Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Limbah Solid dan NPK Tablet Terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit

(Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Utama

The Effect Solid Waste and Tablet NPK As Growing Of Palm Oil Seedlings
(Elaeis guineensis Jacq.) In Main Nursery

Theonanta Ginting1, Elza Zuhry2, Adiwirman2.


Departement on Agrotehnology Faculty of Agriculture, University of Riau
theonantaginting76@gmail.com

ABSTRACT

The research aimed to know the effect of solid waste and tablet NPK on the growth of oil
palm seedlings in the main nursery. The experiment was conducted in the experimental station of
Agricultural Faculty of Riau University from April to August 2016. The research used Factorial
Completely Randomized Design (RAL) consisting 2 factor. The first factor of solid waste was 0,
10 and 20 g/plant and the second factor of tablet NPK was 0, 25 and 50 g/plant. Data have been
statistically analized and examined further with BNJ if significant effect on level 5%. The
outcomes indicated that there was interaction between solid waste and tablet NPK on height of
seed , leaf area, number of leaf, diameter of the hump, development of leaf area, volume of root
and ratio of root canopy (RTA) palm oil plant. Giving of 4 ton/ha solid waste and 10 ton/ha
tablet NPK gives the best growth and development of palm oil seeds.

Keywords: Solid Waste, Tablet NPK, Palm Oil Seedlings.

PENDAHULUAN produksi komoditas tersebut. Untuk


Tanaman kelapa sawit (Elaeis mendapatkan bibit yang baik dan berkualitas
guineensis Jacq.) merupakan komoditas adalah melalui pembibitan. Pembibitan
perkebunan yang cukup penting di Indonesia kelapa sawit merupakan titik awal yang
dan memiliki prospek pengembangan yang paling menentukan masa depan
cukup cerah, khususnya di Provinsi Riau. pertumbuhan kelapa sawit (Lubis, 1992).
Hal ini disebabkan karena kebutuhan akan Salah satu cara untuk menjamin
minyak goreng dan derivatnya di dalam kualitas bibit kelapa sawit yang baik adalah
negeri terus meningkat sejalan dengan dengan pemberian unsur hara melalui
pemupukan, karena bibit kelapa sawit
meningkatnya standar ekonomi masyarakat,
sehingga minyak kelapa sawit di Indonesia memiliki pertumbuhan yang sangat cepat
dan membutuhkan cukup banyak unsur hara
merupakan sumber devisa yang sangat
potensial karena mampu menempati urutan atau pupuk. Unsur hara tersebut merupakan
teratas dari sektor nonmigas hara organik. Hara organik sangat
(Sastrosayono, 2004). bermanfaat bagi peningkatan pertumbuhan
Pengembangan dan peremajaan bibit kelapa sawit baik kualitas maupun
kuantitas, mengurangi pencemaran
perkebunan kelapa sawit yang meningkat di
Indonesia, khususnya di Provinsi Riau lingkungan dan meningkatkan kualitas
menyebabkan kebutuhan bibit yang medium tanah (Hadisuwito, 2007).
berkualitas akan meningkat. Kualitas bibit Bahan-bahan organik dapat
sangat menentukan pertumbuhan dan digunakan untuk memperbaiki sifat fisik

1.Mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Riau


2.Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Riau
JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017
tanah seperti struktur dan porositas tanah. Media tanam sangat berpengaruh
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik terhadap proses pembibitan karena secara
padat dapat dikomposkan, misalnya limbah langsung akan mempengaruhi
organik rumah tangga, kotoran/limbah perkembangan akar yang berfungsi untuk
peternakan, limbah pertanian, limbah penyokong tanaman itu sendiri. Untuk
agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah mendapatkan kondisi medium yang baik dan
pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit dan sesuai kebutuhan tanaman adalah yang
lain-lain (Crawford, 2003). memiliki kandungan hara yang seimbang,
Limbah pabrik Pengolahan Kelapa maka perlu dilakukan penggabungan antara
Sawit (PKS) dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dengan anorganik sehingga
meningkatkan kualitas bibit kelapa sawit diperoleh kombinasi yang tepat sesuai
seperti abu janjang kosong, tandan kosong dengan syarat pertumbuhan yang dibutuhkan
sawit (TKS), solid dan lain-lain. Solid oleh bibit kelapa sawit. Jenis pupuk
merupakan limbah padat dari hasil samping anorganik yang dapat digunakan adalah
proses pengolahan tandan buah segar (TBS) pupuk NPK tablet (Riswandi, 2004).
di pabrik kelapa sawit menjadi minyak Pupuk NPK tablet adalah pupuk
mentah kelapa sawit atau Crude Palm Oil majemuk lengkap yang sangat cocok untuk
(CPO). Solid mentah memiliki bentuk dan pemupukan dasar, dan susulan untuk
konsistensi seperti ampas tahu, berwarna pertumbuhan daun dan produksi tanaman.
kecokelatan, berbau asam-asam manis, dan Pupuk ini memberikan keseimbangan hara
masih mengandung minyak CPO sekitar yang baik untuk pertumbuhan dan mudah
1,5% (Ruswendi, 2008). diaplikasikan serta mudah diserap oleh
Decanter solid merupakan limbah tanaman sehingga efisien dalam
padat pabrik kelapa sawit. Solid berasal dari pemakaiannya (Sutejo, 1999)
mesocarp atau serabut berondolan sawit Berdasarkan uraian di atas, limbah
yang telah mengalami pengolahan di PKS. solid dari pabrik pengolahan kelapa sawit
Solid merupakan produk akhir berupa memiliki potensi yang cukup besar untuk
padatan dari proses pengolahan TBS di PKS dimanfaatkan, salah satunya untuk
yang memakai sistem decanter. Decanter meningkatkan pertumbuhan bibit kelapa
digunakan untuk memisahkan fase cair sawit yang dikombinasikan dengan pupuk
(minyak dan air) dari fase padat sampai NPK tablet. Selain itu, limbah solid yang
partikel-partikel terakhir. Decanter dapat telah menjadi kompos dapat dibuat sebagai
mengeluarkan 90% semua padatan dari bahan campuran dalam media tanam
lumpur sawit dan 20% padatan terlarut dari pembibitan kelapa sawit sehingga
minyak sawit. Aplikasinya pada tanaman pemakaian tanah topsoil pun dapat dikurangi
kelapa sawit dapat meningkatkan kandungan dan dapat menghemat biaya untuk media
fisik, kimia, biologi, tanah dan menurunkan pembibitan. Limbah solid sebagai agen
kebutuhan pupuk anorganik (Pahan, 2008). pembenah tanah diharapkan dapat
Hasil analisis laboratorium meningkatkan daya dukung tanah akan
menunjukkan bahwa solid memiliki ketersediaan bahan organik dan unsur hara
kandungan bahan kering 81,65% yang di terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit.
dalamnya terdapat protein kasar 12,63%; Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis
serat kasar 9,98%; lemak kasar 7,12%; ingin melakukan penelitian dengan judul
kalsium 0,03%; fosfor 0,003%; hemiselulosa ³Pengaruh Limbah Solid dan NPK Tablet
5,25%; selulosa 26,35%; dan energi 3454 terhadap Pertumbuhan Bibit Kelapa Sawit
kkal/kg (Utomo dan Widjaja, 2005).

