Por 2020
Por 2020
DI RUMAH SAKIT
SUTOTO.KARS 10
KARS
PERAN TENAGA KEFARMASIAN
PANITIA FARMASI & TERAPI
PEMILIHAN OBAT
DOKTER - MAN YANFAR - KOMED
DEPARTEMEN / UNIT MEDIK
PEMANTAUAN MANFAAT PERENCANAAN
& KEAMANAN PENGADAAN
PASIEN – APOTEKER/TTK
PEMAKAIAN PANITIA PENGADAAN
& INFORMASI OBAT
PENGADAAN
PERAWAT – APOTEKER
PEMBERIAN
& INFORMASI OBAT PANITIA PENERIMAAN
PENERIMAAN
PERACIKAN
& INFORMASI OBAT
MANAJER DISTRIBUSI
DOKTER PENYALURAN
PENULISAN RESEP
& INFORMASI OBAT KOORDINATOR SATELITE 12
PENGELOLAAN OBAT
MANAJEMEN
10 sefaleksin
1. kaps 250 mg 10 hari
2. kaps 500 mg 10 hari
11 sefazolin
1. serb inj 1.000 mg Selama 24 jam
Digunakan pada profilaksis bedah
untuk mencegah terjadinya infeksi luka operasi
12 sefepim
Antibiotik lini ketiga.
Dapat digunakan untuk demam neutropenia
atas persetujuan KFT/PPRA/pimpinan RS
1. serb inj 1.000 mg 3 g/hari
sampai ANC > 500/mm3
KELAS FASILITAS
TERAPI SUB KELAS TERAPI /NAMA GENERIK / SEDIAAN / KESEHATAN PERESEPAN
KEKUATAN DAN RESTRIKSI PENGGUNAAN TK 1 TK 2 TK 3 MAKSIMAL
19 seftriakson
1. serb inj 1.000 mg 2 g/hari selama 7 hari.
Untuk meningitis
4 g/hari
selama 14 hari
20 sefuroksim
1. tab sal selaput 250 mg 10 tab/kasus
2. tab sal selaput 500 mg 10 tab/kasus
3. serb inj 750 mg 3 g/kasus
Hanya untuk profilaksis bedah abdomen, toraks
(cardiac atau non cardiac)
6.2.2.7 LAIN-LAIN (1)
FASILITAS
KELAS SUB KELAS TERAPI /NAMA GENERIK / KESEHATAN PERESEPAN MAKSIMAL
TERAPI SEDIAAN / KEKUATAN DAN RESTRIKSI TK 1 TK 2 TK 3
PENGGUNAAN
1 meropenem
a) Hanya untuk terapi lini ketiga untuk
infeksi oleh kuman penghasil ESBL
b) Tidak untuk profilaksis bedah,
kecuali bedah jantung
1. serb inj 500 mg - Febrile neutropenia : dosis 1-3 g/hari,
sampai ANC > 500 /mm3.
2. serb inj 1.000 mg - Sepsis dan infeksi berat lainnya :
dosis 1-3 g/hari maks 7 hari.
- Penggunaan maks 7 hari/kasus.
- Setelah hasil kultur diperoleh,
maka digantikan dengan antibiotik
lini pertama atau spektrum sempit
yang masih sensitif .
- Meropenem dapat dilanjutkan
apabila hasil kultur menunjukan bahwa
meropenem adalah satu-satunya
antibiotik yang masih sensitif
untuk bakteri penyebab infeksi.
ALBUMIN
R/ Albumin 20 % 100 cc II Albumin normal :
3,4 – 4,8 g/dl
Pasien : Tn. MMSA
Umur : 49 tahun Dosis Albumin :
Berat badan : 60 kg (3,5 – 1,80) x 60 x 0,8 = 81,6 g
1 Amikasin inj lar IV drip IV infus : 500 mg diencerkan 60 hari 24 jam - Larutan dalam air dapat berwarna
250 mg/vial 2 ml dengan 100 – 200 ml lar infus gelap karena oksidasi,
500 mg, 1 g tapi tidak mempengaruhi
potensinya dan boleh digunakan
- Lama pemberian IV drip 1 - 2 jam
pada bayi
dan 30 - 60 menit pada anak
- Infus yang bisa digunakan :
NS, RL, D5 NS, D5 ½ NS
2 Amoksisilin IV Tambahkan 10 ml aqua pro inj - 20 - Diberikan iv pelan 3 - 4 menit
clavulanat acid menit - Terjadi penurunan potensi
inj IV drip Dalam 50 ml NS diberikan pada penyimpanan,
(Co-amoxiclav) dalam waktu 30 – 40 menit sebaiknya segera digunakan
500 mg setelah direkonstitusi
1g IV Tambahkan 20 ml aqua pro inj - 20
menit
IV drip Dalam 100 ml NS diberikan
dalam waktu 30 – 40 menit
Rekonstitusi Antibiotik Untuk Pemberian Intravena (2)
Stabilitas Dalam
Penyimpanan
No Nama Obat Rute Rekonstitusi Keterangan
4 - 8 C 25 C
Standar ini berlaku untuk resep atau permintaan obat dan instruksi pengobatan
di semua unit pelayanan di rumah sakit.
