SKRIPSI
Diajukan Oleh :
Dini Aldina S
130901061
MEDAN
2017
i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT
The results of research in the field show that the actor as representatives of
the local residents have the skills and knowledge of the rules and for the
implementation of the Musrenbang village .Skills possessed actor was the result
of participation actors in training and counseling on the village development .The
goal of trying to achieve an actor in this case that is the proposals that were
submitted the proposal being priorities out of category is very much needed in the
process of rural development , to meet this objective actor use office or status ,
tissue , trust , and skills that had been owned a supporting actor existence its
existence represent the community .The implementation of the Musrenbang the
village is the arena as a place of actor fight meet the goal by means of collaborate
together other actors or individually .
ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Alim Ulu Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan”. Penulisan skripsi ini
sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dari program studi
sosiologi, fakultas ilmu sosila dan ilmu politik, universitas sumatera utara.
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
iii
Universitas Sumatera Utara
4. Bapak dan Ibu Dosen yang tidak lelah memberikan ilmu yang begitu besar
Sosiologi.
yang ada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan Universitas Sumatera
Utara.
Ibunda Sri Supraptiningsih serta Adinda Dinda Hapsari Ningsih atas segala
kasih sayang dan dukungan yang tiada henti baik berupa moril maupun materil
serta doa yang selalu tiada hentinya dilantunkan untuk penulis dan selalu ada
disaat penulis sedih maupun senang. Kalian adalah alasan serta semangat
dan menyediakan tempat untuk berteduh dan beristirahat bagi penulis selama
melakukan riset.
8. Terimaksih kepada Camat Air batu dan Kades Seil Alim Ulu yang telah
kecamatan, Kepala Dusun, Lembaga Desa serta Staf Desa Sei Alim Ulu yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah bersedia menjadi informan saat
9. Kedua Bapak dan Ibu orang tua Hasty yang telah menjadi orang tua kedua
bagi penulis, terimakasih atas segala perhatian dan kasih sayang yang
pendidikan.
iv
Universitas Sumatera Utara
10. Terkhsusu kepada Nanda Nural Jannah yang telah menjadi sahabat sekaligus
skripsi, dan terimkasih telah membawa penulis menjadi orang yang lebih baik
lagi semoga persaudaraan ini terus terjaga meski tidak dalam kondisi yang
sama lagi.
Khairana, Dian Afrianita, Hildayani, Annisa Tri Rahma, Ester Harefa, Nike
Ritonga, Yolanda Dwi, Ayu Lestari dan Mutiara. Salam sayang penulis
akan terus terjaga hingga memudarnya ingatan karena menua. Semoga melalui
persahabatan ini kita bisa belajar menjadi orang yang lebih baik lagi dan
berjumpa dalam keadaan yang lebih baik lagi karena kalian takakan
tergantikan.
Gurusinga, Aulia Ridho dan Alna Veronica. Terimakasih telah menjadi salah
satu sumber kekuatan bagi penulis dan mengajarkan arti kasih sayang
dianatara perbedaan yang ada, semoga kebahagiaan akan terus hadir disetiap
langkah dalam persahabatan kita. Bersama atau tidaknya kita persahabatan ini
kalian selalu ikhlas dan berhasil dalam setiap pekerjaan yang kalian lakukan.
v
Universitas Sumatera Utara
14. Kepada senior-senior Sosiologi yang menjadi teman diskusi dalam penulisan
mengisi hari-hari penulis selama masa perkuliahan, terimakasih atas doa serta
kebanggaan bagi penulis bisa bergabung dan mengenal kalian relawan peduli
untuk kalian agar terus berbuat baik karena manusia yang terbaik adalah
selanjutnya, oleh karena itu diperlukan kritikan dan saran yang sangat
vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK.......................................................................................... i
ABSTRACT ....................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iii
DAFTAR ISI ...................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .............................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................ 11
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 11
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 11
1.4.1. Manfaat Teoritis .................................................. 11
1.4.2. Manfaat Praktis ................................................... 12
1.5 Defenisi Konsep ........................................................... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 14
2.1 Pemikiran Bourdieu ...................................................... 14
2.2 Perencanaan Pembangunan Desa .................................. 17
2.2.1. Perencanaan ........................................................ 18
2.2.2. Pembangunan Desa ............................................. 19
2.2.3. Bentuk Pembangunan Desa ................................. 21
2.3 Partisipasi ..................................................................... 25
2.3.1. Lingkungan Partisipasi Masyarakat dalam
Pembangunan ..................................................... 26
2.3.2. Jenis dan Bentuk Partisipasi ................................ 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 29
3.1 Jenis Penelitian ............................................................. 29
3.2 Lokasi Penelitian………………………………… ........ 29
3.3 Unit Analisis Data Informan………………………….. 30
3.3.1. Unit Analisis........................................................ 30
3.3.2. Informan.............................................................. 30
vii
Universitas Sumatera Utara
3.4 Tekhnik Pengumpulan Data ........................................... 31
3.4.1. Teknik Pengumpulan Data Primer ....................... 31
3.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder ................... 33
3.5 Alat Bantu Penelitian ..................................................... 33
3.5.1. Alat Bantu Perekam Suara ................................... 33
3.5.2. Catatan Lapangan dan Alat Tulis ......................... 33
3.6 Teknik Anlisa Data ...................................................... 34
3.7 Jadwal Kegiatan ........................................................... 35
3.7 Keterbatasan Penelitian................................................. 36
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI DATA ...................... 37
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................... 37
4.1.1. Sejarah Desa Sei Alim Ulu .................................. 37
4.1.2. Kondisi Geografis Desa Sei Alim Ulu.................. 38
4.1.3. Sarana dan Prasarana Desa .................................. 40
4.1.3.1. Sarana Kantor Desa ................................ 40
4.1.3.2. Sarana Transportasi ................................ 40
4.1.3.3. Sarana Pendidikan ................................. 41
4.1.3.4. Prasarana Kesehatan ............................... 41
4.1.3.5. Prasarana Peribadatan............................. 42
4.1.4. Gambaran Penduduk Desa Sei Alim Ulu ............. 42
4.1.4.1. Komposisi Penduduk Berdasakan
JenisKelamin ....................................... 42
4.1.4.2. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Kelompok Umur .................................. 43
4.1.4.3. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Kelompok Etnis .................................... 44
4.1.4.4. Komposisi Penduduk Berdasarkan
Agama .................................................. 45
4.2 Profil Informal .............................................................. 46
4.3 Proses Pelaksanaan Kegiatan Musrenbang Di Desa
Sei Alim Ulu ................................................................. 56
4.3.1. Sosialisasi Pelaksanaan Musrenang Desa di Desa
Sei Alim Ulu....................................................... 56
viii
Universitas Sumatera Utara
4.3.2 Perumusan Usulan Rencana Pembanguna
Tingkat Dusun ................................................... 59
4.3.3. Pelaksanaan dan Pembahasan Musrenbang
di Tingkat Desa………………………………… 72
4.3.3.1. Faktor Pendukung dan Penghambat
Pelaksanaan Musrenbang Desa ………. 79
4.4 Peran Aktor dalam Pelaksanaan Musrenbang Desa ...... 83
4.4.1. Kapasitas Aktor dalam Pelaksanaan Musrenbang
Desa…………………………………………….. 84
4.4.2. Penyusunan Usulan Rencana Pembangunan Desa
Dalam Pelaksanaan Musrenbang Desa sebagai
Arena Perjuangn.................................................. 94
4.4.3. Tindakan Aktor dalam Penyusunan Musrenbang .
Desa (Penjelasan Konsep Bourdieu) .................... 103
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................. 117
5.1 Kesimpulan .................................................................. 117
5.2 Saran………………………………….………………. 121
ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
x
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagan Struktur Pemerintahan Desa Sei Alim Ulu ................... 38
Gambar 4.2 Peta Desa Sei Alim Ulu ......................................................... 39
Gambar 4.3 Bagan ProsesSosialisai Musrenbang Desa .............................. 57
Gambar 4.4 Konsep Pemikiran Bourdieu .................................................. 79
Gambar 4.5 Skema Pemikiran Bourdieu …………………………………104
Gambar 4.6 Habitus yang Dimiliki Aktor…………………………...........105
Gambar 4.7 Modal Simbolik yang Dimiliki Aktor……………………….107
Gambar 4.8 Modal Budaya yang Dimiliki Aktor…………………………108
Gambar 4.9 Modal Sosial yang Dimiliki Aktor…………………………..109
xi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
dari suatu keadaan yang kurang baik menuju suatu kehidupan yang lebih baik.
melibatkan berbagai peran yang ikut telibat aktif dalam proses pembangunan.
Salah satu bentuk pembangunan yang sedang giat dilakukan adalah pembangunan
desa.
2008). Proses pembangunan yang dilakukan bersifat bottom-up tidak lagi bersifat
fasilitator. Pelaksanaan pembanguann desa tidak boleh hanya dilakukan satu pihak
saja, tetapi harus melalui koordinasi dengan pihak lain baik dengan pemerintahan
1
Universitas Sumatera Utara
sesuai dengan keadaan yang ada di desa, karena desa lebih tau apa yang mereka
juga diatur dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 19 tentang desa,
terpadu dan terkoordinasi. Menurut Sajogyo dalam Satria (2015) terdapat pokok-
2
Universitas Sumatera Utara
Menurut Salam (2000) setiap proses perencanaan akan bermuara pada
program yang bertujuan untuk pembangunan desa. Kuat atau lemahnya kualitas
lemah, ke empat kualitas sumber daya manusia, khususnya di desa yang lemah,
3
Universitas Sumatera Utara
Dalam rangka merumuskan kebijakan yang partisipatif pemerintah
program apa saja yang akan dilakukan dalam pembangunan desa yang
pembangunan desa.
memperoleh apa, atau dengan kata lain kebijakan diartikan sebagai sekumpulan
4
Universitas Sumatera Utara
aktifitas yang terjadi dalam sebuah proses yang dilahirkan dari berbagai kegiatan
dimaksudkan adalah sekumpulan tindakan individual atau kolektif antar aktor atau
bahkan dengan maksud ingin merebut modal-modal yang ada dalam struktur
obyektif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Guty (2014) tentang peran aktor
diperolehnya, peran aktor yang terlihat secara individu maupun secara kolektif
bersumber dari modal yang dimanfaatkannya. Modal yang digunakan yakni modal
simbolik modal sosial dan modal budaya. Tindakan aktor dalam arena (struktur
menstrukturisasi arena itu sendiri, inilah bentuk dialektika antara aktor, habitus,
Peran yang telah dilakukan para aktor, baik aktor perencana pembangunan di
desa, aktor dari institusi perguruan tinggi maupun aktor praktisi LSM, tidak
5
Universitas Sumatera Utara
pelembagaan RPJMDes menjadi Peraturan Desa. Peran para aktor sebatas pada
sangat berpengaruh pada hasil penyusunan dari Musrenbang Desa itu sendiri.
Aktor-aktor ini biasanya mempunyai latar belakang yang berbeda, sehingga motif
dan tujuan yang ingin dicapai juga berbeda-beda. Musyawarah menjadi arena
lain yang tidak hanya memiliki kepentingan tapi juga memiliki kemampuan
sumberdaya.
Contoh dari gambaran desa yang ikut melaksanakan Musrenbang Desa serta
memiliki aktor yang berperan di dalamnya adalah Desa Sei Alim Ulu, yang berada
awal tahun pada bulan Januari. Sebelum pelaksanaan Musrenbang Desa terlebih
kegitan. Melalui Kepala Desa menugaskan Sekretaris Desa untuk menyurati pada
6
Universitas Sumatera Utara
setiap Kepala Dusun. Kepala Dusun melakukan terlebih dahulu musyawarah
dusun yang berkaitan dengan usulan program perencanaan pembangunan desa Sei
Alim Ulu. Desa juga menyurati kepada lembaga ataupun organisasi yang ada di
desa Sei Alim Ulu agar menyiapkan usulan yang kemudian dipaparkan atau
desa.
7
Universitas Sumatera Utara
(h) Bidan/Perawat
(http://medan.bpk.go.id/perda-no.-6-tahun-2014-tentang-musyarawah-
perencanaan-pembangunan-daerah).
perwakilan organisasi desa yang bertugas sebagai pelaku atau perencana dan
masyarakat dalam hal ini sebagai aktor yang berperan dan berpartisipasi mampu
kemajuan yang berdampak positif bagi masyarakat desa. Keterwakilan yang hadir
mengenai desa, sarana yang harus dibenahi, penambahan fasilitas umum serta
pelaksanaan Musrenbang Desa tanggal 11 januari 2017 dapat dilihat pada tabel
1.1
8
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1
Daftar Peserta Pelaksanaan Musrenbang Desa Sei Alim Ulu
No Jabatan/ Organisasi Jumlah
1 Pengurus Desa 2
2 Kepala Dusun 5
3 LPM 9
4 Pemberdaya Perempuan Dan 2
Keluarga Berencana
5 Bidan Desa/ Puskesmas Desa 3
6 Tokoh Agama 5
7 Guru 2
8 Pendamping Desa 1
9 Polsek Air Batu 1
10 Tokoh Perempuan 6
11 PKK 1
12 Kecamatan 3
13 BPD 3
14 KPMD 2
Sumber: dokumen Musrenbang Desa tahun 2017 Desa
Sei Alim Ulu
pelaksanaan Musrenbang Desa di Balai Desa pada tanggal 11 januari 2017. Ada
14 keterwakilan melalui tokoh atau organisai yang ada di Desa Sei Alim Ulu,
untuk prioritas pembangunan desa. Mereka hadir sebagai aktor yang berperan
lain juga menjadi salah satu cara yang dilakukan oleh peserta agar usulan mereka
mengakomodir pihak lain dan muncul kepentingan agar apa yang diusulkan dapat
9
Universitas Sumatera Utara
Selama kegiatan Musrenbang Desa berlangsung terjadi upaya
rencana yang diajukannya merupakan rencana yang paling penting dan mendesak
pembangunan desa yang akan disetujui oleh pemerintahan. Dilema juga terjadi
hanya dilibatkan diawal saja ketika pada tahap pengambilan keputusan sebenarnya
sudah diatur oleh daerah dengan alasan bahwa adanya keterbatasan dana.
