Anda di halaman 1dari 2

RUMAH SAKIT

YOS SUDARSO
PADANG

PANDUAN
PEMINTAAN OBAT
VIA AIPHONE
(Revisi 1, Agustus 2017)
Nomor : 30/PAND/RSYS/VIII/2017

1/2
PANDUAN
PERMINTAAN OBAT VIA AIPHONE
Revisi 1, Agustus 2017

I. Definisi
Permintaan obat via aiphone adalah suatu sistem yang dilakukan oleh staf farmasi untuk
memenuhi kebutuhan obat pasien yang disebabkan karena obat tersebut tidak berada pada lokasi kerja
tetapi ada dilokasi lain dan harus diminta via aiphone.

II. Ruang lingkup


Instalasi Farmasi dilokasi Gudang Medis, Farmasi Sentral, Farmasi Satelit, Farmasi Edelweis,
maupun diruang perawatan pada waktu menangani obat-obat pasien. Farmasi mempunyai tanggung jawab
terhadap keselamatan pasien di bidang pengobatan maka untuk mengatasi masalah kesalahan komunikasi
dan kesalahan permberian obat maka harus disusun langkah-langkah pengamanan (barier) dengan
menerapkan langkah-langkah yang tepat serta pengecekan berganda untuk tiap tahap pemberian obat.
Permintaan obat secara lisan melalui Aiphone membutuhkan komunikasi efektif yaitu suatu
komunikasi dimana pesan yang disampaikan oleh pemberi pesan dicatat penerima pesan dan dilakukan
pengulangan ucapan oleh penerima pesan sehingga hasilnya adalah persepsi yang sama antara pemberi
pesan dan penerima pesan.
Adapun unsur unsur yang sangat penting pada komunikasi tentang obat tersebut adalah :
1. Nama Obat
2. Dosis Obat
3. Jumlah obat
4. Nomor resep obat jika obat mempunyai kartu stok
5. Identitas pasien

III. Tata Laksana


Setiap tenaga profesi Farmasi yaitu Apoteker dan Asisten Apoteker yang ingin meminta obat atau
menanyakan obat kepada staf farmasi secara lisan dapat menggunakan sarana komunikasi lisan yaitu
aiphone di Rumah Sakit .
Langkah langkah yang dilakukan :
A. Pemberi pesan :
1. Memberikan salam pembukaan dengan menyebutkan nama pemberi pesan
2. Menyebutkan permintaan yaitu :Nama Obat, Dosis Obat, Jumlah Obat dan Nomor resep (jika
ada), identitas pasien.
B. Penerima pesan :
1. Memberikan salam pembukaan dengan menyebutkan nama penerima pesan
2. Mencatat pesan yang diterima : Nama Obat, Dosis Obat, Jumlah Obat dan Nomor resep (jika ada),
identitas pasien pada kertas/ buku komunikasi via telpon
3. Mengucapkan kembali pesan yang diterima dari apa yang dicatat : Nama obat, Dosis Obat, Jumlah
Obat dan Nomor resep (jika ada)
4. Mempersiapkan obat yang diminta dengan pelabelan yang sesuai permintaan
5. Menyerahkan obat kepada kurir
C. Pemberi pesan :
1. Menerima obat dari kurir
2. Mencek obat harus sesuai dengan apa yang diminta.

IV. Monitoring
Konfirmasi kebenaran obat oleh pemberi obat kepada Asisten Apoteker yang menyiapkan obat.
V. Dokumentasi
1. Formulir / buku komunikasi via telpon disimpan sebagai arsip .

2/2

Anda mungkin juga menyukai