Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
OLEH
AGUNG ADITYA
120502098
Agung Aditya
NIM : 120502098
Penguji 1 Penguji 2
Pembimbing
Agung Aditya
NIM : 120502098
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur modal,
profitabilitas, kebijakan dividen dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-
2015. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-2015 yang berjumlah 147
perusahaan. Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling, dengan
beberapa kriteria yang telah ditentukan maka jumlah sampel adalah sebanyak 71
perusahaan manufaktur. Data penelitian merupakan data sekunder diperoleh dari
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2010-2015. Teknik analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) struktur modal berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, 2) profitabilitas berpengaruh positif
dan signifikan terhadap nilai perusahaan, 3) kebijakan dividen berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan, dan 4) ukuran perusahaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of capital structure,
profitability, dividen policy, and firm size on firm value of manufacturing
companies listed at Indonesia Stock Exchange 2010-2015. The population in this
study are all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange
period 2010 to 2015 amounting to 147 companies. The selection of the sample
using purposive sampling, with some predetermined criteria, the number of
samples is 29 manufacturing companies. The research data is secondary data
obtained from the Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2010-2015. Data
analysis techniques used in this study is panel data regression analysis. The results
showed that: 1) capital structure have an effect on positively but not significant to
firm value, 2) profitability have an effect on positively and significant to firm
value, 3) dividen policy have an effect on negatively and significant to firm value,
and 4) firm size have an effect on positively and significant to firm value.
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
hambatan dan kesulitan. Namun berkat adanya bantuan, bimbingan, dan arahan
dari berbagai pihak yang telah banyak membantu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada yang teristimewa kedua
orang tua Ayahanda Safrul, S.Pd. dan Ibunda Sumaisyah yang telah
limpahan kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari penulis lahir, belajar,
1. Bapak Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
iii
Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Dr. Muslich Lufti, SE., MBA. Dan Bapak Drs. Amlys Syahputra
3. Ibu Dra. Lisa Marlina, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
4. Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA. dan Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE., ME., selaku
5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
6. Adik-adik yang tersayang Wahyu Aditya, Bagas Aditya Winata dan Agista
Dinda Aditya yang selama ini menjadi motivasi bagi penulis untuk belajar
yang telah banyak memberikan bantuan moril dan materil bagi penulis untuk
7. Untuk teman-teman, abang dan kakak serta adik-adik di Keluarga Besar HMI
iv
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara.
8. Untuk kakak, abang dan adik sepupu khususnya Mayura Bias Fiska, Devi
Handayani, Waskito dan Windi Syahfitri yang telah menjadi panutan dan
Ismail Sinaga, Diky Asfariyal dan Hardin Musansa yang telah banyak
Akhirnya kepada Allah SWT penulis berserah diri semoga kita selalu
berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis
khususnya.
Agung Aditya
v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK i
ABSTRACT ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI vi
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GAMBAR ix
DAFTAR LAMPIRAN x
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 11
1.3 Tujuan Penelitian 11
1.4 Manfaat Penelitian 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13
2.1 Tinjauan Pustaka 13
2.1.1 Nilai Perusahaan 13
2.1.2 Struktur Modal 17
2.1.3 Profitabilitas 22
2.1.4 Kebijakan Dividen 26
2.1.5 Ukuran Perusahaan 30
2.2 Penelitian Terdahulu 32
2.3 Kerangka Konseptual 39
2.3.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan 39
2.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan 40
2.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan 40
2.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan 41
2.4 Hipotesis
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44
3.1 Jenis Penelitian 44
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 44
3.3 Batasan Operasional 44
3.4 Definisi Operasional 45
3.4.1 Variabel Independen (X) 45
3.4.2 Variabel Dependen (Y) 46
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian 47
3.6 Jenis Data 50
3.7 Metode Pengumpulan Data 50
3.8 Metode Analisis Data 50
vi
Universitas Sumatera Utara
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif 50
3.8.2 Uji Asumsi Klasik 51
3.8.3 Pemilihan Model Data Panel 53
3.8.4 Metode Analisis Regresi Data Panel 55
3.8.5 Pengujian Hipotesis 56
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 59
4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 59
4.2 Hasil Penelitian 73
4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif 73
4.2.2 Uji Asumsi Klasik 76
4.2.3 Pemilihan Model Data Panel 79
4.2.4 Analisis Regresi Data Panel 81
4.2.5 Pengujian Hipotesis 83
4.3 Pembahasan 88
4.3.1 Pengaruh Struktur Modal Terhadap Nilai
Perusahaan 90
4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan 91
4.3.3 Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai
Perusahaan 92
4.3.4 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Perusahaan 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 95
5.1 Kesimpulan 95
5.2 Saran 95
DAFTAR PUSTAKA 97
LAMPIRAN 100
vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
x
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
ekonomi di era global dewasa ini. Dalam dunia bisnis persaingan semakin kuat
atau para pemegang saham melalui peningkatan dari nilai perusahaan. Secara
pembeli apabila perusahaan itu dijual, semakin tinggi nilai suatu perusahaan,
semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham (Husnan
dan Pudjiastuti, 2006). Menurut Keown et al (2010) bagi para pemegang saham,
merupakan hasil kerja manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus
kas bersih dari keputusan investasi, pertumbuhan dan biaya modal perusahaan.
Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2011), PBV (Price Book Value) yaitu
hutang adalah unsur dari struktur modal perusahaan. Menurut Husnan dan
Pudjiastuti (2006) struktur modal terbaik adalah struktur modal yang dapat
memiliki struktur modal yang baik akan mampu meningkatkan nilai perusahaan.
hutang lebih murah daripada saham biasa atau saham preferen. Semakin banyak
asumsi titik target struktur modal belum optimum) peningkatan rasio hutang pada
struktur modal akan meningkatkan nilai perusahaan sebesar tarif pajak dikali
dengan jumlah hutang. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur modal
profitabilitas menurut Van Horne dan Wachowicz (2007) adalah rasio yang
dengan menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun
menghasilkan laba dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi
Equity (ROE) maka semakin bagus karena perolehan laba yang dihasilkan oleh
kemudian akan menaikkan harga saham sehingga return saham yang diperoleh
investor perusahaan akan semakin besar pula dan akan bisa meningkatkan nilai
adalah keputusan apakah laba yang diterima perusahaan pada akhir tahun akan
dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
yang menjadi hak para pemegang saham, namun pembagian dividen hanya
dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen
yang dibayar kecil, maka harga saham cenderung rendah sehingga nilai
perusahaan juga rendah. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan besar maka
dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan
meningkatkan nilai perusahaan (Martono dan Harjito, 2005). Proporsi Net Incom
After Tax yang dibagikan sebagai dividen biasanya diproksikan dalam Dividend
Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
eksternal (Pratiwi et al, 2016). Menurut Riyanto (2001) yang dimaksud dengan
ukuran perusahaan adalah besar kecilnya perusahaan dilihat dari besarnya nilai
ekuitas, nilai penjualan atau nilai total aset. Perusahaan besar relatif lebih stabil
dan lebih mampu menghasilkan laba lebih besar dibandingkan dengan perusahaan
yang lebih kecil. Semakin besar ukuran perusahaan, perusahaan akan lebih mudah
memasuki pasar modal dan memperoleh penilaian kredit yang tinggi dari kreditur
yang mana semuanya itu akan sangat mempengaruhi tingkat keuntungan yang
dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya
Itturiaga dan Sanz (1998) bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan semakin
dependen yang sama juga telah banyak dilakukan. Temuan dari beberapa
yang tinggi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik
yang dipublikasikan pada tahun 2016 sektor industri manufaktur tetap sebagai the
pembangunan ekonomi nasional. Selama Tahun 2013 sampai dengan triwulan III
Tahun 2015 urutan sektor ekonomi yang memberikan kontribusi terbesar dalam
tetap menjadi the leading sector terhadap PDB mencapai Rp. 488.808,2 miliar
Tabel 1.1
Nilai PDB pada Beberapa Sektor Usaha dan Nasional
Atas Dasar Harga Konstan (Miliar Rp)
2015
PDB 2013 2014
Triwulan I Triwulan II Triwulan III
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Industri
1.774.097,3 1.856.310,6 468.755,5 486.205,1 488.808,2
Pengolahan
Perdagangan
Besar dan
Eceran;
1.118.207,0 1.172.362,6 2 91.295,6 302.792,0 306.972,3
Reparasi
Mobil dan
Sepeda Motor
Pertanian,
Kehutanan 1.083.141,8 1.128.448,0 282.999,0 312.024,0 327.919,7
dan Perikanan
Nasional 8.158.193,7 8.568.115,6 2.157.657,3 2.239.312,5 2.311.210,6
Sumber : www.bps.go.id (data diolah)
nasional. Tabel 1.2 dibawah ini menyajikan rata-rata variabel dependen yaitu
Price to Book Value (PBV) dan rata-rata variabel dpenden yaitu Debt to Equity
Ratio (DER), Return on Equity (ROE), Dividen Payout Ratio (DPR) dan
waktu penelitian.
