikan Entitas
Anak baru yang bergerak di bidang modal ventura dengan nama PT Mandiri Capital Indonesia
(“MCI”).
Pendirian perusahaan ditandai dengan penandatanganan akta pendirian antara Bank Mandiri dan
PT Mandiri Sekuritas dimana Bank Mandiri melakukan penyertaan modal sebesar Rp9.900 yang
mewakili 99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri Sekuritas melakukan penyertaan
modal sebesar Rp100 yang mewakili 1% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga struktur
permodalan MCI adalah sebesar Rp10.000.
35
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penyertaan modal Bank Mandiri dalam rangka Pendirian MCI telah memperoleh persetujuan
Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana tercantum dalam surat Otoritas Jasa Keuangan
No. S-48/PB.31/2015 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Modal PT Bank Mandiri
(Persero) Tbk. dalam rangka pendirian Perusahaan Modal Ventura pada tanggal 11 Juni 2015.
Pada tanggal 26 Juni 2015, pendirian MCI telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia No. AHU-2445684.AH.01.01 tahun 2015. MCI telah memperoleh izin untuk
melaksanakan kegiatan usaha di bidang modal ventura pada tanggal 10 November 2015 melalui
surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-113/D.05/2015 sehingga
MCI dapat melaksanakan kegiatan operasional secara penuh.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-1/PB.31/2016 tanggal
7 Januari 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri
Capital Indonesia (PT MCI), OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI.
Pada tanggal 5 Februari 2016, MCI telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar
terkait peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan No. AHU-0002343.AH.01.02.Tahun 2016 sebagaimana tertuang di dalam Akta
No.13 tanggal 3 Februari 2016 dimana modal dasar dan modal ditempatkan Bank Mandiri menjadi
sebesar Rp349.900 yang mewakili 99,97% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri
Sekuritas menjadi sebesar Rp100 yang mewakili 0,03% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga
struktur permodalan MCI adalah sebesar Rp350.000.
Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 3.400 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut diambil oleh Bank Mandiri (100%).
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-69/PB.31/2017 tanggal 26 Juli 2017 perihal
Permohonan Persetujuan Penyertaan Bank Saudara kepada PT Mandiri Capital Indonesia (MCI),
OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan
modal kepada MCI.
Pada tanggal 13 September 2017, MCI telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar
terkait peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan No.AHU-0018840.AH.01.02.Tahun 2017 sebagaimana tertuang di dalam Akta
No.8 tanggal 7 September 2017 dimana modal dasar dan modal ditempatkan Bank Mandiri
menjadi sebesar Rp549.900 yang mewakili 99,98% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri
Sekuritas menjadi sebesar Rp100 yang mewakili 0,02% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga
struktur permodalan MCI adalah sebesar Rp550.000.
Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 2.000 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut diambil oleh Bank Mandiri (100%).
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-14/PB.31/2019 tanggal 31 Januari 2019 perihal
Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri Capital Indonesia, OJK telah
mencatatkan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI dalam
administrasi OJK.
36
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 7 Februari 2019, MCI telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar
terkait peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dengan No.AHU-0006380.AH.01.02.TAHUN 2019 sebagaimana tertuang di dalam Akta
No.6 tanggal 7 Februari 2019 dimana modal dasar dan modal ditempatkan Bank Mandiri menjadi
sebesar Rp1.096.900 yang mewakili 99,99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri
Sekuritas menjadi sebesar Rp100 yang mewakili 0,01% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga
struktur permodalan MCI adalah sebesar Rp1.097.000.
Penambahan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 5.470 lembar saham baru dalam
MCI masing-masing saham penyertaan bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut diambil oleh Bank Mandiri (100%).
Berdasarkan surat persetujuan dari OJK No. S-111/PB.31/2019 tanggal 30 Juli 2019 perihal
Penambahan Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri Capital Indonesia, OJK telah
mencatatkan rencana Bank Mandiri melakukan tambahan penyertaan modal kepada MCI dalam
administrasi OJK.
Pada tanggal 30 Juli 2019, MCI telah memperoleh persetujuan perubahan Anggaran Dasar terkait
peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan No.AHU-0044080.AH.01.02 TAHUN 2019 sebagaimana tertuang di dalam Akta No.13
tanggal 30 Juli 2019 dimana modal dasar dan modal ditempatkan Bank Mandiri menjadi sebesar
Rp1.456.900 yang mewakili 99,99% kepemilikan saham dalam MCI dan PT Mandiri Sekuritas
menjadi sebesar Rp100 yang mewakili 0,01% kepemilikan saham dalam MCI, sehingga struktur
permodalan MCI adalah sebesar Rp1.457.000.
Penambahan penyertaan modal kepada MCI dilakukan dengan menerbitkan 3.600 lembar saham
baru dalam MCI masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000.000 (nilai penuh) dimana
seluruh saham baru tersebut diambil oleh Bank Mandiri (100%).
PT Mandiri AXA General Insurance (“MAGI”) merupakan perusahaan ventura bersama antara
Bank Mandiri dengan AXA Société Anonyme yang bergerak di bidang asuransi kerugian. MAGI
sebelumnya bernama PT Maskapai Asuransi Dharma Bangsa (PT Insurance Society Dharma
Bangsa Ltd) yang didirikan berdasarkan Akta Notaris Sie Khwan Djioe No. 109 tanggal 28 Juli
1961 di Jakarta dan memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman melalui Daftar Penetapan
Menteri Kehakiman No. J.A.5/11/4 tanggal 20 Januari 1962. Nama perusahaan PT Maskapai
Asuransi Dharma Bangsa mengalami perubahan menjadi PT Asuransi Dharma Bangsa dengan
Akta Notaris Imas Fatimah, S.H. No. 54 tanggal 17 Desember 1997 dan telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Kehakiman melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman
No. C2-2421.HT.01.04.TH.98 tanggal 26 Maret 1998.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Bank Mandiri tanggal 23 Mei 2011, pemegang saham Bank
Mandiri telah menyetujui rencana penyertaan modal oleh Bank Mandiri dalam bentuk akuisisi atas
120.000 (seratus dua puluh ribu) lembar saham baru yang akan diterbitkan oleh PT Asuransi
Dharma Bangsa. Penyertaan modal Bank Mandiri pada PT Asuransi Dharma Bangsa tersebut
telah memperoleh persetujuan Bank Indonesia melalui suratnya No. 13/59/DPB1/TPB1-1 pada
tanggal 28 Juli 2011.
37
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 11 Oktober 2011, Bank Mandiri melakukan pembelian 120.000 (seratus dua puluh
ribu) lembar saham baru yang diterbitkan oleh PT Asuransi Dharma Bangsa dengan total nilai
Rp60.000 dan telah dicatatkan dalam Akta Akuisisi Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 23
tanggal 11 Oktober 2011. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri menjadi pemegang
saham PT Asuransi Dharma Bangsa dengan persentase kepemilikan sebesar 60,00% yang telah
disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Asuransi Dharma Bangsa sesuai Akta
Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 22 tanggal 11 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10-10-33252 tanggal 17 Oktober 2011 perihal Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Asuransi Dharma Bangsa.
Selanjutnya, nama perusahaan PT Asuransi Dharma Bangsa telah diubah menjadi PT Mandiri
AXA General Insurance sesuai dengan Akta Notaris Yualita Widyadhari, S.H. No. 90 tanggal
18 Oktober 2011 dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-51976.AH.01.02 tanggal
25 Oktober 2011 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar PT Mandiri AXA
General Insurance.
Dalam menjalankan usahanya, MAGI telah memperoleh izin usaha dari Biro Perasuransian
Bapepam dan LK Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui surat
No. S-12583/BL/2011 tanggal 22 November 2011 perihal Penyampaian Salinan Keputusan
Menteri Keuangan tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Asuransi Kerugian Sehubungan
Perubahan Nama PT Asuransi Dharma Bangsa menjadi PT Mandiri AXA General Insurance.
Dengan komposisi saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebanyak 120.000 lembar saham
dengan nominal Rp60.000.000.000 dan AXA S.A sebanyak 80.000 lembar saham dengan nominal
Rp40.000.000.000. Pada tahun 2014 seluruh saham AXA S.A dijual kepada AXA ASIA sesuai
Akta Notaris Mala Mukti S.H., L.LM tanggal 6 Januari 2014 dan telah disampaikan kepada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi manusia Republik Indonesia serta telah diterima melalui
suratnya No. AHU-AH.01.10.01330 tanggal 10 Januari 2014.
Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-42/PB.31/2014 tanggal 14 Mei 2014 dan surat
No. 5-94/PB.31/2014 tanggal 31 Oktober 2014 telah menyetujui Penambahan Penyertaan Modal
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk pada PT Mandiri AXA General Insurance, sebesar Rp24.000 dan
Rp63.000. Penambahan penyertaan modal tersebut telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) MAGI secara sirkuler sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Wiwiek Widhi
Astuti No. 20 tanggal 6 Juni 2014 dan No. 27 tanggal 21 November 2014 telah disetujui oleh
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor AHU-03896.40.20.2014 tanggal
12 Juni 2014 dan nomor AHU-08879.40.21.2014 tanggal 26 November 2014. Penambahan
penyertaan modal tersebut tidak merubah komposisi pemegang saham MAGI yang sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA S.A sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-52/PB.31/2015 tanggal
25 Juni 2015 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri AXA
General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri melakukan
penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000.
38
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 9 Juli 2015 telah dilakukan eksekusi penambahan penyertaan modal kepada MAGI
sebesar Rp30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah sebesar Rp50.000
dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan saham Bank
Mandiri di MAGI sebesar 60% dan AXA ASIA sebesar 40%, sehingga Bank Mandiri menambah
penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA ASIA sebesar Rp20.000. Penambahan penyertaan
modal tersebut tidak merubah persentase kepemilikan di MAGI yang keseluruhan sahamnya
dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA ASIA sebesar 40%.
Berdasarkan surat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-72/PB.31/2016 tanggal
3 Agustus 2016 perihal Permohonan Persetujuan Penambahan Penyertaan Modal PT Mandiri
AXA General Insurance, OJK menyatakan tidak keberatan dengan rencana Bank Mandiri
melakukan penambahan penyertaan modal lanjutan kepada MAGI sebesar Rp30.000. Pada
tanggal 9 Agustus 2016 telah dilakukan eksekusi transaksi penambahan penyertaan modal
kepada MAGI sebesar Rp.30.000. Total penambahan penyertaan modal kepada MAGI adalah
sebesar Rp50.000, dengan jumlah penambahan penyetoran modal sesuai persentase kepemilikan
saham Bank Mandiri pada MAGI sebesar 60% dan AXA ASIA sebesar 40%, sehingga Bank
Mandiri menambah penyertaan modal sebesar Rp30.000 dan AXA ASIA sebesar Rp20.000.
Penambahan penyertaan modal tersebut tidak mengubah persentase kepemilikan pada MAGI
yang keseluruhan sahamnya dimiliki oleh Bank Mandiri sebesar 60% dan AXA ASIA sebesar 40%.
Pada tanggal 31 Oktober 2018, Bank telah mendapatkan persetujuan dari OJK Jakarta terkait
rencana divestasi kepada PT Mandiri AXA General Insurance melalui surat No. S-122/PB.31/2018
perihal Inisiatif Divestasi Penyertaan Modal Bank Saudara pada PT Mandiri AXA General
Insurance. Bank telah mendapat persetujuan dari Kementerian BUMN melalui surat
No. S-635/MBU/09/2018 tertanggal 26 September 2018.
Pada tanggal 21 November 2018, AXA ASIA melakukan pembelian 276.000 (dua ratus tujuh puluh
enam ribu) lembar saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. yang diterbitkan oleh PT Mandiri AXA
General Insurance dan telah dicatatkan dalam Akta Pengalihan Saham Notaris Mala Mukti S.H
L.LM. No. 52 tanggal 21 November 2018. Setelah pembelian saham tersebut, Bank Mandiri
menjadi pemegang saham PT Mandiri AXA General Insurance dengan persentase kepemilikan
sebesar 20,00% yang telah disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham PT Mandiri AXA
General Insurance sesuai Akta Notaris Mala Mukti S.H L.LM No. 54 tanggal 21 November 2018
dan telah disampaikan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
serta telah diterima melalui suratnya No. AHU-AH.01.03-10-0268916 tanggal 28 November 2018.
PT Mandiri AXA General Insurance telah mengajukan laporan perubahan komposisi kepemilikan
saham kepada OJK dan disetujui pada tanggal 12 Desember 2018. Sejak persentase kepemilikan
Bank Mandiri di MAGI sebesar 20%, laporan keuangan MAGI tidak lagi dikonsolidasi.
Pada tanggal 1 Desember 2019, PT Mandiri AXA General Insurance telah melakukan aksi
korporasi berupa penggabungan (merger & acquisition) dengan PT Asuransi AXA Indonesia,
dimana PT Mandiri AXA General Insurance sebagai entitas yang menerima hasil penggabungan.
Hal ini telah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat Nomor
S-32/D.05/2019 tanggal 26 November 2019 perihal Persetujuan Penggabungan PT Asuransi AXA
Indonesia ke dalam PT Mandiri AXA General Insurance. Penggabungan ini telah dimuat di dalam
Akta Notaris Nomor 104 Tanggal 27 November 2019 dan Akta Notaris Nomor 105 Tanggal
27 November 2019, keduanya dibuat di hadapan Notaris Mala Mukti, S.H., LL.M, Notaris di
Jakarta, serta telah dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Nomor AHU-AH.01.10-0010347 tanggal
28 November 2019 perihal Penerimaan Pemberitahuan Penggabungan Perseroan PT Mandiri
AXA General Insurance.
39
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jalan Jenderal Gatot Subroto Kavling 36-38 Jakarta
Selatan, Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, struktur dan jumlah kantor dalam
dan luar negeri Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
Pada tanggal 31 Desember 2020, Bank Mandiri memiliki 6 kantor cabang luar negeri yang
berlokasi di Cayman Islands, Singapura, Hong Kong, Dili Timor Leste, Shanghai (Republik Rakyat
Cina) dan Dili Timor Plaza dan 1 kantor remittance yang berlokasi di Hong Kong.
Untuk mendukung pencapaian aspirasi Bank Mandiri, yaitu “Indonesia’s Best, ASEAN’s
Prominent”, Bank Mandiri mengelompokkan unit-unit kerja di struktur organisasinya menjadi
3 kelompok, yaitu:
1. Business Units, berfungsi sebagai motor utama pengembangan bisnis Bank atau unit yang
menjadi segmen operasional (Segmen Operasi), yang terdiri dari dua segmen utama yaitu
segmen Wholesale Banking yang terdiri dari Corporate Banking, Commercial Banking,
Hubungan Kelembagaan, Treasury & International Banking dan segmen Retail Banking terdiri
dari Credit Cards, Consumer Loans, Micro Personal Loan, Small & Medium Enterprise Banking,
dan Micro Development & Agent Banking.
2. Support Functions, berfungsi sebagai supporting unit yang mendukung operasional Bank
secara keseluruhan yang terdiri dari Special Asset Management, Manajemen Risiko yang
membawahi Wholesale Risk dan Retail Risk, Teknologi Informasi & Operasi yang membawahi
Operation, Kepatuhan dan SDM, Keuangan dan Strategi, Internal Audit, dan Corporate
Transformation.
3. Bisnis & Jaringan yang berfungsi sebagai unit yang melakukan penjualan produk dan jasa
kepada seluruh segmen nasabah Bank Mandiri, terdiri dari 12 Kantor Wilayah yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia dan wealth management.
Bank Mandiri telah melakukan perubahan struktur organisasi yang berlaku efektif tanggal
10 November 2020 sebagaimana tertuang dalam Keputusan Direksi No. KEP.DIR/133/2020
tanggal 9 November 2020 tentang Struktur Organisasi. Perubahan struktur organisasi Bank
Mandiri tersebut dengan menata ulang organisasi untuk memenuhi kebutuhan dan perkembangan
Bank.
40
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan Dewan Komisaris Bank Mandiri adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama/
Komisaris Independen : Muhamad Chatib Basr i -
Komisaris Utama : - Kartika Wirjoatmodjo
Wakil Komisaris Utama/
Komisaris Independen : Andrinof A. Chaniago Muhamad Chatib Basri
Komisaris Independen : Mohamad Nasir Makmur Keliat
Komisaris Independen : Boedi Armanto Mohamad Nasir
Komisaris Independen : Loeke Larasati A. Robertus Bilitea
Komisaris : Ardan Adiperdana Ardan Adiperdana
Komisaris : Rionald Silaban R.Widyo Pramono
Komisaris : Arif Budimanta Rionald Silaban
Komisaris : Faried Utomo -
Komisaris : Nawal Nely -
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, susunan Direksi Bank Mandiri adalah sebagai berikut:
31 Desember 2020
Direksi
Direktur Utama : Darmawan Junaidi
Wakil Direktur Utama : Alexandra Askandar
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Information Technology : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury dan
International Banking : Panji Irawan
Direktur Corporate Banking : Susana Indah K. Indriati**)
Direktur Kepatuhan dan SDM : Agus Dwi Handaya
Direktur Operation : Toni Eko Boy Subari*)
Direktur Hubungan Kelembagaan : Rohan Hafas
Direktur Commercial Banking : Riduan
Direktur Keuangan dan Strategi : Sigit Prastowo
Direktur Jaringan dan Retail Banking : Aquarius Rudianto
*) Diangkat pada RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 dan telah berlaku efektif sejak tanggal 15 Januari 2021.
**) Diangkat pada RUPS Luar Biasa tanggal 21 Oktober 2020 dan telah berlaku efektif sejak tanggal 21 Januari 2021.
31 Desember 2019
Direksi
Direktur Utama : Royke Tumilaar
Wakil Direktur Utama : Sulaiman Arif Arianto
Direktur Consumer and Retail Transaction : Hery Gunardi
Direktur Manajemen Risiko : Ahmad Siddik Badruddin
Direktur Information Technology : Rico Usthavia Frans
Direktur Treasury, International Banking and
Special Asset Management : Darmawan Junaidi
Direktur Corporate Banking : Alexandra Askandar
Direktur Kepatuhan dan SDM : Agus Dwi Handaya
Direktur Operation : Panji Irawan
Direktur Hubungan Kelembagaan : Donsuwan Simatupang
Direktur Commercial Banking : Riduan
Direktur Keuangan dan Strategi : Silvano Winston Rumantir
41
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Komite Audit Bank Mandiri terdiri dari:
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank Mandiri terdiri
dari:
31 Desember 2020 31 Desember 2019
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Komite Pemantau Risiko Bank Mandiri terdiri dari:
42
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Komite Tata Kelola Terintegrasi Bank Mandiri terdiri
dari:
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Ketua Internal Audit Bank Mandiri adalah
Mustaslimah.
Pada tanggal 31 Desember 2020, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rudi As Aturridha
dan pada tanggal 31 Desember 2019, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri adalah Rohan Hafas.