Anggapan kehadiran hanya sekedar penghibur juga menjadi salah satu rasa
ketidak percayaan akan di prioritaskannya usuluan yang mereka ajukan, tak jarang
Musrenbang.
Kecamatan untuk dilakukan pembahasan prioritas atas usulan yang telah masuk
dapat terlaksanakan atau tidaknya usulan yang telah dibuat masyarakat. Pada
kembali sesuai dengan ketetapan dana, namun terkadang usulan yang diterima
pada tingat desa bukan sebagai priotas yang diutamakan dan yang sedang sangat
10
Universitas Sumatera Utara
Perdebatan yang terjadi pada peserta musrembang merupakan gambaran
bentuk partisipasi dari masyarakat agar pembangunan desa terjadi secara terarah
meneliti bagaimana peran aktor dalam pelaksanaan Musrenbang desa di Desa Sei
Desa?
mengatahui:
Musrenbang Desa.
dan politik. Secara khusus penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi
11
Universitas Sumatera Utara
terhadap pengembangan sosiologi pada umumnya dan sosiologi politik dan
kebijakan pada ranah desa pada umumnya dan Desa Sei Alim Ulu khususnya
sebagai lokasi penelitian dan penelitian ini diharapkan mampu menjadi acuan bagi
Konsep adalah abstrak menngenai gejala atau realita suatu pengertian yang
nantinya akan menjelaskan suatu gejala (Sutinah, 2005: 49). Konsep yang ada
menjadi acuan bagi peneliti saat melakukan penelitian agar tidak terjadi
1. Peran Aktor
dalam sebuah pentas atau dengan kata lain fungsi yang dibawakan seseorang
2. Musrenbang Desa
mengenai perencanaan pembangunan desa yang ada di Desa Sei Ali Ulu.
3. Pembangunan Desa
secara fisik dan non fisik untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Desa
12
Universitas Sumatera Utara
a. Pembangunan fisik adalah pembangunan yang dilakukan dalam peningkatan
(b) Aspek sosial, pembangunan dalam bentuk ada peningkatan kualitas hidup
13
Universitas Sumatera Utara
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
dari kata function, job, atau work. Adapun makna dari kata peran dapat dijelaskan
peran semula dipinjam dari keluarga drama atau teater yang hidup subur pada
jaman Yunani Kuno. Dalam arti ini, peran menunjuk pada karakteristik yang
disandang untuk dibawakan oleh seseorang aktor dalam sebuah pentas drama.
Kedua, suatu penjelasan yang menunjuk pada konotasi ilmu sosial, yang
aktor adalah suatu batasan yang dirancang oleh aktor lain, yang kebetulan sama-
praktik dalam pengertian Pierre Bourdieu. Menurut Pierre Bourdieu dalam Adib
objektif dan representasi subjektif, agen dan pelaku, terjalin secara dialektik.
Oleh karena itu, logika tindakan harus dilihat (dicari) pada sisi rasionalitas
pelakunya.
14
Universitas Sumatera Utara
Bourdieu juga menambahkan praktek merupakan integrasi antara habitus
dikalikan modal dan ditambahkan ranah, yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
dari internalisasi struktur” dunia sosial. Bourdieu dalam Jankins (2004) memiliki
manusia yang terbagi menjadi tiga makna. Pertama, habitus hanya ada selama ia
ada dikepala aktor. Kedua, habitus hanya ada di dalam, melalui dan disebabkan
oleh praksis aktor dan interaksi antara mereka dengan lingkungan- lingkungan
yang melingkupinya: cara berbicara, cara bergerak, cara membuat sesuatu, atau
apapun. Ketiga, inti skema generatif habitus, berakar di dalam tubuh. Laki-laki/
panca indra dalam hal menalarkan dan berakar dalam pengalaman sesnsoris dari
dalam waktu yang panjang. Menurut Bourdieu,habitus adalah struktur mental atau
dirinya sendiri: sikap, bahasa tubuh, cara berjalan dan lainnya (Jenkins, 2004).
umur, jenis kelamin, kelompok, dan kelas sosial. Habitus diperoleh sebagai akibat
dari lamanya posisi dalam kehidupan sosial yang dimilikinya. Habitus juga
15
Universitas Sumatera Utara
Ranah (field) lebih dipandang Bourdieu secara relasional dari pada secara
Keberadaan relasi-relasi ini terpisah dari kesadaran dan kehendak individu. Ranah
sumber daya atau modal dan juga untuk memperoleh akses tertentu yang dekat
dengan hirarki kekuasaan; (2) semacam hubungan yang terstruktur dan tanpa
Menurut Bourdieu dalam Adib, (2012) ranah sosial akan selalu terjadi,
mereka yang memiliki modal dan habitus yang sama dengan kebanyakan individu,
penjelasan Bourdieu terdiri dari, Modal Ekonomi, Modal Sosial, Modal Budaya
teori Habitus, Kapital, Ranah/Arena karena menurut peneliti teori Pierre Bourdieu
Aktor dalam Pelaksanaan Musrenbang Desa di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air
(field) pertentangan dan perjuangan kuasa dikonstruksi dalam posisi relasi antar
posisi yang objektif bukan relasi struktural yang terpaut dengan dominasi kuasa.
16
Universitas Sumatera Utara
Peran aktor yang terlihat secara individu maupun secara kolektif dapat
dilihat dari modal yang dimanfaatkana. Modal yang digunakan yakni modal
simbolik, modal, dan modal budaya, modal ekonomi. Pada titik inilah peran aktor
dalam relasi timbal balik dengan arena (field) perjuangannya. Pada prinsipnya
dan disesuaikan dengan kondisi masyarakat dan juga kondisi potensi sumber
17
Universitas Sumatera Utara
2.2.1. Perencanaan
maupun tidak langsung) tujuan dan cara pandang sebagai satu kesatuan. Suatu
masyarakat, maka akan sangat sulit dipastikan bahwa rumusan akan berpihak pada
keseluruhan proses pemikiran dan penetuan secara matang dari hal-hal yang akan
dikerjakan dimasa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditentukan.
d. Lokasi aktifitas;
18
Universitas Sumatera Utara
yang mereka hadapi. Maka dari itu untuk menetapkan apa, mengapa, bagaimana,
rangkaian usaha pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan oleh
suatu bangsa, negara, dan pemerintah secara sadar menuju modernitas dalam
bina usaha, dan bina manusia, dan secara tidak langsung adalah meletakkan dasar-
efisiensi dalam kegiatan ekonomi dan pemanfaatan sumber daya alam; Tujuan
19
Universitas Sumatera Utara
Menurut Haeruman (2011), ada dua sisi pandang untuk menelaah
pedesaan, yaitu:
bertumpu pada potensi yang dimiliki dan kemampuan masyarakat desa itu sendiri.
Pendekatan ini meminimalkan campur tangan dari luar sehingga perubahan yang
2). Sisi yang lain memandang bahwa pembangunan pedesaan sebagai suatu
interaksi antar potensi yang dimiliki oleh masyarakat desa dan dorongan dari luar
20
Universitas Sumatera Utara
dimaksud di sini adalah wilayah pedesaan atau wilayah perkotaan, dapat pula
diartikan sebagai daerah yang dibatasi oleh batas-batas politis atau administrasi.
Pembangunan baik yang berkenaan dengan aspek fisik maupun non fisik tidak
lepas dari permukaan bumi sebagai ruang tempat pembangunan itu berlangsung.
1. Pembangunan Fisik
oleh masyarakat atau pembangunan yang tampak oleh mata (Mudrad, 2010).
21
Universitas Sumatera Utara
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Pramana (2013) tentang
Pembangunan Fisik Dan Non Fisik Di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara
Desa Badak berupa Sarana dan Prasarana Pendidikan Pembangunan fisik di desa
badak mekar masih kurang memadai, hal itu dapat dilihat dari kurangnya sarana
dan prasarana yang ada di desa badak mekar seperti sarana dan prasarana
pendidikan dimana hanya memiliki dua sekolah dasar dan satu sekolah dasar
hanya memiliki dua kelas. Sarana dan prasarana kesehatan dilihat dari sarana dan
rumah medis untuk bidan sehingga dapat memberikan pelayanan yang cepat dan
jangka waktu yang lama, contoh dari pembangunan non fisik adalah berupa
manusia itu sendiri. Pembangunan non fisik adalah pembangunan yang tidak
22
Universitas Sumatera Utara
Pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman dalam
per kapita riil penduduk suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang
terus menerus yang bersifat menambah dan memperbaiki segala sesuatu menjadi
lebih baik lagi. Adanya proses pembangunan itu diharapkan adanya kenaikan
tentang wirausaha yang dilakukan baik oleh swasta ataupun instansi pemerintah
namun itu belum cukup memadai karena yang menghadiri penyuluhan hanya
Badak Mekar adalah petani yang tidak bisa meninggalkan pekerjaannya untuk
perubahan sosial yang terencana, yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup
pada peningkatan modal manusia (human capital) yang diukur melalui dua
23
Universitas Sumatera Utara
(misalnya angka harapan hidup). Sementara itu, pembangunan kesejahteraan
sosial lebih berorientasi pada peningkatan modal sosial (social capital) yang dapat
menggambarkan pada bidang pendidikan diketahui bahwa para pengajar yang ada
di desa Badak Mekar sudah sesuai dengan standar nasional yang ada walaupun
siswa sudah dapat menerima pelajaran yang disampaikan oleh para pengajar
dengan baik itu dilihat dari angka kelulusan siswa yang ada di Desa Badak Mekar
Badak Mekar dapat di ketahui bahwa pelayanan kesehatan yang ada di desa badak
mekar sudah cukup baik itu di lihat dari pelayanan yang diberikan oleh bidan yang
ada di desa Badak Mekar dengan cepat dan tepat untuk menanggulangi penyakit-
cukup serius tidak dapat ditangani di Puskesmas pembantu yang ada di desa badak
mekar dikarenakan kurang nya fasilitas yang ada. Kriteria dari segi kesehatan
sudah cukup baik itu dilihat dari penanganan yang diberikan oleh tenaga medis
yang ada di desa badak mekar serta sering dilakukannya penyuluhan tentang
kesehatan dan adanya pengobatan gratis yang dilakukan oleh puskesmas induk
24
Universitas Sumatera Utara
2.3. Partisipasi
gagal.
serta usaha pelayanan dan pembangunan kesejahteraan sosial di dalam dan atau di
luar lingkungan masyarakat atas dasar rasa kesadaran tanggung jawab sosialnya
(Huraerah, 2011).
25
Universitas Sumatera Utara
kegiatan, pemantauan dan evaluasi, serta partisipasi dalam pemanfaatan hasil-
hasil pembangunan.
sendiri oleh pemerintah pusat dan lebih mencerminkan sifat kebutuhan kelompok
elit yang berkuasa dan kurang mencerminkan kebutuhan masyarakat banyak. Oleh
di tingkat lokal.
sebagai pemerataan sumbangan masyarakat dalam bentuk tenaga, uang dan lain
masyarakat.
Kegiatan ini diperlukan agar tujuan yang telah ditentukan sebelumnya dapat
dicapai seperti yang diharapkan. Dengan melakukan hal ini diharapkan akan
26
Universitas Sumatera Utara
masyarakat untuk selalu berpartisipasi dalam setiap program pembangunan yang
akan datang.
bentuk kegiatan partisipasi yang dilakukan oleh setiap warga masyarakat sebagai
berikut.
perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain dan sebagainya.
c. Partisipasi harta benda, yang diberikan orang dalam berbagai kegiatan untuk
perbaikan atau pembangunan desa, pertolongan bagi orang lain dan sebagainya.
27
Universitas Sumatera Utara
e. Partisipasi sosial, yang diberikan orang sebagai tanda keguyuban, misalnya
28
Universitas Sumatera Utara
BAB III
METODE PENELITIAN
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Jenis
hitungan lainnya.
berdasarkan data yang penulis dapat secara lebih mendalam tentang Peran
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam hal ini memilih lokasi di Desa Sei
Alim Ulu, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan. Adapun alasan peneliti
29
Universitas Sumatera Utara
melakukan penelitian dilokasi tersebut karena desa Sei Alim Ulu merupakan salah
satu desa yang aktif tiap tahunnya menjalankan Musrenbang Desa serta salah satu
desa yang mendapatkan predikat terbaik dalam pelaksanaan salah satu prioritas
tertentu yang dapat dihitung sebagai subjek penelitian) dan informan yangmenjadi
Menurut Hamidi (2005) menyatakan bahwa unit analisis adalah satuan yang
diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa
sosial seperti misalnya aktivitas individu atau kelompok sebagai subjek penelitian.
Unit (satuan) analisis data penelitian ini adalah kelompok atau perwakilan sebagai
3.3.2. Informan
diteliti dan dapat menjadi sumber data yang akurat. Peneliti menggunakan
30
Universitas Sumatera Utara
2007). Sampling data menentukan subjek penelitian, teknin ini digunakan
pemilihan informan.
