Anda di halaman 1dari 45

Mahdian Yusmi

EKSKRESI Alvin Arie Wibowo


Putu Nirmala

dan Annisa Anggoro


Firda Rahmatika

REPRODUKSI Annisa Ashabul


1. Ginal
2. Kulit
Alat Ekskresi
Sistem Eksresi Sistem
3.
4.
Hati
Paru-paru
Pada Manusia Ekskresi
Manusia
Gangguan pada
Sistem Ekskresi

Gagal ginjal, nefritis, diabetes,


albuminaria, kencing batu,
penyumbatan pembuluh empedu
GINJAL
Filtrasi Reabsorpsi Augmentasi

Glomerulus Kontortus Proksimal Kontortus Distal


Tahap Proses • Merupakan proses
penyaringan zat-
• Merupakan proses
penyerapan kembali filtrat
• Merupakan proses
penambahan zat sisa

Pembentukan
glomerulus yang masih
zat sisa yang tidak
mengandung zat-zat yang
metabolisme berguna bagi tubuh (seperti diperlukan oleh

Urine
• Hasil Penyaringan glukosa dan asam amino) tubuh, disebut juga
disebut filtrat • Proses peresapan zat pada sekresi tubuler (sel-
glomerulus atau tubulus kontortus melalui sel tubulus
urine primer dua cara: mengeluarkan zat-
1. Gula dan asam amino 
(Mengandung zat tertentu yang
Peristiwa difusi
asam amino, 2. Air  Peristiwa Osmosis mengandung ion
glukosa, natrium, (terjadi pada tubulus hidrogendan ion
kalium, dan garam- kontortus proksimal dan kalium)
garam lainnya) tubulus kontortus distal)
• Hasil reabsorpsi disebut
filtrat tubulus/ urine
sekunder
Dari tubulus-tubulus ginjal urine menuju rongga ginjal menuju
kandung kemih jika kantong kemih penuh terisi urine dinding
Tahap Proses kandung emih tertekan (timbul rasa ingin buang air kecil) Urine
Pembentukan keluar melalui uretra
Komposisi Urine yang dikeluarkan: Air, garam, urea, dan sisa
Urine substansi lain seperti pigmen empedu yang berfungsi memberi
warna dan bau pada urine
Proses
Pembentukan
Urine
Menghasilkan urea dan amonia

Urea dan amonia diperoleh dari proses


filtrasi darah yang kerjakan oleh hati
dan ginjal.

Menyebabkan urine mempunyai bau


khas
Hormon Antidiuretik (ADH) Hormon Insulin
 Mempengaruhi proses reabsorbsi pada  Mengatur kadar gula dalam darah.
Proses tubulus distal. Saat kurang air sekresi hormon
meningkat permeabilitas sel terhadap air
meningkat dan memperbesar membran sel
Pada penderita diabetes melitus
konsentrasi insulin rendah dan kadar gula

Pembentukan pengumpul air berdifusi ke luar pipa


pengumpul dan masuk ke darah. Akibatnya urine
yang dihasilkan sedikit dan pekat
drah tinngi sehingga ada gangguan
dalam tubulus distal, akibatnya masih
ditemukan adanya glukosa pada urine
Urine
Faktor yang
Mempengaruhi

Jumlah air yang diminum Zat Diuretika


 Banyak minum, kadar air darah  Kadang setelah minum teh/kopi kita
tinggi, kadar protein rendah. jadi sering buang air kecil. Kopi dan teh
Mengakibatlan menurunnya filtrasi mengandung zat diuretika yang
dan berkurangnya ADH sehingga urine enghambat reabsorbsi sehingga
akan meningkat dan encer volume urine bertambah
KULIT
Otak akan mengatur kapan terjadi pengeluaran zat sisa
melalui ginjal dalam bentuk urin
atau melalui kulit dalam bentuk keringat.

Pengaturan dilakukan oleh otak dengan mengirim


signal ke ginjal atau ke kelenjar keringat pada kulit.
HATI
dalam sinusoid

hemoglobin sel darah merah yang sudah tua dirombak

Proses menjadi unsur yang lebih sederhana yaitu, kristal (hemin),


globin, dan zat besi.
pembentukan
Zat besi dan globin yang sudah terbentuk dari proses ini oleh
getah empedu hati kemudian dikirimkan ke sumsum tulang merah untuk
dibentuk kembali menjadi antibodi atau hemoglobin yang
baru,
Menghasilkan Getah Empedu

Getah empedu merupakan getah hasil


perombakan sel darah merah.

