Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

METODE SEISMIK TG3105

MODUL KE – 4
SEISMIK REFRAKSI TOMOGRAFI 2D

Oleh:
Atalya Timothy Bebena 119120164

Asisten :
Muhammad Ichsan
Rizki Dinata 118120007
M. Sholahudin Al Khoir 118120009
Rifqi Apryandi Zuhdi 118120085
Tri Mulya Refalani 118120115
Nungga Saputra 118120120
Setiawan Hidayat 118120121
Sa’iqoh Dianah 118120160

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
TUJUAN
Adapun tujuan dari praktikum Seismik Tomografi 2D kali ini sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mempelajari karakteristik jejak sinar terhadap model sintetik
2. Mahasiswa dapat mencitrakan anomaly bawah permukaan berdasarkann data first break
dari data seimik

DASAR TEORI
Gelombang seismik adalah gelombang elastic yang menjalar ke seluruh bagian dalam
bumi dan permukaan bumi, akibat adanya gempabumi, aktivitas vulkanik, atau ledakan buatan
manusia. Metode seismik adalah salah satu metode eksplorasi yang didasarkan pada
pengukuran respon gelombang seismik yang dimasukkan ke dalam tanah dan kemudian
direfleksikan atau direfraksikan sepanjang perbedaan lapisan tanah atau batas-batas batuan.
Metode seismik refraksi adalah salah satu metode dari dua metode seismik, prinsip dari metode
seismik refraksi adalah penjalaran gelombang yang menggunakan hukum Snellius. Seismik
refraksi dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh gelombang untuk menjalar pada
batuan dari posisi sumber seismik menuju penerima pada berbagai jarak tertentu.
Tomografi dapat didefinisikan sebagai teknik khusus yang dapat digunakan untuk
mendapatkan gambaran bagaian dalam suatu objek berupa benda padat tanpa memotong atau
mengirisnya. Dengan melakukan pengukuran-pengukuran di luar objek tersebut dari berbagai
arah (yang disebut proyeksi-proyeksi) lalu merekonstruksinya.
Tomografi seismik adalah teknik pencitraan di bawah permukaan bumi dengan
gelombang seismik yang dihasilkan oleh gempabumi atau ledakan. Gelombang P, gelombang
S, dan gelombang permukaan dapat digunakan untuk model tomografi sengan resolusi berbeda
berdasarkan panjang gelombang seismik, jarak sumber gelombang dan cakupan array
seismograf. Data yang diterima di seismometer digunakan untuk menyelesaikan masalah
terbalik, dimana lokasi refleksi dan refraksi jalur gelombang ditentukan.
Prinsip utama dalam tomografi seismik adalah menyajikan gambaran bawah
permukaan dalam domain kecepatan. Gambar atau pencitraan ini ditampilkan dalam sel-sel
yang pada satu sel dianggap merupakan satu kecepatan lokal. Pada tahap inversi kecepatan
gelombang lokal digantikan dengan kelambanan lokal (inverse dari kecepatan gelombang
lokal) untuk memudahkan perhitungan. Hal ini dikarenakan penamaan inversi menjadi linier
ketika berada dalam domain kelambanan (slowness). Dalam 2D, slowness dimodelkan dalam
bentuk bunjursangkar dan untuk memudahkan perhitungan nilai slowness dimodelkan dengan
matriks.
Dalam seismik dikenal tiga macam tomografi yaitu tomografi yang berdasarkan pada
gelombang transmisi, tomografi yang berdasarkan gelombang refleksi, dan tomografi yang
berdasarkan gelombang difraksi.
Dalam fisika, penelusuran jejak sinar adalah metode untuk menghitung jalan
gelombang atau partikel melalui sistem dengan berbagai kecepatan propagasi, karakteristik
penyerapan, dan permukaan. Ray tracing merupakan salah satu komponen penting dalam
proses seismik tomografi

LANGKAH PENGERJAAN
1. Buka aplikasi SEIRA, buat model baru
2. Input nilai parameter sesuai dengan modul
3. Run simulation
4. Analisis ray yang diperoleh
5. Sesuaikan parameter dengan metode interpretasi yang digunakan
6. Pengolahan tomografi
7. Hasil RMS error, % perturbation, dan final velocity akan muncul
8. Buka aplikasi ReflexW
9. Pilih 2D data analisis lalu import file
10. Input parameter sesuai modul
11. Input data hasil akuisisi lapangaan
12. Ubah parameter sesuai modul seperti plotmode dan nilai Scale Winggle attribute
13. Ubah gelombang dari 2D ke 1D
14. Kemudian picking
15. Tampilkan penampang tomografi
16. Lakukan analisis

DIAGRAM ALIR
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
PEMBAHASAN
Seismik refraksi tomografi 2D yang menjadi bahan dari praktikum pada kali ini.
Tomografi seismik adalah teknik pencitraan di bawah permukaan bumi dengan gelombnag
seismik yang dihasilkan oleh gempa bumi atau ledakan. Prinsip utama dalam tomografi seismik
adalah menyajikan gambaran bawah permukaan dalam domain kecepatan. Gambar atau
pencitraan ini ditampilkan dalam sel-sel yang pada satu sel dianggap merupakan satu kecepatan
gelombang lokal. Pada tahap inversi kecepatan gelombang lokal digantikan dengan
kelambanan lokal (invers dari kecepatan gelombang lokal) untuk memudahkan perhitungan.
Semakin dalam suatu batuan/lapisan maka kecepatan pada lapisan tersebut lebih besar jika
dibandingkan dengan lapisan yang berada diatasnya. Komponen yang mempengaruhi
kecepatan pada suatu lapisan yaitu lamanya lapisan tersebut terkompaksi, komponen
penyusunnya, kemudian besarnya kepadatan/densitas dari lapisan itu sendiri. Penelusuran jejak
sinar (ray tracing) merupakan proses yang sangat penting di dalam aktifitas seismik eksplorasi
seperti untuk keperluan desain survey, seismic modeling, 4D seismic, seismic tomography, dll.

KESIMPULAN
1. Semakin dalam suatu batuan/lapisan maka kecepatan pada lapisan tersebut lebih besar jika
dibandingkan dengan lapisan yang berada diatasnya
2. Komponen yang mempengaruhi kecepatan pada suatu lapisan yaitu lamanya lapisan
tersebut terkompaksi, komponen penyusunnya, kemudian besarnya kepadatan/densitas dari
lapisan itu sendiri

Anda mungkin juga menyukai