Kepala Dusun, KPMD, LPM dan informan biasa bejumlah 7 orang sebagai
Kepala Desa, Kasi PKM Kecamatan, dua masyarakat biasa, dan dua Aparatur
Desa, serta satu orang perwakilan PKK. Data informan diperoleh melalui
Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan serta Para aktor yang mengikuti
a. Observasi.
31
Universitas Sumatera Utara
adalah pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian
b. Penghayatan
peneliti harus memahami setiap makna yang dikeluarkan oleh informan ketika
c. Wawancara.
32
Universitas Sumatera Utara
mengetahui keberadaan aktor-aktor yang menjadi perwakilan dalam
Alat bantu penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
lemahnya ingatan peneliti. Alat perekam suara ini digunakan setelah mendapat
mengenai apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan dalam rangka
(Moloeng, 2007). Catatatan itu hanya berguna untuk alat perantara antara apa
yang dilihat, didengar, dirasakan, dan diraba dengan catatan sebenarnya dalam
bentuk catatan lapangan. Catatan itu baru diubah ke dalam catatan yang lengkap
dan dinamakan catatan lapangan setelah penelitian tiba dirumah. Proses itu
33
Universitas Sumatera Utara
dilakukan setiap kali selesai mengadakan pengamatan, wawancara, tidak boleh
dilalaikan karena akan tercampur dengan informasi lain dan ingatan seseorang itu
Data yang diperoleh dari kegiatan penelitian dapat langsung diolah dan
a. Pengumpulan data
bentuk sebuah narasi. Kemudian data yang telah didapatkan diberi komentar
oleh peneliti atas apa yang didapat selama melakukan kegiatan penelitian di
lapangan.
Alim Ulu. Reduksi data adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk
c. Verifikasi data
informan penelitian. Bila ada informasi yang kurang jelas atau kurang
34
Universitas Sumatera Utara
mendalam maka peneliti mulai kembali ke lapangan untuk mencari informasi
yang dibutuhkan.
d. Interpretasi data
e. Penarikan kesimpulan
inti atauapun benang merah atas permasalahan yang terjadi sehingga dapat
penelitian. Adapun jadwal kegiatan yang dilakukan oleh peneliti dapat dilihat
35
Universitas Sumatera Utara
Table 3.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
7 Pengumpulan dan √ √
Interpretasi Data
8 Bimbingan √
9 Penulisan Laporan √ √
Skripsi
10 Revisi Penulisan √
Skripsi
peneliti dalam pembuatan skripsi antara lain: pengurusan surat rekomendasi dari
dalam membuat kata-kata yang bisa dipahami dan dimengerti pembaca. Walaupun
semaksimal mungkin agar data yang dihasilkan bersifat valid, serta manfaat dan
36
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
Berdasarkan data yang diperoleh dari profil Desa Sei Alim Ulu tahun 2017
dapat diketahui bahwa Desa Sei Alim Ulu merupakan salah satu desa yang
terletak di Kecamatan Air Batu Kabupaten Asahan dengan luas daerah 821 Ha.
Pemerintahan Desa Sei Alim Ulu sendiri berdiri pada tahun 1982 hingga
saat ini. Dalam perkembangannya, tercatat sudah 4 kali Pemerintah Desa Sei Alim
Ulu melakukan pergantian kepemimpinan yang dalam hal ini Kepala Desa sebagai
pimpinan tertinggi dari pemerintahan desa. Berikut nama-nama Kepala Desa Sei
Alim Ulu dari Tahun 1982 sampai saat ini : Dahlan Lubis menjabat pada tahun
1982-1993, setelah dua kali menjabat sebagai Kepala Desa Dahlan Lubis
digantian oleh MZ Saidin Butar Butar menjabat pada tahun 1993- 2001, kemudian
oleh Zuprizal Lubis (anak dari Dahlan Lubis) sebagai Kepala DesaSei Alim Ulu
tahun 2007-20012. Pada pemilihan Kepala Desa Sei Alim Ulu Periode 2013-2019,
Zuprizal Lubis kembali terplih menjadi kepala desa untuk kedua kalinya
37
Universitas Sumatera Utara
KEPALA DESA
Zuprizal Lubis
SEKRETARIS DESA
Suryani
Gambar 4.1 Bagan Struktur Pemerintahan Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air
Batu Kabupaten Asahan (RPJMDES Desa Sei Alim Ulu, 2015-2020).
Desa Sei Alim Ulu masuk dalam wilayah Kecamatan Air Batu Kabupaten
Asahan dan merupakan ibukota dari Kecamatan Air Batu. Pusat Pemerintahan
Kecamatan Air Batu (Kantor Camat Air Batu) terletak di Dusun II Desa Sei Alim
Ulu yang berada persis di jalan Lintas Sumatera, sedangkan Kantor Kepala Desa
Berikut ini adalah batas administrasi Desa Sei Alim Ulu dengan wilayah lainnya:
38
Universitas Sumatera Utara
- Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Maria Kecamatan Teluk Dalam serta
- Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Desa Perkebunan I/II dan Desa Air
Teluk Hesa
daerah Desa Sei Alim Ulu merupakan lahan perkebunan rakyat dan ± 85 Ha
perkantoran/saranan sosial. Penduduk Desa Sei Alim Ulu sebagian besar bermata
39
Universitas Sumatera Utara
4.1.3. Sarana dan Prasarana Desa
Sarana merupakan segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai tujuan. Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak, seperti
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, sarana kantor Desa Sei
Alim Ulu sudah cukup lengkap dan dalam kondisi yang baik. Bangunan kantor
desa Sei Alim Ulu sendiri terbilang cukup bagus untuk sebuah kantor desa, sarana
pemerintah desa dan masyarakat Desa Sei Alim Ulu. Berikut Sarana yang ada di
kantor Desa Sei Alim Ulu : Komputer berjumlah 2 unit, Printer berjumlah 1 unit,
Mesin Tik berjumlah 1 unit, Kursi berjumlah 100 unit, Lemari berjumlah 4 unit,
Beberapa masyarakat juga ada yang menggunakan mobil pribadi, desa ini juga
sudah dilewati oleh angkutan umum yang terkadang digunakan untuk berpergian
jauh ataupun dekat seperti ke kota Kisaran yang merupakan Ibu Kota Kabupaten
Asahan, ke Kecamatan Air Teluk Dalam dan desa lainnya yang berada di
utama atau jalur lintas daerah saja tidak masuk mengelilingi desa.
40
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.3. Sarana Pendidikan
satu indikator untuk meningkatkan kehidupan yang lebih baik dan status sosial
kehidupan yang lebih baik dimasa depan. Adapun prasarana pendidikan yang ada
- Tiga Sekolah Menengah Atas (RPJMDES Desa Sei Alim Ulu, 2015-2020).
maka harus keluar desa. Universitas terdekat yang ada di sekitar Desa Sei Alim
Ulu adalah Universitas Asahan yang terletak di Kisaran Ibu Kota dari Kabupaten
yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat. Prasarana Kesehatan yang ada di Desa
Sei Alim Ulu antara lain sebagai berikut : Puskesmas berjumlah 1 unit, Posyandu
berjumlah 4 unit, Bidan Desa berjumlah 2 orang (RPJMDES Desa Sei Alim Ulu,
2015-2020). Prasarana kesehatan yang ada di Desa Sei Alim Ulu cukup memadai
saat sakit.
41
Universitas Sumatera Utara
4.1.3.5. Prasarana Peribadatan
menciptakan masyarakat yang agamis. Desa Sei Alim Ulu sendiri telah memiliki
keagamaan masyarakat setempat. Desa Sei Alim Ulu sendiri memiliki sarana
bangunan Musholla (RPJMDES Desa Sei Alim Ulu, 2015-2020). Desa Sei Alim
Ulu tidak memiliki rumah ibadah Gereja karena memang mayoritas masyarakat
Desa Sei Alim Ulu beragama muslim. Sedangkan warga yang beragama non-
Total penduduk di Desa Sei Alim Ulu berjumlah 5.520 jiwa dengan
jumlah Kepala Keluarga (KK) 1.458 KK. Penduduk berjenis kelamin laki-laki
penduduk laki-laki lebih kecil yaitu 49% dari pada presentase jumlah penduduk
Penduduk Desa Sei Alim Ulu tersebar di 6 Dusun dan kebanyakan Kepala
42
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1.
Sebaran Jumlah Penduduk Menurut Dusun
NO Nama Kepala Keluarga
Dusun Jumlah %
1 Dusun I 396 27.16
2 Dusun II 240 16.4
3 Dusun III 205 14.06
4 Dusun IV 302 20.71
5 Dusun V 197 13.5
6 Dusun VI 118 8.09
Jumlah 1.458 100,00
Sumber: laporan bulanan kependudukan Desa Sei Alim Ulu
Mei 2017
Perseberan penduduk yang ada di 6 dusun Desa Sei Alim Ulu dapat dilihat pada
Tabel 4.2, jika dilihat jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin Dusun 1
merupakan dusun yang memiliki jumlah penduduk terbanyak dengan presentasi
penduduk laki-laki sebanyak 646 jiwa, dan penduduk berjenis kelamin
perempuan sebanyak 658 jiwa.
Tabel 4.2.
Sebaran Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Dusun
No Nama Laki-laki Perempuan Penduduk
Dusun Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1 Dusun I 646 23.48 658 23.76 1304 23.6
2 Dusun II 449 16.33 465 16.80 914 16.5
3 Dusun III 358 13.01 338 12.20 696 12.6
4 Dusun IV 537 19.52 551 19.90 1088 19.6
5 Dusun V 345 12.54 327 11.81 672 12.1
6 Dusun VI 416 15.12 430 15.53 846 15.6
Jumlah 2751 100,00 2769 100,00 5520 100,00
Sumber: Sumber: laporan bulanan kependudukan Desa Sei Alim Ulu Mei 201
Jumlah penduduk yang ada di Desa Sei Alim Ulu sebanyak 5520 jiwa jika
dilihat dari presentasi berdasarkan umur maka sebagian besar penduduk berada
pada usia 22-51 tahun ke atas. Seperti yang ditunjukan pada Tabel 4.3.
43
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur
NO Kelompok Penduduk
Berdasarkan Umur Jiwa %
1 0-5 103 1.86
2 6-11 562 10.18
3 12-14 331 5.99
4 15-17 317 5.74
5 18-21 449 8.13
6 22-3- 953 17.2
7 31-40 991 17.95
8 41-50 718 13.1
9 51 keatas 1096 19.85
Jumlah 5520 100
Sumber: laporan bulanan kependudukan Desa Sei Alim Ulu, Mei 2017
Desa Sei Alim Ulu merupakan desa yang homogen karena penduduk yang
tinggal di desa ini kebanyakan berasal dari etnis yang sama. Namun memang ada
beberapa etnis lain yang tinggal di desa ini tetapi jumlahnya tidak banyak.
Komposisi Desa Sei Alim Ulu berdasarkan kelompok etnis dapat dilihat pada
Tabel 4.4.
Tabel 4.4.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Etnis
No Etnis/Suku Jumlah %
1 Jawa 4.125 jiwa 74
2 Batak 690 jiwa 12.5
3 Malayu 75 jiwa 1.3
4. Aceh 18 jiwa 0.3
5 Minang 55 jiwa 0.9
6 Kalimantan 75 jiwa 1.3
7 Lain-lain 482 jiwa 8.73
Jumlah 5.520 jiwa 100
Sumber: Laporan Bulanan Kependudukan Desa Sei
Alim Ulu, Mei 2017
Berdasarkan Tabel 4.3. mayoritas penduduk Desa Sei Alim Ulu ber-etnis
Jawa tercatat dengan jumlah 4.125 jiwa. Kebanyakan masyarakat di Desa Sei
44
Universitas Sumatera Utara
Alim Ulu ini tinggal secara turun-temurun, karena memang sejak kecil mereka
tinggal di desa ini, bahkan beberapa dari warga ada yang menikah dengan warga
Desa Sei Alim Ulu dan tinggal di Desa Sei Alim Ulu.
Tidak hanya dalam hal etnis saja, namun dalam komposisi penduduk
berdasarkan agama yang dianut terlihat bahwa mayoritas masyarakat Desa Sei
Alim Ulu beragama Islam dengan jumlah 5.349 jiwa, sedangkan masyarakat yang
beragama Protestan berjumlah 134 jiwa, beragama Katolik 15 jiwa dan beragama
Budha 22 Jiwa. Komposisi penduduk berdasarkan agama yang dianut di Desa Sei
Tabel 4.5.
Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama yang Dianut
No Agama Jumlah %
1 Islam 5.349 96.9
2 Protestan 134 2.4
3 Katolik 15 0.2
4 Budha 22 0.3
Jumlah 5.520 jiwa 100
Sumber: Laporan Bulanan Kependudukan Desa Sei Alim
Ulu, Mei 2017
45
Universitas Sumatera Utara
4.2 Profil Informan
Umur : 36 tahun
Bapak Ilmi Handayani Wibowo ini kerap disapa dengan panggilan bapak
Bowo adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang bertamatan pendidikan terakhir
setara Aliyah bertempat tinggal di Dusun I Bapak Bowo merupakan Suami dari
Ibu Suryani yang merupaka Sekretaris Desa Sei Alim Ulu, diusianya yang kini
menginjak 36 tahun pak Bowo juga menjabat sebagai Kepala Dusun I kurang
lebih selama 8 tahun. Pak bowo juga bekerja sebagai petani, dari pekerjaannya
perbulannya.
