Anda di halaman 1dari 20

STEI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Program Studi S1 Akuntansi Program Studi D3 Akuntansi Program Studi S2 Magister Akuntansi
Program Studi S1 Manajemen Program Studi D3 Manajemen Perdagangan Program Studi S2 Magister Manajemen
STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Teori Produksi
STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

• Perusahaan adalah sebuah organisasi yang muncul ketika seseorang atau


sekelompok orang memutuskan untuk menghasilkan barang atau jasa
untuk memenuhi permintaan konsumen.
• Perusahaan terlibat dalam produksi yaitu, mereka mengubah input
menjadi output, yang kemudian mereka berupaya menjual produk tersebut
melebihi biaya produksi.
• Tiga keputusan yang harus dibuat semua perusahaan :
1. Berapa banyak output yang akan produksi
2. Bagaimana cara memproduksinya (teknik / teknologi produksi yang
digunakan)
3. Berapa banyak input yang akan digunakan

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Menentukan Metode Produksi yang Optimal

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

• Setiap pilihan akan saling terhubung dengan pilihan berikutnya. Apabila perusahaan telah
memutuskan berapa banyak yang akan diproduksi, pilihan metode produksi menentukan
persyaratan input yang dibutuhkan perusahaan.
• Misal jika sebuah perusahaan sweater memutuskan untuk memproduksi 5.000 unit/bulan
selanjutnya akan diperkirakan berapa banyak listrik yang akan digunakan, berapa banyak
benang mentah yang harus dibeli, dan berapa banyak mesin jahit yang dijalankan.
• Demikian pula, dalam pemilihan teknik produksi, sekumpulan jumlah input akan
menentukan jumlah output yang dapat diproduksi.
• Mengubah teknologi produksi akan mengubah hubungan antara jumlah input dan output.
Perusahaan yang memaksimalkan keuntungan memilih teknologi yang meminimalkan
biaya untuk memproduksi tingkat output tertentu

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Produksi
Produksi merupakan proses mengubah (transformasi) sejumlah input
menjadi output

Input Proses Output

Faktor-faktor produksi Komoditi

• Input (masukan) adalah segala sesuatu yang digunakan dalam produksi,


sehingga sering disebut sebagai faktor-faktor produksi.
• Output (keluaran) adalah hasil produksi berbentuk komoditi, yang dapat berupa
barang ataupun jasa

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Sifat Input

Input Variabel
Input yang penggunaannya dapat berubah sesuai dengan perubahan output atau dengan
kata lain jika output berubah, maka penggunaan inputnya juga ikut berubah.
Contoh : bahan baku, Bahan penolong, TK Langsung

Input Tetap
Input yang penggunaannya tidak berubah atau tidak terpengaruh dengan perubahan
output/produksi dalam jangka waktu tertentu
Contoh : Mesin, Gedung, Teknologi

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Fungsi Produksi

• Fungsi produksi adalah menunjukkan hubungan teknis antar input (faktor-faktor produksi)
yang digunakan perusahaan dengan output yang dihasilkan dalam periode waktu tertentu

Fungsi Produksi : Output = f (Input)


Q = f (Capital, Labor)
Q = f (K, L)

Asumsi :
1. Fungsi produksi tersebut menunjukkan bahwa output/produksi yang dihasilkan
perusahaan tergantung pada :

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Fungsi Produksi
Asumsi :
a. Kuantitas/jumlah input / faktor-faktor produksi yang digunakan perusahaan, artinya
jika kuantitas input meningkat maka output juga akan meningkat, sebaliknya jika
kuantitas input menurun maka output juga akan menurun
b. Teknik produksi/teknologi yang digunakan dalam proses produksi, artinya jika teknik
produksi tidak efisien maka output menurun, sebaliknya jika teknik produksi makin
efisien maka output akan naik

2. Semua metode/teknik produksi/teknologi yang digunakan didalam proses produksi


adalah efisien

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Periode Pengambilan Keputusan


