Anda di halaman 1dari 18

Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015

http://jurmafis.untan.ac.iid

PERUBAHAN JENIS PERMAINAN TRADISIONAL MENJADI


PERMAINAN MODERN PADA ANAK-ANAK DI DESA IJUK
KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU
Oleh:
WILLIAM TEDI
NIM. E51109030

Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Tanjungpura Pontianak. Tahun 2016

Abstrak

Skripsi ini dilatarbelakangi perkembangan permainan modern yang semakin pesat dan membuat permaianan
tradisional kurang diminati di Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau dikalangan anak-anak.
Tujuan peneliti ini adalah untuk mancari pokok permasalahan dan memberi solusi, mengenai permasalahan
perubahan jenis permainan tradisional menjadi permainan modern pada anak-anak di Desa Ijuk Kecamatan
Belitang Hulu Kabupaten Sekadau. Selain itu peneliti akan menjelaskan mengenai faktor-faktor permasalahan
yang menyebabkan permaianan modern berkembang dan maju di Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu
Kabupaten Sekadau, yang sedikit menghapus kebiasaan Anak-Anak di Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu
Kabupaten Sekadau dalam bermain permainan tradisional. Teori yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan teori modernisasi, karena masalah dalam penelitian ini membahas masalah anak-anak yang
dulunya bermain permainan tradisional dan sekarang beralih kepermainan modern. Metode penelitian dalam
pembuatan skripsi ini adalah metode penelitian kualitatif dengan memfokuskan pembahasan dalam pemahaman
dalam setiap peristiwa, dalam penelitian ini dilakukan proses pengumpulan data baik secara langsung dengan
mewawancarai informan yang ada di Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten Sekadau, juga memperoleh
data dan dokumen atau hasil-hasil penelitian yang sudah ada sebelum, yang bertujuan untuk memperoleh hasil
yang akurat. Peneliti menemukan perubahan pola permainan tradisional yang tergantikan oleh permaianan
modern yang lebih banyak diminati. Terdapat juga dampak-dampak dalam penelitian ini antara lain dampak
positif dan dampak negatif.

Kata-kata kunci : Perubahan, Modernisasi, Tradisional, Positif, Negatif.

THE TRADITIONAL GAMES CHANGED IN TO MODERN GAMES TO THE


CHILDREN IN VILLAGE IJUK BELITANG DISTRICT OF HULU SEKADAU

Abstract
This thesis is base on modern games development, wiches have developed rapidly. They have turned out the
traditional games lack of interrest of the children in Village Ijuk Belitang District of Hulu Sekadau. This reseach
is to find oul the main reason of changer the games and to get the solution for them. This reseacher will explain
abaot the causes of the changes of games in Village Ijuk Belitang of Hulu Sekadau. This reseach using
modernized theory to study children behavior in changer traditional games into modern games. Making this
thesis using qualitatuve reseach method, focused on understanding in each case collecting data directly and
interviewed informants in Village Ijuk Belitang District of Sekadau and take data from documen of reseach had
being made before to get the accurate result. Reseaches found out the changes of traditional games into modern
games. Have good effect and bad affect.

Keywords: Change, Modernized, Tradition, Positive, Negative

1
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

A. PENDAHULUAN serta mulai masuknya alat-alat modern


seperti handpone, komputer, televisi yang
Perkembangan zaman tidak terlepas dijual di toko-toko. Sejak saat itulah anak-
dari perkembangan ilmu pengetahuan dan anak mulai mengenal alat-alat yang
perkembangan teknologi yang juga modern serta permainan yang ada di
semakin pesat perkembangannya seperti dalamnya dan menjadi penyebab
handpone, computer dan permainan permainan tradisional menjadi hilang dan
modern. Permainan modern yang sudah jarang dimainkan sampai sekarang.
ada pada saat ini sangat mempengaruhi Kemajuan teknologi kini telah
permainan tradisional yang merupakan membawa perubahan dalam berbagai hal
warisan budaya yang sebenarnya harus di terutama hilangnya permainan tradisional.
pertahankan secara turun menurun oleh Perubahan permainan ini lebih
anak-anak, dalam pengadaan alat modern mengutamakan pada permainan yang
anak-anak lebih tertarik untuk modern dan canggih yang menggunakan
menggunakannya. teknologi modern yang menarik perhatian
Berdasarkan perkembangan zaman anak dan kemudian anak menggemarinya.
permainan dibagi menjadi dua katagori Teknologi kini tidak bisa dipisahkan dari
yaitu permainan tradisional dan permainan kehidupan manusia. Alat-alat modern
modern. Permainan tradisional terbuat dari merupakan salah satu media komunikasi
alat-alat sederhana seperti kayu, bambu yang berfungsi memberikan informasi,
dan sebagainya, permainan tradisional mendidik, menghibur bahkan
dikenal sebagai permainan rakyat yang mempengaruhi anak-anak mencoba
merupakan sebuah kegiatan rekreatif yang mengimplementasikan apa yang mereka
tidak hanya bertujuan menghibur diri tetapi dapat dan lihat dari teknologi. Perilaku
juga sebagai alat memelihara hububangan anak dapat terjerumus dalam tayangan atau
sosial serta untuk menambah budaya game yang lebih melibatkan imajinasi,
bangsa kita. Sedangkan permainan modern ilusi, dan ekspresi anak secara langsung.
tercipta dengan alat-alat cenggih seperti Anak-anak cenderung menganggap apa
komputer, handphone, dan saat ini sudah yang ditampilkan permainan modern sesuai
banyak anak-anak menyukai permainan dengan yang sebenarnya. Mereka masih
modern. sulit untuk membedakan permainan yang
Pada Tahun 2005 Di Desa Ijuk positif untuk dimainkan dan untuk
Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten bersosialisasi dengan teman-teman
Sekadau mulai didirikan Tower Seluler sebayanya.
2
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

