Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

UNIVERSITAS HALU OLEO


FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

MAKALAH GEOHIDROLOGI
“HUKUM DARCY DAN KONSEP HIDROLIKA AIR TANAH ”

OLEH:

Muhamad Laode Imran


R1C118051

KENDARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahnya, sehingga dapat menyelesaikan penyusunan
makalah Geohidrologi
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menempuh matakuliah Geohidrologi tahun pelajaran 2019/2020
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu kritikdan saran yang membangun dari pembaca. Harapan dari penulis
semoga makalah yang memuat pengetahuan yang didapatkan selama mengerjakan
penyusunan makalah Geohidrologi
Semoga makalah Geohidrologi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga
pembaca lainya, terimakasih.

Kendari,10 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

KATA PENGANTAR ...............................................................................

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

A. Latar Belakang ......................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................

C. Tujuan .......................................................................................

BAB II PEMBAHASAN........................................................................

A. Pengertian Hukum Darcy........................................................

B. Teori Hukum Darcy.................................................................

C. Pengertian Air Tanah...............................................................

D. Asal -Usul Air Tanah dan Sifat Air Tanah.............................

E. Pembentukan Air Tanah..........................................................

F. Siklus Air (Siklus Hidrologi)..................................................

G. Macam- macam Air Tanah.....................................................

H. Proses pergerakan air tanah...................................................

I. Kondisi Air Tanah Dataran Aluvial......................................

J. Metode Pencarian Air Tanah................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................

A. Kesimpulan..........................................................................

B. Saran....................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air merupakan sumber daya alam yang terbatas menurut waktu dan

tempat. Pengolahan dan pelestariannya merupakan hal yang mutlak perlu

dilakukan. Air tanah adalah salah satu sumber air yang karena kualitas dan

kuantitasnya cukup potensial untuk dikembangkan guna memenuhi kebutuhan

dasar mahluk hidup. Air Bawah Tanah merupakan komponen penting dalam

siklus hidrologi dari sumber daya air di daerah aliran sungai. Air permukaan tidak

mempunyai kapasitas penyimpanan karena mengalir dengan cepat. Hal ini

berbeda dengan Air bawah tanah yang mengalir lambat dan mempunyai

kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Infiltrasi Air bawah tanah terjadi di

daerah resapan air dan muncul di daerah-daerah pengeluaran sebagai mata air dan

aliran dasar sungai. Tanpa adanya hal-hal tersebut sumur-sumur atau sungai-

sungai akan mngering di musim kemarau.

Dalam menentukan karakter dan deskripsi suatu reservoir, mekanisme

pendorong dan penjabaran sifat-sifat fisik batuan dan fluida yang dikandungnya

tidaklah cukup untuk menambahkan informasi yang memadai. Di dalam

praktiknya, keadaan kondisi aliran fluida jelas memengaruhi hasil yang akan

digunakan sebagai pengolahan data sebelum produksi ataupun dalam masa

produksi.

Teori dasar ataupun fundamental mengenai kondisi aliran adalah mengenai

eksperimen yang dilakukan oleh Henry Darcy yang dikenal sebagai persamaan
Darcy, sebuah persamaan yang dikenal baik oleh tekniksi di perminyakan.Dalam

makalah ini akan dibahas mengenai hukum darcy dan hidrolika air tanah .

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan hukum durcy?

2. Bagaimana mengetahui teori hukum darcy?

3. Apa yang dimaksud dengan hidrolika dalam air tanah?

4. Bagaimana gambaran mengenai asal-usul dan sifat dalam hidrolika air

tanah?

5. Bagaimana proses pembentukan air dalam tanah?

6. Bagaiaman proses siklus hidrologi?

7. Apa saja macam-macam air tanah?

8. Bagaiamana proses pergerakan air tanah?

9. Bagaimana kondisi air tanah dataran aluvial?

10. Bagaiman metode pencarian air tanah?

C. Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari hukum durcy

2. Untuk mengetahui teori hukum darcy

3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hidrolika dalam air

tanah

4. Untuk mengetahui gambaran asal-usul dan sifat dalam hidrolika air

tanah

5. Untuk mengetahui proses pembentukan air dalam tanah

6. Untuk mengetahui proses siklus hidrologi


7. Untuk mengetahui macam-macam air tanah

8. Untuk mengetahui proses pergerakan air tanah

9. Untuk mengetahui kondisi air tanah dataran aluvial

10. Untuk mengetahui metode pencarian air tanah


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hukum Darcy

Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu

fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada

prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus dengan

perbedaan tekanan antara titik-titik dan kemampuan media melalui yang

mengalir untuk menghambat arus. Berikut tekanan mengacu pada kelebihan

tekanan lokal atas tekanan hidrostatik cairan normal yang, karena gravitasi,

meningkat dengan mendalam seperti di kolom berdiri air. Ini faktor impedansi

aliran ini disebut sebagai permeabilitas. Dengan kata lain, hukum Darcy adalah

hubungan proporsional sederhana antara tingkat debit sesaat melalui media

berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak tertentu. Dalam format modern,

menggunakan konvensi tanda tertentu, hukum Darcy biasanya ditulis sebagai:

