Revisi Skripsi Gedhe
Revisi Skripsi Gedhe
OLEH:
IKE GEDHEYANA PAMUNGKAS
NIM : 0119013B
OLEH:
IKE GEDHEYANA PAMUNGKAS
NIM : 0119013B
Dengan Judul:
Efektivitas Pemberian Susu Kedelai Dalam Menurunkan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok
Kecamatan Dlanggu Mojokerto
Oleh:
IKE GEDHEYANA PAMUNGKAS
NIM : 0119013B
Telah disetujui untuk diujikan dihadapan penguji pada tanggal 24 September 2021
Pembimbing I Pembimbing II
Puteri Indah Dwipayanti, S.Kep., Ns., M.Kep. Sutomo, S.Kep., Ns., M.Kep.
NPP. 10.02.126 NPP. 10.02.23
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
ii
PENGESAHAN SKRIPSI
Dengan Judul:
Efektifitas Pemberian Susu Kedelai Dalam Menurunkan Tekanan Darah
Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok
Kecamatan Dlanggu Mojokerto
Oleh:
IKE GEDHEYANA PAMUNGKAS
NIM : 0119013B
Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada Mojokerto dan diterima untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) pada
tanggal 25 September 2021
Tim Penguji
Mengesahkan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Dian Husada
Ketua
iii
SURAT PERNYATAAN
NIM : 0119013B
iv
KATA PENGANTAR
Penulis
v
ABSTRAK
vi
ABSTRACT
vii
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 5
1.3.1 Tujuan Umum................................................................................. 5
1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................ 5
14 Manfaat Penelitian..................................................................................... 6
1.4.1 Bagi Responden.............................................................................. 6
1.4.2 Bagi Peneliti.................................................................................... 6
viii
1.4.3 Bagi Institusi Pendidikan................................................................ 6
1.4.4 Bagi Instansi Pelayanan Kesehatan................................................ 6
ix
3.3.1 Populasi.............................................................................................. 38
3.3.2 Sampel................................................................................................ 38
3.3.3 Sampling............................................................................................ 39
3.4 Identifikasi Variabel................................................................................. 40
3.4.1 Variabel Independen.......................................................................... 40
3.4.2 Variabel Dependen............................................................................. 40
3.5 Definisi Operasional.................................................................................. 40
3.6 Pengumpulan Data dan Analisa Data..................................................... 41
3.6.1 Pengumpulan Data............................................................................. 41
3.6.2 Analisis Data...................................................................................... 43
3.7 Etika Penelitian......................................................................................... 44
3.7.1 Informed Consent (Pernyataan Persetujuan)...................................... 44
3.7.2 Anonimity (Tanpa Nama)................................................................... 44
3.7.3 Confidentialy (Kerahasiaan).............................................................. 44
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................... 45
4.1 Hasil........................................................................................................... 45
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................. 45
4.1.2 Data Umum........................................................................................ 46
4.1.3 Data Khusus....................................................................................... 49
4.2 Pembahasan...............................................................................................
...............................................................................................................50
4.2.1 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian
Susu Kedelai 250 ml Pada Pasien Hipertensi.....................................
........................................................................................................50
4.2.2 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian
Susu Kedelai 200 ml Pada Pasien Hipertensi.....................................
........................................................................................................53
x
5.1 Simpulan....................................................................................................
...............................................................................................................57
5.2 Saran..........................................................................................................
...............................................................................................................57
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 59
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan
Dlanggu Mojokerto pada bulan September 2021.................................. 47
Gambar 4.5 Diagram Pie Karakteristik Responden Yang Mengkonsumsi Alkohol
Di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan Dlanggu Mojokerto pada
bulan September 2021............................................................................ 48
Gambar 4.6 Diagram Pie Karakteristik Responden Yang Rutin Olah Raga Pada
Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan
Dlanggu Mojokerto pada bulan September 2021.................................. 48
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN, DAN ISTILAH
xiv
xv
BAB 1
PENDAHULUAN
pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Hal ini ditandai dengan berkurangnya
angka kejadian penyakit serta meningkatnya angka harapan hidup. Perubahan tingkat
atau penyakit tidak menular. Salah satu penyakit tidak menular adalah hipertensi atau
tekanan darah tinggi (Hadi, 2010). Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang
tekanan darah sistolik (TDS) lebih dari atau sama dengan 130 mmHg dan tekanan
darah diastolik (TDD) lebih dari 80 mmHg American Heart Association (AHA,
2017). Hipertensi sering kali tidak menimbulkan adanya gejala, sedangkan tekanan
darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu yang cukup lama dapat
menimbulkan komplikasi. Karena itu, hipertensi perlu dideteksi sejak dini yaitu
Dlanggu Mojokerto. Mayoritas pekerjaan penduduk sebagai buruh tani dengan beban
kerja yang berat menjadi salah satu penyebab tingginya penderita hipertensi di
wilayah tersebut. Selain itu, seringnya penderita hipertensi tidak rutin kontrol dan
1
2
berobat. Gejala yang tidak muncul pada penderita hipertensi menjadi alasan
masyarakat untuk tidak rutin berobat. Selain itu masyarakat Dusun Klegen lebih
memilih untuk minum jamu herbal, dari pada meminum obat yang didapat dari rumah
sakit atau puskesmas, karena dianggap obat yang dari tenaga medis kurang cepat
pelayanan rumah sakit yang terlalu lama menunggu sehingga ini juga menjadi alasan
kenapa masyarakat Dusun Klegen cukup memilih altenatif untuk meminum obat
herbal. Obat herbal yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat dusun klegen adalah
air rebusan seledri, rebusan daun sirsak, rebusan daun salam, mengkonsumsi bawang
1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
sebesar 27%. Asia Tenggara berada di posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar
25% terhadap total penduduk. Data pasien hipertensi di provinsi jawa timur sebesar
20,43% atau sekitar 1.828.669 jiwa, dengan proporsi laki-laki sebesar 20,83%
(925.412 jiwa) dan perempuan sebesar 20,11% (1.003.257 jiwa). Pengukuran tekanan
darah yang dilakukan pada penduduk yang beusia ≥ 18 tahun adalah minimal satu
tahun sekali disuatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan didalam unit pelayanan
Jumlah penduduk usia ≥18 tahun di kabupaten mojokerto sebanyak 772.697 jiwa.
dan yang mengalami hipertensi sebanyak 46.981. Berdasarkan studi awal yang di
lakukan peneliti, di temukan di Desa Talok penderita hipertensi sebanyak 121 orang,
dimana di Dusun Klegen salah satu dari 6 dusun di Desa Talok penderita hipertensi
sebanyak 23 orang.