Pengaruh teknologi terhadap anak serta penemuan-penemuan baru dalam


sangat besar, apalagi teknologi semakin masyarakat. John Lewis dan Philip Gilin(
canggih dan jumlah nya semakin banyak. 2009:162). Berbeda lagi menurut pendapat
Minat anak dalam menggunakan Selo Soemardjan mendefinisikan
permainan modernsangat kuat, membuat perubahan sosial sebagai segala perubahan-
anak kurang bersosialisasi dengan perubahan pada lembaga-lembaga
permainan-permainan tradisional. kemasyarakatan dalam suatu masyarakat,
Keberadaan permainan modern di tengah- yang memengaruhi pada sistem sosialnya,
tengah masyarakat sekarang ini sangat termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-
berpengaruh pada permainan-permainan sikap, dan pola-pola perilaku di antara
tradisional yang sudah ada sejak dulu kala kelompok-kelompok dalam masyarakat.
dan sudah menjadi asset bangsa kita serta Sedangkan menurut pendapat
menjadi tradisi. Tekanan dari modernisasi Wilbert More (Robert H. Lauer, 1989:4)
sudah masuk keberbagai bidang, tanpa menyebutkan bahwa perubahan sosial itu
disadari sekarang ini sudah banyak meliputi perubahan struktur tentang pola-
permainan tradisional yang kita lupakan pola perilaku dan interaksi sosial.Berbeda
bahkan tidak kita kenali, semuanyaitu lagi menurut pendapat Robert H. Lauer
karena tekanan dan intervensi dari (1989:5) mendefinisikan perubahan sosial
permainan modern yang sekarang ini menunjuk kepada perubahan fenomena
semakin pesat perkembangannya baik itu sosial sehingga tingkat kehidupan manusia
buatan dalam Negeri maupun luar negeri mulai dari tingkat individual hingga
membawa perubahan sosial dan membawa ketingkat dunia.Selanjutnya menurut
pengaruh kepada modernisasi budaya Kingsley Davis (2012 : 266) berpendapat
indonesia. bahwa perubahan sosial merupakan bagian
dari perubahan kebudayaan. Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua
B. TINJAUAN PUSTAKA bagiannya, yaitu kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat, dan
1. Perubahan Sosial seterusnya, bahkan perubahan-perubahan
Perubahan sosial adalah suatu dalam bentuk serta aturan-aturan organisasi
variasi dari cara-cara hidup yang telah sosial.Perubahan sosial dapat dilihat dari
diterima, karena ada perubahan kondisi berbagai teori sosiologi, misalnya teori
geografis, kebudayaan material, kondisi sosiologi. Menurut Vago (2003: 123)
penduduk, idiologi atau adanya disfusi pendekatan evolusioner melihat perubahan
3
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

sosial merupakan suatu proses dari kolektif. Segala kegiatan didasarkan pada
masyarakat tradisional menuju ke kepentingan masyarakat. Kepentingan
masyarakat kekuler modern. individu walaupun diakui, tapi mempunyai
fungsi sosial. Tidak jarang timbul
2. Faktor-faktor yang Menyebabkan pertentangan antara kepentingan individu
Perubahan Sosial Budaya.
dengan kepentingan kelompoknya yang
1) Penemuan-penemuan Baru. dalam hal-hal tertentu dapat menimbulkan
Suatu proses sosial dan kebudayaan perubahan-perubahan. Pertentangan antar
yang besar, tetapi yang terjadi dalam kelompok mungkin terjadi antara genarasi
jangka waktu yang tidak terlalu lama, tua dengan generasi muda. Pertentangan
adalah inovasi atau innovation. Proses demikian itu kerapkali terjadi, apabila pada
tersebut meliputi penemuan baru, jalannya masyarakat yang sedang berkembang dari
unsur kebudayaan baru yang tersebar ke tahap tradisional ketahap modern. Generasi
lain-lain bagian masyarakat, dan cara-cara muda yang belum terbentuk
unsur kebudayaan baru tadi diterima, kepribadiannya, lebih mudah menerima
dipelajari dan akhirnya dipakai dalam unsur-unsur kebudayaan asing (misalnya
masyarakat yang bersangkutan. Penemuan- kebudayaan Barat) yang dalam beberapa
penemuan baru sebagai sebab terjadinya hal mempunyai tarapyang lebih tinggi.
perubahan-perubahan discovery dan Keadaan demikian menimbulkan
invention. Discovery adalah penemuan perubahan-perubahan tertentu dalam
unsur kebudayaan yang baru, baik berupa masyarakat.Suatu perubahan sosial dan
alat, ataupun yang berupa gagasan yang kebudayaan dapat pula bersumber pada
diciptakan oleh seorang individu atau sebab-sebab yang berasal dari luar
serangkaian ciptaan para individu. masyarakat itu sendiri. Antara lain:
Discovery baru menjadi invention 3) Pengaruh Kebudayaan Masyarakat
membutuhkan suatu rangkaian pencipta- Lain.
pencipta. Apabila sebab-sebab perubahan
2) Pertantangan (Conflict) masyarakat. bersumber pada masyarakat lain maka itu
Mungkin pula menjadi sebab mungkin terjadi karena kebudayaan dari
terjadinya perubahan sosial. Pertentangan- masyarakat lain melancarkan pengaruhnya.
pertentangan mungkin terjadi antara Hubungan yang dilakukan secara fisik
individu dengan kelompok atau perantara antara dua masyarakat mempunyai
kelompok dengan kelompok. Umumnya kecenderungan untuk menimbulkan
masyarakat tradisional di Indonesia bersifat pengaruh timbal balik artinya masing-
4
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