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


(Elaeis guineensis Jacq.) di Pembibitan Metode Penelitian
8WDPD´ Penelitian ini dilaksanakan dalam
bentuk percobaan dengan Rancangan Acak
Penelitian ini bertujuan untuk Lengkap (RAL) yang disusun secara
mengetahui pengaruh limbah solid dan faktorial yang terdiri 2 faktor dan 3 ulangan.
pupuk NPK Tablet terhadap pertumbuhan Faktor I = Pemberian solid (S) dengan 3
bibit kelapa sawit di pembibitan utama. taraf yaitu:
S0 = Pemberian solid dosis 0 g/tanaman
BAHAN DAN METODE
S1=Pemberian solid 2 ton/ha (10 g/tanaman)
Tempat dan Waktu
S2=Pemberian solid 4 ton/ha (20 g/tanaman)
Penelitian ini dilaksanakan di Lahan
UPT Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Faktor II = Pemberian NPK tablet dengan 3
Universitas Riau, Kampus Bina Widya km taraf yaitu:
12,5 Kelurahan Simpang Baru, Kecamatan N0=Pemberian NPK tablet dosis 0
Tampan, Pekanbaru. Lokasi penelitian g/tanaman
berada pada ketinggian ± 10 meter N1 = Pemberian NPK tablet 5 ton/ha (25
diatas permukaan laut (dpl). Penelitian g/tanaman)
dilaksanakan selama empat bulan dari bulan N2 = Pemberian NPK tablet 10 ton/ha (50
April± Agustus 2016 (Lampiran 1). g/tanaman)
Bahan dan Alat Dari kedua faktor tersebut diperoleh 9
Bahan-bahan yang digunakan dalam kombinasi perlakuan dengan 3 ulangan,
penelitian ini adalah bibit kelapa sawit yang sehingga terdapat 27 unit percobaan.
berasal dari persilangan Dura x Pisifera Masing-masing unit percobaan terdiri atas 2
berumur 3 bulan yang diperoleh dari PPKS bibit tanaman, sehingga terdapat 54 bibit
Marihat, Pematang Siantar. Bibit yang tanaman. Data yang diperoleh dari hasil
digunakan adalah bibit kelapa sawit yang penelitian dianalisis secara statistik dengan
pertumbuhannya seragam. Tanah yang sidik ragam dan di uji lanjut dengan BNJ
digunakan adalah top soil jenis incepticol pada taraf 5%.
yang diambil secara komposit dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
permukaan tanah sampai kedalaman 20 cm.
Tinggi Tanaman
Limbah solid dan NPK Tablet dengan
formulasi 10 : 10 : 14 (1 tablet = 11,869 g). Sidik ragam menunjukkan bahwa
Pestisida yang digunakan Sevin 85 S dan pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
fungisida Dithane M45. faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
Alat yang digunakan dalam berpengaruh nyata terhadap tinggi bibit
penelitian ini adalah polybag ukuran tanaman kelapa sawit. Pertambahan tinggi
40 cm x 35 cm, gembor, meteran, pisau tanaman yang telah diuji lanjut dengan
cutter, paranet, handsprayer, timbangan DNMRT pada taraf 5 % disajikan pada
analitik, parang, ember plastik, cangkul, Tabel 1.
ayakan, tali rafia, terpal, gelas ukur, amplop,
oven, alat tulis dan alat dokumentasi.
Tabel 1. Pertambahan tinggi tanaman kelapa sawit dengan pemberian limbah solid dan NPK
tablet (cm)
Limbah solid NPK Tablet (ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 8,20 e 8,80 de 9,16 cde 8,70 c

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


2 9,36 cd 9,63 cd 9,86 cd 9,62 b
4 10,01 c 13,76 b 16,13 a 13,30 a
Rata-Rata 9,19 c 10,73 b 11,70 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 1 menunjukkan pemberian kedua unsur hara makro maupun mikro,
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 walaupun unsur hara yang terkandung pada
ton/ha nyata lebih meningkatkan pupuk organik tidak selalu mudah tersedia
pertambahan tinggi tanaman kelapa sawit bagi tanaman tetapi jika terdekomposisi
dibandingkan dengan kombinasi perlakuan dengan baik tentu merupakan faktor
lainnya. Hal ini disebabkan limbah solid kesuburan tanah yang amat penting.
mengandung unsur hara dan zat organik Tabel 1 menunjukkan bahwa
yang tinggi yang dapat memperbaiki sifat pertambahan tinggi tanaman dengan
tanah. Penambahan NPK tablet dapat pemberian pupuk NPK Tablet 10 ton/ha
memacu pertambahan tinggi tanaman. nyata lebih tinggi dibanding dengan
Menurut Pahan (2008) solid mengandung pemberian 5 ton/ha dan tanpa pemberian.
unsur hara dan zat organik yang tinggi, Hal ini disebabkan pertambahan tinggi
aplikasinya pada tanaman kelapa sawit dapat tanaman sangat erat kaitannya dengan unsur
meningkatkan sifat fisik, kimia, biologi hara makro seperti nitrogen, fosfor dan
tanah dan meningkatkan pertumbuhan kalium. Menurut Lakitan (1996) unsur hara
tanaman. kalium berperan sebagai aktifator dari
Tabel 1 menunjukkan pemberian berbagai enzim esensial dalam reaksi-reaksi
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih tinggi fotosintesis dan respirasi serta enzim yang
dibanding dengan pemberian 2 ton/ha serta berperan dalam sintesis pati dan protein.
tanpa pemberian. Semakin tinggi dosis
limbah solid yang diberikan maka semakin Jumlah Daun
tinggi pula pertambahan tinggi bibit Sidik ragam menunjukkan bahwa
tanaman kelapa sawit. Hal ini disebabkan pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
karena limbah solid yang digunakan telah faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
terdekomposisi serta unsur hara makro berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
maupun mikro yang terdapat pada limbah daun. Pertambahan jumlah daun yang telah
solid telah tersedia bagi tanaman. Menurut diuji lanjut dengan DNMRT pada taraf 5 %
Soegiman (1982) yang mengungkapkan disajikan pada Tabel 2.
bahan organik merupakan sumber penting
Tabel 2. Pertambahan jumlah daun dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (helai)
Limbah solid NPK Tablet (ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 3,33 b 3,67 b 4,00 b 3,44 b
2 3,33 b 3,33 b 3,66 b 3,66 b
4 3,66 b 5,00 a 5,66 a 4,77 a
Rata-Rata 3,44 b 4,00 a 4,44 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 2 menunjukkan pemberian ton/ha serta 10 ton/ha nyata lebih banyak
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 5 pertambahan jumlah daunnya dibandingkan

