Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018 ISSN 2088-527X (Print) ISSN 2548-7787 (Online)

Jurnal Administrasi Publik


(Public Administration Journal)
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jap

Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat


Pembuangan Akhir Sampah
Analysis of Land Development Planning of Final Waste
Disposal
Johanes Sembiring*1), Marlon Sihombing2) & Agus Suriadi2)
1) Magister Administrasi Publik, Pascasarjana, Universitas Medan Area, Indonesia
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politk, Universitas Sumatera Utara, Indonesia
2)
*Coresponding Email: sembiringjohanes @gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perencanaan pembangunan Lahan Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat dan Faktor penghambat
Perencanaan Pembangunan TPA tersebut serta untuk mengetahui upaya apa yang telah dilakukan oleh instansi
terkait dalam mengatasi hambatan tersebut. yang dilihat dari fokus perencnaan, partisipasi masyarakat, sinergitas
perencanaan, dan legalitas perencanaan. Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Sumber data primer yaitu wawancara kepada pihak terkait dan dengar pendapat pada kegiatan
konsultasi publik dan sekunder dikumpulkan melalui observasi dan penelitian di lapangan. Teknis analisis data
adalah model interaktif, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil
penelitian bahwa perencanaan pembangunan pada saat ini masih dalam tahap perencanaan dan penetapan lokasi.
Pelaksanaan pembangunan direncanakan pada akhir tahun 2016. Adapun yang faktor penghambat yaitu proses
pembebasan lahan dan pembuatan sertifikat lahan memakan waktu yang lama. Adapun upaya yang yang telah
dilaksanakan instansi terkait saat ini, yaitu melakukan pendekatan kepada masyarakat, mengadakan pertemuan
yang melibatkan masyarakat, meningkatkan kinerja instansi terkait dalam perencanaan pembangunan TPA,
menginformasikan setiap kegiatan perencanaan pembangunan TPA kepada masyarakat.
Kata Kunci: Analisis, Perencanaan, Pembangunan, Lahan

Abstract
This study aims to find out how the development planning Land Final Disposal (TPA) Garbage in the Village Mekar
Jaya Wampu District Langkat and Inhibiting Factors Planning Construction of the TPA and to determine what efforts
have been done by relevant agencies in overcoming these obstacles. This research uses qualitative method with
descriptive approach, the focus of this research is how Planning Land Construction Landfill (TPA) Garbage and
Inhibiting Factors Planning Construction of the TPA and to know what efforts have been done by relevant agencies in
overcoming these barriers which is seen from the focus of planning, community participation, planning synergy, and
legality of planning. Primary data sources are interviews to related parties and public and secondary consultation
activities are collected through field observation and research. Technical data analysis is an interactive model, ie data
reduction, data presentation, and conclusion. Based on the results of research that the planning of landfill landfill
(TPA) in the village of Mekar Jaya KecamatanWampu Langkat district is still in the planning and determining the
location. Implementation of development is planned at the end of 2016. As for the inhibiting factors namely the process
of land acquisition and the making of land certificate takes a long time. As for the efforts that have been implemented
by the relevant agencies at this time, yaittu Approach to the community, Conducting meetings involving the
community, Improve the performance of relevant agencies in the planning of landfill construction, Inform every
activity planning of landfill construction to the community.
Key Words: Planning of landfill construction

How to Cite: Sembiring, J. Sihombing, M. & Suriadi, A. (2018). Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat
Pembuangan Akhir Sampah. Jurnal Administrasi Publik. 8 (1): 39-46.