masing masyarakat mempengaruhi pemberontakan atau revolusi yang terjadi


masyarakat lainnya. Tetapi juga menerima dalam masyarakat.
pengaruh dari masyarakat yang lain itu.
Sebab-sebab terjadinya perubahan sosial 3. Faktor Penghambat Terjadinya
Perubahan Sosial Budaya
dapat diterangkan menurut beberapa ahli.
Menurut Alvin L.Bertrand (2009: 128) a) Kurangnya hubungan dengan
berpendapat bahwa perubahan sosial masyarakat lain.
disebabkan faktor adanya komunikasi, Kehidupan terasing menyebabkan
yaitu proses dengan mana informasi menyebabkan sebuah masyarakat tidak
disampaikan dari individu yang satu mengetahui perkembangan-perkembangan
kepada individu lain. Sedangkan yang apa yang terjadi pada masyarakat lain yang
dikomunikasikan adalah suatu gagasan/ide- mungkin akan dapat memperkaya
ide atau keyakinan maupun hasil budaya kebudayaannya sendiri. Hal ini juga
yang berupa fisik. Sedangkan menurut manyebabkan bahwa para warga
Robert Sutherland dkk (Dewi masyarakat terkungkung pola-pola
Wulansari2009:128) menyebutkan bahwa pemikirannya oleh tradisi.
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya b) Perkembangan ilmu pengetahuan yang
perubahan sosial adalah faktor adanya lambat.
inovsi (penemuan baru/pembaharuan), Hal ini mungkin disebabkan hidup
invensi (penemuan baru), adaptasi masyarakat tersebut terasing dan tertutup
(penyesuaian diri secara sosial dan atau mungkin karena lama dijajah oleh
budaya), adapsi (penggunaan dari masyarakat lain.
penemuan baru atau teknologi). c) Sikap masyarakat yang sangat
Berbeda lagi Selo Soemardjan dan tradisional.
Soelaeman Soemardi ( 2009: 128) Suatu sikap yang menggabung-
menyebutkan pada umumnya dapat gabungkan tradisi dan masa lampau serta
dikatakan bahwa sebab-sebab terjadinya anggapan bahwa tradisi secara mutlak tak
perubahan sosial adalah dikarenakan dapat diubah, menghambat lainnya proses
adanya pengaruh dari dalam dan luar perubahan. Keadaan tersebut akan menjadi
masyarakat. Sebab-sebab yang bersumber lebih parah apabila masyarakat yang
dari dalam masyarakat itu sendiri, misalnya bersangkutan dikuasai oleh golongan
bertambah atau berkurangnya penduduk, konservatif.
penemuan-penemuan baru (invention),
pertantangan (conflicts) antar golongan dan
5
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

d) Adanya kepentingan-kepentingan yang Mereka sangat mencurigai sesuatu yang


telah tertanam dengan kuat atau vested berasal dari Barat, karena tidak pernah bisa
interests. melupakan pengalaman-pengalaman pahit
Dalam setiap organisasi sosial yang selama penjajahan. Kebetulan unsur-unsur
mengenal sistem lapisan pasti akan ada baru kebanyakan berasal dari Barat, maka
sekelompok orang yang menikmati prasangka kian besar lantaran khawatir
kedudukan perubahan-perubahan. bahwa melalui unsur-unsur tersebut
Misalnya dalam masyarakat feodal dan penjajahan bisa masuk lagi.
juga pada masyarakat yang sedang g) Hambatan-hambatan yang bersifat
mengalami transisi. Dalam hal yang ideologis.
terakhir, ada golongan-golongan dalam Setiap usaha perubahan pada unsur-
masyarakat yang dianggap sebagai pelopor unsur kebudayaan rohaniah. Biasanya
proses transisi. Karena selalu diartikan sebagai usaha yang berlawanan
mengidentifikasikan diri dengan usaha- dengan ideologi masyarakat yang sudah
uaha dan jasa-jasanya, sukar sekali bagi menjadi dasar integrasi masyarakat
mereka untuk melepaskan kedudukannya tersebut.
di dalam suatu proses perubahan. h) Adat atau kebiasaan.
e) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan Adat atau kebiasaan merupakan
pada integrasi kebudayaan. pola-pola perilaku bagi anggota
Memang harus diakui kalau tidak masyarakat di dalam memenuhi segala
mungkin integrasi semua unsur suatu kebutuhan pokoknya. Apabila kemudian
kebudayaan bersifat sempurna. Beberapa ternyata pola-pola perilaku tersebut efektif
perkelompokan unsur-unsur tertentu lagi di dalam memenuhi kebutuhan pokok,
mempunyai derajat integrasi tinggi. krisis akan muncul. Mungkin adat atau
Maksudnya unsur-unsur luar kebiasaan yang mencakup bidang
dikhawatirkan akan menggoyahkan kepercayaan, sistem mata pencaharian,
integrasi dan menyebabkan perubahan- pembuatan rumah, cara berpakaan tertentu,
perubahan pada aspek-aspek tertentu begitu kokoh sehingga sukar untuk diubah.
masyarakat. Misalnya memotong padi dengan
f) Prasangka terhadap hal-hal baru atau menggunakan mesin akan terasa akibatnya
asing atau sikap yang tertutup. bagi tenaga kerja (terutama wanita) yang
Sikap yang demikian banyak mata pencharian tambahannya adalah
dijumpai pada masyarakat-masyarakat memotong padi dengan cara lama. Hal ini
yang pernah dijajah bangsa-bangsa Barat. merupakan suatu halangan terhadap
6
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

introduksi alat pemotong baru yang hidup dengan konstelasi dunia sekarang
sebenarnya lebih efektif dan efisien. ini. Hal itu berarti bahwa untuk mencapai
tingkat modern harus berpedoman kepada
4. Teori Modernisasi dunia sekitar yang mengalami
Moderniasai mengandung tiga kemajuan.Modernisasi yang telah dilandasi
makna. Makna paling umum sama dengan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan
seluruh jenis perubahan sosial progresif teknologi tidah hanya bersifat fisik
apabila masyarakat bergerak maju menurut material saja, melainkan lebih jauh
skala kemajuan yang diakui. Modernisasi daripada itu, yaitu dengan dilandasi oleh
meliputi proses industrialisasi, urbanisasi, sikap mental yang mendalam.
rasionalisasi, birokratisasi, demokratisasi, Sedangkan menurut Schorrl (1980),
pengaruh kapitalisme, perkembangan modernisasi adalah proses penerapan ilmu
individualisme dan motivasi untuk pengetahuan dan teknologi ke dalam semua
berprestai, meningkatnya pengaruh akal segi kehidupan manusia dengan tingkat
dan sains. Modernisasi dalam hal ini yang berbeda-beda tetapi tujuan utamanya
mencapai modernitas ini berarti proses untuk mencapai tarap hidup yang lebih
transpormasi yang dilalui masyarakat baik dan nyaman dalam arti yang seluas-
tradisional atau masyarakat prateknologi luasnya, sepanjang masih dapat diterima
untuk menjadi masyarakat yang ditandai oleh masyarakat yang bersangkutan.
oleh teknologi mesin. Berbeda lagi menurut Smith (1973),
Makna modernisasi paling khusus modernisasi adalah proses yang
hanya mengacu pada masyarakat dilandasidengan seperangkat rencana dan
terbelakang atau tertinggal dan melukiskan kebijaksanaan yang disadari untuk
upaya mereka untuk mengejar mengubah masyarakat kearah kehidupan
ketertinggalan dari masyarakat yang paling masyarakat yang kontemporer yang
maju yang hidup berdampingan dengan menurut penilaian lebih maju dalam derajat
mereka pada periode historis yang sama kehormatan tertentu.Wilbert E Moore yang
dengan masyarakat global dengan kata lain menyebutkan modernisasi adalah suatu
modernisasi melukiskan gerakan dari transformasi total kehidupan bersama yang
pinggiran menuju inti masyarakat modern. tradisional atau pra modern dalam arti
teknologi serta organisasi sosial ke arah
5. Pengertian Modernisasi pola-pola ekonomis dan politis yang
Menurut Koentjaranigrat, menjadi ciri Negara barat yang stabil.
modernisasi merupakan usaha penyesuaian Sementara menurut J W School,
7
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

modernisasi adalah suatu transformasi, Biasanya disebarkan dari mulut ke mulut


suatu perubahan masyarakat dalam segala dan kadang-kadang mengalami perubahan
aspek-aspeknya. nama atau bentuk meskipun dasarnya
sama. Jika dilihat dariakar katanya,
6. Pengertian Permainan Modern permainan tradisional tidak lain adalah
Permainan modern adalah kegiatan yang diatur oleh suatu peraturan
permainan yang berasal dari industri dan permainan yang merupakan pewarisan dari
pada umumnya menggunakan teknologi generasi terdahulu yang dilakukan manusia
dalam pembuatan serta permainannya. (anak-anak) dengan tujuan mendapat
Permainan modern biasanya berbentuk kegembiraan.
video game, baik itu dalam console Menurut Atik Soepandi, Skar dkk.
maupun komputer dan juga berbentuk (1985-1986), permainan adalah perbuatan
permainan online (online games). untuk menghibur hati baik yang
Menurut Andrew Rollings dan mempergunakan alat ataupun tidak
Ernest Adams, permainan online lebih mempergunakan alat. Sedangkan yang
tepat disebut sebagai sebuah teknologi, dimaksud tradisional adalah segala sesuatu
dibandingkan sebagai sebuah genre yang dituturkan atau diwariskan secara
permainan; sebuah mekanisme untuk turun temurun dari orang tua atau nenek
menghubungkan pemain bersama, moyang. Jadi permainan tradisional adalah
dibandingkan pola tertentu dalam sebuah segala perbuatan baik mempergunakan alat
permainan (Rolling & Adams, 2006, hal. atau tidak, yang diwariskan secara turun
770). temurun dari nenek moyang, sebagai
sarana hiburan atau untuk menyenangkan
7. Pengertian Permainan Tradisional hati.
Permainan tradisional menurut
James Danandjaja (1987) adalah salah satu 8. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan
Hilangnya Permainan Tradisional
bentuk yang berupa permainan anak-anak,
Ada beberapa faktor penyebab
yang beredar secara lisan di antara anggota
hilangnya permainan anak
kolektif tertentu, berbentuk tradisional dan
tradisional.Beberapa faktor tersebut adalah
diwarisi turun temurun serta banyak
sebagai berikut :
mempunyai variasi.Sifat atau ciri dari
a. Sarana dan tempat bermain tidak ada.
permainan tradisional anak sudah tua
b. Adanya penyempitan waktu, terlebih
usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa
lagi semakin kompleknya tuntutan
penciptanya dan darimana asalnya.
8
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