Dilain sisi sebagai Kadus bapak Bowo juga merupakan anggota sekaligus
berbadan hukum. Selama masa jabatan sebgai Kadus pak Bowo sudah
yang cukup banyak berkisar 396 KK atau 1304 jiwa yang bertujuan agar
terciptanya solidaritas yang tinggi dan tercipta rasa saling membutuhkan dan
memiliki bersama. Kondisi ini menjadikan Dusun Satu sebagai dusun percontohan
46
Universitas Sumatera Utara
2. Nama : Herry Sitorus
Umur : 42 tahun
Pendapatan : Rp 4.000.00
Bapak Herry Sitorus adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang berumur 42
tingkat SMA. Dari pekerjaan sebagai Wiraswastawan dan juga sebagai Kepala
Dusun, Bapak Herry memiliki pendapatan kurang lebih sebanyak Empat Juta
Rupiah perbulannya sudah ditambahkan dengan gaji dari menjaadi Kadus sebesar
Sembilan Ratus Ribu Rupiah. Masa jabatan Bapak Herry Sitorus menjadi Kepala
3. Nama : Legian
Umur : 40 tahun
Pendapatan : Rp 3.000.000
Bapak Legian adalah warga yang tinggal di Dusun III Desa Sei Alim Ulu.
tamatan pendidikan terakhir SMK dari sebagai karyawan perkebunan Pak Legian
memperoleh pendapatan kurang lebih Tiga Juta Rupiah perbulannya. Pak legian
selama tujuh bulan belakangan ini menjabat sebagai Kepala Dusun III yang
bertugas sebagai pengganti Kadus yang sebelumnya ialah Bapak Syamsul yang
mengundurkan diri dan tidak lagi menetap sebagai warga Desa Sei Alim Ulu. Pak
47
Universitas Sumatera Utara
Legian sebelum menjadi Kadus terlebih dahulu harus mengikuti seleksi yang
4. Nama : Poniran
Umur : 63 tahun
Pendapatan : Rp 2.000.000
Bapak Poniran adalah warga yang tinggal di Dusun IV Desa Sei Alim Ulu
yang berumur 63 tahun dengan latar belakang pendidikan terakhir SMP dan
berprofesi sebagai petani, dari pekerjaan sebagai petani dan juag sebagai Kepala
Dusun di Dusun II Desa Sei Alim Ulu, Bapak Poniran memiliki pendapatan
kurang lebih sebanyak Dua Juta Rupiah perbulannya sudah ditambahkan dengan
selama menjabat Pak Poniran kerap menjadi perwakilan saat adanya berbagai
peternakan. Pak Poniran juga kerap dilibatkan dalam tim evaluasi ketika ada
kegiatan pembangunan didaerah Desa Sei Alim Ulu, selama masa tugasnya Pak
Poniran merasa sudah banyak perkembangan yang ada di Dusun IV terlebih lagi
dalam masalah pembangunan sarana dan prasarana umum yang digunakan secara
5. Nama : Warjo
Umur : 58 tahun
Pendapatan : Rp 3.000.000
48
Universitas Sumatera Utara
Bapak Warjo adalah warga yang tinggal di Dusun V Desa Sei Alim Ulu,
beliau saat ini usia beliau 58 tahun dan bekerja sebagai wiraswatawan dengan
mendapat penghasilan sebesar Tiga Juta hingga Empat Juta Rupiah perbulannya.
Bapak Warjo merupakan sosok yang hangat, ramah dan senang berbagi
pengalaman kepada setiap orang, Pak Warjo sempat ingin mengundurkan diri
dan merupakan sosok yang kritis demi kemajuan desa Khusunya Dusun V. Pak
6. Nama : Suroto
Umur : 66 tahun
Pendidikan Terakhir : SD
Pendapatan : Rp 2.500.000
Bapak Suroto adalah Kepala Dusun VI Desa Sei Alim Ulu yang berumur
66 tahun dan beliau sudah menjadi Kadus selama 10 tahun. Pak Suroto memiliki
latar belakang pendidikan terakhir yaitu SR atau kini disebut SD, adapun
pekerjaan dari Pak Suroto sebagai petani dengan penghasilan kurang lebih selama
49
Universitas Sumatera Utara
Bapak Suroto juga merupakan ketua dari kelompok tani yang berada di
Dusun VI, beliau menjadi perwakilan yang sering mengikuti kegiatan yang ada di
desa dikarenakan jarak ataupun lokasi Dusun IV merupakan lokasi yang terjauh
dan berpenduduk paling sedikit dibandingkan dengan dusun lain yang ada di Desa
Sei Alim Ulu. Sebagaian besar masyarakat Dusun IV juga menempati lokasi yang
7. Nama : Poniman
Umur : 45 tahun
Pendapatan : Rp 3.000.000
Bapak Poniman adalah warga yang tingal di Dusun III Desa Sei Alim Ulu,
beliau kini berusia 45 tahun dengan memiliki latar belakang pendidikan terakhir
SMA adapun pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yaitu sebagai karyawan
berdagang. Bapak Poniran adalah katua dari LPM yang ada di Desa Sei Alim Ulu,
sebagai ketua LPM satu tahun. Jabatan beliau sebelumnya ialah sebagai wakil
ketua LPM yang kini menggantikan bapak Syahrizal sebagai ketua LPM,
sementara itu bapak Poniman sudah menjadi anggota LPM sudah sejak lama
selagi beliau masih muda, namun dengan jabatan yang berbeda yaitu sebagai
mengkoordinasi jalannya setiap kegiatan yang ada di desa. Posisi sebagai ketua
50
Universitas Sumatera Utara
LPM juga mewajibkan beliau untuk mengikuti beberapa kegiatan pelatihan
ataupun kegiatan penyuluhan diantara salah satu kegiatan yang baru diikuti oleh
beliau ialah kegiatan yang diadakan oleh LAPPIM (Lembaga Pendidikan dan
Umur : 42 tahun
Pendidikan Terakhir : S1
Pendapatan : Rp 4.500.000
Bapak Syahrizal Barus ialah warga Desa Sei Alim Ulu yang tinggal di
Dusun II, beliau merupakan seorang sarjana pendidikan yang kini berprofesi
sebagai Kepala Sekolah yang bertugas di SMP Swasta Daerah Air Batu, dari
Empat Juta Lima Ratus Rupiah. Diusianya yang kini 42 tahun Bapak Syahrizal
memiliki tugas lainnya dipemerintahan desa sebagai Ketua KPMD, yaitu Kader
dahulu untuk masuk menjadi KPMD dan dalam pemilihan yang dilaksanakan
untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan desa dan swadaya gotong
royong. Beliau juga bertugas untuk mendampingi Kepala Desa dalam hal
51
Universitas Sumatera Utara
mengikuti kegiatan pembekalan untuk KPMD dan juga penyuluhan-penyulahan
Umur : 46 tahun
Pendapatan : Rp 4.000.000
Bapak Zuprizal Lubis adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang bertempat di
Dusun III. Bapak Zuprizal yang dikenal dengan sapaan Pak Jup adalah Kepala
Desa dari Desa Sei alim Ulu yang ke-4 selain itu Pak Jub juga seorang
Juta Rupiah
Bapak Zuprizal Lubis merupakan anak dari Dahlan Lubis yang merupakan
mantan Kepala Desa pertama di Sei Alim Ulu. Bapak Zuprizal Lubis menjabat
sebagai Kepala Desa Sei Alim Ulu periode pertama tahun 2007-20012 kemudian
pemilihan Kepala Desa Sei Alim Ulu Periode 2013-2019, beliau kembali terpilih
menjadi kepala desa untuk kedua kalinya. Sebagai Kepala Desa beliau harus
mengkoordinasi enam dusun yang ada di Desa Sei Alim Ulu dan meningkatkan
Pak Jup memiliki pemahaman dalam pembangunan desa ke enam dusun yang ada
diselesaikan terlebih dahulu proses pembangunan desa untuk satu dusun dan
52
Universitas Sumatera Utara
10. Nama : Naimah
Umur : 42 tahun
Ibu Naimah kerap disapa Ibu Imah merupakan Ketua PKK Desa Sei Alim
Ulu yang merupakan istri dari Kepala Desa Bapak Zuprijal Lubis yang bertempat
Keluarga, sebagai Ketua PKK Ibu Imah memiliki kader-kader PKK yang tersebar
dari Dusun I hingga Dusun VI. Ibu Naimah sudah sepuluh tahun menjadi Ketua
PKK meengikuti suaminya yang juga sudah sepuluh tahun menjadi Kepala Desa.
Beliau selalu mengupayakan untuk mengikuti setiap kegiatan yang digerakan oleh
Umur : 52 tahun
Pendapatan : Rp 3.500.000
Bapak Zainal adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang tinggal di Dusun IV,
beliau biasa disapa dengan nama Pak Jey. Pak Jey saat ini berumur 52 tahun,
beliau merupakan pegawai kecamatan yang memiliki jabatan sebagai Kasi PMK
di Kecamatan Air Batu dan memiliki pendapatan sebesar tiga juta lima ratus ribu
rupiah, adapaun latar belakang pendidikan yang dimiliki Pak Jey adalah tingkat
SMA. Pak Jey bekerja di kantor Kecamatan Air Batu sejak tahun 2008 sebagai
Kasubag Umum, kemudian tahun 2009 beliau bertugas sebagai PJ PMK, dan
53
Universitas Sumatera Utara
selang waktu setahun kemudian yaitu tahun 2010 beliau diangkat menjadi Kasi
Pak Jey selaku Kasi PMK tentunya harus sering ikut dan telibat dalam
kegiatan ditiap desa, selaku Kasi PMK beliau menaungin beberapa desa yang
termasuk dalam wilayah Kecamatan Air Batu. Tugas yang diemban oleh Pak Jey
desa.
Umur : 40 tahun
Pendapatan : Rp 1.500.000
Ibu Suryani adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang tinggal diwilayah
Dusun I. Beliau kerap disapa Ibu Yani adalah istri dari Bapak Bowo yang
merupakan Kadus Dusun I, beliau kini berumur empat puluh tahun. Ibu Yani
bekerja di kantor Desa Sei Alim Ulu sebagai Sekretaris Desa, beliau sudah bekerja
dari tahun 1982 sebagai Kaur Pemerintahan hingga tahun 2007 dimasa
pemerintahan desa. Ibu Yani berlatar belakang pendidikan terakhir SMA namun
54
Universitas Sumatera Utara
13. Nama : Sumiati
Umur : 30 tahun
Pendapatan : Rp 1.000.000
Ibu Sumiati adalah warga desa Sei Alim Ulu yang tinggal diwilayah
Dusun III. Ibu Sumiati saat ini berumur tiga puluh tahun, memiliki latar
pendidikan terahir tingkat SMA. Beliau bekerja di kantor Desa Sei Alim Ulu dari
tahun 2007 pada masa kepemimpinan Kepala Desa Bapak Zuprizal Lubis, sebagai
Umur : 39 Tahun
Pendidikan terakhir : S1
Ibu Revi adalah warga Desa Sei Alim Ulu yang tinggal di Dusun III.
Beliau menetap di Desa Sei Alim Ulu sejak tahun 2010, Ibu Revi ini pindahan
dari Desa Sungai Kamah. Dia adalah seorang Ibu Rumah Tangga dengan dua
orang anak suaminya bekerja sebagai petugas PDAM. Sehari-hari ibu Revi
Beliau kerap mengikuti kegiatan perwiritan yang diadakan seminggu sekali yaitu
55
Universitas Sumatera Utara
4.3. Proses Pelaksanaan Kegiatan Musrenbang di Desa Sei Alim Ulu
satu tahun sekali dan biasanya dilaksanakan pada bulan awal tahun yaitu bulan
Januari.
2017, pemangku kepentingan yang hadir dalam Musrenbang Desa di Desa Sei
Alim Ulu diantaranya adalah para Kadus, Tokoh Masyarakat, Tokoh Perempuan,
menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat yang tinggal di Desa Sei Alim Ulu.
56
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3. Bagan Proses Sosialisasi Musrenbang Desa
KABUPATEN KECAMATAN
DESA
I II III IV V VI
Tahap Sosialisasi yang dilakukan secara menurun diawali dengan adanya surat
edaran yang diberikan kepada kecamatan untuk menugaskan pada desa agar
dusun melalui kadus serta dari dusun memberikan informasi pada masyarakat
setempat. Tahapan sosialisasi dijelaskan oleh Bapak Zaenal selaku Kasi PMK
57
Universitas Sumatera Utara
dusun itu kita bebaskan kebijakan desa bagaimana…..” (Hasil
wawancara 19 Juli 2017).
Hal serupa juga dikatakan oleh Ibu Suryani selaku Sekretaris Desa bahwa
Desa.
Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Cristian (2013) “Studi
Di Desa Loa Janan Ulu Kecamatan Loa Janan” bahwa sosialisasi dilakukan untuk
Desa yang memuat program dan kegiatan tahun bersangkutan. Media sosialisasi
media sosialisasi yang bisa digunakan antara lain forum masyarakat baik formal
maupun non formal, poster RKP Desa dan APB Desa, papan informasi desa,
Musrenbang Desa adalah salah satu bentuk kegiatan pembangunan desa yang
penting dan diperlukan peran aktif dari masyarakat untuk tahu serta berpartisipasi
58
Universitas Sumatera Utara
menerapkan sistem keterwakilan dan keterbukaan, dalam arti setiap proses dan
tahapannya dapat dilihat dan diketahui secara langsung oleh masyarakat Desa Sei
Alim ulu. Mayarakat paham bahwa tujuan dari Musrenbang Desa untuk
adanya proses sosialisasi yang telah dilaksanakan dari petugas desa pada pengurus
dusun atau melalui Kadus. Usulan rencana pembagunan desa diperoleh dari
dengan melihat apa saja potensi atau kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
pembangunan desa. Proses perumusan usulan ditiap dusun dilakukan dengan cara
59
Universitas Sumatera Utara
kita punya prioritas ada 3 prioritas utama yang kita bahas
untuk Dusun I dan beberapa usulan lain yang kita sepakati…..”