2017 bahwa susu kedelai dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada
pasien hipertensi. Selain itu penelitian juga pernah dilakukan oleh Rivas (2002) dalam
selama tiga bulan mampu menurunkan tekanan darah sistolik 18,4 dan diastolik 10,7
mmHg. Penelitian mengenai pemberian produk kedelai telah banyak dilakukan antara
lain dalam bentuk susu kedelai maupun produk kedelai lain (food bar) bahwa kedelai
memiliki pengaruh positif terhadap kadar lemak darah. Prevalensi hipertensi nasional
dari 25,8% orang yang mengalami hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis, sisanya 2/3
tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang terdiagnosis tekanan
darah tinggi minum obat hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
pengobatan.
sama lain antara lain asupan, rendahnya aktivitas fisik, status gizi lebih, faktor
genetik, ras, kebiasaan merokok, jenis kelamin, penuaan dan stress. Banyak terapi
gaya hidup dapat dilakukan dengan diet Dash (Dietary Approach to Stop
minuman berkafein, rokok, minuman beralkohol dan diberikan makanan yang tinggi
kalium (3500- 4700 mg). Hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan
kerusakan organ tubuh seperti penyakit jantung koroner, gagal ginjal serta perdarahan
otak yang menjadi penyebab kematian pada penderita hipertensi (Agoes Azwar,
2010). Banyaknya komplikasi yang disebabkan oleh hipertensi, maka perlu dilakukan
Hipertensi dapat dicegah dengan gaya hidup sehat salah satunya dengan
menjaga asupan makanan. Penambahan susu kedelai dalam diet penderita hipertensi
Mengingat kedelai maupun susu kedelai merupakan bahan makanan yang mudah
didapatkan di pasar tradisional maupun warung setempat, harga yang terjangkau, serta
kandungan dalam kedelai yang memiliki banyak manfaat bagi penderita hipertensi.
Dari uraian diatas membuat peneliti tertarik untuk membuat penelitian yang berjudul
“efektifitas pemberian susu kedelai dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
di masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
Susu kedelai adalah cairan berwarna putih yang berasal dari ekstrak kedelai
dengan penampakan dan komposisinya mirip produk susu sapi. Susu kedelai diperoleh
dengan cara penggilingan biji kedelai yang telah direndam dalam air. Hasil
penggilingan kemudian disaring untuk memperoleh filtrat atau cairan susu kedelai,yang
kemudian didihkan dan diberi bumbu, biasanya berupa gula dan essen untuk
Susu kedelai cair dapat dibuat dengan menggunakan teknologi dan peralatan
sederhana, maupun dengan teknologi modern dalam pabrik. Susu kedelai dapat
disajikan dalam bentuk murni, artinya tanpa penambahan gula dan flavor (essen/cita
rasa) seperti moca, pandan, vanili, coklat, strawberi dan lain-lain. Jumlah gula yang
Tanaman kedelai (Glycine max) merupakan salah satu tanaman palawija yang
1997). Tanaman kedelai berbentuk semak pendek setinggi 30-100 cm, kedelai yang
telah dibudidayakan tersebut merupakan tanaman liar yang tumbuh merambat yang
buahnya berbentuk polong dan bijinya bulat lonjong. Tanaman kedelai ini
7
8
sebagai sumber protein, lemak, vitamin, mineral dan serat. Kacang kedelai mengandung
sumber protein nabati yang kadar proteinnya tinggi yaitu smengandung asam lemak
essensial, vitamin dan mineral yang cukup. Di samping protein, kacang kedelai
mempunyai nilai hayati yang tinggi setelah diolah, karena kandungan susunan asam
aminonya mendekati susunan asam amino pada protein hewani (Koswara, 1992).
Kedelai dapat diandalkan untuk mengatasi kekurangan protein dalam menu makanan
rakyat Indonesia. Kedelai diproses menjadi bahan makanan yang dapat dilakukan
fermentasi dan pengasaman, sehingga menghasilkan produk tahu, kembang tahu, susu,
lain yang dimilikinya diantaranya memilki adaptibilitas agronomis yang tinggi, dapat
hidup di daerah tropis dan subtropis, juga di daerah dengan tanah dan iklim yang
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Leguminosae
1. Kedelai kuning.
bijinya. Kedelai kuning biasanya dijadikan susu kedelai, tahu dan tempe. Di balik
bentuknya yang kecil, manfaat kacang kedelai untuk kesehatan tubuh rupanya
begitu besar. Hal ini dikarenakan kacang kedelai mengandung banyak nutrisi
yang diperlukan oleh tubuh. Tak hanya menyehatkan, kacang kedelai juga mudah
dari olahan kacang kedelai ini tentunya dapat memberikan manfaat yang baik
Dalam seporsi atau sekitar 100 gram kacang kedelai, terdapat sekitar 150–
1) 10 gram protein
3) 5 gram lemak
8) 500 IU vitamin A
9) 130 mg isoflavon
isoflavon, vitamin C, vitamin B1, magnesium, folat, selenium, zinc, serta lemak
baik omega-3 dan omega-6. Kandungan nutrisinya yang tinggi, kacang kedelai
sudah lama dikenal sebagai salah satu jenis makanan sehat. Kacang kedelai juga
2. Kedelai hitam.
Kedelai yang kulit bijinya berwarna hitam. Kedelai hitam mengandung antisianin.
Antisianin sangat potensial mencegah proses oksidasi yang terjadi secara dini dan
untuk kesehatan. Kedelai berwana gelap ini bisa memelihara kesehatan jantung
dan antioksidan. Selain itu, kedelai jenis ini memiliki kadar lemak dan
3. Edamame
mencapai 36%, jauh lebih tinggi dibanding olahan kedelai lain. Jenis kedelai ini
dan B, serta kalsium, zat besi atau magnesium, dan asam folat. Edamame
gizinya yang tinggi, edamame memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan seperti,
Kedelai merupakan sumber gizi yang sangat penting. Komposisi gizi kedelai
bervariasi tergantung varietas yang dikembangkan dan juga warna kulit maupun
mampu menghambat oksidasi LDL kolesterol yang merupakan awal terbentuknya plak
dalam pembuluh darah yang akan memicu berkembangnya penyakit tekanan darah
12
Selain senyawa nutririf, dalam kedelai juga terdapat senyawa non nutritif,
kedelai utama.