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


dengan kombinasi perlakuan lainnya. terhadap pertumbuhan tanaman terutama
Kombinasi perlakuan limbah solid dan NPK pada pembesaran sel yang berpengaruh pada
tablet memberikan peningkatan terhadap jumlah daun.
pertambahan jumlah daun. Hal ini Tabel 2 menunjukkan bahwa
disebabkan unsur hara yang tersedia pada pemberian 5 ton/ha dan 10 ton/ha NPK
media tanam saja tidak mampu memenuhi tablet nyata lebih banyak pertambahan
kebutuhan unsur hara bagi tanaman. jumlah daunnya dibanding dengan tanpa
Menurut PPKS (2010), ketersediaan unsur pemberian. Kandungan unsur hara pada
hara merupakan faktor yang sangat NPK tablet sangat dibutuhkan tanaman yaitu
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman Nitrogen, Fosfor dan Kalium sebagai unsur
terutama pada pembesaran sel yang esensial dan sebagai penyusun dari pada
berpengaruh pada jumlah daun, dimana pada protein dan klorofil yang mempunyai
umumnya tanaman kelapa sawit memiliki peranan penting untuk meningkatkan
sifat pertambahan daun yang hampir merata pertumbuhan tanaman diantaranya dalam
pada perawatan yang maksimal, dimana penambahan jumlah daun. Menurut Lingga
setelah 1 bulannya jumlah daun akan (2003) salah satu unsur mutlak yang
bertambah 1 helai, asupan unsur hara yang dibutuhkan tanaman adalah unsur nitrogen.
cukup sangat berpengaruh terhadap Unsur ini dibutuhkan untuk memproduksi
pertumbuhannya. protein dan bahan-bahan penting lainnya
Tabel 2 menunjukkan bahwa dalam pembentukan sel-sel baru serta
pemberian limbah solid 2 ton/ha dan tanpa berperan dalam pembentukan klorofil.
pemberian menunjukkan pertambahan yang
relatif sama tetapi pada pemberian 4 ton/ha Diameter Bonggol
menunjukkan pertambahan jumlah daun Sidik ragam menunjukkan bahwa
yang lebih banyak. Hal ini disebabkan unsur pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
hara yang terkandung pada limbah solid faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
dapat memenuhi kebutuhan tanaman dan berpengaruh nyata terhadap pertambahan
meningkatkan kandungan bahan organik diameter bonggol. Pertambahan diameter
tanah. Menurut Sutarta et al, (2000) limbah bonggol yang telah diuji lanjut dengan
solid memiliki kandungan unsur hara yang DNMRT pada taraf 5 % disajikan pada
merupakan faktor yang sangat berpengaruh Tabel 3.
Tabel 3. Pertambahan diameter bonggol dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (cm)
Limbah solid NPK Tablet (ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 0,31 c 0,34 c 0,32 c 0,32 c
2 0,37 bc 0,38 bc 0,38 bc 0,37 b
4 0,36 bc 0,43 b 0,53 a 0,44 a
Rata-Rata 0,34 b 0,38 ab 0,41 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
lainnya. Hal ini disebabkan karena
Tabel 3 menunjukkan pemberian pemberian kombinasi limbah solid dan NPK
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 tablet yang lebih banyak dapat memenuhi
ton/ha nyata lebih meningkatkan kebutuhan hara tanaman sehingga dapat
pertambahan diameter bonggol memacu pertambahan diameter batang.
dibandingkan dengan kombinasi perlakuan
JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017
Menurut sarief (1986) ketersediaan unsur
hara yang dapat diserap tanaman merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan tanaman yang akan memicu
pembelahan sel yang berpengaruh terhadap
diameter batang.
Tabel 3 menunjukkan bahwa
pemberian limbah solid 4 ton/ ha nyata lebih
meningkatkan pertambahan diameter
bonggol dibandingkan dengan pemberian 2
ton/ha dan tanpa pemberian. Hal ini
disebabkan karena unsur hara yang terdapat
pada limbah solid dapat memacu proses
pembelahan sel , sehingga laju pertumbuhan
tanaman dapat bekerja dengan baik.
Menurut Vitta (2014) untuk mempercepat
perkembangan perakaran, maka unsur hara
harus dapat memacu proses pembelahan sel
dan metabolisme tanaman sehingga
mendorong laju pertumbuhan tanaman
diantaranya perkembangan diameter batang.
Tabel 3 menunjukkan bahwa
pemberian NPK tablet 10 ton/ha nyata lebih
meningkatkan pertambahan diameter
bonggol dibandingkan dengan 5 ton/ha dan
tanpa pemberian. Hal ini disebabkan karena
unsur hara yang tersedia cukup untuk
perkembangan diameter bonggol sehingga
proses metabolisme dan akumulasi similat
dapat bekerja dengan baik. Menurut Jumin
(1992) batang merupakan daerah akumulasi
pertumbuhan tanaman khususnya tanaman
muda, dengan adanya unsur hara dapat
mendorong laju fotosintesis dalam
menghasilkan fotosintat, sehingga
membantu dalam pembentukan bonggol
batang.
Luas Daun
Sidik Ragam menunjukkan bahwa
pemberian limbah solid dan NPK tablet
serta fakor tunggal limbah solid dan NPK
tablet berpengaruh nyata terhadap luas daun
kelapa sawit. Luas daun yang telah diuji
lanjut dengan DNMRT pada taraf 5 %
disajikan pada Tabel 4.

