Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMEN
LABORATORIUM PADA
TOPIK MIKROSKOP
SEDERHANA

Nama Praktikan : Mifta Dwi Pangerti


NIM / Kelas : 190641100085/ 4C
Dosen Pengampu : Dr. Aditya Rakhmawan, S.Si, M.Pd
sten Praktikum : 1. Miftahul Jannah

2. Hidayatul Masruroh
3. Eriza Ika Septiana
4. Iis Sugiharti
Durasi Praktikum : 4 Juni 2021 – 18 Juni 2021
Tanggal Pengumpulan :18 Juni 2021

PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN


ALAM FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TRUNOJOYO
MADURA 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mikroskop merupakan salat satu alat bantu untuk mengamati benda yang
memiliki ukuran sangat kecil. Mikroskop akan mengasilkan bayangan yang
lebih besar sehingga benda yang diamati akan menjadi lebih jelas terlihat.
Mikroorganisme dapat dilihat dengan jelas jika menggunakan mikroskop.
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke 16 yang mana nama dari
mikroskop didapat dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti
pengelihatan. Zaman dahulu, bentuk dari mikroskop masih sangat sederhana
yang mana hanya memiliki satu buah lensa sehingga berbeda dengan
mikroskop pada zaman sekarang yang sudah berkembang dengan sangat pesat
sehingga mikroskop yang digunakan juga semakin canggih yang mana sudah
tergolong dalam mikroskop majemuk yang memiliki dua buah lensa atau lebih.
Mikroskop akan membentuk bayangan yang nyata, terbalik dan
diperbesar. Benda yang diamati menggunakan mikroskop akan membentuk
bayangan yang nyata terbalik oleh tubus mikroskop. Benda yang diamati
menggunakan mikroskop akan membentuk bayangan yang diperbesar oleh
lensa objektif. Lensa okuler selanjutnya akan berperan untuk memperbesar
serta membalikkan bayangan nyata yang sudah dibentuk. Lensa okuler sendir
merupakan lensa yang berada pada mikroskop yang fungsinya untuk membuat
bayangan terakhir sehingga bayangan yang dibentuk akan lebih mudah dan
dapat dilihat langsung oleh mata pengamat.
Tujuan untuk melakukan praktikum kali ini yaitu untuk melihat
fenomena pembentukan bayangan yang dihasilkan oleh alat mikroskop
sederhana. Praktikum ini menggunakan alat dan bahan seperti berikut yaitu
dengan menggunakan senter, kardus bekas, botol plastik, kertas putih, karet
gelang, lensa laser. Bahan yang lain yaitu penjepit rambut, handphone,bawang
merah, obat merah, isolasi, mika bening serta cutter atau pisau.
Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum elektrolisis ini yaitu antara lain:
a. Mahasiswa mampu membuat set alat praktikum mikroskop sederhana.
b. Mahasiswa mampu menguji coba hasil alat praktikum mikroskop sederhana.
BAB II
DASAR TEORI
Mikroskop awalnya berasal dari sebuah kacamata pembesar yang dinamaka
dengan “flea glasses (kacamata kutu)” dan biasanya digunakan untuk mempelajari
serangga-serangga kecil. Kacamata yang digunakan ini memiliki kemampuan
perbesaran sekitar 6 kali-10 kali. Tahun 1590-an, konsep mikroskop ditemukan
pertama kali oleh Zacharias Jansen melalui suatu penelitian bersama dengan
ayahnya. Mikroskop yang mereka temukan ini membuat benda yang memiliki
ukuran kecil dapat terlihat jauh lebih besar ketika menggunakan kombinasi atau
