Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya Di Desa Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng
Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Swadaya Di Desa Banyuning Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
TABANAN
2016
i
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TABANAN
TABANAN
2016
i
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
DAFTAR TABEL............................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
iii
iii
No. 06/Per/M/KUKM/V/2006.................................................. 18
iv
iv
5.1 Simpulan.................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
v
DAFTAR TABEL
vi
vi
DAFTAR GAMBAR
Swadaya.................................................................................................. 21
vii
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
2. Laporan Keuangan Laba Rugi KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi adalah salah satu bentuk usaha berbadan hukum yang berdiri di
prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas
berada dilini terakhir. Oleh karena itu, dalam rangka menggalang dan
memiliki kinerja usaha yang tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah
digunakan untuk mengetahui kinerja keuangan koperasi agar pihak koperasi dapat
melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai tujuan koperasi pada
1
2
koperasi adalah usaha yang sesuai dengan demokrasi ekonomi, karena didalam
Pancasila dan UUD 1945. Di dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 ditegaskan bahwa
sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang dikenal
sebagai golongan ekonomi lemah. Strata ini biasanya berasal dari kelompok
suatu fenomena tersendiri, sebab tidak satu lembaga sejenis lainnya yang mampu
ekonomi lainnya.
3
dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari
Perkembangan koperasi naik dari tahun 2010 sampai tahun 2014. Pada tahun 2010
jumlah koperasi tercatat sebanyak 3.689 unit, sementara hingga tahun 2014
dikelola oleh koperasi. Koperasi tersebut adalah salah satu bentuk perusahaan
swasta yang dimiliki oleh lebih dari satu orang. Sebagai salah satu perusahaan,
koperasi memiliki tujuan yang berbeda dari tujuan perusahaan pada umumnya.
pihak koperasi dapat melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik sesuai
dengan tujuan koperasi pada umumnya. Koperasi merupakan salah satu bentuk
harus dibangun untuk menciptakan usaha dan pelayanan dalam menciptakan azas
koperasi.
4
daftar finansial yang berkaitan langsung dengan posisi keuangan dan operasi
adalah pendapatan dan biaya, yang tercermin dalam laba/rugi bersih koperasi.
analisis pada laporan dan data keuangan dalam rangka untuk memperoleh ukuran
dan hubungan yang berarti dan berguna dalam proses pengambilan keputusan
menjadi informasi.
Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam analisis laporan keuangan
misalnya sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan di masa
suatu analisis, dimana salah satunya adalah analisis rasio. Menurut Van Horne
angka akutansi dan diperoleh dengan membagi antara satu angka dengan angka
kinerja perusahaan. Dari hasil rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan
Analisis rasio merupakan salah satu dari teknik analisis yang dapat
kondisi tertentu.
rasio yang dapat memberikan pandangan yang lebih baik tentang kondisi
(rentabilitas).
para anggota dalam bentuk simpan pokok, wajib, cadangan, dan donasi. Dana
nantinya akan disalurkan kepada anggota dalam bentuk kredit. Kredit tersebut
pada umumnya dipergunakan oleh anggota untuk modal kerja atau konsumsi.
Melalui kegiatan ini Koperasi Simpan Pinjam Swadaya memperoleh SHU (Sisa
Hasil Usaha) yang dibagikan kepada para anggotanya setiap akhir tahun.
Berdasarkan laporan keuangan yang telah ada, pada tahun 2010 sampai
2014 terjadi peningkatan pada aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban lancar,
kewajiban jangka panjang dan modal sendiri namun masih berfluktuasi SHU.
Simpan Pinjam Swadaya tersebut, maka dari itu perlu dilakukan analisis agar
koperasi.
Kabupaten Buleleng.
7
1. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan
2. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan
3. Bagaimana kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014 berdasarkan
rasio rentabilitas ?