Rumah sakit diminta memiliki proses untuk menjamin penulisan resep
atau permintaan obat dan instruksi pengobatan sesuai dengan kriteria
butir 1 sampai dengan 4 di atas.
Elemen Penilaian PKPO 4.1 Telusur Skor
1. Ada regulasi syarat elemen R Pedoman / panduan tentang syarat 10 TL
resep lengkap yang meliputi elemen kelengkapan resep 5 TS
butir a) sampai dengan g) sesuai butir a s/d g, dan langkah-langkah 0 TT
pada maksud dan tujuan untuk menghindari kesalahan
serta penetapan dan penerapan pengelolaan peresepan
langkah-langkah untuk pengelolaan sesuai Elemen Penilaian (EP)
peresepan / permintaan obat,
instruksi pengobatan yang tidak benar,
tidak lengkap, dan tidak terbaca
agar hal tersebut tidak terulang
kembali. (R)
2. Ada bukti pelaksanaan evaluasi D Bukti pelaksanaan evaluasi terhadap 10 TL
syarat elemen resep lengkap syarat elemen resep sesuai butir a s/d g 5 TS
yang meliputi butir a) 0 TT
sampai dengan g) W • Komite Farmasi dan Terapi
pada maksud dan tujuan. (D, W) • Dokter
• Perawat
• Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker
Elemen Penilaian PKPO 4.1 Telusur Skor
3. Ada bukti pelaksanaan proses D Bukti pengelolaan resep yang tidak benar 10 TL
pengelolaan resep yang tidak benar, 5 TS
tidak lengkap, dan tidak terbaca. W • Komite Farmasi dan Terapi 0 TT
(D, W) • Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker
• Staf farmasi
4. Ada bukti pelaksanaan proses D Bukti pelaksanaan pengelolaan 10 TL
untuk mengelola resep khusus, resep khusus 5 TS
seperti darurat, standing order, 0 TT
berhenti otomatis (automatic stop W • Kepala Instalasi Farmasi
order), tapering, dan lainnya. (D, W) • Apoteker
• Staf farmasi
FASILITAS
KELAS SUB KELAS TERAPI /NAMA GENERIK / SEDIAAN / KESEHATAN PERESEPAN
TERAPI KEKUATAN DAN RESTRIKSI PENGGUNAAN TK 1 TK 2 TK 3 MAKSIMAL
13 sefiksim
Hanya untuk pasien rawat inap yang sebelumnya
mendapatkan antibiotik parenteral sefalosporin
generasi tiga atau sesuai hasil uji resistensi
1. tab sal selaput 100 mg 10 hari
2. tab sal selaput 200 mg 10 hari
3. sir 100 mg/5 mL 1 btl/kasus
14 sefoperazon
1. serb inj 1.000 mg 3 g/hari
selama 7 hari
Antibiotik lini ketiga dan dapat digunakan untuk
mengatasi infeksi pada pasien yang mengalami
penurunan fungsi ginjal
15 sefotaksim
1. serb inj 500 mg 10 hari
1. serb inj 1.000 mg 10 hari
KELAS FASILITAS
TERAPI SUB KELAS TERAPI /NAMA GENERIK / SEDIAAN / KESEHATAN PERESEPAN
KEKUATAN DAN RESTRIKSI PENGGUNAAN TK 1 TK 2 TK 3 MAKSIMAL
16 sefpirom
Antibiotik lini ketiga. 3 g/hari
Dapat digunakan untuk demam neutropenia sampai ANC >
atas persetujuan KFT/PPRA/pimpinan RS 500/mm3
1. serb inj 1.000 mg
17 sefpodoksim proksetil
1. tab sal selaput 100 mg 2 tab/hari
selama 7 hari
18 sefTAZidim
1. serb inj 1.000 mg 3 g/hari
selama 7 hari
a) Terapi lini ketiga sediaan injeksi / infus
b) Diberikan kepada pasien dengan infeksi
yang disebabkan oleh bakteri yang resisten dengan