Kedelai memiliki pengaruh positif terhadap kadar lemak darah dan diperkirakan
juga memiliki pengaruh pada fungsi vaskular. Protein kedelai diperkirakan dapat
dan prekursor untuk vasodepresor nitric oxide (NO). Jaringan endotelial yang
berikatan dengan NO merupakan kunci pengaturan dari kesehatan vaskular dan proses
keping sel darah) pada jaringan endotelial sehingga dapat memperlancar sistem
layaknya estrogen. Genistein yang merupakan salah satu jenis isoflavon kedelai
memiliki peran dalam sel endotelial vaskular untuk meningkatkan sistesis NO melalui
banyak ditemukan di dalam makanan seperti susu kedelai, teh hijau, tahu dan kacang,
dimana isoflavon dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dewasa
oksida nitrat. Mereka yang mengonsumsi jumlah tertinggi isoflavon perhari (lebih dari
2,5 mg) memiliki tekanan sistolik rata-rata 5,5 mmHg lebih rendah dibandingkan
mereka yang mengonsumsi kurang dari 0,33 mg isoflavon per hari. Supaya lebih
mudah dibayangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari contoh: Delapan ons
susu kedelai memiliki sekitar 22 mg isoflavon dan 1000 gram susu kedelai memiliki
Safiya Richardson (2012) meneliti asupan isoflavon bersama dengan pola makan
kaya buah, sayur, susu rendah lemak dan kacang-kacang, dapat menurunkan tekanan
darah sistolik sebesar 10 mmHg pada penderita hipertensi. Hal ini akan sangat
membantu agar kondisi mereka tidak berkembang menjadi hipertensi. Temuan ini juga
menunjukkan, modifikasi pola makan atau gaya hidup dapat dilakukan dengan cara
yang mudah dan tidak memerlukan obat-obatan kimia. Ini semua karena isoflavon
meningkatkan produksi enzim yang mendorong produksi oksida nitrat dan oksida
tekanan darah.
Pemberian susu kedelai menggunakan susu kedelai yang diolah sendiri dimana
tiap 250 ml susu kedelai mengandung 22,5 protein kedelai. Susu kedelai diberikan
sebanyak 2 x 250 ml yaitu pada pagi dan malam hari, dikarenakan waktu-waktu
tersebut merupakan titik perubahan tekanan darah menurut ritme sikardian (Handayani
2017). Pasien diberikan perlakuan pemberian susu kedelai di hari pertama pasien
diukur tekanan darahnya terlebih dahulu kemudian diberikan susu kedelai selama tiga
hari dengan dosis pemberian 2x sehari itu pagi dan malam hari sebelum tidur.
Kemudian setelah tiga hari perlakuan pemberian susu kedelai hari ke empatnya pasien
Pada pembuatan susu kedelai cara pemanasan filtrat (hasil saringan/larutan) perlu
diperhatikan. Selama pemanasan, filtrat perlu diaduk terus sambil menambahkan gula
15
dan essens. Pengadukan bertujuan untuk menghancurkan gula dan meratakan essens
serta mencegah mendidihnya filtrat. Bila filtrat sampai mendidih, maka protein yang
terkandung pada filtral akan pecah, sehingga susu tersebut mebggumpal. Hal ini akan
membuat susu mejadi tidak tahan lama serta mudah terjadi pembusukan (Mudjajanto,
2012)
a. Proses Pembuatan
1. 500 gr kedelai
1. Kain penyaring
2. Blander
1. Pilihlah kedelai yang bermutu baik, lalu bersihkan dan cuci dengan air bersih.
2. Setelah bersih, kedelai direbus selama 15 menit, lalu direndam dengan air
3. Setelah direndam semalam kedelai dicuci kembali dengan air bersih sambil
dipisahkan dari kulit arinya, lalu dihancurkan sampai halus dengan blender
4. Kedelai yang sudah halus dicampur dengan air panas lalu disaring
5. Filtrat diberikan gula pasir, lalu disaring kembali dan kemudian dipanaskan
lagi tetapi jangan sampai mendidih. Selama pemanasan filtrat tersebut diaduk
sampai rata, sehingga gula yang dimasukkan menjadi hancur dan juga
6. Setelah pemanasan mencapai suhu 80oC atau bau kedelai hilang dan berubah
menjadi bau pandan, maka masukkan filtrat ke dalam botol yang sudah
dimasukkan ke dalam panci yang berisikan air mendidih selama ±10-15 menit,
“exhausting”. Setelah exhausting, botol yang berisi susu kedelai ditutup rapat
7. Setelah ditutup rapat, botol yang berisi susu kedelai dimasukkan dalam panci
yang berisikan air mendidih selama ±15 menit. Botol-botol itu harus direndam
seluruhnya dalam air mendidih tersebut. Kemudian angkatlah botol yang berisi
susu kedelai, diamkan sampai dingin. Setelah dingin, susu kedelai dapat
diminum.
b. Cara penyimpanan
Susu kedelai yang sudah disterilisasi dapat disimpan dalam lemari es, agar tahan
2.2.1 Pengertian
Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan
17
seseorang saat itu. Hemodinamik adalah suatu keadaan dimana tekanan dan aliran darah
Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkury (mmHg) dan direkam
dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung berdetak) terhadap tekanan
diastolik (ketika jantung relaksasi). Tekanan darah sistolik merupakan jumlah tekanan
terhadap dinding arteri setiap waktu jantung berkontraksi atau menekan darah keluar
dari jantung. Tekanan diastolik merupakan jumlah tekanan dalam arteri sewaktu jantung
beristirahat. Aksi pompa jantung memberikan tekanan yang mendorong darah melewati
kedalam pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh tubuh. Jumlah tekanan
Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi.
tubuh. Tekanan darah selalu diperlukan untuk daya dorong mengalirnya darah di dalam
arteri, arteriola, kapiler dan sistem vena, sehingga terbentuklah suatu aliran darah yang
menetap. Tekanan darah diatur melalui beberapa mekanisme fisiologis untuk menjamin
aliran darah ke jaringan yang memadai. Tekanan darah ditentukan oleh curah jantung
(cardiac output, CO) dan resistensi pembuluh darah terhadap darah. Curah jantung
adalah volume darah yang dipompa melalui jantung per menit, yaitu isi sekuncup
(stroke volume, SV) x laju denyut jantung (heart rate, HR). Resistensi diproduksi
Resistensi merupakan hambatan aliran darah dalam pembuluh, tetapi tidak dapat
18
diukur secara langsung dengan cara apapun. Resistensi harus dihitung dari pengukuran
aliran darah dan perbedaan tekanan antara dua titik di dalam pembuluh. Resistensi
bergantung pada tiga faktor, yaitu viskositas (kekentalan) darah, panjang pembuluh, dan
jari-jari pembuluh.
Aliran darah yang mengalir di sirkulasi dalam periode waktu tertentu, secara
keseluruhan adalah 5000 ml/menit pada sirkulasi total orang dewasa dalam keadaan
istirahat. Aliran darah ini disebut curah jantung karena merupakan jumlah darah yang
Kecepatan aliran darah yang melalui seluruh sistem sirkulasi sama dengan
kecepatan pompa darah oleh jantung ─ yakni, sama dengan curah jantung. Isi sekuncup
jantung dipengaruhi oleh tekanan pengisian (preload), kekuatan yang dihasilkan oleh
otot jantung, dan tekanan yang harus dilawan oleh jantung saat memompa (afterload).