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


Tabel 4. Luas daun dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (cm2)
Limbah solid NPK Tablet(ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 37,21 f 48,36 cde 52,53 bc 46,03 b
2 43,18 ef 50,18 bcd 55,24 b 49,53 b
4 44,81 de 52,86 bc 66,22 a 54,63 a
Rata-Rata 41,73 c 50,47 b 58,00a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sam adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 4 menunjukkan pemberian Tabel 4 menunjukkan bahwa
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 pemberian NPK tablet 10 ton/ha nyata lebih
ton/ha nyata lebih meningkatkan luas daun meningkatkan luas daun pada tanaman
dibandingkan dengan kombinasi lainnya. kelapa sawit dibandingkan dengan
Hal ini disebabkan karena unsur hara yang pemberian 5 ton/ha dan tanpa pemberian.
tersedia dapat memperbaiki struktur tanah Hal ini disebabkan karena peningkatan luas
sehingga pertumbuhan akar menjadi baik, daun berkaitan dengan unsur N (nitrogen),
penyerapan air oleh tanaman menjadi P (fosfor) dan K (kalium). Unsur N, P dan K
meningkat, sehingga mampu mendukung yang terkandung dalam pupuk NPK tablet
pertumbuhan tanaman dan peningkatan luas berperan penting dalam proses pembentukan
daun. Menurut Gardner et al. (1991) organ vegetatif tanaman. Menurut Novizan
tersedianya unsur hara dalam jumlah yang (1999) meningkatnya luas daun dapat
cukup menyebakan proses metabolisme dikatakan bahwa proses fisiologis tanaman
tanaman dan akumulasi asimilat pada daun berjalan dengan baik dimana dengan
menjadi meningkat sehingga terjadi pemberian pupuk NPK tablet memiliki
peningkatan pada luas daun. peran penting dalam menyediakan unsur
Tabel 4 menunjukkan pemberian hara N, P dan K yang sangat dibutuhkan
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih tanaman sehingga dengan ketersediaan
meningkatkan luas daun dibandingkan unsur hara yang semakin meningkat maka
dengan pemberian lainnya tetapi pemberian mampu mendukung pertumbuhan tanaman
2 ton/ha relatif sama dengan tanpa salah satunya meningkatkan pertambahan
pemberian limbah solid. Hal ini disebabkan luas daun.
karena unsur hara yang terkandung dalam
limbah solid mampu meningkatkan Volume Akar
lingkunga perakaran menjadi lebih baik Sidik ragam menunjukkan bahwa
sehingga proses fisiologis tanaman berjalan pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
dengan baik. Menurut Winarso (2005) faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
fungsi penting Fosfor dalam tanaman yaitu berpengaruh nyata terhadap volume akar.
dalam proses fotosintesis, transfer dan Volume akar yang telah diuji lanjut dengan
penyimpanan energi, pembelahan dan DNMRT pada taraf 5 % disajikan pada
pembesaran sel serta proses-proses di dalam Tabel 5.
tanaman yang dapat merangsang
pertumbuhan akar, kemudian berpengaruh
pada perkembangan daun.

Tabel 5. Volume akar dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (ml)
Limbah solid NPK Tablet (ton/ha)

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 38,33 ef 45,00 de 50,00 cd 44,44 b
2 35,00 f 51,66 cd 58,33 c 48,33 b
4 35,00 f 68,33 b 78,33 a 60,55 a
Rata-Rata 36,11 c 55,00 b 62,22 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 5 menunjukkan pemberian positif terhadap volume akar. Menurut Santi
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 dan Goenandi (2008) limbah solid mampu
ton/ha nyata lebih besar volume akarnya mengurangi pemakaian pupuk kimia buatan,
dibandingkan dengan kombinasi pemberian juga efektif dalam upaya pengembalian
lainnya. Hal ini disebabkan pemberian kembali unsur hara.
limbah solid selain memiliki kandungan Tabel 5 menunjukkan pemberian
unsur hara yang dibutuhkan tanaman juga pupuk NPK tablet 10 ton/ha nyata
berfungsi sebagai bahan organik di tanah, meningkatkan volume akar dibandingkan
meningkatkan aktifitas mikro organisme dengan pemberian lainnya. Hal ini
sehingga aerasi tanah semakin baik dan dikarenakan pemberian pupuk NPK tablet
mendukung bagi sistem perakaran tanaman dapat menambah ketersediaan unsur hara
serta dikombinasikan dengan NPK tablet untuk tanaman sehingga perkembangan akar
maka kebutuhan unur hara akan tercukupi menjadi lebih baik. Menurut Nyakpa et al,
sehingga volume akar akan meningkat. (1988) unsur hara N, P, dan K dapat
Menurut Widhiastuti (2001) limbah solid menstimulir pertumbuhan dan
mengandung unsur hara dimana penyediaan perkembangan akar tanaman, sehingga
unsur hara dapat menyebabkan sifat fisik, tanaman dapat menjangkau ruang lingkup
kimia dan biologi tanah semakin baik maka penyerapan unsur hara yang lebih luas
akan mengakibatkan akar dapat tumbuh dan sehingga volume akar semakin luas.
berkembang dengan sangat baik
Tabel 5 menunjukkan pemberian Berat Basah Tajuk
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih Sidik ragam menunjukkan
meningkatkan volume akar dibandinglan pemberian limbah solid dan NPK tablet
dengan pemberian limbah solid lainnya, serta faktor tunggal limbah solid dan NPK
tetapi pemberian limbah solid 2 ton/ha tablet berbeda nyata terhadap berat basah
relatif sama dengan tanpa pemberian limbah tajuk tanaman kelapa sawit. Berat basah
solid. Hal ini disebabkan kandungan yang tajuk yang telah diuji lanjut dengan DNMRT
terdapat pada limbah solid berpengaruh pada taraf 5 % disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6. Berat basah tajuk dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
Limbah solid NPK Tablet(ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 42,01 d 47,59 bcd 52,37 bc 45,11 b
2 44,11 cd 42,09 d 49,14 bcd 47,32 b
4 56,27 ab 64,58 a 64,69 a 61,84 a
Rata-Rata 47,46 b 53,01 a 53,80 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