Q =-K.A. dh / dl

Dimana:

Q = laju aliran air (volume per waktu)

K = konduktivitas hidrolik

dh / dl = gradien hidrolik, yaitu, perubahan kepala panjang bunga.

B. Teori Hukum Darcy

Prinsip yang mengatur bagaimana cairan bergerak di bawah permukaan

disebut hukum Darcy. Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefiinisikan

kemampuan suatu fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini
bergantung pada kenyataan bahwa jumlah aliran antara dua titik secara langsung

berkaitan dengan perbedaan tekanan antara titik-titik, jarak antara titik-titik, dan

interkonektivitas jalur aliran dalam batuan antara titik-titik. Pengukuran

interkonektivitas disebut permeabilitas. Di bawah permukaan, batuan

diendapkan pada lapisan. Aliran fluida dalam dan di antara lapisan batuan diatur

oleh permeabilitas batuan. Namun, untuk memperhitungkan permeabilitas, harus

diukur baik dalam arah vertikal dan horisontal. Sebagai contoh, serpih biasanya

memiliki permeabilitas yang jauh lebih rendah dari pada vertikal horizontal

(dengan asumsi datar berbaring serpih tempat tidur'). 1ni berarti bahwa sulit

untuk cairan mengalir naik turun melalui tempat tidur serpih tetapi jauh lebih

mudah untuk itu mengalir dari sisi ke sisi. Pada akhirnya, jika perbedaan tekanan

antara zona hidrolik retak dan akuifer air tawar tidak besar, jarak antara zona

relatif besar, dan ada batuan dengan permeabilitas vertikal yang rendah di antara

lebih dalam dan zona dangkal, aliran antara zona tidak mungkin terjadi.

Pengecualian untuk ini adalah di mana ada jalur aliran terpisah seperti lubang

bor terbuka atau serangkaian kesalahan atau sendi yang bersinggungan kedua

zona retak dan akuifer air tawar. Di bawah salah satu dari keadaan ini, perbedaan

tekanan dan jarak akan menjadi faktor penentu, apakah cairan dapat bermigrasi

dari bagian bawah ke zona atas.

Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu

fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung pada

prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus dengan

perbedaan tekanan antara titik-titik dan kemampuan media melalui yang


mengalir untuk menghambat arus. Dengan kata lain, hukum Darcy adalah

hubungan proporsional sederhana antara tingkat debit sesaat melalui media

berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak tertentu.

Hukum Darcy adalah hubungan proporsional sederhana antara tingkat

debit sesaat melalui media berpori dan penurunan tekanan lebih dari jarak

tertentu.

C. Pengertian Air Tanah

Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di

bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air yang

keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan dampak yang

luas serta pemulihannya sulit dilakukan.

Menurut Budhikuswansusilo, air tanah (Groundwater) adalah nama

untuk menggambarkan air yang tersimpan di bawah tanah dalam batuan yang

permeabel. Periode penyimpanannya dapat berbeda waktunya bergantung dari

kondisi geologinya (beberapa minggu-tahun). Pergerakan air tanah dapat muncul

ke permukaan, dengan manifestasinya sebagai mata air (spring) atau sungai

(river). Susilo Budhikuswanto (2008). Ground Water Air Tanah.


Menurut Herlambang (1996:5) air tanah adalah air yang bergerak di

dalam tanah yang terdapat didalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap

ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akifer.

Lapisan yang mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti

lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui

air tanah disebut lapisan impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.

Lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air disebut akuifer.

D. Asal -Usul Air Tanah dan Sifat Air Tanah

Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air

(tanah), untuk memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah,

agar tidak terjadi kesalah-pengertian tentang sumberdaya yang dikelola.

Kesalahan pengertian tersebut akan menjadikan tujuan mewujudkan

kemanfaatan air tanah terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak mencapai

sasarannya, bahkan justru akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi

keterdapatan air tanah itu sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal pokok

yang perlu dipahami tentang asal-usul dan sifat-sifat air tanah antara lain

tentang: Asal air tanah, , wadah air tanah, pegaliran dan imbuhan air tanah serta

mutu air tanah.