(Hasil wawancara 21 Juli 2017).
Dusun Satu melalui RT dirasa cukup efisien karena dianggap sudah mampu
“…..jadi gini dek tiap dusun itu kita dibebaskan mau apa saja
yang diusulkan tapi ada dipilih menjadi tiga prioritas utama
untuk Musrenbang Desa karena tidak semuanya bisa dipenuhi.
Kita rundingkan lagi seperti RT 1 itu minta untuk dibuat bedah
rumah ada lagi dari RT 2 mengusulkan untuk pembangunan
lapem, RT 3 pembuatan drainase, ada yang mengusulkan untuk
pemberian bantuan bibit sapu/kambing banyak usulan itu baru
dari perwakilan RT saja tokoh agama juga mengusulkan, jadi
kita buatlah namanya tabel permasalahan disitu kita liat mana
yang lebih banyak kegunaan dan manfaat siapa saja yang bisa
memanfaatkannya….” (Hasil wawancara 21 Juli 2017).
usulan prioritas. Adapun beberapa usulan yang dirancang dapat dilihat pada Tabel
4.6.
60
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.6.
Contoh Pemilihan Prioritas Usulan Musrenbang Desa Dusun I
Table 4.6. menampilkan bagaimana cara menetukan prioritas utama pada usulan
yang telah diajukan, dari sepuluh usulan yang diajukan kemudian terpilih menjadi
empat usulan priotitas utama sangat dibutuhkan sedangkan tujuh usulan termasuk
61
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7.
Hasil Usulan Rencana Pembangunan Desa, Dusun I
di rumah Kadus dilakukan oleh Dusun II, Dusun III, dan Dusun VI. Penuturan
bersama peneliti.
62
Universitas Sumatera Utara
Dilihat dari presentase kehadiran masyarakat pada pelaksanaan rembukan di
Dusun II tidak terlalu banyak, hal ini dikarenakan lokasi Dusun II yang
mengutamakan berdagang.
rembukan yang diadakan dan ikut memberikan masukan terkait dengan usulan
dibuat oleh Dusun II dan diajukan pada saat pelaksanaan Musrenbang Desa, untuk
dapat lebih jelas mengenai usulan yang dibuat dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.8.
Usulan Rencana Pembangunna Desa, Dusun II
No Usulan Pembangunan Desa Volume
1 Pembangunan saung posyandu 1 unit
2 Bantuan ternak kambing 4 kelompok
3 Bantuan bibit ikan lele sangkuriang 4 kelompok
4 Lnjutan gorong-gorong
5 Rapat beton dan drainase Jln Amal 2,5 X 270 m
6 Rapat beton Jln. Wakaf 2 X 125 m
Sumber: Hasil wawancara bersama Kepala Dusun II, Bapak Herry
dibutuhkan.
63
Universitas Sumatera Utara
“…..usulan yang kita ajukan ini tidak kita buat secara prioritas
karena ini yang rembukan dengan warga saja, sementara dilokasi
Dusun II ada beberapa sekolah yang mungkin nanti rencana
pembangunan atau perbaikan sekolah diajukan dari pihak
perwakilan guru. Karena menurut kami usulan itu semua penting
dan sangat dibutuhkan, jadi biarla nantinya di tingkat desa saja
kita lihat prioritasnya…..”(Hasil wawancara 22 Juli 2017)
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dusun II yaitu Bapak Herry, usulan yang
kegunaaan masyarakat.
pelaksanaan yang ada pada Dusun II, Kadus mengundang masyarakat secara
Informasi tersebut didapatkan melalui wawancara dengan Kadus baru Dusun II.
usulan apa saja yang akan diajukan pada kegiatan Musrenbang Desa, usulan yang
diajukan bersumber pada kebutuhan warga, untuk mengetahui usulan yang akan
diajukan dari Dusun III pada Musrenbang Desa dapat dilihat pada tabel 4.9.
64
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.9.
Hasil Pengajuan Usulan Rencana Pembangunan Desa, Dusun III
lebih fokus pada bantuan ternak dan drainase. Mengingat bahwa, masyarakat di
kambing/ sapi, baik itu ternak hewan sendiri ataupun hewan yang dititipkan orang
rutin yang dilaksanakan pad hari kamis tiap minggunya. Pemilihan waktu yang
orang.
65
Universitas Sumatera Utara
wiritan jadi warga sudah menyiapkan waktu. Kedua, wiritan
biasanya dihadiri banyak warga ada sampai 40 orang. Saya rasa
itu waktu yang paling pas untuk rembukan…..”(Hasil wawanara
20 Juli 2017)
memang benar dibutuhkan masyrakat serta kegunaan tidak hanya bisa dirasakan
oleh satu pihak saja. Beberapa usulan yangakan diajukan pada pelaksanaan
Tabel 4.10.
Hasil Usulan Pembangunan Desa, Dusun IV
No Usulan Pembangunan Prioritas Volume
Desa
1 Pembangunan saung Sangat I unit
posyandu dibutuhkan
2 Bantuan bibit ikan mujair Dibutuhkan 1000 ekor
dan gurame
3 Bantuan modal untuk Sangat 5.000.000
remaja masjid dibutuhkan
4 Lapem jln. Muntik Dusun Sangat 3 X 1.800 m
IV menuju Dusun VI dibutuhkan
5 Penyediaan Guru Ngaji dan Dibutuhkan
pembayaran gaji guru ngaji
6 Pelatihan bilal mayit Dibutuhkan 12 orang
Sumber: Hasil wawancara dengan Bapak Poniran, Kadus Dusun IV.
66
Universitas Sumatera Utara
5. Pelaksanaan Rembukan Dusun V
cara pelaksanaan di Dusun IV, melakukan rembukan pada malam hari bersamaan
dengan jadwal kegiatan mingguan Dusun V yaitu perwiritan. Warga dating atas
menginformasikan sesama warga untuk dating dan menyiapkan usulan yang akan
diajukan pada rembukan dusun. Pada pelaksanaan rembukan ada juga beberapa
mengikuti perwiritan. Hal itu diungkapkan oleh Bapak Warjo selaku Kepala
Dusun V.
67
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.11.
Hasil Usulan Rencana Pembangunan Desa, Dusun V
No Usulan Pembangunan Prioritas Volume
Desa
1 Bibit ikan lele Dibutuhkan
2 Pengerasan Jln. P7B 2km Sangat 250 M kiri
dibutuhkan Kanan
3 Lanjutan rabat beton Jln. P7 Sangat 250 m
dibutuhkan
4 Bantuan ternak kambing Dibutuhkan 4 kelompok
5 Bantuan bibit sawit unggul Dibutuhkan 1 kelompok
6 Rehab rumah warga Dibutuhkan 7 unit
7 Pemasangan listrik ke Sangat
rumah-rumah dibutuhkan
8 Lanjutan pemsangan listrik Sangat
di dusun dibutuhkan
sumber: Hasil wawancara bersama Kadus Dusun V, Bapak Warjo
Usulan rencana pembangunan desa pada Dusun V tercipta dari adanya evaluasi
kegiatan dusun dan juga adanya keluhan-keluhan yang dirasakan oleh warga,
kemudia disampaikan pada saat rembukan dusun. Keluhan yang dirasakan warga
Musrenbang Desa.
dengan Dusun II dan Dusun III, yaitu dilakukan di rumah Kepala Dusun dalam
hal ini Kapala Dusun VI adalah Bapak Suroto. Hal yang sama juga dilakukan Pak
oleh Kadus bahwa jumlah masyarakat yang hadir dalam pelaksanaan rembukan di
Dusun VI tergolong rendah, hal ini dikarenakan banyak warga yang tinggal di
Dusun VI akan tetapi tidak tercatat dalam administrasi Desa Sei Alim Ulu.
68
Universitas Sumatera Utara
mengundang dengan menelepon mereka tapi ada beberapa yang
saya datangi juga ke rumah- rumah warga. Pada pelaksanaanya
tidak terlalu banyak warga yang hadir, Dusun VI ini lokasinya
paling jauh dari pusat Desa Sei Alim Ulu, belum lagi warganya
memang lumayan banyak tinggal di Dusun VI cuma bukan warga
Desa Sei Alim Ulu melainkan warga desa Pulau Maria jadi tidak
bisa ikut rembukan. Bersama warga yang hadir kami diskusikan
usulan apa saja yang bisa diajukan memenuhi target
pembangunan desa khususnya Dusun VI….” (Hasil wawancara
21 Juli 2017)
Untuk mengetahui apa saja usulan yang telah dirangkum dalam perumusan usulan
Table 4.12.
Hasil Usulan Rencana Pembangunan Desa, Dusun VI.
Hasil usulan pada table 4.10 akan diajukan ketika pelaksanaan Musrenbang
di Desa Sei Alim Ulu, hasil tersebut sudah berdasarkan kesepakatan dari warga
Dari hasil wawancara bersama dengan keenam Kadus dan melihat table
dari masyarakat atau dengan arti masyarakat melibatkan diri pada kegiatan
69
Universitas Sumatera Utara
diskusi, jika diinterpretasikan dengan jenis dan bentuk partisipasi masyarakat
termasuk dalam kriteria berupa partisipasi buah pikiran dan partisipasi dalam
pengambilan keputusan.
Desa Sei Alim Ulu selalu dilibatkan perwakilan dari LPM, dan KPMD. Tujuan
dari kehadiran perwakilan lembaga desa adalah untuk mengetahui apakah benar
pelaksanaan Musrenbang Desa ialah lembaga desa yaitu LPM dan KPMD.
70
Universitas Sumatera Utara
Process”. Menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa pelaksanaan
yang terdiri dari masukan; proses; hasil; dan dampak. Masukan dilakukan melalui
penggalian masalah dan potensi melalui alat kaji sketsa desa, kalender musim dan
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Libut (2015) dengan judul
progress dari program yang sudah ditetapkan dan berkaitan dengan pola pikir dan
71
Universitas Sumatera Utara
untuk mendapatkan hasil pembangunan yang berpihak pada masyarakat. Rumusan
habitus, arena, dan ranah maka kegiatan perumusan usulan rencana pembangunan
desa yang dilakukan oleh para Kadus menggambarkan bahwa aktor dalam hal ini
adalah kadus menggunakan ranah. Ranah adalah tempat dimana terjadinya proses
tingkat dusun untuk merumuskan rencana pembangunan desa dan tiap dusun telah
Musrenbang Desa di desa Sei Alim Ulu. Pelaksanaan Musrenbang Desa dihadiri
beberapa kalangan diluar masyarakat Desa Sei Alim Ulu diantaranya Camat Air
Semua usulan rancangan pembangunan desa diajukan dan dibahas untuk dipilih
72
Universitas Sumatera Utara
daftar kegiatan pembangunan yang dibiayai APBDes, swadaya dan Kerjasama
Pihak III serta daftar kegiatan pembangunan yang akan diusulkan ke kecamatan.
Dalam menetapkan usulan yang dipilih menjadi priotitas sangat dibutuhkan serta
1. Pembahasan Usulan
dusun kemudian satu persatu dari perwakilan dusun menyampaikan usulan yang
pada tsbel 4.6 hingga 4.12, kemudian tambahan usulan dari berbagai perwakilan
yang hadir seperti usulan yang diajukan dari perwakilan bidang Kesehatan yaitu :
kesehatan telah masuk dalam usulan yang diajukan oleh Kadus dan juga Kaur
Pembangunan. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Desa Sei Alim Ulu sekaligus
73
Universitas Sumatera Utara
“…..peserta yang hadir dalam Musrenbang Desa ini kan
perwakilan dari warga desa yang bertugas untuk mngajukan
usulan berkaitan pembangunan desa. Jadi, pengusulan ini
disamapaikan oleh masing-masing berwakilan da nasal bidang
perwakilan tersebut. Contohnya yang diusulkan perwakilan
kesehatan tidak semua mereka usulkan karena beberapa usulan
seperti pembangunan saung posyandu sudah diusulkan oleh
perwakilan Kadus, kemudian rehab polides sudah diuslkan
mellaui kaur pembangunan…..” (Hasil wawancara 25 Juli 2017)
Pada pelaksanaan Musrenbang Desa Sei Alim Ulu 2017 disamapaikan juga
bahwasannya usulan yang diajukan tidak hanya berfokus pada pembangunan dari
segi fisik, usulan rencana pembanguna desa juga harus disesuaikan dengan visi
misi pemerintahan Kabaputen Asahan, dalam hal ini adalah meningkatkan iman
dan taqwa. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Kasi PMK Bapak Zaenal.