(DER) pada Tahun 2010 sampai 2015 terlihat fluktuatif. Dapat dilihat pada data
tersebut DER untuk perusahaan Astra Internasional Tbk (ASII) ditahun 2010 ke
2011 mengalami peningkatandari 0.81 menjadi 1.02 sementara pada tahun yang
sama PBV justru malah mengalami penurunan dari 4.48 menjadi 3.95.
Tabel 1.2
Rasio Price to Book Value (PBV), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity
(ROE), Dividen Payout Ratio (DPR) dan Ln Total Assets Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2015
Kode Tahun
No. Variabel
Emiten 2010 2011 2012 2013 2014 2015
ASII 0.81 1.02 1.03 1.02 0.96 0.94
1. DER DVLA 0.33 0.28 0.28 0.30 0.28 0.41
KAEF 0.49 0.43 0.45 0.52 0.64 0.73
ASII 27.69 27.79 25.32 21.00 18.39 12.34
2. ROE DVLA 17.31 16.61 17.69 13.75 8.41 11.08
KAEF 12.45 13.71 14.01 13.28 13.06 13.58
ASII 36.64 45.07 45.03 45.04 45.59 17.91
3. DPR DVLA 22.73 27.79 39.49 30.72 30.45 72.40
KAEF 13.52 16.15 15.29 25.00 0.20 18.55
ASII 32.36 32.66 32.84 33.00 33.09 33.13
Ln Total
4. DVLA 27.47 27.56 27.70 27.81 27.84 27.95
Asset
KAEF 28.14 28.22 28.36 28.54 28.72 28.81
ASII 4.48 3.95 3.43 2.59 2.60 1.92
5. PBV DVLA 2.05 1.77 2.25 2.69 1.97 1.50
KAEF 0.79 1.51 2.86 2.02 4.75 2.59
Sumber : www.idx.co.id (data diolah)
yang sama. DER di tahun 2014 ke 2015 mengalami peningkatan dari 0.28 menjadi
0.41 sementara PBV di tahun yang sama justru mengalami penurunan dari 1.97
menjadi 1.50. Perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF) pun mengalami hal yang
sama, DER di tahun 2012 ke 2013 mengalami peningkatan dari 0.45 menjadi 0.
52, namun PBV justru mengalami penurunan dari 2.86 menjadi 2.02. Dapat
disimpulkan bahwa ternyata dalam kenyataan nya DER dan PBV tidak selalu
sejalan. Karena hal ini bertentangan dengan Trade-off theory yang menjelaskan
bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka setiap
tahun 2010 sampai 2015 juga terlihat fluktuatif. Dapat dilihat pada data diatas
ROE untuk perusahaan Astra Internasional Tbk (ASII) pada tahun 2010 ke 2011
mengalami peningkatan dari 27.69 menjadi 27.79 sementara PBV pada tahun
yang sama justru malah mengalami penurunan dari 4.48 menjadi 3.95. Perusahaan
Darya Varia Laboratoria Tbk (DVLA) pada tahun 2014 ke 2015 mengalami
peningkatan dari 8.41 menjadi 11.08 namun PBV di tahun yang sama mengalami
penurunan dari 1.97 menjadi 1.50. Pada tahun 2014 ke 2015 perusahaan Kimia
Farma Tbk (KAEF) mengalami peningkatan 13.06 menjadi 13.58 namun PBV
mengalami penurunan dari 4.75 menjadi 2.59. Dari data tersebut terlihat bahwa
ROE dan PBV juga ternyata tidak selalu terlihat sejalan. Karena hal ini
menghasilkan laba dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin tinggi
pada tahun 2010 sampai 2015 juga terlihat fluktuatif. DPR untuk perusahaan
Astra Internasional Tbk (ASII) pada tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan
dari 45.03 menjadi 45.04 namun di tahun yang sama PBV justru mengalami
penurunan dari 3.43 menjadi 2.59. Perusahaan Darya Varia Laboratoria Tbk
(DVLA) pada tahun 2014 ke 2015 mengalami kenaikan dari 30.45 menjadi 72.40
namun PBV di tahun tersebut mengalami penurunan dari 1.97 menjadi 1.50. Hal
tersebut juga dialami oleh perusahaan Kimia Farma Tbk (KAEF), DPR pada
tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan dari 15.29 menjadi 25.00 namun PBV
mengalami penurunan dari 2.86 menjadi 2.02. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa tidak selamanya hubungan DPR dengan PBV terlihat sejalan. Dan ini
bahwa apabila dividen yang dibayar kecil, maka harga saham cenderung rendah
sehingga nilai perusahaan juga rendah. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan
membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan
2010 sampai 2015 justru berbeda dengan variabel lainnya. Dari tahun 2010
kenaikan Ln Total Asset justru diimbangi dengan naik turunnya PBV. Terlihat
bahwa Ln Total Asset tidak selalu meningkatan nilai perusahaan. Dan hal ini juga
bertentangan dengan pernyataan Itturiaga dan Sanz (1998) bahwa semakin besar
Berdasarkan data yang diperoleh dan uraian yang disimpulkan serta hasil
banyak yang belum menunjukkan ketidakkonsistenan maka dari itu penulis ingin
Dari berbagai penjelasan diatas maka penulis ingin meneliti lebih lanjut
modal yang di proksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), profitabilitas yang
dengan Dividend Payout Ratio (DPR) dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel
Value (PBV).