Jumlah karyawan Bank Mandiri pada tanggal 31 Desember 2020 sebanyak 38.247 orang dan
31 Desember 2019 sebanyak 39.065 orang (tidak diaudit).
43
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Laporan keuangan konsolidasian Bank dan Entitas Anak (“Grup”) ini diselesaikan dan disetujui untuk
diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 21 Januari 2021.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Dewan Standar Akuntansi Syariah Ikatan Akuntan
Indonesia serta peraturan regulator Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7
Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
Bank dan Entitas Anak adalah seperti dijabarkan di bawah ini:
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset
keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok nilai wajar melalui pendapatan komprehensif lain,
aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan seluruh instrumen
derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar dan aset tanah yang diukur pada nilai wajar sejak
1 April 2016. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual,
kecuali laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasional, investasi dan pendanaan.
Pos-pos dalam penghasilan komprehensif lainnya disajikan terpisah antara akun-akun yang akan
direklasifikasikan ke laba rugi dan akun-akun yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi.
Laporan keuangan Entitas Anak yang bergerak dalam bidang perbankan syariah disusun
berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 (Revisi 2016) tentang
“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 (Revisi 2019) tentang “Akuntansi
Murabahah”, PSAK No. 104 (Revisi 2016) tentang “Akuntansi Istishna”, PSAK No. 105 tentang
“Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 (Revisi
2016) tentang “Akuntansi Ijarah”, PSAK No. 110 (Revisi 2015) tentang “Akuntansi Sukuk”, PSAK
No. 111 tentang “Akuntansi Wa’d” dan PSAK lain selama tidak bertentangan dengan prinsip
syariah dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) (Revisi 2013).
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini, dibulatkan dan disajikan dalam jutaan
Rupiah (“Rp”), kecuali dinyatakan lain.
44
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 1 Januari 2020, terdapat standar baru dan penyesuaian atau amendemen terhadap
beberapa standar yang masih berlaku yang relevan dengan operasi Grup yang berlaku efektif
sejak tanggal tersebut yaitu sebagai berikut:
- PSAK No. 1 (Penyesuaian dan Amendemen 2019) tentang “Penyajian Laporan Keuangan”
- PSAK No. 15 (Amendemen 2017) tentang “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama:
kepentingan jangka panjang pada entitas asosiasi dan ventura bersama”
- PSAK No. 25 (Amendemen 2019) tentang “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan tentang Definisi Material”
- PSAK No. 62 (Amendemen 2017) tentang “Kontrak Asuransi”
- PSAK No. 71 tentang “Instrumen Keuangan”
- PSAK No. 72 tentang “Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan”
- PSAK No. 73 tentang “Sewa”
- Amandemen PSAK No. 71 tentang “Instrumen Keuangan tentang Fitur Percepatan Pelunasan
dengan Kompensasi Negatif”
- Amendemen PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”
- ISAK No. 35 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nirlaba”
- ISAK No. 101 tentang “Pengakuan Pendapatan Murabahah Tangguh Tanpa Risiko Signifikan
Terkait Kepemilikan Persediaan”
- ISAK No. 102 tentang “Penurunan Nilai Piutang Murabahah”
- PPSAK No. 13 Pencabutan PSAK No. 45 tentang “Laporan Keuangan Entitas Nirlaba”
Grup telah menerapkan standar Akuntansi baru dan penyesuaian atau amendemen tersebut sejak
1 Januari 2020. Grup tidak melakukan penyajian kembali atas informasi komparatif tahun 2019
atas penerapan PSAK 71 “Instrumen Keuangan” dan PSAK 73 “Sewa”, oleh karena itu informasi
komparatif tahun 2019 tidak dapat dibandingkan dengan informasi keuangan yang disajikan untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Perbedaan yang timbul dari penerapan
PSAK 71 “Instrumen Keuangan” telah dibebankan ke saldo laba ditahan pada tanggal 1 Januari
2020. Sedangkan untuk PSAK 73 “Sewa” Grup telah mencatat aset hak guna dan liabilitas sewa
pada tanggal 1 Januari 2020. Dampak penerapan atas PSAK 71 “Instrumen Keuangan” dan PSAK
73 “Sewa” pada tanggal 1 Januari 2020 di ungkapkan pada Catatan 68, dampak atas penerapan
standar baru dan penyesuaian atau amandemen lainnya tidak material terhadap laporan
konsolidasian.
c. Instrumen keuangan
A. Aset keuangan
Grup mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (a) aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, (b) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui
pendapatan komprehensif lainnya, dan (c) aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi.
Grup menggunakan 2 (dua) dasar untuk mengklasifikasikan aset keuangan yaitu model
bisnis Grup dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus kas kontraktual
pembayaran pokok dan bunga (solely payment of principal and interest (SPPI)) dari aset
keuangan.
45
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pengujian SPPI
Sebagai langkah pertama dari proses klasifikasi, Grup menilai persyaratan kontraktual
keuangan untuk mengidentifikasi apakah mereka memenuhi pengujian SPPI.
Pokok pinjaman untuk tujuan pengujian ini didefinisikan sebagai nilai wajar dari aset
keuangan pada pengakuan awal dan dapat berubah selama umur aset keuangan (misalnya,
jika ada pembayaran pokok atau amortisasi premi/diskon)
Elemen bunga yang paling signifikan dalam perjanjian kredit biasanya adalah pertimbangan
atas nilai waktu dari uang dan risiko kredit. Untuk membuat penilaian SPPI, Grup
menerapkan pertimbangan dan memperhatikan faktor-faktor yang relevan seperti mata
uang dimana aset keuangan didenominasikan dan periode pada saat suku bunga
ditetapkan.
Sebaliknya, persyaratan kontraktual yang memberikan eksposur lebih dari de minimis atas
risiko atau volatilitas dalam arus kas kontraktual yang tidak terkait dengan dasar pengaturan
pinjaman, tidak menimbulkan arus kas kontraktual SPPI atas jumlah saldo maka dalam
kasus seperti itu, aset keuangan diharuskan untuk diukur pada Fair Value through Profit
Loss (FVPL).
Model bisnis Grup tidak dinilai berdasarkan masing-masing instrumennya, tetapi pada
tingkat portofolio secara agregat yang lebih tinggi dan didasarkan pada faktor-faktor yang
dapat diamati seperti:
- Bagaimana kinerja model bisnis dan aset keuangan yang dimiliki dalam model bisnis
tersebut dievaluasi dan dilaporkan kepada personel manajemen kunci;
- Risiko yang mempengaruhi kinerja model bisnis (dan aset keuangan yang dimiliki dalam
model bisnis tersebut) dan, khususnya, bagaimana cara risiko tersebut dikelola;
- Bagaimana manajer bisnis dikompensasi (misalnya, apakah kompensasi didasarkan
pada nilai wajar dari aset yang dikelola atau pada arus kas kontraktual yang tertagih);
- Frekuensi, nilai, dan waktu penjualan yang diharapkan, juga merupakan aspek penting
dari penilaian Grup.
Penilaian model bisnis didasarkan pada skenario yang diharapkan secara wajar tanpa
mempertimbangkan skenario “worst case” atau “stress case”. Jika arus kas setelah
pengakuan awal direalisasikan dengan cara yang berbeda dari yang awal diharapkan, Grup
tidak mengubah klasifikasi aset keuangan dimiliki yang tersisa dalam model bisnis tersebut,
tetapi memasukkan informasi tersebut dalam melakukan penilaian atas aset keuangan yang
baru atau yang baru dibeli selanjutnya.
46
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali tes model bisnis dan
tes arus kas kontraktual menunjukkan bahwa aset keuangan masuk ke dalam
klasifikasian diukur pada biaya perolehan diamortisasi atau nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain.
Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi
Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait. Instrumen keuangan
yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat
pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Keuntungan dan kerugian yang
timbul dari perubahan nilai wajar, penjualan instrumen keuangan dan pendapatan
bunga dari instrumen keuangan dalam kelompok nilai wajar melalui laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian yang dicatat di akun pendapatan dari
kelompok nilai wajar melalui laba rugi - neto.
(b) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang tujuannya akan terpenuhi dengan
mendapatkan arus kas kontraktual dan menjual aset keuangan dan persyaratan
kontraktual dari aset keuangan yang pada tanggal tertentu memperoleh arus kas
yang semata dari pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and
interest) dari jumlah pokok terutang.
Pada saat pengakuan awalnya, instrumen utang yang diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan atau
kerugian atas perubahan nilai wajar, keuntungan atau kerugian atas selisih kurs,
dan kerugian penurunan nilai, diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.
Dividen dari instrumen ekuitas diakui di dalam pos laba rugi.
47
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika aset keuangan
dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset keuangan dalam
rangka mendapatkan arus kas kontraktual dan persyaratan kontraktual dari aset
keuangan yang pada tanggal tertentu memperoleh arus kas yang semata dari
pembayaran pokok dan bunga (solely payments of principal and interest) dari
jumlah pokok terutang.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan diakui sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai
terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat aset
keuangan dan diakui di dalam laporan keuangan konsolidasian sebagai
“Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok diperdagangkan dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Aset keuangan yang diklasifikasikan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi adalah dimiliki untuk mencadangkan liabilitas asuransi
Entitas Anak yang diukur pada nilai wajar dari aset terkait.
48
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (lanjutan)
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai
wajarnya pada saat pengakuan awal, biaya transaksi diakui secara langsung ke
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, penjualan
instrumen keuangan dan pendapatan bunga dari instrumen keuangan dalam
kelompok diperdagangkan diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian yang dicatat di akun pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,
kecuali:
- yang dimaksudkan oleh Grup untuk dijual dalam waktu dekat, yang
diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat
pengakuan awal ditetapkan diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk
dijual; atau
- dalam hal Grup mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara
substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang
diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari
aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan
dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian
penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dan diakui di dalam laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai “Pembentukan
cadangan kerugian penurunan nilai”.
Aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan, serta Grup mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk
memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
- aset keuangan yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
- aset keuangan yang ditetapkan oleh Grup dalam kelompok tersedia untuk dijual;
dan
- aset keuangan yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
49
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya
perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif.
Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan diakui
sebagai “Pendapatan bunga”. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan
nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat investasi dan diakui di dalam
laporan keuangan konsolidasian sebagai “Pembentukan cadangan kerugian
penurunan nilai”.
Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan yang
ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka
pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak
diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, aset keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya
dimana keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai wajar diakui sebagai
penghasilan komprehensif lain kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi
selisih kurs untuk instrumen utang. Untuk instrumen ekuitas, laba rugi selisih kurs
diakui sebagai bagian laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan
tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi keuntungan atau
kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar, yang sebelumnya diakui
sebagai penghasilan komprehensif lain diakui di laba rugi. Pendapatan bunga
dihitung menggunakan metode suku bunga efektif.
Pengakuan
Bank menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk mencatat transaksi efek-efek dan
obligasi pemerintah. Aset keuangan yang dialihkan kepada pihak ketiga tetapi tidak
memenuhi syarat penghentian pengakuan disajikan di dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebagai “Aset lain-lain - Tagihan atas efek-efek dan obligasi pemerintah yang
diagunkan”, dimana pihak penerima memiliki hak untuk menjual atau mentransfer kembali.
50
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
B. Liabilitas keuangan
Grup mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori (a) liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (b) liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi.
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
nilai wajar melalui laba rugi dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal
telah ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi jika diperoleh
terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika
merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama
dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini.
Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas nilai wajar melalui laba rugi kecuali
ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dicatat dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai pendapatan dari
kelompok nilai wajar melalui laba rugi - neto. Beban bunga dari liabilitas keuangan
diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui laba rugi dicatat diakun pendapatan
kelompok nilai wajar melalui laba rugi - neto.
Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai
nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak
dapat diubah.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam pendapatan kelompok nilai wajar
melalui laba rugi - neto. Beban Bunga dari liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat diakun pendapatan kelompok nilai
wajar melalui laba rugi - neto.
51
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(b) Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi. Setelah pengakuan
awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku
bunga efektif diakui sebagai “Beban bunga”.
(a) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah
ditetapkan oleh Grup untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan
yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai pendapatan dari kelompok
diperdagangkan - neto. Beban bunga dari liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai
diperdagangkan dicatat diakun pendapatan kelompok diperdagangkan - neto.
Jika Grup pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen utang tertentu sebagai
nilai wajar melalui laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya, penetapan ini tidak
dapat diubah. Berdasarkan PSAK No. 55, instrumen utang yang diklasifikasikan
sebagai opsi nilai wajar, terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus
dipisahkan.
Perubahan nilai wajar terkait dengan liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi diakui di dalam pendapatan kelompok
diperdagangkan - neto. Beban Bunga dari liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dicatat diakun pendapatan kelompok
diperdagangkan - neto.
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi.
Setelah pengakuan awal, Grup mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai “Beban bunga”.
52
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
C. Penghentian pengakuan
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang
berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah
ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut
telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka
Grup melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang
masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan).
Agunan yang diserahkan oleh Grup di dalam perjanjian efek-efek yang dijual dengan janji
untuk dibeli kembali dan transaksi securities lending dan borrowing tidak dihentikan
pengakuannya karena Grup secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas agunan tersebut, berdasarkan kesepakatan bahwa harga pembelian kembali telah
ditentukan di awal, sehingga kriteria penghentian pengakuan tidak terpenuhi.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan dilakukan jika liabilitas keuangan tersebut telah
berakhir karena kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak telah dilepaskan, dibatalkan atau
kedaluwarsa atau apabila terdapat perubahan yang substansial dalam persyaratan suatu
liabilitas keuangan, maka kontrak liabilitas keuangan sebelum perubahan akan dihapus dan
Hapus buku
Aset keuangan dapat dihapus buku apabila cadangan kerugian penurunan nilai telah
dibentuk 100%.
Penilaian apakah suatu aset keuangan telah dimodifikasi baik secara substansial maupun
tidak substansial dilakukan oleh unit bisnis yang berwenang melakukan modifikasi atau
restrukturisasi aset keuangan pada saat unit bisnis tersebut melakukan tindakan modifikasi
atau restrukturisasi atas suatu aset keuangan.
Modifikasi aset keuangan dianggap substansial dan Grup akan berhenti mengakui aset
keuangan awal ketika:
(a) aset keuangan (atau bagiannya) berakhir, yaitu jika debitur secara hukum dibebaskan
dari tanggung jawab utama atas aset tersebut (atau bagiannya), baik melalui proses
hukum maupun oleh kreditur pembuatan kontrak kredit baru (sebagai contoh, opsi
equity conversion); atau
53
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Grup kemudian akan mengukur aset keuangan yang telah dimodifikasi baik secara
substansial maupun tidak substansial dengan cara berikut:
Persyaratan Reklasifikasi
Grup diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi atas aset keuangan yang dimiliki jika
Grup mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan dan Grup tidak
diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi atas liabilitas keuangan.
54
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perubahan model bisnis sifatnya harus berdampak secara signifikan terhadap kegiatan
operasional Grup seperti memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri suatu lini bisnis. Selain
itu, Grup perlu membuktikan adanya perubahan tersebut kepada pihak eksternal.
Grup akan mereklasifikasi seluruh aset keuangan yang terkena dampak dari perubahan
model bisnis. Perubahan tujuan model bisnis Grup harus berdampak sebelum tanggal
reklasifikasi.
Dampak reklasifikasi aset keuangan pada laba rugi atau ekuitas dan pengukuran awalnya
adalah sebagai berikut:
Reklasifikasi
Dampak Dampak
Nilai Tercatat Awal Setelah
Terhadap Terhadap
Dari Ke Reklasifikasi
Laba Rugi Ekuitas
55
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dampak reklasifikasi aset keuangan pada laba rugi atau ekuitas dan pengukuran awalnya
adalah sebagai berikut (lanjutan):
Grup tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori
instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi selama instrumen
keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan.
56
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Grup tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga
jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya,
telah menjual atau mereklasifikasi aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah
yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang
tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo),
kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut:
(a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian
kembali di mana perubahan suku bunga pasar tidak akan berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut;
(b) terjadi setelah Grup telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset
keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Grup telah memperoleh pelunasan
dipercepat; atau
(c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Grup, tidak berulang dan
tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Grup.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia
untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
tetap dilaporkan dalam komponen penghasilan komprehensif lain sampai aset keuangan
tersebut dihentikan pengakuannya dan pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif
yang sebelumnya diakui dalam penghasilan komprehensif lain harus diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian sebagai komponen
keuntungan/kerugian dari penjualan aset keuangan.
Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga
jatuh tempo dicatat pada nilai tercatat. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
harus diamortisasi menggunakan suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo
instrumen tersebut.
Klasifikasi Golongan
Efek-efek
Aset keuangan yang
Obligasi Pemerintah
diukur pada nilai wajar
Tagihan Derivatif (Tidak terkait lindung nilai)
melalui laba rugi (FVPL)
Kredit yang Diberikan
Aset
Aset keuangan yang Efek-efek
Keuangan
diukur pada nilai wajar Obligasi Pemerintah
melalui penghasilan Kredit yang Diberikan
komprehensif lainnya
Penyertaan Saham
(FVOCI)
57
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Klasifikasi Golongan
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan
Bank lain
Aset keuangan yang
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan
Aset diukur pada biaya
Efek-Efek
Keuangan perolehan diamortisasi
Obligasi Pemerintah
(Amortised Cost)
Tagihan atas Efek-Efek yang Dibeli dengan
Janji Dijual Kembali
Kredit yang Diberikan
Tagihan Akseptasi
Klasifikasi Golongan
Liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar Liabilitas Derivatif bukan Lindung Nilai
melalui laba rugi
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Liabilitas Inter-Bank Call Money
Keuangan Liabilitas keuangan yang Liabilitas atas efek-efek yang dijual dengan
diukur dengan biaya janji dibeli kembali
perolehan diamortisasi Liabilitas akseptasi
Efek-efek yang Diterbitkan
Pinjaman yang Diterima
Pinjaman Subordinasi
Setoran Jaminan
58
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Klasifikasi Golongan
Fasilitas kredit yang diberikan yang belum digunakan (committed)
Rekening Letters of Credit yang tidak dapat dibatalkan
Administratif Garansi yang diberikan yang memenuhi definisi kontrak jaminan keuangan
Standby Letters of Credit
59
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara
neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Hak
yang berkekuatan hukum berarti:
a. tidak terdapat kontinjensi di masa yang akan datang, dan
b. hak yang berkekuatan hukum pada kondisi-kondisi berikut ini;
i. kegiatan bisnis normal;
ii. kondisi kegagalan usaha; dan
iii. kondisi gagal bayar atau bangkrut.
a) Aset Keuangan dalam Klasifikasi Selain yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba
Rugi
1) Penurunan nilai atas aset keuangan pada biaya perolehan diamortisasi diakui
sebagai pengurang dari nilai tercatat aset di dalam laporan posisi keuangan, dan
diakui di dalam laporan laba rugi sebagai "Beban Pembentukan Cadangan
Kerugian Penurunan Nilai".
2) Penurunan nilai atas aset keuangan (di luar instrumen ekuitas) yang diukur pada
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain diakui sebagai penambah dari
penghasilan komprehensif lainnya di dalam laporan posisi keuangan (tidak
mengurangi jumlah tercatat aset keuangan dalam laporan keuangan) sebagai
"Unrealised Gain or Loss", dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai "Beban
Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai".
61
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b) Komitmen Pinjaman atau Kelonggaran Tarik yang Sifatnya Tidak Dapat Dibatalkan
(Committed)
1) Penurunan nilai atas komitmen pinjaman diakui sebagai provisi pada komponen
liabilitas Bank yang dicatat secara terpisah dari aset pinjaman yang terkait sebagai
"Provisi Kerugian Kredit Ekspektasian Komitmen Pinjaman", kecuali Bank tidak
dapat mengidentifikasi secara terpisah.
2) Dalam kondisi tersebut, penurunan nilai atas komitmen pinjaman dan aset
pinjaman diakui bersama sebagai pengurang dari nilai tercatat aset di dalam
laporan posisi keuangan.
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, Grup mengevaluasi apakah
terdapat peningkatan risiko kredit yang signifikan atau terdapat bukti objektif terjadinya
penurunan nilai.
Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam;
b) pelanggaran kontrak, seperti peristiwa gagal bayar atau peristiwa tunggakan;
c) pihak pemberi pinjaman, untuk alasan ekonomik atau kontraktual sehubungan
dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, telah memberikan konsesi
pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak
mengalami kesulitan tersebut;
d) terjadi kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya;
e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau
f) pembelian atau penerbitan aset keuangan dengan diskon sangat besar yang
mencerminkan kerugian kredit yang terjadi.
62
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a) Stage 1
Pada tanggal evaluasi penurunan nilai, risiko kredit atas instrumen keuangan tidak
meningkat secara signifikan sejak pengakuan awal yang dapat dibuktikan dengan
terjadinya seluruh hal berikut, yaitu:
1) tidak terdapat tunggakan lebih dari 30 hari;
2) instrumen keuangan memiliki peringkat kolektibilitas 1 atau 2; dan
3) tidak direstrukturisasi (berdasarkan informasi flag restrukturisasi di sistem).
Atas hal tersebut, Grup akan mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen
keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
b) Stage 2
Pada tanggal evaluasi, risiko kredit atas instrumen keuangan telah meningkat
secara signifikan sejak pengakuan awal yang dapat dibuktikan dengan terjadinya
salah satu dari hal berikut:
1) terdapat tunggakan antara 31 hari sampai dengan 90 hari;
2) instrumen keuangan memiliki peringkat kolektibilitas 2; atau
3) terjadi restrukturisasi atas aset keuangan yang tidak menyebabkan pengakuan
aset yang berasal dari aset keuangan yang memburuk, dimana sebelum
restrukturisasi aset berada pada Stage 1 atau 2.
Pada stage ini, Grup akan mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen
keuangan tersebut sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
c) Stage 3 (Default)
Pada tanggal evaluasi, terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami
penurunan nilai yang dapat dibuktikan dengan terjadinya salah satu dari 3 (tiga) hal
berikut, yaitu:
1) terdapat tunggakan lebih dari 90 hari;
2) instrumen keuangan memiliki peringkat kolektibilitas 3, 4, atau 5; atau
3) terjadi restrukturisasi atas aset keuangan yang tidak menyebabkan pengakuan
aset yang berasal dari aset keuangan yang memburuk, dimana sebelum
restrukturisasi aset telah berada pada stage 3.
Grup akan mengukur penyisihan kerugian untuk instrumen keuangan pada stage ini
sejumlah kerugian kredit ekspektasian sepanjang umurnya.
63
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
d) Aset yang Dibeli atau Berasal dari Aset Keuangan yang Memburuk (Purchased or
Originated Credit-Impaired Financial Asset (POCI))
Grup menggunakan kriteria untuk menentukan kategori aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai berdasarkan pengelompokan tingkat risiko aset keuangan di atas. Aset
keuangan pada kelompok stage 3 dan POCI merupakan aset keuangan yang mengalami
penurunan nilai.
64
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a) Metode Individual
1) Kriteria Individual
Grup mengevaluasi penurunan nilai secara individual apabila Grup memiliki
informasi yang wajar dan terdukung untuk mengukur kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umurnya pada instrumen secara individual dan aset
keuangan memiliki kriteria sebagai berikut:
a. aset keuangan per debitur memiliki nilai outstanding kumulatif lebih dari
Rp25.000 (dua puluh lima milyar rupiah);
b. kredit Segmen Corporate, Kelembagaan, Financial Institutions, Commercial,
dan SME Banking; dan
c. aset keuangan termasuk dalam kategori Stage 2 akibat dari restrukturisasi,
Stage 3, atau POCI.
Grup juga dapat menetapkan aset keuangan untuk dievaluasi secara individual
meskipun aset keuangan dimaksud belum memiliki kriteria untuk dievaluasi
secara individual.
2) Jika aset keuangan terdapat bukti objektif penurunan nilai dari aset keuangan
yang dievaluasi secara individual namun tidak terdapat kerugian penurunan nilai,
maka aset keuangan tersebut tetap dimasukkan ke dalam klasifikasi aset
keuangan yang akan dievaluasi penurunan nilainya secara individual. Namun,
Grup membentuk CKPN atas aset keuangan tersebut berdasarkan probability of
default yang dihasilkan dari evaluasi penurunan nilai kredit secara kolektif.
65
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Setiap skenario menghasilkan nilai kini arus kas yang didiskontokan, di mana
arus kas tersebut didasarkan pada seluruh informasi yang tersedia dengan
experienced credit judgement serta mencerminkan seluruh informasi yang
memperhatikan berbagai faktor seperti:
1. Kekuatan finansial dan kemampuan debitur untuk membayar kembali
kewajiban (repayment capacity).
2. Jenis dan jumlah agunan.
3. Ketersediaan garansi.
4. Prospek usaha nasabah di masa datang.
5. Probabilitas penjualan agunan.
6. Kerugian historis.
7. Faktor makroekonomi yang relevan.
b) Metode Kolektif
1) Kriteria Kolektif
Bank mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif apabila aset keuangan
memiliki kesamaan dalam karakteristik risiko aset keuangan dengan tujuan untuk
memfasilitasi analisis yang didesain untuk memungkinkan peningkatan risiko
kredit secara signifikan dapat diidentifikasi tepat waktu. Kriteria aset keuangan
yang dievaluasi secara kolektif adalah sebagai berikut:
a. aset keuangan per debitur merupakan aset keuangan non-performing atau
memiliki days past due > 90 hari dan memiliki nilai kumulatif sebesar ≤
Rp25.000 (dua puluh lima milyar rupiah) untuk Segmen Corporate,
Kelembagaan, Financial Institutions, Commercial, dan SME Banking;
66
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
b. aset keuangan performing atau memiliki days past due ≤ 90 hari dan tidak
direstrukturisasi untuk Segmen Corporate, Kelembagaan, Financial
Institutions, Commercial, dan SME Banking; dan
c. seluruh kredit Segmen Micro Banking dan Consumer.
Secara garis besar, seluruh portofolio kredit yang evaluasi penurunan nilainya
tidak dihitung menggunakan metode individual, akan dievaluasi menggunakan
metode kolektif.
a. Probability of Default
Bank menggunakan metode Basel, Vasicek, Roll Rate Transition Matrix,
maupun pendekatan lainnya dalam menentukan nilai PD dari setiap debitur.
67
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Exposure at Default
Dalam menentukan nilai EAD dari setiap debitur, Bank menggunakan
metode Basel, Prepayment Rate, dan Expected Lifetime. EAD
menggambarkan exposure yang akan ditanggung Bank jika terdapat debitur
yang default.
69
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sebelum terjadinya penurunan nilai (Stage 1 & 2), pendapatan bunga dihitung
menggunakan metode bunga efektif yaitu dengan menerapkan suku bunga efektif atas
jumlah tercatat bruto aset keuangan kecuali untuk aset keuangan yang dibeli atau yang
berasal dari aset keuangan memburuk.
Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai (Stage 3 atau
POCI) dilakukan dengan menerapkan suku bunga efektif atas jumlah tercatat neto aset
keuangan yaitu jumlah outstanding setelah dikurangi dengan kerugian akibat
penurunan nilai untuk:
a) Aset Keuangan yang Dibeli atau Berasal dari Aset Keuangan Memburuk (POCI)
Untuk aset keuangan tersebut, Grup menerapkan suku bunga efektif yang
disesuaikan dengan risiko kredit (risk-adjusted effective interest rate) atas biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan sejak pengakuan awal.
b) Stage 3
Untuk aset keuangan tersebut, Grup menerapkan suku bunga efektif atas biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan di periode pelaporan, yaitu nilai yang
telah dikurangi kerugian akibat penurunan nilai.
Pendapatan bunga selanjutnya diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk
mendiskonto arus kas masa depan dalam pengukuran kerugian penurunan nilai atau
yang disebut dengan unwinding interest.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara kolektif
dihitung berdasarkan PSAK 102 “Akuntansi Murabahah” dan ISAK 102 “Penurunan Nilai
Piutang Murabahah.
70
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Kriteria yang digunakan oleh Grup untuk menentukan bukti objektif dari penurunan nilai
adalah sebagai berikut:
Khusus untuk kredit yang diberikan, Grup menggunakan kriteria tambahan untuk
menentukan bukti objektif penurunan nilai sebagai berikut:
1. Kredit yang diberikan dengan kolektibilitas Kurang Lancar, Diragukan dan Macet
(kredit non-performing) sesuai dengan POJK No.40/POJK.03/2019 tanggal
19 Desember 2019 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
Grup pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif penurunan nilai atas
aset keuangan. Penilaian secara individual dilakukan atas aset keuangan yang
secara individual mengalami penurunan nilai yang signifikan, dengan menggunakan
metode discounted cash flows.
Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual, baik yang jumlahnya signifikan maupun tidak
signifikan, maka aset keuangan tersebut akan dimasukkan ke dalam kelompok aset
keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan penurunan nilai
kelompok aset keuangan tersebut dilakukan secara kolektif. Aset keuangan yang
perhitungan penurunan nilainya dilakukan secara individual, namun tidak terdapat
kerugian penurunan nilai, maka aset keuangan tersebut tetap dimasukkan ke dalam
klasifikasi aset keuangan yang akan dievaluasi secara individual. Namun Grup
membentuk cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) berdasarkan probability of
default masing-masing segmen yang dihasilkan oleh evaluasi penurunan nilai kredit
secara kolektif.
71
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit, Bank menetapkan portofolio kredit
menjadi 3 kategori, sebagai berikut:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan jika terjadi penurunan nilai
akan berdampak cukup material bagi laporan keuangan konsolidasian, yaitu kredit
dengan Gross Annual Sales (GAS) Corporate dan Commercial, serta kredit dengan
GAS di luar Corporate dan Commercial dengan baki debet lebih besar dari Rp5.000;
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan, yaitu GAS SME, Micro
dan Consumer dengan baki debet lebih kecil atau sama dengan Rp5.000; dan
3. Kredit yang direstrukturisasi.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara individual,
jika memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan dan memiliki bukti objektif
penurunan nilai; atau
2. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai signifikan.
Bank menetapkan kredit yang harus dievaluasi penurunan nilainya secara kolektif, jika
memenuhi salah satu kriteria di bawah ini:
1. Kredit yang secara individual memiliki nilai signifikan namun tidak memiliki bukti
objektif penurunan nilai; atau
2. Kredit yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan; atau
3. Kredit yang direstrukturisasi yang secara individual memiliki nilai tidak signifikan.
Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset
keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang (tanpa
memperhitungkan kerugian penurunan nilai di masa datang yang belum terjadi) yang
didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan
tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun cadangan kerugian
penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Jika pinjaman yang diberikan atau aset keuangan
dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.
Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan
agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan
dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah
pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.
Bank menggunakan metode fair value of collateral sebagai arus kas masa datang
apabila memenuhi salah satu kondisi berikut:
1. Kredit bersifat collateral dependent, yaitu jika pelunasan kredit hanya bersumber
dari agunan; atau
2. Pengambilalihan agunan kemungkinan besar terjadi dan didukung dengan aspek
legal pengikatan agunan.
72
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan
berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit seperti mempertimbangkan
segmentasi kredit dan status tunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan
dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang
mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas
yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.
Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya
dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami
atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik
risiko kredit kelompok tersebut di dalam Bank. Kerugian historis yang pernah dialami
kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk
mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya
kerugian historis tersebut dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada
periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.
Grup menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method
dan migration analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara
kolektif dengan menggunakan data historis minimal 3 (tiga) tahun.
Ketika kredit yang diberikan tidak tertagih, kredit tersebut dihapus buku dengan
menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit tersebut dapat dihapus buku
setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah
ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan kredit yang diberikan dan efek-
efek (di dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan
piutang) diklasifikasikan ke dalam “Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai”.
Jika pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan
pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara objektif pada peristiwa yang terjadi
setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan
menyesuaikan akun cadangan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Penerimaan kemudian atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada
tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya.
73
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
1. Aset produktif terdiri dari giro dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk
Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia
Syariah (FASBIS), Tagihan Reverse Repo SBSN BI, Term Deposit Valas Syariah
BI, giro pada bank syariah lain, investasi pada surat berharga, penyertaan modal
sementara, piutang istishna, piutang ijarah, pinjaman qardh, pembiayaan
musyarakah, pembiayaan mudharabah, aset yang diperoleh untuk ijarah, dan
komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit seperti bank garansi dan letter
of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan dan standby letter of credit.
Penyisihan kerugian aset produktif dan aset non-produktif bank umum yang
melaksanakan kegiatan berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 19/POJK.03/2018 tanggal 20 September 2018
tentang Penilaian Kualitas Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, serta
POJK No. 12/POJK.03/2015 tanggal 21 Agustus 2015 tentang ketentuan kehati-
hatian dalam rangka stimulus perekonomian nasional bagi Bank Umum Syariah
dan Unit Usaha Syariah.
Khusus untuk kualitas surat berharga dan penempatan pada Entitas Anak
ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu lancar, kurang lancar dan macet.
Sedangkan untuk kualitas penyertaan modal kualitasnya ditetapkan menjadi
4 (empat) golongan yaitu lancar, kurang lancar, diragukan dan macet.
74
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(a) Aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)
2. Untuk Murabahah, Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa
aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset
keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian
penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti objektif mengenai
penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi
setelah pengakuan awal tersebut (peristiwa yang merugikan), yang berdampak
pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset yang
dapat diestimasi secara andal.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang murabahah yang dinilai secara
kolektif dihitung berdasarkan PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”.
Penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang atas nilai wajar dari
investasi dalam instrumen utang di bawah biaya perolehannya merupakan bukti objektif
terjadinya penurunan nilai dan menyebabkan pengakuan kerugian penurunan nilai.
Ketika terdapat bukti tersebut di atas untuk aset keuangan yang tersedia untuk dijual,
kerugian kumulatif, yang merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian, dikeluarkan
dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, nilai wajar aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara
objektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian
penurunan nilai pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laba
rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
75
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jaminan keuangan awalnya diakui dalam laporan keuangan konsolidasian sebesar nilai
wajar pada tanggal jaminan diberikan. Nilai wajar dari jaminan keuangan pada saat
dimulainya transaksi pada umumnya sama dengan provisi yang diterima untuk jaminan
diberikan dengan syarat dan kondisi normal. Setelah pengakuan awal, liabilitas Bank
atas jaminan tersebut diukur pada jumlah yang lebih tinggi antara jumlah awal,
dikurangi amortisasi provisi dan estimasi terbaik dari jumlah yang diharapkan akan
terjadi untuk menyelesaikan jaminan tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan
pengalaman transaksi yang sejenis dan kerugian historis masa lalu, dilengkapi dengan
penilaian manajemen. Pendapatan provisi yang diperoleh diamortisasi selama jangka
waktu jaminan dengan menggunakan metode garis lurus.
Bank menentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan atas kontrak
jaminan keuangan yang memiliki risiko kredit dan komitmen berdasarkan nilai yang
lebih tinggi antara nilai amortisasi (nilai tercatat) dan nilai kini atas pembayaran liabilitas
yang diharapkan akan terjadi (ketika pembayaran atas jaminan tersebut menjadi
probable) atau nilai cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung berdasarkan data
kerugian historis untuk evaluasi penurunan nilai secara kolektif.
Sebelum pengakuan awal, Grup menentukan klasifikasi investasi pada sukuk berdasarkan
tujuan investasi Grup. Klasifikasi dalam investasi sukuk terdiri dari:
- Biaya perolehan
Jika investasi tersebut dimiliki dalam suatu model usaha yang bertujuan utama untuk
memperoleh arus kas kontraktual; dan persyaratan kontraktual menentukan tanggal
tertentu pembayaran pokok dan/atau hasilnya. Biaya perolehan sukuk ijarah dan sukuk
mudharabah termasuk biaya transaksi. Selisih antara biaya perolehan dan nilai nominal
diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk.
76
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sukuk mudharabah yang diterbitkan disajikan sebesar nilai nominal. Biaya-biaya yang
timbul dari penerbitan surat berharga dicatat sebagai beban yang ditangguhkan yang
disajikan dalam akun “Aset lain-lainnya” dan diamortisasi secara garis lurus selama jangka
waktu surat berharga.
Nilai wajar adalah pengukuran berbasis pasar. Pengukuran/penetapan nilai wajar bertujuan
untuk mengestimasi harga dimana transaksi teratur (orderly transaction) untuk menjual aset
atau mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar (market participants) pada
tanggal pengukuran.
Ketika tidak terdapat pasar aktif atau harga suatu instrumen keuangan yang identik tidak
dapat diobservasi, Grup dapat mengukur nilai wajar menggunakan teknik penilaian sesuai
jenis instrumen keuangan.
Grup dapat melakukan pengukuran nilai wajar, dengan hirarki sebagai berikut:
1. Input Level 1, yaitu harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau
liabilitas yang identik yang dapat diakses Grup pada tanggal pengukuran.
2. Input Level 2, yaitu input selain harga kuotasian yang termasuk dalam level 1 yang dapat
diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung.
3. Input Level 3, yaitu input yang tidak dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau
mengalihkan liabilitas terjadi:
- Di pasar utama untuk aset dan liabilitas tersebut; atau
- Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas tersebut.
Nilai wajar suatu aset atau liabilitas diukur menggunakan asumsi yang akan digunakan
pelaku pasar ketika menentukan harga aset dan liabilitas tersebut dengan asumsi bahwa
pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik terbaiknya.
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif, seperti efek-efek
dan obligasi pemerintah, ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan harga yang dipublikasikan secara
rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti Bloomberg, Reuters atau harga yang
diberikan oleh broker (quoted price). Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar
nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian.
77
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia
sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),
perantara efek (broker) dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan
rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif
dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang
besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga
penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek
ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau
dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih efek-efek tersebut.
Untuk obligasi pemerintah yang tidak memiliki nilai pasar, estimasi nilai wajar ditentukan
dengan menggunakan model internal berdasarkan nilai kini dari arus kas masa depan yang
diharapkan (pendekatan next-repricing method) dengan menggunakan faktor deflator.
d. Prinsip-prinsip konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Bank Mandiri dan Entitas Anak yang
mayoritas sahamnya dimiliki atau dikendalikan oleh Bank Mandiri.
Pengendalian didapat ketika Bank terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari
keterlibatannya dengan Entitas Anak dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil
tersebut melalui kekuasaannya atas Entitas Anak.