Tabel 6 menunjukkan pemberian
limbah solid 4 ton/ha dan NPK 5 ton/ha dan Tabel 6 menunjukkan pemberian
10 ton/ha nyata meningkatkan berat basah pupuk NPK Tablet 10 ton/ha dan 5 ton/ha
tajuk dibandingkan dengan kombinasi nyata lebih meningkatkan berat basah tajuk
lainnya. Hal ini disebabkan unsur hara yang dibandingkan dengan tanpa pemberian. Hal
terkandung dalam limbah solid dan NPK ini disebabkan waktu yang dibutuhkan oleh
tablet berperan dalam menunjang tanaman untuk membentuk daun-daun baru
pertumbuhan vegetatif tanaman seperti akar, berbeda. Menurut Lakitan (1996) laju
sehingga dapat memacu pertumbuhan pembentukan daun (jumlah daun persatuan
jumlah sel. Menurut Sutejo (2002) waktu) atau nilai indeks plastokhron (selang
pemberian pupuk organik dapat waktu yang dibutuhkan perdaun tambahan
meningkatkan aktifitas jasad tanah dan yang dibentuk) relatif konstan jika tanaman
mempertinggi daya serap tanah terhadap ditumbuhkan pada kondisi suhu dan
unsur hara yang tersedia, karena struktur intensitas cahaya yang juga konstan karena
tanah menjadi meningkat sehingga akar sifatnya yang konstan maka indeks
dapat menyerap unsur hara dengan baik. plastokhron sering digunakan sebagai
Tabel 6 menunjukkan pemberian ukuran perkembangan tanaman. berat basah
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih tajuk mencerminkan status nutrisi tanaman
meningkatkan berat basah tajuk karena berat basah tajuk tergantung pada
dibandingkan dengan pemberian lainnya jumlah sel, ukuran sel penyusun tanaman,
tetapi pemberian limbah solid 2 ton/ha dan tanaman pada umumnya terdiri dari 70
relatif sama dengan tanpa pemberian. Hal ini % air.
disebabkan karena unsur hara yang
terkandung pada limbah solid mampu Berat kering Tajuk
meningkatkan aktifitas mikroorganisme Sidik ragam menunjukkan bahwa
sehingga mendukung sistem perakaran yang pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
baik. Menurut PPKS (1996) pemberian faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
limbah solid berperan sebagai bahan organik berpengaruh nyata terhadap berat kering
penyedia unsur hara perangsang aktifitas tajuk tanaman kelapa sawit. Berat kering
mikroorganisme, memperbaiki struktur tajuk yang telah diuji lanjut dengan DNMRT
tanah, meningkatkan aerase dan kelembaban pada taraf 5 % disajikan pada Tabel 7.
tanah.

Tabel 7. Berat kering tajuk dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
NPK Tablet (ton/ha)
Limbah solid (ton/ha)
0 5 10 Rata-Rata
0 25,29 cd 31.43 bc 23,22 d 26,08 b
2 22,60 d 28,02 cd 27,62 cd 26,64 b
4 35,22 ab 35,46 ab 41,90 a 37,53 a
Rata-Rata 27,70 a 31,63 a 30,91 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 7 menunjukkan pemberian ton/ha NPK tablet dan tanpa pemberian
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10, NPK tablet nyata meningkatkan berat kering
serta pemberian 4 ton/ha limbah solid dan 5 tajuk dibandingkan dengan kombinasi

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


pemberian lainnya. Hal ini disebabkan pemberian yang terlalu banyak dapat
pertambahan berat kering tajuk dikaji secara menyebabkan tejadi keracunan.
kuantitatif sehingga dengan berat kering Tabel 7 menunjukkan pemberian
yang lebih tinggi menunjukkan bahwa NPK tablet terhadap berat kering tajuk tidak
pertumbuhan semakin baik dan penyerapan meningkatkan berat kering akar karena
unsur hara oleh tanaman lebih optimal. memberikan hasil yang realatif sama. Hal ini
Menurut Lakitan (1996) berat kering disebabkan unsur hara yang terkandung
tanaman merupakan cerminan dari pada NPK tablet tidak mencukupi dalam
kemampuan tanaman tersebut dalam peningkatan berat kering akar sehingga
menyerap unsur hara lebih tinggi, maka perlu dikombinasikan dengan bahan organik
proses fisiologi yang terjadi dalam tanaman atau anorganik lainnya agar kebutuhan unsur
terutama translokasi unsur hara dan hasil haranya tercukupi. Menurut Lakitan (1996)
fotosintat akan berjalan dengan baik laju pembentukan daun (jumlah daun
sehingga organ tanaman dapat menjalankan persatuan waktu) atau nilai indeks
fungsinya dengan baik. plastokhron (selang waktu yang dibutuhkan
Tabel 7 menunjukkan pemberian perdaun tambahan yang dibentuk) relatif
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih konstan jika tanaman ditumbuhkan pada
meningkatkan berat kering tajuk kondisi suhu dan intensitas cahaya yang juga
dibandingkan dengan pemberian lainnya konstan karena sifatnya yang konstan maka
tetapi pemberian limbah solid 2 ton/ha indeks plastokhron sering digunakan sebagai
relatif sama dengan tanpa pemberian. Hal ini ukuran perkembangan tanaman.
menunjukkan semakin banyak dosis limbah
solid yang diberikan maka berat kering tajuk Berat Basah akar
akan semakin baik. Hal ini disebabkan unsur Sidik ragam menunjukkan bahwa
hara yang terkandung dalam limbah solid pemberian limbah solid dan NPK serta
berperan penting dalam meningkatkan berat faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
kering tajuk. Menurut Lingga dan Marsono berpengaruh tidak nyata terhadap
(2005) pemberian unsur hara melalui pupuk pertumbuhan berat basah tajuk. Berat basah
pada batas tertentu memberikan pengaruh akar yang telah diuji lanjut dengan DNMRT
yang nyata, tetapi pemberian terlalu sedikit pada taraf 5 % disajikan pada Tabel 8.
tidak memberikan pengaruh sedangkan
Tabel 8. Berat basah akar dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
Limbah solid NPK Tablet(ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 46,76 ab 53,55 ab 39,74 b 46,68 ab
2 44,19 ab 51,63 ab 46,48 ab 47,43 ab
4 51,56 ab 55,75 ab 62,82 a 56,71 a
Rata-Rata 47,50 ab 53,64 a 49,68 ab
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 8 menunjukkan pemberian dengan perlakuan lainnya. Hal ini
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 disebabkan kandungan unsur hara berperan
ton/ha nyata lebih meningkatkan berat basah sebagai bahan organik pembentuk tanah,
akarnya dibandingkan dengan tanpa kemudian dikombinasikan dengan NPK
pemberian limbah solid dan pemberian NPK tablet dapat meningkatkan aktifitas
tablet 10 ton/ha, tetapi berbeda tidak nyata mikroorganisme. Menurut Huang (1987)