Normalnya, afterload berhubungan dengan tekanan aorta untuk ventrikel kiri, dan
tekanan arteri untuk ventrikel kanan. Afterload meningkat bila tekanan darah
meningkat, atau bila terdapat stenosis (penyempitan) katup arteri keluar. Peningkatan
afterload akan menurunkan curah jantung jika kekuatan jantung tidak meningkat. Baik
laju denyut jantung maupun pembentukan kekuatan, diatur oleh sistem saraf otonom
kardiovaskular dikenal dengan hemodinamika. Sifat aliran ini sangat kompleks, namun
secara garis besar dapat diperoleh dari hukum fisika untuk sistem kardiovaskular :
CO = (MABP – CVP)
TPR
darah arteri rata-rata (mean arterial blood pressure), TPR adalah resistensi perifer
total (total peripheral resistance), dan CVP adalah tekanan vena sentral (central
venous pressure). Karena CVP biasanya mendekati nol, maka MABP sama dengan
CO x TPR.
MABP adalah nilai rata-rata dari tekanan arteri yang diukur milidetik per
milidetik selama periode waktu tertentu. Secara konstan MABP dipantau oleh
pembuluh darah untuk menyesuaikan curah jantung dan resistensi perifer total
lengkung aorta.
Penurunan biasanya tajam pada arteri terkecil dan arteriol (diameter <100 µm),
1) Konstriksi atau dilatasi semua atau sebagian besar arteriol dalam tubuh
2) Konstriksi arteriol pada satu organ atau regio tersebut, sementara itu
20
rata-rata di aorta menjadi tinggi, rata-rata sekitar 100 mmHg. Demikian juga, karena
ventrikel kiri, tekanan arteri berganti-ganti antara nilai tekanan sistolik 120 mmHg
Pada orang dewasa sehat, tekanan pada puncak setiap pulsasi, yang disebut
tekanan sistolik, adalah sekitar 120 mmHg. Pada titik terendah setiap pulsasi, yang
disebut tekanan diastolik, nilainya sekitar 80 mmHg. Perbedaan nilai antara kedua
Dua faktor utama yang memengaruhi tekanan nadi : (1) curah isi sekuncup dari
jantung, dan (2) komplians (distensibilitas total) dari percabangan arteri. Tekanan
nadi pada orang lanjut usia kadang-kadang meningkat sampai dua kali nilai normal,
karena arteri menjadi lebih kaku akibat arteriosklerosis dan karenanya, arteri relatif
tidak lentur.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah menurut Perry & Potter (2010),
yaitu:
1) Usia
Tekanan darah bervariasi sesuai usia. Tekanan darah orang dewasa akan
21
meningkat sesuai usia. Tekanan darah optimal untuk dewasa usia paruh baya
tetapi tekanan darah lebih dari 140/90 didefinisikan sebagai hipertensi dan
2) Stress
jantung, dan resistensi vaskular. Efek simpatis ini meningkatkan tekanan darah.
3) Etnik
Insiden hipertensi pada ras afrika amerika lebih tinggi dibandingkan pada
keturunan eropa. Ras afrika amerika cenderung menderita hipertensi yang lebih
berat pada usia yang lebih muda dan memiliki risiko dua kali lebih besar untuk
menderita komplikasi seperti stroke dan serangan jantung. Faktor genetik dan
yang berkaitan dengan hipertensi juga lebih tinggi pada ras afrika amerika.
4) Jenis kelamin
Pada perbedaan jenis kelamin, tidak terdapat perbedaan tekanan darah yang
berarti antara remaja pria dan wanita saat pubertas, akan tetapi pria cenderung
5) Variasi harian
22
Tekanan darah lebih rendah antara tengah malam dan pukul 3 pagi.
lambat. Saat bangun pagi terjadi peningkatan tekanan darah pagi. Setiap orang
6) Obat-obatan
akan meningkatkan tekanan darah. Gaya hidup yang tidak baik dapat
terjadinya hipertensi.
8) Merokok
darah meningkat dan kembali ke nilai dasar dalam 15 menit setelah berhenti
merokok.
Tekanan darah diukur secara tidak langsung melalui metode auskultasi dengan
menggunakan spygmomanometer.
23
pemompa manset untuk menghentikan aliran darah brakial, dan sebuah katup
2) Sebuah stetoskop dipakai untuk mendeteksi awal dan akhir bunyi korotkoff,
yaitu bunyi semburan darah yang melalui sebagian darah yang tertutup.
2.2.4 Klasifikasi
2.3 Hipertensi
2.3.1 Pengertian
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah > 140/90 mmHg secara kronis
(Tanto Chris, 2014). Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan diastolik di atas 90 mmHg (Smeltzer,
2009). Hipertensi adalah tekanan darah meningkat yang abnormal dan diukur paling
tidak pada tiga kesempatan yang berbeda, tekanan darah normal bervariasi sesuai usia
24
sehingga setiap diagnosis hipertensi harus spesifik sesuai usia (Corwin, 2009).
konsumsi diit tinggi garam dan lemak, berat badan (obesitsa > 25% diatas BB
tekanan darah.
terjadi karena dari penyakit lain, seperti penyakit ginjal, kelainan hormonal,
obat-obatan.
Hipertensi disebabkan oleh faktor yang kompleks, yang belum diketahui kepastian
fungsi vaskuler yang menyebabkan kerusakan jantung, ginjal, otak dan pembuluh darah
Menurut Bustan, (2009) Faktor yang menyebabkan hipertensi terbagi menjadi dua
yaitu:
1) Faktor yang dapat dikontrol, pada faktor yang dapat di kontrol antara lain
2) Faktor- faktor yang tidak dapat di kontrol seperti usia, jenis kelamin, dan Ras.
25
emosi, dan gaya hidup. Berhubung dari 90% penderita hipertensi digolongkan atau
disebabkan oleh hipertensi primer maka secara umum yang disebut hipertensi primer
1) Obesitas
hipertensi. Semakin besar masa tubuh, maka semakin banyak pula darah
sehingga akan memberi tekanan lebih besar ke dinding arteri. Selain itu
2) Stress
respon secara psikologi antara lain berupa emosi, kecemasan, depresi, dan
3) Merokok
mengalir dalam pembuluh darah dan seluruh tubuh. Oleh karena itu
jantung akan berdenyut lebih cepat dan pembuluh darah akan mengkerut.
volume darah dan jumlah kapasitas pembuluh darah harus selalu sama dan
pembuluh darah) maka akan terjadi perubahan pada nilai osmotil (Ibnu,
2006).