1. Untuk mengetahui kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014
2. Untuk mengetahui kinerja Keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014
3. Untuk mengetahui kinerja keuangan KSP Swadaya tahun 2010 s.d 2014
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Koperasi berasal dari bahasa latin cooperere yang dalam Inggris menjadi
hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan. Tujuan koperasi yaitu menjadikan kondisi sosial
Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang mana menyebutkan bahwa jenis koperasi
jelas keanggotaan dan kegiatan usaha. Dasar untuk menentukan jenis koperasi
dengan badan usaha bukan koperasi yang mengutamakan modal dan berusaha
9
10
tahun 1992 yang berlaku di Indonesia saat ini adalah sebagai berikut :
3. pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha
masing-masing anggota.
5. kemandirian.
6. pendidikan Perkoperasian.
kawan dan kesadaran diri sendiri), dan Landasan Struktural dan Gerak (UUD
Selain itu juga, menurut UU No. 25 tahun 1992 Pasal 5 disebutkan bahwa Azas
anggota (andil anggota tersebut dalam koperasi) pemberian balas jasa yang
11
demokrasi ekonomi.
Prinsip koperasi dapat dilihat dalam Bab III bagian kedua pasal 5 UU RI
3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya
5. Kemandirian.
12
saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dalam definisi Jumingan (2006),
laporan keuangan merupakan hasil refleksi dari sekian banyak transaksi yang
ditafsirkan untuk kepentingan manajemen dan pihak lain yang menaruh perhatian
Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Arifin (2007) (dalam Alphasti
Rasi Destiadi, 2010) dalam bukunya bahwa laporan keuangan merupakan bagian
laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Disusun
pengertian yang mendalam tentang laporan keuangan itu sendiri dalam bentuk-
bentuk maupun prinsip yang terkandung dalam laporan keuangan adalah sebagai
berikut:
13
1. Neraca
menunjukkan tentang macam atau tipe perusahaan, posisi keuangan, nilai absolut,
tunai, daya pinjam, serta perkembangan dari perusahaan. Neraca adalah laporan
dalam laporan keuangan ada tiga laporan yaitu: neraca, laporan laba rugi, dan
laporan kas. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian atau definisi
a) Aktiva
dalam waktu satu tahun atau kurang sesuai dengan siklus normal
termasuk dalam aktiva lancar adalah kas atau setara kas, investasi jangka
resources), aktiva tidak berwujud (goodwill, hak sewa, hak paten, hak
b) Kewajiban
perusahaan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang (Arifin, 2007)
lancar adalah pinjaman jangka pendek, wesel bayar, hutang usaha, hutang
kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun, dan
c) Ekuitas
tersedia untuk dijual, selisih penilaian kembali aktiva tetap, opsi saham, saldo
dalam banyak literatur akuntansi diturunkan dari istilah profit and loss statement,
perusahaan. Menurut James C Van Horne (1997), laporan rugi laba (perhitungan
hasil usaha) adalah ringkasan pendapatan dan biaya perusahaan selama periode
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena jika informasi akuntansi
dipakai sebagai salah satu dasar penilaian kinerja, maka informasi yang
dalam mencapai sasaran organisasi dan memenuhi standar perilaku yang telah
Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang
diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja pada waktu serta penghargaan, baik
2008).
sebagai berikut:
1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu
kegiatannya.
hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui
dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau
laporan keuangan digunakan beberapa metode dan teknik yang dijadikan dasar
18
2. Analisis rasio (membandingkan rasio saat ini, masa lalu dan masa yang akan
kesehatan perusahaan. Alat yang biasa digunakan adalah rasio keuangan. Oleh
karena itu dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis rasio yaitu
klasifikasi koperasi.
M/KUKM/V/2006
keuangan rasio rata-rata dari perusahaan yang sejenis. Melalui rasio ini akan
keuangan suatu perusahaan yang berpedoman pada Peraturan Menteri dan KUKM
berdasarkan informasi modal kerja dari pos aktiva lancar dan hutang lancar.
dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Rasio lancar dihitung dengan cara
jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang atau dibiayai oleh pihak luar.