(ROE), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Size berpengaruh signifikan terhadap
adalah untuk mengetahui Apakah Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity
(ROE), Dividend Payout Ratio (DPR) dan Size berpengaruh signifikan terhadap
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Akademisi
3. Bagi Perusahaan
4. Bagi Investor
TINJAUAN PUSTAKA
perusahaan itu dijual, semakin tinggi nilai suatu perusahaan, semakin besar
kemakmuran yang akan diterima oleh pemegang saham (Husnan dan Pudjiastuti,
2006). Memaksimalkan harga saham menjadi tujuan yang paling penting untuk
surat berharga dan ekuitas perusahaan yang beredar. Dengan kata lain, nilai
perusahaan dijual. Nilai perusahaan dapat tercermin melalui harga saham, bagi
perusahaan yang menerbitkan saham dipasar modal. Semakin tinggi harga saham
berarti semakin tinggi tingkat pengembalian kepada investor dan itu berarti
semakin tinggi juga nilai perusahaan yang terkait dengan tujuan dari perusahaan
manajemen dari beberapa dimensi diantaranya adalah arus kas bersih dari
13
Universitas Sumatera Utara
14
perusahaan yang tinggi menjadi keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan
nilai yang tinggi menunjukkan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Nilai
”value is represented by the market price of the company’s common stock, which
dalam rasio pengukuran perusahaan adalah terdiri dari PER, PBV dan Tobin’s Q.
Dalam penelitian ini, nilai perusahaan diproksikan dengan PBV (Price Book
Value) atau rasio harga per nilai buku. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2011),
PBV (Price Book Value) yaitu merupakan rasio yang menggambarkan seberapa
besar pasar menghargai nilai buku saham dari suatu perusahaan. Dapat dikatakan
pula PBV merupakan perbandingan harga saham dengan nilai buku per lembar
(Syahyunan, 2015).
(2003) mengatakan bahwa struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber
pembelanjaan jangka panjang (utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas
perimbangan jumlah hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka
perusahaan. Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006) struktur modal terbaik adalah
struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan atau harga saham,
sehingga perusahaan yang memiliki struktur modal yang baik akan mampu
bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat berpengaruh
yang optimal adalah struktur modal yang memaksimalkan harga dari saham
kebijakan struktur keuangan yang lebih baik dan mencapai struktur modal
sempurna dan tidak ada pajak, struktur modal berpengaruh terhadap nilai
besar. Biaya modal sendiri makin besar yang akan meningkatkan harga
modal perusahaan, dan terdapat struktur modal yang optimal (Van Horne
semakin tinggi nilai dan harga sahamnya (Brigham dan Houston, 2006).
Pada tahun 1958, Franco Modigliani dan Merton Miller (dikenal dengan
meminjamkan pada tingkat bunga pasar yang sama, tidak ada biaya
menaikkan pula risiko investor. Dengan kata lain, nilai perusahaan yang
(Mardiyanto, 2009).
d. Teori Trade-Off
financial distress).
Dalam teori pecking order ini tidak terdapat struktur modal yang optimal.
2015).
a. Stabilitas Penjualan.
stabil.
b. Struktur Aktiva.
c. Leverage Operasi.
Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan dengan leverage operasi lebih
d. Tingkat Pertumbuhan.
Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus
e. Profitabilitas.
kecil. Meskipun tidak ada pembenaran teoritis mengenai hal ini, tetapi
f. Pajak.
yang terkena tarif pajak tinggi. Oleh karena itu, makin tinggi tarif pajak
g. Pengendalian.
h. Sikap Manajemen.
bahwa struktur modal yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi
j. Kondisi Pasar.
yang optimal.
yang ditargetkannya.
l. Fleksibilitas keuangan.
hal ini jelas tergantung pada faktor-faktor yang telah dibahas sebelumnya
kekurangan modal.
equity ratio). Debt to Equity Ratio adalah rasio yang menunjukkan kemampuan
DER menurut Syahyunan (2015) adalah perbandingan hutang dan ekuitas dalam
2.1.3 Profitabilitas
tepat sejauh mana tingkat pengembalian yang akan didapat dari aktivitas investasi.
untuk mendapatkan return, yang terdiri dari yield dan capital gain. Semakin
tinggi kemampuan memperoleh laba, maka semakin besar return yang diharapkan
laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal, baik
a. Jenis Perusahaan
b. Umur Perusahaan
Sebuah perusahaan yang telah lama berdiri akan lebih stabil bila
c. Skala Perusahaan
d. Harga Produksi
keuntungan yang lebih baik dan stabil daripada perusahaan yang biaya
produksinya tinggi.
perusahaan.
sebagai berikut:
c. Net Profit Margin (NPM), adalah rasio untuk mengukur laba bersih
Equity (ROE). Menurut Weston dan Copeland (2010) Return on equity (ROE)
merupakan rasio laba bersih setelah pajak terhadap modal sendiri digunakan untuk
Equity (ROE) maka semakin bagus karena perolehan laba yang dihasilkan oleh
dimiliki perusahaan, berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang
sehingga return saham yang diperoleh investor perusahaan akan semakin besar
adalah keputusan apakah laba yang diterima perusahaan pada akhir tahun akan
dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Dividen
Sartono (2001) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang.
dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen
yang dibayar kecil, maka harga saham cenderung rendah sehingga nilai
perusahaan juga rendah. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan besar maka
dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan
saham secara tunai dan merupakan dividen tunai tahunan yang dibagi dengan laba
tahunan, atau dividen per lembar saham yang dibagi dengan laba per lembar
dimasa yang akan datang sehingga memaksimalkan harga saham (Brigham dan
Houston, 2006).
diantaranya:
Teori ini dikemukakan oleh Myron J. Gordon dan Jhon Linter. Gordon
dan Linter menyatakan bahwa biaya modal sendiri perusahaan akan naik
jika dividend payout ratio rendah karena investor lebih suka menerima
dan capital gain, para investor lebih menyukai capital gain karena dapat
suatu tingkat keuntungan yang lebih tinggi pada saham yang memberikan
dividend yield tinggi, capital gain yield rendah dari saham yang dividend
capital gains. Selain itu, capital gain juga dapat menunda pembayaran
uang saat ini lebih senang jika perusahaan menahan sebagian besar laba
bersih perusahaan.
a. Likuiditas
Dividen bagi perusahaan merupakan kas keluar, semakin besar posisi kas
membayarkan dividennya.
c. Stabilitas Dividen
Payout Ratio (DPR). Dividend payout ratio merupakan rasio untuk menunjukkan
besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
perusahaan dilihat dari besarnya nilai ekuitas, nilai penjualan atau nilai total aset.
Perusahaan besar relatif lebih stabil dan lebih mampu menghasilkan laba lebih
besar dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. Semakin besar ukuran
memperoleh penilaian kredit yang tinggi dari kreditur yang mana semuanya itu
perusahaan.
merespon positif dan nilai perusahaan akan meningkat. Hal tersebut dikarenakan
umumnya sudah berada pada tahap maturity dan akan memiliki prospek
pembagian dividen yang baik di masa yang akan datang serta pangsa pasar relatif
Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi
perusahaan akan meningkat Sujoko dan Soebiantoro (2007). Hal ini diperkuat
dengan pernyataan yang dikemukakan Itturiaga dan Sanz (1998) bahwa semakin
dalam logaritma natural dari total aset (Brigham and Houston, 2001).
Ukuran perusahaan yang didasarkan pada total assets yang dimiliki oleh
memiliki jumlah kekayaan (total assets) tidak lebih dari 100 milyar rupiah”.
Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki total aset diatas 100 milyar
Pada penelitian ini total aset digunakan sebagai acuan untuk ukuran
dilakukan. Berikut ini adalah beberapa penelitian sejenis tentang nilai perusahaan
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan Wholesale dan Retail
dividen diproksikan dengan Dividend Payout Ratio (DPR) dan ukuran perusahaan
nilai perusahaan diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal (DER) dan kebijakan dividen
Price to Book Value (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
perusahaan. Secara simultan DER, Growth, Size, dan ROE berpengaruh signifikan
Dividen Dan Size Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Properti Di
Bursa Efek Indonesia) . Dalam penelitian ini untuk menganalisis pengaruh struktur
diproksikan dengan Dividend Yield (DYD), dan ukuran perusahaan (Size) sebagai
diproksikan dengan Price to Book Value (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel struktur modal (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap
nilai perusahaan. Variabel ukuran perusahaan (Size) berpengaruh positif dan tidak
Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”.
untuk variabel dependen yaitu nilai perusahaan diproksikan dengan Price to Book
Value (PBV). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel struktur modal
(DER) dan likuiditas (CR) tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Variabel
Return on Equity (ROE) dan Growth Opportunity (PER) berpengaruh positif dan
perusahaan.
Terdaftar DiDaftar Efek Syariah Tahun 2011-2013)”. Dalam penelitian ini untuk
Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Sri dan Ary Wirajaya (2013) dengan
judul “Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Pada Nilai
berpengaruh positif dan signifikan pada nilai perusahaan dan variabel ukuran
struktur modal diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER), kebijakan dividen
bahwa variabel struktur modal (DER) tidak berpengaruh negatif terhadap nilai
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama
Variabel Metode
No. Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
(Tahun)
1. Galuh Analisis Pengaruh Variabel Analisis 1. Struktur modal dan
Arindita Struktur Modal, Independen: Regresi kebijakan dividen
(2015) Profitabilitas, Struktur Modal, Linier tidak berpengaruh
Kebijakan Profitabilitas, Berganda signifikan terhadap
Dividen, dan Size Kebijakan nilai perusahaan
Terhadap Nilai Dividen, Size 2. Profitabilitas dan
Perusahaan ukuran perusahaan
(Studi Kasus pada Variabel berpengaruh positif
perusahaan Dependen: dan signifikan
Wholesale dan Nilai terhadap nilai
Retail yang Perusahaan perusahaan
terdaftar di BEI
Tahun 2008-2012)
2. Nia Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal
Rositawati Modal, Independen: Regresi berpengaruh negatif
F (2015) Pertumbuhan Struktur Modal, Linier dan signifikan
Perusahaan, Pertumbuhan Berganda terhadap nilai
Ukuran Perusahaan, perusahaan
Perusahaan dan Ukuran 2. Pertumbuhan
Profitabilitas Perusahaan, perusahaan dan
terhadap Nilai Profitabilitas ukuran perusahaan
Perusahaan pada berpengaruh positif
Perusahaan Variabel dan tidak signifikan
Manufaktur yang Dependen: terhadap nilai
terdaftar di Bursa Nilai perusahaan
Efek Indonesia Perusahaan 3. Profitabilitas
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Secara simultan
struktur modal,
pertumbuhan
perusahaan, ukuran
perusahaan, dan
profitabilitas
berpengaruh signifikan
terhadap nilai
perusahaan
3. Zainal Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal
Abidin, Modal, Kebijakan Independen: Regresi berpengaruh positif
Meina Dividen Dan Size Struktur Modal, Linier dan signifikan
Wulansari Terhadap Nilai Kebijakan Berganda terhadap nilai
Y dan Mhd Perusahaan Dividen, Size perusahaan
Ziyad (Studi Pada 2. Kebijakan dividen
(2014) Perusahaan Variabel berpengaruh negatif
Properti Di Bursa Dependen: dan signifikan
Efek Indonesia) Nilai terhadap nilai
Perusahaan perusahaan
Lanjutan Tabel
3. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap nilai
perusahaan
Secara simultan
struktur modal,
kebijakan dividen dan
ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan
terhadap nilai
perusahaan
4. Arif (2015) Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal dan
Modal, Return On Independen: Regresi likuiditas tidak
Equity, Likuiditas, Struktur Linier berpengaruh
Dan Growth Modal, ROE, Berganda terhadap nilai
Opportunity Likuiditas, perusahaan
Terhadap Nilai Growth 2. Return on Equity
Perusahaan Pada Opportunity dan Growth
Perusahaan Jasa Opportunity
Yang Terdaftar Di Variabel berpengaruh positif
Bursa Efek Dependen: dan signifikan
Indonesia Nilai terhadap nilai
Perusahaan perusahaan
Secara simultan
struktur modal, return
on equity, likuiditas
dan growth
opportunity
berpengaruh
signifikan terhadap
nilai perusahaan
5. Mahani Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal,
Alfianti S Modal, Kebijakan Independen: Regresi kebijakan dividen,
(2015) Dividen, Struktur Linier dan profitabilitas
Keputusan Modal, Berganda (ROA) tidak
Investasi, Dan Kebijakan memiliki pengaruh
Profitabilitas Dividen, terhadap nilai
Terhadap Nilai Keputusan perusahaan
Perusahaan Investasi, 2. Profitabilitas (ROE)
(Studi Pada Profitabilitas berpengaruh positif
Perusahaan Yang signifikan terhadap
Efeknya Terdaftar Variabel nilai perusahaan
Di Daftar Efek Dependen: 3. Keputusan
Syariah Tahun Nilai investasi (EPS)
2011-2013) Perusahaan berpengaruh
negatif dan
signifikan terhadap
nilai perusahaan
6. Ayu Sri Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal
dan Ary Modal, Independen: Regresi berpengaruh
Wirajaya Profitabilitas Dan Struktur Linier negatif dan
(2013) Ukuran Modal, Berganda signifikan pada nilai
Perusahaan Pada Profitabilitas, perusahaan
Nilai Perusahaan Ukuran 2. Profitabilitas
Perusahaan berpengaruh positif
dan signifikan pada
nilai perusahaan
Lanjutan Tabel
Variabel 3. Ukuran perusahaan
Dependen: tidak berpengaruh
Nilai pada nilai
Perusahaan perusahaan
7. Nola Yulita Pengaruh Struktur Variabel Analisis 1. Struktur modal tidak
(2015) Modal, Kebijakan Independen: Regresi berpengaruh
Dividen, Dan Struktur Panel negatif terhadap
Kepemilikan Modal, nilai perusahaan
Manajerial Kebijakan 2. Kebijakan dividen
Terhadap Nilai Dividen, berpengaruh positif
Perusahaan Kepemilikan terhadap nilai
(Studi Empiris Manajerial perusahaan
Perusahaan 3. Kepemilikan
Manufaktur Yang Variabel manajerial tidak
Terdaftar Di BEI Dependen: berpengaruh positif
2010-2012) Nilai terhadap nilai
Perusahaan perusahaan
banyak laba operasi perusahaan yang akan diterima oleh para investor. Oleh
tinggi nilai dan harga sahamnya (Brigham dan Houston, 2006). Teoritrade-off
menjelaskan bahwa jika posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka
setiap jika posisi struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap
penambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan
asumsi titik target struktur modal optimal belum tercapai, maka berdasarkan
periode tertentu dengan menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara
perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan
ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa mendatang
Apabila dividen yang dibayar kecil, maka harga saham cenderung rendah
sehingga nilai perusahaan juga rendah. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan
membayar dividen juga besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan
Semakin besar ukuran atau skala perusahaan maka akan semakin mudah pula
dan nilai perusahaan akan meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya
Itturiaga dan Sanz (1998) bahwa semakin besar ukuran perusahaan akan semakin
Struktur Modal t1
Profitabilitas
t2
Nilai Perusahaan
t5
Kebijakan Dividen
t3
Ukuran Perusahaan
t4
Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Keterangan
2.4 Hipotesis
telah dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
METODOLOGI PENELITIAN
antara dua variabel atau lebih, yaitu variabel independen/yang mempengaruhi (X)
pendekatan yang menggunakan data dalam bentuk angka pada analisis statistik.