antibiotik lain (dibuktikan dengan hasil tes resistensi)
ANTIMIKROBA LINI 3
GRAM NEGATIF GRAM POSITIF
• Cefepime (FEP), g4 • Cefepime (FEP)
• Cefixime (CEM) • Cefixime (CEM)
• CefTAZidime (CAZ), g3 • CefTAZidime (CAZ)
• Imipenem (IPM) • Imipenem (IPM)
• Meropenem (MEM) • Meropenem (MEM)
• Piperacillin / Tazobactam • Piperacillin / Tazobactam
(TZP) (TZP)
• Colistin (CT) • Tigecycline (TGC)
• Polimyxin B (PB) • Vancomycin (VA)
• Tigecycline (TGC)
Kriteria Penggunaan Obat Rasional (2)
• Tepat penilaian kondisi pasien
• Pemberian obat yang efektif, aman, mutu terjamin
serta tersedia setiap saat
dengan harga yang terjangkau
• Tepat informasi
• Tepat tindak lanjut (follow-up)
• Tepat penyerahan obat (dispensing)
• Pasien patuh terhadap perintah pengobatan
yang dibutuhkan
Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat (PKPO)
Organisasi, Seleksi & Pengadaan, Penyimpanan
Lapor Lapor
Rekonsiliasi Penyiapan PFT TKPRS
obat obat
Telaah Telaah
resep obat MESO / PTO IKP
ROTD
Asuhan Pasien : Pelayanan Fokus Pasien : Pelayanan Kefarmasian & Penggunaan Obat
LAPOR
Resep TKPRS
Standar PKPO 4
Ada regulasi peresepan / permintaan obat dan instruksi pengobatan
W • Staf medis
• Perawat
• Apoteker
3. Ada bukti pelaksanaan Apoteker melakukan D Bukti pelaksanaan rekonsiliasi obat 10 TL
rekonsiliasi obat pada saat pasien masuk, sesuai Elemen Penilaian (EP) 5 TS
pindah unit pelayanan, dan sebelum pulang. 0 TT
(D, W) W • Perawat
• Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker
• Staf farmasi
4. Rekam medik memuat D Bukti catatan riwayat penggunaan obat
riwayat penggunaan obat pasien. (D, O) dalam rekam medik
• Nama pasien
• Umur
• Jenis kelamin
• Berat badan
• Tinggi badan
• Nama dokter
• Nomor Surat Izin Praktik (SIP)
• Alamat
• Nomor telepon
• Paraf dokter
W • Apoteker
• Pasien / keluarga
METODE PTO (SOAP)
S : Subjective
– Data subyektif adalah gejala yang dikeluhkan oleh pasien.
– Contoh : pusing, mual, nyeri, sesak nafas.
O : Objective
– Data obyektif adalah tanda / gejala yang terukur
oleh tenaga kesehatan. Tanda-tanda obyektif mencakup
tanda vital (tekanan darah, suhu tubuh, denyut nadi,
kecepatan pernafasan), hasil pemeriksaan laboratorium
dan diagnostik.
A : Assessment
– Berdasarkan data subyektif dan obyektif dilakukan
analisis terkait obat (Drug Related Problem)
P : Plans
– Setelah dilakukan SOA maka langkah berikutnya adalah
menyusun rencana yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan masalah.
IDENTIFIKASI MASALAH TERKAIT OBAT
Setelah data terkumpul, perlu dilakukan analisis untuk identifikasi
adanya masalah terkait obat. (Hepler dan Strand)
1. Ada indikasi tetapi tidak di terapi.
Pasien yang diagnosisnya telah ditegakkan dan membutuhkan terapi obat
tetapi tidak diresepkan.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua keluhan / gejala klinik
harus diterapi dengan obat.
2. Pemberian obat tanpa indikasi.
Pasien mendapatkan obat yang tidak diperlukan.