Pada pengajuan usulan rencana pembangunan desa yang diajukan dari tingkat
dusun, terdapat usulan yang berkaitan dengan peningkatan iman dan taqwa sejalan
dengan visi misi Kabupaten Asahan. Diantaranya adalah Dusun I dan Dusun IV
bilal mayit.
menampung semua usulan rencana pembangunan desa dari tiap perwakilan dusun
yang terdiri dari dusun I sampai dengan dusun VI, Bidan Desa, Tokoh Agama,
74
Universitas Sumatera Utara
menyampaikan usulan dan prioritas usulan yang mereka tetapkan dan disertai
alasan. Hal ini juga diutarakan oleh Bapak Herry Sitorus selaku Kadus II.
tiap Kadus karena mereka mewakili tiap dusun agar usulan yang diajukan dapat
menjadi prioritas dan para Kadus memiliki beban atau kepercayaan yang besar
sebagai penimbang dan penilai untuk memilih rencana pembangunan desa yang
mencapai tujuan tertentu pada masa mendatang. Proses penetapan ini juga
75
Universitas Sumatera Utara
diajukan dan dikembalikan pada kesepakatan peserta Musrenbang Desa yang
hadir.
perwakilan tiap lembaga ini mengikuti setiap kegiatan yang ada ditiap dusun
sehingga mereka mengikuti perkembangan yang terjadi ditiap dusun dan bisa
dusun bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh Bapak
76
Universitas Sumatera Utara
Diketahui hasil akhir terdapat 83 usulan secara keseluruhan dari perwakilan
yang hadir pada pelaksanaan Mausrenbang Desa, dan yang diajukan pada usulan
Kecamatan melainkan masuk pada usulan yang bersumber pada APBDes. Dari
keseluruhan usulan yang diajukan tingkat dusun semua masuk dalam usulan untuk
diajukan pada Musrenbang Tingkat Kabpupaten. Jika dilihat berdasarkan table 4.7
hingga table 4.12. usulan terbanyak diajukan oleh Dusun I, kemudian Dusun IV
dan Dusun V, setelah itu Dusun II dan Dusun III dsn terakhir Dusun IV.
internal dilakukan untuk memilih dan memutuskan siapa saja yang menjadi
itu dalam musyawarah ini penetapan dan pembuatan atau penyusunan laporan
akhir dari kegiatan Musrenbang Desa yang diselenggrakan di Desa Sei Alim Ulu.
desa saja.
kegiatan forum resmi Musrenbang Desa dan dihadiri juga oleh perwakilan
maka pelaksanaan pemilihan delegasi hanya dihadiri oleh kalangan unternal desa
saja. Hal ini disampaikan oleh Zaenal selaku Kasi PMK Kecamatan Air Batu
77
Universitas Sumatera Utara
“……seharusnya saya, pak camat, dan bapak Kapolsek ikut dalam
musyawarah internal untuk memutuskan dan mendampingi dalam
penyusuanan laporan akhir pelaksanaan Musrenbang Desa tetapi
kita tahau waktu pelaksanaan memangterbetas dikarenakan dalam
sehari kami harus mengunjungi 2 desa untuk melaksanakan
Musrenbang Desa, tapi tidak msalah kami sudah memberi masukan
arahan usulan prioritas seperti apa dan tanggapan dan jawaban atas
beberapa pertanyaan dari peserta Musrenbang. Pemilihan delegasi
pada dasarnya tidak ada masalah karena sebenarnya tiap desa sudah
punya kebjkan masing-masing biasanya terjadi rotasi orang yang
ikut pada Musrenbang Kecamatan tiap tahunnya…..” (Hasil
wawancara 19 Junli 2017).
Seperti yang sudah dijelaskan dalam proses pelaksanaan Musrenbang Desa
merupakan suatu kegiatan yang bersifat bottom-up atau dengan kata lain kegiatan
usulan juga dapat dipenuhi dalam jangka waktu satu tahun dikarenakan
prioritas beserta beberapa usulan dari masyarakat yang akan diselenggarakan pada
suatu proses dari waktu dengan melibatkan (policy) dari pembuat keputusan
berdasarkan sumber daya yang tersedia dan disusun secara sistematis. Partisipasi
78
Universitas Sumatera Utara
kebutuhan dan sikap masyarakat setempat, yang tanpa kehadiran masyarakat,
tinggal di Desa Sei Alim Ulu, seperti yang dikatakan oleh Bapak Poniran sebagai
Kadus Dusun IV
tingkat dusun, kemudian di tingkat desa. Turut menyumbangkan ide atau usulan
79
Universitas Sumatera Utara
b. Proses sosialisasi yang optimal.
yang sama yaitu pada bulan januari, meskipun ini kegitan tahunan dan waktu
pelaksanaan tidak berubah yaitu pada awal tahun proses sosialisasi tetap
dilakukan secara optimal oleh petugas desa. Hal tersebut disampaikan oleh Ibu
secara optimal maka pada awal tahun petugas desa sudah mengingatkan terutama
pada Kadus.
Desa adalah hal yang membuat pelaksanaan tidak berjalan secara sempurna. Hal-
adalah
Musrenbang Desa.
dengan individu tersebut atau juga kelompoknya menganai penyebab ketidak ikut
80
Universitas Sumatera Utara
sertaan dalam pelaksanaan Musrenbang Desa. Berikut pernyataan yang diberikan
81
Universitas Sumatera Utara
Susunan pelaksanaan Musrenbang Desa yang dilakukan pada pelaksanaan
Musrenbang Desa di Desa Sei Alim Ulu yaitu dengan melakukan forum formal
dan forum internal. Forum formal merupakan forum dimana para aktor, perangkat
desa, peserta Musrenbang, perwakilan kecamatan dan tamu undangan yanh hadir.
Pada forum ini aktor menyampaikan hasil usulan rencana pembangunan desa
KPMD, Kepala Desa dan perangkat desa yang akan menyusun hasil laporan
tingkat Kecamatan. Disampaikan oleh Bapak Poniman sebagai Ketua LPM bahwa
82
Universitas Sumatera Utara
Kedua, menimbulkan rasa sedikit kurang puas sama masyarakat
atau peserta Musrenbang karena pada sesi formal atau sesi
pemaparan dan pembahasan belum secara langsung diputuskan
prioritas usulan walaupun beberapa sudah disepakati bersama.
Pada diskusi internal dan penetapan delegasi untuk mengikuti
Musrenbang Kecamatan disitulah penetapan status usulan itu jadi
kan ga disaksikan langsung sama semua peserta hanya internal aja
yang tau secara langsung…..” (Hasil wawancara 21 Juli 2017).
masyarakat yang rendah dikarenakan oleh regulasi yang ada kurang memberikan
ruang atau akses bagi masyarakat untuk bisa terlibat langsung dalam pelaksanaan
perencanaan pembangunan desa demi kemajuan desa. Hal ini disebabkan karena
Peran aktor yang akan dijelakan dalam hasil penelitian yang dilakukan
83
Universitas Sumatera Utara
oleh Pierre Bourdieu. Konsep praktik menurut Bourdieu merupakan integritas
antara habitus yang berdialektik dengan modal dalam ranah (arena perjuangan),
Habitus-nya, yang kemudian diperkuat oleh modal (capital) yang dia miliki,
ARENA
habitus modal Ranah
penelitian ini akan menjelaskan bagaimana peran yang dimainkan aktor dalam
Musrenbang Desa akan dijelaskan dalam hasil penelitian ini dan juga dipilih oleh
peneliti berdasarkan dengan intensitas dan kapasitas peran yang dilakukan selama
proses pelaksanaan Musrenbang Desa. Adapun yang menjadi aktor antara lain :
(1) Bapak Bowo, (2) Bapak Herry, (3) Bapak Poniran, (4) Bapak warjo, (5) Bapak
Suroto, (6) Bapak Poniman, (7) Bapak Syahrizal. Mereka yang menjadi aktor
84
Universitas Sumatera Utara
dalam penelitian ini merupakan Kepala Dusun yang ada di Desa Sei Alim Ulu,
seseorang individu atau kelompok dalam hal ini adalah aktor dalam pelaksanaan
1. Bapak Bowo adalah adalah aktor yang memiliki jabatan atau status sebagai
Kepala Dusun di Dusun I selain sebagai Kadus aktor 1 bekerja sebagai tani
mengelola ladang sendiri dan juga sebagai anggota kelompok Bumdes, disamping
menjadi tani aktor 1 adalah anggota ketua kelompok tani yang merupakan
kelompok tani satu-satunya yang memiliki izin kelompok yang berbadan hukum,
sehingga Pak Bowo tidak hanya menjabat sebagai Kadus tetapi juga sebagai
penggerak atau pendiri dari kelompok tani. Diketahui sebagai kelompok tani satu-
satunya yang memiliki perizinan berbadan hukum, maka kelompok ini kerap
menjadi perwakilan dari desa untuk mengikuti kegitan penyuluhan yang diadakan
dari Dinas Pertanian baik penyuluhan yang diadakan di desa maupun yang
85
Universitas Sumatera Utara
Bowoterlibat dalam setiap penyuluhan yang diadakan. Hal ini dikatakan oleh
Sebagai Kepala Dusun Pak Bowo juga secara otomatis akan terlibat dalam
rangka pembangunan desa. Selain itu, sebagai Kadus maka aktor satu secara
otomatis menjadi panitia penyusun RPJMDes yang sudah diikuti dari tahun
memiliki toko yang berada di Dusun II, sebagai Kadus dan juga seorang pemilik
toko akto 2 cukup dikenal dilingkungan masyarakat Desa Sei Alim Ulu. Selama
menjadi Kadus selama itu juga Pak Herry mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan
yang diadakan di desa. Baik itu pelatihan atau pemberdayaan yang berhubungan
berkaitan dengan lingkungan. Sama halnya dengan Pak Bowo sebagai Kadus
tentunya Pak Herry tergabung menjadi panitia penyusun RPJMDes tahun 2015-
86
Universitas Sumatera Utara
2020 dan sebagai penyusun Musrenbang Desa sudah dilakukan sejak aktor 2
menjadi Kepala Dusun 4 tahun yang lalu. Hal ini disampaikan oleh Pak Herry
3. Bapak Poniran adalah Kepala Dusun IV yang bekerja sebagai tani atau petani
yang mengurusi lahan ladang milik pribadi. Pak Poniran mengikuti kegiatan yang
dilaksanakan di desa seperti pelatihan atau penyuluhan untuk kelompok tani yang
Pertanian tentang tata cara pembuatan pupuk kompos. Jika dilihat partisipasi Pak
Musrenbang Desa dan juga penyusunan RPJMDes. Pak Poniran kerap menjadi
melibatkan siapa saja masyarakat yang bisa ikut terlibat dalam proses
87
Universitas Sumatera Utara
ngumpul di kantor desa untuk sekedar diskusilah gimana
perkembangan desa, kita juga ditinjau sama kasi PMK untuk
diskusi. Saya ya dengan pasti mendukung setiap kegiatan desa,
Saya sendiri sebagai Kadus kalau ditanya perannya ya gini
Musrenbang Desa sebagai perumus, RPJMDes juga gitu nanati
biasanya setelah ada hasil Musrenbang saya dipanggil Kades dan
juga biasanya LPM untuk ditanyai siapa aja masyarakat yang bisa
mengerakan untuk pembangunan hasil Musrenbang…..” (Hasil
wawancara 20 Juli 2017).
4. Bapak Warjo merupakan Kepala Dusun V dan juga memiliki pekerjaan sebagai
silam. Diluar pendampingan yang pernah diikuti Pak Poniran juga mengikuti
Ulu. Untuk partisipasi yang dilakukan oleh aktor 4 dalam kegiatan pembangunan
di Desa Sei Alim Ulu tentunya sebagai Kadus Pak Poniran berkewajiban untuk
88
Universitas Sumatera Utara
pelaksanaan atau perumusan RPJMDes…..” (Hasil wawancara
21juli 2017).
5. Bapak Suroto merupakan Kepala Dusun VI yang ada di Desa Sei Alim Ulu,
dan juga bekerja sebagai petani, beliau juga tergabung dalam kelopok tani yang
berada dikawasan Dusun VI. Pak Suroto menjalankan tugasnya sebagai Kadus
tahun dan menjadi agenda tahunan pembangunan desa. Diluar kegiatan atau peran
aktor 5 dalam pembangunan desa juga sebagai Kadus sama halnya dengan Kadus
wilayah Desa Sei Alim Ulu. Seperti dikutip dalam pernyatan Pak Suroto ketika
6. Bapak Poniman merupakan ketua dari LPM disamping itu beliau bekerja
Kecamatan Air Batu. Sebagai ketua LPM beliau memiliki tugas untuk
memonitoring seluruh kegiatan yang ada di Desa Sei Alim Ulu, Pak Poniman juga
bertanggung jawab atas proses pembangunan desa yang ada. Untuk menghasilkan
pembanguanan desa yang terarah maka terdapat pembinaan yang dilakukan oleh
pemerintah salah satunya yang kerap diikuti oleh Pak Poniman adalah pelatihan
89
Universitas Sumatera Utara
dengan musyawarah program desa yang bersangkutan dengan pembangunan desa.
kegiatan gotong royong desa untuk menjalin solidaritas dan interaksi yang baik
sesama warga desa. Hal tersebut disampaikan oleh Pak Poniman saat melakukan
7. Bapak Syahrizal adalah seorang ketua KPMD yang juga bekerja sebagai
Kepala Sekolah di sekolah swasta yang ada di Desa Sei Alim Ulu. Sebagai ketua
pembangunan desa. Pak Syahrizal ini merupakan kader yang juga untuk
masyarakat. Adapun kegiatan yang pernah diikuti oleh beliau adalah seperti
pelatihan perubahan UU tentang desa kegiatan pembekalan untuk KPMD dan juga
90
Universitas Sumatera Utara
RPJMDes. Dari hasil penyuluhan tersebut maka Pak Syahrizal secara otomatis
modal yang menguatkan energi sosial yang hanya ada pada individu atau aktor
Ulu, peran aktor tidak hanya sebatas tindakan yang mereka lakukan untuk
mengusulkan rencana pembangunan desa, melaikan juga para aktor bertindak atas
modal yang mereka miliki. Dari data yang telah dikumpulkan dilapangan terdapat
tiga modal yang digunakan oleh masing-masing aktor untuk berperan dalam
Melalui modal simbolik atau jabatan yang dimiliki aktor akan menentukan
otoritas tindakan yang akan diambil oleh aktor. Adapun masing-masing modal
91
Universitas Sumatera Utara
simbolik yang dimiliki para aktor : pertama sebagai Kadus, kedua sebagai ketu
LPM, dan ketiga sebagai ketua KPMD. Selain itu dari pekerjaan yang mereka
miliki menjadikan mereka memiliki relasi-relasi yang mungkin berbeda satu sama
lain dan menjadi penguat para aktor dalam mengusulkan rencana pembangunan
desa. Modal simbolik ini juga akan menjadikan kepercayaan hubungan antar aktor
b. Keterampilan (Pengetahuan)
pembangunan desa. Keterampilan yang dimilki para aktor merupakan hasil dari
pelatihan dan terbiasanya para aktor terlibat dalam kegiatan pembangunan desa,
akan tetapi keterampilan yang dimiliki aktor berbeda antar aktor satu dan lainnya
sesuai dengan pekerjaan dan juga pelatihan yang telah mereka ikuti.