39
Johanes Sembiring, Marlon Sihombing & Agus Suriadi. Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat

PENDAHULUAN Besarnya timbunan sampah yang


Pendidikan adalah me Jumlah tidak dapat ditangani tersebut akan
penduduk Indonesia yang besar dengan menyebabkan berbagai permasalahan baik
tingkat pertumbuhan yang tinggi langsung maupun tidak langsung bagi
mengakibatkan bertambahnya volume penduduk apalagi daerah disekitar tempat
sampah. Disamping itu, pola konsumsi penumumpukan. Dampak langsung dari
masyarakat kontribusi dalam penanganan sampah yang kurang
menimbulkan jenis sampah yang beragam. bijaksana diantaranya adalah timbulnya
Jika mendengar istilah sampah, pasti yang berbagai penyakit menular maupun
terlintas dalam benak kita adalah penyakit kulit serta gangguan pernafasan,
setumpuk barang-barang atau pun benda- sedangkan dampak tidak langsung
benda yang tak layak guna dan diantaranya adalah bahaya banjir yang
menimbulkan aroma bau busuk yang disebabkan oleh terhambatnya arus air di
sangat menyengat. Sampah diartikan sungai karena terhalang timbunan sampah
sebagai material sisa yang tidak diinginkan yang dibuang ke sungai. Selain
setelah berakhirnya suatu proses. penumpukan di tempat pembuangan
Kemudian Sampah dapat diartikan sementara (TPS), jumlah sampah pun akan
ssebagai sesuatu yang tidak digunakan, semakin meningkat di tempat
tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu pembuangan akhir (TPA).
yang dibuang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan METODE PENELITIAN
sendirinya. Dalam kehidupan manusia Penelitian ini akan dilaksanakan di
sampah dalam jumlah besar datang dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan
aktivitas industri, misalnya pertambangan, Kabupaten Langkat, Dimana pada saat ini
manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua digabung dengan Dinas Lingkungan Hidup
produk industri akan menjadi sampah Kabupaten Langkat. Berdasarkan pada
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah waktu penelitian yang akan dilaksanakan,
yang kira-kira mirip dengan jumlah penelitian tersebut akan dalaksanakan
konsumsi. Laju pengurangan sampah lebih selama 1 (satu) bulan. Dalam penelitian
kecil dari pada laju produksinya. Hal inilah ini, peneliti mengumpulkan data dari alat
yang menyebabkan sampah semakin ukur penelitian. Instrument (alat ukur)
menumpuk disetiap penjuru kota. yang digunakan adalah lembar observasi
(lembar pengamatan). Lembar observasi

40
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 39-46

yaitu alat ukur yang digunakan untuk sugiarto (Wijaya, 2001), yaitu terdapat 4
mengamati objek penelitian secara ciri Perencanan Pembangunan dalam
langsung. Lembar observasi yang penelitian ini.
digunakan menursut wicaksono dan
Tabel 1 Ruang Lingkup Penelitian
NO KONSEP INDIKATOR Aspek-aspek
1. Perencanaan Fokus Perencanaan Kesesuaian recana dengan kebutuhan.
Pembangunan Memperhatikan aspirasi masyarakat.
Partisipasi Keikutsertaan/Partsipasi Masyarakat.
Sinergitas perencanaan Koordinasi antar instansi terkait.
Legalitas perencanaan 1. Peraturan yang berlaku
Sumber: Teori Wicaksono dan Sugiarto (Wijaya, 2001)

HASIL DAN PEMBAHASAN Perencanaan yang baik dapat dicapai


Hakikat Perencanaan Pembangunan dengan mempertimbangkan kondisi
Pembangunan adalah pergeseran diwaktu yang akan datang dalam mana
dari suatu kondisi nasional yang satu perencanaan dan kegiatan yang
menuju kondisi nasional yang lain, yang diputuskan akan dilaksanakan, serta
dipandang lebih baik dan lebih berharga periode sekarang pada saat rencana
(Katz dalam Tjokrowinoto 1995). dibuat.
Disamping itu pembangunan juga Pembahasan penelitian akan merujuk
merupakan proses multi dimensional yang pada pendapatan Wicaksono dan Sugiarto
menyangkut perubahan-perubahan yang (dalam Wijaya, 2001) yaitu, terdapat 4 ciri
penting dalam suatu struktur, sistem sosial perencanaan partisipatif yang akan dikaji
ekonomi, pengangguran kesenjangan dan dalam penelitian ini. Keempat ciri tersebut
pemberantasan kemiskinan absolute yakni yang pertama, fokus perencanaan
(Todaro, 1997). Pengertian tersebut berdasarkan pada hambatan dalam
mengisyaratkan bahwa pembangunan perencanaan pembangunan TPA serta
berarti proses menuju perubahan- memperhatikan aspirasi masyarakat yang
perubahan yang dimaksud untuk memenuhi sikap saling percaya dan
memperbaiki kualitas kehidupan terbuka. Kedua, partisipasi masyarakat
masyarakat itu sendiri. dimana setiap masrayakat memperoleh
T. Hani Handoko mengemukakan peluang yang sama dalam sumbangan
pengertian perencanaan adalah pemilihah pemikiran tanpa dihambat oleh
sekumpulan kegiatan dan pemutusan kemampuan berbicara, waktu dan tempat.
selanjutnya apa yang harus dilakukan, Ketiga, sinergitas perencanaan yaitu selalu
kapan, bagaimana, dan oleh siapa. menekankan kerja sama antar wilayah
41
Johanes Sembiring, Marlon Sihombing & Agus Suriadi. Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat

administrasi dan geografi serta 3. Sinergitas perencanaan yaitu selalu


memperhatikan interaksi diantara menekankan kerjasama antar wilayah
stakeholders. Keempat, legalitas dan geografis, serta interaksi diantara
perencanaan dimana perencanaan stakeholders.
pembangunan dilaksanakan dengan 4. Legalitas perencanaan dimana
mengacu pada semua peraturan yang perencanaan pembangunan
berlaku, dan menjunjung etika dan tata dilaksanakan dengan mengacu pada
nilai masyarakat. semua peraturan yang berlaku,
Untuk menganalisa hasil penelitian menunjang etika dan tata nilai
digunakan pendapat Wicaksono dan masyarakat serta tidak memberikan
Sugiarto (Wijaya, 2001:16) sebagai acuan peluang bagi penyalahgunaan
analisi yang mengemukakan bahwa wewenang dan kekuasaan.
perencanaan pembangunan partisipatif Pertama, fokus perencanaan,
adalah usaha yang dilakukan masyarakat berdasarkan pada masalah dan kebutuhan
untuk memecahkan masalah yang di yang dihadapi masayarakat serta
hadapi agar mencapai kondisi yang memperhatikan aspirasi masyarakat yang
diharapkan berdasarkan kebutuhan memenuhi sikap salaing percaya dan
masyarakat. terbuka. Pelaksanaan perencaan
Berdasarkan pendapat Wicaksono partisipatif di Desa Mekar Jaya Kecamatan
dan Sugiarto pelaksanaan perencanaan Wampu Kabupaten Langkat dilakukan
dikatakan partisipatif bila memeuhi ciri- dalam rangka menyusun Perencanaan
ciri sebagai berikut: Pembangunan Lahan Tempat Pembuangan
1. Fokus perencanaan, berdasarkan pada Akhir (TPA) Sampah.
masalah dan kebutuhan yang dihadapi Tujuan dari kegiatan perencanaan
masyarakat serta memperhatikan pembangunan itu sendiri adalah:
aspirasi masyarakat yang memenuhi 1. Menentukan arah dan tujuan
sikap saling percaya dan terbuka. perencanaan pembangunan oleh
2. Partisipasi masyarakat dimana setiap masyarakat.
masyarakat memperoleh peluang yang 2. Teridentifikasinya jenis-jenis usulan
sama dalam sumbangan pemikiran dan tanggapan masyarakat mengenai
tanpa dihambat oleh kemampuan rencana pembangunan lahan tempat
berbicara, waktu dan tempat. pembuangan akhir (TPA) sampah
tersebut.

42
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 39-46

3. Teridentifikasinya rencana program 1. Keterbatasan masyarakat terhadap


pembangunan. pemahaman perencanaan
Pada pelaksanaannya di Desa Mekar pembangunan TPA.
Jaya Keacamata Wampu Kabupaten 2. Adanya kekhawatiran masyarakat
Langkat, perencanan pembangunan terhadap dampak negatif dari hasil
dimulai dari tahapan persiapan, pengolahan sampah.
pelaksanaan dan keluaran perencanaan 3. Terbatasnya jumlah aparat dan kader
pembangunan. Masyarakat diharapkan pembangunan yang bertugas
terlibat dan memahami seluruh rangkaian mengkomunikasikan informasi
dalam proses perencanaan pembangunan mengenai perencanaan pembangunan
lahan tempat pembuangan akhir (TPA) kepada masyarakat.
sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan 4. Waktu penyelenggaran perencanaan
Wampu Kabupaten Langkat. pembangunan relatif pendek sehingga
Perencanaan yang disiapkan belum tidak dapat diterima oleh masayarakat
memperhatikan aspirasi masyarakat yang materi yang disampaikan.
memenuhi sikap saling percaya dan 5. Rendahnya keterlibatan masyarakat
terbuka. Hal ini dapat dilihat dari hasil merupakan salah satu indikator dari
penelitian yang menunjukkan bahwa tidak pahamnya masayarakat dalam
sebagian besar masayarakat masih belum perencanaan Pembangunan Lahan
memahi proses perencanaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
pembangunan TPA tersebut. Sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan
Kedua, partisipasi masyarakat Wampu Kabupaten Langkat.
dimana setiap masyarakat memperoleh Ketiga, sinergitas perencanaan yaitu
peluang yang sama dalam sumbangan selalu menekankan kerjasama antar
pemikiran tanpa dihambat oleh wilayah dan geografi, serta interaksi
kemampuan berbicara, waktu dan tempat. antara stakeholders. Pada perencanaan
Berdasarkan hasil penelitian partisipatif dalam proses perencanaan
keterlibatan masyarakat dalam forum pembangunan lahan tempat pembuangan
pertemuan yang dilakasanakan di aula akhir (TPA) sampah di Desa Mekar Jaya
Kantor Desa Mekar Jaya adalah rendah. Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat,
Rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan yang
proses perencanaan pembangunan dilaksanakan oleh pemerintah secara
dipengaruhi oleh faktor: formal telah dilakukan dengan baik

43
Johanes Sembiring, Marlon Sihombing & Agus Suriadi. Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat

meskipun tahap sosialisasi yang sesui dengan Undang-undang Nomor 18


dilaksanakan masih kurang. Bila dilihat Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah,
dari tanggapan masyarakat, pada dasarnya mengamanatkan bahwa penetapan lokasi
masyarakat Desa Mekar jaya dalam proses tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah
perencanaan pembangunan lahan tempat disesuaikan dengan rencana tata ruang
pembuangan akhir (TPA) sampah masih wilayah (RTRW) dan pemantauan serta
memiliki pemahaman yang rendah. evaluasi dilakukan setiap 6 (enam) bulan
Namun dilihat dari dokumen sebagai selama 20 (dua puluh) tahun seiring
bahan masukan dalam proses perencanaan dengan jangka waktu berlakunya RTRW.
pembangunan lahan tempat pembuangan Di dalam undang-undang ini juga
akhir (TPA) sampah, sudah tersedia menjelaskan bahwa dalam
beberapa kelengkapan seperti : dokumen menyelenggarakan pengelolaan sampah,
laporan studi kelayakan tempat pemerintah Kabupaten/Kota dalam hal ini
pemrosesan akhir (TPA) sampah di Kabupaten Langkat memiliki kewenangan
Kabupaten Langkat. penuh untuk menetapkan kebijakan dan
Keempat, legalitas perencanaan strategi pengelolaan sampah di Kabuaten
dimana perencanaan pembangunan lahan Langkat berdasarkan kebijakan nasional
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dan provinsi.
dilaksanakan dengan mengacu pada semua Sehingga melelui penjelasan diatas,
peraturang yang berlaku, menjunjung Pemerintah Daerah Kabupaten Langkat
etika dan nilai masyarakat. melaksanakan kegiatan study kelayakan
Penyelenggaraan proses perencanaan tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah di
pembangunan lahan tempat pembuangan Kabupaten Langkat, melalui dana APBD
akhir (TPA) sampah di Desa Mekar Jaya tahun anggaran 2016 ini sebagai pedoman
Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat dasar dalam pelaksanaan pembagunan
merupakan tanggung jawab Dinas TPA sesuai dengan ketentuan dan aturan
Pertamanan dan Kebersihan Kabupaten yang berlaku.
Langkat dalam hal ini telah dialihkan ke Pemahaman masyarakat dalam
Dinas Lingkunga Hidup Kabupaten proses perencanaan pembangunan lahan
Langkat dan dibantu oleh beberapa tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
instansi terkait. Untuk menyelenggarakan memberikan banyak manfaat bagi
proses perencanaan pembangunan lahan masyarakat itu sendiri, diantaranya
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah mampu meningkatkan pendapatan