1. Asal Air Tanah Air

tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan

terletak pada zona jenuh air. Air tanah berasal dari permukaan tanah,

misalkan hujan, sungai, danau. Dan dari dalam bumi sendiri diamana air

tersebut terjadi bersama-sama dengan batuannya, misalkan pada waktu


terjadinya batuan endapan terdapat air yang terjebak oleh batuan endapan

tersebut. Contohnya: air fosil yang biasanya asin air volkanik – panas dan

mengandung sulfur.

2. Wadah Air Tanah

Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk

menyimpan dan melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur

atau mata air disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu

formasi geologi yang dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah

yang disebut akuifer tersebut dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan

daya meluluskan air yang rendah, misalnya lempung, dikenal sebagai

akuitard. Lapisan yang sama dapat juga menutupi akuifer, yang

menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah tekanan (confined

aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang menyadap air

tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan tanpa

membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di

atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama

dengan tekanan udara luar.

Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas

menyimpan air tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun

demikaian sebagai hasil dari keragaman geologinya, akuifer sangat

beragam dalam sifat-sifat hidroliknya (kelulusan dan simpanan) dan

volume tandoannya (ketebalan dan sebaran geografinya). Berdasarkan


sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah dalam jumlah yang

sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau sebaliknya.

Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-

batas kewenangan administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang

dibatasi oleh batasan-batasan geologis yang mengandung satu akuifer atau

lebih dengan penyebaran luas, disebut cekungan air tanah.

3. Pengaliran Dan Imbuhan Air Tanah

Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah

dalamnya sudah sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang,

Denpasar, dan Medan, muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya

sudah berada di bawah muka air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya

terjadi perubahan pola imbuhan, yang sebelumnya air tanah dalam

memasok air tanah dangkal (karena piezometic head lebih tinggi dari

phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal memasok air

tanah dalam.

Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer

melampaui jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka

air tanah secara menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam

akuifer. (Seperti halnya aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau

pengeluaran melebihi pemasukan, maka saldo tabungan akan terus

berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi demikian disebut

pengambilan berlebih (over exploitation) , dan penambangan air tanah

terjadi.
4. Mutu Air Tanah

Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu

air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun

akuifer, jenis tanah/batuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air

tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia

terhadap air tanah, seperti pengambilan air tanah yang berlebihan,

pembuangan libah, dll.

Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari

zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat

melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air

tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis

zat pencemar, serta jenis tanah/batuan di zona takjenuh, serta batuan

penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka

air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah intensif

pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air

tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah

yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air

(water born diseases).

E. Pembentukan Air Tanah

Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah

pada lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air

hujan dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh
(zone of aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga

mencapai zona jenuh air dan menjadi air tanah.

Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu

peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke

bumi dan kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air

pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam

tanih atau badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur

hidrologi tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air

permukaan serta komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi

termasuk bentuk topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan

penutup, serta manusia yang berada di permiukaan.

Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap

aksi (pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi

terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

F. Siklus Air (Siklus Hidrologi)

Defenisi tentang air tanah diatas menunjukkan keterkaitan erat dengan air

permukaan (sungai, rawa, dan danau). Oleh karena itu, air tanah merupakan

bagian dari siklus air (the water cycle).


Jika hari hujan maka air akan turun ke permukaan bumi. Air ini

sebahagian akan mengalir ke permukaan bumi menuju ke daerah yang lebih

rendah dan bermuara di laut atau di danau. Sebahagian lagi akan terserap oleh

bumi dan “mengalir” di dalam tanah atau tersimpan di dalam tanah sebagai air

tanah.

Air yang telah sampai di laut ataupun di danau jika dikenai oleh sinar

matahari akan menguap dan bergabung membentuk awan. Oleh karena adanya

perbedaan tekanan dan temperatur di atas permukaan bumi maka terjadilah

perpindahan udara atau pergerakan udara yang kita sebut angin.

Angin ini akan membawa gumpalan-gumpalan awan ke daerah yang

lebih rendah temperatur tekanannya. Jika awan yang dibawa oleh angin ini

melalui daerah pegunungan, maka gerakannya akan terhalang dan didorong

untuk naik lebih tinggi lagi. Karena temperatur akan semakin rendah apabila

semakin tinggi dari permukaan laut, maka awan yang mengandung uap air tadi

mencapai titik embunnya dan terbentuklah butiran-butiran air yang kemudian

jatuh kembali ke bumi sebagai air hujan.