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


pemberian limbah solid selain memiliki terhadap berat basah akar. Hal ini
kandungan unsur hara juga dapat berperan disebabkan kandungan unsur hara pada NPK
sebagai bahan organik pembentuk tanah, tablet sangat dibutuhkan tanaman yaitu
kemudian ditambah pupuk NPK tablet yang Nitrogen, Fosfor dan Kalium sebagai unsur
dapat meningkatkan aktifitas esensial dan sebagai penyusun dari pada
mikroorganisme di tanah yang berkaitan protein dan klorofil yang mempunyai
dengan tekstur dan kelembaban, hal ini peranan penting untuk meningkatkan berat
mendukung sistem perakaran tanaman. basah akar. Menurut Sutejo (2002)
Tabel 8 menunjukkan pemberian pemberian pupuk organik dapat
limbah solid memiliki pengaruh yang baik meningkatkan aktifitas jasad tanah dan
terhadap berat basah akar. Hal ini mempertinggi daya serap tanah terhadap
disebabkan kandungan yang terdapat pada unsur hara yang tersedia, karena struktur
limbah solid berpengaruh positif terhadap tanah menjadi meningkat sehingga akar
berat basah akar sehingga dapat memacu dapat menyerap unsur hara dengan baik.
peningkatan berat basah akar. Menurut
Berat Kering Akar
PPKS (1996) Pemberian limbah solid
Sidik ragam menunjukkan bahwa
berperan sebagai bahan organik penyedia pemberian limbah solid dan NPK tablet serta
unsur hara perangsang aktifitas faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
mikroorganisme, memperbaiki struktur berpengaruh nyata terhadap berat kering
tanah, meningkatkan aerase dankelembaban
akar. Berat kering akar yang telah diuji
tanah. lanjut dengan DNMRT pada taraf 5 %
Tabel 8 menunjukkan pemberian disajikan pada Tabel 10.
NPK tablet memiliki pengaruh yang baik

Tabel 9. Berat kering akar dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
Limbah solid NPK Tablet(ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 22,19 bc 21,98 bc 17,96 c 20,71 b
2 21,49 bc 22,62 abc 17,80 c 20,64 b
4 20,31 bc 24,98 ab 28,96 a 24,75 a
Rata-Rata 21,33 a 23,19 a 21,57 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 9 menunjukkan pemberian perakaran tidak hanya dipengaruhi oleh
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 genetik bibit tetapi juga kondisi tanah atau
ton/ha nyata meningkatkan berat kering akar media tumbuh tanaman.
dibandingkan dengan kombinasi pemberian Tabel 9 menunjukkan pemberian
lainnya, semakin tinggi perlakuan yang limbah solid 4 ton/ha nyata meningkatkan
diberikan maka respon tanaman semakin berat kerimg akar dibandingkan dengan
baik. Hal ini dikarenakan sistem perakaran pemberian lainnya, tetapi pemberian 2
tanaman dikendalikan oleh sifat genetis ton/ha relatif sama dengan tanpa pemberian
tanaman. Menurut lakitan (1996), sistem NPK tablet. Hal ini disebabkan penyerapan