gabungan dari dua lensa dibandingkan dengan menggunakan kaca pembesar
(Kurniawati, 2019).
Mikroskop merupakan salah satu alat bantu yang biasanya digunakan untuk
membantu melakuakan suatu pengamatan atau juga penelitian yang mana
dikarenakan mikroskop dapat digunakan untuk melihat atau mengamati objek-
objek yang tergolong kecil sehingga dapat terlihat lebih besar. Mikroskop pada
zaman sekarang merupakan mikroskop yang memilliki dua gabungan lensa optik
yang terdiri dari lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa positif yang mana
disebut dengan lensa okuler dan lensa objektif. Mikroskop merupakan salah satu
alat yang termasuk dalam jajaran alat optik (Ariska & Alawiyah, 2019, p.109).
Mikroskop alternatif yang dapat digunakan sebagai solusi untuk membantu
proses pembelajaran yaitu mikroskop sederhana yang dapat dibuat menggunakan
bahan-bahan yang mudah dijumpai disekitar tempat tinggal seperti CD, DVD,
laser mainan anak (sebagai lensa objektif serta sumber cahaya), baut dan juga mur.
Mikroskop sederhana yang akan digunakan ini akan memodifikasi sebuah lensa
handphone untuk digunakan sebagai lensa okuler dan pembentukan bayangan atau
gambar (Hartanti, Raharjo, Purnomo, 2017, p.1399).
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Alat yang digunakna dalam praktikum ini antara lain:
a. Cutter 1 buah
b. Botol bekas minuman 2 buah
c. Kardus bekas secukupnya
d. Lensa laser 1 buah
e. Jepitan rambut 1 buah
f. Mika bening secukupnya
g. Handphone 1 buah
h. Senter 1 buah
i. Kertas 1 buah
j. Karet gelang 1 buah
k. Isolasi secukupnya
l. Gunting 1 buah
3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum antara lain :
a. Bawang merah secukupnya
3.2 Prosedur Pembuatan dan Percobaan
3.2.1 Prosedur Pembuatan Alat
Prosedur pembuatan alat dirangkai sebagai berikut:
a. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b. Melubangi kardus menggunakan cutter seukuran dengan senter.
c. Memasukkan senter ke dalam kardus yang sudah dilubangi
sebelumnya.
d. Melubangi botol bekas menggunakna cutter.
e. Melubangi tutup botol plastik menggunakan cutter sebesar kurang
lebih 3 cm.
f. Memotong kertas secukupnya.
g. Membentuk kertas yang sudah dipotong menjadi bentuk kerucut.
h. Memasukkan kertas yang sudah dibentuk ke dalam botol plastik.
i. Menghubungkan botol plastik dengan senter yang sudah ada pada
kardus.
j. Mensolatip bagian antara botol plastik dan kardus agar botol tidak
mudah geser dan terlepas.
k. Memotong kertas mika seukuran 3x3 cm sebanyak 2 buah.
l. Menjepitkan lensa laser ke penjepit rambut.
m.Memasang lensa laser yang sudah dijepit ke jepit rambut kebagian
kamera handphone menggunakan karet.
3.2.2 Prosedur Percobaan Alat
Prosedur percobaan alat dilakukan sebagai berikut:
a. Meletakkan mika bening di atas tutup botol plastik yang sudah
dilubangi.
b. Memotong bawang merah setipis mungkin menggunakan cutter.
c. Meletakkan bawang merah di atas mika bening.
d. Menutup sampel menggunakan mika bening
e. Mengamati sampel menggunakan kamera handphone yang sudah
terhubung dengan lensa laser.
f. Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Pengamatan
Pengamatan Hasil pengamatan
Nama sampel Bawang merah
Bayangan Maya, terbalik, diperbesar