Getah ini tersusun atas dua komponen


utama yaitu garam empedu dan zat
warna empedu. Garam empedu dalam
sistem pencernaan pada manusia
berfungsi sebagai pengemulsi lemak.
PARU-PARU

 Dalam sistem ekskresi, paru-paru berfungsi untuk mengeluarkan


karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O)
Asma atau sesak nafas
Emphysema, adalah penyakit pembengkakan paru-
paru karena pembuluh darahnya terisi udara.
Kanker paru paru
terlalu banyak menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum
dan radiasi ionisasi.
Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel yang
mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke timbulnya fibrosis.
Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru akibat pekerjaan, adalah para
pekerja yang terpapar partikel beracun selama bertahun-tahun, misalnya para pekerja
tambang.
Pada penyakit paru-paru akibat kerja, terdapat penebalan perlahan (fibrosis) jaringan paru-
paru, yang akhirnya menimbulkan pembentukan jaringan parut ireversibel.
Nefritis adalah kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman.
Nefritis biasanya disebabkan adanya bakteri Streptococcus. Rusaknya nefron
mengakibatkan urine masuk kembali ke dalam darah dan penyerapan air menjadi
terganggu sehingga timbul pembengkakan di daerah kaki.
HUBUNGAN EKSRESI DENGAN ERGONOMI

 Kelelahan kerja berpengaruh pada fungsi hati


 Ruang kerja yang lembab berpengaruh pada fungsi paru-paru dan penyakit kulit
 Suhu dan kandungan oksigen pada lingkungan kerja berpengaruh fungsi pernafasan
 Lingkungan kerja yang kotor dapat menyebabkan penyakit kulit seperti jerawat, kudis dll
 Tingkat stress berpengaruh pada penyakit kulit seperti eksim
REPRODUKSI
WANITA
Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)

Mons veneris / mons pubis (daerah tumbuhnya rambut)

Genetalia
Eksterna Labia Mayora (bibir besar)

(bagian luar) Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan menonjol,
berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang.

Labia Minora atau Nimfae (bibir kecil)

Merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut


Clitoris (kelentit/ jaringan yang berisi saraf)

jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki

Genetalia
Eksterna Vestibulum (muara vagina)

(bagian luar) Merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir kecil,
bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil.

Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir)

Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina karena dapat


mengeluarkan lendir
Hymen (selaput dara)

jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek.

Genetalia
Eksterna Lubang kencing (orifisium uretra externa)

(bagian luar) Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya
sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.

Perineum (jarak vulva dan anus)

Terletak diantara vulva dan anus, panjangnya kurang lebih 4cm.


sebagai jalan lahir
pada waktu partus.
sebagai alat
persetubuhan.
Vagina sebagai saluran
keluar dari uterus
yang dapat
mengalirkan darah
pada waktu haid dan
sekret dari uterus.
Uterus
Berfungsi sebagai tempat
Peritoneum
calon bayi dibesarkan

Pada saat tidak hamil,


besar rahim kurang lebih
Myometrium
sebesar telur ayam
kampung.

Endometrium rahim terdiri dari 3 lapisan


Tuba Uterina
(saluran telur)

menangkap saluran dari pertumbuhan


ovum yang spermatozoa dan
dilepaskan saat ovum dan hasil perkembangan
ovulasi konsepsi hasil konsepsi
fungsi

sampai
mencapai
bentuk blastula
Ovarium berisi sejumlah besar ovum belum matang

Ovum belum matang = oosit primer

Setiap bulan sebuah folikel berkembang dan


sebuah ovum dilepaskan dan dikeluarkan pada saat
kira-kira pertengahan (hari ke-14) siklus menstruasi
Gejala awal kanker rahim Stress

Penggunaan obat
antibitok dalam jangka jamur
lama

Penggunaan celana
penggunaan KB
terlalu ketat

Urang makanan berserat Menjelang haid


Gejala Penyebab Akibat
Keluar Mikroba Terasa
cairan chalymydia nyeri dan
banyak dari panas
vagina
Melepus dan
Gatal di
menular di Bintil di anus
seluruh
sekitar dan vagina
tubuh
vagina
Alat Reproduksi Pria adalah Organ – Organ pada pria yang
berperan dalam sistem reproduksi dengan tujuan
berkembangbiak atau memperbanyak keturunan.
Agar mampu menjalankan prosesnya dengan baik, maka
keadaan fungsi dan struktur alat kelamin ini harus dalam
keadaan normal. Secara Garis besar, Alat Kelamin Pria dibagi
kedalam 2 kelompok, yaitu :
1. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) LUAR
2. ALAT REPRODUKSI (GENETALIA) PRIA DALAM
Penis adalah alat kelamin luar pada pria berfungsi untuk
memasukkan sperma ke dalam alat kelamin wanita melalui
pertemuan keduanya (Kopulasi). Penis merupakan organ yang
tersusun atas otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit
tipis. Proses tegangnya penis disebut Ereksi, hal ini dikarenakan
adanya rangsangan yang membuat pembuluh darah pada penis
1. ALAT terisi.
REPRODUKSI Penis Juga memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu mengeluarkan
sperma melalui uretra (saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-
(GENETALIA) otot pada kandung kemih akan mengkerut, untuk mencegah
sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa
LUAR kencing sambil ejakulasi. Penis terdiri atas beberapa bagian yaitu :
1 Glan Penis, bagian kepala apabila telah sunat tanpa kulit
2 Batang Penis
3 Pangkal Penis
 Kandung Kencing, adalah tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).
 Uretra (saluran kencing), yaitu saluran untuk mengeluarkan air seni dan air mani.
 Kelenjar Prostat, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan yang berisi zat makanan untuk menghidupi
sperma.
 Vesikula Seminalis, fungsinya adalah menampung sperma yang telah matang.
 Vas Deferens (saluran sperma), yaitu saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju vesicle seminalis.
Panjang Vas deferens sekitar 45 cm dengan diameter sekitar 2,5 mm.
 Epidydimis, yaitu saluran-saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang membentuk bangunan seperti
topi. Sperma yang dihasilkan oleh oleh saluran-saluran testis yang kecil akan berkumpul di Epidydimis.
 Testis, berjumlah dua buah untuk mereproduksi sperma setiap hari dengan bantuan testosteron. Testis
berada di luar tubuh karena pertumbuhan sperma membutuhkan suhu yang lebih rendah daripada suhu
tubuh.
 Scrotum, adalah kantung kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat. Scrotum adalah
tempat bergantungnya testis. Scrotum mengandung otot-otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke
dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relatif tetap.
 Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar berjumlah sepasang yang berfungsi untuk menghasilkan
cairan lendir bersifat basa ke dalam saluran ejakulasi.
Hal yang dapat dilakukan untuk
menciptakan suatu keaadan yang
ergonomi dalam menjalankan
aktivitas dalam alat reproduksi pria.
sehingga ketika melakukan
pekerjaan tidak akan mengalami
cedera ataupun ganguan yang
lainya.
Mengurangi kebiasaan mandi dengan
air panas. Temperatur yang sejuk
diperlukan untuk perkembangan
sperma.

Melindungi testis selama beraktifitas,


misalnya dengan tidak menggunakan
pakaian teralu ketat sehingga testis
tidak kepanasan

Melakukan pemeriksaan organ


reproduksi secara rutin agar kelainan
dapat segera ditangani lebih awal.
Menjalankan pola hidup sehat,
seperti mengkonsumsi makanan
bergizi, cukup olahraga,
menghindari penyakit menular
seksual, dan menciptakan
ketenangan psikis.

Menghindari minuman
berakohol dan rokok.
HUBUNGAN REPRODUKSI DENGAN
ERGONOMI
 Berkaitan dengan data antropometri
 Lingkungan kerja yang banyak radiasi seperti nuklir berpengaruh pada
gangguan reproduksi
 Lingkungan kerja yang penuh polusi dapat menyebabkan penyakit kelamin pada
wanita
 Kebisingan lingkungan kerja yang berlebihan dapat menyebabkan prematur
pada kehamilan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai