Anda di halaman 1dari 3

Jawaban No.

2. Identifikasi penulisan surat lamaran pekerjaan secara sistematika dan tujuannya adalah:

1. Tempat & Tanggal

Berbeda dengan surat dinas, surat lamaran pekerjaan tidak memerlukan KOP surat. Pada bagian
paling atas, Pinters bisa langsung menuliskan tempat dan tanggal penulisan surat secara lengkap.

Contoh: Yogyakarta, 29 Agustus 2020

Penulisannya lengkap, tidak ada yang disingkat. Pada bagian akhir tidak diberi titik. Posisi
umumnya ada di sebelah kanan, bisa juga di bagian kiri.

2. Hal dan Lampiran

Setelah tanggal, di bawahnya adalah Hal dan Lampiran. Posisinya ada di bagian kiri.

Hal biasanya diisi dengan Lamaran Pekerjaan dan Lampiran diisi dengan jumlah dokumen yang
terlampir.

3. Tujuan Surat

Selanjutnya adalah kepada siapa surat tersebut ditujukan. Tidak perlu menggunakan “Kepada”.
Langsung tulis saja “Yth. Penerima surat Lamaran”.

Biasanya penerima surat lamaran hanya menyatakan jabatan. Pelamar hanya perlu menuliskan
jabatannya, tidak usah menggunakan Bapak atau Ibu.

Penulisan “Jalan” jangan disingkat. Penulisan alamat usahakan tidak lebih dari 3 baris.

Pinters tidak perlu menggunakan tanda baca titik pada akhir setiap baris.

Contoh:

Yth. Manajer HRD PT. XYZ


Jalan Panembahan Senopati Nomor 20 Yogyakarta 55000

4. Salam Pembuka

Sebelum masuk bagian isi, tuliskan lebih dahulu salam pembuka. Lebih baik menggunakan
salam universal.

“Dengan hormat,” adalah salam pembuka yang umum digunakan. Tambahkan tanda koma
setelah salam pembuka. Tidak perlu ditulis menjorok ke dalam.
5. Alinea Pembuka

Pada alinea pembuka, Pinters bisa menuliskan darimana kamu mendapatkan informasi lowongan
pekerjaan.

Contoh:

Sehubungan dengan informasi lowongan kerja di website official PT. XYZ, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:

6. Bagian Isi

Pada bagian isi, biasanya terbagi dalam 3 hal, yaitu: identitas, maksud surat lamaran kerja, dan
berkas-berkas lamaran kerja.

Pada bagian identitas, tuliskan informasi yang sekiranya perlu misalnya: Nama lengkap, jenis
kelamin, TTL, pendidikan terakhir & jurusannya, dan kontak (email & nomor HP).

Setelah menuliskan identitas, Pinters bisa menuliskan maksud dari surat lamaran. Kamu juga
bisa menyampaikan beberapa skill atau suatu kondisi yang bisa menarik minat tim recruiter.

Contoh:

Bermaksud untuk melamar pada posisi Web Programmer. Saya sudah 2 tahun berpengalaman di
bidang tersebut dan menguasai html, jquery, javascript, bootstrap, wordpress, php, dll sebagai
penunjang pekerjaan. Saya cukup disiplin dengan deadline, bisa bekerja dalam tim, memiliki
motivasi belajar tinggi, dan siap ditempatkan di cabang manapun.

Setelahnya, Pinters bisa menuliskan lampiran berkas lamaran kerja misalnya: CV, ijazah
terakhir, KTP, sertifikat, SKCK, Kartu Kuning dll.

7. Bagian Penutup

Bagian penutup pada surat lamaran kerja biasanya berisi harapan supaya diterima dan ucapan
terima kasih.

Contoh:

Demikian surat ini saya buat. Besar harapan saya supaya bisa diterima dan menjadi bagian dari
PT. XYZ. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.

8. Tanda Tangan & Nama

Nah, sudah masuk bagian paling akhir yaitu tanda tangan dan juga nama terang. Sebelum tanda
tangan, Pinters perlu menuliskan “Hormat Saya,”.
Contoh:

Hormat Saya,
TTD
Edy Nugroho

Nah, itu dia struktur surat lamaran kerja yang tepat. Pinters bisa mengikuti format tersebut.

Contoh lengkap surat lamaran kerja simple:

Sumber: https://tugaskaryawan.com/contoh-surat-lamaran-kerja/

Anda mungkin juga menyukai