44
Jurnal Administrasi Publik, 8 (1) Juni 2018: 39-46

masyarakat melalui program saling percaya dan terbuka. Pelaksanaan


pembangunan, agar kendisi kehidupan kegiatan penyeledikan atau identifikasi
masyarakat mencapai tingkat kemampuan masalah dan kebutuhan masyarakat pada
yang diharapkan. Dengan demikian upaya Proses perencanaan pembangunan lahan
melibatkan masyarakat dalam tempat pembuangan akhir (TPA) sampah
perencanaan masyarakat dalam di Desa Mekar Jaya belum dilakukan secara
perencanaan pembangunan berarti optimal. perencanaan yang dilaksanakan
memberikan kesempatan kepada juga belum memperhatikan aspirasi
masyarakat untuk dapat lebih sejahtera masyarakat yang memenuhi sikap saling
dari hasil program pembangunan. percaya dan terbuka karena masyarakat
Berdasarkan pembahasan hasil tidak dilibatkan langsung dalam proses
penelitian, pemahaman masyarakat dalam Proses perencanaan pembangunan lahan
perencanaan pembangunan lahan tempat tempat pembuangan akhir (TPA) sampah,
pembuangan akhir (TPA) sampah di Desa dalam hal ini masyarakat hanya ikut dalam
Mekar Jaya Kecamatan Wampu Kabupaten tahap sosialisasi (konsultasi publik) yang
Langkat masih rendah, banyak faktor yang dilaksanakan di aula Kantor Desa Mekar
mempengaruhi rendahnya pemahaman Jaya. Partisipatoris, dimana setiap
masyarakat, hal ini akan mempengaruhi masyarakat memperoleh peluang yang
kenyamanan masyarakat terhadap sama dalam sumbangan pemikiran tanpa
program perencanaan pembangunan lahan dihambat oleh waktu dan tempat serta
tempat pembuangan akhir (TPA) sampah. melibatkan masyarakat dalam Proses
perencanaan pembangunan lahan tempat
SIMPULAN pembuangan akhir (TPA) sampah.
Proses perencanaan pembangunan Partisipasi masyarakat rendah rendah
lahan tempat pembuangan akhir (TPA) dalam kegiatan penyelidikan masalah
sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan kebutuhan masyarakat. Masyarakat masih
Wampu Kabupaten Langkat belum belum dapat memahami proses
dilaksanakan secara optimal, dengan perencanaan pembangunan yang akan
uraian sebagai berikut: Fokus dilaksanakan. Sinergitas Perencanaan
perencanaan, yaitu berdasarkan pada yaitu Proses perencanaan pembangunan
masalah dan kebutuhan masyarakat yang lahan tempat pembuangan akhir (TPA)
dihadapi masyarakat serta memperhatikan sampah di Desa Mekar Jaya Kecamatan
aspirasi masyarakat yang memenuhi sikap Wampu Kabupaten Langkat selalu