1. Periode Jangka Pendek (Short run)
Periode waktu dimana input dari beberapa faktor produksi adalah tetap dan
sebagian lagi variabel (dapat berubah),sehingga peningkatan output hanya dapat
dilakukan dengan menambah input variabel
2. Periode Jangka Panjang (Long run)
Periode waktu dimana input dari semua faktor produksi dapat berubah (varible),
sehingga peningkatan output dilakukan dengan menambah input fixed dan input
variabel secara bersama-sama (mis. Menambah/ memperluas pabrik, menambah
mesin, TK, bahan baku dll)
3. Periode Sangat Panjang
Periode waktu dimana peningkatan output dilakukan dengan mengganti/
menggunakan teknologi yang lebih baru / canggih (input fixed dan input varibel
berubah yang diikuti dengan penggunaan teknologi baru)

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Fungsi Produksi Jangka Pendek

• Periode Jangka Pendek merupakan periode waktu dimana input dari beberapa faktor
produksi adalah tetap (fixed) dan sebagian lagi adalah variabel (dapat berubah),
Sehingga peningkatan output dalam periode ini hanya dapat dilakukan dengan
menambah input variabel seperti menambah tenaga kerja, bahan baku, dll, sedangkan
sebagian input yang lain seperti mesin, gedung adalah tetap.
• Dengan asumsi diatas, maka perilaku produksi/fungsi produksi jangka pendek akan
dipengaruhi oleh hukum pertambahan hasil produksi yang semakin menurun atau
The Law of Diminishing Return.
Jika Input Variabel ditambah dengan tambahan yang sama per periode waktu
tertentu sedangkan input lainnya tidak berubah (konstan), maka total produksi/
output mula-mula akan meningkat kemudian makin lama peningkatannya akan
semakin kecil dan akan mencapai maksimum pada titik tertentu. Sesudah titik
tersebut, jika input variabel masih terus ditambah maka total output akan
menurun.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

The Law of Diminishing Return.

Prinsip yang menyatakan bahwa


meningkatnya penggunaan suatu input
sedangkan input lain tetap, akan dihasilkan
output yang pada akhirnya akan menurun.

Produktifitas tenaga kerja (output per unit


tenaga kerja) dapat meningkat, jika ada
kemajuan teknologi, meskipun diminishing
returns sudah terjadi.
Sebagaimana ditunjukkan, kemajuan teknologi
mampu meningkatkan produktifitas per tenaga
kerja (dari titik A pada kurva O1 ke B di kurva
O2, kemudian naik lagi ke C pada kurva O3.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Produksi Jangka Pendek


Produksi dengan satu input variabel
Marginal
Modal Tenaga Average Product
Output (Q) Product
(K) Kerja (L) (Q/L)
(∆Q/∆L) Average Product :
10 0 0 — — Output per unit of unit input
10 1 10 10 10 Average product of labor = Output/tenaga kerja
10 2 30 15 20 = Q/L .
10 3 60 20 30
10 4 80 20 20 Marginal Product
Tambahan output akibat penambahan satu
10 5 95 19 15
unit input
10 6 108 18 13
Marginal product of labor
10 7 112 16 4
10 8 112 14 0 = Perubahan Output/ perubahan tenaga kerja
10 9 108 12 −4 = ΔQ/ΔL
10 10 100 10 −8

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Produksi Jangka Pendek

Kurva total produk gambar (a) menunjukkan


output yang dihasilkan untuk jumlah input
tenaga kerja yang berbeda. Rata-rata dan
produk marginal gambar (b) dapat diperoleh
(menggunakan data pada Tabel 6.1) dari kurva
total produk.
Pada titik A gambar (a), produk marjinal adalah
20 karena garis singgung dengan kurva total
produk memiliki kemiringan 20. Pada titik B
gambar (a) produk rata-rata tenaga kerja
adalah 20, yang merupakan kemiringan garis
dari titik asal ke B. Produk rata-rata tenaga
kerja pada titik C gambar (a) diberikan oleh
kemiringan garis 0C.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Di sebelah kiri titik E (gbr.b), produk marjinal di


atas produk rata-rata, dimana average semakin
meningkat;
Sebaliknya di sebelah kanan titik E, produk
marjinal berada di bawah produk rata-rata dan
produk rata-rata tsb menurun.
Dengan demikian, titik E menunjukkan titik
dimana produk marjinal dan produk rata-rata
adalah sama, ketika produk rata-rata mencapai
maksimum.
Titik D, pada saat total output mencapai
maksimum, slope kurva total product adalah 0
(nol), yang juga merupakan nilai dari produk
marjinal