zaman terhadap anak yang semakin kondisi di lapangan tidak sekedar sajian
membebani, saja, selain itu metode kualitatif lebih peka
c. Permainan tradisional terdesak oleh dan dapat menyesuaikan diri dengan
permainan modern dari luar negeri banyak penajaman. Selain proses
dimana tidak memakan tempat, tak pengumpulan data, dalam penelitian ini
terkendala waktu baik itu siang hari, digunakan metode penelitian lapangan
pagi, sore ataupun malam bisa yaitu dengan cara mendiskripsikan
dilakukan, serta tidak perlu menunggu bagaimana orang menggambarkan dan
orang lain untuk bermain. menstrukturisasikan dunia kehidupan yang
d. Terputusnya pewarisan budaya yang diteliti.
dilakukan oleh generasi sebelumnya
dimana mereka tidak sempat mencatat, 2. Lokasi Penelitian dan Waktu
Penelitian
mendata, dan mensosialisasikan
Mengingat perubahan permainan
sebagai produk budaya masyarakatnya
pada anak-anak tidak hanya dilakukan oleh
kepada generasi di bawahnya. Budaya
anak-anak di desa Ijuk Kecamatan Belitang
instan yang sudah merasuk pada setiap
Hulu maka dalam penelitian ini
anggota masyarakat sekarang juga
dilaksanakan dengan mengambil objek dan
memberikan sumbangan hilangnya
lokasi perilaku anak-anak penggemar
permainan tradisional..
permainan game elektronik dikalangan
anak-anak di Desa Ijuk Kecamatan
Belitang Hulu. Desa Ijuk adalah salah satu
C. METODE PENELITIAN
desa yang di dalam nya terdapat berbagai
fenomena kehidupan salah satu nya adalah
1. Jenis Penelitian
perubahan permainan pada anak-anak yang
Penelitian ini tergolong penelitian
sekarang ini lebih suka permainan
kualitatif karena berusaha memahami arti
elektronik.
setiap peristiwa yang berkaitan dengan
aktivitas anak-anak di Desa Ijuk, penelitian
3. Subjek Penelitian
ini selain dilakukan proses pengambilan
Subjek penelitian adalah sumber
data juga dituntut penjelasan yang berupa
informan untuk mendapatkan data-data
uraian dan analisis yang mendalam.
mengenai masalah yang ingin kita teliti.
Penelitian yang berupa diskriptif
Penentuan informan ditetapkan dengan
diharapkan hasil penelitian nya mampu
menggunakan teknik purpasive, yaitu
memberikan gambaran riil mengenai
9
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

teknik penentuan informan dari yang pokok. Pelaksanaan wawancara dilakukan


awalnya berjumlah sedikit sehingga dengan informen kunci dari berbagai pihak
menjadi banyak yang akan berkambang terutama dari pihak anak-anak, orang tua
selama proses penelitian, hal ini dan masyarakat.
dikarenakan mungkin ada data awal yang Dokumentasi Yaitu dengan
di perolah sebelum penelitian, hal ini mengumpulkan data-data yang berkaitan
dikarenakan mungkin data awal yang dengan masalah yang diteliti seperti arsif-
diperolah belum mencukupi (Soegiyono, arsif, buku tentang pendapat, potocofi,
2012). catatan resmi dan bahan-bahan literatur
Dalam penelitian ini subjek pendukung lainnya.
penelitian adalah sebagai berikut :
 Anak-anak yang suka bermain 5. Analisis Data
permainan modern. Teknik analisis data yang digunakan dalam
 Orang tua anak yang suka bermain penelitian ini adalah menggunakan analisa
permaianan modern. model kuantitatif yaitu melalui 3 (tiga)
 Masyarakat sekitar lingkungan anak- komponen diantaranya :
anak yang suka bermain permainan  Reduksi data yaitu membuat catatan
elektronik. penting atau rangkuman inti dari data
yang diperoleh melalui wawancara dan
4. Teknik Pengumpulan Data telah kepustakaan.
Mengumpulkan data merupakan  Penyajian data yaitu menyajikan
pekerjaan penting dalam penelitian. Pada semua data dan informasi yang telah
penelitian ini proses pengumpulan data disusun dan diklasifikasikan dalam
menggunakan metode-metode penelitian. bentuk catatan dan tulisan.
Agar sesuai dengan data yang diperlukan,  Verifikasi/kesimpulan data yaitu
dalam penelitian ini diperlukan beberapa membuat kesimpulan dari data yang
metode pengumpulan data, yaitu: telah dikumpulkan untuk menjawab
Observasi dalam penelitian ini bertujuan pertanyaan dari permasalahan
untuk mengetahui bagaimana perilaku penelitian (Moleong, 2000:47).
anak-anak yang gemar bermain permainan
modern di desa Ijuk.
Wawancara merupakan teknik penelitian
yang digunakan untuk memperoleh
informasi atau keterangan dari informen
10
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

D. PEMBAHASAN perkembangannya sebut saja handpone dan


permainan modern. Perkembangan
1. Hasil Penelitian permainan modern yang sudah ada pada
saat ini sangat mempengaruhi eksistensi
a) Kronologis Permainan Tradisional
Di Desa Ijuk Kecamatan permainan tradisional.Hal ini telah
BelitangHulu Kabupaten Sekadau.
menunjukkan bahwa adanya perubahan
yang mengarah pada pudarnya nilai-nilai
Perubahan permainan pada anak-
budaya di kalangan remaja.Menurut John
anak tidak hanya terjadi di perkotaan,
Lewis dan Philip Gilin (2009) Perubahan
namun juga sudah sampai ke daerah
sosial adalah suatu variasi dari cara-cara
pedesaan. Saat ini jarang sekali terlihat
hidup yang telah diterima, karena ada
anak-anak bermain permainan tradisional
perubahan kondisi geografis, kebudayaan
hal inilah yang terjadi pada anak anak di
material, kondisi penduduk, idiologi atau
desa ijuk kecamatan belitang hulu
adanya disfusi serta penemuan-penemuan
kabupaten sekadau. Padahal hari minggu
baru dalam masyarakat. Penemuan-
merupakan hari libur mereka. Pada sekitar
penemuan baru di era seperti sekarang ini
tahun 2005 di daerah kecamatan belitang
telah merubah cara berfikir para remaja
hulu mulai didirikan tawer jaringan
khususnya di Desa Ijuk.
telekomunikasi dan mulai pada Saat itu
begitu banyak permainan-permainan
c) Perubahan Jenis Permainan
modern masuk di bawa para penjual dan
dijual di daerah kecamatan belitang hulu  Masuknya Para Penjual Keliling
kabupaten sekadau dan mulai dari itu juga Permainan.