4) Aktivitas Fisik
jantung yang lebih tinggi, Sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras
otot. Garam adalah zat tambahan makanan sesudah gula, yang digunakan
yang dapat di olah oleh ginjal maka kelebihan garam akan ditimbun dan
berkilogram air, hanya untuk menjaga agar kelebihan garam tetap cair. Hal
(Bustan, 2017).
7) Kurang Serat
rata-rata 2,2 mg/dl konsumsi serat juga menghindari kelebihan gula dan
1) Umur
usia, tetapi sering menyerang orang dewasa yang berusia 35 tahun atau
karena ada perubahan alami pada jantung, pembuluh darah, dan hormon.
Namun perubahan ini disertai dengan faktor yang lain bisa memicu
2) Jenis kelamin
sekitar 2,29 untuk kenaikan tekanan darah sistolik dan 3,76 untuk
kenaikan tekanan darah sistolik. Pria diduga memiliki gaya hidup yang
wanita lebih tinggi dibandingkan dengan pria yang diakibatkan oleh faktor
hormonal.
3) Ras
darah seiring umur dijumpai lebih banyak pada orang berkulit hitam dari
Tanda dan gejala yang ditimbulkan pada penderita hipertensi menurut Nurarif ,
(2013) yaitu :
Gejala yang lazim pada penyakit hipertensi adalah nyeri kepala dan
yang sangat nampak yaitu : sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak napas, napas
emosional, telinga berdengung, sulit tidur, tengkuk terasa berat, nyeri kepala bagian
belakang dan di dada, otot lemah, terjadi pembengkakan pada kakai dan pergelangan
kaki, keringat berlebihan, denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur, impotensi,
Komplikasi akobat hipertensi menurut Anna & Bryan (2007) antara lain :
1) Jantung
2) Ginjal
berkurang dalam membuang zat sisa dan kebihan air. Jika bertambah buruk
3) Alat gerak
4) Otak
iskemik terjadi karena aliran darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke
5) Mata
menderita penyakit ini seumur hidupnya, karena penyakit hipertensi dapat dikontrol,
untuk itu dibutuhkan pengendalian tekanan darah yang tepat dan berkesinambungan.
Salah satu masalah utama dalam mengontrol hipertensi adalah kemampuan penderita
hipertensi dapat dibagi menjadi dua yaitu secara farmakologis dan non farmakologis.
untuk hipertensi, dengan cara ini penurunan tekanan darah diupayakan untuk
badan sampai batas ideal dengan cara diit yang diatur porsi makannya.
perhari atau 6 gram natrium klorida setiap setiap harinya yang disertai
5) Berhenti merokok.
b. Penatalaksanaan Farmakologi
2) Obat yang bekerja sentra : Obat yang bekerja sentral dapat mengurangi
3) Vosodilator
sehingga daya tahan perifer berkurang dan tekanan darah menurun, obat
4) Antagonis Kalsium
kalsium ke dalam sel otot polos pembuluh darah dengan efek vasodilatasi
dan turunnya tekanan darah. Obat jenis antagonis kalsium yang terkenal
Penderita hipertensi
Susu kedelai
Vasodilatasi pembuluh
darah
Dlanggu Mojokerto.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang dibuat
oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian dapat diterapkan, suatu
(Nursalam, 2017).
menggunakan pendekatan group pre-post test design. Rancangan ini dapat digambarkan
sebagai berikut:
Keterangan:
X : Subjek
O : Observasi tekanan darah sebelum perlakuan
XA : Perlakuan menggunakan susu kedelai
O1-A : Observasi tekanan darah sesudah diberikan susu kedelai
36
37
Populasi
Penderita hipertensi yang berada di Dusun Klegen Desa
Talok Kecamatan Dlanggu sejumlah 23 orang
Purposive sampling
Besar sampel
Penderita hipertensi yang memenuhi kriteria inklusi sebesar 22 orang
Gambar 3.1 Gambar Kerangka Kerja efektivitas pemberian susu kedelai dalam
menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi
38
3.3.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penelitian ini adalah penderita hipertensi di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (Setiadi, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 orang.
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah sesuai kriteria inklusi.
1. Kriteria inklusi
1) Normatension, MAP= <90, Elevated BP, MAP= 90-91, stage 1 HT, MAP=
2. Kriteria eksklusi
3. Besar Sampel
Besar sampel adalah anggota yang akan dijadikan sampel (Nursalam, 2014).
Dari populasi penderita hipertensi yang berada di Dusun Klegen Desa Talok
n= N
1 + N (d)2
n= 23
1 + 22 (0,05)2
n = 21,9 dibulatkan menjadi 22 responden
Keterangan:
n = Besar sampel
N = Besar populasi
3.3.3 Sampling
Sampling adalah suatu proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap
sesuatu (benda, manusia dan lain-lain). Ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok
(orang, benda, situasi) berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok tersebut. Dalam
riset, variabel dikarakteristikan sebagai derajat, yang didefinisikan sebagai suatu fasilitas
Suatu kegiatan stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti. Variabel independen dalam
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel lain.
Dalam penelitian ini variabel dependennya adalah tekanan darah pada penderita
hipertensi.
karakter yang diamati itulah yang merupakan kunci definisi operasional (Nursalam,
2014).
41
Tabel 3.2 Definisi Operasional Efektifitas Pemberian Susu Kedelai Dalam Menurunkan
Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi.
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
Penelitian Operasional
Independen:
Susu Memberikan Pemberian susu SAK - -
kedelai susu kedelai kedelai 2x250 ml
pada sehari selama 3
penderita hari
hipertensi
AHA 2020
melalui:
1) Peneliti meminta izin pada pihak kampus STIKES Dian Husada Kabupaten
Mojokerto
menit.
8) Memberikan susu kedelai pada responden saat pagi hari dan malam hari
responden.
data umum dan data khusus seperti umur, jenis kelamin dan lain-lain.
Dalam penelitian ini untuk menganalisa data menggunakan SPSS dengan uji
statistic wilcoxon untuk mengetahui pengaruh susu kedelai terhadap tekanan darah.
Data dari penelitian diambil dua kali (pre dan post test) yang dilaksanakan
sebelum dan sesudah dilakukan perlakuan. Analisa data penelitian menggunakan SPSS
Data yang terkumpul dalam penelitian ini akan dianalisa, yaitu dengan :
1. Editing
dapat terjamin.
