Anda di halaman 1dari 4

Bahasa Indonesia

GURINDAM
 Gurindam merupakan puisi lama yang berasal dari India.
 Istilah Gurindam berasal dari Bahasa India, yaitu kirindam yang berarti “mula –
mula” atau “perumpamaan”.
 Ciri – ciri gurindam :
o Terdiri atas dua baris dalam sebait
o Tiap baris memiliki jumlah suku kata sekitar 10-14 suku kata
o Tiap baris memiliki rima sama atau bersajak A-A, B-B, C-C, dan seterusnya
o Merupakans atu kewatuan yang utuh. Baris pertama berisi soal, masalah, atau
perjanjian, dan baris kedua berisi jawaban, akibat dari permasalahan atau
perjanjian pada baris pertama (isi atau maksud gurindam berada pada baris
kedua)
o Isi gurindam biasanya berupa nasihat, filosifi hidup, atau kata – kata Mutiara
 Contoh Gurindam :
o Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
lihat pada Ketika bercampur dengan orang ramai.
o Cahari olehmu akan sahabat,
yang boleh dijadikan obat.
o Cahari olehmu akan guru,
yang boleh tahukan tiap seteru.
o Jika hendak mengenal orang berbangsa,
lihat kepada budi dan Bahasa.
o Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
sangat memeliharakan yang sia – sia.
o Jika hendak mengenal orang mulia,
lihatlah kepada kelakuan dia.

PANTUN
 Pantun adalah puisi Melayu yang mengakar dan membudaya dalam masyarakat.
 Pantun dikenal dengan banyak nama di berbagai Bahasa di Nusantara, tonton (Bahasa
Tagalog), tuntun (Bahasa Jawa), pantun (Bahasa Toba) yang memiliki arti kurang
lebih sama, yaitu sesuatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, bentuk
kesantunan.
 Ciri – ciri pantun :
o Tiap bait terdiri atas empat baris (larik)
o Tiap baris terdiri atas 8 sampai 12 suku kata
o Rima akhir setiap baris adalah a-b-a-b
o Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, baris ketiga dan keempat
adalah isi
 Contoh pantun :
o Air surut memungut bayam,
Sayur diisi ke dalam kantung.
Jangan diikuti tabiat ayam,
Bertelur sebiji riuh sekampung.
o Baik bergalas baik tidak,
Buli – buli bertali benang.
Baik berbalas baik tidak,
Asal budi sama dikenang.
o Ikan nila dimakan berang – berang,
Katak hijau melompat ke kiri.
Jika berada di rantau orang,
Baik – baik membawa diri.
o Akar keladi melilit selasih,
Selasih tumbuh di hujung taman.
Kalungan budi junjungan kasih,
Mesra kenangan sepanjang zaman.