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


air dan unsur hara dipengaruhi oleh berat kering tanaman merupakan cerminan
ketersediaan unsur hara , ketersediaan air dari kemampuan tanaman tersebut dalam
dan suhu tanah. Semakin tersedia unsur hara menyerap unsur hara yang ada. Jika
dan semakin bagus penyerapan unsur hara kemampuan tanaman dalam menyerap unsur
maka kualitas tanaman akar semakin bagus. hara lebih tinggi, maka proses fisiologi yang
Menurut Vitta (2000) untuk mempercepat terjadi dalam tanaman terutama translokasi
perkembangan perakaran, maka unsur hara unsur hara dan hasil fotosintat akan berjalan
harus dapat memacu proses pembelahan sel dengan baik sehingga organ tanaman dapat
dan metabolisme tanaman sehingga menjalankan fungsinya dengan baik.
mendorong laju pertumbuhan tanaman.
Rasio Tajuk Akar
Tabel 9 menunjukkan pemberian Sidik ragam menunjukkan bahwa
NPK tablet memiliki pengaruh yang baik pemberian limbah solid NPK tablet serta
terhadap berat kering akar, dikarenakan faktor tunggal limbah solid dan NPK tablet
pemberian NPK tablet memberikan hasil berpengaruh tidak nyata terhadap rasio tajuk
yang relatif sama. Hal ini disebabkan akar (RTA). Rasio tajuk akar yang telah
kemampuan tanaman dalam menyerap unsur diuji lanjut dengan DNMRT pada taraf 5 %
hara sangat baik. Menurut Lakitan (1996) disajikan pada Tabel 9.
Tabel 10. Rata-rata rasio tajuk akar dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
NPK Tablet (ton/ha)
Limbah solid (ton/ha)
0 5 10 Rata-Rata
0 1,03 b 1,23 b 1,30 ab 1,18 b
2 1,19 b 1,31 ab 1,57 ab 1,36 b
4 1,87 a 1,56 ab 1,65 ab 1,69 a
Rata-Rata 1,36.a 1,36 a 1,50 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %.
Tabel 10 menunjukkan pemberian
Tabel 10 menunjukkan pemberian limbah solid 4 ton/ha nyata lebih tinggi
limbah solid 4 ton/ha dan tanpa pemberian rasio tajuk akarnya dibandingkan dengan
NPK tablet nyata lebih tinggi rasio tajuk pemberian lainnya tetapi pemberian 2 ton/ha
akarnya dibandingkan dengan pemberian 2 relatif sama dengan tanpa pemberian. Hal ini
ton/ha limbah solid dan tanpa pemberian disebabkan limbah solid mampu
NPK, tanpa pemberian solid dan tanpa memperbaiki struktur tanah sehingga aerasi
pemberian NPK serta tanpa pemberian solid dan drainase tanah menjadi baik di lahan
dan 5 ton/ha NPK tablet. Hal ini diduga gambut. Kondisi tanah yang seperti ini
tanaman memiliki kemampuan yang sama menyebabkan pertumbuhan akar menjadi
dalam memanfaatkan unsur yang ada di baik, penyerapan air dan unsur hara oleh
dalam tanah sehingga semua perlakuan tidak tanaman menjadi meningkat. Menurut
memperlihatkan perbedaan yang nyata. Harjadi (1993) pertumbuhan dinyatakan
Menurut PPKS (1996) pemberian limbah sebagai pertambahan ukuran yang
solid berperan sebagai bahan organik mencerminkan pertambahan protoplasma
penyedia unsur hara perangsang aktifitas yang dicirikan pertambahan rasio tajuk akar
mikroorganisme, memperbaiki struktur tanaman.
tanah, meningkatkan aerase dan kelembaban Tabel 10 menunjukkan pemberian
tanah. NPK tablet pada rasio tajuk akar
memberikan pengaruh yang baik
JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017
dikarenakan hasil yang relatif sama. Hal ini pertumbuhan tajuk, pertumbuhan tajuk akan
disebabkan nilai RTA menunjukkan lebih ditingkatkan bila N dan air lebih
seberapa besar hasil fotosintesis yang banyak, sedangkan pertumbuhan akar akan
terakumulasi pada bagian-bagian tanaman. lebih di tingkatkan bila faktor N dan air
Nilai RTA menunjukkan pertumbuhan yang terbatas (Gardner et al, 1991).
ideal suatu tanaman berkisar antara 3-5.
Berat Kering Tanaman Kelapa Sawit
RTA sangat dipengaruhi oleh lingkungan Sidik ragam menunjukkan bahwa
yang kuat misalnya pemupukan dengan pemberian limbah solid dan NPK
unsur N. Pertumbuhan tajuk yang baru tablet serta faktor tunggal limbah
diransang oleh unsur N dan merupakan solid dan NPK tablet berpengaruh
tempat pemanfaatan hasil asimilasi yang tidak nyata terhadap berat kering
lebih kuat dibandingkan dengan akar, tanaman kelapa sawit. Berat kering
sehingga terjadi perbedaan berat.
kelapa sawit yang telah diuji lanjut
Kekurangan air yang menghambat dengan DNMRT pada taraf 5 %
pertumbuhan tajuk dan akar mempunyai disajikan pada Tabel 11.
pegaruh yang relatif besar terhadap
Tabel 11. Berat kering kelapa sawit dengan pemberian limbah solid dan NPK tablet (g)
Limbah solid NPK Tablet(ton/ha)
(ton/ha) 0 5 10 Rata-Rata
0 46,56 cd 52,96 bc 39,80 d 46,44 b
2 47,85 cd 52,31 bc 45,42 cd 48,53 b
4 55,50 bc 61,85 ab 66,53 a 61,29 a
Rata-Rata 49,97 a 55,70 a 50,58 a
Ket: Angka-angka pada kolom dan baris yang diikuti oleh huruf yang kecil yang sama adalah berbeda
tidak nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5 %
dengan tanpa pemberian. Hal ini disebabkan
Tabel 11 menunjukkan pemberian kandungan unsur hara yang terkandung pada
limbah solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 ton/ limbah solid mencukupi asupan hara yang
ha nyata lebih meningkatkan berat kering mendukung peningkatan berat kering
akar dibandingkan dengan kombinsai tanaman kelapa sawit sehingga laju
pemberian lainnya, semakin tinggi pertumbuhan tanaman akan meningkat.
pemberian yang diberikan maka respon Meningkatnya laju pertumbuhan tanaman
tanaman semakin baik. Peningkatan berat juga mengakibatkan pertumbuhan tanaman
kering tanaman ini disebabkan karena menjadi lebih baik sehingga meningkatkan
kondisi tanah menjadi lebih baik akibat berat kering tanaman. Menurut Jumin (2001)
pengaruh pemberian limbah solid dan pupuk bahwa berat kering tanaman adalah
NPK tablet. Menurut Gardner et al, (1991) cerminan dari pertumbuhan tanaman.
tersedianya unsur hara dalam jumlah yang Pertumbuhan tinggi bibit, jumlah daun dan
cukup menyebakan proses metabolisme perakaran yang lebih baik merupakan faktor
tanaman dan akumulasi asimilat bekerja yang menunjang meningkatnya berat kering
dengan baik. tanaman. Adanya kompetisi antara organ
Tabel 11 menunjukkan pemberian tanaman menyebabkan hasil asimilasi tidak
limbah solid 4 ton/ha nyata lebih sepenuhnya ditranslokasi ke akar.
meningkatkan berat kering kelapa sawit Tabel 11 menunjukkan pemberian
dibandingkan dengan pemberian lainnya NPK tablet pada berat kering tanaman
tetapi pemberian 2 ton/ha relatif sama kelapa sawit memberikan pengaruh yang

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


baik dikarenakan hasil yang relatif sama. Pertanian Universitas Islam Riau,
Hal ini disebabkan kandungan unsur hara Pekanbaru. (Tidak Dipublikasikan).
yang terdapat pada NPK tablet sangat
tercukupi, sehingga tanaman mendapat Gardner, F. P. R. B Pearce dan R. L.
asupan hara yang cukup. Menurut Gardner Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman
et al, (1991) tersedianya unsur hara dalam Budidaya. Universitas Indonesia
jumlah yang cukup menyebakan proses Press. Jakarta.
metabolisme tanaman dan akumulasi
Hadisuwito, S. 2007. Membuat Pupuk
asimilat dapat bekerja dengan baik.
Kompos Cair. Agromedia Pustaka.
Jakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Harjadi,S.S.1988.Pengantar Agronomi.
PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Berdasarkan penelitian diatas dapat
disimpulkan bahwa: Huang, D., Ou, B., Prior, R. L.1987.
Partition of Selected Antioxidants in
1. Peningkatan dosis limbah solid dan
Com
NPK tablet meningkatkan Oil-Water Model System. J.Agric.
pertumbuhan tinggi bibit, jumlah Food chem. volume 45 (4): 1991-
daun, dan diameter bonggol, serta
1994.
perkembangan luas daun, volume
akar dan rasio tajuk akar (RTA) tanam
Jumin, H.B. 1992. Ekologi Tanaman.
kelapa sawit.
Rajawali. jakarta.
2. Pemberian limbah solid 4 ton/ha dan
Jumin, H.B. 2010. Dasar-Dasar Agronomi.
NPK tablet 10 ton/ha memberikan
Rajawali. jakarta.
pertumbuhan dan perkembangan bibit
kelapa sawit yang terbaik. Kartika, E., Elly dan Antony. 2008.
Pengaruh pemberian limbah cair
Saran
kelapa sawit sebagai subsitusi
Berdasarkan hasil penelitian untuk
pupuk anorganik (N,P,K)
meningkatkan petumbuhan bibit kelapa
terhadap pertumbuhan bibit
sawit di pembibitan utama disarankan
kelapa sawit. Jurnal Agronomi,
sebaiknya menggunakan pemberian limbah
volume 12(1): 445-476.
solid 4 ton/ha dan NPK tablet 10 ton/ha.
Lakitan, B. 2000. Dasar- dasar Fisiologi
DAFTAR PUSTAKA Tumbuhan. PT. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Crawford, J. H. 2003. Composting of
Agricultural Waste. in Lingga P. dan Marsono. 2005. Petunjuk
Biotechnology Applications and Penggunaan Pupuk. Penebar
Research, Paul N, Cheremisinoff and Swadaya. Jakarta.
R. P.Ouellette (ed). Lubis, A. U. 1992. Kelapa Sawit (Elaeis
guineensis Jacq) di Indonesia.
Dahniel, M. 2009. Pemberian limbah solid Pusat Penelitian Perkebunan Marihat-
kelapa sawit dan NPK organik Bandar Kuala. Marihat Ulu. Sumatera
terhadap pertumbuhan dan produksi Utara.
jagung manis. Skripsi Fakultas