45
Johanes Sembiring, Marlon Sihombing & Agus Suriadi. Analisis Perencanaan Pembangunan Lahan Tempat

menekankan kerjasama antar wilayah dan Bodga, R.C. dan Bikler, S.K. (1982). Qualitative
Research For Education. An Introduction to
geografi, serta interaksi diantara Theory and Methods, Allyn and Bacon.
Boston.
stakeholders. Legalitas Perencanaan, Alawasilah. (2013). Pokoknya Menulis. Kiblat Buku
Utama. Bandung.
dimana perencanaan pembangunan Riyadi dan Baratakusumah, D. (2004).
dilaksanakan dengan mengacu pada semua “Perencanaan Pembangunan Daerah:
Strategi Menggali Potensi dalam
peraturan yang berlaku, serta menjunjung Mewejudkan Otonomi Daerah”. Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta.
etika dan tata nilai masyarakat. Unsur Conyers, D. (1981). Perencanaan di Dunia Ketiga
Suatu Pengantar. Gajah Mada Univesity
legalitas belum dilakakan dengan baik Press.
Conyers, D. (1994). Perencanaan di Dunia Ketiga
dengan dalam proses perencanaan Suatu Pengantar. Gajah Mada Univesity
pembangunan. Press.
Silalahi, U, (2012). Metode penelitian sosial. PT
Refika Aditama. Bandung.
Sugiyono, (2014). Metode penelitian kuanatif,
DAFTAR PUSTAKA kualitatif dan R&D. Bandung. Alfabeta.
Wijaya, C.I. (2004). Analisis Perubahan Penutupan
Budiman, C. (2007). Pengantar Kesehatan Lahan Kabupaten Cianjur Jawa Barat
Lingkungan. Penerbut Buku Kedokteran. Menggunakan Sistem Informasi Geografis
Jakarta. [skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi
Tjokrowinoto. (1995). Peran Pemerintah Desa Sumberdaya Hutan, Fakultas Kehutanan,
dalam Pembangunan Masyarakat Desa Insitut Pertanian Bogor.
Pesangga Kota Batu, Skripsinya Sutrisnoadi, Wijaya, R, (2001), Forum Pengambilan Keputusan
2005. dalam Perubahan Perencanaan
MP. Todaro. (1977). Pembangunan Ekonommi di Pembangunan di Era Otonomi Daerah (Studi
Dunia Ketiga, Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta. Kasis Di Kelurahan Jabres Kota Surkarta),
Kartasasmita, G., dan Siagian. (1994). Tesis, Megister Perencanaan Kota dan
Pembangunan Infrastruktur Seminar Daerah Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pembangunan Konsep dan Implikas. http://lokasitpa.blogspot.co.id/2011/06/penentua
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Yogyakarta: n-lokasi-tpa-sampah-yang-layak.html
Universitas Gajah Mada. Undang - undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Kartasasmita, G. (1996). Pemberdayaan pemerintah daerah.
Masyarakat: Konsep Pembangunan yang Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 Tentang
berakar pada masyarakat. Bappenas. Jakarta. Pengelolaan Sampah.
Tjokrowinoto. (1999). Konsep Pembanunan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Nasional. Liberty. Yogyakarta. Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Conyers, D. (1994). Perncanaan Sosial di Dunia Hidup.
Ketiga Suatu Pengantar: Gajah Mada Keptusan Bupati Langkat Nomor : 393-40/K/2016
University Press. tentang Penetapan Lokasi Pengadaan Tanah
Kunarjo. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Untuk Pembangunan Lahan Tempat
Program Pembangunan. UI Press. Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Yang
Tjokroamidjojo, B. (1998). Perencanaan Terletak di Desa Mekar Jaya Kecamatan
Pembangunan. Haji Masagung. Jakarta. Wampu Kabupaten Langkat Provinsi
Nazir. M, (2011). Metode penelitian. Bogor. Ghalia Sumatera Utara.
Indonesia SNI : 05-3241-1994 tentang Tata Cara Pemilihan
Satori, D., dan Komariah, A. (2014). Metodologi Lokasi Tempat Pembuangan Sampah.
penelitian kualitatif. Bandung. Alfabeta.
Fathomi, A. (2006). Managemen Sumber Daya
Manusia. Rineka Cipta. Bandung.
Moleong. L. J. (2006). Metodologi Penelitian
Kualitatif. PT. Remaja Rosdakarya.
Nazir, M. (1983). Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Jakarta.
Singarimbun, M. dan Efendi, S. (2008). Metode
Penelitian Survey. LP3ES. Jakarta.

46

Anda mungkin juga menyukai