anak-anak di desa ijuk mulai mengenal Salah satu faktor yang membuat
permainan-permainan modern seperti permainan modern berkembang di Desa
laptop, handphond dan permainan modern Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
lainnya. Sekadau, adalah masuk penjual keliling
permainan modern dari pusat kota yang
b) Perubahan Jenis Permainan ingin mengembangkan usahakan mereka
Modern menjadi Permainan
dalam meningkat pendapatan usaha
TridisionalPada Anak-Anak.
mereka. Hal ini sesuai dengan hasil
Perkembangan pada zaman saat ini
wawancara dengan bapak titus yang
tidak dapat dipisahkan dari perkembangan
mengatakan anak-anak di desa kami ini
ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
mulai mengenal alat-alat permainan
teknologi yang juga semakin pesat
11
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

modern sejak ada jaringan telekomunikasi dan menarik, membuat saya juga ikut
masuk di wilayah daerah kami dari itulah tertarik dalam memainkannya karena saya
para penjual alat-alat modern mulai masuk malu di bilang ketinggalan zaman oleh
ke desa kami dan dari itu juga anak-anak teman-teman saya. Dari pernyataan
mengenal permainan modern.Seperti hasil tersebut dapat di simpulkan bahwa
wawancara saya terhadap informan perkembangan dan ketertarikan game
pertama saya yang bernama Ferry umur 11 modern yang semakin pesat inilah yang
tahun di mengatakan bahwa:bahwa bulan buat permainan tradisional mengalami
lalu ayah saya membelikan saya lebtop, kekalahan dalam segi penjualan dan daya
dengan maksud agar saya dapat bermain beli.
lebtop tersebut atau game-game yang
terdapat di lebtop tersebut. saya sebagai  Permainan Modern Dianggap
Kurang Menarik.
anak merasa senang dan bahagia dihadiah
lebtop oleh ayah dan saya tidak perlu Menurut hasil yang diperoleh
meminjam lebtop teman saya lagi.Dari peneliti dari informan yang bernama
hasil wawancara tersebut dapat kita pahami Rivaldo umur 10 tahun kelas 5 SD, dia
bahwa inovasi yang dilakukan oleh para mengatakan bahwapermainan modern
penjual tersebut bagai bak gayung merupakan permainan yang sangat canggih
bersambut, ternyata di Desa Ijuk dan keren serta sering membuatsaya
Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten merasa tertantang untuk memainkannya
Sekadau para warga disana juga dibandingkan permainan tradisional.Hal ini
membutuhkan alat modern dalam yang membuat permainana tradisonal
kehidupan yang lebih baik bagi anak-anak menjadi kurang menarik lagi dan semakin
mereka. ditinggalkan dan anak-anak lebih memilih
untuk bermain game modern.
 Daya beli masyarakat yang
semakin meningkat.
 Jenis Permainan Modern
Menjadi Beragam Dan
Seperti hasil wawancara peneliti
LebihVariasi
terhadap salah satu warga masyarakat
Informan bernama Nasarius yang
disana, informan tersebut bernama bujun
berusia 48 tahun.Pertama-tama peneliti
berumur 12 tahun pendidikan SMP kelas
bertanya apa penyebab anak bapak lebih
VII.Saya suka permainan yang modern
suka permainan modern dibandingkan
karena banyak kawan-kawan saya yang
permainan tradisional? Beliau
suka game zaman sekarang ini yang seru
12
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

menjawabkarena lebih beragam dan dapat saya permainan yang modern merupakan

dibawa kemana-mana seperti lebtop, jenis permainan yang sangat canggih dan keren

tablet(ipad), smartphone karena benda- serta sering membuat saya merasa

benda tersebut selalu dia bawa kemana- tertantang untuk memainkannya. Perihal

mana bahkan pada saat berpergian dengan inilah yang membuat anak-anak lebih

saya dan saya sendirilah yang menyukai permainan modern dan

membelikannya. permainana tradisonal menjadi kurang

Dengan kata lain zaman sekarang menarik lagi dan semakin ditinggalkan dan

untuk memainkan game sangatlah muda anak-anak lebih memilih untuk bermain

terutama jenis game modern karena bisa game modern, karena lebih seru dan

dibawah kemana-mana untuk dimainkan menarik untuk dimainkan. Selain faktor

dan praktis. Pertanyaaan berikutnya, tersebut juga terdapat faktor lainnya yaitu,

apakah anak bapak bersedia membantu karena permain modern sudah dimiliki

pekerjaan bapak di rumah walaupun dia banyak orang atau warga Desa Ijuk

sedang bermain game modern Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten

tersebut?terkadang dia bersedia untuk Sekadau dan juga banyak dari anak-anak

membantu saya karena saya paksa, tetapi desayang memainkannya. Inilah mengapa

lebih sering anak saya tidak mau permainan modern lebih cepat berkembang

membantu saya karena terlalu sibuk dibandingkan dengan permain tradisional

dengaan permainannya dengan pada zaman sekarang ini.