Bank mengendalikan Entitas Anak jika dan hanya jika Bank memiliki hak berikut ini:
a) Kekuasaan atas Entitas Anak (hak yang ada saat ini yang mempengaruhi kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil Entitas
Anak).
b) Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan Entitas Anak.
c) Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas Entitas Anak untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil Bank.
Pada laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, semua saldo dan transaksi yang signifikan
antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi. Kepentingan nonpengendali atas laba
bersih Entitas Anak disajikan sebagai pengurang dari laba bersih konsolidasian untuk
mendapatkan jumlah laba yang menjadi hak pemilik entitas Bank. Kepentingan nonpengendali
dalam aset bersih disajikan sebagai bagian dari ekuitas kecuali kepentingan nonpengendali yang
berasal dari konsolidasi atas reksadana disajikan sebagai bagian dari liabilitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama
untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Kebijakan akuntansi yang
digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian telah diterapkan secara konsisten oleh Entitas
Anak, kecuali bila dinyatakan lain.
Bila pengendalian atas suatu entitas diperoleh atau berakhir dalam tahun berjalan, hasil usaha
entitas tersebut dimasukkan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian sejak tanggal pengendalian dimulai atau sampai dengan tanggal pengendalian
berakhir.
78
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali, berupa pengalihan bisnis yang dilakukan dalam
rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok usaha yang sama, bukan
merupakan perubahan kepemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga transaksi tersebut
tidak dapat menimbulkan laba atau rugi bagi kelompok usaha secara keseluruhan ataupun bagi
entitas individual dalam kelompok usaha tersebut.
Oleh karena transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang dipertukarkan, maka transaksi tersebut diakui
pada jumlah tercatat berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank pada Entitas Anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dalam hal ini transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik. Sehingga setiap perbedaan antara jumlah kepentingan
nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara
langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Bank Mandiri menyelenggarakan catatan akuntansinya dalam mata uang Rupiah. Untuk tujuan
konsolidasian, laporan keuangan dalam mata uang asing milik cabang dan Entitas Anak luar
negeri Bank Mandiri dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan dasar sebagai berikut:
(1) Aset dan liabilitas, komitmen dan kontinjensi - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal
laporan posisi keuangan konsolidasian.
(2) Pendapatan, beban, laba dan rugi - menggunakan kurs tengah rata-rata yang berlaku pada
bulan terjadinya transaksi.
(3) Akun ekuitas - menggunakan kurs historis pada tanggal transaksi.
(4) Laporan arus kas - menggunakan kurs spot Reuters pada tanggal laporan posisi keuangan
konsolidasian, kecuali akun-akun laba rugi menggunakan kurs tengah rata-rata dan unsur-
unsur ekuitas menggunakan kurs historis.
Selisih yang timbul dari proses penjabaran laporan keuangan tersebut disajikan sebagai “Selisih
kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing” pada kelompok Ekuitas dalam
laporan posisi keuangan konsolidasian.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam Rupiah menggunakan kurs pada saat
terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, semua aset dan
liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan
menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB untuk tanggal 31 Desember 2020 dan
2019. Keuntungan atau kerugian yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
79
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan mata uang asing ke dalam Rupiah pada tanggal laporan
posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut (Rupiah penuh):
Mata uang asing lainnya yang tidak diungkapkan di atas tidak dianggap signifikan dalam
penjabaran transaksi dalam mata uang asing Bank Mandiri dan Entitas Anak.
Bank Mandiri dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi seperti yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” dan Peraturan
Bapepam dan LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”.
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut:
1) Orang yang:
a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
b) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
c) merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
2) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal sebagai berikut:
a) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama;
b) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas;
c) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama;
d) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga;
e) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah
satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor;
f) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
sebagaimana dimaksud dalam angka 1); atau
g) Orang yang diidentifikasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1) huruf a) memiliki
pengaruh signifikan atas entitas atau merupakan personil manajemen kunci entitas;
h) Entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan oleh
Pemerintah yaitu Menteri Keuangan atau Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang
saham dari entitas.
80
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan
keuangannya (entitas pelapor). Yang termasuk pihak berelasi adalah sebagai berikut (lanjutan):
Semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan pada Catatan 57.
Kas (terutama terdiri dari kas di khasanah dan kas di ATM) dan setara kas mencakup kas, giro
pada Bank Indonesia, giro pada bank lain dan investasi jangka pendek likuid lainnya dengan
jangka waktu jatuh tempo 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan.
Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2020, Giro pada Bank Indonesia dan Bank lain diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.20/3/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 dan PBI
No. 22/3/PBI/2020 tanggal 24 Maret 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
No. 20/3/PBI/2018 tentang Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah, Bank wajib memenuhi Giro Wajib
Minimum (GWM) pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
81
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/119/PBI/2020 tahun 2020 tentang Perubahan
Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 22/4/PBI/2020 tentang Insentif Bagi Bank yang
Memberikan Penyediaan Dana Untuk Kegiatan Ekonomi Tertentu Guna Mendukung
Penanganan Dampak Perekonomian Akibat Wabah Virus Corona yang dijelaskan melalui
PADG No.22/4/PADG/2020 tanggal 15 April 2020 sebagaimana telah diubah menjadi PADG
No. 22/35/PADG/2020 tanggal 23 Desember 2020, Bank Indonesia memberikan insentif
berupa kelonggaran atas kewajiban pemenuhan GWM dalam rupiah yang wajib dipenuhi
secara harian sebesar 0,5% (nol koma lima persen). Insentif ini diberikan kepada Bank yang
melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekspor, kegiatan impor, kegiatan UMKM,
dan/atau kegiatan ekonomi pada sektor prioritas lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
dan berlaku mulai 16 April 2020 sampai dengan 30 Juni 2021. Sehingga, apabila Bank
melakukan kegiatan terkait ekspor, impor, UMKM, dan/atau kegiatan ekonomi pada sektor
prioritas lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka kewajiban GWM dalam rupiah
bagi BUK menjadi sebesar 3% (tiga persen) dari DPK BUK dalam rupiah, dengan ketentuan
pemenuhan GWM secara harian sebesar 0% (nol persen) dan GWM secara rata-rata sebesar
3% (tiga persen). Kewajiban GWM dalam rupiah untuk Entitas Anak yang menjalankan
kegiatan usaha dengan prinsip syariah menjadi sebesar 3% (tiga persen) dari DPK Entitas
Anak dalam rupiah dengan ketentuan pemenuhan GWM secara harian sebesar 0% (nol
persen) dan GWM secara rata-rata sebesar 3% (tiga persen).
82
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Kewajiban pemenuhan PLM diatur melalui PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018 tentang
Rasio Intermediasi Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah sebagaimana diubah
2 (dua) kali dengan PBI No.21/12/PBI/2019 tanggal 25 November 2019 dan PBI 22/17/PBI/2020
tanggal 30 September 2020 yang dijelaskan melalui PADG No. 21/22/PADG/2019 tanggal
28 November 2019 sebagaimana telah diubah menjadi PADG No. 22/11/PADG/2020 tanggal
29 April 2020 sebagaimana terakhir diubah dengan PADG No. 22/30/PADG/2020 tanggal
5 Oktober 2020, dimana besaran PLM diubah dari sebelumnya sebesar 4% (empat persen) dari
DPK BUK dalam rupiah menjadi 6% (enam persen) dan besaran PLM rupiah untuk Entitas Anak
yang menjalankan kegiatan usaha dengan prinsip syariah diubah dari sebelumnya sebesar 4%
(empat persen) menjadi 4,5% (empat koma lima persen) dari DPK Entitas Anak dalam rupiah.
Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dahulu disebut sebagai Loan to Funding Ratio (LFR).
Berdasarkan PBI No.20/4/PBI/2018 tanggal 29 Maret 2018, penyebutan LFR berubah
menjadi Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM) dengan kewajiban pemenuhan Giro RIM
mulai berlaku pada tanggal 16 Juli 2018. Peraturan tersebut kemudian disempurnakan
kembali melalui Peraturan Bank Indonesia Nomor 21/12/PBI/2019 tentang Perubahan atas
Peraturan Bank Indonesia Nomor 20/4/PBI/2018 tentang Rasio Intermediasi
Makroprudensial dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum
Konvensional, Bank Umum Syariah, dan Unit Usaha Syariah sehingga yang dimaksud
dengan RIM adalah rasio hasil perbandingan antara:
a. Kredit yang diberikan kepada pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing,dan
b. Surat berharga korporasi dalam Rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan
tertentu, yang dimiliki Bank,
terhadap:
a. DPK Bank dalam bentuk giro, tabungan dan simpanan berjangka/deposito dalam rupiah
dan valuta asing, tidak termasuk dana antarbank; dan
b. Surat berharga dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan tertentu,
yang diterbitkan oleh Bank untuk memperoleh sumber pendanaan.
c. Pinjaman yang diterima dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi persyaratan
tertentu, yang diterima oleh BUK untuk memperoleh sumber pendanaan.
83
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Giro atas pemenuhan RIM yang selanjutnya disebut Giro RIM adalah saldo giro dalam Rekening
Giro Rupiah di Bank Indonesia yang wajib dipelihara oleh Bank. Dalam hal RIM berada dalam
kisaran Target RIM maka Giro RIM ditetapkan sebesar 0% (nol persen) dari DPK dalam rupiah.
Sedangkan apabila RIM berada di luar kisaran Target RIM, maka Giro RIM ditetapkan sebesar
hasil perkalian antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas, selisih antara
RIM dan Target RIM, serta DPK dalam rupiah.
Besaran dan parameter yang digunakan dalam pemenuhan Giro RIM ditetapkan sebagai berikut:
a. batas bawah Target RIM sebesar 84% (delapan puluh empat persen);
b. batas atas Target RIM sebesar 94% (sembilan puluh empat persen);
c. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Insentif sebesar 14% (empat belas persen);
d. Parameter Disinsentif Bawah ditetapkan sebagai berikut:
1. sebesar 0 (nol), jika Bank memiliki:
a) rasio kredit bermasalah secara bruto lebih besar dari atau sama dengan 5% (lima
persen); atau
b) KPMM lebih kecil dari atau sama dengan KPMM Insentif;
2. sebesar 0,1 (nol koma satu), jika Bank memiliki:
a) rasio kredit bermasalah secara bruto lebih kecil dari 5% (lima persen); dan
b) KPMM lebih besar dari KPMM Insentif dan lebih kecil dari atau sama dengan 19%
(sembilan belas persen); dan
3. sebesar 0,15 (nol koma satu lima), jika Bank memiliki:
a) rasio kredit bermasalah secara bruto lebih kecil dari 5% (lima persen); dan
b) KPMM lebih besar dari 19% (sembilan belas persen); dan
e. Parameter Disinsentif Atas ditetapkan sebagai berikut:
1. sebesar 0 (nol), jika Bank memiliki KPMM lebih besar dari atau sama dengan KPMM
Insentif; atau
2. sebesar 0,2 (nol koma dua), jika Bank memiliki KPMM lebih kecil dari KPMM Insentif.
Pada tanggal 29 April 2020, Bank Indonesia mengeluarkan PADG No.22/11/PADG/2020 yang
merupakan Perubahan atas No.21/22/PADG/2019 tentang Rasio Intermediasi Makroprudensial
dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial bagi Bank Umum Konvensional, Bank Umum Syariah,
dan Unit Usaha Syariah yang berlaku mulai 1 Mei 2020, yang menyatakan bahwa Parameter
Disinsentif Bawah dan Parameter Disinsentif Atas yang digunakan dalam perhitungan pemenuhan
Giro RIM dan Giro RIM Syariah diubah menjadi sebesar 0 (nol) untuk jangka waktu 1 (satu) tahun
yaitu sejak 1 Mei 2020 sampai dengan 30 April 2021.
84
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman dana dalam bentuk
Deposit Facility (DF), Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), Pasar Uang Antar
Bank, Pasar Uang Antar Bank Syariah, deposito berjangka dan lain-lain.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.
Sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 40/POJK.03/2019 tentang
Penilaian Kualitas Bank Umum, seluruh bentuk Penempatan pada Bank Indonesia ditetapkan
memiliki kualitas lancar.
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai biaya perolehan
diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2020, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman
yang diberikan dan piutang.
j. Efek-efek
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara
(SPN), Negotiable Certificates of Deposits, Medium Term Notes, Treasury Bills yang diterbitkan
oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di
bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi syariah perusahaan.
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan biaya perolehan diamortisasi.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan biaya perolehan
diamortisasi.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut
umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
biaya perolehan diamortisasi dan nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dibebankan
pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian periode berjalan.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki biaya perolehan diamortisasi dari klasifikasi nilai wajar
melalui penghasilan komprehensif lain dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian
yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode
suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
85
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
j. Efek-efek (lanjutan)
Efek-efek yang dimiliki terdiri dari efek-efek yang diperdagangkan di pasar uang seperti Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Surat Perbendaharaan Negara
(SPN), Negotiable Certificates of Deposits, Medium Term Notes, Treasury Bills yang diterbitkan
oleh pemerintah negara lain dan Pemerintah Republik Indonesia, wesel ekspor, efek-efek yang
diperdagangkan di pasar modal seperti unit reksadana, serta efek-efek yang diperdagangkan di
bursa efek seperti saham dan obligasi, termasuk obligasi syariah perusahaan dan Sertifikat
Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).
Efek-efek diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang
dan diukur pada biaya perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan
dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga
jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang dan diukur pada biaya perolehan.
Investasi dalam unit reksadana dinyatakan sebesar nilai pasar sesuai nilai aset bersih dari
reksadana pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
Untuk efek-efek yang diperdagangkan di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut
umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal
yang terdekat dengan tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk efek-efek yang tidak
mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai
wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan
terhadap aset bersih efek-efek tersebut. Penurunan nilai wajar permanen atas efek-efek untuk
dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian periode berjalan.
Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual
dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan
dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur
efek tersebut ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
k. Obligasi pemerintah
Obligasi pemerintah adalah surat utang yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Obligasi pemerintah terdiri dari obligasi pemerintah yang diperoleh dalam rangka program
rekapitalisasi dan obligasi pemerintah yang dibeli dari pasar.
Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan biaya perolehan
diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok
diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain, dan
biaya perolehan diamortisasi.
Obligasi pemerintah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai
wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada biaya
perolehan. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok diukur
pada nilai wajar melalui laba rugi, tersedia untuk dijual, dimiliki hingga jatuh tempo dan diukur pada
biaya perolehan.
86
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian
fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo.
Tagihan lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok biaya perolehan
diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok biaya
perolehan diamortisasi.
Tagihan lainnya - transaksi perdagangan adalah tagihan sebagai akibat dari perjanjian pemberian
fasilitas perdagangan kepada debitur yang akan ditagih pada saat jatuh tempo.
Tagihan lainnya diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan
dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
m. Tagihan atas efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan liabilitas atas efek-efek
yang dijual dengan janji dibeli kembali
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
aset keuangan dalam kelompok biaya perolehan diamortisasi.
Sebelum 1 Januari 2020, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai aset
dalam laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar harga penjualan kembali dikurangi dengan
pendapatan bunga yang belum diamortisasi dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara harga beli dan harga jual kembali diperlakukan sebagai pendapatan bunga yang
ditangguhkan (belum diamortisasi) dan diakui sebagai pendapatan selama periode sejak efek-efek
tersebut dibeli hingga dijual kembali dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali disajikan sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian sebesar harga pembelian kembali yang disepakati dikurangi dengan
bunga dibayar dimuka yang belum diamortisasi. Selisih antara harga jual dan harga beli kembali
yang disepakati diperlakukan sebagai beban bunga dibayar dimuka dan diakui sebagai beban
bunga selama jangka waktu sejak efek-efek tersebut dijual hingga dibeli kembali dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Efek-efek yang dijual dengan janji untuk dibeli kembali diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Entitas Anak mencatat transaksi reverse repo surat berharga syariah mengacu ke PSAK No. 111
tentang “Akuntansi Wa’d” yang berlaku secara prospektif sejak 1 Januari 2018. Pada saat
pengakuan awal, Entitas Anak mengklasifikasikan surat berharga syariah yang diperoleh dari
transaksi jual beli pertama dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain. Keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam penghasilan
komprehensif lain.
87
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan
perdagangan) dicatat dalam laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya.
Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada
tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.
Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Liabilitas derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.
Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian
berdasarkan tujuan Bank atas transaksi yaitu untuk (1) lindung nilai atas nilai wajar, (2) lindung
nilai atas arus kas, (3) lindung nilai atas investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dan (4)
instrumen perdagangan, sebagai berikut:
1. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan dan memenuhi syarat sebagai
instrumen lindung nilai atas nilai wajar dan keuntungan atau kerugian atas perubahan nilai
wajar aset dan liabilitas yang dilindungi, diakui sebagai laba atau rugi yang dapat saling hapus
dalam periode akuntansi yang sama. Setiap selisih yang terjadi menunjukkan terjadinya
ketidakefektifan lindung nilai dan secara langsung diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian
tahun berjalan.
2. Bagian efektif dari keuntungan atau kerugian atas kontrak derivatif yang ditujukan sebagai
lindung nilai atas arus kas dilaporkan sebagai penghasilan komprehensif lain. Bagian yang
tidak efektif dari lindung nilai dilaporkan sebagai laba atau rugi konsolidasian tahun berjalan.
3. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai atas
investasi bersih pada kegiatan operasi luar negeri dilaporkan sebagai penghasilan
komprehensif lain, sepanjang transaksi tersebut dianggap efektif sebagai transaksi lindung
nilai.
4. Keuntungan atau kerugian dari kontrak derivatif yang tidak ditujukan sebagai instrumen lindung
nilai (atau kontrak derivatif yang tidak memenuhi persyaratan sebagai instrumen lindung nilai)
diakui sebagai laba atau rugi konsolidasian pada tahun berjalan.
Tagihan derivatif diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, sedangkan liabilitas derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dalam
kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
untuk aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam kelompok diukur pada nilai wajar melalui laba
rugi.
Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan kas,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan
debitur untuk melunasi utang berikut bunganya setelah jangka waktu tertentu dan tagihan yang
berasal dari transaksi perdagangan yang telah jatuh tempo yang belum diselesaikan dalam waktu
15 hari.
Kredit sindikasi, kredit dalam rangka pembiayaan langsung dan pembiayaan bersama serta
penerusan dinyatakan sebesar saldonya sesuai dengan porsi kredit yang risikonya ditanggung
oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak.
Di dalam kredit yang diberikan termasuk pembiayaan oleh PT Bank Syariah Mandiri (“BSM”),
Entitas Anak, berupa piutang, pembiayaan syariah dan pinjaman qardh.
88
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penjelasan secara ringkas dari masing-masing jenis pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut:
Mudharabah adalah kerja sama suatu usaha antara pihak pertama (malik, shahibul maal atau
Entitas Anak) yang menyediakan seluruh modal dan pihak kedua (amil, mudharib atau nasabah)
yang bertindak selaku pengelola dana dengan membagi keuntungan usaha sesuai dengan
persentase tertentu yang disepakati dalam akad, sedangkan kerugian ditanggung sepenuhnya
oleh Entitas Anak kecuali jika pihak kedua melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau
menyalahi perjanjian. Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar saldo pembiayaan dikurangi
dengan penyisihan kerugian.