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Tiga wilayah Produksi


1. Produktifitas input variabel meningkat.
2. Produktifitas input variabel meningkat. MP
menurun tapi masih positif.
3. Sudah melewati ouput maksimum dimana
produktifitas input tetap dan input variabel Le Li
menurun, serta MP negatif.
1 2 3
Le : margin ekstensif
Penggunaan TK pada titik averge
product maksimum.
Li : margin intensif
Penggunaan TK pada titik total product
maksimum.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA Output

Latihan 6.1.

• Sebuah perusahaan mempunyai fungsi


produksi
Q = f(K,L) = 600K 2L2 - K 3L3
• Jika perusahaan tersebut menggunakan
10 unit kapital, Lm Le Li
L

a. Hitung margin intensif (Li), berapa MP,


AP
outputnya?
b. Hitung margin ekstensif (Le), buktikan
dan berapa outputnya?
c. Berapa banyak penggunaan tenaga
kerja pada saat MP maksimum (Lm)?
berapa outputnya?
L
Lm Le Li

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Menerapkan Konsep Ekonomi

• The Law of Diminishing Return


Hukum hasil yang semakin berkurang adalah hipotesis yang menyatakan bahwa jika
peningkatan penggunaan input variabel dalam produksi, sedangkan penggunaan input
lainnya tetap, maka produk marjinal dari input variabel pada akhirnya akan berkurang.
Penjelasan logis dari hukum tersebut adalah bahwa untuk meningkatkan output dalam
jangka pendek, semakin banyak input variabel yang digabungkan dengan sejumlah input
tetap. Akibatnya, setiap unit input variabel memiliki semakin sedikit input tetap untuk
dikerjakan. Jika input tetapnya adalah modal dan input variabelnya adalah tenaga kerja,
setiap unit tenaga kerja mendapat jumlah modal yang menurun untuk membantunya
menghasilkan lebih banyak output. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa cepat
atau lambat, peningkatan tenaga kerja yang sama pada akhirnya mulai mengurangi
pertambahan output.

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Menerapkan Konsep Ekonomi


• Malthus dan Krisis Pangan
Hukum hasil yang semakin berkurang adalah pusat
pemikiran ekonom politik Thomas Malthus (1766- TABLE 6.2
1834). Index of World Food Production Per Capita

Malthus percaya bahwa jumlah tanah dunia yang Year Index


terbatas tidak akan dapat memasok cukup 1948-1952 100
makanan seiring dengan pertumbuhan populasi. 1960 115
Dia meramalkan bahwa produktivitas tenaga kerja 1970 123
marjinal dan rata-rata turun sedangkan 1980 128
pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin
1990 138
besarnya kebutuhan pangan. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya kelaparan massal. 2000 150

Untungnya, hipotesis Malthus tidak terbukti 2005 156


(walaupun ia benar tentang berlakunya Hukum
hasil yang semakin berkurang).

Teori Ekonomi Mikro


STEI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDONESIA

Diskusi

• Hipotesis Malthus, pertumbuhan pangan tidak mampu mengikuti


pertumbuhan penduduk, sehingga semakin lama penduduk semakin sulit
mendapatkan bahan pangan.
• Hal tersebut mengindikasi semakin lama krisis pangan yang dialami akan
semakin parah, sehingga terjadi kelaparan massal
• Namun sampai saat ini hipotesis tersebut tidak terbukti, mengapa?
jelaskan

Teori Ekonomi Mikro

Anda mungkin juga menyukai