c. Kepercayaan
desa, berarti mereka telah memilki kepercayaan yang diberikan pada tiap aktor
untuk menjadi perwakilan masyarakat. Seperti yang dikatakan Bapak Legian yang
92
Universitas Sumatera Utara
masyarakat tidak ada protes yang berdampak negative itu
sudah jadi gambaran kalau kami mempercayai setiap
perwakilan yang hadir dalam pelaksanaan Musrenbang
Desa…..”(Hasil wawancara 20 Juli 2017).
d. Jaringan
Jaringan yang dimaksud adalah modal sosial yang dimiliki olah para aktor
Modal sosial ini terbentuk dengan adanya hubungan serta komunikasi yang baik
yang dijalani oleh para aktor. Membangunan hubungan yang baik sebagai jaringan
ini juga dikatakan oleh aktor 3 atau Bapak Poniran selaku Kadus Dusun IV
93
Universitas Sumatera Utara
“…..ya kita berkomunikasi yang baiklah sama Kades, LPM,
BPD, KPMD kan mereka punya hak juga untuk memilih
usulah untuk prioritas kalau kita baik bagus kan orang tau kita
kenal kita bisa jadi bahan pertimbangan juga untuk mereka.
Selain sama perangkat desa ya biasanya saya juga
komunikasilah sama perwakilan DPRD itu Bapak PP dari
wilayah sini istilahnya kita minta dibantulah untuk desa kita
waktu Musrenbang Desa kan dia juga ada janji pastinya sama
masyarakat desa kalu terpilih nanti desa akan dibantu ya
momen Musrenbang Desa inilah pas waktunya untuk minta
bantuan dari beliau…..” (Hasil wawancara 21 Juli 2017).
Komunikasi atau jaringan yang baik yang digunakan oleh para aktor dapat
Hal serupa juga terjadi pada penelitian dahulu yang dilakukan oleh Guty
94
Universitas Sumatera Utara
mempertaruhkan sumber daya atau modal yang dimiliki oleh individu atau aktor.
Ranah juga disebut sebagai arena atau tempat perjuangan yang dilakukan antar
individu atau antara aktor. Jika dikaitkan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dalam hal ini yang menjadi ranah adalah proses pelaksanaan Musrenbang
Melihat kembali pada kegiatan atau peran yang sudah dilakoni oleh aktor-
aktor dalam kegiatan pembangunan desa dapat dilihat bahwa aktor telah memiliki
pelaksanaan Musrenbang aktor memiliki strategi, strategi ini digunakan oleh aktor
dengan tujuan agar dia sebagai aktor mampu berperan dengan baik dan mencapai
hasil sesuai yang ditargetkan oleh aktor serta sesuai dengan harapan masyarakat.
rencana pembangunan desa. Disisi lain aktor ingin mempertegas bahwa dirinya
strategi ini merupakan bentuk modal sosial yang dilakukan aktor aktor untuk lebih
kepada aktor dan mendapat persetujuan dari masyarakat itu sendiri mengenai apa
saja hal yang akan disampaikan pada pelaksanaan Musrenbang Desa, serta
95
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang dilakukan oleh aktor yang berprofesi sebagai Kepala Dusun
Musrenbang desa. Hal ini diungkapkan oleh Ibu Revi yang merupakan warga
Dusun III
Sama halnya dengan yang dilakukan oleh Kadus IV yaitu Bapak Poniran, atau
96
Universitas Sumatera Utara
mengusulkan saya juga mengusulkan kita rembukan mana
yang ahirnya kita pilih untuk diajukan dipelaksanaan
Musrenbang Desa. Kalau tidak memanfaatkan waktu wirit
susah juga buat kumpul pada sibuk masing-masing. Jadi kita
manfaatkanlah setelah perwiritan kita bahas semua tau kan
akhirnya, kalau nanti dusun kita ini yang jadi usulan terus saya
juga minta ke meraka ya dikasih tau warga lainnya sambil
ngobrol sesama tetangga gitu dan saya akan usulkan sama
semaksimal mungkinlah supaya usulan bisa
terlaksana…..”(Hasil wawancara 20 Juli 2017).
Kondisi serupa juga dijelaskan oleh Pak Warjo yang merupakan Kadus
Strategi yang digunakan aktor bertujuan pada peranan yang akan dilakoni
keterampilan yang telah diperoleh dari penyuluhan yang pernah diikiti aktor.
97
Universitas Sumatera Utara
Selain itu, aktor dalam berperan juga berdasarkan jabatan yang dimiliki aktor.
Adapun jabatan yang diduduki aktor dalam hal ini sebagai Kepala Dusun dan
akan menjadi perwakilan warga tiap dulun dalam pelaksanaan usrenbang Desa di
merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam proses pemberdayaan
lokal yang memang sudah dari dulu dianut oleh masyarakat desa seperti semangat
gotong royong yang saat ini mulai terkikis dengan budaya luar yang hanya
kegiatan formal tetapi juga melalui kegiatan nonformal. Kepala desa harus lebih
dengan bawahannya, dan juga terhadap atasannya seperti camat dan pemimpin
daerah.
98
Universitas Sumatera Utara
Sebagai aktor dalam Musrenbang desa mereka telah memiliki pemahaman tentang
kepentingan masyarakat. Hal ini dilakukan oleh aktor 1 yaitu Bapak Bowo yang
dengan aktor yang lainnya. Namun, tidak jarang juga antara usulan aktor satu
dengan aktor lainnya saling berkaitan, karena pada prinsipnya pembangunan desa
itu akan selalu berdampak pada seluruh masyarakat. Baik itu pada sejarah
pemanfaatan hasil pembangunan desa dari segi infrastruktur. Hal ini dikatakan
99
Universitas Sumatera Utara
Menjalankan peran sebagai aktor Musrenbang meskipun bukan pertama kalinya
bagi aktor dan walaupun terkadang ada rasa ketidak puasan, tetapi para aktor tetap
melakoni perannya dengan baik hal ini dilakukan karena pembangunan desa akan
sangat berdampak bagi kemajuan masyarakat desa. Hal ini disampaikan oleh
tindakan kolektif saja dalam melakoni perannya untuk pembangunan desa. Aktor
tidak hanya terlihat berperan sebagai individu yang berjuang mengajukan usulan
dengan aktor lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Desa yaitu Bapak
Zuprizal Lubis
100
Universitas Sumatera Utara
perumusan pembanguanan desa supaya usulannya tidak sia-sia
bukan sekedar asal usul saja. Jelasnya terjalin komunikasi yang
baik anatara perwakilan Musrenbang Desa dalam pengusulan
usulan rencana pembangunan desa…..(Hasil wawancara 24
Juli 2017).
Relasi dan kapasitas yang dimiliki aktor dengan latar belakang yang sama
sehingga dapat dikatakan bahwa relasi antar aktor sudah terjalin jauh sebelum
pelaksanaan Musrenbang Desa tahun 2017 di Desa Sei Alim Ulu. Serta
Desa.
arena bahwa struktur arena merupakan ruang posisi-posisi, tak lain adalah struktur
101
Universitas Sumatera Utara
lintasan. Adapun hubungan antar agensi yang melibatkan kekuasaan yang inheren
dalam pelaksanaan Musrenbang Desa secara tidak langsung para aktor memiliki
strategi yang dilaksanakan secara tidak sadar dan bersifat jaringan. Strategi
berupa modal budaya yaitu kemampuan diri berbicara didepan publik, modal
sosial dalam hal ini jaringan, kepercayaan serta modal simbolik yang merupakan
status atau jabatan dari setiap aktor. Adapun strategi dalam pelaksanaan
merumuskan rencana pembangunan desa dan peran aktor ketika Musrenbang Desa
berlangsung. Modal biasanya bersifat spesifik dalam suatu arena tertentu, dan
“Strategi Dan Perjuangan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di Kelurahan Pasar Pagi
strategi yang dilakukan pedagang kaki lima. Adapun ranah dalam penelitian
tersebut ialah Kelurahan Pasar Pagi merupakan ranah bisnis yang cukup strategis
di Kota Samarinda, ranah ini merupakan arena bagi para pelaku bisnis. Pedagang
kaki lima dikategorikan sebagai pemilik modal kecil yang bertaruh dalam
sesama pemilik modal kecil tentunya ada pada tempat lokasi berdagang, produk,
102
Universitas Sumatera Utara
pelayanan dan penyusunan barang. Untuk tetap bertahan maka setiap pedagang
kaki lima dalam hal ini sebaga aktornya memiliki strategi agar dapat bertahan
berkaitan dengan semakin dekat lokasi berdagang dan sering ditemui konsumen
maka dagangan akan semakin laris. Begitu juga dari segi pelayanan yang
dilakukan oleh para pemilik modal kecil ini, mereka harus ramah dalam melayani
konsumen. Strategi tersebut yang dijalankan oleh pedagang kaki lima dalam
Pagi.
Melalui penelitian ini akan melihat apa saja yang dilakakukan oleh aktor melalui
103
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.5.
Skema Tindakan Aktor dalam Penyusunan Musrenbang Desa (Penjelasan
Atas Konsep Bourdieu)
Aktor Habitus
Habitus
Modal Modal
Aktor
Aktor
ARENA
Pelaksanaan
Musrenbag Desa Habitus
Habitus
Modal
Modal
Aktor
Aktor
Habitus Habitus
Modal Modal
Aktor
Keterangan:
Arena berjalan dengan adanya aktro yang berperan
Peran aktor dipengaruhi oleh habitus dan modal
Habitus dan modal mempengaruhi arena sebagai tempat
pertarungan.
dengan konsepi pemikiran Bourdieu mengenai peran aktor, maka pada table 4.14
kenyataan di lapangan.
104
Universitas Sumatera Utara
1. Habitus
aturan dan teratur, habitus merupakan asal-usul berupa skema persepsi, pikiran
antar individu.
Jika dilihat pada peran aktor dalam pelaksanaan Musrenbang Desa sama
bersumber pada keterampilan yang dimiliki oleh aktor. Adapun habitus dalam
adalah:
Gambar 4.6.
Habitus yang Dimiliki Aktor
105
Universitas Sumatera Utara
atau mensosialisasikan pada tuna grahita untuk ikut pada pemberdayaan, kedua
grahita agar mereka mau datang dan mengikuti pelatihan. Ketiga, pemberian kode
2. Modal
Musrenbang Desa, peran yang dimainkan aktor secara individu ataupun secara
kolektif berasal pada modal yang aktor miliki dan mampu untuk dimanfaatkan
oleh para aktor. Terlihat dalam pelaksanaan Musrenbang Desa ada beberapa
a. Modal simbolik
dalam Jenkins (2004) modal simbolik yang tidak lepas dari kekuasaan simbolik
106
Universitas Sumatera Utara
kekuasaan fisik dan ekonomi, berakibat khusus pada mobilisasi. Modal simbolik
Pada penelitian ini terlihat bawa modal simbolik yang dimiliki aktor dapat
tersebut memiliki kelayakan dan menjadi perwakilan bagi masyarakat utnuk ikut
Gambar 4.7
Modal Simbolik yang Dimiliki Aktor
Aktor 4 (Bapak
Warjo)
1.kadus
2. Wiraswatawan
b. Modal Budaya
yang bisa diproduksi melalui pendidikan formal maupun warisan keluarga, seperti
107
Universitas Sumatera Utara
kemampuan menampilkan diri di depan publik, kepemilikan benda-benda budaya
sertifikat (termasuk gelar sarjana). Contoh lain modal kultural adalah kemampuan
menulis, cara pembawaan dan cara bergaul yang berperan dalam penentukan
estetika, atau dalam bahasa lainnya disebut sebagai modal yang berdasar pada
pengetahuan yang dilegitimasi. Adapun modal budaya yang dimiliki para aktor
108
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.8.
Modal Budaya yang Dimiliki Aktor
Modal Budaya:
Keterampilan yang dimiliki
aktor:
1. Pelatihan dan penyuluhan
pertanian
2. Pelatihan pengurusan Aktor 1
pensahan kelompok tani
3. Pelatihan pemberdayaan Bapak Bowo
4. Pelatihan Bumdes
Panitia penyusunan
5. Pelatihan penyusunan
RRPJMDes
investasi, disebut dengan modal. Modal sosial cukup luas dan kompleks. Modal
109
Universitas Sumatera Utara
sosial disini tidak diartikan dengan materi, tetapi merupakan modal sosial yang
dan semua hal yang dapat mengarah pada kerjasama. Modal sosial lebih
menekankan pada potensi kelompok dan pola-pola hubungan antar individu dalam
suatu kelompok dan antar kelompok, dengan ruang perhatian pada kepercayaan,
jaringan, norma dan nilai yang lahir dari anggota kelompok dan menjadi norma
kelompok. Adapun modal sosial yang dimiliki aktor dalam penelitian pelaksanaan
Musrenbang Desa di Desa Sei Alim Ulu dapat dilihat pada gambar 4.8.