Data yang digunakan untuk analisis rasio solvabilitas adalah neraca dan
(a) Total debt to total assets ratio (rasio total utang terhadap total aktiva),
kebutuhan dana yang dibelanjai dengan debt. Dalam hal ini, debt yang
Rentabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang
berguna dalam menilai keefektifan dari operasi sebuah perusahaan, tetapi rasio
keuangan yang paling penting atau jumlah akhir (bottom line) yang diukur
dengan membagi laba bersih dengan ekuitas atau modal sendiri. Return on
Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan neraca dan
laporan rugi laba. Pada laporan neraca dan laporan rugi laba digunakan analisis
Ukuran rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar (current ratio).
Ukuran rasio solvabilitas yang digunakan adalah total debt to equity ratio,.
Ukuran rasio rentabilitas yang digunakan adalah return on equity (ROE). Setelah
itu dapat ditarik kesimpulan yang nantinya diharapkan dapat menjadi bahan
KSP Swadaya
1. Neraca
2. Rugi Laba
Kesimpulan
Rekomendasi
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran Teoritis Analisis Kinerja keuangan pada
Koperasi Simpan Pinjam Swadaya
22
BAB III
METODE PENELITIAN
2. Belum ada penelitian kinerja keuangan dari awal terbentuk KSP Swadaya
untuk menghindari kesalahan dalam mengartikan variabel yang diteliti, berikut ini
22
23
1. Laporan keuangan adalah neraca dan laporan rugi laba KSP Swadaya dari
2. melihat kecenderungan pergerakan setiap neraca dan rugi laba dalam laporan
keuangan.
adalah:
1) Data kuantitatif merupakan data yang dinyatakan dengan angka seperti data
laporan keuangan KSP Swadaya yang terdiri dari neraca dan perhitungan hasil
usaha tahun 2010 sampai tahun 2014 yang bersumber dari data sekunder dan
data primer.
2) Data kualitatif merupakan data yang tidak dapat dihitung dengan satuan hitung
adalah:
1. Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya
Dalam penelitian ini data primer yang dimaksud adalah berupa sejarah
koperasi.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Adapun data sekunder yang
yang diteliti, yang menjadi informan kunci yaitu Manager Koperasi Simpan
sumber tertentu. Dalam hal ini penulis mempelajari buku-buku literatur yang
proporsi pada pos-pos dalam laporan neraca, laba rugi dan arus kas.
membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya dalam laporan keuangan
yang sama dengan tahun yang sama. Dalam menganalisis rasio keuangan, sebagai
standar dalam menilai kinerja keuangan pada penelitian ini digunakan standar
yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM
neraca dan rugi laba, kemudian ditabulasi berdasarkan masing-masing rasio dan
26
tahun tanpa uji statistik. Adapun cara menilai kinerja keuangan dengan cara
perhitungan dari rasio yang terbagi dari tiga kelompok rasio sebagai berikut:
1 Rasio likuiditas
a. Rasio lancar (current ratio), dihitung dengan cara membagi aktiva lancar
aktiva lancar
100%
hutang lancar
Buruk = 125%
2 Rasio solvabilitas
a. Total Debt to Total Assets Ratio, dihitung dengan cara membagi total
total hutang
x 100%
total aktiva
Buruk = >80%
27
3 Rasio rentabilitas
Buruk = <3%
28
BAB IV
mencangkup lima banjar Desa yaitu Banjar Lingkungan Tengah, Banjar Utara,
28
29
mandat kepada tiga orang dari anggota untuk menandatangani akte pendirian KSP
April 2002. Jumlah anggota pada awal berdirinya sebanyak 25 orang termasuk
pengurus. Adapun susunan pengurus KSP Swadaya periode tahun 2010 sampai
A. Jumlah Anggota
Sampai akhir tahun 2014 anggota yang terdaftar sebanyak 54 orang, dengan
B. Pengurus
C. Badan Pengawas
D. Pegawai/Karyawan
Bagian Kredit :
Bagian Kolektor :
1. Putu Ariani
2. Luh Andriasi
ada dalam koperasi tersebut. Dalam skema struktur organisasi dapat dilihat
skema.