Air hujan ini akan mengalir lagi di permukaan bumi, ke daerah yang

lebih rendah, dan sebahagian diserap oleh bumi. Kemudian terus ke laut atau ke

danau dan apabila kena sinar matahari akan menguap ke udara dan membentuk

awan. Awan akan berkumpul dan kemudian dibawa oleh angin dan mengembun

dan berubah menjadi hujan. Begitulah seterusnya siklus dari air yang berulang

secara bergantian

G. Macam- macam Air Tanah


Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa

macam-macam akifer sebagai berikut:

a. Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)

yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di

atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water

table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik

sama dengan atmosfer.

b. Akifer Tertekan (Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan

kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh

lebih besar dari pada tekanan atmosfer.

c. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya

dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan

kedap air.

d. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)

yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap

air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga

pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan

demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer

semi tertekan

H. Proses pergerakan air tanah


Pergerakan air di bawah tanah dengan sumber airnya adalah air hujan

dapat digambarkan dalam beberapa tahapan berikut:sebidang tanah alami yang

permukaannya ditumbuhi rerumputan dan sebatang pohon besar ketika turun

hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah. Tanah yang alami dengan

tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori, rongga-rongga dan celah tanah

bagi air hujan sehingga air hujan bisa leluasa merembes atau meresap ke dalam

tanah. Air itu akan turun hingga kedalaman beberapa puluh meter.

Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke

bawah sampai dia mencapailapisan tanah atau batuan yang jarak antar

butirannya sangat-sangat sempit yangtidak memungkinkan bagi air untuk

melewatinya. Ini adalah lapisan yang bersifatimpermeabel. Lapisan seperti ini

disebut lapisan aquitard (gambar sebelah kanan bersifat impermeabel yang sulit

diisi air, sementara yang kiri bersifat permeabel yang berisi air). Karena air tak

bisa lagi turun ke bawah, maka air tadi hanya bisa mengisi ruang di antara

butiran batuan di atas lapisan aquitard.Air yang datang kemudian akan

menambah volume air yang mengisi rongga-rongga antar butiran dan akan

tersimpan disana. Penambahan volume air akan berhenti seiring dengan

berhentinya hujan. Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah.

Sementara air yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air

permukaan.Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah

yang terisi air tanah disebut zona saturasi air.


Permukaan zona saturasi yang tak lain adalah water table tersebut selalu

mengikuti bentuk topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.

Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak

dari bawah ke atas (gaya kapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya

mengikuti hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan

gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi

“volume air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan

berbanding terbalik dengan tebal lapisan.

I. Kondisi Air Tanah Dataran Aluvial

Dataran alluvial merupakan dataran yang terbentuk akibat proses-proses

geomorfologi yang lebih didominasi oleh tenaga eksogen antara lain iklim, curah
hujan, angin, jenis batuan, topografi, suhu, yang semuanya akan mempercepat

proses pelapukan dan erosi. Hasil erosi diendapkan oleh air ketempat yang lebih

rendah atau mengikuti aliran sungai. Dataran alluvial menempati daerah pantai,

daerah antar gunung, dan dataran lembah sungai. daerah alluvial ini tertutup oleh

bahan hasil rombakan dari daerah sekitarnya, daerah hulu ataupun dari daerah

yang lebih tinggi letaknya. Potensi air tanah daerah ini ditentukan oleh jenis dan

tekstur batuan.

Volume air tanah dalam dataran alluvial di tentukan oleh tebal dan

penyebaran permeabilitas dari akifer yang terbentuk dalam aluvium dan

dilluvium yang mengendap dalam dataran. Apabila suatu daerah materi

penyusunnya atas materi halus (liat/berdebu) umumnya permeabilitasnya kecil,

sedangkan suatu daerah yang tersusun atas pasir dan kerikil permeabilitasnya

besar. Air tanah yang mengendap di dataran banjir ditambah langsung dari

peresapan air susupan. Permukaan air tanahnya dangkal sehingga pengambilan

air dapat dengan sumur dangkal.

Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca,

Mg, Si, dan Fe. Kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine),

pembusukan organik dari hasil reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah

(Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11). Hal ini selain dipengaruhi oleh faktor

alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan pertanian yang

mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat.