SYAIR
 Syair berasal dari Persia dan dibawa masuk ke Nusantara Bersama dengan masuknya
Islam ke Indonesia.
 Kata syair berasal dari Bahasa arab yaitu syi’ir atau syu’ur yang berarti “perasaan
yang menyadari”, kemungkinan kata syu’ur berkembang menjadi syi’ru yang berarti
puisi dalam pengetahuan umum.
 Ciri – ciri syair :
o Setiap bait terdiri dari 4 baris
o Setiap baris terdiri atas 8-14 suku kata
o Bersajak A-A-A-A
o Semua baris adalah isi
o Bahasa yang digunakan biasanya berupa kiasan
 Contoh syair :
o Inilah gerangan suatu madah
Mengarangkan syair terlalu indah
Membetuli jalan tempat berpindah
Di sanalah iktikat diperbetuli sudah
o Wahai muda kenali dirimu
Ialah perahu tamsil hidupmu
Tiadalah berapa lama hidupmu
Ke akhirat jua kekal hidupmu
o Hai muda arif Budiman
Hasilkan kemudi dengan pedoman
Alat perahumu jua kerjakan
Itulan jalan membetuli insan
o Sudahlah hasil kayu dan ayar
Angkatlah pula sauh dan layer
Pada beras bekal jantanlah taksir
Niscaya sempurna jalan yang Kabir
FABEL
 Fabel mengambil tokoh para binatang
 Watak tokoh para binatang digambarkan ada yang baik dan ada yang buruk (seperti
warak manusia)
 Tokoh para binatang bisa berbicara seperti manusia
 Cerita memiliki rangkaian peristiwa yang menunjukkan kejadian sebab-akibat.
Rangkaian sebab-akibat dirurutkan dari awal sampai akhir
 Fabel menggunakan latar alam (hutan, sungai, kolam, dll)
 Ciri Bahasa yang digunakan :
o Kalimat naratif/peristiwa
o Kalimat langsung yang berupa dialog para tokoh
o Menggunakan kata sehari – hari dalam situasi tidak formal (Bahasa
percakapan)
 Tokoh adalah orang/hewan yang menjadi pelaku utama dalam cerita
o Bisa dikelompokkan menjadi protagonis atau antagonis, tokoh utama atau
pembantu
o Ciri tokoh utama :
 Sering dibicarakan
 Sering muncul
 Menjadi pusat cerita (menggerakkan jalan cerita)
o Tokoh pembantu adalah tokoh tambahan
o Penokohan adalah pemberian karakter pada tokoh. Karakter bisa bersifat
protagonist/yang disukai atau tokokh antagonis/tidak disukai
o Watak tokoh dapat disimpulkan dari penggambaran fisik, penggambaran
Tindakan tokoh, dialog tokoh, monolog, atau komentar/narasi penulis terhadap
tokoh
 Setting atau latar adalah tempat dan waktu kejadian serta suasana dalam cerita.
o Terdapat tiga jenis latar, yaitu latar tempat, latar waktu, dan latar sosial
 Tema adalah gagasan yang mendasari cerita
o Tema dapat disimpulakn dari kalimat kunci yang diungkapkan tokoh, atau
penyimipulan keseluruhan peristiwa sebab-akibat pada cerita
 Amanat adalah pesan yang disampaikan penulis secara tidak langsung
o Amanat disimpulkan dari sikap penulis terhadap permasalahan yang diangkat
pada cerita
 Struktur fabel merupakan bagian – bagian yang terdapat dalam cerita fabel
o Orientasi
Bagian awal dari suatu cerita yang berisi pengenalan tokoh, latar tempat, dan
waktu
o Komplikasi
Konflik atau permasalahan antara satu tokoh dengan tokoh yang lain.
Komplikasi menuju klimaks
o Resolusi
bagian yang berisi pemecahan masalah
o Koda (boleh ada boleh tidak)
Bagian terakhir fabel yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan
pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut
SURAT
 Surat dibagi menjadi dua, yaitu surat pribadi dan surat dinas
o Surat Pribadi :
 Surat pribadi adalah bentuk komunikasi interaktif antara orang pertama
(pengirim) dan orang kedua (penerima)
 Struktur surat pribadi adalah :
 Alamat dan tanggal surat
 Salam pembuka
 Kalimat pembuka paragraph
 Isi surat
 Penutup surat
 Salam akhir
 Nama dan tanda tangan
 Isi surat pribadi berkaitan dengan masalah pribadi yang menanyakan
kabar, keperluan pribadi, dan tujuan komunikasi pribadi yang lain
o Surat Dinas :
 Surat dinas berisi tentang keperluan kedinasan yang bersifat resmi
 Struktur surat dinas adalah :
 Kop surat
 Nomor surat
 Tanggal surat
 Lampiran
 Perihal
 Alamat surat
 Salam pembuka
 Isi surat
 Peragraf penutup
 Nama dan tanda tangan pihak yang memperkuat surat
 Nama dan tanda tangan penulis surat
 Surat dinas hanya boleh ditulis oleh sebuah instansi kepada instansi
lain atau individu. Seseorang atas nama individu tidak diperbolehkan
menulis surat dinas. Oleh karena itulah, pada surat dinas ada kepala
surat dan nomor surat.

Anda mungkin juga menyukai