3. Pemilihan obat yang tidak tepat.
Pasien mendapatkan obat yang bukan pilihan terbaik untuk kondisinya
(bukan merupakan pilihan pertama, obat yang tidak cost effective,
kontra indikasi)
4. Dosis terlalu tinggi
5. Dosis terlalu rendah
6. Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD)
7. Interaksi obat
8. Pasien tidak minum obat (kepatuhan)
INTERAKSI OBAT
• INTERAKSI OBAT – OBAT
• INTERAKSI OBAT – MAKANAN / MINUMAN
• INTERAKSI OBAT – PENYAKIT
• INTERAKSI OBAT – UJI LABORATORIUM
• INTERAKSI OBAT – HERBAL
Comparison of the Infection Diseases Society of America (IDSA)
and American Thoracic Society (ATS) Guidelines for the Treatment of
Community-Acquired Pneumonia
Patient Type IDSA ATS
Low-risk, ambulatory care Doxycycline, macrolide, or No risk factors : macrolide or
antipneumococcal doxycycline
fluoroquinolone (FQ) Risk factors : beta-lactam +
macrolide or doxycycline ;
FQ monotherapy
Moderate risk, hospitalized Cephalosporin + macrolide No risk factors : Azithromycin
monotherapy ; beta-lactam +
doxycycline ; FQ
Risk factors : beta-lactam +
macrolide or doxycycline ; FQ
High risk, ICU admission Cephalosporin + macrolide No Pseudomonas :
Cephalosporin + FQ Cephalosporin + macrolide
Pseudomonas :
antipseudomonal
cephalosporin + ciprofloxacin
TOP TEN DANGEROUS DRUG INTERACTION
IN LONG TERM CARE
Dangerous drug interaction
between ACE Inhibitors and Potassium Suplements
Dangerous drug interaction between
Digoxin and Amiodarone
Dangerous drug interaction
between Theophylline and Quinolones
Elemen Penilaian PKPO 5.1 Telusur Skor
4. Ada bukti pelaksanaan telaah obat D Bukti dilaksanakannya telaah obat 10 TL
meliputi butir 1) sampai dengan 5) meliputi 1) s/d 5) 5 TS
pada maksud dan tujuan. (D, W) 0 TT
W • Kepala Instalasi Farmasi
• Apoteker
• Staf farmasi
5. Ada bukti pelaksanaan D Bukti pemberian obat 10 TL
penyerahan obat dalam bentuk dalam bentuk yang siap diberikan / - -
yang siap diberikan. (D, W) Unit Dose Dispensing (UDD) 0 TT
W • Perawat
• Apoteker
SOAL UNIT DOSE DISPENSING (UDD)
1. Bagaimana cara menyiapkan obat secara unit dose
untuk resep berikut ini :
R/ Captopril tab 12,5 mg 2 x 1
R/ Diazepam tab 2 mg 1 x 1
R/ Furosemid amp 1 x 1
R/ Nifedipin tab 3 x 1
R/ Simvastatin tab 10 mg 1 x 1
pH DOBUTamin 3,5 – 4
pH DOPamin 2,5 – 4
PEDOMAN SUATU CAMPURAN
DAPAT DIGUNAKAN ATAU TIDAK (3)
• Jangan mencampur obat, jika salah satu obat
tidak stabil, atau mempunyai waktu paruh
yang pendek, atau obat tersebut peka
akan reaksi hidrolisis atau fotolisis.
• Jika suatu obat mengandung ko-solven.
Hal itu berarti mungkin obat tersebut kurang larut,
oleh karena itu jangan dicampur dengan obat lain.
• Hindari mencampur obat yang dapat berinteraksi
dengan wadah.
MEMINIMALKAN JUMLAH OBAT
YANG TERIKAT PADA PLASTIK
SELAMA PEMBERIAN INFUS
• Ampicillin • Doxycycline
• Azithromycin • Erythromycin
• Cefaclor • Isoniazid (INH)
• Cephalexin • Lincomycin
• Cephradine • Ofloxacin
• Chloramphenicol • Rifampicin
• Dicloxacillin • Tetracycline
OBAT YANG HARUS DIMINUM
½ JAM SEBELUM MAKAN
• Cholestiramine resin
• Domperidon
• Gemfibrozil
• Glibenclamide
• Metoclopramide
• Omeprazole
INTERAKSI OBAT – TEH, KOPI, COLA
• Wanita
Klkr = (140 - usia) x BB___ x 0,85
72 x Kreatinin serum
BERAT BADAN IDEAL (BBI)
• Pria
T > 152,4 cm, BBI = 50 + [(T - 152,4) x 0,89]
T < 152,4 cm, BBI = 50 - [(152,4 - T) x 0,89]
• Wanita
T > 152,4 cm, BBI = 45,4 + [(T-152,4) x 0,89]
T < 152,4 cm, BBI = 45,4 - [(152,4-T) x 0,89]
Traub – Johnson Equation
• This equation is for use in ages 1 to 18 years
Saran :
CefTAZidim dapat diberikan dengan dosis 1 x 2 g
OBAT YANG DAPAT MENGGANGGU
HASIL TEST GULA DARAH
DAN HARUS PAKAI CLINISTIX / TEST TAPE
• Benar Obat
• Benar Dosis
• Benar Waktu
dan frekwensi pemberian
• Benar Rute pemberian
• Benar identitas Pasien
• Benar Informasi /
Tidak ada Interaksi obat
• Benar Dokumentasi /
Tidak ada Duplikasi terapi