Anda di halaman 1dari 2

UPAYA MENGATASI RADIKALISME DI INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Radikalisme
Radikalisme dapat didefinisikan sebagai sebuah paham atau aliran yang
menginginkan sebuah perubahan maupun pembaharuan pada bidang sosial dan politik
dengan cara kekerasan atau drastis. Jika dilihat dari esensinya adalah sebuah konsep sikap
jiwa bertujuang dalam mengusung perubahan. Radikalisme jika dilihat dari sudut
pandang keagamaan dapat diartikan sebagai sebuah paham keagamaan yang mengacu
pada fondasi agama dengan dasar fanatisme yang sangat tinggi. Fanatisme yang dimaksud
disini adalah fanatisme tentang keagamaan yang tidak jarang menyebabkan penganutnya
memnggunakan kekerasan kepada orang yang memiliki paham atau aliran yang berbeda
dengan tujuan untuk mengaktualisasikan paham keagamaan yang dianut serta
dipercayainnya untuk dapat diterima secara paksa (Yunus, 2017).
Secara terminologis, kata radikalisme berasal dari kata dasar radix yang memiliki arti
akar (akar pohon). Jika diperluas, makna kata akar tersebut memiliki arti sebagai sebuah
pegangan yang kuat, keyakinan, pencipta perdamaian serta ketentraman. Hal tersebut
kemudian dikembangkan menjadi kata radikal, yang memiliki makna lebih adjektif.
Sehingga jika dipahami secara kilat, bahwa orang yang memiliki pikiran radikal pasti
akan memiliki pemahaman secara lebih detil serta mendalam. Hal itu jelas terlihat seperti
layaknya akar tadi dan keteguhan dalam mempertahankan kepercayaannya. Tentunya
memang terkesan tidak umum, namun hal inilah yang menimbulkan kesan menyimpang
di masyarakat. Dengan penambahan sufiks -isme, memberikan makna mengenai
pandangan hidup atau sebagai sebuah paradigma, sebuah paham, maupun sebuah
keyakinan atau ajaran. Dalam penggunaannya sendiri, kata radikalisme sering
disambungkan dengan sebuah aliran atau kepercayaan tertentu (Robian et al., 2016). Para
ahli memberikan definisinya mengenai radikalisme diantaranya:
1. Dawinsha
Menurut Dawinsha definisi dari radikalisme disamakan dengan teroris. Akan
tetapi, ia sendiri juga memakai radikalisme dengan membedakan antara
keduannya. Radikalisme merupakan kebijakan, sedangkan terorisme merupaan
suatu bagian dari kebijakan radikal tersebut. Pada definisinya tersebut lebih nyata
bahwa radikalisme itu mengandung sikap jiwa yang membawa kepada tindakan
yang bertujuan melemahkan serta mengubah tatanan kemampuan dan
menggantinya dengan gagasan yang baru.
2. Dr. dr. KH Tarmidzi Taher
Menurut Dr. dr. KH Tarmidzi Taher selaku ketua umum Dewan Masjid Indonesia
memberikan pendapat mengenai radikalisme yang bermakna positif, yang
memiliki makna tajdid dan islah, suatu spirit perubahan menuju kebaikan. Tajdid
memiliki arti pembaharuan dan islah memiliki arti perbaikan. Sehingga dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara para pemikir radiklas sebagai seorang
pendukung reformasi jangka Panjang (Yunus, 2017).

2.2 Faktor Penyebab Radikalisme

2.3 Upaya pemerintah dalam mengatasi gerakan radikalisme di Indonesia

Daftar Pustaka

Robian, A., Perdana, D., Darmayanti, D., Baidlowi, H., & Permatasari, E. 2016. Radikalisme.
Makalah Penddidkan Kewarganegaraan 53(9): p.1689–1699.

Yunus, A.F. 2017. Radikalisme, Liberalisme dan Terorisme: Pengaruhnya Terhadap Agama
Islam. Jurnal Online Studi Al-Qur an 13(1): p.76–94.

Anda mungkin juga menyukai