Tahun 2010-2015.
Bursa Efek Indonesia. Data yang diambil dalam penelitian ini adalah data
44
berikut:
X1 : Struktur Modal
X2 : Profitabilitas
X3 : Kebijakan Dividen
X4 : Ukuran Perusahaan
Y : Nilai Perusahaan
sendiri. Struktur modal diukur dengan Debt to Equity Ratio (DER) yaitu
2. Profitabilitas (X2)
pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen
atau akan ditahan untuk menambah modal guna pembiayaan investasi di masa
yang akan datang. Kebijakan dividen diukur dengan Dividend Payout Ratio
(DPR) yaitu rasio yang menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada
berikut:
Ukuran perusahaan dapat ditunjukkan oleh total aset, total penjualan bersih,
rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Dalam penelitian ini
ukuran perusahaan dinilai dengan logaritma natural dari total aset perusahaan.
perusahaan dapat diukur dengan perbandingan harga pasar per lembar saham
dengan nilai buku per lembar saham yang diproksikan dengan Price to Book
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel
No. Variabel Indikator Skala Ukur
digunakan adalah:
2. Perusahaan yang tidak memiliki laba bersih negatif atau ekuitas negatif
periode 2010-2015 dengan data lengkap sesuai dengan yang yang dibutuhkan
dalam penelitian ini seperti DER, ROE, DPR, Ln Total Assets dan PBV
Tabel 3.2
Proses Seleksi Penentuan Jumlah Sampel
Jumlah
No Kriteria Kualifikasi Sampel
Perusahaan
Jumlah 29
sampel penelitian, sehingga total pengamatan adalah 174 data. Daftar perusahaan
Tabel 3.3
Daftar Perusahaan yang menjadi Sampel dari Penelitian
Lanjutan Tabel
4 AUTO Astra Auto Part Tbk
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
bersifat time series dan cross sectional. Data kuantitatif merupakan data yang
berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data time series adalah
sekumpulan data dari waktu ke waktu pada obyek yang sama untuk menggambarkan
Sedangkan data cross sectional adalah data dari satu atau lebih variabel yang
Jenis data dalam penelitian ini termasuk dalam jenis data sekunder, yaitu
data yang bersumber dari pihak lain. Informasi diperoleh melalui buku, jurnal dan
dipublikasikan.
yang berfungsi untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji
Uji Klasik ini dapat dikatakan sebagai kriteria ekonometrika untuk melihat
apakah hasil estimasi memenuhi dasar linier klasik atau tidak. Setelah data
dipastikan bebas dari penyimpangan asumsi klasik, maka dilanjutkan dengan uji
hipotesis yakni uji individual (uji t), pengujian secara serentak (uji F), dan
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, masing-
masing variabel berdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah yang memiliki distribusi normal sehingga hasil penelitian dapat
b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
2. Uji Heterokedastisitas
yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan tetap,
3. Uji Multikolinearitas
model regresi memiliki korelasi antara variabel independen satu dengan yang
korelasi yang cukup tinggi, yakni di atas 0,9, maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolinearitas.
4. Uji Autokorelasi
regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2006).
dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4. Nilai statistik dari uji
Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi
terjadi autokorelasi.
Data panel (Nachrowi dan Usman, 2006) adalah data yang yang
dikumpulkan dari dikumpulkan secara cross section dan diikuti pada periode
pendekatan yaitu:
Model estimasi ini tidak ubahnya dengan regresi dengan data cross section
Pada model ini perbedaan diakomodasikan lewat error. Teknik ini juga
1. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed
membentuk model regresi, maka dapat digunakan uji Chow. Hipotesis yang
dan diterima.
dan ditolak.
2. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed
model regresi, maka digunakan uji Hausman. Hipotesis yang diuji sebagai
berikut:
a. Jika nilai probabilitas cross-section random < 0,05, maka ditolak dan
diterima.
dan ditolak.
Tahun 2010-2015. Untuk itu digunakan teknik Analisis Regresi Data Panel
Dimana :
Y = Nilai Perusahaan
a = Konstanta
X2 = Profitabilitas (ROE)
e = Standar Error
Hipotesis :
Tahun 2010-2015
Kriteria pengujian :
adalah :
Hipotesa :
Tahun 2010-2015
Kriteria Pengujian:
b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak H1 diterima, artinya secara
koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti
Secara umum koefisiensi determinasi untuk data silang relatif lebih rendah
Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG) didirikan pada tanggal 07 Oktober 1971
dengan nama Asahimas Flat Glass Co., Ltd., dan mulai operasi secara komersial
pada bulan April 1973. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Asahimas Flat Glass Tbk, antara lain: Asahi Glass Co., Ltd, Jepang (pengendali)
sebanyak 86.000.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham serta Harga
Penawaran Rp2.450,- per saham. Pada tanggal 18 Desember 2000 saham tersebut
Mulia tanggal 22 Februari 1993 dan mulai beroperasi secara komersial sejak
tanggal 1 Juli 1995. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
dan Credit Suisse AG Singapore Trust A/C Client – 2023904000 (9,60%). Pada
59
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Juli 2001.
Astra International Tbk adalah Jardine Cycle & Carriage Ltd (50,11%),
perusahaan yang didirikan di Singapura. Jardine Cycle & Carriage Ltd merupakan
entitas anak dari Jardine Matheson Holdings Ltd, perusahaan yang didirikan di
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 April 1990.
memiliki 5% atau lebih saham Astra Otoparts Tbk adalah Astra International Tbk
nominal Rp500,- per saham dan harga perdana sebesar Rp575,- per saham. Pada
tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Sepatu Bata Tbk, antara lain: Bafin
(Nederland) B.V. (nduk usaha) (82,01%) dan BP2S Singapore (5,09%). Adapun
Rp1.000,- per saham serta harga penawaran Rp1.275,- per saham. Seluruh saham
rangka Penanaman Modal Asing (“PMA”) dan beroperasi secara komersial mulai
tahun 1972. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Charoen
sebanyak 2.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
Delta Djakarta Tbk (DLTA) didirikan tanggal 15 Juni 1970 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1933. Pemegang saham yang memiliki
5% atau lebih saham Delta Djakarta Tbk, antara lain: San Miguel Malaysia (L)
Pte. Ltd (pengendali) (58,33%) dan Pemda DKI Jakarta (23,34%). Pada tahun
347.400 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976. Induk usaha Darya-
Varia Laboratoria Tbk adalah Blue Sphere Singapore Pte Ltd (menguasai 92,13%
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham..
Widya Graphika dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1981.
Induk usaha dan induk usaha terakhir Ekadharma International Tbk adalah PT
Ekadharma Inti Perkasa (memiliki 75,45 persen saham EKAD). Pada tanggal 21
sebanyak 1.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
didirikan tanggal 26 Juni 1958 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1958. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Gudang Garam
terakhir GGRM. Pada tanggal 17 Juli 1990, GGRM memperoleh izin Menteri
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 27 Agustus 1990.
Sampoerna Tbk (HMSP) didirikan tanggal 27 Maret 1905 dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada tahun 1913 di Surabaya sebagai industri rumah tangga.
Philip Morris International, Inc. Pada tahun 1990, HMSP memperoleh pernyataan
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp12.600,- per saham. Saham-
saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 15
Agustus 1990.
komersialnya pada tahun 1990. Induk usaha dari Indofood Sukses Makmur Tbk
sedangkan induk usaha terakhir dari Indofood Sukses Makmur Tbk adalah First
Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Pada tahun 1994, INDF memperoleh
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.200,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
14 Juli 1994.
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1979. Pemegang saham yang memiliki
Indokalmo berlokasi pada Jl. Gardu Induk PLN No. 5, Tandes, Surabaya, Jawa
Timur. Induk usaha utama Indospring adalah PT Indoprima Investama yang juga
berlokasi sama dengan PT Indoprima Gemilang. Pada tanggal 26 Juni 1990, INDS
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp9.000,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
1985 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1985. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Indocement Tunggal Prakarsa Tbk,
yaitu: Brichwood Omnia Limited, Inggris (induk usaha) (51,00%). Adapun induk
sebanyak 89.832.150 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
Dwiwarna) dan 90,02% di saham Seri B. Pada tanggal 14 Juni 2001, KAEF
saham seri B dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran
Rp200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham Kalbe Farma Tbk, antara lain: PT Gira Sole Prima
Lucasta Murni Cemerlang (9.47%), PT Ladang Ira Panen (9.21%) dan PT Bina
Arta Charisma (8.61%). Semua pemegang saham ini merupakan pemegang saham
pengendali dan memiliki alamat yang sama yakni, di Jl. Let.Jend. Suprapto Kav.
4, Jakarta 10510. Pada tahun 1991, KLBF memperoleh pernyataan efektif dari
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Juli 1991.
Lion Metal Works Tbk (LION) didirikan tanggal 16 Agustus 1972 dalam
komersialnya pada tahun 1974. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
saham Lion Metal Works Tbk, antara lain: Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura
(28,85%) dan Lion Holdings Sdn. Bhd., Kuala Lumpur (28,85%). Pada tahun
3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
komersialnya pada tahun 1984. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih
saham Lionmesh Prima Tbk, antara lain: Lion Holdings Pte. Ltd., Singapura
(25,55%), Jusup Sutrisno (13,97%), Tjoe Tjoe Peng (Lawer Supendi) (11,18%)
dan Trinidad Investment Pte. Ltd., Singapura (6,67%). Pada tahun 1990, LMSH
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Oktober 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1974. Pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham Merck Tbk, antara lain: Merck
nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp1.900,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
23 Juli 1981.
Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan nama
komersial pada tahun 1929.Pemegang saham yang memiliki 5 % atau lebih saham
(81,78%). Pada tahun 1981, MLBI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-
beroperasi secara komersial pada bulan Mei 1978. Pemegang saham yang
memiliki 5% atau lebih saham Mayora Indah Tbk adalah PT Unita Branindo,
yakni dengan persentase kepemilikan sebesar 32,93%. Pada tanggal 25 Mei 1990,
3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
(SCCO) didirikan 09 Nopember 1970 dan mulai beroperasi secara komersial pada
tanggal 2 Oktober 1972. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham
Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk, antara lain: PT Moda Sukma
Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS), sebesar 33,81 persen dari modal ditempat
Tbk) (SMGR) didirikan 25 Maret 1953 dengan nama “NV Pabrik Semen Gresik”
dan mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 07 Agustus 1957. Saat ini,
Perusahaan dan anak usaha dipasarkan didalam dan diluar negeri. Pada tanggal 04
sebanyak 40.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
Januari 1976 dan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 1980.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Selamat Sempurna Tbk
Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 September
dengan Andhi Chandra Automotive Products Tbk (anak usaha), yang berlaku
sejumlah 141.000.060 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham. Saham-
preferen)) didirikan tanggal 08 Juli 1970 dengan nama PT Squibb Indonesia dan
mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1972. Pemegang saham yang
dengan nama PT Tancho Indonesia dan mulai berproduksi secara komersial pada
bulan April 1971. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Mandom
Indonesia Tbk, antara lain: Mandon Corporation, Jepang (60,84%) dan PT Asia
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp7.350,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) didirikan tanggal 11 Juli 1977 dalam
rangka Penanaman Modal Asing dan memulai operasi komersil sejak Februari
1979. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham Surya Toto Indonesia
(induk usaha, adapun induk usaha terakhir adalah PT Marindo Inticor) dan PT
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran Rp14.300,- per
memulai operasi komersialnya pada tahun 1986. Pemegang saham yang memiliki
5% atau lebih saham Trias Sentosa Tbk, antara lain: PT K and L Capital
PT Rejo Sari Bumi merupakan pemegang saham pengendali. Pada tanggal 22 Mei
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp2.050,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N.V. dan mulai beroperasi secara komersial
tahun 1933. Induk usaha Unilever Indonesia adalah Unilever Indonesia Holding
utama adalah Unilever N.V., Belanda. Pada tanggal 16 Nopember 1982, UNVR
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.175,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
data yang dilihat dari nilai maksimum, nilai minimum, nilai rata-rata (mean), dan
nilai standar deviasi. Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan dalam
perhitungan statistik deskriptif adalah DER, ROE, DPR, SIZE, dan PBV.
berikut :
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif dari DER, ROE, DPR, SIZE, dan PBV
PBV DER ROE PBV SIZE
Mean 5.907943 0.666790 0.289836 0.462897 28.80062
Median 3.089049 0.484630 0.210841 0.400683 28.36888
Maximum 58.48124 3.029000 1.423000 1.718314 33.13405
Minimum 0.119689 0.104122 0.012936 0.000273 25.08254
Std. Dev. 9.722249 0.523636 0.267297 0.331953 1.796768
Skewness 3.484093 1.748891 2.530954 1.260350 0.371280
Kurtosis 15.40086 6.389938 9.291041 4.463816 2.430001
5.907943 dan 9.722249. Perusahaan yang memiliki nilai Price to Book Value
terendah adalah Indospring Tbk (INDS) pada tahun 2010 yaitu sebesar
tertinggi adalah Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada tahun 2015 yaitu
sebesar 58.48124.
0.666790 dan 0.523636. Perusahaan yang memiliki nilai Debt to Equity Ratio
terendah adalah Mandom Indonesia Tbk (TCID) pada tahun 2010 yaitu
tertinggi adalah Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) pada tahun 2014 yaitu
sebesar 3.029000.
adalah Trias Sentosa Tbk (TRST) pada tahun 2015 yaitu sebesar 0.012936.
Bintang Indonesia Tbk (MLBI) pada tahun 2014 yaitu sebesar 1.423000.
Payout Ratio terendah adalah Indospring Tbk (INDS) pada tahun 2011 yaitu
Ratio tertinggi adalah Merck Tbk (MERK) pada tahun 2012 yaitu sebesar
1.718314.
adalah 28.80062 dan 1.796768. Perusahaan yang memiliki nilai Size terendah
adalah Lionmesh Prima Tbk (LMSH) pada tahun 2010 yaitu sebesar
International Indonesia Tbk (ASII) pada tahun 2015 yaitu sebesar 33.13405.
1. Uji Normalitas
b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.
