DiktatKuliah
PengukuranTeknik
Konsep Pengukuran
Setelah mengikuti pertemuan ini, mahasiswa diharapkandapat mengerti dan memahami sistem
pengukuran
1. Umum.
Pengukuran ( measurement )
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilaisuatu besaran
dalam bentuk angka (kwantitatif). Jadi mengukur adalah suatuproses mengaitkan angka secara
empirik dan obyektif pada sifat‐sifat obyek ataukejadian nyata sehingga angka yang diperoleh
tersebut dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyekatau kejadian yangdiukur.
Instrumentasi (Instrumentation)
Bidang ilmu dan teknologi yang mencakup perencanaan, pembuatan danpenggunaan
instrument atau alat ukur besaran fisika atau sistem instrument untukkeperluan diteksi,
penelitian, pengukuran, pengaturan serta pengolahan data.
Metrologi (Metrology)
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkaitan dengan kegiatanpengukuran.
1
Th. 1983, pada konggres CGPM 17, didefinisikan ulang bahwa satu meter adalahjarak tempuh
dari gelombang cahaya Helium‐Neon pada tabung vakum dengankecepatan1/ 299 792 458
second, yang direliarisasikan dalam panjang gelombang laser yangdistabilkan dengan iodine.
Meter : panjang lintasan yang ditempuh oleh cahaya dalam tabung vakum dalamwaktu1/ 299
792 458 second.
1.2.2.Satuan Turunan SI
Satuan Turunan adalah sebuah satuan pengukuran dari sebuah besaran turunandalam sebuah
sistem besaran.
2
Contoh: Dari hubungan fisik antara besaran panjang yang diukur dalam satuan m,dan besaran
waktu yang diukur dalam satuan s, maka besaran kecepatan yangdiukur dalam satuan m/s
dapat diturunkan.
Satuan turunan dinyatakan dalam satuan dasar dengan simbol matematis perkaliandan
pembagian.
1.2.3.Satuan Turunan SI yang nama dan simbolnya terdapat satuan turunan SI dengan
nama simbol khusus.
3
1.2.4.Satuan dasar yang digunakan dalam besaran yang berbeda‐beda seperti padaTabel
berikut:
4
1.2.5.Satuan‐satuan SI yang diterima untuk digunakan bersama dengan satuan SI,
karena banyak digunakan (Satuan Selain SI yang diterima)
5
1.2. Pengertian Metrologi dan Penerapannya
Ukuran suatu benda kerja baru dapat diketahui setelah benda tersebut diukur.
Ilmu pengetahuan teknik tentang ukur mengukur secara luas dinamakanmetrologi (metrology),
sebagaimana ditulis dalam bahasa inggris “ Metrology isscience of measurement” .
Metrologi Ilmiah dan Metrologi Industri merupakan bagian dari Metrologi Teknis.
Berdasarkan sifat besaran fisiknya , metrologi dapat dibagi menjadi beberapakelompok kerja,
yaitu :
metrologi dimensi yang berkaitan dengan pengukuran panjang, sudut,profil permukaan,
geometrik dsb.
metrologi massa menangani besaran massa, gaya, tekanan dst
metrologi mekanik yang melibatkan kecepatan, momen, getaran dst
metrologi fisik yang berhubungan dengan msalah volemetri, viskositas,densitas, aliran
dst
metrologi listrik dengan besaran dasar arus listrik dan waktu danturunannya sebagai
komponen utamanya.
metrologi suhu melibatkan pengukuran suhu dibawah suhu 00 C sdribuan 0C.
metrologi optik pengukuran yang berkaitan dengan photometri,radiometri
dan lain‐lain
6
Jadi perlu diketahui bahwa kegiatan pengukuran tersebut tergantung padatujuan pemakaian,
suatu jenis alat ukur yang sama dapat dikelola berdasarkanmetrologi legal atau metrologi
teknis.
Didalam pembahasan selanjutnya akan banyak berkaitan dengan kegiatanpegukuran di industri
yaitu metrologi teknis, yang penerapannya pada pengukuranbesaran fisik sebagai metrologi
industri.
Tabel 1
7
8
1.2.3. Metode Pengukuran
Pada umumnya metode pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukurterhadap
standarnya. Bagaimana proses membandingkan dilakukan, diantaranyaharus diketahui:
‐ konsep dasar tentang besaran yang dilakukan
‐ dalil fisika tentang besaran tersebut
‐ spesifikasi peralatan yang harus digunakan pengukuran
‐ proses pengukuran yang dilakukan
‐ urut‐urut an langkah yang harus dilakukan
‐ kualifikasi operator
‐ kondisi lingkungan
9
‐ pengukuran panjang dengan memakai mistar.
‐ pengukuran massa dengan neraca sama lengan
d. Metode perbandingan
Membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang telahdiketahui nilainya.
Contoh:
‐. mengukur tegangan dengan pontensio meter. Disini tegangan yang akandiukur dibandingkan
dengan tegangan sel standar
‐. mengukur tahanan listrik dengan jembatan Wheatstone.
e. Metode subtitusi
Metode pengukuran dimana besaran yang diukur diganti oleh besaran yangsejenis yang
nilainya telah diketahui dan dipilih sedemikian rupa sehinggamenimbulkan efek yang sama
terhadap penunjukkan alat ukur.
f. Metode deferensial
Metode dimana besaran yang diukur dibandingkan dengan besaran yangsejenis yang telah
diketahui yang nilainya hanya berbeda sedikit dengan yangdiukur adalah perbedaan itu.
Contoh:
‐ Pengukuran panjang dengan menggunakan komparator
‐ Pengukuran distribusi suhu didalam ruangan yang suhunya hampir seragamdengan memakai
termokopel differinsial.
g. Metode nol
Metode pengukuran dimana nilai besaran yang diukur ditentukan denganmenyetimbangkan,
mengatur satu atau lebih besaran yang telah diketahuiyang dengan besaran ini mempunyai
hubungan tertentu dan dalam keadaansetimbang diketahui bentuknya. Contoh:
‐ pengukuran impendansi dengan memakai rangkaian jembatan impendansi
‐ pengukuran tegangan dengan memakai potensiometer.
10
pernahdiketahui, kemungkinan hanya dapat angka pendekatan saja. yang berdasarkanharga
rata‐rata dari sejumlah pengamatnya.
Akan tetapi harga rata‐rata saja tidak cukup, angka tersebut harus disertai denganketerangan
yang menyatakan:
a. Rentang yang menyatakan berapa dekatnya nilai pendakatan tersebutterhadap harga
yang sebenarnya.
b. Jaminan atau tingkat keyakinan (Confidence Level) bahwa angka rata‐rataakan
diperoleh lagi jika kita melakukan beberapa kali terhadap besarantersebut.
11
Daftar Pustaka
1. Doebelin, EO., Measurement System, Mc Graw Hill.
2. Beckwith, B., Mechanical Measurement, Mc Graw Hill.
3. Graft, H., Measurement Instrument and Measuring Equipment, Mc Graw Hill,
1972.
4. CV Collet & A.D. Hope, Engineering Measurement, Pitinam.
5. Brunswick, Basic Engineering Measurement, D. Van Nootran D Co., (Canada)
6. J.P. Holman, Metode Pengukuran Teknik, Mc Graw Hill (Terjemahan Erlangga)
7. Yefri Chan, Universitas Darma Persada
8. Tri Tjahjono, Universitas Muhammadiyah Surakarta
12