2. Coding
termasuk dalam pemberian skor. Skor dalam penelitian ini diberikan untuk
3. Tabulating
Yaitu penyusunan data dalam bentuk tabel (Nazir, 2008). Pada tabulasi ini,
data disajikan dalam bentuk table yang terdiri dari beberapa kolom, yang
dengan variable yang diteliti untuk menganalisa pengaruh susu kedelai terhadap
tekanan darah.
kriteria inklusi diberikan lembar pernyataan peneliti untuk bersedia menjadi responden
responden dijamin oleh peneliti. Data hanya akan disajikan dalam kelompok tertentu
4.1 Hasil
Timur dengan luas wilayah Desa Talok 3,66 km2. Luas wilayah Dusun Klegen 25.000
m2. Luas wilayah Dusun Klegen masih persawahan sekitar 19.000 m 2 dan 6.000 m2
adalah pemukiman penduduk. Batas wilayah Dusun Klegen sebelah utara adalah Desa
Sumbersono, sebelah selatan Desa Talok, sebelah timur Dusun Gentong dan sebelah
Dusun Klegen adalah salah satu dari 6 dusun di Desa Talok Kecamatan Dlanggu
Sumbersono. Di Dusun Klegen memiliki sarana kesehatan yaitu Posyandu dan Poskesdes
45
46
besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 12 orang (55%) dan sebanyak 10 orang
sebagian besar berusia 46-55 tahun sebanyak 11 orang (50%) dan sebagian kecil
paling banyak berpendidikan SMA sebanyak 7 orang (32%) dan sebagian kecil
Gambar 4.4 dari 22 responden yang diberikan susu kedelai menunjukkan sebagian
besar responden merokok sebanyak 13 orang (59%) dan sebanyak 9 orang (41%)
Gambar 4.5 dari 22 responden yang diberikan susu kedelai seluruhnya tidak
Gambar 4.6 Diagram Pie Karakteristik Responden Yang Rutin Olah Raga Pada
Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan
Dlanggu Mojokerto pada bulan September 2021.
49
Gambar 4.6 menjelaskan bahwa sebagian besar dari responden tidak rutin berolah
raga sebanyak 15 orang (68%) dan hanya 7 orang (32%) yang rutin berolah raga.
Tabel 4.1 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Susu
Kedelai Pada Penderita Hipertensi Di Dusun Klegen Desa Talok
Kecamatan Dlanggu Mojokerto pada Bulan September 2021.
Sebelum Intervensi Sesudah Intervensi
Klasifikasi MAP
N % N %
Normatension 0 0 1 4,5
Elevated BP 1 4,5 2 9,1
Stage-1 HT 0 0 10 45,5
Stage-2 HT 21 95,5 9 40,9
Total 22 100 22 100
Tabel 4.1 menjelaskan bahwa sebelum diberikan susu kedelai dari 22 responden
didapatkan hasil MAP hampir semuanya masuk dalam klasifikasi hipertensi stage 2 yaitu
sebesar 21 orang (95,5%), sedangkan setelah diberikan susu kedelai diketahui hampir
setengahnya menunjukkan penurunan tekanan darah dan mempunyai nilai MAP menjadi
hipertensi stage 1 sebanyak 10 orang (45,5%). Hasil uji statistik wilcoxon didapatkan
50
nilai p=0,000 sehingga ada pengaruh signifikan sebelum dan sesudah pemberian susu
Penderita Hipertensi
Tabel 4.2 Tabel Efektivitas Pemberian Susu Kedelai Pada Penderita Hipertensi
Di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan Dlanggu Mojokerto pada
Bulan September 2021.
Tekanan Darah Mean Sig.
MAP pre 107.41 0.000
MAP post 98.36 0.000
Hasil Uji Statistik wilcoxon sign. p=0,000
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari hasil uji statistik wilcoxon didapatkan nilai
sign p=0,000 (p sign<0.05) maka H1 diterima artinya terdapat pengaruh susu kedelai
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perubahan Tekanan Darah Sebelum dan Sesudah Pemberian Susu Kedelai
Dari hasil penelitian di Dusun Klegen Desa Talok Kecamatan Dlanggu Mojokerto
hasil MAP dalam klasifikasi hipertensi stage 2, sedangkan setelah diberikan susu kedelai
nilai MAP menjadi hipertensi stage 1 sebanyak 10 orang (45,5%). Hasil uji wilcoxon
didapatkan nilai p=0,000 sehingga ada pengaruh pemberian susu kedelai terhadap
Tekanan darah merupakan salah satu parameter hemodinamik yang sederhana dan
seseorang saat itu. Tekanan darah diukur dalam satuan milimeter merkury (mmHg) dan
direkam dalam dua angka, yaitu tekanan sistolik (ketika jantung berdetak) terhadap
tekanan diastolik (ketika jantung relaksasi). Aksi pompa jantung memberikan tekanan
dipompa keluar dari jantung kedalam pembuluh darah, yang membawa darah ke seluruh
menit. Pasien diberikan perlakuan pemberian susu kedelai di hari pertama pasien diukur
tekanan darahnya terlebih dahulu kemudian diberikan susu kedelai selama tiga hari
dengan dosis pemberian 2x sehari itu pagi dan malam hari sebelum tidur. Kemudian
setelah tiga hari perlakuan pemberian susu kedelai hari ke empatnya pasien di ukur
dikarenakan faktor jenis kelamin yang sebagian besar berjenis kelamin laki laki sebanyak
12 orang (55%). Menurut Bustan (2009), faktor gander berpengaruh terhadap terjadinya
hipertensi, dimana pria lebih banyak yang menderita hipertensi dibandingkan wanita,
dengan ratio sekitar 2,29 untuk kenaikan tekanan darah sistolik dan 3,76 untuk kenaikan
tekanan darah sistolik. Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat
meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan wanita selain itu kurang melakukan
tekanan darah namun hasil MAP masih dalam kriteria hipertensi stage 2. Hal ini
disebabkan oleh faktor usia karena dari 9 responden tersebut terdiri dari responden dalam
rentang masa usia lansia awal (46-55 tahun) dan lansia akhir (56-65 tahun). Menurut
Perry & Potter (2010) tekanan darah bervariasi sesuai usia. Tekanan darah orang dewasa
akan meningkat sesuai usia. Lansia biasanya mengalami peningkatan tekanan darah
sistolik yang berhubungan dengan elastisitas pembuluh darah yang menurun. Hal ini
terjadi karena pada usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku
karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh darah yang
sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan darah (Sigarlaki, 2006).
