Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI PELAKSANAAN

Di Susun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa

Dosen Pengampu : Ns. Etlidawati, M.Kep.

Di Susun Oleh :

Nama : Dwi Liliani Enggar Puspitasari

NIM : 1811020006

Kelas : 5A

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN S1

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2020
STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

TINDAKAN KEPERAWATAN DENGAN KETIDAKBERDAYAAN

Masalah : Ketidakberdayaan

SP 1 ASSEMEN KETIDAKBERDAYAAN DAN LATIHAN BERFIKIR POSITIF

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
a. Klien tampak sering diam dan termenung
b. Klien tampak tidak bersemangat untuk menjalani harinya
c. Klien tampak tidakberdaya
2. Diagnosa Keperawatan :
Ketidakberdayaan
3. Tujuan Umum
a. Klien mampu melakukan
b. Klien dapat mengendalikan emosinya
c. Klien dapat merasakan ada sumber-sumber
4. Tujuan Khusus
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat
b. Klien dapat mengontrol diri untuk berfikiran positif
c. Klien mampu mengungkapkan ketidakberdayaannya.
5. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan
dengan klien.
b. Mengidentifikasi tindakan keperawatan untuk mengatasi
ketidakberdayaan klien
c. Klien merasa lebih tenang.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Tahap Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Assalamualaikum, selamat pagi bu, perkenalkan saya Dwi Liliani Enggar
Puspitasari, ibu bisa panggil saya suster lily. Nama Ibu siapa? Ibu
senangnya dipanggil apa? Kalau begitu Ibu saya panggil Ibu M ya? Baiklah
Ibu M, saya perawat hari ini yang bertugas merawat Ibu dari pukul 08.00
sampai 14.00”
b. Evaluasi dan Validasi
“Bagaimana keadaan ibu M hari ini?”
c. Kontrak Kerja

“Baikalah bu, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar?

“Kita berbincang-bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu alami.


Kira-kira 15 menit saja Bu, bagaimana?”

“Dimana sebaiknya kita berbincang-bincang, Bu?”

“Bagaimana kalau di taman?”

“Baiklah kita akan berbincang-bincang selama 15 menit ke depan di taman


saja ya bu”.

2. Fase Kerja
“Saya perhatikan ibu M terlihat sedih dan murung”
“Coba sekarang ibu ceritakan kepada saya apa yang sedang ibu M rasakan”
“Oh.. begitu jadi ibu M merasa tidak mampu.”
“Pada saat apa biasanya ibu merasakan tidak mampu?”
“Bagaimana dengan lingkungan sekitar ibu?, misalnya keluarga ibu, adakah
hal-hal yang ibu sukai dari mereka?”
“Sekarang coba ibu ingat-ingat kembal, kemampuan apa saja yang dapat ibu
lakukan, sekarang bagaimana kalau saya membantu ibu untuk membuat
daftar hal-hal positif dan kemampuan yang dimiliki”
“Baiklah tadi ibu sudah menuliskan dan menyebutkan hal positif dan
kemampuan yang dimiliki ibu”
“iya bagus bu, disini ibu dapat melihat sendiri, ibu memiliki kelebihan seperti
orang lain, tetapi tergantung ibu sendiri, apakah ingin mengembangkan
kemampuan tersebut atau tidak”
“Sekarang saya ingin bertanya , apakah menurut ibu kemampuan-kemampuan
tersebut perlu di kembangkan atau tidak?”
“Nah setelah tadi kita menuliskan hal-hal positif dan kemampuan yang ibu
miliki , menurut ibu M kemampuan yang mana yang mampu ibu M lakukan
saat ini?”
“Wah bagus sekali, ibu sudah melakukannya”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (Subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu M setelah kita berbincang-bincang bu?”
b. Rencana Tindak Lanjut
“Iya bu, betul sekali, Nanti ibu M dapat mempratekkan kembali kemampuan
positif yang sudah ibu tulis”
“Bagaimana kalau nanti kita masukkan dalam jadwal harian ibu ya bu”
c. Kontrak Yang Akan Datang
“Ya bu karena sudah 15 menit kita berbicang-bincang, saya akhiri bincang-
bincang kali ini ya bu, besok pagi setelah makan pagi jam 9, saya akan
kembali ke ruangan ibu untuk membicarakan kemampuan positif lainnya
yang ibu miliki ibu”
“Dimana ibu bisa membicarakan kemampuan positif lainnya dengan saya,
bu?”
“Baiklah kita akan berbincang-bincang di taman saja ya? apakah 20 menit
cukup bu?”
“Baiklah kalau begitu, besok taman ya bu dengan kurang lebih selama 20
menit ya bu”
“Sekarang saya pamit dulu ya bu, selamat pagi, Assalamu’alaikum ”.