J. Metode Pencarian Air Tanah


Tiap jenis air tanah memerlukan metode pencarian yang spesifik. Diantaranya

adalah:

• Metode berdasarkan aspek fisika (Hidrogeofisika)

Penekanannya pada aspek fisik yaitu merekonstruksi pola sebaran

lapisan akuifer. Beberapa metode yang sudah umum kita dengar dalam

metode ini adalah pengukuran geolistrik yang meliputi pengukuran tahanan

jenis, induce polarisation (IP) dan lain-lain. Pengukuran lainnya adalah

dengan menggunakan sesimik, gaya berat dan banyak lagi.

• Metode berdasarkan aspek kimia (Hidrogeokimia)

Penekanannya pada aspek kimia yaitu mencoba merunut pola

pergerakan airtanah. Secara teori ketika air melewati suatu media, maka air ini

akan melarutkan komponen yang dilewatinya. Sebagai contoh air yang telah

lama mengalir di bawah permukaan tanah akan memiliki kandungan mineral

yang berasal dari batuan yang dilewatinya secara melimpah.


BAB II

PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Hukum Darcy adalah persamaan yang mendefinisikan kemampuan suatu

fluida mengalir melalui media berpori seperti batu. Hal ini bergantung

pada prinsip bahwa jumlah aliran antara dua titik adalah berbanding lurus

dengan perbedaan tekanan antara titik-titik dan kemampuan media melalui

yang mengalir untuk menghambat arus.

2. Prinsip yang mengatur bagaimana cairan bergerak di bawah permukaan

disebut hukum Dary.

3. Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau bebatuan di

bawah permukaan tanah. Air tanah merupakan salah satu sumber daya air

yang keberadaannya terbatas dan kerusakannya dapat mengakibatkan

dampak yang luas serta pemulihannya sulit dilakukan.

4. Asal -Usul Air Tanah dan Sifat Air Tanah dibagi empat yaitu Asal air

tanah, wadah air tanah, pegaliran dan imbuhan air tanah serta mutu air

tanah.

5. Air tanah terbentuk berasal dari air hujan dan air permukan , yang meresap

(infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of aeration) dan kemudian

meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona jenuh air dan

menjadi air tanah.


6. Defenisi tentang air tanah diatas menunjukkan keterkaitan erat dengan air

permukaan (sungai, rawa, dan danau). Oleh karena itu, air tanah

merupakan bagian dari siklus air (the water cycle).

7. Macam-Macam air tanah terbagi menjadi empat yaitu Akifer Bebas

(Unconfined Aquifer), Akifer Tertekan (Confined Aquifer), Akifer Semi

tertekan (Semi Confined Aquifer), dan Akifer Semi Bebas (Semi

Unconfined Aquifer).

8. Pergerakan air di bawah tanah dengan sumber airnya adalah air hujan

dapat digambarkan dalam beberapa tahapan berikut:sebidang tanah alami

yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan sebatang pohon besar

ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah. Tanah

yang alami dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori, rongga-

rongga dan celah tanah bagi air hujan sehingga air hujan bisa leluasa

merembes atau meresap ke dalam tanah. Air itu akan turun hingga

kedalaman beberapa puluh meter.

9. Dataran alluvial unsur-unsur yang dominan adalah unsur NO2, NO3, Ca,

Mg, Si, dan Fe. Kelebihan Nitrit karena pengaruh zat buangan (urine),

pembusukan organik dari hasil reduksi nitrat yang ada disekitar air tanah

(Karmono dan Joko Cahyo, 1978:11). Hal ini selain dipengaruhi oleh

faktor alam juga sebagai aktivitas manusia misalnya adanya lahan

pertanian yang mengkonsumsi pupuk organik yang mengandung nitrat.


10. Metode Pencarian Air Tanah terbagi dua yaitu Metode berdasarkan aspek

fisika (Hidrogeofisika) danMetode berdasarkan aspek kimia

(Hidrogeokimia)

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak

kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah

tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang

membangun dari para pembaca.


DAFTAR PUSTAKA

Hidayat.(2009).Air Tanah. (online). Tersedia:

http://herrywidayat.wordpress.com/2009/01/09/115/ [9 Mei 2015]

Iwan. (2009). Air Tanah. (online). Tersedia :

http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html. [12 Mei

2015]

Iwan. (2009). Air Tanah. (online). Tersedia

:http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html. [9 Mei

2015]

Iwan. (2009). Air Tanah. (online). Tersedia

:http://iwankgeografi03.blogspot.com/2009/020air-tanah.html. [9 Mei

2015]

Susilo Budhikuswanto (2008). Ground Water Air Tanah.(online). Tersedia :

http://budhikuswansusilo.wordpress.com/2008/05/09/dinamic-geology-

groundwater-air-tanah/ [9 Mei2015]

Anda mungkin juga menyukai