smartphone.Dari pernyataan tersebut dapat


diterima hal positifnya yaitu dalam e) Dampak Positif Permainan Modern
mengawasi anak-anak dalam bermain Terhadap Anak-anak.
terutama game modern perlulah keseriusan  Tidak Menimbulkan Perselisihan
agar anak-anak kita tidak terlalu fokus Antara Anak-anak.
dalam bermain dan tidak menjadi malas. Seperti pernyataan dari informan
yang bernama Gunawan anak Desa Ijuk,
d) Permainan Modern Yang Lebih yang berusia 16 tahun tingkatkan
Menarik Dan Mudah Didapat Serta
Dapat Memperkuat Intelejensi. pendidikan SMA kelas XI, dia
mengatakanpermainan modern ini
Menurut hasil wawancara yang
membuat saya dan teman-teman dapat
diperoleh dari salah satu informan yang
menghindari perkelahian karena tidak
bernama Bujun umur 12 tahun kelas VII
terjadi adu fisik, kalau misalkan sehabis
SMP, dia mengatakan bahwa: menurut
13
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

main bola dengan sekolah lain biasanya menggunakan kemampuan otak mereka
terjadi perkelahian, tetapi dengan dari fisik, dan secara tidak langsung
permainan modern tidak. Dengan kata lain mengasah kreativitas dan ketrampilan
dengan bermainya anak-anak di Desa Ijuk mereka ikut berkembang.
Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
Sekadau, mengunakan permainan modern f) Dampak Negatif Permainan
Elektronik Terhadap Anak-anak.
membuat mereka dapat mengurangi kontak
fisik yang dikhawatirkan berujung pada  Kurangnya Sikap Kerjasama
perkelahian dapat diminimalisirkan untuk Dan Meningkatkan Rasa Malas

tidak terjadi. Dampak buruk tersebut adalah


membuat anak menjadi malas daam
 Membuat Anak Menjadi Kreatif dan berbagai baik itu belajar, membantu orang
Meningkatkan Keterampilan.
tua dan berinteraksi dengan orang lain.
Berdasarkan informasi yang Berdasarkan informasi yang peneliti
peneliti dapatkan dari Ferry, ia dapatkan dari Ferry, ia mengatakan
mengatakanmenurut saya manfaat menurut saya dampak permainan modern,
permainan modern, yaitu kami sebagai yaitu dampak mereka sering terlena dan
anak-anak merasa tidak ketinggalan zaman kecanduan terkadang lupa belajar dan
di dalam memainkan permainan modern mengerjakan PR, serta membantu orang
seperti laptop, tablet dan hape canggih. tua.
Dengan munculnya permainan Perubahan pola permainan dari
modern, maka eksistensi dari permainan permainan tradisional ke arah permainan
tradisional pun menjadi berkurang.Dalam modern di Desa Ijuk Kecamatan Belitang
penelitian ini, peneliti menemukan bahwa Hulu Kabupaten Sekadau, menyebabkan
permainan modern memiliki satu ciri perubahan pada diri anak-anak. Permainan
khusus yakni, lebih banyak mengolah otak anak-anak yang berpola tradisional sarat
dalam bermain. Berbeda halnya dengan dengan nilai kejujuran, kebersamaan,
permainan tradisional yang banyak kelompakan, solidaritas, kerjasama,
mengarah pada aktivitas fisik.Secara tidak keuletan dan olah fisik.Namun, permainan
langsung dengan metode permainan modern saat ini membuat anak-anak
modern yang lebih banyak menggunakan mengalami kekurangan komunikasi dengan
pikiran. inilah yang membuat anak-anak di teman sebayanya atau lebih condong ke
Desa Ijuk Kecamatan Belitang Hulu sifat individualistik.
Kabupaten Sekadau menjadi lebih banyak
14
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

 Menimbulkan Kerusakan Mata dan mengurung diri dirumah seperti anak


Kesehatan saudara saya. Hasil penelitian yang telah
Dampak perubahan pola permainan dilakukan peneliti dapat memahami satu
anak-anak di Desa Ijuk Kecamatan hal, bahwa apabila seseorang telah terbiasa
Belitang Hulu Kabupaten Sekadau, dari menyendiri baik dalam bermain atau pun
tradisional ke modern terhadap kesehatan bergaul, menurut salah satu tokoh di Desa
yaitu antara lain gangguan kesehatan mata, Ijuk Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
penurunan aktivitas otak, mengganggu Sekadau, Lafinus akan terbawa ke waktu
pola tidur anak, berkurangnya metabolisme dia dewasa dan cara dia bergaulan yang
tubuh dan sebagainya. Menurut salah satu lebih banyak untuk menyendiri akibat
informan peneliti yang bernama Titus sudah terbiasa. Dikawatirkan di waktu
dampak buruk dari permaianan modern kedepannya anak tersebut mengalami
terhadap kesehatan adalahapabila anak kesulitan dalam berinteraksi sosial dengan
terlalu sering menghadap ke monitor atau sesama, cenderung lebih suka menyendiri
TV, itu akan merusaka mata mereka dan ketimbang bergaul dengan yang lainnya.
juga permainan ini tidak membuat anak
mengeluarkan keringat agar sehat, berbeda
dengan permainan tradisional yang E. PENUTUP
kebanyakan mengunakan fisik atau
gerekan tubuh.Disini dapat kita pahami a) Kesimpulan
bahwa permainan tradisional menurut Perubahan yang terjadi di Desa Ijuk
bapak Titus memiliki dampak kesehatan Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten
yang lebih baik dibandingkan dengan Sekadau, dari permainan tradisional
permainan modern. menjadi permainan modern adalah karena
berbagai aspek yaitu : semakin banyak

 Kurangnya kontak dengan Orang penjual-penjual permaian modern yang

Lain menjual prodak dagangannya di Desa Ijuk

Menurut salah satu informan peneliti Kecamatan Belitang Hulu Kabupaten

bernama Lafinus banunu dia menagatakan Sekadau, daya beli masyarakat yang

bahwaanak yang biasa bermain sendiri, semakin tinggi terhadap permaian modern,

biasa menjadi pemalu dan kurang percaya inilah merupakan faktor penyebab

diri dalam bergaul, akibat dari terlalu perubahan permainan dari tradisional

sering bermain sendirian dan lebih banyak menjadi modern di Desa Ijuk Kecamatan
Belitang Hulu Kabupaten Sekadau. Selain
15
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

itu juga terdapat dampak-dampak dari F. REFERENSI


perubahan permainan tradisional menjadi
modern. Baik itu dampak positif ataupun 1. Buku-buku:

dampak negatif.
Donatianus. B. (2011). Teori Ilmu Sosial &
Perubahan, STAIN Pontianak: Press
b) Saran (anggota IKAPI).