Musyarakah adalah kerja sama di antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu dimana
masing-masing pihak memberikan porsi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan akan dibagi
sesuai dengan persentase yang disepakati, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan porsi
dana masing-masing. Pembiayaan musyarakah permanen adalah musyarakah dengan ketentuan
bagian dana setiap mitra ditentukan sesuai akad dan jumlahnya tetap hingga akhir masa akad.
Pembiayaan musyarakah menurun (musyarakah mutanaqisha) adalah musyarakah dengan
ketentuan bagian dana salah satu mitra akan dialihkan secara bertahap kepada mitra lainnya
sehingga bagian dananya akan menurun dan pada akhir masa akad mitra lain tersebut akan
menjadi pemilik penuh usaha tersebut. Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar saldo
pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian.
Piutang ijarah adalah penyediaan dana dalam rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari
suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi sewa, tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan
barang itu sendiri kepada penyewa. Ijarah muntahiyah bittamlik adalah penyediaan dana dalam
rangka memindahkan hak guna atau manfaat dari suatu barang atau jasa berdasarkan transaksi
sewa dengan opsi pemindahan kepemilikan barang kepada penyewa. Perpindahan hak milik objek
sewa kepada penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan hibah. Piutang
pendapatan ijarah diakui pada saat jatuh tempo sebesar sewa yang belum diterima dan disajikan
sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan, yakni sebesar saldo piutang.
Akad murabahah adalah akad pembiayaan suatu barang dengan menegaskan harga beli kepada
pembeli dan dibayar dengan harga yang lebih tinggi sebagai marjin yang disepakati. Murabahah
adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin)
yang disepakati oleh penjual dan pembeli.
Piutang murabahah diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kategori pinjaman yang
diberikan dan piutang sesuai PSAK No. 55 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
Piutang murabahah pada awalnya diukur pada nilai bersih yang dapat direalisasi ditambah dengan
biaya transaksi/pendapatan administrasi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya
tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada
biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat imbal hasil efektif dikurangi cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang murabahah dinyatakan sebesar jumlah piutang setelah dikurangi dengan marjin yang
ditangguhkan yang dapat direalisasikan dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Entitas Anak
menetapkan cadangan kerugian penurunan nilai atas piutang sesuai dengan kualitas piutang
murabahah berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo piutang.
Piutang istishna adalah pembiayaan barang dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu
dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan atau pembeli
(mustashni) dan penjual atau pembuat (shani). Piutang istishna disajikan sebesar tagihan kepada
pembeli dikurangi penyisihan kerugian.
89
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pinjaman qardh adalah pinjaman dana kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib
mengembalikan dana yang diterimanya pada waktu yang telah disepakati. Atas transaksi ini,
Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh meliputi
pembiayaan dengan akad hawalah dan rahn. Akad hawalah adalah akad pengalihan utang dari
pihak yang berutang (nasabah) kepada pihak lain (Entitas Anak) yang wajib menanggung atau
membayar.
Rahn merupakan transaksi gadai barang atau harta dari nasabah kepada Entitas Anak dengan
uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar
dikurangi persentase tertentu. Atas transaksi ini, Entitas Anak mendapatkan ujrah (imbalan) dan
diakui pada saat diterima. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldo dikurangi penyisihan kerugian.
Kredit yang diberikan dan piutang/pembiayaan syariah diklasifikasikan sebagai aset keuangan
dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi
atas aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya.
Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan
kredit diakui dalam bentuk cadangan kerugian penurunan nilai bila nilai sekarang dari jumlah
penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru,
termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari
nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi.
Untuk restrukturisasi kredit dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau
instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui dalam bentuk cadangan
kerugian penurunan nilai apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang
diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya adalah lebih kecil dari nilai buku kredit yang
diberikan.
Bank memiliki ketentuan internal mengenai debitur yang layak untuk dikeluarkan dari daftar kredit
yang direstrukturisasi, yaitu apabila kredit/debitur telah memenuhi kriteria sebagai berikut:
i. Kualitas kredit telah dikategorikan Lancar (kolektibilitas 1) sesuai dengan hasil review
berdasarkan 3 (tiga) pilar penetapan kualitas kredit dari Bank Indonesia;
ii. Tingkat suku bunga yang dikenakan atas fasilitas kredit berjalan merupakan tingkat suku bunga
komersial yang diberikan kepada debitur sesuai dengan segmen kredit yang bersangkutan di
atas base lending rate;
iii. Tidak terdapat Tunggakan Bunga yang Dijadwalkan Kembali (TBYD) dan Bunga yang
Ditangguhkan (BYDT) yang masih belum selesai.
90
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diakui pada awalnya dengan nilai wajar ditambah
biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang dapat diatribusikan secara
langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku
bunga efektif.
Sebelum 1 Januari 2020, piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diakui pada awalnya
dengan nilai wajar ditambah biaya-biaya transaksi dan dikurangi yield enhancing income yang
dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode suku bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen Entitas Anak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman
yang diberikan dan piutang.
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan dengan cara pengalihan kredit, melanjutkan kredit,
mengangsur kembali, mengubah jatuh tempo, mengubah tenor dan/atau menambah down
payment.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui milik Entitas Anak merupakan selisih
antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan
jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai pendapatan pembiayaan konsumen selama
jangka waktu kontrak menggunakan metode suku bunga efektif.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian
pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai
dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan cadangan
kerugian penurunan nilai.
Piutang pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak-pihak lain dimana masing-masing
pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan
posisi keuangan konsolidasian secara bersih. Pendapatan pembiayaan konsumen dan beban
bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Dalam pembiayaan bersama without recourse, Entitas Anak berhak menentukan tingkat bunga
yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan
pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan dan disajikan sebagai bagian
dari “Pendapatan pembiayaan konsumen”.
91
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai biaya perolehan diamortisasi.
Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas biaya perolehan diamortisasi.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah
nilai sisa yang akan diterima pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan
sewa pembiayaan tangguhan, simpanan jaminan dan cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih
antara nilai piutang usaha bruto dan nilai tunai piutang diakui sebagai pendapatan sewa
pembiayaan tangguhan. Pendapatan sewa pembiayaan tangguhan dialokasikan sebagai
pendapatan di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan
berdasarkan suatu tingkat pengembalian konstan atas investasi bersih dengan menggunakan
suku bunga efektif.
Penyewa pembiayaan memiliki hak opsi untuk membeli aset yang disewa-pembiayaankan pada
akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya
perjanjian sewa pembiayaan.
Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud
Pada tanggal 1 April 2016, Grup melakukan perubahan kebijakan akuntansi atas tanah dari
model biaya menjadi model revaluasi. Tanah disajikan sebesar nilai wajar.
Penilaian terhadap tanah dilakukan oleh penilai independen eksternal yang memiliki sertifikasi.
Penilaian atas aset tersebut dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa nilai wajar aset
yang direvaluasi tidak berbeda secara material dengan nilai tercatatnya.
Jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif,
maka perlu direvaluasi secara tahunan, sedangkan jika nilai wajar dari aset yang direvaluasi
tidak mengalami perubahan yang signifikan dan fluktuatif, maka perlu dilakukan revaluasi
minimal 3 tahun sekali.
Kenaikan nilai tercatat yang timbul dari revaluasi tanah dicatat sebagai “Selisih bersih revaluasi
aset tetap” dan disajikan sebagai “Penghasilan komprehensif lain”. Penurunan nilai tercatat
yang timbul dari revaluasi dicatat sebagai beban pada tahun berjalan. Apabila aset tersebut
memiliki saldo “Selisih bersih revaluasi aset tetap” yang disajikan sebagai “Penghasilan
komprehensif lain”, maka selisih penurunan nilai tercatat tersebut dibebankan terhadap “Selisih
bersih revaluasi aset tetap” dan sisanya diakui sebagai beban tahun berjalan.
Grup melakukan revaluasi di tahun 2019, 2016 dan 2015 untuk tujuan akuntansi dan pajak
dimana entitas memperoleh persetujuan dari otoritas perpajakan. Jumlah pajak yang telah
dibayar diakui di penghasilan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas pada bagian
selisih bersih revaluasi aset tetap.
92
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)
Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan penyisihan penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset
tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Selanjutnya,
pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat
(carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan.
Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada saat terjadinya.
Perangkat lunak diakui sebagai aset tidak berwujud.
Penyusutan dan amortisasi dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama umur
manfaat ekonomis aset tetap dan aset tidak berwujud yang diestimasi. Estimasi umur manfaat
ekonomis dan persentase penyusutan dan amortisasi per tahun adalah sebagai berikut:
Tahun Persentase
Bangunan 20 5%
Perlengkapan, peralatan kantor, komputer
dan kendaraan bermotor 4-5 20% - 25%
Perangkat lunak 5 20%
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap (dihitung sebagai perbedaan
antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) dimasukkan dalam
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun berjalan aset
tetap tersebut dihentikan pengakuannya.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat ekonomis dan metode penyusutan
dikaji ulang dan jika tidak sesuai dengan keadaan akan disesuaikan secara prospektif.
Aset tetap dalam pembangunan dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai
bagian dari aset tetap. Ketika aset dalam pembangunan telah selesai dan siap digunakan,
akumulasi biaya perolehan direklasifikasikan ke akun aset tetap yang sebenarnya.
Sesuai dengan PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” dan ISAK No. 25 tentang “Hak
Atas Tanah”, biaya perolehan hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna
bangunan dan hak pakai diakui sebagai aset tetap. Biaya perolehan tersebut merupakan biaya
yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh hak atas tanah tersebut termasuk
biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali.
Hak atas tanah dalam bentuk hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak pakai tidak
disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan
hak atas tanah tersebut kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.
PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset” mensyaratkan bahwa nilai tercatat
aset tetap dikaji ulang setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian untuk menilai
apakah aset tetap tersebut nilai tercatatnya lebih tinggi dari jumlah yang dapat diperoleh
kembali (recoverable amount) dari aset tetap tersebut. Jika nilai tercatat aset tetap melebihi
taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut, nilai tercatat aset tetap
harus diturunkan menjadi nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap tersebut.
93
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)
Pada tahun berjalan, Grup telah menerapkan PSAK 73 (diterbitkan oleh DSAK IAI pada tahun
2017) yang mulai efektif pada tanggal 1 Januari 2020.
Tanggal penerapan awal PSAK 73 untuk Grup adalah 1 Januari 2020. Grup telah menerapkan
PSAK 73 menggunakan pendekatan retrospektif yang dimodifikasi dengan mengakui dampak
kumulatif dari awal penerapan PSAK 73. Dengan demikian, informasi komparatif yang disajikan
untuk tahun 2019 tidak disajikan kembali sebagaimana dilaporkan sebelumnya, pada PSAK 30
dan interpretasi terkait.
Grup menerapkan definisi sewa dan panduan terkait yang diterapkan dalam PSAK 73 untuk
semua kontrak yang dicatat atau diubah pada tanggal 1 Januari 2020.
Grup menggunakan tingkat diskonto tunggal untuk portofolio sewa dengan karakteristik
yang hampir sama.
94
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)
Grup mengakui aset hak guna pada tanggal dimulainya sewa. Aset hak guna diukur pada biaya
perolehan, dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai, dan disesuaikan
untuk setiap pengukuran kembali liabilitas sewa. Liabilitas sewa merupakan jumlah
pembayaran sewa yang masih harus dibayar hingga akhir masa sewa yang didiskontokan
dengan menggunakan suku bunga pinjaman inkremental. Biaya aset hak guna mencakup
jumlah liabilitas sewa yang diakui, biaya langsung awal yang dibayarkan, biaya pemulihan dan
pembayaran sewa yang dilakukan pada atau sebelum tanggal mulai sewa dikurangi insentif
sewa yang diterima. Aset hak guna disusutkan dengan metode garis lurus selama jangka waktu
yang lebih pendek antara masa sewa dengan estimasi masa manfaat aset, sebagai berikut:
· Tanah hak milik : tidak disusutkan
· Hak atas tanah : tidak disusutkan
· Bangunan : 20 tahun
· Mesin kantor : 5 tahun
· Komputer perangkat keras : 5 tahun
· Komputer perangkat lunak : 5 tahun
· Inventaris kantor : 5 tahun
· Inventaris rumah dinas dan mess : 5 tahun
· Kendaraan bermotor : 5 tahun
Jika kepemilikan aset sewa dialihkan ke Grup pada akhir masa sewa atau pembayaran sewa
mencerminkan pelaksanaan opsi pembelian, penyusutan dihitung menggunakan estimasi masa
manfaat ekonomis aset. Aset hak guna diuji penurunan nilainya sesuai dengan PSAK 48
Penurunan Nilai Aset.
Pada tanggal dimulainya sewa, Grup mengakui liabilitas sewa yang diukur pada nilai kini dari
pembayaran sewa masa depan yang akan dilakukan selama masa sewa. Pembayaran sewa
termasuk pembayaran tetap (termasuk pembayaran tetap secara-substansi) dikurangi piutang
insentif sewa, pembayaran sewa variabel yang bergantung pada indeks atau suku bunga, dan
jumlah yang diharapkan akan dibayar dalam jaminan nilai residu. Pembayaran sewa juga
termasuk harga eksekusi opsi pembelian yang wajar jika dipastikan akan dilakukan oleh Grup
dan pembayaran penalti untuk mengakhiri sewa, jika jangka waktu sewa mencerminkan Grup
mengeksekusi opsi penghentian sewa. Pembayaran sewa variabel yang tidak bergantung pada
indeks atau suku bunga diakui sebagai beban pada periode di mana peristiwa atau kondisi
yang memicu pembayaran terjadi.
Dalam menghitung nilai kini dari pembayaran sewa, Grup menggunakan suku bunga pinjaman
inkremental penyewa pada tanggal dimulainya sewa karena suku bunga implisit dalam sewa
tidak dapat ditentukan. Setelah tanggal dimulainya sewa, jumlah liabilitas sewa ditingkatkan
untuk mencerminkan pertambahan bunga dan dikurangi pembayaran sewa yang dilakukan.
Selain itu, jumlah tercatat liabilitas sewa diukur kembali jika terdapat modifikasi, perubahan
jangka waktu sewa, perubahan pembayaran sewa, atau perubahan dalam penilaian opsi untuk
membeli aset pendasar.
Sewa jangka pendek dengan durasi kurang dari 12 bulan dan sewa aset bernilai rendah, serta
elemen-elemen sewa tersebut, sebagian atau seluruhnya tidak menerapkan prinsip-prinsip
pengakuan yang ditentukan oleh PSAK 73 akan diperlakukan sama dengan sewa operasi pada
PSAK 30. Grup akan mengakui pembayaran sewa tersebut dengan dasar garis lurus selama
masa sewa dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Beban
ini ditunjukkan pada beban umum dan administrasi dalam laporan laba rugi.
95
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)
Penerapan pencatatan PSAK 73 berlaku untuk seluruh sewa (kecuali sebagaimana yang
disebutkan sebelumnya), yaitu sebagai berikut:
Grup menyajikan sewa yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai sewa operasi pada PSAK 30,
yang tidak diungkapkan dalam laporan posisi keuangan. Penerapan pencatatan PSAK 73
berlaku untuk seluruh sewa (kecuali sebagaimana yang disebutkan sebelumnya), Grup:
(a) Menyajikan aset hak-guna sebagai bagian dari aset tetap dan liabilitas sewa disajikan
sebagai bagian dari liabilitas lain-lain dalam laporan posisi keuangan konsolidasian,
yang diukur pada nilai kini dari pembayaran sewa masa depan;
(b) Mencatat penyusutan aset hak-guna dan bunga atas liabilitas sewa dalam laporan laba
rugi dan penghasilan komprehensif konsolidasian; dan
(c) Memisahkan jumlah total pembayaran ke bagian pokok (disajikan dalam kegiatan
pendanaan) dan bunga (disajikan dalam kegiatan operasional) dalam laporan arus kas
konsolidasian.
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa”, penentuan apakah suatu perjanjian
merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi
perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada
penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan
aset tersebut. Menurut PSAK ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.
Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan
secara substansi seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Dalam sewa pembiayaan, Grup mengakui aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini
dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa
dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan liabilitas sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa
sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian. Aset sewa (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka
waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewa dan periode masa sewa, jika tidak
ada kepastian yang memadai bahwa Bank Mandiri akan mendapatkan hak kepemilikan pada
akhir masa sewa.
Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis
lurus (straight-line basis) selama masa sewa.
Jika suatu perjanjian sewa mengandung elemen tanah dan bangunan, maka Grup menilai
klasifikasi dari setiap elemen tersebut sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara
terpisah.
96
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
r. Aset tetap, aset dan liabilitas sewa dan aset tidak berwujud (lanjutan)
Aset tidak berwujud diakui jika, dan hanya jika, biaya perolehan aset tersebut dapat diukur
secara andal dan kemungkinan besar Bank dan Entitas Anak akan memperoleh manfaat
ekonomis masa depan dari aset tersebut. Aset tak berwujud terdiri dari goodwill dan perangkat
lunak yang dibeli Bank dan Entitas Anak.
Perangkat lunak yang dibeli oleh Bank dan Entitas Anak dicatat sebesar biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Metode amortisasi,
estimasi masa manfaat dan nilai residual ditelaah pada setiap akhir tahun pelaporan dan
disesuaikan jika dianggap tepat.
s. Penyertaan saham
Penyertaan sementara dihapusbuku dari laporan posisi keuangan konsolidasian apabila telah
melampaui jangka waktu 5 tahun sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK)
No.40/POJK.03/2019 tentang Penilaian Kualitas Bank Umum.
Penyertaan saham di bawah 20,00% dan tidak terdapat significant control merupakan aset
keuangan yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain. Lihat
Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain
Sebelum 1 Januari 2020, penyertaan saham dibawah 20,00% dicatat dengan klasifikasi aset
keuangan tersedia untuk dijual.
Penyertaan saham merupakan investasi jangka panjang pada perusahaan non-publik serta
penyertaan sementara pada perusahaan debitur yang timbul akibat konversi kredit yang diberikan.
Goodwill diakui apabila terdapat selisih lebih antara harga perolehan dan bagian Bank Mandiri
atas nilai wajar aset dan liabilitas yang dapat diidentifikasi pada tanggal akuisisi dan disajikan
sebagai aset lain-lain. Bank melakukan evaluasi penurunan nilainya secara berkala.
Aset non-produktif adalah aset Bank Mandiri dan Entitas Anak, antara lain dalam bentuk agunan
yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai atas agunan yang diambil alih dan properti
terbengkalai sebesar selisih antara nilai tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk
menjual. Sedangkan untuk rekening antar kantor dan suspense account, adalah sebesar selisih
antara nilai tercatat dan nilai pemulihan.
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok biaya perolehan
diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam kelompok
biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
97
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang
diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas aset keuangan dalam
kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.
Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
v. Aset lain-lain
Aset lain-lain antara lain terdiri dari pendapatan bunga dan provisi dan komisi yang masih akan
diterima, tagihan, agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan lain-
lain.
Tagihan terdiri dari tagihan atas obligasi pemerintah yang diagunkan Bank Mandiri, tagihan Entitas
Anak atas tagihan reksadana dan tagihan kepada pemegang polis.