Selain itu, faktor kebiasaan merokok merupakan salah satu yang dapat
darah dapat menaikan tekanan darah, termasuk nikotin yang ada dalam rokok. Nikotin
merangsang system syaraf simpatik, sehingga pada ujung syaraf melepaskan hormon
stress norepineprihne dan segera meningkat hormone reseptor alpha. Hormon ini
mengalir dalam pembuluh darah dan seluruh tubuh. Oleh karena itu jantung akan
berdenyut lebih cepat dan pembuluh darah akan mengkerut. Selanjutnya akan
menyebabkan penyempitan pembuluh darah dan menghalangi arus darah secara normal,
Selain itu, sebagian besar responden yaitu sebanyak 15 orang (68%) kurang dalam
melakukan olah raga. Kurang melakukan aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko
seseorang terserang penyakit hipertensi. Hal ini berkaitan dengan masalah kegemukan.
53
Orang yang tidak aktif, cenderung memiliki frekuensi denyut jantung yang lebih tinggi,
Sehingga otot jantung harus bekerja lebih keras pada saat kontraksi (Martini, 2009).
4.2.2 Efektivitas Pemberian Susu Kedelai Terhadap Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa uji statistik didapatkan nilai p=0,000 (p
sign< 0.05) maka H1 diterima artinya terdapat pengaruh susu kedelai dalam penurunan
Susu kedelai merupakan salah satu hasil olahan dari kacang kedelai kaya akan
nutrisi yaitu tinggi protein, rendah lemak, sumber kalium dan juga mengandung
mengandung zat-zat gizi yang dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Kedelai
memiliki pengaruh positif terhadap kadar lemak darah dan diperkirakan juga memiliki
pengaruh pada fungsi vaskular. Protein kedelai diperkirakan dapat memperbaiki tekanan
darah dikarenakan kaya arginin, vasodepresor yang potensial dan prekursor untuk
Menurut penelitian dari Felia Handayani (2017). Susu kedelai secara signifikan
dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik pada pasien hipertensi. Penurunan
tekanan darah ini terjadi karena kandungan isoflavon dalam susu kedelai yang bertindak
layaknya estrogen. Genistein yang merupakan salah satu jenis isoflavon kedelai memiliki
peran dalam sel endotelial vaskular untuk meningkatkan sistesis NO melalui stimulasi
dari kesehatan vaskular dan proses atherogenic. Nitrit oxide mempunyai sifat
54
mengubah aktifitas sistem renin angiotensin yang membuat vasodilatasi pembuluh darah
penurunan tekanan darah oleh kalium yaitu: pertama, kalium dapat menurunkan tekanan
darah dengan vasodilatasi sehingga menyebabkan penurunan retensi perifer total dan
meningkatkan output jantung. Kedua, kalium dapat menurunkan tekanan darah dengan
kasiat sebagai diuretik, sehingga pengeluaran natrium dan cairan meningkat. Ketiga,
kalium dapat mengubah aktivitas renin angiotensin. Kalium dapat mengurangi sekresi
darah berkurang dan menurunnya aldosteron sehingga reabsorpsi natrium dan air ke
dalam darah berkurang. Kalium juga mempunyai efek dalam pompa Na-K yaitu kalium
dipompa dari cairan ekstra selular ke dalam sel, dan natrium dipompa keluar. Sehingga
kalium dapat menurunkan tekanan darah. Keempat, kalium dapat mengatur saraf perifer
banyak ditemukan di dalam makanan seperti susu kedelai, teh hijau, tahu dan kacang,
dimana isoflavon dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dewasa muda.
nitrat. Mereka yang mengonsumsi jumlah tertinggi isoflavon perhari (lebih dari 2,5 mg)
memiliki tekanan sistolik rata-rata 5,5 mmHg lebih rendah dibandingkan mereka yang
mengonsumsi kurang dari 0,33 mg isoflavon per hari. Supaya lebih mudah dibayangkan
55
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari contoh: Delapan ons susu kedelai memiliki
sekitar 22 mg isoflavon dan 1000 gram susu kedelai memiliki sebanyak 220 mg
isoflavon. Susu kedelai kaya akan nutrisi yaitu tinggi protein, rendah lemak, sumber
kalium dan juga mengandung isoflavon. Isoflavon merupakan senyawa fitokimia, non-
nutritif yang berguna untuk menjaga kesehatan serta bersifat protektif terhadap penyakit
kardiovaskular.
Selain isoflavon, susu kedelai juga mengandung kalium. Asupan Kalium pada
tekanan darah sistolik dan diastolik dikarenakan adanya penurunan resistensi vaskular.
Resistensi vaskular diakibatkan oleh dilatasi pembuluh darah dan adanya peningkatan
kehilangan air dan natrium dari tubuh, hasil aktivitas pompa natrium dan kalium.
Di samping itu kita tidak bisa mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
tekanan darah, seperti usia, stress, etnik, jenis kelamin, obat-obatan, aktivitas dan
tekanan darah salah satunya yaitu dengan menggunakan obat-obatan. Akan tetapi obat-
obatan hipertensi juga memiliki beberapa efek samping jika diminum dalam jangka
panjang seperti peningkatan eksresi urin oleh obat golongan diuretik tiazid dapat
yang berkaitan dengan pengaturan gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah.
56
Termasuk nasehat untuk berhenti merokok, menurunkan berat badan, melakukan olah
Modifikasi gaya hidup dapat dilakukan dengan diet Dash (Dietary Approach to
minuman berkafein, rokok, minuman beralkohol dan diberikan makanan yang tinggi
5.1 Simpulan
hipertensi.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan saran yang dapat diberikan oleh
peneliti adalah:
1. Bagi Masyarakat
57
58
3. Penelitian Keperawatan
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan perbandingan jumlah susu kedelai
yang lebih banyak untuk mengetahui pengaruh susu kedelai terhadap tekanan
darah.
DAFTAR PUSTAKA
Bustan, M.N., 2017, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular Edisi Kedua, Jakarta, Rineka
Cipta.
Hadi, Martono, 2010, Penatalaksanaan Hipertensi Pada Usia Lanjut Dalam Geriatric,
Jakarta, Balai Penerbit FKU.
Handayani, Felia dkk, 2017, Pengaruh Susu Kedelai Terhadap Tekanan Darah Pasien
Hipertensi Di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Jurnal Ilmu Gizi Indonesia
1(1) : 19-24.
Hartoyo, B, 2012, Perbaikan Mutu Susu Kedelai Di Dalam Botol, Bandung, Departemen
Perindustrian Bogor.
Martuti, A., 2009, Hipertensi Merawat Dan Menyembuhkan Penyakit Tekanan Darah
Tinggi, Bantul, Kreasi Kencana Perum Sidorejo Bumi Indah (SBI).
Mudjajanto & Fauzi R, 2012, Susu Kedelai Susu Nabati Yang Menyehatkan, Jakarta,
Agro Media Pustaka.
Nurarif, dkk, 2013, Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis &
Nanda NIC NOC Jilid 2, Jakarta, EGC.