Karena perubahan adalah sesuatu


Harun. R (2011). Perspektif Dominan, Kaji
yang wajar dalam kehidupan ini, tetapi Ulang, dan Teori Kritis. Jakarta: PT.
bagi anak-anak dalam menyikapi RajaGrapindo Persada.
perubahan-perubahan ini harus dibantu
Soekanto. S.( 2012). Sosiologi Suatu
dengan pengawasan dan bimbingan orang Pengantar. Jakarta: PT. RajaGrafindo
tua, agar anak-anak lebih terarahkan dalam Persada.
megikuti perubahan ini dan memperoleh
Sztompka.P.( 2007). Sosiologi Perubahan
manfaatnya dan di harapkan supaya Sosial. Jakarta: Prenada.
pernainan tradisional tidak di tinggalkan
karna permainan tradisional adalah Setiadi. E.(2012). Ilmu Sosial Budaya
Dasar. Jakarta: Kencana.
permainan yang mendidik anak-anak
supaya terus dapat bersosialisasi dalam Soelaeman. (1990). Ilmu budaya
kehidupan sosial, permainan tradisional dasarsuatu pengantar. Bandung: PT.
ERESCO-Anggota IKAPI.
merupakan budaya negara kita yang di
wariskan secara turun temurun. Diharapkan Martono. N. Sosiologi Perubahan Sosial.
kepada pemerintah dan masyarakat supaya Perspektif Klasik, Modern, Posmodern dan
Poskolonial. Jakarta: Raja Grafindo
tetap terus melestarikan budaya bangsa
Persada.
Indonesia yang kita cintai ini.
Dalam segala sesuatu pastilah memiliki 2. Sumber Internet
dampak yang akan diterima baik itu positif
Alvianto. S. (2012). Permainan
ataupun negatif, yang semua itu kembali
tradisional. http://alvianto.com
lagi pada individu-individu dan orang
sekitar mereka dalam menyikapinya. Hamzuri. Permainan tradisional menurut
kamus besar bahasa indonesia. Diterbitkan
Manfaat baik ataupun buruk yang akan kita
oleh
peroleh yang menentukan adalah kita derektoratjendralkebudayaan.http://books.g
sendiri, oogle.co.id/books?=TVdDcgAAQAJ&lpg.
Prabowo. S. (2010). Game Elektronik Dan
Pengaruhnya Pada Prestasi Akademik

16
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
Sociologique, Jurnal S-1 Sosiologi Volume 3 Nomor4 Edisi Desember 2015
http://jurmafis.untan.ac.iid

Anak.http://sigit0704244.wordpres.com/20
10/06/.

17
WILLIAM TEDI, NIM. E51109030
Program Studi Sosiologi Fisip UNTAN
KEMENTERIAN ·
RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PENGELOLA JURNAL MAHASISW A
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak Kotak Pos 78124
Homepage: http://urmafis.untan.ac.id

LEMBAR PERNYAT AAN PERSETUJUAN UNGGAH I PUBLIKASI


KARYA ILMIAH UNTUK JURNAL ELEKTRONIK MAHASISWA

Sebagai sivitas akademika Universitas Tanjungpura, yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama Lengkap : WILLIAM TEDI


NIM I Periode lulus : E511090301lI
Tanggal Lulus : 27 Oktober 2015
Fakultasl Jurusan : ISIP I SOSIOLOGI
Esmail addres/ HP : Tediwilliam@yahoo.cojdl085654400635

demi pengembangan ilmu pengetahuan dan pemenuhan syarat administratif kelulusan mahasiswa (S 1),
menyetujui untuk memberikan kepada Pengelola Jurnal Mahasiswa Sosiologique*) pada Program Studi
SOSIOLOGI Fakultas Ihnu sosial dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura, Hak Bebas Royalti Non-
eksklusif (Non-exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul**) :

PERUBAHAN JENIS PERMAINAN TRADISIONAL MENJADI PERMAINAN MODERN


PADA ANAK-ANAK DI DES A IJUK KECAMATAN BELITANG HULU KABUPATEN SEKADAU

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-eksklusif ini, Pengelola
Jurnal berhak menyimpan, mengalih-media/ format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data
(database), mendistribusikannya, dan menampilkan/ mempublikasikannya di Internet atau media lain):

[:J Secarafulltex
C£1 content artikel sesuai dengan standar penulis jurnal yang berlaku.

untuk kepentingan akademis tanpa tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulisl pencipta dan atau penerbit yang bersangkutan.

Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Pengelola Jurnal, segal a bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam karya ilmiah saya ini.

Dibuat di : Pontianak
Pada tanggal :- 25 Januari 2016

.#f
WILLIAM TEDI
NIM. E51l09030

Catatan :
*tulis nama jurnal sesuai prodi masing-masing
(PublikaiGovernanceIAspirasiISociodevISosiologique)

Setelah mendapat persetujuan dari pengelola Jurnal, berkas ini harus di scan dalam format PDF dan
dilampirkan pada step4 upload supplementary sesuai proses unggah penyerahan berkas (submission
author) .

Anda mungkin juga menyukai