40
Series: RESID
35 Sample 1 174
Observations 174
30
Mean -1.23e-16
25 Median 0.460969
Maximum 20.33394
20 Minimum -13.21628
Std. Dev. 3.555382
15 Skewness 0.451634
Kurtosis 11.26562
10
Jarque-Bera 501.2390
5 Probability 0.000000
0
-10 -5 0 5 10 15 20
Sumber : Hasil olah data software Eviews 7
Gambar 4.1
Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera
Hasil Uji Normalitas pada Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa nilai
memperlihatkan bahwa nilai p dari Uji J-B adalah lebih kecil dari nilai α =
0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas tidak dapat
absolut dari logaritma natural data variabel sehinggal diperoleh hasil sebagai
berikut :
20
Series: Residuals
Sample 1 174
16 Observations 174
Mean 6.31e-15
12 Median 0.016894
Maximum 0.681155
Minimum -0.811118
Std. Dev. 0.262716
8
Skewness -0.298105
Kurtosis 2.781217
4
Jarque-Bera 2.924158
Probability 0.231754
0
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Sumber : Hasil olah data software Eviews 7
Gambar 4.2
Uji Normalitas dengan Uji Jarque-Bera
Hasil Uji Normalitas pada Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa nilai
memperlihatkan bahwa nilai p dari Uji J-B adalah lebih besar dari nilai α =
0,05. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas dapat
2. Uji Heterokedastisitas
berikut :
Tabel 4.2
Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Breusch-Pagan
Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey
diketahui nilai Prob Obs*R-Squared adalah 0.1413 > 0.05, yang berarti
3. Uji Multikoliniaritas
Dalam penelitian ini, gejala multikolinearitas dapat dilihat dari nilai korelasi
menyatakan jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi,
yakni di atas 0,9, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas.
Tabel 4.3
Uji Multikolinearitas dengan Matriks Korelasi
X1 X2 X3 X4
X1 1.000000 -0.093739 -0.027410 -0.366897
X2 -0.093739 1.000000 -0.419025 0.089792
X3 -0.027410 -0.419025 1.000000 -0.167020
X4 -0.366897 0.089792 -0.167020 1.000000
Sumber : Hasil olah data software Eviews 7
Berdasarkan Tabel 4.3, dapat dilihat bahwa korelasi antara DER dan ROE -
0,093739, antara DER dan DPR -0,027410, antara DER dan SIZE -0,366897.
Hal ini karena nilai korelasi antar variabel independen tidak lebih dari 0,9
(Ghozali, 2006).
4. Uji Autokorelasi
dari uji Durbin-Watson berkisar di antara 0 dan 4. Nilai statistik dari uji
Durbin-Watson yang lebih kecil dari 1 atau lebih besar dari 3 diindikasi
terjadi autokorelasi.
Tabel 4.4
Uji Autokorelasi dengan Uji Durbin-Watson
Log likelihood -13.81097 Hannan-Quinn criter. 0.253043
Durbin-Watson stat 1.053026
Dengan kata lain, tidak terjadi gejala autokorelasi yang tinggi pada residual.
Common Effect Model (CEM) atau Pooled Least Square (PLS), Model Efek Tetap
(Fix Effect Model), dan Model Efek Random (Random Effect Model).
1. Penentuan Model Estimasi antara Common Effect Model (CEM) dan Fixed
model regresi, maka digunakan Uji Chow. Hipotesis yang diuji adalah
sebagai berikut :
dan diterima.
dan ditolak.
Tabel 4.5 berikut adalah hasil berdasarkan Uji Chow dengan menggunakan
Tabel 4.5
Hasil dari Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Pool: DPANEL
Test cross-section fixed effects
Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.5, diketahui nilai probabilitas
adalah 0,000. Karena nilai probabilitas 0,000< 0,05, maka model estimasi
2. Penentuan Model Estimasi antara Fixed Effect Model (FEM) dan Random
model regresi, maka digunakan uji Hausman. Hipotesis yang diuji adalah
sebagai berikut :
a. Jika nilai probabilitas cross-section random < 0,05, maka ditolak dan
diterima.
dan ditolak.
menggunakan Eviews 7.
Tabel 4.6
Hasil dari Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Pool: DPANEL
Test cross-section random effects
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Berdasarkan hasil dari uji Chow pada Tabel 4.6, diketahui nilai probabilitas
adalah 0,3088. Karena nilai probabilitas 0,3088> 0,05, maka model estimasi
Analisis Regresi Data Panel ini dilakukan untuk melihat Pengaruh Struktur
Tahun 2010-2015. Berdasarakan hasil Uji Chow dan Uji Hausman pada Tabel 4.5
dan Tabel 4.6 maka model estimasi regresi data panel yang digunakan dalam
penelitian adalah Random Effect Model (REM). Hasil regresinya adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.7
Hasil Regresi Data Panel
berikut :
Dimana :
Y = Nilai Perusahaan
X2 = Profitabilitas (ROE)
= Standard Error
2. Koefisien debt to equity ratio (X1) sebesar 0,120929 artinya setiap perubahan
5. Koefisien size (X4) sebesar 8,331112 artinya setiap perubahan size sebesar
833,1112%.
Uji bertujuan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu struktur modal
atau simultan terhadap variabel tak bebas yaitu ukuran perusahaan (price to
book value).
Hipotesis :
Tahun 2010-2015
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)
yakni DER, ROE, DPR, dan SIZE secara simultan berpengaruh signifikan
payout ratio) dan ukuran perusahaan (size) secara parsial terhadap variabel
Hipotesis :
Tahun 2010-2015
Kriteria Pengujian:
Tabel 4.9 berikut adalah hasil berdasarkan Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Dependent Variable: PBV_Y?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 02/25/17 Time: 12:57
Sample: 2010 2015
Included observations: 6
Cross-sections included: 29
Total pool (balanced) observations: 174
a. Nilai koefisien dari variabel DER bernilai positif yang berarti bahwa
probabilitas statistik t dari variabel DER adalah 0.0974, yakni > 0.05,
b. Nilai koefisien dari variabel ROE bernilai positif yang berarti bahwa
probabilitas statistik t dari variabel ROE adalah 0.0000, yakni < 0.05,
c. Nilai koefisien dari variabel bebas DPR bernilai negatif yang berarti
probabilitas statistik t dari variabel DPR adalah 0.0000, yakni < 0.05,
d. Nilai koefisien dari variabel bebas SIZE bernilai positif yang berarti
probabilitas statistik t dari variabel SIZE adalah 0.0001, yakni < 0.05,
Tabel 4.10 berikut adalah hasil berdasarkan Uji Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 4.10
Nilai Statistik Koefisien Determinasi (R2)
sebesar 0,692375 yang artinya variabel DER, ROE, DPR, dan SIZE
4.3 Pembahasan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2010-
2015. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalahteknik
bahwa secara simultan variabel bebas yaitu debt to equity ratio, return on equity,
yaitu price to book value pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek
indonesia tahun 2010-2015. Hasil ini dibuktikan dengan pengujian Uji F dengan
nilai Prob (F-statistic) 0,000000 < signifikansi 0,05 yang berarti bahwa secara
Pengaruh yang signifikan tersebut terlihat dari nilai koefisien dan tingkat
probabilitas yang muncul dari setiap variabel bebas dalam penelitian ini. Variabel
size merupakan variabel bebas yang memiliki nilai koefisien terbesar diantara
variabel bebas lainnya dengan nilai koefisien sebesar 8,331112 dengan tingkat
probabilitas 0,0000 < 0,05 yang artinya ukuran perusahaan merupakan variabel
yang paling berpengaruh nyata terhadap nilai perusahaan dalam penelitian ini.