SP 2 : PASIEN, EVALUASI, DAN KEPUTUSAN.

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
a. Klien sudah tampak lebih bersemangat dari sebelumnya
b. Klien sudah tidak terlihat diam dan termenung
c. Ketidakberdayaan klien mulai berkurang
2. Diagnosa Keperawatan
Evaluasi Ketidakberdayaan
3. Tujuan Umum
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan
klien dapat merasa aman dan nyaman saat berinteraksi dengan
perawat
b. Klien mampu melakukan
c. Klien dapat mengendalikan emosinya
d. Klien dapat merasakan ada sumber-sumber.
4. Tujuan Khusus
a. Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara mengucapkan
salam terapeutik, memperkenalkan diri kembali perawat sambil
berjabat tangan dengan klien
b. Klien mampu mempraktekkan yang telah di ajarkan perawat untuk
mengatasi ketidakberdayaan klien
c. Klien dapat mengatasi ketidakberdayaan dengan hal-hal yang positif
yang klien miliki.
5. Tindakan Keperawatan
a. Ajarkan kembali kepada klien untuk mengatasi ketidakberdayaannya
b. Berikan klien pujian setiap kali klien melakukan kegiatan dengan
benar.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Fase Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi ibu M”
“Masih kenal dengan saya bu?”
“Iya saya perawat Lily”
b. Evaluasi Validasi
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
c. Kontrak Kerja
“Baiklah bu, sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan berbincang sebentar
sambil jalan-jalan di sekitar taman Rumah Sakit , apakah ibu siap?. Seperti
janji kita kemarin, kita akan melakukannya selama 20 menit”.
2. Fase Kerja

“Apakah ibu sudah bisa melakukan hal-hal positif yang kemarin telah di tulis
bu?”

“Apakah ada kendala saat melakukannya bu?”

“Jika terdapat kendala yang ibu alami, tidak apa-apa bu, nanti kita akan
melakukannya secara pelan-pelan sesuai jadwal yang kita buat kemarin, ibu
M harus bisa meyakinkan diri ibu M untuk bisa melakukan hal-hal positif.
Lakukan hal-hal positif ini sebagai hoby ibu yang menyenangkan, maka ibu
bisa melakukannya dengan hati yang gembira”

“Ibu M harus meyakinkan kepada diri ibu bahwa hal-hal positif yang ibu miliki
mampu ibu lakukan”

“Bagaimana ibu apakah ibu sudah paham?”

“Wah.. bagus sekali ibu sudah memahaminya”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi (Subjektif)

“Bagaimana perasaan ibu sekarang, Setelah kita berbimcang-bincang


tadi?”

b. Evaluasi (Objektif)
“Kalau begitu, coba ibu sebutkan manfaat apa saja yang ibu dapatkan jika ibu
melakukan hal-hal positif bu?”
“Iya bu betul, Bagus sekali, sepertinya Ibu sudah paham.”

c. Tindak Lanjut
“Baiklah ibu M , ibu dapat mempraktekan kembali kemampuan-kemampuan
yang ibu miliki agar ibu tidak merasa tidak mampu melakukan sesuatu,
apakah ada yang kurang jelas bu?, apakah ada yang ingin di tanyakan bu?
d. Kontrak Yang Akan Datang
“Saya rasa pembicaraan kita sudah cukup. Seperti hari ini, besok jam 09.00
pagi saya akan kembali ke ruangan ibu untuk melihat perkembangan ibu
kembali”
“Saya pamit terlebih dahulu ya bu, selamat pagi, Assalamu’alaikum”.

Anda mungkin juga menyukai