59
60
Potter & Perry, 2010, Fundamental Of Nursing: Concept, Process And Practice Edisi 7
Vol. 3, Jakarta, EGC.
Rivas M, et al, 2002, Say Milk Lowers Blood Pressure In Men And Women With Mild To
Moderate Essential Hypertension, The Jurnal Of Nutrition, 132 (7) : 1900-1902.
Setiadi, 2013, Konsep Dan Praktek Penulisan Riset Keperawatan Edisi 2, Yogyakarta,
Graha Ilmu.
Smeltzer, S. C., & Bare B. G., 2009, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth Ed. 8 Vol. 1, Jakarta, EGC.
Stuart, Gail W., 2016, Buku Saku Keperawatan Kesehatan Jiwa, Jakarta, EGC.
Susalit, E. dkk, 2014, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Ii, Jakarta, Balai Penerbit FKUI.
Tanto ,Chris dkk, 2014, Kapita Selekta Kedokteran Ed. IV, Jakarta, Media Aeskulapius.
Kepada :
Yth. Calon Responden
Di tempat
Mojokerto, ..........................
Hormat saya
61
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(………………………)
62
Lampiran 3
USIA : tahun
Merokok Ya Tidak
63
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
Pagi Malam
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
64
65
21.
22.
(...................)
Lampiran 5
LEMBAR CHECKLIST
Tanggal
No. Pagi Malam Pagi Malam Pagi Malam Keterangan
Responden
66
Lampiran 6
67
Lampiran 7
Materi : Pengukuran Tekanan Darah setelah Pemberian Susu Kedelai Pada Pasien
Pertemuan : 1- 4 pertemuan
Waktu : 30 menit
A. Analisa Situasional
a. Penyuluh : 1 peneliti
Mojokerto
B. Tujuan Instruksional
Mojokerto.
68
69
Dlanggu Mojokerto.
Mojokerto.
C. Metode
Observasi
D. Sarana
a. Alat tulis
c. Tensimeter
d. Stetoscope
e. Gelas plastic
E. Bahan
Susu kedelai
70
F. Kegiatan
Proses Waktu Kegiatan Respon
Pembukaan 3 menit 1. Membuka kegiatan 1. Menjawab salam
dengan mengucap salam 2. Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan tujuan 4. Menyepakati
pemberian kegiatan
4. Kontrak waktu dengan
responden
Pelaksanaan 20 menit 1. Memeriksa tekanan darah 1. Mengikuti
pada kelompok kontrol 2. Meminum susu kedelai
dan perlakuan sebelum di 3. Mengikuti
berikan susu kedelai
2. Memberikan susu kedelai
pada kelompok perlakuan
3. Memeriksa tekanan darah
pada kelompok perlakuan
setelah minum susu
kedelai
G. Evaluasi
71
72
73
Lampiran 9
No. Jenis
Usia Pendidikan Merokok Alkohol Olah Raga
Resp Kelamin
1 1 2 1 1 2 2
2 2 1 1 1 2 2
3 2 2 2 1 2 2
4 2 2 2 2 2 2
5 2 2 5 1 2 1
6 2 1 3 2 2 1
7 3 2 5 1 2 2
8 3 2 2 1 2 2
9 1 2 3 2 2 1
10 2 1 3 1 2 2
11 1 1 1 1 2 2
12 3 1 2 1 2 2
13 2 2 3 2 2 2
14 2 2 5 1 2 1
15 3 1 1 1 2 2
16 3 2 1 1 2 2
17 1 2 3 2 2 1
18 2 1 5 2 2 1
19 2 1 3 2 2 1
20 3 1 2 2 2 2
21 1 2 3 1 2 2
22 2 1 2 2 2 2
Keterangan :
Pendidikan : 1 = SD Olah Raga : 1 = Ya
2 = SMP 2 = Tidak
3 = SMA
4 = DIPLOMA Merokok : 1 = Ya
5 = SARJANA 2 = Tidak
74
Lampiran 10
Tabulasi Data Khusus
No. Tekanan Darah
Post
Resp Pre Test MAP Kode MAP Kode
Test
1 158/85 109 4 125/80 95 4
2 134/83 100 4 125/74 91 4
3 160/100 120 4 150/90 110 4
4 158/95 116 4 145/90 108 4
5 165/95 118 4 152/85 107 4
6 132/70 91 2 120/66 84 2
7 138/75 96 4 129/76 94 4
8 130/80 97 4 128/74 92 4
9 150/90 110 4 132/77 95 4
10 154/96 115 4 139/88 105 4
11 135/86 102 4 122/80 94 4
12 146/86 106 4 132/70 91 4
13 145/87 106 4 135/80 98 4
14 138/82 100 4 128/75 92 4
15 155/97 116 4 148/88 108 4
16 150/88 109 4 126/80 95 4
17 145/80 102 4 128/78 95 4
18 150/90 110 4 139/85 103 4
19 155/89 111 4 150/85 107 4
20 138/80 99 4 128/76 93 4
21 162/95 117 4 155/90 112 4
22 154/93 113 4 125/80 95 4
Keterangan:
Tekanan darah: 1 : MAP < 90
2 : MAP 90-91
3 : MAP 92-95
4 : MAP ≥ 96
75
76
Lampiran 11
Hasil Uji Statistik
Usia
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid 40-45 5 22.7 22.7 22.7
46-55 11 50.0 50.0 72.7
56-65 6 27.3 27.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid perempuan 10 45.5 45.5 45.5
laki-laki 12 54.5 54.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
Pendidikan
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid SD 5 22.7 22.7 22.7
SMP 6 27.3 27.3 50.0
SMA 7 31.8 31.8 81.8
SARJAN
4 18.2 18.2 100.0
A
Total 22 100.0 100.0
77
Merokok
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Ya 13 59.1 59.1 59.1
Tidak 9 40.9 40.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
Alkohol
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid tidak 22 100.0 100.0 100.0
Olah Raga
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid ya 7 31.8 31.8 31.8
tidak 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
MAP PRE
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid elevated BP 1 4.5 4.5 4.5
HT stg 2 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
78
MAP POST
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid normatension 1 4.5 4.5 4.5
elevated BP 2 9.1 9.1 13.6
HT stg 1 10 45.5 45.5 100.0
HT stg 2 9 40.9 40.9 54.5
Total 22 100.0 100.0
Wilcoxon Signed Ranks Test
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
mapost - mapre Negative Ranks 22a 11.50 253.00
Positive Ranks 0b .00 .00
Ties 0c
Total 22
a. mapost < mapre
b. mapost > mapre
c. mapost = mapre
Test Statisticsb
mapost –
mapre
Z -4.115a
Asymp. Sig. (2-
.000
tailed)
a. Based on positive ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test