Selanjutnya pengaruh ini dijelaskan oleh variabel bebas yang lain diantaranya
yaitu return on equity yang memiliki nilai koefisien sebesar 0,965458 dengan
tingkat probabilitas sebesar 0,0000 < 0,05, dividend payout ratio yang memiliki
nilai koefisien sebesar -0,253610 dengan tingkat probabilitas sebesar 0,0000 <
0,05, dan variabel debt to equity ratio yang memiliki nilai koefisien sebesar
Hasil penelitian ini sejalan dengan tiga penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya, diantaranya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nia Rositawati Fau
terhadap nilai perusahaan, dan penelitian yang dilakukan oleh Arif (2015) yang
yang lebih besar dari yang disyaratkan yaitu 0,05 dapat disimpulkan bahwa
struktur modal berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut.
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa penggunaan utang
yang akan diterima oleh para investor. Oleh karena itu, semakin banyak
posisi struktur modal berada di bawah titik optimal maka setiap penambahan
hutang akan meningkatkan nilai perusahaan. Dan sebaliknya, setiap jika posisi
struktur modal berada di atas titik optimal maka setiap penambahan hutang akan
menurunkan nilai perusahaan. Oleh karena itu, dengan asumsi titik target struktur
Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Galuh Arindita (2015) yang mengatakan bahwa struktur modal
yang lebih kecil dari yang disyaratkan yaitu 0,05 dapat disimpulkan bahwa
maka semakin tinggi pula nilai perusahaan yang dimiliki perusahaan tersebut.
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa profitabilitas adalah
menggunakan aktiva atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal
untuk menghasilkan laba dan akan menciptakan nilai perusahaan yang semakin
perusahaan maka profitabilitas merupakan salah satu objek penting yang menjadi
Hasil dari penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan oleh Galuh Arindita(2015), Nia Rositawati Fau (2015), Arif (2015),
Mahani Alfianti S (2015), serta Ayu Sri dan Ary Wijaya (2013)yang mengatakan
yang lebih kecil dari yang disyaratkan yaitu 0,05 dapat disimpulkan bahwa
Hal ini tidak sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa kebijakan
dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba
Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang
dibayar kecil, maka harga saham cenderung rendah sehingga nilai perusahaan juga
rendah. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan besar maka harga saham
besar. Oleh karena itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
nilai perusahaan.
yang lebih kecil dari yang disyaratkan yaitu 0,05 dapat disimpulkan bahwa ukuran
Hal ini sejalan dengan teori yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan
skala perusahaan maka akan semakin mudah pula perusahaan memperoleh sumber
pendanaan baik yang bersifat internal maupun eksternal (Pratiwi et al, 2016).
perkembangan sehingga investor akan merespon positif dan nilai perusahaan akan
meningkat. Pangsa pasar relatif menunjukkan daya saing perusahaan lebih tinggi
perusahaan akan meningkat (Sujoko dan Soebiantoro, 2007). Hal ini diperkuat
dengan pernyataan yang dikemukakan Itturiaga dan Sanz (1998) bahwa semakin
memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin tinggi
baik dan pengelolaan yang baik pula. Sehingga, apabila perusahaan ingin
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
1. Bagi Peneliti
95
Perluasan penelitian yang dimaksud adalah tidak hanya terbatas pada faktor-
makro seperti tingkat inflasi, pertumbuhan ekonomi, tingkat suku bunga, dan
lain-lain yang belum dipertimbangkan dalam penelitian ini. Selain itu juga
2. Bagi Akademisi
Bagi akademisi agar menjadikan penelitian ini dan penelitian yang serupa
investasi.
3. Bagi Perusahaan
4. Bagi Investor
Abidin, Z., Yusniar, M. W., & Ziyad, M. (2014). Pengaruh Struktur Modal,
Kebijakan Dividen dan Size Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Properti Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Wawasan
Manajemen , II.
Arif. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Return on Equity, Likuiditas dan Growth
Opportunity Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi .
Arindita, G. (2015). Analisis Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, Kebijakan
Dividen dan Size Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Wholesale dan Retail Yan Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2012.
Skripsi .
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan,
Buku 2 (10th ed.). Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2001). Manajemen Keuangan, Buku 2 (8th ed.).
Jakarta: Penerbit Erlangga.
Darmadji, T., & Fakhruddin, H. M. (2011). Pasar Modal Di Indonesia (3 ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Dewi, A. S., & Wirajaya, A. (2013). Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas Dan
Ukuran Perusahaan Pada Nilai Perusahaan. E-Journal Akuntansi , IV, 358-
372.
Fau, N. R. (2015). Pengaruh Struktur Modal, Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi .
Field, A. P. (2009). Discovering Statistics Using SPSS. London: Sage.
Ghozali, I. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halim, A. (2007). Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Ghalia Indonesia.
Harahap, S. S. (2007). Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Horne, J. C. (2002). Financial Management and Policy (12th ed.). New Jersey:
Prentice Hall International, Inc.
Horne, J. C., & Wachowicz, J. M. (2001). Fundamental of Financial Management
(12th ed.). (D. Fitriasari, & D. A. Kwary, Penerj.) Jakarta: Salemba Empat.
Husnan, S., & Pudjiastuti, E. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (5th
ed.). Jakarta: UPP STIM YKPN.
97
LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
a. Uji Normalitas
40
Series: RESID
35 Sample 1 174
Observations 174
30
Mean -1.23e-16
25 Median 0.460969
Maximum 20.33394
20 Minimum -13.21628
Std. Dev. 3.555382
15 Skewness 0.451634
Kurtosis 11.26562
10
Jarque-Bera 501.2390
5 Probability 0.000000
0
-10 -5 0 5 10 15 20
Mean 6.31e-15
12 Median 0.016894
Maximum 0.681155
Minimum -0.811118
Std. Dev. 0.262716
8
Skewness -0.298105
Kurtosis 2.781217
4
Jarque-Bera 2.924158
Probability 0.231754
0
-0.8 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
b. Uji Heterokedastisitas
Test Equation:
Dependent Variable: RESID^2
Method: Least Squares
Date: 03/24/17 Time: 17:45
Sample: 1 174
Included observations: 174
c. Uji Multikolinieritas
X1 X2 X3 X4
X1 1.000000 -0.093739 -0.027410 -0.366897
X2 -0.093739 1.000000 -0.419025 0.089792
X3 -0.027410 -0.419025 1.000000 -0.167020
X4 -0.366897 0.089792 -0.167020 1.000000
Dependent Variable: Y
Method: Least Squares
Date: 03/24/17 Time: 17:49
Sample: 1 174
Included observations: 174
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled Least Squares
Date: 03/24/17 Time: 18:01
Sample: 2010 2015
Included observations: 6
Cross-sections included: 29
Total pool (balanced) observations: 174
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled Least Squares
Date: 03/24/17 Time: 18:01
Sample: 2010 2015
Included observations: 6
Cross-sections included: 29
Total pool (balanced) observations: 174
Effects Specification
Dependent Variable: Y?
Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects)
Date: 03/24/17 Time: 18:02
Sample: 2010 2015
Included observations: 6
Cross-sections included: 29
Total pool (balanced) observations: 174
Swamy and Arora estimator of component variances
_24—C 0.174754
_25—C 0.047116
_26—C -0.085061
_27—C 0.187505
_28—C -0.065946
_29—C -0.145173
Effects Specification
S.D. Rho
Weighted Statistics
Unweighted Statistics
Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Effects Specification
a. Uji-t
b. Uji-F