4.2 Pembahasan
Mikroskop merupakan salat satu alat bantu untuk mengamati benda
yang memiliki ukuran sangat kecil. Mikroskop akan mengasilkan bayangan
yang lebih besar sehingga benda yang diamati akan menjadi lebih jelas terlihat.
Mikroorganisme dapat dilihat dengan jelas jika menggunakan mikroskop.
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke 16 yang mana nama dari
mikroskop didapat dari kata micro yang berarti kecil dan scpium yang berarti
pengelihatan. Zaman dahulu, bentuk dari mikroskop masih sangat sederhana
yang mana hanya memiliki satu buah lensa sehingga berbeda dengan
mikroskop pada zaman sekarang yang sudah berkembang dengan sangat pesat
sehingga mikroskop yang digunakan juga semakin canggih yang mana sudah
tergolong dalam mikroskop majemuk yang memiliki dua buah lensa atau lebih.
Mikroskop awalnya berasal dari sebuah kacamata pembesar yang
dinamaka dengan “flea glasses (kacamata kutu)” dan biasanya digunakan untuk
mempelajari serangga-serangga kecil. Kacamata yang digunakan ini memiliki
kemampuan perbesaran sekitar 6 kali-10 kali. Tahun 1590-an, konsep
mikroskop ditemukan pertama kali oleh Zacharias Jansen melalui suatu
penelitian bersama dengan ayahnya. Mikroskop yang mereka temukan ini
membuat benda yang memiliki ukuran kecil dapat terlihat jauh lebih besar
ketika menggunakan kombinasi atau gabungan dari dua lensa dibandingkan
dengan menggunakan kaca pembesar.
Mikroskop akan membentuk bayangan yang nyata, terbalik dan
diperbesar. Benda yang diamati menggunakan mikroskop akan membentuk
bayangan yang nyata terbalik oleh tubus mikroskop. Benda yang diamati
menggunakan mikroskop akan membentuk bayangan yang diperbesar oleh
lensa objektif. Lensa okuler selanjutnya akan berperan untuk memperbesar
serta membalikkan bayangan nyata yang sudah dibentuk. Lensa okuler sendiri
merupakan lensa yang berada pada mikroskop yang fungsinya untuk membuat
bayangan terakhir sehingga bayangan yang dibentuk akan lebih mudah dan
dapat dilihat langsung oleh mata pengamat.
Mikroskop alternatif yang dapat digunakan sebagai solusi untuk
membantu proses pembelajaran yaitu mikroskop sederhana yang dapat dibuat
menggunakan bahan-bahan yang mudah dijumpai disekitar tempat tinggal
seperti CD, DVD, mika bening, kardus, laser mainan anak (sebagai lensa
objektif serta sumber cahaya), baut dan juga mur. Mikroskop sederhana yang
akan digunakan ini akan memodifikasi sebuah lensa handphone untuk
digunakan sebagai lensa okuler dan pembentukan bayangan atau gambar.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini yaitu cutter yang berfungsi
untuk memotong botol plastik, melubangi kardus, memotong kertas dan juga
memotong bawang merah. Gunting digunakan untuk memotong kertas mika
yang sudah diukur sebesar 3x3 cm. Botol bekas digunakan sebagai tempat
meletakkan kertas yang sudah dibentuk menjadi kerucut. Kertas digunakan
sebagai pembatas agar cahaya dari luar tidak masuk ke dalam botol dan cahaya
dari senter tidak menyebar keluar botol. Bawang merah digunakan sebagai
sampel. Mika bening digunakan sebagai tempat meletakkan sampel pengganti
kaca preparat. Lensa laser digunakan sebagai pengganti lensa objektif pada
praktikum kali ini. Handphone digunakan sebagai media untuk mengamati
sampel karena kamera handphone digunakan sebagai pengganti lensa okuler.
Senter digunakna sebagai sumber cahaya pada praktikum kali ini. Karet gelang
digunakna untuk mengaitkan lensa yang sudah dijepit ke penjepit rambut ke
kamera handphone. Penjepit rambut digunakan untuk menjepit lensa laser
sehingga akan lebih mudah untuk ditempelkan ke kamera handphone. Kardus
bekas digunakan untuk tempat meletakkan senter sedangkan isolasi digunakan
sebagai alat agar perekat antara botol plastik dan kardus tidak mudah tergeser
saat melakukan praktikum.
Alat praktikum kali ini dibuat dengan cara sebagai berikut, langkah
pertama yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Selanjutnya
meletakkan mika bening di atas tutup botol plastik yang sudah dilubangi.
Langkah selanjutnya yaitu memotong bawang merah setipis mungkin
menggunakan cutter. Langkah selanjutnya yaitu meletakkan bawang merah di
atas mika bening. Langkah selanjutnyaaa yaitu meletakkan mika bening diatas
sampel bawang merah. Langkah berikutnya yaitu mengamati sampel
menggunakan kamera handphone yang sudah terhubung dengan lensa laser.
Langkah selanjutnya Mencatat hasil pengamatan ke dalam tabel pengamatan.
Hasil dari praktikum yang sudah dilakukan yaitu didapatkan dari proses
pengamatan menggunakan mikroskop sederhana yaitu didapatkan bayangan
yang bersifta maya, terbalik, dan diperbesar. Faktor kesalahan dari praktikum
kali ini yaitu irisan bawang merah yang kurang tipis sehingga bagian bagian
bawang merah tidak terlihat dengan jelas. Faktor kesalahan lain yaitu tidak
meneteskan obat merah pada sampel sehingga jaringan pada bawang merah
tidak terlihat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini antara lain:
a. Mikroskop merupakan salat satu alat bantu untuk mengamati benda yang
memiliki ukuran sangat kecil.
b. Lensa okuler merupakan lensa yang berada pada mikroskop yang fungsinya
untuk membuat bayangan terakhir sehingga bayangan yang dibentuk akan
lebih mudah dan dapat dilihat langsung oleh mata pengamat.
c. Mikroskop sederhana yang akan digunakan ini akan memodifikasi sebuah
lensa handphone untuk digunakan sebagai lensa okuler dan pembentukan
bayangan atau gambar.
d. Hasil dari praktikum yang sudah dilakukan yaitu didapatkan dari proses
pengamatan menggunakan mikroskop sederhana yaitu didapatkan bayangan
yang bersifta maya, terbalik, dan diperbesar.
e. Faktor kesalahan dari praktikum kali ini yaitu irisan bawang merah yang
kurang tipis sehingga bagian bagian bawang merah tidak terlihat dengan
jelas.
f. Faktor kesalahan lain yaitu tidak meneteskan obat merah pada sampel
sehingga jaringan pada bawang merah tidak terlihat .