Agunan yang diambil alih (AYDA) adalah aset yang diperoleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, baik
melalui pelelangan maupun di luar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh
pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal
debitur tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank Mandiri dan Entitas Anak. AYDA merupakan
agunan kredit yang diberikan yang telah diambil alih sebagai bagian dari penyelesaian kredit yang
diberikan dan disajikan pada “Aset lain-lain”.
Aset yang tidak digunakan (properti terbengkalai) adalah aset dalam bentuk properti yang dimiliki
Bank Mandiri dan Entitas Anak, dimana bagian properti tersebut secara mayoritas tidak digunakan
untuk kegiatan usaha operasional Bank Mandiri dan Entitas Anak.
AYDA dan properti terbengkalai disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable
value). Nilai bersih yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi
dengan estimasi biaya untuk menjual AYDA tersebut. Selisih antara nilai bersih yang dapat
direalisasi dengan hasil penjualan AYDA diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada periode
berjalan pada saat dijual.
Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan AYDA dan properti terbengkalai dibebankan
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian periode berjalan pada saat
terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi
untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan. Lihat Catatan 2t untuk kebijakan
akuntansi atas penyisihan kerugian AYDA dan properti terbengkalai.
w. Liabilitas segera
Liabilitas segera dicatat pada saat timbulnya liabilitas, baik dari masyarakat maupun dari bank lain.
Liabilitas segera diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan
diamortisasi.
98
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
x. Simpanan nasabah
Simpanan nasabah adalah dana yang ditempatkan oleh masyarakat (tidak termasuk bank) kepada
Bank dan Entitas Anak yang bergerak di bidang perbankan berdasarkan perjanjian penyimpanan
dana. Termasuk dalam pos ini adalah giro, tabungan, deposito berjangka dan bentuk simpanan
lain yang dipersamakan dengan itu.
Giro merupakan simpanan nasabah yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau
dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya.
Tabungan merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui
counter dan ATM atau dengan cara pemindahbukuan melalui SMS Banking, Phone Banking dan
Internet Banking jika memenuhi persyaratan yang disepakati, tetapi penarikan tidak dapat
dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya.
Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Deposito berjangka
dinyatakan sebesar nilai perolehan diamortisasi sesuai dengan perjanjian antara pemegang
deposito berjangka dengan Bank.
Termasuk di dalam giro adalah giro dan tabungan wadiah. Giro wadiah dapat digunakan sebagai
instrumen pembayaran dan dapat ditarik setiap saat melalui cek dan bilyet giro. Giro wadiah serta
tabungan wadiah mendapatkan bonus sesuai dengan kebijakan Entitas Anak. Simpanan nasabah
dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah dinyatakan sebesar liabilitas Entitas Anak.
Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan nasabah diperhitungkan dalam jumlah simpanan yang diterima dan
diamortisasi sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan
akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri,
dalam bentuk giro, tabungan, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut
perjanjian kurang dari atau 90 hari, deposito berjangka dan negotiable certificates of deposits.
Simpanan dari bank lain dicatat sebagai liabilitas terhadap bank lain.
Di dalam simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan
Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank (SIMA).
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan simpanan diperhitungkan dalam jumlah pinjaman yang diterima dan diamortisasi
sepanjang estimasi umur simpanan tersebut. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
z. Kontrak asuransi
Kontrak asuransi adalah kontrak yang diterbitkan oleh perusahaan asuransi dimana perusahaan
asuransi menerima risiko asuransi yang signifikan dari pemegang polis. Risiko asuransi yang
signifikan didefinisikan sebagai kemungkinan membayar manfaat yang signifikan kepada
tertanggung apabila suatu kejadian yang diasuransikan terjadi dibandingkan dengan manfaat
minimum yang akan dibayarkan apabila risiko yang diasuransikan tidak terjadi. Skenario-skenario
yang diperhatikan adalah skenario yang mengandung unsur komersial.
99
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi yang menerima risiko asuransi yang signifikan dari
pemegang polis. Entitas Anak mendefinisikan risiko asuransi yang signifikan sebagai kemungkinan
membayar manfaat pada saat terjadinya suatu kejadian yang diasuransikan, yang setidaknya 10%
lebih besar dari manfaat yang dibayarkan jika kejadian yang diasuransikan tidak terjadi. Jika suatu
kontrak asuransi tidak mengandung risiko asuransi yang signifikan, maka kontrak tersebut
diklasifikasikan sebagai kontrak investasi.
Entitas Anak menerbitkan kontrak asuransi untuk produk asuransi tradisional dan produk asuransi
yang dikaitkan dengan investasi. Kedua jenis produk ini mempunyai risiko asuransi yang
signifikan.
Ketika sebuah kontrak telah diklasifikasi sebagai kontrak asuransi, reklasifikasi terhadap kontrak
tersebut tidak dapat dilakukan kecuali ketentuan perjanjian kemudian diamendemen. Seluruh
produk asuransi yang diterbitkan oleh Entitas Anak mempunyai risiko asuransi yang signifikan.
Entitas Anak memisahkan komponen deposit dari kontrak unit-link seperti yang disyaratkan oleh
PSAK No. 62 jika kondisi-kondisi di bawah ini terpenuhi:
- Entitas Anak dapat mengukur komponen “deposit” secara terpisah (termasuk opsi penyerahan
melekat, yaitu tanpa memperhitungkan komponen “asuransi”);
- Kebijakan akuntansi Entitas Anak tidak mensyaratkan untuk mengakui semua hak dan liabilitas
yang timbul dari komponen “deposit”.
Entitas Anak tidak memisahkan komponen deposit dikarenakan hanya salah satu kondisi di atas
yang terpenuhi.
Pengujian kecukupan liabilitas dilakukan pada tanggal pelaporan untuk kontrak secara individual
ataupun per kelompok produk, ditentukan sesuai dengan cara Entitas Anak memperoleh,
memelihara dan mengukur profitabilitas dari kontrak asuransi tersebut.
Untuk asuransi jiwa, liabilitas kepada pemegang polis khususnya liabilitas untuk klaim masa depan
diuji untuk menentukan apakah liabilitas tersebut cukup untuk menutupi semua arus kas keluar di
masa depan termasuk semua manfaat yang dijamin dan manfaat tambahan yang dijamin, manfaat
partisipasi yang tidak dijamin (jika ada), semua biaya untuk penerbitan polis dan pemeliharaan
polis, serta mencerminkan arus kas masuk masa depan, yaitu premi yang diterima di masa depan.
Liabilitas dihitung berdasarkan diskonto dari arus kas untuk semua arus kas yang terkait yaitu arus
kas keluar dan arus kas masuk seperti yang disebutkan di atas dengan menggunakan
seperangkat asumsi aktuaria estimasi terbaik terkini yang ditetapkan oleh aktuaris Entitas Anak,
termasuk asumsi mortalitas/morbiditas, lapse, biaya dan inflasi serta asumsi marjin atas risiko
pemburukan. Entitas Anak menerapkan metode Gross Premium Reserve dalam perhitungan
cadangan premi atas manfaat polis masa depan kepada pemegang polis dengan menggunakan
asumsi aktuaria berdasarkan asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan, sehingga
pengujian kecukupan liabilitas tidak diperlukan lagi.
100
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Reasuransi
Entitas Anak mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah
premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan
proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima.
Aset reasuransi termasuk saldo yang diharapkan dibayarkan oleh perusahaan reasuransi untuk
ceded liabilitas manfaat polis masa depan, ceded estimasi liabilitas klaim dan ceded cadangan
atas premi yang belum merupakan pendapatan. Jumlah manfaat yang ditanggung oleh reasuradur
diperkirakan secara konsisten sesuai dengan liabilitas yang terkait dengan polis reasuransi.
Entitas Anak menyajikan aset reasuransi secara terpisah sebagai aset atas liabilitas manfaat polis
masa depan, cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan dan estimasi liabilitas
klaim.
Jika aset reasuransi mengalami penurunan nilai, Entitas Anak mengurangi nilai tercatat dan
mengakui kerugian penurunan nilai tersebut dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Aset reasuransi mengalami penurunan nilai jika ada bukti
objektif, sebagai akibat dari suatu peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset reasuransi,
bahwa Entitas Anak tidak dapat menerima seluruh jumlah karena di bawah syarat-syarat kontrak
dan dampak pada jumlah yang akan diterima dari reasuradur dapat diukur secara andal.
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan
yang akan dibayarkan kepada pemegang polis atau ahli warisnya dikurangi dengan nilai sekarang
dari estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis dan diakui pada saat
pengakuan pendapatan premi. Liabilitas manfaat polis masa depan ditentukan dan dihitung
dengan menggunakan rumus tertentu oleh aktuaris Entitas Anak.
Entitas Anak menghitung liabilitas manfaat polis masa depan dengan menggunakan metode Gross
Premium Reserve yang mencerminkan nilai kini estimasi pembayaran seluruh manfaat yang
diperjanjikan termasuk seluruh opsi yang disediakan, nilai kini estimasi seluruh biaya yang
dikeluarkan dan juga mempertimbangkan penerimaan premi di masa depan.
Kenaikan/(penurunan) liabilitas manfaat polis masa depan diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Liabilitas kepada pemegang unit-link diakui pada saat penerimaan dana dikonversi menjadi unit
setelah dikurangi biaya-biaya dan akan bertambah atau berkurang sesuai dengan nilai aset bersih
efektif yang berlaku.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link non-syariah diakui sebagai pendapatan
premi bruto dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian. Liabilitas
kepada pemegang polis unit-link diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian dihitung
menggunakan metode cadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan yang dihitung
dengan menggunakan metode harian berdasarkan biaya asuransi atas risiko mortalita, ditambah
cadangan atas akumulasi dana investasi pemegang polis.
Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat
sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas
kepada pemegang polis unit-link di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian dan liabilitas kepada pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan
konsolidasian.
101
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit-link syariah diakui sebagai liabilitas kepada
pemegang polis unit-link di laporan posisi keuangan konsolidasian sebesar jumlah yang diterima
setelah dikurangi bagian fee untuk Entitas Anak dalam rangka mengelola pendapatan dari produk
unit-link.
Liabilitas untuk manfaat kontraktual yang diharapkan akan timbul di masa depan dicatat pada saat
premi diakui. Liabilitas ditetapkan sebagai penjumlahan atas nilai diskonto yang diharapkan dari
pembayaran manfaat dan biaya administrasi masa depan yang berkaitan langsung dengan
kontrak asuransi, dikurangi dengan nilai diskonto yang diharapkan atas premi teoritis yang
dibutuhkan untuk memenuhi manfaat dan biaya administrasi berdasarkan asumsi penilaian yang
digunakan (penilaian premi). Liabilitas tersebut didasarkan pada asumsi-asumsi seperti kematian,
persistensi, biaya pemeliharaan dan pendapatan investasi yang ditetapkan pada saat kontrak
asuransi dikeluarkan. Sebuah marjin untuk penyimpangan yang merugikan termasuk dalam
asumsi yang digunakan.
Efek-efek yang diterbitkan oleh Bank Mandiri dan Entitas Anak, termasuk obligasi, subordinasi
notes, medium term notes dan traveller’s cheques, pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai
wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan
perolehan/penerbitan efek-efek yang diterbitkan. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan
suku bunga efektif sampai dengan jatuh tempo dari efek-efek yang diterbitkan.
Efek-efek yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang
diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pinjaman yang diterima merupakan dana yang diterima dari bank lain, Bank Indonesia atau pihak
lain dengan liabilitas pembayaran kembali sesuai dengan persyaratan perjanjian pinjaman.
Pada pengukuran awal, pinjaman yang diterima disajikan sebesar nilai wajar dikurangi dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman yang
diterima. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan
biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Pinjaman dan efek-efek subordinasi pada pengukuran awal disajikan sebesar nilai wajar dikurangi
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan langsung dengan perolehan/penerbitan pinjaman
dan efek-efek subordinasi. Biaya transaksi kemudian diamortisasi dengan suku bunga efektif
sampai dengan jatuh tempo dari pinjaman dan efek-efek subordinasi.
Pinjaman dan efek-efek subordinasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur
dengan biaya perolehan yang diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi untuk
liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
102
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
ad. Perpajakan
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tentang “Pajak
Penghasilan”, yang mengharuskan Bank Mandiri dan Entitas Anak memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak di masa depan (penyelesaian) dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui
dalam laporan posisi keuangan dan transaksi-transaksi serta peristiwa lain yang terjadi dalam
tahun berjalan.
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi
atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui
dalam penghasilan komprehensif lain atau ekuitas.
Bank Mandiri dan Entitas Anak menerapkan metode liabilitas laporan posisi keuangan (balance
sheet liability method) untuk menentukan beban pajak penghasilan. Menurut metode liabilitas
laporan posisi keuangan, aset dan utang pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan
temporer antara nilai aset dan liabilitas yang tercatat di laporan posisi keuangan dengan dasar
pengenaan pajak atas aset dan liabilitas tersebut pada setiap tanggal pelaporan. Metode ini juga
mensyaratkan adanya pengakuan manfaat pajak di masa datang yang belum digunakan apabila
besar kemungkinan bahwa manfaat tersebut dapat direalisasikan di masa yang akan datang.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada
masa datang akan memadai untuk mengkompensasi aset pajak tangguhan yang muncul akibat
perbedaan temporer tersebut.
Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial
diberlakukan pada periode dimana aset tersebut direalisasi atau liabilitas tersebut diselesaikan.
Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif
pajak dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Koreksi atas liabilitas pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima, atau apabila diajukan
keberatan dan/atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan dan/atau
banding tersebut diterima. Manajemen juga dapat membentuk pencadangan terhadap liabilitas
pajak di masa depan sebesar jumlah yang diestimasikan akan dibayarkan ke kantor pajak jika
berdasarkan evaluasi pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian terdapat risiko pajak
yang probable. Asumsi dan estimasi yang digunakan dalam perhitungan pembentukan cadangan
tersebut memiliki unsur ketidakpastian.
Taksiran pajak penghasilan Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung untuk masing-masing
perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini (current tax assets) dan liabilitas pajak
kini (current tax liabilities) untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Utang pajak penghasilan badan dan utang pajak lainnya Bank Mandiri
dan Entitas Anak disajikan sebagai “Utang pajak” di laporan posisi keuangan konsolidasian.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak
penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena
pajak yang sama atau berbeda dan adanya niat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo
tersebut secara neto.
103
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dana syirkah temporer adalah dana yang diterima oleh Entitas Anak. Entitas Anak mempunyai hak
untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik sesuai dengan kebijakan Entitas Anak atau
kebijakan pembatasan dari pemilik dana, dengan keuntungan dibagikan sesuai dengan
kesepakatan.
Hubungan antara Entitas Anak dan pemilik dana syirkah temporer merupakan hubungan
kemitraan berdasarkan akad mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah atau
musyarakah. Contoh dari dana syirkah temporer adalah penerimaan dana dari investasi
mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah dan akun lain yang sejenis.
1) Mudharabah muthlaqah adalah mudharabah dimana pemilik dana (shahibul maal) memberikan
kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Entitas Anak) dalam pengelolaan investasinya.
2) Mudharabah muqayyadah adalah mudharabah dimana pemilik dana memberikan batasan
kepada pengelola dana, antara lain mengenai tempat, cara dan atau obyek investasi.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas. Hal ini karena Entitas Anak tidak
mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian, untuk mengembalikan jumlah dana awal dari
pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi Entitas Anak. Dana syirkah temporer tidak
dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dan tidak
mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak
atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
Dana syirkah temporer merupakan salah satu unsur laporan posisi keuangan konsolidasian, yang
memberikan hak kepada Entitas Anak untuk mengelola, termasuk untuk mencampur dana
dimaksud dengan dana lainnya.
Pemilik dana syirkah temporer memperoleh bagian atas keuntungan sesuai kesepakatan dan
menerima kerugian berdasarkan jumlah dana dari masing-masing pihak. Pembagian hasil dana
syirkah temporer dapat dilakukan dengan konsep bagi hasil atau bagi untung.
(i). Konvensional
Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan dengan interest bearing
dicatat dalam “Pendapatan bunga” dan “Beban bunga” di dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan
pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif
adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika
lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup
mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam
instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa
datang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi dan bentuk lain yang diterima oleh
para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,
biaya transaksi dan seluruh premi atau diskon lainnya.
104
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai
akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui
atas bagian aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai dari aset keuangan yang
mengalami penurunan nilai, berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto
arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai.
(ii). Pendapatan syariah
Di dalam pendapatan dan beban bunga terdapat pendapatan dan beban berdasarkan prinsip
syariah. Pendapatan pengelolaan dana oleh Entitas Anak sebagai mudharib terdiri atas
pendapatan pembiayaan dengan akad murabahah, istishna, ijarah dan pendapatan dari bagi
hasil yaitu mudharabah, musyarakah dan pendapatan usaha utama lainnya.
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau secara
angsuran dilakukan selama periode akad sesuai dengan metode tingkat imbal hasil efektif.
Berdasarkan PSAK No. 102 (Revisi 2019), pendapatan murabahah yang termasuk marjin
ditangguhkan dan pendapatan administrasi, diakui dengan menggunakan metode setara
tingkat imbal hasil efektif, yaitu tingkat imbal hasil setara yang akan mendiskonto secara tepat
estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang sepanjang perkiraan umur
instrumen keuangan tersebut atau, jika lebih tepat untuk masa yang lebih singkat untuk nilai
tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Perhitungan dilakukan dengan
memperhitungkan seluruh syarat dan ketentuan kontraktual dari instrumen keuangan dan
biaya tambahan yang timbul secara langsung untuk instrumen tersebut dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari tingkat imbal hasil.
Pendapatan bagi hasil musyarakah yang menjadi hak mitra pasif diakui dalam periode
terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Pendapatan bagi hasil mudharabah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai
nisbah yang disepakati dan tidak diperkenankan mengakui pendapatan dari proyeksi hasil
usaha.
Setoran dari debitur dengan kualitas non - performing diperlakukan sebagai pengembalian
harga perolehan atau pokok piutang/pembiayaan. Kelebihan pembayaran di atas harga
perolehan atau pokok piutang/pembiayaan diakui sebagai pendapatan pada saat diterimanya.
Khusus untuk transaksi ijarah, setoran dari debitur dengan kualitas non - performing
diperlakukan sebagai pelunasan piutang sewa.
105
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(iii). Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi laba milik
nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah muthlaqah, mudharabah muqayyadah
dan mudharabah musytarakah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Entitas Anak.
Pendapatan yang dibagikan adalah pendapatan yang telah diterima.
Pembagian laba dilakukan berdasarkan prinsip bagi hasil yaitu dihitung dari pendapatan
Entitas Anak yang diterima berupa laba bruto (gross profit margin).
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas pembiayaan yang diberikan dan atas aset
produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Entitas Anak, dihitung
secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Entitas Anak yang dipakai
dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan.
Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut
kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan
Entitas Anak sebagai mudharib sesuai dengan porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati
bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif
lainnya yang memakai dana Entitas Anak, seluruhnya menjadi milik Entitas Anak, termasuk
pendapatan dari transaksi Entitas Anak berbasis imbalan.
Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai
dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka
panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo.
Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di laporan
posisi keuangan konsolidasian.
Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses
penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim
dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi. Klaim
reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang
beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan
manfaat.
Jumlah klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan,
dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris.
Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan
antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau
pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.
Pendapatan provisi dan komisi dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang
berkaitan dengan kegiatan pemberian kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih
dalam sewa pembiayaan diakui sebagai bagian/(pengurang) dari nilai perolehan kredit dan piutang
pembiayaan konsumen dan akan diakui sebagai pendapatan bunga dengan cara diamortisasi
berdasarkan metode suku bunga efektif.
106
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Untuk kredit, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan yang
diberikan dan dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi dan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung yang belum diamortisasi, diakui pada
saat kredit yang diberikan, piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa
pembiayaan dilunasi.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan
atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.
Liabilitas pensiun
Bank Mandiri menyelenggarakan program pensiun iuran pasti yang pesertanya adalah pegawai
aktif Bank Mandiri sejak tanggal 1 Agustus 1999, serta program pensiun manfaat pasti yang
berasal dari masing-masing dana pensiun Bank Peserta Penggabungan. Program ini didanai
melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan
aktuaria yang dilakukan secara berkala.
Liabilitas imbalan pensiun Bank Mandiri dan Entitas Anak dihitung dengan membandingkan
manfaat yang akan diterima oleh karyawan dari program pensiun pada usia pensiun normal
dengan manfaat yang akan diterima berdasarkan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah
dikurangi dengan akumulasi kontribusi karyawan dan hasil investasinya. Apabila manfaat pensiun
lebih kecil dari pada manfaat menurut UU No. 13/2003, maka Bank dan Entitas Anak harus
membayar kekurangan tersebut.
Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian
adalah nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah
dikurangi dengan nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian
aktuaria dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh
aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit secara reguler untuk periode tidak
lebih dari satu tahun. Nilai kini liabilitas manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi
arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat diskonto zero coupon bond dalam
mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo
yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui yang terjadi diakui sebagai
“Penghasilan komprehensif lain” dan disajikan pada bagian ekuitas. Biaya jasa lalu dibebankan
langsung pada laba rugi.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa dalam laba
rugi, bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto dalam laba rugi dan pengukuran kembali
liabilitas imbalan pasti neto dalam penghasilan komprehensif lain.
Bunga neto atas imbalan pasti neto merupakan komponen pendapatan bunga dari aset program,
biaya bunga atas liabilitas imbalan pasti dan bunga atas dampak batas atas dari aset.
107
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Sesuai dengan PSAK No. 5 tentang “Segmen Operasi”, Grup menyajikan segmen operasi
berdasarkan laporan internal grup yang disajikan kepada pengambil keputusan operasional.
Pengambil keputusan operasional adalah Direksi.
108
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Segmen geografis adalah komponen Bank dan Entitas Anak yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Segmen geografis dibagi ke dalam wilayah Indonesia, Asia
(Singapura, Malaysia, Hong Kong, Timor Leste dan Shanghai), Eropa Barat (Inggris) dan Cayman
Islands.
Alokasi dana untuk PK dan BL tidak dialokasikan dari saldo laba berdasarkan hasil keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) akan tetapi diakui dan dibebankan ke laporan laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian tahun berjalan.
Saham treasuri merupakan modal saham yang diperoleh dan dimiliki kembali dari yang
sebelumnya telah diterbitkan Bank. Saham treasuri disajikan sebesar nilai yang dibayar, termasuk
biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan (dikurangi pajak penghasilan) dan
sebagai pengurang dari ekuitas sampai saham tersebut dibatalkan atau diterbitkan kembali. Ketika
saham tersebut selanjutnya dijual kembali, maka nilai yang diterima, dikurangi biaya tambahan
transaksi yang terkait dan dampak pajak penghasilan yang terkait disajikan di ekuitas.
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan konsolidasian
dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk
penilaian aset dan liabilitas.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas
atas tahun keuangan satu tahun ke depan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia adalah estimasi terbaik serta berdasarkan pada standar yang
berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman
masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
109
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian
dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.
Evaluasi atas kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
diamortisasi dan efek utang yang diklasifikasikan sebagai nilai wajar melalui pendapatan
komprehensif lain dijelaskan di Catatan 2c.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan
kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara
individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan
diterima. Dalam menghitung cadangan kerugian penurunan nilai, manajemen membuat
pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai neto yang dapat direalisasi
dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi dan strategi
penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali dan disetujui secara
independen oleh Credit Risk Management Unit.
Evaluasi cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat
pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat kenaikan risiko
kredit yang signifikan atau terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam
portofolio tersebut, namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam
menentukan perlunya untuk membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif,
manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit, besarnya portofolio,
konsentrasi kredit dan faktor-faktor ekonomi. Dalam mengestimasi cadangan yang dibutuhkan,
asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian ekspektasian dan untuk menentukan
parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis, kondisi ekonomi saat ini, dan
prakiraan kondisi ekonomi di masa mendatang (forecasting). Ketepatan dari cadangan ini
bergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan
individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam penentuan cadangan kolektif.
Dalam menentukan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan yang tidak mempunyai harga pasar,
Grup menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2c untuk instrumen
keuangan yang tidak diperdagangkan secara aktif dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai
wajar yang kurang objektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada
likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.
c. Imbalan pensiun
Grup menentukan tingkat diskonto yang sesuai pada akhir periode pelaporan, yakni zero coupon
bond yang digunakan untuk menentukan nilai kini arus kas keluar masa depan estimasian yang
diharapkan untuk menyelesaikan liabilitas pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang
sesuai, Grup mempertimbangkan tingkat suku bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan
dalam mata uang imbalan akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka
waktu liabilitas pensiun yang terkait. Asumsi kunci liabilitas pensiun lainnya sebagian ditentukan
berdasarkan kondisi pasar saat ini.
110
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Cadangan teknis Entitas Anak dicatat di laporan posisi keuangan konsolidasian sebagai bagian
dari “Liabilitas lain-lain” berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial
yaitu asumsi estimasi terbaik dan marjin atas risiko pemburukan. Termasuk dalam cadangan
teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum
merupakan pendapatan, dan liabilitas kepada pemegang polis.
Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan
temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam
menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan
tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan. Bank tidak
memperhitungkan sebagian manfaat aset pajak tangguhan karena manajemen Bank berpendapat
bahwa aset pajak tangguhan tersebut tidak dapat terpulihkan di masa yang akan datang.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen Bank mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun.
Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat
ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Nilai tercatat atas aset tetap Bank diungkapkan pada Catatan 18.
Bank Mandiri dan entitas anak mengevaluasi penurunan nilai aset non-keuangan apabila terdapat
kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset non-keuangan
tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penurunan nilai
aset non-keuangan adalah sebagai berikut:
a) Performa yang tidak tercapai secara signifikan terhadap ekspektasi historis atau proyeksi
hasil operasi di masa yang akan datang;
b) Perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara
keseluruhan; dan
c) Industri atau tren ekonomi yang secara signifikan bernilai negatif.
Manajemen Bank dan Entitas Anak mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset
melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai
wajar dikurang biaya pelepasan dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah
terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil
kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut.
111
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Grup menggunakan spesialis penilai independen untuk menilai nilai wajar atas tanah. Tanah dinilai
berdasarkan referensi atas bukti berdasarkan pasar, menggunakan nilai yang dapat diukur setelah
disesuaikan dengan faktor pasar spesifik seperti lokasi dan kondisi dari tanah.
i. Menentukan jangka waktu kontrak dengan opsi perpanjangan dan penghentian kontrak -
Grup sebagai lessee
Grup menentukan jangka waktu sewa sebagai jangka waktu sewa yang tidak dapat dibatalkan,
bersama dengan periode yang dicakup oleh opsi untuk memperpanjang masa sewa jika dipastikan
akan dilaksanakan, atau periode apa pun yang dicakup oleh opsi untuk menghentikan sewa, jika
cukup wajar untuk tidak dilakukan.
Grup memiliki beberapa kontrak sewa yang mencakup opsi perpanjangan dan penghentian jangka
waktu sewa. Grup menerapkan penilaian dalam mengevaluasi apakah dapat dipastikan jika akan
menggunakan opsi untuk memperpanjang atau menghentikan sewa. Hal tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan yang relevan yang memberikan insentif
ekonomi untuk melakukan perpanjangan atau penghentian sewa. Setelah tanggal dimulainya,
Grup menilai kembali masa sewa, jika terdapat peristiwa atau perubahan signifikan dalam
keadaan yang berada dalam kendali dan mempengaruhi apakah lessee cukup pasti untuk
mengeksekusi opsi memperpanjang atau menghentikan sewa.
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak
meliputi:
Manajemen Bank dan Entitas Anak telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank dan Entitas
Anak untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank dan Entitas Anak
memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen
tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang
signifikan terhadap kemampuan Bank dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang
berkelanjutan.
Manajemen Bank dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai
aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan
PSAK No. 71 telah dipenuhi sejak 1 Januari 2020, sebelumnya sesuai dengan PSAK No. 55
“Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dengan demikian, aset keuangan dan
liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank dan Entitas Anak seperti
diungkapkan pada Catatan 2.c.E.
112
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 rasio Giro Wajib Minimum (GWM) Rupiah dan Mata Uang
Asing serta rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) yang harus dipenuhi Bank adalah
sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah
GWM*) 3,00% 6,00%
(i) GWM secara harian 0,00% 3,00%
(ii) GWM secara rata-rata 3,00% 3,00%
Penyangga Likuiditas Makroprudensial 6,00% 4,00%
*)
Bank melakukan penyediaan dana untuk kegiatan ekonomi berupa kegiatan ekspor, impor, UMKM, dan/atau kegiatan ekonomi pada
sektor prioritas lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, sehingga Bank mendapatkan insentif berupa kelonggaran GWM. GWM
dalam Rupiah yang harus dipenuhi Bank pada 31 Desember 2020 yang sebelumnya sebesar 3,50% dengan ketentuan harian 0,05%
dan rata-rata 3,00% menjadi sebesar 3,00% dengan ketentuan harian 0,00% dan rata-rata 3,00% (berdasarkan ketentuan pada catatan
2h)
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank telah memenuhi rasio seperti telah disebutkan di
atas. Rasio Giro Wajib Minimum Rupiah dan Mata Uang Asing serta Rasio Penyangga Likuiditas
Makroprudensial (Bank Mandiri saja) yaitu masing-masing sebesar:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah
GWM 3,50% 6,21%
(i) GWM secara harian*) 0,00% 3,00%
(ii) GWM secara rata-rata 3,50% 3,21%
Penyangga Likuiditas Makroprudensial 23,50% 13,02%
Tidak terdapat Giro RIM (d/h GWM LFR) yang harus dipenuhi oleh Bank pada 31 Desember 2020 dan
2019.
113
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Termasuk dalam mata uang asing adalah terutama mata uang Pound Sterling Inggris, Dolar
Amerika Serikat, Euro Eropa, Yen Jepang, Dolar Australia, Dolar Hong Kong, Yuan China dan Dolar
Singapura.
Berikut adalah perubahan giro pada bank lain dengan klasifikasi biaya perolehan diamortisasi untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2020:
31 Desember 2020
24.048.371 12.563.490
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (71.044) (5.193)
Neto 23.977.327 12.558.297
114
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah 0,01% 0,01%
Mata uang asing 0,50% 1,41%
31 Desember 2020
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain
telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 63A.
115
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia:
31 Desember 2020
31 Desember 2019
Jatuh Tempo Lancar Macet Total
Rupiah
Bank Indonesia < 1 bulan 12.380.226 - 12.380.226
Call money < 1 bulan 4.020.000 - 4.020.000
Deposito berjangka < 1 bulan 829.100 - 829.100
> 1 bulan < 3 bulan 311.800 - 311.800
> 3 bulan < 6 bulan 9.500 - 9.500
37.616.435
Dikurangi: cadangan
kerugian penurunan nilai (47.675)
Neto 37.568.760
116
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, jatuh tempo dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):
Berikut adalah perubahan penempatan pada bank lain dengan klasifikasi biaya perolehan
diamortisasi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020:
31 Desember 2020
117
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.780.000 4.020.000
Deposito
PT Bank Tabungan Negara
(Persero) Tbk 405.500 251.000
PT BRI Syariah Tbk 290.000 -
PT Bank Rakyat Indonesia
Agroniaga, Tbk 230.800 -
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk - 28.000
PT Bank Pembagunan Daerah
Jawa Tengah - 177.950
Citibank N.A. - 162.750
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 27.000
Lainnya 381.799 503.700
1.308.099 1.150.400
Call Money
Wells Fargo 4.111.030 6.069.429
Citibank N.A. 3.225.880 770.479
Bank of New York 602.043 665.666
HSBC Bank USA. N.A. - 56.918
Lainnya 383.565 527.534
8.322.518 8.090.026
118
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Mata Uang Asing (lanjutan)
Dolar Amerika Serikat (lanjutan)
Fixed Term
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 848.620 91.625
CTBC Bank Co. Ltd. 421.500 -
The Agricultural Bank of China. Hong kong 421.500
Wells Fargo - 1.449.333
Bank of China - 126.747
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk 764.320 762.149
Lainnya 282.055 63.051
2.737.995 2.492.905
Deposito
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk 316.350 -
PT Bank Net Syariah 71.230 -
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk - 277.650
PT Bank Maybank Indonesia Tbk - 166.590
PT Bank UOB Indonesia - 28.184
Lainnya - 195.327
387.580 667.751
40.742.343 19.719.007
Yuan China
Fixed Term
Bank of China 205.862 179.476
Shanghai Pudong Development Bank - 119.651
205.862 299.127
Lainnya
Call Money 43.572 46.601
Fixed Term 1.004 1.074
44.576 47.675
119
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah 2,09% 1,40%
Mata uang asing 0,29% 2,06%
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Saldo awal tahun 47.675 50.338
Penerapan awal PSAK 71 (Catatan 68) 2.960 -
Pembalikan selama
tahun berjalan (Catatan 46) (8.952) (51)
Lain-lain*) 5.089 (2.612)
31 Desember 2020
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada Bank
Indonesia dan bank lain telah memadai.
f. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 63A.
g. Bank Mandiri memiliki penempatan pada lembaga keuangan (dalam likuidasi) dengan klasifikasi
macet atau “mengalami penurunan nilai” dimana klaim Bank Mandiri yang diakui oleh kurator
berdasarkan hasil creditors meeting pada tanggal 5 November 2009 adalah sebesar
EUR16.395.092 (nilai penuh) untuk penempatan tersebut. Pada tanggal-tanggal 10 Maret 2010,
24 November 2010, 6 September 2012 dan 23 Januari 2014 dan 11 September 2020, kurator telah
membayarkan sebagian klaim (distribusi interim) kepada Bank Mandiri, setelah memperhitungkan
saling hapus (net-off) dengan saldo giro, inter-bank call money dan liabilitas L/C UPAS Entitas Anak
kepada lembaga keuangan tersebut, sehingga saldo penempatan Bank Mandiri pada lembaga
keuangan (dalam likuidasi) pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 sebesar EUR2.586.472 (nilai
penuh). Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, Bank Mandiri telah membentuk cadangan
kerugian penurunan nilai penuh atas sisa saldo penempatan pada lembaga keuangan tersebut.
120
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
h. Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, penempatan dengan saldo USD70.000 (nilai penuh)
dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain (Catatan 36e).
7. EFEK-EFEK
a. Berdasarkan tujuan, pihak berelasi dan pihak ketiga:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Efek-efek
Pihak berelasi (Catatan 57):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 1.519.439 2.834.117
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 8.603.253 -
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi 5.100.700 -
Diukur pada biaya perolehan*) 1.613.212 1.922.915
Tersedia untuk dijual - 8.626.405
Dimiliki hingga jatuh tempo - 5.158.874
16.836.604 18.542.311
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 6.673.446 4.637.866
Diukur pada nilai wajar melalui
penghasilan komprehensif lain 10.096.773 -
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi 3.477.555 -
Diukur pada biaya perolehan*) 16.116.032 11.952.894
Tersedia untuk dijual - 11.140.087
Dimiliki hingga jatuh tempo - 2.882.674
36.363.806 30.613.521
Investasi pada unit-link **)
Pihak berelasi (Catatan 57):
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 9.116.532 8.834.946
Pihak ketiga:
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 17.242.604 13.176.134
26.359.136 22.011.080
Ditambah/(dikurangi):
Diskonto yang belum diamortisasi (2.207) (5.654)
Keuntungan yang belum direalisasi
dari kenaikan nilai wajar efek-efek 483.464 171.648
Cadangan kerugian penurunan nilai (140.033) (69.538)
341.224 96.456
121
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
Berikut adalah perubahan efek-efek dengan klasifikasi biaya perolehan diamortisasi untuk tahun
yang berakhir 31 Desember 2020:
31 Desember 2020
Berikut adalah perubahan efek-efek dengan klasifikasi nilai wajar melalui penghasilan komprehensif
lain (semua efek-efek dengan klasifikasi nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain adalah
stage 1) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020:
Cadangan kerugian
Nilai tercatat penurunan nilai*)
*) Cadangan kerugian penurunan nilai pada efek-efek dengan klasifikasi nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain dicatat pada penghasilan komprehensif
lain, karena nilai tercatatnya disajikan sebesar nilai wajarnya.