Gambar 4.9.
Modal Sosial yang Dimiliki Aktor
Modal Sosial:
Aktor 1
1. Kepercayaan dari Bapak Bowo
masyarakat Aktor 4
2. Kedekatan dengan Bapak Warjo
sesama aktor
3. Jaringan dengan anggota Aktor 6
DPRD sebagai tim Bapak Poniman
delegasi kabupaten
untuk Musrenbang
Kecamatan Aktor 7
Bapak Syahrizal
perspektif yang sama yaitu pemkiran Bourdieu yang dilakukan oleh Putra (2013)
110
Universitas Sumatera Utara
Perilaku Pengelolaan Sampah Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pada
membangun warga . Modal sosial yang digunakan oleh masyaralat adalah dengan
tersendiri bagi warga yang tinggal di sana untuk dapat berpartisipasi dalam segala
dimiliki warga kampung Margorukun harus digali kembali agar potensinya dapat
modal yang akan mempengaruhi keberhasilan dan cara bertindak yang dilakukan
oleh aktor. Menurut Bourdieu dalam Jenkins (2004) modal merupakan sebuah
konsentrasi kekuatan, memiliki modal khusus agar dapat bertahan dan hidup
sangat luas dari hal materi (yang memiliki nilai simbolik), serta atribut yang tidak
tersentuh (prastise, otoritas, status), dan modal budaya (yang berkaitan dengan
jabatan atau statusnya, modal budaya berupa hasil dari penyuluhan menajdikan
111
Universitas Sumatera Utara
aktor berpengetahuan dan mampu menjalin serta membangun komunikasi yang
baik dengan masyarakat, dan yang ketiga yaitu modal sosial dimana aktor
3. Arena
Peran aktor dalam pelaksanaan Musrenbang Desa tidak bisa terlepas dari
konsep Bourdieu yaitu arena. Arena meruapakan tempat atau medan dimana
arena aktor menjalankan perannya yaitu pada pelaksanaan Musrenbang desa akan
tetapi arena perjuangan aktor tidak hanya ketika pelaksanaan Musrenbang Desa
ataupun menjatuhkan antar individu atau kelompok dengan berbagai modal yang
tersebar. Posisi berbagai agen di dalam medan ditentukan oleh jumlah bobot
relative modal yang mereka miliki. Struktur medan itulah yang menunjang dan
112
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan pandangan Bourdieu mengenai arena tersebut, terlihat dalam
penelitian ini bahwa ketika pelaksanaan Musrenbang Desa yang juga merupakan
peranannya atau tindakan yang, dimainkan atau dilakoni oleh para aktor
dipengaruhi dengan adanya modal yang dimiliki para aktor. Modal yang dimiliki
oleh para aktor seperti modal sosial berupa jaringan dan kepercayaan, modal
budaya berupa tatakrama dan kesopanan yang dimiliki aktor, serta simbolik atau
jabatan yang dimliki aktor ini dijadikan sebuah strategi oleh tiap aktor dalam
Hasil yang sama juga terjadi pada penelitian terdahulu yang mengkaji
tentang “Distribusi Arena Polisi Cepek (Studi mengenai Habitus, Modal, dan
Arena pada Praktik Sosial Polisi Cepek di Ketintang Selatan)” yang dilakukan
tersebut adalah ruang dan waktu tertentu yang disini ruang dan waktu meraka
adalah ketika berada dalam kelompok pekerja polisi cepek dan mejadi bagian di
dalamya. Praktik sosial polisi cepek sendiri terdapat pada saat dimana mereka
melakukan pekerjaan sebagai polisi cepek dengan mengatur lalu lintas yang ada
sesuai waktu yang telah ditentukan. Dikarenakan jam saat mereka menjadi polisi
cepek merupakan pembentukan struktur yang telah disepakati oleh semua anggota
kelompok polisi cepek (khususnya para pioner) melalui jadwal jam berjaga,
113
Universitas Sumatera Utara
rekannya polisi cepek. Kekhawatiran akan kelalaian jika berjaga sendirian jika ada
kereta melintas, dan juga kondisi jalanan yang semakin ramai khususnya ketika
jam pulang sekolah, jam pulang dan berangkat kerja, serta jam istirahat membuat
kebijakan berjaga lebih dari satu orang disepakati dan diberlakukan oleh mereka.
114
Universitas Sumatera Utara
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
sehingga perlu ada bagian yang dapat memberi penjelasan singkat dan padat yaitu
dalam pelaksanaan Musrenbang Desa di Desa Sei Alim Ulu Kecamatan Air Batu
adalah Kadus yang mewakili wilayah dusun masing-masing. Dari kelima Kadus
tersebut hanya ada 3 dusun yang mengusulkan usulan terbanyak dan menjadi
sepulang bekerja, selain itu baiknya komunikasi dan tingkat kepercayan bahwa
Kadus sangat tinggi mereka beranggapan Kadus lebih mengetahui kondisi dusun
dan pembanguann untuk desa. Lamanya masa jabatan yang diduduki oleh Kadus
wadah atau ranah pertarungan bagi aktor dalam menjalankan perannya. Aktor
115
Universitas Sumatera Utara
tidak terlepas dari habitus yang merupakan hasil keterampilan dari pelatihan dan
penyuluhan yang diikuti oleh aktor selama menduduki jabatannya. Untuk lebih
memperkuat peran yang dimainkan, aktor memiliki 3 modal yaitu modal simbolik
berupa jabatan sebagai Kadus, dan LPM serta KPMD, modal sosial berupa relasi
dengans sesama aktor maupun relasi dari anggotan DPRD kabupaten, modal
budaya berupa cara berfikir dan bertindak yang didapatkan dari hasil pelatihan
dan keterampilan yang dimiliki aktor. Modal sosial meruapakan kepercayaan yang
5.2. Saran
Adapun yang menjadi saran dalam penulis terhadap peran aktor dalam
evaluasi dari keluhan masyrakat mengenai pembangunan desa, dan melalui proses
Musrenbang Desa dapat terlihat dusun mana yang menonjol dalam pembangunan
desa.
hanya dilaksanakan satu tahun sekali. Kehadiran kepala desa akan menambah
nilai dari pelaksanaan rembukan dusun sehingga warga berkenaan untuk hadir
116
Universitas Sumatera Utara
3. Semakin banyak aktor mengikuti pelatihan akan meningkatkan nilai kreatifitas
pengalaman yang ada akan mempengaruhi cara aktor berperan dan menjadikan
nilai tambah bagi aktor untuk memperoleh nilai tambah pada penilaian usulan
yang diajukan.
117
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adib, Mohammad. 2012. Agen dan Struktur dalam Pandangan Pierre Bourdieu.
Jurnal Biokultur. Vol. I/No. 2/Juli-Desember. 2012: 91-110. Diakses 20 Juli 2017
Capriati, Rossy. 2013. Strategi Dan Perjuangan Pedagang Kaki Lima (Pkl) Di
Kelurahan Pasar Pagi Kota Samarinda. eJournal Sosiatri-Sosiologi,
Volume 1, Nomor 2, 2013: 36-50. Diakses pada 20 Agustus 2017.
118
Universitas Sumatera Utara
Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.
Krisdianto, Nanang. 2014. Pierre Bourdieu Sang Juru Damai. Jakarta : Kanal
119
Universitas Sumatera Utara
Muljana, B.S. 2011. Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Universitas
Indonesia-Press.
Patniawati, Heby dan Imron. 2015. Distribusi Arena Polisi Cepek (Studi
mengenai Habitus, Modal, Dan Arena Pada Praktik Sosial Polisi Cepek
Di Ketintang Selatan). Volume 03 Nomor 02 Tahun 2015. Diakses pada
21 September 2017.
Pramana, Gilang. 2013. Pembangunan Fisik Dan Non Fisik Pembangunan Fisik
Dan Non Fisik Di Desa Badak Mekar Kecamatan Muara Badak
KabupatennKutai Kartanegara. Ejurnal Administrasi Negara,Volume 1
Nomor 2 Tahun 2013. Diakses pada 2 April 2017
Satria, Ase. 2015. Ciri Pembangunan Desa Menurut Para Ahli. (online),
(http://www.materibelajar.id/2015/12/inilah-ciri-ciri-dan-prinsip.html,
diakses 20 April 2017).
120
Universitas Sumatera Utara
Sumampow, Sartika. 2016. Peran Kepala Desa Dalam Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat di Bidang Pembangunan (Studi Di Desa Koha Timur
Kecamatan Mandolang Kabupaten Minahasa). Volume 1 Nomor
Diakses Pada 27 September 2017.
Sumber Internet:
http://kawasan.bappenas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=
118&Itemid=112 dikutip pada tanggal 31 januari 2017
http://medan.bpk.go.id/wp-content/uploads/2015/10/Perda-No.-6-Tahun-2014
Tentang-Musyarawah-Perencanaan-Pembangunan-Daerah.pdf dikutip
pada tanggal 08 februari 2017
121
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
Wawancara dengan :
1. Perangkat Desa Sei Alim Ulu sebagai pelaksana Musrenbang Desa
2. Mayarakat yang berada di Desa Sei Alim Ulu sebagai calon peserta dalam
Musrenbang Desa
122
Universitas Sumatera Utara
- Pertanyaa untuk masyarakat dalam proses pelaksanaan Musrenbang Desa
1. Apakah masyarakat mengetahui apa itu Musrenbang Desa dan tujuan
dari pelaksanaan Musrenbang Desa?
2. Apakah masyarakat mengetahui kapan pelaksanaan Musrenbang Desa
berlangsung?
3. Apakah ada sosialisasi yang dilakukan petugas desa atau pelaksana
Musrenbang Desa dalam mensosialisasikan Musrenbang desa?
4. Bagaimana tanggapan masyarakat mengenai pelaksanaan Musrenbang
Desa ditahun 2017?
123
Universitas Sumatera Utara
3. Apa yang menyebabkan aktor menjadi perwakilan dalam penyusuanan
perencanaan pembangunan desa?
4. Apakah aktor tiap tahunnya mengkuti pelaksanaan Musrenbang Desa?
5. Apa saja rumusan perencanaan pembangunan yang diajukan aktor?
6. Apa alasan aktor mengajukan rumusan tersebut?
7. Apakah aktor melibatkan orang/ organisasi lain dalam penyusunan
rumusan perencanaan pembangunan desa?
8. Bagaimana cara atau upaya aktor meyakinkan rumusan perencanaan
desa yang diajukannya adalah yang terpenting bagi pembangunan
desa?
9. Adakah yang dikenal aktor dalam kepanitian/SKPD pelaksanaan
Musrenbang Desa?
10. Apa permasalahan yang dihadapi aktor saat pengajuan usulan
pembangunan desa dalam Musrenbang Desa.
11. Adakah pengaruh antara jabatan yang dimiliki aktor dengan
keberhasilan dalam diterimanya usulan perencanaan pembangunan
desa?
12. Bagaimana pandangan aktor terhadap aktor lain mengenai usulan
rencana pembangunan desa?
13. Apakah terjadi sentimen di tiap aktor dalam pengajuan usulan
pembangunan desa?
14. Apakah ada pengaruh siapa yang mengusulkan perencanaan
pembangunan desa dengan terpilih menjadi prioritas pembangunan
desa?
15. Apakah aktor yang mewakili lemabaga dalam pengusulan tiap
tahunnya sama atau berbeda aktornya?
16. Seberapa besar peluang yang dimiliki aktor dalam upaya pengusulan
perencanaan desa diterima menjadi prioritas pembangunan desa?
17. Apa harapan aktor dalam proses pelaksanaan Musrenbang Desa
terhadap pembangunan desa?
124
Universitas Sumatera Utara
- Pertanyaan untuk masyarakat menaggapi peran aktor dalam penyusunan
Musrenbang Desa
1. Bagaimana pandangan masyarakat terhadap aktor yang menjadi
perwakilan dalam pengusulan perencanaan pembangunan desa?
2. Apakah masyarakat setuju mereka menjadi perwakilan dalam
Musrenbang Desa?
3. Apakah ada keterlibatan masyarakat dengan lembaga yang diwakilkan
dalam penyusunan usulan perencanaan pembangunan desa?
4. Bagaimana tanggapan masyarakat ketika aktor tersebut berhasil atau
tidak berhasil dalam meyakinkan bahwa usulan perencanaan
pembangunan desa yang diajukan adalah yang yang pantas menjadi
prioritas pembangunan?
5. Bagaiamna mana pandangan masyarakat terhadap kepentingan yang
dibawa aktor dalam pengusulan perencanaan pembanguan desa?
6. Apakah masyarakat merasa adanya keterwakilan dalam pelaksanaan
Musrenbang Desa?
125
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI KEGIATAN
126
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Unsur Pimpinan Rapat dan Narasumber Musrenbang Desa
127
Universitas Sumatera Utara
Gambar 6. Perwakilan PKK dan Kadus II mengajukan usulan rencana pembangunan desa
pada Musrenbang Desa.
Gambar 7. Camat Air Batu memberikan masukan dan arahan atas usulan
yang diajukan peserta Musrenbang Desa.
128
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Peserta pelaksanaan Musrenbang Desa Sei Alim Ulu 2017
129
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Wawancara dengan Ketua KPMD sebagai informan penelitian
130
Universitas Sumatera Utara
Gambar 13. Wawancara dengan Kadus Dusun V sebagai informan dalam penelitian
131
Universitas Sumatera Utara