5.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini antara lain :
a. Sebaiknya praktikan lebih berhati-hati dan teliti saat merangkai alat
praktikum agar tidak menyebabkan kesalahan data.
b. Sebaiknya saat pengujian alat dilakukan dengan lebih teliti untuk
meminimalisir hal yang dapat menyebabkan kesalahan data.
c. Sebaiknya saat pengujian alat menggunakan lebih dari satu sampel yang
digunakan sebagai pembanding.
DAFTAR PUSTAKA
Ariska, M. & Alawiyah, S. (2019). Mikroskop Digital Berbasis Kamera
Smartphone. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika dan Riset Ilmiah. 3(2), 108-112.
Diakses dari https://journal.stkipnurulhuda.ac.id

Hartanti. I. & Purnomo, T. (2017). Pengembangan Perangkat Pembelajaran


Penemuan Terbimbing Berbantuan Mikroskop Sederhana untuk Melatihkan
Keterampilan Proses Sains dan Pemahaman Konsep Materi Sistem Organisasi
Kehidupan pada Siswa SMP. Pendidikan Sains Pascasarjana Universitas
Negeri Surabaya. 7(1),1397-1408. Diakses dari http://ejournal.unesa.ac.id

Kurniawati, D. (2018). Menggunakan Mikroskop di Laboratorium.Diakses dari


https://ipusnas.id
RIWAYAT PENULIS

Nama Lengkap : Mifta Dwi Pangerti


Nama Panggilan : Mifta
TTL : Gresik, 7 Oktober 1999
Alamat : Ds. Penompo, Dsn. Sidokalang, RT 19 RW 05 Jetis,
Mojokerto
Hobi : Makan, menonton video, jalan-jalan, membaca wattpad
Motto : Berusaha ada jika dibutuhkan
Riwayat Pendidikan : 1. SDN Penompo 2 (2006-2012)
2. SMPN 2 Gedeg (2012-2015)
3. SMAN 1 Gedeg (2015-2018)
4. Universitas Trunojoyo Madura (2019-sekarang)
LAMPIRAN
1. Foto kegiatan

2. Foto alat dan bahan

3. Foto hasil uji coba


4. Qrcode

Anda mungkin juga menyukai