122
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Bank Indonesia:
31 Desember 2020
Nilai wajar/biaya perolehan/biaya
perolehan diamortisasi***)
Nilai
perolehan/ Premi/ Keuntungan/
nilai (diskonto) (kerugian)
nominal/ yang belum yang belum Kurang
nilai wajar*) diamortisasi direalisasi Lancar lancar Macet Total
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi 1.066.638 - 16.310 1.082.948 - - 1.082.948
Investasi pada unit-unit
reksa dana 303.431 - - 303.431 - - 303.431
Sukuk Bank Indonesia 300.000 - 1.041 301.041 - - 301.041
Saham 313.038 - - 313.038 - - 313.038
Negotiable certificate of deposit 928.259 - 18.348 946.607 - - 946.607
Wesel ekspor, Efek Beragun Aset
dan lainnya*) 26.148 - (1.425) 24.723 - - 24.723
123
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
b. Berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas Bank Indonesia (lanjutan):
31 Desember 2019
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi
Efek-efek
Obligasi 2.515.695 - 10.778 2.526.473 - - 2.526.473
Investasi pada unit-unit
reksa dana 241.995 - - 241.995 - - 241.995
Sertifikat Bank Indonesia 365.117 - 8.015 373.132 - - 373.132
Saham 342.011 - - 342.011 - - 342.011
Negotiable certificate of deposit 226.227 - 2.833 229.060 - - 229.060
Neto 71.263.368
*) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar nilai nominal. Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak
unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
**) Efek-efek dengan kategori dimiliki hingga jatuh tempo disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi.
***) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
124
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
c. Berdasarkan sisa umur hingga jatuh tempo:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Efek-efek
Rupiah
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 617.391 605.819
< 1 tahun 21.625.781 18.580.784
> 1 < 5 tahun 12.840.432 10.930.189
> 5 < 10 tahun 2.122.523 3.666.029
Total 37.206.127 33.782.821
Mata uang asing
< 1 tahun 6.735.652 6.145.885
> 1 < 5 tahun 5.738.341 6.223.934
> 5 < 10 tahun 3.504.101 3.003.192
> 10 tahun 16.189 -
Total 15.994.283 15.373.011
Investasi pada unit-link*)
Rupiah
< 1 tahun - 3.403
> 1 < 5 tahun 2.027 3.365
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo 22.337.850 22.004.312
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
125
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
d. Berdasarkan golongan penerbit (lanjutan):
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Investasi pada unit-link *)
Perusahaan 18.128.006 14.920.217
Bank 8.231.130 7.090.863
26.359.136 22.011.080
Total 79.559.546 71.166.912
Ditambah/(dikurangi):
Diskonto yang belum diamortisasi (2.207) (5.654)
Keuntungan yang belum direalisasi dari
kenaikan nilai wajar efek-efek 483.464 171.648
Cadangan kerugian penurunan nilai (140.033) (69.538)
341.224 96.456
Neto 79.900.770 71.263.368
*) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
31 Desember 31 Desember
Lembaga
Pemeringkat 2020 2019 2020 2019
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Surat Perbendaharaan
Negara**) - - - 841.373 2.469.184
PT Jasa Marga
(Persero) Tbk Pefindo idAA- - 241.575 -
PT Sarana Multigriya
Finansial Pefindo - idAAA - 47.691
Lain-lain Beragam - Beragam - 9.598
1.082.948 2.526.473
Investasi pada unit-link ***)
Obligasi
PT Timah Tbk Pefindo idA - 2.027 -
PT Bank OCBC
NISP Tbk Pefindo - idAAA - 3.403
Lain-lain Beragam - Beragam - 3.365
2.027 6.768
1.084.975 2.533.241
*)
Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**)
Tidak memiliki peringkat.
***)
Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
126
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
Lembaga
Pemeringkat 2020 2019 2020 2019
Rupiah (lanjutan)
Diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan
komprehensif lain
Efek-efek
Obligasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA - 1.146.412 -
PT Bank Rakyat
Indonesia
(Persero) Tbk Pefindo idAAA - 710.661 -
PT Hutama Karya
(Persero) Pefindo idAAA(gg) - 328.168 -
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero) Pefindo idAAA - 468.798 -
Lain-lain Beragam Beragam - 2.333.258 -
4.987.297 -
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
Efek-efek
Obligasi
PT Hutama Karya
(Persero) Pefindo idAAA(gg) - 730.036 -
PT Pelabuhan Indonesia
IV (Persero) Pefindo idAA - 695.000 -
PT Semen Indonesia
(Persero) Tbk Pefindo idAA - 575.000 -
PT Pembangunan Perumahan
(Persero) Tbk Pefindo idA+ - 500.000 -
PT Pupuk Indonesia
(Persero) Pefindo idAAA - 500.000 -
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo idAAA - 460.000 -
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo idAAA - 200.786 -
PT Telkom Indonesia
(Persero) Tbk Pefindo idAAA - 222.254 -
Perum Pegadaian Pefindo idAAA - 240.000 -
PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk. Pefindo idAA+ - 242.862 -
Lain-lain Beragam Beragam - 2.194.718 -
6.560.656 -
Diukur pada biaya
perolehan**)
Efek-efek
Obligasi Syariah
Perusahaan
PT Sarana Multi
Infrastruktur
(Persero) Pefindo idAAA(sy) idAAA(sy) 815.000 300.000
PT Bio Farma (Persero) Pefindo idAAA(sy) - 200.000 -
PT Kimia Farma Tbk Pefindo idAA(sy) - 200.000 -
Medco Power
Indonesia Pefindo idA(sy) idA(sy) 140.600 140.600
PT Indosat Tbk. Pefindo - idAAA - 185.000
Lain-lain Beragam Beragam Beragam 1.930.599 2.538.000
3.286.199 3.163.600
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
127
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
Lembaga
Pemeringkat 2020 2019 2020 2019
Rupiah (lanjutan)
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo - idAAA - 1.092.709
PT Bank Rakyat
Indonesia
(Persero) Tbk Pefindo - idAAA - 697.453
PT Hutama Karya
(Persero) Pefindo - idAAA - 308.756
PT Bank OCBC
NISP Tbk. Pefindo - idAAA - 299.920
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk. Pefindo - idAAA - 260.141
Perum Pegadaian Pefindo - idAAA - 233.321
PT Bank Tabungan
Negara (Persero)
Tbk. Pefindo - idAA+ - 214.629
PT Astra Sedaya
Finance Pefindo - idAAA - 107.614
Lain-lain Beragam - Beragam - 2.524.292
- 5.738.835
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
**) Efek-efek yang dimiliki Entitas Anak.
128
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
Lembaga
Pemeringkat 2020 2019 2020 2019
Mata uang asing
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Efek-efek
Obligasi
Agricultural Bank of
China, HK Moody’s - A1 - 277.192
Bank of East Asia
Limited Moody’s - Ba2(hyb) - 276.564
Lain-lain Beragam - Beragam - 138.512
- 692.268
Diukur pada nilai wajar
melalui penghasilan
komprehensif lain
Efek-efek
Obligasi
PT Pertamina
(Persero) Moody’s Baa2 - 4.032.544 -
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Moody’s Baa2 - 208.057 -
PT Bank Rakyat
Indonesia
(Persero) Tbk. Moody’s Baa3 - 434.703 -
Lain-lain Beragam - - 487.971 -
5.163.275 -
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
Efek-efek
Obligasi
PT Pelindo (Persero) Moody’s Baa3 - 68.739 -
PT Pertamina
(Persero) Moody’s Baa3 - 42.478 -
Lain-lain Beragam - - 41.091 -
152.308 -
Tersedia untuk dijual
Efek-efek
Obligasi
PT Pertamina
(Persero) Moody’s - Baa2 - 3.771.293
PT Perusahaan Listrik
Negara (Persero) Pefindo - idAAA - 342.260
PT Bank Rakyat
Indonesia
(Persero) Tbk. Moody’s - Baa2 - 264.200
Lain-lain Beragam - Beragam - 375.292
- 4.753.045
Dimiliki hingga jatuh tempo
Efek-efek
Obligasi
PT Pelindo (Persero) Moody’s - Baa2 - 67.564
PT Pertamina
(Persero) Moody’s - Baa2 - 42.203
Lain-lain Beragam - Beragam - 126.345
- 236.112
Total 5.315.583 5.681.425
*) Informasi peringkat obligasi diperoleh dari Bloomberg yang mencakup peringkat yang diberikan oleh lembaga pemeringkat seperti Pemeringkat Efek Indonesia
(Pefindo), Standard and Poor’s, Moody’s dan Fitch Ratings.
129
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
31 Desember 31 Desember
2020 2019
31 Desember 2020
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai efek-efek telah
memadai.
h. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 63A.
130
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. EFEK-EFEK (lanjutan)
i. Investasi dalam unit reksadana pada Bank Mandiri saja yang diklasifikasikan sebagai diukur pada
nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain pada tanggal 31 Desember 2020 dan
diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual pada tanggal 31 Desember 2019:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Reksa Dana Syailendra USD 3 2.480.485 2.438.587
Reksa Dana Terproteksi Panin 17 993.776 -
Reksa Dana Terproteksi BNP
Paribas Selaras VI 991.973 -
Reksa Dana Trimegah VI 788.357 787.550
Reksa Dana Syailendra USD 2 764.970 754.800
Reksa Dana Terproteksi BNP
Paribas Selaras V 501.222 500.150
Reksa Dana Trimegah Terproteksi XI 472.215 460.162
Reksa Dana Terproteksi Schroder
IDR Income Plan II - 655.815
Reksa Dana Trimegah Terproteksi I - 651.837
Reksa Dana Emco Terproteksi XVI - 485.068
Reksa Dana SAM Sejahtera 3 - 136.365
6.992.998 6.870.334
j. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, saldo efek-efek yang dijual dengan janji untuk
dibeli kembali adalah sebesar USD1.000.000 dan Rp444.242 (Catatan 28).
k. Pada tanggal-tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, efek-efek yang dijaminkan untuk fasilitas
pinjaman yang diterima dari bank lain adalah sebesar RpNihil (nilai penuh) dan USD65.000.000
(nilai penuh) (Catatan 36c).
8. OBLIGASI PEMERINTAH
Akun ini terdiri dari obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia yang diperoleh Grup
dari pasar primer dan sekunder pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dengan rincian sebagai
berikut:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Pihak berelasi (Catatan 57)
Obligasi Pemerintah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi 7.896.257 5.040.996
Diukur pada nilai wajar melalui penghasilan
komprehensif lain ***) 102.726.597 -
Diukur pada biaya perolehan diamortisasi 39.423.358 -
Diukur pada biaya perolehan*) 8.690.979 8.079.331
Tersedia untuk dijual ***) - 96.664.454
Dimiliki hingga jatuh tempo - 18.003.259
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
131
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Obligasi Pemerintah berdasarkan sisa umur jatuh temponya adalah sebagai berikut:
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Kurang dari 1 tahun 1.031.081 157.424
1 - 5 tahun 3.081.678 1.612.886
5 - 10 tahun 2.556.512 2.116.432
Lebih dari 10 tahun 1.084.179 890.273
7.753.450 4.777.015
132
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
133
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
b. Berdasarkan jenis
31 Desember 2020
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,45%- 10/3/2021 -
bunga tetap 7.323.500 12,9% 7.753.450 15/5/2048 1 dan 6 bulan
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
134
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 2020
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
31 Desember 2020
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada biaya perolehan
diamortisasi
Obligasi suku 5,45%- 15/07/2021 -
bunga tetap 37.826.349 11,75% 15/5/2037 6 bulan
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
135
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Nominal/
biaya perolehan/ Tingkat
biaya perolehan suku bunga Tanggal Frekuensi
diamortisasi per tahun Nilai wajar jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi
Obligasi Pemerintah
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2020 -
bunga tetap 4.508.379 12,9% 4.777.015 15/05/2048 1 dan 6 bulan
**)
Investasi pada unit-link
Obligasi suku 5,45% - 10/03/2020 -
bunga tetap 1.212.260 11,00% 1.212.260 15/4/2039 1 dan 6 bulan
72.618.111 74.768.817
31 Desember 2019
Nominal/
biaya perolehan/
biaya perolehan Tingkat suku Tanggal Frekuensi
diamortisasi bunga per tahun jatuh tempo pembayaran bunga
Rupiah
Dimiliki hingga jatuh tempo
Obligasi suku 5,45% - 15/11/2020 -
bunga tetap 15.906.804 11,75% 15/05/2037 6 bulan
*) Obligasi Pemerintah yang dimiliki Entitas Anak yang diklasifikasikan sesuai dengan PSAK No. 110 “Akuntansi Sukuk”.
**) Investasi pada unit-link adalah investasi yang dimiliki oleh pemegang polis pada kontrak unit-link Entitas Anak yang disajikan sebesar nilai
wajar.
***) Termasuk sukuk, project based sukuk dan sukuk ritel yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
136
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
c. Informasi lain
Pada tanggal 31 Desember 2020, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal USD57.000.000
(nilai penuh) dan Rp746.268 (31 Desember 2019: Rp3.563.112) telah dijual dengan janji untuk dibeli
kembali (Catatan 28).
Pada tanggal 31 Desember 2020, Obligasi Pemerintah dengan jumlah nominal sebesar
Rp3.236.072 dan USD127.940.000 (nilai penuh) (31 Desember 2019: Rp944.322 dan
USD410.910.000 (nilai penuh)) dijaminkan untuk fasilitas pinjaman yang diterima dari bank lain
(Catatan 36c).
Pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019, kolektibilitas Bank Indonesia untuk Obligasi Pemerintah
adalah lancar.
Pihak ketiga
Usance L/C payable at sight 604.896 1.350.469
Lain-lain 7.345.339 7.015.550
7.950.235 8.366.019
Total (Catatan 63B.(iv)) 8.547.012 8.710.768
29.995.864 30.415.702
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai (1.687.776) (1.311.591)
Neto 28.308.088 29.104.111
137
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Berdasarkan jenis, mata uang, pihak berelasi dan pihak ketiga (lanjutan):
Berikut adalah perubahan nilai tercatat tagihan lainnya - transaksi perdagangan dengan klasifikasi
biaya perolehan diamortisasi berdasarkan stage untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2020:
31 Desember 2020
Total saldo awal setelah pengalihan 28.829.723 318.382 1.223.517 44.080 30.415.702
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Rupiah
Kurang dari 1 bulan 4.717.213 5.575.977
1 - 3 bulan 10.107.618 10.012.245
3 - 6 bulan 6.098.493 5.872.356
6 - 12 bulan 335.505 51.053
Lebih dari 12 bulan 190.023 193.303
Total 21.448.852 21.704.934
138
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Desember 31 Desember
2020 2019
Total saldo awal setelah pengalihan 51.520 121.563 1.176.579 44.080 1.393.742
Pengukuran kembali bersih penyisihan kerugian (24.420) (16.188) (46.727) - (87.335)
Aset keuangan baru yang diterbitkan atau dibeli 196.567 821.564 25.996 - 1.044.127
Aset keuangan yang dihentikan pengakuannya (169.692) (483.143) (79.703) - (732.538)
Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan lainnya -
transaksi perdagangan telah memadai.
e. Informasi mengenai pengelompokan berdasarkan kelompok “tidak mengalami penurunan nilai” dan
“mengalami penurunan nilai” diungkapkan pada Catatan 63A.
139
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
31 Desember 2020
Pendapatan
Tanggal Tanggal Nilai jual bunga belum Nilai
Jenis efek dimulai jatuh tempo kembali direalisasi neto
Pihak ketiga
Rupiah
OBLIGASI FR0043 29/12/2020 05/01/2021 2.003.840 835 2.003.005
OBLIGASI FR0070 28/12/2020 04/01/2021 1.976.940 617 1.976.323
OBLIGASI FR0070 28/12/2020 04/01/2021 1.966.196 614 1.965.582
OBLIGASI FR0070 28/12/2020 04/01/2021 1.955.451 610 1.954.841
OBLIGASI FR0070 28/12/2020 04/01/2021 1.944.707 607 1.944.100
OBLIGASI FR0053 29/12/2020 05/01/2021 1.868.444 778 1.867.666
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.833.490 763 1.832.727
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.828.467 762 1.827.705
OBLIGASI FR0063 28/12/2020 04/01/2021 1.822.231 569 1.821.662
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.823.443 759 1.822.684
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.818.420 757 1.817.663
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.813.397 755 1.812.642
OBLIGASI FR0044 29/12/2020 05/01/2021 1.775.585 739 1.774.846
OBLIGASI VR0046 30/12/2020 06/01/2021 1.773.962 923 1.773.039
OBLIGASI VR0046 30/12/2020 06/01/2021 1.769.167 920 1.768.247
OBLIGASI VR0050 30/12/2020 06/01/2021 1.761.758 917 1.760.841
OBLIGASI FR0043 29/12/2020 05/01/2021 1.752.603 730 1.751.873
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 1.746.065 909 1.745.156
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 1.741.307 906 1.740.401
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 1.736.550 904 1.735.646
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 1.733.025 722 1.732.303
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 1.731.792 901 1.730.891
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 1.727.034 898 1.726.136
OBLIGASI FR0071 28/12/2020 25/01/2021 1.162.769 2.737 1.160.032
OBLIGASI SPN256-010421 29/12/2020 05/01/2021 1.122.271 467 1.121.804
OBLIGASI FR0082 30/12/2020 27/01/2021 1.049.208 2.675 1.046.533
OBLIGASI FR0082 30/12/2020 27/01/2021 1.049.216 2.683 1.046.533
OBLIGASI FR0077 28/12/2020 04/01/2021 899.412 281 899.131
OBLIGASI SPN255-040321 29/12/2020 05/01/2021 624.286 260 624.026
OBLIGASI FR0078 30/11/2020 04/01/2021 546.750 162 546.588
OBLIGASI FR0072 08/12/2020 09/03/2021 544.188 3.613 540.575
OBLIGASI FR0073 27/11/2020 04/01/2021 452.367 134 452.233
OBLIGASI FR0068 14/12/2020 11/01/2021 337.328 334 336.994
OBLIGASI FR0078 07/12/2020 04/01/2021 328.285 97 328.188
OBLIGASI VR0062 30/12/2020 06/01/2021 323.522 169 323.353
OBLIGASI FR0082 04/12/2020 04/01/2021 307.961 92 307.869
OBLIGASI VR0037 08/12/2020 05/01/2021 305.181 31 305.150
OBLIGASI FR0078 28/12/2020 25/01/2021 294.476 695 293.781
OBLIGASI FR0088 02/12/2020 04/01/2021 287.583 - 287.583
OBLIGASI FR0081 29/12/2020 05/01/2021 272.330 113 272.217
OBLIGASI FR0082 14/12/2020 11/01/2021 252.992 175 252.817
OBLIGASI FR0083 30/09/2020 04/01/2021 250.184 79 250.105
OBLIGASI FR0053 29/12/2020 05/01/2021 238.055 99 237.956
OBLIGASI FR0071 02/12/2020 04/01/2021 230.071 68 230.003
OBLIGASI FR0065 04/12/2020 04/01/2021 205.304 - 205.304
OBLIGASI FR0080 30/12/2020 31/03/2021 214.098 1.883 212.215
OBLIGASI FR0080 30/12/2020 31/03/2021 214.103 1.888 212.215
OBLIGASI FR0080 30/12/2020 31/03/2021 214.082 1.868 212.214
OBLIGASI FR0080 30/12/2020 31/03/2021 214.087 1.873 212.214
OBLIGASI FR0080 30/12/2020 31/03/2021 214.092 1.878 212.214
OBLIGASI FR0078 04/09/2020 04/06/2021 109.552 1.797 107.755
OBLIGASI FR0078 04/09/2020 04/06/2021 109.536 1.788 107.748
OBLIGASI FR0078 04/09/2020 04/06/2021 109.512 1.775 107.737
OBLIGASI FR0082 11/12/2020 08/01/2021 104.293 72 104.221
OBLIGASI VR0036 04/09/2020 05/03/2021 97.081 653 96.428
OBLIGASI VR0036 04/09/2020 05/03/2021 97.071 650 96.421
OBLIGASI VR0036 04/09/2020 05/03/2021 97.062 647 96.415
OBLIGASI FR0057 04/09/2020 03/09/2021 90.893 2.379 88.514
OBLIGASI FR0054 08/12/2020 05/01/2021 78.689 31 78.658
OBLIGASI FR0078 04/09/2020 04/06/2021 65.258 1.084 64.174
OBLIGASI FR0076 25/11/2020 24/02/2021 48.923 262 48.661
OBLIGASI FR0080 12/06/2020 12/03/2021 48.330 415 47.915
OBLIGASI FR0080 02/12/2020 03/03/2021 17.247 104 17.143
OBLIGASI FR0076 25/11/2020 24/02/2021 13.699 74 13.625
OBLIGASI VR0036 04/09/2020 05/03/2021 3.237 22 3.215
140
PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tanggal 31 Desember 2020 dan Untuk
Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. TAGIHAN ATAS EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (lanjutan)