Jawab dari pimpinan teratas sampai paling bawah. Skema ini dapat juga berfungsi
sebagai gambaran secara umum orang yang bertanggung jawab terhadap koperasi
wewenang dan tanggung jawab antar satu bidang dengan bidang lainnya yang
Rapat Anggota
Pengurus Pengawas
Ketua
Bendahara Sekretaris
Manajer
Aanggota
Gambar 4.1
1. Rapat Anggota
Anggota harus hadir pada waktu yang telah ditentukan untuk membahas
mencapai tujuan.
2. Pengurus
anggota dalam mengelola koperasi. Pengurus KSP Swadaya terdiri atas ketua,
3. Pengawas
pembina dipilih oleh anggota dalam rapat anggota. Koperasi yang dipimpin
kebijakan pengurus dengan tujuan mendidik dan membina lebih teliti serta
4. Manajer
usaha KSP agar dapat berjalan secara efektif dan efisien. Manajer juga
hanya dalam kemampuan akademis saja tapi dilihat dari pengalaman dan
5. Pegawai/Karyawan
6. Anggota
Anggota memiliki kewajiban dan hak yang sama kepada KSP sebagaimana
Modal merupakan hal yang penting dalam setiap usaha koperasi. Koperasi
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya kalau tidak ada modal. Modal KSP
Swadaya terdiri atas modal sendiri dan modal luar. Modal sendiri dapat dikatakan
34
modal internal karena modal berasal dari bagian sisa hasil usaha yang tidak
dibagikan kepada anggota dimasukkan sebagai modal cadangan. Sifat dari modal
ini adalah tertanam dalam waktu yang tidak terbatas. Modal Sendiri KSP Swadaya
dan sisa hasil usaha. Sedangkan modal luar terdiri dari pinjaman bank dan
Kekayaan koperasi yang sebagian besar berasal dari modal sendiri jauh
lebih baik bagi kesinanbungan koperasi. Hal ini tidak hanya akan memberi nilai
likuiditas yang tinggi bagi koperasi juga dapat memberikan kepercayaan jaminan
Tabel 4.1.
Perkembangan aset KSP Swadaya
Dalam rupiah
Modal Sendiri
2010 2011 2012 2013 2014
Berdasarkan Tabel 4.1 tampak bahwa modal sendiri KSP Swadaya Selama
lima tahun terakhir yaitu 2010 sampai tahun 2014 mengalami kenaikan Total
modal sendiri tertinggi terjadi pada tahun 2014, hal ini disebabkan karena semakin
banyaknya anggota KSP yang aktif sehingga simpanan wajibnya menjadi semakin
meningkat. Modal yang dimiliki KSP Swadaya ini akan digunakan untuk
mensejahterakan anggotanya.
SHU merupakan sisa hasil usaha dari sebuah koperasi yang akan
anggotanya. Secara umum para anggota KSP melihat perkembangan sebuah KSP
melalui besarnya SHU yang diperoleh setiap tahunnya, sebagian besar para
anggota menganggap bahwa semakin besar SHU yang diperoleh, maka pengurus
Tabel 4.2
Perkembangan SHU KSP Swadaya dari Tahun 2010 s.d 2014
2010 5.889.800
2011 7.998.900
2012 9.896.900
2013 12.585.600
2014 15.995.800
tahun 2010 sampai 2014. Ini menunjukkan bahwa penggunaan modal sendiri
keuangan (neraca dan laporan rugi-laba) selama lima tahun terakhir, yaitu tahun
2010 sampai tahun 2014. Data dianalisis berdasarkan rasio-rasio keuangan, yaitu:
rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio rentabilitas. Dalam penilaian KSP
KUKM/V/2006
kewajiban jangka pendek tepat pada waktunya. Hasil analisis rasio likuiditas
ditunjukan oleh besar kecilnya aktiva lancar, yaitu aktiva yang mudah untuk
diubah menjadi kas. Rasio yang tinggi berarti ada kelebihan dana kas atau aktiva
lancar lainnya yang akan mempengaruhi profitabilitas dan rasio yang rendah
perhitungan analisis rasio likuiditas diketahui bahwa rasio likuiditas berubah dari
jangka waktu lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Nilai
Current Ratio berkisar antara 251% sampai dengan 216 %.. Hasil perhitungan
Tabel 4.3 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Likuiditas KSP Swadayai tahun
Current Ratio 107,% 109 % 107% 107% 107% 107% Kurang baik
Pada Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa current ratio tertinggi ada pada
tahun 2011, yakni sebesar 109%. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan KSP
Swadaya untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva
lancar adalah setiap Rp 100 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar
kecuali di tahun 2012, keadaan menunjukan penurunan dibanding tahun 2011 itu
disebabkan KSP menambah hutang lancarnya jauh lebih besar dari tambahan
aktiva lancar.