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


Manurung. 2004. Pertumbuhan Hasil Pengkajian Tehnologi
bibitkelapa sawit, di Pekanbaru. Pertanian. BBP2TP-Badan
http: //pertanian. litbang. Litbang Pertanian. Bogor, volume
deptan.go.id/publikasi/lokakarya/lkin 8 (5): 105-108.
05-11.pdf. Diakses pada tanggal 25
Desember 2015. Santi L.P. dan D.H. Goenadi. 2008. Pupuk
Organo-Kimia untuk Pemupukan
Maskamian. 2006. Rencana Bibit Kelapa Sawit. Balai Penelitian
Pengembangan Peternakan pada Bioteknologi Perkebunan Indonesia,
Sistem Integrasi Sawit-Sapi di Bogor . dikutip dari :
Kalimantan Selatan. http: http://pustaka.litbang.deptan.go.id/pu
//peternakan. litbang. blikasi/.pdf diakses pada tanggal 23
deptan.go.id/publikasi/lokakarya/lkin Mei 2015.
05-11.pdf. Diakses pada tanggal 25
Mei 2015. Sastrosayono, S. 2004. Budidaya Kelapa
Sawit. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Sutejo, M, M.1999. Pupuk dan Cara
Mikkelsen, B. 2003. Metode Penelitian
Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta.
Partisipatoris dan Upaya-Upaya
Pemberdayaan. Jakarta, Yayasan Sarief, E. S.1986. Kesuburan dan
Obor Indonesia Pemupukan Tanah Pertanian.
Pustaka Buana. Bandung.
Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan
Yang Efektif. Agromedia Pustaka, Sihombing, D.T.H. 2013. Fisiologi
Jakarta. Tanaman Budidaya. Gadjah Mada

Nyakpa, M. Y, A. M. Lubis M. A. Pulungan University Press. Yogyakarta.


, A. Munawar, G. B. Hong dan N. Soegiman. 1982. Ilmu Tanah. Penerbit
Hakim. 1988. Kesuburan Tanah. Bhratara Karya Aksara. Jakarta.
Universitas Lampung Press. Bandar
Lampung. Sutarta, E.S, P.L. Tobing dan Sufianto 2000.
Aplikasi Limbah Cair Pabrik
Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Kelapa Sawit Pada Perkebunan
Sawit: Manajemen Agribisnis dari Kelapa Sawit. Pertemuan Kelapa
Hulu hingga Hilir. Penebar Sawit II. Medan 13-14 Juni 2017
Swadaya. Jakarta.
Sutejo. M. M. 2002. Pupuk dan Cara
Pusat Penelitian Kelapa Sawit. 2010. Pemupukan. PT Rineka Cipta.
Pembibitan Kelapa Sawit.Pusat Jakarta.
Penelitian Kelapa Sawit. Medan.
Riswandi, 2004. Ruang Terbuka Hijau. Syekhfani. 2002. Peran Bahan Organik
www.damandiri.or.id. Diakses pada Dalam Menunjang Pertanian
tanggal 29 Mei 2015. Berkelanjutan Pelatihan
Ruswendi, W. A. 2008. Pengaruh Pembentukan Wirausaha Pupuk
penggunaan pakan solid dan Bokashi, Pakan Ternak, dan Industri
pelepah kelapa sawit. Lokakarya Batako Berbasis Pemanfaatan

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017


Sampah Kota. Malang, 29 Juni ± 10 Vivi. 2012. Aplikasi pupuk NPK tablet
Juli 2002. SIGI dan pupuk organik pada
pembibitan kelapa sawitmain
Tanimedia. 2013. Morfologi Daun , nursery di medium subsoiltanah
Batang, dan Akar Kelapa Sawit. ultisol.Skripsi Fakultas Pertanian
Media Universitas Riau, Pekanbaru. (Tidak
Online Petani Indonesia. http://tanim dipublikasikan).
edia.blogspot.co.id/2013/01/morfolo
gi-daun-batang-dan-akar- Widhiastuti, Y. 2008. Fermentasi silase
kelapa.html. Diakses pada tanggal 24 dan manfaat probiotik silase bagi
Januari 2016. ruminansia. Media Peternakan.
volume 31 (3): 225-232
Taufik. 2012. Pemberian pupuk kompos
Winarso, 2005. Kesuburan Tanah. Gava
LCC Mucuna bracteata dan NPK
Media. Yogyakarta.
tablet pada pertumbuhan bibit
kelapa sawit (Elaeis quineensis
jacq). Skripsi Fakultas Pertanian
Universitas Riau, Pekanbaru. (Tidak
dipublikasikan).
Utomo, N. U dan Widjaja. 2005. Limbah
Padat Pengolahan Minyak Sawit
Sebagai Sumber Nutrisi Ternak
Ruminansia. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Kalimantan
Tengah.http://www.pustaka-
deptan.go.id/publikasi/p3231044.pdf.
Diakses pada tanggal 24 Mei 2015.
Vieira Coelho, A. C., G. A. Rocha, P. Souza
Santos, H. Souza Santos, and P. K.
Kiyohara. 2008. Specific surface
area and structure of aluminas
from fibrillar pseudoboehmite.
Revista Materia, volume 13(2): 329-
341.

Vitta P.M.2012. Analisis Kandungan Hara N


dan P Serta Klorofil Tebu
Transgenik
IPB 1 yang Ditanam Dikebun
Percoban PG DJatitirto, Jawa Timur.
Bogor :
Fakultas Pertanian IPB

JOM Faperta UR Vol. 4 No. 2 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai