PEMBAHASAN
1. Latar Belakang adanya Pengembangan Ekonomi Lokal yaitu:
a. Keragaman kondisi dan kemajuan daerah, bentang Indonesia yang luas serta
pelaksanaan pembangunan yang Top Down dan seragam sehingga tidak efektif
b. Keterbatasan pemerintah pusat dalam kendali sumberdaya
c. Desentralisasi dan otonomi daerah tahun 2001
KELOMPOK
SASARAN
PROSES FAKTOR
MANAJEMEN LOKASI
PENGEMBANGAN
EKONOMI
WILAYAH
BERKELANJUTAN
TATA KESINERGIAN
KEPEMERINTAHAN DAN FOKUS
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
3. Tahapan revitalisasi PEL
1. Pengembangan dan penguatan kemitraan strategis PEL
2. Kajian Cepat Status PEL
3. Penyusunan Rencana dan Anggaran
4. Pelaksanaan
5. Monitoring dan Evaluasi
PENGEMBANGAN
IDENTIFIKASI TAHAP I
DAN
STAKEHOLDER
PEMBANGUNAN
KEMITRAAN
PENETAPAN
FAKTOR PEMETAAN ANALISIS PENGUMPULAN
PENGUNGKIT TAHAP II
STATUS PEL DATA DATA
PEL
ADOPSI DALAM
PENYUSUNAN TAHAP III
DOKUMEN
RENCANA TINDAK
RENCANA DAERAH
&PEMBIAYAAN
RPJMD
PENYUSUNAN
RENCANA BISNIS
RKPD
4. Di Desa Tancep Kecamatan Ngawen Kabupaten Gunungkidul tempat saya tinggal terdapat enam
pengrajin batik. Keenam pengrajin batik yang berasal dari setiap dusun ini pun bersatu
membangun paguyuban. Kini Desa Tancep mendapat predikat Desa Wisata Batik. Adapun
pekerja yang tergabung di industri batik meliputi
APBDwarga setempat. Paguyuban ini memiliki
koperasi simpan pinjam. Paguyuban ini juga berencana membuat Showroom kolektif yang
bertujuan untuk memamerkan produk mereka yang beragam khasnya sehingga jangkauan
pasarnya lebih luas lagi. Di samping itu toko oleh-oleh pun akan disiapkan untuk menampung
PELAKSANAAN PEL TAHAP IV
produk-produk UKM setempat seperti rambak kulit, keripik sayur, kue kering, keripik usus dan
aneka olahan makanan lainnya. Untuk menonjolkan Desa Wisata Batik ini pemerintah menarik
perhatian masyarakat melalui wisata Bundelan Hills yang menawarkan panorama alam dari
ketinggian Bukit Bundelan. Selain itu di kaki Bukit terdapat Industri pembuatan jamu herbal yang
juga menarik perhatian wisatawan untuk sekedar mencicipi jamu ataupun menjadikannya
MONITORING & VALUASI TAHAP V
sebagai buahtangan.
SHOWROOM
KOPERASI PER UNIT
USAHA SHOWROOM
SIMPAN
KOLEKTIF
PINJAM
TANCEP
PAGUYUBAN
BATIK