tetap baik
kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang. Rasio ini menyangkut jaminan,
yang mengukur seberapa jauh KSP Swadaya dibiayai pihak luar (kreditur). Rasio
hutangnya. Semakin tinggi rasio ini maka semakin besar resiko yang dihadapi dan
investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Hasil perhitungan
38
berfluktuasi dalam jangka lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014. Nilai
Total Debt to Total Asset Ratio berkisar antara 38 % sampai dengan 44 %. Nilai
Tabel 4.4 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Solvabilitas KSP Swadaya tahun
Rata- Kriteria
Solvabilitas 2010 2011 2012 2013 2014
rata rata-rata
Pada Tabel 4.4 menunjukkan Ratio tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu
sebesar 54 %.,dan terendah pada tahun 2010 sebesar 50 % Hal ini berarti semakin
kecil resiko yang dihadapi KSP Swadaya. Lain kata bahwa Koperasi Swadaya
mampu mengatasi total hutangnya. Walaupun terjadi kenaikan total hutang tetapi
1. Return of Equity
memperoleh laba dalam hubungannya pendapatan, asset, maupun laba bagi modal
sendiri. Rasio ini digunakan untuk mengukur hasil akhir dari sejumlah
jangka waktu lima tahun, yaitu tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Nilai
return of equity berkisar antara 1.04 % sampai dengan 1.23% Hasil perhitungan
Tabel 4.5 Perhitungan Analisis Rasio Keuangan Rentabilitas KSP Swadaya Tahun
Kriteria rata-
Profitabilitas 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata
rata
Return of Equity 6,27 5,79 6,64 7,84 7,62 6,83 Kurang baik
tahun 2013 dan terendah pada tahun 2010. Kenaikan yang terjadi pada tahun 2013
ini dipengaruhi oleh kenaikan SHU setelah pajak yangg begitu besar
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sebelumnya maka dapat disimpulkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut
Kinerja KSP Swadaya selama lima tahun terakhir, yaitu tahun 2010 sampai tahun
2014 pada umumnya baik artinya sudah memenuhi kriteria KSP Mandiri.
Swadaya dari tahun 2010 sampai tahun 2014 adalah sebagai berikut.
2014 nilai yang dicapai pada umumnya kurang baik lebih berada diantara
107% sampai 109% sesuai dengan klasifikasi koperasi. Hal ini menunjukkan
membangun koperasi.. Nilai current ratio tahun 2011 merupakan tahun yang
tertinggi yaitu sebesar 109% dan nilai terendah sebesar 107%. Pada tahun
2010.
modal sendiri adalah baik ( antara 50% dan 51%), dengan rasio tertinggi pada
tahun 2012 sebesar 54% dan dan terkecil tahun 2011 sebesar 50% dan t
baik yaitu berada diantara nilai 6%-8% tapi masih dikatakan kurang dari
target baik. Nilai return of equity tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar
7.83% dan terendah tahun 2011 yang hanya sebesar 5.796%. Secara
40
41
sebagai berikut ::
1. Bagi pihak KSP Swadaya hendaknya mempertahankan rasio yang sudah baik,
2. Nilai likuiditas perlu dijaga kestabilannya antara 200% sampai 250 % dengan
cara memanfaatkan aktiva lancar yang berupa kas dan deposito untuk
kegiatan KSP Swadaya yang dikelola oleh pihak KSP yang pada akhirnya
semakin meningkat.
42
DAFTAR PUSTAKA
Agus, 2006. Kinerja Keuangan PT. BPR Sinar Menara Kuta dilihat dari Analisis
Du Pont selama kurun waktu 2001 s.d 2005. Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Udayana.
Alwi Syafarudin, Drs, Ms. 1993. Alat-alat Analisis Pembelanjaan. Edisi Tiga.
Yogyakarta: Andi Offset.
Arifin, J. 2007. Cara Cerdas Menilai Kinerja Perusahaan (Aspek Finansial dan
Non Finansial) Berbasis Komputer. Elex Media Komputindo. Jakarta.
Endah Virani. 2013. Pengaruh Sktuktur Modal dan Likuiditas Terhadap Nilai
Perusahan Pada PT. Smartfren Telecom Tbk Periode 2006-2011. Skripsi.
Universitas Pendidikan Indonesia
Frans Novi Hardi. 2011. Analisis Kinerja Keuangan Pada Koperasi Kerinci
Lestari Pangkalan Kerinci tahun 2006- 2010. Skripsi. Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Riau.
Pengurus KSP Pandan Wangi. 2009. Laporan Keuangan KSP Pandan Wangi
Tahun 2009. Karangasem.
Pengurus KSP Pandan Wangi. 2010. Laporan Keuangan KSP Pandan Wangi
Tahun 2010. Karangasem.
Pengurus KSP Pandan Wangi. 2011. Laporan Keuangan KSP Pandan Wangi
Tahun 2011. Karangasem.
Pengurus KSP Pandan Wangi. 2012. Laporan Keuangan KSP Pandan Wangi
Tahun 2012. Karangasem.
Pengurus KSP Pandan Wangi. 2013. Laporan Keuangan KSP Pandan Wangi
Tahun 2013. Karangasem.
Soedoyono. 1991.
Sofyan Syafri Harahap. 2007. “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada
44
Aktiva Tetap
PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang Tabungan 450.569.500 471.101.000 727.225.900 724.567.200 929.949.800
Total hutang lancar 450.569.500 471.101.000 727.225.900 724.567.200 929.949.800
1
2
Lampiran 2. Laporan Keuangan Laba Rugi KSP Swadaya Tahun 2010 s.d 2014 (dalam Rupiah)
BEBAN POKOK
Biaya Bunga Tabungan 50.000.000 82.798.200 85.798.800 94.950.200 95.950.900
Lampiran 3. Perhitungan Analisis Rasio Berdasarkan Laporan Keuangan KSP Swadaya Tahun 2010
s.d 2014
1. Rasio Likuiditas
1. 100%
. .
(a) 2010 100% = 107,180 %
. .
. . .
(b) 2011 100% = 109,659 %
. . .
. . .
(c) 2012 100% = 107,731 %
. . .
. . .
(d) 2013 100% = 107,553%
. . .
. . .
(e) 2014 100% = 107.604 %
. . .
2. Rasio Solvabilitas
1) 100%
. .
(a) 2010 100% = 53,39 %
. . .
. .
(b) 2011 100% = 50,37 %
. . .
. .
(c) 2012 100% = 53,54 %
. . .
. .
(d) 2013 100% = 50,70 %
. . .
. . .
(f) 2014 100% = 50,98 %
. . .
3. Rasio Rentabilitas
1) 100%
. ,
(a) 2010 100% = .6.27 %
. .
. .
(b) 2011 100% = 5.79 %
.
. .
(c) 2012 100% = .6.63 %
. .
. .
(d) 2013 100% = 7.83 %
. .
. .
(e) 2014 100% = 7.62 %
. .